Academia.eduAcademia.edu

MODUL BAHASA INDONESIA

3.9 Mengidentifikasi butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu novel yang dibaca.gkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen..

MODUL BAHASA INDONESIA Kegiatan Belajar 1 Kompetensi Dasar 3.9 Mengidentifikasi butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu novel yang dibaca.gkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.. 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan ringkasan dari satu novel yang dibaca Materi Pembelajaran Ikhtisar Kegiatan Pembelajaran Laporan Hasil Membaca Buku Melaporkan isi buku yang dibaca dalam bentuk ikhtisar. Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi ikhtisar yang dilaporkan Petunjuk Pembelajaran 1. Siswa mencermati Kompetensi Dasar 2. Siswa mencermati Materi dan Kegiatan Pembelajaran 3. Siswa dapat mencari bahan pada Materi dan Bacaan Siswa mengikuti Tugas Belajar secara berurutan Sumber : https://biosmantha.wordpress.com/petunjuk-belajar/ Materi Pengertian Ikhtisar adalah sebuah penyajian secara singkat pada suatu karangan, tetapi urutan gagasan isi dari karangan aslinya tidak harus dipertahankan. Ikhtisar juga merupakan bagian yang sangat menentukan dari sebuah teks, yang mengandung tujuan dari inti sebuah karangan atau tulisan. Jika dilihat dari tujuannya, hampir sama dengan kesimpulan tetapi ikhtisar mempunyai struktur yang berbeda. Ikhtisar berbeda dengan ringkasan, jika ringkasan mempertahankan urutan isi dari gagasan penulis, sedangkan ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan isi dari karangan aslinya. Pada intinya bentuk dari ikhtisar lebih bebas dari pada bentuk ringkasan. Pengertian menurut KBBI Ikhtisar menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan pandangan secara ringkas (yang penting-penting saja) Pengertian menurut Juhara (2003) Ikhtisar menurut Juhara (2003) adalah sebuah penulisan dari pokok-pokok masalah penulisannya tidak diharuskan berurutan, boleh dengan secara acak atau juga disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema isi dari sebuah wacana. Fungsi Ada beberapa fungsi dari membuat ikhtisar, diantaranya adalah : 1. Untuk penghematan kata 2. Untuk mengembangkan ekspresi 3. Untuk lebih mudah memahami isi dari tulisan atau karangan Ciri-Ciri Adapun ciri-ciri dari sebuah ikhtisar dapat dilihat berikut ini : 1. Bertujuan untuk mengambil inti dari sebuah karangan 2. Dengan bebas menggabungkan kata-kata, tetap tidak menyimpang dari inti 3. Urutan gagasannya tidak perlu dipertahankan 4. Merupakan sebuah tulisan baru yang ditulis ulang dari inti sebuah gagasan teks Cara Membuat Ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah ikhtisar, antara lain adalah : 1. Membaca teks atau naskah secara keseluruhan 2. Mencatat gagasan atau ide utama yang penting menggunakan kata-kata sendiri 3. Menyusun kerangka tulisan 4. Menulis ikhtisar 5. Mengecek kembali gagasan yang asli dari tulisan 6. Mengoreksi kembali kesalahan bahasa Berikut ini adalah beberapa manfaat ikhtisar bagi para pembaca, diantaranya adalah : 1. Mempermudah bagi pembaca untuk dapat menghafal atay mengingat yang dibaca 2. Mempermudah bagi pembaca untuk dapat belajar lebih efisien Contoh Dibawah ini ada adalah beberapa contoh dari ikhtisar : Pada tanggal 6 Agustus 1945 merupakan peristiwa jatuhnya bom atom yang menewaskan sekitar 14.000 jiwa. Untuk mengenang peristiwa tersebut, sekitar 50.000 orang berkumpul di kota Hiroshima yang merupakan tempat jatuhnya bom atom tersebut. Mereka melepaskan burung