Academia.eduAcademia.edu

PENTINGNYA PENGEMBANGAN DIRI DAN SYARAT UNTUK SUKSES

Sikap pengembangan diri perlu dibangun karena menentukan keberhasilan kita dalam dunia kerja maupun kehidupan sosial. Sikap hidup menentukan tindakan, pola hubungan dengan orang lain, perlakuan yang kita terima dari orang lain, keberhasilan dan kegagalan, menentukan hasil akhir, cara pandang yang positif dan optimis.

PENTINGNYA PENGEMBANGAN DIRI DAN SYARAT UNTUK SUKSES (Personality Development) Kata Pengantar Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan karya tulis yang berjudul Pentingnya Pengembangan Diri, Syarat untuk Sukses, dan Kasus PHK. Karya tulis ini diajukan guna memenuhi tugas UAS untuk mata kuliah Personality Development yang diampu oleh Ibu Eris Dianawati, S.Pd, MM. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya tulis ini disusun berdasarkan rangkuman dari beberapa sumber-sumber informasi dan media elektronik yang berkaitan dengan masalah pengembangan diri, syarat untuk sukses, dan kasus PHK. Begitu pula materi yang disampaikan pun sesuai dengan pengetahuan tersebut. Dengan bahasa dan uraian yang sederhana serta penjelasan yang sistematis, karya tulis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran dan memenuhi target pencapaian sebagai tugas UAS dari mata kuliah Personality Development. Karya tulis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi penulis dan juga bagi semua pihak untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan. Penyusun DAFTAR ISI Halaman Judul 1 Kata Pengantar 2 Daftar Isi 3 BAB I Pendahuluan 4 BAB II Pentingnya Pengembangan Diri, Syarat Sukses, dan Kasus PHK 5 Pentingnya Pengembangan Diri 5 Syarat untuk Sukses 10 Kasus PHK 12 BAB III Kesimpulan 14 Daftar Pustaka 15 BAB I PENDAHULUAN Dunia masa depan adalah dunia tanpa batas. Kemajuan teknologi dan terbukanya dunia informasi membuat hubungan antara satu negara dengan negara lain tidak lagi dibatasi oleh jarak. Begitu juga dengan negara Indonesia yang merupakan bagian dari masyarakat dunia mau tidak mau pun merasakan dampak baik secara positif maupun negatif, yang diakibatkan oleh adanya berbagai perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia baik praktisi bisnis, eksekutif, pejabat pemerintahan, dan aktivis dari berbagai bidang tidak hanya dituntut untuk memiliki visi, pengetahuan konseptual, kemampuan manajerial, dan teknik-teknik jitu, melainkan juga harus memiliki kemantapan kepribadian dan kemampuan membina hubungan interpersonal untuk menghadirkan profesionalisme di dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Dengan kata lain, kita dituntut untuk mampu melakukan pengembangan diri yang akan menjadi salah satu satu syarat sukses kita dalam menghadapi globalisasi dunia modern. Semua hal itu dibutuhkan dan perlu dikembangkan dalam rangka mengoptimalkan upaya kita untuk mencapai sukses masa depan sekaligus dapat meningkatkan citra organisasi tempat kita berada. Pengembangan diri melalui peningkatan kinerja dan profesionalisme berkaitan erat dengan pengembangan berbagai elemen sumber daya manusia ke arah yang lebih berkualitas. Langkah awal yang perlu ditempuh adalah pengembangan potensi yang dimiliki setiap individu melalui peningkatan vision-passion-belief. Selain itu, penampilan elegan yang selaras dengan citra eksekutif, pemahaman etiket yang berlaku secara internasional, pemanfaatan bahasa tubuh secara tepat, dan kemampuan berkomunikasi secara andal merupakan faktor-faktor yang mutlak dimiliki seorang individu untuk dapat tampil dan hadir secara profesional. BAB II PENTINGNYA PENGEMBANGAN DIRI, SYARAT SUKSES, DAN KASUS PHK Pentingnya Pengembangan Diri Dalam dunia bisnis, yang sering dibahas adalah masalah modal, marketing, keuangan, promosi, dan hal-hal teknis lainnya yang langsung kelihatan. Padahal di