Academia.eduAcademia.edu

BATU GINJAL

LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN BATU GINJAL DI RUANG BEDAH UMUM RSUD ULIN BANJARMASIN Tanggal 13 – 19 Juni 2016 Oleh : RIDHA FAHLIATI DEWI, S.Kep NIM. I4B112002 PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2016 LEMBAR PENGESAHAN NAMA : Ridha Fahliati Dewi, S.Kep NIM : I4B112002 JUDUL : Laporan Pendahuluan Pada Klien Dengan Batu Ginjal Di Ruang Bedah Umum RSUD Ulin Banjarmasin Banjarmasin, 13 Juni 2016 Mengetahui, Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Maulidya Septiany,, S.Kep., Ns, Lola Hamika, S.Kep, Ns NIK. 1990 2016 1 199 NIP. 19800207 200801 2 015 Pemeriksaan USG Radiografi Urogram CT scan Pielografi (IVP) Pielografi retrograde Tomografi Pemeriksaan Laboraturium: air kemih (urine), darah Medikasi Batu Kalsium Oksalat: Suplementasi sitrat, Kolestiramin atau terapi lain untuk malabsorpsi lemak, Tiazid (bila disertai dengan adanya hiperkalsiuria), Allupurinol (bila disertai dengan adanya hiperurikosuria) Batu Kalsium Fosfat: Tiazid (bila disertai adanya hiperkalsuria) Batu Struvit (Mg-Sb Fosfat) Mandelamin dan Vitamin C Antibiotik kotrimoksazol Batu Urat: Allupurinol Batu Sistin: Alkalinisasi urin, Penisilamin Non Medikasi ESWL ( Extracorporeal Shockwave Lithotripsy ) Endourologi PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) Uretero atau Uretero-renoskopi (URS) Pielolitotomi atau nefrolitotomi Penatalaksanaan Jenis Batu Ginjal Peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter proksimal. Infeksi dan sistisis yang disertai menggigil, demam, dan disuria. Nyeri (ketidaknyamanan) yang luar biasa, akut, kolik, yang menyebar kepaha dan genitalia Hematuria dan piuria. Pasien merasa selalu ingin berkemih Faktor Endogen Faktor genetik familial pada hiper sistinuria Faktor hiperkalsiuria primer dan hiper oksaluria primer. Faktor eksogen Infeksi Obstruksi dan statis urin Mempermudah terjadinya infeksi Jenis kelamin, Ras, Keturunan, Air minum, Pekerjaan, Makanan, Suhu Etiologi dan Faktor Risiko Hiperkalemia dan hiperkalsiuria Dehidrasi kronis, asupan cairan yang buruk, dan imobilitas. Diet tinggi purin dan abnormalitas metabolismr purin (hiperuremia dan gout) Infeksi kronis dengan urea mengandung bakteri (proteus vulgaris). Sumbatan kronis di mana urine tertahan akibat benda asing dalam saluran kemih. Kelebihan absorbsi oksalat pada penyakit inflamasi usus dan reseksi atau ileostomi. Tinggal di daerah yang beriklim panas dan lembab. Nyeri : pola tergantung pada lokasi sumbatan. peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi pelvis ginjal serta ureter proksimal yang menyebabkan kolik. Nyeri hilang setelah batu keluar. Batu ureter yang besar menimbulkan gejala atau sumbatan seperti saat turun ke ureter (kolik uretra). Batu kandung kemih menimbulkan gejala yang mirip sistisis. Sumbatan : batu menutup aliran urine akan menimbulkan gejala infeksi saluran kemih, demam dan menggigil. Gejala gastrointestinal : meliputi mual, muntah, diare Manifestasi Klinis Rasa nyeri yang berat dan tiba-tiba di daerah pinggang yang menjalar sampai pangkal paha. Rasa nyeri tidak berkurang walaupun penderita mencoba posisi- posisi tertentu, misalnya berbaring, membungkuk. Mual dan muntah. Kadang dijumpai darah pada air seni. Perasaan terbakar di saluran kemih saat kencing. Rasa sangat ingin kecing. Demam. Manifestasi Klinis Rasa nyeri yang berat dan tiba-tiba di daerah pinggang yang menjalar sampai pangkal paha. Rasa nyeri tidak berkurang walaupun penderita mencoba posisi- posisi tertentu, misalnya berbaring, membungkuk. Mual dan muntah. Kadang dijumpai darah pada air seni. Perasaan terbakar di saluran kemih saat kencing. Rasa sangat ingin kecing. Demam. Manifestasi Klinis Rasa nyeri yang berat dan tiba-tiba di daerah pinggang yang menjalar sampai pangkal paha. Rasa nyeri tidak berkurang walaupun penderita mencoba posisi- posisi tertentu, misalnya berbaring, membungkuk. Mual dan muntah. Kadang dijumpai darah pada air seni. Perasaan terbakar di saluran kemih saat kencing. Rasa sangat ingin kecing. Demam. Manifestasi Klinis UROLITIASIS adalah suatu keadaan terjadinya penumpukan batu oksalat, kalkuli (batu ginjal) pada ureter atau pada daerah ginjal NEFROLITIASIS adalah adanya batu atau kalkuli dibentuk di dalam ginjal (parenkim ginjal) oleh kristalisasi dari substansi ekskresi didalam urine. Uretero atau Uretero-renoskopi (URS) PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) Nefrolitotomi