UJI MANN WHITNEY DALAM STATISTIKA NON PARAMETRIK
PERBEDAAN TINGKAT PENGGUNAAN KENDARAAN UMUM
DENGAN KENDARAAN PRIBADI
Bunnaya Syifa Qolby¹
¹Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Universitas Pasundan
[email protected]
Program Studi Perencanaan Wilayah dan KotaUniversitas Pasundan Bandung
Jl. Dr. Setiabudhi No.193, Bandung
1. Pendahuluan
Transportasi merupakan unsur vital dalam kehidupan bangsa dan dalam memupuk kesatuan
dan persatuan bangsa. Pembangunan di bidang transportasi sebagai pendukung pembangunan
sektor lainnya dalam mewujudkan sasaran pembangunan nasional di seluruh wilayah baik di
perkotaan maupun di perdesaan. Demikian disampaikan Kepala Badan Litbang Perhubungan
Umiyatun Hayati Triastuti saat membuka acara Focus Group Discussion dengan Tema ‘Peran
Angkutan Perdesaan di Dalam Sistem Transportasi Nasional’ dan Seleksi Regional Lomba
Penelitian Transportasi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada Selasa (3/10).
Menurut Umiyatun transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat
tak terkecuali di daerah perdesaan. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya yang dapat mendukung
terjadinya pertumbuhan ekonomi dan sosial daerah perdesaan.
Umiyatun juga mengatakan bahwa angkutan perdesaan memegang peranan penting dalam
roda perekonomian dalam mensejahterakan masyarakat di perdesaan karena dalam fungsinya
transportasi perdesaan menyediakan sarana untuk memindahkan orang dan barang di dalam
desa serta dari/ke desa lain untuk mendapatkan kebutuhan inti dan membangun kemampuan
sosial ekonomi dari masyarakat perdesaan.
Dalam penjelasan Umiyatun dengan adanya transportasi harapannya dapat menghilangkan
isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang kehidupan, baik
perdagangan, industri maupun sektor lainnya di daerah perdesaan.
Untuk mengetahui perbedaan tingkat penggunaan kendaraan umum dengan kendaraan
secara signifikan antara variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y), maka dari itu
saya melakukan analisis uji Mann Whitney dengan menghipotesiskan berupa:
�1 = Tingkat penggunaan kendaraan umum
Y = Tingkat penggunaan kendaraan pribadi
2. Teori
A. Definisi Perkembangan Jaringan Transportasi
Dalam mata kuliah Pengantar dan Perencanaan Transportasi, perkembangan jaringan
transportasi merupakan bentuk hasil dari perencanaan transportasi. Karena transportasi sendiri
adalah proses pergerakan atau perpindahan manusia dan atau barang konkret dan abstrak dari
satu tempat yang merupakan zona asal menuju tempat lainnya yaitu zona tujuan yang didalam
pergerakannya memerlukan sarana berupa kendaraan, prasarana seperti jalan serta pelayanan
jasa nya yang mengontrol pergerakan. Sehingga perencanaan transportasi ini merupakan suatu
proses dalam memilih dan menentukan alternatif pengadaan transportasi, sehingga didapat
hasil yang optimal dengan penggunaan sumber daya yang efisien. (Fidel Miro,2002)
Untuk mengembangkan jaringan transportasi sendiri dalam perencanaan transportasi
masuk dalam komponen makro sistem transportasi yaitu perencanaan pada sistem jaringannya,
sistem jaringan pergerakan yang berupa pergerakan manusia dan atau barang yang memerlukan
moda transportasi dalam bentuk sarana dan media prasarana tempat moda tersebut bergerak.
Prasarana transportasi ini dikenal dengan sistem jaringan transportasi yang meliputi jaringan
jalan raya, kereta api, bis, terminal, Bandar udara dan pelabuhan laut.
Sehingga Perkembangan jaringan transportasi terjadi karena adanya permintaan pergerakan
transportasi. Transportasi terjadi karena adanya permintaan untuk memenuhi kebutuhan yang
diperlukan untuk mengembangkan kawasan wilayah yang terbatas sumber daya nya. Karena
adanya sumber daya yang terbatas inilah yang dimiliki oleh suatu wilayah, dan sumber daya
yang diperlukan wilayah ini tersebar di wilayah lain, maka untuk memenuhi kebutuhannya dan
mengembangkan kawasan wilayahnya maka dilakukanlah transportasi dengan didukung
kelengkapan sarana dan prasarana.