sisi lain yang sangat penting dan sangat berperan dalam menentukan kesuksesan seorang pebisnis yaitu masalah karakter dan kepribadian. Inilah yang banyak menyebabkan jatuhnya seorang pengusaha. Kalau karakter seseorang bermasalah, maka sebagus apapun faktor lain (marketing, keuangan, promosi) jadi tidak akan bermakna. Untuk itu kita harus memperkokoh pondasi kita sebagai seorang pebisnis dengan memperkuat karakter dan kepribadian kita yaitu dengan pengembangan diri sehingga bisa meningkatkan profesionalisme kerja. Pengembangan diri dapat membuat seseorang memiliki pribadi yang dewasa dan mandiri. Pribadi dewasa yang dimaksud mencakup kedewasaan jasmani, rohani, emosional, intelektual juga sosial. Sedangkan pribadi mandiri adalah seseorang yang tahu apa yang dilakukannya dan sadar benar tentang tujuan hidupnya. Pengembangan diri perlu diawali dengan mengetahui latar belakang apa yang kita miliki. Secara umum pribadi memiliki dua kutub eksistensi diri. Pertama, eksistensi individual yang meliputi rasa berhak untuk mengemukakan diri, ingin dihargai dan diakui. Kedua, adalah eksistensi sosial yaitu kita dituntut mampu menyesuaikan diri pada norma-norma yang berlaku dalam lingkungan. Apabila kedua kutub ini tidak seimbang, terjadilah kondisi mental yang tidak sehat. Sebaliknya jika dua kutub tersebut seimbang, maka kondisi mental yang sehat akan dimiliki oleh orang yang bersangkutan. Kondisi ini memungkinkan ia melakukan perjuangan dan menerima tantangan hidup dan ia akan mampu mencapainya. Pengembangan diri yang baik mampu meningkatkan profesionalisme kerja seseorang. Profesionalisme berkaitan erat sekali dengan masalah kinerja. Dengan profesionalisme seseorang pasti mampu memperlihatkan kinerja yang berkualitas. Oleh karena itu, kinerja merupakan tolik ukur kadar profesionalisme. Dengan demikian untuk dapat hadir secara profesioanl, anda harus menunjukkan kualitas kinerja yang baik.dalam artian kita harus mampu melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Untuk bisa mencapai hal itu maka pertama-tama yang harus kita lakukan adalah mengenal diri sendiri. Upaya ini perlu kita lakukan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan pribadi yang sebenarnya kita miliki. Kekuatan itu dapat berbentuk pengetahuan, keterampilan, kemampuan bergerak, dan sebagainya. Kekuatan pribadi yang kita perlihatkan akan menentukan citra diri kita yang sebenarnya. Langkah selanjutnya yang dibutuhkan untuk membentuk profesionalisme adalah pengevaluasian dan pengembangan potensi kekuatan yang dimiliki. Pada proses pengenalan diri, terdapat empat kriteria dalam diri kita yang secara berurutan terbentuk menjadi satu roda, dengan masing-masing unsur bersifat saling melengkapi. Jika kita menelusuri kriteria itu satu demi satu sembari berputar mengikuti putaran roda maka niscaya kesuksesan terbentang mantap di depan mata kita. Keempat kriteria tersebut adalah: Penampilan fisik Penampilan fisik dapat dilihat dari dua kelompok, yang pertama bersifat statis artinya susah untuk diubah, kalaupun harus diubah membutuhkan upaya yang tidak ringan. Yang kedua bersifat dinamis artinya dapat diubah dan diatur sedemikian rupa agar selalu selaras dengan kehendak kita. Apabila kita ingin memperbaiki dan mengubah penampilan fisik secara keseluruhan, bukan hanya wajah, tubuh, dan sejenisnya saja yang mendapat perhatian, melainkan ekspresi wajah, suara, dan sejenisnya pun harus diperhatikan secara seksama. Sifat Sifat sangat dekat hubungannya dengan penampilan fisik, di antara keduanya terdapat hubungan saling mempengaruhi dan saling mengisi. Dari penampilan fisik keseluruhan, kita dapat memperkirakan sifat seseorang, atau sifat seseorang tercermin melalui penampilan fisiknya. Pekerjaan Kita harus menggunakan pola pikir yang berbeda, yaitu bahwa “pekerjaan” bukan