Academia.eduAcademia.edu

Tugas uts ppkn

1. Jelaskan substansi pendidikan kewarganegaraan 2. Mengapa nilai, norma dan moral saling berkaitan? Jelaskan? 3. Berikan contoh penerapan harkat dan martabat manusia (individu sebagai insane tuhan YME, makhluk sosial dan warga negara)? 4. Gambar dan jelaskan garis waktu sejarah perjuangan bangsa dan semangat kebangsaan Indonesia? 5. Mengapa bhineka tunggal ika (keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia menjadi semboyan bangsa indonesia)? Jelaskan? 6. Buktikan bahwa pendidikan nilai dan karakter penting bagi bangsa Indonesia? Jawab !! 1. Substansi pendidikan kewarganegaraan adalah substansi yang meliputi Filsafat Pancasila, Identitas Nasional, Negara dan Konstituasi, Demokrasi Indonesia, Rule of law dan Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warganegara serta Negara, Geopolitik Indonesia, Geostrategi Indonesia.

Jelaskan substansi pendidikan kewarganegaraan Mengapa nilai, norma dan moral saling berkaitan? Jelaskan? Berikan contoh penerapan harkat dan martabat manusia (individu sebagai insane tuhan YME, makhluk sosial dan warga negara)? Gambar dan jelaskan garis waktu sejarah perjuangan bangsa dan semangat kebangsaan Indonesia? Mengapa bhineka tunggal ika (keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia menjadi semboyan bangsa indonesia)? Jelaskan? Buktikan bahwa pendidikan nilai dan karakter penting bagi bangsa Indonesia? Jawab !! Substansi pendidikan kewarganegaraan adalah substansi yang meliputi Filsafat Pancasila, Identitas Nasional, Negara dan Konstituasi, Demokrasi Indonesia, Rule of law dan Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warganegara serta Negara, Geopolitik Indonesia, Geostrategi Indonesia. Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang seharusnya tetap terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak digarisbawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa dan negara menghendaki fondasi yang kuat tumbuh dan berkembang. Agar nilai menjadi lebih berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia, maka perlu dikongkritkan lagi serta diformulasikan menjadi lebih objektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam tingkah laku secara kongkrit, wujud yang lebih kongkrit dari nilai tersebut adalah merupakan suatu norma. Harkat dan martabat manusia Individu sebagai insan tuhan YME Sebagai seseorang yang beragama kita wajib melaksanakan kewajiban kita, seperti agama islam,kita wajib untuk menjalankan sholat 5 waktu. Kita wajib untuk menghargai orang lain yang berbeda agama dengan kita. Individu sebagai makhluk sosial Seperti hal nya dalam sekolahan kita diberi peraturan dan maka dari itu kita harus melakukan peraturan tersebut. Saat aka nada acara besar pada suatu desa, pasti akan diakan gotong royong untuk membersikan sekitar desa tersebut. Individu sebagai warga Negara Sebagai warga Negara kita wajib untuk ikut serta dalam pembayaran pajak. Kita juga wajib untuk mengikuti pemilu presiden/ memberikan suara kita terhadap pesiden mana yang ingin kita pilih. Kita bisa dengan ikut melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia Sejarah indonesia Tanggal Peristiwa 01 Maret 1945 Jendral Kumakichi Harada Mengumumkan pembentukan BPUPKI 29 Mei 1945 Peresmian BPUPKI 29 Mei – 1 Juni 1945 Sidang BPUPKI