Untuk mengetahui tingkat kelengkapan sarana dan prasarana transportasi dilakukanlah 4
tahapan model sebaran pergerakan untuk mengetahui tingkat kebutuhan penyediaan
infrastruktur transportasi. 4-Tahap permodelan permintaan transportasi yaitu:
1. Bangkitan pergerakan
Ditahapan ini terjadi arus bangkitan pergerakan yang dihasilkan atau keluar dari zona produksi
(i) dan arus bangkitan yang tertarik atau masuk ke zona tarikan (d).
2. Sebaran pergerakan
Setelah adanya arus pergerakan maka terjadi sebaran pergerakan berapa besar pergerakan
produksi dan tarikan. Dari hasil sebaran pergerakan menciptakan desire line yaitu garis
keinginan yang berasal dari bangkitan pergerakan produksi (i) dan tarikan (d). Dengan
menggunakan metode Konvensional yang terbagi menjadi metode langsung dan tidak
langsung. Metode langsung salah satunya dengan wawancara di tepi jalan Road Side Interview
(RSI). Dari hasil wawancara ini terbentuk Matriks Asal Tujuan (MAT) yang akan menjadi
tahapan selanjutnya dalam besarnya pemilihan moda yang dipilih oleh pergerakan.
3. Pemilihan moda
Didalam survei RSI ini terdapat pilihan tentang pemilihan kendaraan untuk menjalankan
pergerakan, Sehingga terlihat berapa besar perbedaan tingkat penggunaan kendaraan umum
dan kendaraan pribadi yang pilih untuk pergerakan.
4. Pemilihan Rute
Selama terjadi pergerakan setelah pemilihan kendaraan yang dipakai untuk pergerakan pasti
ada pemilihan rute untuk sampai ke tempat tujuan dengan mempertimbangakan beberapa faktor
seperti waktu,jarak,kenyamanan,keamanan dsb.
B. Definisi Kendaraan Umum dan Kendaraan Pribadi
Tingkat penggunaan kendaraan umum atau pribadi ini bedasarkan pemilihan moda untuk
menjalankan pergerakan. Yang pada hakikatnya sendiri kendaraan umum dan pribadi adalah
sebagai berikut:
Kendaraan pribadi adalah angkutan yang menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil
pribadi, sepeda motor, sepeda, tetapi bisa juga menggunakan bus yang biasanya digunakan
untuk keperluan pribadi. Angkutan pribadi merupakan lawan kata angkutan umum.
Transportasi dengan menggunakan kendaraan pribadi biasanya lebih mahal dari transportasi
menggunakan angkutan umum karena alasan efisiensi angkutan umum yang lebih baik.
Sedangkan angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan
masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif.
Kepentingan suatu aktivitas yang akan dilakukan juga menentukan pilihan kendaraan yang
kita gunakan. Karakteristik aktivitas dapat dibagi berdasarkan dimensi waktu dan tempat,
sehingga ada 4 klasifikasi yaitu:
1. Waktu dan tempat tetap,
2. Waktu tetap dan tempat fleksibel,
3. Waktu fleksibel dan tempat tetap, dan
4. Waktu dan tempat fleksibel.
Klasifikasi (1) contohnya aktivitas kerja. (2) contohnya aktivitas untuk makan. (3)
contohnya aktivitas pergi ke bioskop. (4) contohnya aktivitas liburan. Setiap klasifikasi
mempunyai tingkat kepentingannya, sehingga kita memilih moda yang sesuai dengan kondisi
transportasi di lingkungan kita tinggal. Kita akan memperhitungkan jarak tempuh, waktu
tempuh, dan biaya perjalanan.
Selain itu ada juga faktor kenyamanan dan keamanan dalam melakukan perjalanan. Halhal itulah yang secara tidak sadar Anda pertimbangkan, sehingga lebih memilih menggunakan
kendaraan pribadi. Utilitas yang didapat dari penggunaan kendaraan pribadi memang lebih
besar. Namun, selama ada pilihan, coba pilihlah naik kendaraan umum, karena jalan tidak
mampu untuk menampung seluruh kendaraan pribadi masyarakatnya.
