ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. N DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
DI RUANG MELATI RS TUGUREJO SEMARANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Kebutuhan Dasar Manusia
Disusun Oleh :
Pujiwati (1603062)
Arsita Tunjung L (1603064)
Sazeli (1603068)
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. N
DI RUANG MELATI RS TUGUREJO
Pengkajian dilakukan pada tanggal 18 September 2017 jam 16.00 WIB
IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : AN. N
Usia : 0 th 7 bl 29 hr
Tgl. Lahir :19 Januari 2017
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : -
Agama : Islam
Alamat : Podorejo Rt 003/VII Podorejo
Pekerjaan : -
Dx. Medis : BRPN
No RM : 53-80-12
Tanggal Masuk : 17 September 2017
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Usia : 22 th
Alamat : Podorejo Rt 003/VII Podorejo
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan Pasien : Ibu Kandung
KELUHAN UTAMA : Batuk
RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien diantar kerumah sakit pada tanggal 17 September 2017 pagi jam 05.00 WIB karena keluhan Batuk dan sesak sejak semalam. Saat dikaji pada tanggal 18 September 2017 jam 16.00 WIB Ibu pasien mengatakan anaknya batuk dan sesak sejak satu hari yang lalu, ibu pasien juga menanyakan kenapa batuknya terdengar bunyi grok-grok dan tidak ada sputum yang keluar kemudian defekasi sering sehingga ganti pampers 5x dalam sehari, saat dikaji terdengar ronkhi suara nafas gurgling pantat anaknya kemerah-merahan karena terlalu sering defekasi. Terpasang IV RL 10 tpm dan Metrodinazol 3 x 120 mg.
Riwayat Kesehatan dahulu : Pasien Pernah dirawat bulan Juni 20 hari di RS Tugurejo dengan keluhan atau penyakit yang sama.
Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit yang seperti dialami pasien sekarang.
Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
:pasien
: tinggal serumah
POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL
Pola persepsi kesehatan
Ibu Pasien mengatakan mengetahui tentang penyakitnya, karena pasien pernah masuk rumah sakit sebelumnya dengan keluhan yang sama, pasien juga sering bertanya tentang penyakitnya.
Pola Nutrisi dan Cairan
Ibu pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit anaknya sudah makan sayur seperti bayam sejak umur 6 bulan. Setelah masuk rumah sakit Pasien hanya minum Asi untuk makanan tambahan diberikan cerelac tetapi tidak mau dimakan sehingga hanya Asi untuk nutrisi dan cairannya.
Pola Aktifitas
Aktifitas pasien Masih dibantu dengan ibu/keluarga pasien karena pasien masih bayi.
Pola eliminasi
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan BAB Normal 1 hari sekali. Sesudah sakit ibu pasien mengatakan anak defekasi sering sehingga ganti popok lebih dari 5x dalam sehari.
Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan tidurnya nyenyak dengan pola tidur jam 18.00 - 05.00 selama 10 – 11 jam, kemudian tidur siang dari jam 08.00 – 10.00 WIB jadi 14 -15 jam dalam sehari. Setelah sakit pasien sering terbangun karena sering batuk.
Pola hubungan
Pasien merupakan anak kandung dan anak pertama.
Pola keyakinan dan nilai
Ibu pasien mengatakan pasien beragama islam dan mempercayai bahwa sakit yang dialami anak nya adalah sebagai cobaan YME dan akan sembuh jika pasien terus berusaha, berdoa dan sabar.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Cukup
BB : 9 kg
Tanda-Tanda Vital
No
Tanggal
Tanda-Tanda Vital
TD
NADI
RR
SUHU
1
18 september 2017
-
102 x/menit
22 x/menit
36,2 0c
2
19 september 2017
-
100 x/menit
22 x/menit
36 0c
3
20 september 2017
-
96 x/menit
22 x/menit
36,5 0c
Pemeriksaan Head To Toe
Kepala : bentuk simetris, kontrol kepala baik, tidak ada pembesaran lingkar kepala misal hidrosefalus dan lingkar yang kecil misal mikrosefali, fontanel rata, halus dan berdenyut
Mata:
Kelopak mata : Tidak bengkak.
