STATISTIK
KEM ENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN
2014
STATISTIK KEM ENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN 2014
Ministry of Environment and Forestry Statistics 2014
Penyunting/ Editor :
Pusat Data dan Informasi
Data and Information Centre
Diterbitkan Oleh/ Published by :
KEM ENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Ministry of Environment and Forestry
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
May be cited with reference to the source
KATA PENGANTAR
Buku Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 ini merupakan
publikasi perdana sejak Organisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan digabung
menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Data dan Informasi yang dituangkan dalam Buku Statistik Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Tahun 2014 meliputi Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks
Kualitas Tutupan Lahan yang merupakan 3 parameter pokok Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Indonesia, data sumber daya hutan dan hasil pembangunan kehutanan khususnya pada tahun
2014
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Buku Statistik ini.
Kami menyadari adanya berbagai kekurangan dalam Buku Statistik ini, oleh karena itu saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat dinantikan.
Semoga Buku Statistik ini dapat memberikan manfaat bagi yang memerlukannya.
Jakarta,
Desember 2015
SEKRETARIS JENDERAL,
Ir. BAM BANG HENDROYONO, M M
NIP. 19640930 198903 1 001
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
i
DAFTAR ISI/ CON TEN TS
Halaman
KATA PENGANTAR/ PREFACE
DAFTAR ISI/ Contents
DAFTAR GRAFIK/ Figure List
1.
2.
i
i
i
STATISTIK KUALITAS AIR
Tabel 1.1
Daftar Sungai Hasil Pemantauan Kualitas Air Tahun 2010 - 2014
Tabel 1.2
Parameter TSS per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter TSS per
province from 2010 s.d. 2014
Tabel 1.3
Parameter DO per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter DO per
province from 2010 s.d. 2014
Tabel 1.4
Parameter BOD per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter BOD per
province from 2010 s.d. 2014
Tabel 1.5
Parameter COD Per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter COD per
province from 2010 s.d. 2014
Tabel 1.6
Parameter Total Phosfat (T-P) dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter Total
Phosfat (TP) of the Year 2010 sd 2014
Tabel 1.7
Parameter Fecal Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter Fecal
Coli per province from 2010 s.d. 2014
Tabel 1.8
Parameter Total Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter Total
Coli of the Year 2010 sd 2014
1
4
7
9
11
13
15
17
19
STATISTIK KUALITAS UDARA
Tabel 2.1
Kondisi Kualitas Udara Tingkat Provinsi 2012-2014 (Parameter NO2 dan SO2)
Tabel 2.2
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Aceh Tahun 2014-2014
Tabel 2.3
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sumatera Utara Tahun
2014 - 2014
Tabel 2.4
Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Riau Tahun 2014-2014
Tabel 2.5
Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2014-2014
Tabel 2.6
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bangka Belitung Tahun
2014 - 2014
Tabel 2.7
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jambi Tahun 2014-2014
Tabel 2.8
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2014 - 2014
Tabel 2.9
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bengkulu
Tahun 2014 - 2014
Tabel 2.10 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Lampung
Tahun 2014 - 2014
Tabel 2.11 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Banten
Tahun 2014 - 2014
Tabel 2.12 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi DKI Jakarta dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.13 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Barat dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
25
27
28
30
31
32
34
35
36
38
39
40
41
43
iii
Tabel 2.14
Tabel 2.15
Tabel 2.16
Tabel 2.17
Tabel 2.18
Tabel 2.19
Tabel 2.20
Tabel 2.21
Tabel 2.22
Tabel 2.23
Tabel 2.24
Tabel 2.25
Tabel 2.26
Tabel 2.27
Tabel 2.28
Tabel 2.29
Tabel 2.30
Tabel 2.31
Tabel 2.32
Tabel 2.33
3.
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Tengah dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bali dari Tahun 2014
s.d 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Timur dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bali dari Tahun 2014
s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Barat dari
Tahun 2014 s .d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari
Tahun 2014 s .d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Selatan dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Barat dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Timur dari
Tahun 2014 - 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Tengah dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Utara dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Gorontalo dari Tahun
2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tengah dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Selatan dari
Tahun 2014 s.d 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tenggara dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Barat dari
Tahun 2014 s.d 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi M aluku dari Tahun
2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua dari Tahun 2014
s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua Barat dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi M aluku Utara dari Tahun
2012 s.d. 2014
45
47
48
50
51
52
54
55
56
58
59
60
61
63
64
65
66
67
68
PKTL (PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN)
71
3.1. Kawasan Hutan/ Forest Area
75
Tabel/ Table 3.1.1. Luas Kawasan Hutan dan Perairan Berdasarkan Keputusan M enteri
Kehutanan Tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi/
Extent of Forest Area, Inland Water, Coastal and Marine Ecosystem Based on
Forestry Ministerial Decree on the Designation of Provincial Forest Area,
Inland Water, Coastal and Marine Ecosystem
iv
44
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
77
Tabel/ Table 3.1.2. Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan dalam Kawasan Hutan dan
Luar Kawasan Hutan Berdasarkan Penafsiran Citra Satelit Landsat
7 Etm+ s/ d 2014/ Extent of Land Cover Inside and Outside Forest
Area Based on the Interpretation of Satelite Image Landsat 7 ETM+
2014
79
Tabel/ Table 3.1.3. Angka Deforestasi di dalam dan di Luar Kawasan Hutan Per
Provinsi Periode 2010-2014 (Ha/ Th)/ Deforestation Rate Inside and
Outside Forest Area by Province for the Period of 2010-2014
(ha/ year )
88
Tabel/ Table 3.1.4. Perkembangan Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK Hutan Alam
dan Hutan Tanaman s/ d Tahun 2014 / Progress of Boundary
Demarcation Until 2014
93
Tabel/ Table 3.1.5 Perkembangan Pengesahan Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan
Parsial Tahun 2008-2014/ Progress of Endorsement of Partial Forest
Boundary in 2008-2014
94
Tabel/ Table 3.1.6 Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan s/ d Tahun 2014/
Progress of Forest Area Establishment Until 2014
95
Tabel/ Table 3.1.7. Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan s/ d Tahun 2014
Implementation of Forest Boundary Demarcation until 2014
96
3.2. PERUBAHAN KAWASAN HUTAN DAN PEN GGUN AAN KAWASAN HUTAN /
The Alteration of Forest Area and Approval Of Forenst Area
97
Tabel/ Table 3.2.1. Tukar M enukar Kawasan Hutan Tahun 2008-2014/ The Exchanges of
Forest Area in 2008-2014
99
Tabel/ Table 3.2.2. Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan/
Perkebunan Tahap Sk Pelepasan / Progress of Forest Areas for Release
Agriculture/ Plantation SK Release Stages of Forest
101
Tabel/ Table 3.2.3. Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pemukiman
Transmigrasi Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan/ Progress of Forest
Areas for Release Transmigration SK Release Stages Of Forest
103
Tabel/ Table 3.2.4. Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan
Eksploitasi Tambang dan Non Tambang Tahun 2008-2014/ Progress of
Temporary Use of Forest Area Exploitation for Mining and Non
Mining Activities 2008-2014
105
Tabel 3.2.5.
Tabel 3.2.6.
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi Non
Tambang
107
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Survey/ Eksplorasi Tambang
109
Tabel/ Tabl e 3.2.7. Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan
Survey atau Eksploitasi Tambang dan Non Tambang Tahun 20082014/ Progress of Temporary Use of Forest Area Exploitation for
Mining and Non Mining Activities 2008-2014
111
Tabel/ Table 3.2.8. Perkembangan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Tahun 2008-2014/
Progress Function of Changes of Forest est Area Establishment in
2008-2014
112
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
v
4.
3.3. PEM BEN TUKAN KESATUAN PEN GELOLAAN HUTAN (KPH)/ Designation of Forest
Management Unit (FMU)
Tabel 3.3.1.
Penetapan Wilayah KPH M odel Sampai Dengan Tahun 2014
Tabel 3.3.2.
Perkembangan Penetapan Wilayah KPH (KPHP Dan KPHL) 2014
Tabel 3.3.3.
Penetapan Wilayah KPH Konservasi Sampai dengan Tahun 2014
Tabel 3.3.4.
Daftar Kelembagaan KPH sampai dengan 2014
Tabel 3.3.5.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan
Hutan (PKH)
147
KSDAE (KONSERVASI SUM BER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM )
149
4.1. KAWASAN KON SERVASI/ Conservation Areas
155
Tabel/ Table 4.1.1. Jumlah Pengunjung Taman Nasional Tahun 2014/ Number of
National Park Visitors in 2014
Tabel 4.1.2.
Data Jumlah Pengunjung Taman Wisata Alam Tahun 2014
Tabel 4.1.3.
Data Jumlah Pengunjung Cagar Alam Tahun 2014
Tabel 4.1.4.
Data Jumlah Pengunjung Suaka M argasatwa 2014
5.
vi
121
123
129
133
135
157
160
166
174
4.2. FLORA & FAUN A
Tabel 4.2.1.
Perkembangan Spesies Prioritas Terancam Punah Tahun 2010-2014
Tabel 4.2.2.
PNBP Hasil Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010
sampai dengan Tahun 2014
Tabel 4.2.3.
Data Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010 sampai
dengan Tahun 2014
Tabel 4.2.4.
Jenis Satwa yang ada di Lembaga Konservasi Tahun 2014
Tabel 4.2.5.
Realisasi Penerimaan Negara dari Perdagangan Tumbuhan dan
Satwa Liar ke Luar Negeri Tahun 2014
179
181
4.3. KEAM AN AN HUTAN DAN KEBAKARAN HUTAN / Forest Security and Forest Fire
Tabel 4.3.1.
Perkembangan Kasus Tindak Pidana Kehutanan sampai Tahun
2014
Tabel 4.3.2.
Sebaran Titik Panas (Hotspot) di Seluruh Indonesia Per Provinsi
Tahun 2014
Tabel 4.3.3.
Sebaran Hotspot Per Bulan di Seluruh Indonesia Tahun 2010-2014
Tabel 4.3.4.
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2014
Tabel 4.3.5.
Jumlah Anggota M A UPT Pembina Brigdalkarhut Daops Tahun
2010-2014
Tabel 4.3.6.
Jumlah Anggota M anggala Agni UPT Pembina Brigdalkarhut Non
Daops Tahun 2010-2014
Tabel 4.3.7.
Jumlah Anggota M asyarakat Peduli Api (M PA) Tahun 2010-2014
Tabel 4.3.8.
Rekapitulasi Luas Kebakaran Lahan Per Provinsi di Indonesia Tahun
2010-2014
Tabel 4.3.9.
Sebaran Hotspot di Provinsi Rawan Tahun 2010-2014
189
202
203
BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAN PERHUTANAN SOSIAL
205
5.1. LAHAN KRITIS/ Critical Land
Tabel 5.1.1.
Luas dan Penyebaran Lahan Kritis Tahun 2011 dan Tahun 2013/
Extent and Distribution of Critical Land 2011 and 2013
215
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
182
183
184
186
191
193
194
195
196
198
200
217
5.2. REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN/ Forest and Land Rehabilitation
Tabel 5.2.
Rencana Pengelolaan DAS Terpadu Tahun 2009 - 2014
Tabel 5.2.1.
Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun
2010-2014
Tabel/ Table 5.2.2. Perkembangan Kegiatan Reboisasi Tahun 2010-2014/ Reforestation
Activities in 2010-2014
Tabel 5.2.3.
Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Tahun 2010-2014
Tabel 5.2.3.1.
Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan/ Hutan Rakyat Tahun
2010-2014
Tabel 5.2.3.2
Perkembangan Kegiatan Hutan Kota Tahun 2010-2014
Tabel 5.2.3.3
Rehabilitasi Hutan M angrove, Rawa dan Gambut Tahun 2010-2014/
Mangrove and Peat Swamp Forest Rehabilitation in 2010-2014
Tabel 5.2.3.4.
Pembangunan DAM Pengendali & DAM Penahan Tahun
2010-2014
Tabel/ Table 5.2.3.5.Pembangunan Pengendali Jurang Tahun 2010-2014/ Construction
of Gully Plug in 2010- 2014
Tabel/ Table 5.2.3.6.Pembangunan Sumur Resapan Tahun 2010-2014 / Construction
RI,QÀOWUDWLRQ:HOOVLQ
Tabel/ Table 5.2.3.7.Pembangunan Embung Air Tahun 2010-2014/ Construction of
Water Ponds in 2010 - 2014
5.3. KEBUN BIBIT RAKYAT/ Community Owned N ursery
Tabel 5.3.1.
Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014
Tabel 5.3.2.
Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014
Tabel/ Table 5.3.3. Pembangunan Kebun Bibit Rakyat Tahun 2010-2014/ Development
of Community Nursery in 2010 – 2014
5.4. HASIL HUTAN KEM ASYARAKATAN/ Forest Products Community
Tabel/ Table 5.4. Jumlah Koloni Lebah dan Produksi M adu Hasil Kegiatan Perlebahan
Tahun 2008-2014/ The Number of Bee Colonies and Honey Production
in 2008-2014
Tabel/ Table 5.4.1. Hasil -hasil Kegiatan Persuteraan Alam Tahun 2008-2014/ The Result
Actitvities of Natural Silk in 2008 - 2014
Tabel/ Table 5.4.2. Realisasi Pembangunan Budidaya Tanaman Rotan Tahun 2008-2014/
Realization of Development Rattan Cultivation in 2008-2014
Tabel/ Table 5.4.3. Realisasi Pembuatan Tanaman Bambu Tahun 2008- 2014/ Realization
of bamboo area in 2008-2014
5.5. SATU M ILIAR POHON/ One Billion Indonesia Trees
Tabel/ Table 55.1 Penanaman Satu M iliar Pohon Tahun 2010 (Kegiatan Sektor
Kehutanan) / Realization of One Billion Indonesian Trees in 2010
(Forestry Activity)
Tabel/ Table 5.5.2 Realisasi Penanaman Satu M ilyar Pohon Tahun 2011 (Kegiatan
Sektor Kehutanan) / Realization of One Billion Indonesian Trees in
2011 (Forestry Activity)
Tabel/ Table 5.5.3 Realisasi Penanaman Satu M ilyar Pohon Tahun 2012 (Kegiatan
Sektor Kehutanan) / Realization of One Billion Indonesian Trees in
2012 (Forestry Activity)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
219
221
224
225
226
227
228
229
230
232
233
234
235
237
248
258
261
263
265
269
270
271
257
275
277
vii
Tabel/ Table 5.5.4 Realisasi Penanaman Satu M ilyar Pohon Tahun 2013 (Kegiatan Sektor
Kehutanan) / Realization of One Billion
Indonesian Trees in 2013 (Forestry Activity)
Tabel/ Table 5.5.5 Realisasi Penanaman Satu M iliar Pohon Tahun 2010-2014/
Recapitulation of planting one billion trees in 2010 - 2014
6.
PEN GELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI
6.1. LUAS KAWASAN HUTAN PRODUKSI BERDASARKAN SK M ENTERI KEHUTANAN
TAHUN 2014
Tabel 6.1.
Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan SK M enteri Kehutanan
Tahun 2014
6.2. LUAS ARAHAN PEM ANFAATAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN PRODUKSI
YANG TIDAK DIBEBANI IZIN UNTUK USAHA PEM ANFAATAN HASIL HUTAN
KAYU TAHUN 2014
Tabel 6.2.
Luas Arahan Pemanfaatan Hutan Pada Kawasan Hutan Produksi
yang Tidak Dibebani Izin untuk Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu Tahun 2014
7.
281
283
285
287
289
291
6.3. LUAS HUTAN PRODUKSI YANG DIBEBANI HAK PER PROPINSI SAM PAI DENGAN
TAHUN 2014
Tabel 6.3.
Luas Hutan Produksi yang Dibebani Hak Per Propinsi sampai
dengan Tahun 2014
295
6.4. PENETAPAN WILAYAH KPHP M ODEL
Tabel 6.4.
Penetapan Wilayah KPHP M odel
297
299
PENGEM BANGAN SUM BER DAYA M ANUSIA/ Human Resources Development
305
7.1. JUM LAH DAN SEBARAN PEGAWAI/ N umber and Distribution of Personne
Tabel/ Table 7.1.1. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Departemen Kehutanan
M enurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/ Number and
'LVWULEXWLRQRI)RUHVWU\2IÀFHUVRI7KH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\
Education and Gender in 2014
Tabel/ Table 7.1.2. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Departemen Kehutanan
M enurut Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/ Number and
'LVWULEXWLRQRI)RUHVWU\2IÀFHUVRIWKH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\*UDGH
and Gender in 2014
Tabel/ Table 7.1.3. Jumlah dan Sebaran Tenaga Fungsional Peneliti s/ d Desember 2014/
Number and Distribution of Researchers up to December 2014
307
7.2. PELATIHAN PEGAWAI/ Staff Training
Tabel/ Table 7.2.1 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Tahun
2008-2014/ Forestry Education and Training in 2008-2014
Tabel/ Table 7.2.2 Jumlah Karya Siswa Sesuai Tingkat Pendidikan Tahun 2008-2014/
2IÀFHUVLQ7UDLQLQJE\/HYHORI(GXFDWLRQ in 2008-2014
8.
279
SARANA PRASARANA/ Infrastructures and Facilities
Tabel 8.1.
Laporan Barang Pengguna Eselon I Tahunan Intrakomptabel Rincian
Per Kelompok Barang
Tabel 8.2.
Laporan Posisi Barang M ilik Negara di Neraca Posisi Per Tanggal 31
Desember 2014
viii
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
293
309
311
312
313
315
318
319
321
325
9.
RINGKASAN PENGELUARAN KEM ENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN
327
9.1 . KEM ENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN LAPORAN REALISASI
ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAM PAI DENGAN 30 JUNI
2015
Tabel 9.1.
Target dan Realisasi PNBP Tahun 2010 SD 2015
331
333
10. ITJEN KEM ENHUT TAHUN 2014
Tabel 10.1.
Realisasi Audit Reguler Tahun 2010-2014 (Kinerja/ Tematik/ Dana
Dekonsentrasi)
Tabel 10.2.
Realisasi Audit Khusus/ Investigasi Tahun 2010-2014 Rekapitulasi
Laporan Perkembamngan Penyetoran PNBP Penggunaan Kawasan
Hutan
Tabel 10.3.
Rekapitulasi Realisasi Auditan Per Provinsi Berdasarkan PKPT Audit
Kinerja/ Operasional/ Tematik/ Dana Dekonsentrasi*) Tahun
2010 – 2014
Tabel 10.4.
Rekapitulasi Realisasi Auditan Audit Khusus/ Investigasi Per Provinsi
Tahun 2010 – 2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
337
339
341
343
345
ix
DAFTAR GRAFIK
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
3DUDPHWHU766SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU766VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU'2SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU'2VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU%2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU%2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU&2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU&2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU7RWDO3KRVSDWSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU7RWDO3KRVSDWVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU)HFDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
*UDÀN3DUDPHWHU)HFDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU7RWDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU7RWDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
.XDOLWDV8GDUD7LQJNDW3URYLQVL 3DUDPHWHU12GDQ62
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL$FHK3HU.DEXSDWHQ.RWD
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL$FHKGDUL7DKXQVG
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUD3HU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
28
29
29
30
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUDGDUL7DKXQ
s.d. 2014
*UDÀN
8
31
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDX3HU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
31
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDXGDUL7DKXQVG
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDX3HU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
32
Tahun 2012 s.d. 2014
33
*UDÀN
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDXGDUL7DKXQVG
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQJND%HOLWXQJ3HU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
33
34
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQJND%HOLWXQJGDUL7DKXQVG
2014
34
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DPEL3HU.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ
2012
s.d. 2014
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DPELGDUL7DKXQVG
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD6HODWDQSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
35
36
37
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD6HODWDQGDUL7DKXQ
s.d. 2014
37
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%HQJNXOXSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%HQJNXOXGDUL7DKXQVG
x
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
38
38
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL/DPSXQJSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL/DPSXQJGDUL7DKXQVG
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQWHQSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQWHQGDUL7DKXQVG
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL'.,-DNDUWDSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
39
39
40
41
42
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL'.,-DNDUWDGDUL7DKXQVG
2014
42
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD%DUDWSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
43
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD%DUDWGDUL7DKXQVG
2014
43
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD7HQJDKSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
44
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD7HQJDKGDUL7DKXQVG
2014
45
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL',<RJ\DNDUWDSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
46
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL',<RJ\DNDUWDGDUL7DKXQVG
2014
46
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD7LPXUSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
47
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD7LPXUGDUL7DKXQVG
2014
48
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DOLSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ
2012 s.d. 2014
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DOLGDUL7DKXQVG
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD%DUDWSHU
Kabupaten/ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
49
49
50
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD%DUDWGDUL7DKXQ
2012 s.d. 2014
50
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD7LPXUSHU
Kabupaten/ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
51
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD7LPXUGDUL7DKXQ
2012 s.d. 2014
52
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ6HODWDQSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
53
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ6HODWDQGDUL7DKXQ
2012 s.d. 2014
53
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ%DUDWSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
54
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ%DUDWGDUL7DKXQ
s.d. 2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
54
xi
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7LPXUSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
55
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7LPXUGDUL7DKXQ
s.d. 2014
56
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7HQJDKSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
57
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7HQJDKGDUL7DKXQ
s.d. 2014
57
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL8WDUDSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
58
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL8WDUDGDUL7DKXQ
s.d. 2014
58
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL*RURQWDORSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL*RURQWDORGDUL7DKXQVG
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJDKSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
59
60
60
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJDKGDUL7DKXQ
s.d. 2014
61
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL6HODWDQSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
62
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL6HODWDQGDUL7DKXQ
s.d. 2014
62
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJJDUDSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
63
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJJDUDGDUL7DKXQ
s.d. 2014
63
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL%DUDWSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
64
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL%DUDWGDUL7DKXQ
s.d. 2014
65
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL0DOXNXSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL0DOXNXGDUL7DKXQVG
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL3DSXDSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL3DSXDGDUL7DKXQVG
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL3DSXD%DUDWSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
65
66
66
67
67
*UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL0DOXNX8WDUDGDUL7DKXQVG
2014
*UDÀN
*UDÀN
*UDÀN
xii
3RSXODVL6DWZD7HUDQFDP3XQDK7DKXQVG
3HUNHPEDQJDQ.DVXV7LQGDN3LGDQD.HKXWDQDQVDPSDL7DKXQ
7DUJHWGDQ5HDOLVDVL31%36'$.HPHQWHULDQ/+. GDODPMXWDDQ
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
68
181
192
335
DAFTAR LAM PIRAN
KEPUTUSAN M ENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK.103/ M enLHK-II/ 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN M ENTERI
KEHUTANAN NOM OR SK.865/ M ENHUT-II/ 2014 TANGGAL 29 SEPTEM BER 2014 TENTANG
KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI ACEH
349
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.35/ M enhut-II/ 2013
TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOM OR 422/ KPTS-II/ 1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN
DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I SUM ATERA BARAT SELUAS 2.600.286 (DUA JUTA
ENAM RATUS RIBU DUA RATUS DELAPAN PULUH ENAM ) HEKTAR
355
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : SK.579/ M enhut-II/ 2014
TENTANG KAWASAN HUTAN PROVINSI SUM ATERA UTARA
361
KEPUTUSAN M ENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor : SK. 76/ M enLHK-II/ 20 15 TENTANG PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN
M ENJADI BUKAN KAWASAN HUTAN SELUAS ± 207.569 (DUA RATUS TUJUH RIBU LIM A RATUS
ENAM PULUH SEM BILAN) HEKTAR, PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 60.299
(ENAM PULUH RIBU DUA RATUS SEM BILAN PULUH SEM BILAN) HEKTAR DAN PERUBAHAN
BUKAN KAWASAN HUTAN M ENJADI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 536 (LIM A RATUS TIGA
PULUH ENAM ) HEKTAR DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
365
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.866/ M enhut-II/ 2014
TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI SUM ATERA SELATAN
375
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK. 863/ M enhut-II/ 2014
TENTANG KAWASAN HUTAN PROVINSI JAM BI
381
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK. 784/ M enhut-II/ 2012
TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOM OR 420/ KPTS-II/ 1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN
DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU SELUAS ± 920.964 (SEM BILAN RATUS
DUA PULUH RIBU SEM BILAN RATUS ENAM PULUH EM PAT) HEKTAR
387
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor 256/ Kpts-II/ 2000
TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH PROPINSI LAM PUNG
SELUAS ± 1.004.735 (SATU JUTA EM PAT RIBU TUJUH RATUS TlGA PULUH LIM A) HEKTAR
391
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor: 419/ Kpts-II/ 1999
TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA
BARAT SELUAS 1.045.071 (SATU JUTA EM PAT PULUH LIM A RIBU TUJUH PULUH SATU) HEKTAR
395
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANA DAN PERKEBUNAN Nomor: 220/ Kpte-II/ 2000
TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH PROPINSl DAERAH
KHUSUS lBUKOTA JAKARTA SELUAS 108.475,45 (SERATUS DELAPAN RIBU EM PAT RATUS TUJUH
PULUH LIM A EM PAT PULUH LIM A PERSERATUS) HEKTAR.
399
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN Nomor : 195 / Kpts-II/ 2003
TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SELUAS
± 816.603 (DELAPAN RATUS ENAM BELAS RIBU ENAM RATUS TIGA) HEKTAR
403
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
xiii
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN Nomor: SK. 3 59 / M enhut-II/ 2004
TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOM OR 435/ KPTS-II/ 1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN
HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH
407
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor: 17i / Kpts-II/ 2000
TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH ISTIM EWA
YOGYAKARTA SELUAS 16.819,52 (ENAM BELAS RIBU DELAPAN RATUS SEM BILAN BELAS LIM A
PULUH DUA PERSERATUS) HEKTAR
411
KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR: SK.395/ M enhut- II/ 2011
TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN M ENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOM OR
417 / Kpts-II/ 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH
TINGKAT I JAWA TIM UR SELUAS 1.357.206,30 (SATU JUTA TIGA RATUS LIM A PULUH TUJUH RIBU
DUA RATUS ENAM DAN TIGA PULUH PERSERATUS) HEKTAR
415
1
STATISTIK KUALITAS AIR
STATISTIK KUALITAS AIR
TAHUN 2010 – 2014
Air, terutama air sungai mempunyai peranan yang sangat strategis dalam kehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Evaluasi pencemaran air selama tahun 2010 – 2014 menunjukkan
kondisi kualitas air sungai umumnya berada pada status tercemar. Karena peranannya tersebut
maka sangat layak jika kualitas air sungai dijadikan indikator kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran sungai yang terjadi saat ini semakin beragam dan menunjukkan gejala kerusakan
OLQJNXQJDQ\DQJFXNXSVHULXVVHUWDVHULQJPHQLPEXONDQNRQÁLNGLPDV\DUDNDW.HODQJNDDQGDQ
kesulitan mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang sering muncul
pada berbagai tempat setiap tahun (Suwari 2010).
Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga
perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta mahkluk
hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk menunjang seluruh kehidupan manusia jika tidak
diimbangi dengan tindakan bijaksana dalam pengelolaannya akan mengakibatkan kerusakan
pada sumberdaya air. Air permukaan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia seperti
: sumber air minum, perumahan, irigasi, peternakan, perikanan pembangkit listrik, transportasi,
dan sebagai tempat rekreasi.
Ada 7 (tujuh) parameter yang digunakan dalam menghitung indeks kualitas air, yang
dianggap mewakili kondisi riil kualitas air sungai yaitu :
1.
TSS ( Total Suspended Solid)
Zat padat tersuspensi (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan
GHQJDQXNXUDQSDUWLNHOPDNVLPDOࣂPDWDXOHELKEHVDUGDULXNXUDQSDUWLNHONRORLG7RWDO
VXVSHQGHGVROLGVGDSDWEHUXSDNRPSRQHQKLGXS ELRWLN VHSHUWLÀWRSODQNWRQ]RRSODQNWRQ
bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel
anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan
dapat menghalangikemampuan produksi zat organik di suatu perairan.
Konsentrasi Total Suspended Solid merupakan salah satu parameter perairan untuk
indikator tingkat sedimentasi. Konsentrasi Total Suspended Solid dapat digunakan untuk
perkiraan laju sedimentasi yang terjadi pada lokasi perairan.
2.
DO ( Dissolved Oxygen)
Dissolved oxygen (DO) atau oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung
dalam air. Oksigen terlarut ini merupakan salah satu parameter dalam menentukan kualitas
air. Air yang memiliki DO tinggi menunjukkan tingkat pencemaran yang rendah, dan
sebaliknya air yang memiliki DO rendah menunjukkan tingkat pencemaran yang tinggi.
Oksigen terlarut dibutuhkan oleh mikroorganisme air sebagai sumber oksigen dalam
proses pernafasan. Semakin sedikit oksigen ditunjukkan dengan mikroorganisme air yang
semakin sedikit, bahkan seringkali tumbuh mikroorganisme anaerob.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
3.
BOD ( Biochemical Oxygen Demand)
Biochemical oxygen demand (BOD) atau kebutuhan oksigen biokimiawi adalah jumlah
oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik pada
kondisi aerobik. Kebutuhan oksigen biokimiawi ini berbanding terbalik dengan keberadaan
oksigen terlarut. Bila nilai BOD tinggi berarti oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
dalam air banyak, sehingga sisa oksigen yang berada dalam air sedikit, sebaliknya bila
nilai BOD rendah berarti oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air sedikit,
sehingga sisa oksigen dalam air banyak. Tingginya nilai BOD mengindikasikan bahwa
banyaknya senyawa organik yang harus diuraikan oleh mikroorganisme. Proses pengujian
BOD dilakukan selama lima hari (BOD5) untuk mengetahui pola kebutuhan oksigen
biokimiawinya. Pada umumnya nilai BOD akan menurun dari hari ke hari karena senyawa
organik yang harus diuraikan semakin sedikit sehingga kebutuhan oksigen untuk proses
penguraian semakin sedikit.
4.
COD ( Chemical Oxygen Demand)
Chemical oxygen demand (COD) atau kebutuhan oksigen kimiawi adalah pengukuran
jumlah senyawa organik dalam air yang setara dengan kebutuhan jumlah oksigen untuk
mengoksidasi senyawa organik secara kimiawi. Kedua parameter (BOD dan COD) ini
mengukur jumlah senyawa organik, namun nilai COD umumnya lebih besar dari nilai
BOD, hal ini dikarenakan terdapat senyawa yang tidak dapat terurai oleh mikroorganisme
namun masih dapat diurai oleh proses kimiawi.
5.
T-P ( Total Phosfat )
Phospat juga menunjukkan keberadaan senyawa organik seperti protein, urea, dan hasil
proses penguraian. Keberadaan Phospat dapat menyebabkan perkembangan pesat alga
dan tanaman air yang mengakibatkan turunnya nilai oksigen terlarut karena pengonsumsian
berlebihan di waktu bersamaan.
6.
Fecal Coli
M ikroorganisme yang pada umumnya terdapat pada limbah domestik dalam jumlah
banyak yaitu bakteri kelompok Coliform, Escherichia coli dan Streptococcus faecalis. Bakteri
yang merupakanindikator kualitas suatu perairan adalah coliform, fecal coli, dan salmonella.
7.
Total Coli
Sebagai indikator adanya pencemaran yang disebabkan oleh tinja manusia.
2
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
PENGAM BILAN SAM PEL
1.
Tahun 2010 – 2014 Pemantauan kualitas air sungai untuk perhitungan Indeks Kualitas Air
(IKA) dilakukan oleh pemerintah provinsi.
2.
Sungai yang dijadikan sampel dalam perhitungan indeks kualitas air adalah hanya sungai
lintas provinsi.
3.
Setiap sungai dilakukan pemantauan minimal sebanyak 4 kali dalam setahun
4.
Ada 7 (tujuh) parameter yang digunakan dalam perhitungan IKA yaitu : TSS, DO, BOD,
COD, T-P, Fecal Coli dan Total Coli.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
3
Tabel 1.1 Daftar Sungai Hasil Pemantauan Kualitas Air Tahun 2010 - 2014
No
4
Nama Provinsi
Nama Sungai
1
Aceh
Sungai Krueng Tamiang
2
Sumatera Utara
Sungai Batahan
3
Sumatera Barat
1.
2.
3.
4.
5.
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
4
Riau
1.
2.
Sungai Siak
Sungai Kampar
5
Kepulauan Riau
DAM Duriangkang
6
Sumatera Selatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Sungai M usi
Sungai Semangus
Sungai Kikim
Sungai Kelingi
Sungai Lakitan
Sungai Rawas
Sungai Batanghari Leko
Sungai Lematang
Sungai Keramasan
Sungai Ogan
Sungai Komering
Sungai M esuji
Sungai Warkuk
Danau Ranau
7
Bangka Belitung
1.
2.
Sungai Buding
Sungai Baturasa
8
Jambi
Sungai Batanghari
9
Lampung
Sungai Way M esuji
10
Bengkulu
Sungai M usi
11
Banten
1.
2.
Sungai Cidurian
Sungai Cisadane
12
DKI Jakarta
1.
2.
Sungai Ciliwung
Sungai Gajah M ada
13
Jawa Barat
1.
2.
3.
4.
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Cisadane
Ciliwung
Citarum
Citanduy
14
Jawa Tengah
1.
2.
3.
4.
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Citanduy
Cisanggarung
Progo
Bengawan Solo
15
D.I. Yogyakarta
1.
2.
3.
4.
Sungai Progo
Anak Sungai Progo (Kresek)
Sungai Opak
Sungai Serang
Batang
Batang
Batang
Batang
Batang
Hari
Sangir
M omong
Pangiang
Sipotar
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
Nama Provinsi
Nama Sungai
16
Jawa Timur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sungai M adiun
Sungai Bengawan Solo
Sungai Berantas
Kali Tengah
Kali Porong
Kali Surabaya
Kali M as
17
Bali
1.
2.
3.
Sungai Tukad Ayung
Sungai Tukad Ho
Sungai Tukad Saba
18
Nusa Tenggara Barat
1.
2.
3.
4.
Sungai Jangkok
Sungai M eniting
Anak Sungai M eniting (Sungai Ranjok)
Anak Sungai M eniting (Sungai Sidemen)
19
Nusa Tenggara Timur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
20
Kalimantan Barat
1.
2.
Sungai Kapuas
Sungai Jelay
21
Kalimantan Tengah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
22
Kalimantan Selatan
1.
2.
Sungai Barito
Sungai M artapura
23
Kalimantan Timur
1.
2.
3.
Sungai M ahakam
Sungai Segah
Sungai Kelay
24
Sulawesi Selatan
1.
2.
Sungai Sa’adan
Sungai Jeneberang
25
Sulawesi Barat
1.
2.
3.
4.
Sungai Lariang
Sungai M amasa
Sungai M andar
Anak Sungai Sangngora
26
Gorontalo
1.
2.
Sungai Randangan
Sungai Andagile
27
Sulawesi Tengah
1.
2.
3.
4.
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Benanain
Baen (Anak Sungai Benanain)
Asesa
Dendeng
Noelmina
Liliba
Barito
M angakahuiu
M anawing
Laung
Tuhup
Lahei
Teweh
M ontalat
Ayuh
Karau
M engkatip
Kalanis
Lariang
M akapa
Rompo
Torire
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
5
No
6
Nama Provinsi
Nama Sungai
28
Sulawesi Tenggara
Sungai Lasolo-Lalindu
29
Sulawesi Utara
1.
2.
3.
Sungai Sangkub
Sungai Talawan
Sungai Sangkub
30
M aluku
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
31
M aluku Utara
1.
2.
Sungai Tabobo
Sungai Tanjung Buli
32
Papua Barat
Sungai Remu
33
Papua
Sungai Fly
Bomaki
Wae Siah
Wai Batu Gajah
Wae Batu Gantong
Wae Batu M erah
Wae Tomu
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
%HULNXWLQLGLVDMLNDQGDWDGDQLQIRUPDVLGDODPEHQWXN7DEHOWDEHOGDQ*UDÀNJUDÀNXQWXN
setiap parameter yang dijadikan sebagai indikator dalam pengukuran kualitas air.
Tabel/ Table.1.2. Parameter TSSper Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter TSSper province
from 2010 s.d. 2014
Parameter TSS (mg/ l)
Provinsi
No
2010
1
Aceh
2
2011
2012
2013
2014
127.36
66.84
36.07
31.12
47.03
Sumatera Utara
13.95
19.75
10.07
11.43
31.63
3
Sumatera Barat
54.89
93.23
90.73
61.81
49.98
4
Riau
83.12
96.28
51.89
55.10
36.89
5
Kepulauan Riau
18.03
16.70
21.03
21.03
13.83
6
Bangka Belitung
16.97
33.61
19.54
16.65
31.54
7
Jambi
84.23
58.27
24.23
18.86
23.18
8
Sumatera Selatan
35.43
16.27
-
18.72
19.49
9
Bengkulu
8.66
8.66
9.67
17.97
54.74
10
Lampung
9.13
-
15.74
18.54
23.18
11
Banten
224.57
322.43
-
111.24
2,558.12
12
DKI Jakarta
27.30
21.50
69.82
39.69
52.74
13
Jawa Barat
101.05
77.73
25.82
58.35
82.35
14
Jawa Tengah
198.58
23.96
29.15
67.37
40.70
15
DIY
53.07
57.30
28.42
31.48
38.93
16
Jawa Timur
382.55
115.20
75.28
168.19
38.93
17
Bali
17.40
11.03
29.35
49.37
38.81
18
NUSA TENGGARA BARAT
23.77
18.80
48.39
37.62
25.92
19
NUSA TENGGARA TIM UR
181.69
58.99
39.09
9.18
39.65
20
Kalimantan Barat
29.87
24.07
42.26
42.26
27.36
21
Kalimantan Tengah
96.73
46.78
157.86
78.62
22
Kalimantan Selatan
65.08
101.95
49.00
80.93
43.37
23
Kalimantan Timur
86.63
51.44
95.73
51.43
36.58
24
Sulawesi Selatan
231.83
84.93
56.22
137.11
113.91
25
Gorontalo
3.02
11.50
120.83
213.92
202.12
26
Sulawesi Barat
238.05
52.92
71.48
-
108.62
27
Sulawesi Tengah
33.10
38.60
14.50
-
69.71
28
Sulawesi Tenggara
11.00
9.82
6.02
73.48
85.33
29
Sulawesi Utara
61.14
16.54
12.81
40.95
30.15
30
M aluku
55.97
3.03
-
49.32
22.89
31
M aluku Utara
23.20
3.74
-
18.86
31.71
32
Papua Barat
158.75
-
297.99
23.06
42.80
33
Papua
28.00
134.73
-
94.10
76.51
84.37
54.73
51.52
58.94
127.80
Rata-rata Nasional
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
7
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU766SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
Kualitas air sungai-sungai di Indonesia dari parameter TSS (Total Suspended Solid) dari
WDKXQVDPSDLGHQJDQGDSDWGLOLKDWGDULJUDÀNGLDWDV.XDOLWDV766VHPDNLQWLQJJL
mengindikasikan bahwa kondisi hutan di DAS kondisinya semakin buruk, banyak terjadi
kerusakan hutan, tutupan hutan semakin kecil sehingga laju erosi semakin besar.
Kandungan TSS pada tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami penurunan dari tahun
2010, namun pada tahun 2014 kandungan TSS meningkat cukup tajam. Hal ini menunjukkan,
bahwa kondisi sungai lintas provinsi banyak mengalami pengendapan yang berasal dari hulu
sungai(tutupan lahan di sepanjang sungai semakin berkurang). Dengan kata lain, tingkat
endapan di sepanjang sungai akibat adanya erosi tanah semakin besar. Untuk lebih jelasnya
GDSDWGLOLKDWSDGDJUDÀNVHEDJDLEHULNXW
8
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU766VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
Tabel/ Table.1.3. Parameter DO per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter DO per
province from 2010 s.d. 2014
Parameter DO (mg/ l)
Provinsi
No
2010
2011
2012
2013
2014
1
Aceh
6.96
7.08
6.31
7.08
6.87
2
Sumatera Utara
6.75
5.73
7.28
5.91
6.84
3
Sumatera Barat
6.32
6.48
6.83
6.98
9.47
4
Riau
4.02
4.22
3.33
3.24
3.46
5
Kepulauan Riau
6.08
6.49
6.43
6.13
6.68
6
Bangka Belitung
4.33
5.67
5.38
4.88
5.25
7
Jambi
5.45
5.40
5.90
5.96
6.01
8
Sumatera Selatan
7.66
4.98
5.66
5.84
9
Bengkulu
4.33
4.33
5.05
5.95
4.27
10
Lampung
5.52
4.23
7.15
4.40
6.01
11
Banten
4.21
4.51
5.99
1.27
12
DKI Jakarta
3.45
2.63
2.63
3.54
3.74
13
Jawa Barat
4.38
5.90
4.20
5.10
4.28
14
Jawa Tengah
6.72
6.32
5.96
6.16
6.13
15
DIY
5.28
7.26
7.21
6.44
6.73
16
Jawa Timur
5.43
5.78
6.83
5.15
6.73
17
Bali
5.90
6.47
7.13
7.61
7.20
18
NUSA TENGGARA BARAT
6.16
5.52
5.71
5.66
4.30
19
NUSA TENGGARA TIM UR
5.10
6.72
7.66
6.09
6.55
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
9
Parameter DO (mg/ l)
Provinsi
No
2010
2011
2012
2013
2014
20
Kalimantan Barat
6.93
7.53
6.75
6.75
6.50
21
Kalimantan Tengah
4.87
6.94
2.96
5.08
5.36
22
Kalimantan Selatan
3.49
5.49
6.55
6.68
5.59
23
Kalimantan Timur
4.18
5.69
5.88
5.71
5.57
24
Sulawesi Selatan
7.18
7.19
7.23
6.77
6.68
25
Gorontalo
6.01
6.25
6.07
5.39
8.17
26
Sulawesi Barat
6.01
5.07
6.96
5.51
27
Sulawesi Tengah
7.54
7.04
6.91
3.94
28
Sulawesi Tenggara
3.51
3.73
4.58
4.08
3.78
8.26
7.65
7.90
6.16
4.90
6.37
7.74
7.91
3.97
5.81
5.35
5.39
5.74
5.82
29
Sulawesi Utara
7.56
7.67
30
M aluku
6.93
7.56
31
M aluku Utara
32
Papua Barat
33
Papua
Rata-rata Nasional
4.27
5.17
7.06
4.50
5.61
5.82
6.02
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU'2SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
Dalam pengukuran parameter DO (Dissolved Oxygen ) atau oksigen terlarut pada air sungai,
maka semakin tinggi konsentrasi kandungan DO hal ini mengindikasikan bahwa kualitas air
semakin baik.
10
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU'2VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVGDSDWGLOLKDWEDKZDSDUDPHWHU'2PHQJDODPLSHQXUXQDQ+DO
ini menunjukkan bahwa secara Nasional kualitas air pada sungai-sungai di Indonesia memiliki
kecenderungan menurun.
Tabel/ Table.1.4. Parameter BOD per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter BOD per
province from 2010 s.d. 2014
Parameter BOD (mg/ l)
Provinsi
No
2010
2011
2012
2013
2014
1
Aceh
7.44
1.96
1.41
1.48
1.78
2
Sumatera Utara
7.63
22.28
2.92
2.68
20.89
3
Sumatera Barat
1.51
9.00
1.60
2.60
2.33
4
Riau
5.41
7.95
9.26
5.97
18.10
5
Kepulauan Riau
2.68
2.60
2.94
2.94
2.51
6
Bangka Belitung
2.36
1.16
2.56
3.07
2.83
7
Jambi
3.15
3.80
5.15
4.05
3.19
8
Sumatera Selatan
1.64
1.20
-
1.51
1.45
9
Bengkulu
1.17
1.17
4.96
1.74
1.55
10
Lampung
5.47
2.67
19.06
2.98
3.19
11
Banten
5.17
4.50
2.44
21.51
12
DKI Jakarta
18.26
11.43
13.40
16.70
12.26
13
Jawa Barat
15.77
7.46
22.68
14.13
16.84
14
Jawa Tengah
4.29
6.91
7.00
10.83
10.33
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
11
Parameter BOD (mg/ l)
Provinsi
No
2010
2011
2012
2013
2014
15
DIY
2.84
2.09
5.94
7.02
10.28
16
Jawa Timur
5.24
3.88
6.26
4.62
10.28
17
Bali
3.13
11.08
1.87
2.87
2.36
18
NUSA TENGGARA BARAT
4.53
5.71
7.55
4.07
11.95
19
NUSA TENGGARA TIM UR
3.55
11.85
2.01
2.00
3.96
20
Kalimantan Barat
1.57
2.32
2.26
2.47
2.04
21
Kalimantan Tengah
17.28
15.24
15.35
1.33
12.25
22
Kalimantan Selatan
11.39
9.40
8.88
7.90
9.49
23
Kalimantan Timur
31.05
6.58
7.98
6.50
4.98
24
Sulawesi Selatan
1.92
2.12
1.79
2.28
2.09
25
Gorontalo
4.82
5.04
19.77
16.80
2.08
26
Sulawesi Barat
5.69
1.31
1.53
-
1.95
27
Sulawesi Tengah
2.45
1.31
1.34
-
6.05
28
Sulawesi Tenggara
9.06
24.97
26.94
19.03
2.95
29
Sulawesi Utara
3.80
2.60
0.51
4.05
2.00
30
M aluku
8.63
2.72
32.81
2.44
2.51
31
M aluku Utara
5.00
2.03
2.03
2.02
32
Papua Barat
3.75
5.59
6.44
6.11
33
Papua
1.97
7.06
-
-
-
6.35
6.29
8.32
5.50
6.69
Rata-rata Nasional
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU%2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
12
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU%2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQ JUDÀN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ %2' SDGD
sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa banyak
WHUMDGLSHQFHPDUDQVXQJDLROHKDNWLÀWDVUXPDKWDQJJDSHPEXDQJDQVDPSDKGDQOLPEDKGDUL
pelaku usaha kecil
Tabel/ Table.1.5. Parameter COD Per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter COD per
province from 2010 s.d. 2014
Parameter COD (mg/ l)
No
Provinsi
2010
2011
2012
2013
2014
1
Aceh
17.36
44.81
38.75
30.61
26.94
2
Sumatera Utara
13.53
38.73
3.44
5.83
43.35
3
Sumatera Barat
204.47
18.50
13.33
16.54
20.54
51.43
30.50
57.53
4
Riau
21.09
27.25
5
Kepulauan Riau
17.05
66.24
19.07
19.07
20.59
6
Bangka Belitung
17.37
7.48
65.10
9.63
15.32
7
Jambi
7.86
11.32
14.08
12.81
18.40
-
9.61
9.59
8
Sumatera Selatan
8.03
7.89
9
Bengkulu
1.38
1.38
2.03
9.38
8.90
10
Lampung
13.12
20.79
41.46
12.11
18.40
11
Banten
24.87
-
-
19.91
85.73
12
DKI Jakarta
49.71
35.83
59.25
54.22
53.06
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
13
Parameter COD (mg/ l)
No
Provinsi
2010
2011
2012
2013
2014
13
Jawa Barat
52.53
33.40
76.65
45.46
43.32
14
Jawa Tengah
33.42
37.37
33.67
30.89
31.71
15
DIY
10.94
17.82
14.24
14.61
21.55
16
Jawa Timur
20.95
16.99
15.78
11.38
21.55
17
Bali
6.88
31.76
7.37
7.80
6.72
18
NUSA TENGGARA BARAT
12.53
38.21
45.04
22.84
26.81
19
NUSA TENGGARA TIM UR
151.11
64.19
14.42
6.94
20.79
20
Kalimantan Barat
15.96
22.05
28.43
28.43
14.74
21
Kalimantan Tengah
35.47
30.76
-
51.07
55.61
22
Kalimantan Selatan
23.78
23.53
22.41
19.92
23.66
23
Kalimantan Timur
42.54
27.53
60.76
37.00
14.18
24
Sulawesi Selatan
18.22
18.95
6.38
11.92
16.58
25
Gorontalo
12.02
12.28
49.48
42.13
10.00
26
Sulawesi Barat
4.84
5.65
5.66
-
11.71
27
Sulawesi Tengah
3.19
4.67
5.72
-
53.03
28
Sulawesi Tenggara
55.69
95.58
26.01
79.00
37.25
29
Sulawesi Utara
12.17
16.06
6.18
13.11
10.00
30
M aluku
35.89
15.12
61.15
11.24
10.14
31
M aluku Utara
10.60
13.03
-
11.72
10.73
32
Papua Barat
139.86
-
43.01
21.40
12.34
33
Papua
5.67
31.06
-
9.09
13.53
33.34
26.98
29.65
22.78
25.59
Rata-rata Nasional
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU&2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
14
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU&2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQ JUDÀN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ &2' SDGD
sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa telah
terjadi pencemaran sungai, banyak kegiatan industri besar disepanjang DAS
Tabel/ Table.1.6. Parameter Total Phosfat (T-P) dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter Total
Phosfat (TP) of the Year 2010 sd 2014
Parameter Total Phosfat (T-P) mg/ l
No
Provinsi
2010
2011
2012
2013
2014
1
Aceh
5.55
0.14
0.34
0.63
0.23
2
Sumatera Utara
0.17
0.45
0.33
0.37
0.67
3
Sumatera Barat
0.11
0.10
0.47
0.06
4
Riau
0.05
0.03
0.03
0.04
0.07
5
Kepulauan Riau
0.25
1.17
0.40
0.41
0.13
6
Bangka Belitung
0.06
0.07
0.04
0.12
0.06
7
Jambi
0.25
0.10
0.07
0.05
0.10
8
Sumatera Selatan
0.17
0.04
0.10
0.13
9
Bengkulu
0.01
0.28
10
Lampung
0.42
0.57
0.01
0.10
11
Banten
0.03
0.09
0.11
0.04
12
DKI Jakarta
0.39
4.16
0.44
0.53
0.57
13
Jawa Barat
0.11
0.08
0.14
0.28
0.12
0.57
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
15
Parameter Total Phosfat (T-P) mg/ l
No
Provinsi
2010
2011
2012
2013
2014
14
Jawa Tengah
0.19
0.15
0.09
0.07
0.08
15
DIY
1.39
0.41
0.98
0.16
0.26
16
Jawa Timur
0.13
0.12
0.20
0.20
0.26
17
Bali
0.22
0.34
0.32
0.29
0.25
18
NUSA TENGGARA BARAT
0.08
0.15
0.12
0.12
0.18
19
NUSA TENGGARA TIM UR
0.66
0.54
0.28
0.50
0.46
20
Kalimantan Barat
0.01
0.01
0.05
0.05
0.04
21
Kalimantan Tengah
0.02
0.14
0.11
0.37
0.19
22
Kalimantan Selatan
0.13
0.03
0.04
0.10
0.18
23
Kalimantan Timur
0.11
0.01
0.03
0.03
24
Sulawesi Selatan
1.82
0.08
0.09
0.13
0.11
25
Gorontalo
0.10
0.11
0.19
0.22
0.15
26
Sulawesi Barat
1.19
1.74
0.15
-
0.18
27
Sulawesi Tengah
0.06
0.07
0.03
-
0.08
28
Sulawesi Tenggara
-
-
0.01
-
-
29
Sulawesi Utara
0.08
0.04
0.15
0.13
0.23
30
M aluku
0.10
-
0.05
0.06
0.19
31
M aluku Utara
0.08
-
-
0.10
0.21
32
Papua Barat
2.27
-
0.63
0.31
0.09
33
Papua
0.14
0.16
0.10
0.06
0.53
0.42
0.20
0.18
Rata-rata Nasional
0.21
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU7RWDO3KRVIDW 73 SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
16
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU7RWDO3KRVSDWVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVGDSDWPHPEHULNDQJDPEDUDQEDKZDNDQGXQJDQ7RWDO3KRVIDW
pada sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa kondisi
sungai di Indonesia tidak tercemar oleh Phosfat yang ditimbulkan oleh kegiatan pertanian.
Tabel/ Table.1.7. Parameter Fecal Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter Fecal Coli
per province from 2010 s.d. 2014
Parameter Fecal Coli ( jml/ 100ml)
Provinsi
2010
No
1
Aceh
2
Sumatera Utara
3
2011
3,494.13
2012
717.13
2013
2014
672.77
451.06
457.14
332.44
104.27
34.11
238.13
Sumatera Barat
222.22
15.38
127,055.12
83,978.62
4
Riau
378.72
339.54
5,356.64
4,284.58
7,681.64
5
Kepulauan Riau
36.67
76.93
36.60
36.60
38.73
6
Bangka Belitung
476.59
43.06
1,637.84
7
Jambi
440.18
6,141.67
5,047.38
8
Sumatera Selatan
196.11
141.67
9
Bengkulu
-
-
-
10
Lampung
5.03
121.50
118.04
11
Banten
497.10
1,540.27
12
DKI Jakarta
106,010,873.33
8,934,850.00
13
Jawa Barat
3,916.49
445,970.11
1,337.93
6,125.00
2,988.75
200.00
803.16
44.59
621.28
2,988.75
16,617.14
12,177.38
32,780,245.61
12,522,176.67
1,239,140.00
439,257.22
72,616.34
2,847,024.51
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
17
Parameter Fecal Coli ( jml/ 100ml)
Provinsi
2010
No
14
Jawa Tengah
15
DIY
16
Jawa Timur
17
Bali
18
2011
2012
2013
2014
347.29
7,096.67
8,746.93
16,453.57
10,830.67
815,021.55
47,439.54
42,791.67
18,650.00
110,191.67
1,025.65
501.10
2,115.31
4,871.85
110,191.67
80.33
195.00
129.43
107.55
243.88
NUSA TENGGARA BARAT
201,211.83
37,800.77
121,579.75
149,229.84
3,241,795.40
19
NUSA TENGGARA TIM UR
5,834.65
2,677.20
11,684.27
3,347.86
3,106.68
20
Kalimantan Barat
19.50
22.00
132.83
177.11
494.63
21
Kalimantan Tengah
10.78
8.64
2,220.00
438.71
5,658.55
22
Kalimantan Selatan
265.52
6,386.32
6,017.51
8,177.98
4,568.00
23
Kalimantan Timur
15,912.98
1,060.84
1,991.57
1,007.10
1,639.69
24
Sulawesi Selatan
890.88
768.37
369.27
564.40
295.26
25
Gorontalo
147,846.80
645.00
4,297.38
9,174.69
3,347.88
26
Sulawesi Barat
1,768.07
850.63
234.28
-
292.59
27
Sulawesi Tengah
33.53
29.17
45.19
-
2,693.33
28
Sulawesi Tenggara
173.77
129.94
152.81
131.11
282.00
29
Sulawesi Utara
3,785.71
2,881.18
5,064.92
5,233.85
4,324.84
30
M aluku
64,955.76
53,172.83
1,319,919.81
43,230.18
922,087.66
31
M aluku Utara
1,790.80
1,847.65
-
941.81
1,731.88
32
Papua Barat
206.90
-
133.71
194.76
310.50
33
Papua
334.33
17.20
-
-
-
3,352,574.55
329,430.07
1,241,432.80
464,699.06
269,486.34
Rata-rata Nasional
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU)HFDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
18
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU)HFDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQ JUDÀN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ )HFDO &ROL
pada sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa
DNWLÀWDVPDQXVLDGLVHSDQMDQJ'$6EHUNXUDQJDWDXNHJLDWDQSHQJHORODDQVXQJDLVXGDKDGD
peningkatan. Tetapi secara umum pencemaran oleh kegiatan mandi, cuci dan kakus (M CK)
masih diatas ambang batas.
Tabel/ Table.1.8. Parameter Total Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/ Parameter Total Coli
of the Year 2010 sd 2014
Provinsi
No
1
Aceh
2
Parameter Total Coli ( jml/ 100ml)
2010
2011
2012
2013
2014
7,330.33
1,208.00
1,095.03
631.75
995.71
Sumatera Utara
587.17
843.00
380.27
41.03
407.80
3
Sumatera Barat
22,506.81
-
7,357.54
154,805.70
104,028.57
4
Riau
-
8,547.08
44,488.87
47,525.41
45,679.12
5
Kepulauan Riau
79.46
155.83
159.67
159.67
126.33
6
Bangka Belitung
1,267.31
23.77
2,189.03
-
1,726.69
7
Jambi
912.67
12,115.00
7,611.25
8,145.57
4,078.75
8
Sumatera Selatan
1,010.00
953.89
-
4,807.16
1,474.04
9
Bengkulu
-
-
-
259.77
1,803.25
10
Lampung
219.27
132.33
591.86
-
4,078.75
11
Banten
965.67
2,734.67
-
59,449.28
-
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
19
Provinsi
No
Parameter Total Coli ( jml/ 100ml)
2010
2011
2012
2013
2014
3,734,777,860.00
1,213,650.00
246,693,693.88
1,404,908,588.24
2,602,990.00
36,193.14
828,725.56
1,034,922.50
18,769,360.71
26,051,002.73
763.84
13,172.34
26,091.36
32,167.73
31,057.48
1,208,088.15
52,194.79
73,288.33
112,092.44
325,956.52
3,974.31
2,164.90
2,664.37
7,719.68
325,956.52
249.00
6,248.07
376.32
431.83
1,071.26
12
DKI Jakarta
13
Jawa Barat
14
Jawa Tengah
15
DIY
16
Jawa Timur
17
Bali
18
NUSA TENGGARA BARAT
242,709.67
32,634.81
134,241.77
246,763.63
5,783,700.00
19
NUSA TENGGARA TIM UR
18,535.75
3,781.23
29,850.56
12,444.83
12,183.10
20
Kalimantan Barat
69.25
254.69
267.70
281.79
898.02
21
Kalimantan Tengah
41.20
12.44
4,355.00
648.11
11,436.02
22
Kalimantan Selatan
584.93
15,245.52
10,216.07
13,312.74
10,984.70
23
Kalimantan Timur
296,481,857.65
483,041.79
391,694,318.89
71,114.00
1,097.77
24
Sulawesi Selatan
2,622.40
9,246.32
7,645.71
6,383.27
5,284.29
25
Gorontalo
465,424.00
144,033.00
14,286.96
15,997.27
20,004.64
26
Sulawesi Barat
6,691.67
3,578.75
3,935.92
-
4,226.15
27
Sulawesi Tengah
84.73
124.90
537.19
-
4,253.33
28
Sulawesi Tenggara
141.18
134.47
169.06
193.31
404.18
29
Sulawesi Utara
16,111.43
3,125.14
18,216.92
22,315.38
22,340.00
30
M aluku
122,440.53
51,079.43
2,726,393.63
165,455.24
1,736,103.81
31
M aluku Utara
8,508.89
18,196.76
-
14,072.78
19,118.33
32
Papua Barat
447.10
-
384.65
822.17
1,714.77
33
Papua
1,376.63
869.87
-
-
-
130,110,634.00
96,940.94
22,947,847.51
50,881,285.38
1,197,941.37
Rata-rata Nasional
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU7RWDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
20
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU7RWDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQ JUDÀN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ 7RWDO &ROL
pada sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa
DNWLÀWDVPDQXVLDGLVHSDQMDQJ'$6EHUNXUDQJDWDXNHJLDWDQSHQJHORODDQVXQJDLVXGDKDGD
peningkatan. Tetapi secara umum pencemaran oleh kegiatan mandi, cuci dan kakus (M CK)
masih diatas ambang batas.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
21
2
STATISTIK KUALITAS UDARA
TAHUN 2012 – 2014
STATISTIK KUALITAS UDARA
TAHUN 2012 - 2014
Salah satu penopang kehidupan manusia saat ini adalah ketersediaan energi.Semakin
bertambah jumlah penduduk semakin meningkat kebutuhan energi.Tingkat produksi batubara
Indonesia terus meningkat baik untuk dimanfaatkan di dalam negeri maupun untuk ekspor.
Selain kebutuhan listrik yang melonjak, kebutuhan akan bahan bakar seperti solar pun
ikut melonjak untuk industri dan transportasi. Pertumbuhan industri bergerak secara paralel
dengan pertumbuhan pemanfaatan bahan bakar minyak untuk transportasi.
Namun ternyata pemanfaatan batubara dan solar (bahan bakar fosil) sebagai sumber
energi pembangkit listrik dan transportasi juga membawa dampak negatif yang mempengaruhi
kualitas udara.
Pencemaran udara yang umum dihasilkan dari proses pembakaran, termasuk bahan
bakar fosil adalah nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), debu
diameter 10 mikron dan 2,5 mikron ke bawah (PM 10 dan PM 2,5) dan hidrokarbon (HC).
SO2 yang menyebabkan hujan asam belum terlihat ada trend yang tinggi, meskipun
pemanfaatan batubara dan solar secara statistik meningkat.Ini terjadi karena adanya konversi
ÀVLN NLPLD JDV 62 GL DWPRVIHU PHQMDGL DHURVRO VXOIDW 62 \DQJ WLGDN WHUGHWHNVL ROHK
pemantau gas termasuk oleh passive sampler yang mempunyai prinsip difusi gas.Hal ini dapat
dideteksi dari adanya sulfat dalam air hujan maupun partikel aerosol. Akan tetapi sebuah kota
dengan aktivitas industri yang tinggi akan menunjukkan konsentrasi SO2 yang relatif tinggi
dibandingkan dengan kota-kota lainnya.
Hujan asam akan berdampak negatif bagi bangunan, pertanian/ lahan, dan air hujan asam
akan mengakibatkan korosi bangunan dan juga akan mempercepat rusaknya suatu bangunan.
%DJL SHUWDQLDQODKDQ KXMDQ DVDP DNDQ PHQJXUDQJL ]DW NORURÀO WDQDPDQ GDQ WHUKDPEDWQ\D
pertumbuhan tanaman (malnutrisi).
Hujan asam pun akan membawa dampak negatif bagi air. Pasalnya, hujan asam akan
mengakibatkan badan air manjadi asam, sehingga tidak layak untuk kehidupan ikan yaitu
berkurangnya populasi ikan dan pertumbuhan biota air terganggu.
Hujan asam akan mengganggu keseimbangan ekosistem seperti membuat keasaman air
danau semakin tinggi. Hal ini tentu akan mengakibatkan berkurangnya spesies tertentu. Jenis
plankton dan invertabrata adalah makhluk yang paling cepat terpengaruh oleh pengasaman.
Jika pH danau dibawah lima, lebih dari 75 persen spesies ikan akan hilang karena pengaruh
rantai makanan. Ini tentunya berpengaruh pada kelangsungan ekosistem.
Deposisi asam juga akan menghilangkan nutrisi yang dibutuhkan tanah. Deposisi asam
dapat membebaskan senyawa beracun alamiah dalam tanah seperti alumunim dan mercuri.
Akibatnya sungai, air tanah dan tumbuhan sekitarnya akan teracuni.
Deposisi asam yang larut bersama nutrisi tanah akan menghilangkan nutrisi itu sebelum
dimanfaatkan pepohonan untuk tumbuh. Sementara senyawa beracun yang larut dapat
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
25
menghambat pertumbuhan, daun cepat gugur, pohon terserang penyakit, kekeringan dan mati.
Daun yang terkena deposisi asam akan kekurangan magnesium (salah satu nutrisi esensial bagi
tanaman). (Sumarmoto, 1992).
Karena rentan perubahan ekstrim, spesies hewan renik dalam tanah akan langsung mati
pada saat pH tanah meningkat. Spesies hewan langka pun terancam mati karena jumlah
produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit akan menyerang karena kulit hewan
terpapar air asam.
SO2 dari hujan asam juga dapat bereaksi kimia di udara yang menyebabkan penyakit
pernapasan.Selain itu, resiko kena kanker kulit meningkat, jika kulit terpapar langsung dengan
senyawa sulfat dan nitrat.
Deposisi asam dapat mempercepat proses pengaratan beberapa material seperti batu
kapur, pasir, besi, marmer, batu pada dinding beton, dan logam. Hujan asam merusak batuan
dengan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan.
KUALITAS UDARA PASSIVE SAMPLER
Data Kualitas Udara dibawah ini memberikan gambaran mengenai kecenderungan kualitas
udara passive sampler yang dilakukan pada tahun 2012 dan tahun 2014 seluruh provinsi di
Indonesia.
A. M etode Pengambilan Sampel
Adapun metode pengambilan sampel untuk mengetahui kualitas udara pada setiap
provinsi dilakukan sebagai berikut :
3HQJDPELODQVDPSHOGLODNXNDQGHQJDQPHQHPSDWNDQDODWGDQÀOWHUGLVXDWXWHPSDW
2)
oleh petugas (BLHKabupaten/ Kota).
Alat tersebut ditempatkan selama 3 kali dalam 2 minggu
6HODQMXWQ\D DODW GDQ ÀOWHU GLDPELO ROHK SHWXJDV XQWXN GLNLULPNDQ NH .HPHQWHULDQ
Lingkungan Hidup cq. Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (Pusarpedal)
XQWXNGLODNXNDQYHULÀNDVL
B.
Waktu Pengambilan Sampel
$GDSXQZDNWX\DQJGLSHUOXNDQSDGDSHPDVDQJDQDODWSHPDQWDXNXDOLWDVXGDUDGDQÀOWHUQ\D
dilakukan selama 3 kali dalam 2 minggu. Berikut ini disajikan data dalam bentuk Tabel-tabel
GDQ*UDÀNJUDÀNXQWXNVHWLDSSDUDPHWHU\DQJGLMDGLNDQVHEDJDLLQGLNDWRUGDODPSHQJXNXUDQ
kualitas udara.
26
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel 2.1
Kondisi Kualitas Udara Tingkat Provinsi 2012-2014 (Parameter NO2 dan SO2)
No.
Provinsi
1
Aceh
2
NO2
2012
2013
SO2
2014
2012
2013
2014
7.44
7.46
6.82
7.73
6.51
6.51
Sumatera Utara
12.28
8.84
12.30
12.34
3.97
6.35
3
Sumatare Baarat
8.99
8.35
7.87
9.57
8.03
7.28
4
Riau
41.09
12.44
12.44
28.89
9.40
9.40
5
Kep.ulauan Riau
8.10
7.22
2.73
4.67
4.39
2.90
6
Bangka Belitung
9.30
7.42
7.42
10.92
7.74
7.74
7
Jambi
10.37
12.08
9.17
9.98
8.43
7.19
8
Sumatera Selatan
13.48
13.77
11.71
8.73
8.74
7.76
9
Bengkulu
11.54
11.54
5.02
6.95
7.15
2.96
10
Lampung
11.82
12.16
12.16
13.61
12.90
12.90
11
Banten
27.48
25.48
25.48
24.00
21.65
21.65
12
DKI Jakarta
26.63
43.37
43.37
30.79
24.43
24.43
13
Jawa Barat
21.32
22.74
22.74
18.16
15.58
15.58
14
Jawa Tengah
15.64
16.64
14.83
11.10
10.49
9.71
15
DI. Yogyakarta
11.67
13.34
10.38
7.00
7.38
5.53
16
Jawa Timur
18.80
20.95
19.03
17.01
13.36
11.94
17
Bali
13.12
13.66
11.11
9.22
9.56
7.58
18
Nusa Tenggara Barat
9.89
10.31
8.31
8.99
8.34
6.56
19
Nusa Tenggara Timur
9.80
11.05
11.05
9.93
10.35
10.35
20
Kalimantan Selatan
12.23
13.31
10.50
14.11
11.32
9.10
21
Kalimantan Barat
8.38
9.02
9.02
7.59
8.32
8.32
22
Kalimantan Timur
12.11
10.58
10.58
9.51
7.52
7.52
23
Kalimantan Tengah
8.70
8.05
7.05
9.89
7.95
6.66
24
Sulawesi Utara
8.02
8.91
8.91
12.75
11.09
11.09
25
Gorontalo
7.21
7.12
4.90
8.19
7.46
6.09
26
Sulawesi Tengah
8.33
8.33
3.17
8.51
8.51
3.36
27
Sulawesi Selatan
8.80
8.75
8.75
8.25
8.28
8.28
28
Sulawesi Tenggara
9.14
9.25
8.77
17.84
9.09
5.36
29
Sulawesi Barat
7.71
8.23
7.43
9.48
9.55
6.84
30
M aluku
5.26
4.44
3.45
8.78
8.33
4.62
31
Papua
8.09
8.09
4.24
9.18
9.18
3.18
32
Papua Barat
8.63
7.75
7.75
6.14
6.14
6.14
33
M aluku Utara
3.39
0.00
0.00
8.87
0.00
0.00
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
27
*UDÀN.XDOLWDV8GDUD7LQJNDW3URYLQVL 3DUDPHWHU122 GDQ622)
Tabel.2.2. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Aceh Tahun 2012 - 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
1
Aceh
2013
2014
2012
2013
2014
Aceh Barat
9.58
9.58
9.58
5.87
6.39
6.39
Aceh Besar
5.65
5.25
5.25
2.68
2.94
2.94
Aceh Jaya
3.36
3.36
3.36
9.81
5.50
5.50
Aceh Selatan
8.03
6.53
6.53
14.96
7.05
7.05
Aceh Singkil
3.32
3.32
3.32
7.90
8.54
8.54
Aceh Tamiang
8.63
8.63
8.63
15.62
15.62
15.62
Aceh Tengah
7.55
7.56
7.56
4.63
3.61
3.61
Aceh Timur
8.10
8.02
8.02
9.04
9.04
9.04
Nagan Raya
4.32
4.32
4.32
4.06
4.06
4.06
14.03
21.70
14.03
7.15
7.15
7.15
6.10
6.10
6.10
6.65
6.06
6.06
10.65
5.13
5.13
4.43
2.11
2.11
Pidie
Simeulue
Banda Aceh-1
28
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL $FHK SHU .DEXSDWHQ.RWD
GDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL$FHKGDUL7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
29
Tabel.2.3. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi SumateraUtaraTahun 2012 - 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
2
Sumatera Utara
M edan-1
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
5.29
0.00
0.00
9.24
0.00
0
Karo
12.00
12.00
12.00
3.76
4.72
4.72
Labuhan Batu Selatan
13.48
11.87
11.87
9.55
6.88
6.88
Labuhan Batu Utara
14.44
14.44
14.44
61.26
5.37
5.37
Langkat
6.45
9.20
9.20
8.82
8.82
8.82
Tapanuli Selatan
7.08
7.08
7.08
3.64
3.64
3.64
Tapanuli Utara
4.58
4.58
4.58
4.24
4.24
4.24
Binjai
17.22
17.22
17.22
7.27
7.27
7.27
M edan-2
29.72
29.72
29.72
11.79
6.74
6.74
6.94
0.00
5.75
9.01
0.00
9.01
Tebing Tinggi
18.01
0.00
18.01
12.81
0.00
12.81
UPT Lab.Lingkungan
12.13
0.00
17.74
6.73
0.00
6.73
Padang Sidempuan
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUDSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG
30
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUDGDUL7DKXQ
VG
SDUWLNHO122 di Provinsi Sumatera
%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQ
Utara semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Sumatera
Utara dalam kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Sumatera
kondisi membaik.
Tabel.2.4. Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Riau Tahun 2012 - 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
4
Riau
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
Pekanbaru-1
92.96
0.00
0.00
70.45
0.00
0
Dumai
12.45
19.68
19.68
19.57
16.24
16.24
Pekanbaru-2
47.29
25.89
25.89
20.02
15.86
15.86
Rokan Hilir
11.64
4.21
4.21
5.49
5.49
5.49
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL5LDXSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
31
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL5LDXGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Riau
semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Riau
hal ini
kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Riau semakin menurun dalam
menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi Riau dalam kondisi membaik.
Tabel.2.5. Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012-2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
5
32
Kepulauan
Riau
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
Batam-1
15.79
13.47
0.00
4.48
4.48
0.00
Karimun
6.11
6.11
6.11
3.87
3.87
3.87
Lingga
2.40
2.08
2.08
5.65
4.82
4.82
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622 GL3URYLQVL.HSXODXDQ5LDXSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL.HSXODXDQ5LDXGDUL7DKXQ
VG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
33
Tabel. 2.6.
NO.
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2012 - 2014
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
6
Bangka Belitung
Pangkal Pinang-1
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
10.62
0
12.98
15.90
0
9.43
Belitung
7.97
7.97
7.97
7.27
7.27
7.27
Bangka
10.08
10.08
10.08
10.11
10.11
10.11
4.83
6.08
6.08
11.89
11.89
11.89
12.98
12.98
0.00
9.43
9.43
0.00
Bangka Barat
Pangkal Pinang-2
*UDÀN*UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL %DQJND %HOLWXQJ SHU
.DQEXSHWDQ.RWD7DKXQ
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%DQJND%HOLWXQJGDUL7DKXQ
VG
34
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO622 di Provinsi Bangka
Belitung semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Bangka
Belitung dalam kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi
Bangka Belitung semakin menurun hal ini menunjukkan bahwa kualitas udara di
Provinsi
Bangkakondisi membaik.
Belitung dalam
Tabel.2.7. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jambi Tahun 2012 - 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
7
Jambi
Jambi-1
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
20.38
20.38
0.00
14.52
8.67
0.00
5.96
5.96
5.96
9.06
9.06
9.06
Kota Jambi
12.42
16.73
16.73
5.19
5.19
5.19
M uaro Jambi
6.16
11.41
11.41
9.53
9.53
9.53
Sarolangon
9.66
10.49
10.49
6.90
6.90
6.90
Tanjung Jabung Barat
7.95
9.62
9.62
9.49
7.82
7.82
10.04
9.95
9.95
15.18
11.84
11.84
Tanjung Jabung Timur
Sungai Penuh
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DPELSHU.DEXSDWHQ.RWD
GDUL7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
35
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ122GL3URYLQVL-DPELGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Jambi
semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Jambi
hal
kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Jambi semakin menurun
dalam
ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi Jambi dalam kondisi membaik.
Tabel 2.8. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sumatera SelatanTahun 2012 - 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
8
Sumatera Selatan
2013
2014
2012
2013
2014
Palembang-1
30.35
30.96
0.00
14.58
14.61
0.00
Banyuasin
10.54
10.54
10.54
10.92
10.92
10.92
7.00
9.50
9.50
7.48
7.48
7.48
Lahat
11.15
12.15
12.15
11.41
11.41
11.41
M uara Enim
15.35
15.35
15.35
12.09
12.09
12.09
9.34
11.00
11.00
11.07
11.07
11.07
M usi Rawas
12.09
12.09
12.09
5.66
5.66
5.66
Ogan Komering Ilir
15.37
14.95
14.95
8.20
8.20
8.20
Ogan Komering ULU
11.99
11.99
11.99
8.59
8.59
8.59
Ogan Komering Ulu Selatan
22.05
17.55
17.55
8.08
8.08
8.08
Ogan Komering Ulu Timur
8.92
8.93
8.93
5.22
5.22
5.22
Pagar Alam
7.56
7.79
7.79
1.81
1.81
1.81
BLH Prabumulih
11.29
11.29
11.29
4.34
4.34
4.34
Palembang-2
17.24
20.57
20.57
10.81
10.81
10.81
Kota Prabumulih
11.95
11.95
11.95
10.76
10.76
10.76
Empat Lawang
M usi Banyuasin
36
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XPDWHUD 6HODWDQ SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XPDWHUD 6HODWDQ GDUL
7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
37
Tabel 2.9. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi BengkuluTahun 2012 - 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
9
Bengkulu
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
Bengkulu-1
13.04
13.04
0.00
8.39
8.39
0.00
Lebong
10.04
10.04
10.04
5.51
5.91
5.91
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%HQJNXOXSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%HQJNXOXGDUL7DKXQ
VG
38
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel 2.10. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Lampung Tahun 2012 - 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
10
Lampung
Lampung Barat
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
6.60
9.10
9.10
7.30
7.30
7.30
Lampung Selatan
15.57
15.57
15.57
17.35
16.10
16.10
Lampung Timur
10.21
10.21
10.21
11.13
11.99
11.99
Lampung Utara
13.41
14.25
14.25
22.23
16.40
16.40
4.72
4.72
4.72
13.63
9.88
9.88
16.67
16.67
16.67
13.79
13.79
13.79
8.64
8.64
8.64
9.61
10.27
10.27
M etro
13.42
13.42
13.42
12.55
13.68
13.68
Pesawaran
10.30
10.30
10.30
11.33
12.99
12.99
Bandar Lampung-2
18.67
18.67
18.67
17.17
16.65
16.65
Tanggamus
Tulang Bawang
Way Kanan
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL/DPSXQJSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQ²
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL/DPSXQJGDUL7DKXQ
VG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
39
Tabel. 2.11. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi BantenTahun 2012 - 2014
PARAM ETER NO2
NO.
PROVINSI
2012
11
Banten
PARAM ETER SO2
KABUPATEN/ KOTA
2013
2014
2012
2013
2014
Tangerang
14.54
14.54
14.54
25.48
20.19
20.19
Serang
19.90
19.90
19.90
30.76
30.76
30.76
Pandeglang
18.15
18.15
18.15
35.10
25.17
25.17
Tangerang-2
45.01
45.01
45.01
18.88
18.88
18.88
Serang
19.06
19.06
19.06
13.68
11.43
11.43
Cilegon
57.42
39.21
39.21
31.34
31.34
31.34
Tangerang Selatan
18.30
22.47
22.47
12.79
13.79
13.79
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL %DQWHQ SHU .DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG
40
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%DQWHQGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Banten
semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Banten
hal
kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Banten semakin menurun
dalam
ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi Banten dalam kondisi membaik.
Tabel. 2.12. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi DKI Jakarta dari Tahun 2012s.d.
2014
PARAM ETER NO2
NO.
PROVINSI
2012
12
DKI Jakarta
PARAM ETER SO2
KABUPATEN/ KOTA
2013
2014
2012
2013
2014
Jakarta Barat
19.47
26.45
26.45
11.49
11.49
11.49
Jakarta Utara
7.06
55.68
55.68
76.08
36.79
36.79
Jakarta Selatan-2
39.59
39.59
39.59
12.45
15.78
15.78
Jakarta Pusat
26.59
34.09
34.09
20.65
23.99
23.99
Jakarta Timur
40.43
61.02
61.02
33.26
34.09
34.09
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
41
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL'.,-DNDUWDSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122 GDQ622GL3URYLQVL'.,-DNDUWDGDUL7DKXQ
VG
42
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel. 2.13. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Baratdari Tahun 2012s.d.
2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
13
Jawa Barat
Bandung-1
BLH Kab.Sukabumi
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
26.89
2012
2013
2014
15.23
6.07
15.79
15.79
38.42
22.58
22.58
Bogor
23.87
24.70
24.70
13.23
13.23
13.23
BLH Kota Depok
37.51
40.84
40.84
14.11
14.11
14.11
Tasikmalaya
16.51
16.25
16.25
8.47
8.47
8.47
Subang
17.07
16.12
16.12
19.51
19.51
19.51
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD%DUDWSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZDEDUDWGDUL7DKXQ
VG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
43
Tabel. 2.14. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Tengah dari Tahun 2012
s.d. 2014
NO.
14
PROVINSI
Jawa Tengah
KABUPATEN/ KOTA
PARAM ETER NO2
2012
2013
PARAM ETER SO2
2014
2012
2013
2014
Semarang-1
36.17
36.17
0.00
15.70
15.70
0.00
Banjarnegara
12.71
13.65
13.65
6.14
6.22
6.22
Banyumas
12.50
12.50
12.50
7.72
8.47
8.47
Boyolali
13.09
18.09
18.09
8.00
8.00
8.00
Cilacap
9.88
12.38
12.38
4.74
4.74
4.74
Demak
7.34
7.34
7.34
3.88
3.88
3.88
Jepara
12.64
12.64
12.64
10.02
13.08
13.08
Karanganyar
11.95
11.95
11.95
7.92
7.92
7.92
Klaten
15.05
15.88
15.88
15.31
14.06
14.06
Kudus
15.14
15.14
15.14
11.53
11.89
11.89
M agelang
11.24
11.12
11.12
8.15
8.15
8.15
Pekalongan
21.19
21.19
21.19
7.61
10.11
10.11
Pemalang
16.52
16.52
16.52
26.65
15.82
15.82
Purworejo
8.73
9.56
9.56
4.71
4.71
4.71
Sragen
16.28
16.28
16.28
28.50
21.00
21.00
Sukoharjo
18.82
18.82
18.82
12.46
12.46
12.46
Wonosobo
10.10
10.93
10.93
3.55
3.55
3.55
Salatiga
36.76
35.93
35.93
15.78
15.78
15.78
8.36
8.43
8.43
5.96
6.55
6.55
18.32
28.21
28.21
17.72
17.72
17.72
Surakarta
Semarang-2
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7HQJDKSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG
44
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7HQJDKGDUL7DKXQ
VG
%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Jawa
Barat semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Jawa barat
dalam kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Jawa Barat
Tabel. 2.15.
NO.
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi D.I. Yogyakarta dari Tahun
2012 s.d. 2014
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
15
DI Yogyakarta
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
Yogyakarta-1
12.31
14.81
0.00
7.72
9.28
0.00
Gunung Kidul
8.26
11.59
11.59
5.33
5.33
5.33
Kulon Progo
10.44
10.44
10.44
11.00
11.00
11.00
Sleman
12.62
13.45
13.45
6.96
6.96
6.96
Yogyakarta-2
14.74
16.41
16.41
4.00
4.35
4.35
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
45
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL ', <RJ\DNDUWD SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL ', <RJ\DNDUWD GDUL 7DKXQ
VG
46
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel. 2.16. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Timur dari Tahun 2012 s.d.
2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
16
Jawa Timur
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
Surabaya-1
19.72
28.83
0.00
54.24
21.24
0.00
Gresik
22.85
28.93
28.93
18.57
18.57
18.57
Jombang
22.97
29.22
29.22
29.20
17.95
17.95
M agetan
10.99
11.83
11.83
14.33
12.66
12.66
M ojokerto
28.60
26.10
26.10
37.96
27.47
27.47
Nganjuk
11.00
12.66
12.66
6.41
6.41
6.41
Pasuruan
23.78
23.78
23.78
13.32
13.32
13.32
Probolinggo
16.10
17.76
17.76
4.69
4.69
4.69
Sidoarjo
24.35
24.35
24.35
20.65
22.31
22.31
Tuban
11.73
15.06
15.06
13.25
13.25
13.25
Tulungagung
17.42
18.25
18.25
12.72
12.72
12.72
Batu
25.37
26.20
26.20
4.52
4.52
4.52
Blitar
13.57
14.40
14.40
7.80
7.80
7.80
M adiun
17.95
21.29
21.29
6.79
6.79
6.79
M alang
15.61
15.61
15.61
10.67
10.67
10.67
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7LPXUSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQ
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
47
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7LPXUGDUL7DKXQ
VG
Tabel. 2.17.
NO.
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bali dari Tahun 2012s.d. 2014
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
17
48
Bali
Denpasar-1
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
25.47
25.47
0.00
19.40
19.77
0.00
Badung
7.88
8.47
8.47
10.35
10.35
10.35
Bangli
8.67
6.88
6.88
10.77
11.02
11.02
Buleleng
20.46
20.46
20.46
7.21
7.21
7.21
Gianyar
14.87
16.54
16.54
7.76
7.76
7.76
Jembrana
11.49
11.49
11.49
2.39
2.66
2.66
Karangasem
8.36
8.36
8.36
4.49
6.16
6.16
Klungkung
3.07
3.83
3.83
5.84
6.67
6.67
Tabanan
17.37
18.21
18.21
12.93
12.93
12.93
Denpasar-2
13.53
16.86
16.86
11.03
11.03
11.03
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%DOLSHU.DEXSDWHQ.RWD
GDUL7DKXQVG
*UDÀN*UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL %DOL GDUL 7DKXQ VG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
49
Tabel. 2.18.
NO.
18
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Barat dari
Tahun 2012s.d.2014
PROVINSI
NUSA TENGGARA
BARAT
KABUPATEN/ KOTA
M ataram-1
PARAM ETER NO2
2012
2013
PARAM ETER SO2
2014
2012
2013
2014
16.28
17.94
0.00
15.98
15.98
0.00
Bima
8.44
9.27
9.27
5.59
5.20
5.20
Lombok Tengah
9.07
9.07
9.07
3.97
3.97
3.97
Lombok Timur
9.24
10.07
10.07
8.86
8.86
8.86
Lombok Utara
7.24
7.24
7.24
8.44
8.44
8.44
Sumbawa
9.20
9.20
9.20
6.69
6.69
6.69
Sumbawa Barat
8.64
8.64
8.64
15.98
9.25
9.25
Bima
9.25
10.08
10.08
6.66
7.11
7.11
11.68
11.24
11.24
8.72
9.55
9.55
M ataram-2
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 1XVD 7HQJJDUD %DUDWSHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD%DUDWGDUL
7DKXQVG
50
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel. 2.19. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari
Tahun 2012 s.d. 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
19
NUSA TENGGARA TIM UR
Kupang-1
Sikka
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
13.10
15.60
15.60
10.44
11.27
11.27
6.50
6.50
6.50
9.43
9.43
9.43
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD7LPXUSHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
51
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD7LPXUGDUL
7DKXQVG
Tabel. 2.20. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Selatan dari Tahun
2012 s.d.2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
20
Kalimantan Selatan
2013
2014
2012
2013
2014
Banjarmasin-1
21.67
22.51
0.00
17.77
17.77
0
Balangan
12.14
12.14
12.14
7.73
7.98
7.98
8.13
9.80
9.80
5.39
5.39
5.39
Barito Kuala
13.19
15.19
15.19
27.63
19.30
19.30
Hulu Sungai Tengah
10.52
12.19
12.19
11.59
9.18
9.18
8.27
10.77
10.77
11.87
11.87
11.87
Tapin
11.87
11.87
11.87
19.07
12.48
12.48
Banjarbaru
12.04
12.04
12.04
11.82
6.61
6.61
Banjar
Tabalong
52
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 6HODWDQ SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 6HODWDQ GDUL
7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
53
Tabel. 2.21. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Barat dari Tahun
2012s.d. 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
21
Kalimantan Barat
Ketapang
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
12.57
12.57
12.57
10.17
10.17
10.17
Sambas
4.00
4.00
4.00
10.54
10.57
10.57
Sekadau
5.88
8.21
8.21
4.59
4.73
4.73
Sintang
11.84
11.84
11.84
8.35
10.10
10.10
7.63
8.47
8.47
4.28
6.02
6.02
Singkawang
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ %DUDW SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ%DUDWGDUL7DKXQ
VG
54
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel. 2.22.
NO.
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun
2012 - 2014
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
22
Kalimantan Timur
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
Samarinda-1
14.08
0
0.00
13.92
0
0.00
Berau
12.45
12.45
12.45
4.11
4.11
4.11
3.63
4.48
4.48
3.48
3.48
3.48
14.73
14.73
14.73
14.04
14.04
14.04
8.65
8.65
8.65
15.33
15.33
15.33
Balikpapan
16.92
16.92
16.92
6.51
6.51
6.51
Samarinda-2
14.29
16.87
16.87
9.17
9.17
9.17
Kutai Barat
Kutai Timur
Paser
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7LPXU GDUL
7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
55
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7LPXU GDUL
7DKXQVG
Tabel. 2.23.
NO.
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Tengah dari Tahun
2012s.d. 2014
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
23
KalimantanTengah
2013
2014
2012
2013
2014
Palangkaraya-1
9.02
9.02
0.00
11.61
11.61
0.00
Barito Utara
7.74
8.57
8.57
8.00
8.00
8.00
Gunung M as
2.95
4.07
4.07
6.54
6.54
6.54
20.16
10.16
10.16
25.83
8.33
8.33
Katingan
3.84
4.75
4.75
6.31
7.15
7.15
Kotawaringin Timur
9.98
9.98
9.98
9.34
9.34
9.34
Pulang Pisau
6.15
4.95
4.95
7.38
6.63
6.63
Sukamara
6.45
6.45
6.45
5.55
5.55
5.55
11.99
14.49
14.49
8.41
8.41
8.41
Kapuas
Palangkaraya-2
56
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7HQJDK SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7HQJDK GDUL
7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
57
Tabel. 2.24. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Utara dari Tahun
2012s.d. 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
24
Sulawesi Utara
Bitung
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
12.72
13.49
13.49
13.77
13.44
13.44
Kotambagu
5.78
7.12
7.12
12.52
10.19
10.19
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
5.58
6.41
6.41
9.98
9.98
9.98
BLH Kota Tomohon
6.73
8.23
8.23
10.65
10.65
10.65
M inahasa
9.31
9.31
9.31
16.83
11.18
11.18
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 8WDUD SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122 GDQ622GL3URYLQVL6XODZHVL8WDUDGDUL7DKXQ
VG
58
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel. 2.25. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Gorontalo dari Tahun 2012 s.d.
