MAKALAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN IKAN
MENJADI PRODUK MAKANAN
“SOLBAND : Risol Bandeng”
Oleh :
Chevien Reanaldi Samsu L1C015033
Shinta Anita Dewi L1C016003
R. Yowanda TS L1C016030
Triguardi Tharik Ahmad L1C016049
Firdaus L1C016068
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIR MAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PURWOKERTO
2017
KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemanfaatan dan Pengolahan Ikan Menjadi Produk Makanan “SOLBAND : Risol Bandeng”. Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah pada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah mengantarkan kita semua pada zaman yang tercerahkan dengan penuh hikmah dan rahmat-Nya. Dalam penyusunan makalah ini penulis tidak dapat terlepas dari pihak-pihak yang telah membantu. Sehingga penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
Ir. Muhammad Nuskhi, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat.
Teman-Teman Jurusan Ilmu Kelautan 2015 dan 2016 yang telah memberikan semangat dan meluangkan waktu untuk membantu.
Para Asisten Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat FPIK UNSOED 2017
Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk membuat makalah yang lebih baik lagi selanjutnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Purwokerto, 18 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………..……2
Daftar isi ………………………………………………………………………....3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang …………………….…………………………………..…4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………..…5
1.3 Tujuan …………………………………………………………………….5
Bab II Materi dan Metode
2.1 Penyuluhan Kepada Kepala Desa dan Masyarakat ……………………...6
2.2. Demo Kegiatan ………………………………………………………….6
2.3 Cara Pembuatan ………………………………………………………….7
2.4 Pemasaran ………………………………………………………………..8
2.5 Strategi Saluran Distribusi ……………………………………………….9
Bab III Pembahasan
3.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ………………………………….10
3.2 Analisis SWOT Pada Masyarakat ……………………………………….11
3.3 Strategi SWOT …………………………………………………………..12
3.4 Anggaran Dana …………………………………………………………..13
Bab IV Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………14
4.2 Saran ……………………………………………………………………..14
Daftar Pustaka …………………………………………………………………..15
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan daya atau kekuatan pada masyarakat dengan cara memberi dorongan, peluang, kesempatan, dan perlindungan dengan tidak mengatur dan mengendalikan kegiatan masyarakat yang diberdayakan untuk mengembangkan potensinya sehingga masyarakat tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan mengaktualisasikan diri atau berpartisipasi melalui berbagai aktivitas. Pemberdayaan Masyarakat pada dasarnya adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan kekuatan masyarakat untuk ikut terlibat dalam berbagai aspek pembangunan di suatu wilayah. Dengan adanya pemberdayaan bisa melepaskan masyarakat dari keterbelakangan dan kemiskinan, sehingga masyarakat mampu bersaing dengan dunia luar (Almasari, 2014).
Masalah pembangunan merupakan masalah yang kompleks misalnya dari sisi manajemen berarti perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Dari sisi bidang yang yang harus dibangun juga memiliki aspek kehidupan yang sangat luas. Aspek kehidupan itu mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Dalam manajemen pemerintahan yang demokratis hendaknya dikembangkan, perubahan posisi masyarakat yang semula lebih diposisikan sebagai obyek pembangunan menjadi subyek pembangunan. Masyarakat sebagai subyek dalam pembangunan agar bersifat efektif perlu dicarikan berbagai alternatif strategi pemberdayaan masyarakat. Pilihan strategi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat (Cholisin, 2011).
Bandeng (Chanos chanos) adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Ikan bandeng merupakan komoditas air payau yang sangat mudah dibudidayakan karena memiliki sifat euryhalin, petumbuhan yang cepat juga menjadi dasar alasan komoditas ini menjadi unggulan di pulau jawa. Daging yang gurih dan tebal tapi tetap lembut menarik selera konsume. Selain itu ikan bandeng kaya akan nutrisi yang sangat baik untukdikonsumsi. Ikan bandeng mengandung energi sebesar 129 kilokalori, protein 20 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 4,8 gram, kalsium 20 miligram,fosfor 150 miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam Ikan Bandeng juga terkandung vitamin A sebanyak 150 IU, vitamin B1 0,05miligram dan vitamin C 0 miligram.kandungan omega 3 yang tinggi baikuntuk kecerdasan otak anak (Purnowati, dkk., 2007).
Rumusan Masalah
Apa itu Pemberdayaan Masyarakat?
Bagaimana analisis SWOT pada masyarakat ?
