Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
4 pages
1 file
Masa kekhalifahan Abbasiyah merupakan masa kekhalifahan terlama pada masa sejarah muslim klasik, yakni dari tahun 750-1258 M. Masa Kekhalifahan Abbasiyah dianggap sebagai masa keemasan islam (the golden age) baik dalam bidang politik, agama, ekonomi, sosial, budaya, dan segala bidang lainnya mengalami kemajuan pesat daripada masa-masa sebelumnya. Salah satunya adalah di bidang sastra. Berbeda dengan pada masa Bani Umayyah yang hanya mengenal dunia syair sebagai titik puncak dari berkesenian ini dikarenakan pula Bani Umayyah adalah bani yang sangat resisten terhadap pengaruh selain Arab, maka pada zaman Abbasiyah inilah prosa berkembang subur. Mulai dari novel, buku-buku sastra, riwayat, hikayat, dan drama. Bermunculanlah para sastrawan yang ahli di bidang seni bahasa ini baik puisi maupun prosa. Wilayah kajian sastra tidak hanya puisi dan prosa tetapi sudah meluas dalam bidang karya tulis lainnya. Sastrawan pada masa ini dianggap sebagai gudangnya ilmu pengetahuan (Rusmana, 2011).
KULTURISTIK: Jurnal Bahasa dan Budaya
Dinasti Abbasiyah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa bidang, salah satunya adalah bidang kesusastraan. Kesusastraan islam menjadi lebih gemilang di era Abbasiyah, karena pemerintah dan seluruh lapisan masyarakatnya memberikan apresiasi yang besar terhadap karya-karya kesusastraan Abbasiyah. Sastra Abbasiyah mengalami pembaruan genre, genre yang dihasilkan menjadi lebih variatif. Dalam karya prosa dan syi’ir, terjadi perluasan makna serta tema dalam karya-karya tulisnya. Tokoh sastra yang cukup populer dalam genre syi’ir dan prosa adalah Ibn Al-Muqaffa dan Abu Nuwas. Adapun pembahasan dalam tulisan ini yakni penggunaan gaya bahasa dalam karya sastra Abbasiyah, khususnya karya syi’ir Abu Nawas berjudul “al-I’tiraf” dan prosa Ibn Al-Muqaffa berjudul “Kalilah Wa Dimnah”. Metode pendekatan pada analisis ini yakni dengan menggunakan pendekatan teori stilistika, stilistika merupakan metode untuk menganalisis penggunaan gaya bahasa atau majas terhadap suatu karya. Mayoritas ga...
Kehidupan masyarakat muslim awal tidak dapat dilepaskan dari aktivitas bersastra, karena orang-orang muslim awal, terutama dalam konteks masyarakat Arab Muslim, menjadikan sastra menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan keseharian mereka. Sastra bagi mereka adalah: media komunikasi (penyampaian pesan), sumber nilai kemasyarakatan, ukuran kompetensi kalangan terdidik, ciri dari status sosial, dan media hiburan. Islam selalu terkait dan tidak dapat dipisahkan dari bahasa kaum Muslim, pada awal kemunculannya identik dengan bahasa Arab, terutama bahasa Arab dalam al-Quran. Kesusastraan Muslim awal dimulai dengan kitab suci al-Qur'an, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Terbukti bahasa Arab al-Qur'an merupakan bahasa yang sempurna dalam menangani topik-topik yang sangat halus dan dari bentuk bahasa yang ditampilkan. Hal ini terjadi pada masa kerasulan, Khulafa ur-Rasyidin dan masa Bani Ummayyah awal. Karena, setelah itu, keidentikkan bahasa dunia Islam dengan bahasa Arab mulai memudar, seiring masukknya bangsa-bangsa non-Arab ke dalam agama Islam atau kekuasaan politik Islam. Bahasa Persia, Hispano-Arabia, Urdu, Turki, Melayu, Jawa, Sunda, dan lain-lain, misalnya, pada masanya dipergunakan sebagai media untuk mengeksprsikan nilai-nilai keislaman, di samping bahasa Arab. Sebelum Nabi wafat, beliau telah merintis jalan untuk memperluas penyiaran Islam keluar jazirah Arabia. Usaha ini telah dicoba beberapa kali untuk mengajak pembesar kerajaan Romawi dan Persia untuk masuk Islam. Setelah Nabi wafat, usaha ini diteruskan oleh para Khulafa ur-Rasyidin. Istilah Khulafa ur-Rasyidin ini mengacu pada kepemimpinan (kekhalifahan) 4 khalifah Nabi Muhammad saw, yang terdiri dari:
Assalamu'alaikum Wr. Wb
2018