hanya ditentukan oleh pengetahuan dan ketrampilan saja, melainkan faktor fisik dan sifat juga berpengaruh besar terhadap kesesuaian pekerjaan. Status Sosial Status sosial tidak ditentukan hanya melalui sudut pandang orang lain, melainkan ditentukan oleh diri sendiri. Diri kita yang berhak menentukan status sosial yang layak kita sandang, karena kitalah yang paling tahu tentang diri kita sendiri. Status sosial positif hanya dapat terwujud bila kita mampu menggabungkan sudut pandang pribadi menyangkut proyeksi citra diri kita sendiri dengan sudut pandang dari keluarga, teman, dan masyarakat di sekitar kita supaya terdapat kesesuaian antara keinginan kita dengan apa yang mereka tuntut dari diri kita. Setelah kita mampu mengenali diri kita sendiri, langkah yang selanjutnya adalah membangkitkan kekuatan diri sendiri. Kunci pertama yang harus kita miliki dalam rangka membangkitkan kekuatan untuk dipergunakan menapaki perjalanan mencapai kesuksesan adalah: Ketrampilan teknis Merupakan perangkat teoritis yang harus dimiliki seseorang agar mampu melaksanakan pekerjaan pada bidang-bidang tertentu. Ketrampilan ini diperoleh melalui proses belajar pada bidang-bidang tertentu yang diminati. Ketrampilan manajerial Merupakan ketrampilan konseptual dan aplikatif untuk mengelola dan memanfaatkan berbagai macam sarana dan fasilitas yang menjadi pendukung bidang pekerjaan kita. Ketrampilan interpersonal Merupakan ketrampilan untuk berhubungan dengan orang banyak secara harmonis dan asertif. Ketrampilan ini dapat diperlihatkan secara nyata dalam mengadakan kerja sama, negosiasi, membangun jaringan kerja, dan sebagainya. Apabila kita sudah mampu membangkitkan kekuatan yang kita miliki, sekarang saatnya bagi kita untuk menerapkan kekuatan pribadi agar selalu tampil menarik. Ada sebuah rahasia yang membuat orang dapat menjadi magnet bagi kalangan tertentu yaitu “VPB Continuum” yaitu vission (visi), passion (semangat), dan belief (keyakinan). Visi disini adalah visi dalam pengertian manajemen action yang artinya bukan hanya apa yang dilihat tetapi sebetulnya juga apa yang diimpikan. Visi sebaiknya ditunjang dengan eksistensi semangat (passion) yang bagus, yang tentunya membuat pribadi kita semakin mempesona. Dorongan kuat untuk meningkatkan daya tarik dapat dibentuk lebih lanjut apabila kita melengkapi diri dengan keyakinan (belief) terhadap kemampuan sendiri. Dengan kata lain selalu tampil penuh percaya diri. Untuk menunjang agar VPN Continuum dapat diwujudkan secara nyata maka kita harus mengetahui kelemahan dan kekuatan diri sendiri, sehingga dengan demikian kita mampu untuk senantiasa mengembangkan diri, dan dapat mendayagunakan segenap kekuatan yang ada secara positif sekaligus mengurangi kelemahan yang kita miliki. Hal lain yang dibutuhkan dalam upaya menjadikan diri kita selalu menarik adalah kita harus memiliki sesuatu yang dianggap istimewa oleh orang lain (keahlian). Berbekal visi, misi, dan peran itulah kita mengembangkan diri. Bidang yang kita kembangkan antara lain: Integritas Diri Merupakan sikap yang melekat pada diri kita yang membuat kita mampu tampil dan bekerja secara utuh, tak terpecah antara lahir dan batin, antara kata dan perbuatan, antara prinsip dan tindakan, antara cita-cita dan kenyataan. Kedisiplinan Merupakan sikap menundukkan diri pada prinsip-prinsip hidup yang diyakini dan dipegang. Jika kita berpegang pada prinsip, kita mendapat patokan dan tuntunan hidup untuk mewujudkan visi, mewujudkan misi, dan melaksanakan peran kita. Kegigihan dan Kebijaksanaan Dengan sikap gigih, pribadi kita ditempa, tekad kita diperkuat, dan motivasi kita diperkokoh. Sedangkan dengan kebijaksanaan kita akan mampu mengambil resiko, tetapi sudah mempertimbangkan masak-masak segala konsekuensi negatif dan positifnya. Etika Kerja Merupakan pemikiran