Cara pembuatan Risol Ikan?
Tujuan :
Untuk mengetahui Pemberdayaan Masyarakat
Untuk mengetahui analisis SWOT
Untuk mengetahui cara pembuatan Risol Ikan
BAB II
MATERI DAN METODE
3.1. Penyuluhan Kepada Kepala Desa dan Masyarakat
Cara penyuluhan yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
- Melakukan persiapan:
a.) Tempat
Tempat penyuluhan dilakukan di daerah Karang Klesem dan Tambak Sogra Purwokerto, Jawa Tengah.
b.) Materi
Materi yang akan diberikan dalam kegiatan penyuluhan adalah materi yang mudah dipahami atau tidak muluk-muluk yang dikemas dengan menggunakan bahasa yang jelas, padat dan singkat hal ini bertujuan untuk melihat keefektifan penerimaan materi atau masyarakat sasarannya. Materi yang akan disampaikan mencakup inovasi pengolahan ikan menjadi produk olahan makanan berupa SolBand atau risol bandeng yaitu cara pengolahannya serta kelebihan dan segala hal mengenai proses pembuatan risol bandeng ini. Dengan dijadikannya bandeng sebagai produk olahan risol maka mempunyai kelebihan bukan hanya nilai gizinya tetapi juga merupakan inovasi baru dari bahan olahan bandeng.
c.) Media
Yang dimaksud media adalah alat bantu dalam penyampaian informasi. Maka untuk menarik perhatian serta mengajak serta masyarakat untuk lebih mengenal produk olahan risol bandeng maka akan dilakukan penyuluhan dengan menggunakan media cetak agar sasaran masyarakat lebih mudah dalam memahaminya serta didalam kegiatan penyuluhan nanti akan diselipkan mengenai pentingnya strategi dalam memproduksi sesuatu.
3.2 Demo Kegiatan
3.2.1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya adalah menentukan topik, menetapkan tujuan, mengenali situasi dan mengenali audiens, menyusun materi, menentukan pendekatan yang digunakan, sampel dan latihan. Persiapan materi seperti cara dan teknik pembuatan risol ikan, kandungan gizi yang dimiliki, serta efektifitas modal dalam pembuatan risol ikan.
3.2.2. Mengenali Target yang Akan diberikan Penyuluhan
Apabila target merupakan masyarakat desa, maka penyuluhan dilakukan dengan teknik yang dapat menarik perhatian masyarakat, tidak terlalu teoritis dan langsung menuju pada inti dan manfaat profit yang akan didapatkan nantinya. Serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh sasaran masyarakat sehingga tujuan awal pemberdayaan dapat tercapai.
3.2.3. Menentukan Pendekatan yang digunakan
Pendekatan yang dilakukan sebaiknya adalah pendekatan yang langsung menuju pada inti suatu masalah dan memberikan solusi kepada masyarakat mengenai permasalahan atau tantangan yang ada atau sedang dihadapi sehingga masyarakat akan lebih tertarik untuk memperhatikan saat proses penyuluhan berlangsung.
3.3. Cara Pembuatan Risol Ikan
3.3.1. Alat
Alat yang digunakan untuk proses pembuatan risol yaitu teflon, wajan, baskom, pengaduk, serok, pisau, plastic.
3.3.2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk proses pembuatan risol yaitu terigu, telur, bawang putih, penyedap , kentang, wortel, ikan bandeng, minyak, garam, cabai, panir, air, dan gas elpiji.