I Menghasilkan dasar falsafat Negara Indonesia (Pancasila) 22 Juni 1945 Pembentukan Panitia Sembilan 10 -11 Juli 1945 Sidang BPUPKI II 11 Juli 1945 Panitia perancang UUD menerima piagam Jakarta sebagai pembukaan UUD 07 Agustus 1945 Jenderal Terauchi Menyetujui pembentukan PPKI. 09 Agustus 1945 Ir. Soekarno, M. Hatta, Rajiman ke Dalat Vietnam untuk menerima informasi kemerdekaan Indonesia 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu 15 Agustus 1945 Kembalinya 3 serangkai dari Dallat 16 Agustus 1945 Peristiwa Rengasdengklok 17 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 19 Agustus 1945 Rencana pelaksanaan Rapat Raksasa di Lap. Ikada 22 Agustus 1945 Pembentukan PNI, BKR, KNI 23 Agustus 1945 Presiden Soekarno mengumumkan pembentukan 3 badan, termasuk BKR 25 Agustus 1945 Pemerintah RI mengumumkan pembentukan KNIP 29 Agustus 1945 Pelantikan KNIP Sep-45 Perebutan senjata di Arsenal dan Bosco. Dan perebutan markas pertahanan di Jatim 02 September 1945 Usaha perebutan kekuasaan dan senjata dari tangan Jepang oleh pemuda Surabaya 22 September 1945 Insiden Bendera di Hotel Yamato Surabaya 26 September 1945 Perebutan kekuasaan di Jogja oleh Jepang Sep-45 Barisan Pemuda menyatakan diri berada dibawah naungan KNI Sep-45 BKR Pusat menghubungi bekas perwira KNILdi Jakarta agar mendukung perjuangan Bangsa Indonesia dengan segala konsekwensinya. 05 Oktober 1945 Keluarnya maklumat Presiden yang menyatakan bahwa TKR telah berdiri 06 Oktober 1945 Para Pemuda dan tokoh masyarakat Banda Aceh membentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API) 08 Oktober 1945 Terjadi perebutan kekuasaan di SUMSEL 10 Oktober 1945 Dibentuk TKR Sumtim Jamjo dibawah pimpinan Achmad Tahir 12 Oktober 1945 TKR menuju sasaran 13 Oktober 1945 Insiden di Jalan Bali Medan 14 Oktober 1945 Pertempuran sehari di Serang – Banten 15 Oktober 1945 Dibentuk Pemuda RI Sumtim 16 Oktober 1945 Dalam rapat KNIP, Wapres RI mengeluarkan Keputusan No. X 17 Oktober 1945 Sekutu Inggris memasuki Bandung 18 Oktober 1945 Brigjen TED Kelly meng ultimatum agar pemuda Medan menyerahkan senjata pada sekutu 25 Oktober 1945 Brigjen AWS Mallaby mendarat di Surabaya 26 Oktober 1945 Pasukan Field Security Section dibawah pimpinan Kapten Shaw melakukan penyerangan ke penjara Kalisosok untuk membebaskan kolonel Huiyer 27 Oktober 1945 Pesawat terbang Inggris menyebarkan pamflet-pamflet yang isi nya menyerahkan senjata yang dirampas tentara Jepang 28 Oktober 1945 Para Pemuda bergerak menuju gedung radio, tangsi militer, dan pos polisi, merebut dan melakukan pendudukan 27 – 30 Oktober 1945 Terjadi Kontak senjata antara Indonesia dengan Inggris untuk yang pertama kali 02 Nopember 1945 Jenderal Bethel tiba di Magelang 03 Nopember 1945 Pemerintah mengeluarkan maklumat yang ditandatangani Wapres RI 09 Nopember 1945 Inggris mengeluarkan ultimatum bahwa pihak Inggris akan menggempur Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila rakyat Indonesia tidak mentaati ultimatum itu 18 Nopember 1945 Demostrasi pengibaran Merah Putih di Balikpapan, depan kompleks NICA Des-45 Para Pemuda Sumbawa melakukan aksi untuk melakukan perebutan terhadap pos-pos militer Jepang (di Gempe, Sape, Raba) 13 Desember 1945 Para Pemuda Bali melakukan gerakan untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang 12 