2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
25
Gorontalo
Gorontalo-1
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
13.32
13.32
0.00
7.04
8.24
0.00
3.99
3.99
3.99
3.93
4.44
4.44
12.35
12.35
12.35
9.21
3.15
3.15
Bone Balango
4.04
4.04
4.04
5.03
5.03
5.03
Gorontalo Utara
6.42
6.42
6.42
6.27
6.27
6.27
Pohuwanto
3.14
2.60
2.60
17.66
17.66
17.66
Boalemo
Gorontalo-2
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL *RURQWDOR GDUL 7DKXQ
VG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
59
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL*RURQWDORGDUL7DKXQ
VG
Tabel. 2.26. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tengah dari Tahun
2012s.d.2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
26
Sulawesi Tengah
Palu-1
Donggala
60
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
10.31
10.31
0.00
10.29
10.29
0.00
6.35
6.35
6.35
6.72
6.72
6.72
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 7HQJDK SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJDKGDUL7DKXQ
VG
Tabel. 2.27. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Selatan dari Tahun
2012 s.d. 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
PARAM ETER NO2
2012
27
Sulawesi Selatan
2013
PARAM ETER SO2
2014
2012
2013
2014
Luwu
4.50
4.50
4.50
10.72
10.72
10.72
Luwu Timur
3.06
3.06
3.06
10.56
10.56
10.56
Parepare
7.57
7.57
7.57
14.05
14.05
14.05
Bone
14.03
14.03
14.03
5.39
6.05
6.05
M aros
14.31
15.14
15.14
6.59
6.59
6.59
Enrekang
6.50
7.33
7.33
3.37
2.23
2.23
Pangkep
7.76
7.76
7.76
10.41
11.52
11.52
Gowa
19.59
19.59
19.59
9.96
7.66
7.66
Barru
10.50
9.54
9.54
3.16
5.24
5.24
Pinrang
8.18
8.18
8.18
5.22
5.22
5.22
Wajo
5.99
5.99
5.99
10.66
10.66
10.66
SIDRAP
8.37
8.37
8.37
6.59
6.59
6.59
Sinjai
5.89
4.51
4.51
10.57
10.57
10.57
Palopo
6.99
6.99
6.99
8.28
8.28
8.28
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
61
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 6HODWDQ SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122 GDQ122GL3URYLQVL6XODZHVL6HODWDQGDUL7DKXQ
VG
62
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel. 2.28. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tenggara dari Tahun
2012 s.d. 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
28
Sulawesi Tenggara
Kendari-1
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
2.91
2.91
0.00
22.38
22.38
0.00
Kolaka
14.63
14.63
14.63
6.34
6.34
6.34
Kolaka Utara
12.42
12.42
12.42
17.71
7.70
7.70
Konawe
5.31
5.68
5.68
47.08
4.58
4.58
Konawe Selatan
5.48
5.79
5.79
9.85
9.85
9.85
14.11
14.11
14.11
3.69
3.69
3.69
Kendari-2
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 7HQJJDUD SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 7HQJJDUD GDUL
7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
63
Tabel. 2.29. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Barat dari Tahun
2012s.d.2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
29
Sulawesi Barat
M amuju-1
BLH M ajene
M amasa
M amuju-2
M amuju Utara
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
3.91
3.99
0.00
13.55
13.55
0.00
12.50
12.50
12.50
7.94
7.94
7.94
6.07
6.27
6.27
8.16
8.16
8.16
11.75
14.18
14.18
9.75
10.92
10.92
4.31
4.22
4.22
8.01
7.18
7.18
*UDÀN*UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL %DUDW SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ
64
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XODZHVL%DUDWGDUL7DKXQ
VG
Tabel. 2.30. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi M aluku dari Tahun 2012s.d.2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
30
M aluku
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
2013
2014
2012
2013
2014
Ambon-1
3.63
1.99
0.00
7.43
7.43
0.00
Ambon-2
6.89
6.89
6.89
10.12
9.23
9.23
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 0DOXNX SHU .DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
65
*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL0DOXNXGDUL7DKXQVG
Tabel.2.31. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua dari Tahun 2012s.d. 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
PARAM ETER NO2
2012
31
Papua
2013
PARAM ETER SO2
2014
2012
2013
2014
Jayapura-1
7.70
7.70
0.00
12.00
12.00
0.00
Jayapura-2
8.49
8.49
8.49
6.36
6.36
6.36
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL3DSXDSHU.DEXSDWHQ.RWD
GDUL7DKXQVG
66
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL3DSXDGDUL7DKXQVG
Tabel. 2.32. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua Barat dari Tahun 2012
s.d. 2014
NO.
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
32
Papua Barat
Sorong-1
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
8.63
2013
7.75
2014
7.75
2012
6.14
2013
6.14
2014
6.14
*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL3URYLQVL 3DSXD %DUDW GDUL 7DKXQ
VG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
67
Tabel. 2.33.
NO.
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi M aluku Utara dari Tahun 2012
s.d. 2014
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
2012
33
M aluku Utara
M aluku Utara-1
PARAM ETER SO2
PARAM ETER NO2
3.39
2013
0.00
2014
0.00
2012
8.87
2013
0.00
2014
0
*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL0DOXNX8WDUDGDUL7DKXQ
VG
68
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
3
PKTL (PLANOLOGI
KEHUTANAN DAN TATA
LINGKUNGAN)
PLAN OLOGI KEHUTAN AN DAN
TATA LIN GKUN GAN
2014
Sesuai dengan Peraturan M enteri Kehutanan Nomor P.18/ M enhut-II/ 2014 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan , mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemantapan kawasan
hutan dan penataan lingkungan hidup secara berkelanjutan.
a.
Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan
sumber daya alam, lingkungan hidup dan kehutanan,inventarisasi dan pemantauan sumber
daya hutan, kehutanan, rencanakawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan,
pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat
sumber daya hutan, serta kajian lingkungan hidup strategis, rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, dan kajian dampak lingkungan;
b.
Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan
sumber daya alam, dan lingkungan hidup dan kehutanan,inventarisasi dan pemantauan
sumber daya hutan, rencana kawasan hutan,pembentukan wilayah pengelolaan hutan,
pengukuhan kawasan hutan,penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat
sumber daya hutan,serta kajian dampak lingkungan;
c.
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan rencana
perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, inventarisasi
dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah
pengelolaan hutan,pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan,
pengalokasian manfaat sumber daya hutan, serta kajian dampak lingkungan;
d.
Kordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kajian lingkungan hidup
strategis, rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, serta
kajian dampak lingkungan;
e.
Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan
rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi
dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah
pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan,
pengalokasian manfaat sumber daya hutan, dan kajian lingkungan hidup strategis, serta
kajian dampak lingkungan di daerah;
f.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi dan pemantauan sumber daya
hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan
kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya
hutan,dan kajian lingkungan hidup strategis, serta kajian dampak lingkungan;
g.
Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; dan
h.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh M enteri.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
71
KAWASAN HUTAN
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu, yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah
untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan perlu ditetapkan
untuk menjamin kepastian hukum mengenai status kawasan hutan, letak batas dan luas suatu
wilayah tertentu yang sudah ditunjuk sebagai kawasan hutan menjadi kawasan hutan tetap.
Penetapan kawasan hutan juga ditujukan untuk menjaga dan mengamankan keberadaan
dan keutuhan kawasan hutan sebagai penggerak perekonomian lokal, regional dan nasional
serta sebagai penyangga kehidupan lokal, regional, nasional dan global.
Kawasan Hutan Indonesia ditetapkan oleh M enteri Kehutanan dalam bentuk Surat
Keputusan M enteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi.
Penunjukan kawasan hutan mencakup pula kawasan perairan yang menjadi bagian dari
Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA).
Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, kawasan hutan
dibagi kedalam kelompok Hutan Konservasi, Hutan Lindung dan Hutan Produksi dengan
pengertian sebagai berikut :
Ł
+XWDQNRQVHUYDVLDGDODKNDZDVDQKXWDQGHQJDQFLULNKDVWHUWHQWX\DQJPHPSXQ\DLIXQJVL
pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Ł +XWDQ/LQGXQJDGDODKNDZDVDQKXWDQ\DQJPHPSXQ\DLIXQJVLSRNRNVHEDJDLSHUOLQGXQJDQ
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
Ł
+XWDQSURGXNVLDGDODKNDZDVDQKXWDQ\DQJPHPSXQ\DLIXQJVLSRNRNPHPSURGXNVLKDVLO
hutan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas
(HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi.
Hutan konservasi terdiri dari :
Ł
.DZDVDQVXDNDDODPEHUXSD&DJDU$ODP &$ GDQ6XDND0DUJDVDWZD 60
Ł
.DZDVDQ SHOHVWDULDQ DODP EHUXSD 7DPDQ 1DVLRQDO 71 7DPDQ +XWDQ 5D\D 7+5 GDQ
Taman Wisata Alam (TWA); dan
Ł
7DPDQ%XUX 7%
Kawasan Suaka Alam (KSA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun
di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem
penyangga kehidupan.
Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.
Berdasarkan Keputusan M enteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan,
luas kawasan hutan dan perairan Indonesia sampai dengan 2014 adalah 126,302,229.98 hektar
72
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
(Tabel 3.1.1) Luas Kawasan Hutan Dan Perairan Berdasarkan Keputusan M enteri Kehutanan
Tentang Penunjukan Kawasan Hutan Dan Perairan Provinsi
PENUTUPAN LAHAN/ VEGETASI
Penutupan Lahan/ Vegetasi adalah kondisi permukaan bumi yang menggambarkan
kenampakan penutupan lahan dan vegetasi.
Keadaaan penutupan lahan/ vegetasi Indonesia diperoleh dari hasil penafsiran citra
satelit Landsat 8 OLI secara lengkap menggunakan data liputan tahun 2013. Penafsiran untuk
SHQXWXSDQODKDQYHJHWDVLGLEDJLNHGDODPGXDNODVLÀNDVLXWDPD\DLWX$UHDO%HUKXWDQGDQ$UHDO
7LGDN%HUKXWDQ\DQJNHPXGLDQPDVLQJPDVLQJGLNODVLÀNDVLNDQODJLVHFDUDOHELKGHWLOPHQMDGL
kelas-kelas sebagai berikut :
$UHDO%HUKXWDQ
Ł
+XWDQ3ULPHU
Ł
+XWDQ6HNXQGHU
Ł
+XWDQ7DQDPDQ
$UHDO7LGDN%HUKXWDQ
Berdasarkan hasil penafsiran citra satelit Landsat 8 OLI tahun 2013, total daratan Indonesia
yang ditafsir adalah sebesar ± 187.918.3 Juta ha, dengan hasil sebagai berikut :
Ł
$UHDOEHUKXWDQMXWDKD
Ł
$UHDOWLGDNEHUKXWDQMXWDKD
DEFORESTASI
Deforestasi merupakan perubahan kondisi penutupan lahan dari hutan menjadi bukan
hutan (termasuk perubahan untuk perkebunan, pemukiman, kawasan industri, dan lain-lain).
Laju deforestasi di dalam dan di luar kawasan hutan setiap tahun untuk setiap provinsi (ha/
tahun) untuk periode tahun 2012/ 2013 dapat dilihat pada tabel 3.1.3.
PENATAAN BATAS KAWASAN HUTAN
Penataan batas kawasan hutan adalah suatu kegiatan dalam rangka menetapkan batasbatas yang pasti mengenai batas kawasan hutan berdasarkan fungsi-fungsinya yaitu fungsi hutan
konservasi, hutan lindung dan hutan produksi. Pelaksanaannya dimulai dengan menentukan
batas sementara di lapangan. Selanjutnya deliniasi batas kawasan hutan didiskusikan dengan
segenap pihak yang terkait dengan penggunaan lahan dan kemudian disetujui Pemerintah
Daerah untuk disahkan oleh Departemen Kehutanan.
Pada tahun 2014 pelaksanaan penataan batas kawasan hutan sepanjang 191.626.18
km Batas luar,dan Batas fungsi sebesar 79,370.24 km sedangkan penataan batas areal kerja
IUPHHK Hutan Alam dan Hutan Tanaman 98,615.35 km (lihat Tabel 3.1.4 dan 3.1.7).
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
73
INVENTARISASI HUTAN
Inventarisasi hutan adalah kegiatan untuk mengetahui keadaan potensi hutan berupa
ÁRUD IDXQD VXPEHUGD\D PDQXVLD GDQ VRVLDO HNRQRPL VHUWD SRWHQVL EXGD\D PDV\DUDNDW GL
dalam dan di luar kawasan hutan.
Untuk mengetahui potensi tegakan hutan, sejak tahun 1990 telah dilaksanakan pengukuran
Temporary Sample Plot dan Permanent Sample Plot ( TSP - PSP) di kawasan hutan di bawah
ketinggian 1.000 m dpl di seluruh Indonesia (kecuali Pulau Jawa). Pengukuran TSP dilaksanakan
untuk mengetahui potensi tegakan hutan, sedangkan PSP dilaksanakan untuk mengetahui
riap tegakan dan monitoring perubahan tegakan hutan. Sampai dengan saat ini kegiatan PSP
masih dilaksanakan oleh daerah (BPKH). Hasil pengukuran TSP dan PSP antara lain digunakan
untuk menentukan rata-rata potensi tegakan per HA untuk semua jenis di masing-masing
Provinsi dan secara nasional.
PERUBAHAN KAWASAN HUTAN
Perubahan kawasan hutan adalah berubahnya luas kawasan hutan sebagai akibat dari
adanya pelepasan kawasan hutan (untuk keperluan non kehutanan), adanya tukar menukar
kawasan atau adanya perubahan fungsi hutan.
Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan lahan untuk kegiatan pembangunan,
Kementerian Kehutanan telah melakukan tukar menukar Kawasan Hutan tahun s.d 2014 Tanah
M asuk seluas 24,710.64 dan Tanah keluar 16,890.45 ha. (Tabel 3.2.1)
Pada tahun 2014 terdapat perubahan peruntukan Kawasan Hutan Produksi yang Dapat
Dikonversi untuk pertanian/ perkebunan seluas 495,008.57 Tahap Persetujuan prinsip dan tahap
SK pelepasan seluas 642.45 ha (Tabel 3.2.2 dan Tabel 3.2.3)
Perkembangan perubahan fungsi Kawasan Hutan disajikan pada tabel I.2.9.
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
Pada tahun 2012 Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Operasi Produksi
Tambang sebanyak 97 unit dengan luas 52,209.60 ha (Tabel 3.2.4).
Dan pinjam pakai kawasan hutan untuk eksploitasi tambang dan non tambang untuk
tahun 2011 sebanyak 110 unit dengan luas - ha (Tabel 3.2.7 )
PEM BENTUKAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan unit pengelolaan hutan terkecil yang
GDSDWGLNHORODVHFDUDHÀVLHQGDQOHVWDUL%HEHUDSDSULQVLSSHPEHQWXNDQ.3+3LDODKNHELMDNDQ
ekologi, sosial budaya serta ekonomi. Sampai dengan tahun 2014, telah ditetapkan KPH model
sebanyak 60 Unit dengan luas 10,191,333.70 ha (Tabel 3.3.1), penetapan KPH (KPHP dan KPHL)
dan Penetapan wilayah KPH Konservasi (Tabel 3.3.2 dan 3.3.3).
74
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
III.1. KAWASAN HUTAN
Forest Area
Tabel / Table 3.1.1
PROVINSI/
Luas Kawasan Hutan dan Perairan Berdasarkan Keputusan M enteri Kehutanan/ Extent of Forest Area, Inland Water,
Coastal and Marine Ecosystem Based on Forestry Ministerial Decree
SURAT
KEPUTUSAN/
Kws Suaka Alam+ Kws Pelestarian Alam/ **)
Sanctuary Reserve Area+ N ature Conservation Area
Hutan
Lindung/
Hutan
Produksi
Terbatas/
Htn Produksi
yg dpt
dikonversi/
JUM LAH LUAS
DARATAN Kwsn
HUTAN/
Production
Forest
Convertible
Production
Forest
Total of
Terresterial
Forest Area
Total of Forest
& Water Area
10
11
12
13
NO
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Province
Decree N o.
Tanggal
Perairan/
Waters
Daratan/ Land
Jumlah/ Total
Protection
Forest
Limited
Production
Forest
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
D. I. Aceh
865/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
2
Sumatera Utara
579/ M enhut-II/ 2014
24 Juni 2014
3
Sumatera Barat
35/ M enhut-II/ 2013
15 Januari 2013
4
Riau
878/ M enhut-II/ 2014
5
Kepulauan Riau
6
JUM LAH
LUAS KWSN
HUTAN DAN
PERAIRAN/
Hutan
Produksi
Tetap/
Keterangan
14
DI SK Tidak dibedakan Konservasi
darat dan perairan
77
0,00
1.058.131,00
1.058.131,00
1.744.240,00
141.771,00
598.365,00
15.409,00
3.557.916,00
3.557.916,00
-
427.008,00
427.008,00
1.206.881,00
641.769,00
704.452,00
75.684,00
3.055.794,00
3.055.794,00
37.164,00
769.775,00
806.939,00
791.671,00
233.211,00
360.608,00
187.629,00
2.342.894,00
2.380.058,00
29 September 2014
-
633.420,00
633.420,00
234.015,00
1.031.600,00
2.331.891,00
1.268.767,00
5.499.693,00
5.499.693,00
867/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
-
-
-
-
-
-
-
590.020,00
590.020,00
Jambi
863/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
-
685.471,00
685.471,00
179.588,00
258.285,00
963.792,00
11.399,00
2.098.535,00
2.098.535,00
7
Bengkulu
784/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
-
462.965,00
462.965,00
250.750,00
173.280,00
25.873,00
11.763,00
924.631,00
924.631,00
8
Sumatera Selatan
866/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
48.707,00
741.918,00
790.625,00
577.327,00
208.724,00
1.713.531,00
176.694,00
3.418.194,00
3.466.901,00
9
Kep. Bangka Belitung
798/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
-
35.454,00
35.454,00
185.531,00
-
432.884,00
693,00
654.562,00
654.562,00
10
Lampung
256/ Kpts-II/ 2000
23 Agustus 2000
-
462.030,00
462.030,00
317.615,00
33.358,00
191.732,00
-
1.004.735,00
1.004.735,00
11
DKI Jakarta
220/ Kpts-II/ 2000
02 Agustus 2000
108.000,00
272,34
108.272,34
44,76
-
158,35
-
475,45
108.475,45
12
Jawa Barat
195/ Kpts-II/ 2003
04 Juli 2003
-
132.180,00
132.180,00
291.306,00
190.152,00
202.965,00
-
816.603,00
816.603,00
DI SK Tidak dibedakan Konservasi
darat dan perairan
13
Banten
419/ Kpts-II/ 1999
15 Juni 1999
51.467,00
112.991,00
164.458,00
12.359,00
49.439,00
26.998,00
-
201.787,00
253.254,00
Perhitungan Secara digital
14
Jawa Tengah
359/ M enhut-II/ 2004
01 Oktober 2004
110.117,00
16.413,00
126.530,00
84.430,00
183.930,00
362.360,00
-
647.133,00
757.250,00
15
D.I Yogyakarta
171/ Kpts-II/ 2000
29 Juni 2000
-
910,34
910,34
2.057,90
-
13.851,28
-
16.819,52
16.819,52
16
Jawa Timur
395/ M enhut-II/ 2011
21 Juli 2011
3.506,00
230.126,00
233.632,00
344.742,00
-
782.772,00
-
1.357.640,00
1.361.146,00
17
Bal i
433/ Kpts-II/ 1999
15 Juni 1999
3.415,00
22.878,59
26.293,59
95.766,06
6.719,26
1.907,10
-
127.271,01
130.686,01
18
N TB
598/ M enhut-II/ 2009
02 Oktober 2009
11.121,00
168.044,00
179.165,00
430.485,00
286.700,00
150.609,00
-
1.035.838,00
1.046.959,00
19
N TT
3911/ M enhut-VII/
KUH/ 2014
14 M ei 2014
256.482,00
260.219,00
516.701,00
684.403,00
173.979,00
296.064,00
113.604,00
1.528.269,00
1.784.751,00
20
Kalimantan Barat
733/ M enhut-II/ 2014
02 September 2014
190.945,00
1.430.101,00
1.621.046,00
2.310.874,00
2.132.398,00
2.127.365,00
197.918,00
8.198.656,00
8.389.601,00
Saat ini (bulan maret 2015) telah
terbit SK Kawasan Provinsi Kepri
pengganti SK.867/ M enhut-II/ 2014
DI SK Tidak dibedakan Konservasi
darat dan perairan
78
PROVINSI/
SURAT
KEPUTUSAN/
Kws Suaka Alam+ Kws Pelestarian Alam/ **)
Sanctuary Reserve Area+ N ature Conservation Area
Hutan
Lindung/
Hutan
Produksi
Terbatas/
Hutan
Produksi
Tetap/
Htn Produksi
yg dpt
dikonversi/
JUM LAH LUAS
DARATAN Kwsn
HUTAN/
JUM LAH
LUAS KWSN
HUTAN DAN
PERAIRAN/
Limited
Production
Forest
Production
Forest
Convertible
Production
Forest
Total of
Terresterial
Forest Area
Total of Forest
& Water Area
9
10
11
12
13
NO
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Province
Decree N o.
Tanggal
Perairan/
Waters
2
3
4
5
1
21
Kalimantan Tengah
529/ M enhut-II/ 2012
25 September 2012
22
Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara
718/ M enhut-II/ 2014
29 Agustus 2014
23
Kalimantan Selatan
435/ M enhut-II/ 2009
23 Juli 2009
24
Sulawesi Utara
734/ M enhut-II/ 2014
02 September 2014
25
Gorontalo
325/ M enhut-II/ 2010
26
Sulawesi Tengah
27
Daratan/ Land
Jumlah/ Total
Protection
Forest
6
7
8
22.542,00
1.608.286,00
1.630.828,00
1.346.066,00
3.317.461,00
3.881.817,00
2.543.535,00
12.697.165,00
12.719.707,00
0,00
1.704.666,00
1.704.666,00
2.848.243,00
5.045.879,00
4.077.346,00
-
13.855.833,00
13.855.833,00
-
213.285,00
213.285,00
526.425,00
126.660,00
762.188,00
151.424,00
1.779.982,00
1.779.982,00
69.800,00
245.165,00
314.965,00
161.784,00
208.927,00
64.367,00
14.696,00
694.939,00
764.739,00
25 M ei 2010
-
196.653,00
196.653,00
204.608,00
251.097,00
89.879,00
82.431,00
824.668,00
824.668,00
869/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
-
648.374,00
988.493,00
1.276.087,00
1.390.971,00
401.814,00
217.322,00
3.934.568,00
4.274.687,00
Sulawesi Tenggara
465/ M enhut-II/ 2011
09 Agustus 2011
1.504.160,00
282.924,00
1.787.084,00
1.081.489,00
466.854,00
401.581,00
93.571,00
2.326.419,00
3.830.579,00
28
Sulawesi Selatan
434/ M enhut-II/ 2009
23 Juli 2009
606.804,00
244.463,00
851.267,00
1.232.683,00
494.846,00
124.024,00
22.976,00
2.118.992,00
2.725.796,00
29
Sulawesi Barat
862/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
-
215.190,00
215.190,00
452.030,00
330.700,00
71.859,00
22.597,00
1.092.376,00
1.092.376,00
30
M aluku
854/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
9.208,00
420.330,00
429.538,00
627.256,00
894.258,00
643.699,00
1.324.866,00
3.910.409,00
3.919.617,00
31
M aluku Utara
302/ M enhut-II/ 2013
01 M ei 2013
-
218.499,00
218.499,00
584.058,00
666.851,00
481.730,00
564.082,00
2.515.220,00
2.515.220,00
32
Papua
782/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
1.019.017,00
6.736.267,00
7.755.284,00
7.815.283,00
5.961.240,00
4.739.327,00
4.116.365,00
29.368.482,00
30.387.499,00
33
Papua Barat
783/ M enhut-II/ 2014
22 September 2014
928.350,00
1.711.908,00
2.640.258,00
1.631.589,00
1.778.480,00
2.188.160,00
1.474.650,00
8.784.787,00
9.713.137,00
5.320.924,00
22.113.417,27
27.434.341,27
29.637.565,72
26.844.201,26
29.265.407,73
13.120.714,00
120.981.305,98
126.302.229,98
JUM LAH
-
-
Sumber/ Source: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Panning
Catatan :
a. Luas Darat dan Luas darat dan Perairan masih terhitung konservasi darat atau perairan akibat tidak dibedakan luas konservasi darat dan air didalam SK
b. Perkembangan SK Kawasan Hutan terkahir yang terbit hingga bulan Desember 2014
Keterangan
14
Tabel / Table 3.1.2. Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan
Hutan Berdasarkan Penafsiran Citra Satelit Landsat 7 ETM + s/ d 2014/ Extent
of Land Cover Inside and Outside Forest Area Based on the Interpretation of
Satelite Image Landsat 7 ETM+ 2014
KAWASAN HUTAN
NO.
PROVINSI
1
1
2
HL
HPT
HP
Jumlah
3
4
5
6
7
8
9
10
JUM LAH
11
12
1.658,2
103,8
373,1
2.908,3
2,2
2.910,4
259,6
3.170,1
56,0
- Hutan Primer
546,0
666,1
2,2
4,6
1.218,8
-
1.218,8
3,0
1.221,8
21,6
- Hutan Sekunder
221,5
989,0
101,6
342,5
1.654,6
2,0
1.656,6
244,1
1.900,7
33,6
5,8
3,1
-
26,0
34,8
0,2
35,0
12,5
47,5
0,8
76,3
166,7
38,0
183,6
464,6
13,3
477,8
2.012,8
2.490,7
44,0
849,5
1.824,9
141,8
556,7
3.372,8
15,4
3.388,3
2.272,4
5.660,7
100,0
SUM ATERA UTARA
A. Hutan
420,1
582,9
367,5
342,8
1.713,2
1,7
1.714,9
145,2
1.860,1
26,1
- Hutan Primer
329,3
217,6
37,7
29,5
614,1
-
614,1
1,0
615,1
8,6
- Hutan Sekunder
90,7
327,0
320,8
241,9
980,3
1,3
981,6
125,4
1.107,0
15,5
- Hutan Tanaman *
0,2
38,4
9,0
71,4
118,9
0,4
119,3
18,7
138,0
1,9
B. Non Hutan
56,9
714,5
511,8
692,9
1.976,1
51,1
2.027,2
3.245,8
5.273,0
73,9
477,1
1.297,3
879,3
1.035,7
3.689,4
52,8
3.742,1
3.391,0
7.133,2
100,0
A. Hutan
487,5
92,8
553,4
1.208,6
2.342,3
232,5
2.574,8
90,1
2.664,8
30,1
- Hutan Primer
144,5
20,0
43,2
21,5
229,1
7,2
236,2
1,9
238,2
2,7
- Hutan Sekunder
336,8
70,8
297,0
613,7
1.318,4
175,8
1.494,1
49,1
1.543,2
17,4
6,3
1,9
213,2
573,4
794,8
49,5
844,4
39,1
883,5
10,0
129,7
120,4
987,9
685,1
1.923,1
2.623,5
4.546,6
1.650,5
6.197,1
69,9
617,2
213,1
1.541,3
1.893,7
4.265,3
2.856,0
7.121,3
1.740,6
8.861,9
100,0
A. Hutan
686,6
584,9
155,4
259,4
1.686,3
91,7
1.778,1
165,7
1.943,7
46,5
- Hutan Primer
393,4
172,2
5,2
7,2
578,0
5,9
583,9
14,9
598,8
14,3
- Hutan Sekunder
293,2
412,3
150,0
243,1
1.098,6
85,7
1.184,3
145,7
1.330,1
31,8
0,0
0,4
0,2
9,1
9,7
0,1
9,8
5,0
14,9
0,4
83,2
206,8
77,8
101,2
468,9
95,9
564,8
1.673,4
2.238,3
53,5
769,8
791,7
233,2
360,6
2.155,3
187,6
2.342,9
1.839,1
4.182,0
100,0
A. Hutan
585,3
145,5
168,5
377,3
1.276,6
0,0
1.276,7
85,2
1.361,9
28,1
- Hutan Primer
494,6
108,7
90,1
75,4
768,8
0,0
768,8
42,3
811,1
16,7
90,7
36,6
77,7
137,3
342,3
0,0
342,3
35,7
377,9
7,8
-
0,2
0,8
164,6
165,6
0,0
165,6
7,3
172,9
3,6
100,8
34,4
92,9
591,6
819,7
11,4
831,1
2.656,6
3.487,8
71,9
686,1
179,9
261,5
968,9
2.096,4
11,4
2.107,8
2.741,9
4.849,7
100,0
Total
RIAU
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
SUM ATERA BARAT
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
5
KSA-KPA
Jumlah
773,3
Total
4
APL
HPK
A. Hutan
B. Non Hutan
3
HUTAN TETAP
ACEH
- Hutan Tanaman *
2
TOTAL
JAM BI
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
79
KAWASAN HUTAN
NO.
PROVINSI
1
2
6
SUM ATERA SELATAN
HUTAN TETAP
HL
HPT
HP
Jumlah
3
4
5
6
7
8
9
10
JUM LAH
11
12
282,1
76,9
569,7
1.346,6
0,1
1.346,8
142,7
1.489,4
17,3
- Hutan Primer
282,6
81,9
9,9
4,8
379,2
0,0
379,2
1,9
381,1
4,4
- Hutan Sekunder
127,0
183,9
53,9
123,6
488,4
0,1
488,5
64,3
552,7
6,4
8,4
16,2
13,1
441,3
479,1
0,1
479,1
76,4
555,6
6,5
321,8
303,6
137,4
1.141,4
1.904,1
172,0
2.076,2
5.045,4
7.121,6
82,7
739,8
585,6
214,2
1.711,1
3.250,8
172,2
3.422,9
5.188,1
8.611,0
100,0
11,2
81,7
0,0
111,2
204,1
0,0
204,2
52,0
256,2
15,4
- Hutan Primer
1,6
23,6
0,0
8,3
33,5
0,0
33,5
5,6
39,1
2,4
- Hutan Sekunder
9,6
58,1
0,0
102,9
170,7
0,0
170,7
46,4
217,0
13,0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,0
24,2
103,8
-
321,7
449,7
0,7
450,4
957,5
1.407,9
84,6
35,5
185,5
-
432,9
653,9
0,7
654,6
1.009,5
1.664,1
100,0
A. Hutan
403,4
181,7
71,5
15,6
672,2
0,2
672,4
31,1
703,6
35,2
- Hutan Primer
319,5
103,2
16,8
2,9
442,4
-
442,4
0,2
442,7
22,2
- Hutan Sekunder
83,5
78,5
54,7
12,7
229,4
0,2
229,6
25,9
255,4
12,8
- Hutan Tanaman *
0,4
-
-
-
0,4
0,1
0,4
5,0
5,4
0,3
59,6
69,1
101,8
10,2
240,6
11,5
252,2
1.041,3
1.293,5
64,8
463,0
250,8
173,3
25,9
912,9
11,8
924,6
1.072,3
1.997,0
100,0
254,7
52,5
3,7
25,9
336,8
0,0
336,8
9,0
345,8
10,2
KEP. BANGKA BELITUNG
A. Hutan
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
BENGKULU
B. Non Hutan
Total
LAM PUNG
A. Hutan
- Hutan Primer
118,6
6,3
2,5
0,0
127,4
0,0
127,4
0,0
127,4
3,8
- Hutan Sekunder
136,1
46,3
1,2
0,0
183,5
0,0
183,5
3,7
187,2
5,5
-
-
-
25,9
25,9
-
25,9
5,3
31,2
0,9
207,3
265,1
29,7
165,9
667,9
-
667,9
2.369,9
3.037,9
89,8
462,0
317,6
33,4
191,7
1.004,7
-
1.004,7
2.378,9
3.383,7
100,0
A. Hutan
4,2
48,3
79,9
34,3
166,7
76,5
243,2
32,2
275,4
33,6
- Hutan Primer
0,5
0,7
4,7
1,9
7,9
9,9
17,8
0,7
18,4
2,3
- Hutan Sekunder
3,7
47,5
75,2
31,9
158,4
66,6
225,1
30,5
255,6
31,2
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
10
Jumlah
418,0
Total
9
HPK
A. Hutan
B. Non Hutan
8
APL
KSA-KPA
- Hutan Tanaman *
7
TOTAL
KEPULAUAN RIAU
- Hutan Tanaman *
-
-
-
0,4
0,4
0,0
0,4
1,0
1,4
0,2
12,9
58,5
84,3
15,2
170,9
189,3
360,1
183,3
543,4
66,4
17,1
106,8
164,2
49,4
337,5
265,8
603,4
215,5
818,9
100,0
A. Hutan
4.044,4
3.710,5
1.580,6
3.317,7
12.653,3
405,0
13.058,3
1.012,8
14.071,1
29,8
- Hutan Primer
2.630,6
1.400,2
212,2
156,1
4.399,1
23,0
4.422,1
71,7
4.493,8
9,5
- Hutan Sekunder
1.392,8
2.250,0
1.132,2
1.849,6
6.624,6
331,7
6.956,3
770,7
7.727,0
16,4
21,0
60,2
236,3
1.312,0
1.629,6
50,3
1.679,9
170,4
1.850,3
3,9
1.072,6
2.042,8
2.061,4
3.908,8
9.085,7
3.168,7
12.254,4
20.836,7
33.091,0
70,2
5.117,0
5.753,3
3.642,1
7.226,6
21.738,9
3.573,7
25.312,6
21.849,5
47.162,1
100,0
B. Non Hutan
Total
SUMATERA
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
80
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
KAWASAN HUTAN
NO.
PROVINSI
1
11
2
HL
HPT
HP
Jumlah
3
4
5
6
7
8
9
10
JUM LAH
11
12
22,9
10,6
125,4
0,0
125,4
28,1
153,5
16,3
7,3
0,0
0,0
0,0
7,3
0,0
7,3
0,2
7,5
0,8
- Hutan Sekunder
54,2
3,7
3,3
0,5
61,7
0,0
61,7
3,5
65,2
6,9
- Hutan Tanaman *
24,2
2,5
19,7
10,1
56,4
-
56,4
24,4
80,8
8,6
B. Non Hutan
27,3
6,1
26,5
16,4
76,3
-
76,3
712,9
789,3
83,7
113,0
12,4
49,4
27,0
201,8
-
201,8
741,0
942,8
100,0
A. Hutan
0,1
0,0
0,0
0,0
0,1
0,0
0,1
0,2
0,3
0,5
- Hutan Primer
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
- Hutan Sekunder
0,1
0,0
0,0
0,0
0,1
0,0
0,1
0,2
0,3
0,5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,0
0,2
0,0
-
0,2
0,3
-
0,3
64,8
65,1
99,5
0,3
0,0
-
0,2
0,5
-
0,5
64,9
65,4
100,0
109,4
186,1
99,3
94,0
488,8
0,0
488,8
149,1
637,9
17,1
8,7
3,9
1,9
0,0
14,5
0,0
14,5
0,6
15,1
0,4
- Hutan Sekunder
65,4
66,7
12,1
11,6
155,8
0,0
155,8
15,5
171,3
4,6
- Hutan Tanaman *
35,4
115,4
85,3
82,4
318,5
-
318,5
133,0
451,5
12,1
B. Non Hutan
22,8
105,2
90,9
109,0
327,8
-
327,8
2.759,0
3.086,8
82,9
132,2
291,3
190,2
203,0
816,6
-
816,6
2.908,1
3.724,7
100,0
11,5
67,2
140,7
249,5
468,8
0,0
468,8
564,9
1.033,7
29,8
- Hutan Primer
0,0
0,1
0,0
0,0
0,1
0,0
0,1
0,0
0,1
0,0
- Hutan Sekunder
3,8
20,8
22,1
5,9
52,7
0,0
52,7
15,0
67,8
2,0
- Hutan Tanaman *
7,7
46,2
118,5
243,6
416,0
-
416,0
549,8
965,9
27,8
B. Non Hutan
4,9
17,3
43,3
112,9
178,3
-
178,3
2.256,6
2.434,9
70,2
16,4
84,4
183,9
362,4
647,1
-
647,1
2.821,5
3.468,6
100,0
A. Hutan
0,6
0,8
0,0
10,0
11,4
0,0
11,4
24,6
36,1
11,2
- Hutan Primer
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
- Hutan Sekunder
0,1
0,0
0,0
0,0
0,1
0,0
0,1
0,4
0,5
0,2
- Hutan Tanaman *
0,5
0,8
-
10,0
11,3
-
11,3
24,3
35,6
11,0
B. Non Hutan
0,3
1,3
-
3,9
5,4
-
5,4
280,4
285,8
88,8
0,9
2,1
-
13,9
16,8
-
16,8
305,1
321,9
100,0
DKI JAKARTA
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
JAWA BARAT
A. Hutan
- Hutan Primer
Total
JAWA TENGAH
A. Hutan
Total
15
KSA-KPA
Jumlah
6,3
Total
14
APL
HPK
85,7
- Hutan Primer
13
HUTAN TETAP
BANTEN
A. Hutan
12
TOTAL
DI YOGYAKARTA
Total
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
81
KAWASAN HUTAN
NO.
PROVINSI
1
16
TOTAL
HUTAN TETAP
APL
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
3
4
5
6
7
2
HPK
Jumlah
8
9
10
JUM LAH
11
12
JAWA TIM UR
A. Hutan
182,8
270,5
0,0
626,7
1.080,0
0,0
1.080,0
321,8
1.401,9
28,8
0,7
9,9
0,0
0,5
11,2
0,0
11,2
1,3
12,5
0,3
- Hutan Sekunder
171,7
180,9
0,0
73,5
426,1
0,0
426,1
45,1
471,1
9,7
- Hutan Tanaman *
10,4
79,7
-
552,7
642,7
-
642,7
275,5
918,2
18,9
B. Non Hutan
47,3
74,3
-
156,0
277,6
-
277,6
3.185,0
3.462,7
71,2
230,1
344,7
-
782,8
1.357,6
-
1.357,6
3.506,9
4.864,5
100,0
390,2
530,9
262,9
990,8
2.174,7
-
2.174,7
1.088,7
3.263,4
24,4
16,7
14,0
1,9
0,6
33,1
-
33,1
2,0
35,1
0,3
- Hutan Sekunder
295,3
272,2
37,6
91,5
696,6
-
696,6
79,7
776,3
5,8
- Hutan Tanaman *
78,1
244,7
223,4
898,7
1.445,0
-
1.445,0
1.007,0
2.452,0
18,3
102,7
204,1
160,6
398,3
865,8
-
865,8
9.258,7
10.124,5
75,6
492,9
734,9
423,5
1.389,1
3.040,5
-
3.040,5
10.347,5
13.387,9
100,0
1.156,7
1.803,9
1.385,2
782,8
5.128,5
67,0
5.195,5
607,4
5.802,9
39,9
- Hutan Primer
971,1
954,1
317,6
35,0
2.277,7
3,4
2.281,2
7,4
2.288,6
15,7
- Hutan Sekunder
185,5
849,9
1.067,6
710,0
2.813,0
63,6
2.876,6
594,1
3.470,7
23,8
- Hutan Primer
Total
JAWA
A. Hutan
- Hutan Primer
B. Non Hutan
Total
17
KALIM ANTAN BARAT
A. Hutan
- Hutan Tanaman *
-
B. Non Hutan
284,5
Total
18
502,5
1.441,2
2.306,4
-
37,8
37,8
-
37,8
5,9
43,7
0,3
731,7
1.314,7
2.833,5
139,1
2.972,6
5.777,9
8.750,5
2.116,9
2.097,5
7.962,0
206,1
8.168,1
6.385,3
14.553,4
60,1
100,0
KALIM ANTAN SELATAN
A. Hutan
136,5
372,5
80,0
260,2
849,2
4,8
854,0
91,9
945,8
25,6
- Hutan Primer
18,9
38,3
1,8
0,4
59,2
0,0
59,2
2,7
61,9
1,7
- Hutan Sekunder
82,0
332,3
76,1
204,3
694,7
1,2
695,9
41,2
737,1
19,9
- Hutan Tanaman *
35,7
1,9
2,2
55,5
95,2
3,6
98,8
48,0
146,8
4,0
B. Non Hutan
76,7
154,0
46,7
502,0
779,4
146,6
926,0
1.826,6
2.752,6
74,4
213,3
526,4
126,7
762,2
1.628,6
151,4
1.780,0
1.918,4
3.698,4
100,0
1.123,3
980,8
2.889,5
2.000,8
6.994,4
688,3
7.682,7
178,5
7.861,2
51,6
- Hutan Primer
301,8
451,9
447,2
32,6
1.233,5
4,9
1.238,5
1,0
1.239,5
8,1
- Hutan Sekunder
821,4
528,9
2.435,1
1.904,2
5.689,6
663,6
6.353,2
157,4
6.510,6
42,7
-
0,0
7,2
64,0
71,2
19,8
91,0
20,1
111,0
0,7
485,0
365,3
428,0
1.881,0
3.159,2
1.855,3
5.014,5
2.369,6
7.384,1
48,4
1.608,3
1.346,1
3.317,5
3.881,8
10.153,6
2.543,5
12.697,2
2.548,1
15.245,3
100,0
Total
19
-
KALIM ANTAN TENGAH
A. Hutan
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
82
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
KAWASAN HUTAN
NO.
PROVINSI
TOTAL
HUTAN TETAP
1
2
20
KALIM ANTAN TIM UR
APL
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
3
4
5
6
7
HPK
Jumlah
8
9
10
JUM LAH
11
12
A. Hutan
1.441,3
2.741,2
4.588,5
2.489,3
11.260,3
99,4
11.359,8
1.610,2
12.970,0
66,6
- Hutan Primer
1.203,5
2.117,1
2.265,3
381,6
5.967,5
5,0
5.972,5
236,3
6.208,9
31,9
237,8
623,7
2.319,4
1.801,1
4.981,9
93,1
5.075,1
1.309,0
6.384,1
32,8
0,0
0,4
3,8
306,6
310,8
1,3
312,1
64,9
377,1
1,9
300,1
125,9
478,7
1.601,3
2.506,0
86,8
2.592,7
3.898,2
6.490,9
33,4
1.741,4
2.867,1
5.067,2
4.090,5
13.766,3
186,2
13.952,5
5.508,4
19.460,9
100,0
A. Hutan
3.857,8
5.898,4
8.943,2
5.533,0
24.232,4
859,6
25.091,9
2.487,9
27.579,9
52,1
- Hutan Primer
2.495,3
3.561,4
3.031,8
449,6
9.538,1
13,4
9.551,4
247,4
9.798,9
18,5
- Hutan Sekunder
1.326,7
2.334,7
5.898,2
4.619,5
14.179,2
821,5
15.000,8
2.101,6
17.102,4
32,3
35,7
2,3
13,2
463,9
515,1
24,6
539,7
138,9
678,6
1,3
1.146,4
1.147,6
1.685,0
5.299,0
9.278,1
2.227,7
11.505,8
13.872,2
25.378,1
47,9
5.004,2
7.046,1
10.628,2
10.832,0
33.510,5
3.087,3
36.597,7
16.360,2
52.957,9
100,0
A. Hutan
212,3
111,4
146,5
31,7
501,9
12,3
514,2
50,0
564,2
39,2
- Hutan Primer
130,8
73,1
45,8
13,9
263,6
0,0
263,6
9,9
273,5
19,0
81,5
38,3
100,8
17,8
238,3
12,3
250,6
40,1
290,7
20,2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,0
32,9
50,4
62,4
32,9
178,6
2,4
181,0
692,6
873,6
60,8
245,2
161,8
208,9
64,6
680,5
14,7
695,2
742,7
1.437,8
100,0
A. Hutan
186,0
181,4
200,3
67,7
635,4
46,4
681,8
30,4
712,2
59,5
- Hutan Primer
130,1
87,1
69,9
6,2
293,2
1,2
294,4
2,2
296,6
24,8
55,9
94,4
130,4
61,5
342,2
45,3
387,4
28,1
415,6
34,7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,0
10,6
23,2
50,8
22,2
106,8
36,0
142,8
341,9
484,7
40,5
196,7
204,6
251,1
89,9
742,2
82,4
824,7
372,3
1.196,9
100,0
A. Hutan
561,2
1.195,0
1.167,2
298,1
3.221,4
171,4
3.392,8
576,0
3.968,8
65,1
- Hutan Primer
421,0
756,7
602,5
143,9
1.924,1
69,1
1.993,1
160,7
2.153,8
35,3
- Hutan Sekunder
140,2
438,3
564,5
154,2
1.297,2
100,9
1.398,1
414,8
1.812,9
29,7
-
-
0,1
0,0
0,2
1,4
1,6
0,5
2,1
0,0
92,9
115,4
205,8
106,4
520,4
51,6
572,0
1.560,0
2.132,0
34,9
654,0
1.310,3
1.373,0
404,5
3.741,8
223,0
3.964,8
2.136,0
6.100,8
100,0
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
KALIMAN TAN
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
21
SULAWESI UTARA
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
22
GORONTALO
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
23
SULAWESI TENGAH
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
83
KAWASAN HUTAN
NO.
PROVINSI
1
2
24
SULAWESI TENGGARA
A. Hutan
HUTAN TETAP
APL
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
3
4
5
6
7
HPK
Jumlah
8
9
10
JUM LAH
11
12
200,2
958,9
390,9
213,6
1.763,6
37,3
1.800,9
164,3
1.965,2
53,6
30,0
147,8
44,9
23,5
246,3
0,6
246,9
11,7
258,6
7,1
170,1
811,0
346,0
188,3
1.515,5
36,6
1.552,1
152,1
1.704,3
46,5
-
-
-
1,8
1,8
0,1
1,8
0,5
2,4
0,1
82,8
122,6
75,9
188,0
469,3
56,2
525,5
1.176,6
1.702,2
46,4
282,9
1.081,5
466,9
401,6
2.232,8
93,6
2.326,4
1.341,0
3.667,4
100,0
A. Hutan
200,7
298,2
236,5
48,5
783,9
6,0
789,9
34,5
824,5
49,1
- Hutan Primer
118,6
117,1
77,5
12,9
326,1
0,1
326,2
1,8
328,1
19,5
82,1
181,1
159,1
35,5
457,8
5,9
463,7
32,7
496,4
29,6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,0
13,5
154,1
99,5
28,9
296,1
21,1
317,1
537,6
854,8
50,9
214,2
452,4
336,1
77,3
1.080,0
27,1
1.107,1
572,2
1.679,2
100,0
A. Hutan
185,7
843,9
292,2
41,4
1.363,1
10,7
1.373,8
56,3
1.430,1
32,2
- Hutan Primer
106,5
379,0
99,5
2,0
586,9
5,0
592,0
3,3
595,2
13,4
- Hutan Sekunder
78,6
462,6
186,3
37,7
765,2
5,7
770,9
50,3
821,2
18,5
- Hutan Tanaman *
0,6
2,3
6,4
1,7
11,0
-
11,0
2,7
13,6
0,3
58,8
388,8
202,7
82,7
732,9
12,3
745,2
2.270,7
3.015,8
67,8
244,5
1.232,7
494,8
124,0
2.096,0
23,0
2.119,0
2.326,9
4.445,9
100,0
1.546,0
3.588,8
2.433,7
700,9
8.269,3
284,2
8.553,5
911,5
9.465,0
51,1
- Hutan Primer
936,9
1.560,8
940,2
202,4
3.640,2
76,0
3.716,2
189,6
3.905,8
21,1
- Hutan Sekunder
608,4
2.025,7
1.487,0
495,1
4.616,2
206,7
4.822,9
718,2
5.541,1
29,9
0,6
2,3
6,5
3,4
12,9
1,5
14,4
3,8
18,2
0,1
291,5
854,5
697,1
461,0
2.304,1
179,6
2.483,6
6.579,4
9.063,1
48,9
1.837,4
4.443,3
3.130,7
1.161,9
10.573,4
463,8
11.037,1
7.490,9
18.528,1
100,0
12,8
72,4
1,0
0,4
86,6
0,0
86,6
17,0
103,6
18,3
- Hutan Primer
3,6
40,2
0,0
0,0
43,8
0,0
43,8
1,3
45,2
8,0
- Hutan Sekunder
8,6
31,8
0,6
0,0
41,1
0,0
41,1
15,6
56,6
10,0
- Hutan Tanaman *
0,6
0,4
0,4
0,4
1,7
-
1,7
0,1
1,8
0,3
10,1
23,3
5,8
1,5
40,6
-
40,6
420,9
461,5
81,7
22,9
95,8
6,7
1,9
127,3
-
127,3
437,8
565,1
100,0
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
25
SULAWESI BARAT
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
26
TOTAL
SULAWESI SELATAN
B. Non Hutan
Total
SULAW ESI
A. Hutan
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
27
BALI
A. Hutan
B. Non Hutan
Total
84
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
KAWASAN HUTAN
NO.
PROVINSI
1
28
HUTAN TETAP
APL
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
3
4
5
6
7
2
HPK
Jumlah
8
9
10
JUM LAH
11
12
NUSA TENGGARA BARAT
A. Hutan
74,2
368,2
211,8
80,0
734,2
0,0
734,2
99,4
833,6
41,6
- Hutan Primer
46,5
256,6
106,3
25,0
434,4
0,0
434,4
24,4
458,7
22,9
- Hutan Sekunder
27,2
111,4
105,4
54,4
298,4
0,0
298,4
73,8
372,2
18,6
- Hutan Tanaman *
0,5
0,2
0,0
0,7
1,5
-
1,5
1,2
2,7
0,1
93,9
62,3
74,9
70,6
301,7
-
301,7
866,2
1.167,9
58,4
168,0
430,5
286,7
150,6
1.035,8
-
1.035,8
965,6
2.001,4
100,0
129,5
414,8
125,8
248,4
918,6
17,6
936,2
1.065,7
2.002,0
42,1
- Hutan Primer
62,2
51,7
6,7
25,9
146,6
2,0
148,6
71,6
220,2
4,6
- Hutan Sekunder
67,3
362,8
119,1
221,6
770,8
15,6
786,4
993,3
1.779,7
37,4
-
0,3
0,0
0,9
1,3
-
1,3
0,8
2,0
0,0
98,5
316,4
71,4
179,9
666,2
84,2
750,4
2.004,2
2.754,6
57,9
228,0
731,2
197,3
428,4
1.584,8
101,8
1.686,6
3.070,0
4.756,6
100,0
A. Hutan
216,5
855,4
338,6
328,9
1.739,4
17,6
1.757,0
1.182,1
2.939,1
40,1
- Hutan Primer
112,3
348,5
113,1
50,8
624,8
2,0
626,8
97,3
724,1
9,9
- Hutan Sekunder
103,1
506,0
225,1
276,0
1.110,2
15,6
1.125,8
1.082,7
2.208,5
30,2
1,1
0,9
0,4
2,0
4,4
-
4,4
2,1
6,5
0,1
202,4
402,0
152,1
252,0
1.008,5
84,2
1.092,7
3.291,3
4.384,0
59,9
418,9
1.257,5
490,7
580,9
2.747,9
101,8
2.849,7
4.473,4
7.323,1
100,0
205,0
506,4
561,4
375,1
1.647,9
320,4
1.968,3
103,8
2.072,1
66,4
76,7
159,2
101,3
31,2
368,4
17,6
386,0
8,2
394,2
12,6
128,3
346,7
456,1
315,0
1.246,0
301,3
1.547,3
95,7
1.643,0
52,6
-
0,5
4,0
28,9
33,5
1,5
35,0
-
34,9
1,1
13,5
77,7
105,4
106,7
303,3
243,7
546,9
502,4
1.049,3
33,6
218,5
584,1
666,9
481,7
1.951,1
564,1
2.515,2
606,2
3.121,4
100,0
A. Hutan
377,1
509,6
754,8
424,2
2.065,7
810,3
2.876,0
162,8
3.038,8
65,4
- Hutan Primer
136,0
117,1
39,3
78,0
370,3
175,5
545,8
15,7
561,5
12,1
- Hutan Sekunder
241,1
392,6
715,5
346,2
1.695,4
634,8
2.330,2
147,1
2.477,3
53,3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,0
52,5
121,7
139,3
217,4
530,9
516,6
1.047,6
559,3
1.606,8
34,6
429,5
631,4
894,2
641,6
2.596,7
1.326,9
3.923,6
722,1
4.645,6
100,0
B. Non Hutan
Total
29
TOTAL
NUSA TENGGARA TIM UR
A. Hutan
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
BALI N USA TEN GGARA
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
30
M ALUKU UTARA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
31
M ALUKU
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
85
KAWASAN HUTAN
NO.
PROVINSI
1
2
TOTAL
HUTAN TETAP
APL
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
3
4
5
6
7
HPK
Jumlah
8
9
10
JUM LAH
11
12
MALUKU
A. Hutan
582,0
1.016,0
1.316,3
799,3
3.713,6
1.130,7
4.844,3
266,6
5.110,9
65,8
- Hutan Primer
212,7
276,3
140,6
109,2
738,8
193,1
931,8
23,8
955,7
12,3
- Hutan Sekunder
369,4
739,2
1.171,7
661,1
2.941,4
936,1
3.877,5
242,8
4.120,3
53,0
-
0,5
4,0
28,9
33,5
1,5
35,0
-
34,9
0,4
66,0
199,4
244,7
324,1
834,2
760,3
1.594,5
1.061,6
2.656,1
34,2
648,0
1.215,4
1.561,0
1.123,3
4.547,8
1.891,0
6.438,8
1.328,3
7.767,0
100,0
A. Hutan
5.240,8
7.002,0
5.237,5
3.933,6
21.413,8
2.758,5
24.172,3
1.101,6
25.273,9
81,1
- Hutan Primer
4.567,2
6.238,3
4.283,7
2.636,2
17.725,5
1.623,5
19.348,9
669,1
20.018,1
64,2
673,5
763,6
953,7
1.296,9
3.687,8
1.133,8
4.821,6
432,3
5.253,9
16,9
-
0,1
0,0
0,5
0,6
1,2
1,8
0,1
1,9
0,0
1.495,5
813,3
723,8
805,7
3.838,3
1.357,9
5.196,2
703,4
5.899,5
18,9
6.736,3
7.815,3
5.961,2
4.739,3
25.252,1
4.116,4
29.368,5
1.804,9
31.173,4
100,0
A. Hutan
1.665,6
1.489,0
1.756,0
1.706,5
6.617,0
2.054,5
8.671,5
116,1
8.787,5
91,4
- Hutan Primer
1.549,5
1.294,7
1.287,1
964,2
5.095,4
1.026,3
6.121,8
5,4
6.127,2
63,7
116,1
194,3
468,8
742,3
1.521,5
1.028,1
2.549,7
110,7
2.660,3
27,7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,0
75,7
162,8
93,3
137,5
469,4
237,0
706,4
124,7
831,1
8,6
1.741,3
1.651,8
1.849,2
1.844,0
7.086,4
2.291,5
9.377,9
240,8
9.618,6
100,0
A. Hutan
6.906,3
8.491,0
6.993,4
5.640,1
28.030,8
4.812,9
32.843,8
1.217,6
34.061,4
83,5
- Hutan Primer
6.116,7
7.533,0
5.570,8
3.600,4
22.820,9
2.649,8
25.470,7
674,5
26.145,3
64,1
789,6
957,9
1.422,6
2.039,2
5.209,3
2.162,0
7.371,3
543,0
7.914,3
19,4
-
0,1
0,0
0,5
0,6
1,2
1,8
0,1
1,9
0,0
1.571,2
976,1
817,0
943,3
4.307,7
1.594,9
5.902,6
828,1
6.730,6
16,5
8.477,5
9.467,1
7.810,5
6.583,4
32.338,5
6.407,9
38.746,3
2.045,7
40.792,0
100,0
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
32
PAPUA
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
33
PAPUA BARAT
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
PAPUA
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
86
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
KAWASAN HUTAN
NO.
PROVINSI
1
2
TOTAL
HUTAN TETAP
APL
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
3
4
5
6
7
HPK
Jumlah
8
9
10
JUM LAH
11
12
INDONESIA
A. Hutan
17.543,2
24.091,0
21.868,7
17.310,6
80.813,4
7.510,1
88.323,5
8.167,3
96.490,8
51,3
- Hutan Primer
12.521,3
14.694,1
10.010,5
4.569,0
41.794,9
2.957,3
44.752,2
1.306,4
46.058,7
24,5
4.885,3
9.085,8
11.374,3
10.032,1
35.377,5
4.473,6
39.851,1
5.538,7
45.389,8
24,2
136,6
311,0
483,9
2.709,5
3.641,0
79,2
3.720,2
1.322,2
5.042,4
2,7
4.452,8
5.826,6
5.818,0
11.586,6
27.684,0
8.015,4
35.699,4
55.728,1
91.427,5
48,7
21.996,0
29.917,6
27.686,7
28.897,2
108.497,4
15.525,4
124.022,8
63.895,4
187.918,3
100,0
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
Sumber: -
Hasil Penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2013, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya
Hutan
Data digital kawasan hutan dan perairan berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi
Perairan per Desember 2013,
Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil
budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/ IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman
yang merupakan hasil reboisasi/ penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat
warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
87
abel/ Table 3.1.3. Angka Deforestasi di dalam dan di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Periode
2012-2013 (Ha/ Th)/ Deforestation Rate Inside and Outside Forest Area by
Province for the Period of 2012/ 2013(ha/ year)
PROVINSI/
NO.
DEFORESTASI PADA
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
2
3
4
5
6
7
-
332,0
-
332,0
354,2
1.053,0
158,5
5.191,4
6.757,1
196,8
6.953,9
25.184,9
32.138,8
-
-
-
29,5
29,5
7,8
37,3
-
37,3
414,2
1.325,0
158,5
5.220,8
7.118,6
204,6
7.323,2
25.184,9
32.508,1
85,5
65,5
8,7
-
159,8
-
159,8
850,8
1.010,6
102,0
2.092,1
3.569,6
3.681,0
9.444,7
-
9.444,7
8.250,5
17.695,2
-
-21,8
-
598,1
576,3
-
576,3
225,6
801,9
187,5
2.135,8
3.578,3
4.279,2
10.180,8
-
10.180,8
9.326,9
19.507,7
11,0
104,5
223,2
-
338,7
15,5
354,2
2,4
356,7
5.234,8
4.888,1
22.462,6
12.503,2
45.088,8
6.626,8
51.715,6
5.487,6
57.203,3
22
0,0
-6.273,2
-42.534,1
-48.785,8
-2.763,5
-51.549,3
-197,9
-51.747,3
5.267,3
4.992,6
16.412,6
-30.030,8
-3.358,3
3.878,8
520,5
5.292,2
5.812,7
A. Hutan Primer
160,7
194,8
-
-
355,5
-
355,5
51,4
406,9
B. Hutan Sekunder
733,7
3.731,2
3.018,7
233,9
7.717,6
2.456,6
10.174,2
9.792,1
19.966,3
-
-156,7
-
-2.597,3
-2.754,0
-111,8
-2.865,9
-413,8
-3.279,7
894,4
3.769,3
3.018,7
-2.363,4
5.319,1
2.344,8
7.663,9
9.429,6
17.093,5
A. Hutan Primer
2.188,5
152,8
1.956,7
2.029,7
6.327,8
-
6.327,8
1.130,5
7.458,3
B. Hutan Sekunder
2.166,7
1.842,2
4.229,6
55.461,6
63.700,2
79,2
63.779,4
14.031,7
77.811,1
-
-19,0
4,3
3.251,7
3.237,0
57,4
3.294,3
2.684,6
5.978,9
4.355,2
1.976,1
6.190,6
60.743,0
73.264,9
136,6
73.401,5
17.846,8
91.248,3
927,2
106,9
735,3
1.008,2
2.777,5
4,2
2.781,7
-
2.781,7
1.334,5
1.775,2
2.730,1
33.349,6
39.189,4
106,4
39.295,8
8.311,6
47.607,5
-
-11.184,9
4,3
-29.346,7
-40.527,3
-
-40.527,3
-2.498,5
-43.025,8
2.261,7
-9.302,8
3.469,7
5.011,1
1.439,7
110,6
1.550,3
5.813,1
7.363,4
-
-
-
69,7
69,7
-
69,7
24,4
94,2
-241,8
45,9
-
-405,5
-601,4
-
-601,4
360,8
-240,6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-241,8
45,9
-
-335,8
-531,6
-
-531,6
385,2
-146,4
SUM ATERA UTARA
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
RIAU
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
SUM ATERA BARAT
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
JAM BI
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
SUM ATERA SELATAN
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
88
11
332,0
B. Hutan Sekunder
7
10
-
A. Hutan Primer
6
9
TOTAL
-
TOTAL
5
8
APL
272,0
C. Hutan Tanaman*
4
Jumlah
60,0
B. Hutan Sekunder
3
HPK
ACEH
A. Hutan Primer
2
HUTAN TETAP
TIPE HUTAN
1
1
KAWASAN HUTAN
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
PROVINSI/
NO.
KAWASAN HUTAN
DEFORESTASI PADA
HUTAN TETAP
HPK
Jumlah
8
9
APL
TOTAL
10
11
TIPE HUTAN
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
BENGKULU
A. Hutan Primer
138,7
100,9
270,5
-
510,1
-
510,1
16,1
526,2
B. Hutan Sekunder
558,7
311,0
6.328,6
627,8
7.826,0
1.064,3
8.890,3
4.135,4
13.025,7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
697,4
411,9
6.599,1
627,8
8.336,2
1.064,3
9.400,4
4.151,5
13.551,9
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.416,6
-
-
-
1.416,6
-
1.416,6
126,4
1.543,0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.416,6
0,0
-
0,0
1.416,6
-
1.416,6
126,4
1.543,0
A. Hutan Primer
-
-
14,4
-
14,4
-
14,4
-
14,4
B. Hutan Sekunder
-
369,6
959,9
165,0
1.494,5
-11,1
1.483,5
1.413,1
2.896,6
C. Hutan Tanaman*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,0
369,6
974,2
165,0
1.508,9
-11,1
1.497,9
1.413,1
2.910,9
A. Hutan Primer
-
-
-
-
-
-
-
-
-
B. Hutan Sekunder
-
-
-
-
-
-
-
-
-
C. Hutan Tanaman*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
A. Hutan Primer
-
-
-
-
-
-
-
-
-
B. Hutan Sekunder
-
-
-
-
-
-
-
0,8
0,8
C. Hutan Tanaman*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0,8
0,8
A. Hutan Primer
-
-
-
-
-
-
-
-
-
B. Hutan Sekunder
-
-
-
-
-
-
-
-
-
C. Hutan Tanaman*
-
124
-267,9
-200,0
-344,3
-
-344,3
-90,9
-435,1
-
123,7
-267,9
-200,0
-344,3
-
-344,3
-90,9
-435,1
A. Hutan Primer
-
-
-
-
-
-
-
-
-
B. Hutan Sekunder
-
-
-
999,9
999,9
-
999,9
289,4
1.289,3
C. Hutan Tanaman*
-
-
-
9,9
9,9
-
9,9
92,9
102,8
-
-
-
1.009,8
1.009,8
-
1.009,8
382,3
1.392,1
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
9
LAM PUNG
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
10
KEPULAUAN RIAU
TOTAL
11
BANTEN
TOTAL
12
DKI JAKARTA
TOTAL
13
JAWA BARAT
TOTAL
14
JAWA TENGAH
TOTAL
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
89
PROVINSI/
NO.
1
15
KAWASAN HUTAN
DEFORESTASI PADA
HUTAN TETAP
TIPE HUTAN
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
2
3
4
5
6
7
-
-
-
-
-
-
B. Hutan Sekunder
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-102,8
-
-
-
-102,8
-
-102,8
68,6
-34,2
-102,8
-
-
-
-102,8
-
-102,8
68,6
-34,2
A. Hutan Primer
-
-
-
-
-
-
-
-
-
B. Hutan Sekunder
-
2.059,5
-
694,5
2.754,1
-
2.754,1
-1,9
2.752,1
14,7
0,0
-
123,0
137,6
-
137,6
454,6
592,2
14,7
2.059,5
-
817,5
2.891,7
-
2.891,7
452,7
3.344,4
1.823,1
3.251,9
3.025,5
1.078,7
9.179,3
42,9
9.222,2
4.132,6
13.354,8
10.049,8
17.862,8
36.101,3
43.381,4
107.395,4
3.634,7
111.030,1
156.658,3
267.688,4
-
-
-
-7.211,8
-7.211,8
-
-7.211,8
-476,3
-7.688,2
11.872,9
21.114,7
39.126,8
37.248,3
109.362,8
3.677,6
113.040,4
JAWA TIM UR
KALIM ANTAN BARAT
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
A. Hutan Primer
140,7
-
-
-
140,7
-
140,7
338,1
478,8
B. Hutan Sekunder
104,4
252,8
73,8
7.475,5
7.906,4
-
7.906,4
-442,6
7.463,8
-
-
-
1.364,9
1.364,9
-
1.364,9
0,0
1.364,9
245,1
252,8
73,8
8.840,4
9.412,0
-
9.412,0
-104,5
9.307,5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.289,4
1.387,1
15.718,5
27.132,5
49.527,6
18.916,4
68.444,0
18.145,2
86.589,2
-
-
-
5,5
5,5
43,5
49,0
660,2
709,2
5.289,4
1.387,1
15.718,5
27.138,1
49.533,1
18.959,9
68.493,0
18.805,4
87.298,4
-
-
77,2
546,3
623,5
-
623,5
1.862,2
2.485,8
466,0
259,2
2.048,9
13.624,1
16.398,2
1.517,2
17.915,4
77.228,9
95.144,3
-
103
0,0
-18.633,0
-18.530,3
13,7
-18.516,6
4.276,2
-14.240,4
466,0
361,9
2.126,1
-4.462,6
-1.508,6
1.530,9
22,3
83.367,4
83.389,7
A. Hutan Primer
-
-
-
-
-
-
-
-
-
B. Hutan Sekunder
-
-
10,8
-
10,8
-
10,8
2,5
13,3
C. Hutan Tanaman*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10,8
-
10,8
-
10,8
2,5
13,3
TOTAL
KALIM ANTAN TENGAH
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
KALIM ANTAN TIM UR
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
SULAWESI UTARA
TOTAL
90
160.314,6 273.355,0
KALIM ANTAN SELATAN
C. Hutan Tanaman*
21
11
-
A. Hutan Primer
20
10
-
TOTAL
19
9
TOTAL
-
C. Hutan Tanaman*
18
8
APL
A. Hutan Primer
TOTAL
17
Jumlah
D.I. YOGYAKARTA
C. Hutan Tanaman*
16
HPK
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
PROVINSI/
NO.
DEFORESTASI PADA
HUTAN TETAP
TIPE HUTAN
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
2
3
4
5
6
7
1
22
KAWASAN HUTAN
-
-
-
-
-
142,5
29,6
56,6
0,1
228,9
899,7
1.128,6
3.927,6
5.056,2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
142,5
29,6
56,6
0,1
228,9
899,7
1.128,6
3.927,6
5.056,2
11,6
97,0
169,3
41,3
319,2
130,1
449,3
6.123,7
6.573,0
227,6
2.364,5
3.435,0
1.852,4
7.879,4
2.102,9
9.982,3
15.137,1
25.119,5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
239,2
2.461,5
3.604,2
1.893,7
8.198,7
2.233,0
10.431,7
21.260,8
31.692,5
A. Hutan Primer
-
83,4
124,0
-
207,4
-
207,4
11,1
218,5
B. Hutan Sekunder
-
78,3
462,5
768,2
1.309,0
0,2
1.309,2
1.767,9
3.077,2
C. Hutan Tanaman*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
161,7
586,5
768,2
1.516,4
0,2
1.516,6
1.779,0
3.295,6
A. Hutan Primer
-
-
8,4
20,5
28,9
-
28,9
-
28,9
B. Hutan Sekunder
-
390,2
532,3
384,8
1.307,2
15,1
1.322,3
1.052,6
2.375,0
C. Hutan Tanaman*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
390,2
540,7
405,3
1.336,1
15,1
1.351,2
1.052,6
2.403,9
-
12,1
-
-
12,1
-
12,1
42,9
55,0
11,1
1.787,3
726,6
17,2
2.542,2
-
2.542,2
614,5
3.156,7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11,1
1.799,4
726,6
17,2
2.554,4
-
2.554,4
657,3
3.211,7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
26,4
-
-
-
26,4
-
26,4
36,3
62,7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
26,4
-
-
-
26,4
-
26,4
36,3
62,7
A. Hutan Primer
-
-
-
-
-
-
-
-
-
B. Hutan Sekunder
-
117,7
-
631,5
749,2
-
749,2
50,8
800,0
C. Hutan Tanaman*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
117,7
-
631,5
749,2
-
749,2
50,8
800,0
SULAWESI TENGAH
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
SULAWESI TENGGARA
TOTAL
SULAWESI BARAT
TOTAL
SULAWESI SELATAN
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
BALI
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
28
11
-
A. Hutan Primer
27
10
-
TOTAL
26
9
TOTAL
-
C. Hutan Tanaman*
25
8
APL
-
B. Hutan Sekunder
24
Jumlah
GORONTALO
A. Hutan Primer
23
HPK
NUSA TENGGARA BARAT
TOTAL
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
91
PROVINSI/
NO.
DEFORESTASI PADA
KSA-KPA
HL
HPT
HP
Jumlah
2
3
4
5
6
7
9
TOTAL
10
11
-
-
906,3
-
906,3
88,5
994,8
-23,0
1.255,1
145,7
-724,6
653,2
207,7
860,9
-200,2
660,7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-23,0
2.161,4
145,7
-724,6
1.559,5
207,7
1.767,2
-111,7
1.655,5
-
4,6
9,8
-
14,4
0,5
14,9
54,5
69,3
10,6
1.214,9
979,4
396,5
2.601,4
793,9
3.395,3
2.218,1
5.613,4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10,6
1.219,5
989,2
396,5
2.616
794,4
3.410,2
2.272,6
5.682,8
A. Hutan Primer
-
-
-
-
-
-
-
-
-
B. Hutan Sekunder
-
-
-
-
-
1.113,1
1.113,1
141,7
1.254,8
C. Hutan Tanaman*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.113,1
1.113,1
141,7
1.254,8
A. Hutan Primer
405,8
102,2
211,3
158,6
877,9
44,0
921,9
2.484,0
3.405,9
B. Hutan Sekunder
195,6
258,2
-
320,9
774,7
409,7
1.184,4
8.629,9
9.814,3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
601,4
360,4
211,3
479,5
1.653
453,8
2.106,3
11.113,9
13.220,2
A. Hutan Primer
218,9
667,0
756,0
281,9
1.923,8
369,1
2.293,0
528,2
2.821,2
B. Hutan Sekunder
126,0
799,6
1.003,3
526,0
2.455,0
1.718,1
4.173,1
3.625,9
7.799,0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
345,0
1.466,6
1.759,3
808,0
4.379
2.087,2
6.466,1
4.154,1
10.620,2
6.171,7
6.122,0
7.590,3
5.235,1
25.119,0
606,4
25.725,4
17.741,4
43.466,8
28.285,8
46.225,2
104.752,4
208.289,2
387.552,6
41.847,8
429.400,4
365.977,3
795.377,7
-66,6 -11.156,1
-6.532,6
-95.140,3
-112.895,6
-2.753,0
-115.648,6
4.785,2 -110.863,3
41.191,1 105.810,1
118.383,9
299.776,1
39.701,2
339.477,3
388.503,9 727.981,2
TOTAL
M ALUKU UTARA
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
M ALUKU
TOTAL
PAPUA
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
33
8
APL
906,3
C. Hutan Tanaman*
32
Jumlah
-
B. Hutan Sekunder
31
HPK
NUSA TENGGARA TIM UR
A. Hutan Primer
30
HUTAN TETAP
TIPE HUTAN
1
29
KAWASAN HUTAN
PAPUA BARAT
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
INDONESIA
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
34.390,9
Sumber/ Source: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Panning
92
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel / Table 3.1.4
Perkembangan Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK Hutan Alam dan Hutan
Tanaman s/ d Tahun 2014 / Progress of Boundary Demarcation Until 2014
Tahun/ Year
PROVINSI/
Province
No
S/ D 2011
2012
2013
2014
S/ D 2014
(km)
(km)
(km)
(km)
(km)
HA
1
2
3
HT
HA
4
5
HT
HA
6
HT
7
HA
8
HT
9
HA
10
HT
11
12
1
Aceh
2.366,97
1.066,00
-
-
-
-
-
-
2.366,97
1.066,00
2
Sumatera Utara
1.973,28
1.383,20
-
350,20
-
-
-
99,73
1.973,28
1.833,13
3
Sumatera Barat
1.698,74
1.999,55
-
-
-
0,00
-
1.698,74
1.999,55
4
Riau
7.648,64
872,61
-
594,91
-
0,00
-
457,37
7.648,64
1.924,89
5
Jambi
3.161,87
756,10
-
-
-
0,00
-
0,00
3.161,87
756,10
6
Sumatera Selatan
2.554,95
882,49
-
-
-
-
-
270,06
2.554,95
1.152,55
7
Bengkulu
356,98
-
-
-
-
-
-
-
356,98
-
8
Lampung
52,35
-
-
-
-
-
-
-
52,35
-
9
Kep. Bangka Belitung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
D.I. Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
457,78
-
-
24,34
-
-
-
-
457,78
24,34
19
Nusa Tenggara Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20
Kalimantan Barat
8.637,75
-
-
-
146,81
356,11
141,92
260,97
8.926,48
617,08
21
Kalimantan Timur
13.334,37
2.493,54
-
-
-
-
254,98
81,80
13.589,35
2.575,34
22
Kalimantan Selatan
1.559,10
466,55
-
-
-
-
-
115,13
1.559,10
581,68
23
Kalimantan Tengah
14.202,92
417,36
-
-
56,19
-
314,22
182,81
14.573,33
600,17
24
Sulawesi Utara
1.531,72
-
-
-
-
-
-
1.531,72
-
25
Sulawesi Tengah
3.852,04
-
-
-
-
-
-
-
3.852,04
-
26
Sulawesi Selatan
1.188,61
-
-
-
-
-
-
-
1.188,61
-
27
Sulawesi Tenggara
920,05
-
-
-
-
-
-
-
920,05
-
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30
M aluku
7.275,38
162,00
-
-
-
-
-
-
7.275,38
162,00
31
M aluku Utara
246,47
-
-
-
-
-
-
-
246,47
-
32
Papua Barat
-
-
114,49
-
-
-
-
-
114,49
-
33
Papua
11.273,94
-
-
-
-
-
-
-
11.273,94
-
203,00 356,11 711,12
1.467,87
85.322,52
13.292,83
Jumlah/ Total
84.293,91
10.499,40 114,49 969,45
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
93
Tabel/ Table 3.1.5. Perkembangan Pengesahan Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan Parsial
s/ d Tahun 2014/ Progress of Endorsement of Partial Forest Boundary Until
2014
NO
S/ D TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
S/ D TAHUN 2014
BA
KM
BA
KM
BA
KM
BA
KM
BA
KM
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PROVINSI/ Province
1
2
1
Aceh
71
5.807,32
-
-
-
-
-
-
71
5.807,32
2
Sumatera Utara
66
4.781,02
15
65,21
12
89,67
5
180,03
98
5.115,93
3
Sumatera Barat
100
4.705,72
-
-
5
61,16
43
1.437,85
148
6.204,73
4
Riau
119
11.315,24
-
-
-
-
3
274,10
122
11.589,34
5
Jambi
81
5.376,53
6
29,05
-
-
3
129,75
90
5.535,33
-
2
137,00
193
7.545,27
6
Sumatera Selatan
191
7.408,27
-
-
-
7
Bengkulu
119
2.457,14
-
-
-
-
1
9,90
120
2.467,04
8
Lampung
54
4.164,59
-
-
12
49,54
26
2,00
92
4.216,13
9
Kep. Bangka Belitung
32
443,42
6
31,69
-
-
2
72,90
40
548,01
-
1
25,01
8
115,79
10
Kepulauan Riau
7
90,78
-
-
-
11
DKI Jakarta
7
-
-
-
-
-
-
-
7
-
12
Jawa Barat
116
411,71
-
-
4
17,28
3
63,38
123
492,37
13
Jawa Tengah
50
50,38
-
-
3
26,79
3
7,54
56
84,71
14
D.I. Yogyakarta
5
-
-
-
-
-
-
-
5
-
15
Jawa Timur
27
407,63
-
-
4
100,65
1
1,95
32
510,23
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
39
1.616,40
-
-
-
-
1
9,40
40
1.625,80
18
Nusa Tenggara Barat
97
5.337,11
-
-
-
-
3
28,69
100
5.365,80
19
Nusa Tenggara Timur
101
7.219,37
-
-
-
-
-
-
101
7.219,37
20
Kalimantan Barat
228
13.325,40
6
392,89
-
-
35
794,76
269
14.513,05
21
Kalimantan Tengah
47
3.855,09
-
-
-
-
4
180,27
51
4.035,36
22
Kalimantan Selatan
57
3.578,46
6
139,12
-
-
9
283,31
72
4.000,89
23
Kalimantan Timur
223
15.458,81
3
183,54
1
14,30
32
1.311,38
259
16.968,03
24
Sulawesi Utara
60
6.737,07
4
210,40
-
-
6
101,44
70
7.048,91
25
Sulawesi Tengah
139
10.860,87
2
81,75
-
-
63
1.667,61
204
12.610,23
26
Sulawesi Selatan
124
9.764,84
-
-
-
-
-
-
124
9.764,84
27
Sulawesi Tenggara
115
10.201,80
2
50,03
-
-
2
103,52
119
10.355,35
28
Gorontalo
-
-
4
72,12
-
-
39
1.234,87
43
1.306,99
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
6
255,75
6
255,75
30
M aluku
158
9.499,60
14
44,29
7
101,91
26
411,18
205
10.056,98
31
M aluku Utara
5
178,55
5
30,15
2
33,18
36
1.253,28
48
1.495,16
32
Papua Barat
10
1.558,26
3
207,86
-
0
17
1.126,40
30
2.892,52
33
Papua
175
14.787,45
4
-
3
339,23
90
7.795,19
272
22.921,87
2.623
161.398,83
80
1.538,10
53
833,71
462
18.898,47
3.218
182.669,11
JUM LAH
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
94
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel/ Table 3.1.6
Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan s/ d Tahun 2014/ Progress of
Forest Area Establishment Until 2014
S/ D TAHUN 2011
NO
TAHUN 2012
2013
TAHUN 2014
S/ D TAHUN 2014
PROVINSI/ Province
1
2
UNIT
(Ha)
UNIT
(Ha)
UNIT
(Ha)
UNIT
(Ha)
UNIT
(Ha)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Aceh
18
31.131,00
-
-
-
-
5
877.638,37
23
908.769,37
2
Sumatera Utara
14
20.855,40
1
202,40
-
-
27
1.668.412,53
42
1.689.470,33
3
Sumatera Barat
11
101.711,08
-
-
-
-
31
834.478,38
42
936.189,46
4
Riau
49
193.989,30
-
-
-
-
13
678.454,03
62
872.443,33
5
Jambi
6
49.700,40
-
-
-
-
15
274.056,89
21
323.757,29
6
Sumatera Selatan
50
370.294,01
-
-
-
-
32
2.314.165,72
82
2.684.459,73
7
Bengkulu
23
257.304,30
-
-
-
-
17
68.522,66
40
325.826,96
8
Lampung
12
216.010,76
-
-
-
-
2
2.424,58
14
218.435,34
9
Kep. Bangka Belitung
2
9.591,00
2
1.256,09
-
-
36
211.589,27
40
222.436,36
10
Kepulauan Riau
2
957,30
2
11.615,85
-
-
11
37.425,12
15
49.998,27
11
DKI Jakarta
3
367,20
-
-
-
-
-
-
3
367,20
12
Jawa Barat
91
1.092.189,51
2
510,06
4
827,70
60
732.860,96
157
1.826.388,23
13
Jawa Tengah
15
7.637,17
-
-
4
258,77
72
331.306,47
91
339.202,41
14
D.I. Yogyakarta
11
651.361,44
-
-
-
-
7
8.048,08
18
659.409,52
15
Jawa Timur
22
2.897,58
1
40,95
6
22
268.192,38
51
279.513,15
16
Banten
-
-
-
-
-
-
5
112.385,41
5
112.385,41
17
Bali
32
105.587,50
-
-
-
-
14
128.545,84
46
234.133,34
18
Nusa Tenggara Barat
37
520.108,43
-
-
-
-
26
504.023,64
63
1.024.132,07
19
Nusa Tenggara Timur
67
782.078,77
-
-
-
-
25
150.197,26
92
932.276,03
20
Kalimantan Barat
57
916.400,18
3
17.714,37
1
22.171,60
71
4.806.971,00
132
5.763.257,15
21
Kalimantan Tengah
4
63.210,58
-
-
-
-
10
3.079.248,86
14
3.142.459,44
22
Kalimantan Selatan
26
1.074.441,24
6
20.617,00
-
-
22
1.447.228,77
54
2.542.287,01
23
Kalimantan Timur
33
714.926,33
3
29,45
1
676,33
26
9.160.139,63
63
9.875.771,74
24
Sulawesi Utara
24
436.698,02
-
-
-
-
41
243.541,02
65
680.239,04
25
Sulawesi Tengah
17
393.098,72
-
-
-
-
31
1.699.118,99
48
2.092.217,71
26
Sulawesi Selatan
42
92.209,34
-
-
-
-
17
1.308.052,01
59
1.400.261,35
27
Sulawesi Tenggara
21
1.743.993,09
-
-
-
-
19
950.772,36
40
2.694.765,45
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
-
15
699.183,29
15
699.183,29
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
8
325.912,29
8
325.912,29
30
M aluku
88
1.662.236,95
11
5.007,39
9
4.978,53
38
2.144.573,09
146
3.816.795,96
31
M aluku Utara
-
-
4
6.934,21
4
6.934,21
28
417.497,02
36
431.365,44
32
Papua Barat
1
43.866,60
1
16.430,45
1
16.430,45
17
5.297.407,02
20
5.374.134,52
33
Papua
41
2.265.079,52
4
535.332,78
1
62.312,73
58
21.181.295,05
104
24.044.020,08
819
13.819.932,72
40 615.691,00
31
122.972,56
821
61.963.667,99
1.711
76.522.264,27
JUM LAH
8.382,24
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
95
Tabel/ Table 3.1.7. Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan s/ d
Implementation of Forest Boundary Demarcation until 2014
Realisasi s/ d Tahun
2011
No.