Beberapa keunggulan yang terdapat pada angkutan umum dan angkutan pribadi.
1.
Angkutan Umum
Membantu mengurangi polusi udara
Dengan naik angkutan umum, kamu bisa membantu mengurangi polusi udara akibat
kendaraan pribadi. Karena kamu nggak menggunakan kendaraan pribadi, maka jumlah
kendaraan di jalan akan berkurang satu. Bayangkan kalo banyak orang yang memilih naik
angkutan umum ketimbang kendaraan pribadi? Macet bisa jadi hanya sejarah.
2. Lebih murah
Selain itu, sebagai pelajar, kamu akan mendapatkan harga spesial ketika naik angkutan
umum. Misalkan ongkos naik bis 4000 rupiah, karena kamu pelajar yang pakai seragam
sekolah, kamu hanya perlu membayar seharga 3000 rupiah aja. Lebih murah kan daripada harus
naik kendaraan pribadi dengan harga BBM yang naik terus.
3. Membuat diri lebih mandiri
Karena kamu nggak perlu bantuan orang tua lagi ketika mau pergi ke mana-mana, kamu
akan terbiasa untuk mandiri. Sifat manja kamu lambat laun akan menghilang. Selain itu, kamu
juga membantu orang tua untuk meringankan tugasnya mengantar jemput kamu.
Angkutan Pribadi
1. Sampai di tempat tujuan
Ketika kamu naik angkutan pribadi, kamu nggak perlu turun di suatu jalan kemudian jalan
ke tempat tujuan kamu. Kamu bisa langsung ke tempat tujuan. Selain itu, kamu jadi bisa bebas
memilih rute perjalanan. Bisa lebih cepat nyampe deh.
2. Nggak perlu nunggu
Kamu juga nggak perlu nunggu di halte panas-panasan. Kan udah ada yang jemput
langsung di depan sekolah kamu. Jadinya kamu bisa langsung pulang ketika bel sekolah
berbunyi.
3. Lebih aman
Dengan kendaraan pribadi, tingkat keamanan dan kenyamanan kamu jadi terjamin. Nggak
perlu takut ada pencopet atau penodong yang bakal mengancam keselamatan kamu. Selamat
sampai rumah, itu udah pasti.
Untuk itu, jadilah masyarakat yang cerdas dan bijak dalam memlih kendaraan. Kendaraan
pribadi bukanlah barang kebutan sekunder yang akan kita butuhkan setiap harinya.
Menggunakan kendaraan umum, kita juga harus menjaganya jangan sampai merusaknya.
Gunakanlah semua kendaraan umum atau kendaraan pribadi secara bijak demi kenyamanan
kita bersama.
C. Uji Mann Whitney
Uji Mann Whitney merupakan uji non parametris untuk mengetahui perbedaan median 2
kelompok bebas yang berskala data ordinal, interval atau ratio dimana data tersebut tidak
berdistribusi normal.
Uji Mann Whitney ini biasanya juga disebut dengan Wilcoxon rank sum test. Merupakan
pilihan uji non parametris apabila Uji Independennya tidak dapat dilakukan karena asumsi
normalitasnya tidak terpenuhi. Uji Man Whitney tidak menguji perbedaan Mean tetapi
melainkan Median antara dua kelompok.
Tetapi ada beberapa ahli menyatakan bahwa Uji Mann Whitney ini tidak hanya menguji
median tetapi juga mean. Karena dalam berbagai kasus, Median kedua kelompok bisa jadi
sama, Tetapi Nilai dari P Value hasilnya <0,05 yang berarti ada perbedaan. Perbedaan tersebut
terjadi karena Mean dari kedua kelompok. Jadi dari Kasus tersebut beberapa ahli mengatakan
bahwa Uji Mann Whitney tidak hanya menguji Median tetapi Juga Mean.
Berdasarkan pemahaman diatas kita dapat menyimpulkan bahwa: Seseorang melakukan Uji
Mann Whitney apabila terjadinya perbedaan Median, namun tidak diketahui apakah secara
pasti apakah perbedaan median tersebut bermakna atau tidak.
Asumsi yang harus terpenuhi dalam Mann Whitney U Test, yaitu:
1. Skala data variabel terikat adalah ordinal, interval atau rasio. Apabila skala interval
atau rasio, asumsi normalitas tidak terpenuhi. (Normalitas dapat diketahui setelah uji
normalitas.