Oktober 1945 Pernyataan, meski Jepang kalah, keamanan dan ketertiban masih menjadi tanggung jawab Pemerintah Jepang dan meminta agar semua pemuda menghentikan kegiatannya 14 Maret 1948 Terjadi pemberontakan di Biak, Papua 18 Agustus 1945 Sidang PPKI I, membahas tentang : Pengesahan RUUD, Memilih dan mengangkat Presiden dan Wapres, Membentuk KNI, Pengesahan UUD 19 Agustus 1945 Para Pemuda meminta Presiden dan Wapres untuk menghadiri rapat di Jl. Prapatan 18 Desember 1945 Pelantika Kol. Soedirman menjadi Panglima Besar TKR dengan pangkat Jendral 30 Oktober 1945 Bung Karno, Bung Hatta, dan Amir Syarifuddin datang ke Surabaya untuk mendamaikan perselisihan 10 Nopember 1945 Terjadi pertempuran yang sangat dahsyat di Surabaya 25 Nopember – 15 Desember 1945 Terjadi pertempuran di Ambarawa 26 Oktober 1945 Insiden di Magelang antara Pasukan TKR dengan Pasukan gabungan Sekutu dan NICA 20 Nopember 1945 Pecah pertemburan antara TKR dan Sekutu dibawah pimpinan Sumarto 21 Nopember 1945 Pasukan sekutu di Magelang ditarik ke Ambarawa 22 Nopember 1945 Sekutu mengebom kampung di sekitar Ambarawa 26 Nopember 1945 Letkol Isdiman gugur digantikan Kolonel Sudirman 05 Desember 1945 Pasukan sekutu Inggris terusir dari Banyubiru yang merupakan garis pertahanan terdepan 11 Desember 1945 Kolonel Sudirman mengambil prakarsa mengumpulkan masing-masing Komandan Sektor 12 Desember 1945 TKR menuju sasaran 15 Desember 1945 Musuh meninggalkan Ambarawa dan menuju ke Semarang 09 Oktober 1945 Pasukan Sekutu di bawah pimpinan Jenderal TED Kelly mendarat di Sumut, diikuti NICA 01 Desember 1945 Penentuan batas kekuasaan “Fixed Boundaries Medan Area” 10 Desember 1945 Sekutu dan NICA melancarkan serangan untuk melumpuhkan kekuatan TKR 10 Agustus 1946 Pertempuran di Tebing Tinggi dan pembentukan Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area 21 Nopember 1945 NICA melakukan aksi teror di Bandung dan mengeluarkan Ultimatum I 23 Maret 1946 Sekutu mengeluarkan Ultimatum II 24 Maret 1946 Gerakan bumi hangus terhadap Kota Bandung 2-3 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukannya di Bali 18 Nopember 1946 I Gusti bersama pasukannya melakukan serangan terhadap Mabes Polri di Kota Tabanan 24 Juli 1955 Ali menyerahkan mandat kepada Presiden I 12 Agustus 1955 Kabinet Buhanudin Harahap 29 September 1955 Memilih anggota DPR 15 Desember 1955 Memilih anggota Konstituante 03 Maret 1956 Mengembalikan mandat 20 Maret 1956 Ali Sastroamijoyo diserahi mandat untuk membentuk kabinet baru 14 Maret 1957 Ali Sastroamijoyo menyerahkan mandat kepada Presiden II 09 April 1957 Kabinet Djuanda/Karya 13 Desember 1957 Deklarasi Djuanda 14 September 1957 Munas 30 Nopember 1957 Peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno 16 April 1955 Hadikusumo mengumumkan bahwa Pemilu akan diadakan tanggal 29 September 1955 03 Mei 1956 Penandatanganan UU pembatalan KMB 20 Maret 1956 Pelantikan anggota DPR 10 Nopember 1956 Pelantikan anggota Konstituante 21 Februari 1957 Konsepsi Presiden 20 Nopember 1956 Dewan Konstituante mulai melakukan sidang 03 Juni 1959 Konstitusi mengadakan masa Reses (Istirahat) 19 Februari 1959 Kabinet menyetujui/menerima gagasan untuk kembali ke UUD 1945 17 Agustus 1959 Pidato Presiden ” Penemuan Kembali Revolusi Kita” 25 Juni 1960 Pelantikan DPRGR 03 Mei 1964 Dwikora 31 