Academia.eduAcademia.edu

Sejarah peradaban islam di andalusia

2020

Islam adalah agama yang memiliki penganut terbesar yang ada di dunia. Islam pernah memiliki masa-masa keemasan dimana Islam memiliki kejayaan serta pengaruh yang besar terhadap dunia dan menguasai tiga perempat dari wilayah yang ada di dunia. Salah satu wilayah yang dikuasai oleh Islam yaitu Andalusia atau yang kita kenal sekarang sebagai negara Spanyol. Wilayah ini membuat Islam dikenal di wilayah Barat. Andalusia mempengaruhi negara-negara yang ada di Eropa menajdi maju. Eropa bangkit dari keterbelakangan, kebangkitan itu terlihat dari bidang politik dengan didukung oleh pengetahuan dan teknologinya. Kemajuan Eropa tidak terlepas dari pemerintahan Islam di Spanyol. Andalusia atau Spanyol adalah suatu daratan yang terletak di Benua Eropa Barat Daya. Di bagian timur dan tenggara, spanyol berbatasan dengan Laut Tengah. Disebelah selatan berbatasan dengan afrika yang terhalang oleh selat Dibraltar, sedangkan bagian barat berbatasan dngan Samudra atlantik. Adapun dibaguan timr laut, Spanyol dibatasi oleh Perancis.

TUGAS MIDDLE DOSEN PEMBIMBING Sejarah Peradapan Islam Nur Rodiah, S. E. I., M.H PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI ANDALUSIA Disusun oleh: Reza Ikhlasul Amal : 180105010499 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM EKONOMI SYARIAH 2020 PENDAHULUAN Islam adalah agama yang memiliki penganut terbesar yang ada di dunia. Islam pernah memiliki masa-masa keemasan dimana Islam memiliki kejayaan serta pengaruh yang besar terhadap dunia dan menguasai tiga perempat dari wilayah yang ada di dunia. Salah satu wilayah yang dikuasai oleh Islam yaitu Andalusia atau yang kita kenal sekarang sebagai negara Spanyol. Wilayah ini membuat Islam dikenal di wilayah Barat. Andalusia mempengaruhi negara-negara yang ada di Eropa menajdi maju. Eropa bangkit dari keterbelakangan, kebangkitan itu terlihat dari bidang politik dengan didukung oleh pengetahuan dan teknologinya. Kemajuan Eropa tidak terlepas dari pemerintahan Islam di Spanyol. Andalusia atau Spanyol adalah suatu daratan yang terletak di Benua Eropa Barat Daya. Di bagian timur dan tenggara, spanyol berbatasan dengan Laut Tengah. Disebelah selatan berbatasan dengan afrika yang terhalang oleh selat Dibraltar, sedangkan bagian barat berbatasan dngan Samudra atlantik. Adapun dibaguan timr laut, Spanyol dibatasi oleh Perancis. Dari Spanyol Islam-lah banyak menimba ilmu. Kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan. Kemajuan islam sebelah timur menginjak zaman emasnya, bagian barat di Spanyol pun memasuki masa yang sama gemilangnya. Ini adalah masa yang lebih penting artinya, karena terutama melalui ke Islaman di Spanyol inilah kebudayaan Kristen pada awal abad pertengahan, yang kemudian melahirkan suatu peradaban yang diwarisi oleh orang Barat sekarang ini. Dalam berbagai hal Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat di Spanyol, yaitu dalam bidang Sains, Fiqh, Filsafat, Kesenian, dan Sastra. Hal ini diraih selama 7 abad yaity abad ke 8-15 M. Namun, sebuah peradaban akan selalu mengalami pasang surut. Begitupun yang terjadi pada Islam di Spanyol. Peradaban Islam di Spanyol akan menjadi kajian penting dalam makalah ini karena untuk mengetahui sejarah masuknya Islam di Andalusia, faktor-faktor munculnya peradaban Islam di spanyol, perkembangan Islam di Andalusia, kemajuan peradaban Islam di Andalusia, 2 Perekonomian peradaban Islam di Andalusia, penyebab kemunduran dan kehancuran dan warisan peradaban Islam di Andalusia. ISI Andalusia atau Spanyol diduduki umat Islam pada zaman khalifah Al- Walid (705-715 M), slah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti Bani Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada masa khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Al- Malik mengangkat Hasan Ibnu Nu’man Al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada masa khalifah Al-Walid, Hasan Ibnu Nu’man sudah digantikan oleh musa Ibn Nushair pada tahun 88 H. Di zaman Al- Walid itu, Musa Ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayyah memakan waktu sampai 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah Ibn Abi Supyan) sampai tahun 83 H (masa Al- Walid). Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai oleh Islam, di wilayah ini terdapat kantung-kantung yang menjadi basisi kekuasaan kerajaan romawi. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat kerusuhan dan menentang kekuasaan Islam. Setelah kawasan ini betul-betul dapat dikuasai, umat Islam memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Spanyol. Dengan demikian, Afrika Utara menjadi batu loncatan bagi kaum Muslimin dalam penaklukan wilayah Spanyol. Kondisi Spanyol sebelum kedatangan Islam sungguh memprihatinkan, terutama ketika masa pemerintahan kerajaan Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan besi. Kondisi ini menjadi penyebab rakyat Spanyol menderita dan tertekan. Mereka sangat merindukan datangnya kekuatan raja adil sebagai sebuah kekuatan yang mampu mengerluarkan mereka saat itu. Kerinduan 3 mereka akhirnya menemukan titik terang pada saat Islam datang di Spanyol. (Abrari dkk, Sejarah Peradaban Islam, 2016, h.67). Dalam proses penaklukan spanyol terdapat tiga pahlawan yang dapat dikayakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan kesana. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Tariq ibn Ziyad, dan Musa Ibn Nuzhair. Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyidik. Ia menyebrangi selat yang berada diantara maroko dan benua eropa itu dengan pasukan perang 500 orang diantara adalah tentara berkuda. Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol karena pasukannya ebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian suku barbar yang didukung oleh Musa Ibn Nushair dan sebagian besar lagi orang arab yang dikirim oleh khalifah Al-Walid. Pasukan ini kemudian menyebrangi selat dibawah pompinan Thariq ibn Ziyad, sebuah gangguan pertama kali Tariq dan pasukannya mendapat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini,maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Kemenangan pertama yang tercapai oleh hariq ibn Ziyad membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi dengan suatu pasukan yang besar. Ia berangkat menyebrangi selat dan satu persatu kota yang dilewatinya dapat ditaklukan, setelah Musa berhasil menaklukan Idenia, Karmoa, Seville, dan Merida serta mengalahkan kerajaan Ghotic, Theodomir di Oriheula. Ia bergabung dengan Thariq di Todelo. Kemudian keduanya berhasil menguasai seluruh kota terpenting di Spanyol termasuk bagian utaranya mulai dari saragosa sampai Navarre. Setelah Islam berhasil memenangkan wilayah Spanyol maka peradaban Islam pun mulai memasuki daerah Spanyol. Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat Islam nampak begitu mudah. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternalnya adalah pada masa penaklukan Spanyol oleh orang- orang Islam. Kondisi sosial politik dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan secara politik. Wilayah Spanyol terbagi-bagi kepada sistem kelas sehingga keadaannya diliputi oleh kemelaratan, ketertindasan, ketidadaan persamaan hak. Dan yang dimaksud faktor internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam 4 tubuh penguasa, tokoh-tokoh perjuangan dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan wilayah spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentara yang kompak, bersatu dan penuh percaya diri. Mereka cakap dan berani, dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan. Dan tidak kalah penting adalah ajara agama Islam yang diutnjukan para tentara Islam adalah toleransu, persaudaraan dan tolong menolong. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum muslimin itu menyembabkan penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam disana. Islam memiliki peran yang sangat besar di Spanyol yakni sejak pertama kali menginjakan kaki disana hingga jatuhnya kerajaan Islam. Masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Sejarah panjang yang dilalui oleh umat Islam di Spanyol dibagi menjadi enam periode. Pada periode pertama ini, Spanyol berada dibawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi, baik itu datang dari dalam maupun luar seperti: seperti perselisihan antara elit penguasa, terutama akibat perbedaan antara etnis dan golongan. Disamping