2. Data berasal dari 2 kelompok. (Apabila data berasal dari 3 kelompok atau lebih, maka
sebaiknya gunakan uji kruskall wallish.
3. Variabel independen satu dengan yang lainnya, artinya data berasal dari kelompok
yang berbeda atau tidak berpasangan.
4. Varians kedua kelompok sama atau homogen. (Karena distribusi tidak normal, maka
homogenitas yang tepat dilakukan adalah uji Levene’s Test. Di mana uji fisher –F
diperuntukkan bila asumsi normalitas terpenuhi).
Asumsi poin 1,2 dan 3 tidak memerlukan uji tersendiri. Sedangkan poin 4 jelas perlu sebuah
uji yang dapat menentukan apakah kedua kelompok memiliki varians yang sama atau tidak,
yaitu disebut dengan uji homogenitas.
3. Aplikasi dalam SPSS
Pada pengujian kali ini saya menggunakan Uji Mann Whitney untuk membuktikan apakah
variabel yang saya tentukan mempunyai hubungan yang kuat atau tidak secara signifikan,
dimana dalam pembahasannya:
A. Signifikansi :
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Uji Mann Whitney dengan pada taraf
signifikansi 0,05
B. Dasar Pengambilan Keputusan pada Uji Mann Whitney :
Apabila nilai p value < batas kritis 0,05 maka terdapat perbedaan bermakna antara
dua kelompok atau yang berarti H1 diterima
4. Hasil dan Pembahasan
Pada pengujian kali ini saya menggunakan 2 variabel yaitu Tingkat penggunaan kendaraan
umum dengan Tingkat penggunaan kendaraan pribadi. Untuk membuktikan perbedaan tingkat
penggunaan kendaraan umum dengan kendaraan secara signifikan antara variabel predictor
(X) dan variabel kriterium (Y), maka dilakukan pengujian seperti yang dijelaskan di bawah ini.
A. Tahapan Pengerjaan
Berikut merupakan langkah – langkah dalam menggunakan Uji Linearitas pada SPSS,
diantaranya :
1. Buka SPSS
2. Klik Variabel View, dan Isikan data seperti di bawah ini, di mana pada kolom 1 diisi
dengan nama variabel Metoda yang berisi kategori 1 dan 2. Sedangkan pada kolom 2
diisi dengan nama variabel Tingkat Penggunaan.
Isi data sesuai dengan Gambar berikut:
Setelah data terisi, pada menu klik Graph, Legacy Dialogs, Histogram. Maka akan
muncul jendela seperti di bawah ini:
Masukkan Penggunaan ke kotak Variable dan Metode ke Rows. Kemudian centang
Nest Variables (no empty rows) dan tekan OK.
Lihat output. Akan muncul 2 histogram yang tersusun atas bawah, yaitu histogram
metode 1 dan histogram metode 2. Klik 2 kali histogram kemudian klik kanan dan pilih
Add Distribution Curve. Maka akan muncul garis kurve normal.
Perhatikan 2 histogram di atas, ternyata bentuk kemiringan dan lebarnya sama. Hal ini
menunjukkan bahwa bentuk dan penyebaran data sama. kemudian lihat puncak
tertinggi kedua histogram, ternyata tidak sama antara keduanya, yang berarti terdapat
perbedaan median. Maka asumsi pertama uji mann whitney u test telah terpenuhi, yaitu
terdapat kesamaan bentuk dan penyebaran data. Asumsi berikutnya yang akan diuji
adalah homogenitas varians.
Pada menu, klik analyze, Descriptive statistics, Explore. Masukkan Nilai ke kotak
Dependen List dan Metode ke kotak Factor List.
Kemudian klik tombol plot kemudian centang Histogram, Normality plots with test
dan Power estimation. Selanjutnya klik Continue. Kemudian pada jendela utama klik
OK dan lihat output.
Perbedaan Mean dalam Mann Whitney
Di atas adalah tabel deskriptive tiap metode atau kelompok. Dapat anda perhatikan bahwa
terdapat perbedaan mean. Perbedaan mean ini yang akan kita uji nantinya, apakah
bermakna secara statistic atau tidak.
