Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.. Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi. Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran. A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970) Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
A solas con el universo © 2014 Óscar Enrique Muñoz Publicado por Mandala Ediciones Todos los derechos reservados. Ninguna parte de esta publicación puede ser reproducida o transmitida en forma alguna, electrónica o mecánica, ya sea mediante fotocopias, grabación analógica o digital, ni por cualquier otro medio de almacenamiento y retirada de información sin el permiso por escrito de su editor.
Kertas peperiksaan Matematik Tahun 1 untuk kelas DLP. Ini versi yang telah ditambah baik.
My contribution to a forum on How the West Came to Rule: The Geopolitical Origins of Capitalism by Alexander Anievas and Kerem Nişancıoğlu.
System, 1980
Kuhn articulates a theory of intellectual change that has had significant impact on the history of science. According to Kuhn, once scientific communities have reached a certain level of maturity, they begin to operate on the basis of "some implicit body of intertwined theoretical and methodological belief" ' that he calls aparadigm. The paradigm is the shared conception of what is possible, the boundaries of acceptable inquiries, the limiting cases. The development of a successful paradigm enables a scientific community to maintain and share criteria for the selection of problems which might be amenable to solution. It allows a number of "local road maps" to be drawn up, tested and validated by many independent researchers. When difficulties arise, when conflicts occur, and when an extraordinary set of investigations begins which leads to a new set of commitments, to a new world view, to a new paradigm, a scientific revolution is taking place. 2 The "comprehension approach" to foreign language teaching is more than a simple switch from an emphasis on speaking to an emphasis on listening. It is more than a shift from one language skill to another. Rather, it is a fundamental shift in the basic assumptions underlying the psychological and linguistic framework from which language teaching methodologies emerge. It is a shift in what is meant by the term "language" and a shift in what is meant by the term "learning". It involves a shift in our assumptions about the "nature of man" and the "nature of mind". It is what Kuhn calls a shift in "the standard by which the profession determines what should count as an admissible problem or a legitimate problem solution". 3 The "comprehension approach" involves what Kuhn has termed a "paradigm shift", a "scientific revolution". During and right after World War II, paradigm shifts took place in the fields of linguistics and psychology; and for over two decades much of the foreign language instruction which took place in the United States reflected those shifts. The new orthodoxy has been labelled, with some inevitable confusion, "the oral approach", "the linguistic method", "the New Key", and "audiolingualism". Nelson Brooks, who coined the term "audio-lingual", has since claimed that he only meant to refer to the "sound" language as contrasted to the "written" form when he used the term.' But the basic change in the goals of foreign language teaching, the basic change in the methodology of foreign language teaching, the basic change in the paradigm guiding the foreign language teaching community which took place in the 1940's and the 1950's, was far more than a shift from the written form to the sound form. It was also a shift from a psychological paradigm which focused on the *Presented at the Fifth World Congress of Applied Linguistics,
GUATEMALA LISBOA MÉXICO NUEVA YORK PANAMÁ SAN JUAN SANTAFÉ DE BOGOTÁ SANTIAGO SAO PAULO AUCKLAND -HAMBURGO -LONDRES MILÁN MONTREAL NUEVA DELHI PARb SAN FRANCISCO SIDNEY SINGAPUR ST. LOUlS TOKIO -TORONTO INGENIERÍA DEL SOFTWARE. Un enfoque práctico. (5: edición) No está permitida la reproducción total o parcial de este libro, ni su tratamiento informático, ni la transmisión de ninguna forma o por cualquier medio, ya sea electrónico, mecánico, por fotocopia, por registro u otros métodos, sin el permiso previo y por escrito de los titulares del Copyright. DERECHOS RESERVADOS O 2002, respecto a la quinta edición en español, por McGRAW-HILLDNTERAMERICANA DE ESPANA, S . A. U. Edificio Valrealty, l.a planta Basauri, 17 28023 Aravaca (Madrid) Traducido de la quinta edición en inglés de SOFTWARE ENGINEERING. A Practitioner's Approach. European Adaptation ISBN: 0-07-709677-0 Copyright O MMI, by The McGraw-Hill Companies ISBN: 84-481-3214-9 Depósito legal: M. 42.852-2001 Editora: Concepción Femández Madrid Diseño de cubierta: Design Master Dima Compuesto en FER Impreso en: Imprenta FARESO. S. A. IMPRESO EN ESPANA -PRINTED IN SPAIN ACERCA DEL AUTOR, XXIII PREFACIO, XXV PRÓLOGO A LA CUARTA EDICIÓN EN ESPAÑOL, XXIX PRÓLOGO A LA QUINTA EDICIÓN EN ESPAÑOL, XXXIII UTILIZACI~N DEL LIBRO, XXXVII PARTE PRIMERA: EL PRO DUCTO Y EL PROCESO CAP~TULO 1. EL PRODUCTO, 3 CAP~TULO 2. EL PROCESO, 13 PARTE SEGU NDA: GESTIÓN DE PROYECTOS DE SOFTWARE CAP~TULO 3. CONCEPTOS SOBRE GESTIÓN DE PROYECTOS, 37 CAP~TULO 4. CAPITULO 5. CAPITULO 6. CAPITULO 7. CAPITULO 8. CAPITULO 9. PROCESO DE SOFTWARE Y MÉTRICAS DE PROYECTOS, 53 PLANIFICACIÓN DE PROYECTOS DE SOFTWARE, 77 ANÁLISIS Y GESTIÓN DEL RIESGO, 97 PLANIFICACIÓN TEMPORAL Y SEGUIMIENTO DEL PROYECTO, 111 GARANTIA DE CALIDAD DEL SOFTWARE (SQAICCS), 131 GESTIÓN DE LA CONFIGURACIÓN DEL SOFTWARE (GCSISCM), 151 PARTE TERCERA: MÉTODOS co NVENCIONALES PARA LA INGENIER~A DEL SOFTWARE CAP~TULO 10. CAPITULO 11. INGENIERIA DE SISTEMAS, 165 CONCEPTOS Y PRINCIPIOS DEL ANALISIS, 181 CONCEPTOS Y PRINCIPIOS DE DISENO, 219 CAP~TULO 12. MODELADO DEL ANÁLISIS, 199 CAP~TULO 13. CAPITULO 14. DISENO ARQUITECTÓNICO, 237 CAPITULO 15. CAP~TULO 16. CAP~TULO 17. CAPITULO 18. CAP~TULO 19. CAPITULO 20. CAPITULO 21. CAPITULO 22. CAPITULO 23. CAPITULO 24. CONCEPTOS Y PRINCIPIOS ORIENTADOS A OBJETOS, 343 ANÁLISIS ORIENTADO A OBJETOS, 361 DISENO ORIENTADO A OBJETOS, 379 PRUEBAS ORIENTADAS A OBJETOS, 407 MÉTRICAS TÉCNICAS PARA SISTEMAS ORIENTADOS A OBJETOS, 421 PARTE OUINTA: TEMAS AVANZADOS EN INGENIER~A DEL SOFTWAW , CAPITULO 25. MÉTODOS FORMALES, 435 CAP~TULO 26. CAP~TULO 27. INGENIERIA DEL SOFTWARE DE SALA LIMPIA, 459 INGENIERIA DEL SOFTWARE BASADA EN COMPONENTES, 473 CLIENTEISERVIDOR, 491 CAP~TULO 28. CAP~TULO 29. INGENIER~A WEB, 521 INGENIER~A DEL SOFTWARE DEL COMERCIO ELECTR~NICO V CONTENIDOS A PRIMERA VISTA CAP~TULO 30. REINGENIERIA, 541 CAPITULO 31. INGENIER~A DEL SOFTWARE ASISTIDA POR COMPUTADORA, 559 CAP~TULO 32. PERSPECTIVAS FUTURAS, 573 APÉNDICE, 581 ÍNDICE, 589 VI ACERCA DEL AUTOR, XXIII PREFACIO, XXV PRÓLOGO A LA CUARTA EDICIÓN EN ESPAÑOL, XXIX PRÓLOGO A LA QUINTA EDICIÓN EN ESPAÑOL, XXXIII UTILIZACIÓN DEL LIBRO, XXXVII
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keputusan program peningkatan kesejahteraan pegawai melalui pemberian uang makan bagi pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta. Metode penelitian disusun untuk menggali argumen-argumen para aktor yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Data dianalisis secara interaktif dengan model struktur argumen sehingga keseluruhan argumen dapat dipetakan dan asumsi-asumsi yang digunakan oleh para aktor dalam pengambilan keputusan dapat diketahui. Penelitian ini menemukan; a) Rendahnya pendapatan pegawai Kota Yogyakarta Program golongan I, II, dan tenaga bantuan/honorer (naban) yang berjumlah 4000 orang atau 48,1% dari keseluruhan pegawai, dimana per bulan hanya memperoleh rata-rata gaji dan tunjangan di bawah Rp 1 juta, mendorong perlunya program peningkatan kesejahteraan pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta. Namun, program peningkatan kesejahteraan tidak diperkenankan melalui uang makan yang belum diatur untuk pegawai daerah. Pendapatan tambahan diperoleh melalui tambahan penghasilan yang secara formal prosedural diatur dan diperbolehkan. b) Rasionalitas substantif Pemerintah Kota untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai (mission driven) dan penolakan Gubernur yang lebih mengutamakan aspek formal dan kebijakan (rule driven) menunjukkan adanya tarik-menarik antara pendekatan dalam pengambilan keputusan. Aspek kepatuhan terhadap peraturan lebih mengemuka dibandingkan dengan rasionalitas untuk meningkatkan kesejahteraan sehingga uang makan tidak diperbolehkan karena ketiadaan dasar hukum (legalitas) dan menghindari terjadi kecemburuan antar daerah (kebijakan). Kata kunci: inovasi, kebijakan, kesejahteraan pegawai A. Pendahuluan Peraturan Menteri Keuangan nomor 22/PMK.05/2007 tentang Pemberian Uang Makan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) memberi inisiatif Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menganggarkan uang makan kepada pegawai di lingkungannya.
H-Environment, H-Net Reviews, 2024
DPCE On line: Note e commenti , 2024
Journal of Services Research-Vedatya, 2024
Saeculum Christianum, 2024
International Dairy …, 2008
HAYATI Journal of Biosciences
Journal of Chromatography & Separation Techniques, 2012
Revista de estudios jurídicos y criminológicos, 2022
Management de la logistique internationale : Techniques d’import et d’export, 2025
Energy and Power Engineering, 2014
Journal of Business Management and Economic Research, 2019
SSRN Electronic Journal, 2005