dara dan mengheningkan cipta pada hari peringatan tersebut. Pada tanggal 9 Agustus 2001 kota Nagasaki juga di bom oleh AS yang menewaskan sekitar 70.000 jiwa. Peringatan itu juga dihadiri Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi yang meminta pada dunia untuk menghapus sejata nuklir. Dari cerita diatas, kita dapat membuat ikhtisar sebagai berikut : Terjadi jatuhnya bom atom di kota Hiroshima yang menewaskan 14.000 jiwa pada tanggal 6 Agustus 1945 Pada tanggal 9 Agustus 2001, kota Nagasaki juga di bom oleh AS yang menewaskan 70.000 jiwa Perdana menteri Jepang, Junichiro Koizumi meminta dunia untuk menghapus penggunaan nuklir Dua petenis dunia yang bersaudara, Serena William dan Venus William tampil pada sebuah turnamen dunia. Pada turnamen tersebut, Serena William keluar sebagai juara setelah mengalahkan Martina Hinggis. Serena dan Venus yang tampil sebagai ganda putri, juga menjuarai turnamen seri grand slam Amerika Serikat terbuka pada tahun 1999. Mereka mengalahkan pasangan Amerika/Prancis. Richard William sangat bangga pada kedua anaknya atas pencapaian kedua anaknya tersebut yang menjadi juara pada turnamen tenis dunia. Dari cerita tersebut dapat dibuat ikhtisar seperti dibawah ini : Pasangan Serena William dan Venus William sangat membanggakan ayah mereka, Richard William Serena mengalahkan Martina Hingis pada tunggal putri Serena dan Velum William sebagai ganda putri menjuarai grand slam Amerika Serikat terbuka Nah, demikianlah materi tentang Ikhtisar yang dapat kami sampaikan yang meliputi pengertian, fungsi, ciri-ciri, cara membuat dan contoh dari ikhtisar. Bacaan SENGKETA NATUNA DAN ALASAN PRABOWO DAN LUHUT BERSIKAP LUNAK Oleh Nia Lavinia MOJOK.CO – Dulu narasi kedaulatan selalu mendominasi konflik sengketa di Perairan Natuna. Tapi hari ini, yang dimunculkan malah narasi rebutan tempat mancing antara Indonesia dan China. Ada apa dengan Prabowo dan Luhut? Satu minggu ke belakang sepertinya jadi hari-hari paling menggairahkan buat anak-anak HI, khususnya yang lagi galau judul skripsi. Selain rame-rame isu Perang Dunia III, Indonesia juga lagi tegang karena China main api lagi dengan mempersilakan kapal nelayan mereka mancing secara ilegal di Perairan Natuna. Masalahnya, kali ini bukan cuma kapal nelayannya yang datang, tapi ditemani segala sama kapal penjaga pantai China (China Coast Guard, CCG). Saya bingung sama sengketa kambuhan antara Indonesia-China di perairan Natuna ini. Soalnya negara suka nggak kompak mendefinisikan apa yang terjadi di sana. Kapan hari, sengketa ini dianggap sebagai konflik yang berhubungan dengan kedaulatan. China dianggap kurang ajar karena berani-beraninya maling ikan di perairan Indonesia. Kalau narasinya tentang kedaulatan gini, respons negara sudah pasti LAWAN!!1!! Atau kalau di jaman Bu Susi, TENGGELAMKAN! NKRI HARGA MATI! Alias: Tidak ada tawar-menawar soal kedaulatan. Tapi di lain hari, konflik ini dilihat sebagai perebutan tempat mancing antara Indonesia dan China. Indonesia merasa perairan Natuna adalah milik mereka dan diakui dalam UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) atau perjanjian hukum laut internasional PBB. Sementara Cina berpandangan perairan Natuna itu milik mereka soalnya sejak jaman nenek moyang, mereka udah mancing di sana. Nah, karena narasi yang berkembang cuman rebutan tempat mancing, respons yang dibutuhkan tentu cukup negosiasi dan perjanjian bilateral. Baca juga: Deklarasi Kampanye Damai, SBY Walk Out Gara-Gara Bendera Partai Pro-Jokowi Dari dua narasi yang ada, narasi