MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN
Dosen Pengampu : Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si
Disusun Oleh :
R.M. Ardian Cholik C1C018158
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas izin dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Pengantar Akuntansi Keperilakuan” ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam kami haturkan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dan saya ucapkan terimakasih kepada bapak Wirmie Eka Puta, S.E., M.Si sebagai dosen pada mata kuliah Akuntansi Keperilakuan.
Pada penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang kami sajikan, baik itu yang berkaitan dengan pemaparan materi dan cara kami menulis. Namun, ini adalah hasil yang telah kami lakukan sendiri dan kami telah berusaha semaksimal mungkin.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi kami dan kepada para pembaca yang budiman. Kritik dan saran dari pembaca sangat membantu kami dalam membangun tulisan yang lebih baik lagi.
Jambi, 13 September 2020
Penulis
Daftar isi
Kata pengantar ……………………………………………………………….. i
Daftar isi ……………………………………………………………………… ii
Bab 1 Pendahaluan ……………………………………………………………. 1
Latar belakang …………………………………………………….. 1
Rumusan masalah …………………………………………………. 2
Tujuan …………………………………………………………….. 2
Bab 2 Pembahasan …………………………………………………………… 3
Akuntansi keperilakuan – Tinjauan umum …………………………… 3
Perkembangan sejarah akuntansi keperilakuan ……………………….. 7
Landasan teori pendekatan akuntansi keperilakuan …………………... 9
Bab 3 Penutup ………………………………………………………………… 11
Kesimpulan …………………………………………………………………… 11
Saran ………………………………………………………………………….. 12
Daftar pustaka ………………………………………………………………… 13
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam pengambilan keputusan. Keterampilan matematis sekarang ini telah berperan dalam menganalisis permasalahan keuangan yang kompleks. Begitu pula dengan kemajuan dalam tehnologi komputer akuntansi yang memungkinkan informasi dapat tersedia dengan cepat. Tetapi, seberapa canggih pun prosedur akuntansi yang ada, informasi yang dapat disediakan pada dasarnya bukanlah merupakan tujuan akhir. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk untuk memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan keputusan tersebut melibatkan berbagai aspek termasuk perilaku dari para pengambil keputusan.
Dengan demikian akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi akuntansi. Kesempurnaan teknis tidak pernah mampu mencegah orang untuk mengetahui bahwa tujuan jasa akuntansi bukan hanya sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari segala prosedur akuntansi, melainkan bergantung pada bagaimana prilaku orang-orang di dalam organisasi. Oleh karena itu, kami menyusun Makalah tentang Tinjauan Terhadap Ilmu Keprilakuan untuk memberikan gambaran mengenai dimensi akuntansi keprilakuan, lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keprilakuan, serta persamaan dan perbedaan antara ilmu keprilakuan dan akuntansi keprilakuan
Rumusan Malah
Adapun yang menjadi rumusan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
Apakah pengertian dari akuntansi keperilakuan?
Bagaimana perkembangan sejarah akuntansi keperilakuan ?
Bagaimana landasan teori dan pendekatan dalam akuntansi keperilakuan?
Tujuan
Mengetahui apa itu akuntansi keperilakuan
Mengetahui sejarah perkembangan sejarah akuntansi keperilakuan
Mengetahui landasan teori dan pendekatan dalam akuntansi keperilakuan.
BAB II
PEMBAHASAN
Akuntansi Keperilakuan – Tinjauan Umum
Setiap pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis tidak pernah terlepas dari aspek-aspek keterlibatan keperilakuan dari para pengambilan keputusannya, pihak pelaksana/penyusun informasi akuntansi merupakan seseorang ataupun sekumpulan orang yang mengoperasikan sistem informasi akuntansi dari awal hingga terbentuk laporan keuangan.
Akuntansi Keperilakuan yaitu suatu ilmu akuntansi yang merupakan kombinasi dengan ilmu sosial. Akuntansi keperilakuan adalah ilmu yang memjelaskan tentang efek dari perilaku manusia sehingga dapat mempengaruhi data-data akuntansi dan juga pengambilan keputusan usaha/bisnis ataupun sebaliknya bagaimana akuntansi dapat mempengaruhi perilaku manusia dan juga pengambilan keputusan bisnis.
Pengertian lain dari akuntansi keperilakuan yakni bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang melakukan kajian keterkaintan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, dan juga dimensi keperilakuan dari organisasi yang mana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaannya.
Adapun manfaat dari akuntansi keperilakuan adalah sangat dibutuhkan ketika dalam pengambilan keputusan dalam sistem akuntansi. Manfaat yang dirasakan oleh seorang manajer atau tim manajemen. Yang mana emosi/habit kepada data-data akuntasi memberikan efek terhaap keputusan yang akan diambil.
