Academia.eduAcademia.edu

LAPORAN WAWANCARA TASSAWUF

Kelompok : 1 (satu)

LAPORAN WAWANCARA TASSAWUF DENGAN DOSEN MATA KULIAH AKHLAK TASSAWUF Kelompok : 1 ( satu ) Meidy Alfarazi Lubis 0702171034 Agung Dwi Harisandi 0702172100 Muhammad Amru Hidayat 0702172105 Ramadhan 0702173190 Satria Harum Nugraha 0702173179 Dhimas Cholis Alharis 0702172103 Ibnu Yusuf 0702172102 Fakultas Sains Dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan BAB I PENDAHULUAN Klarifikasi Pertanyaan 1. Kualifikasi Dosen, pertanyaan : kemukakan Riwayat pendidikan bapak / Ibu. 2. Materi pembelajaran, pertanyaan : Materi – materi apa sajakah yang Bapak/Ibu ulas dalam pembelajaran tassawuf ? 3. Refrensi. Buku-buku apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran akhlak tassawuf ? 4. 4.Metode-metode apa saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran akhlak tassawuf ? 5. Integrasi ilmu. Apakah Bapak/Ibu mengaitkan materi pembelajaran dengan bidang keilmuaan yang ditekuni oleh mahasiswa ? 6. Resistensi. Kendala apa saja yang Bapak/Ibu hadapi dalam mengajarkan akhlak tassawuf dikelas ? Dan pada kesempatan ini kami mendapatkan narasumber dari Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir Hadist yaitu Bapak Prof. Dr. Muzakkir Ma, Beliau adalah Dosen besar dalam Bidang Ilmu Tassawuf. Tempat Dan Tanggal : Hari/ Tanggal : Rabu, 20/12/2017 Jam : 10.00 wib-selesai Tempat : Fakultas Ushuluddin Pembagian Tugas : Pewawancara : Meidy Alfarazi Lubis Juru Tulis : Agung Dwi Harisandi Dhimas Cholis Alharis Dokumentasi Rekaman Video : Satria Harum Nugraha Muhammad Amru Hidayat Media Foto : Ramadhan Ibnu Yusuf Komsumsi : Ramadhan HASIL LAPORAN Pertanyaan 1 : “Riwayat pendidikan Bapak Prof.Dr.Muzakkir MA” Jawaban 1. Sarjana I : IAIN Sumatera Utara Fakultas Ushuluddin dan Study Islam Jurusan Tafsir Hadist Angkatan pertama pada tahun 1989-1997. 2. Sarjana II : Pascasarjana IAIN Sumatera Utara 1997-2002. 3. Sarjana III : Kuala Lumpur Malaysia Universitas Malaya (UM) pada tahun 2004, Lebih kurang 5 tahun beliau belajar di Universitas Malaya dalam kajian Tassawuf. Pertanyaan 2 : “Materi-materi apa yang Bapak Berikan kepada para Mahasiswa/i Bapak ?” Jawaban Beliau berkata “ Sesuai dengan silabus dan Kurikulum yang sudah ditentukan oleh UIN-SU lewat prodi masing-masing, pada fakultas Ushuluddin ini ilmu tassawuf lebih mendalam kajiannya yaitu ilmu tassawuf falsafi, ilmu tassawuf umum, ilmu tassawuf Amali bahkan ada Akhlak tassawuf. Mereka yang berada diUshuluddin lebih Intensif dalam kajian tassawuf apa lagi Jurusan Ilmu Akidah sampai ada beberapa SKS kajian tassawuf. Secara silabus sudah ditentukan dalam buku yang akan terbit yaitu dengan judul buku saya wawasan tassawuf dari zaman klasik ke zaman modern dan saya mohon doa dari kita agar cepat dipubliskan dan kita akan baca sama-sama di fakultas Sains dan Tekhnologi, Aamiiin. • • Pendahuluan (apa itu tassawuf?) • Sejarah tassawuf • Manfaat Tassawuf • Maqom • • Pengertian Tassawuf Pendekatan tassawuf dengan Al-Qur’an dan Hadist • Keterkaitan dengan Ilmu-ilmu yang lain • Relevansi tassawuf dalam kehidupan modern Pengaruh tassawuf dalam kehidupan” Pertanyaan 3 : “Buku-buku apa saja yang bapak gunakan (referensi) ? Jawaban Beliau berkata “ selain buku yang saya tulis sendiri dan buku yang pernah terbit, yaitu : 1. Wawasan tassawuf dari zaman klasik ke zaman modern 2. Mengenal diri menggapai Illahi 3. Tassawuf jalan mudah mendekat Allah Swt 4. Pendekatan Maqamat 5. Ilmu tassawuf Pertanyaan 4 : “Metode apa yang bapak pakai dalam pembelajaran ?” Jawaban Beliau berkata “kita menggunakan metode ceramah, kita sampaikan pengantar kemudian kita kembangkan dengan metode diskusi, kita membuka cakrawala mahasiswa supaya masing-masing terinspirasi dalam suatu kajian kegiatan makalah pribadi atau kelompok setelah dipresentasikan menurut silabus dan tema yang ditentukan, lalu menggunakan metode IT dengan multimedia sehingga suasana kelas lebih hidup.” Pertanyaa 5 : “Kendala-kendala apa saja yang bapak hadapi dikelas ?” Jawaban Beliau berkata “karena tassawuf kajiaannya lebih serius, kekuatannya selain akal adalah nuansa batin. Kendala kita supaya tidak berat cuman ketika yang kita hadapi adalah mahasiswa dari sekolah umum, bahkan mungkin mereka yang jarang dan bahkan mungkin belum mendengar pelajaran tassawuf apalagi kita membuka Kitab-kitab Khoraz dalam bahasa Arab, bagi mereka beranggapan ini suatu ilmu yang baru, tapi saya pikir tergantung dengan dosen yang bersangkutan dengan pendekatan-pendekatan, apa yang digunakan walaupun dengan Kitab-kitab klasik dan kita terjemahkan dengan bahasa yang tidak sulit yang mudah dimengerti, istilah-istilah itu sehingga bersahabat dan setelah itu tidak ada kendala-kendala kecuali pada kitab-kitab tersebut.” Pertanyaan 6 : “Apakah bapak mengaitkan materi pembelajaran dengan bidang keilmuan lainnya ?” Jawaban Beliau berkata “ya,tentu. Jadi artinya saya sebut dengan membumikan tassawuf dari paradigma ritual formal menuju aksi sosial kita terjemahkan tassawuf itu dengan kajiankajian yang berkembang, sehingga bagaimana tassawuf ini bisa diterima bagi orang yang ahli ekonomi, bagaimana tassawuf ini dipelajari oleh Sains dan Tekhnologi Dan mana nilai relevan pada ilmu Sains dan Tekhnologi. Dan ilmu tassawuf pada fakultas kesehatan. Dan ternyata memang ilmu tassawuf itu bisa dibawa kemana saja Antegritas nya luas bisa dikaitakan dengan Ilmu konferensif dalam kedokteran, kita menganal sebagai kode etik kedokteran, karena soal moralitas terdapat pada Ilmu Tassawuf. Pada Sains dan Tekhnologi banyak mempelajari dengan keagungan ciptaan Allah Swt, temuan-temuan yang sangat luar biasa tapi pada akhirnya orang menyadari bahwa ini semua terinsperensi dalam Al-Qur’an dan orang berfikiran ini kekuasaan Allah Swt,. Salah satu contoh, Allah Swt ciptakan Seekor nyamuk yang kecil tapi setelah dianalisis ternyata nyamuk terinspirasi juga, dari nyamuk orang bisa membuat pabrik obat nyamuk, dari nyamuk juga bisa mengeluarkan seperti Infrarel dan itu inspirasi dalam kehidupan modern. Ajaran Tassawuf sangat Relevan. dalam tassawuf itu ada konsep uzulah atau menyendiri, kalau zaman klasik orang pergi bersuluk pergi jauh dari keramaian, bagaimana konsep uzulah dalam konsep kemodernan? Caranya uzulah hari ini dia tidak perlu jauh meninggalkan keramaian, dia berada ditengah keramaian tapi tidak terlena dalam keramain.” Lampiran