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun
2014
Realisasi s/ d Tahun
2014
Tahun 2014
Batas Luar
Batas
Fungsi
Batas
Luar
Batas
Fungsi
Batas Luar
Batas
Fungsi
Batas
Luar
Batas
Fungsi
Batas Luar
Batas
Fungsi
Outer
Functional
Total
Outer
Functional
Total
Outer
Functional
Total
Outer
Boundary
Boundary
Boundary
Boundary
Boundary
Boundary
Boundary
Boundary
Boundary
Boundary
(Km)
(Km)
(Km)
(Km)
(Km)
(Km)
(Km)
(Km)
(Km)
(Km)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Provinsi/ Province
1
2
1
Aceh
4.430,93
1.097,67
-
-
23,81
-
-
-
4.454,74
1.097,67
2
Sumatera Utara
7.543,21
1.009,88
0,93
114,69
353,00
533,00
634
230,39
8.531,55
1.887,96
3
Sumatera Barat
3.126,12
1.350,35
-
-
842,00
308,00
88,18
-
4.056,30
1.658,35
4
Riau
8.760,42
1.347,56
-
59,60
118,00
-
-
-
8.878,42
1.407,16
5
Jambi
3.566,48
775,52
29,65
-
-
110,99
35,66
3.677,47
840,83
6
Sumatera Selatan
4.513,52
710,86
1,20
-
276,00
124,00
550
7,00
5.340,72
841,86
7
Bengkulu
1.524,49
489,85
-
-
-
-
-
-
1.524,49
489,85
8
Lampung
3.152,64
1.044,58
23,75
-
-
-
62,27
-
3.238,66
1.044,58
9
Kep. Bangka Belitung
140,26
3,02
124,94
3,02
217,10
65,72
7,72
-
490,02
71,76
10
Kepulauan Riau
18,04
25,01
-
-
18,00
-
-
-
36,04
25,01
11
DKI Jakarta
44,00
-
-
-
-
-
-
-
44,00
-
12
Jawa Barat
19.549,92
2,84
14,53
-
283,11
175,37
-
20.022,93
2,84
13
Jawa Tengah
19.010,31
-
14,30
-
40,04
-
-
-
19.064,65
-
14
D.I. Yogyakarta
142,00
-
11,85
-
49,66
-
72,77
-
276,28
-
15
Jawa Timur
19.129,15
-
152,53
-
100,69
-
12,53
-
19.394,90
-
16
Banten
46,91
43,56
-
-
-
-
-
-
46,91
43,56
17
Bali
1.610,00
240,12
-
-
-
-
-
-
1.610,00
240,12
18
Nusa Tenggara Barat
4.806,47
856,16
-
-
-
-
-
-
4.806,47
856,16
4.614,56
13,30
246,38
-
309,00
309,99
247,73
-
5.417,67
323,29
Nusa Tenggara
19
Timur
20
Kalimantan Barat
7.687,96
6.782,35
253,60
810,80
1.384,89
139,14
201,30
599,55
9.527,75
8.331,84
21
Kalimantan Tengah
3.189,50
2.536,33
-
-
31,99
322,12
210,82
250,07
3.432,31
3.108,52
22
Kalimantan Selatan
2.868,16
1.544,88
1.434,00
1.492,00
162,29
78,25
216,59
226,45
4.681,04
3.341,58
23
Kalimantan Timur
10.413,14
8.118,20
294,53
575,54
1.064,27
2.359,13
2.935,84
380,82
14.707,78
11.433,69
24
Sulawesi Utara
2.012,24
6.909,53
579,00
494,00
23,73
20,19
59,59
25,38
2.674,56
7.449,10
25
Sulawesi Tengah
4.896,01
4.759,53
361,60
128,70
638,53
1.454,87
545,32
190,99
6.441,46
6.534,09
26
Sulawesi Selatan
9.893,92
538,77
57,00
1.115,00
-
-
-
-
9.950,92
1.653,77
27
Sulawesi Tenggara
5.789,45
3.984,60
-
289,20
317,36
9,68
-
-
6.106,81
4.283,48
28
Gorontalo
58,83
517,68
651,80
389,05
376,43
85,96
120,19
13,87
1.207,25
1.006,56
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
727,21
125,83
55,87
1.096,85
783,08
1.222,68
30
M aluku
7.470,54
3.559,04
146,30
9,90
-
382,39
146,80
82,04
7.763,64
4.033,37
31
M aluku Utara
75,03
146,16
20,12
198,33
125,47
593,84
96,65
673,67
317,27
1.612,00
32
Papua Barat
184,97
258,04
527,52
535,82
277,37
818,16
123,75
536,81
1.113,61
2.148,83
33
Papua
11.162,46
6.422,42
307,20
2.303,25
236,39
2.420,83
300,43
1.233,23
12.006,48
12.379,73
171.431,64
55.087,81
5.223,08
8.548,55
7.996,34
10.151,10
6.975,12
5.582,78 191.626,18
79.370,24
JUM LAH
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
96
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
III.2. PERUBAHAN KAWASAN HUTAN
DAN PENGGUNAAN KAWASAN
HUTAN
The Alteration of
Forest Area and Approval Of Forenst
Area
Tabel / Table 3.2.1. Tukar M enukar Kawasan Hutan Tahun/ The Exchanges of Forest Area
S/ D TAHUN 2009
NO
PROPINSI
1
2
Tanah M asuk
TAHUN 2010
Tanah Keluar
Tanah M asuk
Unit
Luas (ha)
Unit
Luas (ha)
7
8
9
10
Unit Luas (ha) Unit
11
12
TAHUN 2011
Tanah Keluar
13
Luas
(ha)
14
Tanah M asuk
Unit
Luas
(ha)
15
16
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
Tanah Keluar Tanah M asuk Tanah Keluar Tanah M asuk Tanah Keluar
Unit
Luas
(ha)
17
18
Unit
Luas
(ha)
19
20
Unit
Luas
(ha)
21
22
Unit
Luas
(ha)
Unit
Luas
(ha)
23
24
25
26
Tanah M asuk
S/ D TAHUN 2014
Tanah Keluar
Tanah M asuk
Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit
27
28
29
30
31
Tanah Keluar
Luas (ha)
Unit
Luas (ha)
32
33
34
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
99
1
Aceh
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Sumatera Utara
0
0
0
0
0
0
0
0
1
277,30
1
271,10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
277,30
1
271,10
3
Sumatera Barat
1
13.414
1
13.414
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
13.414
1
13.414
4
Riau
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Jambi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Sumatera Selatan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Bengkulu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Lampung
1
90
1
30
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1.373,67
0
0
2
1.464
1
30
9
Kep. Bangka Belitung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
Kepulauan Riau
0
0
0
0
1
850,50
1
119,60
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
850,50
1
119,60
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
Jawa Barat
6
5.147
6
1.008
0
0
0
0
1
0,91
1
0,45
0
0
0
0
2
10,15
2
6,85
1
110,80
1
110,79
10
5.269
10
1.127
13
Jawa Tengah
6
234,40
5
65,04
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
127,821
1
56,85
7
362,22
6
121,89
14
D.I. Yogyakarta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
Jawa Timur
19
1.594
18
1.040
0
0
0
0
0
0
0
0
1
40,44
1
40,20
3
139,08
3
72,58
0
0
0
0
23
1.773,07
22
1.152,48
16
Banten
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17
Bal i
15
103
15
76
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
103,00
15
76,00
18
N TB
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
N TT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20
Kalimantan Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21
Kalimantan Tengah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22
Kalimantan Selatan
1
523
1
579
0
0
0
0
1
675,50
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1.198,00
1
578,80
23
Kalimantan Timur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
24
Sulawesi Utara
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25
Sulawesi Tengah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
26
Sulawesi Selatan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
100
S/ D TAHUN 2009
NO
PROPINSI
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
2
Tanah M asuk
TAHUN 2010
Tanah Keluar
Tanah M asuk
Unit
Luas (ha)
Unit
Luas (ha)
7
8
9
10
Unit Luas (ha) Unit
11
12
TAHUN 2011
Tanah Keluar
13
Tanah M asuk
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
Tanah Keluar Tanah M asuk Tanah Keluar Tanah M asuk Tanah Keluar
Luas
(ha)
Unit
Luas
(ha)
Unit
Luas
(ha)
Unit
Luas
(ha)
Unit
Luas
(ha)
Unit
Luas
(ha)
Unit
Luas
(ha)
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Tanah M asuk
S/ D TAHUN 2014
Tanah Keluar
Tanah M asuk
Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit
27
28
29
30
31
Tanah Keluar
Luas (ha)
Unit
Luas (ha)
32
33
34
27
Sulawesi Tenggara
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
28
Gorontalo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29
Sulawesi Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
30
M aluku
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
31
M aluku Utara
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
32
Papua
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
33
Papua Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUM LAH
49
21.104,47
47
16.212,03
1
850,50
1
119,60
3
953,71
2
271,55
1
40,44
1
40,20
5
149,23
5
79,43
3
1.612,29
2
167,64
62
24.710,64
58
16.890,45
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
Ket :
TM : Tanah Masuk/ Compensated area for forest
TK : Tanah Keluar/ Converted forest area for non forest
0 : Nihil/ Tidak ada kegiatan
Tabel / Table 3.2.2 Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan/ Perkebunan Tahap SK Pelepasan / Progress of Forest Areas
for Release Agriculture/ Plantation SK Release Stages of Forest
S/ D TAHUN 2009
NO
TAHUN 2010
PROVINSI/ Province
UNIT LUAS (Ha)
UNIT
TAHUN 2011
LUAS
(Ha)
UNIT
TAHUN 2012
LUAS (Ha)
UNIT
TAHUN 2013
LUAS (Ha)
UNIT
TAHUN 2014
LUAS (Ha)
UNIT
LUAS (Ha)
S/ D TAHUN 2014
UNIT
LUAS (Ha)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
101
1
Aceh
58
265744
0
0
0
0
0
0
0
0
58
265.743,70
2
Sumatera Utara
27 142.762,33
0
0
0
0
0
0
0
0
27
142.762,33
3
Sumatera Barat
26
157956
0
0
0
0
0
0
0
0
1
6.429,52
27
164.385,89
4
Riau
134
1523126
0
0
0
0
2
18.410,34
1
5.543,00
2
8.061,60
139
1.555.141,30
5
Jambi
44
366.926
0
0
0
0
0
0
0
0
44
366.925,98
6
Sumatera Selatan
23 170.244,74
1
2.101,00
6
71.083,12
4
84.759,42
6
14.628,36
43
358.320,27
7
Bengkulu
11
57.581
0
0
0
0
0
0
0
0
11
57.581,25
8
Lampung
8
83.964
0
0
0
0
0
0
0
0
8
83.964,15
9
Kep. Bangka Belitung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
10
Kepulauan Riau
5
48.498
0
0
3
6.834,57
0
0
0
0
9
65.027,87
11
DKI Jakarta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
12
Jawa Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
13
Jawa Tengah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
14
D.I. Yogyakarta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
15
Jawa Timur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
16
Banten
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
17
Bali
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
18
Nusa Tenggara Barat
3
847
0
0
0
0
0
0
0
0
3
846,86
19
Nusa Tenggara Timur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
20
Kalimantan Barat
12 139.223,26
0
0
6
84.817,67
2
17.499,21
1
16.999,20
3
14.732,43
24
273.271,77
21
Kalimantan Tengah
55 625.966,13
1
6.512,00
3
20.944,10
5
50.224,95
11
81.093,79
14
111.622,20
89
896.363,17
22
Kalimantan Selatan
17 209.130,53
0
0
0
0
0
0
1
5.074,30
18
214.204,83
3
1
15.503,63
9.694,84
102
S/ D TAHUN 2009
NO
TAHUN 2010
PROVINSI/ Province
UNIT LUAS (Ha)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
23
Kalimantan Timur
24
UNIT
TAHUN 2011
LUAS
(Ha)
UNIT
TAHUN 2012
LUAS (Ha)
UNIT
TAHUN 2013
LUAS (Ha)
UNIT
TAHUN 2014
LUAS (Ha)
UNIT
LUAS (Ha)
S/ D TAHUN 2014
UNIT
LUAS (Ha)
57
494475
0
0
0
0
0
0
0
0
57
494.474,79
Sulawesi Utara
1
2000
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2.000,00
25
Sulawesi Tengah
8
72805
0
0
0
0
1
5.727,90
0
0
9
78.532,90
26
Sulawesi Selatan
3
4585
0
0
0
0
0
0
0
0
3
4.584,50
27
Sulawesi Tenggara
3
20784
0
0
0
0
0
0
0
0
3
20.784,20
28
Gorontalo
1
6888
0
0
3
40.144,37
1
6934,48
0
0
6
62.829,68
29
Sulawesi Barat
10
103777
0
0
0
0
0
0
0
0
10
103.776,71
30
M aluku
12
12658
0
0
0
0
0
0
0
0
1
386,33
13
13.044,07
31
M aluku Utara
8
38.626,00
0
0
1
8.486,72
1
1432,22
0
0
1
11.404,20
11
59.949,14
32
Papua
10 276.762,54
0
0
4
99.813,80
10
287.430,30
1
37.467,00
9
192.850,49
34
894.324,13
33
Papua Barat
6
115.460,33
19
352.752,34
42 495.008,57
666
6.531.591,83
JUM LAH
6
83.200,40
0
0
1
34.147,00
4
64.248,41
2
55.696,20
542
4.908.530
2
8.613,00
27
366.271,35
30
536.667,23
23
216.501,85
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
1
8.863,00
Tabel / Table 3.2.3
Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pemukiman Transmigrasi Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan/
Progress of Forest Areas for Release Transmigration SK Release Stages of Forest
S/ D TAHUN 2009
NO
PROVINSI
UNIT
LUAS (Ha)
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
LUAS
(Ha)
LUAS
(Ha)
LUAS
(Ha)
LUAS
(Ha)
LUAS
(Ha)
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
S/ D TAHUN 2014
UNIT
LUAS (Ha)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
103
1
Aceh
12
39.377
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
39.376,65
2
Sumatera Utara
12
28.054
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
28.054,00
3
Sumatera Barat
8
16.242
0
0
2
1.191,60
0
0
0
0
0
0
10
17.433,85
4
Riau
11
66.500
0
0
0
0
0
0
1
2.313,30
0
0
12
68.812,98
5
Jambi
14
78.413
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
78.412,53
6
Sumatera Selatan
29
120.593
0
0
1
629,18
0
0
3
918,34
0
0
33
122.140,80
7
Bengkulu
5
14.327
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
14.327,45
8
Lampung
16
134.147
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
134.147,20
9
Kep. Bangka Belitung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
10 Kepulauan Riau
2
7.530
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
7.530,00
11 DKI Jakarta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
12 Jawa Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
13 Jawa Tengah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
14 D.I. Yogyakarta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
15 Jawa Timur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
16 Banten
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
17 Bali
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
18 Nusa Tenggara Barat
2
2.950
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2.950,00
19 Nusa Tenggara Timur
2
1.137
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1.137,00
20 Kalimantan Barat
17
28.805
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17
28.804,72
21 Kalimantan Tengah
27
66.136
0
0
1
1.117,83
2
1.257,92
3
2.266,65
1
609,70
34
71.387,87
22 Kalimantan Selatan
9
31.916
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
31.916,00
104
S/ D TAHUN 2009
NO
PROVINSI
UNIT
TAHUN 2010
LUAS (Ha)
UNIT
TAHUN 2011
LUAS
(Ha)
UNIT
TAHUN 2012
LUAS
(Ha)
UNIT
TAHUN 2013
LUAS
(Ha)
UNIT
TAHUN 2014
LUAS
(Ha)
UNIT
S/ D TAHUN 2014
LUAS
(Ha)
UNIT
LUAS (Ha)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
23 Kalimantan Timur
9
39.891
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
39.891,09
24 Sulawesi Utara
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
25 Sulawesi Tengah
16
20.017
0
0
0
0
1
324,56
1
1.216,86
0
0
18
21.558,15
26 Sulawesi Selatan
6
4.015
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
4.015,35
21
37.036
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21
37.035,71
28 Gorontalo
3
5.090
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
5.089,56
29 Sulawesi Barat
2
2.486
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2.486,00
30 M aluku
2
4.964
0
0
1
700,58
0
0
0
0
0
0
3
5.664,58
31 M aluku Utara
9
18.434
0
0
0
0
1
664,97
1
555,09
0
0
11
19.654,14
15
92.304
0
0
0
0
0
0
0
0
1
32,75
16
92.336,70
7
15.319
0
0
0
0
0
0
1
1.078,36
0
0
8
16.397,74
256
875.682
0
0
5
3.639,19
4
2.247,45
10
8.348,60
2
642,45
277
890.560,07
27 Sulawesi Tenggara
32 Papua
33 Papua Barat
JUM LAH
Sumber/ Source: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Panning
Tabel/ TablE 3.2.4
Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Eksploitasi Tambang uan Non Tambang Tahun 20082014/ Progress of Temporary use of Forest Area Exploitation for Mining and Non Mining Activities 2008-2014
s/ d 2010
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NO
PROVINSI
1
2
2011
2012
2013
2014
TOTAL
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
Aceh
-
-
-
-
-
-
1
344,00
1
2
Sumatera Utara
1
2,32
-
-
2
66,69
1
295,00
3
Sumatera Barat
3
911,64
3
620,26
1
4
Riau
2
433,04
4
2.816,22
4
2.682,16
1
538,04
5
Jambi
19
1.120,90
12
563,16
5
1.244,85
2
6
Sumatera Selatan
5
4.918,16
3
473,31
3
792,49
7
Bengkulu
1
128,58
-
-
-
8
Lampung
1
40,05
-
-
9
Bangka Belitung
6
3.140,35
1
10
Kepulauan Riau
-
-
11
Dki Jakarta
-
12
Jawa Barat
13
100,42
105
2
444,42
4
364,01
153,89
7
1.685,79
2
1.125,59
13
7.595,05
612,02
7
2.120,27
45
5.661,20
7
2.909,91
8
2.897,32
26
11.991,19
-
4
2.164,07
-
-
5
2.292,65
1
45,00
1
17,20
3
72,16
6
174,41
35,36
2
116,34
5
754,84
4
1.414,97
18
5.461,85
-
-
-
-
1
1.834,47
-
-
1
1.834,47
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
1.791,48
3
59,83
7
116,33
10
168,35
6
431,74
35
2.567,73
Jawa Tengah
5
177,09
-
-
-
-
1
16,85
-
-
6
193,94
14
Di Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
5
546,56
-
-
1
3,40
5
125,76
5
255,23
16
930,94
16
Banten
1
16,00
-
-
-
-
-
-
-
-
1
16,00
17
Bali
3
0,08
-
-
-
-
-
-
-
-
3
0,08
18
Nusa Tenggara Barat
1
6.417,30
-
-
-
-
-
-
-
-
1
6.417,30
19
Nusa Tenggara Timur
3
117,42
-
-
-
-
-
-
-
-
3
117,42
20
Kalimantan Barat
2
2.403,13
1
205,72
4
1.735,57
2
1.895,70
1
316,20
10
6.556,32
21
Kalimantan Tengah
10
32.087,84
11
12.172,03
12
9.895,58
14
15.522,78
11
11.398,96
58
81.077,18
106
s/ d 2010
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NO
PROVINSI
1
2
2011
2012
2013
2014
TOTAL
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
22
Kalimantan Selatan
35
31.220,15
8
7.432,76
11
2.723,10
15
5.438,05
15
8.141,57
84
54.955,63
23
Kalimantan Timur
49
140.826,64
9
5.144,17
14
18.207,07
16
28.594,00
15
15.471,41
103
208.243,29
24
Kalimantan Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
1
903,23
1
903,23
25
Sulawesi Utara
1
443,40
-
-
1
561,96
1
99,99
-
-
3
1.105,35
26
Sulawesi Tengah
1
3.577,74
-
-
1
130,83
4
3.167,53
-
-
6
6.876,10
27
Sulawesi Selatan
3
75,00
1
31,98
4
1.072,94
1
80,35
3
121,39
12
1.381,66
28
Sulawesi Tenggara
5
6.636,91
3
2.318,93
5
3.383,32
11
6.547,77
5
2.470,84
29
21.357,77
29
Gorontalo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30
Sulawesi Barat
-
-
-
-
1
603,50
-
-
-
-
1
603,50
31
M aluku
1
562,42
-
-
-
-
1
134,63
1
4,94
3
701,99
32
M aluku Utara
6
4.119,30
4
2.093,43
7
4.580,21
7
2.678,68
8
4.809,48
32
18.281,10
33
Papua Barat
2
20,44
2
75,05
-
-
-
-
-
-
4
95,49
34
Papua
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Grand Total
180
241.733,93
62
33.421,94
85
47.961,34
114
74.560,25
97
52.209,60
538
449.887,06
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
Tabel 3.2.5.
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi Non Tambang
NO
PROVINSI
1
2
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
Aceh
2
s/ d 2010
2011
2012
2013
2014
TOTAL
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
107
3
18,06
-
-
-
-
1
12,02
-
-
4
30,08
Sumatera Utara
28
4.448,73
2
23,63
3
79,60
7
231,70
5
59,28
45
4.842,94
3
Sumatera Barat
9
361,82
-
-
2
139,06
1
8,37
-
-
12
509,25
4
Riau
2
12.068,75
-
-
2
297,32
-
-
-
-
4
12.366,07
5
Jambi
-
-
-
-
-
-
1
136,18
-
-
1
136,18
6
Sumatera Selatan
1
14,11
-
-
4
741,98
2
95,39
5
237,99
12
1.089,47
7
Bengkulu
3
144,45
1
0,06
1
11,76
-
-
1
38,83
6
195,09
8
Lampung
1
49,35
-
-
-
-
-
-
3
185,74
4
235,09
9
Bangka Belitung
2
57,00
1
10,01
1
3,70
1
14,90
1
4,47
6
90,08
10
Kepulauan Riau
1
27,00
-
-
-
-
-
-
-
-
1
27,00
11
Dki Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
2
1,97
2
1,97
12
Jawa Barat
7
25,84
-
-
-
-
1
15,15
2
51,35
10
92,34
13
Jawa Tengah
27
347,17
-
-
-
-
1
1,57
1
0,52
29
349,26
14
Di Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
4
1.080,57
-
-
-
-
-
-
3
49,75
7
1.130,32
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
42
280,16
-
-
-
-
-
-
-
-
42
280,16
18
Nusa Tenggara Barat
3
8,41
1
478,79
3
3,54
1
0,08
2
10,30
10
501,12
19
Nusa Tenggara Timur
2
2,46
-
-
-
-
1
1,82
2
71,26
5
75,55
20
Kalimantan Barat
2
2,34
1
0,96
-
-
1
11.881,50
-
-
4
11.884,80
21
Kalimantan Tengah
-
-
1
710,60
-
-
-
-
-
-
1
710,60
22
Kalimantan Selatan
2
27,32
-
-
-
-
-
-
-
-
2
27,32
108
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NO
PROVINSI
1
2
s/ d 2010
2011
2012
2013
2014
TOTAL
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
23
Kalimantan Timur
4
37,74
2
58,00
2
1.211,83
1
57,40
2
61,71
11
1.426,68
24
Kalimantan Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25
Sulawesi Utara
2
0,52
-
-
-
-
-
-
-
-
2
0,52
26
Sulawesi Tengah
4
445,86
1
43,02
5
153,26
1
340,13
1
88,41
12
1.070,68
27
Sulawesi Selatan
2
24,46
-
-
-
-
1
194,36
4
49,09
7
267,91
28
Sulawesi Tenggara
4
129,37
1
9,60
-
-
-
-
-
-
5
138,97
29
Gorontalo
1
41,00
-
-
-
-
2
233,40
-
-
3
274,40
30
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31
M aluku
-
-
1
53,97
-
-
-
-
-
-
1
53,97
32
M aluku Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
1
5.702,99
-
-
1
5.702,99
34
Papua
4
1.464,21
-
-
-
-
1
45,67
1
716,77
6
2.226,65
160
21.106,69
12
1.388,64
23
2.642,04
25
18.972,64
35
1.627,43
255
45.737,43
Grand Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
Tabel 3.2.6.
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Survey/ Eksplorasi Tambang
s/ d 2010
NO
2011
2012
2013
2014
TOTAL
PROVINSI
1
2
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
Aceh
8
59.845,00
-
2
Sumatera Utara
5
35.717,17
3
Sumatera Barat
1
340,00
1
4
Riau
2
166,42
5
Jambi
19
6
Sumatera Selatan
7
-
109
-
-
-
-
-
-
8
59.845,00
3
21.201,01
2
18.191,00
2
50.193,27
12
125.302,45
9,89
1
4.370,64
-
-
-
-
3
4.720,53
-
-
1
365.021,00
5
48.779,95
-
-
8
413.967,37
10.876,61
5
67.487,66
7
11.827,27
10
95.615,70
4
1.587,02
45
187.394,26
12
17.140,23
8
38.200,05
6
18.203,00
10
112.506,95
4
5.666,73
40
191.716,95
Bengkulu
1
1.652,00
-
-
1
2.279,00
1
4.635,00
1
156,04
4
8.722,04
8
Lampung
-
-
-
-
-
-
1
8.626,44
1
50,00
2
8.676,44
9
Bangka Belitung
4
18.043,00
1
481,72
2
1.576,00
-
-
-
7
20.100,72
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Dki Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
12
9.872,80
3
140,64
2
10,07
1
4,69
-
-
18
10.028,21
13
Jawa Tengah
8
5.052,56
3
7.812,06
2
243,57
4
779,77
1
4.013,60
18
17.901,56
14
Di Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
11
39.975,90
2
19.451,62
2
1.989,93
3
3.983,30
2
115,78
20
65.516,53
16
Banten
2
0,65
-
-
-
-
-
-
1
2.189,00
3
2.189,65
17
Bali
1
25,28
-
-
-
-
-
-
-
-
1
25,28
18
Nusa Tenggara Barat
6
80.161,77
1
1.433,00
4
25.357,00
3
27.364,22
1
4.320,00
15
138.635,99
19
Nusa Tenggara Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20
Kalimantan Barat
-
-
1
3.239,00
5
15.617,00
-
-
1
9.433,00
7
28.289,00
21
Kalimantan Tengah
17
166.464,65
22
87.387,53
20
123.547,38
11
153.374,90
13
88.195,10
83
618.969,56
22
Kalimantan Selatan
6
14.942,28
2
1.889,86
6
3.075,40
1
861,12
2
44.790,01
17
65.558,67
110
s/ d 2010
NO
2011
2012
2013
2014
TOTAL
PROVINSI
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
23
Kalimantan Timur
25
123.046,14
31
123.497,74
34
84.385,36
23
82.653,49
8
57.742,88
121
471.325,61
24
Kalimantan Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
1
9.767,87
1
9.767,87
25
Sulawesi Utara
2
7.857,10
-
-
1
26.017,00
1
821,28
1
3.041,13
5
37.736,51
26
Sulawesi Tengah
1
2.277,00
5
25.182,00
5
40.121,98
1
9.127,00
2
22.329,11
14
99.037,09
27
Sulawesi Selatan
4
4.232,40
-
-
1
21.181,55
-
-
-
-
5
25.413,95
28
Sulawesi Tenggara
16
52.854,93
2
5.761,00
1
19.686,00
-
-
2
13.442,53
21
91.744,46
29
Gorontalo
-
-
-
-
2
2.674,00
3
22.126,24
2
5.557,00
7
30.357,24
30
Sulawesi Barat
1
33,55
-
-
-
-
-
-
-
-
1
33,55
31
M aluku
6
103,33
1
8,00
3
7.017,50
1
11,05
6
6.285,55
17
13.425,43
32
M aluku Utara
12
35.456,19
4
16.907,99
25
99.784,91
10
81.671,24
33
90.431,43
84
324.251,76
33
Papua Barat
5
10.870,29
5
9.307,46
6
6.371,26
5
8.722,99
4
22.290,84
25
57.562,84
34
Papua
3
58.439,78
-
-
1
18,80
1
9.834,00
1
9.941,00
6
78.233,58
190
755.447,02
97
408.197,22
141
901.576,62
97
689.690,33
93
451.538,89
618
3.206.450,08
Grand Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
Tabel/ Table 3.2.7. Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Survey
atau Eksplorasi Tambang dan Non Tambang Tahun 2008-2014/ Progress
of Temporary Use of Forest Area Activity Exploitation for Mining and Non
Mining Activities 2008-2014
s/ d 2010
NO
2011
2012
2013
2014
TOTAL
PROVINSI
1
2
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
Unit
Luas
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
Bangka Belitung
-
-
-
-
1
1.081,00
-
-
-
-
1
1.081,00
2
Jawa Timur
-
-
1
1,24
-
-
-
-
-
-
1
1,24
-
-
1
1,24
1
1.081,00
-
-
-
-
2
1.082,24
Grand Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
111
112
Tabel/ Table 3.2.8 Perkembangan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Tahun 2008-2014/ Progress Function of Changes of Forest est Area
Establishment in 2008-2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
FUNGSI SEM ULA
NO
PROVINSI
1
1
2
2
Aceh
Sumatera Utara
TAHUN
3
4
Sumatera Barat
Riau
SM (Ha)
TB (Ha)
4
5
6
(Ha)
7
TWA (Ha)
8
TAHURA
(Ha)
9
FUNGSI M ENJADI
HL (Ha)
HPT (Ha)
HP (Ha)
HPK (Ha)
10
11
12
13
JUM LAH
(Ha)
14
CA (Ha)
SM (Ha)
TB (Ha)
TN (Ha)
15
16
17
18
TWA
TAHURA
(Ha)
(Ha)
19
20
HL (Ha)
HPT (Ha)
HP (Ha)
HPK (Ha)
21
22
23
24
JUM LAH
LUAS (Ha)
25
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
0
0
0
0
0
0
2.725
0
0
0
2.725
0
0
0
0
0
0
0
0
2.725,00
0
2.725,00
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
2.725,00
0
0
0
2.725,00
0
0
0
0
0
0
0
0
2.725,00
0
2.725,00
Sd. 2008
31,65
5.657,00
0
0
0
0
70.755,00
234.131,75
43.900,00
180,00
354.655,40
5.852,00
0
8.350,00
108.000,00
3.505,40
0
0
0
213.401,00
15.547,00
354.655,40
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
3
CA (Ha)
TN
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
31,65
5.657,00
0
0
0
0
70.755,00
234.131,75
43.900,00
180,00
354.655,40
5.852,00
0
8.350,00
108.000,00
3.505,40
0
0
0
213.401,00
15.547,00
354.655,40
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
11.148,00
9.840,00
37.531,00
58.519,00
0
0
0
0
0
0
0
12.150,00
36.529,00
9.840,00
58.519,00
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4.105,00
4.105,00
0
0
0
0
0
0
0
0
4.105,00
0
4.105,00
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
11.148,00
9.840,00
41.636,00
62.624,00
0
0
0
0
0
0
0
12.150,00
40.634,00
9.840,00
62.624,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
60.680,00
304.304,00
7.200,00
173.228,00
545.412,00
0
0
0
133.274,00
0
5.920,00
14.780,00
71.190,00
312.048,00
8.200,00
545.412,00
71.310,00
2009
0
0
0
0
0
0
0
55.680,00
0
15.630,00
71.310,00
0
0
0
44.492,00
0
0
0
0
15.630,00
11.188,00
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
60.680,00
359.984,00
7.200,00
188.858,00
616.722,00
0
0
0
177.766,00
0
5.920,00
14.780,00
71.190,00
327.678,00
19.388,00
616.722,00
FUNGSI SEM ULA
NO
PROVINSI
1
5
2
Jambi
TAHUN
3
Sd. 2008
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
7
8
Bengkulu
Lampung
TB (Ha)
4
5
6
(Ha)
7
TWA (Ha)
8
(Ha)
9
FUNGSI M ENJADI
HL (Ha)
HPT (Ha)
HP (Ha)
HPK (Ha)
10
11
12
13
JUM LAH
(Ha)
14
CA (Ha)
SM (Ha)
TB (Ha)
TN (Ha)
15
16
17
18
TWA
TAHURA
(Ha)
(Ha)
19
20
HL (Ha)
HPT (Ha)
HP (Ha)
HPK (Ha)
21
22
23
24
JUM LAH
LUAS (Ha)
25
27.200,00
0
0
0
0
0
0
20.700,00
25.560,00
0
73.460,00
0
0
0
73.460,00
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
73.460,00
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
Sumatera Selatan
SM (Ha)
TAHURA
2009
Sd. 2014
6
CA (Ha)
TN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
27.200,00
0
0
0
0
0
0
20.700,00
25.560,00
0
73.460,00
0
0
0
73.460,00
0
0
0
0
0
0
73.460,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
0
29.924,85
0
29.924,85
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29.924,85
29.924,85
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
0
29.924,85
0
29.924,85
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29.924,85
29.924,85
Sd. 2008
0
0
490,00
0
0
0
583,00
0
0
0
1.073,00
0
0
0
0
0
0
0
0
1.073,00
0
1.073,00
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
490,00
0
0
0
583,00
0
0
0
1.073,00
0
0
0
0
0
0
0
0
1.073,00
0
1.073,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
113
114
FUNGSI SEM ULA
NO
PROVINSI
TAHUN
CA (Ha)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
9
2
3
Kepulauan Bangka Sd. 2008
SM (Ha)
4
TN
TB (Ha)
5
(Ha)
6
7
TWA (Ha)
8
TAHURA
(Ha)
9
FUNGSI M ENJADI
HL (Ha)
HPT (Ha)
10
HP (Ha)
11
JUM LAH
HPK (Ha)
12
(Ha)
13
14
CA (Ha)
SM (Ha)
15
16
TB (Ha)
TN (Ha)
17
18
TWA
TAHURA
(Ha)
(Ha)
19
20
HL (Ha)
HPT (Ha)
21
HP (Ha)
22
HPK (Ha)
23
24
JUM LAH
LUAS (Ha)
25
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Belitung
10
11
12
Kepualaun Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat dan
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
128,10
12.950,00
0
25.652,00
38.730,10
0
0
0
0
0
0
34.700,00
3.902,00
128,10
0
38.730,10
6.566
2009
0
0
0
0
0
0
6.223
343
0
0
6.566
0
0
0
0
0
0
0
0
6.566
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
6.351,22
13.292,82
0
25.652,00
45.296,04
0
0
0
0
0
0
34.700,00
3.902,00
6.694,04
0
45.296,04
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2008
14.100,75
0
0
0
100,00
0
37.855,70
40.192,56
24.142,80
0
116.391,81
0
0
0
111.186,00
0
35,81
0
0
5.170,00
0
116.391,81
Banten
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
95,00
0
0
833,00
662,00
0
1.590,00
0
0
0
0
0
1.590,00
0
0
0
0
1.590,00
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14.100,75
0
0
0,00
195,00
0
37.855,70
41.025,56
24.804,80
0
117.981,81
0
0
0
111.186,00
0
1.625,81
0
0
5.170,00
0
117.981,81
FUNGSI SEM ULA
NO
PROVINSI
1
13
2
Jawa Tengah
TAHUN
3
CA (Ha)
SM (Ha)
TB (Ha)
4
5
6
TN
(Ha)
7
TWA (Ha)
8
TAHURA
(Ha)
9
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
D.I. Yogyakarta
16
17
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara
115
Barat
HPT (Ha)
HP (Ha)
HPK (Ha)
10
11
12
13
(Ha)
14
CA (Ha)
SM (Ha)
TB (Ha)
TN (Ha)
15
16
17
18
TAHURA
(Ha)
(Ha)
19
20
HL (Ha)
HPT (Ha)
HP (Ha)
HPK (Ha)
21
22
23
24
JUM LAH
LUAS (Ha)
25
Sd. 2008
0
0
0
0
6,50
0
11.075,56
0
0
0
11.082,06
0
0
0
10.850,76
0
231,30
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11.082,06
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
55,00
0
0
0
0
0
0
0
55,00
0
0
55,00
Sd. 2014
0
0
0
0
7
0
11.130,56
0,00
0,00
0,00
11.137,06
0
0
0
10.850,76
0
231,30
0
55,00
0
0
11.137,06
Sd. 2008
282,50
0
0
0
1,08
0
1.000,66
0
617,00
0
1.901,24
0
0
0
1.284,24
0
617,00
0
0
0
0
1.901,24
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
15
HL (Ha)
TWA
2009
2014
14
FUNGSI M ENJADI
JUM LAH
55,00
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.901,24
Sd. 2014
282,50
0
0
0
1,08
0
1.000,66
0
617,00
0
1.901,24
0
0
0
1.284,24
0
617,00
0
0
0,00
0
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
1.942,00
0
0
0
1.942,00
0
0
0
0
0
0
0
0
1.942,00
0
1.942,00
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
1.942,00
0
0
0
1.942,00
0
0
0
0
0
0
0
0
1.942,00
0
1.942,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
169,95
0
0
0
0
169,95
0
0
0
0
0
0
0
0
0
169,95
169,95
Sd. 2014
0
0
0
0
0
169,95
0
0
0
0
169,95
0
0
0
0
0
0
0
0
0
169,95
169,95
2006
0
0
0
0
0
0
-
-
0
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
116
FUNGSI SEM ULA
NO
PROVINSI
TAHUN
CA (Ha)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
17
2
Nusa Tenggara
3
Sd. 2008
SM (Ha)
4
TB (Ha)
5
0
TN
(Ha)
6
0
7
0
TWA (Ha)
8
0
TAHURA
(Ha)
9
0
0
FUNGSI M ENJADI
HL (Ha)
HPT (Ha)
HP (Ha)
10
11
12
6.145,00
2.710,00
JUM LAH
HPK (Ha)
(Ha)
13
0
14
0
8.855,00
CA (Ha)
SM (Ha)
15
16
0
TB (Ha)
TN (Ha)
17
0
18
0
TWA
TAHURA
(Ha)
(Ha)
19
0
HL (Ha)
20
0
HPT (Ha)
21
3.155,00
22
0
0
HP (Ha)
HPK (Ha)
23
24
5700,000
JUM LAH
LUAS (Ha)
25
0
8855,000
Barat
18
Nusa Tenggara
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
6.145,00
2.710,00
0
0
8.855,00
0
0
0
0
0
3.155,00
0
0
5.700,00
0
8.855,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
0
352,62
0
352,62
0
0
0
0
0
352,62
0
0
0
0
352,62
Timur
19
20
21
Kalimantan Barat
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
0
352,62
0
352,62
0
0
0
0
0
352,62
0
0
0
0
352,62
69.120,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
69.120,00
0
0
0
69.120,00
0
0
0
0
0
-
0
69.120,00
0
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15.349,50
15.349,50
0
0
0
0
0
0
79,75
0
15.269,75
0
15.349,50
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
69.120,00
0
0
15.349,50
84.469,50
0
0
0
0
0
0
79,75
69.120,00
15.269,75
0
84.469,50
Kalimantan Tengah Sd. 2008
0
300.040,00
0
0
0
0
61.875,00
154.922,00
672.656,00
147.363,00
1.336.856,00
0
76110,00
0
958740,00
0
0
133075,00
53.125,00
115.545,00
261,00
1.336.856,00
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00 (958.740,00)
0,00
(53.125,00) (115.545,00)
(261,00)
(1.336.856,00)
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
2012
0 (300.040,00)
0,00
0,00
0,00
0,00
2013
0
0
0
0
0
0
(61.875,00) (154.922,00) (672.656,00) (147.363,00) (1.336.856,00)
0
0
0
0
0
0,00 (76.110,00)
0
0
0
0
0
0,00 (133.075,00)
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0
0,00
Kalimantan Selatan Sd. 2008
63,60
0
0
0
0
0
6.745,00
11260,00
0,00
33230,00
117.701,60
0
63,60
0
0
0
0
66.000,00
0
51.235,00
403,00
117.701,60
(64)
0
0
0
0
0
(6.745)
(11.260)
0
(33.230)
(11.702)
0
(64)
0
0
0
0
(66.000)
0
(51.235)
(403)
(117.702)
2009
FUNGSI SEM ULA
NO
1
PROVINSI
2
TAHUN
3
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
23
24
25
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
TB (Ha)
4
5
6
(Ha)
7
TWA (Ha)
8
(Ha)
9
FUNGSI M ENJADI
HL (Ha)
HPT (Ha)
HP (Ha)
HPK (Ha)
10
11
12
13
JUM LAH
(Ha)
14
CA (Ha)
SM (Ha)
TB (Ha)
TN (Ha)
15
16
17
18
TWA
TAHURA
(Ha)
(Ha)
19
20
HL (Ha)
HPT (Ha)
HP (Ha)
HPK (Ha)
21
22
23
24
JUM LAH
LUAS (Ha)
25
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
94,89
0
0
0
0
0
738,75
0
0
0
833,64
0
0
0
0
0
0
0
57,21
776,43
0
834
2014
Kalimantan Timur
SM (Ha)
TAHURA
2011
Sd. 2014
22
CA (Ha)
TN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
94,89
0
0
0
0
0
738,75
0
0,00
0
106.833,64
0
0,00
0
0
0
0
0,00
57
776,43
0,00
833,64
74.310,00
Sd. 2008
0
0
0
0
61.850,00
0
0
0
0
12.460,00
74.310,00
0
0
0
0
0
61.850,00
0
0
12.460,00
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
61.850,00
0
0
0
0
12.460,00
74.310,00
0
0
0
0
0
61.850,00
0
0
12.460,00
0
74.310,00
Sd. 2008
0
0
24.669,00
0
0
0
0
0
0
0
24.669,00
0
24.669,00
0
0
0
0
0
0
0
0
24.669,00
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
24.669,00
0
0
0
0
0
0
0
24.669,00
0
24.669,00
0
0
0
0
0
0
0
0
24.669,00
43.387,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
10.659,00
193,00
11.759,00
20.776,00
43.387,00
0
0
0
25.832,00
0
0
0
0
17.555,00
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
10.659,00
193,00
11.759,00
20.776,00
43.387,00
0
0
0
25.832,00
0
0
0
0
17.555,00
0
43.387,00
Sd. 2008
117
10.282,65
3.475,00
0
0
1.624,25
0
22.063,10
379,50
10.419,00
0
48.243,50
0
0
0
43.750,00
0
4195,00
0
0
0
298,50
48.243,50
2009
(10.283)
(3.475)
0
0
(1.624)
0
(22.063)
(380)
(10.419)
0
(48.244)
0
0
0
(43.750)
0
(4.195)
0
0
0
(299)
(48.244)
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
118
FUNGSI SEM ULA
NO
PROVINSI
TAHUN
CA (Ha)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
26
27
2
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
3
SM (Ha)
4
TN
TB (Ha)
5
(Ha)
6
7
TWA (Ha)
8
TAHURA
(Ha)
9
FUNGSI M ENJADI
HL (Ha)
HPT (Ha)
10
HP (Ha)
11
JUM LAH
HPK (Ha)
12
(Ha)
13
14
CA (Ha)
SM (Ha)
15
16
TB (Ha)
TN (Ha)
17
18
TWA
TAHURA
(Ha)
(Ha)
19
20
HL (Ha)
HPT (Ha)
21
HP (Ha)
22
HPK (Ha)
23
24
JUM LAH
LUAS (Ha)
25
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0,00
0,00
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0
0
0,00
0,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
4.000,00
0
0
18.445,50
22.445,50
0
0
0
0
4.000,00
0
0
0
18.445,50
0
22.445,50
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
(4.000)
0
0
(18.446)
(22.446)
0
0
0
0
(4.000)
0
0
0
(18.446)
0
(22.446)
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
2.258,15
0
0
0
2.258,15
0
0
0
0
0
0
0
1.962,75
295,40
0
2.258,15
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
2.258,15
0
0
0
2.258,15
0
0
0
0
0,00
0
0
1.962,75
295,40
0
2.258,15
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
28
29
30
Sulawesi Barat
M aluku
M aluku Utara
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
3.200,00
3.915,00
9.125,00
16.240,00
0
0
0
0
0
0
0
9.125,00
0
7.115,00
16.240,00
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16.240,00
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
3.200,00
3.915,00
9.125,00
16.240,00
0
0
0
0
0
0
0
9.125,00
0
7.115,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
170.160,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
153.575,00
7.650,00
6.075,00
2.860,00
170.160,00
0
0
0
167.300,00
0
0
0
0
2.860,00
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
FUNGSI SEM ULA
NO
PROVINSI
1
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
31
32
2
Papua
Papua Barat
TAHUN
3
SM (Ha)
TB (Ha)
4
5
6
(Ha)
7
TWA (Ha)
8
TAHURA
(Ha)
9
FUNGSI M ENJADI
HL (Ha)
HPT (Ha)
HP (Ha)
HPK (Ha)
10
11
12
13
JUM LAH
(Ha)
14
CA (Ha)
SM (Ha)
TB (Ha)
TN (Ha)
15
16
17
18
TWA
TAHURA
(Ha)
(Ha)
19
20
HL (Ha)
HPT (Ha)
HP (Ha)
HPK (Ha)
21
22
23
24
JUM LAH
LUAS (Ha)
25
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0 (153.575,00)
(7.650,00)
(6.075,00)
(2.860,00)
(170.160,00)
0
0
0 (167.300,00)
0,00
0,00
0,00
0,00
(2.860,00)
0,00
(170.160,00)
6.549,76
2013
0
0
0
0
0
0
6.549,76
0
0
0
6.549,76
0
0
0
0
0
0
0
6.549,76
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
6.549,76
0,00
0,00
0,00
6.549,76
0
0
0
0,00
0
0
0
6.549,76
0,00
0
6.549,76
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sd. 2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10.398,00
Sd. 2008
0
0
0
0
0
0
0
1.030,00
2.436,00
6.932,00
10.398,00
0
0
0
0
0
0
0
2.856,00
4.076,00
3.466,00
2009
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2010
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2012
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2013
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2014
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6.932,00
10.398,00
0
0
0
0
0
0
0
2.856,00
4.076,00
3.466,00
10.398,00
320.968,50 1.697.935,02
5.852,00
24.669,00
8.350,00
508.379,00
3.505,40
73.751,73
49.559,75
176.967,72
655.449,62
85.450,80
1.591.935,02
Sd. 2014
JUM LAH
CA (Ha)
TN
0
0
0
0
0
0
0
1.030,00
2.436,00
41.709,79
5.657,00
25.159,00
0,00
62.052,58
169,95
288.493,80
687.415,13
160.309,27
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
Keterangan :
1. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan didasarkan atas Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi (Lampiran Kep. Menhutbun/ Menhut).
2. Untuk Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara menggunakan TGHK.
3. Untuk Provinsi Kalteng, Kalsel,Sulsel, Sultera, Gorontalo, Maluku Utara, Papua sudah mengunakan peta penunjukan yang baru jadi data kembali menjadi nol sesuai tahun terbitnya peta
penunjukan
0 : Nihil/ Tidak ada kegiatan
119
III.3. PEM BENTUKAN KESATUAN
PENGELOLAAN HUTAN (KPH)
Designation of Forest Management
Unit (FMU)
Tabel 3.3.1. Penetapan Wilayah KPH M odel sampai dengan Tahun 2014
PENETAPAN
SURAT KEPUTUSAN
Luas (ha)
NO
PROVINSI
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
KABUPATEN/ KOTA
2
KPH M ODEL
3
4
NO SK
TANGGAL
Hutan
Lindung
Hutan
Produksi
Hutan
Produksi
Terbatas
5
6
7
8
9
Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi
10
11
Luas Total
(ha)
12
123
1
Aceh
Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh
Utara, Bener M eriah, Gayo Lues, Kota Langsa
KPHL Unit III Aceh
SK.992/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
406.273
276.118
-
-
-
682.391
2
Sumatera Utara
M andailing Natal
KPHP M andailing Natal
SK. 332/ M enhutII/ 2010
25/ 05/ 2010
12.681
14.704
131.781
-
-
159.166
3
Sumatera Utara
Toba Samosir dan
Labuhan Batu Utara
KPHL Unit XXII
SK.993/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
65.038
-
51.189
-
-
116.227
4
Sumatera Utara
Toba Samosir
KPHL Tobasamosir
SK.866/ M enhut-II/ 2013
05/ 12/ 2013
75.762
5.191
6.294
-
-
87.247
5
Sumatera Barat
Dharmasraya
KPHP Dharmasraya
SK.695/ M enhut-II/ 2013
21/ 11/ 2013
-
17.721
15.829
-
-
33.550
6
Sumatera Barat
Pesisir Selatan
KPHP Pesisir Selatan
SK.696/ M enhut-II/ 2013
21/ 11/ 2013
9.091
4.563
46.274
-
-
59.928
7
Sumatera Barat
Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota
Sawahlunto, Kota Solok, Limapuluh Kota, Padang
Pariaman, Pesisir Selatan, Solok dan Tanah Datar
KPHL Bukit Barisan
SK.867/ M enhut-II/ 2013
05/ 12/ 2013
69.504
16.759
245
-
-
86.508
8
Sumatera Barat
Lima Puluh Kota
KPHL Lima Puluh Kota (Unit II)
SK.44/ M enhutII/ 2012
02/ 02/ 2012
94.883
5.286
17.383
-
-
117.552
9
Sumatera Barat
Sijunjung
KPHL Sijunjung
SK. 331/ M enhutII/ 2010
25/ 05/ 2010
83.952
40.785
25.755
-
-
150.492
10
Sumatera Barat
Solok
KPHL Solok (unit VI)
SK.42/ M enhutII/ 2012
02/ 02/ 2012
114.061
3.481
12.804
-
-
130.346
11
Sumatera Selatan
Banyuasin
KPHL Banyuasin
SK.961/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
69.147
5.660
-
-
-
74.807
12
Sumatera Selatan
M usi Banyuasin
KPHP M eranti
SK.689/ M enhut-VII/ 2012
29/ 11/ 2012
20.082
134.597
97.588
-
-
252.267
13
Sumatera Selatan
M usi Rawas
KPHP Rawas
SK.688/ M enhut-VII/ 2012
29/ 11/ 2012
-
89.511
32.074
-
-
121.585
14
Sumatera Selatan
Ogan Komering Ulu,
M uara Enim dan Lahat
KPHP Unit XIV Benakat Revisi
SK.827/ M enhut-II/ 2013
19/ 11/ 2013
-
256.594
-
-
-
256.594
15
Sumatera Selatan
M us Rawas
KPHP Lakitan Unit VI
SK. 790/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
-
76.776
-
-
-
76.776
16
Sumatera Selatan
M usi Banyuasin
KPHP Lalan
SK. 789/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
-
265.953
-
-
-
265.953
17
Kepulauan Riau
Karimun
KPHL Karimun
SK.442/ M enhutII/ 2012
09/ 08/ 2012
9.605
-
8.002
-
-
17.607
18
Riau
Siak, Kampar dan Kota Pekanbaru
KPHP M inas Tahura
SK.765/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
-
-
140.562
-
6.172
146.734
19
Riau
Kampar
KPHP Kampar Kiri (Unit XVIII)
SK. 640/ M enhutII/ 2011
07/ 11/ 2011
24.028
-
119.755
-
-
143.783
20
Riau
Kepulauan M eranti
KPHP Tebing Tinggi (Unit XXIV)
SK.343/ M enhutII/ 2011
28/ 06/ 2011
412
-
69.335
-
-
69.747
124
PENETAPAN
SURAT KEPUTUSAN
Luas (ha)
NO
PROVINSI
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
KABUPATEN/ KOTA
2
KPH M ODEL
3
4
NO SK
TANGGAL
Hutan
Lindung
5
6
7
Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi
Hutan
Produksi
Hutan
Produksi
Terbatas
8
9
10
11
Luas Total
(ha)
12
21
Riau
Pelalawan, Siak
KPHP Tasik Besar Serkap
SK. 509/ M enhutII/ 2010
21/ 09/ 2010
-
491.768
2.660
18.848
-
513.276
22
Kep. Bangka Belitung
Bangka
KPHP Sigambir-Kotawaringin
SK.962/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
4.769
30.169
-
-
-
34.938
23
Kep. Bangka Belitung
Bangka Tengah
KPHP Sungai Sembulan
SK. 329/ M enhutII/ 2010
25/ 05/ 2010
5.185
34.228
-
-
-
39.413
24
Kep. Bangka Belitung
Bangka Barat
KPHP Rambat M enduyung
SK.763/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
8.803
50.819
-
-
-
59.622
25
Kep. Bangka Belitung
Belitung Timur
KPHP Gunung Duren
SK.764/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
12.615
45.620
-
-
-
58.235
26
Bengkulu
Bengkulu Utara
KPHP Bengkulu Utara
SK.995/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
165
9.546
42.640
-
-
52.351
27
Bengkulu
M uko-M uko
KPHP M uko-M uko
SK. 330/ M enhutII/ 2010
25/ 05/ 2010
-
11.937
66.337
-
-
78.274
28
Bengkulu
Rejang Lebong
KPHL Bukit Balai Rejang
SK.994/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
16.059
-
-
-
-
16.059
29
Jambi
Kerinci
KPHP Kerinci
SK.960/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
-
34.250
-
-
-
34.250
30
Jambi
M erangin
KPHP Bukit Lubuk Pekak-Hulu Landai
SK.43/ M enhutII/ 2012
02/ 02/ 2012
36.088
9.944
30.105
-
-
76.137
31
Jambi
Sarolangun
KPHP Limau unit VII
SK. 714/ M enhutII/ 2011
19/ 12/ 2011
54.793
43.807
22.502
-
-
121.102
32
Jambi
Tanjung Jabung Barat
KPHL Sungai Beram Hitam
SK. 787/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
15.965
-
-
-
-
15.965
33
Lampung
Pesawaran
KPHL Pesawaran
SK.438/ M enhut-II/ 2012
09/ 08/ 2012
9.944
1.260
-
-
-
11.204
34
Lampung
Way Kanan
KPHP Bukit Punggur
SK.439/ M enhut-II/ 2012
09/ 08/ 2012
19.131
21.995
-
-
-
41.126
35
Lampung
Lampung Barat, Lampung Tengah, Tanggamus
KPHL Batu Tegi
SK. 650/ M enhutll/ 2010
22/ 11/ 2010
58.162
-
-
-
-
58.162
36
Lampung
Lampung Selatan
KPHL Rajabasa (Unit XIV)
SK.367/ M enhutII/ 2011
07/ 07/ 2011
5.160
-
-
-
-
5.160
37
Lampung
Lampung Selatan, Lampung Timur
KPHP Gedong Wani (Unit XVI)
SK.427/ M enhutII/ 2011
27/ 07/ 2011
-
30.243
-
-
-
30.243
38
Lampung
Lampung Tengah
KPHP Register 47 Way Terusan
SK. 794/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
-
12.500
-
-
-
12.500
39
Lampung
M esuji
KPHP Sungai Buaya
SK.996/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
-
44.249
-
-
-
44.249
40
Lampung
Tanggamus
KPHL Kotaagung Utara (Unit X)
SK.379/ M enhutII/ 2011
18/ 07/ 2011
56.020
-
-
-
-
56.020
41
Lampung
Tulang Bawang, Way Kanan
KPHP M uara Dua
SK.236/ M enhutII/ 2011
10/ 05/ 2012
-
49.134
-
-
-
49.134
42
DI Yogyakarta
Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo
KPHP Yogyakarta
SK. 721/ M enhutII/ 2011
20/ 12/ 2011
2.313
13.412
-
-
-
15.725
43
Bali
Buleleng, Bangli, Tabanan, Badung
KPHL Bali Tengah (Unit II)
SK. 620/ M enhutII/ 2011
01/ 11/ 2011
14.651
-
-
-
-
14.651
PENETAPAN
SURAT KEPUTUSAN
Luas (ha)
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
NO SK
1
2
3
4
5
TANGGAL
6
Hutan
Lindung
7
Hutan
Produksi
Hutan
Produksi
Terbatas
8
9
Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi
10
11
Luas Total
(ha)
12
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
125
44
Bali
Buleleng, Karangasem, Bangli, Klungkung
KPHL Bali Timur (Unit III)
SK. 621/ M enhutII/ 2011
01/ 11/ 2011
21.891
1.087
-
-
-
22.978
45
Bali
Jembrana, Buleleng, Tabanan
KPHL Bali Barat
SK. 784/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
59.848
1.892
1.610
-
-
63.350
46
Nusa Tenggara Barat
Bima, Dompu
KPHP Tambora Utara
SK.970/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
-
14.769
12.151
-
-
26.920
47
Nusa Tenggara Barat
Bima dan Kota Bima
KPHP M aria Unit XXIII
SK.752/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
8.515
4.554
14.563
-
-
27.632
48
Nusa Tenggara Barat
Sumbawa
KPHL Ampang
SK.751/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
24.168
8.261
6.252
-
-
38.681
49
Nusa Tenggara Barat
Lombok Barat, Lombok Utara
KPHL Rinjani Barat
SK. 785/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
28.911
5.075
6.977
-
-
40.963
50
Nusa Tenggara Barat
Lombok Tengah
KPHL Tastura
SK.963/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
11.153
5.000
-
-
-
16.153
51
Nusa Tenggara Barat
Lombok Timur
KPHL Rinjani Timur
SK.225/ M enhutII/ 2012
04/ 05/ 2012
31.987
5.602
-
-
-
37.589
52
Nusa Tenggara Barat
Sumbawa
KPHP Batulanteh (Unit IX)
SK.342/ M enhutII/ 2011
28/ 06/ 2011
14.303
14.842
3.631
-
-
32.776
53
Nusa Tenggara Barat
Sumbawa Barat
KPHP Sejorong
SK.971/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
15.762
5.274
19.952
-
-
40.988
54
Nusa Tenggara Timur
Rote Ndao
KPHP Rote Ndao
SK. 333/ M enhutII/ 2010
25/ 05/ 2010
15.509
25.221
-
-
-
40.730
55
Nusa Tenggara Timur
Flores Timur
KPHL Flores Timur
SK.972/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
39.856
1.793
13.759
-
-
55.408
56
Nusa Tenggara Timur
Alor
KPHL Alor Pantar
SK.767/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
59.419
22.938
21.977
-
-
104.334
57
Nusa Tenggara Timur
Kupang, Timor Tengah Utara, Timour Tengah
Selatan
KPHL M utis Timau (Unit XIX)
SK.41/ M enhutII/ 2012
02/ 02/ 2012
97.005
-
18.375
-
-
115.380
58
Nusa Tenggara Timur
M anggarai Barat
KPHP M anggarai Barat
SK.973/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
27.113
18.613
14.571
-
-
60.297
59
Kalimantan Barat
Kapuas Hulu
KPHP Kapuas Hulu (Unit XVIII dan
Unit XIX)
SK.380/ M enhutII/ 2011
18/ 07/ 2011
224.522
83.241
150.262
-
-
458.025
60
Kalimantan Barat
Ketapang
KPHP Kendawangan
SK.680/ M enhutII/ 2012
23/ 11/ 2012
16.268
162.583
-
-
-
178.851
61
Kalimantan Barat
Sintang
KPHP Sungai M erakai
SK. 791/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
10.420
46.473
-
-
-
56.893
62
Kalimantan Timur
Berau
KPHP Berau Barat
SK. 649/ M enhutll/ 2010
22/ 11/ 2010
247.025
118.261
410.253
-
-
775.539
63
Kalimantan Timur
Bulungan
KPHP Kayan
SK.223/ M enhutII/ 2012
04/ 05/ 2012
168.198
9.776
309.868
-
-
487.842
64
Kalimantan Timur
Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Paser, Penajam
Paser Utara dan Kota Balikpapan
KPHP M eratus
SK.768/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
-
274.159
113.329
-
-
387.488
65
Kalimantan Timur
Kota Tarakan
KPHL Tarakan
SK. 783/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
2.400
-
2.223
-
-
4.623
66
Kalimantan Timur
M alinau
KPHP M alinau
SK.224/ M enhutII/ 2012
04/ 05/ 2012
220.723
110.518
384.271
-
-
715.512
126
PENETAPAN
SURAT KEPUTUSAN
Luas (ha)
NO
PROVINSI
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
KABUPATEN/ KOTA
2
KPH M ODEL
3
4
NO SK
TANGGAL
Hutan
Lindung
5
6
7
Hutan
Produksi
Hutan
Produksi
Terbatas
8
9
Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi
10
11
Luas Total
(ha)
12
67
Kalimantan Timur
Paser
KPHP Kendilo
SK.966/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
44.152
61.051
34.032
-
-
139.235
68
Kalimantan Selatan
Banjar
KPHP Banjar
SK. 793/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
42.090
72.513
25.354
-
-
139.957
69
Kalimantan Selatan
Hulu Sungai Selatan
KPHL Hulu Sungai Selatan
SK.750/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
21.221
11.530
52
-
-
32.803
70
Kalimantan Selatan
Kota baru
KPHP Pulau Laut dan Sebuku (UNIT III) SK.226/ M enhutII/ 2012
04/ 05/ 2012
12.863
99.395
-
-
-
112.258
71
Kalimantan Selatan
Tabalong
KPHP Tabalong
SK.997/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
48.776
44.759
23.822
-
-
117.357
72
Kalimantan Selatan
Tanah Laut
KPHP Tanah Laut
SK.440/ M enhutII/ 2012
09/ 08/ 2012
15.862
71.490
5.289
-
-
92.641
73
Kalimantan Tengah
Barito Selatan
KPHL Gerbang Barito
SK.964/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
90.361
43.345
20.961
-
-
154.667
74
Kalimantan Tengah
Gunung M as
KPHP Gunung M as
SK.974/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
57.337
50.107
187.291
-
-
294.735
75
Kalimantan Tengah
Kotawaringin Barat
KPHP Kota Waringin Barat
SK.749/ M enhut-II/ 2012
19/ 12/ 2011
9.672
257.160
49.303
-
-
316.135
76
Kalimantan Tengah
Lamandau
KPHP Lamandau
SK.717/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
25.432
19.906
180.951
-
-
226.289
77
Kalimantan Tengah
Kapuas
KPHL Kapuas
SK. 247/ M enhutII/ 2011
02/ 05/ 2011
105.372
-
-
-
-
105.372
78
Kalimantan Tengah
M urung Raya
KPHP M urung Raya
SK.965/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
103.578
205.729
598.948
-
-
908.255
79
Kalimantan Tengah
Seruyan
KPHP Seruyan (Unit XXI)
SK. 716/ M enhutII/ 2011
19/ 12/ 2011
38.970
6.112
328.827
-
-
373.909
80
Sulawesi Utara
Bolaang M ongondow, M inahasa Selatan
KPHP Poigar
SK. 788/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
5.265
19.739
16.594
-
-
41.598
81
Gorontalo
Boalemo
KPHP Bolaemo (Unit V)
SK.402/ M enhutII/ 2011
21/ 07/ 2011
29.383
12.403
55.140
-
-
96.926
82
Gorontalo
Gorontalo
KPHP Gorontalo
SK.976/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
13.126
17.781
40.775
-
-
71.682
83
Gorontalo
Gorontalo Utara
KPHP Gorontalo Utara
SK.766/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
18.632
15.759
71.417
-
-
105.808
84
Gorontalo
Pohuwato
KPHL Unit III Pohuwato
SK. 334/ M enhutII/ 2010
25/ 05/ 2010
59.301
13.605
43.369
-
-
116.275
85
Sulawesi Tengah
Banggai, Tojo Una-Una M orowali
KPHP Toili Baturube
SK.967/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
126.447
55.389
94.800
-
-
276.636
86
Sulawesi Tengah
Donggala, Parigi, M outong
KPHP Dampelas Tinombo
SK. 792/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
21.017
10.244
69.651
-
-
100.912
87
Sulawesi Tengah
Banggai
KPHP Balantak
SK.754/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
30.418
28.049
58.936
-
-
117.403
88
Sulawesi Tengah
Buol
KPHP Pogogul
SK.756/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
44.257
54.008
101.268
-
-
199.533
89
Sulawesi Tengah
Parigi M outong, Sigi,
Donggala dan Kota Palu
KPHP Dolago Tanggunung
SK.755/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
67.794
19.008
57.548
-
-
144.350
PENETAPAN
SURAT KEPUTUSAN
Luas (ha)
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
NO SK
1
2
3
4
5
TANGGAL
6
Hutan
Lindung
7
Hutan
Produksi
8
Hutan
Produksi
Terbatas
9
Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi
10
11
Luas Total
(ha)
12
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
127
90
Sulawesi Tengah
Poso
KPHP Sintuwu M aroso/ Rano Patanu
SK. 639/ M enhutII/ 2011
07/ 11/ 2011
46.341
28.740
62.349
-
-
137.430
91
Sulawesi Tengah
Tojo Una-Una
KPHP Unit XVII Tojo Una-Una
SK.968/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
39.921
10.827
61.744
-
-
112.492
92
Sulawesi Barat
M amuju, M amasa
KPHL Ganda Dewata
SK.441/ M enhut-II/ 2012
09/ 08/ 2012
157.598
-
-
-
-
157.598
93
Sulawesi Barat
M ajene
KPHL M alunda
SK.753/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
45.109
-
6.962
-
-
52.071
94
Sulawesi Barat
M amasa
KPHL M amasa Tengah (Unit VIII)
SK.340/ M enhutII/ 2011
27/ 06/ 2011
33.218
-
4.744
-
-
37.962
95
Sulawesi Barat
KPHP M amasa Barat (Unit VII)
SK.341/ M enhutII/ 2011
27/ 06/ 2011
17.352
-
36.203
-
-
53.555
96
Sulawesi Barat
M amuju Utara
KPHL Unit II Lariang
SK. 60/ M enhutII/ 2011
28/ 02/ 2011
34.512
2.394
21.010
-
-
57.916
97
Sulawesi Barat
M amuju, M amuju Tengah
KPHP Budong-Buddong
SK.998/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
5.463
36.461
86.172
-
-
128.096
98
Sulawesi Barat
Polewali M andar
KPHL M apili
SK. 651/ M enhutll/ 2010
22/ 11/ 2010
53.485
-
23.711
-
-
77.196
99
Sulawesi Tenggara
Bombana
KPHP Tina Orima bombana
SK.426/ M enhut-II/ 2011
27/ 07/ 2011
23.659
74.514
17.953
-
-
116.126
100
Sulawesi Tenggara
Buton
KPHP Unit III Lakompa
SK. 795/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
12.432
11.880
6.288
-
-
30.600
101
Sulawesi Tenggara
Buton Utara
KPHL Peropa’Ea Gantara
SK.975/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
15.157
-
2.571
-
-
17.728
102
Sulawesi Tenggara
Konawe
KPHL Konawe
SK.762/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
96.941
8.018
35.668
-
-
140.627
103
Sulawesi Tenggara
Konawe Selatan, Kota Kendari
KPHP Unit XXIV Gularaya
SK. 61/ M enhutII/ 2011
28/ 02/ 2011
41.405
89.343
3.671
-
-
134.419
104
Sulawesi Selatan
Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Gowa, Takalar, KPHP Jeneberang (Unit IX)
Jeneponto
SK. 715/ M enhutII/ 2011
19/ 12/ 2011
60.451
45.471
54.932
-
-
160.854
105
Sulawesi Selatan
Luwu Timur
KPHL Larona M alili (Unit I)
SK. 722/ M enhutII/ 2011
20/ 12/ 2011
156.593
6.391
79.008
-
-
241.992
106
Sulawesi Selatan
Wajo
KPHP Awota
SK.979/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
5.539
13.532
-
-
-
19.071
107
M aluku Utara
Halmahera Selatan
KPHP Bacan
SK.969/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
62.836
7.760
70.212
-
-
140.808
108
M aluku Utara
Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan
KPHP Gunung Sinopa
SK. 337/ M enhutII/ 2010
25/ 05/ 2010
21.056
9.604
13.917
-
-
44.577
109
M aluku
Buru
KPHP Wae Apu
SK.770/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
73.478
62.921
96.033
-
-
232.432
110
M aluku
M aluku Tengah
KPHP Wae Sapalewa
SK. 336/ M enhutII/ 2010
25/ 05/ 2010
4.545
34.609
27.903
-
-
67.057
111
M aluku
Buru, Buru Selatan
KPHP Wae Tina
SK.977/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
51.599
86.938
65.847
-
-
204.384
112
M aluku
Seram Bagian Timur
KPHP Wae Bubi
SK.978/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
12.666
11.059
42.739
-
-
66.464
128
PENETAPAN
SURAT KEPUTUSAN
Luas (ha)
NO
PROVINSI
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
KABUPATEN/ KOTA
2
KPH M ODEL
3
4
NO SK
TANGGAL
Hutan
Lindung
5
6
7
Hutan
Produksi
Hutan
Produksi
Terbatas
8
9
Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi
10
11
Luas Total
(ha)
12
113
Papua Barat
Sorong Selatan
KPHP Sorong Selatan
SK.771/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
121.361
73.189
88.710
-
-
283.260
114
Papua Barat
Kota Sorong
KPHL Kota Sorong (remu)
SK.999/ M enhut-II/ 2013
27/ 12/ 2013
6.602
-
6.173
-
-
12.775
115
Papua Barat
Sorong
KPHP Sorong
SK. 701/ M enhutII/ 2010
20/ 12/ 2010
11.789
111.444
100.136
-
-
223.369
116
Papua
Biak Numfor
KPHL Biak Numfor
SK. 648/ M enhutll/ 2010
22/ 11/ 2010
120.340
30.527
55.149
-
-
206.016
117
Papua
Keerom
KPHP Keerom Revisi
SK.828/ M enhut-II/ 2013
19/ 11/ 2013
49.196
30.330
93.930
-
-
173.456
118
Papua
Sarmi dan Jayapura
KPHP M amberamo Revisi
SK.829/ M enhut-II/ 2013
19/ 11/ 2013
50.492
46.105
159.217
-
-
255.814
119
Papua
Waropen
KPHP Waropen
SK.760/ M enhut-II/ 2012
26/ 12/ 2012
83.372
97.691
5.899
-
-
186.962
120
Papua
Kepulauan Yapen
KPHP Yapen
SK. 786/ M enhutll/ 2009
07/ 12/ 2009
15.100
90.767
-
-
-
105.867
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
Tabel 3.3.2: Perkembangan Penetapan Wilayah KPH (KPHP dan KPHL)
NO
1.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PROVINSI
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Bengkulu
Bangka Belitung
TAHAPAN
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
4.
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
4.
NOM OR
SURAT
KEPUTUSAN
(SK)
SK.932/ M enhutII/ 2014
TAHUN
TANGGAL
2007
Unit
31
Desember
2014
2008
Luas (Ha)
Unit
2009
Luas (Ha)
Unit
2010
Luas
(Ha)
2011
Luas
(Ha)
Unit
2012
Luas
(Ha)
Unit
2013
Luas
(Ha)
Unit
Unit
129
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Usulan Penetapan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penetapan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
35
3.202.990,00
0
0
0
0
0
0
33
3.204.780,00
0
0
0
0
0
0
33
3.196.381,00
0
0
9
1.681.204,00
Usulan Penetapan
0
0
0
0
9
1.681.204,00
Penetapan
0
0
0
0
11
1.679.564,00
1.
Rancang Bangun
0
0
38
3.634.974,00
2.
Arahan Pencadangan
0
0
0
0
0
0
30
3.661.304,87
0
0
0
0
3.
Usulan Penetapan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4.
Penetapan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.
Rancang Bangun
0
0
0
0
0
2.
Arahan Pencadangan
0
0
0
0
0
0
6
259.617,00
3.
Usulan Penetapan
0
0
0
0
0
0
0
0
4.
Penetapan
0
0
0
0
0
0
0
0
1.
Rancang Bangun
0
0
18
1.503.320,00
2.
Arahan Pencadangan
0
0
0
0
17
1.444.198,00
3.
Usulan Penetapan
0
0
0
0
0
0
17
1.461.000,00
4.
Penetapan
0
0
0
0
0
0
17
1.458.934,00
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
5
462.734,00
3.
Usulan Penetapan
0
0
0
0
0
0
7
481.195,00
4.
Penetapan
0
0
0
0
0
p
7
472.664,00
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
0
0
0
0
13
628.165,00
3.
Usulan Penetapan
0
0
0
0
13
4.
Penetapan
0
0
0
0
13
SK.798/ M enhutVII/ 2009
SK. 77/ M enhutVII/ 2010
SK. 91/ M enhutVII/ 2010
SK. 797/ M enhutVII/ 2009
5 M aret
2010
7
Desember
2009
10 Pebruari
2010
19 Pebruari
2010
7
Desember
2009
Unit
6
0
SK. 102/ M enhutII/ 2010
2014
Luas
(Ha)
641.801,00
Luas (Ha)
2.521.333
130
NO
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
PROVINSI
Sumatera Selatan
Lampung
DI. Yogyakarta
Bali
Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
TAHAPAN
TAHUN
NOM OR
SURAT
KEPUTUSAN
(SK)
TANGGAL
SK.76/ M enhutII/ 2010
10 Pebruari
2010
2007
Unit
2008
Luas (Ha)
Unit
2009
Luas (Ha)
Unit
2010
Luas
(Ha)
2011
Luas
(Ha)
Unit
Unit
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
0
0
0
0
20
2.601.689,00
3.
Usulan Penetapan
0
0
0
0
0
0
24
2.433.934,00
4.
Penetapan
0
0
0
0
0
0
24
2.558.407,00
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
12
501.549,00
3.
Usulan Penetapan
0
0
0
0
16
542.704,80
4.
Penetapan
0
0
0
0
0
0
16
518.913,00
1.
Rancang Bangun
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
1
16.358,60
4.
Penetapan
1
16.358,60
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3
106.427,00
3.
Usulan Penetapan
0
0
0
0
4
110.309,62
4.
Penetapan
0
0
0
0
4
105.765,92
23
908.834,00
0
-
23
903.816,30
0
0
0
0
23
889.210,00
0
0
0
0
17
1.240.787,00
0
0
0
0
17
1.240.787,00
0
0
0
0
0
0
17
1.240.787,00
0
0
0
0
0
0
22
1.247.962,00
0
0
38
6.966.136,00
SK. 68/ M enhutII/ 2010
SK. 439/ M enhutII/ 2007
SK. 800/ M enhutII/ 2009
SK. 337/ M enhutVII/ 2009
28 Januari
2010
7
Desember
2009
1.
Rancang Bangun*)
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
1.
Rancang Bangun
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
0
0
0
0
33
6.966.136,00
4.
Penetapan
0
0
0
0
0
0
34
6.973.613,00
1.
Rancang Bangun
0
0
0
0
0
0
31
8.535.128,10
2.
Arahan Pencadangan
0
0
0
0
0
0
0
0
3.
Usulan Penetapan
0
0
0
0
0
0
0
0
4.
Penetapan
0
0
0
0
0
0
0
0
SK. 67/ M enhutII/ 2010
SK.02/ M enhutII/ 2012
Unit
2013
Luas
(Ha)
Unit
13
Desember
2007
2.
SK. 591/ M enhutII/ 2010
2012
Luas
(Ha)
15 Juni
2009
19 Oktober
2010
28 Januari
2010
9 Januari
2012
34
8.510.524
33
8.510.524
2014
Luas
(Ha)
Unit
Luas (Ha)
NO
17.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
PROVINSI
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Gorontalo
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
TAHAPAN
NOM OR
SURAT
KEPUTUSAN
(SK)
TAHUN
TANGGAL
2007
Unit
2008
Luas (Ha)
Unit
2009
Luas (Ha)
Unit
2010
Luas
(Ha)
2011
Luas
(Ha)
Unit
2012
Luas
(Ha)
Unit
Unit
0
0
0
0
0
0
33
12.486.355,00
0
0
0
0
0
0
0
0
Usulan Penetapan
0
0
0
0
0
0
0
0
36
12.606.634
Penetapan
0
0
0
0
0
0
34
12.567.139,00
34
12.567.139,00
0
0
0
0
10
1.390.224,00
Usulan Penetapan
0
0
0
0
0
0
10
1.315.485,29
Penetapan
0
0
0
0
0
0
10
1.403.761,00
7
620.082,00
0
0
0
0
7
583.290,21
0
0
0
0
0
0
7
581.500,00
7
974.232,00
0
0
0
0
9
0
0
0
0
9
429.988,00
0
0
24
3.549.606,00
0
0
0
0
0
0
21
3.218.226,00
0
0
0
0
0
0
21
3.199.086,00
0
0
22
1.835.163,00
0
0
0
0
0
0
10
2.068.188,80
0
0
0
0
0
0
0
0
10
1.814.490
28
2.083.166,00
0
0
25
2.137.155,03
0
0
0
0
25
2.056.922,00
11
862.491,00
0
0
11
861.745,00
0
0
0
0
13
1.099.827,00
1.
Rancang Bangun
2.
Arahan Pencadangan
3.
4.
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
4.
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
SK.674/ M enhutII/ 2011
SK. 78/ M enhutII/ 2010
SK. 65/ M enhutII/ 2010
SK. 796/ M enhutII/ 2009
Sk. 79/ M enhutII/ 2010
SK.88/ M enhutII/ 2011
Sk. 338/ M enhutVII/ 2009
SK. 799/ M enhutII/ 2009
01
Desember
2011
10 Februari
2010
28 Januari
2010
7
Desember
2009
10 Pebruari
2010
09 M aret
2011
15 Juni
2009
7
Desember
2009
*))
2013
Luas
(Ha)
Unit
2014
Luas
(Ha)
Unit
Luas (Ha)
131
132
NO
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
25
26.
27
28
PROVINSI
M aluku
M aluku Utara
Papua
Papua Barat
TAHAPAN
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
4.
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
1.
Rancang Bangun*)
2.
Arahan Pencadangan
3.
Usulan Penetapan
4.
Penetapan
NOM OR
SURAT
KEPUTUSAN
(SK)
SK. 66/ M enhutII/ 2010
TAHUN
TANGGAL
2007
Unit
28 Januari
2010
2008
Luas (Ha)
Unit
2009
Luas (Ha)
Unit
2010
Luas
(Ha)
2011
Luas
(Ha)
Unit
18
2.246.425,00
Usulan Penetapan
0
0
0
0
Penetapan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
1.730.281,00
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
56
18.180.146,00
0
0
0
0
56
18.239.238,00
0
0
0
0
56
18.180.201,00
0
0
21
5.388.407,00
0
0
0
0
21
5.404.745,00
0
0
0
0
21
5.404.745,00
SK. 73/ M enhutII/ 2010
SK. 481/ M enhutII/ 2009
SK. 744/ M enhutII/ 2009
8 Pebruari
2010
18 Agustus
2009
19 Oktober
2009
22
2.207.864,00
16
1.768.424,00
Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/ D 31 Desember 2014
Ket :
0 : Belum ada Proses
*) :Rancang bangun dilaksanakan sebelum tahun 2007
*)) : Ada koreksi data
Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak memiliki wilayah KPH
Unit
2012
Luas
(Ha)
Unit
2013
Luas
(Ha)
Unit
2014
Luas
(Ha)
Unit
Luas (Ha)
Tabel 3.3.3.
Penetapan Wilayah KPH Konservasi sampai dengan Tahun 2014
PENETAPAN KPHK
NO
KPHK
PROVINSI
Surat Keputusan
Tanggal
Luas (ha)
1
Taman Nasional Batang Gadis
Sumatera Utara
SK.786/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
72.150,00
2
Taman Nasional Siberut
Sumatera Barat
SK.787/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
190.500,00
3
Taman Nasional Sembilang
Sumatera Selatan
SK. 748/ M enhut-II/ 2011
30 Desember 2011
202.896,31
4
Taman Nasional Tesso Nilo
Riau
SK.788/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
38.576,00
5
Taman Nasional Bukit Tigapuluh
Riau
SK.789/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
144.223,00
6
Taman Nasional Berbak
Jambi
SK. 774/ M enhut-II/ 2009
7 Desember 2009
62.700,00
7
Taman Nasional Bukit Duabelas
Jambi
SK. 720/ M enhut -II/ 2010
29 Desember 2010
60.500,00
8
Taman Nasional Way Kambas
Lampung
SK. 712/ M enhut-II/ 2010
29 Desember 2010
130.000,00
9
Taman Nasional Ujung Kulon
Banten
SK. 775/ M enhut-II/ 2009
7 Desember 2009
122.956,00
10
Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Banten dan Jawa Barat
SK. 776/ M enhut-II/ 2009
7 Desember 2009
113.357,00
11
Taman Nasional Gunung Ciremai
Jawa Barat
SK.790/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
15.500,00
12
Taman Nasional Gunung M erapi
DIY dan Jawa Tengah
SK. 713/ M enhut-II/ 2010
29 Desember 2010
6.410,00
13
Taman Nasional Karimun Jawa
Jawa Tengah
SK. 749/ M enhut-II/ 2011
30 Desember 2011
111.625,00
14
Taman Nasional Gunung M erbabu
Jawa Tengah
SK. 751/ M enhut-II/ 2011
30 Desember 2011
5.725,00
15
Taman Nasional M eru Betiri
Jawa Timur
SK. 779/ M enhut-II/ 2009
7 Desember 2009
58.000,00
16
Taman Nasional Alas Purwo
Jawa Timur
SK. 801/ M enhut-II/ 2009
7 Desember 2009
43.420,00
17
Taman Nasional Baluran
Jawa Timur
SK. 718/ M enhut-II/ 2010
29 Desember 2010
25.000,00
18
Taman Nasional Bali Barat
Bali
SK. 780/ M enhut-II/ 2009
7 Desember 2009
19.002,89
19
Taman Nasional Gunung Rinjani
Nusa Tenggara Barat
SK. 781/ M enhut-II/ 2009
7 Desember 2009
41.330,00
20
Taman Nasional Laiwangi Wanggameti
Nusa Tenggara Timur
SK. 714/ M enhut II/ 2010
29 Desember 2010
47.014,00
21
Taman Nasional M anupeu Tanah Daru
Nusa Tenggara Timur
SK. 719/ M enhut-II/ 2010
29 Desember 2010
87.984,00
22
Taman Nasional Komodo
Nusa Tenggara Timur
SK. 753/ M enhut-II/ 2011
30 Desember 2011
173.000,00
23
Taman Nasional Danau Kelimutu
Nusa Tenggara Timur
SK. 754/ M enhut-II/ 2011
30 Desember 2011
5.356,50
24
Taman Nasional Danau Sentarum
Kalimantan Barat
SK. 715/ M enhut-II/ 2010
29 Desember 2010
132.000,00
25
Taman Nasional Gunung Palung
Kalimantan Barat
SK. 721/ M enhut-II/ 2010
29 Desember 2010
90.000,00
26
Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya
Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah
SK. 750/ M enhut-II/ 2011
30 Desember 2011
181.090,00
27
Taman Nasional Kutai
Kalimantan Timur
SK. 778/ M enhut-II/ 2009
7 Desember 2009
198.629,00
28
Taman Nasional Kayan M entarang
Kalimantan Timur
SK. 752./ M enhut-II/ 2011
30 Desember 2011
29
Taman Nasional Tanjung Putting
Kalimantan Tengah
SK. 777/ M enhut-II/ 2009
7 Desember 2009
415.040,00
30
Taman Nasional Sebangau
Kalimantan Tengah
SK.791/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
568.700,00
31
Taman Nasional Bunaken
Sulawesi Utara
SK. 782/ M enhut-II/ 2009
7 Desember 2009
89.065,00
32
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Sulawesi Utara dan
Gorontalo
SK. 716/ M enhut-II/ 2010
29 Desember 2010
287.115,00
33
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
Sulawesi Tenggara
SK. 755/ M enhut-II/ 2011
30 Desember 2011
105.194,00
1.360.500,00
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
133
PENETAPAN KPHK
NO
KPHK
PROVINSI
Surat Keputusan
Tanggal
Luas (ha)
34
Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung
Sulawesi Selatan
SK. 717/ M enhut-II/ 2010
29 Desember 2010
43.750,00
35
Taman Nasional M anusela
M aluku
SK. 756/ M enhut-II/ 2011
30 Desember 2011
189.000,00
36
Taman Nasional Aketajawe Lolobata
M aluku Utara
SK.757/ M enhut-II/ 2011
30 Desember 2011
167.300,00
37
Taman Nasional Lorentz
Papua
SK.792/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
2.354.644,00
38
Taman Nasional Wasur
Papua
SK.793/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
413.810,00
39
Rawa Singkil
Aceh
SK.980/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
102.500
40
Kerumutan
Riau
SK.981/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
120.000
41
Arau Hilir
Padang
SK.982/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
105.375
42
Danku Bentayan
Sumatera Selatan
SK.983/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
89.574
43
Guntur-Papandayan
Jawa Barat
SK.984/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
15.318
44
Tambora
Nusa Tenggara Barat
SK.985/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
78.116
45
Ruteng
Nusa Tenggara Timur
SK.986/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
32.248
46
Gunung M elintang
Kalimantan Barat
SK.987/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
25.125
47
M orowali
Sulawesi Tengah
SK.988/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
209.400
48
Towuti
Sulawesi Tengah
SK.989/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
209.400
49
Nantu
Gorontalo
SK.990/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
31.215
50
Jayawijaya
Papua
SK.991/ M enhut-II/ 2013
27 Desember 2013
800.000
Luas Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
134
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
10.191.333,70
Tabel 3.3.4.
Penetapan Kelembagaan KPH M odel sampai dengan Tahun 2014
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Peraturan Gubernur Aceh No.20
Tahun 2013
PERIHAL
Susunan Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh
Tanggal
1
Aceh
Lintas Kabupaten
KPHL M odel Aceh
2
Sumatera Utara
M andailing Natal
KPHP M odel M andailing Peraturan Bupati M andailing Natal Pembentukan UPT KPHP pada Dinas Kehutanan dan
Natal
No 81 Tahun 2011
Perkebunan Kabupaten M andailing Natal
21 Desember 2011
3
Sumatera Utara
Toba Samosir
KPHL M odel Toba
Samosir
Peraturan Bupati Toba Samosir
No.27 Tahun 2013
01 Agustus 2013
4
Sumatera Utara
Asahan, Labuhan Batu, Labuhan
Batu Utara, Toba Samosir
KPHL Unit XXII
Peraturan Gubernur Sumatera
Utara Nomor: 40 Tahun 2014
5
Sumatera Barat
Pesisir Selatan
KPHP M odel Pesisir
Selatan Unit IX
Peraturan Bupati Pesisir Selatan
No.95 Tahun 2013
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP M odel) Pada
Dinas Kehutanan Energi dan Energi Sumber Daya M ineral
05 Juli 2013
6
Sumatera Barat
Dharmasraya
KPHP M odel
Dharmasraya Unit VIII
Peraturan Bupati Dharmasraya
No.29 Tahun 2013
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten
Dharmasraya
01 Agustus 2013
7
Sumatera Barat
Sijunjung
KPHL M odel Sijunjung
Peraturan Bupati Sijunjung No. 18
Tahun 2011
Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHL M odel Kab. Sijunjung 08 Agustus 2011
8
Sumatera Barat
Lima Puluh Kota
KPHL M odel Lima Puluh
Kota
Peraturan Bupati Lima Puluh Kota
Nomor 122 Tahun 2011
Susunan dan Tata Kerja UPT KPHL M odel pada Dinas
Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Lima Puluh Kota
18 Oktober 2011
9
Sumatera Barat
Solok
KPHL M odel Solok
Peraturan Bupati Solok 56 Tahun
2011
Perubahan atas Peraturan Bupati Solok Nomor 11 Tahun
2011 Tentang Unit Pelaksana Teknis
02 Desember 2011
10
Sumatera Barat
Kota: Padang, Padang Panjang,
Sawahlunto, Solok; Kab: Padang
Pariaman, Pesisir Selatan, Solok,
Tanah Datar
KPHL Bukit Barisan (Unit
IV)
Peraturan Gubernur Sumatera
barat No.24 Tahun 2014
Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat
25 Februari 2014
11
Sumatera Selatan
M usi Rawas
KPHP M odel Lakitan
Peraturan Bupati M usi Rawas No.
27 Tahun 2010 diganti dengan
Peraturan Bupati M usi Rawas
Utara No.22 Tahun 2014
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian, Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten M usi Rawas Utara
04 Oktober 2010
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) M odel pada
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toba Samosir
12 April 2013
27 November 2014
135
136
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan
Kabupaten M usi Rawas
Tanggal
12
Sumatera Selatan
M usi Rawas
KPHP M odel Rawas
Peraturan Bupati M usi Rawas No.
27 Tahun 2010 diganti dengan
Peraturan Bupati M usi Rawas
Utara No.22 Tahun 2014
04 Oktober 2010
13
Sumatera Selatan
M usi Banyuasin
KPHP M odel Lalan
Peraturan Daerah Kabupaten M usi Pembentukan Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan
Banyuasin Nomor 6 Tahun 2011
Produksi Kabupaten M usi Banyuasin
19 Desember 2011
14
Sumatera Selatan
M usi Banyuasin
KPHP M odel M eranti
Peraturan Daerah Kabupaten M usi Pembentukan Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan
Banyuasin Nomor 6 Tahun 2011
Produksi Kabupaten M usi Banyuasin
19 Desember 2011
15
Sumatera Selatan
Ogan Komering Ulu , M uara
Enim , Lahat
KPHP M odel Benakat
Peraturan Daerah Provinsi
Sumatera Selatan No.16 Tahun
2013
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi Provinsi Sumatera Selatan
30 Desember 2013
16
Sumatera Selatan
Banyuasin
KPHL M odel Banyuasin
Peraturan Bupati Banyuasin
No.420 Tahun 2013
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis kesatuan Pengelolaan
Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
24 April 2013
17
Kepulauan Riau
Kep.Karimun
KPHL M odel Karimun
Keputusan Bupati Karimun No.97
Tahun 2012
Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karimun Tahun 2012
28 M aret 2012
18
Riau
Kepulauan M eranti
KPHP M odel Tebing
Tinggi
Peraturan Bupati Kepulauan
M eranti Nomor 58 Tahun 2011
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPT KPHP M odel
Tebing Tinggi pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Kepulauan M eranti
08 Agustus 2011
19
Riau
Pelalawan, Siak
KPHP M odel Tasik Besar
Serkap
Peraturan Gubernur Riau No 47
Tahun 2011
Organisasi, Tata Kerja dan Uraian Tugas UPT KPHP M odel
Tasik Besar Serkap
31 Oktober 2011
20
Riau
Kab: Siak, Kampar danKota
Pekanbaru
KPHP M inas - Tahura
Peraturan Gubernur Riau Nomor
10 Tahun 2014
Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Lembaga
Teknis daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau
17 Januari 2014
PENETAPAN
NO
21
PROVINSI
Riau
KABUPATEN/ KOTA
Kampar
KPH M ODEL
KPHL M odel Kampar Kiri
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Tanggal
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Peraturan Bupati Kampar No.08
Tahun 2009
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kampar
24 Febuari 2009
Peraturan Bupati Kampar No. 27
Tahun 2010
Perubahan Peraturan Bupati Kampar No. 08 Tahun 2009
tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kampar
7 Juni 2010
Peraturan Bupati Kampar No. 35
Tahun 2010
Perubahan Kedua Peraturan Bupati Kampar No. 08 Tahun
2009 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kampar
7 Oktober 2010
Peraturan Bupati Kampar No. 24a
Tahun 2012
Perubahan Ketiga Peraturan Bupati Kampar No. 08 Tahun
2009 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kampar
13 Juli 2012
137
22
Kepulauan Bangka Bangka Tengah
Belitung
KPHP M odel Sungai
Sembulan
Peraturan Bupati Bangka Tengah
No. 10 Tahun 2011
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana
Teknis pada Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Bangka Tengah
14 Februari 2011
23
Kepulauan Bangka Bangka Barat
Belitung
KPHP M odel Rambat
M enduyung
Peraturan Bupati Bangka Barat
No.19 Tahun 2012
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan
05 Juli 2012
24
Kepulauan Bangka Belitung Timur
Belitung
KPHP M odel Gunung
Duren
Peraturan Bupati Belitung Timur
No.22 Tahun 2012
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan pada Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Belitung Timur
30 Juli 2012
25
Kepulauan Bangka Bangka
Belitung
KPHP M odel SigambirKotawringin
Peraturan Bupati Bangka No.19
Tahun 2012
Perubahan Atas Peraturan Bupati Bangka Nomor 5 Tahun
2012 tentang pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Daerah dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada struktur
organisasi lembaga teknis daerah
20 Nopember 2012
26
Bengkulu
M uko-M uko
KPHP M odel M ukoM uko
Peraturan Bupati M uko M uko No
02 2012
Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata kerja KPH
M odel Kabupaten M uko M uko
05 Januari 2012
27
Bengkulu
Bengkulu Utara
KPHP M odel Bengkulu
Utara
Peraturan Bupati Bengkulu Utara
No.20 Tahun 2013
Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi M odel Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Bengkulu Utara
08 Agustus 2013
138
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Tanggal
28
Bengkulu
Rejang Lebong
KPHL M odel Rejang
Lebong
Peraturan Bupati Rejang Lebong
No.27 Tahun 2013
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Rejang Lebong
1 November 2013
29
Jambi
Tanjung Jabung Barat
KPHL M odel Sungai
Beram Hitam
Peraturan Bupati Tanjung Jabung
Barat No 18 Tahun 2010
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit PelaksanaTeknis
Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
8 Oktober 2010
30
Jambi
M erangin
KPHP M odel M erangin
Peraturan Bupati M erangin No 33 Tugas dan Fungsi UPT Dinas KPHP Bukit Lubuk Pekak-Hulu 30 Desember 2011
Tahun 2011
Landai
31
Jambi
Sarolangun
KPHP M odel Limau (Unit Peraturan Bupati No 15 Tahun
VII)
2012
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit PelaksanaTeknis
Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Dinas
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sarolangun
10 April 2012
32
Jambi
Kerinci
KPHP M odel Kerinci
Peraturan Bupati Kerinci No.14
Tahun 2013
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kehutanan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi pada
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kerinci
17 Juni 2013
33
Lampung
Lampung Tengah
KPHP M odel Reg. 47
Way Terusan
Peraturan Bupati Lampung Tengah Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHP
No. 10 Tahun 2008
Register 47 Way Terusan Kab. Lampung Tengah
18 M aret 2008
34
Lampung
Tanggamus, Lampung Tengah,
Lampung Barat
KPHL M odel Batu Tegi
Peraturan Gubernur Lampung No.
27 Tahun 2010
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja UPTD pada Dinas
Daerah Provinsi Lampung
06 Agustus 2010
35
Lampung
Lampung Selatan dan Lampung
Timur
KPHP M odel Gedong
Wani (Unit XVI)
Peraturan Gubernur Lampung No.
27 Tahun 2010
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja UPTD pada Dinas
Daerah Provinsi Lampung
06 Agustus 2010
36
Lampung
Tulang Bawang dan Way Kanan
KPHP M odel M uara Dua
Peraturan Gubernur Lampung No.