Konjungtiva : tidak anemia, tidak iterikwarna ke merah-merahan.
Pupil : isokor ( besar pupil sama kanan dan kiri).
Ketajaman penglihatan : Tidak ada serumen, tidak bengkak, tidak eritema.
Hidung : Simetris, tidak ada nyeri tekan.
Mulut dan tenggorokan : Lidah merah, Tidak ada Pembesaran Tonsil
Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
Leher : Tidak ada pembengkakan Leher
Dada / Thorak
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak
A : bunyi jantung I dan II teratur murni terdengar LUB DUB
P : ictus cordis teraba di ICS 5 midklavikula
P : suara redup
Paru
I : ekspansi dada simetris kiri dan kanan, tidak ada penggunaan otot napas, tidak ada lesi, respirasi rate 22x permenit, irama regular.
A : terdengar ronchi, suara nafas gurgling.
P : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya massa.
P : resonan / sonor
Abdomen
I : simetris, tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada bekas luka
A : terdengar bising usus peristaltic usus 18 x/ menit
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa tambahan
P : suara perkusi tympani
Genetalia
Tidak ada kelainan pada organ kelamin.
Integumen
Kulit terlihat kemerahan pada area pantat pasiean karena sering BAB dan BAK.
Ekstermitas
Ekstremitas atas
tidak terdapat atropi ataupun hiperatropi
kuku klien tampak rapi
tidak terdapat edema
tangan kiri dapat bergerak dengan bebas, sedangkan tangan kanan tidak dapat bergerak bebas karena terpasang infuse RL 15 tpm dan syringpum
Ekstremitas bawah
tidak terdapat atropi atau hiperatropi
kuku klien tidak panjang
tidak terdapat edema
kedua kaki dapat bergerak bebas kekuatan otot
DATA PENUNJANG
Hasil laboratorium
HASIL NILAI NORMAL
Lekosit L 3,43 6,0 – 17,5
Eretrosit 4,41 3,6 – 5,2
Hemoglobin L 9,50 10,5 – 12,5
Hematokrit L 31,30 35 - 43
MCV L 71,00 74 - 106
MCH 21,50 21 - 33
MCHC 30,40 28- 32
Trombosit L 178 229- 553
RDW H 15,20 11,5 – 14,6
PLCR 32,7
Eosinofill obsolute L 0,00 0,045 – 0,44
Basofil obsolute 0,00 0 - 02
Netrofil obsolute L 0,80 1,8 - 8
Limfosit obsolute 2,34 0,9 – 5,2
Monosit obsolute 0,29 0,16 - 1
Eosinofil L 0,00 2 - 4
Basofil 0,00 0 - 1
Neutrofil L 23,30 50 - 70
Limfosit 68,20 20 - 70
Monosit 8,50 1 - 11
Anti dengue Ig G Negatif Negatif
Anti dengue Ig M Positif lemah Negatif
S. TypI O 1/80 Negatif
S. Typi H Negatif Negatif
Hasil foto Thorak
Cor: ukuran letak dan bentuk normal
Pulmo: corakan vaskuler kasar
Bercak kesuraman parahiler dan parakardial kanan
Diafragma: baik
Sinus costophrenicus: lancip
TERAPI
Infus RL 75 cc : 10 Tpm
Injeksi Cefotaxime 3 x 5 mg
Metronidazol 3 x 120 mg
Terapi nebulizer : pulmicort 0,5 cc, berotec 0,5 cc, Nacl 5
Hidrokortizon di oleskan 2 – 3 kali dalam sehari
ANALISA DATA
Nama pasien : AN. N
NO. RM : 53-80-12
SIGN & SYMPTOM
PROBLEM
ETIOLOGI
DS: Ibu Pasien mengeluh anaknya batuk, sesak, saat batuk terdengar grok-grok dan tidak keluar sputum.
DO:
Pasien batuk dan tidak bisa mengeluarkan sputum.
suara nafas gurgling.