yang mendalam mulai dari sebab sampai alasan yang terakhir mengenai lingkup, seluk beluk, makna, tujuan, manfaat, cara melaksanakan, dan dampak kerja bagi pribadi manusia, masyarakat, dan dunia. Syarat untuk Sukses Sukses adalah cita-cita atau harapan yang senantiasa diimpi-impikan oleh segenap orang dalam setiap lini kehidupan mereka. Harapannya tentu agar kebahagiaan senantiasa menaungi mereka. Karenanya tidak sedikit orang yang mati-matian mengerahkan seluruh potensi diri, waktu, tenaga, bahkan nyawa sekalipun demi meraih kesuksesan tersebut. Sukses sangat kompleks dan beragam tergantung pola pikir yang melandasinya. Bagi kaum materialisme misalnya yang menjadi materi sebagai standar kesuksesan akan berpendapat bahwa orang sukses adalah mereka yang memiliki harta melimpah, jabatan yang tinggi, dan lain sebagainya. Intinya kesuksesan diimbangi dengan sedikit banyaknya materi yang dimiliki oleh seseorang. Selain dilihat dari segi materi, ada berbagai macam jenis kesuksesan lain yang bisa dicapai oleh seseorang. Menurut A.B. Susanto dapat berbicara di depan forum dengan baik merupakan salah satu bentuk kesuksesan. Karena banyak orang yang pandai namun tidak memiliki kemampuan untuk tampil sebagai pembicara publik, bahkan dalam forum kecil yang dihadiri oleh rekan-rekan kerja sendiri. Menyatakan sesuatu dengan baik, bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Namun, bukan berarti sulit untuk dicapai. Cara yang dapat ditempuh sederhana saja, pertama-tama kita harus menghentakkan diri kita sendiri dengan suatu prinsip bahwa mulut kita harus dipergunakan untuk berbicara. Kedua adalah kesadaran bahwa setiap manusia harus berbicara. Oleh karena itu janganlah ragu untuk mengungkapkan isi kepala kita kepada khalayak luas. Salah satu metode istimewa yang bisa kita gunakan yaitu metode “SPEAK”, yang merupakan kunci yang memungkinkan seseorang dapat tampil secara cemerlang sebagai pembicara di depan audiens. SPEAK yaitu Sincerity, Practice, Enthusiasm, Ability, dan Knowledge. Berbicara berdasarkan kandungan pengetahuan sendiri merupakan cara terbaik untuk tampil sukses sebagai pembicara publik dan apa yang dibicarakan benar-benar muncul dari dasar hati yang terdalam. Bukan rahasia lagi banyak orang menolak untuk berbicara di depan forum bukan karena mereka tidak mau tampil, melainkan karena mereka takut untuk tampil. Untuk menghindari hal tersebut, kita harus melakukan persiapan matang dan memiliki perencanaan yang baik tentang apa yang harus kita lakukan di atas podium. Jangan pula memperlihatkan sikap yang kurang menyenangkan akibat kegugupan kita di atas podium, karena sikap tersebut akan mempengaruhi citra diri kita secara keseluruhan. Cara terbaik mengendalikan kegugupan adalah mengatur pernapasan yang membuat anda tenang kembali. Pembicara yang baik adalah pembicara yang mampu berbicara dengan spontanitas tinggi. Suara kita menunjukkan ekspresi diri kita, dengan suara yang berkualitas dan powerfull kita dapat mengekspresikan diri secara maksimal. Uraian di atas menjelaskan tentang kesuksesan dalam berbicara di depan forum, untuk yang selanjutnya adalah kesuksesan dalam pekerjaan. Berikut akan dijelaskan 4 syarat untuk bisa mencapai kesuksesan tersebut: Profesionalism (profesionalisme) Yakni tepat waktu, melakukan persiapan yang baik, dan tidak menunda segala sesuatu yang bisa kita kerjakan sekarang. Passion (semangat) Kecintaan kita pada pekerjaan, kalau kita mempunyai passion, maka pekerjaan kita akan jauh terasa lebih ringan dan menyenangkan dan kita lebih menikmati waktu mempersiapkan dan melakukannya, bukan lagi sebagai beban. Personality (kepribadian) Kita harus cocok dengan pekerjaan kita, meski begitu kita harus berbeda dengan orang lain. Kita harus punya otentik sendiri yang berbeda dengan orang lain. Purpose (tujuan) Kita