27 Tahun 2010
Perbentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Provinsi Lampung
06 Agustus 2010
37
Lampung
Lampung Selatan
KPHL M odel Rajabasa
Peraturan Bupati Lampung
Selatan No 26 Tahun 2011
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis (UPT) KPHL Rajabasa pada Dinas Kehutanan
Kabupaten Lampung Selatan
15 September 2011
38
Lampung
Tanggamus
KPHL M odel Kota
Agung Utara (Unit X)
Peraturan Daerah Kabupa
tentanggamus No 21 Tahun 2011
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja KPHL Kabupa
tentanggamus
30 Desember 2011
39
Lampung
Way Kanan
KPHP M odel Bukit
Punggur
Peraturan Bupati Way Kanan
No.12 Tahun 2013
Pembentukan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kesatuan
Pengelolaan Hutan Bukit Punggur (unitIII) pada Dinas
Kabupaten Way Kanan
06 M aret 2013
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Tanggal
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
40
Lampung
Pesawaran
KPHP M odel Pesawaran
Peraturan Bupati Pesawaran No.10 Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Tahun 2013
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung M odel Pesawaran
Kabupaten Pesawaran
27 M ei 2013
41
Lampung
M esuji
KPHP M odel Sungai
Buaya
Peraturan Bupati Kabupaten
M esuji No. 16 Tahun 2012
04 September 2012
42
D.I Yogyakarta
Kulon Progo, Bantul, dan
Gunung Kidul
KPHP M odel Yogyakarta Peraturan Gubernur DIY No. 50
Tahun 2008
Peraturan Gubernur DIY No 36
Tahun 2008
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit V/ Register 45
Sungai Buaya M esuji (UPTD KPHP V Sungai Buaya)
Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis
pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Organisasi dan tata kerja UPTD dan UPT Lembaga Teknis
Daerah Provinsi DIY
04 Desember 2008
43
Bali
Jembrana, Buleleng, Tabanan
KPHL M odel Bali Barat
Peraturan Daerah Provinsi Bali No. Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali
2 Tahun 2008
10 Juli 2008
44
Bali
Buleleng, Bangli, Tabanan dan
Badung
KPHL M odel Bali Tengah Peraturan Daerah Provinsi Bali No. Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali
(Unit II)
2 Tahun 2008
10 Juli 2008
45
Bali
Buleleng, Karang Asem, Bangli
dan Klungkung
KPHL M odel Bali Timur
(Unit III)
Peraturan Daerah Provinsi Bali No. Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali
2 Tahun 2008
10 Juli 2008
46
Nusa Tenggara
Barat
Lombok Barat, Lombok Utara
KPHL M odel Rinjani
Barat
Peraturan Daerah Provinsi NTB
No.13 Tahun 2014
Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun
2009 tentang organisasi dan Tata Kerja Lembaga lain
sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Provinsi NTB
17 Desember 2014
47
Nusa Tenggara
Barat
Batu Lanteh
KPHP M odel Batu
Lanteh
Perda Kab.Sumbawa No.11 Tahun
2013
Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi batulanteh Kab.Sumbawa
15 Juli 2013
48
Nusa Tenggara
Barat
Sumbawa
KPHL M odel Ampang
Peraturan Bupati Sumbawa Nomor Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan
1 Tahun 2008
Perkebunan Kabupaten Sumbawa
21 Januari 2008
49
Nusa Tenggara
Barat
Lombok Timur
KPHL M odel Rinjani
Timur (Unit IV)
Peraturan Bupati Lombok Timur
No.13 Tahun 2012
UPT Dinas pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Lombok Timur
05 M aret 2012
50
Nusa Tenggara
Barat
Bima, Kota Bima
KPHP M odel M aria
Peraturan Daerah Provinsi NTB
No.13 Tahun 2014
Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun
2009 tentang organisasi dan Tata Kerja Lembaga lain
sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Provinsi NTB
17 Desember 2014
139
140
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Tanggal
51
Nusa Tenggara
Barat
Bima, Dompu
KPHP M odel Tambora
Utara
Peraturan Daerah Provinsi NTB
No.13 Tahun 2014
Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun
2009 tentang organisasi dan Tata Kerja Lembaga lain
sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Provinsi NTB
17 Desember 2014
52
Nusa Tenggara
Barat
Sumbawa Barat
KPHP M odel Sejorong
Peraturan Bupati Sumbawa Barat
No.20 Tahun 2012
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) pada Dinas
Kehutanan dan Pertanian Kab.Sumbawa Barat
23 Juli 2012
53
Nusa Tenggara
Barat
Lombok Tengah
KPHL M odel Tastura
Peraturan Bupati Lombok Tengah
No.37 Tahun 2013
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Tastura Dinas
Kehutaban dan Perkebunan Kab.Lombok Tenggah
18 Oktober 2013
54
Nusa Tenggara
Timur
Rote Ndao
KPHP M odel Rote Ndao
Peraturan Daerah Kabupaten Rote
Ndao Nomor 9 Tahun 2012
Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan
HutanProduksi M odel Rote Ndao Kabupaten Rote Ndao
16 Oktober 2012
55
Nusa Tenggara
Timur
Kupang, Timor Tengah Selatan
dan Timor Tengah Utara
KPHL M odel M utis
Timau
Peraturan Daerah Prov NTT No.2
Tahun 2012
Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan
Lindung M odel M utis Timau Unit XIX Prov NTT
09 Agustus 2012
56
Nusa Tenggara
Timur
Alor
KPHP M odel Alor Pantar
Peraturan Bupati Alor Nomor 2
Tahun 2013
Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan
Lindung (KPHL) M odel Alor Pantar
15 Februari 2013
57
Nusa Tenggara
Timur
M anggarai Barat
KPHP M odel M anggarai
Barat
Peraturan Bupati M anggarai Barat
Nomor 29 Tahun 2013
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten M anggarai
Barat
30 Oktober 2013
58
Kalimantan Barat
Sintang
KPHP M odel Sintang
Peraturan Bupati Sintang No. 62
Tahun 2010
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan
Hutan Produksi Sungai M erakai pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kab. Sintang
23 Desember 2010
59
Kalimantan Barat
Kapuas Hulu
KPHL M odel Kapuas
Peraturan Bupati Kapuas Hulu
Hulu (Unit XVIII dan XIX) No.35 Tahun 2011
Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan M odel
Kabupaten Kapuas Hulu
16 November 2011
60
Kalimantan Barat
Ketapang
KPHP M odel
Kendawangan
Surat Penunjukan Bupati
Kendawangan No.522/ 2722/
dkn/ 2012
M enunjuk Unit Pelaksana Pengamanan dan Rehabilitasi
Hutan (UPPRH) Kendawangan sebagai Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) M odel yang
Pembinaan dan Pendanaannya oleh Kementerian
Kehutanan
20 November 2012
61
Kalimantan Timur
Kota Tarakan
KPHL M odel Tarakan
Peraturan Walikota Tarakan No. 67 Tupoksi serta Tata Kerja Organisasi UPT KPHL di
Tahun 2009
Lingkungan Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi
Kota Tarakan
09 Desember 2009
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Tanggal
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
62
Kalimantan Timur
Berau
KPHP M odel Berau Barat Peraturan Bupati Berau Nomor 53
Tahun 2011
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
29 Desember 2011
Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)
M odel Berau Barat pada Dinas Kehutanan Kabupaten Berau
63
Kalimantan Timur
Bulungan
KPHP M odel Kayan
Bulungan
Peraturan Bupati Bulungan No.27
Tahun 2009
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Kehutanan Kabupaten Bulungan
64
Kalimantan Timur
M alinau
KPHP M odel M alinau
Peraturan Bupati M alinau No.199
Tahun 2013
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas KPHP
pada Dinas Kehutanan Kabupaten M alinau
65
Kalimantan Timur
Kutai Kartanegara, Kutai Barat,
Paser, Penajam Paser Utara, Kota
Balikpapan
KPHP M odel M eratus
Peraturan Gubernur Kalimantan
Timur No.77 Tahun 2013
66
Kalimantan Timur
Paser
KPHP M odel Kendilo
Peraturan Bupati Paser Nomor 17
Tahun 2013
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada
Dinas Kehutanan Kabupaten Paser
07 Januari 2013
67
Kalimantan
Selatan
Banjar
KPHP M odel Banjar
Peraturan Bupati Banjar No. 13
Tahun 2009
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPT KPH Kab.
Banjar
01 Juli 2009
68
Kalimantan
Selatan
Tanah Laut
KPHP M odel Tanah Laut
Peraturan Bupati Tanah Laut No.48 Perubahan atas Peraturan Bupati Tanah Laut No.9 Tahun
Tahun 2011
2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan di Lingkungan
Pemerintahan Tanah Laut
01 Desember 2011
69
Kalimantan
Selatan
Kota Baru
KPHP M odel Pulau Laut
dan Sebuku (Unit III)
Peraturan Bupati Kota Baru No.37
Tahun 2012
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja UPT KPHP dan
UPT KPHL Kabupaten Kotabaru
03 Februari 2012
70
Kalimantan
Selatan
Hulu Sungai Selatan
KPHL M odel Hulu
Sungai Selatan
Peraturan Bupati Hulu Sungai
Selatan No 33 Tahun 2012
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Kabupaten Hulu
Sungai Selatan
24 Desember 2012
71
Kalimantan
Selatan
Tabalong
KPHP M odel Tabalong
Peraturan Bupati Tabalong No.36
Tahun 2012
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Tabalong
17 Desember 2012
72
Kalimantan
Tengah
Kapuas
KPHL M odel Kapuas
Peraturan Bupati Kapuas No.197
Tahun 2011
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Kesatuan Pengelolaan
Hutan Lindung (KPHL) M odel Kapuas Dinas Perkebunan
dan Kehutanan Kabupaten Kapuas
06 Desember 2011
30 Desember 2013
141
142
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)
M odel Seruyan di Kabupaten Seruyan
Tanggal
73
Kalimantan
Tengah
Seruyan
KPHP M odel Seruyan
(Unit XXI)
Peraturan Bupati Seruyan No 26
Tahun 2012
04 Februari 2012
74
Kalimantan
Tengah
Lamandau
KPHP M odel Lamandau
(Unit XXXIII)
Peraturan Bupati Lamandau No.10 Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Tahun 2012
(UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Daerah
Kabupaten Lamandau
02 Januari 2012
75
Kalimantan
Tengah
Kotawaringin Barat
KPHP M odel
Kotawaringin Barat
Peraturan Bupati Kotawaringin
Barat No. 25 Tahun 2013
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi M odel
Kotawaringin Barat Pada Dinas Kehutanan
24 M ei 2013
76
Kalimantan
Tengah
M urung Raya
KPHP M odel M urung
Raya
Peraturan Bupati M urung Raya
No.7 Tahun 2013
Organisasi dan Tata Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) pada Dinas
Kehutanan Kabupaten M urung Raya
02 Januari 2013
77
Kalimantan
Tengah
Gunung M as
KPHP M odel Gunung
M as
Peraturan Bupati Gunung M as
No.17 Tahun 2012
Organisasi dan Tata Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit XVI
Dinas Kehutanan Kabupaten Gunung M as
26 Nopember 2012
78
Kalimantan
Tengah
Barito Selatan
KPHP M odel Gerbang
Barito
Peraturan Bupati Kabupaten Barito Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Selatan No.24 Tahun 2013
Kehutanan dan Perkembunan Kabupaten Barito Selatan
04 M aret 2013
79
Sulawesi Utara
Bolaang M ongondow, M inahasa
Selatan
KPHP M odel Poigar
Peraturan Gubernur Sulawesi
Utara No. 4 Tahun 2011
Perubahan Peraturan Gubernur No 94 Tahun 2008 tentang
Pembentukan UPT Dinas pada Dinas Kehutanan Prov.
Sulawesi Utara
16 M aret 2011
80
Gorontalo
Pohuwato
KPHL M odel Unit III
Pohuwato
Peraturan Bupati Pohuwato No. 9
Tahun 2008
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kab. Pohuwato No. 1 Tahun
2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi Kabupaten
Pohuwato
08 April 2008
81
Gorontalo
Boalemo
KPHP M odel Boalemo
(Unit V)
Peraturan Bupati Boalemo No. 12
Tahun 2011
Pembentukan Organisasi UPTD Kesatuan Pengelolaan
12 M ei 2011
Hutan Produksi Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi
Kab. Boalemo.
82
Gorontalo
Gorontalo Utara
KPHP M odel Gorontalo
Utara
Peraturan Bupati Gorontalo Utara
No.6 Tahun 2012
Pembentukan Kelembagaan Unit Pelaksana Teknis
23 Juli 2012
Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPHP) Dinas
Kehutanan Pertambangan dan Energi Kabupaten Gorontalo
Utara
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Tanggal
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
83
Gorontalo
Gorontalo
KPHP M odel Gorontalo
Peraturan Bupati Gorontalo No.17
Tahun 2013
Nama dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi Kabupaten
Gorontalo
27 M aret 2013
84
Sulawesi Tengah
Poso
KPHP M odel Rano
Patanu (Unit XI)
Peraturan Bupati Poso No.54
Tahun 2011
Organisasi dan Tata Kerja KPHP M odel Sintuwu M aroso
Kabupaten Poso
03 Desember 2011
85
Sulawesi Tengah
Donggala, Parigi M outong
KPHP M odel Dampelas
Tinombo
Peraturan Gubernur Sulawesi
Tengah No. 45 Tahun 2012
Perubahan atas Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah
No.05 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan di Lingkungan
Pemerintah Sulawesi Tengah
27 Nopember 2012
86
Sulawesi Tengah
Parigi M outong , Sigi, Donggala
, Kota Palu
KPHP M odel Dolago
Tanggunung
Peraturan Gubernur Sulawesi
Tengah No.45 Tahun 2012
Perubahan atas Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah
No.05 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan di Lingkungan
Pemerintah Sulawesi Tengah
27 November 2012
87
Sulawesi Tengah
Banggai
KPHP M odel Balantak
Keputusan Bupati Banggai No
821.2/ 698/ Dishut
Penunjukan dan Penetapan Struktural Kepala dan Staf
Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHL) Balantak Dinas
Kehutanan Kabupaten Banggai
30 April 2013
88
Sulawesi Tengah
Buol
KPHP M odel Pogogul
Keputusan Bupati Buol No.800/ 10- Penunjukan dan Penetapan Pejabat Struktural Kepala
71/ Dishut
dan Staf Pengelolah UPTD KPHP Unit I Pogugol Dinas
Kehutanan Kabupaten Buol
07 M aret 2013
Peraturan Bupati Buol No.04/
Dishut Tahun 2013
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) M odel Unit 1 Pogogul
pada Dinas Kehutanan Kabupaten Buol
Perubahan atas peraturan Gubernur Sulawesi Tengah
No.05 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan di lingkungan
pemerintahan daerah Sulawesi Tengah
27 Nopember 2012
Pembentukan Organisasi/ Kelembagaan dan Penunjukan
Personil pada Kesatuan Pengelolaan Hutan M apili
10 M aret 2010
89
Sulawesi Tengah
Banggai, Tojo Una-Una,
M orowali
KPHP M odel Toili
Baturube
Peraturan Gubernur Sulawesi
Tengah No.45 Tahun 2012
90
Sulawesi Tengah
Tojo Una-Una
KPHP Sivia Patuju/ Tojo
Una-Una (Unit XVII)
Peraturan Bupati Tojo Una-Una
No.21 Tahun 2014
91
Sulawesi Barat
Polewali M andar
KPHL M odel M apilli
Keputusan Bupati Polewali
M andar No. 91 Tahun 2010
143
144
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Tanggal
92
Sulawesi Barat
M amuju Utara
KPHL M odel Unit II
Lariang
Keputusan Bupati M amuju
Utara No 542 Tahun 2010 dan
Keputusan Bupati M amuju Utara
No. 015 Tahun 2011
Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPH pada Dinas Kehutanan 03 Januari 2011
Kabupaten M amuju Utara dan tentang Personel UPTD
Lariang Dinas Kehutanan Kabupaten M amuju Utara
93
Sulawesi Barat
M amasa
KPHL M odel M amasa
Tengah
Peraturan Bupati M amasa No.8
Tahun 2010
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah
pada Dinas Kehutanan Kabupaten M amasa
05 Oktober 2010
Keputusan Bupati M amasa No,
522.7/ Kpts-126/ X/ 2010
Tugas Pokok dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) pada Dinas Kehutanan
7 Oktober 2010
Peraturan Bupati M amasa No.8
Tahun 2010
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah
pada Dinas Kehutanan Kabupaten M amasa
05 Oktober 2010
Keputusan Bupati M amasa No,
522.7/ Kpts-126/ X/ 2010
Tugas Pokok dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) pada Dinas Kehutanan
7 Oktober 2010
94
Sulawesi Barat
M amasa
KPHP M odel M amasa
Barat
95
Sulawesi Barat
M amuju, M amasa
KPHL M odel Ganda
Dewata (Unit XII)
Peraturan Gubernur Sulawesi
Barat No.27 Tahun 2011
Peraturan Gubernur Sulawesi Barat tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) Ganda Dewata pada Dinas
Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat
30 Desember 2011
96
Sulawesi Barat
M ajene
KPHL M odel M alunda
Peraturan Bupati M ajene No.1
Tahun 2012
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan M alunda pada Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten M ajene
25 Januari 2012
97
Sulawesi Barat
M amuju, M amuju Tengah
KPHP M odel BudongBudong
Peraturan Gubernur Sulawesi
barat No.07 Tahun 2013
Perubahan atas peraturan Gubernur Sulawesi Barat No.7
Tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan Gubernur
Sulawesi Barat No.1 Tahun 2013 Tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja UPTD pada Dinas-Dinas Daerah
Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
04 April 2013
98
Sulawesi Tenggara Buton
KPHP M odel Unit III
Lakompa
Perda Kab. Buton No.27 Tahun
2013
99
Sulawesi Tenggara Konawe Selatan, Kota Kendari
KPHP M odel Unit XXIV
Gularaya
Peraturan Gubernur Sultra No.42
Tahun 2011
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHP
Gularaya (Unit XXIV) Kab Konawe Selatan dan Kota Kendari
27 Oktober 2011
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Tanggal
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
145
100
Sulawesi Tenggara Bombana
KPHP M odel Bombana
(Unit X)
Peraturan Bupati Bombana No.17
Tahun 2012
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan
Hutan Produksi (KPHP) M odel Unit X Tina Orima Kab.
Bombana
12 September 2012
101
Sulawesi Tenggara Buton Utara
KPHP M odel Peropa’ea
Gantara
Peraturan Bupati Buton Utara
No.22 Tahun 2013
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja serta Tugas Pokok 26 Juli 2013
dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan
Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Kabupaten Buton Utara
102
Sulawesi Tenggara Konawe
KPHP M odel Konawe
Peraturan Bupati Konawe No.6
Tahun 2013
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan
Pengelolaan Hutan Lindung M odel Unit XXII Laiwoi Kab.
Konawe
103
Sulawesi Selatan
Luwu Timur
KPHL M odel Larona
M alili
Peraturan Daerah Kab. Luwu Timur Organisasi dan Tata Kerja KPHL Kabupaten Luwu Timur
No.38 Tahun 2011
104
Sulawesi Selatan
Bone, Sinjai, Bulukumba,
Bantaeng, Gowa,Jeneponto,
Takalar
KPHP M odel Jeneberang Peraturan Gubernur Sulawesi
(Unit IX)
Selatan No.29 Tahun 2012
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan
29 Juni 2012
105
Sulawesi Selatan
Wajo
KPHP M odel Awota
Peraturan Bupati Wajo No.21
Tahun 2010 diganti dengan
Peraturan Bupati Wajo No.14
Tahun 2014
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Wajo
22 April 2014
106
M aluku Utara
Halmahera Tengah, Kota Tidore
Kepulauan
KPHP M odel Gunung
Sinopa
Peraturan Gubernur M aluku Utara
No.7 Tahun 2011
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Kesatuan Pengelolaan
Hutan Lindung (KPHL) M odel Gunung Sinopa pada Dinas
Kehutanan Provinsi M aluku Utara
15 Nopember 2011
107
M aluku Utara
Halmahera Selatan
KPHP M odel Bacan
Peraturan Bupati Halmahera
Selatan No.11 Tahun 2013
Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHP Dinas Kehutanan
Kabupaten Halmahera Selatan
108
M aluku
M aluku Tengah
KPHP M odel Wae
Sapalewa
Peraturan Bupati M aluku Tengah
No. 03 Tahun 2012
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja UPT KPHP 19 Januari 2012
M odel Wae Sapalewa pada Dishutbun Kab. M aluku Tengah
109
M aluku
Buru
KPHP M odel Wae Apu
Peraturan Bupati Buru No.37
Tahun 2012
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Buru
07 Desember 2012
110
M aluku
Seram Timur
KPHP M odel Wae Bubi
Peraturan Bupati Seram Bagian
Timur No.06 Tahun 2013
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Seram Bagian
Timur
10 April 2013
13 Februari 2013
31 Desember 2011
146
PENETAPAN
NO
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
KPH M ODEL
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NOM OR SK/ PERATURAN
DAERAH/ GUBERNUR/ BUPATI/
WALIKOTA
PERIHAL
Tanggal
111
M aluku
Buru, Buru Selatan
KPHP Wae Tina (Unit III)
Ada
112
Papua Barat
Sorong Selatan
KPHP M odel Sorong
Selatan
Peraturan Bupati Sorong
Selatan No.07 Tahun 2013
Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPHP) M odel Unit V
pada Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Selatan
20 M ei 2013
113
Papua Barat
Kota Sorong
KPHP M odel Remu
Peraturan Walikota Sorong No.11
Tahun 2013
Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan
Lindung Kota Sorong
19 Juni 2013
114
Papua Barat
Sorong
KPHP M odel Sorong
Peraturan Bupati Sorong Nomor
237 Tahun 2010
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) M odel Kabupaten
Sorong
08 Nopember 2010
115
Papua
Kepulauan Yapen
KPHP M odel Yapen
Peraturan Bupati Kabupaten
Kepulauan Yapen No. 16 Tahun
2010
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPT-KPH)
M odel Yapen pada Dinas Kehutanan Kabupaten Kepulauan
Yapen
01 Nopember 2010
116
Papua
Biak Numfor
KPHL M odel Biak
Numfor
Peraturan Daerah Kabupaten Biak
Numfor Nomor 28 Tahun 2011
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja KPHL
Kabupaten Biak Numfor
14 Desember 2011
117
Papua
Keerom
KPHP M odel Keerom
Peraturan Bupati Keerom No. 10
Tahun 2012
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi (UPTD-KPHP) pada Dinas Perkebunan dan
Kehutanan
26 Nopember 2012
118
Papua
Waropen
KPHP M odel Waropen
Keputusan Bupati Kabupaten
Waropen No.7 Tahun 2012
Pembentukan Kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesatuan Pengelolaan Hutan UPTD KPH M odel Waropen
Kabupaten Waropen Provinsi Papua
29 M aret 2012
119
Papua
Sarmi, Jayapura
KPHP M emberamo (Unit
XXI)
Peraturan Gubernur Papua No.19
Tahun 2014
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas- 12 September 2014
Dinas Daerah Provinsi papua
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
Tabel 3.3.5.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan (PKH)
Tahun 2010
NO
PROVINSI/ Province
TAM BANG
NON
1
2
Nangro Aceh D
3
4
0
NON
TAM BANG
TAM BANG
1
Tahun 2011
NON
TAM BANG
TAM BANG
5
0
Tahun 2012
6
0
NON
TAM BANG
TAM BANG
7
0
Tahun 2013
8
0
10
0
NON
TAM BANG
TAM BANG
9
0
Tahun 2014
NON
TAM BANG
TAM BANG
11
18.765.768
s/ d tahun 2014
12
13
107.647.318
0
Total (Rp.)
TAM BANG
14
15
107.647.318
18.765.768
126.413.086
2
Sumatera Utara
0
55.392.364
0
356.587.073
126.657.500
229.080.139
134.121.120
395.824.316
126.382.500
1.052.418.018
387.161.120
2.089.301.910
2.476.463.030
3
Sumatera Barat
191.952.500
51.097.577
493.296.000
47.603.485
2.188.121.554
52.889.632
310.190.043
100.057.135
497.367.823
49.038.000
3.680.927.920
300.685.829
3.981.613.749
4
Riau
0
0
1.805.871.988
0
3.042.769.963
0
2.863.196.894
648.048.000
3.945.943.975
648.048.000
11.657.782.820
1.296.096.000
12.953.878.820
5
Kepulauan Riau
0
0
0
0
0
0
458.910.361
0
537.804.254
0
996.714.615
0
996.714.615
6
Jambi
431.865.021
886.450.839
589.331.500
1.020.769.160
1.349.213.948
989.791.038
2.769.049.994
1.145.275.114
4.440.913.081
1.244.431.601
9.580.373.544
5.286.717.752
14.867.091.296
7
BENGKULU
412.559.400
25.085.364
611.929.663
4.269.150
282.696.256
53.959.371
923.448.207
23.638.500
1.098.523.433
309.171.600
3.329.156.959
416.123.985
3.745.280.944
8
Bangka Belitung
5.824.617.980
0
3.967.750.491
28.196.757
5.024.365.769
52.387.200
931.335.940
0
2.162.037.377
6.975.882
17.910.107.557
87.559.839
17.997.667.396
9
Sumatera Selatan
4.272.889.745
336.315.582
17.425.432.606
187.299.000
34.031.653.450
1.885.586.273
16.328.754.667
4.149.660.380
52.201.237.739
1.927.216.366
124.259.968.207
8.486.077.601
132.746.045.808
9.890.788.500
16.596.812
10.689.635.246
9.804.400
11.359.677.360
9.804.400
12.206.962.551
6.804.000
30.753.222.219
20.120.497
74.900.285.876
63.130.109
74.963.415.985
0
0
25.490.640
0
11.892.000
0
50.623.693
0
72.057.844
102.755.621
160.064.177
102.755.621
262.819.798
2.325.225.761
0
4.753.463.369
0
7.304.087.075
3.058.676
14.234.873.725
11.413.617
16.864.212.764
5.720.700
45.481.862.694
20.192.993
45.502.055.687
10 NTB
11 Nusa Tenggara Timur
12 Kalimantan Barat
13 Kalimantan Tengah
13.874.158.234
0
20.148.196.728
0
38.397.491.481
51.160.000
54.317.563.694
49.160.000
92.010.733.381
120.848.000
218.748.143.518
221.168.000
218.969.311.518
14 Kalimantan Selatan
75.161.204.522
0
110.058.569.868
92.229.250
128.255.565.280
0
114.132.165.105
0
190.454.411.246
1.594.321
618.061.916.021
93.823.571
618.155.739.592
15 Kalimantan Timur
56.438.962.829
0
250.056.724.301
71.778.000
221.175.300.327
71.778.000
325.049.203.830
159.810.075
417.011.700.857
71.778.000
1.269.731.892.144
375.144.075
1.270.107.036.219
16 Kalimantan Utara
0
0
0
0
0
0
0
0
3.168.686.552
0
3.168.686.552
0
3.168.686.552
17 Sulawesi Utara
0
0
0
0
0
0
1.409.053.440
0
2.442.048.759
0
3.851.102.199
0
3.851.102.199
18 Gorontalo
0
0
0
25.410.000
0
12.705.000
0
338.193.557
0
395.464.800
0
771.773.357
771.773.357
456.953.885
114.182.700
685.880.640
370.953.000
1.640.376.000
117.479.400
3.014.833.007
545.514.423
9.322.148.134
180.844.171
15.120.191.666
1.328.973.694
16.449.165.360
0
0
0
0
258.216.000
0
457.944.442
0
0
0
716.160.442
0
716.160.442
19 Sulawesi Tengah
20 Sulawesi Barat
21 Sulawesi Selatan
22 Sulawesi Tenggara
23 M aluku
24 M aluku Utara
25 Papua Barat
26 Papua
TOTAL
0
272.301.981
14.834.880
256.748.970
361.387.050
282.542.850
450.426.302
294.782.983
967.433.382
306.056.400
1.794.081.614
1.412.433.184
3.206.514.798
960.237.363
76.281.000
2.038.559.298
31.147.139
4.602.984.910
18.191.700
9.280.257.783
44.021.034
16.430.949.784
28.882.383
33.312.989.138
198.523.256
33.511.512.394
0
0
0
0
0
0
517.728.000
0
528.082.560
8.063.661
1.045.810.560
8.063.661
1.053.874.221
3.535.937.490
0
6.568.277.555
0
9.285.149.353
0
19.898.040.669
0
27.558.871.094
0
66.846.276.161
0
66.846.276.161
0
24.528.000
0
114.585.000
0
114.585.000
0
114.585.000
0
121.289.000
0
489.572.000
489.572.000
223.660.500
0
0
0
314.372.891
0
176.473.009
0
1.606.577.575
0
2.321.083.975
2.321.083.975
2.617.380.384 468.697.605.276
4.259.371.570
579.738.683.467
8.222.026.911
872.702.416.076
0
173.777.353.230
2.081.892.719 429.933.244.773
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/ Directorate General of Forestry Planning
8.207.294.596 2.524.849.302.822 25.387.966.180 2.550.237.269.002
4
KSDAE (KONSERVASI SUMBER
DAYA ALAM DAN EKOSISTEM)
KON SERVASI SUMBER DAYA ALAM
DAN EKOSISTEM
2014
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan kosistem mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan konservasi
sumber daya alam dan ekosistemnya.
Penyelenggarakan fungsi:
a.
Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional dan taman
wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan, cagar alam, suaka
margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik baik
insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi pengelolaan kawasan,
dan pengelolaan ekosistem esensial;
b.
Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional dan taman
wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya,pengelolaan cagar alam, suaka
margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik
baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi pengelolaan
kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial;
c.
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidangpenyelenggaraan pengelolaan
taman nasional dan taman wisata alam,pembinaan pengelolaan taman hutan raya,
pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman
hayati spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan
kolaborasi pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial;
d.
Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pengelolaan taman
nasional dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan
cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati
spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi
pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial;
e.
Pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan penyelenggaraan
pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman
hutan raya, pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi
keanekaragaman hayati spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa
lingkungan dan kolaborasi pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial di
daerah;
f.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengelolaan taman nasional
dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan cagar
alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies
dan genetik baik insitu maupun eksitu,pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi
pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial;
h.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh M enteri.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
151
PERLINDUNGAN HUTAN
Perlindungan terhadap kawasan hutan diarahkan untuk mempertahankan eksistensi
kawasan hutan dan keanekaragaman hayatinya serta menjaga agar peranan hutan sebagai
sistem penyangga kehidupan dapat terus berlangsung.
Untuk mencegah kerusakan lebih parah, telah dilakukan operasi Pengamanan Hutan dan
upaya penegakan hukum. Pada tahun 2014 tercatat beberapa perkara tindak pidana Keamanan
hutan sebagaimana tabel 4.3.1.
Sebagaimana dilaporkan oleh pemerintah daerah/ UPT, kebakaran melanda kawasan
hutan seluas ± 32,527.20 ha. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, antara lain dengan
mendeteksi titik api, dimana pada tahun 2014 dideteksi sebanyak 31,266 titik panas.
Sampai dengan akhir tahun 2014, tenaga pengamanan hutan terdiri dari Polisi Kehutanan
(Polhut) sebanyak 8433 orang, Penyidik PNS (PPNS) sebanyak 791 orang dan TPHL sebanyak
2188 orang.
KONSERVASI KAWASAN
Berdasarkan UU Nomor 41/ 1999 tentang Kehutanan, Hutan Konservasi adalah kawasan
hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan
keanekaragaman hayati serta ekosistemnya. Kawasan hutan konservasi dibedakan menjadi
Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru.
Kawasan Suaka Alam adalah hutan yang dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi
pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya,
yang juga berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan. Termasuk dalam kategori kawasan
ini ialah Cagar Alam (CA) dan Suaka M argasatwa. Kedua kategori kawasan tersebut dilindungi
secara ketat, sehingga tidak boleh ada sedikitpun campur tangan manusia dalam proses-proses
alami yang terjadi di dalam kawasan tersebut. Kawasan ini hanya diperuntukkan bagi keperluan
ilmu pengetahuan dan pendidikan. Saat ini terdapat 245 unit Cagar Alam Darat dengan total
luas 3.957.691,66 hektar, dan 5 unit Cagar Alam perairan dengan luas sekitar 152.610 hektar;
sedangkan Suaka M argasatwa darat sebanyak 71 unit dengan luas 5.024.138,29 hektar serta 4
unit Suaka M argasatwa perairan dengan luas sekitar 5.588,25 hektar.
Kawasan Pelestarian Alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai
fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman
jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya. Termasuk ke dalam kategori kawasan ini adalah Taman Nasional, Taman Wisata
Alam dan Taman Hutan Raya.
Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli
yang dikelola dengan sistem zonasi untuk keperluan ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang
budidaya tumbuhan dan/ atau satwa, pariwisata, dan rekreasi. Pada tahun 2012 telah ada 43
unit Taman Nasional Darat dengan luas 12.328.523,34 hektar, dan 7 unit Taman Nasional Laut
dengan luas 4.043.541,30 hektar.
152
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Saat ini terdapat 101 unit
Taman Wisata Alam Darat dengan total luas sekitar 257.323,85 hektar, dan 14 Taman Wisata
Laut dengan total luas sekitar 491.248,00 hektar.
Taman Hutan Raya merupakan kawasan pelestarian alam yang ditetapkan untuk tujuan
koleksi tumbuh-tumbuhan dan/ atau satwa yang alami atau bukan alami, dari jenis asli atau
bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
penunjang budidaya tumbuhan dan/ atau satwa, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Saat ini
terdapat 23 unit Taman Hutan Raya dengan luas total sekitar 351.680,41 hektar.
Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata buru. Saat ini
terdapat 13 unit Taman Buru dengan total luas sekitar 220.951,44 hektar.
Hutan sebagai penyedia keanekaragaman hayati tertinggi tidak hanya menyimpan sumber
daya alam berupa kayu tetapi juga memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.
Sampai tahun 2014, lembaga konservasi sejumlah 54 unit, dan dalam pelaksanaannya
dikelola bersama mitra. Sedangkan unit penangkaran tumbuhan dan satwa liar sampai dengan
tahun 2011 sebanyak 681 unit.
EKSPOR SATWA DAN TUM BUHAN
Pada tahun 2014, perdagangan ke luar negeri/ eksport satwa dan tumbuhan liar dari
alam serta hasil penangkaran seperti ikan arwana dan buaya telah menghasilkan penerimaan
negara yang cukup besar sekitar Rp. 8,372,397,198,- dimana kontribusi nilai ekspor dari satwa
menghasilkan perkiraan devisa sebesar Rp. 4,559,034,548,- (terbesar dihasilkan dari ekspor
ikan arwana yang mencapai Rp. 1,711,733,000,-).
Nilai ekspor beberapa jenis tumbuhan, di antaranya anggrek, gaharu, pakis dan ramin
menghasilkan perkiraan devisa sebesar 2,702,422,659 dan kontribusi dari nilai beberapa jenis
tumbuhan menghasilkan perkiraan devisa sebesar $ 5,921,414,-
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
153
IV.1 KAWASAN KONSERVASI
Conservation Areas
Tabel/ Table 4.1.1
NO
TAM AN NASIONAL
1
2
Jumlah Pengunjung Taman Nasional Tahun 2014/ Number of National Park Visitors in 2014
Penelitian &
Pengembangan
Pendidikan/ Ilmu
Pengetahuan
Rekreasi
Berkemah
Lain-Lain
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
I. BALAI BESAR TAM AN NASIONAL
1
Gunung Leuser
106
21
-
-
4.383
9.777
-
-
206
100
4.695
9.898
14.593
2
Kerinci Seblat
181
-
6.171
444
204
-
-
-
61
6
6.617
450
7.067
3
Bukit Barisan Selatan
296
11
942
176
-
-
-
-
206
13
1.444
200
1.644
4
Bromo Tengger Semeru
1
-
-
-
546.433
23.712
1.011
1
-
-
547.445
23.713
571.158
5
Gunung Gede Pangrango
1.113
-
-
-
59.479
614
8.018
-
96.378
221
164.988
835
165.823
6
Betung Kerihun
-
-
17
35
-
-
-
-
-
-
17
35
52
7
Lore Lindu
263
1
2.706
252
211
9
130
-
132
25
3.442
287
3.729
8
Teluk Cenderawasih
11
-
585
885
-
-
-
-
-
1
596
886
1.482
65
5
-
-
12
-
-
-
-
-
77
5
82
II. BALAI TAM AN NASIONAL
157
9
Batang Gadis
10
Siberut
-
-
-
-
13
-
-
-
-
-
13
-
13
11
Bukit Tigapuluh
5
-
1.400
9
417
-
204
-
68
7
2.094
16
2.110
12
Berbak
90
10
24
20
-
-
-
-
-
-
114
30
144
13
Bukit Dua Belas
125
7
195
23
-
-
-
-
10
-
330
30
360
14
Sembilang
20
-
-
-
81
-
-
-
52
-
153
-
153
15
Way Kambas
-
-
23.931
210
1.432
-
-
-
-
-
25.363
210
25.573
16
Kepulauan Seribu
79
-
14.287
730
1.209
11
-
-
24
-
15.599
741
16.340
17
Ujung Kulon
114
1
7.261
1.186
471
3
20
2
3.357
14
11.223
1.206
12.429
18
Gunung Halimun
31
3
11.100
99
374
-
199
-
-
-
11.704
102
11.806
19
Karimun Jawa
770
21
83.008
13.572
3.224
-
-
-
806
18
87.808
13.611
101.419
20
M eru Betiri
10
-
50.756
2.152
2.878
-
827
-
3.469
-
57.940
2.152
60.092
158
NO
TAM AN NASIONAL
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
2
Penelitian &
Pengembangan
Pendidikan/ Ilmu
Pengetahuan
Rekreasi
Berkemah
Lain-Lain
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
21
Baluran
56
-
54.031
1.212
5.058
-
-
-
20
8
59.165
1.220
60.385
22
Alas Purwo
66
-
72.115
2.980
8.125
-
1.584
-
48.687
-
130.577
2.980
133.557
23
Bali Barat
15
2
11.981
43.900
461
-
2.889
-
-
-
15.346
43.902
59.248
24
Gunung Rinjani
18
-
34.619
26.073
-
-
-
-
62
-
34.699
26.073
60.772
25
M anupeu Tanadaru
-
-
129
5
-
-
-
-
-
-
129
5
134
26
Laiwangi Wanggameti
-
-
20
9
-
-
-
-
-
-
20
9
29
27
Ko m o d o
13
1
36
-
13.447
67.077
-
-
41
11
13.537
67.089
80.626
28
Kelimutu
11
-
18.246
26.396
-
-
-
-
-
-
18.257
26.396
44.653
29
Gunung Palung
4
1
45
16
-
-
-
-
-
-
49
17
66
30
Bukit Baka Bukit Raya
9
-
-
-
-
-
-
-
99
-
108
-
108
31
Danau Sentarum
21
-
-
-
617
79
-
-
6
-
644
79
723
32
Tanjung Puting
24
20
5.315
10.965
244
-
-
-
120
1
5.703
10.986
16.689
33
Kutai
36
1
9.605
309
-
-
-
-
-
-
9.641
310
9.951
34
Kayan M entarang
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
-
4
35
Bunaken
26
6
35.262
9.853
-
-
-
-
-
-
35.288
9.859
45.147
36
Bogani Nani Wartabone
30
1
1.689
378
-
-
-
-
60
18
1.779
397
2.176
37
Taka Bone Rate
5
-
-
-
266
92
8
-
1.899
117
2.178
209
2.387
38
Rawa Aopa Watumohai
21
3
118
5
165
-
196
-
54
-
554
8
562
39
Kepulauan Wakatobi
11
1
348
1.923
62
-
-
-
-
-
421
1.924
2.345
40
M anusela
15
1
61
47
-
-
86
6
11
11
173
65
238
41
Lorentz
-
-
-
-
-
-
-
-
13
4
13
4
17
42
Wasur
16
-
3.750
37
385
-
200
-
50
-
4.401
37
4.438
43
Gunung Ciremai
8
-
336.742
-
-
-
-
-
46
-
336.796
-
336.796
NO
TAM AN NASIONAL
1
2
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
44
Gunung M erbabu
45
Penelitian &
Pengembangan
Pendidikan/ Ilmu
Pengetahuan
Rekreasi
Berkemah
Lain-Lain
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
-
-
-
2
110
-
-
-
11.108
-
11.218
2
11.220
Tesso Nillo
31
-
76
13
479
-
-
-
31
4
617
17
634
46
Sebangau
25
2
112
29
-
-
-
-
17
4
154
35
189
47
Bantimurung Bulusaraung
26
4
365.699
3.799
788
-
-
-
54
-
366.567
3.803
370.370
48
Aketajawe Lolobata
-
-
206
12
-
-
-
-
-
-
206
12
218
49
Kepulauan Togean
-
-
10
-
1
-
-
-
1
-
12
-
12
50
Gunung M erapi
81
-
174.767
1.705
3.042
-
403
-
20.031
279
198.324
1.984
200.308
3.852
123
1.327.365
149.461
654.071
101.374
15.775
9
187.179
862
2.188.242
251.829
2.440.071
JUM LAH
Sumber Data : SIDAK PHKA 2014
159
160
Tabel 4.1.2
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NO.
DATA JUM LAH PENGUNJUNG TAM AN WISATA ALAM TAHUN 2014
PROVINSI
1
2
A.
D ARAT
1
SUM ATERA UTARA
2
Nama Taman Wisata Alam
SUM ATERA BARAT
3
PENELITIAN &
PENGEM BANGAN
Pendidikan/ Ilmu
Pengetahuan
Rekreasi
Berkemah
Lain-Lain
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
Holiday Resort
-
-
255
-
-
-
-
-
-
-
255
0
255
2
Sicikeh-cikeh
-
-
433
-
-
-
-
-
-
-
433
0
433
3
Sijaba Hutaginjang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
4
Deleng Lancuk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
5
Lau debuk-debuk
-
-
600
-
-
-
-
-
-
-
600
0
600
6
Sibolangit
1
-
654
9
-
-
-
-
-
-
655
9
664
7
Lembah Harau
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
0
1
8
M ega M endung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
9
Rimbo Panti
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
3
RIAU
10
Sungai Dumai
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
4
KEP. RIAU
11
M uka Kuning
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
5
JAM BI
12
Bukit Sari
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
6
BENGKULU
13
Bukit Kaba
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
14
Lubuk Tapi-Kayu Ajaran
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
15
Pantai Panjang & P. Baai
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
16
Air Hitam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
17
Way Hawang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
18
Punti Kayu
-
-
148.295
-
-
-
-
-
-
-
148.295
0
148.295
19
Bukit Serelo
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
7
SUM ATERA SELATAN
8
DKI JAKARTA
20
Angke Kapuk
-
-
127.913
273
-
-
-
-
-
-
127.913
273
128.186
9
BANTEN
21
Carita
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
NO.
PROVINSI
1
10
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
11
Nama Taman Wisata Alam
2
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
3
PENELITIAN &
PENGEM BANGAN
Pendidikan/ Ilmu
Pengetahuan
Rekreasi
Berkemah
Lain-Lain
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
22
Telaga Warna
2
-
23.514
6.055
-
-
-
-
-
-
23.516
6.055
29.571
23
Gunung Pancar
-
-
72.102
920
-
-
-
-
-
-
72.102
920
73.022
24
Jember
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
25
Sukawayana
-
-
6.443
7
-
-
-
-
-
-
6.443
7
6.450
26
Cimanggu
5
-
124.513
65
-
-
-
-
-
-
124.518
65
124.583
27
Tangkuban Perahu
-
-
1.270.241
187.683
524
-
-
-
-
-
1.270.765
187.683
1.458.448
28
Telaga Patengang
3
-
122.729
1.259
179
-
-
-
-
-
122.911
1.259
124.170
29
Gunung Tampomas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
30
Telaga Bodas
-
-
12.213
8
45
-
-
-
-
-
12.258
8
12.266
31
G.Papandayan
3
-
72.004
464
150
-
-
-
-
-
72.157
464
72.621
32
Kawah Kamojang
25
-
17.833
173
300
-
-
-
-
-
18.158
173
18.331
33
Gunung Guntur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
34
P.Pangandaran
2
-
76.172
1.109
314
-
-
-
-
-
76.488
1.109
77.597
35
Linggarjati
-
-
66.830
-
-
-
-
-
-
-
66.830
0
66.830
36
Grojogan Sewu
-
-
386.041
1.645
-
-
-
-
-
-
386.041
1.645
387.686
37
Gunung Selok
-
-
1.993
-
-
-
-
-
-
-
1.993
0
1.993
38
Sumber Semen
-
-
3.328
-
-
-
-
-
-
-
3.328
0
3.328
39
Telogo Warno/ Pengilon
-
-
337.624
7.769
-
-
-
-
-
-
337.624
7.769
345.393
Gunung Gamping
-
-
-
-
-
-
1.146
-
203
0
1.349
0
1.349
12
D.I. YOGYAKARTA
40
13
JAWA TIM UR
41
Gunung Baung
-
-
3.888
423
-
-
1
-
-
-
3.889
423
4.312
42
Kawah Ijen M erapi Ungupungup
-
-
-
-
-
-
-
-
47.635
9.982
47.635
9.982
57.617
43
Tretes
-
-
5.815
-
-
-
-
-
-
-
5.815
0
5.815
161
162
NO.
PROVINSI
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
14
15
16
Nama Taman Wisata Alam
2
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIM UR
3
PENELITIAN &
PENGEM BANGAN
Pendidikan/ Ilmu
Pengetahuan
Rekreasi
Berkemah
Lain-Lain
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
44
Panelokan
-
-
23.625
23.900
-
-
-
-
-
-
23.625
23.900
47.525
45
Danau Buyan / D.
Tamblingan
-
90
3.276
4.455
-
-
-
-
706
-
3.982
4.545
8.527
46
Sangeh
-
-
61.021
20.413
-
-
-
-
-
-
61.021
20.413
81.434
47
Suranadi
-
-
3.204
191
-
-
315
-
456
43
3.975
234
4.209
48
Pelangan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
49
Kerandangan
1
-
2.890
657
-
-
359
-
355
-
3.605
657
4.262
50
Bangko-bangko
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
51
Tanjung Tampa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
52
Semongkat
-
-
1.280
-
-
-
-
-
-
-
1.280
0
1.280
53
Gn. Tunak
4
-
562
20
-
-
-
-
-
9
566
29
595
54
Danau Rawa Taliwang
1
-
299
-
-
-
-
-
-
-
300
0
300
55
M adapangga
-
-
1.613
-
-
-
-
-
-
-
1.613
0
1.613
56
Tuti Adigae
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
57
Pulau Batang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
58
Pulau M anipo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
59
Kemang Beleng
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
60
Ruteng (Pucuk Ranaka)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
61
Bipolo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
62
Pulau Besar
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
63
Pulau Rusa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
64
Iegon Ilemedo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
65
Pulau Lapang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
66
Baumata
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
67
Camplong (RTK.12)
-
-
10.891
4.081
500
-
-
-
700
-
12.091
4.081
16.172
NO.
1
17
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
18
19
20
PROVINSI
Nama Taman Wisata Alam
2
KALIM ANTAN BARAT
KALIM ANTAN TENGAH
KALIM ANTAN SELATAN
SULAWESI UTARA
21
SULAWESI TENGAH
22
SULAWESI SELATAN
3
PENELITIAN &
PENGEM BANGAN
Pendidikan/ Ilmu
Pengetahuan
Rekreasi
Berkemah
Lain-Lain
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
163
68
Baning
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
69
Bukit Kelam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
70
Asuansang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
71
Gunung Dungan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
72
Sungai Liku
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
73
Tanjung Belimbing
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
74
Gn. M elintang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
75
Bukit Tangkiling
30
-
7.735
-
-
-
-
-
-
-
7.765
0
7.765
76
Tanjung Keluang
-
-
40.100
545
3
-
-
-
-
-
40.103
545
40.648
77
Pleihari Tanah Laut
-
-
52.685
171
-
-
-
-
-
-
52.685
171
52.856
78
Pulau Kembang
-
-
15.646
-
-
-
-
-
-
-
15.646
0
15.646
79
Pulau Bakut
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
80
Batu Angus
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
81
Batu Putih
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
82
Air Terjun Wera
-
-
1.874
-
-
-
-
-
-
-
1.874
0
1.874
83
Bancea
-
-
176
-
-
-
-
-
-
-
176
0
176
84
Danau M atano
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
85
Sidrap
-
-
109
-
-
-
-
-
-
-
109
0
109
86
Nanggala III
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
0
2
87
Danau M atalano-M ahalano
3
5
-
-
-
-
-
-
-
-
3
5
8
88
Danau Towuti
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
89
Cani Sirenreng
-
-
370
-
-
-
-
-
-
-
370
0
370
90
Lejja
-
-
92.327
-
-
-
-
-
-
-
92.327
0
92.327
91
M alino
-
-
316
-
-
-
-
-
-
-
316
0
316
164
NO.
PROVINSI
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
23
Nama Taman Wisata Alam
2
PENELITIAN &
PENGEM BANGAN
Berkemah
Lain-Lain
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
3
SULAWESI TENGGARA
Pendidikan/ Ilmu
Pengetahuan
Rekreasi
92
Tirta Rimba Air Jatuh
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
93
M angolo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
24
M ALUKU *)
94
Gunung Api Banda
-
-
-
296
-
-
-
-
-
-
0
296
296
25
PAPUA
95
Teluk Yotefa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
96
Nabire
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
97
Bariat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
98
Klamono
32
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32
0
32
99
Gunung M eja
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
100
Pasir Putih
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
101
Sorong
16
-
4
8
3.490
-
824
-
-
-
4.334
8
4.342
3.201.436
262.599
5.505
-
2.645
-
50.055
10.034
3.259.772
272.728
3.532.500
26
PAPUA BARAT
JUM LAH A
131
95
B.
P E R A I R A N/ L A U T
1
NANGROE ACEH
1
Kepulauan Banyak
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
2
0
2
DARUSSALAM *)
2
Pulau Weh
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
2
BANTEN
3
Pulau Sangiang
-
-
52.464
283
-
-
-
-
-
-
52.464
283
52.747
3
NUSA TENGGARA BARAT *)
4
Pulau M oyo **)
-
-
15
583
-
-
-
-
63
315
78
898
976
5
P.Satonda
-
-
637
590
17
-
80
10
5
202
739
802
1.541
6
Teluk Kupang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
7
Teluk M aumere
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
8
Pulau Riung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
9
Pulau Sangalaki
4
-
1.676
-
36
-
-
-
3
-
1.719
0
1.719
10
Teluk Lasolo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
11
Pulau Padamarang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
4
NUSA TENGGARA TIM UR *)
5
KALIM ANTAN TIM UR
6
SULAWESI TENGGARA
NO.
PROVINSI
1
7
Nama Taman Wisata Alam
2
M ALUKU *)
3
PENELITIAN &
PENGEM BANGAN
Pendidikan/ Ilmu
Pengetahuan
Rekreasi
Berkemah
Lain-Lain
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
12
Pulau Kassa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
13
Pulau Pombo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
14
P. M arsegu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
4
-
54.794
1.456
53
-
80
10
71
517
55.002
1.983
56.985
135
95
3.256.230
264.055
5.558
-
2.725
10
50.126
10.551
3.314.774
274.711
3.589.485
JUM LAH B
Jumlah A + B
Sumber Data : SIDAK PHKA 2014
Keterangan :
*)
: Angka sementara
**) : M asih bergabung dengan provinsi induk
165
Tabel 4.1.3.
Data Jumlah Pengunjung Cagar Alam Tahun 2014
PENELITIAN
NO.
PROVINSI
1
1
2
3
4
2
NANGROE ACEH D.
SUM ATERA UTARA
SUM ATERA BARAT
SUM ATERA SELATAN
166
PENDIDIKAN
LAIN-LAIN
JUM LAH
NAM A KAWASAN
3
KETERANGAN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
6
7
8
9
10
11
1
Hutan Pinus Jamthoi
14
3
1
-
-
5
15
8
23
2
5HÁHVLD,,,6HUERMDGL
-
-
-
-
-
-
0
0
0
3
Dolog Tinggi Raya
-
-
-
-
-
-
0
0
0
4
Dolog Sibuak-Buali
-
-
-
-
-
-
0
0
0
5
M artelu Purba
-
-
-
-
-
-
0
0
0
6
Batu Ginurit
-
-
-
-
-
-
0
0
0
7
Batu Gajah
-
-
-
-
-
-
0
0
0
8
Liang Balik
-
-
-
-
-
-
0
0
0
9
Dolok Sipirok
-
-
-
-
-
-
0
0
0
10
Dolok Sibual-buali
-
-
-
-
-
-
0
0
0
11
Sibolangit
-
-
-
-
-
-
0
0
0
12
Dolok Saut
-
-
-
-
-
-
0
0
0
13
Sei Ledong
-
-
-
-
-
-
0
0
0
14
Lembah Harau
19
-
94
-
-
-
113
0
113
15
Rimbo Panti
4
-
14
-
-
-
18
0
18
16
M elampah Alahan
Panjang
10
-
-
-
-
-
10
0
10
17
Gunung Sago
5
-
-
-
-
-
5
0
5 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
18
Air Putih
3
-
-
-
-
-
3
0
3 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
19
Pangean II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
20
Pangean I
-
-
-
-
-
-
0
0
0
21
Arau Hilir
-
-
-
-
-
-
0
0
0
22
Beringin Sati
-
-
-
-
-
-
0
0
0
23
Lembah Anai Perluasan
Lembah Anai
15
-
79
-
-
-
94
0
94
24
Barisan I
17
-
116
57
-
-
133
57
25
Batang Palupuh
4
-
-
-
-
-
4
0
4
26
M aninjau Utara Dan
Selatan
-
-
-
-
-
-
0
0
0 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
27
Gunung Singgalang
Tandikat
5
-
25
-
-
-
30
0
30 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
28
Gn. M erapi
6
-
-
-
45
-
51
0
51 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
29
Air Terusan
4
-
-
-
-
-
4
0
4
Bungamas kikim
-
-
-
-
-
-
0
0
0
30
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
190 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
PENELITIAN
NO.
PROVINSI
1
5
6
7
8
9
2
BANGKA BELITUNG
RIAU
KEP. RIAU
JAM BI
BENGKULU
PENDIDIKAN
LAIN-LAIN
JUM LAH
NAM A KAWASAN
3
KETERANGAN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
6
7
8
9
10
11
31
G. M enumbing
-
-
-
-
-
-
0
0
0 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
32
Jening M endayung
-
-
-
-
-
-
0
0
0 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
33
G. M aros
-
-
-
-
-
-
0
0
0 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
34
G. M angkol
-
-
-
-
-
-
0
0
0 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
35
G. Permisan
-
-
-
-
-
-
0
0
0 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
36
G. Lalang
-
-
-
-
-
-
0
0
0 Status Kawasan
M asih KSA/ KPA
37
Bukit Bunguk
-
-
-
-
-
-
0
0
0
38
Pulau Berkeh
-
-
-
-
-
-
0
0
0
39
Pulau Laut
-
-
-
-
-
-
0
0
0
40
Pulau Burung
-
-
-
-
-
-
0
0
0
41
Kel. H. Bakau Pantai
Timur
-
-
-
-
-
-
0
0
0
42
Kel. Ht.Durian Luncuk I
-
-
-
-
-
-
0
0
0
43
Kel.Ht. Durian Luncuk II
11
2
-
-
-
-
11
2
13
44
Gua Ulu Tiangko
-
-
-
-
-
-
0
0
0
45
Buluh Hitam
-
-
-
-
-
-
0
0
0
46
Sungai Batara
-
-
-
-
-
-
0
0
0
47
Taba Penanjung I/ II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
48
Danau Dusun Besar
-
-
-
-
-
-
0
0
0
49
Air Seblat
-
-
-
-
-
-
0
0
0
50
M uko-muko 1*
-
-
-
-
-
-
0
0
0
51
M uko-muko 2 Reg.
100*
-
-
-
-
-
-
0
0
0
52
Air Rami Reg 87*
-
-
-
-
-
-
0
0
0
53
Air Rami I-II Reg.87 A*
-
-
-
-
-
-
0
0
0
54
Pasar Telo
-
-
-
-
-
-
0
0
0
55
Tanjung Laksaha
-
-
-
-
-
-
0
0
0
56
Sungai Bahewo Reg 57
-
-
-
-
-
-
0
0
0
57
Kioyo I dan II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
58
Air Ketebat Danau Tes
Reg 57
-
-
-
-
-
-
0
0
0
59
Teluk Klowe
-
-
-
-
-
-
0
0
0
60
Pager Gunung I/ II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
61
Pager Gunung III/ IV/ V
-
-
-
-
-
-
0
0
0
62
Talang Ulu I/ II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
63
Danau M enghijau
-
-
-
-
-
-
0
0
0
64
Pasar Ngalam
-
-
-
-
-
-
0
0
0
65
Pasar Seluma
-
-
-
-
-
-
0
0
0
66
Air Alas
-
-
-
-
-
-
0
0
0
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
167
PENELITIAN
NO.
PROVINSI
1
2
3
10
LAM PUNG
67
Pulau Anak Krakatau
11
DKI JAKARTA
68
12
BANTEN
13
JAWA BARAT
168
PENDIDIKAN
LAIN-LAIN
JUM LAH
NAM A KAWASAN
KETERANGAN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
6
7
8
9
10
11
217
-
340
-
182
-
739
0
739
Pulau Bokor
-
-
-
-
-
-
0
0
0
69
Rawa Danau
-
-
-
-
-
-
0
0
0
70
Pulau Dua
-
-
-
-
-
-
0
0
0
71
Gunung Tukung Gede
-
-
-
-
-
-
0
0
0
72
Gunung Burangrang
-
-
40
-
-
-
40
0
40
73
Leuweung Sancang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
74
Gunung Jagat
-
-
-
-
-
-
0
0
0
75
Telaga Bodas
-
-
-
-
-
-
0
0
0
76
Telaga Warna
4
-
-
-
-
-
4
0
4
77
Gn. Tangkuban Perahu
2
-
800
-
125
-
927
0
927
78
Pananjung
Pangandaran
9
-
461
-
-
-
470
0
470
79
Telaga Pantengang
1
-
30
-
-
-
31
0
31
80
Cadas M alang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
81
Cibanteng
-
-
-
-
-
-
0
0
0
82
Sukawayana
-
-
-
-
-
-
0
0
0
83
Yanlapa
-
-
-
-
-
-
0
0
0
84
Bojonglarang Jayanti
-
-
-
-
-
-
0
0
0
85
Gn. Tilu
7
-
100
-
-
-
107
0
107
86
Gn Simpang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
87
M alabar
-
-
-
-
-
-
0
0
0
88
Dungus Iwul
-
-
-
-
-
-
0
0
0
89
Gunung Papandayan
1
-
354
-
-
-
355
0
355
90
Arca Domas
-
-
-
-
-
-
0
0
0
91
Cigenteng Cipanji I-II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
92
Nusa Gede Panjalu
-
-
-
-
-
-
0
0
0
93
Takokak
-
-
-
-
-
-
0
0
0
94
Junghuhn
-
-
-
-
-
-
0
0
0
95
Kawah Kamojang
40
-
401
-
-
-
441
0
441
96
Gn. Tangkuban Perahu
(Pel. Ratu)
-
-
-
-
-
-
0
0
0
97
Leuweung Sancang
(CAL)
2
-
935
-
-
-
937
0
937
98
Pananjung
Pangandaran (CAL)
-
-
-
-
-
-
0
0
0
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
PENELITIAN
NO.
1
14
15
PROVINSI
2
JAWA TENGAH
DI. YOGYAKARTA
PENDIDIKAN
LAIN-LAIN
JUM LAH
NAM A KAWASAN
3
99
Telaga Ranjeng
100
Guci
101
KETERANGAN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
6
7
8
9
10
11
-
-
1
-
300
-
301
0
301
28
-
-
-
24.508
-
24.536
0
24.536
Curug Bengkawah
-
-
-
-
95
-
95
0
95
102
Donoloyo
-
-
-
-
7.250
-
7.250
0
7.250
103
Cabak I, II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
104
Bekutuk
-
-
-
-
-
-
0
0
0
105
Nusa Kambangan
Timur
-
-
-
-
-
-
0
0
0
106
Keling II/ III
-
-
-
-
-
-
0
0
0
107
Pager Wunung
Doruprono
-
-
-
-
105
-
105
0
105
108
Gebungan
-
-
-
-
-
-
0
0
0
109
Sepakung
-
-
-
-
-
-
0
0
0
110
Pringombo I/ II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
111
Getas
-
-
-
-
-
-
0
0
0
112
Bandar Bolang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
113
Wijaya Kusumo
-
-
-
-
-
-
0
0
0
114
Telogo Dringo
-
-
-
-
-
-
0
0
0
115
Telogo Sumurup
-
-
-
-
-
-
0
0
0
116
Gunung Butak
-
-
-
-
-
-
0
0
0
117
Gunung Celering
-
-
-
-
-
-
0
0
0
118
Kembang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
119
Ullolanang Kecubung
2
-
-
-
-
-
2
0
2
120
Keling I (A B C)
-
-
-
-
-
-
0
0
0
121
Pantodomas
-
-
-
-
-
-
0
0
0
122
Karang Bolong
-
-
-
-
-
-
0
0
0
123
Nusa Kambangan Barat
-
-
-
-
-
-
0
0
0
124
M oga
6
-
-
-
10
-
16
0
16
125
Vak 53 Comal
-
-
-
-
-
-
0
0
0
126
Sub Vak 18c & 19b
Jatinegara
-
-
-
-
-
-
0
0
0
127
Peson Subah I
-
-
-
-
-
-
0
0
0
128
Peson Subah II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
129
M angunan
-
-
-
-
-
-
0
0
0
130
Gunung Batu Gamping
-
-
-
-
1.349
-
1.349
0
1.349
131
Imogiri
-
-
-
-
205
5
205
5
210
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
169
PENELITIAN
NO.
PROVINSI
1
16
2
JAWA TIM UR
PENDIDIKAN
LAIN-LAIN
JUM LAH
NAM A KAWASAN
3
KETERANGAN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
6
7
8
9
10
11
132
Watangan Puger I-VI
-
-
-
-
1.560
-
1.560
0
1.560
133
Ceding
-
-
-
-
233
-
233
0
233
134
Pulau Sempu
11
-
-
-
15.137
79
15.148
79
15.227
135
Pulau Bawean
-
-
-
-
3.475
-
3.475
0
3.475
136
Gunung Picis
-
-
-
-
-
-
0
0
0
137
Besowo Gadungan
-
-
-
-
-
-
0
0
0
138
M anggis Gadungan
-
-
20
-
12
-
32
0
32
139
Pulau Nusa-Nuko
-
-
-
-
-
-
0
0
0
140
Kawah Ijen M erapi
Ungup-ungup
-
-
-
-
-
-
0
0
0
141
Pulau Nusa Barong
4
-
-
-
-
-
4
0
4
142
Gua Nglirip
-
-
5
-
-
-
5
0
5
143
Janggangan
Ronggojampi
-
-
-
-
-
-
0
0
0
144
Curah M anis Sempolan
I-VIII
-
-
-
-
-
-
0
0
0
145
Panjur Ijen I-II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
146
Sungai Kalbu Iyang
Plateau
-
-
21
-
3.090
-
3.111
0
3.111
147
Pulau Saobi (Kangean)
0
0
0
148
Gunung Abang
-
-
-
-
80
-
80
0
80
149
Gunung Sigogor
2
-
-
-
-
-
2
0
2
17
BALI
150
Batu Kau I, II, III
-
-
-
-
-
-
0
0
0
18
NUSA TENGGARA
BARAT
151
Tanah Pedauh
-
-
-
-
-
-
0
0
0
152
Pulau Panjang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
153
Jereweh (Sekongkang)*
-
-
-
-
-
-
0
0
0
154
Tofo Kota Lambu*
-
-
-
-
-
-
0
0
0
155
Pulau Sangiang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
156
G. Tambora Selatan
-
-
-
-
-
-
0
0
0
157
Gunung M utis
-
-
-
-
-
-
0
0
0
158
Wae Wuul (M anggarai
B)
-
-
-
-
-
-
0
0
0
159
Wolo Tadho
-
-
-
-
-
-
0
0
0
160
Watu Ata
-
-
-
-
-
-
0
0
0
161
Tambora
-
-
-
-
-
-
0
0
0
162
M aubesi (RTK 189)
-
-
-
-
-
-
0
0
0
163
Riung
-
-
-
-
-
-
0
0
0
19
NUSA TENGGARA
TIM UR
170
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
PENELITIAN
NO.
1
20
21
22
23
24
25
26
27
PROVINSI
2
3
KALIM ANTAN BARAT
KALIM ANTAN
TENGAH
KALIM ANTAN
SELATAN
KALIM ANTAN TIM UR
SULAWESI TENGAH
SULAWESI UTARA
GORONTALO
SULAWESI
TENGGARA
PENDIDIKAN
LAIN-LAIN
JUM LAH
NAM A KAWASAN
KETERANGAN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
6
7
8
9
10
11
164
Nyiut Penrinssen
-
-
-
-
-
-
0
0
0
165
Gunung Raya Pasi
-
-
-
-
-
-
0
0
0
166
M uara Kendawanngan
-
-
-
-
-
-
0
0
0
167
M andor
-
-
-
-
-
-
0
0
0
168
/R)DW)XQÀH
-
-
-
-
-
-
0
0
0
169
Kep. Karimata
-
-
-
-
-
-
0
0
0
170
Bukit Tangkiling
-
-
-
-
-
-
0
0
0
171
Pararawen I/ II
-
-
-
-
-
-
0
0
0
172
Bukit Sapat Hawung
-
-
-
-
-
-
0
0
0
173
Gn. Kentawan
-
-
-
-
-
-
0
0
0
174
Tel.Kelumpang/ Sel
Laut/ Sel Sebuku
-
-
-
-
-
-
0
0
0
175
Teluk Pamukan
-
-
-
-
-
-
0
0
0
176
Sungai Lulan dan S.
Bulan
-
-
-
-
-
-
0
0
0
177
Gunung Sebatung
-
-
-
-
-
-
0
0
0
178
M uara Kaman Sedulang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
179
Teluk Adang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
180
Padang Luway
-
-
-
-
1.717
166
1.717
166
1.883
181
Teluk Apar
-
-
-
-
-
-
0
0
0
182
M orowali
5
-
-
-
-
-
5
0
5
183
Gunung Sojol
-
-
-
-
-
-
0
0
0
184
Guung Dako
-
-
-
-
-
-
0
0
0
185
Pangi Binangga
8
-
-
-
-
-
8
0
8
186
Gunung Tinombala
-
-
-
-
-
-
0
0
0
187
Pamona
-
-
-
-
-
-
0
0
0
188
Tanjung Api
1
-
-
-
-
-
1
0
1
189
Gunung Lokon
-
-
-
-
-
-
0
0
0
190
Dua Saudara
-
-
-
-
-
-
0
0
0
191
Tangkoko Batuangus
-
-
-
-
-
-
0
0
0
192
Gunung Ambang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
193
M as Popaya Raja
-
-
-
-
-
-
0
0
0
194
Panua
-
-
-
-
-
-
0
0
0
195
Tanggale
-
-
-
-
-
-
0
0
0
196
Tanjung Panjang
-
-
-
-
-
-
0
0
0
197
Kakinauwe
4
-
-
-
-
-
4
0
4
198
Napabalona
13
-
-
-
-
-
13
0
13
199
Lamedae
7
-
-
-
-
-
7
0
7
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
171
PENELITIAN
NO.
PROVINSI
1
28
29
30
31
2
SULAWESI SELATAN
M ALUKU UTARA
M ALUKU
PAPUA
172
PENDIDIKAN
LAIN-LAIN
JUM LAH
NAM A KAWASAN
3
KETERANGAN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
6
7
8
9
10
11
200
Pegunungan
Faruhumpenai
-
-
-
-
606
-
606
0
606
201
Kalaena
-
-
-
-
-
-
0
0
0
202
Ponda-Ponda
-
-
-
-
-
-
0
0
0
203
Gunung Sibela
-
-
-
-
-
-
0
0
0
204
Pulau Obi
-
-
-
-
-
-
0
0
0
205
Lifamatola
-
-
-
-
-
-
0
0
0
206
Pulau Tobalai
-
-
-
-
-
-
0
0
0
207
Pulau Seho
-
-
-
-
-
-
0
0
0
208
Taliabu
-
-
-
-
-
-
0
0
0
209
Tanjung sial
-
-
-
-
-
-
0
0
0
210
M asarate
-
-
-
-
-
-
0
0
0
211
Pulau Nustaram
-
-
-
-
-
-
0
0
0
212
P. Nuswator
-
-
-
-
-
-
0
0
0
213
Pulau Angwarmase
-
-
-
-
-
-
0
0
0
214
Gunung Api Kisar
-
-
-
-
-
-
0
0
0
215
Pulau Pombo
-
-
-
-
-
-
0
0
0
216
Gunung Sahuwai
-
-
-
-
-
-
0
0
0
217
Daab
-
-
-
-
-
-
0
0
0
218
Pulau Larat
-
-
-
-
-
-
0
0
0
219
Bekau Huhun
-
-
-
-
-
-
0
0
0
220
Tafemaar
-
-
-
-
-
-
0
0
0
221
Waeplau
-
-
-
-
-
-
0
0
0
222
M asbait
-
-
-
-
-
-
0
0
0
223
Pegunungan Cycloop
-
-
-
-
2
-
2
0
2
224
Bupul/ Kumbe
-
-
-
-
-
-
0
0
0
225
Peg. Wailand
-
-
-
-
-
-
0
0
0
226
Enarotali
-
-
-
-
-
-
0
0
0
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
PENELITIAN
NO.
1
32
PROVINSI
2
PAPUA BARAT
PENDIDIKAN
LAIN-LAIN
JUM LAH
NAM A KAWASAN
3
KETERANGAN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
6
7
8
9
10
11
227
Peg Fakfak
-
-
-
-
-
-
0
0
0
228
Pegunungan Arfak
-
-
-
-
-
-
0
0
0
229
Biak Utara
-
-
-
-
-
-
0
0
0
230
Salawati Utara
-
-
-
-
-
-
0
0
0
231
Pulau Supriori
-
-
-
-
-
-
0
0
0
232
Yapen Tengah
-
-
-
-
-
-
0
0
0
233
Batanta Barat
-
-
-
-
-
-
0
0
0
234
Kumawa
-
-
-
-
-
-
0
0
0
235
Wagura Kote
-
-
-
-
-
-
0
0
0
236
Pulau Waigeo Barat
12
-
-
-
232
-
244
0
244
237
Pulau Waigeo Timur
-
-
-
-
-
-
0
0
0
238
Wondi Boy
-
-
-
-
-
-
0
0
0
239
M isool Selatan
-
-
-
-
-
-
0
0
0
240
Tamrau Selatan
-
-
-
-
-
-
0
0
0
241
Tamrau Utara
-
-
-
-
-
-
0
0
0
242
Teluk Bintuni
-
-
-
-
-
-
0
0
0
243
3XODX.RÀDX
-
-
-
-
-
-
0
0
0
244
Tanjung Wiay
-
-
-
-
-
-
0
0
0
245
Pantai Sausapor
-
-
-
-
-
-
0
0
0
503
5
3.837
57
60.318
JUM LAH TOTAL
255 64.658
317 64.975
Sumber Data : SIDAK PHKA 2014
Keterangan :
0
*)
DN
LN
: Nihil
: Data belum masuk dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Ditjen PHKA
: Pengunjung Dalam Negeri
: Pengunjung Luar Negeri
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
173
174
Tabel 4.1.4.
Data Jumlah Pengunjung Suaka M argasatwa
WISATA TERBATAS
PENELITIAN
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NO.
PROVINSI
1
NAM A KAWASAN
2
3
PENDIDIKAN/
ILM U PENGETAHUAN
WISATA TERBATAS
LAIN-LAIN
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
12
13
14
15
16
1
NANGROE ACEH D.
1
Rawa Singkil
-
-
-
-
-
-
1
-
1
0
1
2
SUM ATERA UTARA
2
Karang Gading/ Langkat TL
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
3
Siranggas
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
4
Dolok Surungan
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
5
Barumun
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
6
Kerumutan
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
7
Tasik Besar-Tasik M etas
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
8
Tasik Serkap - Tasik Sarang Burung
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
9
D. P. Besar/ D. P. Bawah
-
-
-
-
-
-
25
-
25
0
25
10
Tasik Tanjung Padang
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
11
Tasik Belat
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
12
Bukit Batu
2
-
-
-
-
-
1
-
3
0
3
13
Giam Siak Kecil
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
14
Balai Raja
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
15
Bukit Rimbang-Bukit Baling
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
3
RIAU
4
SUM ATERA BARAT
16
Pagai Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
5
SUM ATERA SELATAN
17
Gumai Pasemah
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
18
Padang Sugihan
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
19
Bentayan
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
20
Dangku
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
21
Isau-isau Pasemah
-
-
-
-
57
-
-
-
57
0
57
22
Gunung Raya
1
-
-
-
-
-
-
-
1
0
1
WISATA TERBATAS
PENELITIAN
NO.
PROVINSI
1
6
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
7
NAM A KAWASAN
2
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
3
PENDIDIKAN/
ILM U PENGETAHUAN
WISATA TERBATAS
LAIN-LAIN
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
12
13
14
15
16
23
Pulau Rambut & Perairan dsk
-
-
-
-
969
-
-
-
969
0
969
24
M uara Angke
1
-
-
-
855
6
-
-
856
6
862
25
Gunung Sawal
2
-
-
-
300
-
-
-
302
0
302
26
Cikepuh
1
-
-
-
58
-
-
-
59
0
59
27
Sindangkerta
-
-
-
-
25
-
-
-
25
0
25
2
-
-
-
-
-
2
-
4
0
4
8
JAWA TENGAH
28
Gunung Tunggangan
9
DI. YOGYAKARTA
29
Paliyan
10
-
-
-
463
6
1.332
41
1.805
47
1.852
30
Sermo
-
-
-
-
392
-
-
-
392
0
392
31
Dataran Tinggi Yang
2
-
-
-
583
-
878
-
1.463
0
1.463
32
P. Bawean
-
-
6.602
-
-
-
46
-
6.648
0
6.648
10
JAWA TIM UR
11
NUSA TENGGARA BARAT
33
Gunung Tambora Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
12
NUSA TENGGARA TIM UR
34
Danau Tuadate
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
35
Harlu
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
36
Kateri (RTK 77)
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
37
Perhatu
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
38
Ale Alsio (RTK 198)
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
175
13
KALIM ANTAN TIM UR
39
Pulau Semana
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
14
KALIM ANTAN TENGAH *)
40
Lamandau
-
-
-
21
-
-
17
26
17
47
64
15
KALIM ANTAN SELATAN *)
41
Pleihari Tanah laut
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
42
Nusa Gede Panjalu
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
43
Pulau Kaget
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
44
Karakelang
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
45
Gunung M anembo-Nembo
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
46
Nantu
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
16
17
SULAWESI UTARA
GORONTALO
176
WISATA TERBATAS
PENELITIAN
NO.
PROVINSI
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
18
NAM A KAWASAN
2
SULAWESI TENGAH
3
PENDIDIKAN/
ILM U PENGETAHUAN
WISATA TERBATAS
LAIN-LAIN
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
12
13
14
15
16
47
Pulau Dolangan
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
48
Pinjan-Tanjung M atop
5
-
-
-
-
-
-
-
5
0
5
49
Pati-pati
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
50
Lombuyan
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
51
Tanjung Santigi
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
52
Bangkiriang
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
19
SULAWESI BARAT
53
Lampoko dan M ampie
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
20
SULAWESI TENGGARA
54
Tanjung Amalengo
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
55
Buton Utara
4
-
-
-
-
-
-
-
4
0
4
56
Tajung Peropa
9
-
-
-
562
-
-
-
571
0
571
57
Tanjung Batikalo
-
-
-
-
-
-
5
-
5
0
5
58
Lambusango
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
21
SULAWESI SELATAN
59
Komara
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
22
M ALUKU *)
60
Tl. P. Kassa
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
61
P. M anuk
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
62
P. Kobror
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
63
P. Baun
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
64
Tanimbar
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
65
Pulau Dolok
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
66
Danau Bian
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
67
M amberamo Foja
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
68
Peg. Jayawijaya
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
69
Pulau Pombo
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
70
Pulau Komolon
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
23
PAPUA
WISATA TERBATAS
PENELITIAN
NO.
PROVINSI
1
24
NAM A KAWASAN
2
PAPUA BARAT
3
PENDIDIKAN/
ILM U PENGETAHUAN
WISATA TERBATAS
LAIN-LAIN
JUM LAH
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
DN
LN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
12
13
14
15
16
71
Jamursba M edi
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
72
Tanjung M ubrani Kaironi
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
73
Pulau Venu
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
74
Pulau Sabuda & Pulau Tuturuga
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
75
Pantai Jamursba M edi
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
21
4.264
12
2.307
67
13.212
100
13.312
JUM LAH
Sumber Data : SIDAK PHKA 2014
Keterangan :
*)
: Angka sementara
**) : M asih bergabung dengan provinsi induk
39
0
6.602
IV.2. FLORA & FAUNA
Tabel 4.2.1.
Perkembangan Spesies Prioritas Terancam Punah Tahun 2010-2014
JUM LAH POPULASI
NO.
NAM A SATWA
1
2
1
BANTENG (Bos javanicus)
2
2010
2011
2012
2013
2014
4
5
6
7
8
338
355
352
357
365
BADAK JAWA (Rhinoceros Sondaicus)
48
35
51
58
58
3
HARIM AU SUM ATERA (Panthera Tigris
Sumatrae)
267
283
297
298
322
4
GAJAH SUM ATERA (Elephas M aximus)
1,085
1,02
1,065
969
928
5
BABI RUSA (Babyroussa babyrussa)
674
675
716
719
777
6
ANOA (Bubalus)
1,018
1,019
1,046
1,059
1,02
7
OWA JAWA (Hylobates M oloch)
592
593
595
596
682
8
ORANGUTAN (Pongo Pygmaeus)
12,912
13,137
14,003
10,817
4,181
9
BEKANTAN (Nasalis Larvatus)
117
116
161
344
375
10
KOM ODO (Varanus Komodoensis)
5,483
4,646
5,414
6,336
5,966
11
JALAK BALI (Leucapsar Rothchildi)
114
135
161
133
146
12
M ALEO (M acrocephalon M aleo)
7,114
7,162
7,928
8,005
8,839
13
ELANG JAWA (Spizaetus Bartelsi)
77
81
83
54
89
14
KAKATUA KECIL JAM BUL KUNING
(Cacatua Sulphurea)
621
629
803
781
780
*UDÀN3RSXODVL6DWZD7HUDQFDP3XQDK7DKXQ
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
181
Tabel 4.2.2.
No.
PNBP Hasil Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010 Sampai
Dengan Tahun 2014
2011
2012
2013
2014
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
4
5
6
7
Kelas/ jenis
1
2
1
Anthozoa/ karang hias
-
-
-
182.342.634
2
Aves/ burung
631.200
1.418.400
8.335.800
7.073.180
3
Buaya (kulit, daging)
62.172.000
84.223.000
67.177.940
247.170.500
4
Insecta/ kupu-kupu
15.635.610
10.631.910
11.163.210
11.086.825
5
Kuda Laut
1.134.000
1.347.120
-
36.000
6
M oluska/ kima
-
-
-
504.000
7
Arwana (S. formosus)
1.934.856.000
2.160.362.000
2.414.580.000
1.648.612.000
8
Arwana Irian (S. Jardinii)
18.362.400
-
-
63.120.000
9
M onyet
8.241.000
900.000
2.460.000
-
10
Reptil Pet
48.291.435
42.622.705
60.938.040
81.625.155
11
$PÀEL3HW
420
-
-
-
12
M amalia Pet
2.159.492
1.336.290
2.168.220
1.941.560
13
Tumbuhan/ anggrek
5.679.900
122.888.550
2.896.380
60.677.750
14
Izin penangkaran
-
-
-
7.500.000
2.097.163.457
2.425.729.975
2.569.719.590
2.311.689.604
JUM LAH
Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014
182
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel 4.2.3.
Data Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010 Sampai Dengan
Tahun 2014
Tahun
No.
Kelas/ jenis
1
2
2010
2011
2012
2013
2014
(Unit)
(Unit)
(Unit)
(Unit)
(Unit)
3
4
5
6
7
1
Anthozoa
58
58
71
78
80
2
Crustacea
-
1
2
2
2
3
Aves
64
64
185
214
217
4
Buaya
27
27
27
27
27
5
Insecta
12
12
10
11
8
6
Kuda Laut
2
2
3
3
3
7
M amalia
61
61
245
254
263
8
M oluska
1
1
1
1
1
9
Pisces
138
138
134
123
112
10
5HSWLO$PÀEL0DPDOLD 5$0 3HW
37
37
34
34
34
11
Tumbuhan
32
32
22
22
29
432
433
734
769
776
JUM LAH
Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
183
Tabel 4.2.4.
Jenis Satwa yang ada di Lembaga Konservasi Tahun 2014
Jenis Satwa
No
Nama Pengelola
1
2
Aves
M amalia
Reptil/ Amphibi
Pisces
Jumlah
3
4
5
6
7
1
Ragunan
744
983
253
177
2.157
2
KB Bandung
470
274
245
115
1.104
3
Taman Safari Indonesia 1
733
1.300
229
20
2.282
4
Taman Safari Indonesia 2
278
673
232
-
1.183
5
Taman Safari Indonesia 3
89
278
170
-
537
6
Taman M ini Indonesia Indah
-
-
5
-
5
7
KB Surabaya
785
603
1.606
1.094
4.088
8
KB Gembira Loka
224
294
103
9.255
9.876
9
TIJ Ancol
38
99
10
3
150
10
CV. Andy Antique
366
100
22
-
488
11
Bali Zoo
165
166
48
-
379
12
Bali Bird Park
1.071
6
2
-
1.079
13
Kasianan
4
21
-
-
25
14
Gajah Taro
-
30
-
-
30
15
PT. Bakas
-
10
-
-
10
16
M elka Satwa
23
85
49
21
178
17
Senka Island Park
117
115
39
-
271
18
PT. Samarinda Golden Prima
-
-
-
-
-
19
Bumi Kedaton
103
19
11
-
133
20
KB. Jambi
80
45
17
-
142
21
KB. Bukit Tinggi
82
63
28
-
173
22
TM . Sengkaling M alang
-
-
-
-
-
23
KB M edan
132
-
3
-
135
24
Seruling M as Jateng
74
66
11
-
151
25
M aharani Zoo
64
45
-
-
109
26
Jatim Park
43
-
12
-
55
27
PT. WSI
4
38
-
-
42
28
PT. Dankam
50
-
-
-
50
29
Pematang Siantar
507
186
63
-
756
30
TWM Kasang Kulim Riau
39
14
8
-
61
31
Batu Payung Indah
6
17
-
-
23
32
CV. M irah Pantasia
97
38
12
-
147
184
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Jenis Satwa
No
Nama Pengelola
1
2
33
PT. Gunung Bayan Lestari
34
UPTD Probolinggo
35
Aves
M amalia
Reptil/ Amphibi
Pisces
Jumlah
3
4
5
6
7
357
114
7
-
478
47
20
21
1
89
Piayu Samudra Loka
-
10
-
-
10
36
Sea World Indonesia
-
-
19
2
21
37
Ndayu Alam Lestari
-
-
-
-
-
38
Hotel Candi Baru
-
-
-
-
-
39
TS YKAY Yogyakarta
-
-
-
-
-
40
TR Bentoel
-
-
-
-
-
41
M useum M ardiwiyata
-
-
-
-
-
42
Bali Shell M useum
-
-
-
-
-
43
TB Gilimeno NTB
-
-
-
-
-
44
Rahmat M useum
-
-
-
-
-
45
Lembah Hijau
-
-
-
-
-
46
TS Sriwijaya
-
-
-
-
-
47
CV. Alam Raya Pancur Aji
-
-
-
-
-
48
TS Bengkalis Riau
-
-
-
-
-
49
KB Tandu Rusa
-
-
-
-
-
50
TS Sawah Lunto
-
-
-
-
-
51
Jhonlin Lestari
-
-
-
-
-
52
Taman Safari Indonesia 4
-
12
4
-
16
53
M useum Fauna Indoensia
-
-
-
-
-
54
TS Bongohulawa
-
-
-
-
-
55
TS Lagoi Bintan
-
-
-
-
-
56
Celebes
-
-
-
-
-
57
M irah M egah Wisata
-
-
-
-
-
58
TS Tarunjurug
-
1
6
-
7
59
Tambling Wildlife Conservation
-
-
-
-
-
60
Citra Pesona Ladangku
-
-
-
-
-
Jumlah
6.792
5.725
3.235
10.688
26.440
Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
185
Tabel 4.2.5.
Realisasi Penerimaan Negara dari Perdagangan Tumbuhan dan Satwa Liar ke
Luar Negeri Tahun 2014
NO.
JENIS KOM ODITI
SATUAN
REALISASI
SATS-LN
PENERIM AAN
IASL/ TA (Rp)
PERKIRAAN
DEVISA ($)
KETERANGAN
1
2
3
5
6
7
8
I
SATWA
A
M AM ALIA
1
M amalia
ekor
482
1.856.100
3.437
2
M amalia *1)
ekor
1.645
1.941.560
3.595
3
Primata
ekor
0
0
0
4
Tanduk Rusa
kg
25.600
125.700.000
232.778
B
REPTIL
1
Reptil Hidup
ekor
164.971
130.392.745
241.468
2
Reptil Hidup *1)
ekor
1.151.707
81.625.155
151.158
3
Kulit Reptil
lembar
774.584
875.085.570
1.620.529
4
Kulit Buaya
lembar
14.416
216.590.500
401.094
5
Daging Buaya *2)
kg
11.040
30.580.000
56.630
6
Daging Reptil *2)
kg
428.192
392.951.400
727.688
7
Empedu Ular *2)
buah
135
494.000
915
&
AM PHIBI
1
Amphibi Hidup
ekor
49.898
8.327.920
15.422
2
Amphibi Hidup *1)
ekor
0
0
0
3
Kulit Amphibi
lembar
0
0
0
D
BURUN G
1
Burung N-App
ekor
2
24.000
44
2
Burung App *1)
ekor
3.357
7.073.180
13.098
3
Sarang Burung Walet *3)
kg
39.803
0
66.338.333
E
ARTHROPODA
1
Kupu-kupu *1)
ekor
68.828
11.086.825
20.531
2
Insekta Lainnya
ekor
360
21.600
40
F
AROWAN A *1)
ekor
70.685
1.648.612.000
3.052.985
G
AROWAN A IRIAN *1)
ekor
31.300
63.120.000
116.889
H
&25$/
buah
496.308
182.342.634
165.436
I
&25$/
buah/ kg
1.540.740
767.544.359
1.421.378
-
IKAN N APOLEON
ekor
1.225
13.125.000
24.306
K
KIM A *1)
ekor
700
504.000
778
186
*1) Hasil Penangkaran/ Transplantasi
*2) Kuota disesuaikan dengan kuota
jenis ybs
*3) Hasil budidaya masyarakat,
*4) IHH sudah dipungut di daerah
Asumsi : 1 US $ setara dengan Rp
9,000.00
Kolom Perkiraan Devisa merupakan
angka perkiraan yang diperoleh dari
hasil perkalian realisasi ekspor TSL
dengan harga patokan dan dikonversi
ke US $.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NO.
JENIS KOM ODITI
SATUAN
REALISASI
SATS-LN
PENERIM AAN
IASL/ TA (Rp)
PERKIRAAN
DEVISA ($)
KETERANGAN
1
2
3
5
6
7
8
L
LOLA M ERAH
kg
M
KUDA LAUT
ekor
JUM LAH I (SATWA)
0
0
0
300
36.000
67
4.876.278
4.559.034.548
74.608.599
171.740
60.677.750
112.366
5.000
18.000.000
II
TUM BUHAN
A
AN GGREK *1)
B
GAHARU
1
Grinops
2
Gaharu (M alaccensis)
kg
a
Kemedangan
kg
114.701
499.299.600
924.629
b
Abuk
kg
0
0
0
c
Budi Daya
kg
0
0
0
3
Gaharu Indonesia Timur
(Filaria)
kg
a
Kemedangan
kg
482.796
1.690.462.700
3.130.486
b
Abuk
kg
346.274
6.000.000
961.872
c
Budi Daya
kg
74.055
180.448.500
334.164
d
Resin
kg
120
38.800.000
71.852
&
PAKIS
kg
94.181
208.734.100
386.545
D
3(1*+$:$5-$0%,
kg
0
0
0
E
'$81/,'$+%8$<$
kg
0
0
0
F
SAM BUN G TULAN G
batang
0
0
0
G
LIM BAH AN GGREK
kg
0
0
0
H
RAM IN *4)
M3
0
0
0
2.702.422.650
5.921.914
batang
*1) Hasil Penangkaran/ Transplantasi
*2) Kuota disesuaikan dengan kuota
jenis ybs
*3) Hasil budidaya masyarakat,
*4) IHH sudah dipungut di daerah
Asumsi : 1 US $ setara dengan
Rp 9,000.00
JUM LAH II (TUM BUHAN)
III
Pungutan administrasi pemanfaatan TSL
1
Blanko SAT-LN
677.920.000
1.255.407
2
Izin Pengedar LN
425.000.000
787.037
3
Izin Pengambilan Sampel
4
Izin Penangkaran
Kolom Perkiraan Devisa merupakan
angka perkiraan yang diperoleh dari
hasil perkalian realisasi ekspor TSL
dengan harga patokan dan dikonversi
ke US $.
520.000
7.500.000
13.889
JUM LAH III
1.110.940.000
2.056.333
JUM LAH I + II
8.372.397.198
82.586.846
Sumber Data : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
187
IV.3. KEAM ANAN HUTAN DAN
KEBAKARAN HUTAN
Forest Security and Forest Fire
Tabel 4.3.1.