kedaulatan selalu mendominasi konflik sengketa di Perairan Natuna. Tapi hari ini, yang terjadi malah narasi yang kedua. Hal ini terlihat dari pernyataan Menteri Pertahanan Indonesia, Pak Prabowo, dan Menkomaritim Lord Luhut Panjaitan. Keduanya sepakat untuk tidak membesar-besarkan masalah ini. Aneh sebenarnya melihat Pak Prabowo dan Lord Luhut jadi soft dalam masalah ini. Pak Prabowo bahkan bilang kalau China itu negara sahabat, jadi harus baik-baik. Hampir saja saya lupa kalau beliau adalah sosok yang sama dengan Prabowo yang sewaktu debat pilpres getol sekali membawa narasi perang—sampai bikin saya repot harus nulis negara mana yang punya potensi perang sama Indonesia. Saya jadi penasaran kenapa Pak Prabs dan Lord Luhut berubah dari yang asalnya garang menjadi sangat hati-hati terhadap China? Emangnya, AADC alias Ada Apa sih dengan China? Ternyata, eh ternyata, jawabannya ada pada i n v e s t a s i. Kalau mengorek-ngorek data yang ada, sebenarnya sampai saat ini China bukan negara nomor 1 yang ada di hati, eh daftar penyuplai investasi di Indonesia. Dalam kaitannya dengan investasi, China menempati peringkat 3 di bawah Singapura dan Jepang. China juga bukan satu-satunya partner dagang kita. Ekspor-impor dengan China memang besar. Tapi dalam praktiknya, perdagangan kita dengan mereka defisit alias rugi. Sebab, kita cuma bisa ekspor bahan mentah kayak batu bara dan minyak sawit, tapi Cina mengekspor barang olahan dan teknologi. Kerja sama dengan China terkait pembangunan infrastruktur juga mandek. Kereta cepat Bandung-Jakarta misalnya. Belum lagi masalah tenaga kerja asing dst. dst. Singkat kata, untuk saat ini hubungan Indonesia dan China cukup problematis Baca juga: Prabowo dan Amien Rais Menemui Habib Rizieq di Mekah bahas Strategi Menghadapi Pilpres 2019 Jadi kenapa Indonesia harus mati-matian mempertahankan relasi baik dengan China meski sengketa Natuna membuat banyak orang Indonesia marah? Jawabannya adalah “masa depan”. Ekonomi China sedang tumbuh sangat sangat pesat dan karena itu, di masa depan China bakal jadi partner ekonomi paling penting Indonesia. China di masa depan juga akan jadi negara penyumbang bantuan pembangunan terbesar, dan hampir tidak mungkin kita bisa menolak segala bentuk ekspor dan investasi mereka. Selain karena punya duit, China juga kelak akan punya… … militer yang sangat kuat. Waduh, kalau macam-macam, bisa-bisa kita dibabat. Ini saya agak sedih juga sih nulisnya, di masa depan, investasi bakal jadi satu-satunya roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Indonesia karena kita tidak cukup mandiri (baca: banyak utang) untuk melakukan pembangunan, membuka lapangan pekerjaan, dst. dst. Bantuan dana pembangunan dari Cina, kelak, bukan hanya akan membantu Indonesia menyelesaikan defisit pengeluaran, tapi juga membangun infrastruktur yang lebih baik yang akan meningkatkan konektivitas dan mengurangi biaya transportasi manusia dan logistik. Dengan kata lain, kompromi-kompromi yang sedang kita lakukan sekarang, khususnya terkait sengketa di Natuna, adalah bentuk tahu diri Indonesia kalau-kalau di masa depan kita yang akan lebih membutuhkan China ketimbang mereka yang membutuhkan Indonesia. Begitulah risiko jadi negara berkembang. NKRI harga mati bisa ditawar jadi NKRI harga investasi. Semua demi kelangsungan hidup Tugas 1. Buatlah Sebuah Ikhtisar dari Teks Diatas ! 2. Buatlah Tema yang sama dengan narasi baru, tentang topik terupdate yang ada dipesantren dan disekolahmu ! Modul Bahasa Indonesia Kelas X MA KUDANG 8 | Halaman