ABSTRAK : Daulah Abbasiyah adalah daulah Islam dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas, dari perbatasan India hingga Maroko bahkan membentang hingga Eropa. Memimpin dalam kurun waktu yang sangat panjang dengan menorehkan sejarah sebagai mercusuar kegemilangan ilmu pengetahuan dunia. Interaksi budaya Arab dengan berbagai budaya dan peradaban lain seperti Persia, Yunani bahkan India menumbuhkan atmosfer pengembangan ilmu pengetahuan menjadi semakin kental. Diantaranya ilmu pengetahuan di bidang bahasa atau linguistik yang tidak bisa dipisahkan dengan kitab suci agama Islam yaitu Alquran dan sunnah nabawiyah. Sehingga sampai hari ini linguistik Arab masih terus dikaji dan dikembangkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui library research . Penelitian ini mengungkap tentang pertumbuhan dan perkembangan linguistik beserta tokohnya pada setiap periode daulah Abbasiyah. Diharapkan dari penelitian ini dapat diketahui perkembangan linguistik Arab pada zaman Abba...
2021
Abstrak: Dalam sejarah, pendidikan Islam dari zaman Rasulullah Saw hingga sekarang selalu mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin banyaknya pusat-pusat pendidikan Islam yang didirikan, materi pendidikan yang semakin berkembang, serta munculnya tokoh-tokoh pendidik yang profesional dalam bidangnya. Adapun yang menjadi titik pusat dan fokus utama dalam perkembangan pendidikan Islam, serta menjadi tolak ukur untuk kemajuan pendidikan Islam selanjutnya terjadi dari zaman Rasulullah Saw, Khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, hingga pada zaman Bani Abbasiyah. Puncak kejayaannya terjadi pada masa Bani Abbasiyah, dengan semakin bertambahnya pusat-pusat pendidikan Islam, perkembangan kurikulum yang mengikuti zaman tidak hanya dalam bidang agama tetapi juga dalam bidang yang lain, serta hadirnya tokoh-tokoh pendidik yang berkompeten dalam bidangnya. Kata kunci: Sejarah, Bani Abbasiyah, dan Pendidikan Pendahuluan Dalam sejarahnya pendidikan Islam telah mengalami pasang surut. Dari zaman Rasulullah Saw.hingga ke zaman Khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, dan Bani Abbasiyah. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri dalam perkembangannya. Masa keemasan Islam sering disebut peradaban Islam dalam bidang pendidikan ditancapkan pada masa Bani Abbasiyah. Bani Abbasiyah dalam sejarah Islam dinishabkan dari silsilah keluarga Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, al-Abbas (paman Nabi). Kemajuan yang pesat diperoleh dinasti Abbasiyah dalam berbagai bidang kehidupan pada masa itu untuk sekedar membandingkan dengan peradaban Islam kini jujur belum belum tertandingi. Masa ini dimulai dengan berkembang pesatnya kebudayaan Islam, yang ditandai dengan lembaga-lembaga pendidikan Islam, dan madrasah-madrasah sebagai pusat pendidikan Islam. Serta pada masa Bani Abbasiyah berkembang pula kurikulum atau mata pelajaran yang harus ditempuh dan dikuasai oleh peserta didik. Berbagai ilmu pengetahuan berkembang melalui lembaga-lembaga pendidikan dan kurikulum yang ada. A. Sejarah Singkat Pendidikan Islam Masa Bani Abbasiyah Daulah Bani Abbasiyah muncul diawali dengan Abul Abbas Assafah yang menggulingkan kekhalifahan Bani Umayyah, membuat corak baru dalam perkembangan sosial dan budaya masa itu. Kegemilangan yang dicapai umat Islam pada saat ini telah mengukir sejarah yang dikenal dengan zaman keemasan Islam, yang meliputi segala bidang terutama ilmu pengetahuan. Faktor-faktor yang mendukung kegemilangan pendidikan dan ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1. Faktor Intern Faktor Intern adalah faktor dari dalam ajaran Islam itu sendiri yang mendorong manusia untuk menuntut ilmu dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, 2021
This writing aims to examine the development of Umawy and Abbasy literary criticism. The method used in collecting data in this historical research is the literature method, the researcher looks for all the data related to this research and then records the data into a notebook. The method used in this research is descriptive qualitative method, this method uses interpretation through descriptive media. Meanwhile, the approach applied in this research is a historical approach, in which the researcher looks for history related to the development of literary criticism in Umawy and Abbasy The results of this study are that we can find out the definition and division of literary criticism, and find out about the purpose of prose and poetry Umawy or Abbasy. In addition, this research produces information about literary criticism in Umawi and Abbasy. In Umawy, literary criticism is still in a developmental stage, whereas in Abbasy, literary criticism is in a perfect state.