Perkembangan Kasus Tindak Pidana Kehutanan sampai Tahun 2014
KATEGORI KASUS
3526(6<867,6,
TAHUN
1
ILLEGAL LOGGIN G
PERAM BAHAN
3
4
2
2012
2011
2010
Kasus
39
37
8
0
Non Yustisi
0
0
0
0
0
0
Lidik
2
0
5
1
0
8
182
174
Sidik
96
39
32
7
0
SP3
1
0
1
0
0
2
P21
65
29
32
5
0
131
Sidang
27
13
6
1
0
47
Vonis
22
9
5
1
0
37
Tunggakan
32
10
4
3
0
49
Kasus
59
58
43
1
1
162
Non Yustisi
0
0
0
0
0
0
Lidik
0
0
1
1
0
2
1
160
Sidik
59
58
42
0
SP3
0
0
0
0
P21
0
49
45
42
0
1
Sidang
2
0
0
0
0
2
Vonis
1
0
3
0
0
4
Tunggakan
10
13
1
1
0
25
Kasus
75
75
50
11
0
211
137
Non Yustisi
2
2
3
0
0
7
Lidik
3
35
4
3
0
45
159
Sidik
70
38
43
8
0
SP3
0
0
0
0
0
0
P21
58
28
38
2
0
126
3
1
0
0
0
4
Vonis
2013
-80/$+
KEBAKARAN
98
Sidang
2014
PEN AM BAN GAN
ILLEGAL
TSL
7
6
8
0
0
21
Tunggakan
15
45
9
9
0
78
Kasus
70
24
45
7
0
146
Non Yustisi
0
0
0
0
0
0
Lidik
0
0
0
1
0
1
Sidik
70
24
45
6
0
145
SP3
0
1
0
1
0
2
P21
101
56
12
31
2
0
Sidang
0
0
0
0
0
0
Vonis
4
0
2
0
0
6
Tunggakan
14
11
14
4
0
43
Kasus
79
27
30
18
3
1
Non Yustisi
0
0
0
0
0
0
Lidik
0
0
0
0
0
0
79
Sidik
27
30
18
3
1
SP3
0
0
0
0
0
0
P21
26
27
15
3
1
72
2
0
0
0
0
2
Vonis
0
1
3
0
0
4
Tunggakan
1
3
3
0
0
7
Sidang
Sumber Data : Direktorat Penyidikan dan Pengamanan Hutan, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014
Keterangan :
0
: Nihil
TSL : Tumbuhan dan Satwa Liar
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
191
*UDÀN3HUNHPEDQJDQ.DVXV7LQGDN3LGDQD.HKXWDQDQ6DPSDL7DKXQ
192
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel 4.3.2.
No
Sebaran Titik Panas (Hotspot) di Seluruh Indonesia Per Provinsi Tahun 2014
Provinsi
Jan
Feb
M ar
Apr
M ei
Juni
Juli
Agust
Okt
Nov
Des
Jumlah
1
Aceh
36
397
305
20
6
72
89
22
6
2
2
969
2
Sumatera Utara
31
293
214
32
18
102
269
56
5
6
6
1.052
3
Sumatera Barat
6
85
23
13
12
37
53
16
10
2
5
285
4
Riau
50
1.342
1.229
52
87
563
661
149
70
36
13
4.400
5
Kepulauan Riau
4
27
53
1
2
1
1
1
1
2
0
101
6
Jambi
11
124
171
14
39
111
227
97
117
43
5
1.244
7
Sumatera Selatan
15
36
55
18
76
73
202
374
728
684
4
3.794
8
Bangka Belitung
7
33
28
3
7
9
29
216
123
100
0
919
9
Bengkulu
4
5
2
3
1
5
17
4
2
1
0
54
10
Lampung
0
3
7
11
25
16
25
61
85
107
1
570
11
Banten
0
0
6
0
1
1
0
2
4
3
0
28
12
DKI Jakarta
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
13
Jawa Barat
5
1
14
1
3
6
27
34
17
5
0
198
14
D.I Yogyakarta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
15
Jawa Tengah
0
3
12
2
6
1
18
37
20
0
1
182
16
Jawa Timur
7
11
18
1
8
22
57
82
128
51
7
554
17
Bali
1
1
2
0
1
0
0
1
6
2
0
21
18
Nusa Tenggara Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Nusa Tenggara Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20
Kalimantan Barat
297
581
203
113
68
146
1.308
1.082
333
133
17
5.381
21
Kalimantan Tengah
125
86
65
46
47
33
244
661
1.585
282
14
5.434
22
Kalimantan Selatan
1
6
13
2
0
39
119
606
45
3
1.528
23
Kalimantan Timur
Batam
2
161
33
49
22
74
145
997
45
12
2.190
24
Kalimantan Utara
40
62
80
19
26
8
20
43
40
11
9
434
25
Gorontalo
1
5
1
0
3
0
0
4
15
0
0
45
26
Sulawesi Utara
1
0
7
0
0
1
0
1
11
1
0
33
27
Sulawesi Tengah
11
26
38
9
10
0
4
43
162
32
4
503
28
Sulawesi Barat
2
5
17
4
1
1
4
4
29
1
1
87
29
Sulawesi Selatan
12
36
34
18
11
4
14
65
182
45
13
559
30
Sulawesi Tenggara
8
15
9
2
5
5
15
46
285
158
31
M aluku
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32
M aluku Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
675
3.186
2.767
415
514
1.239
3.397
3.365
5.567
1.797
117
31.266
Jumlah
699
Keterangan :
Sumber data hotspot : Satelit NOAA 18 (Subdit Monitoring Hotspot dan Pencegahan, Direktorat Pengendalian Kebakaran
Hutan, 2014)
Sumber Peta : Peta TGHK Badan Planologi Kehutanan 1999, Peta Administrasi Indonesia Bakosurtanal Tahun 2006, dan Peta
Dasar Tematik Kehutanan Tahun 2010
Catatan : - = tidak ada data
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014).
Sumber : Laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta groundchek dari BBKSDA/ BKSDA/ BBTN/ BTN/ Dinas Kehutanan/
Perusahaan Tahun 2014
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
193
Tabel 4.3.3.
Sebaran Hotspot Per Bulan di Seluruh Indonesia Tahun 2010-2014
Bulan
Tahun
Jumlah
Januari
Februari
M aret
2010
243
557
563
238
419
372
2011
384
874
522
845
1.113
2012
996
679
1.146
991
2013
519
634
1.618
2014
721
3.275
2.767
194
April
M ei
Juni
Juli
Agustus
September
November
Desember
392
1.321
1.861
664
467
9.880
2.019
3.741
9.209
7.272
486
225
28.474
1.040
4.198
3.537
8.441
10.143
382
191
34.789
547
888
2.860
1.786
4.007
3.271
337
142
19.353
415
514
1.239
3.397
3.365
8.227
1.797
140
31.424
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel 4.3.4.
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2014
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2014 (ha)
No.
I
II
III
IV
Pulau/ Propinsi
Hutan
Produksi
Hutan
Lindung
Hutan
Konservasi
Total Luas
Kebakaran di
Kawasan Hutan
Lahan/ APL
Total luas
kebakaran di kaw.
Hutan dan Lahan
Sumatera
a.
Aceh
0,02
-
155,64
155,66
-
155,66
b.
c.
Sumatera Utara
2.243,00
142,00
50,00
2.435,00
784,90
3.219,90
Sumatera Barat
66,50
47,50
-
114,00
6,50
120,50
d.
Riau
69,10
22,50
2.874,50
2.966,10
3.335,00
6.301,10
e.
Kepulauan Riau
-
-
-
0,00
-
0,00
f.
Jambi
1.292,60
320,50
616,50
2.229,60
1.241,01
3.470,61
g.
Sumatera Selatan
7.695,71
-
407,40
8.103,11
401,75
8.504,86
h.
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
0,00
i.
Bengkulu
-
-
-
0,00
5,25
5,25
j.
Lampung
-
3,30
19,50
22,80
-
22,80
Kalimantan
a.
Kalimantan Barat
b.
Kalimantan Tengah
c.
Kalimantan Timur
d.
Kalimantan Selatan
e.
Kalimantan Utara
0,17
-
630,48
630,65
2.925,45
3.556,10
110,00
65,00
1.005,37
1.180,37
2.842,48
4.022,85
-
-
289,39
289,39
35,80
325,19
22,50
2,50
227,00
252,00
89,00
341,00
-
-
-
0,00
-
0,00
-
-
0,00
-
0,00
2,00
-
-
2,00
-
2,00
Sulawesi
a.
Sulawesi Utara
b.
Batam
c.
Sulawesi Tengah
-
-
70,73
70,73
-
70,73
d.
Sulawesi Selatan
45,70
375,60
81,00
502,30
116,28
618,58
174,15
-
2.235,05
2.409,20
1,66
2.410,86
-
-
-
0,00
-
0,00
e.
Sulawesi Tenggara
f.
Sulawesi Barat
Pulau Lainnya
a.
DKI Jakarta
-
-
-
0,00
-
0,00
b.
Banten
-
-
2,00
2,00
-
2,00
c.
Jawa Barat
547,69
552,69
-
552,69
d.
Jawa Tengah
-
-
159,76
159,76
-
159,76
e.
Jawa Timur
-
14,00
4.961,32
4.975,32
-
4.975,32
f.
D.I.Yogyakarta
-
-
0,27
0,27
-
0,27
g.
Bali
-
20,00
10,00
30,00
-
30,00
5,00
h.
Nusa Tenggara Barat
24,50
877,45
3.075,60
3.977,55
-
3.977,55
i.
Nusa Tenggara Timur
-
-
980,87
980,87
-
980,87
j.
M aluku
-
-
179,83
179,83
-
179,83
k.
M aluku Utara
-
-
6,00
6,00
0,50
6,50
300,00
-
-
300,00
-
300,00
12.050,95
1.890,35
18.585,90
32.527,20
11.785,58
44.312,78
l.
JUM LAH
Sumber : Laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta groundchek dari BBKSDA/ BKSDA/ BBTN/ BTN/ Dinas Kehutanan/
Perusahaan Tahun 2014
Catatan : - = tidak ada data
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
195
196
Tabel 4.3.5.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NO
1.
Jumlah Anggota M A UPT Pembina Brigdalkarhut Daops Tahun 2010-2014
UPT
BKSDA KALBAR
NAM A DAOPS
Regu
2010
2011
JUM LAH
PERSONIL
JUM LAH
PERSONIL
SM ART
Regu
2012
SM ART
Regu
2013
SM ART
2014
JUM LAH
SM ART
PERSONIL
Regu
JUM LAH
PERSONIL
Regu
SM ART
Singkawang
3
45
7
3
45
7
4
15
4
60
15
4
60
16
Pontianak
4
60
6
3
45
6
4
16
4
60
16
4
60
15
Ketapang
2
30
7
2
30
7
2
16
2
30
16
2
30
13
Sintang
4
60
7
4
60
7
4
17
4
60
17
4
60
12
2.
TN Danau Sentarum
Putussibau
2
30
7
4
60
7
3
17
3
45
17
3
45
16
3.
BKSDA KALSEL
Banjar
-
-
-
4
60
-
4
5
4
60
6
4
60
5
Tanah Laut
4
60
7
4
60
7
4
12
4
60
12
4
60
11
Tanah Bumbu
4
60
7
4
60
7
4
13
4
60
12
4
60
13
Palangkaraya
4
60
7
2
30
7
6
17
6
84
17
6
84
3
Kapuas
2
30
7
4
60
7
2
13
3
42
6
3
41
12
M uara Teweh
4
60
6
4
60
6
3
14
2
28
13
2
28
7
Pangkalan Bun
4
60
7
4
60
7
3
6
3
42
14
3
42
7
4.
BKSDA KALTENG
5.
BKSDA KALTIM
Paser
3
45
2
2
30
2
4
11
4
60
11
4
60
8
6.
BBKSDA SUM UT
Sibolangit
4
60
7
4
60
7
4
15
4
60
15
4
60
17
Labuhan Batu
4
60
7
4
60
7
4
13
4
55
13
4
55
12
P. Siantar
4
60
7
4
60
7
4
15
4
59
15
4
59
13
Pekanbaru
3
45
7
3
45
7
2
17
2
28
17
2
26
15
Siak
4
60
7
4
60
7
4
18
4
56
14
4
52
14
Dumai
4
60
7
4
60
7
4
14
4
52
18
4
52
9
Rengat
4
60
4
60
7
4
15
4
56
15
4
52
14
Batam
2
30
2
30
4
2
13
2
30
13
2
27
12
7.
BBKSDA RIAU
4
2010
NO
8.
UPT
NAM A DAOPS
BKSDA Jambi
2011
JUM LAH
PERSONIL
Regu
SM ART
2012
JUM LAH
PERSONIL
Regu
SM ART
Regu
2013
SM ART
2014
JUM LAH
SM ART
PERSONIL
Regu
JUM LAH
PERSONIL
Regu
SM ART
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Kota Jambi
2
30
7
3
45
7
3
17
3
45
17
3
45
16
Bkt. Tempurung
-
-
-
-
-
-
2
-
2
30
-
2
30
-
M . Bulian
4
60
7
4
60
7
4
17
3
45
17
3
45
13
M . Tebo
4
60
7
3
45
7
3
15
4
60
15
4
60
15
Sarolangun
4
60
7
4
60
7
4
16
4
60
16
4
60
14
OKI
4
60
7
4
60
7
4
12
4
59
16
4
59
13
Lahat
4
60
7
4
60
7
4
19
4
12
4
58
15
M uba
4
60
7
4
60
7
4
16
4
59
18
4
59
11
Banyuasin
4
60
7
4
60
7
4
18
4
59
19
4
59
17
Gowa
4
60
7
4
60
7
4
17
4
60
17
4
60
12
M alili
4
60
7
4
60
7
4
19
4
60
19
4
60
14
11. BKSDA SULUT
Bitung
-
-
-
2
30
-
2
3
2
30
3
2
30
3
12. TN. KUTAI
Sangkima
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
30
1
13. TN. RAWA AOPA
Tinanggea
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
30
2
107
1605
193
113
1695
200
117
461
117
1654
461
121
1758
390
9.
BKSDA SUM SEL
10. BBKSDA SULSEL
JUM LAH
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014).
Catatan: Jumlah personil M A dalam 1 regu 15 orang termasuk di dalamnya Komandan Regu/ Kepala Regu
197
198
Tabel 4.3.6.
Jumlah Anggota M anggala Agni UPT Pembina Brigdalkarhut Non Daops Tahun 2010-2014
2010
No
PROPINSI
2011
2012
2013
2014
Lokasi/ UPT
Keterangan
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Regu
Orang SM ART
Regu
Orang SM ART Orang SM ART
Regu
Orang SM ART
Regu
Orang SM ART
1
ACEH
1
BKSDA ACEH
-
-
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
2
SUM UT
2
BBTN Gn. Leuser
-
-
-
-
-
-
30
-
2
30
-
2
30
-
3
SUM BAR
3
BKSDA Sumbar
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
4
RIAU
4
BTN Bukit Tigapuluh
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
5
BTN Teso Nilo
2
30
-
2
30
-
30
3
2
30
3
2
30
3
6
BBTN Kerinci Seblat
-
-
-
-
-
-
30
2
2
30
2
2
30
2
7
BTN Bukit 12
-
-
-
-
-
-
30
2
2
30
2
2
30
2
8
BTN Berbak
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
BKSDA Bengkulu
2
30
-
2
30
-
30
3
2
30
3
2
30
3
5
JAM BI
6
BENGKULU
9
7
SUM SEL
10 BTN Sembilang
2
30
-
2
30
-
30
3
2
30
3
2
30
3
8
LAM PUNG
11 BKSDA Lampung
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
12 BTN Way Kambas
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
13 BBKSDA Jabar
2
30
-
2
30
-
30
1
2
30
1
2
30
1
14 BBTN Gn. Gede Pangrango
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
15 BTN Gn. Halimun Salak
2
30
-
2
30
-
30
3
2
30
3
2
30
3
16 BTN Gn. Ciremai
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
17 BKSDA Jateng
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
18 BTN Gn. M erbabu
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
19 BKSDA DI Yogyakarta
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
20 BTN Gn. M erapi
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
21 BBKSDA Jatim
2
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
22 BBTN Bromo Tengger Semeru
2
30
-
2
30
-
30
4
2
30
4
2
30
4
23 BTN Alas Purwo
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
24 BTN Baluran
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
25 BTN M eru Betiri
-
-
-
2
30
-
30
-
2
30
-
2
30
-
9
10
11
12
JABAR
JATENG
DI YOGYA
JATIM
2010
No
PROPINSI
BALI
2012
2013
2014
Keterangan
Regu
13
2011
Lokasi/ UPT
Orang SM ART
Regu
Orang SM ART Orang SM ART
Regu
Orang SM ART
Regu
Orang SM ART
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
26 BTN Bali Barat
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
27 BKSDA Bali
-
-
-
2
30
-
30
1
2
30
1
2
30
1
2
30
2
2
30
2
30
2
2
30
2
2
2
30
2
2
30
2
30
2
30
14
NTB
28 BTN Gn. Rinjani
2
30
-
2
30
-
30
2
15
NTT
29 BTN M anupeu Tanah Daru
2
30
-
2
30
-
30
2
30 BTN Laiwangi Wanggameti
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
31 BBTN Betung Kerihun
-
-
-
-
-
-
-
-
2
30
32 BTN Gn. Palung
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
33 BTN Bukit Baka Bukit Raya
-
-
-
-
-
-
-
-
2
30
34 BTN Tanjung Puting
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
35 BTN Sebangau
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
2
30
2
16
17
KALBAR
KALTENG
2
2
18
KALTIM
36 BTN Kutai / sangkima
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
-
-
- M enjadi UPT
daops Tahun
2014
19
SULUT
37 BKSDA Sulut
2
30
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- M enjadi UPT
daops Tahun
2011
38 BTN Bogani Nani Wartabone
-
-
-
-
-
-
30
-
2
30
-
2
30
-
20
SULSEL
39 BTN Bantimurung Bulusaraung
-
-
-
-
-
-
-
-
2
30
-
2
30
21
SULTRA
40 BTN Rawa Aopa Watumohai
2
30
-
2
30
-
30
2
2
30
2
-
-
41 BBKSDA Nusa Tenggara Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
30
-
42 BKSDA Nusa Tenggara Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
30
-
43 BKSDA Sulawesi Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
60
870
0
64
0
1080
70
76
1170
70
80
Jumlah Total
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014)
- M enjadi UPT
daops tahun 2014
-
1170
66
199
Tabel 4.3.7.
NO
1
2
Jumlah Anggota M asyarakat Peduli Api (M PA) Tahun 2010-2014
PROVINSI
UPT
38
120
120
BKSDA Aceh
-
-
-
100
130
-
245
-
-
-
BBKSDA Riau
60
-
280
360
390
BTN Teso Nilo
80
-
150
150
150
-
-
-
30
30
-
-
-
-
-
-
-
53
53
53
-
281
-
-
-
251
-
145
145
145
30
-
90
380
380
-
-
136
136
136
-
279
-
-
-
120
-
250
250
250
-
-
30
30
30
159
-
309
309
309
-
-
-
210
210
-
60
-
-
-
-
-
30
30
30
60
-
210
-
-
-
60
-
-
BBKSDA Jatim
2
-
90
90
90
BTN Baluran
-
-
30
30
30
BTN Alas Purwo
-
-
20
20
20
BBTN Bromo Tengger Semeru
-
-
170
416
416
-
189
-
-
-
120
-
240
240
240
-
-
400
400
400
69
-
-
-
-
70
100
150
-
-
-
-
-
150
150
-
418
-
-
-
358
-
635
635
635
-
-
210
210
210
30
-
90
180
180
889
919
-
-
-
30
-
450
610
610
Riau
Banten
Jawa Barat
BTN Gunung Halimun Salak
Jawa Tengah
BKSDA Jateng
BTN Karimunjawa
BTN Gunung M erbabu
BTN Gunung M erapi
DIY / Yogyakarta
BKSDA Yogya
BTN Gunung M erapi
7
8
Jawa Timur
Lampung
BKSDA Lampung
BTN Bukit Barisan Selatan
BTN Way Kambas
9
Bengkulu
BKSDA Bengkulu
10
Jambi
BKSDA Jambi
BTN Berbak
BTN Bukit Dua Belas
11
Tahun
2014
-
BTN Gunung Ceremai
6
Tahun
2013
-
BBKSDA Jawa Barat
5
Tahun
2012
BBTN Gunung Leuser
BTN Ujung Kulon
4
Tahun
2011
Aceh
BTN Bukit tiga puluh
3
Tahun
2010
Sumatera Utara
BBKSDA Sumut
200
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
NO
12
13
PROVINSI
UPT
Sumatera Selatan
-
BKSDA Sumsel
540
-
680
660
660
BTN Sembilang
-
-
88
113
113
30
60
30
-
-
-
-
-
30
30
40
147
-
-
-
30
-
120
225
225
-
-
45
45
45
1.220
1.370
-
-
-
BKSDA Kalteng
120
-
-
-
-
BTN Sebangau
-
-
270
105
105
BTN Tanjung Puting
-
-
90
90
90
350
792
-
-
-
352
-
120
579
609
60
-
60
60
60
-
-
160
160
160
137
167
317
-
-
30
-
-
317
317
90
90
80
-
-
-
-
-
80
80
60
60
-
-
-
BKSDA NTB
-
-
60
60
60
BTN Gunung Rinjani
-
-
45
45
45
-
-
-
-
-
BTN Kelimutu
-
-
156
156
156
BTN Laiwangi wangameti
-
-
67
67
67
BTN M anupeu Tana Daru
-
-
63
63
63
280
340
-
-
-
-
-
120
180
180
-
-
-
-
-
-
-
63
63
63
120
150
-
-
-
60
-
318
625
685
-
-
60
60
60
-
-
-
-
-
BKSDA Sultra
-
-
30
30
30
BTN Rawa Aopa Watumohai
-
-
30
30
30
8.802
9.252
7.278
9.127
9.277
Sumatera Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
BTN Gunung Palung
BTN Bukit Baka Bukit Raya
Kalimantan Selatan
BKSDA Kalimantan Selatan
18
Bali
BKSDA Bali
19
20
21
NTB
NTT
Sulawesi Tengah
BKSDA Sulteng
22
Sulawesi Utara
BTN Bogani Nani Wartabone
23
Sulawesi Selatan
BBKSDA Sulsel
BTN Bantimurung Bulusaraung
24
Tahun
2014
-
BKSDA Kalimantan Barat
17
Tahun
2013
-
BTN Kutai
16
Tahun
2012
3.525
BKSDA Kaltim
15
Tahun
2011
2.955
BKSDA Sumbar
14
Tahun
2010
Sulawesi Tenggara
Jumlah
Sumber: Direktorat pengendalian Kebakaran Hutan (2014)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
201
Tabel 4.3.8.
Rekapitulasi Luas Kebakaran Lahan Per Provinsi di Indonesia Tahun 20102014
Tahun
No.
PROVINSI
2010
1
Aceh
2
2011
2012
2013
2014
5,00
-
13,00
-
155,66
Sumatera Utara
80,00
5,00
1.181,00
295,40
2.435,00
3
Sumatera Barat
56,00
-
3,50
-
114,00
4
Riau
26,00
74,50
1.060,00
1.077,50
2.966,10
5
Kep. Riau
-
-
-
-
-
6
Jambi
2,50
89,00
11,25
199,10
2.229,60
7
Sumatera Selatan
-
84,50
484,15
8.103,11
8
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
9
Bengkulu
-
0,50
-
-
-
10
Lampung
106,00
31,00
-
-
22,80
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
1.278,55
1.945,50
252,80
2,00
13
Banten
-
-
-
-
552,69
14
Jawa Tengah
-
712,24
454,00
31,20
159,76
15
DI Yogyakarta
2.818,50
-
6,45
6,00
4.975,32
16
Jawa Timur
204,90
48,35
2.960,05
1.352,14
0,27
17
Bali
10,10
-
250,00
60,50
30,00
18
Nusa Tenggara Barat
2,00
-
-
12,00
3.977,55
19
Nusa Tenggara Timur
95,00
-
553,20
649,90
980,87
20
Kalimantan Barat
-
-
577,40
22,70
630,65
21
Kalimantan Tengah
-
22,00
55,15
3,10
1.180,37
22
Kalimantan Selatan
-
-
60,50
417,50
289,39
23
Kalimantan Timur
-
148,80
51,50
-
252,00
24
Kalimantan Utara
-
-
-
-
-
25
Sulawesi Utara
-
-
1,80
0,25
236,06
26
Gorontalo
-
-
-
-
-
27
Sulawesi Tengah
-
-
30,83
1,00
70,73
28
Sulawesi Selatan
28,00
31,75
45,30
40,50
502,30
29
Sulawesi Tenggara
16,00
85,90
346,10
13,00
2.409,20
30
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
31
M aluku
-
-
-
-
179,83
32
M aluku Utara
10,00
-
-
-
6,00
33
Papua
39,00
-
-
-
300,00
34
Papua Barat
1,12
-
-
-
-
3.500,12
2.612,09
9.606,53
4.918,74
32.761,26
Jumlah
Sumber : Laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta groundchek dari BBKSDA/ BKSDA/ BBTN/ BTN/ Dinas Kehutanan/
Perusahaan Tahun 2010-2014 (Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan, 2010-2014)
Catatan : - = tidak ada data
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014).
202
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel 4.3.9.
Sebaran Hotspot di Provinsi Rawan Tahun 2010-2014
No.
Provinsi
1
Sumatera Utara
2
Riau
3
Kepulauan Riau
4
Jambi
5
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
530
893
882
997
1.052
1.707
3.536
4.686
5.182
4.400
55
33
71
56
101
603
1.523
2.462
1.144
1.244
Sumatera Selatan
1.481
4.705
6.367
1.558
3.794
6
Kalimantan Barat
1.785
4.740
6.550
3.221
5.381
7
Kalimantan Tengah
831
4.285
4.139
2.288
5.434
8
Kalimantan Selatan
111
1.292
1.016
491
1.528
9
Kalimantan Timur
974
1.482
1.889
1.196
2.325
10
Kalimantan Utara
-
-
-
-
434
11
Sulawesi Selatan
175
344
302
261
559
8.252
22.833
28.364
16.394
26.252
Jumlah
Keterangan :
Sumber data hotspot : Satelit NOAA 18 (Subdit M onitoring Hotspot dan Pencegahan, Direktorat Pengendalian
Kebakaran Hutan, 2010-2014)
Sumber Peta : Peta TGHK Badan Planologi Kehutanan 1999, Peta Administrasi Indonesia Bakosurtanal Tahun 2006,
dan Peta Dasar Tematik Kehutanan Tahun 2010
Catatan: -= Provinsi Kalimantan Utara masih merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Timur sehingga tidak
terdapat data hospot pada tahun 2010-2013
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
203
5
BINA PENGELOLAAN
DAERAH ALIRAN SUNGAN
PERHUTANAN SOSIAL
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
DAN PERHUTANAN SOSIAL
Kegiatan utama yang termasuk bidang pengelolaan daerah aliran sungai dan perhutanan
sosial mencakup perencanaan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), rehabilitasi hutan
dan lahan, perbenihan tanaman hutan serta perhutanan sosial.
1.
PERENCANAAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN DAS
Daerah Aliran Sungai merupakan suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
ekosistem sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang
EDWDV GL GDUDW PHUXSDNDQ SHPLVDK WRSRJUDÀV GDQ EDWDV GL ODXW VDPSDL GHQJDQ GDHUDK
SHQJDLUDQ\DQJPDVLKWHUSHQJDUXKDNWLÀWDVGDUDWDQ
1.1. Lahan Kritis
Lahan Kritis adalah lahan yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan yang sudah
tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur produktivas lahan
sehingga menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem DAS.
Penetapan lahan kritis mengacu pada lahan yang telah sangat rusak karena kehilangan
penutupan vegetasinya, sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sebagai
penahan air, pengendali erosi, siklus hara, pengatur iklim mikro dan retensi karbon.
.HNULWLVDQ ODKDQ GLNODVLÀNDVLNDQ NH GDODP NDWHJRUL VDQJDW NULWLV NULWLV DJDN NULWLV
potensial kritis dan tidak kritis.
Direktorat Jenderal BPDASPS memprioritaskan penanganan lahan kritis pada lahan
dengan kriteria kritis dan sangat kritis. Luas lahan sangat kritis dan kritis di Indonesia
pada tahun 2013 tanpa DKI Jakarta seluas ± 24.303.294 ha, yang terdiri dari:
Sangat kritis
:
4.738.383 ha
Kritis
:
19.564.911 ha
Luas lahan kritis dan sangat kritis per provinsi hasil inventarisasi tahun 2011 dan tahun
2013 adalah sebagaimana tabel 3.1.1 terlampir.
1.2. Rencana Pengelolan DAS Terpadu (RPDAS-T)
Rencana pengelolaan DAS Terpadu (RPDAS-T) merupakan rencana multipihak yang
disusun dengan pendekatan partisipatif dalam pengelolaan sumber daya alam
GHQJDQPDQXVLDGLGDODP'$6GHQJDQVHJDODDNWLÀWDVQ\DDJDUWHUZXMXGNHOHVWDULDQ
dan keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan sumber daya alam bagi
manusia secara berkelanjutan.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
207
Jumlah RPDAS-T yang telah disusun sd 2014 adalah sebanyak 108 RPDAST.
2.
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan
dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan
peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
Dalam periode 5 tahun terakhir, tahun 2010 sd tahun 2014, capaian kegiatan RHL yang
dibiayai APBN seluas 2.279.380 Ha. Dengan realisasi per tahun sebagaimana tercantum
dalam tabel 3.2.
Rehabilitasi Hutan dan Lahan diselenggarakan melalui kegiatan :
2.1 REHABILITASI HUTAN
Kegiatan rehabilitasi hutan yang dilaksanakan lebih diprioritaskan pada kegiatan
penanaman/ reboisasi pada lahan sangat kritis dan kritis.
a.
Reboisasi
Reboisasi adalah upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak
yang berupa lahan kosong, alang-alang, atau semak belukar untuk mengembalikan
fungsi hutan. Kegiatan reboisasi diprioritaskan pada kawasan konservasi dan
hutan lindung.
Reboisasi di dalam kawasan hutan lindung ditujukan untuk memulihkan fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur
tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah.
Reboisasi di dalam kawasan hutan konservasi ditujukan untuk pembinaan habitat
dan peningkatan keanekaragaman hayati.
Dalam periode 5 tahun terakhir sejak Tahun 2010 s.d tahun 2014, capaian kegiatan
reboisasi adalah seluas 434.286 Ha, sebagaimana Tabel 3.2.1.
2.2 REHABILITASI LAHAN
Kegiatan rehabilitasi lahan yang dilaksanakan lebih diprioritaskan pada kegiatan
penanaman pohon/ penghijauan pada lahan sangat kritis dan kritis di luar kawasan
hutan, serta pembuatan bangunan konservasi tanah.
Capaian kegiatan rehabilitasi lahan selama tahun 2010 sd 2014 adalah seluas
1.882.236,41 Ha, dengan realisasi per tahun sebagaimana tabel 3.2.2.
b.
208
Penghijauan
Penghijauan adalah upaya pemulihan lahan kritis di luar kawasan hutan untuk
mengembalikan fungsi lahan.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Penghijauan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
2.2.b.1 Hutan Kota
Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohonpohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada
tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota
oleh pejabat yang berwenang.
Perkembangan kegiatan rehabilitasi lahan pada Hutan Kota dapat dilihat
pada Tabel. 3.2.2.b. Kegiatan pembuatan hutan kota tahun 2010 sd 2014
tercapai seluas 1.035,7 ha.
2.2.b.2 Hutan Rakyat
Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hak
milik atau hak lainnya dengan luas minimum 0,25 Ha.
Pembangunan hutan rakyat diarahkan untuk mengembalikan produktivitas
lahan kritis, konservasi lahan, perlindungan hutan dan pengentasan
kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat.
Selama periode 5 tahun terakhir sejak tahun 2010 s.d 2014, kegiatan
pembangunan hutan rakyat yang dibiayai APBN mencapai 1.877.235,73
dan dapat dilihat pada tabel 3.2.2.a.
2.3 REHABILITASI M ANGROVE, RAWA DAN GAM BUT
Hutan mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis yang khas, tumbuh dan
berkembang pada daerah pasang surut, terutama di laguna, muara sungai dan pantai
yang terlindung dengan subtrat lumpur atau lumpur berpasir.
Total luas kegiatan penanaman hutan mangrove/ pantai yang dilaksanakan di seluruh
Indonesia pada tahun 2010 s.d 2014 adalah 33.394 ha, dapat dilihat pada Tabel 3.2.3.
2.4 TEKHNIK KONSERVASI TANAH
Terhadap lahan kritis perlu dilakukan upaya rehabilitasi dan terhadap lahan potensial
kritis yang kondisinya masih baik perlu dilakukan upaya pencegahan kerusakan agar
lahan dapat berfungsi optimal sebagai media pengatur tata air dan produksi. Untuk
mencapai keadaan yang diinginkan seperti di atas dilakukan melalui upaya konservasi
tanah.
Teknologi konservasi tanah diterapkan melalui bangunan konservasi tanah yang dalam
pelaksanaannya diarahkan untuk menerapkan teknologi yang ramah lingkungan
dan dapat diterima masyarakat, terdapat di lokasi serta tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan.
Bangunan teknik konservasi tanah dimaksud adalah :
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
209
2.4.a Bangunan Dam Pengendali/ Dam Penahan.
Dam Pengendali adalah bendungan kecil yang dapat menampung air (tidak
lolos air), dengan konstruksi urugan tanah, urugan tanah dengan lapisan kedap
air atau konstruksi beton (tipe busur) untuk mengendalikan erosi dan banjir dan
dibuat pada alur jurang/ sungai kecil, dengan tinggi maksimum 8 m. M anfaat
dari Dam Pengendali antara lain dapat mengendalikan endapan aliran air yang
ada di permukaan tanah yang berasal dari daerah tangkapan air di bagian
hulunya, dan berfungsi sebagai sumber air bagi masyarakat dan irigasi.
Dam Penahan adalah bendungan kecil yang lolos air dengan konstruksi bronjong
batu atau trucuk bambu/ kayu yang dibuat pada alur jurang dengan tinggi
maksimum 4 m, yang bermanfaat untuk mengendalikan endapan dan aliran
air permukaan dari daerah tangkapan air di bagian hulu dan meningkatkan
permukaan air tanah di bagian hilirnya.
Selama tahun 2010 sd 2014 telah terbangun dam pengendali sebanyak 281
unit dan dam penahan sebanyak 2.220 unit. Dengan rincian sebagaimana
ditampilkan pada tabel 3.2.4.a.
2.4.b Bangunan Pengendali Jurang (Gully Plug)
Bangunan pengendali jurang adalah suatu konservasi tanah teknik sipil yang
berfungsi sebagai pengendali jurang berupa bendungan kecil yang lolos air
yang dibuat pada parit-parit melintang alur dengan konstruksi bronjong batu,
kayu/ bambu atau pemasangan batu spesi.
Selama tahun 2010 sd tahun 2014 telah terbangun bangunan pengendali jurang
(gully plug) sebanyak 547 unit. Dengan rincian sebagaimana ditampilkan pada
tabel 3.2.4.b.
2.4.c Bangunan Sumur Resapan
Sumur Resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan
yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan
kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang
jatuh dari atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam
tanah.
Selama tahun 2010 sd tahun 2014 telah terbangun bangunan sumur resapan
sebanyak 6.092 unit. Dengan rincian sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2.4.c.
2.4.d Bangunan Embung Air
Embung air adalah bangunan penampung air berbentuk kolam yang berfungsi
untuk menampoung air hujan/ air limpasan atau air rembesan pada lahan tadah
hujan yang berguna sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan pada
musim kemarau.
Selama tahun 2010 sd tahun 2014 telah terbangun bangunan embung air
sebanyak 578 unit. Dengan rincian sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2.4.d.
210
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
3.
PERBENIHAN TANAM AN HUTAN
Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995, perbenihan
tanaman adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pengadaan, pengelolaan dan
peredaran benih tanaman.
3.1 Pembibitan
'HÀQLVL%LELWGDODP3HUDWXUDQ0HQWHUL.HKXWDQDQ1RPRU30HQKXW,,DGDODK
tumbuhan muda hasil pengembangbiakan secara generatif atau vegetatif. Kegiatan
pembuatan bibit disajikan pada Tabel 3.3.1.
3.2 Kebun Bibit Rakyat (KBR)
Kebun Bibit Rakyat (KBR) adalah kebun bibit yang dikelola oleh kelompok masyarakat
yang beranggotakan baik laki-laki maupun perempuan, melalui pembuatan
bibit berbagai jenis tanaman hutan dan atau tanaman serbaguna (M PTS) yang
pembiayaannya dapat bersumber dari dana pemerintah atau non pemerintah.
(Peraturan M enteri Kehutanan RI Nomor: P.17/ M enhut-II/ 2012).
Jumlah unit Kebun Bibit Rakyat yang telah terbangun disajikan pada Tabel 3.3.2.
4.
PERHUTANAN SOSIAL
Perhutanan Sosial adalah usaha berbasis hutan dan lahan dengan hasil kayu dan bukan
kayu, yang pengelolaannya diutamakan untuk pengembangan ekonomi rakyat dengan
memperhatikan aspek sosial, budaya dan penyelamatan lingkungan.
4.1 Hutan Desa
Hutan Desa adalah hutan negara yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk
kesejahteraan desa serta belum dibebani izin/ hak. Areal kerja Hutan Desa adalah satu
kesatuan hamparan kawasan hutan yang dapat dikelola oleh lembaga desa secara
lestari.
Penyelenggaraan Hutan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat secara berkelanjutan sebagaimana tersebut dalam Peraturan M enteri
Kehutanan RI Nomor : P.49/ M enhut-II/ 2010.
4.2 Hutan Kemasyarakatan
Hutan kemasyarakatan berdasarkan Permenhut No. 37 Tahun 2007 tanggal 7
September 2007 jo No. 13 tahun 2010 adalah hutan negara yang pemanfaatan
utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat.
Pemberdayaan masyarakat setempat adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumber daya
hutan secara optimal dan adil melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses
dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
211
'DWDOXDVDUHD\DQJWHODKGLYHULÀNDVL3HQHWDSDQ$UHDO.HUMDGDQ,MLQ8VDKD3HQJHORODDQ
Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) sebagaimana pada Tabel 3.4.2.
4.3 Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Hasil Hutan adalah benda-benda hayati, non hayati dan turunannya, serta jasa yang
berasal dari hutan.
Hasil Hutan Bukan Kayu yang selanjutnya disingkat HHBK adalah hasil hutan hayati
baik nabati maupun hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang
berasal dari hutan (Permenhut No. P.35/ M enhut-II/ 2007).
4.3.a. Perlebahan
Perlebahan adalah kegiatan pemanfaatan lebah dan produk-produknya (madu,
jelly, lilin dan hasil lainnya) serta vegetasi penunjangnya untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dengan
memperhatikan aspek kelestariannya.
Kegiatan iini memberikan manfaat langsung seperti menciptakan lapangan
usaha baru, meningkatkan pendapatan dan dapat membantu meningkatkan
gizi masyarakat. Selain itu secara tidak langsung dapat membantu proses
penyerbukan beberapa jenis pohon tertentu.
Hasil kegiatan perlebahan yang dilaksanakan di seluruh Indonesia disajikan
pada tabel 3.4.3.a.
4.3.b. Persuteraan Alam
Berdasarkan Keputusan M enteri Kehutanan nomor 50/ Kpts-II/ 1997 tanggal 20
Januari 1997, yang dimaksud dengan persuteraan alam adalah bagian kegiatan
perhutanan sosial dengan hasil kokon atau benang sutera yang terdiri dari
kegiatan penanaman murbei, pembibitan ulat sutera, pemeliharaan ulat sutera
dan pengolahan kokon.
Usaha tani persuteraan alam bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, penyediaan bahan baku industri persuteraan alam dan peningkatan
mutu lingkungan. Pelaksanaan usahatani persuteraan alam dilakukan melalui
unit-unit usaha. Satu unit usahatani merupakan unit pengelolaan usahatani
persuteraan alam dengan luas kebun murbei minimal 50 ha atau setara dengan
jumlah tanaman murbei sebanyak 500.000 batang.
Usahatani persuteraan alam dapat dikembangkan pada lahan hak milik atau
lahan yang dibebani hak-hak lainnya di luar kawasan hutan yang memenuhi
persyaratan untuk kegiatan usahatani persuteraan alam.
Realisasi kegiatan persuteraan alam tahun 2014 disajikan pada tabel 3.4.3.b.
4.3.c Rotan
Pelaksanaan pengembangan rotan saat ini telah diserahkan kepada pemerintah
daerah kabupaten/ kota dimana tugas pemerintah adalah mengatur, membina,
212
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
mendorong, membantu memonitor dan mengendalikan, yang diwujudkan
GDODP SHPEDQJXQDQ LQIUDVWUXNWXU EDLN ÀVLN PDXSXQ VRVLDO NHOHPEDJDDQ
masyarakat) sebagai landasan keberlangsungan investasi publik/ masyarakat.
Realisasi luas area pembangunan budidaya tanaman rotan dan jumlah KK yang
terlibat dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir disampaikan dalam tabel 3.4.3.c.
4.3.d Bambu
Bambu adalah tumbuhan jenis rumput-rumputan yang berbentuk pohon dan
digolongkan dalam keluarga Gramineae, tumbuh berumpun yang terdiri dari
beberapa batang (buluh).
Dengan kemajuan pembangunan dan teknologi, dari tanaman bambu dapat
dihasilkan produk-produk bambu yang bervariasi, jumlahnya banyak, proses
produksi lebih cepat dan mempunyai pasar lebih luas. Untuk menyediakan
bahan baku bambu yang sesuai dengan tingkat kebutuhan maka diperlukan
pengetahuan jenis-jenis bambu, penyebaran dan kegunaannya.
5.
PENANAM AN SATU M ILIAR POHON
M aksud dilaksanakannya Gerakan Penanaman Satu M iliar Pohon adalah (1) salah satu
sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemandirian seluruh komponen
bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon (2) mengajak seluruh komponen
bangsa untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan
untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan.
Gerakan penanaman satu miliar pohon ini bertujuan untuk menambah tutupan lahan dan
hutan guna mencegah longsor dan banjir di musim hujan, menyerap karbon dioksida
akibat dari mitigasi perubahan iklim dan penyediaan bahan baku industri pengolahan
kayu, pangan dan energi terbarukan.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
213
V.1. LAHAN KRITIS
Critical Land
Tabel/ Table 5.1.1. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis Tahun 2011 dan Tahun 2013/ Extent and
Distribution of Critical Land 2011 and 2013
Luas Lahan Kritis Hasil Inventarisasi/ Extent of critical land
Tahun/ Year 2011
No.
Provinsi/ Province
1
2
Tingkat kekritisan Lahan/
Level of Critical
Tahun/ Year 2013
Tingkat kekritisan Lahan/
Level of Critical
JUM LAH/
Total
Kritis/
Sangat
Kritis/
Critical
Very Critical
(ha)
(ha)
3
4
JUM LAH/
Total
Kritis/
Sangat
Kritis/
Critical
Very Critical
(ha)
(ha)
5
6
7
(ha)
(Ha)
8
1
Nanggroe Aceh Darussalam
623.665
121.290
744.954
474.664
150.694
625.358
2
Sumatera Utara
854.610
280.731
1.135.341
580.944
478.523
1.059.467
3
Sumatera Barat
419.524
90.453
509.977
485.907
144.788
630.695
4
Ri a u
739.935
100.723
840.658
1.737.809
151.813
1.889.622
5
Jambi
341.685
1.078.917
1.420.602
515.192
264.582
779.774
6
Sumatera Selatan
3.668.355
217.707
3.886.062
299.172
13.692
312.864
7
Bengkulu
531.470
111.117
642.587
586.026
135.648
721.674
8
Lampung
512.168
77.061
589.229
238.322
84.602
322.924
9
Kepulauan Riau
24.519
230.230
254.749
224.031
114.177
338.208
10
Bangka Belitung
88.212
26.624
114.836
155.388
60.720
216.108
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
415.806
68.139
483.944
302.014
40.952
342.966
13
Jawa Tengah
149.976
9.877
159.853
105.633
5.210
110.843
14
D.I. Yogyakarta
33.088
471
33.559
25.272
845
26.117
15
Jawa Timur
506.336
102.577
608.913
485.042
736.877
1.221.919
16
Banten
56.753
10.750
67.503
33.239
3.716
36.955
17
Bal i
45.112
2.940
48.052
43.087
2.910
45.997
18
Nusa Tenggara Barat
68.611
23.248
91.859
154.358
23.219
177.577
19
Nusa Tenggara Timur
1.006.526
35.162
1.041.688
942.976
17.878
960.854
20
Kalimantan Barat
2.844.134
325.357
3.169.491
752.711
106.864
859.575
21
Kalimantan Tengah
3.498.036
1.138.854
4.636.890
4.785.299
359.405
5.144.704
22
Kalimantan Selatan
708.130
78.781
786.911
508.941
132.645
641.586
23
Kalimantan Timur
314.464
4.372
318.836
847.590
63.230
910.820
24
Kalimantan Utara
-
-
-
245.215
29.125
274.340
25
Sulawesi Utara
242.354
33.702
276.056
189.816
79.395
269.211
26
Sulawesi Tengah
293.638
24.131
317.769
347.955
104.277
452.232
27
Sulawesi Selatan
810.504
109.948
920.452
388.509
144.152
532.661
28
Sulawesi Barat
105.546
8.414
113.960
263.404
55.749
319.153
29
Sulawesi Tenggara
617.519
267.944
885.463
631.628
313.477
945.105
30
Gorontalo
184.652
72.524
257.176
319.393
247.244
566.637
31
M aluku
490.521
271.803
762.324
471.015
257.761
728.776
32
M aluku Utara
447.669
163.438
611.106
322.948
97.153
420.101
33
Papua
971.464
105.235
1.076.699
1.973.165
266.064
2.239.229
34
Papua Barat
410.601
76.742
487.343
128.244
50.997
179.241
22.025.581
5.269.260
27.294.842
19.564.911
4.738.383
24.303.294
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) : Tidak ada data/ No activa
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
217
V.2. REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
Forest and Land Rehabilitation
Tabel/ Table 5.2. Rencana Pengelolaan DAS Terpadu Tahun 2009-2014/ Integrated watershed
management plan in 2009-2014
No
DAS Prioritas
1
Provinsi
2
3
Luas (Ha)
Wilayah Kerja
4
5
Disusun Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
6
7
8
9
10
11
1
Peusangan
Nanggroe Aceh
Darussalam
255.780,28 BPDAS Krueng Aceh
-
1
-
-
-
-
2
Krueng Aceh
Nanggroe Aceh
Darussalam
197.852,34 BPDAS Krueng Aceh
-
-
1
-
-
-
3
Jambu Aye
Nanggroe Aceh
Darussalam
462.062,43 BPDAS Krueng Aceh
-
-
1
-
-
-
4
Peureulak
Tamiang
Nanggroe Aceh
Darussalam
699.510,11 BPDAS Krueng Aceh
-
-
-
1
-
-
5
Wampu
Sumatera Utara
415.617,46 BPDAS Wampu Sei Ular
-
-
1
-
-
-
6
Padang
Sumatera Utara
110.339,69 BPDAS Wampu Sei Ular
-
1
-
-
-
-
7
Sei Ular
Sumatera Utara
130.929,01 BPDAS Wampu Sei Ular
1
-
-
-
-
-
8
Besitang
Sumatera Utara
96.494,12 BPDAS Wampu Sei Ular
-
-
-
1
-
-
9
Lepan
Sumatera Utara
57.407,74 BPDAS Wampu Sei Ular
-
-
-
1
-
-
10
Deli
Sumatera Utara
34.501,79 BPDAS Wampu Sei Ular
-
-
-
1
-
-
11
Asahan Toba
Sumatera Utara
737.185,03 BPDAS Asahan Barumun
-
1
-
-
-
-
12
Batang Gadis
Sumatera Utara
483.528,97 BPDAS Asahan Barumun
-
1
-
-
-
-
13
M ujoi (Nias)
Sumatera Utara
-
-
1
-
-
-
14
Pasaman
Sumatera Barat
166.110,00 BPDAS Agam Kuantan
-
-
-
-
1
-
15
Antokan
Sumatera Barat
73,00 BPDAS Agam Kuantan
-
-
1
-
-
-
16
Tarusan
Sumatera Barat
52.982,91 BPDAS Agam Kuantan
-
-
-
1
-
-
17
Harau
Sumatera Barat
17.467,52 BPDAS Agam Kuantan
-
-
1
-
-
-
18
Gasan Gadang
Sumatera Barat
8.866,51 BPDAS Agam Kuantan
-
-
-
1
-
-
19
Siak
Riau
1.117.408,04 BPDAS Indragiri Rokan
-
-
1
-
-
-
20
Kampar
Riau, Sumatera Barat
2.558.076,36 BPDAS Indragiri Rokan
-
-
1
-
-
-
21
Rokan
Riau, Sumatera Utara,
Sumatera Barat
2.009.768,05 BPDAS Indragiri Rokan
-
-
-
1
-
-
22
Indragiri
Riau, Sumatera Barat
2.267.249,81 BPDAS Indragiri Rokan
-
-
-
-
1
-
23
Batanghari
Jambi, Sumatera Barat
4.470.839,54 BPDAS Batanghari
1
-
-
-
-
-
24
M usi
Sumatera Selatan,
Jambi, Bengkulu
7.759.888,66 BPDAS M usi
-
-
1
-
-
-
25
M anna Padang
Guci
Bengkulu, Sumatera
Selatan
124.873,30 BPDAS Ketahun
-
-
-
v
1
-
26
Ketahun
Bengkulu
239.109,43 BPDAS Ketahun
1
-
-
-
-
-
27
Bengkulu
Bengkulu
-
-
1
-
-
-
28
Sekampung
Lampung
482.316,03 BPDAS Way Seputih
Sekampung
1
-
-
-
-
-
29
Tulang Bawang
Lampung
979.818,78 BPDAS Way Seputih
Sekampung
1
-
-
-
-
-
30
Duriangkang
Kepulauan Riau
10.419,40 BPDAS Kepulauan Riau
-
-
1
-
-
-
31
Sei Jang
Kepulauan Riau
7.910,83 BPDAS Kepulauan Riau
-
-
-
1
-
-
32
M ancang
Bangka Belitung
85.592,74 BPDAS Baturusa Cerucuk
-
-
1
-
-
-
33
Ajang M abat
Bangka Belitung
67.993,76 BPDAS Baturusa Cerucuk
-
-
1
-
-
-
34
Citarum
Jawa Barat
689.998,47 BPDAS Citarum Ciliwung
1
-
-
-
-
-
35
Cisadane
Jawa Barat, Banten
139.204,73 BPDAS Citarum Ciliwung
-
1
-
-
-
-
36
Ciliwung
Jawa Barat, D K I
Jakarta
38.664,20 BPDAS Citarum Ciliwung
1
-
-
-
-
-
37
Cisadea
Jawa Barat
35.240,12 BPDAS Citarum Ciliwung
-
-
1
-
-
-
77.947,22 BPDAS Asahan Barumun
57.936,78 BPDAS Ketahun
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
221
No
DAS Prioritas
Provinsi
Luas (Ha)
Wilayah Kerja
1
2
3
4
5
Disusun Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
6
7
8
9
10
11
38
Cimanuk
Jawa Barat
363.489,63 BPDAS Cimanuk Citanduy
-
1
-
-
-
-
39
Citanduy (segara
anakan)
Jawa Barat, Jawa
Tengah
463.585,43 BPDAS Cimanuk Citanduy
-
1
-
-
-
-
40
Serang
Jawa Tengah
400.891,11 BPDAS Pemali Jratun
-
-
-
1
-
-
41
Juwana
Jawa Tengah
130.069,92 BPDAS Pemali Jratun
-
-
1
-
-
-
42
Tuntang
Jawa Tengah
130.100,17 BPDAS Pemali Jratun
1
-
-
-
-
-
43
Pemali
Jawa Tengah
126.972,02 BPDAS Pemali Jratun
-
-
1
-
-
-
44
Garang (Babon)
Jawa Tengah
21.329,19 BPDAS Pemali Jratun
-
-
-
1
-
-
45
Bodri
Jawa Tengah
65.081,97 BPDAS Pemali Jratun
-
-
-
-
-
1
46
Cacaban
Jawa Tengah
22.396,84 BPDAS Pemali Jratun
-
-
-
-
1
-
47
Comal
Jawa Tengah
81.855,76 BPDAS Pemali Jratun
-
-
-
-
1
-
48
Babakan
Jawa tengah
12.542,07 BPDAS Pemali Jratun
-
-
-
-
-
1
49
Gangsa
Jawa Tengah
19.840,73 BPDAS Pemali Jratun
-
-
-
-
-
1
50
Kupang
Jawa Tengah
18.207,11 BPDAS Pemali Jratun
-
-
-
-
1
-
51
Serayu
Jawa tengah
365.661,13 BPDAS Serayu Opak
Progo
-
1
-
-
-
-
52
Progo
Jawa Tengah
246.119,02 BPDAS Serayu Opak
Progo
-
1
-
-
-
-
53
Luk Ulo
Jawa Tengah
64.356,87 BPDAS Serayu Opak
Progo
-
-
1
-
-
-
54
Bogowonto
D I Yogyakarta, Jawa
tengah
59.725,67 BPDAS Serayu Opak
Progo
-
-
1
-
-
-
55
Serang
D I Yogyakarta, Jawa
tengah
23.940,31 BPDAS Serayu Opak
Progo
-
-
-
1
-
-
56
Wawar M edono
Jawa Tengah
75.322,44 BPDAS Serayu Opak
Progo
-
-
-
1
-
-
57
Bribin
D I Yogyakarta, Jawa
tengah
2.743,89 BPDAS Serayu Opak
Progo
-
-
-
-
1
-
58
Solo
Jawa Tengah, D I
Yogyakarta, Jawa
Timur
1.594.716,07 BPDAS Solo
-
1
-
-
-
-
59
Brantas
Jawa Timur
1.189.776,12 BPDAS Brantas
-
1
-
-
-
-
60
Sampean
Jawa Timur
124.413,65 BPDAS Sampean
-
1
-
-
-
-
61
Bedadung
Jawa Timur
128.000,18 BPDAS Sampean
-
1
-
-
-
-
62
Deluang
Jawa Timur
18.860,62 BPDAS Sampean
-
1
-
-
-
-
63
Tukad Unda
Bali
23.166,92 BPDAS Unda Anyar
1
-
-
-
-
-
64
Blingkang Anyar
Bali
11.837,46 BPDAS Unda Anyar
1
-
-
-
-
-
65
Palung
Nusa Tenggara Barat
12.712,14 BPDAS Dodokan
M oyosari
-
-
1
-
-
-
66
M oyo
Nusa Tenggara Barat
79.036,95 BPDAS Dodokan
M oyosari
-
-
-
1
-
-
67
M angkung
Nusa Tenggara Barat
56.253,04 BPDAS Dodokan
M oyosari
1
-
-
-
-
-
68
Benain
Nusa Tenggara Timur
348.489,81 BPDAS Benain Noelmina
-
1
-
-
-
-
69
Noelmina
(Benueke)
Nusa Tenggara Timur
197.254,07 BPDAS Benain Noelmina
-
-
1
-
-
-
70
Kapuas
Kalimantan Barat
10.063.599,82 BPDAS Kapuas
-
-
1
-
-
-
71
Sambas
Kalimantan Barat
744.406,35 BPDAS Kapuas
-
1
-
-
-
-
72
Kapuas (Barito)
Kalimantan Tengah
1.633.794,30 BPDAS Kahayan
-
1
-
-
-
-
73
M entaya
Kalimantan Tengah
1.468.064.083,00 BPDAS Kahayan
-
1
-
-
-
-
74
Kahayan
Kalimantan Tengah
1.539.305,65 BPDAS Kahayan
-
1
-
-
-
-
222
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
DAS Prioritas
1
Provinsi
2
3
75
Barito
Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah
76
Batu Licin
Kalimantan Selatan
77
M ahakam
Kalimantan Timur
78
Dumoga
Sulawesi Utara
79
Tondano
80
Luas (Ha)
Wilayah Kerja
4
5
Disusun Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
6
7
8
9
10
11
6.234.743,45 BPDAS Barito
-
-
1
-
-
-
142.783,37 BPDAS Barito
-
-
-
1
-
-
-
1
-
-
-
-
204.602,21 BPDAS Tondano
1
-
-
-
-
-
Sulawesi Utara
53.965,50 BPDAS Tondano
1
-
-
-
-
-
Sangihe
Sulawesi Utara
55.162,79 BPDAS Tondano
-
1
-
-
-
-
81
Limboto Bone
Blango
Gorontalo, Sulawesi
Utara
274.699,75 BPDAS Bone Bolango
-
v
v
-
1
-
82
Paguyaman
Gorontalo
239.967,26 BPDAS Bone Bolango
-
-
-
1
-
-
83
Palu
Sulawesi Tengah
307.022,67 BPDAS Palu Poso
-
1
-
-
-
-
84
Poso
Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan
266.385,76 BPDAS Palu Poso
-
-
1
-
-
-
85
Budong Budong
Sulawesi Barat
212.447,37 BPDAS Lariang M amasa
-
-
-
1
-
-
86
M apili
Sulawesi Barat
178.995,14 BPDAS Lariang M amasa
-
-
-
1
-
-
87
M andar
Sulawesi Barat
63.662,41 BPDAS Lariang M amasa
-
-
-
-
1
-
88
Saddang
Sulawesi Selatan,
Sulawesi Barat
661.932,35 BPDAS Saddang
-
1
-
-
-
-
89
Rongkong
Sulawesi Selatan
172.795,10 BPDAS Saddang
-
-
1
-
-
-
90
Latuppa
Sulawesi Selatan
3.143,49 BPDAS Saddang
-
-
-
1
-
-
91
Bila Walanae (
Cenranae)
Sulawesi Selatan
731.581,59 BPDAS Jeneberang
Walanae
-
1
-
-
-
-
92
Jeneberang
Sulawesi Selatan
78.883,90 BPDAS Jeneberang
Walanae
-
1
-
-
-
-
93
Lasolo
Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Tengah
597.228,43 BPDAS Sampara
-
-
1
-
-
-
94
Konaweha
Sulawesi Tenggara
697.947,51 BPDAS Sampara
-
1
-
-
-
-
95
Laea Wanggu
Sulawesi Tenggara
75.407,65 BPDAS Sampara
-
-
1
-
-
-
96
Wae Apu
M aluku
219.528,09 BPDAS Wae Hapu Batu
M erah
-
-
1
-
-
-
97
Wae M anumbai
M aluku
27.746,29 BPDAS Wae Hapu Batu
M erah
-
-
-
1
-
-
98
Wae Hatu M erah
M aluku
8.758,83 BPDAS Wae Hapu Batu
M erah
-
-
-
1
-
-
99
Akemalamo
M aluku Utara
67.003,92 BPDAS Ake M alamo
-
-
1
-
-
-
100 Kao
M aluku Utara
46.759,58 BPDAS Ake M alamo
-
-
-
1
-
-
101 Oba
M aluku Utara
2.497,63 BPDAS Ake M alamo
1
-
-
-
-
102 Remu
Papua Barat
62.185,31 BPDAS Remu Ransiki
-
1
-
-
-
103 Arui
Papua Barat
23.235,23 BPDAS Remu Ransiki
-
-
1
-
-
104 3UDÀ
Papua Barat
67.557,96 BPDAS Remu Ransiki
-
-
-
1
-
105 M emberamo
Papua
7.782.704,68 BPDAS M emberamo
-
-
-
-
1
106 Baliem (Eilenden)
Papua
3.687.987,51 BPDAS M emberamo
-
-
-
1
-
107 Tami
Papua
325.379,18 BPDAS M emberamo
-
-
1
-
-
108 Sentani
Papua
87.163,56 BPDAS M emberamo
-
-
1
-
-
14
27
31
23
10
Jumlah
7.816.327,35 BPDAS M ahakam Berau
3
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
223
Tabel/ Table 5.2.1. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2010-2014/
Progress of forest and land rehabilitation activities in 2010-2014
No
Provinsi/ Province
1
2
1
Nanggroe Aceh Darussalam
2
Tahun/ Year
2009 (ha)
2010 (ha)
2011 (ha)
2012 (ha)
2013 (ha)
2014 (ha)
3
4
5
6
7
8
-
1.789
18.103
23.402
19.984
7.806
Sumatera Utara
1.960
5.724
27.700
25.023
34.290
17.671
3
Sumatera Barat
1.022
5.603
5.687
1.025
6.713
6.425
4
Riau
3.027
8.950
17.071
19.203
20.729
11.100
5
Jambi
25
53.665
6.909
15.630
13.952
14.038
6
Sumatera Selatan
125
1.583
16.540
11.360
22.788
17.958
7
Bengkulu
3.024
7.582
47.085
19.941
15.112
14.075
8
Lampung
48.170
3.720
16.764
16.431
55.652
33.734
9
Bangka Belitung
485
979
3.165
3.288
5.733
1.954
10
Kepulauan Riau
5.338
1.035
3.703
753
2.576
1.333
11
DKI Jakarta
53
-
20
270
-
8
12
Jawa Barat
19.209
12.188
25.886
18.561
39.253
14.394
13
Jawa Tengah
15.356
8.256
64.595
73.170
80.021
55.640
14
DI Yogyakarta
383
1.650
8.188
607
21.413
30
15
Jawa Timur
33.842
23.727
25.794
49.378
53.888
13.265
16
Banten
8.291
3.574
12.179
6.700
8.340
11.771
17
Bali
1.030
936
10.915
4.846
8.850
15.318
18
Nusa Tenggara Barat
4.466
1.700
19.429
12.386
25.714
18.464
19
Nusa Tenggara Timur
2.710
4.173
69.044
20.937
24.623
35.057
20
Kalimantan Barat
1.457
7.031
20.356
23.151
15.694
10.749
21
Kalimantan Tengah
3.422
165
6.711
7.048
11.640
5.094
22
Kalimantan Selatan
-
24
2.108
11.925
8.669
6.656
23
Kalimantan Timur
-
1.980
6.012
9.101
9.968
7.868
24
Sulawesi Utara
1.604
2.019
17.492
7.148
17.534
16.070
25
Sulawesi Tengah
-
20
5.307
26.343
15.534
7.211
26
Sulawesi Selatan
8.107
2.607
45.759
26.098
29.897
25.894
27
Sulawesi Tenggara
9.125
2.210
19.471
6.040
21.241
11.168
28
Gorontalo
200
641
6.510
11.830
11.804
6.778
29
Sulawesi Barat
12
14
3.062
520
23.017
21.298
30
M aluku
200
2.614
6.970
16.061
6.778
4.192
31
M aluku Utara
1.268
1.412
2.478
15.204
5.324
7.280
32
Papua Barat
37
909
8.447
12.807
11.015
10.466
33
Papua
951
1.933
7.217
11.529
16.322
18.865
174.899
170.414
556.677
507.716
664.067
449.630
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
224
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel/ Table 5.2.2. Perkembangan Kegiatan Reboisasi Tahun 2010-2014/ Reforestation Activities
in 2010-2014
No
Provinsi/ Province
1
2
1
Nanggroe Aceh Darussalam
2
Tahun/ Year
2009 (ha)
2010 (ha)
2011 (ha)
2012 (ha)
2013 (ha)
2014 (ha)
3
4
5
6
7
8
-
1.500
2.815
5.000
500
500
Sumatera Utara
1.785
4.829
11.410
7.005
6.500
1.050
3
Sumatera Barat
1.022
2.687
500
745
1.500
200
4
Riau
1.725
6.000
3.615
2.562
1.500
850
5
Jambi
-
515
3.690
7.750
6.350
800
6
Sumatera Selatan
-
1.530
1.760
5.000
3.500
400
7
Bengkulu
1.765
5.014
5.300
5.000
6.000
2.050
8
Lampung
46.920
7.500
15.000
8.800
8.300
1.750
9
Bangka Belitung
375
60
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
5.188
900
-
-
850
100
11
DKI Jakarta
37
-
-
-
10
-
12
Jawa Barat
3.245
10.964
5.600
3.496
1.740
350
13
Jawa Tengah
7.050
3.730
200
939
500
70
14
DI Yogyakarta
283
5.377
453
447
456
30
15
Jawa Timur
15.998
4.533
1.500
650
500
100
16
Banten
260
-
-
-
1.250
225
17
Bali
530
636
200
200
1.000
300
18
Nusa Tenggara Barat
3.991
1.000
500
3.000
4.000
550
19
Nusa Tenggara Timur
1.340
975
3.500
4.552
3.900
700
20
Kalimantan Barat
1.457
6.325
5.000
5.000
7.000
800
21
Kalimantan Tengah
3.422
7.750
5.000
5.000
6.000
750
22
Kalimantan Selatan
-
4.825
650
666
1.300
500
23
Kalimantan Timur
-
5.125
1.700
2.000
2.700
800
24
Sulawesi Utara
1.590
1.400
1.350
1.100
1.300
700
25
Sulawesi Tengah
-
1.008
3.000
3.000
2.750
425
26
Sulawesi Selatan
4.872
4.150
7.000
6.000
11.000
5.500
27
Sulawesi Tenggara
8.200
2.150
5.000
6.425
7.000
2.000
28
Gorontalo
-
1.253
2.500
2.650
2.500
500
29
Sulawesi Barat
-
1.000
-
500
6.750
2.037
30
M aluku
150
1.000
3.000
3.000
1.500
300
31
M aluku Utara
1.043
3.930
500
500
500
250
32
Papua Barat
-
2.027
5.000
5.000
3.000
1.000
33
Papua
794
1.045
5.000
5.000
4.000
575
113.042
100.738
100.743
100.987
105.656
26.162
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
225
Tabel/ Table 5.2.3. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Tahun 2010-2014/ Progress of
land rehabilitation activities in 2010-2014
Tahun/ Year
No
Provinsi/ Province
1
2
1
Nanggroe Aceh Darussalam
2
2010
2011
2012
2013
2014
(ha)
(ha)
(ha)
(ha)
(ha)
3
4
5
6
7
23,37
8.891,00
10.629,00
19.484,00
7.306,00
Sumatera Utara
1.049,00
16.190,00
29.531,00
27.789,72
16.621,00
3
Sumatera Barat
86,00
4.834,00
5.720,00
5.212,61
6.225,00
4
Riau
89,29
13.456,00
7.065,00
19.229,00
10.250,00
5
Jambi
-
3.219,00
3.280,40
7.602,40
13.238,00
6
Sumatera Selatan
-
14.780,00
13.529,00
19.288,00
17.558,00
7
Bengkulu
4,00
5.785,00
14.849,00
9.112,00
12.025,00
8
Lampung
801,00
1.764,00
26.682,00
47.352,00
31.984,00
9
Bangka Belitung
50,00
3.165,00
5.124,00
5.732,72
1.954,00
10
Kepulauan Riau
21,24
2.532,00
1.105,00
1.726,00
1.233,00
11
DKI Jakarta
-
20,00
15,10
-
8,00
12
Jawa Barat
3.883,00
29.266,00
26.858,00
37.502,77
14.044,00
13
Jawa Tengah
13.397,00
53.877,00
39.591,40
79.200,21
55.570,00
14
DI Yogyakarta
15.626,00
26.442,00
-
21.278,00
-
15
Jawa Timur
11.102,09
16.089,00
33.586,20
53.387,60
50.394,00
16
Banten
-
15,00
62,00
7.090,00
11.546,00
17
Bali
150,00
10.230,00
2.151,00
7.850,00
15.018,00
18
Nusa Tenggara Barat
-
17.129,00
11.925,00
21.714,00
17.914,00
19
Nusa Tenggara Timur
225,00
64.559,00
16.569,00
20.723,33
34.357,00
20
Kalimantan Barat
-
15.356,00
9.030,00
8.694,00
9.949,00
21
Kalimantan Tengah
165,00
1.711,00
9.380,00
5.640,00
4.344,00
22
Kalimantan Selatan
3.024,00
1.458,00
14.543,40
7.369,48
6.156,00
23
Kalimantan Timur
80,40
4.312,00
5.623,00
7.268,00
7.068,00
24
Sulawesi Utara
20,00
16.142,00
19.641,00
16.233,90
15.370,00
25
Sulawesi Tengah
20,30
2.307,00
19.348,00
12.784,00
6.786,00
26
Sulawesi Selatan
2.180,00
36.639,00
15.878,00
18.897,00
20.394,00
27
Sulawesi Tenggara
15,00
14.471,00
13.215,00
14.241,00
9.168,00
28
Gorontalo
25,00
3.710,00
14.340,00
9.304,00
6.278,00
29
Sulawesi Barat
514,00
3.062,00
8.422,00
16.267,00
19.261,00
30
M aluku
20,00
3.970,00
1.954,00
5.278,00
3.892,00
31
M aluku Utara
37,40
1.376,00
5.017,00
4.824,00
7.030,00
32
Papua Barat
9,38
3.447,00
14.353,00
8.015,00
9.466,00
33
Papua
62,00
1.799,00
9.429,00
12.321,70
18.290,00
52.679,47
402.003,00
408.445,50
558.411,44
460.697,00
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
226
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel/ Table 5.2.3.1. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan/ Hutan Rakyat Tahun 20102014/ Progress of land rehabilitation activities/ community forest development
in 2010-2014
Tahun/ Year
No
Provinsi/ Province
1
2
2010
2011
2012
2013
2014
(ha)
(ha)
(ha)
(ha)
(ha)
3
4
5
6
7
1
Nanggroe Aceh
Darussalam
-
8.816,00
10.623,00
19.464,00
7.296,00
2
Sumatera Utara
1.039,00
16.160,00
29.531,00
27.774,72
16.561,20
3
Sumatera Barat
-
4.785,00
5.705,00
5.187,61
6.215,00
4
Riau
-
13.318,00
7.024,00
19.159,00
10.250,00
5
Jambi
-
3.174,00
3.265,00
7.572,40
13.238,00
6
Sumatera Selatan
-
14.760,00
13.514,00
19.278,00
17.548,08
7
Bengkulu
-
5.715,00
14.814,00
9.077,00
12.000,00
8
Lampung
751,00
1.727,00
26.682,00
47.352,00
31.984,00
9
Bangka Belitung
-
3.125,00
5.099,00
5.697,92
1.953,60
10
Kepulauan Riau
-
2.520,00
1.095,00
1.726,00
1.233,00
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
3.844,00
29.186,00
26.799,00
37.456,77
14.027,00
13
Jawa Tengah
13.367,00
53.814,00
39.549,00
79.165,21
55.560,08
14
DI Yogyakarta
15.626,00
26.411,00
-
21.263,00
-
15
Jawa Timur
11.077,00
16.079,00
33.548,00
53.357,60
50.326,00
16
Banten
-
-
-
7.080,00
11.546,30
17
Bali
150,00
10.230,00
2.151,00
7.850,00
15.017,50
18
Nusa Tenggara Barat
-
17.129,00
11.915,00
21.704,00
17.904,00
19
Nusa Tenggara Timur
-
64.539,00
16.503,00
20.673,33
34.337,00
20
Kalimantan Barat
-
15.316,00
8.980,00
8.674,00
9.937,50
21
Kalimantan Tengah
-
1.652,00
9.320,00
5.580,00
4.284,00
22
Kalimantan Selatan
3.000,00
1.424,00
14.507,00
7.329,48
6.136,00
23
Kalimantan Timur
-
4.282,00
5.608,00
7.203,00
7.068,00
24
Sulawesi Utara
-
16.122,00
19.596,00
16.204,00
15.360,00
25
Sulawesi Tengah
-
2.187,00
19.278,00
12.714,00
6.786,00
26
Sulawesi Selatan
2.150,00
36.564,00
15.832,00
18.857,00
20.374,00
27
Sulawesi Tenggara
-
14.431,00
13.175,00
14.136,00
9.088,00
28
Gorontalo
-
3.613,00
14.285,00
9.249,00
6.273,00
29
Sulawesi Barat
500,00
3.022,00
8.402,00
16.247,00
19.261,00
30
M aluku
-
3.930,00
1.900,00
5.228,00
3.877,00
31
M aluku Utara
-
1.376,00
5.097,00
4.809,00
7.030,00
32
Papua Barat
-
3.417,00
14.313,00
8.000,00
9.455,73
33
Papua
-
1.784,00
9.393,00
12.306,70
18.285,00
51.504,00
400.608,00
407.503,00
557.375,74
460.211,99
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
227
Tabel/ Table 5.2.3.2. Perkembangan Kegiatan Hutan Kota Tahun 2010-2014/ / Progress of Urban
Forest Rehabilitation in 2010-2014
Tahun/ Year
No
Provinsi/ Province
1
2
2010
2011
2012
2013
2014
(ha)
(ha)
(ha)
(ha)
(ha)
3
4
5
6
7
1
Nanggroe Aceh Darussalam
23,37
75,00
6,00
20,00
10
2
Sumatera Utara
10,00
30,00
-
15,00
60
3
Sumatera Barat
86,00
49,00
23,00
25,00
10
4
Riau
89,29
138,00
33,00
70,00
-
5
Jambi
-
45,00
15,40
30,00
-
6
Sumatera Selatan
-
20,00
15,00
10,00
10
7
Bengkulu
4,00
70,00
35,00
35,00
25
8
Lampung
50,00
37,00
-
-
-
9
Bangka Belitung
50,00
40,00
25,00
34,80
-
10
Kepulauan Riau
21,24
12,00
10,00
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
15,10
-
8
12
Jawa Barat
38,99
115,00
59,00
46,00
17
13
Jawa Tengah
29,99
63,00
42,40
35,00
10
14
DI Yogyakarta
-
31,00
-
15,00
-
15
Jawa Timur
25,09
10,00
38,20
30,00
68
16
Banten
-
-
62,00
10,00
-
17
Bali
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
-
-
10,00
10,00
10
19
Nusa Tenggara Timur
225,00
20,00
66,00
50,00
20
20
Kalimantan Barat
-
40,00
50,00
20,00
11
21
Kalimantan Tengah
165,00
59,00
60,00
60,00
60
22
Kalimantan Selatan
24,00
34,00
36,40
40,00
20
23
Kalimantan Timur
80,40
30,00
15,00
65,00
-
24
Sulawesi Utara
20,00
20,00
45,00
29,90
10,00
25
Sulawesi Tengah
20,30
120,00
70,00
70,00
-
26
Sulawesi Selatan
30,00
75,00
46,00
40,00
20
27
Sulawesi Tenggara
15,00
40,00
40,00
105,00
80
28
Gorontalo
25,00
97,00
55,00
55,00
5
29
Sulawesi Barat
14,00
40,00
20,00
20,00
-
30
M aluku
20,00
40,00
54,00
50,00
15
31
M aluku Utara
37,40
-
10,00
15,00
-
32
Papua Barat
9,38
30,00
40,00
15,00
10
33
Papua
62,00
15,00
36,00
15,00
5
1.175,45
1.395,00
1.032,50
1.035,70
484,00
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
228
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel/ Table 5.2.3.3. Rehabilitasi Hutan M angrove, Rawa dan Gambut Tahun 2010-2014/
Mangrove and Peat Swamp Forest Rehabilitation in 2010-2014
Tahun/ Year
No
Provinsi/ Province
1
2
1
Nanggroe Aceh Darussalam
2
2009
2010
2011
2012
2013
2014
(ha)
(ha)
(ha)
(ha)
(ha)
(ha)
3
4
5
6
7
8
-
-
1.520
117
650
-
Sumatera Utara
322
-
100
295
400
-
3
Sumatera Barat
-
-
100
-
300
-
4
Riau
327
-
500
2.850
600
-
5
Jambi
-
-
200
-
150
-
6
Sumatera Selatan
-
-
-
-
400
-
7
Bengkulu
-
-
170
-
100
-
8
Lampung
-
-
250
-
400
-
9
Bangka Belitung
-
-
90
5
193
-
10
Kepulauan Riau
2.025
-
255
105
480
-
11
DKI Jakarta
4
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
350
-
330
736
240
-
13
Jawa Tengah
18.200
-
290
454
600
-
14
DI Yogyakarta
5.060
-
381
-
100
-
15
Jawa Timur
168
-
250
1.160
1.050
-
16
Banten
-
-
-
409
-
-
17
Bali
25
-
150
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
75
-
150
-
140
-
19
Nusa Tenggara Timur
45
-
400
-
150
-
20
Kalimantan Barat
-
-
200
736
1.000
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
500
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
-
-
200
67
300
-
23
Kalimantan Timur
-
-
600
1.125
800
-
24
Sulawesi Utara
-
-
150
-
400
-
25
Sulawesi Tengah
8
-
600
-
200
-
26
Sulawesi Selatan
725
-
325
100
500
-
27
Sulawesi Tenggara
-
-
300
-
460
-
28
Gorontalo
81
-
790
150
400
-
29
Sulawesi Barat
-
-
330
-
150
-
30
M aluku
35
-
200
268
100
-
31
M aluku Utara
11
-
270
140
140
-
32
Papua Barat
3
-
500
160
1.000
-
33
Papua
-
-
300
1.713
1.000
-
27.464
-
10.401
10.590
12.403
-
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
Tahun 2010 dan 2014 tidak ada kegiatan penanaman hutan mangrove/ In 2010 no mangrove forest plantation/ rehabilitation
activities
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
229
230
Tabel/ Table 5.2.3.4. Pembangunan DAM Pengendali dan DAM Penahan Tahun 2010-2014/ Check Dam/ and Retaining Dam Construction in
2010-2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tahun/ Year
2010
2011
2012
2013
2014
No
Provinsi/ Province
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
Dam
Penahan/
Retaining
Dam(Unit)
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
Dam
Penahan/
Retaining
Dam (Unit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Nanggroe Aceh Darussalam
-
-
1
16
1
4
-
9
-
3
2
Sumatera Utara
10
27
3
32
3
29
7
31
3
2
3
Sumatera Barat
1
20
-
1
2
-
3
-
-
-
4
Riau
1
-
3
4
-
-
3
-
-
-
5
Jambi
-
-
8
-
-
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
1
-
-
-
1
1
1
2
1
1
7
Bengkulu
6
2
-
2
3
11
2
4
6
3
8
Lampung
-
-
-
-
-
9
1
12
2
4
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
-
19
28
7
32
7
70
40
8
13
Jawa Tengah
-
91
1
33
35
145
22
170
12
138
14
DI Yogyakarta
-
9
-
-
-
12
-
11
-
13
15
Jawa Timur
10
56
2
188
3
164
7
138
5
144
16
Banten
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
2
-
4
-
3
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
2
21
2
31
4
24
-
-
-
20
19
Nusa Tenggara Timur
4
-
1
5
3
-
2
-
2
1
20
Kalimantan Barat
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tahun/ Year
2010
2011
2012
2013
2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
Provinsi/ Province
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
Dam
Penahan/
Retaining
Dam(Unit)
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
Dam
Penahan/
Retaining
Dam (Unit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
22
Kalimantan Selatan
1
2
-
-
1
1
-
-
-
-
23
Kalimantan Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
24
Sulawesi Utara
-
4
-
35
-
47
-
19
-
-
25
Sulawesi Tengah
-
-
-
3
-
-
2
13
1
1
26
Sulawesi Selatan
3
7
4
22
4
51
-
-
1
43
27
Sulawesi Tenggara
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
33
Papua
-
-
-
-
-
8
-
169
-
-
39
243
44
407
67
541
57
648
74
381
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note :
( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
*)Data belum tersedia
231
Tabel/ Table 5.2.3.5. Pembangunan Pengendali Jurang Tahun 2010-2014/ Construction of Gully
Plug in 2010- 2014
No
Provinsi/ Province
1
2
Tahun/ Year
2010 (Unit)
2011 (Unit)
2012 (Unit)
2013 (Unit)
2014*) (Unit)
3
4
5
6
7
1
Nanggroe Aceh Darussalam
-
-
-
-
-
2
Sumatera Utara
-
-
-
-
-
3
Sumatera Barat
-
2
-
-
-
4
Riau
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
-
-
-
-
-
7
Bengkulu
-
-
-
-
-
8
Lampung
-
-
-
-
-
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
D.I. Yogyakarta
-
-
-
-
24
79
14
34
78
94
4
31
5
28
43
15
Jawa Timur
-
14
4
26
12
16
Banten
-
12
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
-
-
-
-
-
19
Nusa Tenggara Timur
-
-
-
-
9
20
Kalimantan Barat
-
-
-
-
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
-
2
-
-
-
23
Kalimantan Timur
-
-
-
-
-
24
Sulawesi Utara
-
-
-
-
-
25
Sulawesi Tengah
-
-
-
-
-
26
Sulawesi Selatan
20
10
-
-
-
27
Sulawesi Tenggara
-
-
-
-
-
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
-
-
-
2
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
-
-
-
103
85
43
134
182
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note :
( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
232
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tabel/ Table 5.2.3.6. Pembangunan Sumur Resapan Tahun 2010-2014 / &RQVWUXFWLRQRI,QÀOWUDWLRQ
Wells in 2010-2014
Tahun/ Year
No
Provinsi/ Province
1
2
2010
2011
2012
2013
2014
(Unit)
(Unit)
(Unit)
(Unit)
(Unit)
3
4
5
6
7
1
Nanggroe Aceh Darussalam
-
40
20
-
-
2
Sumatera Utara
-
25
49
40
-
3
Sumatera Barat
-
20
-
-
-
4
Riau
22
34
-
118
-
5
Jambi
-
-
5
-
-
6
Sumatera Selatan
25
20
12
1
-
7
Bengkulu
-
34
26
54
-
8
Lampung
-
121
32
84
-
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
353
306
184
102
12
13
Jawa Tengah
214
72
494
350
194
14
D.I. Yogyakarta
31
16
28
17
45
15
Jawa Timur
174
263
312
117
344
16
Banten
50
-
10
-
-
17
Bali
53
218
185
100
-
18
Nusa Tenggara Barat
6
25
3
-
-
19
Nusa Tenggara Timur
85
62
68
67
61
20
Kalimantan Barat
-
-
-
3
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
29
-
15
19
-
23
Kalimantan Timur
-
30
-
-
-
24
Sulawesi Utara
46
152
119
15
15
25
Sulawesi Tengah
-
-
-
-
1
26
Sulawesi Selatan
32
25
45
-
30
27
Sulawesi Tenggara
-
-
-
-
-
28
Gorontalo
14
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
14
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
24
19
15
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
19
8
-
1.172
1.482
1.641
1.095
702
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note :
( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
*)Data belum tersedia
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
233
Tabel/ Table 5.2.3.7. Pembangunan Embung Air Tahun 2010-2014/ Construction of Water ponds
in 2010 - 2014
No
Provinsi/ Province
1
1
2
Nanggroe Aceh Darussalam
Tahun/ Year
2010 (Unit)
2011 (Unit)
3
2012 (Unit)
4
2013 (Unit)
5
2014 (Unit)
6
7
-
3
-
2
-
2
Sumatera Utara
-
-
2
22
-
3
Sumatera Barat
4
-
-
-
-
4
Riau
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
1
-
-
6
Sumatera Selatan
2
-
3
16
1
7
Bengkulu
-
-
2
-
-
8
Lampung
-
-
-
2
-
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
9
19
15
-
13
Jawa Tengah
11
6
12
12
2
14
D.I. Yogyakarta
-
1
4
2
3
15
Jawa Timur
1
10
28
6
12
16
Banten
1
-
-
-
-
17
Bali
-
18
14
11
-
18
Nusa Tenggara Barat
-
18
13
-
9
19
Nusa Tenggara Timur
18
34
39
25
23
20
Kalimantan Barat
2
-
-
5
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
-
-
7
11
-
17
17
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
23
Kalimantan Timur
24
Sulawesi Utara
-
-
5
4
-
25
Sulawesi Tengah
-
-
-
-
-
26
Sulawesi Selatan
9
14
19
-
23
27
Sulawesi Tenggara
1
1
-
-
-
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
7
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
33
Papua
Jumlah/ Total
-
-
-
-
-
73
131
168
133
73
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
234
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
V.3. KEBUN BIBIT RAKYAT
Community Owned Nursery
Tabel/ Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/ Determination of Rural
Forest Working Area in 2010-2014
Tahun/ Year
2010
PROVINSI/
Province
No
1
2
Kabupaten/
Kota
Luas
(Ha)
Fungsi
SK M enhut
Kawasan
3
4
5
Tanggal
6
7
1
Nanggroe Aceh Darussalam
-
-
-
-
-
2
Sumatera Utara
-
-
-
-
-
3
Sumatera Barat
-
-
-
-
-
4
Riau
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
-
-
-
-
-
7
Bengkulu
-
-
-
-
-
8
Lampung
-
-
-
-
-
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
-
-
-
-
-
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
-
-
-
-
-
19
Nusa Tenggara Timur
-
-
-
-
-
20
Kalimantan Barat
-
-
-
-
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
-
-
-
-
-
23
Kalimantan Timur
-
-
-
-
-
24
Sulawesi Utara
-
-
-
-
-
25
Sulawesi Tengah
-
-
-
-
-
26
Sulawesi Selatan
1. Bantaeng
342
HL
SK.57/ M enhut-II/ 2010
21 Januari 2010
2. Bantaeng
339
HL
SK.56/ M enhut-II/ 2010
21 Januari 2010
3. Bantaeng
23
HL
SK.55/ M enhut-II/ 2010
21 Januari 2010
27
Sulawesi Tenggara
-
-
-
-
-
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
-
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
-
-
-
-
704
-
Jumlah/ Total
-
-
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
237
Lanjutan ....
Tabel/ Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/ Determination of Rural
Forest Working Area in 2010-2014
PROVINSI/
Province
No
1
2
1
Nanggroe Aceh Darussalam
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
Tahun/ Year
2011
Kabupaten/
Kota
Luas
(Ha)
Fungsi
Kawasan
SK M enhut
Tanggal
3
4
5
6
7
1. Solok
1.088
HL
SK.572/ M enhut-II/ 2011
3 Oktober 2011
650
HL
SK.573/ M enhut-II/ 2011
3 Oktober 2011
1. Bungo
2.356
HL
SK.543/ M enhut-II/ 2011
26 September 2011
2. Bungo
1.224
HL
SK.362/ M enhut-II/ 2011
7 Juli 2011
3. Bungo
1.051
HL
SK.360/ M enhut-II/ 2011
7 Juli 2011
4. Batanghari
721
HP
SK.434/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
5. Batanghari
2.752
HP
SK.435/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
6. M erangin
2.788
HP
SK.128/ M enhut-II/ 2011
21 M aret 2011
7. M erangin
2.712
HP
SK.359/ menhut-II/ 2011
7 Juli 2011
8. M erangin
4.638
HP
SK.361/ M enhut-II/ 2011
7 Juli 2011
9. M erangin
4.484
HP
SK.436/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
10. M erangin
1.855
HP
SK.438/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
11. M erangin
2.235
HP
SK.437/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
12. M erangin
2.160
HPT
SK.441/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
13. M erangin
1.254
HPT
SK.442/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
14. M erangin
1.766
HPT
SK.443/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
15. M erangin
762
HPT
SK.42/ M enhut-II/ 2011
17 Februari 2011
16. M erangin
912
HPT
SK.444/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
17. M erangin
1.058
HPT
SK.125/ M enhut-II/ 2011
21 M aret 2011
18. M erangin
4.467
HPT
SK.445/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
19. M erangin
2.038
HPT
SK.440/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
20. M erangin
2.957
HPT
SK.126/ M enhut-II/ 2011
21 M aret 2011
21. M erangin
2.707
HPT
SK.439/ M enhut-II/ 2011
1 Agustus 2011
2. Solok Selatan
6
Sumatera Selatan
7
Bengkulu
8
Lampung
9
Bangka Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
DI Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
238
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
PROVINSI/
Province
No
1
Tahun/ Year
2011
Kabupaten/
Kota
Luas
(Ha)
Fungsi
Kawasan
SK M enhut
Tanggal
3
4
5
6
7
HL
SK.588/ M enhut-II/ 2011
2
18
Nusa Tenggara Barat
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21
Kalimantan Tengah
22
Kalimantan Selatan
23
Kalimantan Timur
24
Sulawesi Utara
25
Sulawesi Tengah
26
Sulawesi Selatan
27
Sulawesi Tenggara
28
Gorontalo
29
Sulawesi Barat
30
M aluku
31
M aluku Utara
32
Papua Barat
33
Papua
Jumlah/ Total
1. Ketapang
1.645
2. Ketapang
1.750
HL
-
-
3. Ketapang
6.825
HP
SK.494/ M enhut-II/ 2011
24 Agustus 2011
4. Ketapang
610
HP
SK.493/ M enhut-II/ 2011
24 Agustus 2011
5. Ketapang
1.070
HPK
SK.495/ M enhut-II/ 2011
24 Agustus 2011
6. Ketapang
2.425
HP
-
-
490
HL
SK.64/ M enhut-II/ 2011
28 Februari 2011
63.450
-
1. Sigi
-
11 Oktober 2011
-
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
239
Lanjutan ....
Tabel/ Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/ Determination of Rural
Forest Working Area in 2010-2014
PROVINSI/
Province
No
1
2
Tahun/ Year
2012
Kabupaten/
Kota
Luas
(Ha)
Fungsi
Kawasan
SK M enhut
Tanggal
3
4
5
6
7
1
Nanggroe Aceh Darussalam
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
Kepahiang *)
995
HL
-
-
6
Sumatera Selatan
M usi Banyuasin*) 7.250
HP
-
-
7
Bengkulu
8
Lampung
1. Buleleng *)
552
HL
-
-
2. Buleleng *)
250
HL
-
-
HL
-
-
9
Bangka Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
DI Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
3. Buleleng *)
4. Buleleng *)
988
HL
-
-
5. Buleleng *)
712
HL
-
-
HL
-
-
6. Buleleng *)
18
Nusa Tenggara Barat
19
Nusa Tenggara Timur
90
96
7. Buleleng *)
353
HL
-
-
20
Kalimantan Barat
21
Kalimantan Tengah
22
Kalimantan Selatan
Hulu Sungai
Tengah
565
HP
SK.510/ M enhut-II/ 2012
13 September 2012
23
Kalimantan Timur
Kutai Timur
880
HPT
SK.184/ M enhut-II/ 2012
18 April 2012
24
Sulawesi Utara
25
Sulawesi Tengah
26
Sulawesi Selatan
27
Sulawesi Tenggara
28
Gorontalo
29
Sulawesi Barat
30
M aluku
31
M aluku Utara
32
Papua Barat
33
Papua
240
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Lanjutan ....