3.3.3. Cara
Bahan Isi
-Haluskan bawang putih, bawang merah, cabe rawit dan garam
-Setelah itu di sangrai masukan kentang dan wortel yang telah dipotong seperti dadu lalu aduk sebentar dan diberi air lalu biarkan hingga masak kurang lebih satu jam
-Beri tambahan gula pasir secukupnya sebagai penyedap
-Angkat lalu dimasukan kedalam baskom
b) Mengolah Ikan
-Ikan yang telah dibersihkan dipresto untuk memudahkan memisahkan daging dengan durinya
-Daging yang telah dipisahkan kemudian dibumbui
c) Membuat Kulit
-Tambahkan terigu, telor, bawang putih dan garam lalu aduk hinggga merata
-Lalu membuat kulitnya dengan cara dicetak tipis menggunakan teflon satu-satu
-Angkat kulit risol yang hampir masak lalu isi dengan adonan isi yaitu ketang dan wortel serta tambahkan ikan yang telah dipisahkan dengan tulangnya
-Bentuk kulit risol yang telah diiisi menyerupai segiempat lalu oleskan putih telor secara menyeluruh
-Setelah itu taburkan panir pada risol
-Goreng risol hingga matang lalu tiriskan
-Dan risol ikan siap di hidangkan
3.4. Pemasaran
Pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan (Kotler, 2001). Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Oleh karena itu dapat disimpulkan pemasaran risol bandeng dapat dilakukan dengan menipkannya pada warung-warung atau dapat juga dijual sebagai makanan untuk katering dan dapat dilakukan dengan membuka pesanan risol bandeng untuk acara-acara sekolah dan lainnya. Pemasaran dilakukan dengan pertimbangan jumlah dan untung yang didapat serta tenaga yang dikeluarkan untuk proses pemasarannya sehingga dapat dihasilkan hasil yang seimbang mengenai jumlah penjualan dan juga tenaga yang dikeluarkan dengan tetap memperhatikan keuntungan yang didapat dari proses pemasaran tersebut.
3.5. Strategi Saluran Distribusi
Dalam rangka kegiatan memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah memilih secara tepat saluran distribusi yang akan digunakan. Distribusi harus dilakukan secara cepat dan tepat sasaran. Maka dari itu strategi yang dapat diimplementasikan dalam penjualan risol bandeng adalah distribusi yang dilakukan adalah dengan cara menawarkan kepada masyarakat umum ataupun mahasiswa, hal ini didukung oleh harga yang terjangkau dan bervariasi sehingga akan lebih mudah untuk dipengaruhi untuk membeli produk “Risol Ikan” tersebut dan di Purwokerto juga sebagian besar motor penggerak ekonomi dilakukan oleh mahasiswa, jadi diharapkan bahwa masyarakat dapat memasarkannya di daerah kampus.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik dibidang ekonomi, sosial, agama dan budaya. Tujuan utama dari pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Berbagai usaha dari berbagai sektor terus dikembangkan dalam usaha pencapaian tujuan tersebut. Perencanaan dan implementasi pembangunan merupakan usaha untuk memberdayakan rakyat sehingga mereka mempunyai akses terhadap sumber-sumber ekonomi (Widjaja, 2005).
Pembangunan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai tingkatan contohnya dari tingkat desa hingga tingkat yang lebih tinggi seperti pembangunan negara. Pembangunan pedesaan merupakan bagian penting dari perwujudan pembangunan otonomi daerah dalam rangka pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Setiap daerah diberi keleluasaan untuk menekankan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan serta dengan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. UU ini sebagai landasan hukum bagi tiap daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Masyarakat diberi peran yang lebih besar dalam pembangunan daerah. Selain itu masyarakat dituntut berkreativitas dan berinovasi dalam mengelola potensi daerah serta memprakarsai pembangunan daerah. Sejalan dengan perkembangan kemampuan rakyat dalam pembangunan dan berkurangnya campur tangan pemerintah pusat terhadap daerah, maka pembangunan seharusnya diarahkan untuk merubah kehidupan rakyat menjadi lebih baik (Almasri, 2014).
Pembangunan desa ini seharusnya menjadi upaya yang dapat membawa dampak positif terhadap kemajuan desa hal ini mengingat bahwa dalam pembangunan desa pemerintah desa dapat mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul, adat istiadat setempat sehingga dalam pembangunannya dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang ada dengan itu diharapkan hasilnya akan maksimal.
3.2. Analisis SWOT Risol Bandeng
Tabel 1. Analisis SWOT Produk Olahan Ikan
Kekuatan
Bahan mudah didapat
Harga terjangkau
Rasanya enak
Tanpa bahan pengawet
Handmade
Kelemahan
Langkah pembuatan rumit
Bandeng memiliki duri banyak
Produk tidak dapat bertahan lebih dari 2 hari
Peluang
Merupakan varian terbaru
Memasarkan kepada semua kalangan
Mengusahakan agar harga tetap stabil
Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai berubah
Makin menonjolkan keunggulan produk yang dibuat tanpa bahan pengawet dan dijamin sehat
Memperhitungkan jumlah produk yang dijual dalam sehari sehingga produk yang dipasarkan tidak sisa
Ancaman
Banyak pesaing
Tetap konsisten memasarkan produk kepada para konsumen
Mencari pelanggan sebanyak banyaknya
Mempertahankan kualitas produk tanpa harus menaikan harga karena persaingan yang semakin ketat
3.3 Strategi SWOT
Strategi S – O : Jika kita memiliki kekuatan yaitu Bahan mudah didapat,Harga terjangkau,Rasanya enak,Tanpa bahan pengawet, Handmade dan peluangnya adalah merupakan makanan varian baru maka yang harus dilakukan adalah memasarkan produk kepada semua kalangan, mengusahakan agar harga tetap stabil, mempertahankan kualitas rasa dan menonjolkan keunggulan produk yang dibuat dengan bahan tanpa pengawet.