harus mempunyai tujuan yang jelas dalam melakukan segala sesuatu, agar bisa mengambil langkah dengan tepat. Kasus PHK Pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pemecatan adalah hal yang paling ditakuti oleh setiap pekerja atau karyawan di berbagai perusahaan. Oleh karena itu perlu diusahakan menghindari PHK agar kejadian yang dianggap sebagai tragedi besar ini tidak akan terjadi pada diri kita. Terdapat 3 point penting yang perlu diperhatikan oleh setiap karyawan dan tidak boleh dilupakan, yaitu: Disiplin Jika jam kerja dimulai pukul delapan pagi, usahakan sekitar sepuluh menit sebelumnya sudah hadir. Waktu sepuluh menit itu bisa dipakai untuk merapikan diri setelah dalam perjalanan riasan wajah atau rambut dan pakaian terkena angin atau karena harus berdesak-desakan dengan orang lain di dalam angkutan umum. Jika ada halangan yang tidak bisa dihindari dan membuat kita terlambat ke kantor sebaiknya hubungi bagian yang mengurus absensi karyawan dan beritahukan jika kita datang terlambat dan alasan yang tepat. Bila atasan mengetahui kita lebih sering melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya langsung dengan pekerjaan serta meninggalkan kantor tanpa alasan yang jelas, atasan punya hak untuk memberikan peringatan, bila tidak digubris surat pemecatan segera dikirim kepada kita. Menghindari korupsi Korupsi menjadi penyebab utama kita dipecat dengan cara yang tidak hormat, apapun alasannya jangan sekali-kali menyalahgunakan wewenang dan tanggung jawab maupun kepercayaan yang sudah diberikan kepada kita. Dan yang namanya korupsi tidak selalu berhubungan dengan keuangan melainkan memakai fasilitas kantor yang tidak punya hubungannya dengan pekerjaan juga merupakan jenis korupsi dalam bentuk yang lain. Segera menyelesaikan masalah Apabila di tempat kerja sedang punya masalah, jangan menjadikan masalah tersebut menjadi besar dan berlarut-larut. Misalnya jika ada perbedaan pandangan dengan teman, bisa dibicarakan secara baik-baik. Bukan dengan cara mengadu pada teman yang lain dan memusuhinya. Hal ini bisa membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif. Bila atasan menganggap kita sebagai biang keladi permasalahan, maka tanpa ampun lagi surat PHK akan segara terbang ke meja kerja. BAB III KESIMPULAN Sikap pengembangan diri perlu dibangun karena menentukan keberhasilan kita dalam dunia kerja maupun kehidupan sosial. Sikap hidup menentukan tindakan, pola hubungan dengan orang lain, perlakuan yang kita terima dari orang lain, keberhasilan dan kegagalan, menentukan hasil akhir, cara pandang yang positif dan optimis. Sikap kita saat ini merupakan hasil dari sikap-sikap kita selama ini. Segala aktivitas ditentukan oleh niat dan seseorang akan menuai hasil aktivitasnya sesuai dengan niatnya. Kesuksesan kita peroleh tidak lepas dari awal proses pengembangan diri kita sendiri. Jika kita mampu mengembangkan diri dengan baik, maka kita akan mampu mendorong diri kita untuk menuju sukses. Empat syarat mencapai kesuksesan : Profesionalism (profesionalisme), Passion (semangat), Personality (kepribadian) dan Purpose (tujuan). Kegagalan kita dalam melakukan pengembangan diri pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerja kita dan membawa dampak buruk pada diri kita. Dalam lingkungan kerja jika kita tidak dapat bersikap baik dan bahkan semau kita sendiri, atasan akan memberikan kita teguran bahkan akan memutuskan hubungan kerja (PHK). Untuk menghindari hal tersebut harusnya kita dapat menjadi pribadi yang baik dengan diiringi pengembangan diri yang maksimal. Menjadi pribadi yang disiplin adalah salah satunya. DAFTAR PUSTAKA Susanto, A.B., 1997, Professional Image, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta http://beenetdelanggu.blogspot.com/2012/05/pentingnya-pengembangan-diri-untuk.html 1 15