membahas perkembangan karya sastra serta sastrawan di jaman umayyah
2014
Sastra pada masa Dinasti Bani ‘Umayyah berkembang orientasinya sebagai tindakan reaktif atas problematika yang muncul di zamannya. Munculnya kelompok-kelompok politik, aliran-aliran keagamaan, fanatisme kesukuan di masa ini telah menjadi sebab atas kelahiran tema-tema baru di dalam sastra, di antaranya adalah tema al-siyâsiy (politik), naqâidh (polemik), dan syi`r al-ghazal (cinta). Dari tema-tema yang muncul tersebut, dapat dilihat bahwa pada masa ini karya sastra tidak hanya dibuat untuk tujuan personal, melainkan dipergunakan untuk kepentingan kelompok (sekte) dan kekuasaan dan bahkan karya sastra menjadi barang komoditas (takassub bi al-syi`r) yang diperjual-belikan, sehingga fungsi yang ada pun tidak hanya sekedar untuk memberikan kesenangan dan nilai guna, melainkan ada fungsi-fungsi lain yang hadir mengikuti pola perkembangan sastra pada masa itu.
Pemerintahan dinasti Abbasiah dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari pemerintahan dinasti Bani Umayah yang telah digulingkannya. Dina-makan kekhalifahan Abbasyiah karena para pendiri dan para penguasa dinasti ini adalah keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhamad Saw. Sebelum penggulingan kekuasaan dinasti Bani Umayah terjadi, para keluarga Abbas melakukan berbagai persiapan dengan melakukan pengaturan strategi yang kuat. Karena menurut Muhamad bin Ali, salah seorang keluarga Abbas, bahwa per¬pindahan kekuasaan dari satu penguasa ke penguasa lainnya memerlukan berbagai persiapan yang matang dan dukungan kuat dari masyarakat. Karena bila tidak, maka usaha untuk mengambil kekuasaan tidak akan berhasil bahkan akan mengalami kegagalan total.
Alsina : Journal of Arabic Studies, 2020
The transition period of the Umayyad dynasty to the Abbasid dynasty occurred in a span of 100 years. There are fifteen great poets whose poetry represents the study of this research. The results of this study indicate that there are seven types of poetry found in the transition period, namely madh, hija, naqaidh, zuhud, gazal, khamriyyat, and fakhr. These seven poems have different characteristics to fulfill different functions. Among them are diction which uses connotative words, strong imagination, uses a lot of simile/tasybih, cynicism, sarcasm, personification, and metaphor/istia'rah.
Libro Homenaje Humberto Romero Muci, ACIENPOL, Vzla., 2023
in: C.O. Pache (ed.), The Cambridge Guide to Homer, Cambridge University Press, Cambridge etc., 227-244., 2020
Sustainability, 2024
Journal of Nationalism, Memory & Language Politics
Reconfiguring the Union: Civil War Transformations (Studies of the Americas) , 2013
Personality and Individual Differences, 2014
Itinerant Curriculum Theory. A Declaration of Epistemological Independence, 2024
Crear y evaluar contenidos virtuales en museos. Visiones desde la experiencia de profesionales de Iberoamérica, 2024
DESIDOC Journal of Library & Information Technology, 2011
IEEE Transactions on Learning Technologies, 2019
IASSIST quarterly, 2018
Chemical Physics Letters, 2004
Rev Bras Patol Clin, 1989
Advances in Bioscience and Clinical Medicine, 2016
Madera y Bosques, 2016
Water science and technology: a journal of the International Association on Water Pollution Research, 2007