Strategi S – T : Jika kita memiliki kekuatan yaitu Bahan mudah didapat,Harga terjangkau,Rasanya enak,Tanpa bahan pengawet,Handmade dan kita memiliki ancaman yaitu banyak pesaing maka yang harus kita lakukan adalah tetap konsisten untuk memasarkan produk yang kita miliki kepada para konsumen.
Strategi W – O : Jika kita memiliki kelemahan yaitu langkah pembuatan rumit, Bandeng memiliki duri banyak, Produk tidak dapat bertahan lebih dari 2 hari dan memiliki peluang yaitu merupakan makanan varian baru maka yang harus dilakukan adalah Memperhitungkan jumlah produk yang dijual dalam sehari sehingga produk yang dipasarkan tidak sisa.
Strategi W – T : Jika kita memiliki kelemahan yaitu yaitu langkah pembuatan rumit, Bandeng memiliki duri banyak, Produk tidak dapat bertahan lebih dari 2 hari dan memiliki ancaman yang berupa banyak persaingan maka yang harus dilakukan adalah Mencari pelanggan sebanyak banyaknya dan Mempertahankan kualitas produk tanpa harus menaikan harga karena persaingan yang semakin k
3.3 Anggaran Dana Pembuatan Risol Bandeng
Nama Barang
Jumlah Barang
Harga (Satuan)
Total
Kentang
½ Kg
Rp.5.000,00
Rp.5.000,00
Wortel
½ Kg
Rp.5.000,00
Rp.5.000,00
Telur
¼ Kg
Rp.7.000,00
Rp.7.000,00
Garam
1
Rp.1.000,00
Rp.1.000,00
Tepung Roti
2
Rp.8.000,00
Rp.16.000,00
Ikan Bandeng
½ Kg
Rp.12.000,00
Rp.12.000,00
Bawang Putih
5 (Siung)
Rp.1.000,00
Rp.5.000,00
Cabai
½ Kg
Rp.12.000,00
Rp.12.000,00
Tepung Terigu
1 Kg
Rp.15.000,00
Rp.15.000,00
Penyedap Rasa
3 Sachet
Rp.1.000,00
Rp.3.000,00
Minyak Sayur
½ Liter
Rp.7.000,00
Rp.7.000,00
Gas Elpiji (3KG)
1
Rp.20.000,00
Rp.20.000,00
Rp.108.000,00
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah yang disusun yaitu pemberdayaan masyarakat pedesaan terpencil perlu dilakukan dengan mengikutkan mereka dalam perencanaan program-program pembangunan, dan menyertakan mereka sebagai pelaku aktif proses perubahan yang dilakukan. Untuk itu mereka perlu mempunyai akses terhadap informasi tentang berbagai hal yang menyangkut kehidupan mereka, mendorong mereka mengorganisasikan diri dalam kelompok-kelompok yang mampu menyuarakan kepentingan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi secara mandiri. Upaya pemberdayaan masyarakat perlu didukung oleh pelaku-pelaku yang profesional, yang mempunyai kemampuan, komitmen dan perhatian pada masyarakat pedesaan terpencil yang relatif kurang pendidikan. Berbagai teknik dan bentuk-bentuk prasarana dan sarana serta pola-pola pelayanan khusus perlu diciptakan.
4.2. Saran
Perubahan-perubahan yang dihasilkan oleh upaya-upaya pemberdayaan masyarakat pedesaan terpencil lambat laun diharapkan akan meningkatkan kualitas kehidupan mereka, menjadikan mereka lebih berdaya, mampu melepaskan diri dari keterbelakangannya, dan menjadi masyarakat yang maju dan mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Almasari. 2014. Peran Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Pemberdayaan Pedesaan. Jurnal Universitas El Riyasah. 5(1) : 41-52.
Cholisin. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Unversitas Negeri Yogyakarta. 1(1) : 1-8.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan. Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo.
Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
14