Disisi lain pihak pemakai laporan keuangan terbagi menjadi dua yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal. Pihak internal dimaksudkan untuk melakukan serangkaian evaluasi kinerja. Sedangkan pihak eksternal, sama seperti pihak internal, tetapi mereka lebih berfokus pada jumlah investasi yang mereka lakukan dalam perusahaan tersebut. Disinilah letak perilaku pihak eksternal yang dapat memaksa para akuntan untuk memperhatikan dan memperbaiki akuntansi agar dapat digunakan semaksimal mungkin oleh pihak eksternal. Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan akuntansi keperilakuan dalam lima aliran, yaitu pengendalian manajemen, pemrosesan informasi akuntansi, desain sistem informasi akuntansi, riset audit, dan sosiologi organisasional.
Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen khususnya penganggaran (budgeting), namun domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser kearah akuntansi keuangan, system informasi akuntansi, dan audit. Banyaknya volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodic, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut ini :
Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan.
Membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset.
Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi.
Akuntansi keperilakuan menggunakan metodologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia yang mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka. Akuntasi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan tekhnik berikut ini, yaitu :
Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan.
Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis.
Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.
Manfaat utama dari bidang baru ini adalah menyediakan informasi bisnis yang memungkinkan para CEO,CFO, dan perencana strategis lainnya untuk mengukur dan memengaruhi variabel-variabel yang secara konvensional tidak dapat diukur tetapi sangat menentukan bisnis mereka.
Akuntansi konvensional
Ada banyak definisi dan arti akuntansi yang ditulis oleh para ahli dan peneliti yang merupakan pakar dibidang akuntansi. Salah satu diantaranya, Siegel dan Marconi (1989), mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Informasi keuangan melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa diantaranya adalah :
Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermafaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.
Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari kekayaan tgersebut
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan
Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.
Akuntansi sebagai susatu sistem informasi
Akuntansi menjadi yang terdepan dan berperan penting dalam menjalankan ekonomi dan system social kita. Keputusan-keputusan yang diambil oleh para individu, pemerintah, dan badan usaha lainnya seringkali ditentukan oleh penggunanya berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi adalah sistem
Sistem informasi yang baru dapat juga menimbulkan hubungan kerja yang baru diantara karyawan yang ada, perubahan pekerjaan, bahkan mungkin perubahan struktur organisasi. Dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting yang menent penting yang menentukan efektukan efektivitas penerimaan sistem informasi dalam organisasi. Jackson (1986) mengemukakan beberapa alasan mengapa keterlibatan manajemen puncak dalam pengembangan sistem informasi merupakan hal yang penting, yaitu :
Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermafaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.
Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari kekayaan tgersebut
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan
Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.
Keterlibatan pemakai dalam pengembangan system informasi adalah merupakan bagian integral dari kesuksesan suatu system informasi. Keterlibatan pemakai ini seharusnya ada pada semua tahap yang dinamakan siklus hidup pengembangan system. Tahap tersebut adalah perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan pascaimplementasi.
Akuntansi adalah informasi
Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu informasi. Perusahaan harus berupaya untuk mengoptimalkan peran informasi ini untuk mencapai tujuannya. Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat dan tepat waktu. Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan adanya kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masing-masing unit bisnis untuk mendapatkan posisi keunggulan kompetitif. Agar proyek pengembangan sistem informasi tidak sia-sia, perlu dipahami tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem tersebut seperti yang diutarakan oleh Bodnar dan Hopwood (1995), yaitu :
Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi masalah sistem dan penekanannya pada tujuan keseluruhan sistem
Perancangan sistem yaitu proses menspesifikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem
Implementasi sistem yaitu proses menempatkan rancangan prosedur-prosedur dan metode baru atau revisi ke dalam operasi
Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan
Riset akuntasi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntasi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset tersebut dapat dilakukan lebih awal. Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan denga
Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.
Pengaruh dan fungsi akutansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran, karakteristik system informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan, manajer, investor, maupun wajib pajak.
Pengaruh hasil dari informasi tersebut, seperti informasi akuntansi dan penggunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.
Pada bulan Juni 1951, controllership foundation of american mensponsori suatu riset untuk menyelidiki anggaran terhadap manusia. Sejumlah kesimpulan dari riset ini masih bersifat sementara dan perlu di sempurnakan lagi.
Fokus riset akuntansi keperilakuan telah berubah sejak 40 tahun sejak dikembangkan untuk pertama kalinya. Pergeseran ini juga di tandai dengan meningkatnya kegiatan riset dan meluasnya pengakuan riset terhadap akuntansi keperilakuan.
Penting nya bidang baru riset ini mulai menarik minat para staf pengajar dan mahasiswa program doktoral, terutama di amerika serikat mereka banyak membuat pada aplikasi teori dan teknik eksperimental terhadap studi perilaku dalam konteks akuntansi.
Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi keperilakuan semakin meningkat, pertumubuhan studi akuntansi keperilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama di prakarsai oleh akademisi profesi akuntansi.
Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan.
Hidayati (2002) menjelaskan bahwa sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (behavior science), teori-teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari riset empiris atas perilaku manusia dalam organisasi. Dengan demikian, peranan riset dalam pengembangan ilmu itu sendiri tidak diragukan lagi.
Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif
Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi manajemen masih sangat sederhana, yaitu hanya memfokuskan pada masalah-masalah perhitungan harga pokok produk. Seiring dengan perkembangan teknologi produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatnya topik mengenai penyusunan anggaran, akuntansi pertanggung jawaban, dan masalah harga transfer. Meskipun demikian, berbagai riset tersebut masih bersifat normatif, yaitu hanya mengangkat permasalahan mengenai desai pengendalian manajemen dengan berbagai model.
Pada tahun 1950-an desain riset akuntansi manejemen mengalami perkembangan yang signifikan dengan dimulai nya usaha untuk menghubungkan desai sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dengan perilaku manusia, sejak saat itu desain riset lebih bersifat deskriptif dan diharapkan bisa menggambarkan kondisi nyata yang di hadapi oleh para pelaku organisasi.
Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontijensi
Riset akuntansi keperilakuan pada awalnya dirancang dengan pendekatan universal (universalistic approach), seperti riset argyris di tahun 1952, hopwood (1972), dan otley (1978). Tetapi karena pendekatan ini memiliki banyak kelemahan, maka segera muncul pendekatan lain yang selanjutnya mendapat perhatian besar dalam bidag riset, yaitu pendekatan kontijensi (contingency approach).
Berbagai riset yang meggunakan pendekatan kontijensi dilakukan dengan tujuan megidentifikasikan berbagai variable kentijensi yang memengaruhi perancangan dan penggunaan sistem pengendalian menejemen. Secara ringkas, berbagai variable kontijensi yang memengaruhi desain system pengendalian manajemen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ketidakpastian (uncertainty).
2. Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence).
3. Industry, perusahaan, dan unit variable.
4. Strategi kompetitif (competitive strategy).
5. Faktor-faktor yang dapat di amati (observability factor).
Kompleksitas desai riset dengan pendekatan kontijensi dibagi dalam empat tingkatan , pertama menghubungkan 1 variabel kontijensi dengan 1 variabel sistem pengendalian, kedua menguji interaksi 1 variabek kontijensi dan 1 variabel sistem pengendalian terhadap variabel dependen tertentu seperti kinerja atau kepusan kerja, ketiga menguji interaksi 1 variabel kontijensi dengan lebih dari 1 variabel pengendalian terhadap variabel dependen, keempat memasukkan variabel kontijensi untuk menentukan desai pengendalian yang optimal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal mengenai pengertian akuntansi keperilakuan , sejarah perkembangan akuntansi keperilakuan dan juga landasan teori pendekatan akuntansi keperilakuan yaitu sebagai berikut :
Akuntansi keperilakuan adalah suatu ilmu akuntansi yang merupakan kombinasi dengan ilmu sosial. Akuntansi keperilakuan adalah ilmu yang menjelaskan tentang efek dari perilaku manusia sehingga dapat mempengaruhi data-data akuntansi dan juga pengambilan keputusan usaha/bisnis ataupun sebaliknya bagaimana akuntansi dapat mempengaruhi perilaku manusia dan juga pengambilan keputusan bisnis.
Sejarah perkebangan akuntansi keperilakuan, sejak tahun 1950-an beberapa riset akuntansi mulai menghubungkan dengan aspek perilaku manusia hingga seiring waktu riset tersebut mulai banyak diminati dan diakui hingga menarik minat para staf pengajar akuntansi. akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit
Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan terdiri dari 2 yaitu :
Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif
Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontijensi
Saran :
Adapun saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut :
Makalah yang dibuat hanya berdasarkan beberapa materi yang di dapat dari buku ataupun artikel di internet dan mungkin seharusnya lebih baik jika perlu dilakukan observasi terkait dengan perilaku manusia dalam hubungannya dengan Akuntansi;
Diperlukan riset mendalam mengenai pengaruh perilaku manusia dengan lingkungan akuntansi
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, A. I. (2018). AKUNTANSI KEPERILAKUAN Akuntansi Multiparadigma Edisi 3. Salemba Empat.
Pengertian Akuntansi Keperilakuan, Manfaat, Aspek, Ruang Lingkup dan Masalahnya. (2020, 09 12). Diambil kembali dari Seputar Pengetahuan: https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-akuntansi-keperilakuan-manfaat-aspek-ruang-lingkup-masalah.html#:~:text=Akuntansi%20keperilakuan%20adalah%20ilmu%20yang,dan%20juga%20pengambilan%20keputusan%20bisnis
3
16
1