Uji Normalitas pada Mann Whitney
Tabel di atas adalah hasil uji normalitas dengan SPSS menggunakan metode Lilliefors dan
Shapiro Wilk. Nilai Sig (p Value) kedua uji di atas < 0,05 yang berarti data tidak berdistribusi
normal. Ini benar sebab apabila data berdistribusi normal, sebaiknya lebih memilih
menggunakan uji Independen T Test dari pada Mann Whitney U Test.
Uji Homogenitas pada Mann Whitney
Tabel di atas menunjukkan hasil uji homogenitas menggunakan metode Levene’s test. Uji
Levene lebih dianjurkan sebab uji tersebut dapat digunakan untuk menguji homogenitas
varians pada data yang tidak berdistribusi normal. Sedangkan uji lainnya, yaitu uji Fisher F
lebih diutamakan apabila data berdistribusi normal. Nilai uji Levene’s Test ditunjukkan pada
baris Nilai Based On Mean, yaitu dengan Sig (p value) 0,942 > 0,05 yang berarti varians kedua
kelompok sama atau yang disebut homogen. Maka asumsi kedua yaitu homogenitas telah
terpenuhi.
Langkah Atau Cara Uji Mann Whitney dengan SPSS
Pada menu, klik Analyze, Non Parametric Test, 2 Independent Samples. Masukkan
Nilai ke kotak Variables dan masukkan Metode ke kotak Grouping variable.
Klik tombol Grouping Variable dan masukkan angka 1 dan 2 (sesuai dengan kode
kategori pada variabel Metode). Klik Continue dan pada jendela utama tekan OK.
Output:
Interprestasi Uji Mann Whitney dengan SPSS
Berikut cara baca hasil uji mann whitney:
Tabel di atas menunjukkan Mean Rank atau rata-rata peringkat tiap kelompok. Yaitu pada
kelompok kesatu rerata peringkatnya 25,48 lebih rendah dari pada rerata peringkat kedua, yaitu
25,52. Apakah perbedaan rerata peringkat kedua kelompok di atas bermakna secara statistik
atau yang disebut dengan Signifikan? Lihat di bawah ini:
Tabel di atas menunjukkan nilai U sebesar 312 dan nilai W sebesar 637. Apabila dikonversikan
ke nilai Z maka besarnya -.010 Nilai Sig atau P Value sebesar 0,992 > 0,05. Apabila nilai
p value > batas kritis 0,05 maka terdapat perbedaan bermakna antara dua kelompok
atau yang berarti H1 ditolak.
B. Kesimpulan Uji Mann Whitney U Test dengan SPSS
Karena bentuk dan penyebaran sama, maka hasil uji di atas juga dapat digunakan untuk
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan Median yang bermakna antara 2 kelompok.
Apabila bentuk dan penyebaran kedua kelompok tidak sama, maka uji mann Whitney hanya
dapat digunakan untuk menyimpulkan adanya perbedaan rerata atau Mean antara 2
kelompok.
5. Daftar Pustaka
Puspa, Balebat. 2018. Modul Praktikum Statistik Perencanaan. Modul SPSS untuk statistik
perencanaan tahun 2018. Hal. 33.
Rohjan, Jajan. 2018. Matakuliah Perencanaan Transportasi. Materi Pengertian Transportasi,
4-Tahap Permodelan Permintaan Transportasi, Model Sebaran Pergerakan.
2017. Transportasi Sebagai Pendukung Sasaran Pembangunan Nasional. Biro Komunikasi
dan Informasi Publik Diambil dari http://www.dephub.go.id/post/read/transportasi-sebagaipendukung-sasaran-pembangunan-nasional (16 Maret 2018)
Aku. 2015. Angkutan Umum vs Angkutan Pribadi: Yang Mana Pilihanmu?. Diambil dari
http://loop.co.id/articles/angkutan-umum-vs-angkutan-pribadi-yang-mana-pilihanmu (11 Mei
2018)
2016. Kendaraan pribadi. Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kendaraan_pribadi (11
Mei 2018)
Suek, Jonathan. 2018. Mengapa Kita Memilih Naik Kendaraan Pribadi?. Diambil dari
https://www.kompasiana.com/jonathansuek/5a899565cf01b436b67a29c2/transportasimengapa-kita-naik-angkutan-pribadi (11 Mei 2018)
2015. Uji Mann Whitney. Diambil dari https://sbm.binus.ac.id/2015/11/21/uji-mann-whitney/
(11 Mei 2018)