itu perbedaan pandangan antara Khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa mereka yang berhak menguasai daerah spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh pergantian wali (gubernur) spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan pandangan politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang suadara. Dengan banyaknya konflik internal dan eksternal, maka dalam periode ini Islam Spanyol belum memasuki kegiatan pembangunan di bidang peradaban dan kebudayaan. Datangnya Abd al-Rahman al Dakhil ke Spanyol pada tahun 138 H/ 755 M menjadi tanda berakhirnya periode pertama. Pada periode kedua, Spanyol diperintah oleh seorang amir (panglima atau gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan yang ketika itu dipegang oleh Khalifah 8 Abassiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M dan diberi gelar al Dakhil (yang masuk ke Spanyol). Abdurrahman al Dakhil adalah 5 keturunan Bani Umayyah yang berhasil melarikan diri dan olos dari kerajaan Bani Abassiyah yang telah menaklukan Bani Umayyah di Damaskus. Selanjutnya, ia berhasil mendirikan Dinasti Bani Umayyah di Spanyol. Penguasa-penguasa Spanyol pada periode ini adalah Aqbdurrahman al Dakhil, Hisyam I, Hakam I, Abd al Rahmab al Ausath, Muhammad Ibnu Abd al Rahman, Munzir Ibnu Muhammad, dan Abdullah Ibnu Muhammad. Pada periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh banyak kemjuan, baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Abd Rahman al Dakhil mendirikan masjid Kordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol. Hisyam I dikenal berjasa sebagai pembaharu dalam kemiliteran. Dialah yang memprakarsai tentara bayaran Spanyol. Adapun Abd. Al- Rahman al Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Pemikiran filsafat mulai masuk, terutama di zaman Abdurrahman al Ausath, yang mengundang para ahli dari dunia Islam lainnya untuk datang ke Spanyol. Akhirnya, kegiatan ilmu pengetahuan di Spanyol semakin berkembang. Gangguan politik serius yang terjadi pada periode ini justru datang dari umat Islam sendiri. Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 852 M membentuk negara kota yang berlangsung selama 80 tahun. Di samping itu, sejumlah orang yang tak puas menuntut terjadinya revolusi. Pemberontakkan yang dipimpin oleh Hafsun dan anaknya, Umar, yang berpusat di pegunungan dekat Malaga merupakan yang gangguan penting. Selain itu perselisihan antara orang-orang Barbar dan oreang Arab masih seringkali terjadi. Periode ketiga, Pemerintahan Abd Rahman III yang bergelar al Nasir li dinillah (penegak agama Allah) sampai munculnya raja-raja kelompok (kecil) yang dikenal dengan Muluk al Thawaif masuk dalam periode ketiga. Pada periode ini, Spanyol diperintah diperintah oleh penguasa yang bergelar Khalifah. Pemakaian gelar khalifah tersebut bermula dari berita bahwa al Muktadir, khalifah daulat Bani Abassiyah Baghdad, tewas dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut penilaiannya, keadaan ini menunjukan nahwa suaana pemerintahan Abassiyah sedang berada dalam ketidakpastian. Oleh sebab itu, momen terebut dianggap sebagai waktu yang tepat 6 untuk memakai gelar khalifah yang telah dirampas dari kekuasaan Bani Umayyah selama 150 tahun lebih. Gelar ini resmi dipakai mulai tahun 929 M. Khalifah-khalifah besar yang memerintah pada periode ketiga ini ada tiga orang, yaitu Abd Rahman al Nasir (976-1009 M). Pada periode ini, umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayan , menyaingi kejayaan daulat Abassiyah di Baghdad. Abd. AlRahman Al-Nashir mendirikan Universitas Cordova. Perpustakannya memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang koektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran. Pembangunan kota berlangsung dengan cepat. Awal dari kehancuran khalifah Bani Umayyah di spanyol adalah ketika Hisyam naik tahta berada dalam usia sebelas tahun. Oleh karena itu, kekuasaan aktual berada ditangan para pejabat. Pada tahun 981 M, khalifah menunjuk Ibn Abi Amir sebagai pemegang kekuasaan secara mutlak. Dia seorang yang ambisius yang berhasil menancapkan kekuasaannya dan melebarkan wilayah kekuasaan Islam menyingkirkan rekan-rekan dan saingansaingannya. Atas