Gangguan Eliminasisi urine NOC Urinary Continence Urinary Elimination NIC : Urinary Elimination Management Kaji dan Pantau eliminasi urine termasuk frekuensi, konsistensi, volume,warna. Pantau tanda dan gejala retensi urin Identifikasi faktor penyebab inkontinensia urin Berikan penjelasan tanda dan gejala infeksi saluran kemih Ajarkan pasien cara mengosongkan kandung kemih Pasang DC Health education (pendidikan kesehatan) Ajarkan pasien dari tanda gejala yang ringan sampai berat tentang tanda dan gejala obstruksi Ajarkan pada klien tentang retensi urin dan pengosongan tidak teratur dengan mengeluarkan dengan jam yang terjadwal Nyeri Akut NOC Level nyeri Kontrol nyeri NIC : Pain Management Kaji secara komprehensip terhadap nyeri termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi Observasi reaksi ketidaknyaman secara nonverbal Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengungkapkan pengalaman nyeri dan penerimaan klien terhadap respon nyeri Tentukan pengaruh pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup( napsu makan, tidur, aktivitas,mood, hubungan sosial) Berikan informasi tentang nyeri termasuk penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan hilang, antisipasi terhadap ketidaknyamanan dari prosedur Control lingkungan yang dapat mempengaruhi respon ketidaknyamanan klien( suhu ruangan, cahaya dan suara) Hilangkan faktor presipitasi yang dapat meningkatkan pengalaman nyeri klien( ketakutan, kurang pengetahuan) Ajarkan cara penggunaan terapi non farmakologi (distraksi, guide imagery,relaksasi) Kolaborasi pemberian analgesic Risiko infeksi NOC : Risk control : infection process Risk control NIC : Infection control Bersihkan lingkungan setelah dipakai klien lain Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan Gunakan universal precaution dan gunakan sarung tangan selma kontak dengan kulit yang tidak utuh Berikan terapi antibiotik bila perlu Observasi dan laporkan tanda dan gejal infeksi seperti kemerahan, panas, nyeri, tumor Kaji temperatur tiap 4 jam Catat dan laporkan hasil laboratorium, WBC Kaji warna kulit, turgor dan tekstur, cuci kulit dengan hati-hati Ajarkan keluarga bagaimana mencegah infeksi DIAGNOSA KEPERAWATAN Risiko infeksi Nyeri akut Gangguan eliminasi urine PENGKAJIAN Identitas Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pola fungsional Gordon Pemeriksaan penunjang ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN BATU GINJAL Nyeri akut Risiko infeksi Mineral diangkut bersama darah menuju seluruh tubuh Gangguan absorbsi mineral pada usus Nyeri pinggang / berkemih Sepsis Sensasi panas saat kencing Kencing (hematuri) Retensi urine Gangguan eliminasi urine Kencing sedikit/menetes/tiba-tiba berhenti Distensi saluran kemih dan abdomen Hambatan aliran urine Obstruksi Pemasangan kateter Infeksi Hidronefrosis Peningkatan tekanana hidrostatik Uretrha Bladder Ureter Ginjal Urolitiasis/Nefrolitiasis Endapan kristal membentuk nukleus dan menjadi batu Konsumsi air rendah Peningkatan konsentrasi mineral di urine Terjadi pengendapan mineral menjadi kristal Urine menjadi pekat Penurunan cairan ke ginjal Obat-obatan (laktasif, antasida, diuretik) Diet tinggi mineral secara berlebihan Ganggguan reabsorbsi dan kebocoran ginjal Peningkatan mineral di ginjal Infeksi pada usus Kerusakan pada nefron ginjal Infeksi pada ginjal DAFTAR PUSTAKA Sjabani M. Batu saluran kemih. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. 5th ed. Interna Publishing. Jakarta: 2009. Bickley L.S. Anamnesis. Bates’ Guide to physical examination and history taking. International edition. 10th edition. Lippincott Williams & Wilkins. Wolters Kluwer Health; 2009. Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita selekta kedokteran. Edisi ke-3. Jilid II. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000.hal.329-45. Purnomo, Basuki. Dasar-dasar Urologi. Edisi ke-2. Sagung Seto: Jakarta; 2007. Manuputty, David. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Indonesia. Binarupa Aksara Publisher. Halim, Mubin A. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam: Diagnosis dan Terapi. Edisi 2: Jakarta; 2007. NANDA International Inc. Nursing Diagnosis: Definitions and Classification 2015 – 2017. Ed.10. Jakarta : EGC, 2015 Moorhead, S., et al. Nursing Outcomes Classification (NOC). 4th ed. Mosbie Elsevier: USA, 2008. Bulechek, G.M., et al. Nursing Intervention Classification (NIC). 5th ed. Mosbie Elsevier: USA, 2008.