Tabel/ Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/ Determination of Rural
Forest Working Area in 2010-2014
PROVINSI/
Province
No
1
Tahun/ Year
2013
Kabupaten/ Kota
Luas
(Ha)
3
4
2
1
Nanggroe Aceh
Darussalam
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7
Bengkulu
8
Lampung
9
Bangka Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
DI Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
Nusa Tenggara Barat
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
6
7
1.000
Solok Selatan
12.065
SK. 852, 853, 854, 855/
M enhut-II/ 2013
2 Desember 2013
Padang Pariaman
1.336
SK. 856/ M enhut-II/ 2013
2 Desember 2013
Pelalawan
4.226
SK. 154, 155/ M enhutII/ 2013
8 M aret 2013
M usi Banyuasin
5.170
SK. 573/ M enhut-II/ 2013
23 Agustus 2013
M usi Rawas
2.320
S. 268/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
SK. 727, 728, 729, 730,
25 Oktober 2013
731, 732/ M enhut-II/ 2013
Gunungkidul
627
25 Juli 2013
SK. 527, 528, 529, 530,
531, 532/ M enhut-II/ 2013
Jembrana
681
S. 101/ V-BPS/ 2013
2 M ei 2013
Bangli
157
S. 101/ V-BPS/ 2013
2 M ei 2013
Kayong Utara
15.585
SK. 533, 534, 535, 536,
537/ M enhut-II/ 2013
25 Juli 2013
Ketapang
14.415
S. 41/ V-BPS/ 2013
29 Januari 2013
Kapuas Hulu
1.995
S. 218/ V-BPS/ 2013
16 September 2013
Sintang
7.650
S. 211/ V-BPS/ 2013
11 September 2013
Hulu Sungai Tengah 1.750
S. 219/ V-BPS/ 2013
16 September 2013
S. 1491/ VIII-WP3H/ 2013
21 Nopember 2013
Kalimantan Tengah
Kapuas Hulu
22
Kalimantan Selatan
Tanah Laut
Kalimantan Timur
5
Tanggal
Tapanuli Selatan
21
23
Fungsi
SK M enhut
Kawasan
26.980
160
S. 965/ VII-WP3H/ 2013
24 Juli 2013
Tanah Bumbu
2.280
S. 965/ VII-WP3H/ 2013
24 Juli 2013
Tanah Bumbu
3.080
S. 965/ VII-WP3H/ 2013
24 Juli 2013
Hulu Sungai Selatan 1.405
S.1217/ VII-WP3h/ 2013
23 September 2013
Banjar
1.220
S.1217/ VII-WP3h/ 2013
23 September 2013
M alinau
4.330
SK. 526/ M enhut-II/ 2013
25 Juli 2013
Berau
8.245
S. 212/ V-BPS/ 2013
11 September 2013
Kutai Barat
41.125
S. 534/ VIII-WP3H/ 2013
18 April 2013
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
241
PROVINSI/
Province
No
1
2
24
Sulawesi Utara
25
Sulawesi Tengah
26
Sulawesi Selatan
Tahun/ Year
2013
Kabupaten/ Kota
Luas
(Ha)
3
4
Bantaeng
2.250
SK. 577, 578, 579, 580,
23 Agustus 2013
581, 582/ M enhut-II/ 2013
Jeneponto
400
SK. 47, 48, 49/ M enhutII/ 2013
Luwu Utara
765
SK. 519/ M enhut-II/ 2013 23 Agustus 2013
Sidrap
695
SK. 574, 575, 576/
M enhut-II/ 2013
23 Agustus 2013
21 Nopember 2013
Luwu
7.425
S.1491/ VIII-WP3H/ 2013
Bone
1.270
S.1491/ VIII-WP3H/ 2013
Barru
680
S.1491/ VIII-WP3H/ 2013
28
Gorontalo
Boalemo
M aluku
31
M aluku Utara
32
Papua Barat
33
Papua
Jumlah/ Total
242
7
SK. 525/ M enhut-II/ 2013 25 Juli 2013
Kolaka
Sulawesi Barat
6
685
Sulawesi Tenggara
30
5
Tanggal
Sigi
27
29
Fungsi
SK M enhut
Kawasan
S. 37/ V-BPS/ 2013
22 Januari 2013
350
SK. 836, 837/ M enhutII/ 2013
27 Nopember 2013
Bone Bolango
160
SK. 838/ M enhut-II/ 2013 27 Nopember 2013
Gorontalo
235
SK. 840/ M enhut-II/ 2013 27 Nopember 2013
Pohuwato
210
SK. 841/ M enhut-II/ 2013 27 Nopember 2013
Gorontalo Utara
140
SK. 839/ M enhut-II/ 2013 27 Nopember 2013
Kaimana
2.940
18 Januari 2013
11.005
S.1217/ VII-WP3h/ 2013
187.012
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
23 September 2013
Lanjutan ....
Tabel/ Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/ Determination of Rural
Forest Working Area in 2010-2014
Tahun
2014
PROVINSI
No
1
Kabupaten/ Kota
Luas
(Ha)
Fungsi
Kawasan
SK M enhut
Tanggal
3
4
5
6
7
2
1
Nanggroe Aceh
Darussalam
2
Sumatera Utara
1. Toba Samosir
3
Sumatera Barat
1. Sijunjung
4.500
HL
2. Sijunjung
1.628
-
3. Solok
3.398
HL
SK. 701/ M enhut-II/ 2014 20 Agustus 2014
4. Solok
6.787
-
SK. 702/ M enhut-II/ 2014 20 Agustus 2014
5. Solok
4.300
-
SK. 703/ M enhut-II/ 2014 20 Agustus 2014
6. Pasaman Barat
3.518
-
ND.384/ BPS-3/ 2014
18 Desember 2014
14.690
-
ND. 383/ BPS-3/ 2014
18 Desember 2014
1. Aceh Timur
370
813
-
S. 1115/ BPS-3/ 2014
11 Nopember 2014
ND. 362/ BPS-3/ 2014
5 Desember 2014
SK. 508/ M enhut-II/ 2014 4 Juni 2014
S. 1180/ BPS-3/ 2014
27 Nopember 2014
4
Riau
1. Rokan Hulu
5
Jambi
1. Tanjung Jabung Timur
5.088
HL
SK. 706/ M enhut-II/ 2014 21 Agustus 2014
2. Tanjung Jabung Timur
2.200
HL
SK. 707/ M enhut-II/ 2014 21 Agustus 2014
3. Tanjung Jabung Timur
6
7
8
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
4.405
HL
4. Sarolangun
23.188
-
SK. 705/ M enhut-II/ 2014 21 Agustus 2014
1. M uara Enim
2.000
HL
SK. 621/ M enhut-II/ 2014 11 Juli 2014
2. M uara Enim
2.400
HL
SK. 620/ M enhut-II/ 2014 11 Juli 2014
3. M uara Enim
1.000
HL
SK. 619/ M enhut-II/ 2014 11 Juli 2014
4. M uara Enim
260
HL
SK. 622/ M enhut-II/ 2014 11 Juli 2014
5. M uara Enim
600
HL
SK. 331/ M enhut-II/ 2014 27 M aret 2014
6. M uara Enim
1.135
HL
SK. 333/ M enhut-II/ 2014 27 M aret 2014
7. M uara Enim
1.145
HL
SK. 328/ M enhut-II/ 2014 27 M aret 2014
8. M uara Enim
1.075
HL
SK. 327/ M enhut-II/ 2014 27 M aret 2014
9. M uara Enim
1.685
HL
SK. 329/ M enhut-II/ 2014 27 M aret 2014
10. M uara Enim
3.245
HL
SK. 330/ M enhut-II/ 2014 27 M aret 2014
11. M uara Enim
1.400
HL
SK. 332/ M enhut-II/ 2014 27 M aret 2014
12. M uara Enim
900
HL
SK. 326/ M enhut-II/ 2014 27 M aret 2014
13. M uara Enim
2.555
-
S. 1115/ BPS-3/ 2014
11 Nopember 2014
14. M uara Enim
1.700
-
ND. 382/ BPS-3/ 2014
18 Desember 2014
1. Bengkulu Utara
1.125
HL
2. Bengkulu Utara
1.053
-
S. 82/ V-BPS/ 2014
22 April 2014
SK. 508/ M enhut-II/ 2014 4 Juni 2014
S. 940/ BPS-3/ 2014
29 September 2014
1. Lampung Selatan
181
HL
SK. 405/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
2. Lampung Selatan
217
HL
SK. 403/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
3. Lampung Selatan
170
HL
SK. 399/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
4. Lampung Selatan
104
HL
SK. 396/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
5. Lampung Selatan
156
HL
SK. 397/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
6. Lampung Selatan
115
HL
SK. 398/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
7. Lampung Selatan
92
HL
SK. 400/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
8. Lampung Selatan
120
HL
SK. 401/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
9. Lampung Selatan
143
HL
SK. 402/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
243
Tahun
2014
PROVINSI
No
1
Kabupaten/ Kota
Luas
(Ha)
Fungsi
Kawasan
SK M enhut
Tanggal
3
4
5
6
7
2
10. Lampung Selatan
25
HL
SK. 404/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
11. Lampung Selatan
32
HL
SK. 406/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
12. Lampung Selatan
14
HL
SK. 409/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
13. Lampung Selatan
70
HL
SK. 410/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
14. Lampung Selatan
100
HL
SK. 411/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
15. Lampung Selatan
122
HL
SK. 412/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
16. Lampung Selatan
52
HL
SK. 414/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
17. Lampung Selatan
153
HL
SK. 413/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
18. Lampung Selatan
127
HL
SK. 415/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
19. Lampung Selatan
16
HL
SK. 407/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
20. Lampung Selatan
12
HL
SK. 408/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
21. Lampung Selatan
32
HL
SK. 417/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
SK. 416/ M enhut-II/ 2014 24 April 2014
22. Lampung Selatan
144
HL
9
Bangka Belitung
1. Bangka Tengah
200
-
S. 264/ V-BPS/ 2014
24 Oktober 2014
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
-
-
-
-
-
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
17
Bali
1. Jembrana
76
HL
SK. 69/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
2. Jembrana
101
HL
SK. 70/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
3. Jembrana
102
HL
SK. 73/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
4. Jembrana
201
HL
SK. 71/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
5. Jembrana
201
HL
SK. 72/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
6. Jembrana
356
HL
SK. 608/ M enhut-II/ 2014 8 Juli 2014
7. Jembrana
222
HL
SK. 607/ M enhut-II/ 2014 8 Juli 2014
8. Jembrana
135
HL
SK. 606/ M enhut-II/ 2014 8 Juli 2014
9. Jembrana
122
HL
SK. 609/ M enhut-II/ 2014 8 Juli 2014
10. Jembrana
76
-
11. Bangli
100
12. Bangli
57
S. 1115/ BPS-3/ 2014
11 Nopember 2014
HL
SK. 74/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
HL
SK. 75/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
18
Nusa Tenggara
Barat
-
-
-
-
-
19
Nusa Tenggara
Timur
-
-
-
-
-
20
Kalimantan Barat
1. Kapuas Hulu
244
1.240
HL
SK. 66/ M enhut-II/ 2014
21 Januari 2014
2. Kapuas Hulu
1.395
HP/ HPT/
HPK
SK. 61/ M enhut-II/ 2014
21 Januari 2014
3. Kapuas Hulu
1.995
HP/ HPT/
HPK
SK. 27/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
4. Kapuas Hulu
1.430
HL
SK. 63/ M enhut-II/ 2014
21 Januari 2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
1
21
22
23
Tahun
2014
PROVINSI
Kabupaten/ Kota
Luas
(Ha)
Fungsi
Kawasan
SK M enhut
Tanggal
3
4
5
6
7
2
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
5. Kapuas Hulu
1.285
HL
SK. 64/ M enhut-II/ 2014
21 Januari 2014
6. Kapuas Hulu
4.375
-
SK. 62/ M enhut-II/ 2014
21 Januari 2014
7. Kapuas Hulu
2.520
HL
SK. 66/ M enhut-II/ 2014
21 Januari 2014
8. Kapuas Hulu
335
-
SK. 65/ M enhut-II/ 2014
21 Januari 2014
9. Kapuas Hulu
1.240
-
SK. 67/ M enhut-II/ 2014
21 Januari 2014
10. Sintang
2.150
HP/ HPT/
HPK
SK. 24/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
11. Sintang
5.155
HP/ HPT/
HPK
SK. 25/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
12. Sintang
345
HL
SK. 26/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
1. Kapuas
3.230
HL
SK. 212/ M enhut-II/ 2014 6 M aret 2014
2. Kapuas
7.855
HL
SK. 213/ M enhut-II/ 2014 6 M aret 2014
3. Kapuas
9.580
HL
SK. 214/ M enhut-II/ 2014 6 M aret 2014
4. Kapuas
6.315
HL
SK. 509/ M enhut-II/ 2014 4 Juni 2014
5. Gunung M as
2.190
-
S. 1115/ BPS-3/ 2014
11 Nopember 2014
1. Hulu Sungai Tengah
1.360
-
SK. 22/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
2. Hulu Sungai Tengah
390
HP/ HPT/
HPK
SK. 23/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
3. Tanah Laut
160
HL
SK. 284/ M enhut-II/ 2014 19 M aret 2014
4. Hulu Sungai Selatan
1.405
HL
SK. 285/ M enhut-II/ 2014 19 M aret 2014
5. Banjar
1.220
HL
SK. 283/ M enhut-II/ 2014 19 M aret 2014
6. Tanah Bumbu
5.360
-
S. 525/ WP3H-3/ 2014
3 Desember 2014
7. Tabalong
1.005
-
S. 1202/ VII-WP3H/ 2014
10 Desember 2014,
1. Kutai Barat
2.835
HP/ HPT/
HPK
SK. 161/ M enhut-II/ 2014 18 Februari 2014
2. Kutai Barat
5.440
HP/ HPT/
HPK
SK. 160/ M enhut-II/ 2014 18 Februari 2014
3. Kutai Barat
155
HP/ HPT/
HPK
SK. 159/ M enhut-II/ 2014 18 Februari 2014
4. Kutai Barat
3.490
-
S. 539/ WP3H-3/ 2014
9 Desember 2014
5. Berau
8.245
-
SK. 28/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
27.535
-
S. 539/ WP3H-3/ 2014
9 Desember 2014
7. Kutai Timur
9.475
-
S. 525/ WP3H-3/ 2014
3 Desember 2014
4.415
-
SK. 755/ M enhut-II/ 2014 17 September 2014
-
-
-
6. M ahakam Hulu
24
Kalimantan Utara *)
1. M alinau
25
Sulawesi Utara
-
26
Sulawesi Tengah
1. Buol
165
-
SK. 529/ M enhut-II/ 2014 11 Juni 2014
2. Buol
120
-
SK. 527/ M enhut-II/ 2014 11 Juni 2014
3. Buol
95
-
SK. 530/ M enhut-II/ 2014 11 Juni 2014
710
-
SK. 528/ M enhut-II/ 2014 11 Juni 2014
5. Poso
5.500
-
S. 986/ BPS-3/ 2014
7 Oktober 2014
6. Toli - toli
1.156
-
S. 985/ BPS-3/ 2014
7 Oktober 2014
4. Banggai Kepulauan
-
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
245
No
1
27
Tahun
2014
PROVINSI
Kabupaten/ Kota
Luas
(Ha)
Fungsi
Kawasan
SK M enhut
Tanggal
3
4
5
6
7
2
Sulawesi Selatan
1. Luwu
520
-
SK. 215/ M enhut-II/ 2014 6 M aret 2014
2. Luwu
950
-
SK. 216/ M enhut-II/ 2014 6 M aret 2014
3. Luwu
600
-
SK. 217/ M enhut-II/ 2014 6 M aret 2014
4. Luwu
345
-
SK. 307/ M enhut-II/ 2014 25 M aret 2014
5. Luwu
465
-
S. 1189/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
6. Luwu
360
-
S.548/ WP3H-3/ 2014
11 Desember 2014
7. Luwu
1.790
-
ND. 375/ BPS-2/ 2014
15 Desember 2014
8. Luwu
315
-
S. 1188/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
9. Luwu
300
-
S. 624/ BPS-2/ 2014
23 Juni 2014
10. Luwu
280
-
S. 1191/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
11. Luwu
470
-
S. 21/ V-BPS/ 2014
22 Januari 2014
12. Luwu
310
-
S. 1192/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
13. Luwu
720
-
S. 1187/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
14. Luwu
895
-
S. 1190/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
15. Bone
135
-
SK. 650/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
16. Bone
115
-
SK. 652/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
17. Bone
100
-
SK. 651/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
18. Bone
80
-
SK. 655/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
19. Bone
160
-
SK. 656/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
20. Bone
160
-
SK. 654/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
21. Bone
110
-
SK. 657/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
22. Bone
60
-
SK. 653/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
23. Bone
195
-
SK. 649/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
24. Bone
155
-
SK. 658/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
25. Barru
205
-
SK. 643/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
26. Barru
40
-
SK. 647/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
27. Barru
70
-
SK. 648/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
28. Barru
100
-
SK. 645/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
29. Barru
25
-
SK. 644/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
30. Barru
50
-
SK. 644/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
31. Barru
30
-
SK. 646/ M enhut-II/ 2014 23 Juli 2014
32. Barru
760
-
S. 525/ WP3H-3/ 2014
33. Enrekang
100
-
SK. 699/ M enhut-II/ 2014 20 Agustus 2014
34. Enrekang
100
-
SK. 700/ M enhut-II/ 2014 20 Agustus 2014
2.570
-
S. 549/ WP3H-3/ 2014
11 Desember 2014
23 Juli 2014
28
Sulawesi Tenggara
1. Kolaka
29
Gorontalo
-
-
-
-
-
30
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
31
M aluku
-
-
-
-
-
32
M aluku Utara
-
-
-
-
-
246
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
1
33
34
Tahun
2014
PROVINSI
Kabupaten/ Kota
Luas
(Ha)
Fungsi
Kawasan
SK M enhut
Tanggal
3
4
5
6
7
2
Papua Barat
Papua
11.005
HP/ HPT/
HPK
SK. 228/ M enhut-II/ 2014 12 M aret 2014
2. Sorong Selatan
1.695
HP/ HPT/
HPK
SK. 767/ M enhut-II/ 2014 18 September 2014
3. Sorong Selatan
1.850
HP/ HPT/
HPK
SK. 768/ M enhut-II/ 2014
18 September 2014
-
-
1. Kaimana
-
Jumlah
-
-
262.130
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watersheed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note:
(- )
: tidak ada kegiatan/ No Activities
HPT
: Hutan Produksi Terbatas
HL
: Hutan Lindung
HP
: Hutan Produksi
HPK
: Hutan Produksi Konversi
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
247
Tabel/ Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/
Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014
Tahun / Year 2010
Fungsi
No
PROVINSI/ Province
1
Kabupaten/ Kota
2
3
1
Nanggroe Aceh
Darussalam
1. Aceh Timur
2
Sumatera Utara
1. Serdang Bedagai
Luas
HL
HP
HPT
HPK
NO SK M enhut
Tanggal
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
4
5
6
7
8
9
10
7.563
3.964
3.569
-
-
SK.607/ M enhut-II/ 2010
28 Oktober 2010
200
-
200
-
-
SK.589/ M enhut-II/ 2010
18 Oktober 2010
3
Sumatera Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Bengkulu
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Lampung
1. Lampung Tengah
5.745
5.745
-
-
-
SK.53/ M enhut-II/ 2010
21 Januari 2010
2. Lampung Barat
6.490
6.490
-
-
-
SK.58/ M enhut-II/ 2010
21 Januari 2010
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16.755
16.755
-
-
-
SK.388/ M enhut-II/ 2010
5 Juni 2010
652
-
652
-
-
SK.658/ M enhut-II/ 2010
23 November 2010
-
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
-
19
Nusa Tenggara Timur
1. Sikka
20
Kalimantan Barat
21
Kalimantan Tengah
1. Palangkaraya
3.590
-
-
-
3.590
22
Kalimantan Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
23
Kalimantan Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
24
Sulawesi Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
25
Sulawesi Tengah
-
26
Sulawesi Selatan
1. Jeneponto
2. Ngada
27
Sulawesi Tenggara
-
-
-
SK.518/ M enhut-II/ 2010
27September 2010
-
-
-
-
-
-
890
890
-
-
-
SK.59/ M enhut-II/ 2010
2. Toraja Utara
4.380
4.380
-
-
-
SK.628/ M enhut-II/ 2010
3. Sidrap
1.130
10
-
-
-
SK.679/ M enhut-II/ 2010
9 Desember 2010
160
60
100
-
-
SK.685/ M enhut-II/ 2010
13 Desember 2010
1. Konawe Selatan
21 Januari 2010
11 November 2010
2. Konawe Selatan
360
-
360
-
-
SK.682/ M enhut-II/ 2010
13 Desember 2010
3. Kolaka
515
-
-
-
515
SK.683/ M enhut-II/ 2010
13 Desember 2010
4. Kota Kendari
210
154
-
56
-
SK.678/ menhut-II/ 2010
9 Desember 2010
5. Kota Kendari
35
7
-
28
-
SK.684/ M enhut-II/ 2010
13 Desember 2010
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
-
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
Jumlah/ Total
248
-
-
-
-
-
-
48.675
38.455
4.881
84
4.105
-
-
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
-
Lanjutan.......
Tabel/ Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/
Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014
Tahun / Year 2011
No
PROVINSI/ Province
1
Kabupaten/ Kota
2
3
Fungsi
Luas
HL
HP
HPT
HPK
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
4
5
6
7
8
NO SK M enhut
Tanggal
9
10
1
Nanggroe Aceh Darussalam
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Sumatera Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Sumatera Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Bengkulu
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Lampung
1. Way Kanan
-
-
-
SK.447/ M enhut-II/ 2011
9
Bangka Belitung
-
1.295
-
1.295
-
-
-
-
-
3 Agustus 2011
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
1. Bima
1.999
-
-
SK.357/ M enhut-II/ 2011
2. Lombok Utara
1.284
1.284
-
-
-
SK.352/ M enhut-II/ 2011
7 Juli 2011
3. Lombok Barat
226
226
-
-
-
SK.358/ M enhut-II/ 2011
7 Juli 2011
4. Lombok Timur
1.450
1.450
-
-
-
SK.356/ M enhut-II/ 2011
7 Juli 2011
5. Lombok Timur
360
-
360
-
-
SK.355/ M enhut-II/ 2011
7 Juli 2011
6. Kota Bima
1.050
-
-
1.050
-
SK.354/ M enhut-II/ 2011
7 Juli 2011
7. Dompu
4.400
4.400
-
1.999
-
-
214
214
-
1. Sanggau
76.090
32.500
2. Sekadau
2.375
2.375
19
Nusa Tenggara Timur
1. Flores Timur
20
Kalimantan Barat
21
Kalimantan Tengah
-
-
22
Kalimantan Selatan
-
23
Kalimantan Timur
1. Balikpapan
-
24
Sulawesi Utara
-
1.400
-
1.400
-
25
Sulawesi Tengah
1. Sigi
2.630
26
Sulawesi Selatan
1. Bulukumba
2.265
1.365
265
27
Sulawesi Tenggara
-
-
28
Gorontalo
-
-
2. Soppeng
-
7 Juli 2011
-
SK.353/ M enhut-II/ 2011
-
-
SK.10/ M enhut-II/ 2011
-
-
SK.364/ M enhut-II/ 2011
7 Juli 2011
-
-
-
SK.563/ M enhut-II/ 2011
30September 2011
-
-
-
-
43.590
-
-
-
-
-
-
-
-
SK.129/ M enhut-II/ 2011
-
-
-
-
-
2.145
7 Juli 2011
19 Januari 2011
23 M aret 2011
-
485
SK.574/ M enhut-II/ 2011
3 Oktober 2011
900
-
-
SK.363/ M enhut-II/ 2011
7 Juli 2011
265
-
-
-
SK.589/ M enhut-II/ 2011
10 November 2011
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
-
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah/ Total
-
97.303
42.374
46.849
7.595
485
-
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
-
249
Lanjutan.......
Tabel/ Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/
Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014
Tahun / Year
2012
No
PROVINSI/ Province
1
1
2
Nanggroe Aceh
Darussalam
Fungsi
Kabupaten/ Kota
3
Luas
HL
HP
HPT
HPK
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
4
5
6
7
NO SK M enhut
8
9
Tanggal
10
1. Aceh Timur
6.095
-
6.095
-
-
SK.55/ M enhut-II/ 2012
26 M aret 2012
2. Aceh Tamiang
3.352
-
3.352
-
-
SK.54/ M enhut-II/ 2012
26 M aret 2012
2
Sumatera Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Sumatera Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Bengkulu
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Lampung
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Nusa Tenggara Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
20
Kalimantan Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
23
Kalimantan Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
24
Sulawesi Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
25
Sulawesi Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
26
Sulawesi Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
27
Sulawesi Tenggara
-
-
-
-
-
-
-
-
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
-
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
Jumlah/ Total
250
-
-
-
-
-
-
9.447
-
9.447
-
-
-
-
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
-
Lanjutan.......
Tabel/ Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/
Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014
Tahun / Year
203
No
PROVINSI/ Province
1
1
2
2
3
Luas
HL
HP
HPT
HPK
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
4
5
6
7
8
NO SK M enhut
Tanggal
9
10
Nanggroe Aceh
Darussalam
Bener M eriah
95
-
-
-
-
SK. 541/ M enhut-II/ 2013
30 Juli 2013
Aceh Tamiang
5.148
-
-
-
-
SK. 740/ M enhut-II/ 2013
31 Oktober 2013
Sumatera Utara
Toba Samosir
610
-
-
-
-
SK. 542/ M enhut-II/ 2013
30 Juli 2013
31 Oktober 2013
Padang Lawas Utara
M andailing Natal
3
Fungsi
Kabupaten/ Kota
Sumatera Barat
5.963
-
-
-
-
SK. 739/ M enhut-II/ 2013
17.600
-
-
-
-
S. 100/ V-BPS/ 2013
2 M ei 2013
Pasaman
1.635
-
-
-
-
SK.514/ M enhut-II/ 2013
25 Juli 2013
Pasaman Barat
1.360
-
-
-
-
SK. 520/ M enhut-II/ 2013
25 Juli 2013
Pasaman Barat
145
-
-
-
-
SK. 521/ menhut-II/ 2013
25 Juli 2013
Solok
558
-
-
-
-
SK. 522/ M enhut-II/ 2013
25 Juli 2013
Pasaman Barat
1.360
-
-
-
-
S. 103/ V-BPS/ 2013
3 M ei 2013
Solok
558
-
-
-
-
S. 105/ V-BPS/ 2013
8 M ei 2013
Padang Pariaman
400
-
-
-
-
S. 73/ V-BPS/ 2013
4
Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
7
Bengkulu
Lahat
474
-
-
-
-
SK. 540/ M enhut-II/ 2013
M usi Rawas
380
-
-
-
-
S. 206/ V-BPS/ 2013
Bengkulu Selatan
605
-
-
-
-
SK. 543/ M enhut-II/ 2013
30 Juli 2013
Bengkulu Selatan
600
-
-
-
-
SK. 544/ M enhut-II/ 2013
30 Juli 2013
Lampung
30 Juli 2013
11 September 2013
Rejang Lebong
1.165
-
-
-
-
SK. 545/ M enhut-II/ 2013
Bengkulu Tengah
4.325
-
-
-
-
S. 246/ V-BPS/ 2013
4 Oktober 2013
Rejang Lebong
8
22 M aret 2013
30 Juli 2013
310
-
-
-
-
S. 319/ V-BPS/ 2013
12 Nopember 2013
Lebong
3.950
-
-
-
-
S. 321/ V-BPS/ 2013
12 Nopember 2013
Bengkulu Utara
3.842
-
-
-
-
S. 324/ V-BPS/ 2013
12 Nopember 2013
Tanggamus
1.910
-
-
-
-
SK. 588/ M enhut-II/ 2013
29 Agustus 2013
Tanggamus
665
-
-
-
-
SK. 589/ M enhut-II/ 2013
29 Agustus 2013
Pringsewu
1.412
-
-
-
-
SK. 708/ M enhut-II/ 2013
25 Oktober 2013
Pringsewu
2.230
-
-
-
-
SK. 709/ M enhut-II/ 2013
25 Oktober 2013
Lampung Tengah
7.343
-
-
-
-
SK. 761/ M enhut-II/ 2013
1 Nopember 2013
545
-
-
-
-
SK. 762/ M enhut-II/ 2013
1 Nopember 2013
Lampung Utara
Lampung Timur
920
-
-
-
-
SK. 763/ M enhut-II/ 2013
1 Nopember 2013
Tanggamus
2.306
-
-
-
-
SK. 628/ M enhut-II/ 2013
11 Oktober 2013
Tanggamus
4.834
-
-
-
-
SK. 683/ M enhut-II/ 2013
11 Oktober 2013
Lampung Selatan
3.132
-
-
-
-
SK. 934/ M enhut-II/ 2013
18 Desember 2013
Tanggamus
926
-
-
-
-
SK. 935/ M enhut-II/ 2013
18 Desember 2013
Way Kanan
6.116
-
-
-
-
S. 4/ V-BPS/ 2013
7 Januari 2013
Tanggamus
8.959
-
-
-
-
S. 61/ V-BPS/ 2013
Tanggamus
10.835
-
-
-
-
S. 118/ V-BPS/ 2013
25 Februari 2013
21 M ei 2013
Way Kanan
4.352
-
-
-
-
S. 323/ V-BPS/ 2013
12 Nopember 2013
12 Desember 2013
Lampung Barat
16.055
-
-
-
-
S. 363/ V-BPS/ 2013
Lampung
12.036
-
-
-
-
S. 10/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
3.717
-
-
-
-
S. 10/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
16.474
-
-
-
-
S.166/ V-BPS/ 2013
27 Juni 2013
Lampung Selatan
Lampung Barat
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
251
Tahun / Year
203
No
PROVINSI/ Province
1
9
2
Bangka Belitung
Fungsi
Kabupaten/ Kota
3
Luas
HL
HP
HPT
HPK
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
4
5
6
7
NO SK M enhut
8
9
Tanggal
10
Belitung
115
-
-
-
-
SK. 627/ M enhut-II/ 2013
18 September 2013
Belitung
120
-
-
-
-
SK. 628/ M enhut-II/ 2013
18 September 2013
Belitung Timur
1.550
-
-
-
-
SK. 663/ M enhut-II/ 2013
29 September 2013
Belitung Timur
3.062
-
-
-
-
S. 10/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
Bangka Belitung
210
-
-
-
-
S. 73/ V-BPS/ 2013
22 M aret 2013
295
-
-
-
-
S. 102/ V-BPS/ 2013
-
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
Bintan
11
DKI Jakarta
-
3 M ei 2013
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
Lombok Barat
1.800
-
-
-
-
S. 322/ V-BPS/ 2013
12 Nopember 2013
Sumbawa
2.100
-
-
-
-
S. 343/ V-BPS/ 2013
2 Desember 2013
Bima
585
-
-
-
-
S. 10/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
Bima
1.600
-
-
-
-
S. 10/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
Dompu
2.242
-
-
-
-
S. 175/ V-BPS/ 2013
9 Juli 2013
Sumbawa
1.002
-
-
-
-
S. 175/ V-BPS/ 2013
9 Juli 2013
431
-
-
-
-
S. 175/ V-BPS/ 2013
9 Juli 2013
Sumbawa Barat
2.444
-
-
-
-
S. 267/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
M anggarai
2.570
-
-
-
-
S. 267/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
391
-
-
-
-
S. 267/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
2.754
-
-
-
-
S. 267/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
Lombok Barat
19
Nusa Tenggara Timur
Ngada
Sumba Timur
20
Kalimantan Barat
21
Kalimantan Tengah
22
Kalimantan Selatan
Alor
4.000
-
-
-
-
S. 267/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
Sambas
1.400
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
Kubu Raya
4.700
24 Oktober 2013
Tabalong
Hulu Sungai Selatan
Tapin
Tabalong
Tanah Bumbu
Hulu Sungai Utara
23
Kalimantan Timur
24
Sulawesi Utara
M inahasa Tenggara
Sulawesi Tengah
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2013
-
-
-
730
-
-
-
-
S. 115/ V-BPS/ 2013
15 M ei 2013
5.550
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
800
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
527
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
4.460
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
9 Januari 2013
860
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
-
-
-
-
-
-
-
250
-
-
-
-
SK. 688/ M enhut-II/ 2013
-
-
-
-
S. 167/ V-BPS/ 2013
27 Juni 2013
Bolaang
M angondow
846
-
-
-
-
S. 167/ V-BPS/ 2013
27 Juni 2013
Sigi
590
-
-
-
-
SK. 515/ M enhut-II/ 2013
2.598
-
-
-
-
SK. 171/ V-BPS-/ 2013
M orowali
21 Oktober 2013
25 Juli 2013
5 Juli 2013
Banggai Kepulauan
3.250
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
Banggai
3.200
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
Poso
3.800
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
Buol
800
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2013
24 Oktober 2013
1.350
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
Sigi
252
-
3.298
Bitung
25
-
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
9 Januari 2013
Tahun / Year
203
No
PROVINSI/ Province
1
26
2
Sulawesi Selatan
Fungsi
Kabupaten/ Kota
3
Luas
HL
HP
HPT
HPK
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
4
5
Bantaeng
Luwu
29
Sulawesi Barat
10
-
-
SK. 591/ M enhut-II/ 2013
8.630
-
-
-
-
S. 111/ V-BPS/ 2013
15 M ei 2013
Pare-pare
110
-
-
-
-
S. 117/ V-BPS/ 2013
21 M ei 2013
505
-
-
-
-
S. 226/ V-BPS/ 2013
27 September 2013
Sidenreng Rappang
2.570
-
-
-
-
S. 316/ V-BPS/ 2013
12 Nopember 2013
Barru
1.165
-
-
-
-
S. 369/ V-BPS/ 2013
18 Desember 2013
M ajene
1.500
-
-
-
-
S. 70/ V-BPS/ 2013
Sinjai
Gorontalo
9
-
21 M aret 2013
700
-
-
-
-
S. 167/ V-BPS/ 2013
2.600
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
475
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
1.827
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
Pangkajene
Kepulauan
28
8
-
Pangkajene
Kepulauan
Sidenreng Rappang
Sulawesi Tenggara
7
Tanggal
270
Barru
27
6
NO SK M enhut
27 Juni 2013
Konawe Selatan
930
-
-
-
-
SK. 689/ menhut-II/ 2013
21 Oktober 2013
Kota Kendari
210
-
-
-
-
SK. 690/ M enhut-II/ 2013
21 Oktober 2013
Boalemo
1.580
-
-
-
-
S. 318/ V-BPS/ 2013
12 Nopember 2013
Gorontalo
1.023
-
-
-
-
S. 167/ V-BPS/ 2013
27 Juni 2013
Pohuwato
1.950
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
Boalemo
1.900
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
Polewali M andar
1.980
-
-
-
-
SK. 516/ M enhut-II/ 2013
Polewali M andar
2.020
-
-
-
-
SK. 517/ menhut-II/ 2013
Polewali M andar
4.000
-
-
-
-
S. 80/ V-BPS/ 2013
25 Juli 2013
25 Juli 2013
27 M aret 2013
30
M aluku
-
-
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
Ternate
290
-
-
-
-
SK. 426/ M enhut-II/ 2013
-
Halmahera Timur
600
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
Halmahera Barat
500
-
-
-
-
S. 11/ V-BPS/ 2013
9 Januari 2013
25 Juli 2013
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
-
-
-
-
-
-
259.469
-
-
-
-
Jumlah/ Total
-
-
-
Keterangan / Note :
(- )
: tidak ada kegiatan/ No Activities
HPT
: Hutan Produksi Terbatas
HL
: Hutan Lindung
HP
: Hutan Produksi
HPK
: Hutan Produksi Konversi
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
253
Lanjutan.......
Tabel/ Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/
Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014
Tahun / Year
2014
No
PROVINSI/ Province
1
1
Luas
HL
HP
HPT
HPK
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
4
5
6
7
8
1. Kota Sabang
1.100
1.100
-
-
-
SK. 503/ M enhut-II/ 2014
2. Aceh Tengah
20.928
-
-
-
-
S. 249/ V-BPS/ 2014
2 Oktober 2014
3. Aceh Barat Daya
200
-
-
-
-
S. 1056/ BPS-2/ 2014
27 Oktober 2014
4. Aceh Barat Daya
441
-
-
-
-
S. 685/ VII-WP3H/ 2014
1.845
-
-
-
-
S. 264/ V-BPS/ 2014
-
-
-
-
-
-
400
2
Nanggroe Aceh
Darussalam
3
5. Simeuleu
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
1. Padang Pariaman
30 M ei 2014
7 Juli 2014
27 Oktober 2014
-
-
-
-
SK. 210/ M enhut-II/ 2014
-
-
-
ND. 358/ BPS-2/ 2014
3 Desember 2014
3. Pasaman Barat
2.000
-
-
-
-
S. 316/ V-BPS/ 2014
8 Desember 2014
4. Sijunjung
1.635
-
-
-
-
S. 521/ BPS-2/ 2014
2 Juni 2014
5. Pasaman
1.000
-
-
-
-
S. 546/ BPS-2/ 2014
3 Juni 2014
1. M uaro Jambi
6
Sumatera Selatan
1. M usi Rawas
-
-
-
-
-
-
-
-
S. 1211/ VII-WP3H/ 2014
380
-
-
-
SK. 34/ M enhut-II/ 2014
-
-
-
-
ND. 315/ BPS-2/ 2014
310
310
-
-
-
SK. 19/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
2. Lebong
3.950
3.950
-
-
-
SK. 21/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
1. Rejang Lebong
-
4 M aret 2014
-
2. Kota Pagar Alam
2.764
380
2.750
11 Desember 2014
10 Januari 2014
24 Oktober 2014
3. Bengkulu Tengah
4.325
4.325
-
-
-
SK. 20/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
4. Bengkulu Utara
3.842
3.842
-
-
-
SK. 18/ M enhut-II/ 2014
9 Januari 2014
5. Bengkulu Utara
3.176
-
-
-
-
S. 157/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
6. Bengkulu Selatan
5.112
-
-
-
-
S.257/ V-BPS/ 2014
21 Oktober 2014
7. Kepahiang
3.964
-
-
-
-
S.157/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
8. Seluma
14.808
-
-
-
-
S. 157/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
9. Seluma
14.478
-
-
-
-
S. 1010/ VII-WP3H/ 2014
7.055
-
-
-
-
S. 215/ VII-WP3H/ 2014
27 Februari 2014
10. Kaur
24 September 2014
1. Tanggamus
288
288
-
-
-
SK. 81/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
2. Tanggamus
917
917
-
-
-
SK. 80/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
3. Tanggamus
1.507
1.507
-
-
-
SK. 82/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
4. Tanggamus
2.340
2.340
-
-
-
SK. 78/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
5. Tanggamus
3.382
3.382
-
-
-
SK. 76/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
6. Tanggamus
1.514
1.514
-
-
-
SK. 77/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
7. Tanggamus
887
887
-
-
-
SK. 79/ M enhut-II/ 2014
22 Januari 2014
8. Lampung Barat
6.130
6.130
-
-
-
SK. 53/ M enhut-II/ 2014
16 Januari 2014
9. Lampung Barat
1.590
1.590
-
-
-
SK. 52/ M enhut-II/ 2014
16 Januari 2014
620
620
-
-
-
SK. 54/ M enhut-II/ 2014
-
-
-
-
S. 315/ V-BPS/ 2014
10. Lampung Barat
11. Pringsewu
254
10
-
Riau
Lampung
9
400
Jambi
8
Tanggal
4.050
4
Bengkulu
NO SK M enhut
2. Pasaman Barat
5
7
Fungsi
Kabupaten/ Kota
1.116
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
16 Januari 2014
8 Desember 2014
Tahun / Year
2014
No
PROVINSI/ Province
1
9
Fungsi
Kabupaten/ Kota
2
3
Bangka Belitung
Luas
HL
HP
HPT
HPK
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
4
5
6
7
8
NO SK M enhut
9
Tanggal
10
1. Belitung
757
-
-
-
-
S. 1056/ BPS-2/ 2014
27 Oktober 2014
2. Belitung
902
-
-
-
-
S. 255/ V-BPS/ 2014
14 Oktober 2014
1.038
-
-
-
-
S. 157/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
295
-
-
-
SK. 114/ M enhut-II/ 2014
-
-
-
-
-
3. Bangka Tengah
10
Kepulauan Riau
1. Bintan
11
DKI Jakarta
-
295
-
30 Januari 2014
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
370
-
-
-
SK. 500/ M enhut-II/ 2014
2. Lombok Barat
1. Lombok Tengah
1.800
-
-
-
-
SK. 32/ M enhut-II/ 2014
3. Lombok Barat
477
-
-
-
-
SK. 469/ M enhut-II/ 2014
4. Lombok Barat
166
-
-
-
-
ND. 311/ BPS-2/ 2014
5. Sumbawa
2.100
-
-
-
-
SK.36/ M enhut-II/ 2014
6. Sumbawa
1.035
-
-
-
-
SK. 495/ M enhut-II/ 2014
28 M ei 2014
7. Kota Bima
585
-
-
-
-
SK. 120/ M enhut-II/ 2014
7 Februari 2014
1.983
-
-
-
-
SK. 486/ M enhut-III/ 2014
21 M ei 2014
9. Bima
965
-
-
-
-
SK. 504/ M enhut-II/ 2014
30 M ei 2014
10. Lombok Timur
450
-
-
-
-
SK. 497/ M enhut-II/ 2014
28 M ei 2014
11. Lombok Utara
750
-
-
-
-
ND. 310/ BPS-2/ 2014
S. 333/ VII-WP3H/ 2014
8. Dompu
19
Nusa Tenggara Timur
21
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
30 M ei 2014
10 Januari 2014
12 M ei 2014
23 Oktober 2014
10 Januari 2014
23 Oktober 2014
12. Sumbawa Barat
2.405
-
-
-
-
1. Sumba Timur
2.120
-
-
-
-
SK. 610/ M enhut-II/ 2014
8 Juli 2014
2. M anggarai
915
-
-
-
-
SK. 524/ M enhut-II/ 2014
11 Juni 2014
3. M anggarai
1.525
-
-
-
-
S. 206/ V-BPS/ 2014
14 Juli 2014
4. M anggarai Barat
5.332
-
-
-
-
S. 242/ V-BPS/ 2014
24 September 2014
400
-
-
-
-
S. 1056/ BPS-2/ 2014
27 Oktober 2014
5. Ngada
20
370
8 April 2014
6. Flores Timur
7.125
-
-
-
-
S. 512/ BPS-2/ 2014
30 M ei 2014
7. Timur Tengah
Utara
1.003
-
-
-
-
S. 157/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
1. Sambas
1.375
-
-
-
-
SK. 713/ M enhut-II/ 2014
27 Agustus 2014
2. Sambas
600
-
-
-
-
ND. 358/ BPS-2/ 2014
3 Desember 2014
3. Sambas
1.400
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2014
24 Oktober 2014
4. Kubu Raya
4.400
-
-
-
-
S. 515/ BPS-2/ 2014
30 M ei 2014
5. Kubu Raya
3.690
-
-
-
-
S. 177/ V-BPS/ 2014
12 Juni 2014
6. Kubu Raya
4.700
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2014
24 Oktober 2014
1. Gunung M as
1.890
-
-
-
-
S. 199/ V-BPS/ 2014
8 Juli 2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
255
Tahun / Year
2014
No
PROVINSI/ Province
1
22
2
Kalimantan Selatan
3
Kalimantan Timur
24
Sulawesi Utara
25
26
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
HL
HP
HPT
HPK
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
4
5
6
7
8
NO SK M enhut
9
Tanggal
10
730
-
-
-
-
SK. 41/ M enhut-II/ 2014
10 Januari 2014
2. Tabalong
765
-
-
-
-
S. 166/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
3. Hulu Sungai
Selatan
765
-
-
-
-
SK. 334/ M enhut-II/ 2014
27 M aret 2014
4. Hulu Sungai
Selatan
5.550
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2014
24 Oktober 2014
5. Hulu Sungai
Selatan
8.365
-
-
-
-
S. 166/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
16.245
-
-
-
-
S. 1222/ BPS-2/ 2014
8 Desember 2014
7. Tanah Bumbu
600
-
-
-
-
S. 649/ BPS-2/ 2014
2 Juli 2014
8. Tapin
855
-
-
-
-
S. 436/ BPS-2/ 2014
7 M ei 2014
-
-
-
-
500
-
-
-
-
SK. 501/ M enhut-II/ 2014
30 M ei 2014
2. Bitung
3.190
-
-
-
-
S. 454/ BPS-2/ 2014
13 M ei 2014
3. Bolaang
M ongondow
6.330
-
-
-
-
S. 1207/ VII-WP3H/ 2014
10 Desember 2014
1. Bolmon Timur
1. M orowali Utara
1.165
-
-
-
-
SK. 605/ M enhut-II/ 2014
8 Juli 2014
2. Poso
1.550
-
-
-
-
S. 437/ BPS-2/ 2014
7 M ei 2014
3. Poso
3.800
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2014
24 Oktober 2014
4. Banggai
3.200
-
-
-
-
S. 612/ VII-WP3H/ 2014
24 Juni 2014
5. Banggai
Kepulauan
3.250
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2014
24 Oktober 2014
6. Banggai
Kepulauan
3.150
-
-
-
-
S. 545/ VII-WP3H/ 2014
9 Desember 2014
7. Buol
800
-
-
-
-
S. 266/ V-BPS/ 2014
24 Oktober 2014
8. Buol
715
-
-
-
-
S. 1195/ VII-WP3H/ 2014
10 Desember 2014
9. Toli-toli
7.101
-
-
-
-
S. 166/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
10. Toli-toli
4.405
-
-
-
-
S. 1051/ VII-WP3H/ 2014
15 Oktober 2014
1. Pangkajene
Kepulauan
505
-
-
-
-
SK. 33/ M enhut-II/ 2014
10 Januari 2014
2. Pare-pare
110
-
-
-
-
SK. 105/ M enhut-II/ 2014
29 Januari 2014
3. Barru
1.165
-
-
-
-
SK. 121/ M enhut-II/ 2014
7 Februari 2014
4. Barru
790
-
-
-
-
S. 1186/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
5. Sinjai
1.845
-
-
-
-
S. 1189/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
6. Sinjai
1.845
-
-
-
-
S. 548/ WP3H-3/ 2014
11 Desember 2014
7. Luwu Utara
3.007
-
-
-
-
ND. 375/ BPS-2/ 2014
15 Desember 2014
640
-
-
-
-
S. 1188/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
8. M aros
9. Soppeng
256
Luas
1. Tabalong
6. Tanah Laut
23
Fungsi
Kabupaten/ Kota
1.090
-
-
-
-
S. 624/ BPS-2/ 2014
23 Juni 2014
10. Soppeng
100
-
-
-
-
S. 1191/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
11. Soppeng
250
-
-
-
-
S. 21/ V-BPS/ 2014
22 Januari 2014
12. Takalar
160
-
-
-
-
S. 1192/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
13. Bone
3.830
-
-
-
-
S. 1187/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
14. Bone
405
-
-
-
-
S. 1190/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
15. Bone
400
-
-
-
-
S. 21/ V-BPS/ 2014
22 Januari 2014
16. Wajo
1.728
-
-
-
-
S. 256/ V-BPS/ 2014
14 Oktober 2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Tahun / Year
2014
No
PROVINSI/ Province
1
2
3
17. Luwu Timur
28
29
30
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
M aluku
M aluku Utara
HL
HP
HPT
HPK
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
4
5
6
7
8
NO SK M enhut
Tanggal
9
10
-
-
-
-
S. 317/ V-BPS/ 2014
8 Desember 2014
3.115
-
-
-
-
S. 541/ WP3H-3/ 2014
9 Desember 2014
1. Konawe Selatan
370
-
-
-
-
SK. 502/ M enhut-II/ 2014
30 M ei 2014
2. Konawe Selatan
700
-
-
-
-
S. 21/ V-BPS/ 2014
22 Januari 2014
3. Buton
425
-
-
-
-
SK. 493/ M enhut-II/ 2014
28 M ei 2014
4. Buton
850
-
-
-
-
S. 21/ V-BPS/ 2014
22 Januari 2014
5. Kolaka Timur
7.744
-
-
-
-
S. 166/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
1. Boalemo
1.580
-
-
-
-
SK. 35/ M enhut-II/ 2014
10 Januari 2014
2. Gorontalo
1.105
-
-
-
-
SK. 336/ M enhut-II/ 2014
27 M aret 2014
3. Gorontalo
860
-
-
-
-
SK. 494/ M enhut-II/ 2014
28 M ei 2014
4. Gorontalo Utara
1.440
-
-
-
-
S. 21/ V-BPS/ 2014
22 Januari 2014
1. M ajene
1.575
-
-
-
-
S. 1189/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
2. Polewali M andar
12.460
-
-
-
-
S. 21/ V-BPS/ 2014
22 Januari 2014
3. Polewali M andar
12.910
-
-
-
-
S. 768/ VII-WP3H/ 2014
6 Agustus 201
1. Seram Timur
695
-
-
-
-
S. 1189/ BPS-2/ 2014
27 Nopember 2014
2. Seram Timur
700
-
-
-
-
S. 166/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
2.000
-
-
-
-
S. 166/ V-BPS/ 2014
10 Juni 2014
3. M aluku Tengah
31
Luas
680
18. Luwu
27
Fungsi
Kabupaten/ Kota
1. Halmahera Barat
205
-
-
-
-
S. 1057/ BPS-2/ 2014
27 Oktober 2014
2. Halmahera Timur
600
-
-
-
-
S. 1010/ VII-WP3H/ 2014
24 September 2014
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
314.272
-
-
-
-
Keterangan / Note :
(- )
: tidak ada kegiatan/ No Activities
HPT
: Hutan Produksi Terbatas
HL
: Hutan Lindung
HP
: Hutan Produksi
HPK
: Hutan Produksi Konversi
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
257
258
Tabel/ Table 5.3.3.
Pembangunan Kebun Bibit Rakyat Tahun 2010-2013/ Development of Community Nursery in 2010-2013
Tahun/ Year
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
BPDAS
1
2
2010
2011
2012
2013
2014
Unit
Batang/ Trees
Unit
Batang/ Trees
Unit
Batang/ Trees
Unit
Batang/ Trees
3
4
5
6
7
8
9
10
Unit
11
Batang/ Trees
12
1
BPDAS Krueng Aceh
266
6.650.000
356
8.900.000
360
9.000.000
175
4.375.000
70
1.750.000
2
BPDAS Wampu Sei Ular
330
8.250.000
368
9.200.000
227
5.675.000
295
7.375.000
120
3.000.000
3
BPDAS Asahan Barumun
376
9.400.000
544
13.600.000
300
7.500.000
300
7.500.000
120
3.000.000
4
BPDAS Agam Kuantan
114
2.850.000
98
2.450.000
105
2.625.000
150
3.750.000
60
1.500.000
5
BPDAS Indragiri Rokan
242
6.050.000
341
8.525.000
433
10.825.000
250
6.250.000
100
2.500.000
6
BPDAS Batanghari
69
1.725.000
195
4.875.000
211
5.275.000
293
7.325.000
117
2.925.000
7
BPDAS M usi
167
4.175.000
328
8.200.000
306
7.650.000
300
7.500.000
80
2.000.000
8
BPDAS Ketahun
78
1.950.000
268
6.700.000
384
9.600.000
300
7.500.000
120
3.000.000
9
BPDAS Way Seputih Sekampung
362
9.050.000
518
12.950.000
655
16.375.000
667
16.675.000
240
6.000.000
10
BPDAS Kepulauan Riau
48
1.200.000
56
1.400.000
75
1.875.000
75
1.875.000
40
1.000.000
11
BPDAS Baturusa Cerucuk
29
725.000
56
1.400.000
74
1.850.000
76
1.900.000
20
500.000
12
BPDAS Citarum Ciliwung
267
10.680.000
321
12.840.000
430
17.200.000
400
16.000.000
200
5.000.000
13
BPDAS Cimanuk Citanduy
223
8.920.000
250
10.000.000
474
18.960.000
200
8.000.000
80
2.000.000
14
BPDAS Pemali Jratun
397
15.880.000
364
14.560.000
517
20.680.000
500
20.000.000
200
5.000.000
15
BPDAS Serayu Opak Progo
240
9.600.000
368
14.720.000
446
17.840.000
366
14.640.000
200
5.000.000
16
BPDAS Solo
406
16.240.000
366
14.640.000
493
19.720.000
400
16.000.000
160
4.000.000
17
BPDAS Brantas
308
12.320.000
444
17.760.000
477
19.080.000
300
12.000.000
120
3.000.000
18
BPDAS Sampean
278
11.120.000
310
12.400.000
390
15.600.000
280
11.200.000
112
2.800.000
19
BPDAS Kapuas
335
8.375.000
393
9.825.000
214
5.350.000
248
6.200.000
99
2.475.000
20
BPDAS Kahayan
64
1.600.000
109
2.725.000
96
2.400.000
100
2.500.000
40
1.000.000
21
BPDAS Barito
244
6.100.000
373
9.325.000
200
5.000.000
200
5.000.000
82
2.050.000
22
BPDAS M ahakam Berau
206
5.150.000
251
6.275.000
183
4.575.000
200
5.000.000
80
2.000.000
Tahun/ Year
No
BPDAS
1
2
2010
2011
2012
2013
2014
Unit
Batang/ Trees
Unit
Batang/ Trees
Unit
Batang/ Trees
Unit
Batang/ Trees
3
4
5
6
7
8
9
10
Unit
11
Batang/ Trees
12
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
23
BPDAS Unda Anyar
115
2.875.000
111
2.775.000
157
3.925.000
167
4.175.000
69
1.725.000
24
BPDAS Dodokan M oyosari
246
6.150.000
292
7.300.000
300
7.500.000
300
7.500.000
120
3.000.000
25
BPDAS Benain Noelmina
602
15.050.000
600
15.000.000
352
8.800.000
600
15.000.000
210
5.250.000
26
BPDAS Tondano
213
5.325.000
296
7.400.000
224
5.600.000
378
9.450.000
191
4.775.000
27
BPDAS Bone Bolango
88
2.200.000
150
3.750.000
166
4.150.000
175
4.375.000
70
1.750.000
28
BPDAS Palu Poso
170
4.250.000
214
5.350.000
238
5.950.000
152
3.800.000
61
1.525.000
29
BPDAS Lariang M amasa
176
4.400.000
195
4.875.000
279
6.975.000
350
8.750.000
140
3.500.000
30
BPDAS Saddang
213
5.325.000
268
6.700.000
221
5.525.000
250
6.250.000
100
2.500.000
31
BPDAS Jeneberang Walanae
462
11.550.000
464
11.600.000
282
7.050.000
307
7.675.000
145
3.625.000
32
BPDAS Sampara
220
5.500.000
379
9.475.000
247
6.175.000
400
10.000.000
160
4.000.000
33
BPDAS Ake M alamo
88
2.200.000
157
3.925.000
109
2.725.000
150
3.750.000
90
2.250.000
34
BPDAS Wae Hapu Batu M erah
99
2.475.000
152
3.800.000
100
2.500.000
125
3.125.000
50
1.250.000
35
BPDAS Remu Ransiki
128
3.200.000
123
3.075.000
128
3.200.000
152
3.800.000
60
1.500.000
36
BPDAS M emberamo
147
3.675.000
192
4.800.000
200
5.000.000
470
11.750.000
150
3.750.000
Jumlah/ Total
8.016
232.185.000
10.270
293.095.000
10.053
299.730.000
10.051
287.965.000
4.076
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) tidak ada kegiatan/ No Activities
101.900.000
259
V.4. HASIL HUTAN KEM ASYARAKATAN
Forest Products Community
Tabel/ Table 5.4.
No
Hasil Kegiatan Perlebahan Tahun 2010-2014/ The Result of bee colonies and honey production in 2010- 2014
2010
2011
2012
2013
2014
JUM LAH/ Total
JUM LAH/ Total
JUM LAH/ Total
JUM LAH/ Total
JUM LAH/ Total
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Koloni/
Colony
(Box)
Produksi/
Production
(Ton)
Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder
Koloni/
Colony
(Box)
Produksi
M adu/
M adu
Production
(Ton)
Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder
Koloni/
Colony
(Box)
3
4
5
6
7
8
9
PROVINSI/ Province
1
2
1
Nanggroe Aceh Darussalam
2
Produksi
Jumlah
M adu/
Kepala
M adu
Keluarga/
Production
householder
(Ton)
10
11
Koloni/
Colony
(Box)
12
Produksi
Jumlah
M adu/
Kepala
M adu
Keluarga/
Production
householder
(Ton)
13
14
Koloni/
Colony
(Box)
Produksi
M adu/
M adu
Production
(Ton)
Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder
15
16
17
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sumatera Utara
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Sumatera Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
-
15
6
Sumatera Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Bengkulu
-
-
-
-
106
-
106
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Lampung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
4,21
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
8.634
1,94
1.188
8.634
1,94
1.188
8.634
1,94
1.188
50
-
-
8.637
1,94
1.188
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
-
-
1
-
-
263
15
Jawa Timur
60
-
200
-
-
-
181
-
-
-
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Nusa Tenggara Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20
Kalimantan Barat
-
0,20
1.052
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
769
9,03
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23
Kalimantan Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
24
Sulawesi Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
264
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
2010
2011
2012
2013
2014
JUM LAH/ Total
JUM LAH/ Total
JUM LAH/ Total
JUM LAH/ Total
JUM LAH/ Total
Koloni/
Colony
(Box)
Produksi/
Production
(Ton)
Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder
Koloni/
Colony
(Box)
Produksi
M adu/
M adu
Production
(Ton)
Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder
Koloni/
Colony
(Box)
3
4
5
6
7
8
9
PROVINSI/ Province
1
2
Produksi
Jumlah
M adu/
Kepala
M adu
Keluarga/
Production
householder
(Ton)
10
11
Koloni/
Colony
(Box)
12
Produksi
Jumlah
M adu/
Kepala
M adu
Keluarga/
Production
householder
(Ton)
13
14
Koloni/
Colony
(Box)
Produksi
M adu/
M adu
Production
(Ton)
Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder
15
16
17
25
Sulawesi Tengah
480
0,02
85
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
26
Sulawesi Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
-
-
-
-
-
27
Sulawesi Tenggara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
-
20
-
2
-
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10.043
15,40
2.525
8.634
107,94
1.188
8.941
1,94
1.190
64
-
-
8.644
1,94
1.203
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of Watershed Management and Social Forestry
Tabel/ Table 5.4.1.
Hasil- Hasil Kegiatan Persuteraan Alam Tahun 2010-2014 / The Result of natural silk activities in 2010-2014
TAHUN/ Year
2010
No
PROVINSI / Province
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
1
2
Nanggroe Aceh
Darussalam
2011
2012
Penanaman
M urbei
(Ha)
Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)
Produksi
Kokon (Kg)
Produksi
Raw Silk
(Kg)
Jumlah
Kepala
Keluarga
Penanaman
M urbei
(Ha)
Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)
Produksi
Kokon (Kg)
Produksi
Raw Silk
(Kg)
Jumlah
Kepala
Keluarga
Penanaman
M urbei
(Ha)
Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)
Produksi
Kokon (Kg)
Produksi
Raw Silk
(Kg)
Jumlah
Kepala
Keluarga
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Sumatera Utara
-
4
167
20
22
-
5
176
22
22
-
18
544
58
22
3
Sumatera Barat
-
9
247
30
31
-
4
109
14
31
-
4
133
15
14
4
Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
-
6
172
21
-
-
2
49
5
-
-
-
-
-
-
7
Bengkulu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Lampung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
266
3.337
774
945
8
138
3.881
569
945
3
131
4.016
446
945
13
Jawa Tengah
-
1.501
36.680
4.310
636
-
1.116
31.651
3.756
636
-
1.527
44.890
4.641
636
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
134
-
-
-
-
134
-
-
-
-
134
15
Jawa Timur
-
-
23
3
-
-
-
67
8
-
-
4
110
11
-
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
4
115
14
98
5
20
643
79
98
-
17
595
74
118
265
18
Nusa Tenggara Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Nusa Tenggara Timur
-
9
237
28
170
-
-
-
-
170
-
4
117
13
170
20
Kalimantan Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
65
7
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23
Kalimantan Timur
-
1
23
3
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
266
TAHUN/ Year
2010
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
PROVINSI / Province
1
2
2011
Penanaman
M urbei
(Ha)
Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)
Produksi
Kokon (Kg)
Produksi
Raw Silk
(Kg)
3
4
5
6
2012
Jumlah
Kepala
Keluarga
Penanaman
M urbei
(Ha)
Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)
Produksi
Kokon (Kg)
Produksi
Raw Silk
(Kg)
7
8
9
10
11
Jumlah
Kepala
Keluarga
Penanaman
M urbei
(Ha)
Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)
Produksi
Kokon (Kg)
Produksi
Raw Silk
(Kg)
12
13
14
15
16
Jumlah
Kepala
Keluarga
17
24
Sulawesi Utara
-
-
-
-
22
-
-
-
-
22
3
-
-
-
37
25
Sulawesi Tengah
-
2
20
-
25
-
14
311
39
25
3
2
20
2
25
26
Sulawesi Selatan
15
4.568
116.431
15.004
1.378
97
4.062
122.156
13.026
1.459
-
3.192
110.854
13.606
1.483
27
Sulawesi Tenggara
-
-
-
-
10
-
-
-
-
10
-
-
-
-
10
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
34
1.005
134
135
-
24
724
82
179
1
68
1.775
183
179
30
M aluku
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
89
11
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15,00
6.402,00
158.545,31
20.349,70
3.606,00
110,00
5.385,50
159.766,50
17.601,50
3.731,00
10,00
4.968,88
163.118,50
19.056,17
3.773,00
Jumlah
Lanjutan....
Tabel/ Table 5.4.1.
Hasil- Hasil Kegiatan Persuteraan Alam Tahun 2010-2014 / The Result of natural silk activities in 2010-2014
TAHUN/ Year
2013
No
PROVINSI/ Province
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
2
2014
Penana- man
M urbei (Ha)
Penyera- pan
Telur Ulat
(Boks)
Produksi
Kokon (Kg)
Produksi Raw
Silk (Kg)
Jumlah Kepala
Keluarga
Penana- man
M urbei (Ha)
Penyera- pan
Telur Ulat
(Boks)
Produksi
Kokon (Kg)
Produksi Raw
Silk (Kg)
Jumlah Kepala
Keluarga
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
267
1
Nanggroe Aceh Darussalam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Sumatera Utara
-
2,00
65,00
7,00
-
-
2,00
61,00
6,00
10,00
3
Sumatera Barat
-
6,00
203,00
22,00
10,00
-
18,00
669,00
72,00
10,00
4
Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Bengkulu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Lampung
-
-
-
-
-
-
4,00
125,00
12,00
-
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
5,00
123,00
4.132,00
480,00
360,00
4,00
175,00
6.339,00
709,50
360,00
13
Jawa Tengah
-
1.548,50
52.550,00
5.841,00
614,00
-
1.204,50
39.834,00
4.377,00
274,00
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
134,00
-
0,50
15,00
1,00
-
15
Jawa Timur
-
12,50
414,00
48,50
-
-
5,00
181,00
20,00
15,00
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
9,00
296,00
34,00
77,00
-
4,50
147,00
16,00
67,00
18
Nusa Tenggara Barat
-
-
-
-
15,00
-
-
-
-
30,00
19
Nusa Tenggara Timur
-
7,00
239,00
26,50
170,00
-
-
-
-
47,00
20
Kalimantan Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23
Kalimantan Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
268
TAHUN/ Year
2013
No
PROVINSI/ Province
2014
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Penana- man
M urbei (Ha)
Penyera- pan
Telur Ulat
(Boks)
Produksi
Kokon (Kg)
Produksi Raw
Silk (Kg)
Jumlah Kepala
Keluarga
Penana- man
M urbei (Ha)
Penyera- pan
Telur Ulat
(Boks)
Produksi
Kokon (Kg)
Produksi Raw
Silk (Kg)
Jumlah Kepala
Keluarga
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
24
Sulawesi Utara
-
-
-
-
42,00
-
-
-
-
42,00
25
Sulawesi Tengah
-
-
-
-
36,00
-
4,00
126,00
14,50
36,00
26
Sulawesi Selatan
15,00
2.884,13
101.355,00
12.076,50
1.137,00
5,00
2.673,50
100.733,00
11.154,00
1.073,00
27
Sulawesi Tenggara
-
-
-
-
12,00
-
12,00
142,00
16,00
10,00
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
44,00
1.490,00
177,50
95,00
-
123,00
4.343,00
483,00
113,00
30
M aluku
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31
M aluku Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
-
-
-
-
3,00
92,00
9,00
-
20,00
4.636,13
160.744,00
18.713,00
2.702,00
9,00
4.229,00
152.807,00
16.890,00
2.087,00
Jumlah
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/ No Activities
Tabel/ Table 5.4.2. Realisasi Pembangunan Budidaya Tanaman Rotan Tahun 2010-2014 /
Realization of development rattan cultivation in 2010-2014
TAHUN/ Year
2010
PROVINSI/
No
Province
1
2
2011
2012
2013
2014
LUAS/
Area
(Ha)
Jumlah
Kelompok
Kerja/
Working
Group
LUAS/
Area
(Ha)
Jumlah
Kelompok
Kerja/
Working
Group
LUAS/
Area
(Ha)
Jumlah
Kelompok
Kerja/
Working
Group
LUAS/
Area
(Ha)
Jumlah
Kelompok
Kerja/
Working
Group
LUAS/
Area
(Ha)
Jumlah
Kelompok
Kerja/
Working
Group
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Nanggroe Aceh
Darussalam
-
2
Sumatera Utara
10
-
3
Sumatera Barat
-
-
4
Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Bengkulu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Lampung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jawa Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
DI Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jawa Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
Banten
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Bali
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Nusa Tenggara
Barat
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Nusa Tenggara
Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20
Kalimantan Barat
-
-
30
-
-
-
-
-
-
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23
Kalimantan Timur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
24
Sulawesi Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25
Sulawesi Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
26
Sulawesi Selatan
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
27
Sulawesi Tenggara
10
-
-
-
-
-
-
-
40
-
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
-
-
-
-
-
-
43.933
-
31
M aluku Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
33
Papua
Jumlah/ Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40
-
40
-
30
-
10
-
43.973
-
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/ No Activities
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
269
Tabel/ Table 5.4.3. Realisasi Pembuatan Tanaman Bambu Tahun 2010- 2014 / Realization of
bamboo area in 2010-2014
TAHUN/ Year
No
PROVINSI/ Province
1
2
2010
2011
2012
2013
2014
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(Ha)
5
6
7
8
8
1
Nanggroe Aceh Darussalam
-
-
-
-
-
2
Sumatera Utara
-
-
-
-
-
3
Sumatera Barat
1
-
-
-
-
4
Riau
-
-
-
-
-
5
Jambi
-
-
-
-
-
6
Sumatera Selatan
-
-
-
-
-
7
Bengkulu
-
-
-
-
-
8
Lampung
-
-
-
-
-
9
Bangka Belitung
-
-
-
-
-
10
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
12
Jawa Barat
-
-
-
-
39
13
Jawa Tengah
-
-
60
-
280
14
DI Yogyakarta
5
20
61
50
30
15
Jawa Timur
30
30
50
-
31
16
Banten
-
-
-
-
-
17
Bali
50
-
-
5
-
18
Nusa Tenggara Barat
1
-
-
-
-
19
Nusa Tenggara Timur
-
-
-
-
-
20
Kalimantan Barat
-
-
-
-
-
21
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
-
22
Kalimantan Selatan
10
-
-
-
-
23
Kalimantan Timur
-
-
-
-
-
24
Sulawesi Utara
-
-
10
-
-
25
Sulawesi Tengah
-
-
-
-
-
26
Sulawesi Selatan
-
-
-
-
-
27
Sulawesi Tenggara
2
-
-
-
-
28
Gorontalo
-
-
-
-
-
29
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
30
M aluku
-
-
1.080
-
1.821
31
M aluku Utara
-
-
-
-
-
32
Papua Barat
-
-
-
-
-
33
Papua
-
-
-
-
-
99
50
1.261
55
2.200
Jumlah/ Total
Sumber/ Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/ No Activities
270
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
V.5. SATU M ILIAR POHON
One Billion Indonesia Trees
Tabel/ Table 5.5.1
No
Penanaman Satu M iliar Pohon Tahun 2010 (Kegiatan Sektor Kehutanan) / Realization of One Billion Indonesian Trees in
2010 (Forestry Activity)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Provinsi/ Province
RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
M angrove
(Batang)
2
3
1
RHL
Sumber
Dana
RHL Sumber
APBD
Dana DAK/
Provinsi,
DBHDR
Kab/
(Batang)
Kota
(Batang)
4
5
Reklamasi
Hutan
Penghijauan
Hutan
Hutan
Rakyat
Lingkungan
Bekas
Kota
Kemitraan
(APBN)
Tambang
(Batang)
(Batang)
(Batang)
(Batang)
Kebun Bibit
Rakyat
(KBR)
(Batang)
6
7
8
9
10
Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)
Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)
Perhutani
(Batang)
Lain-lain
(Batang)
Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)
11
12
13
14
15
273
1
Nanggroe Aceh
Darussalam
2.226.847
-
1.692.736
22.140.935
-
-
8.660
26.751
66.554
-
-
-
26.162.483
2
Sumatera Utara
4.791.842
-
4.116.103
30.854.817
-
138.131
3.706
668.773
57.351.911
-
-
-
97.925.283
3
Sumatera Barat
5.724.325
-
3.145.933
10.029.186
-
-
30.017
1.079.973
-
-
-
-
20.009.434
4
Riau
3.910.043
-
54.345
6.960.744
-
-
33.088
-
239.642.854
-
-
-
250.601.074
5
Jambi
571.157
-
-
1.698.933
-
-
-
-
40.181.805
-
-
-
42.451.895
6
Sumatera Selatan
1.330.851
-
514.262
12.002.141
3.328.293
-
-
222.796
112.420.976
-
-
-
129.819.319
7
Bengkulu
6.287.166
-
1.769.220
6.083.278
-
-
1.482
194.135
-
-
-
-
14.335.281
8
Lampung
8.977.705
-
2.876.241
18.688.265
-
99.882
18.529
874.373
10.963.826
-
-
-
42.498.821
9
Bangka Belitung
66.543
-
1.471.330
1.424.911
-
-
18.528
205.600
415.961
-
-
-
3.602.873
10
Kepulauan Riau
998.139
-
-
2.192.171
1.015.274
-
7.938
-
-
-
-
-
4.213.522
11
DKI Jakarta
-
-
-
-
-
-
1.112
-
-
-
-
-
1.112
12
Jawa Barat
9.475.665
-
4.622.314
15.619.225
-
526.438
5.519
1.138.061
-
-
21.382.876
-
52.770.098
13
Jawa Tengah
9.960.757
-
27.014.326
40.335.959
-
2.204.249
7.407
8.324.882
-
-
27.123.271
-
114.970.851
14
D.I. Yogyakarta
410.346
-
5.504.911
3.945.909
-
3.162.616
-
2.401.086
-
-
-
-
15.424.868
15
Jawa Timur
5.199.305
-
12.035.327
38.034.182
-
-
12.729
2.938.779
-
-
52.261.618
-
110.481.940
16
Banten
2.445.440
-
1.437.114
3.836.301
-
19.941
5.558
21.018
-
-
1.370.497
-
9.135.869
17
Bali
760.803
-
4.296.246
4.767.972
-
-
-
902.652
-
-
-
-
10.727.673
18
Nusa Tenggara
Barat
1.109.044
-
7.788.393
-
45.335
-
-
1.899.314
-
-
-
-
10.842.086
19
Nusa Tenggara
Timur
1.081.317
-
4.674.645
62.257.681
-
-
74.114
631.704
1.798.293
-
-
-
70.517.754
20
Kalimantan Barat
7.014.697
-
1.445.164
17.372.360
-
-
-
74.903
11.538.057
-
-
-
37.445.181
274
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
RHL
Sumber
Dana
RHL Sumber
APBD
Dana DAK/
Provinsi,
DBHDR
Kab/
(Batang)
Kota
(Batang)
No
Provinsi/ Province
RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
M angrove
(Batang)
1
2
3
21
Kalimantan Tengah
9.371.415
-
674.276
3.671.889
-
398.837
66.332
47.769
7.762.192
-
-
-
21.992.710
22
Kalimantan Selatan
4.574.803
-
1.049.656
12.440.575
192.580
-
3.706
4.968
8.120.931
-
-
-
26.387.219
23
Kalimantan Timur
5.683.847
-
-
7.179.362
328.712
-
29.794
-
53.631.885
-
-
-
66.853.600
24
Sulawesi Utara
1.552.660
-
1.881.934
11.344.490
-
-
7.412
529.287
6.104.755
-
-
-
21.420.538
25
Sulawesi Tengah
1.170.374
-
1.770.226
-
-
285.834
7.523
222.033
-
-
-
-
3.455.990
26
Sulawesi Selatan
4.602.530
-
5.481.769
22.688.976
-
-
11.117
886.604
-
-
-
-
33.670.996
27
Sulawesi Tenggara
2.384.442
-
4.708.863
11.508.901
-
-
5.559
972.204
-
-
-
-
19.579.969
28
Gorontalo
1.389.187
-
1.352.578
4.932.387
-
66.472
9.265
29.808
-
-
-
-
7.779.697
29
Sulawesi Barat
1.109.043
-
521.306
9.700.361
-
-
5.182
121.526
-
-
-
-
11.457.418
30
M aluku
1.109.043
-
1.194.575
4.548.757
-
-
7.412
483.810
-
-
-
-
7.343.597
31
M aluku Utara
4.347.450
-
340.157
4.767.974
-
-
13.860
30.572
-
-
-
-
9.500.013
32
Papua Barat
2.248.030
-
226.453
6.686.125
-
-
3.476
-
-
-
-
-
9.164.084
33
Papua
1.355.256
-
724.597
5.535.233
80.609
-
22.975
166.619
-
-
-
-
7.885.289
113.240.072
-
104.385.000
403.250.000
4.990.803
6.902.400
422.000
25.100.000
550.000.000
Jumlah/ Total
Sumber/ Source :
4
5
Reklamasi
Hutan
Penghijauan
Hutan
Hutan
Rakyat
Lingkungan
Bekas
Kota
Kemitraan
(APBN)
Tambang
(Batang)
(Batang)
(Batang)
(Batang)
Kebun Bibit
Rakyat
(KBR)
(Batang)
6
7
8
9
10
Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)
Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)
Perhutani
(Batang)
Lain-lain
(Batang)
Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)
11
12
13
14
15
- 102.138.262
- 1.310.428.537
Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note :
(- ) :
*)
:
tidak ada kegiatan/ No Activities
tanggal SK belum terlaporkan
Tabel/ Table 5.5.2
No
Realisasi Penanaman Satu M ilyar Pohon Tahun 2011 (Kegiatan Sektor Kehutanan) / Realization of One Billion Indonesian
Trees in 2011 (Forestry Activity)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Provinsi/ Province
RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
M angrove
(Batang)
RHL Sumber
Dana APBD
Provinsi,
Kab/ Kota
(Batang)
RHL Sumber
Dana DAK/
DBHDR
(Batang)
Kebun Bibit
Rakyat (KBR)
(Batang)
Reklamasi
Hutan Bekas
Tambang
(Batang)
Hutan
Rakyat
(Batang)
Hutan
Kota
(Batang)
Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)
Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)
IUPHHK
Hutan Alam
( Batang)
Silvikultur
Insentif
(Batang)
Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)
Inhutani
I s/ d IV
(Batang)
Perhutani
(Batang)
Lain-lain
(Batang)
Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
275
1
Nanggroe Aceh
Darussalam
2.822.000
2.902.841
1.329.352
17.800.000
-
11.000
33.000
1.339.288
51.860
-
-
299.282
-
-
12.400
26.601.023
2
Sumatera Utara
3.593.040
435.900
642.594
38.396.444
-
253.300
13.200
2.928.268
24.443.160
13.600
-
140.800
670
-
385.499
71.246.475
3
Sumatera Barat
1.283.990
23.525
1.438.890
10.500.000
-
-
16.000
917.478
2.171.457
50.744
4.040
-
50
-
76.829
16.483.003
4
Riau
7.124.300
6.056.624
-
10.050.000
-
4.013.968
41.600
-
131.869.200
12.400
-
-
-
-
-
159.168.092
5
Jambi
2.404.030
62.771
25.984
1.600.000
-
-
27.720
650.000
41.091.725
-
-
25.000
-
-
28.223.676
74.110.906
6
Sumatera Selatan
2.774.000
256.861
122.798
16.400.000
-
387.500
-
1.653.458
85.030.660
-
-
-
-
-
378.052
107.003.329
7
Bengkulu
3.074.600
600.000
255.200
3.961.186
-
-
149.600
1.000.000
-
-
-
-
-
-
57.750
9.098.336
8
Lampung
9.131.940
857.900
2.331.813
27.920.000
-
1.267.100
16.280
2.344.310
7.093.482
-
-
-
2.101.705
-
360.200
53.424.730
9
Bangka Belitung
262.190
44.000
534.230
1.109.804
744.656
297.800
22.000
277.878
1.436.505
-
-
-
276.459
-
107.365
5.112.887
10
Kepulauan Riau
2.817.500
-
-
2.176.800
-
-
8.800
342.075
-
-
-
-
-
-
4.500
5.349.675
11
DKI Jakarta
3.850.000
1.750
-
-
-
-
8.800
12.000
-
-
-
-
-
-
294.412
4.166.962
12
Jawa Barat
2.258.031
13.835.026
1.285.796
10.879.000
249.733
2.638.516
61.776
1.859.782
-
-
-
-
-
14.579.557
8.071.065
55.718.282
13
Jawa Tengah
1.225.130
2.243.136
5.102.779
44.302.754
20.200
14.831.529
23.760
7.127.078
-
-
-
-
-
19.414.783
13.416.553
107.707.702
14
D. I. Yogyakarta
264.450
380.756
303.595
4.211.289
-
55.200
-
438.416
-
-
-
-
-
-
44.966
5.698.672
15
Jawa timur
1.523.410
11.202.756
5.291.837
70.547.004
-
5.120.528
5.419
6.253.095
-
-
-
-
-
43.766.114
27.528.355
171.238.518
16
Banten
673.560
973.990
1.076.150
4.200.000
40.000
-
-
559.790
-
-
-
-
-
502.408
-
8.025.898
17
Bali
1.918.270
234.000
924.067
5.108.000
-
467.492
-
1.099.705
-
-
-
-
-
-
-
9.751.534
18
Nusa Tenggara Barat
22.000
-
-
4.610.000
71.509
-
-
115.000
-
-
-
600.000
-
-
25.236.350
30.654.859
19
Nusa Tenggara Timur
2.640.000
3.534.242
2.611.578
29.950.000
-
-
880
2.578.850
-
-
-
-
-
-
-
41.315.550
20
Kalimantan Barat
2.572.035
255.424
2.896.075
13.550.000
-
61.600
17.600
983.248
12.796.265
3.612.400
419.330
-
-
-
381.797
37.545.774
21
Kalimantan Tengah
5.502.000
-
56.000
6.050.000
-
146.400
25.960
7.077
4.900.040
7.580.700
12.330.898
-
6.660
-
-
36.605.735
22
Kalimantan Selatan
972.000
2.926.605
165.000
17.550.000
8.243.455
-
14.960
-
19.614.615
-
-
-
560.000
-
-
50.046.635
23
Kalimantan Timur
1.381.220
224.452
-
2.177.622
2.793.338
-
17.160
-
29.662.148
2.623.248
1.685.146
4.400
-
-
-
40.568.734
276
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
Provinsi/ Province
RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
M angrove
(Batang)
1
2
3
RHL Sumber
Dana APBD
Provinsi,
Kab/ Kota
(Batang)
RHL Sumber
Dana DAK/
DBHDR
(Batang)
Kebun Bibit
Rakyat (KBR)
(Batang)
Reklamasi
Hutan Bekas
Tambang
(Batang)
Hutan
Rakyat
(Batang)
Hutan
Kota
(Batang)
Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)
Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)
IUPHHK
Hutan Alam
( Batang)
Silvikultur
Insentif
(Batang)
Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)
Inhutani
I s/ d IV
(Batang)
Perhutani
(Batang)
Lain-lain
(Batang)
Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
24
Sulawesi Utara
2.035.800
228.550
2.156.677
7.420.351
-
1.274.673
9.680
668.731
-
200
-
192.481
-
-
70.400
14.057.543
25
Sulawesi Tengah
1.433.996
12.140
1.984.561
8.500.000
5.875
17.600
48.000
1.000.000
-
-
-
-
-
-
50.000
13.052.172
26
Sulawesi Selatan
4.100.004
573.816
3.229.785
37.666.116
220.920
50.000
32.400
3.028.787
-
-
-
340.000
-
-
1.860.216
51.102.044
27
Sulawesi Tenggara
2.038.000
140.000
558.536
8.100.000
-
-
16.000
-
-
-
-
-
-
-
-
10.852.536
28
Gorontalo
2.840.880
417.984
284.024
4.951.000
-
274.800
42.680
369.900
-
-
-
-
-
-
1.320
9.182.588
29
Sulawesi Barat
1.158.300
133.600
957.943
8.841.171
-
19.567
17.600
927.400
-
-
-
-
-
-
2.200
12.057.781
30
M aluku
1.320.000
404.540
-
7.543.330
-
206.000
50.600
70.359
-
-
-
-
-
-
-
9.594.829
31
M aluku Utara
2.470.767
-
181.981
7.850.000
-
51.556
-
10.000
-
-
249.988
-
-
-
1.000
10.815.292
32
Papua Barat
2.289.161
-
-
6.150.000
-
-
13.200
53.120
-
2.647.820
400
-
-
-
983.940
12.137.641
33
Papua
3.393.800
125.500
495.130
5.950.000
301.712
26.950
6.600
1.086.110
1.919.387
1.532.680
178.868
-
-
-
-
15.016.737
83.170.404
49.088.689
36.242.375
446.021.871
12.691.398
31.473.079
741.275
39.701.203
362.080.504
18.073.792
14.868.670
1.601.963
2.945.544
78.262.862
107.548.845
1.284.512.474
Jumlah/ Total
Sumber/ Source :
Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry
Tabel/ Table 5.5.3
Realisasi Penanaman Satu M ilyar Pohon Tahun 2012 (Kegiatan Sektor Kehutanan) / Realization of One Billion Indonesian
Trees in 2012 (Forestry Activity)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
Provinsi/ Province
RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
M angrove
(Batang)
1
2
3
1
Nanggroe Aceh
RHL Sumber
Reklamasi
RHL Sumber
Kebun Bibit
Dana APBD
Hutan Bekas
Dana DAK/
Rakyat (KBR)
Provinsi,
Tambang
DBHDR
(Batang)
Kab/ Kota
(Batang)
(Batang)
(Batang)
4
5
6
7
Hutan
Rakyat
(Batang)
Hutan
Kota
(Batang)
Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)
Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)
IUPHHK
Hutan Alam
( Batang)
Silvikultur
Insentif
(Batang)
Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)
Inhutani
I s/ d IV
(Batang)
Perhutani
(Batang)
Lain-lain
(Batang)
Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
2.764.400
218.000
1.909.994
10.975.000
-
-
6.000
181.145
76.800
-
-
-
-
-
15.000
16.146.339
Darussalam
2
Sumatera Utara
4.122.094
570.000
256.100
11.200.000
-
22.400
-
152.620
28.848.000
-
-
50.000
-
-
51.600
45.272.814
3
Sumatera Barat
1.886.738
88.200
1.385.370
7.400.000
221.661
-
9.520
600.968
3.069.520
-
7.672
146.000
-
-
-
14.815.649
4
Riau
1.681.440
201.161
907.000
7.300.000
7.416
62.700
14.520
135.286
210.976.592
-
-
2.500.719
-
-
33.960
223.820.794
5
Jambi
3.866.806
430.123
135.470
3.025.000
-
306.752
4.440
17.840
64.961.280
220.000
-
-
-
-
15.449
72.983.160
6
Sumatera Selatan
2.754.800
58.235
73.000
7.650.000
2.378.519
486.000
5.000
1.318.250
132.319.776
-
-
-
-
-
37.500
147.081.080
7
Bengkulu
2.614.920
1.000.000
304.250
9.600.000
298.628
989.600
14.000
943.050
-
-
-
-
-
-
204.895
15.969.343
8
Lampung
5.940.888
1.516.557
1.567.096
13.900.000
19.000
1.270.000
-
100.000
3.084.800
-
-
561.000
27.071.705
-
2.315.000
57.346.046
9
Bangka Belitung
52.438
7.800.340
666.229
1.875.000
8.205
291.190
22.000
119.743
393.600
-
-
-
-
-
94.000
11.322.745
10
Kepulauan Riau
563.500
5.000
237.450
1.875.000
-
10.010
4.000
219.100
-
-
-
-
-
-
75.709
2.989.769
11
DKI Jakarta
888.800
760.000
-
-
-
-
3.000
32.000
-
-
-
-
-
-
55.500
1.739.300
12
Jawa Barat
1.749.762
3.994.888
1.459.260
26.560.000
13.530
13.078.803
24.220
59.944.396
-
-
-
5.323.498
-
24.823.293
32.363.759
169.335.409
13
Jawa Tengah
1.164.046
1.071.372
3.589.911
39.720.000
10.000
2.076.396
12.536
1.646.236
-
-
-
3.800.819
-
25.610.215
3.459.989
82.161.520
14
D.I.Yogyakarta
104.200
323.902
778.178
3.960.000
320.300
1.070.480
-
451.992
-
-
-
32.000
-
522.099
175.000
7.738.151
15
Jawa Timur
584.682
6.537.281
6.005.474
43.480.000
1.169.000
16.059.128
23.049
4.782.113
-
-
-
210.000
-
45.869.794
22.528.355
147.248.876
16
Banten
211.712
470.371
457.560
6.960.000
-
-
10.500
225.130
-
-
-
4.675.860
-
2.184.093
304.820
15.500.046
17
Bali
463.654
2.109.912
1.930.190
3.925.000
-
455.000
-
254.561
-
-
-
-
-
-
376.073
9.514.390
18
Nusa Tenggara Barat
1.224.404
1.438.650
1.742.673
9.570.000
549.560
72.200
4.400
384.300
287.200
-
-
148.250
480.500
-
10.009.965
25.912.102
19
Nusa Tenggara Timur
2.468.800
304.180
561.895
8.800.000
-
963.728
19.200
4.308.999
-
-
-
-
-
-
-
17.426.802
277
20
Kalimantan Barat
2.594.407
288.691
5.459.495
5.350.000
266.497
516.000
18.800
266.693
20.632.816
3.105.432
1.342.250
88.000
33.373
-
144.396
40.106.850
21
Kalimantan Tengah
3.200.400
4.579.394
872.669
3.150.000
1.965.382
388.888
24.000
633.164
10.915.472
8.392.615
13.974.631
63.903
-
-
5.672.717
53.833.235
22
Kalimantan Selatan
623.444
110.805
251.043
4.325.000
4.018.454
257.000
14.000
209.378
11.128.000
107.679
-
-
-
-
81.210
21.126.013
23
Kalimantan Timur
1.116.244
83.600
184.650
4.575.000
19.608.930
-
6.000
2.860.121
70.974.320
14.116.776
2.168.134
-
66.696
-
700
115.761.171
24
Sulawesi Utara
887.160
859.744
658.507
5.625.000
235.994
-
18.000
500.000
-
-
-
200.000
-
-
1.106.500
10.090.905
278
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
Provinsi/ Province
RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
M angrove
(Batang)
1
2
3
RHL Sumber
Reklamasi
RHL Sumber
Kebun Bibit
Dana APBD
Hutan Bekas
Dana DAK/
Rakyat (KBR)
Provinsi,
Tambang
DBHDR
(Batang)
Kab/ Kota
(Batang)
(Batang)
(Batang)
4
5
6
7
Hutan
Rakyat
(Batang)
Hutan
Kota
(Batang)
Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)
Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)
IUPHHK
Hutan Alam
( Batang)
Silvikultur
Insentif
(Batang)
Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)
Inhutani
I s/ d IV
(Batang)
Perhutani
(Batang)
Lain-lain
(Batang)
Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
25
Sulawesi Tengah
1.486.799
266.500
1.036.227
5.150.000
-
40.000
28.000
519.005
-
-
-
189.200
137.500
-
2.658.397
11.511.628
26
Sulawesi Selatan
3.240.001
1.145.864
4.324.662
11.750.000
1.139.600
240.200
18.350
1.191.396
-
-
-
352.500
-
-
1.330.919
24.733.492
27
Sulawesi Tenggara
2.977.600
486.275
379.600
6.225.000
105.886
26.757
16.000
59.691
-
-
-
-
-
-
8.696
10.285.505
28
Gorontalo
1.734.176
270.650
1.060.472
4.500.000
-
30.000
24.200
482.600
24.000
-
-
-
-
-
1.789
8.127.887
29
Sulawesi Barat
441.660
861.850
497.390
7.800.000
-
2.886.435
8.800
810.150
-
-
-
-
-
-
34.000
13.340.285
30
M aluku
1.464.000
404.540
1.145.388
2.500.000
-
76.000
21.600
73.830
107.200
-
-
-
-
-
11.530
5.804.088
31
M aluku Utara
610.753
20.000
394.510
2.725.000
1.216.446
6.000
3.800
220.400
-
-
236.472
-
-
-
44.100
5.477.481
32
Papua Barat
2.658.272
375.000
-
3.200.000
-
-
16.000
200.000
-
3.793.669
-
-
-
-
-
10.242.941
33
Papua
2.678.760
120.310
450.690
3.025.000
285.571
26.100
26.000
1.135.000
1.676.800
55.000
124.699
-
-
-
-
9.603.930
60.821.760
38.771.395
40.682.403
287.675.000
33.838.579
41.707.767
419.935
84.979.157
559.476.176
29.791.171
17.853.858
18.341.749
27.789.774
99.009.494
83.211.528
1.424.369.746
Jumlah/ Total
Sumber/ Source :
Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry
TTabel/ Table 5.5.4 Realisasi Penanaman Satu M ilyar Pohon Tahun 2013 (Kegiatan Sektor Kehutanan) / Realization of One Billion Indonesian
Trees in 2013 (Forestry Activity)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
Provinsi/ Province
RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
M angrove
(Batang)
1
2
3
RHL Sumber
Dana APBD
Provinsi,
Kab/ Kota
(Batang)
RHL Sumber
Dana DAK/
DBHDR
(Batang)
Kebun Bibit
Rakyat (KBR)
(Batang)
Reklamasi
Hutan
Bekas
Tambang
(Batang)
Hutan
Rakyat
(Batang)
Hutan
Kota
(Batang)
Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)
Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)
IUPHHK
Hutan
Alam
(Batang)
Silvikultur
Insentif
(Batang)
Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)
Inhutani
I s/ d IV
(Batang)
Perhutani
(Batang)
Lain-lain
(Batang)
Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
279
1
Nanggroe Aceh
Darussalam
4.095.500
553.289
1.963.801
11.578.163
-
144.600
35.200
218.196
-
-
-
-
-
-
255.630
18.844.379
2
Sumatera Utara
11.595.600
1.343.780
1.971.961
8.996.270
750
276.700
16.500
761.360
18.441.756
-
-
26.923
-
-
155.793
43.587.393
3
Sumatera Barat
3.281.300
21.447
646.800
7.203.972
451.888
277.500
86.154
270.480
1.801.840
-
7.672
41.600
-
-
75.150
14.165.803
4
Riau
16.251.620
562.815
2.235.120
6.937.680
89.900
765.100
90.740
1.643.789
129.970.954
-
-
-
-
-
314.710
158.862.428
5
Jambi
4.954.750
801.180
502.210
3.887.052
13.294
25.000
800
67.822
61.833.767
-
-
-
-
-
2.700.000
74.785.875
6
Sumatera Selatan
1.534.500
213.903
809.306
4.925.675
2.014.116
621.620
3.200
61.406
148.146.238
-
-
10.000
4.236.221
116.040
604.510
163.296.735
7
Bengkulu
3.330.000
329.645
386.000
7.752.210
169.675
286.000
-
58.150
-
-
-
-
-
-
498.180
12.809.860
8
Lampung
2.767.250
978.964
2.031.683
14.787.246
-
2.225.510
14.500
1.104.184
17.026.175
-
-
875.034
-
-
2.016.135
43.826.681
9
Bangka Belitung
-
39.800
65.000
775.000
5.450
-
-
10.700
473.336
-
-
-
134.980
-
-
1.504.266
10
Kepulauan Riau
432.500
1.586.800
50.284
1.483.691
-
-
88.000
61.000
-
-
-
1.133.171
-
-
142.788
4.978.234
11
DKI Jakarta
80.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
75.500
155.500
12
Jawa Barat
6.097.027
4.424.179
2.515.896
29.401.079
30.238
11.410.026
912.560
36.881.958
-
-
-
5.541.666
10.800
51.261.859
3.552.445
152.039.733
13
Jawa Tengah
1.019.430
1.850.033
4.037.966
25.865.207
490.000
3.900.540
115.639
668.570
264.000
-
-
2.725.532
-
18.039.434
4.552.942
63.529.293
14
D.I.Yogyakarta
2.500
-
17.520
2.000.000
-
49.500
-
-
-
-
-
17.000
-
-
84.926
2.171.446
15
Jawa Timur
4.171.884
7.336.318
7.328.062
51.094.965
15.769
16.414.650
91.960
4.317.650
1.047.917
-
-
726.000
-
35.146.820
28.807.588
156.499.583
16
Banten
2.335.600
17.469.812
-
7.080.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
831.890
80.000
27.797.302
17
Bali
904.625
3.002.430
1.657.474
4.175.000
-
542.800
1.000
968.903
-
-
-
-
-
-
645.840
11.898.072
18
Nusa Tenggara
Barat
5.226.400
1.594.400
2.089.039
10.792.500
3.127.500
445.360
20.800
1.669.200
100.000
-
-
246.960
-
-
1.554.286
26.866.445
19
Nusa Tenggara
Timur
537.792
26.000
539.171
1.625.000
-
50.880
-
74.025
-
-
-
18.756
-
-
998.986
3.870.610
20
Kalimantan Barat
6.538.000
309.324
4.253.154
5.880.686
151.419
368.930
57.640
95.748
24.048.502
-
1.342.250
-
-
-
197.800
43.243.453
21
Kalimantan Tengah
3.717.600
76.611
3.843.282
2.742.349
70.700
139.880
110.600
616.476
19.904.882
-
-
150.811
-
-
10.623.640
41.996.831
22
Kalimantan Selatan
591.648
132.160
182.420
1.633.849
1.810.481
741.500
35.690
23.660
35.200
-
-
-
-
700.000
66.155
5.952.763
23
Kalimantan Timur
4.835.664
227.888
40.000
3.457.992
7.025.087
100.500
26.550
804.354
2.874.168
-
2.168.134
-
263.095
-
318.417
22.141.849
280
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
Provinsi/ Province
RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
M angrove
(Batang)
1
2
3
24
Sulawesi Utara
25
26
27
RHL Sumber
Dana APBD
Provinsi,
Kab/ Kota
(Batang)
RHL Sumber
Dana DAK/
DBHDR
(Batang)
Kebun Bibit
Rakyat (KBR)
(Batang)
Reklamasi
Hutan
Bekas
Tambang
(Batang)
Hutan
Rakyat
(Batang)
Hutan
Kota
(Batang)
Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)
Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)
IUPHHK
Hutan
Alam
(Batang)
Silvikultur
Insentif
(Batang)
Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)
Inhutani
I s/ d IV
(Batang)
Perhutani
(Batang)
Lain-lain
(Batang)
Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
-
44.000
105.700
1.548.454
134.088
30.000
800
170.202
-
-
-
172.000
-
-
6.132.550
8.337.794
Sulawesi Tengah
4.168.273
1.854.631
850.463
6.428.047
-
191.584
102.400
56.050
9.000
-
-
174.150
-
-
360.149
14.194.747
Sulawesi Selatan
6.335.920
162.395
2.538.379
12.928.059
2.055.112
468.300
62.743
436.491
1.000
-
-
128.000
-
-
709.065
25.825.464
Sulawesi Tenggara
1.953.070
800
1.397.400
6.783.200
-
3.926.724
17.265
367.500
-
-
-
150.000
-
-
1.064.545
15.660.504
28
Gorontalo
2.309.750
226.000
659.100
5.230.000
-
-
-
206.844
-
141.000
-
-
-
-
-
8.772.694
29
Sulawesi Barat
5.606.567
103.000
133.000
5.233.100
1.675.000
-
13.800
65.150
-
-
-
5.606.567
48.000
-
48.000
18.532.184
30
M aluku
80.500
141.823
781.994
763.704
-
2.800
24.587
9.675
-
-
-
-
-
-
7.000
1.812.083
31
M aluku Utara
1.344.307
275.441
1.800.420
4.027.385
1.471.545
142.556
180.750
119.644
-
-
236.472
-
-
-
419.750
10.018.270
32
Papua Barat
33.961.633
321.264
691.535
3.427.500
24.444
47.670
23.200
55.490
-
60.000
-
27.500
-
-
28.844
38.669.080
33
Papua
Jumlah/ Total
Sumber/ Source :
185.000
99.297
291.474
2.511.750
-
27.600
12.000
23.355
-
-
124.699
-
-
-
-
3.275.175
140.246.210
46.109.429
46.415.614
262.956.785
20.826.456
43.623.830
2.145.078
51.888.032
425.978.735
201.000
3.879.227
17.771.670
4.693.096
106.096.043
67.091.324
1.239.922.529
Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry
Tabel/ Table 5.5.5 Rekapitulasi Penanaman Satu M iliar Pohon Tahun 2010-2014 / Recapitulation
of planting one billion trees in 2010 - 2014
Tahun/ Year
No
Provinsi/ Province
1
2
2010
2011
2012
2013
2014*)
(Batang/ Trees)
(Batang/ Trees)
(Batang/ Trees)
(Batang/ Trees)
(Batang/ Trees)
3
4
5
6
7
1
Nanggroe Aceh Darussalam
26.515.712
43.480.973
26.596.808
46.254.654
-
2
Sumatera Utara
98.867.680
83.310.009
51.953.702
149.963.386
-
3
Sumatera Barat
20.265.292
25.271.567
21.457.352
20.303.764
-
4
Riau
264.056.794
162.696.292
224.376.144
203.068.136
-
5
Jambi
42.680.433
76.378.732
77.688.348
92.569.350
-
6
Sumatera Selatan
135.171.178
119.315.390
153.688.339
213.198.467
-
7
Bengkulu
14.598.424
14.318.473
17.921.869
22.511.800
-
8
Lampung
43.209.014
64.459.571
63.204.517
68.546.279
-
9
Bangka Belitung
5.174.011
5.635.306
11.382.188
2.878.074
-
10
Kepulauan Riau
3.658.653
5.359.947
3.241.022
8.051.471
-
11
DKI Jakarta
710.144
6.486.948
3.063.251
63.527.910
-
12
Jawa Barat
55.044.543
64.280.027
175.917.443
209.989.056
-
13
Jawa Tengah
116.446.468
121.610.799
86.248.480
94.271.730
-
14
D.I. Yogyakarta
12.381.950
6.151.325
11.419.753
2.337.076
-
15
Jawa Timur
115.369.160
187.667.123
197.890.682
206.961.617
-
16
Banten
9.258.058
9.085.902
16.799.753
32.116.551
-
17
Bali
11.365.963
12.773.122
14.161.492
12.517.951
-
18
Nusa Tenggara Barat
13.131.529
35.560.415
28.520.315
30.613.756
-
19
Nusa Tenggara Timur
69.443.761
48.539.340
20.249.585
4.165.083
-
20
Kalimantan Barat
48.922.993
39.427.802
53.536.407
58.755.711
-
21
Kalimantan Tengah
34.842.346
36.863.532
54.913.154
54.414.712
-
22
Kalimantan Selatan
29.504.723
50.699.802
22.220.235
21.846.866
-
23
Kalimantan Timur
74.766.883
53.659.392
116.940.228
29.654.207
-
24
Sulawesi Utara
21.811.953
16.303.078
11.098.046
12.667.250
-
25
Sulawesi Tengah
9.207.631
28.025.236
16.826.443
16.717.600
-
26
Sulawesi Selatan
38.567.605
74.113.770
39.850.689
30.792.865
-
27
Sulawesi Tenggara
24.433.289
34.789.424
15.770.632
15.855.036
-
28
Gorontalo
8.195.314
10.204.041
8.836.836
9.622.456
-
29
Sulawesi Barat
14.848.690
25.053.263
21.722.726
26.070.791
-
30
M aluku
7.809.356
11.054.928
6.441.013
1.914.883
-
31
M aluku Utara
9.924.838
13.319.676
6.364.201
10.319.023
-
32
Papua Barat
9.961.784
12.826.793
10.532.969
38.011.753
-
33
Papua
8.406.295
17.870.333
13.413.330
4.691.272
-
Jumlah/ Total
Sumber/ Source :
1.398.552.467
1.516.592.331
1.604.247.952
1.815.180.535
-
Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ Directorate General of
Watersheed Management and Social Forestry
Keterangan/ Note :
(- ) :
*)
:
tidak ada kegiatan/ No Activities
tanggal SK belum terlaporkan
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
281
6
PENGELOLAAN HUTAN
PRODUKSI LESTARI
VI.1. LUAS KAWASAN HUTAN PRODUKSI
BERDASARKAN SK M ENTERI
KEHUTANAN TAHUN 2014
Tabel 6.1.
Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan SK M enteri Kehutanan Tahun 2014
Luas Kawasan Hutan Produksi
No
Provinsi
SK
Tanggal
Hutan Produksi
Terbatas
(HPT)
Hutan Produksi
Tetap
(HP)
Hutan Produksi
Konversi
(HPK)
Jumlah
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
287
1
D. I. Aceh
865/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
141.771,00
598.365,00
15.409,00
755.545,00
2
Sumatera Utara
579/ M enhut-II/ 2014
24 Juni 2014
641.769,00
704.452,00
75.684,00
1.421.905,00
3
Sumatera Barat
35/ M enhut-II/ 2013
15 Januari 2013
233.211,00
360.608,00
187.629,00
781.448,00
4
Riau
878/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
1.031.600,00
2.331.891,00
1.268.767,00
4.632.258,00
5
Kepulauan Riau
463/ M enhut-II/ 2013
27 Juni 2013
164.208,87
49.441,04
265.805,87
479.455,78
6
Jambi
863/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
258.285,00
963.792,00
11.399,00
1.233.476,00
7
Bengkulu
784/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
173.280,00
25.873,00
11.763,00
210.916,00
8
Sumatera Selatan
866/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
208.724,00
1.713.531,00
176.694,00
2.098.949,00
9
Kep. Bangka Belitung
798/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
0,00
432.884,00
693,00
433.577,00
10
Lampung
256/ Kpts-II/ 2000
23 Agustus 2000
33.358,00
191.732,00
0,00
225.090,00
11
DKI Jakarta
220/ Kpts-II/ 2000
02 Agustus 2000
0,00
158,35
0,00
158,35
12
Jawa Barat
195/ Kpts-II/ 2003
04 Juli 2003
190.152,00
202.965,00
0,00
393.117,00
13
Banten
419/ Kpts-II/ 1999
15 Juni 1999
49.439,00
26.998,00
0,00
76.437,00
14
Jawa Tengah
359/ M enhut-II/ 2004
01 Oktober 2004
183.930,00
362.360,00
0,00
546.290,00
15
D.I Yogyakarta
171/ Kpts-II/ 2000
29 Juni 2000
0,00
13.851,28
0,00
13.851,28
16
Jawa Timur
395/ M enhut-II/ 2011
21 Juli 2011
0,00
782.772,00
0,00
782.772,00
17
Bal i
433/ Kpts-II/ 1999
15 Juni 1999
6.719,26
1.907,10
0,00
8.626,36
18
N TB
598/ M enhut-II/ 2009
02 Oktober 2009
286.700,00
150.609,00
0,00
437.309,00
19
N TT
3911/ M enhut-VII/ KUH/ 2014
14 M ei 2014
173.979,00
296.064,00
113.604,00
583.647,00
20
Kalimantan Barat
733/ M enhut-II/ 2014
02 September 2014
2.132.398,00
2.127.365,00
197.918,00
4.457.681,00
21
Kalimantan Tengah
529/ M enhut-II/ 2012
25 September 2012
3.317.461,00
3.881.817,00
2.543.535,00
9.742.813,00
22
Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara
718/ M enhut-II/ 2014
29 Agustus 2014
5.045.879,00
4.077.346,00
179.699,00
9.302.924,00
288
Luas Kawasan Hutan Produksi
No
Provinsi
SK
Tanggal
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Hutan Produksi
Terbatas
(HPT)
Hutan Produksi
Tetap
(HP)
Hutan Produksi
Konversi
(HPK)
Jumlah
23
Kalimantan Selatan
435/ M enhut-II/ 2009
23 Juli 2009
126.660,00
762.188,00
151.424,00
1.040.272,00
24
Sulawesi Utara
734/ M enhut-II/ 2014
02 September 2014
208.927,00
64.367,00
14.696,00
287.990,00
25
Gorontalo
325/ M enhut-II/ 2010
25 M ei 2010
251.097,00
89.879,00
82.431,00
423.407,00
26
Sulawesi Tengah
869/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
1.390.971,00
401.814,00
217.322,00
2.010.107,00
27
Sulawesi Tenggara
465/ M enhut-II/ 2011
09 Agustus 2011
466.854,00
401.581,00
93.571,00
962.006,00
28
Sulawesi Selatan
434/ M enhut-II/ 2009
23 Juli 2009
494.846,00
124.024,00
22.976,00
641.846,00
29
Sulawesi Barat
862/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
330.700,00
71.859,00
22.597,00
425.156,00
30
M aluku
854/ M enhut-II/ 2014
29 September 2014
894.258,00
643.699,00
1.324.866,00
2.862.823,00
31
M aluku Utara
302/ M enhut-II/ 2013
01 M ei 2013
666.851,00
481.730,00
564.082,00
1.712.663,00
32
Papua
782/ M enhut-II/ 2012
27 Desember 2012
5.961.240,00
4.739.327,00
4.116.365,00
14.816.932,00
33
Papua Barat
783/ M enhut-II/ 2014
22 September 2014
1.778.480,00
2.188.160,00
1.474.650,00
5.441.290,00
26.843.748,13
29.265.409,77
13.133.579,87
69.242.740,77
Sumber : Direktorat BRPUK
VI.2. LUAS ARAHAN PEM ANFAATAN
HUTAN PADA KAWASAN
HUTAN PRODUKSI YANG TIDAK
DIBEBANI IZIN UNTUK USAHA
PEM ANFAATAN HASIL HUTAN
KAYU TAHUN 2014
Tabel 6.2.
Luas Arahan Pemanfaatan Hutan Pada Kawasan Hutan Produksi yang Tidak Dibebani Izin untuk Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu Tahun 2014
ALOKASI ARAHAN PEM ANFAATAN (ha)
No.
Provinsi
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
2
Kawasan HP Tidak
Dibebani Izin Dalam 120
KPHP/ L M odel (ha)
Hutan Primer dan
Gambut (ha)
3
4
UPHHK-HA
UPHHK-RE
UPHHK-HTI/ HTR
HD/ HKm
JUM LAH (5+ 6+ 7+ 8)
5
6
7
8
9
1
Aceh
141.770
2.850
54.405
104.830
42.480
13.430
215.145
2
Sumatera Utara
120.260
63.930
168.555
330.080
433.780
85.440
1.017.855
3
Riau
192.826
423.175
-
573.824
67.201
51.168
692.193
4
Kepulauan Riau
4.385
3.195
-
99.840
6.180
34.570
140.590
5
Sumatera Barat
129.375
5.380
101.435
31.380
28.360
180.950
6
Jambi
67.010
28.220
-
99.550
100.880
14.145
214.575
7
Kep. Bangka Belitung
41.385
9.170
-
-
119.900
8
Bengkulu
50.375
2.940
-
-
2.340
45.845
48.185
9
Sumatera Selatan
208.627
22.310
-
57.630
40.480
116.260
10
Lampung
47.375
2.280
-
9.830
8.290
18.120
-XPODK
19.775
18.150
-
-
119.900
11
Nusa Tenggara Barat
83.910
93.030
-
114.050
10.350
23.900
148.300
12
Nusa Tenggara Timur
141.230
13.090
-
127.615
159.655
10.400
297.670
225.140
106.120
241.665
170.005
34.300
445.970
Jumlah
0
291
13
Kalimantan Barat
115.965
147.820
159.800
316.840
290.010
24.810
791.460
14
Kalimantan Tengah
393.314
379.365
155.035
456.723
870.260
15.560
1.497.578
15
Kalimantan Selatan
123.435
1.390
32.825
94.935
7.680
135.440
16
Kalimantan Timur
308.810
589.645
521.050
164.465
16.800
1.011.235
Jumlah
941.524
1.118.220
1.327.438
1.419.670
64.850
3.435.713
308.920
623.755
292
ALOKASI ARAHAN PEM ANFAATAN (ha)
No.
Provinsi
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
2
17
Sulawesi Utara
18
Kawasan HP Tidak
Dibebani Izin Dalam 120
KPHP/ L M odel (ha)
Hutan Primer dan
Gambut (ha)
3
4
UPHHK-HA
UPHHK-RE
UPHHK-HTI/ HTR
HD/ HKm
JUM LAH (5+ 6+ 7+ 8)
5
6
7
8
9
31.945
40.815
60.770
55.090
8.805
8.655
133.320
Gorontalo
182.785
31.220
40.730
5.470
2.000
830
49.030
19
Sulawesi Tengah
454.645
197.720
289.575
79.650
85.600
20.560
475.385
20
Sulawesi Barat
112.215
14.075
21.360
32.625
4.100
1.235
59.320
21
Sulawesi Selatan
177.625
92.120
47.510
189.160
22.135
13.330
272.135
22
Sulawesi Tenggara
159.735
72.735
315.165
60.790
90.545
11.570
478.070
-XPODK
23
M aluku Utara
64.100
61.310
321.660
52.490
93.626
11.615
479.391
24
M aluku
60.350
66.400
301.455
166.657
163.000
12.745
643.857
124.450
127.710
219.147
256.626
24.360
1.123.248
36.465
1.310.100
192.670
37.160
33.635
20.070
283.535
206.925
3.382.240
1.341.970
334.890
237.076
8.425
1.922.361
243.390
4.692.340
1.534.640
372.050
270.711
28.495
2.205.896
Jumlah
25
Papua Barat
26
Papua
Jumlah
Total
Sumber : Direktorat BRPUK
623.115
VI.3. LUAS ARAHAN PEM ANFAATAN
HUTAN PADA KAWASAN
HUTAN PRODUKSI YANG TIDAK
DIBEBANI IZIN UNTUK USAHA
PEM ANFAATAN HASIL HUTAN
KAYU TAHUN 2014
Tabel 6.3.
Luas Hutan Produksi yang Dibebani Hak Per Propinsi sampai dengan Tahun 2014
LUAS HUTAN PRODUKSI YANG DIBEBANI HAK
No
PROVINSI
LUAS HUTAN
PRODUKSI
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Ha
1
D. I. Aceh
2
HUTAN ALAM
HUTAN TANAM AN
IUPHHK-HA
IUPHHK-RE
IUPHHK-HTI
Ha
Ha
Ha
IUPHHBK
IUPHHK-HTR IUPHHBK-HA
Ha
Ha
IUPHHBK-HT
IUPK
SYLVOPASTURA
Ha
IUPJL
JUM LAH
Ha
Ha
295
755.545,00
249.161,16
0,00
237.204,00
3.545,40
8.706,00
0,00
0,00
0,00
498.616,56
Sumatera Utara
1.421.905,00
343.603,00
0,00
368.650,00
12.478,61
0,00
0,00
73,00
0,00
724.804,61
3
Sumatera Barat
781.448,00
183.705,00
0,00
51.464,90
2.246,89
0,00
0,00
0,00
0,00
237.416,79
4
Riau
4.632.258,00
229.228,00
149.807,00
1.653.184,00
2.792,00
8.000,00
21.620,00
0,00
0,00
2.064.631,00
5
Kepulauan Riau
479.455,78
0,00
0,00
0,00
21.530,00
0,00
0,00
0,00
0,00
21.530,00
6
Jambi
1.233.476,00
56.045,00
46.385,00
694.657,00
5.327,25
0,00
0,00
0,00
0,00
802.414,25
7
Bengkulu
210.916,00
56.070,00
12.672,00
0,00
22.177,00
0,00
0,00
0,00
0,00
90.919,00
8
Sumatera Selatan
2.098.949,00
56.000,00
60.470,00
1.303.010,00
2.799,36
0,00
0,00
0,00
22.800,00
1.445.079,36
9
Kep. Bangka Belitung
433.577,00
0,00
0,00
214.912,00
1.607,36
0,00
0,00
0,00
0,00
216.519,36
10
Lampung
225.090,00
0,00
0,00
115.834,00
16.651,00
0,00
0,00
543,00
0,00
133.028,00
11
DKI Jakarta
158,35
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
12
Jawa Barat
393.117,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
13
Banten
76.437,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
14
Jawa Tengah
546.290,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
15
D.I Yogyakarta
13.851,28
0,00
0,00
0,00
327,73
0,00
0,00
0,00
0,00
327,73
16
Jawa Timur
782.772,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
17
Bal i
8.626,36
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
18
N TB
437.309,00
28.644,00
0,00
68.590,00
3.122,55
0,00
0,00
0,00
0,00
100.356,55
19
N TT
583.647,00
0,00
0,00
54.175,00
413,77
0,00
0,00
0,00
0,00
54.588,77
20
Kalimantan Barat
4.457.681,00
1.169.430,00
14.080,00
1.901.491,00
826,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3.085.827,00
21
Kalimantan Tengah
9.742.813,00
4.042.201,37
145.406,00
623.884,43
2.074,96
0,00
0,00
0,00
25.800,00
4.839.366,76
296
LUAS HUTAN PRODUKSI YANG DIBEBANI HAK
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
PROVINSI
LUAS HUTAN
PRODUKSI
Ha
HUTAN ALAM
HUTAN TANAM AN
IUPHHK-HA
IUPHHK-RE
IUPHHK-HTI
Ha
Ha
Ha
IUPHHBK
IUPHHK-HTR IUPHHBK-HA
Ha
Ha
IUPHHBK-HT
IUPK
SYLVOPASTURA
Ha
IUPJL
JUM LAH
Ha
Ha
22
Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara
9.302.924,00
5.124.273,56
86.450,00
1.902.791,00
92,75
0,00
0,00
0,00
0,00
7.113.607,31
23
Kalimantan Selatan
1.040.272,00
231.066,00
0,00
552.255,00
6.736,52
0,00
0,00
0,00
0,00
790.057,52
24
Sulawesi Utara
287.990,00
26.800,00
0,00
7.500,00
28.104,01
0,00
0,00
0,00
0,00
62.404,01
25
Gorontalo
423.407,00
0,00
0,00
75.920,00
707,01
0,00
0,00
0,00
0,00
76.627,01
26
Sulawesi Tengah
2.010.107,00
610.125,00
0,00
73.320,00
3.198,70
0,00
0,00
0,00
0,00
686.643,70
27
Sulawesi Tenggara
962.006,00
0,00
0,00
29.865,00
10.219,01
0,00
177,00
0,00
0,00
40.261,01
28
Sulawesi Selatan
641.846,00
0,00
0,00
18.350,00
7.302,17
0,00
0,00
0,00
0,00
25.652,17
29
Sulawesi Barat
425.156,00
163.205,00
0,00
47.610,00
6.005,06
0,00
0,00
0,00
0,00
216.820,06
30
M aluku
2.862.823,00
692.645,00
0,00
66.205,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
758.850,00
31
M aluku Utara
1.712.663,00
611.659,00
0,00
65.908,00
19.438,00
0,00
0,00
0,00
0,00
697.005,00
32
Papua
14.816.932,00
3.823.340,00
0,00
233.450,00
16.892,35
389.081,00
0,00
0,00
0,00
4.462.763,35
33
Papua Barat
5.441.290,00
2.476.948,00
0,00
178.980,00
0,00
165.055,00
0,00
0,00
0,00
2.820.983,00
69.242.740,77
20.174.149,09
515.270,00
10.539.210,33
196.615,46
570.842,00
21.797,00
616,00
48.600,00
32.067.099,88
JUM LAH
Sumber : Ditjen Planologi Kehutanan dan Ditjen BUK (2014)
VI.4. PENETAPAN WILAYAH KPHP
M ODEL
Tabel 6.4.
Penetapan Wilayah KPHP M odel
LOKASI
NO,
1
SK KEM ENTERIAN KEHUTANAN
STATUS
Nama KPH
Kabupaten/ Kota
3
4
5
6
7
8
2
LUAS (HA)
TIPOLOGI
Provinsi
Kelembagaan
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Kendali
Nomor SK
Tanggal
HL
HP
HPT
HPK
Tahura
Jumlah
9
10
11
12
13
14
15
12.681
14.704
131.781
159.166
A
17.721
15.829
33.550
C
9.091
4.563
46.274
59.928
C
0
265.953
0
265.953
A
0
76.776
0
76.776
A
1
KPHP M andailing Natal
Sumatera Utara
M andailing Natal
UPTD
Kabupaten
SK. 332/ M enhutII/ 2010
25 M ei 2010
2
KPHP Dharmasraya
Sumatera Barat
Kab. Dharmasraya
UPTD
Kabupaten
SK.695/ M enhut-II/ 2013
21 Nopember
0
2013
3
KPHP Pesisir Selatan
Sumatera Barat
Kab. Pesisir Selatan
UPTD
Kabupaten
SK.696/ M enhut-II/ 2013
21 Nopember
2013
4
KPHP Lalan
Sumatera Selatan
M usi Banyuasin
SKPD
Kabupaten
SK. 789/ M enhutll/ 2009
07 Desember
2009
5
KPHP Lakitan Unit VI
Sumatera Selatan
M us Rawas
UPTD
Kabupaten
SK. 790/ M enhutll/ 2009
07 Desember
-
2009
6
KPHP Unit XIV Benakat
Sumatera Selatan
Revisi
Kab. Ogan Komering Ulu,
SKPD
Lintas
SK.827/ M enhut-II/ 2013
Kab. M uara Enim dan
19 Nopember
256.594
-
256.594
C
134.597
97.588
252.267
B
89.511
32.074
121.585
C
412
0
69.335
0
69.747
B
0
491.768
2.660
18.848
513.276
B
24.028
0
119.755
0
143.783
B
146.734
B
39.413
A
2013
Kab. Lahat
7
KPHP M eranti
Sumatera Selatan
Kab. M usi Banyuasin
SKPD
Kabupaten
SK.689/ M enhutVII/ 2012
8
KPHP Rawas
Sumatera Selatan
Kab. M usi Rawas
UPTD
Kabupaten
SK.688/ M enhutVII/ 2012
9
KPHP Tebing Tinggi
29 Nopember
20.082
2012
29 Nopember
2012
Riau
Kepulauan M eranti
UPTD
Kabupaten
SK.343/ M enhutII/ 2011
28 Juni 2011
Riau
Pelalawan, Siak
UPTD
Lintas
SK. 509/ M enhutII/ 2010
21 September
(Unit XXIV)
10
KPHP Tasik Besar Serkap
2010
11
KPHP Kampar Kiri (Unit
Riau
Kampar
UPTD
Kabupaten
SK. 640/ M enhutII/ 2011
XVIII)
12
KPHP M inas Tahura
2011
Riau
Kab. Siak, Kab. Kampar
UPTD
Lintas
SK.765/ M enhut-II/ 2012
dan Kota Pekanbaru
13
KPHP Sungai Sembulan
07 Nopember
Kep. Bangka
26 Desember
140.562
6.172
2012
Bangka Tengah
UPTD
Kabupaten
SK. 329/ M enhutII/ 2010
25 M ei 2010
5.185
34.228
-
0
Kab. Bangka Barat
UPTD
Kabupaten
SK.763/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
8.803
50.819
59.622
B
12.615
45.620
58.235
B
Belitung
14
15
KPHP Rambat
Kep. Bangka
M enduyung
Belitung
KPHP Gunung Duren
Kep. Bangka
299
Belitung
2012
Kab. Belitung Timur
UPTD
Kabupaten
SK.764/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
2012
300
LOKASI
NO,
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
16
SK KEM ENTERIAN KEHUTANAN
STATUS
Nama KPH
Kabupaten/ Kota
3
4
5
6
UPTD
Kabupaten
2
Bangka
LUAS (HA)
TIPOLOGI
Provinsi
Kelembagaan
Kendali
Nomor SK
Tanggal
HL
HP
HPT
HPK
Tahura
Jumlah
7
8
9
10
11
12
13
14
KPHP Sigambir-
Kep. Bangka
Kotawaringin
Belitung
962/ M enhut-II/ 2013
17
KPHP M uko-M uko
Bengkulu
M uko-M uko
SKPD
Kabupaten
SK. 330/ M enhutII/ 2010
18
KPHP Bengkulu Utara
Bengkulu
Bengkulu Utara
UPTD
Kabupaten
995/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
4.769
30.169
-
25 M ei 2010
0
11.937
66.337
27 Desember
165
9.546
42.640
36.088
9.944
30.105
54.793
43.807
22.502
-
34.250
-
0
12.500
-
15
34.938
C
78.274
A
52.351
C
0
76.137
B
0
121.102
A
34.250
C
0
12.500
A
2013
0
2013
19
KPHP Bukit Lubuk
Jambi
M erangin
UPTD
Kabupaten
SK.43/ M enhutII/ 2012
Pekak-Hulu Landai
20
KPHP Limau unit VII
02 Februari
2012
Jambi
Sarolangun
UPTD
Kabupaten
SK. 714/ M enhutII/ 2011
19 Desember
2011
21
KPHP Kerinci
Jambi
Kerinci
UPTD
Kabupaten
960/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
2013
22
KPHP Register 47 Way
Lampung
Lampung Tengah
UPTD
Kabupaten
SK. 794/ M enhutll/ 2009
Terusan
23
KPHP Gedong Wani
2009
Lampung
(Unit XVI)
24
KPHP M uara Dua
07 Desember
Lampung Selatan,
UPTD
Lintas
SK.427/ M enhutII/ 2011
27 Juli 2011
0
30.243
-
0
30.243
A
UPTD
Lintas
SK.236/ M enhutII/ 2011
10 M ei 2012
0
49.134
-
0
49.134
A
UPTD
Kabupaten
SK.439/ M enhut-II/ 2012
09 Agustus
19.131
21.995
41.126
B
-
44.249
-
44.249
C
2.313
13.412
-
0
15.725
A
0
32.776
A
Lampung Timur
Lampung
Tulang Bawang,
Way Kanan
25
KPHP Bukit Punggur
Lampung
Kab. Way Kanan
2012
26
KPHP Sungai Buaya
Lampung
M esuji
UPTD
Kabupaten
996/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
2013
27
KPHP Yogyakarta
DI Yogyakarta
Gunung Kidul, Bantul,
UPTD
Lintas
SK. 721/ M enhutII/ 2011
Kulon Progo
28
29
KPHP Batulanteh (Unit
Nusa Tenggara
IX)
Barat
KPHP M aria Unit XXIII
Nusa Tenggara
2011
Sumbawa
SKPD
Kabupaten
SK.342/ M enhutII/ 2011
28 Juni 2011
14.303
14.842
3.631
Kab. Bima dan Kota Bima
UPTD
Lintas
SK.752/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
8.515
4.554
14.563
27.632
C
-
14.769
12.151
26.920
C
15.762
5.274
19.952
40.988
B
15.509
25.221
-
40.730
A
Barat
30
KPHP Tambora Utara
Nusa Tenggara
2012
Bima, Dompu
UPTD
lintas
970/ M enhut-II/ 2013
Barat
31
KPHP Sejorong
Nusa Tenggara
KPHP Rote Ndao
Nusa Tenggara
Timur
27 Desember
2013
Sumbawa Barat
UPTD
Kabupaten
971/ M enhut-II/ 2013
Barat
32
20 Desember
27 Desember
2013
Rote Ndao
SKPD
Kabupaten
SK. 333/ M enhutII/ 2010
25 M ei 2010
0
LOKASI
NO,
1
33
2
KPHP M anggarai Barat
SK KEM ENTERIAN KEHUTANAN
STATUS
Nama KPH
Kabupaten/ Kota
3
4
5
6
UPTD
Kabupaten
Nusa Tenggara
M anggarai Barat
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Kendali
Nomor SK
Tanggal
HL
HP
HPT
HPK
Tahura
Jumlah
7
8
9
10
11
12
13
14
27.113
18.613
14.571
10.420
46.473
-
16.268
162.583
973/ M enhut-II/ 2013
Timur
34
KPHP Sungai M erakai
Kalimantan Barat
LUAS (HA)
TIPOLOGI
Provinsi
Kelembagaan
27 Desember
15
60.297
C
0
56.893
C
-
0
178.851
C
2013
Sintang
UPTD
Kabupaten
SK. 791/ M enhutll/ 2009
07 Desember
2009
35
KPHP Kendawangan
Kalimantan Barat
Dibang
UPTD
Kabupaten
SK.680/ M enhutII/ 2012
23 Nopember
2012
36
KPHP Kapuas Hulu (Unit
Kalimantan Barat
Kapuas Hulu
UPTD
Kabupaten
SK.380/ M enhutII/ 2011
18 Juli 2011
224.522
83.241
150.262
0
458.025
C
Kalimantan Timur
Berau
UPTD
Kabupaten
SK. 649/ M enhutll/ 2010
22 Nopember
247.025
118.261
410.253
0
775.539
C
XVIII dan Unit XIX)
37
KPHP Berau Barat
2010
38
KPHP M alinau
Kalimantan Utara
M alinau
UPTD
Kabupaten
SK.224/ M enhutII/ 2012
04 M ei 2012
220.723
110.518
384.271
0
715.512
C
39
KPHP Kayan
Kalimantan Utara
Bulungan
UPTD
Kabupaten
SK.223/ M enhutII/ 2012
04 M ei 2012
168.198
9.776
309.868
0
487.842
C
40
KPHP M eratus
Kalimantan Timur
Kab. Kutai Kartanegara,
UPTD
Lintas
SK.768/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
274.159
113.329
387.488
C
44.152
61.051
34.032
139.235
C
Kab. Kutai Barat,
2012
Kab. Paser,
Kab. Penajam Paser Utara
dan Kota Balikpapan
41
KPHP Kendilo
Kalimantan Timur
Paser
UPTD
Kabupaten
966/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
2013
42
KPHP Pulau Laut dan
301
Kalimantan Selatan
Kota baru
UPTD
Kabupaten
SK.226/ M enhutII/ 2012
04 M ei 2012
12.863
99.395
-
0
112.258
C
Kalimantan Selatan
Tanah Laut
UPTD
Kabupaten
SK.440/ M enhutII/ 2012
09 Agustus
15.862
71.490
5.289
0
92.641
C
42.090
72.513
25.354
0
139.957
C
48.776
44.759
23.822
117.357
C
38.970
6.112
328.827
373.909
B
9.672
257.160
49.303
316.135
B
25.432
19.906
180.951
226.289
B
103.578
205.729
598.948
908.255
C
Sebuku (UNIT III)
43
KPHP Tanah Laut
2012
44
KPHP Banjar
Kalimantan Selatan
Banjar
UPTD
Kabupaten
SK. 793/ M enhutll/ 2009
07 Desember
2009
45
KPHP Tabalong
Kalimantan Selatan
Tabalong
UPTD
Kabupaten
997/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
2013
46
KPHP Seruyan (Unit XXI)
Kalimantan Tengah
Seruyan
UPTD
Kabupaten
SK. 716/ M enhutII/ 2011
19 Desember
0
2011
47
KPHP Kota Waringin
Kalimantan Tengah
Kab. Kotawaringin Barat
UPTD
Kabupaten
SK.749/ M enhut-II/ 2012
Barat
48
KPHP Lamandau
19 Desember
2011
Kalimantan Tengah
Kab. Lamandau
UPTD
Kabupaten
SK.717/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
2012
49
KPHP M urung Raya
Kalimantan Tengah
M urung Raya
UPTD
Kabupaten
965/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
2013
302
LOKASI
NO,
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
50
2
KPHP Gunung M as
SK KEM ENTERIAN KEHUTANAN
STATUS
Nama KPH
Kabupaten/ Kota
3
4
5
6
UPTD
Kabupaten
Kalimantan Tengah
Gunung M as
LUAS (HA)
TIPOLOGI
Provinsi
Kelembagaan
Kendali
Nomor SK
Tanggal
HL
HP
HPT
HPK
Tahura
Jumlah
7
8
9
10
11
12
13
14
15
57.337
50.107
187.291
294.735
C
5.265
19.739
16.594
0
41.598
A
0
96.926
A
974/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
2013
51
KPHP Poigar
Sulawesi Utara
Bolaang M ongondow,
UPTD
Lintas
SK. 788/ M enhutll/ 2009
M inahasa Selatan
07 Desember
2009
52
KPHP Bolaemo (Unit V)
Gorontalo
Boalemo
UPTD
Kabupaten
SK.402/ M enhutII/ 2011
21 Juli 2011
29.383
12.403
55.140
53
KPHP Gorontalo Utara
Gorontalo
Kab. Gorontalo Utara
UPTD
Kabupaten
SK.766/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
18.632
15.759
71.417
105.808
C
13.126
17.781
40.775
71.682
C
21.017
10.244
69.651
0
100.912
A
46.341
28.740
62.349
0
137.430
A
67.794
19.008
57.548
144.350
A
44.257
54.008
101.268
199.533
B
30.418
28.049
58.936
117.403
B
126.447
55.389
94.800
276.636
C
39.921
10.827
61.744
112.492
C
53.555
C
128.096
C
2012
54
KPHP Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
UPTD
Kabupaten
976/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
2013
55
KPHP Dampelas
Sulawesi Tengah
Tinombo
56
KPHP Sintuwu M aroso/
Donggala, Parigi,
UPTD
Lintas
SK. 792/ M enhutll/ 2009
M outong
Sulawesi Tengah
Poso
2009
SKPD
Kabupaten
SK. 639/ M enhutII/ 2011
Rano Patanu
57
KPHP Dolago
07 Desember
07 Nopember
2011
Sulawesi Tengah
Tanggunung
Kab. Parigi M outong,
UPTD
Lintas
SK.755/ M enhut-II/ 2012
Kab.Sigi,
26 Desember
2012
Kab. Donggala dan Kota
Palu
58
KPHP Pogogul
Sulawesi Tengah
Kab. Buol
UPTD
Kabupaten
SK.756/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
2012
59
KPHP Balantak
Sulawesi Tengah
Kab. Banggai
UPTD
Kabupaten
SK.754/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
2012
60
KPHP Toili Baturube
Sulawesi Tengah
Banggai, Tojo Una-Una
UPTD
lintas
967/ M enhut-II/ 2013
M orowali
61
KPHP Unit XVII Tojo
Sulawesi Tengah
Tojo Una-Una
2013
UPTD
Kabupaten
968/ M enhut-II/ 2013
Una-Una (Sivia Patuju)
62
KPHP M amasa Barat
27 Desember
27 Desember
2013
Sulawesi Barat
M amasa
UPTD
Kabupaten
SK.341/ M enhutII/ 2011
27 Juni 2011
17.352
0
36.203
0
Sulawesi Barat
M amuju, M amuju Tengah
UPTD
lintas
998/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
5.463
36.461
86.172
12.432
11.880
6.288
0
30.600
C
41.405
89.343
3.671
0
134.419
A
116.126
C
(Unit VII)
63
KPHP Budong-Buddong
2013
64
KPHP Unit III Lakompa
Sulawesi Tenggara
Buton
UPTD
Kabupaten
SK. 795/ M enhutll/ 2009
07 Desember
2009
65
KPHP Unit XXIV
Sulawesi Tenggara
Gularaya
66
KPHP Tina Orima
bombana
Konawe Selatan, Kota
UPTD
Lintas
SK. 61/ M enhutII/ 2011
Kendari
Sulawesi Tenggara
BOM BANA
28 Februari
2011
UPTD
Kabupaten
SK.426/ M enhut-II/ 2011
27 Juli 2011
23.659
74.514
17.953
LOKASI
NO,
1
67
Provinsi
Kabupaten/ Kota
Kelembagaan
3
4
5
2
KPHP Jeneberang (Unit
Sulawesi Selatan
IX)
SK KEM ENTERIAN KEHUTANAN
STATUS
Nama KPH
Bone, Sinjai, Bulukumba,
UPTD
LUAS (HA)
TIPOLOGI
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Kendali
Nomor SK
Tanggal
HL
HP
HPT
HPK
Tahura
Jumlah
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
SK. 715/ M enhutII/ 2011
19 Desember
60.451
45.471
54.932
160.854
A
5.539
13.532
-
19.071
C
44.577
C
140.808
C
67.057
C
Lintas
Bantaeng, Gowa, Takalar,
0
2011
Jeneponto
68
KPHP Awota
Sulawesi Selatan
Wajo
UPTD
Kabupaten
979/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
2013
69
KPHP Gunung Sinopa
M aluku Utara
Halmahera Tengah, Kota
UPTD
Lintas
SK. 337/ M enhutII/ 2010
25 M ei 2010
21.056
9.604
13.917
UPTD
Kabupaten
969/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
62.836
7.760
70.212
0
Tidore Kepulauan
70
KPHP Bacan
M aluku Utara
Halmahera Selatan
2013
71
KPHP Wae Sapalewa
M aluku
M aluku Tengah
UPTD
Kabupaten
SK. 336/ M enhutII/ 2010
25 M ei 2010
4.545
34.609
27.903
0
72
KPHP Wae Apu
M aluku
Kab. Buru
SKPD
Kabupaten
SK.770/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
73.478
62.921
96.033
232.432
C
51.599
86.938
65.847
204.384
C
12.666
11.059
42.739
66.464
C
11.789
111.444
100.136
223.369
B
121.361
73.189
88.710
283.260
B
15.100
90.767
-
105.867
B
49.196
30.330
173.456
B
83.372
97.691
186.962
B
50.492
46.105
255.814
B
2.743.638
4.776.111
2012
73
KPHP Wae Tina
M aluku
Prov. M aluku
Belum
Lintas
977/ M enhut-II/ 2013
Berlembaga
74
KPHP Wae Bubi
M aluku
Seram Bagian Timur
UPTD
27 Desember
2013
Kabupaten
978/ M enhut-II/ 2013
27 Desember
2013
75
KPHP Sorong
Papua Barat
Sorong
UPTD
Kabupaten
SK. 701/ M enhutII/ 2010
20 Desember
0
2010
76
KPHP Sorong Selatan
Papua Barat
Kab. Sorong Selatan
UPTD
Kabupaten
SK.771/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
2012
77
KPHP Yapen
Papua
Kepulauan Yapen
UPTD
Kabupaten
SK. 786/ M enhutll/ 2009
07 Desember
0
2009
78
KPHP Keerom
Papua
Kab. Keerom
UPTD
Kabupaten
SK.828/ M enhut-II/ 2013
19 Nopember
93.930
2013
79
KPHP Waropen
Papua
Kab. Waropen
UPTD
Kabupaten
SK.760/ M enhut-II/ 2012
26 Desember
5.899
2012
80
KPHP M amberamo
Papua
Kab. Sarmi dan Kab.
Jayapura
Belum
Berlembaga
Lintas
SK.829/ M enhut-II/ 2013
19 Nopember
JUM LAH
303
Keterangan :
A
: RPHJP Telah disyahkan (19 KPHP)
B
: RPHJP sedang dinilai (21 KPHP)
C
: RPHJP sedang disusun ( 40 KPHP)
159.217
2013
5.344.094 18.848
6.172 12.888.863
7
PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
DEVELOPMENT
VII.1. JUM LAH DAN SEBARAN PEGAWAI
Number and Distribution of Personne
Tabel/ Table 7.1.1. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Departemen Kehutanan M enurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/
1XPEHUDQG'LVWULEXWLRQRI)RUHVWU\2IÀFHUVRI7KH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\(GXFDWLRQDQG*HQGHULQ
S3
NO
S2
S1/ D4
D3
SLTA
SLTP
SD
Jumlah
Lokasi
1
2
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
Total
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
I.
Kantor Pusat
1
Sekretariat Jenderal
18
2
Inspektorat Jenderal
1
3
Direktorat Jenderal BUK.
3
4
Direktorat Jenderal BPDAS & PS
5
98
50
158
115
44
44
201
76
50
18
78
19
19
17
23
12
66
20
84
51
15
10
41
19
7
49
27
55
50
1
10
33
Direktorat Jenderal PHKA.
6
68
44
109
73
23
23
6
Direktorat Jenderal Planologi
4
3
49
35
101
74
17
7
Badan Litbang. Kehutanan
30
15
70
69
65
65
8
Badan Luhbang. SDM . Kehutanan
6
4
49
11
32
75
26
499
274
72
139
Jumlah I :
309
II
Unit Pelaksana Teknis
1
BPPHP. [ 18 ]
2
BPDAS. [ 36 ]
3
Balai Persuteraan Alam [ 1 ]
4
BPTH. [ 6 ]
5
BPH. M angrove [ 2 ]
6
Balai Besar KSDA. [ 8 ]
1
7
BKSDA. [ 19 ]
2
8
Balai Besar Taman Nasional [ 8 ]
9
Balai Taman Nasional [ 42 ]
10
BPKH. [ 22 ]
11
BB. Penelitian Biotek. & PTH. [ 1 ]
12
BB. Penelitian Dipterokarpa [ 1 ]
3
3
1
2
16
559
288
847
5
176
66
242
1
5
215
101
316
22
3
5
153
109
262
84
61
8
7
305
202
507
27
99
40
4
6
280
179
459
7
9
122
44
9
1
18
1
321
204
525
47
8
18
44
16
3
1
4
2
146
99
245
682
494
134
158
647
290
52
3
66
3
2.155
1.248
3.403
16
221
99
24
17
161
44
2
1
2
482
177
659
52
487
229
23
26
620
142
14
25
1.311
451
1.762
11
4
1
10
6
4
14
43
11
54
2
70
19
3
2
187
62
249
19
3
1
39
19
58
3
8
89
33
6
1
13
15
71
18
257
116
35
37
776
107
37
65
35
350
171
49
41
1.043
171
56
55
11
204
63
44
20
568
56
16
1
134
33
613
159
157
88
1.698
109
44
1
84
21
221
97
72
64
352
94
6
16
14
19
19
2
2
38
3
12
5
14
18
2
26
1
3
5
1
21
1
2
24
1
1
21
2
1.198
282
1.480
49
1
1.614
419
2.033
21
908
152
1.060
15
2.664
390
3.054
6
7
742
276
1.018
9
2
3
85
50
135
2
2
1
55
30
85
310
S3
NO
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
1
S1/ D4
D3
SLTA
SLTP
SD
Jumlah
2
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
Total
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
13
Balai Penelitian Kehutanan [ 7 ]
14
Balai Lit. Tek. Agroforestry [ 1 ]
15
Balai Lit. Tek. Pengel. DAS. [ 1 ]
16
Balai Lit. Tek. HH. Bukan Kayu [ 1 ]
17
Balai Lit. Tek. Serat Tnm. Hut [ 1 ]
18
Balai Lit. Tek. Perbenihan TH. [ 1 ]
19
Balai Lit. Tek. KSDA. [ 1 ]
2
20
Balai Diklat Kehutanan [ 7 ]
7
21
SM K. Kehutanan [ 5 ]
III
S2
Lokasi
7
5
1
1
57
35
135
58
6
3
156
26
6
15
7
13
6
2
1
17
3
14
10
18
7
2
3
17
2
9
1
17
9
1
7
1
10
6
1
14
6
1
3
2
4
2
5
4
7
14
3
5
18
4
8
3
9
6
4
1
24
5
2
64
25
87
28
9
14
168
44
29
0
8
4
64
41
7
1
59
33
19
1
386
123
509
2
49
17
66
2
58
23
81
34
11
45
2
32
15
47
3
39
29
68
2
1
49
16
65
2
21
1
385
116
501
7
2
6
2
151
83
234
Jumlah II :
36
20
862
303
2.859
1.198
443
328
5.861
886
232
8
218
9
10.511
2.752
13.263
Jumlah I + II :
111
46
1.361
577
3.541
1.692
577
486
6.508
1.176
284
11
284
12
12.666
4.000
16.666
-
-
1
-
3
2
-
-
-
2
-
-
-
-
4
4
8
111
46
1.362
577
3.544
1.694
577
486
6.508
1.178
284
11
284
12
12.670
4.004
16.674
Badan Usaha M ilik Negara
Jumlah I s/ d III :
Tabel/ Table 7.1.2. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Kementerian Kehutanan M enurut
Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/ Number and Distribution of Forestry
2IÀFHRI7KH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\*UDGHDQG*HQGHU8SWR
NO
Lokasi
1
2
Golongan
IV
Golongan III
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
(L)
(P)
Total
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Golongan II
Golongan
I
Jumlah
I
Kantor Pusat
1
Sekretariat Jenderal
92
37
326
217
119
34
22
559
288
847
2
Inspektorat Jenderal
34
3
115
47
26
16
1
176
66
242
3
Direktorat Jenderal BUK
48
12
149
80
17
9
1
215
101
316
4
Direktorat Jenderal BPDASPS
41
18
104
87
8
4
153
109
262
5
Direktorat Jenderal PHKA
42
23
207
164
56
15
305
202
507
6
Direktorat Jenderal Planologi
35
26
211
124
30
29
4
280
179
459
7
Badan Litbang Kehutanan
85
43
153
143
72
17
11
321
204
525
8
Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Kehutanan
42
13
81
69
22
17
1
146
99
245
419
175
1.346
931
350
141
40
1
2.155
1.248
3.403
II
Unit Pelaksana Teknis
1
BPPHP. [ 18 ]
27
4
363
145
90
27
2
1
482
177
659
2
BPDAS. [ 36 ]
58
16
963
393
272
42
18
1.311
451
1.762
3
Balai Persuteraan Alam [ 1 ]
22
9
19
2
1
43
11
54
4
BPTH. [ 6 ]
2
187
62
249
5
BPH. M angrove [ 2 ]
39
19
58
6
Jumlah I :
1
1
11
3
142
49
32
10
4
1
23
16
12
2
Balai Besar KSDA. [ 8 ]
27
7
739
212
410
61
22
2
1.198
282
1.480
7
BKSDA. [ 19 ]
23
8
861
311
655
99
75
1
1.614
419
2.033
8
Balai Besar Taman Nasional [ 8 ]
32
7
523
107
335
38
18
908
152
1.060
9
Balai Taman Nasional [ 42 ]
46
4
1.525
250
1.071
135
22
2.664
390
3.054
10
BPKH. [ 22 ]
31
8
524
193
182
75
5
742
276
1.018
11
BB. Penelitian Biotek. & PTH. [ 1 ]
13
9
38
34
31
7
3
85
50
135
12
BB. Penelitian Dipterokarpa [ 1 ]
7
2
31
27
15
1
2
55
30
85
13
Balai Penelitian Kehutanan [ 7 ]
27
8
232
96
115
17
12
386
123
509
14
Balai Lit. Tek. Agroforestry [ 1 ]
4
1
33
12
10
4
2
49
17
66
15
Balai Lit. Tek. Pengel. DAS. [ 1 ]
12
5
34
15
11
3
1
58
23
81
16
Balai Lit. Tek. HH. Bukan Kayu [ 1 ]
4
23
10
7
1
34
11
45
17
Balai Lit. Tek. Serat Tnm. Hut [ 1 ]
2
16
9
11
6
3
32
15
47
18
Balai Lit. Tek. Perbenihan TH. [ 1 ]
6
8
14
17
15
4
4
39
29
68
19
Balai Lit. Tek. KSDA. [ 1 ]
25
10
21
5
2
1
49
16
65
20
Balai Diklat Kehutanan [ 7 ]
61
20
165
61
134
34
25
1
385
116
501
21
SM K. Kehutanan [ 5 ]
9
2
81
55
56
24
5
2
151
83
234
Jumlah II :
406
113
6.377
2.031
3.504
597
224
11
10.511
2.752
13.263
Jumlah I + II :
825
288
7.723
2.962
3.854
738
264
12
12.666
4.000
16.666
0
0
4
2
0
2
0
0
4
4
8
825
288
7.727
2.964
3.854
740
264
12
12.670
4.004
16.674
III
Badan Usaha M ilik Negara
Jumlah I s/ d III :
1
1
2
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
311
Tabel/ Table 7.1.3. Jumlah dan Sebaran Tenaga Fungsional Peneliti Tahun 2010-2014/ Number
and Distribution of Researcher in 2010-2014
Tahun
No
Jenjang Peneliti/ Researcher Level
1
2
1
Peneliti Utama/ Principal Researcher
2
2010
3
2011
2012
2013
Jumlah
2014
L
P
L
P
L
P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
32
28
11
28
13
29
13
31
17
202
Peneliti M adya/ Senior Researcher
117
80
31
90
36
86
46
88
44
618
3
Peneliti M uda/ Junior Researcher
128
81
69
81
77
84
71
88
83
762
4
Peneliti Pertama/ Assistant Researcher
101
55
55
47
46
45
57
59
56
521
5
Calon Peneliti/ Candidate Researcher
107
47
46
42
41
20
22
10
23
358
485
291
212
288
213
264
209
276
223
2461
Jumlah/ Total
312
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
VII.2. PELATIHAN PEGAWAI
Staff Training
Tabel/ Table 7.2.1.
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Tahun 2006-2012/ Forestry Education and Training in 2006-2014
Tahun/ Year
2006
No
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
I
Bidang Pelatihan/ Target of Activities
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Participants Participants Participants Participants Participants Participants Participants Participants Participants
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
DIKLAT PEGAWAI/ TUDLQLQJIRU2IÀFHUV
A.
'LNODW3UDMDEDWDQPre-Service Training
1
Prajabatan Gol.II/ PUH6HUYLFHWUDLQLQJIRUUDQN,,RIÀFHUV
81
805
760
393
531
220
0
0
0
2
Prajabatan Gol.III/ 3UH6HUYLFHWUDLQLQJIRUUDQN,,,RIÀFHUV
195
24
375
186
618
380
0
0
0
276
829
1.135
579
1.149
600
0
0
0
JUM LAH/ Total A
B.
'LNODW'DODP-DEDWDQIn Service Training
1
Diklat Struktural/ Structural Leadership Training
1,1
Diklat Kepemimpinan Tk. I/ Training on leadership level I
1
3
-
-
-
-
-
-
1,2
Diklat Kepemimpinan Tk. II/ Training on leadership level II
5
10
10
10
10
5
2
8
10
1,3
Diklat Kepemimpinan Tk. III/ Training on leadership level III
120
40
80
40
40
40
80
30
1,4
Diklat Kepemimpinan Tk. IV/ Training on leadership level IV
137
40
158
40
118
40
40
160
30
263
93
248
90
168
85
42
248
70
JUM LAH/ Total B.1
2
Diklat Teknis/ Technical Training
315
2,1
Perencanaan Kehutanan/ Forestry Planning
603
370
257
475
526
612
442
739
364
2,2
Pemanfaatan Hutan/ Forest Utilization
185
155
148
107
111
119
269
195
143
2,3
Rehabilitasi Hutan dan Lahan/ Forest Area and Land
Rehabilitation
1.511
1.094
468
456
534
915
592
610
328
2,4
KSDA Hayati dan Ekosistemnya/ Conservation of Natural
Resources and Their Ecosystems
739
691
437
450
653
389
404
290
60
2,5
Perlindungan dan Pengamanan Hutan/ Forest Protection
1.136
507
87
222
170
118
247
120
151
2,6
Administrasi dan Kepemimpinan Organisasi/ Administrative
and Organizational Leadership
1.231
645
542
319
456
401
340
547
593
5.405
3.462
1.939
2.029
2.450
2.554
2.294
2.501
1.639
JUM LAH/ Total B.2
316
Tahun/ Year
2006
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
3
Bidang Pelatihan/ Target of Activities
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Participants Participants Participants Participants Participants Participants Participants Participants Participants
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
Diklat Fungsional/ Functional Training
3,1
Widyaiswara
-
68
16
-
-
53
4
3,2
Peneliti
-
-
-
9
-
-
-
-
3,3
Pembentukan Kemampuan Calon Guru
-
-
-
-
42
-
-
-
3,4
Pembentukan Pengendali Ekosistem Hutan/ Training for
Forestry Ecosystem Supervisor
253
30
188
60
232
418
159
82
30
3,5
Pembentukan Penyuluh Kehutanan/ Training for Forestry
Extension Offocers
316
390
134
99
160
318
198
706
180
3,6
Pembentukan Polisi Kehutnan/ Training for Rangers
246
662
59
138
335
54
150
147
90
815
1.150
397
306
769
843
511
935
340
JUM LAH/ Total B (B1+ B2+ B3)
6.483
4.705
2.584
2.425
3.387
3.482
2.847
3.684
2.049
JUM LAH/ Total (A+ B)
6.759
5.534
3.719
3.004
4.536
4.082
2.847
3.684
2.049
JUM LAH/ Total B.3
40
M engetahui :
Kepala Sub Bagian Data dan Informasi,
Drs. Antonius Tumidja Tjahjana
NIP.19570516 198502 1 001
Tabel/ Table 7.2.1 (Lanjutan/ Continued)
Tahun/ Year
2006
No
Bidang Pelatihan/
Target of Activities
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
II
',./$71213(*$:$,7UDLQLQJIRU1RQ2IÀFHUV
A.
'LNODW3UDMDEDWDQ3UH6HUYLFH7UDLQLQJ
B.
'LNODW'DODP-DEDWDQ,Q6HUYLFH7UDLQLQJ
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Peserta/
Participants Participants Participants Participants Participants Participants Participants Participants
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
(Orang/
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
persons)
Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)
'LNODW7HNQLV7HFKQLFDO7UDLQLQJ
2,1
Perencanaan Kehutanan/ Forestry Planning
-
-
-
2,2
Pemanfaatan Hutan/ Forest Utilization
2,3
60
-
-
Rehabilitasi Hutan dan Lahan/ Forest Area and Land
Rehabilitation
509
330
408
270
383
2,4
KSDA Hayati dan Ekosistemnya/ Conservation of Natural
Resources and Their Ecosystems
320
86
28
60
2,5
Perlindungan dan Pengamanan Hutan/ Forest Protection
209
29
30
1.098
445
466
JUM LAH/ Total II
III
-
-
-
-
-
-
-
30
5.089
189
890
442
181
60
-
63
60
30
90
-
-
30
179
360
654
5.149
189
983
711
DIKLAT KERJASAM A
2.720
JUM LAH/ Total III
JUM LAH/ Total (I+ II+ III)
2.720
7.857
5.979
4.185
3.364
5.190
9.231
3.036
4.667
5.480
M engetahui :
Kepala Sub Bagian Data dan Informasi,
317
Drs. Antonius Tumidja Tjahjana
NIP.19570516 198502 1 001
318
Tabel/ Table 7.2.2 Jumlah Karya Siswa Sesuai Tingkat Pendidikan Tahun 2006-2011/ 2IÀFHULQ7UDLQLQJE\/HYHORI(GXFDWLRQLQ
Karyasiswa Baru Pendidikan/ New Enrollment
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
No
Bidang Pelatihan/ Target of
Activities
1
2
1
M enengah Kehutanan (SM KK)/
Forestry High School
40
2
Diploma IV (D-IV)/ Diploma IV
3
4
5
6
7
8
9
40
168
292
303
299
320
461
474
2.397
121
122
250
461
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
93
0
0
Sarjana (S-1)/ Bachelor
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
104
5
M agister (S-2)/ Master
132
129
142
80
193
137
159
151
116
1.239
158
1. Dalam Negeri/ In Country
125
119
131
67
177
125
149
133
93
1.119
7
10
11
13
16
12
10
18
23
Doktor (S-3)/ Doctor
15
21
19
16
27
25
13
21
1. Dalam Negeri/ In Country
10
15
16
12
23
21
9
5
6
3
4
4
4
4
2. Luar Negeri/ Overseas
5
Karyasiswa Sedang Pendidikan/ In Training *
2. Luar Negeri/ Overseas
Karyasiswa Lulus Pendidikan/ Graduate
Jumlah
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Karyasiswa 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/
Baru Th.
orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/
Lulusan Th
persons persons persons persons persons persons persons persons persons 2006 s.d persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons 2006 s.d 2014
2014
3
4
10
11
12
13
18
19
20
21
774
1.055
1.190
1.383
1.451
33
33
37
38
37
0
158
267
296
899
0
0
0
0
0
0
93
0
0
0
0
0
0
0
0
93
0
0
0
0
0
0
0
99
0
5
0
0
0
0
0
0
104
217
296
252
310
324
349
344
289
49
70
63
124
135
119
133
156
134
983
135
194
269
224
276
286
318
311
249
43
60
56
112
125
111
116
140
122
885
120
23
23
27
28
34
38
31
33
40
6
10
7
12
10
8
17
16
12
98
9
166
37
54
68
80
98
107
99
105
90
3
4
5
4
8
11
21
15
11
82
20
6
132
14
29
44
56
72
83
79
90
77
0
0
1
0
6
8
13
9
8
45
1
3
34
23
25
24
24
26
24
20
15
13
3
4
4
4
2
3
8
6
3
37
Ket: * Karyasiswa yang sedang pendidikan adalah keadaan pada bulan Desember
14
15
16
17
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
8
SARANA PRASARANA
INFRASTRUCTURES AND
FACILITIES
Tabel 8.1. Laporan Barang Pengguna Eselon I Tahunan
Intrakomp Tabel Rincian Per Kelompok Barang
Tahun Anggaran 2014
Nama UAPPB-E1 : 029.01 Sekretariat Jenderal
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
AKUN NERACA/ KELOM POK BARANG
KODE
URAIAN
1
2
131111
3
M UTASI
SALDO PER
1 JANUARI 2014
SAT
BERTAM BAH
SALDO PER
31 DESEM BER 2014
BERKURANG
KUANTITAS
NILAI
KUANTITAS
NILAI
KUANTITAS
NILAI
KUANTITAS
4
5
6
7
8
9
10
NILAI
11
TANAH
2,510,764
99,111,774,926
0
0
0
0
2,510,764
99,111,774,926
2.01.01
TANAH PERSIL
2,305,627
96,772,508,945
0
0
0
0
2,305,627
96,772,508,945
2.01.02
TANAH NON PERSIL
200,380
77,880,000
0
0
0
0
200,380
77,880,000
2.01.03
LAPANGAN
4,757
2,261,385,981
0
0
0
0
4,757
2,261,385,981
17,894
154,716,316,633
559
6,835,110,359
134
1,631,178,543
18,319
159,920,248,449
132111
M2
PERALATAN DAN M ESIN
3.01.01
ALAT BESAR DARAT
3.01.03
ALAT BANTU
Unit
3.02.01
ALAT ANGKUTAN DARAT BERM OTOR
3.02.02
ALAT ANGKUTAN DARAT TAK BERM OTOR
3.02.03
3.02.05
3.03.01
ALAT BENGKEL BERM ESIN
3.03.02
ALAT BENGKEL TAK BERM ESIN
Buah
3.03.03
ALAT UKUR
3.04.01
ALAT PENGOLAHAN
3.05.01
ALAT KANTOR
3,454
3.05.02
ALAT RUM AH TANGGA
8,090
3.06.01
ALAT STUDIO
418
3.06.02
ALAT KOM UNIKASI
Buah
3.06.03
PERALATAN PEM ANCAR
Buah
Buah
321
35
12,928,000
0
0
0
0
35
12,928,000
27
4,286,249,065
15
199,725,000
0
0
42
4,485,974,065
Unit
664
64,626,437,841
4
1,000,013,076
5
339,125,500
663
65,287,325,417
Unit
38
66,654,796
0
0
0
0
38
66,654,796
ALAT ANGKUTAN APUNG BERM OTOR
Unit
4
167,135,000
7
291,765,000
0
0
11
458,900,000
ALAT ANGKUTAN BERM OTOR UDARA
Unit
3
5,517,177,000
0
0
0
0
3
5,517,177,000
24
62,569,130
1
68,900,000
0
0
25
131,469,130
13
23,287,000
1
21,282,500
0
0
14
44,569,500
Buah
65
190,313,650
20
82,075,000
10
2,210,000
75
270,178,650
Buah
67
319,705,900
2
2,398,000
0
0
69
322,103,900
8,581,247,818
52
1,425,072,100
19
90,714,000
3,487
9,915,605,918
19,049,305,259
136
967,289,609
53
104,363,000
8,173
19,912,231,868
8,621,756,908
23
75,694,782
1
478,682,233
440
8,218,769,457
1,011
9,156,581,156
47
254,128,750
5
36,532,000
1,053
9,374,177,906
59
907,836,872
3
6,610,909
0
0
62
914,447,781
7
87,805,000
0
0
0
0
7
87,805,000
316
3,208,179,580
3
29,910,000
0
0
319
3,238,089,580
575
2,345,405,736
16
596,689,000
0
0
591
2,942,094,736
1
97,185,800
0
0
0
0
1
97,185,800
23
85,880,950
1
45,639,000
0
0
24
131,519,950
3.06.04
PERALATAN KOM UNIKASI NAVIGASI
3.07.01
ALAT KEDOKTERAN
3.08.01
UNIT ALAT LABORATORIUM
3.08.02
UNIT ALAT LABORATORIUM KIM IA NUKLIR
3.08.03
ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/
ELEKTRONIKA
Buah
322
AKUN NERACA/ KELOM POK BARANG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
KODE
URAIAN
KUANTITAS
SALDO PER
31 DESEM BER 2014
BERKURANG
NILAI
KUANTITAS
NILAI
5
6
7
KUANTITAS
NILAI
8
9
KUANTITAS
NILAI
10
11
1
2
ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP
Buah
4
12,000,000
0
0
0
0
4
12,000,000
3.08.07
PERALATAN LABORATORIUM
HYDRODINAM ICA
Buah
23
68,860,000
0
0
0
0
23
68,860,000
3.08.08
ALAT LABORATORIUM STANDARISASI
KALIBRASI & INSTRUM ENTASI
Buah
1
11,799,000
0
0
0
0
1
11,799,000
3.09.04
ALAT KHUSUS KEPOLISIAN
Buah
45
466,100,078
69
213,675,000
0
0
114
679,775,078
3.10.01
KOM PUTER UNIT
1,269
16,718,725,858
90
875,390,958
18
540,397,810
1,341
17,053,719,006
3.10.02
PERALATAN KOM PUTER
1,375
8,027,849,775
50
218,567,402
23
39,154,000
1,402
8,207,263,177
3.11.02
ALAT EKSPLORASI GEOFISIKA
0
0
1
6,127,000
0
0
1
6,127,000
3.14.01
ALAT BANTU EKSPLORASI
0
0
4
14,740,000
0
0
4
14,740,000
3.15.03
ALAT SAR
Buah
1
34,980,000
0
0
0
0
1
34,980,000
3.15.04
ALAT KERJA PENERBANGAN
Buah
13
75,439,672
4
48,967,273
0
0
17
124,406,945
3.17.01
UNIT PERALATAN PROSES/ PRODUKSI
Buah
16
19,860,000
8
190,950,000
0
0
24
210,810,000
3.19.01
PERALATAN OLAH RAGA
215
1,865,729,789
2
199,500,000
0
0
217
2,065,229,789
6.02.03
TANDA PENGHARGAAN BIDANG OLAH RAGA
38
1,330,000
0
0
0
0
38
1,330,000
115
201,543,108,254
0
4,740,600,975
0
42,525,992
115
206,241,183,237
56
175,077,277,551
0
4,740,600,975
0
42,525,992
56
179,775,352,534
45
24,523,373,570
0
0
0
0
45
24,523,373,570
14
1,942,457,133
0
0
0
0
14
1,942,457,133
84,202
3,984,387,455
0
0
0
0
84,202
3,984,387,455
GEDUNG DAN BANGUNAN
4.01.01
BANGUNAN GEDUNG TEM PAT KERJA
4.01.02
BANGUNAN GEDUNG TEM PAT TINGGAL
4.04.01
TUGU/ TANDA BATAS
134111
Buah
Unit
JALAN DAN JEM BATAN
4
BERTAM BAH
3.08.06
133111
3
M UTASI
SALDO PER
1 JANUARI 2014
SAT
5.01.01
JALAN
M2
84,118
3,839,812,455
0
0
0
0
84,118
3,839,812,455
5.01.02
JEM BATAN
M2
84
144,575,000
0
0
0
0
84
144,575,000
18
970,684,621
0
0
0
0
18
970,684,621
134112
IRIGASI
5.02.01
BANGUNAN AIR IRIGASI
Unit
10
204,837,836
0
0
0
0
10
204,837,836
5.02.04
BANGUNAN PENGAM AN SUNGAI/ PANTAI &
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
Unit
4
463,212,813
0
0
0
0
4
463,212,813
AKUN NERACA/ KELOM POK BARANG
KODE
URAIAN
1
2
3
M UTASI
SALDO PER
1 JANUARI 2014
SAT
BERTAM BAH
SALDO PER
31 DESEM BER 2014
BERKURANG
KUANTITAS
NILAI
KUANTITAS
NILAI
KUANTITAS
NILAI
KUANTITAS
NILAI
4
5
6
7
8
9
10
11
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
5.02.05
BANGUNAN PENGEM BANGAN SUM BER AIR
DAN AIR TANAH
Unit
2
220,238,797
0
0
0
0
2
220,238,797
5.02.07
BANGUNAN AIR KOTOR
Unit
2
82,395,175
0
0
0
0
2
82,395,175
25
21,853,704,559
0
0
0
0
25
21,853,704,559
134113
JARINGAN
5.03.01
INSTALASI AIR BERSIH/AIR BAKU
4
783,686,745
0
0
0
0
4
783,686,745
5.03.02
INSTALASI AIR KOTOR
5
458,777,715
0
0
0
0
5
458,777,715
5.03.05
INSTALASI PEM BANGKIT LISTRIK
3
414,274,200
0
0
0
0
3
414,274,200
5.03.06
INSTALASI GARDU LISTRIK
2
1,623,630,196
0
0
0
0
2
1,623,630,196
5.03.10
INSTALASI LAIN
8
18,506,934,161
0
0
0
0
8
18,506,934,161
5.04.01
JARINGAN AIR M INUM
1
9,991,667
0
0
0
0
1
9,991,667
5.04.03
JARINGAN TELEPON
2
56,409,875
0
0
0
0
2
56,409,875
11
1,273,063,046
3
328,628,360
9
1,195,463,385
5
406,228,021
135111
Unit
Unit
ASET TETAP DALAM RENOVASI
6.07.01
TANAH DALAM RENOVASI
1
35,250,598
0
0
0
0
1
35,250,598
6.07.02
PERALATAN DAN M ESIN DALAM RENOVASI
1
13,801,563
0
0
0
0
1
13,801,563
6.07.03
GEDUNG DAN BANGUNAN DALAM RENOVASI
8
1,020,902,135
2
150,475,860
7
814,202,135
3
357,175,860
6.07.05
135121
ASET TETAP LAINNYA DALAM RENOVASI
ASET TETAP LAINNYA
6.01.01
BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK
6.01.02
BAHAN PERPUSTAKAAN TEREKAM DAN
BENTUK M IKRO
6.01.03
KARTOGRAFI, NASKAH DAN LUKISAN
6.02.01
BARANG BERCORAK KESENIAN
6.02.02
ALAT BERCORAK KEBUDAYAAN
166112
Buah
Buah
Buah
ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN
1
203,108,750
1
178,152,500
2
381,261,250
0
0
58,231
6,148,455,876
65
28,783,500
0
0
58,296
6,177,239,376
48,309
5,661,111,951
65
28,783,500
0
0
48,374
5,689,895,451
9,066
29,685,925
0
0
0
0
9,066
29,685,925
34
108,150,500
0
0
0
0
34
108,150,500
482
102,129,000
0
0
0
0
482
102,129,000
340
247,378,500
0
0
0
0
340
247,378,500
260
1,065,084,770
133
1,060,436,310
189
1,867,739,310
204
257,781,770
323
3.02.01
ALAT ANGKUTAN DARAT BERM OTOR
Unit
1
210,000,000
5
339,125,500
6
549,125,500
0
0
3.03.01
ALAT BENGKEL BERM ESIN
Buah
1
3,000,000
0
0
0
0
1
3,000,000
324
AKUN NERACA/ KELOM POK BARANG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
KODE
URAIAN
1
2
3.03.03
ALAT UKUR
3.05.01
3
Buah
M UTASI
SALDO PER
1 JANUARI 2014
SAT
BERTAM BAH
SALDO PER
31 DESEM BER 2014
BERKURANG
KUANTITAS
NILAI
KUANTITAS
NILAI
KUANTITAS
NILAI
KUANTITAS
NILAI
4
5
6
7
8
9
10
11
2
582,000
10
2,210,000
10
2,210,000
2
582,000
ALAT KANTOR
37
79,975,750
19
90,714,000
37
138,123,000
19
32,566,750
3.05.02
ALAT RUM AH TANGGA
98
121,227,020
53
104,363,000
60
129,022,000
91
96,568,020
3.06.01
ALAT STUDIO
Buah
23
38,044,000
1
9,800,000
2
19,600,000
22
28,244,000
3.06.02
ALAT KOM UNIKASI
Buah
8
20,000,000
5
36,532,000
5
36,532,000
8
20,000,000
3.07.01
ALAT KEDOKTERAN
Buah
16
13,561,000
0
0
0
0
16
13,561,000
3.07.02
ALAT KESEHATAN UM UM
Buah
1
15,000
0
0
0
0
1
15,000
3.08.01
UNIT ALAT LABORATORIUM
Buah
6
126,000
0
0
0
0
6
126,000
3.10.01
KOM PUTER UNIT
Buah
20
474,382,000
17
438,537,810
35
889,215,810
2
23,704,000
3.10.02
PERALATAN KOM PUTER
Buah
35
79,062,000
23
39,154,000
34
103,911,000
24
14,305,000
3.17.01
UNIT PERALATAN PROSES/ PRODUKSI
Buah
2
34,000
0
0
0
0
2
34,000
3.19.01
PERALATAN OLAH RAGA
1
1,576,000
0
0
0
0
1
1,576,000
6.01.01
BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK
9
23,500,000
0
0
0
0
9
23,500,000
TOTAL
Buah
490,666,580,140
12,993,559,504
4,736,907,230
498,923,232,414
Tabel 8.2. Laporan Posisi Barang M ilik Negara di Neraca
Posisi Per Tanggal 31 Desember 2014
Tahun Anggaran 2014
Nama UAPB : 029 Kementerian Kehutanan
AKUN NERACA
JUM LAH
KODE
URAIAN
NILAI BM N
AKM
PENYUSUTAN
NILAI NETTO
1
2
3
4
5
117111
Barang Konsumsi
13,323,595,341
0
13,323,595,341
117112
Amunisi
2,336,012,545
0
2,336,012,545
117113
Bahan untuk Pemeliharaan
389,788,869
0
389,788,869
117114
Suku Cadang
1,834,594,847
0
1,834,594,847
117121
Pita Cukai, M aterai dan Leges
3,279,756,641
0
3,279,756,641
117122
Tanah Bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada M asyarakat
25,498,956,726
0
25,498,956,726
117123
Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada
10,056,400,451
0
10,056,400,451
117124
Peralatan dan M esin untuk dijual atau diserahkan kepada
22,744,439,346
0
22,744,439,346
117125
Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk diserahkan kepada M asyarakat
0
0
0
117126
Aset Tetap Lainnya untuk diserahkan kepada M asyarakat
381,694,929
0
381,694,929
117127
Aset Lain-Lain untuk diserahkan kepada M asyarakat
1,142,646,708
0
1,142,646,708
117128
Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/ Diserahkan ke
2,919,465,242
0
2,919,465,242
117131
Bahan Baku
848,523,946
0
848,523,946
117191
Persediaan untuk tujuan strategis/ berjaga - jaga
411,016,764
0
411,016,764
117199
Persediaan Lainnya
2,422,949,951
0
2,422,949,951
131111
Tanah
2,219,590,248,042
0
2,219,590,248,042
132111
Peralatan dan M esin
2,304,388,044,093
1,512,488,574,669
791,899,469,424
133111
Gedung dan Bangunan
1,793,447,883,029
243,021,432,404
1,550,426,450,625
134111
Jalan dan Jembatan
100,054,430,989
49,631,640,599
50,422,790,390
134112
Irigasi
48,532,848,655
15,856,737,353
32,676,111,302
134113
Jaringan
53,662,052,545
15,971,113,784
37,690,938,761
135111
Aset Tetap dalam Renovasi
7,589,111,718
0
7,589,111,718
135121
Aset Tetap Lainnya
59,921,495,776
651,467,575
59,270,028,201
136111
Konstruksi Dalam pengerjaan
53,873,308,768
0
53,873,308,768
162151
Software
31,619,578,453
0
31,619,578,453
162161
Lisensi
568,017,250
0
568,017,250
162171
Hasil Kajian/ Penelitian
17,570,456,828
0
17,570,456,828
162191
Aset Tak Berwujud Lainnya
31,103,954,307
0
31,103,954,307
162311
Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
166112
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi
0
0
0
98,707,641,401
76,560,563,953
22,147,077,448
6,908,218,914,160
1,914,181,530,337
4,994,037,383,823
pemerintahan
J U M L A H
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
325
9
RINGKASAN PENGELUARAN
KEMENTERIAN LHK
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan M enteri Keuangan Nomor 171/ PM K.05/ 2007 sebagaimana telah diubah
dengan 233/ PM K.05/ 2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat, M enteri/ Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang menyusun
dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga (LKKL) yang meliputi
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada M enteri
.HXDQJDQVHODNXSHQJHORODÀVNDOGDODPUDQJNDSHQ\XVXQDQ/DSRUDQ.HXDQJDQ3HPHULQWDK
Pusat (LKPP).
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
329
IX.1. KEM ENTERIAN LINGKUNGAN
HIDUP DAN KEHUTANAN
LAPORAN REALISASI
ANGGARAN UNTUK PERIODE
YANG BERAKHIR SAM PAI
DENGAN 30 JUNI 2015
Tabel 9.1 Target dan Realisasi PNBP Tahun 2010 SD 2015
TARGET
NO
JENIS PNBP
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
2
3
1
Dana Reboisasi
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
4
5
7
8
10
11
13
14
16
17
19
20
6
-
-
9
-
100,23 1.203.676,48 1.720.288,87
-
86.062,55
75.500,00
102.629,64
797.324,74
71,00 1.359.053,34
868.554,32
421421 1.123.025,00
3
IIUPH
421433
19.741,00
4
DPEH
421751
-
423738
-
271.527,60 1.375,45
94.894,43
119.261,87
135,24
-
33.869,83
-
2.774.416,00 2.824.255,64
PKH
PNBP LAINNYA
100.000,00
175.859,25
-
-
12
-
142,92 1.429.123,55 1.491.399,65
-
-
75.500,00
105.737,23
63,91 1.304.885,76
986.268,94
135,93
125,68
-
15
-
104,36 1.773.485,67 1.493.994,14
-
-
75.500,00
174.505,22
75,58 1.897.252,90
697.368,08
140,05
38.083,30
102.557,11
269,30
12.550,00
4.254,46
-
13.432,69
2,00
97.295,16
-
157.288,85
-
105.428,36
-
-
-
-
-
-
87.808,22
36,76 1.790.444,00
827.472,11
-
-
113.404,34
56.926,77
50,20
46,22 1.071.550,00
909.012,98
84,83
162.000,00
57.196,13
35,31
67,54
18.990,85
-
50.589,76
-
290.278,32
-
368.417,85
86.893,77
208,08
-
130.000,00
231,13
495.168,49
582.413,14
-
-
-
-
68,21 4.376.694,00 3.126.612,68
117,62
640.322,00
738.483,64
-
-
-
-
-
-
-
54,86
-
-
247,15
-
-
73,86 2.522.757,28 1.384.040,93
5.703,99 285.199
175,86
472.956,98
-
-
195.937,40
100,32 3.758.790,57 2.563.893,56
227.293,59
84,24 2.310.000,00 1.706.125,77
-
146.250,00
106,56 2.847.592,60 2.856.684,46
432.550,63
-
21
840,07
101,80 2.733.124,24 2.912.284,33
175.018,70
-
18
%
Okt)
(dalam
DR dari
Pengembalian
Pinjaman/ kredit
Piutang PNBP
2015 (sd.
TA. 2015
jutaan)
-
421441
%
TA. 2014
(dalam
-
Kawasan Hutan
TA. 2014
jutaan)
-
Penggunaan
%
TA. 2013
(dalam
421411 1.631.650,00 1.635.335,68
Jumlah
TA. 2013
jutaan)
-
Tegakan
%
TA. 2012
REALISASI
RAPBN P
(dalam
Piutang DR
Ganti Rugi Nilai
TA. 2012
TARGET
REALISASI
PNBP
jutaan)
PSDH
6
%
TA.2011
TARGET
REALISASI
PNBP
(dalam
2
5
TA. 2011
TARGET
REALISASI
PNBP
jutaan)
-
PNBP SDA
%
TA.2010
TARGET
REALISASI
PNBP
M AP
TA. 2010
1
TARGET
REALISASI
PNBP
133,97
71,44 3.869.711,62 2.826.184,42
115,33
849.588,38
-
664.138,42
73,03
78,17
-
-
-
7
IM M M SL/ TA
423731
71.500,00
6.174,10
8,64
10.036,69
6.201,58
61,79
6.571,83
6.430,98
97,86
6.511,66
6.887,57
105,77
9.533,54
8.856,34
92,90
5.220,84
10.093,21
193,33
8
PIPPA
423732
1.056,37
294,32
27,86
1.056,37
102,92
9,74
3.019,90
358,42
11,87
102,30
55,79
54,53
1.761,73
6.567,14
372,77
2.500,70
2.978,89
119,12
9
Pungutan M asuk
Obyek Wisata
(PM OWA)
423735
25.680,14
19.453,73
75,75
17.155,26
26.679,14
155,52
22.138,07
20.040,16
90,52
29.347,06
36.073,74
122,92
46.395,58
50.409,55
108,65
35.794,47
82.827,69
231,40
10
IHUPPA
423736
638,00
1.076,86
168,79
638,00
118,21
18,53
95,40
188,26
197,34
124,13
241,62
194,66
273,36
287,26
105,09
392,04
641,28
163,58
11
Pungutan Hasil
Usaha Jasa
Wisata Alam
423739
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
333
334
TARGET
NO
JENIS PNBP
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
2
3
%
TA.2010
TARGET
REALISASI
PNBP
M AP
TA. 2010
1
TARGET
REALISASI
PNBP
TA. 2011
%
TA.2011
TARGET
REALISASI
PNBP
TA. 2012
%
TA. 2012
TARGET
REALISASI
PNBP
TA. 2013
%
TA. 2013
TARGET
REALISASI
PNBP
TA. 2014
REALISASI
RAPBN P
%
TA. 2014
2015 (sd.
TA. 2015
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
(dalam
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
jutaan)
4
5
7
8
10
11
13
14
16
17
19
20
6
9
12
15
18
%
Okt)
21
Iuran Izin Usaha
12
Penyedia Jasa
423773
-
-
98.874,51
26.999,00
-
-
28.886,33
33.101,85
-
-
114,59
31.825,20
27.017,82
-
-
101.194,22
-
-
36.085,14
43.258,73
103.947,52
134.676,81
-
-
119,88
57.964,21
66.120,30
129,56
107.396,76
221.421,02
-
-
114,07
43.908,05
96.541,08
219,87
206,17
100.839,65
135.836,73
134,71
80,13 4.864.047,70 3.722.700,64
76,54
Wisata Alam
Jumlah
11
BLU
JUM LAH
424911
27,31
3.007,38
2.973.290,51 3.027.113,89
101,81 2.940.036,65 3.377.936,80
114,89 3.106.711,39 3.457.853,48
84,89
111,30 4.393.991,71 3.324.242,24
75,65 5.182.376,97 4.152.637,63
7$5*(7'$15($/,6$6,31%36'$.(0(17(5,$1/+.²
GDODPMXWDDQ
*UDÀN7DUJHWGDQ5HDOLVDVL3QESSDA Kementerian LHK 2010 – 2015 (dalam jutaan)
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
335
10
ITJEN KEMENHUT TAHUN 2014
Tabel 10.1.
Realisasi Audit Reguler Tahun 2010-2014 (Kinerja/ Tematik/ Dana Dekonsentrasi )
No.
Tahun
Target
Realisasi
%
1
2010
240
262
109,16
2
2011
275
342
124,36
3
2012
273
285
104,40
4
2013
281
306
108,89
5
2014
170
170
100,00
Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan
Ket : Berdasarkan jumlah auditan
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
339
Tabel 10.2.
Realisasi Audit Khusus/ Investigasi Tahun 2010-2014
No.
Tahun
Target
Realisasi
%
1
2010
25
25
100,00
2
2011
27
31
114,81
3
2012
25
26
104,00
4
2013
25
23
92,00
5
2014
20
22
110,00
Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan Berdasarkan jumlah kasus
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
341
Tabel 10.3.