keberhasilannya, ia mendapat gelar Al-Manshur Billah. Ia wafat pada tahun 1002 M dan digantikan oleh anaknya Al-Muzzaffar, yang masih dapat mempertahankan keunggulan kerajaan. Akan tetapi, setelah wafat pada tahun 1008 M, ia digantikan oleh adiknya yang tidak memiliki kualitas bagi jabatan itu. Dalam beberapa tahun saja, negara yang tadinya makmur dilanda kekacauan dan akhirnya hancur total. Pada tahun 1009 M khalifah mengundurkan diri. Beberapa orang yang dicoba untuk menduduki jabatan itu tidak ada yang sanggup memperbaiki keadaan. Akhirnya pada tahun 1013 M, Dewan Menteri yang memerintah Cordova menghapus jabatan khalifah. Ketika itu Spanyol sudah terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu. Cordova adalah ibu kota pemerintahan, di masa Bani Umayyah mengalami perkembangan yang pesat. Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, Cordova menjadi pusat ilmu pengetahuan. Di kota ini berdiri Universotas Cordova. Banyak ilmuwan dari Dunia Islam bagian timur yang tertarik untuk mengajar di universitas ini. Di kota ini terdapat perpustakaan besar yang mempunyai buku kira-kira 400.000 judul (Yatim, Sejarah Peradaban Islam: Dirasah 7 Islamiyah II, h.293). Pada periode keempat ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negeri kecil dibawah pemerintahan raja-raja golongan atau al Muluk al Thawaif. Masa ini merupakan masa kekalutan ibukota yang banyak dipergunakan oleh para amir diberbagai provinsi untuk melepaskan wilayahnya masing-masing dari kekuasaan khaifah di cordova, yang antara lain 11 berpusat di suatu kota Seville, Cordova, dan Toledo. Pemerintahan terbesar diantaranya adalah Abaddiyah di Seville. Pada periode ini, umat Islam Spanyol kembali memasuki pertikaian internal. Jika terjadi perang saudara, ada pihak-pihak tertentu yang meminta bantuan kepada rajaraja Kristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif penyerangan untuk pertama kalinya. Akibat fatalnya, kekuatan Islam diketahui mulai menurun. Walaupun terpecah dalam beberapa negara, pada periode kelima ini, Spanyol islam masih mempunyai suatu kekuatan yang dominan, yaitu dinasti Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabithun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf Ibnu Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesy. Ia masuk ke Spanyol atas undangan penguasa-penguasa Islam di sana yang tengah berjuang mempertahankan negerinya dari serangan kaum Nasrani. Ia dan tentaranya memasuki Spanyol pada tahun 1086 M dan berhasil mengalahkan pasukan Castilia. Perpecahan di kalangan raja-raja Muslim menyebabkan Yusuf bergerak lebih jauh untuk menguasai Spanyol dan ia pun behasil. Kesuksesan ini ternyata tidak dapat diteruskan oleh penguasa- penguasa sesudahnya karena mereka adalah raja-raja yang lemah. Pada tahun 1143 M, kekuasaan dinasti Murabithun baik di Afrika Utara maupun di Spanyol berakhir. Dinasti Muwahhidun muncul sebagai gantinya. Tahun 1146 M penguasa Muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara merebut Spanyol. Muwahhidun didirikan oleh Muhammad Ibnu Tumart. Antara tahun 1114 dan 1154 M, kota-kota Muslim penting, Cordova, Almeria, dan Granada, jatuh ke bawah kekuasaannya untuk jangka beberapa dekade, dinasti ini mengalami banyak kemajuan terutama saat pemerintahan dipegang oleh Abu Yusuf al Mansur. Kekuatan-kekuatan Kristen dapat dipukul 8 mundur. Akan tetapi tidak lama kemudian, dinasti Muwahhidun mengalami keruntuhan. Pada tahun 1212 M, tentara Kristen memperoleh kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Kekalahan-kekalahan yang dialami Muwahhidun meneyebabkan penguasanya memilih untuk meninggalkan Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M, keadaan Spanyol dan kembali runyam, berada di bawah penguasa-penguasa kecil. Dalam kondisi demikian, Umat Islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan Kristen yang semakin besar. Tahun 1238 M, Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh pada tahun 1248. Akhirnya, kecuali Granada, seluruh wilayah Spanyol telah lepas dari kekuasaan Islam. Periode terakhir yaitu periode keenam, Kerajaan Granada merupakan pertahanan terakhir Muslim Spanyol dibawah kekuasaan dinasti Bani Ahmar (12321492 M). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman al Nasir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah kecil. Umat Kristem dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Umat Kristen hampir menguasai seluruh Spanyol. Dan masa ini adalah saat terakhir Islam berkuasa di Spanyol. Dan masa ini adalah saat terakhir Islam berkuasa di Spanyol. Kekuasaan Islam yang hanya tinggal pertahanan akhir ini berakhir karena perselisihan orangorang istana dalam perebutan kekuasaan, akhirnya pada tahun 1492 M. Islam dikalahkan oleh Kristen (Abrari dkk, Sejarah Peradaban Islam, 2016, h.73). Dalam enam periode sejarah perkembangan Islam di Spanyol, ada banyak juga terdapat kemajuan Islam di Spanyol yang sangat menonjol dalam berbagai bidang, baik dalam bidang intelektual yang menyebabkan kebangkitan Eropa saat ini, bidang kebudayaan dalam hal ini bangunan fisik atau arsitektur, maupun bidang-bidang lainnya. Puncak kemajuan peradaban Islam di Spanyol berdampak bagi kemajuan peradaban Eropa. Dalam rentang waktu selama kurang lebih tujuh setengah abad, umat Islam di Spanyol telah mencapai kemajuan yang sangat pesat, baik dibidang ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Berbagai disiplin ilmu berkembang pesat pada masa itu. Hal ini ditandai dengan banyaknya berbagai figru-figur ilmuwan yang cemerlang 9 dibidangnya masing- masing dan sampai sekarang. Kemajuan peradaban di Spanyol Islam pada saat ini berimbas pada bangkitnya sains dunia barat pada abad pertengahan sehingga dapat dikatakan bahwa Arab Spanyol adalah guru bagi Eropa. Adapun kemajuan-kemajuan intelektual yang telah dicapai oleh Islam di Spanyol antara lain seperti filsafat, sains, fikih, musik dan kesenian serta bahasa dan sastra. Kemajuan-kemajuan yang dicapai Islam di Spanyol ini pun karena dilatabelakangi oleh beberapa faktor, antara lain : Adanya penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan umat Islam, seperti abd al-Rahman al- Dakhil, abd al-Rahman-Wasith dan abd al-Rahman al-Nasir. adanya kebijaksanaan penguasa untuk mempelopori kegiatan- kegiatan ilmiah oleh penguasa Dinasti Umayyah di Spanyol seperti Muhammad ibn abd al-Rahman (852-886 M) dan al-Hakam II al- Muntashir (961976 M). Penguasa menegakkan toleransi beragama terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga mereka juga ikut dalam mewujudkan peradaban Islam di Spanyol. Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai komunitas baik agama maupun bangsa sehingga merekea bekerja sama dan menyumbangkan kellebihannnya masing- maing. Adanya kesatuan budaya Islam. Meskipun pada saat itu ada persaingan sengit antara Abassiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol tapi para ilmuwan bebas melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu mulaidari ujung Barat wilayah Islam ke ujung timur. 10 PENUTUP Dari pembahasan tentang Islam dan peradaban Spanyol dapat disimpulkan bahwa. Pertama, latar belakang ekspansi Islam ke Spanyol adalah daerah terdekat dari Afrika Utara dan kerajaan Gothic yang menguasai daerah tersebut sedang mengalami kemunduran. Tiga tokoh penting yakni Tharif Ibnu Malik, Thariq Ibnu ziyad, dan Musa Ibnu Nushair telah melakukan ekspansi Islam pada waktu yang tepat. Perkembangan Islam di Spanyol berlangsung sekitar 800 tahun dan pernah mencapai puncaknya saat dibawah kepemimpinan Abd rahman III. Saat itu, Spanyol mengalami kemajuan peradaban yang menggembirakan, terlebih dibidang Arsitektur. Meskipun akhirnya Islam harus keluar dari Spanyol, peradaban peninggalam Islam telah membuat Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Pemikiran filsafat seperti pemikiran al Farabi, ibnu Sina, ibnu Rusyd, telah membawa Eropa menjadi kawasan yang maju intelektualitasnya. Adapun kemajuan-kemajuan intelektual yang telah dicapai oleh Islam di Spanyol antara lain seperti filsafat, sains, fikih, musik dan kesenian serta bahasa dan sastra. 11 DAFTAR PUSTAKA Thomson, ‘Ata’ Ur Rahim, Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan, Jakarta, Gaya Media Pratama, 2004. Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, PT. Grafindo, 2011. http://zein1819.blogspot.com/2012/09/proses-masuknya-islam-keandalusia.html?m=1 12