Desember 1959 Penpres No. 7 Tahun 1959 14 Agustus 1962 Serangan besar pembebasan Irian Barat 05 Agustus 1962 Tanda tangan persetujuan New York 01 Mei 1963 UNTEA berakhir 05 Maret 1960 DPR dibubarkan 24 Juni 1960 Pembentukan DPRGR 09 Juli 1959 Presiden membentuk kabinet kerja 10 Juli 1959 Pelantikan kabinet 3 Program kabinet kerja 17 Agustus 1960 Pembubaran Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia 15 Agustus 1959 Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Muh. Yamin) 05 Oktober 1965 Peringatan HUT ABRI 01 Oktober 1965 Pengumuman berdirinya Dewan Resolusi melalui KRI 30 September 1965 G 30 S/PKI 10 Januari 1966 KAM dan KAPPI menggelar demo besar-besaran di DPRGR 08 Maret 1966 Demo besar-besaran di kantor Menlu 16 Oktober 1965 Pangdam VII/Diponegoro berangkat dari Jakarta untuk menegakkan ketertiban umum di Semarang, Jawa Tengah 03 Juli 1968 Operasi Trisula (Gerakan Pembersihan) 21 Februari 1966 Pembaruan Kabinet Dwikora Tahun 1963 Depernas menjadi Bappenas 17 April 1964 Pemerintah mengeluarkan peraturan dalam usaha perdagangan (KOTOE dan KESOP) 10 Maret 1966 Presiden Soekarno mengadakan pertemuan dengan Parpol-parpol 11 Maret 1966 Sidang Paripurna Kabinet Dwikora 22 Juni 1966 Pidato pertanggungjawaban Presiden Soekarno dalam sidang MPRS 28 Juli 1966 Peresmian Kabinet Ampera 11 Oktober 1966 Penyempurnaan Kabinet Ampera 10 Januari 1967 LPJ Presiden naskah Pelengkap Nawaskara 07 Februari 1967 Soeharto menerima surat rahasia dari Soekarno 09 Februari 1967 DPRGR mengajukan reolusi dan memorandum kepada MPRS agar diadakan sidang istimewa 10 Februari 1967 Soeharto menghadap Presiden untuk membahas masalah Negara, Politik, Konflik, dan Pendirian Angkatan Bersenjata 11 Februari 1967 Soeharto mengajukan konsep pada Presiden 12 Februari 1967 Presiden, Jend. Soeharto, dan Panglima 5 Angkatan mengadakan pertemuan lagi 20 Februari 1967 Penandatanganan konsep oleh Presiden Mar-67 MPRS melakukan sidang istimewa 27 Maret 1968 MPRS melantik Soeharto 06 Juni 1968 Pembentukan kabinet pembangunan I Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.Dalam praktek tumbuh dan berkembangnya persatuan suatu bangsa (nasionalisme) terdapat dua aspek kekuasaan yang mempengaruhi yaitu kekuasaan pisik (lahir), atau disebut juga kekuasan material yang berupa kekerasan, paksaan dan kekuasaan idealis (batin) yang berupa nafsu psikis, ide-ide dan kepercayaan-kepercayaan. Proses nasionalisme (persatuan) yang dikuasai oleh kekuasaan pisik akan tumbuh dan berkembang menjadi bangsa yang bersifat materialis. Sebaliknya proses nasionalisme (persatuan) yang dalam pertumbuhannya dikuasai oleh kekuasaan idealis maka akan tumbuh dan berkembang menjadi negara yang ideal yang jauh dari realitas bangsa dan negara. Pendidikan nilai dan karakter ini penting bagi bangsa Indonesia karena kondisi moral/akhlak generasi muda yang hancur/rusak, pengangguran terdidik yang mengkhawatirkan (lulusan SMA, SMK, PT), rusaknya moral bangsa dan menjadi akut (korupsi, asusila, kejahatan, tindakan criminal pada semua sector penbangunan,dll), kemiskinan yang mencapai 40 juta dan terus bertambah, daya kompetitif yang rendah, system pendidikan yang tidak menjamin. Hal-hal itu lah yang membuat pendidikan nilai dan karakter itu penting untuk kita pelajari, agar masalah itu dapat kita atasi.