Rekapitulasi Realisasi Auditan Per Provinsi Berdasarkan PKPT (Audit Kinerja/
Operasional/ Tematik/ Dana Dekonsentrasi*) TAHUN 2010 – 2014
TAHUN
No
PROVINSI
1
Aceh
2
Sumut
3
2010
2011
2012
2013
2014
TOTAL
4
7
4
3
2
20
12
16
11
0
6
45
Sumbar
4
5
3
4
2
18
4
Riau
7
9
7
8
6
37
5
Kep. Riau
1
4
2
0
2
9
6
Jambi
6
12
1
6
3
28
7
Bengkulu
3
4
2
2
2
13
8
Sumsel
8
13
7
8
6
42
9
Bangka Belitung
3
4
2
0
2
11
10
Lampung
7
4
5
5
4
25
11
DKI Jakarta **)
43
8
2
0
2
55
12
Banten
3
6
3
1
1
14
13
Jabar
14
10
6
11
6
47
14
D I Yogya
1
10
6
5
3
25
15
Jateng
14
11
4
6
4
39
16
Jatim
11
12
9
6
6
44
17
Kalbar
10
10
7
8
2
40
18
Kalteng
7
15
0
5
10
37
19
Kalsel
8
8
6
3
6
31
20
Kaltim
13
18
6
4
13
54
21
Gorontalo
2
5
3
2
2
14
22
Sulut
8
9
7
5
5
34
23
Sulsel
14
14
8
7
11
54
24
Sultra
7
9
5
3
5
29
25
Sulteng
7
11
7
6
6
37
26
Sulbar
1
4
2
1
0
8
27
Bali
7
11
7
8
6
39
28
NTT
5
14
2
0
3
24
29
NTB
4
9
4
4
3
21
30
M aluku
6
12
7
6
6
37
31
M aluku Utara
7
10
1
0
2
20
32
Papua
7
8
6
6
8
35
33
Papua Barat
8
8
7
4
4
31
34
Pusat
0
32
0
28
18
78
262
342
159
165
170
1.098
TOTAL
Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan
**) dari tahun 2010 s/ d 2011 termasuk pusat
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
343
Tabel 10.4.
Rekapitulasi
2010 - 2014
No
Realisasi
PROVINSI
Auditan
Audit
Khusus/ Investigasi
Per
Provinsi
Tahun
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
TOTAL
1
Aceh
0
0
0
0
0
0
2
Sumut
0
0
0
0
0
0
3
Sumbar
0
0
0
1
0
1
4
Riau
3
5
0
0
1
9
5
Kep. Riau
0
0
0
0
0
0
6
Jambi
2
3
2
1
1
9
7
Bengkulu
0
0
0
0
1
1
8
Sumsel
0
1
0
0
1
2
9
Bangka Belitung
0
1
0
0
0
1
10
Lampung
0
2
1
0
0
3
11
DKI Jakarta
3
2
0
0
1
6
12
Banten
0
0
0
0
1
1
13
Jabar
1
4
2
1
1
9
14
D I Yogya
0
0
1
0
0
1
15
Jateng
0
1
1
0
0
2
16
Jatim
1
1
0
1
1
4
17
Kalbar
2
0
1
0
0
3
18
Kalteng
3
1
1
0
0
5
19
Kalsel
0
0
2
0
1
3
20
Kaltim
5
2
9
10
1
27
21
Gorontalo
0
0
0
0
0
0
22
Sulut
0
0
0
1
0
1
23
Sulsel
0
0
0
4
1
5
24
Sultra
1
0
1
0
0
2
25
Sulteng
1
0
0
0
1
2
26
Sulbar
0
1
2
1
1
5
27
Bali
0
0
1
0
0
1
28
NTT
1
2
1
0
0
4
29
NTB
1
0
1
0
1
3
30
M aluku
0
1
0
0
0
1
31
M aluku Utara
0
0
0
0
0
0
32
Papua
0
0
0
2
1
3
33
Papua Barat
1
1
0
1
1
4
34
Pusat
0
1
0
0
0
1
25
29
26
23
16
119
TOTAL
Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan
Kepala Bagian Program dan Pelaporan
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
345
LAMPIRAN
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK.103/MenLHK-II/2015
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
NOMOR SK.865/MENHUT-II/2014
TANGGAL 29 SEPTEMBER 2014 TENTANG KAWASAN HUTAN
DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI ACEH
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/MenhutII/2013 tanggal 23 Desember 2013, telah ditetapkan Perubahan Peruntukan
Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 42.616 (empat puluh dua
ribu enam ratus enam belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ±
130.542 (seratus tiga puluh ribu lima ratus empat puluh dua) hektar dan Perubahan
Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 26.461 (dua puluh enam
ribu empat ratus enam puluh satu) hektar di Provinsi Aceh;
b.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014
tanggal 29 September 2014, telah ditetapkan Kawasan Hutan dan Konservasi
Perairan Provinsi Aceh seluas ± 3 .557.916 (tigajuta lima ratus lima puluh tujuh
ribu sembilan ratus enam belas) hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan luas
sebagai berikut:
1. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas ±
1.058.131 (satu juta lima puluh delapan ribu seratus tiga puluh satu) hektar;
2. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas ± 1.744.240 (satu juta tujuh ratus
empat puluh empat ribu dua ratus empat puluh) hektar;
3. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas ± 141.771 (seratus empat
puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh satu) hektar;
4. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas ± 598.365 (lima ratus sembilan
puluh delapan ribu tiga ratus enam puluh lima) hektar;
5. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas + 15.409
(lima belas ribu empat ratus sembilan) hektar;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
349
c.
bahwa Gubernur Aceh dengan surat Nomor 522/2226 tanggal 29 Januari 2015, mohon
pencermatan kembali atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/MenhutII/2014 tanggal 29 September 2014;
Mengingat :
d.
bahwa sesuai surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor S.268/VIIKUH/2015 tanggal 19 Maret 2015, berdasarkan hasil pencermatan kembali
pada Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/MenhutII/2014 tanggal 29 September 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi
Perairan Provinsi Aceh, terdapat kesalahan teknis mapping yang menyebabkan
tergabungnya sebagian poligon Kawasan Hutan Lindung menjadi poligon Kawasan
Hutan Produksi Tetap, sebagai akibatnya terdapat Kawasan Hutan Lindung pada
Peta Lampingan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/Menhut-II/2013
tanggal 23 Desember 2013 tergambar sebagai Kawasan Hutan Produksi Tetap
pada Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/MenhutII/2014 tanggal 29 September 2014, sehingga perlu mengubah Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014 tentang
Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh dan peta lampirannya;
e.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai
dengan huruf d, perlu menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014 tentang Kawasan Hutan dan
Konservasi Perairan Provinsi Aceh;
1.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
4.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;
5.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
7.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan;
8.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Perusakan Hutan;
9.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
350
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
N asional (RTRWN);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
16. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian
dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Tahun 2014-2019;
17. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kernen terian Negara;
18. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan;
19. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 170/Kpts-II/2000 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Daerah Istimewa
Aceh seluas ± 3.549.813 (tiga juta lima ratus empat puluh sembilan ribu delapan
ratus tiga belas) hektar;
20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu
Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
21. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
22. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor P.62/Menhut-II/2013;
23. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/Menhut-II/2013 tentang Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 42.616
(empat puluh dua ribu enam ratus enam belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan
Hutan seluas ± 130.542 (seratus tiga puluh ribu lima ratus empat puluh dua) hektar
dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 26.461
(dua puluh enam ribu empat ratus enam puluh satu) hektar di Provinsi Aceh;
24. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.25/Menhut-II/2014 tentang Panitia Tata
Batas Kawasan Hutan;
25. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29
September 2014, tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh;
Memperhatikan:
Surat Gubernur Aceh Nomor 522/2226 tanggal 29 Januari 2015;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
351
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
NOMOR SK.865/MENHUT-II/2014 TANGGAL 29 SEPTEMBER 2014
TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI
ACEH.
Pasal I
Mengubah Amar KESATU dan Amar KEDUA Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/MenhutII/2014 tanggal 29 September 2014, tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh,
sehingga Amar KESATU dan Amar KEDUA berbunyi sebagai berikut:
KESATU
:
Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh seluas ± 3.557.928 (tiga
juta lima ratus lima puluh tujuh ribu sembilan ratus dua puluh delapan) hektar,
yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut:
1. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas
± 1.058.144 (satu juta lima puluh delapan ribu seratus empat puluh empat)
hektar;
2. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas ± 1.788.265 (satu juta tujuh ratus
delapan puluh delapan ribu dua ratus enam puluh lima) hektar;
3. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas ± 141.771 (seratus empat
puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh satu) hektar;
4. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas ± 554.339 (lima ratus lima puluh
empat ribu tiga ratus tiga puluh sembilan) hektar;
5. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas ± 15.409 (lima
belas ribu empat ratus sembilan) hektar.
KEDUA
:
Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh sebagaimana dimaksud
dalam Amar KESATU, sebagaimana tergambar pada Peta Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan.
Pasal II
(1) Dengan ditetapkannya Keputusan, maka:
a. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/Menhut-II/2013 tanggal 23 Desember 2013
tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 42
.616 (empat puluh dua ribu enam ratus enam belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
seluas ± 130.542 (seratus tiga puluh ribu lima ratus empat puluh dua) hektar dan Perubahan
Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 26.461 (dua puluh enam ribu empat
ratus enam puluh satu) hektar di Provinsi Aceh;
b. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014,
tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh;
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan;
352
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
c.
Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29
September 2014, tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi;
(2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN
ORGANISASI,
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 April 2015
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
DAN
KEHUTANAN REPUBLIK
INDONESIA,
ttd
KRISNA RYA
SITI NURBAYA
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2. Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6 . Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
7 . Menteri Agraria dan Tata Ruang.
8 . Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
9. Kepala Badan Informasi Geospasial.
10. Gubernur Aceh.
11. Sekretaris Menteri Lingkungan Hidup.
12. Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan.
13. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan.
14. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
15. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan.
16. Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial.
17. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Aceh.
18. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Aceh.
19. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/ Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Aceh.
20. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVIII Banda Aceh.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
353
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK.35/Menhut-II/2013
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOMOR 422/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I SUMATERA
BARAT SELUAS 2.600.286 (DUA JUTA ENAM RATUS RIBU DUA RATUS
DELAPAN PULUH ENAM) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 623/Kpts/Um/8/1982
tanggal 25 Agustus 1982, telah ditunjuk areal hutan {Tata Guna Hutan Kesepakatan
(TGHK)} di Provinsi Sumatera Barat seluas ± 3.380.602 (tiga juta tiga ratus
delapan puluh ribu enam ratus dua) hektar;
b.
bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan
Ruang, Menteri Kehutanan dan Perkebunan dengan Keputusan Nomor 422/KptsII/ 1999 tanggal 15 Juni 1999, menunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi
Sumatera Barat seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh
enam) hektar, hasil pemaduserasian antara Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK)
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Barat;
c.
bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, Menteri Kehutanan dengan Keputusan Nomor SK.304/Menhut-II/2011
tanggal 9 Juni 2011, mengubah kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas
± 96.904 (sembilan puluh enam ribu sembilan ratus empat) hektar, mengubah antar
fungsi kawasan hutan seluas ± 147.213 (seratus empat puluh tujuh ribu dua ratus
tiga belas) hektar, menunjuk bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas
± 9.906 (sembilan ribu sembilan ratus enam) hektar, hasil penelitian Tim Terpadu;
d.
bahwa Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Koordinator Bidang
Industri dan Perdagangan dengan surat Nomor PW.02/ 11069/DPR-RI/XII/2011
tanggal 23 Desember 2011, menyetujui perubahan kawasan hutan dalam Revisi
RTRWP Sumatera Barat yang berdampak penting dan cakupan luas serta bernilai
strategis seluas 29.382 (dua puluh sembilan ribu tiga ratus delapan puluh dua) hektar
dengan mengutamakan dan mengoptimalkan pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
355
Mengingat :
e.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.141/Menhut-II/2012
tanggal 15 Maret 2012, telah diubah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/
Menhut-II/2011 tanggal 9 Juni 2011, yang menyangkut luas perubahan peruntukan
kawasan hutan yang semula seluas ± 96.904 (sembilan puluh enam ribu sembilan
ratus empat) hektar menjadi seluas ± 126.286 (seratus dua puluh enam ribu dua ratus
delapan puluh enam) hektar;
f.
bahwa selain perubahan sebagaimana dimaksud pada huruf d dan huruf e, terdapat
perubahan kawasan hutan akibat tata batas dan perubahan kawasan hutan secara
parsial;
g.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf c, huruf d,
huruf e dan huruf f, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/KptsII/ 1999 Tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah
Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus
ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar;
1.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;
5.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
8.
Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor .60 Tahun 2012;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
356
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
13. Peraturan Presiden Nomor 4 7 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
14. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I;
15. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diu bah dengan Keputusan Presiden
Nomor 59 /P Tahun 2011;
16. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/Kpts-II/ 1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat
seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar;
17. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/Menhut-II/2011, tentang Perubahan
Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 96.904 (sembilan puluh
enam ribu sembilan ratus empat) hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan
seluas ± 147.213 (seratus empat puluh tujuh ribu dua ratus tiga belas) hektar
dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 9.906
(sembilan ribu sembilan ratus enam) hektar;
18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40 /Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.50/Menhut-II/2011 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan;
20. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.141/Menhut-II/ 2012 tentang Perubahan
Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/Menhut-II/2011, tentang
Perubahan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 96.904
(sembilan puluh enam ribu sembilan ratus empat) hektar, Perubahan Antar Fungsi
Kawasan Hutan seluas ± 147.213 (seratus empat puluh tujuh ribu dua ratus tiga
belas) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan
seluas ± 9.906 (sembilan ribu sembilan ratus enam) hektar;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 422/
KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN
HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I SUMATERA BARAT
SELUAS 2.600.286 (DUA JUTA ENAM RATUS RIBU DUA RATUS DELAPAN
PULUH ENAM) HEKTAR.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
357
Pasal I
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas 2.600.286
(dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar, diubah menjadi sebagai berikut :
1.
Ketentuan Amar PERTAMA diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
PERTAMA: Kawasan hutan dan konservasi perairan serta wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai
kawasan hutan di wilayah Provinsi Sumatera Barat seluas ± 2.380.057 (dua juta tiga ratus delapan
puluh ribu lima puluh tujuh) hektar.
2.
Ketentuan Amar KEDUA diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
KEDUA : Kawasan hutan dan konservasi perairan serta wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai
kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada Amar PERTAMA dirinci dengan fungsi dan luas
sebagai berikut:
a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) seluas : ± 806.939 Hektar.
Terdiri dari :
1. Daratan seluas : ± 769.775 Hektar.
2. Perairan seluas : ± 3 7. 164 Hektar.
b. Hutan Lindung (HL) seluas : ± 791.671 Hektar.
c. Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas : ± 233.211 Hektar.
d. Hutan Produksi Tetap (HP) seluas : ± 360.608 Hektar.
e. Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas : ± 187.629 Hektar.
3.
Ketentuan Amar KETIGA diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
KETIGA Kawasan hutan dan konservasi perairan serta wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai
kawasan sebagaimana dimaksud pada Amar KEDUA, sebagaimana tergambar dalam Peta Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan lnl.
4.
Ketentuan Amar KEEMPAT diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
KEEMPAT: Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat
dipetakan dalam Lampiran Keputusan ini, dinyatakan masih berlaku.
5.
Ketentuan Amar KELIMA dihapus.
Pasal II
(1) Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/Menhut-II/2011 tanggal 9 Juni
2011 dan Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.141/Menhut-II/2012 tanggal
15 Maret 2012, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peta Lampiran
Keputusan ini.
(2) Keputusan Menteri Kehutanan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/Kpts-II/ 1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas 2.600.286
(dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar.
358
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
(3) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Januari 2013
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
KRISNA RYA
ZULKIFLI HASAN
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2. Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6 . Menteri Pekerjaan Umum.
7. Menteri Lingkungan Hidup.
8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Kepala Bad an Informasi Geospasial.
11. Gubernur Sumatera Barat.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Bupati dan Walikota di Provinsi Sumatera Barat.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Sumatera Barat.
16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah I Medan.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
359
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor : SK.579/Menhut-II/2014
TENTANG
KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.44/Menhut-II/2005
tanggal 16 Pebruari 2005, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.201/Menhut-II/2006 tanggal 5 Juni 2006, telah ditunjuk
kawasan hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas ± 3.742.120 (tiga juta
tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar, di Provinsi Sumatera
Utara;
b.
bahwa dalam rangka penyesuaian pemanfaatan ruang dalam revisi Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Utara
melalui surat Nomor 522/7585 tanggal 7 Oktober 2009, Nomor 522/8939 tanggal
9 September 2011, dan Nomor 522/8787/2012 tanggal 18 September 2012,
mengusulkan perubahan peruntukan clan fungsi kawasan hutan serta penunjukan
bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara kepada
Menteri Kehutanan;
c.
bahwa berdasarkan hasil Penelitian Terpadu sesuai laporan Tim Terpadu
ReviewRTRWPSumatera Utara kepada Menteri Kehutanan Nomor 001/RTRWSumut/2012 tanggal 18 Oktober 2012, terdapat perubahan peruntukan dan fungsi
kawasan hutan serta penunjukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan, di
Provinsi Sumatera Utara;
d.
bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan optimalisasi
fungsi kawasan hutan, sebagian kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara
sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dilakukan penataan batas dan/ atau
penetapan kawasan hutan serta penunjukan, perubahan peruntukan dan perubahan
fungsi kawasan hutan secara parsial;
e.
bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 47 P/
HUM/2011 tanggal 2 Mei 2012:
1. Memerintahkan Menteri Kehutanan Republik Indonesia urituk mencabut
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.44/Menhut-II/2005 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas
± 3.742.120 (tiga juta tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh)
hektar, tanggal 16 Pebruari 2005;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
361
2.
Mengingat :
Memerintahkan Menteri Kehutanan untuk menerbitkan Surat Keputusan
baru tentang Penunjukan. Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara, sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku, atau dengan memperhatikan RTRW
Kabupaten/Kota yang baru, sebagai akibat terjadinya pemekaran-pemekaran
beberapa wilayah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara;
f.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai
dengan huruf e, untuk menjamin kepastian hukum atas kawasan hutan dl Provinsi
Sumatera Utara, perlu menetapkan Keputusan Menten Kehutanan tentang Kawasan
Hutan Provinsi Sumatera Utara;
1.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;
5.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6.
Undang-Undang Nornor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pernberantasan
Perusakan Hutan;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009’,
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
14. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara, sebagaimana telah bcberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013;
362
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
15. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 50/P Tahun 2014;
16. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon
I, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 56 Tahun 2013;
17. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SKA4/Menhut-II/2005 tentang Penunjukan
Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas ± 3.742.120 (tiga juta
tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar, sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.201/Menhut-II/2006;
18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu
Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
20. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.320/Menhut-VII/2010 tentang
Pembentukan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Kawasan Hutan
Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP)Sumatera
Utara;
Memperhatikan: 1.
Surat Gubernur Sumatera Utara Nomor 522/7585 tanggal 7 Oktober 2009, Nomor
522/8939 tangga19 September 2011 dan Nomor 522/8787/2012 tanggal 18
September 2012;
2.
Laporan Tim Terpadu, Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan
Fungsi Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Sumatera Utara Nomor 001/RTRW-Sumut/2012 tanggal 18 Oktober
2012; 3. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 47 P/HUM/2011
tanggal2 Mei 2012;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
KESATU
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG KAWASAN HUTAN
PROVINSI SUMATERA UTARA.
:
Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara adalah seluas ± 3.055.795 (tiga juta lima
puluh lima ribu tujuh ratus sembilan puluh lima) hektar, yang dirinci menurut
fungsi dengan luas sebagai berikut:
a. awasan Suaka Alam (KSA)/Kawasan Pelestarian Alam (KPA)/Taman Buru
(TBl, seluas 2: 427.008 (empat ratus dua puluh tujuh ribu delapan) hektar;
b. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas ± 1.206.881 (satu juta dua ratus enam
ribu delapan ratus delapan puluh satu) hektar;
c. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas ± 641.769 (enam ratus
empat puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh sembilan) hektar;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
363
d.
e.
Kawasan Hutan Produksi (HP), seluas ± 704.452 (tujuh ratus empat ribu
empat ratus lima puluh dual hektar;
Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas .:!=. 75.684
(tujuh puluh lima ribu enam ratus delapan puluh empat) hektar.
KEDUA
:
Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU, sebagaimana
tergambar pada peta lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan.
KETIGA
:
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005 tentang Penunjukan Kawasan
Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas ± 3.742.120 (tiga juta tujuh
ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar, sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.201/Menhut-II/2006 tanggal 5
Juni 2006, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KEEMPAT
:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Juni 2014
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ZULKIFLI HASAN
KRISNA RYA
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia.
2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
4. Menteri Dalam Negeri.
5. Menteri Pertanian.
6. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
7. Menteri Perhubungan.
8. Menteri Pekerjaan Umum.
9. Menteri Lingkungan Hidup.
10. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS.
11. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
12. Kepala Badan Informasi Geospasial.
13. Gubernur Sumatera Utara.
14. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
15. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Sumatera Utara.
16. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.
17. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Sumatera Utara.
18. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah I Medan.
364
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
Nomor : SK. 76/MenLHK-II/20 15
TENTANG
PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI BUKAN KAWASAN
HUTAN SELUAS ± 207.569 (DUA RATUS TUJUH RIBU LIMA RATUS ENAM PULUH
SEMBILAN) HEKTAR, PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 60.299
(ENAM PULUH RIBU DUA RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN) HEKTAR DAN
PERUBAHAN BUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 536
(LIMA RATUS TIGA PULUH ENAM) HEKTAR DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 173/Kpts-II/1986
tanggal 6 Juni 1986 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Riau seluas
± 9.456.160 (sembilan juta empat ratus lima puluh enam ribu seratus enam puluh)
hektar;
b.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 47/Kpts-II/1987
tanggal 24 Pebruari 1987 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Kotamadya
Batam, Provinsi Riau seluas ± 23.430 (dua puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh)
hektar;
c.
bahwa berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan atas
nama Menteri Kehutanan Nomor SK.7652/Menhut-VII/KUH/2011 tanggal 30
November 2011 telah ditetapkan Kawasan Hutan Provinsi Kepulauan Riau seluas
± 739.902 (tujuh ratus tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus dua) hektar;
d.
bahwa dalam rangka revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan
Riau, Gubernur Kepulauan Riau dengan surat Nomor 0224/KDhKepri.520/
04.09 tanggal 14 April 009, Nomor 0012/KDhKepri/01.10 tanggal 19 Januari
2010, Nomor 0350/ KDhKepri/ 12.10 tanggal 30 Desember 2010, Nomor 111/
KdhKepri.522.11/12.11 tanggal 4 April 2011, Nomor 156/KdhKepri/522/5.11
tanggal 18 Mei 2011, Nomor 346/ KdhKepri.522/12.11 tanggal 6 Desember
2011, Nomor 109/KdhKepri.050.13/4.12 tanggal 27 April 2012, dan Nomor
252/KdhKepri.520/11.12 tanggal 12 Nopem_ber 2012, mengusulkan perubahan
peruntukan dan fungsi kawasan hutan dalam rangka Revisi Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi (RTRWP) Kepulauan Riau kepada Menteri Kehutanan;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
365
366
e.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.676/MenhutVII/2009 tanggal 15 Oktober 2009, sebagairnana telah diubah dengan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor SK.513/Menhut-VII/2010 tanggal 22 September
2010, Menteri Kehutanan membentuk Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian
Perubahan Kawasan Hutan Dalarn Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP) Kepulauan Riau;
f.
bahwa terhadap usulan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan yang
diusulkan oleh Gubernur Kepulauan Riau sebagaimana dimaksud pada huruf d,
setelah dilakukan penelitian oleh Tim Terpadu, dan berdasarkan Laporan Tim
Terpadu yang dipaparkan di hadapan Menteri Kehutanan, Gubernur Kepulauan
Riau, Bupati/Walikota se Provinsi Kepulauan Riau dan Badan Koordinasi Penataan
Ruang Nasional, tanggal 3 Desember 2012, direkomendasikan:
1. Perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas ±
367.635 (tiga ratus enam puluh tujuh ribu enarn ratus tiga puluh lima) hektar,
terdiri dari:
a) Berdarnpak penting dan cakupan yang luas serta bemilai strategis seluas
± 147.826 (em pat puluh tujuh ribu delapan ratus dua puluh enam) hektar;
b) Tidak berdarnpak penting dan cakupan yang luas serta bemilai strategis
seluas ± 319.809 (tiga ratus sembilan belas ribu delapan ratus sembilan)
hekatr;
2. Perubahan fungsi kawasan hutan seluas ± 147.161 (seratus ernpat puluh tujuh
ribu seratus enarn puluh satu) hektar;
3. Penunjukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas ± 2.370
(dua ribu tiga ratus tujuh puluh) hektar;
g.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/MenhutII/2013 tanggal 27 Juni 2013, telah ditetapkan perubahan peruntukan Kawasan
Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 124.775 (seratus dua puluh empat
ribu tujuh ratus tujuh puluh lima) hektar, perubahan fungsi Kawasan Hutan seluas
± 86.663 (delapan puluh enam ribu enam ratus enam puluh tiga) hektar dan
Perubahan Bukan Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan seluas ± 1.834 (seribu
delapan ratus tiga puluh ernpat) hektar;
h.
bahwa Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator
Bidang Industri dan Pembangunan dengan surat Nomor PW /09502/DPR RI/
IX/2014 tanggal 24 September 2014, menyampaikan Dewan Perwakilan Rakyat
Repubhk Indonesia rnenyetujui perubahan peruntukan kawasan hutan yang
berdarnpak penting dan cakupan yang luas serta bemilai strategis seluas ± 6. 734
(en am ribu tujuh ratus tiga puluh ernpat) hektar;
i.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.867 jMenhutII/2014 tanggal 29 September 2014, telah ditetapkan Kawasan Hutan Provinsi
Kepulauan Riau seluas ± 590.020 (lima ratus sembilan puluh ribu dua puluh)
hektar, dengan menetapkan hasil perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
serta penunJukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan skala provinsi
sebagaimana dimaksud pada huruf g, menetapkan perubahan peruntukan kawasan
hutan yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
sebagaimana dimaksud pada huruf h, dan perubahan peruntukan dan fungsi secara
parsial serta hasil penataan batas;
j.
bahwa berdasarkan Rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia Nomor 0014/
REK/0906.2013/PBP.41/XII/2014 tanggal 24 Desember 2014, merekomendasikan
kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan segera menerbitkan keputusan
baru pengganti Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/Menhut-II/2013
tanggal 27 Juni 2013 berdasarkan hasil penelitian secara utuh Tim Terpadu yang
dibentuk dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.676/Menhut-VII/2009
tanggal 15 Oktober 2009 jis Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.513/
Menhut-VII/2010 tanggal 22 September 2010, Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK.115/Menhut-VII/2012 tanggal 22 Februari 2012, sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2010 jo Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2012 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
k.
bahwa sesuai surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor S.161 /VIIRen/2015 tanggal 23 Februari 2015, menyampaikan:
1. Perubahan peruntukan kawasan hutan secara parsial berdasarkan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor SK.867 /Menhut-II/2014 tanggal 29 September
2014 sebagaimana dimaksud pada huruf i, termasuk perubahan peruntukan
kawasan hutan seluas ± 4.685 (empat ribu enam ratus delapan puluh lima)
hektar yang semula termasuk dalam rekomendasi perubahan peruntukan
kawasan hutan oleh Tim Terpadu, dan perubahan peruntukan kawasan hutan
seluas ± 199 (seratus sembilan puluh sembilan) hektar, yang semula termasuk
dalam rekomendasi perubahan fungsi oleh Tim Terpadu;
2. Mengingat kriteria yang dibangun bahwa perubahan peruntukan kawasan
hutan yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis
adalah perubahan peruntukan kawasan hutan yang berasal dari Kawasan
Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam/Taman Buru dan Hutan Lindung,
maka perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting dan
cakupan yang luas serta bemilai strategis seluas ± 17.220 (tuju belas ribu
dua ratus dua puluh) hektar masuk kategon non yang berdampak penting dan
cakupan yang luas serta bernilai strategis, karena berasal dari Hutan Produksi
TerbatasfHutan Produksi/Hutan Produksi yang dapat Dikonversi;
dengan demikian yang dapat ditetapkan perubahan peruntukan kawasan hutan
menjadi bukan kawasan hutan seluas ± 207.569 (dua ratus tujuh ribu lima ratus
enam puluh sembilan) hektar, perubahan fungsi kawasan hutan seluas ± 60.299
(enam puluh ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar, dan perubahan bukan
kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas ± 536 (lima ratus tiga puluh enam)
hektar;
l.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai
dengan huruf k, dan untuk menjamin kepastian hukum atas Kawasan Hutan
Provinsi Kepulauan Riau, perlu menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi
Bukan Kawasan Hutan seluas ± 207.569 (dua ratus tujuh ribu lima ratus enam puluh
sembilan) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 60.299 (enam puluh
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
367
ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan
Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 536 (lima ratus tiga puluh enam) hektar
di Provinsi Kepulauan Riau;
Mengingat :
1.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
4.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Perusakan Hutan;
7.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
10. Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemcrintah Nomor 3 Tahun 2008;
11. Peraturan Pemerintah N omor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
14. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian
dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Tahun 2014-2019;
15. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.676/Menhut-VII/2009 tentang
Pembentukan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Kawasan Hutan
Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kepulauan
Riau, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.513/Menhut-VII/20 10;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu
Dalarn Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
368
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
19. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/Menhut-II/ 2013 tentang Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 124.775
(seratus dua puluh empat ribu tujuh ratus tujuh puluh lima) hektar, Perubahan
Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 86.663 (delapan puluh enrun ribu enam ratus
enam puluh tiga) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan menjadi Kawasan
Hutan seluas ± 1.834 (seribu delapan ratus tiga puluh empat) hektar;
20. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.867 /Menhut-II/20 14 tentang Kawasan
Hutan Provinsi Kepulaan Riau;
Memperhatikan: 1.
Surat Gubernur Kepulauan Riau Nomor 0224/KDhKepri. 520/04.09 tanggal 14
April 2009, Nomor 0012/KDhKepri/0 1.10 tanggal 19 Januari 2010, Nomor 0350/
KDhKeprif 12.10 tanggal 30 Desember 2010, Nomor 111/KdhKepri.522.11/12.11
tanggal 4 April 2011, Nomor 156/KdhKepri/522/5.11 tanggal 18 Mei 2011,
Nomor 346/KdhKepri.522/12.11 tanggal 6 Desember 2011, Nomor 109/
KdhKepri.050.13/4.12 tanggal 27 April 2012, dan Nomor 252/KdhKepri.520/
11.12 tanggal 12 Nopember 2012;
2.
Laporan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan
Fungsi Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Kepulauan Riau;
3. Surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator
Bidang Industri dan Pembangunan Nomor PW /09502/DPR RI/IX/2014 tanggal
24 September 2014;
4.
Rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia Nomor 0014/REK/0906.2013/
PBP.41/XII/2014 tanggal 24 Desember 2014;
5.
Surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor Nomor 8.80/VII-Ren/2015
tanggal 11 Februari 2015 dan Nomor 8.161/VII-Ren/2015 tanggal 23 Februari
2015;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
KESATU
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TENTANG PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI
BUKAN KAWASAN HUTAN SELUAS ± 207.569 (DUA RATUS TUJUH RIBU
LIMA RATUS ENAM PULUH SEMBILAN) HEKTAR, PERUBAHAN FUNGSI
KAWASAN HUTAN SELUAS ± 60.299 (ENAM PULUH RIBU DUA RATUS
SEMBILAN PULUH SEMBILAN) HEKTAR DAN PERUBAHAN BUKAN
KAWASAN HUTAN MENJADI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 536 (LIMA
RATUS TIGA PULUH ENAM) HEKTAR DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU.
:
Mengubah peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas ±
207.569 (dua ratus tujuh ribu lima ratus enam puluh sembilan) hektar yang dirinci
menurut fungsi dengan luas sebagai berikut:
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
369
No
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
1
HPT meniadi APL
2
HP menjadi APL
3
HPK meniadi APL
Luas (Ha)
± 52.427
± 8.743
± 146.399
Jumlah
KEDUA
:
± 207.569
Mengubah fungsi kawasan hutan seluas ± 60.299 (enam puluh ribu dua ratus
sembilan puluh sembilan) hektar yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai
berikut:
No
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
Luas (Ha)
1
KSA meniadi HPT
± 45
2
KSA/TB meniadi HL
± 3.655
3
HL menjadi HPT
± 2.231
4
HL menjadi HP
± 8.518
5
HL meniadi HPK
± 984
6
HPT meniadi HL
± 1.231
7
HPT menjadi HP
± 10.250
8
HPT meniadi HPK
9
HP menjadi HPT
± 269
10 HPK meniadi HL
± 299
± 3.638
11 HPK menjadi HPT
± 18.369
12 HPK meniadi HP
± 10.783
Jumlah
KETIGA
:
± 60.299
Mengubah bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas ± 536 (lima ratus
tiga puluh enam) hektar, dengan fungsi sebagai berikut:
No
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
Luas (Ha)
1
APL menjadi HL
± 274
2
APL menjadi HP
± 262
Jumlah
KELIMA
370
:
± 536
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka:
a. kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang tidak mengalami
peru bah an perun tukan dan fungsi kawasan hutan yang secara teknis tidak
dapat dipetakan dalam Lampiran Keputusan ini dinyatakan masih berlaku;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
b.
c.
d.
KEENAM
:
dalam hal batas kawasan hutan berimpit dengan batas-batas alam sungai,
pantai atau danau, maka batas kawasan hutan bersifat dinamis mengikuti
fenomena alam perubahan batas alam tersebut;
hasil tata batas kawasan hutan yang berada pada kawasan hutan yang
mengalami perubahan peruntukan menjadi bukan kawasan hutan dinyatakan
tidak berlaku;
izin pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan yang masih berlaku
dan berada dalam kawasan hutan yang mengalami perubahan peruntukan atau
perubahan fungsi kawasan hutan masih tetap berlaku sampai dengan izinnya
berakhir.
Memerintahkan kepada Gubernur Kepulauan Riau untuk melaksanakan
rekomendasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagai berikut:
a. memberikan kepastian hukum dalam pemanfaatan ruang, dan memanfaatkan
ruang secara optimal dalam rangka distribusi ruang yang berkeadilan untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat;
b. memberikan hak atau penguatan hak atas kawasan hutan yang berubah
menjadi APL dimana selama ini oleh masyarakat setempat telah menjadi
tempat bermukim dan bertani/berkebun, agar ada kepastian di kawasan
tersebut;
c. memberi peran kepada pemerintah kabupatenjkota dalam optimalisasi
SHPDQIDDWDQ SHQJJXQDDQ NDZDVDQ KXWDQ GDQ VROXVL NRQ¿LN SHQJHORODDQ
sumber daya alam bagi kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan
Daya Dukung Lingkungan;
d. mengoptimalisasikan kawasan hutan dalam DAS atau Satuan Hidrologis
minimal 30% dengan memenuhi asas berkelanjutan sebagai jaminan
kelestarian dan kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
untuk kepentingan generasi mendatang;
e. memantapkan alokasi dan posisi kawasan lindung (Hutan Lindung dan Hutan
Konservasi) dan kawasan budidaya kehutanan di dalam pola ruang RTRWP
untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penduduk, pengembangan investasi,
pemekaran wilayah administrasi pemerintahan dengan memperhatikan Daya
Dukung Lingkungan;
f. melakukan kajian tipologi dan konsep tindakan pengelolaan konservasi tanah
GDQDLUSDGD$3/GHQJDQ¾VLRJUD¾EHUDWPHODOXLSHQGHNDWDQYHJHWDWLIGDQ
atau pendekatan sipil teknis;
g. mengoptimalkan kebijakan pemerintah kabupaten/kota dalam pemanfaatan
ruang pada kawasan hutan yang diubah peruntukan danjatau fungsinya
dengan arah mendukung ekosistem atau fungsi kawasan di sekitarnya;
h. menerapkan tata kelola dalam regulasi yang menyangkut mekanisme
redistribusi atas kawasan hutan yang diubah peruntukannya menjadi APL,
untuk menghindari dominasi penguasaan hak serta mencegah perluasan/
perpindahan penduduk ke dalam kawasan hutan;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
371
i.
j.
k.
l.
KETUJUH
menata kembali perizinan yang terkait dengan pemanfaatan ruang sesuai
dengan keberadaan dan ·posisi kawasan lindung dan kawasan budidaya di
dalam pola ruang RTRWP dan RTRWK yang baru dengan tetap memperhatikan
peraturan perundang-undangan untuk memberikan kepastian hukum;
menyusun Rencana Detail Tata Ruang dan irnplementasinya serta mekanisme
pengendalian pemanfaatan ruang dan mekanisme pengaduan masyarakat
tentang pelanggaran pemanfaatan ruang dengan melibatkan para pihak di
daerah;
mendukung pelaksanaan tata batas baru pada kawasan hutan sebagai
konsekuensi dari perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan yang
ditetapkan dalam revisi RTRWP;
melakukan pengamanan dan penegakan hukum untuk mencegah pemanfaatan
ruang kawasan hutan secara ilegal.
:
Memerintahkan kepada Gubernur Kepulauan Riau mencantumkan rekomendasi
Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagaimana dimaksud dalam Amar KEENAM
di dalam Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang mengatur Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi.
KEDELAPAN :
Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan untuk mengatur
pelaksanaan pengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar
KESATU, Amar KEDUA dan Amar KETIGA.
KESEMBILAN :
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, tidak menghilangkan proses hukum yang
ada.
KESEPULUH :
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka:
1. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/Menhut-II/2013 tentang
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas
± 124.775 (seratus dua puluh empat ribu tujuh ratus tujuh puluh lima) hektar,
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 86.663 (delapan puluh enam ribu
enam ratus enam puluh tiga) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan
menjadi Kawasan Hutan seluas ± 1.834 (seribu delapan ratus tiga puluh
empat) hektar;
2. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.867/Menhut-II/2014 tentang
Kawasan Hutan Provinsi Kepulaan Riau;
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan ini.
372
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
KESEBELAS
:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Maret 2015
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
KRISNA RYA
SITI NURBAYA
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
3. Menteri Dalam Negeri.
4. Menteri Pertanian.
5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
6. Menteri Perhubungan.
7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
8. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
9. Menteri Agraria dan Tata Ruang.
10. Kepala Badan Informasi Geospasial.
11. Gubernur Kepulauan Riau.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Kepulauan Riau.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Kepulauan Riau.
16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XII Tanjung Pinang.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
373
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK.866/Menhut-II/2014
TENTANG
KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 925/Kpts/Um/12/1982
tanggal 27 Desember 1982 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 410 /Kpts-II/ 1986 tanggal 29 Desember 1986, telah ditu njuk
areal hutan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan seluas ± 5.214.652 (lima juta
dua ratus empat belas ribu enam ratus lima puluh dua) hektar;
b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001
tanggal 15 Maret 2001 telah ditunjuk kawasan hutan dan perairan di Wilayah
Provinsi Sumatera Selatan seluas ± 4.416.837 (empat juta empat ratus enam
belas ribu delapan ratus tiga puluh tujuh) hektar, hasil padu serasi antara
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Selatan dengan
Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Selatan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, sesuai diamanatkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang;
c.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.822/MenhutII/2013 tanggal 19 November 2013, ditetapkan Perubahan Peruntukan Kawasan
Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 210.559 (dua ratus sepuluh
ribu lima ratus lima puluh sembilan) hektar, Perubahan fungsi Kawasan Hutan
seluas ± 44.299 (empat puluh empat ribu dua ratus sembilan puluh sembilan)
hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas
± 41.191 (empat puluh satu ribu seratus sembilan puluh satu) hektar di Provinsi
Sumatera Selatan, dalam rangka penyesuaian pemanfaatan ruang, sebagaimana
diamanatkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
d. bahwa berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor 8.673/Menhut-II/2013
tanggal 19 November 2013, kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan, mohon
persetujuan perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting
dan cakupan luas bernilai strategis (DPCLS) seluas ± 19.645 (sembilan betas
ribu enam ratus empat lima) hektar, di Provinsi Sumatera Selatan, yang berasal
dari Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam seluas ± 12.574 (dua
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
375
betas ribu lima ratus tujuh puluh empat) hektar dan Kawasan Hutan Lindung
seluas ± 7.071 (tujuh ribu tujuh puluh satu) hektar;
Mengingat :
e.
bahwa berdasarkan surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/
Koordinator Bidang lndustri dan Pembangunan Nomor PW /09557/DPR Rl/IX/2014
tanggal 25 September 2014 hal Penyampaian Hasil Rapat Kerja Komisi IV DPR Rl
dengan Menteri Kehutanan mengenai usulan perubahan peruntukan kawasan hutan
dalam revisi RTRW Provinsi Sumatera Selatan, Komisi IV menyetujui permohonan
Menteri Kehutanan terhadap usulan perubahan peruntukan kawasan hutan yang
berdampak penting dan cakupan luas serta bernilai strategis dalam revisi RTRW
Provinsi Sumatera Selatan, sesuai surat Menteri Kehutanan Nomor 8.673/MenhutII/2013 tanggal 19 November 2013 dengan luasan yang termasuk kategori DPCLS
seluas 19.645 (sembilan belas ribu enam ratus empat puluh lima) hektar;
f.
bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan optimalisasi
fungsi kawasan hutan, sebagian kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan Perubahan peruntukan dan perubahan fungsi
kawasan hutan secara parsial;
g.
bahwa dalam rangka pengukuhan kawasan hutan, sebagian kawasan hutan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan penataan
batas dan / atau penetapan kawasan hutan;
h.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai
dengan huruf g, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Kawasan
Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sumatera Selatan;
1.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;
5.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
7.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan;
8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Perusakan Hutan;
9.
376
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
16. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013;
17. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 50/P Tahun 2014;
18. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon
I, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 56 Tahun 2013;
19. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001 tentang Penunjukan
Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan seluas ±
4.416.837 (empat juta empat ratus enam belas ribu delapan ratus tiga puluh tujuh)
hektar;
20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu
Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
21. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P. 33/ Menhut-II/2012;
22. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor P.62/Menhut-II/2013;
23. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.822/Menhut-II/2013 tentang Perubahan
Peruntukan Kawasan hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 210.559
(dua ratus sepuluh ribu lima ratus lima puluh sembilan) hektar, Perubahan Fungsi
Kawasan Hutan seluas ± 44.299 (empat puluh cempat ribu dua ratus sembilan
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
377
puluh sembilan) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan
Hutan seluas ± 41.191 (empat puluh satu ribu seratus sembilan puluh satu) hektar
di Provinsi Sumatera Selatan;
24. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.25/Menhut-II/2014 tentang Panitia Tala
Batas Kawasan Hutan;
Memperhatikan: 1.
Surat Gubernur Sumatera Selatan Nomor 522/1297/Bappeda/2011 tanggal 2
Mei 2011, Nomor 522/3519/Bappeda/2011 tanggal 20 Desember 2011, Nomor
522/0912/Bappeda/2012 tanggal 24 Januari 2012, Nomor 522/1409/Bappeda/2012
tanggal 9 Mei 2012, Nomor 593/1516/1/2012 tanggal 22 Mei 2012, Nomor 522/522/
Bappeda/2012 tanggal 19 Juli 2012 dan Nomor 522/3188/Bappeda/2012 tanggal 13
Nopember 2012;
2.
Laporan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan Fungsi
Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan;
3.
Surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator
Bidang Industri dan Pembangunan Nomor PW /09557 /DPR RI/IX/2014 tanggal 25
September 2014.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG KAWASAN HUTAN DAN
KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI SUMATERA SELATAN.
KESATU
:
Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sumatera Selatan seluas ±
3.466.901 (tiga juta empat ratus enam puluh enam ribu sembilan ratus satu)
hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut:
a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas
± 790.625 (tujuh ratus sembilan puluh ribu enam ratus dua puluh lima)
hektar, terdiri dari:
1. Daratan, seluas ± 741.918 (tujuh ratus empat puluh satu ribu sembilan
ratus delapan belas) hektar;
2. Perairan, seluas ± 48.707 (empat puluh dclapan ribu tujuh ratus tujuh)
hektar;
b. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas ± 577.327 (lima ratus tujuh puluh
tujuh ribu tiga ratus dua puluh tujuh) hektar;
c. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas ± 208.724 (dua ratus
delapan ribu tujuh ratus dua puluh empat) hektar;
d. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas ± 1.713.581 (satu juta tujuh
ratus tiga belas ribu lima ratus delapan puluh satu) hektar;
e. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas ± 176.694
(seratus tujuh puluh enam ribu enam ratus sembilan puluh empat) hektar.
KEDUA
:
Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan sebagaimana dimaksud dalam Amar
KESATU, sebagaimana tergambar pada Peta Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan.
KETIGA
:
Dengan ditetapkannya Keputusan, maka:
378
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
a.
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret
2001 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan seluas ± 4.416.837 (empat juta empat ratus enam betas
ribu delapan ratus tiga puluh tujuh) hektar;
b. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.822/Menhut-II/2013 tanggal 19
November 2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi
Bukan Kawasan Hutan seluas ± 210.559 (dua ratus sepuluh ribu lima ratus
lima puluh sembilan) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ±
44.299 (empat puluh empat ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar
dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hulan seluas
± 41.191 (empat puluh satu ribu seratus sembilan puluh satu) hektar di
Provinsi Sumatera Selatan;
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan.
KEEMPAT
:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 September 2014
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
KRISNA RYA
ZULKIFLI HASAN
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2 . Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4 . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6. Menteri Pekerjaan Umum.
7. Menteri Lingkungan Hidup.
8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Kepala Badan Informasi Geospasial.
11. Gubernur Sumatera Selatan.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Sumatera Selatan.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Sumatera Selatan.
16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Palembang.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
379
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK. 863/Menhut-II/2014
TENTANG
KAWASAN HUTAN PROVINSI JAMBI
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 767/Kpts/Um/10/1982
tanggal 16 Oktober 1982 sebagaimana Lelah diubah dengan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 46/Kpts-II/1987 Langgal 12 Pebruari 1987, telah ditunjuk areal
hutan di wilayah Provinsi Jambi seluas ± 2.947.200 (dua juta sembilan ratus empat
puluh tujuh ribu dua ratus) hektar;
b.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 421/
Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi
Jambi seluas ± 2.179.440 (dua juta seratus tujuh puluh sembilan ribu empat ratus
empat puluh) hektar, hasil paduserasi antara Rencana rata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP) Jambi dengan Kawasan Hutan Provinsi Jambi sebagaimana dimaksud
pada huruf a, sesuai diamanatkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang;
c.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.727/MenhutII/2012 tanggal 10 Desember 2012, ditetapkan Perubahan Peruntukan Kawasan
Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 13.712 (tiga belas ribu tujuh
ratus dua betas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 20.529 (dua
puluh ribu lima ratus dua puluh sembilan) hektar di Provinsi Jambi, dalam rangka
penycsuaian pemanfaatan ruang, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
d.
bahwa berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor S.558/Menhut-II/2012 tanggal
10 Desember 2012, kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia/Koordinator Bidang lndustri dan Pembangunan, mohon persetujuan
perubahan peruntukan kawasan hutan yang bcrdampak penting dan cakupan luas
serta bernilai strategis (DPCLS) seluas ± 336 (Liga ratus tiga puluh enam) hektar,
di Provinsi Jambi;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
381
Mengingat :
e.
bahwa berdasarkan surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
/ Koordinator Bidang lndustri dan Pembangunan Nomor PW/ 09502/ DPR Rl / lX/
2014 tanggal 24 September 2014 rnenyampaikan hasil Rapat Kerja Komisi IV DPR
RI dengan Menteri Kehutanan mengenai usulan perubahan peruntukan kawasan hutan
dalam Revisi RTRW Provinsi Jambi, Pimpinan DPR RI memutuskan meneruskan
surat Pimpinan Komisi IV DPR Rl Nomor 123/Kom IV/DPR Rl/IX/2014 tanggal
22 September 2014, untuk ditindak lanjuti sesuai dengan mekanisme dan Peraturan
Perundang-undangan;
f.
bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan optimalisasi
fungsi kawasan hutan, sebagian kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan perubahan peruntukan dan Perubahan fungsi
kawasan hutan secara parsial;
g.
bahwa dalam rangka pengukuhan kawasan hutan, sebagian kawasan hutan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan penataan
batas dan/atau penetapan kawasan hutan;
h.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai
dengan huruf g, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Kawasan
Hutan Provinsi Jambi;
1.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;
5.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
7.
Undang Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan;
8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Perusakan Hutan;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,
sebagaimana Lelah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
382
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupatenl Kota;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pcnyelengga raan Penataan
Ruang;
16. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013;
17. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II , sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor SOIP Tahun 2014;
18. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon
I, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 56 Tahun 2013;
19. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 421/Kpts-II/1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jambi seluas
± 2.179.440 (dua juta seratus tujuh puluh sembilan ribu empat ratus empat puluh)
hektar;
20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu
Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
21. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
22. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan, sebagaimana Lelah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor P.62/ Menhut-II/2013;
23. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.727/Menhut-II/2012 tentang Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 13.712 (tiga
belas ribu tujuh ratus dua belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas
± 20.529 (dua puluh ribu lima ratus dua puluh sembilan) di Provinsi Jambi;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
383
24. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.25/Menhut-II/2014 tentang Panitia Tata
Batas Kawasan Hutan;
Memperhatikan: 1.
Surat Gubernur Jambi Nomor 522/1275/III/Bappeda tanggal 16 Maret 2007,
Nomor 522/269/III/Bappeda tanggal 10 Desember 2009, Nomor 522/Dishut/2011
tanggal 24 Oktober 2011, Nomor 522/4065/III/Bappeda tanggal 1 Desember
2011, Nomor 522/4109/4-Ekbang dan SDM tanggal 14 Desember 2011, Nomor
522/2052/BAPPEDA-4.1/IV/2012 tanggal 9 April 2012, Nomor 522/2268/Dishut/
BIPH-I/TV/2012 tanggal 24 April 2012;
2.
Laporan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan
Fungsi Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jambi, bulan Agustus 2012;
3.
Surat Wakil Ketua DPR RI/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Nomor
PW /09502/DPR RI/IX/2014 tanggal 24 September 2014;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
KEPUTUSAN MENTER! KEHUTANAN TENTANG KAWASAN HUTAN
PROVINSI JAMBI.
KESATU
:
Kawasan Hutan Provinsi Jambi seluas ± 2.098.535 (dua juta sembilan puluh
delapan ribu lima ratus tiga puluh lima) hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan
luas sebagai berikut:
a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas
± 685.471 (enam ratus delapan puluh lima ribu empat ratus tujuh puluh salu)
hektar;
b. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas ± 179.588 (seratus tujuh puluh sembilan
ribu lima ratus delapan puluh delapan) hektar;
c. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas ± 258.285 (dua ratus lima
puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh lima) hektar;
d. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas ± 963.792 (sembilan ratus enam
puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh dua) hektar;
e. Kawasan Hutan Produksi yang dapal Dikonversi (HPK), seluas ± 11.399
(sebelas ribu tiga ratus sembilan puluh sembilan) hektar.
KEDUA
:
Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU, sebagaimana
tergambar pada Peta Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan.
KETIGA
:
Dengan ditetapkannya Keputusan, maka:
a. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 421/Kpts-II/1999
tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Wilayah Provinsi
Daerah Tingkat I Jambi seluas ± 2.179.440 (dua juta seratus tujuh puluh
sembilan ribu empat ratus empat puluh) hektar;
384
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
b.
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.727/Menhut-II/2012 tanggal 10
Desember 2012 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi
Bukan Kawasan Hutan seluas ± 13.712 (tiga belas ribu tujuh ratus dua belas)
hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 20.529 (dua puluh ribu
lima ratus dua puluh sembilan) hektar di Provinsi Jambi;
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan.
KEEMPAT
:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 September 2014
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
KRISNA RYA
ZULKIFLI HASAN
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2 . Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4 . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6. Menteri Pekerjaan Umum.
7. Menteri Lingkungan Hidup.
8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Kepala Badan Informasi Geospasial.
11. Gubernur Sumatera Selatan.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Jambi.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Jambi.
16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIII Pangkal Pinang.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
385
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK. 784/Menhut-II/2012
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOMOR 420/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU
SELUAS ± 920.964 (SEMBILAN RATUS DUA PULUH RIBU SEMBILAN RATUS
ENAM PULUH EMPAT) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 383/Kpts-II/ 1985
tanggal 27 Desember 1985 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi
Bengkulu seluas ± 1.157.045 (satu juta seratus lima puluh tujuh ribu empat puluh
lima) hektar;
b.
bahwa berdasarkan hasil pemaduserasian antara Tata Guna Hutan Kesepakatan
(TGHK) dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) sesuai amanat
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, telah dilakukan
penunjukan kembali kawasan hutan di Provinsi Bengkulu dengan Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni
1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I
Bengkulu seluas ± 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam
puluh empat) hektar;
c.
bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, maka telah dilakukan penelitian terpadu yang telah ditindaklanjuti dengan
ditetapkannya Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 643/Menhut-II/2011
tanggal 10 Nopember 2011 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan seluas
± 2.192 (dua ribu seratus sembilan puluh dua) hektar, Perubahan Antar Fungsi
Kawasan Hutan seluas ± 31.013 (tiga puluh satu ribu tiga belas) hektar dan
Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 101 (seratus
satu) hektar di Provinsi Bengkulu;
d.
bahwa selain perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan sebagaimana
dimaksud pada huruf c, terdapat perubahan kawasan hutan yang diakibatkan
penataan batas dan perubahan kawasan hutan secara parsial serta pemutahiran
data;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
387
e.
Mengingat :
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni
1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I
Bengkulu seluas ± 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam
puluh empat) hektar;
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;
5.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
9.
Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
14. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
15. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I;
16. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 59 /P Tahun 2011;
388
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
17. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/ 1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu
seluas ± 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam puluh empat)
hektar;
18. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 643/Menhut-II/2011 tanggal tentang
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan seluas ± 2.192 (dua ribu seratus sembilan
puluh dua) hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 31.013 (tiga
puluh satu ribu tiga belas) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi
Kawasan Hutan seluas ± 101 (seratus satu) hektar di Provinsi Bengkulu;
19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.50/Menhut-II/2011 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR
420/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I
BENGKULU SELUAS ± 920.964 (SEMBILAN RATUS DUA PULUH RIBU
SEMBILAN RATUS ENAM PULUH EMPAT) HEKTAR.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420 /Kpts-II/ 1999
tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu seluas ± 920.964
(sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam puluh empat) hektar, diubah menjadi sebagai berikut :
1.
Ketentuan Amar PERTAMA diubah, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut:
KESATU Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai kawasan hutan di Wilayah
Provinsi Bengkulu seluas ± 924.631 (sembilan ratus dua puluh empat ribu enam ratus tiga puluh
satu) hektar.
2.
Ketentuan Amar KEDUA diubah, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut:
KEDUA Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai kawasan hutan sebagaimana
dimaksud dalam Amar KESATU dengan fungsi dan luas sebagai berikut:
a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) seluas : ± 462.965 hektar.
b. Hutan Lindung (HL) seluas : ± 250.750 hektar.
c. Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas : ± 173.280 hektar.
d. Hutan Produksi Tetap (HP) seluas : ± 25.873 hektar.
e. Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas : ± 11.763 hektar.
3.
Ketentuan Amar KETIGA diubah sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut:
KETIGA Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk menjadi kawasan hutan sebagaimana
dimaksud dalam Amar KEDUA, sebagaimana tergambar dalam Peta Lampiran Keputusan ini.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
389
4.
Ketentuan Amar KEEMPAT diubah sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut:
KEEMPAT Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat
dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih berlaku.
5.
Ketentuan Amar KELIMA dihapus.
Pasal II
(1) Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 643/Menhut-II/2011 tanggal 10
Nopember 2011, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peta Lampiran
Keputusan ini.
(2) Keputusan Menteri Kehutanan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan
di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu seluas ± 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu
sembilan ratus enam puluh empat) hektar.
(3) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2012
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
KRISNA RYA
ZULKIFLI HASAN
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2 . Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4 . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6. Menteri Pekerjaan Umum.
7. Menteri Lingkungan Hidup.
8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Kepala Badan Informasi Geospasial.
11. Gubernur Sumatera Selatan.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Bengkulu.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Bengkulu.
16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Palembang.
390
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Nomor 256/Kpts-II/2000
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH
PROPINSI LAMPUNG SELUAS ± 1.004.735
(SATU JUTA EMPAT RIBU TUJUH RATUS TlGA PULUH LIMA) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Mcnimbang :
Mengingat :
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanun dan Perkebunan Nomor 4 16/
Kpts-II/1999 telah ditetapkan Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi
Daerah Tingknt I Lampung Seluas ± 1.144.512 (satu juta seratus empat puluh
empat ribu lima ratus dua belas) hektar;
b.
bahwa sehubungan dengan perkembangan arahan tata gunu hutan maka Keputusan
Menheri Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana tersebut butir a, dipandang
tidak sesuai lagi sehingga perlu disempurnakan;
c.
bahwa Gubernur Lampung melalui surat Nomor 522.11/1753/Bappedu/2000
tanggal 15 Agustus 2000 telah mengajukan usulan Penataan Ulang Kawasan
hutan di Propinsi Lampung:
d.
bahwa sehubungan hal tersebul di atas, maku dipandang perlu untuk mengubah
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 416/Kpts-II/1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hulan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung
seluas ± 1.144.512 (satu juta seratus empat puluh empat ribu lima ratus dua belas)
hektar;
1.
Undang-undang Nmnor 5 Tahun 1960 tentang Peraturun Dasar Pokok-Pokok
Agmria:
2.
Undang-undung Nomor 5 Tahun 1990 tentnng Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dau Ekosistemnya;
3.
Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang:
4.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah:
5.
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
391
8. Keputusan Presiden Nomor 32 Tabun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
9.
Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Susunan Organisosi:
10. Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabinet
Persatuan Nasionul;
11. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 002/Kpts-II/2000 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Memperhatikan :
Surat Gubernur Lampung Nomor 522. II/1753/Bappeda/2000 tanggal 15 Agustus
2000 tentang Usulan Penataan Ulang Kawasan Hutan di Propinsi Lampung.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH
PROPINSI LAMPUNG SELUAS ± 1.004.735 (SATU JUTA EMPAT RIBU
TUJUH RATUS TIGA PULUH LIMA) HEKTAR.
PERTAMA
:
Menunjuk dan atau menetapkan kembali kawasan hutan dan perairan di wilayah
Propinsi Lampung seluas ± 1.004.735 (satujuta empat ribu tujuh ratus tiga puluh
lima) hektar.
KEDUA
:
Kawasan hutan sebagairnana dimaksud amar PERTAMA di rinci menurut fungsi
hutan dengan luas sebagai berikut :
A
Kawasan Suaka Alam, Kawasan
Pelestarian Alam (Darat dan Perairan),
Tamam Buru
: 462.030 hektar
B
Hutan Lindung
: 31 7.6 15 hektar
&
Hutan Produksi Terbatas
: 33.358 hektar
D
Hutan Produksi Tetap
: 191.732 hektar
-XPODKKHNWDr
KETIGA
:
Lokasi kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA
adalah sebagaimana rerlukis pada peta lampiran yang berjudul Peta Kawasan
Hutan dan Perairan Propinsi Lampung skala 1 : 250.000 yang merupakan bagian
tak terpisahkan dengan Keputusan ini.
KEEMPAT
:
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :
a. Kawasan hutan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di dalam kawasan
hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA masih tetap berlaku.
b. Kawasan Hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis
tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih tetap
berlaku.
c. Areal yang letaknya berada di luar kawasan hutan sebagaimana dimaksud
dalam amar KEDUA sepanjang masih dibebani Hak Pengusahaan di bidang
kehutanan, tetap menjadi kewenangan Mcnteri Kehutanan dan Perkebunan
sampai hak yang bersangkutan habis masa berlakunya.
KELIMA
:
Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan untuk
mengatur pelaksanaan pengukuhan kawasan hutan dan perairan sebagaimana
dimaksud dalam amar PERTAMA.
392
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
KEENAM
:
Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan Nomor 416/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan
Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung seluas ± 1.144.512
(satu jura seratus empat puluh empat ribu lima ratus dua betas) hektar, dinyatakan
tidak berlaku lagi.
KETUJUH
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Agustus 2000
MENTERI KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN,
Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMAIL, MSc.
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Sdr. Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri.
2. Sdr. Ketua Badan Pemerluasa Keuangan;
3. Sdr. Menteri Dalam Negeri;
4. Sdr. Menteri Pertanian:
5. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi;
6. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup;
7. Sdr. Menteri Perhubungan;
8. Sdr. Menteri Negara Pemukiman dan Pengembangan Wilayah;
9. Sdr. Kepala Badan Pertanahan Nasional:
10. Sdr. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
11. Sdr. Ketua Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional;
12. Sdr. Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan;
13. Sdr. Gubernur lampung;
14. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehmanan dan Perkebunan Propinsi Lampung;
15. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Lampung;
16. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Lampung;
17. Sdr. Bupati/Wali kota di wilayah Propinsi Lampung;
18. Sdr. Kepala Unit Pelaksana Teknis Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi
Lampung;
19. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Daerah Tingkat II/Kepala Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah
Daerah Tingkat II Propinsi Lampung.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
393
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Nomor: 419/Kpts-II/1999
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH
TINGKAT I JAWA BARAT SELUAS 1.045.071
(SATU JUTA EMPAT PULUH LIMA RIBU TUJUH PULUH SATU) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,
Menimbang:
Mengingat :
a.
bahwa berdasarkan Tata Guna Hutan di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
telah ditujuk kawasan hutan secara Partial (Register) seluas 968.100 (sembilan
ratus enam puluh delapan ribu seratus) hektar;
b.
bahwa atas dasar penunjukan tersebut butir a, maka sebagian kawasan Hutan
tersebut telah dilakukan perataan batas di lapangan;
c.
bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan
Ruang, maka berdasarkan hasil pemaduserasian amara Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi (RTRWP) dengan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), perlu
ditunjuk kembali kawasan hutan yang merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat tersebut;
d.
bahwa sehubungan hal tersebur, untuk menjamin kepastian Hukum mengenai
status kawasan hutan pada Tata Ruang Wilayah Propinsi, maka dipandang perlu
menunjukan kembali kawasan hutan di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat seluas 1.04 5.071 (satu juta empat puluh lima ribu tujuh puluh satu) hektar,
dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan.
1.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agrnria;
2.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kehutanan;
3.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
4.
Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tertang Perencanaan Hutan;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan
Pemerintahan di Bidang Kehutanan Kepada Daerah;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
395
8. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
9.
Keputusan Presiden Nomor 122/M Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabinet
Reformasi Pembangunan;
10. Keputusan Presiden Nomor 192 Tahun 1998 tentang Susunan Organisasi
Departemen;
11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 634/Kpts-II/ 1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan;
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 035/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Tara Batas Hutan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Penataan
Batas Fungsi;
14. Keputusan Menteri Kehutanan dau Perkebunan Nomor 138/Kpts-II/1999 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Memperhatikan : 1
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 3 Tahun 1994
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I jawa Barat.
2. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 17 Tahun 1996
tentang Pemaduserasian Tata Guna Hutan dengan Rencana Tata Rencana Wilayah
Propinsi Daerah Tingkat I jawa Barat.
3.
Peta Revisi Lampiran Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat
Nomor 17 Tahun 1996 tentatng Pemaduserasian Guna Hutan dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tmgkat I Jawa Barat.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH
TINGKAT I JAWA BARAT SELUAS 1.045.071 (SATU JUTA EMPAT PULUH
LIMA RIBU TUJUH PULUH SATU) HEKTAR
PERTAMA
:
Menunjuk kembali kawasan hutan di wilayali Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
seluas 1.045.071 (Satu Juta Empat Puluh Lima Ribu Tujuh Puluh Satu) Hektar
KEDUA
:
Kawasan hutan sebagaimana dimaksud amar PERTERTAMA di rinci menurut
fungsi hutan dengan luas sebagai berikut :
A
B
C
D
KETIGA
396
:
Kawasan Suaka Alam, Kawasan
Pelestarian Alam (Darat dan Perairan),
Tamam Buru
Hutan Lindung
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Produksi Tetap
Jumlah
: 252 .604 hektar
: 240.402 hektar
: 213.4 12 hektar
: 338 653 hektar
: 1.045.071 hektar
Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah
sebagaimana terlukis pada peta lampiran yang berjudul Per Kawasan Hutan
Propinsi Jawa Barat, Skala 1 : 250.000 yang merupakan bagian takterpisahkan
dengan keputusan ini.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
KEEMPAT
:
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :
a. Kawasan Hutan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di dalam kawasan
hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA masih tetap berlaku.
b. Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak
dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih tetap berlaku.
KELIMA
:
Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan
untuk mengatur pelaksanaan pengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksud
dalam amar PERTAMA.
KEENAM
:
Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka Tata Guna Hutan tentang Penunjukan
secara Partial (Register) areal hutan di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat seluas 968.100 (sembilan ratus enam puluh delapan ribu seratus) hektar,
dinyatakan tidak berlaku lagi.
KETUJUH
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
YB. WIDODO SUTOYO. SH. MM.MBA
NIP. 080023934.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Juni 1999
MENTERI KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN,
ttd
Dr.lr. MUSLIMIN NASUTION.
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Sdr. Ketua Badan Pemerluasa Keuangan;
2. Sdr. Menteri Dalam Negeri;
3. Sdr. Menteri Pertanian:
4. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi;
5. Sdr. Menteri Perhubungan;
6. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal.
7. Sdr. Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
8. Sur. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan NasionalKepala Bappenas.
9 Sdr. Kepala Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional.
10. Sdr. Pejabat eselon I Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
11. Sdr. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat.
12. Sdr. Direktur Utama Perum Perhutani.
13. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Jawa Barat.
14. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat
15. Sdr. Bupati Kepala Daerah Tingkat II diwilayah Propinsi Jawa Barat.
16. Sdr. Kepala Unit III Pcrum Perhutani Jawa Barat.
17. Sdr. Kepala Unit Pelaksana Teknis Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Jawa
Barat.
18. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Daerah Tingkat II/Kepala Dinas Pehutanan dan Konservasi
Tanah Daerah Tingkat II Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
397
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANA DAN PERKEBUNAN
Nomor: 220/Kpte-II/ 2000
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH
PROPINSl DAERAH KHUSUS lBUKOTA JAKARTA SELUAS 108.475,45
(SERATUS DELAPAN RIBU EMPAT RATUS TUJUH PULUH LIMA EMPAT
PULUH LIMA PERSERATUS) HEKTAR.
MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,
Menimbang :
Mengingat :
a.
bahwa di wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah ditunjuk kawasan
hutan dan perairan secara Partial (Register), dan sebagian kawasan hutan tersebut
telah dikukuhkan sebagai kawasan hutan tetap;
b.
bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang, maka berdasarkan hasil paduserasi antara Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi (RTRWP) dan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TOHK), perlu di
tunjuk kembali kawasan hutan dan perairan yang merupakan bagian dari Rencana
Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
c.
bahwa sehubungun dengan hal tersebut untuk memperoleh kepastian hukum
mengenai status kawasan hutan dan perairan pada Tata Ruang Wilayah Propinsi,
maka, dipandang perlu untuk menunjuk kembali kawasan hutan dan perairan
seluas 108.475,45 (seratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh lima, empat
puluh lima perseratus) hektar di wilanyah Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan
1.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasa Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosisiemnya;
3.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;
4.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
5.
Undang-Undang Nomor 41 Tabun I 999 tentang Kehutanan;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
399
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi;
10. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung;
11. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan;
12. Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabinet
Persatuan Nasional;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo. Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 634/Kpts-II/l996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan;
14 . Keputusan Memeri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo. Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Tata Batas;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman
Penataan Batas Fungsi;
16. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 002/Kpts-II/2000 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Memperhatikan: 1.
Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10 Tahun 1999 tentang Rencana
Umum Tata Ruang Daerah Khusus lbukota Jakarta.
2.
Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 107/Kunwil-IV/2000 tentang Resume Rapat
Pembahasan Konsep Surat Keputusan Penujukan Kawasan Hutan dan Perairan
di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
MEMUTUSKAN:
menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN Dl WILAYAH
PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SELUAS 108.475.45
(SERATUS DELAPAN RIBU EMPAT RATUS TUJUH PULUH LlMA EMPAT
PULUH LIMA PERSERATUS) HEKTAR.
PERTAMA
:
Menunjuk atau menetapkan kembali wilayah kawasan hutan dan perairan di
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta seluas 108.475,45 (seratus delapan
ribu empat ratus tujuh puluh lima empat puluh lima perseratus) hektar sebagai
kawasan hutan dan perairan.
KEDUA
:
Kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud amar PERTAMA dirinci
menurut fungsi dan luas sebagai berikut :
400
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
A. Kawasan Polostariun Alam
1. Taman Nasional Kepulauan Seribu
Darutun (Pulau Penjaliran Barat dan
Pulau Penjaliran Timur).
Perniran
2. Taman Wisata Alam Angke Kapuk
B. Kawasan Suaka Alam
1. Cagar Alam Pulau Bogor
2. Suaka Margasatwa
a). Pulau Rambut
• Daratan
• Perairan
b). Muara Angke
C. Hutan Lindung Angke Kapuk
D. Hutan Produksi Angke Kapuk
Jumlah Daratan
Jumlah Perairan
Jumlah Daratan dan Perairan
39.50 hektar
108.000,00 hektar
99.82 hektar
18.00 hektar
45,00 hektar
45,00 hektar
44,6 hektar
158,35 hektar
430,45 hektar
108.045.00 hektar
108.475.45 hektar
KETIGA
:
Lokasi kawasan hutan dan perairan sehagaimana dimaksud dalam amar KEDUA
dalam sebagaimana terlukis pada peta lampiran yang beerjudul Peta Kawasan
Hutan dan Perairan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta skala 1 : 100.000
yang merupakan bagian yang tak terpisahknn tenngan Keputusan ini.
KEEMPAT
:
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :
a. Kawasan hutan dan perairan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di
dalam kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA masih
tetap berlaku.
b. Kawasan hutan dan perairan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara
teknis tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih
tetap berlaku.
c. Kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
b di atas yang telah dibebani hak utau izin pengusahaan, sepanjang tidak
mengalami perubahan peruntukan maupun fungsi maka hak atau izin
pengusahaan dimaksud masih tetap berlaku.
d. Areal yang letaknya berada di luar kawasan hutan dan perairan sebagaimana
dimaksud dalam amar KEDUA yang telah ditunjuk atau ditetapkan oleh
Menteri Kehutanan dan sebelum keputusan ini, sepanjang masih dibebani
Izin Pemanfaatan Kawasan atau Izin Pengusahaan Pariwisata Alam, tetap
munjadi kewenangan Menteri Kehutanan dan Perkebunan sampai hak yang
bersangkutan habis masa berlakunya.
KELIMA
:
Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan
untuk mengarur pelaksanaan pengukuhan pada kawasnn hutan sebagaimana
dimaksud pada amar PERTAMA.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
401
KEENAM
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Agustus 2000
MENTERI KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN,
Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMAIL, MSc.
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Sdr. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Sdr. Menteri Dalam Negeri/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
3. Sdr. Menteri Pertanian:
4. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi;
5. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup;
6. Sdr. Menteri Perhubungan;
7. Sdr. Menteri Pariwisata dan Kesenian.
8. Sdr. Ketua Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional;
9. Sdr. Gubemur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
10. Sdr. Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan;
11. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
12. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
13. Sdr. Kepala Kantor Dinas Kehutanan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
14. Sdr. Kepala Kantor Dinas Perkebunan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
15. Sdr. Walikota di Wilayah Propinsi Daerah Klmsus Ibukota Jakarta.
16. Sdr. Kepala Unit Pelaksana Teknis Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan di Wilayah
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
402
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
Nomor : 195 /Kpts-II/2003
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SELUAS
± 816.603 (DELAPAN RATUS ENAM BELAS RIBU ENAM RATUS TIGA) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN,
Menimbang :
Mengingat :
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 419/Kpts-II/1999 tanggal 15
Juni 1999 telah menunjuk Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat seluas 1:1.045.071 (satu juta empat puluh lima ribu tujuh puluh satu) hektar;
b.
bahwa berdasarkan perkembangan saat ini dengan terbentuknya Provinsi
Banten menyebabkan berkurangnya luas wilayah Provinsi Jawa Barat, sehingga
penunjukan kawasan hutan di wilayah Provinsi Jawa Barat perlu disesuaikan;
c.
bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dipandang perlu menunjuk
kembali Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat dengan Keputusan
Menteri Kehutanan.
1.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok - Pokok
Agraria;
2.
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
3.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
4.
Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Pelindungan Hutan;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan
Pemerintahan di Bidang Kehutanan kepada Daerah;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan
Hutan;
8.
Keputusan Presiden R.I. Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Undung;
9.
Keputusan Presiden R.I. Nomor 177 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan
Tugas Departemen;
10. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet
Gotong Royong;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
403
11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan No. 634/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan;
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Batas Hutan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Penataan
Batas Fungsi;
14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 123/Kpts-II/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kehutanan.
Memperhatikan : 1.
2.
Surat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat No. 522.81/3497/Bappeda
tanggal 4 Desember 2002 tentang tanggapan atas Surat Menteri Kehutanan
berkaitan dengan usulan kawasan hutan lindung dalam kawasan hutan.
Peta hasil rescoring Kawasan Hutan Provinsi Jawa Barat.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN Dl WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SELUAS ±
816.603 (DELAPAN RATUS ENAM BELAS RIBU ENAM RATUS TIGA)
HEKTAR.
PERTAMA
:
Menunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat seluas ± 816.603
(delapan ratus enam belas ribu enam ratus tiga) hektar.
KEDUA
:
Kawasan hutan sebagaimana dimaksud amar PERTAMA dirinci menurut fungsi
hutan dengan luas sebagai berlkut :
FUNGSI
LUAS (HEKTAR)
%
A
Hutan Konservasi
± 132.180
3,57
B
Hutan lindung
- Lereng > = 40 %
- Tinggi > = 2000 m
- Skor > = 175
- P. Miyawak
- H. Payau
± 291.306
244.234
6.535
4.723
1.161
34.653
7,86
6,59
0,94
0,12
0,03
0,94
C
Hutan Produksi
- Hutan Produksi Terbatas
- Hutan Produksi Tetap
± 393.117
190.152
202.965
10,60
5,13
5,47
Jumlah kawasan hutan
± 816.603
22 03
Luas daratan Provinsi Jawa Barat
3 .706.021
100
KETIGA
:
Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah
sebagaimana terlukis pada peta lampiran Keputusan ini yang berjudul Peta
Kawasan Hutan dan Pera iran Provinsi Jawa Barat.
KEEMPAT
:
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :
a. Kawasan hutan yang telah ditetapkan secara partial sebelum keputusan ini
tetap berlaku dengan fungsi hutan mengikuti Peta Penunjukan Kawasan
Hutan dan Perairan Provinsi Jawa Barat dalam keputusan ini.
404
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
b.
Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis karena
luasannya tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan
masih tetap berlaku.
KELIMA
:
Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan untuk mengatur
pelaksanaan pengukuran kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar
PERTAMA.
KEENAM
:
(1) Dalam hal terdapat areal atau kawasan hutan dengan tanaman pinus atau
tanaman sejenis lainnya yang berdasarkan penilalan teknis tidak cocok untuk
hutan lindung, dan berdasarkan keputusan ini ditunjuk sebagai hutan lindung,
maka tanaman pinus atau tanaman yang sejenis tersebut dapat diganti secara
bertahap dan hati-hati dengan jenis tanaman lokal campuran yang cocok
dengan fungsi hutan lindung.
(2) Penggantian hutan tanaman sebagaimana dimaksud ayat (1) sesuai dengan
petunjuk teknis yang dltetapkan oleh Kepala Badan Planologi Kehutanan.
KETUJUH
:
Dengan berlakunya keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
419/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 dinyatakan :
a. Tetap berlaku untuk Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Banten.
b. Tidak berlaku untuk Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat.
KEDElAPAN
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Juli 2003
MENTERI KEHUTANAN
MUHAMMAD PRAKOSO
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Menteri Dalam Negeri;
Menteri Pertanian;
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
Menteri Pehubungan;
Menteri Permukiman dan Prasa rana Wilayah;
Menteri Negara Lingkungan Hidup;
Kepala Badan Pertanahan Nasional;
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas;
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
Kepala Badan Koordinasl Survey dan Pemetaan Nasional;
Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan;
Gubernur Jawa Barat;
Direktur Utama PT. Perhutani (Persero);
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat;
Bupati/Walikota di seluruh Jawa Barat;
Kepala Unit III PT. Perhutani (Persero) Jawa Barat;
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/ Kota di seluruh Jawa Barat;
Kepala Unit Pelaksana Teknis Departemen Kehutanan di Jawa Barat.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
405
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
Nomor: SK. 359 /Menhut-II/2004
TENTANG
PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOMOR 435/KPTS-II/ 1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH
MENTERI KEHUTANAN,
Menimbang :
a. bahwa dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 435/
Kpts-II/ 1999 tanggal 15 Juni 1999 telah ditunjuk Kawasan Hutan di Wilayah
Provinsi Jawa Tengah seluas ± 761.560 (tujuh ratus enam puluh satu ribu lima
ratus enam puluh) hektar;
b. bahwa dalam rangka pengelolaan sumberdaya hutan berdasarkan prinsip-prinsip
kelestarian, Gubernur Jawa Tengah mengusulkan adanya peninjauan kembali
fungsi hutan di Jawa Tengah;
c. bahwa sehubungan butir b tersebut telah dilakukan peninjauan kembali
(rescoring) terhadap fungsi kawasan hutan dengan menggunakan data dasar
(kelas lereng, jenis tanah dan curah hujan) yang lebih akurat;
d. bahwa berdasarkan hasil scoring tersebut butir c terjadi perbedaan luas fungsi
hutannya;
e. bahwa kawasan hutan dan perairan di Provin di Jawa Tengah setelah dihitung
secara digital terhadap hasil scoring fungsi hutan tersebut pada butir c, maka
terjadi perubahan luas yang semula ± 761.560 (tujuh ratus enam puluh satu ribu
lima ratus enam puluh) hektar menjadi ± 757.250 (tujuh ratus lima puluh tujuh
ribu dua ratus lima puluh) hektar;
f.
Mengingat :
bahwa untuk menjamin kepastian hukum mengenai status, batas dan luas
kawasan hutan tersebut sesuai Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan, maka dipandang perlu untuk mengubah penunjukan kawasan hutan
Provinsi Jawa Tengah dengan Keputusan Menteri Kehutanan.
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960;
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990;
3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992;
4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1992;
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
407
6. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002;
10. Keputusan Presiden R.I Nornor 32 Tahun 1990;
11. Keputusan Presiden R.I Nomor 165 Tahun 2000; jo Keputusan Presiden R.I
Nomor 177 Tahun 2000;
12. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 123/Kpts-II/2001.
Memperhatikan :
Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor 522/11959 tanggal 4 Agustus 2003 perihal
perubahan fungsi kawasan hutan negara Jawa Tengah.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR
435/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH.
PERTAMA
:
Menunjuk Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Jawa Tengah
seluas ± 757.250 (tujuh ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus lima puluh) hektar.
KEDUA
:
Kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada amar PERTAMA dirinci menurut
fungsi hutan dengan luas sebagai berikut :
FUNGSI
LUAS (HEKTAR)
%
Hutan Konservasi
Kawasan Suaka Alam,
Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan Konservasl Perairan
Hutan lindung
± 126.530
± 16.413
0,51
± 110.117
± 84.430
2,59
Hutan Produksi
- Hutan Produksi Terbatas
- Hutan Produksi Tetap
± 546.290
± 183.930
± 362.360
16,78
5,65
11,13
Jumlah kawasan hutan
± 647,133
19,88
Jumlah Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan
± 757.250
-
± 3.254.900
100,00
A
B
C
Luas Daratan Provensi Jawa Tengah
KETIGA
:
Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah
sebagaimana tergambar pada peta lampiran keputusan ini.
KEEMPAT
:
Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka ketentuan di dalam Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 435/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni
1999 yang tidak bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tetap berlaku.
408
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
KELIMA
:
Keputusan ini berlaku sejak tan9gal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Oktober 2004
MENTERI KEHUTANAN
MUHAMMAD PRAKOSO
Salinan Keputusan
disampalkan kepada Yth. :
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2. Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Negara Lingkungan Hidup.
4. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasionai/Kepala Bappenas.
5. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
6. Gubernur Jawa Tengah.
7. Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan.
8. Direktur Utama Perum Perhutani.
9. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
10. Kepala Unit I Perum Perhutani Jawa Tengah.
11. Kepala Balal Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Yogyakarta.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
409
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Nomor: 171 /Kpts-II/2000
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA SELUAS 16.819,52 (ENAM BELAS RIBU DELAPAN RATUS
SEMBILAN BELAS LIMA PULUH DUA PERSERATUS) HEKTAR
MENTERJ KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,
Menimbang :
a. bahwa berdasarkan Tata Guna Hutan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
telah ditunjuk kawasan hutan secara Partial (Register);
b. bahwa atas dasar penunjukan tersebut butir a, maka sebagian kawasan hutan
telah dilakukan penataan batas di lapangan;
c. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang, maka berdasarkan hasil pemaduserasian antara Tata Guna
Hutan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP), perlu ditunjuk
kembali kawasan hutan yang merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut;
d. bahwa sehubungan hal tersebut, untuk menjamin kepastian hukum mengenai
status kawasan hutan pada Tata Ruang Wilayah Propinsi, maka dipandang perlu
untuk menunjuk kembali kawasan hutan di wilayah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta seluas 16.819,52 (enam belas ribu delapan ratus sembilan belas,
lima puluh dua perseratus) hektar dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;
4. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
411
7. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian
Urusan Pemerintahan di Bidang Kehutanan Kepada Daerah;
8. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung;
9. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Susunan Organisasi;
10. Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabinet
Persatuan Nasional;
11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 634/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan;
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Tata Batas
Hutan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman
Penataan Batas Fungsi;
14. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 002/Kpts-II/2000
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Memperhatikan : 1. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1992
tentang Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta;
2. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2221/Bangda tanggal 9 September
1998 tentang Pemaduserasian Tata Guna Hutan Kesepakatan dan Rencana Tata
Ruang Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
3. Surat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
188.44/227 tanggal 26 April 1999 perihal persetujuan Pemaduserasian Tata
Guna Hutan Pada Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1992;
4. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun
1999 tentang Pemaduserasian Tata Guna Hutan dan Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
412
:
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA SELUAS 16.819,52 (ENAM BELAS RIBU
DELAPAN RATUS SEMBILAN BELAS LIMA PULUH DUA PERSERATUS)
HEKTAR.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
PERTAMA
:
Menunjuk kembali kawasan hutan di wilayah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta seluas 16.819,52 (enam belas ribu delapan ratus sembilan belas,
lima puluh dua perseratus) hektar.
KEDUA
:
Kawasan hutan sebagaimana dimaksud amar PERTAMA dirinci menurut fungsi
hutan dengan luas sebagai berikut:
A. Kawasan Suaka Alam dan :
Kawasan Pelestarian Alam
1. Cagar Alam
2. Suaka Margasatwa
3. Taman Wisata Alam
175,08 hektar.
615,60 hektar.
119,66 hektar.
B. Hutan Lindung
2.057,90 hektar.
C. Hutan Produksi
13.851,28 hektar.
JUMLAH
16.8 19,52 hektar.
KETIGA
:
Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah
sebagaimana terlukis pada peta lampiran yang berjudul Peta Kawasan Hutan
dan Perairan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, skala 1:250.000 yang
merupakan bagian tak terpisahkan dengan keputusan ini.
KEEMPAT
:
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :
a.
Kawasan hutan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di dalam
kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA
masih tetap berlaku.
b.
Kawasan Hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis
tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih
tetap berlaku.
KELIMA
:
Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan
untuk mengatur pelaksanaan penataan batas di lapangan atas kawasan hutan
sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA.
KEENAM
:
Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka Tata Guna Rutan tentang
Penunjukan Secara Partial (Register) areal hutan di Wilayah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, dinyatakan tidak berlaku lagi.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
413
KETUJUH
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
SOEPRAYITNO, SH.
NIP. 080020023.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Juni 2000
MENTERI KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN,
Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMAIL, MSc.
Salinan Keputusan ini
disampaikan kepada Yth. :
1. Sdr. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Sdr. Menteri Dalam Negeri;
3. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi;
4. Sdr. Menteri Perhubungan;
5. Sdr. Menteri Pertanian;
6. Sdr. Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan;
7. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup;
8. Sdr. Kepala Badan Pertanahan N asional;
9. Sdr. Pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
10. Sdr. Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.
11 . Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta;
12. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
13. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
14. Sdr. Bupati Kepala Daerah Tingkat II wilayah Propinsi D.I Yogyakarta.
15. Sdr. Kepala Unit Pelaksana teknis lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
16. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Daerah Tingkat II/Kepala Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah
Daerah Tingkat II Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
414
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: SK.395/Menhut- II/2011
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR
417 /Kpts-II/1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH
PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
SELUAS 1.357.206,30 (SATU JUTA TIGA RATUS LIMA PULUH TUJUH RIBU DUA
RATUS ENAM DAN TIGA PULUH PERSERATUS) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang:
a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/
Kpts-II/1999 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Jawa Timur
seluas ± 1.357.206,30 (satu juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus enam
dan tiga puluh perseratus) hektar;
b. bahwa kawasan hutan di Provinsi Jawa Timur perlu dilakukan pemutakhiran
dengan mengakomodasikan perubahan kawasan hutan akibat tata batas kawasan
hutan, perubahan peruntukan kawasan hutan, perubahan fungsi kawasan hutan,
dan penunjukan kawasan hutan secara parsial;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf
b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999
tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur seluas 1.357.206,30 (satu juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus
enam dan tiga puluh perseratus) hektar;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008;
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
415
6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
8. Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
13. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
14. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon
I Kementerian Negara;
15. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II;
16. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan;
Memperhatikan : 1. Surat Gubernur Jawa Timur Nomor 414.34/7495/202.6/2010 tanggal 20
Menetapkan Oktober 2010 hal Permohonan Persetujuan Substansi Kehutanan;
2. Surat Menteri Kehutanan Nomor S. 581/Menhut-VII/2010 tanggal 11 November
2010 hal Persetujuan Substansi Kehutanan.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
416
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR
417/KPTS-II/1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN 01
WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR SELUAS
1.357.206,30 (SATU JUTA TIGA RATUS LIMA PULUH TUJUH RIBU DUA
RATUS ENAM DAN TIGA PULUH PERSERATUS) HEKTAR.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999
tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur seluas
1.357.206,30 (satu juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus enam dan tiga puluh perseratus) hektar,
diubah sebagai berikut :
1.
Ketentuan Amar PERTAMA diubah sehingga keseluruhan Amar PERTAMA berbunyi sebagai
berikut:
PERTAMA : Kawasan hutan dan konservasi perairan di wilayah Provinsi Jawa Timur seluas ±
1.361. 146 (satu juta tiga ratus enam puluh satu ribu seratus empat puluh enam) hektar.
2.
Ketentuan Amar KEDUA diubah sehingga keseluruhan Amar KEDUA berbunyi sebagai berikut:
KEDUA : Kawasan hutan sebagaimana dimaksud Amar PERTAMA dirinci menurut fungsi dengan
luas sebagai berikut:
a.
Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam (KSA/KPA)
1) Daratan
: ± 230.126 hektar (4,80 %)
2) Perairan
: ± 3.506 hektar (0,07 %)
b.
Hutan Lindung (HL)
c.
Hutan Produksi Tetap (HP) : ± 782.772 hektar (16,31 %)
: ± 344.742 hektar (7,18 %)
Jumlah Kawasan Hutan
: ± 1.361.146 hektar (28,36 %)
Areal Penggunaan Lain
: ± 3.438.923 hektar (71,64 %)
Luas Jawa Timur
: ± 4.800.069 hektar (100 %)
3.
Ketentuan Amar KEEMPAT diubah sehingga keseluruhan Amar KEEMPAT berbunyi sebagai
berikut:
KEEMPAT : a. kawasan hutan yang telah ditatabatas dan atau ditetapkan secara parsial sebelum
Keputusan ini tetap berlaku.
b. kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat
dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan tetap berlaku.
c. dalam proses tukar menukar kawasan hutan dan proses pinjam pakai kawasan
hutan yang telah disetujui/ditunjuk/dilepaskan yang secara teknis tidak dapat
dilukiskan dalam peta lampiran keputusan ini, maka sebagai acuannya digunakan
dokumen yang terkait Perjanjian Tukar Menukar/Berita Acara Tukar Menukar/
Perjanjian Pinjam Pakai/Berita Acara Serah Terima.
d. dalam hal batas kawasan hutan berimpit dengan batas-batas alam sungai, pantai
atau danau, maka batas kawasan hutan bersifat dinamis mengikuti fenomena
alam perubahan batas alam tersebut.
4.
Ketentuan Amar KELIMA diubah sehingga keseluruhan Amar KELIMA berbunyi sebagai berikut:
KELIMA : Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan untuk mengatur
pelaksanaan penataan batas dan penetapan kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada Amar
PERTAMA sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014
417
Pasal II
(1) Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999 tetap berlaku sepanjang
tidak diubah berdasarkan Keputusan ini.
(2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Juli 2011
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Krisna Rya, S.H., M.H.
NIP.19590730 199003 1 001
ZULKIFLI HASAN
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
3. Menteri Dalam Negeri.
4. Menteri Pertanian.
5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
6. Menteri Perhubungan.
7. Menteri Pekerjaan Umum.
8. Menteri Lingkungan Hidup.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas.
11. Kepala Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional.
12. Gubernur Jawa Timur.
13. Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan.
14. Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan.
15. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan.
16. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
17. Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial.
18. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan.
19. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
20. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan.
21. Para Bupati di Provinsi Jawa Timur.
22. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.
23. Para Kepala Dinas Kabupaten yang membidangi kehutanan di Provinsi Jawa Timur.
24. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Jawa-Madura.
418
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014