S: 36,2 0C
N: 102 x/menit
RR 22x permenit
Suara nafas gurgling
Sputum susah keluar
Ketidakefektifan Jalan Nafas
Mukus berlebihan
DS: ibu mengatakan anaknya sulit tidur dan sering terbangun karena batuk
DO: Pasien terlihat lemah dan pucat
Gangguan pola tidur/istirahat
Peningkatan sputum/ batuk
DS: ibu mengatakan Bokong anaknya kemerah-merahan karena BAB dan BAK terlalu sering
DO:
Kulit sekitar anus kemerah-merahan
Iritasi kulit perianal
Aktifitas pasien terganggu dan sering menangis karena nyeri.
Kerusakan Integritas kulit
Iritasi perianal
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebihan ditandai dengan pasien batuk, sesak, suara irama gurgling, dan sputum tidak bisa keluar.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan produsi sputum dan batuk ditandai dengan pasien tampak lemah dan pucat.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi kulit perianal ditandai dengan kemerah-merahan.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : AN. N
NO RM : 53-80-12
NO
Hari/Tgl/Jam
Dx. Kep
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
TTD
1
Senin/18 September 2017 07.00
I
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam jalan nafas klien efektif.
Kriteria hasil:
Kepatenan jalan nafas efektif
Suara nafas efektif
Tanda-tanda vital normal
Observasi kepatenan jalan nafas
Auskultasi suara nafas tambahan( snoring, gurgling, stridor)
Lakukan fisioterapi dada
Kolaborasi pemberian nebulizer
Memasukkan nasoparinghial airway untuk melakukan suction nasotraseal sesuai kebutuhan.
kelompok
2
Senin/18 September 2017 11.00
II
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pola istirahat tidur teratasi.
Kriteria hasil:
Jam tidur normal
Pola tidur normal
Pantau pola tidur
Posisikan pasien senyaman mungkin
Ciptakan lingkungan yang nyaman
Pemberian obat intravena
Kelompok
3
Senin/18 September 2017 16.00
III
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam Integritas Jaringan: Kulit dan Membran Mukosa akan teratasi.
Kriteria hasil:
Ibu pasien menunjukkan rutinitas perawatan kulit atau perawatan luka yang optimal.
Tidak ada lepuh atau maserasi pada kulit.
Perluasan luka berkurang atau tidak ada.
Pakaikan pasien pakaian yang longgar
Berikan antibiotik topikal untuk daerah yang terkena, dengan tepat.
Periksa kulit setiap hari pada pasien beresiko mengalami kerusakan kulit.
Kelompok
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : AN. N
NO RM : 53-80-12
Hari/Tgl/Jam
Dx kep
Implementasi
Respon pasien
Paraf
Senin/ 18 September 2017 Jam 08.00 WIB
Jam 11.00 WIB
Jam 12.00 WIB
Jam 12.30 WIB
Jam 13.00 WIB
Jam 13.30 WIB
Jam 14.00 WIB
Jam 15.00 WIB
Jam 16.00 WIB
II
I,II,III
I
I
I
II
II
III
III
Memberikan injeksi intravena . cefotaxime 5 cc, RL 10 Tpm, Metronidazol 3 x 120 mg
Monitor tanda-tanda vital
Melakukan terapi nebulizer.
Auskultasi suara nafas tambahan( snoring, gurgling, stridor)
Memasukkan nasoparinghial airway untuk melakukan suction nasotraseal sesuai kebutuhan
Posisikan pasien senyaman mungkin
Memantau pola tidur pasien
Periksa kulit setiap hari pada pasien beresiko mengalami kerusakan kulit.
Memberikan antibiotik topikal untuk daerah yang terkena, dengan tepat. Hidrokortizon 2 – 3 kali di oleskan tipis
Ds: ibu mengatakan bersedia anaknya untuk diberikan obat melalui intravena
Do: pasien tampak tenang
Ds: Ibu pasien mengatakan bersedia anak nya di cek TTV.
Do: N : 102 x/menit, S : 36,2 oC, RR: 22x/menit
Ds: Ibu pasien mengatakan
mau anaknya untuk di terapi nabulazer.
Do: pasien tampak tenang saat di terapi.
Ds: -
Do: terdengar suara gurgling ( lendir dan air)
Ds: Ibu pasien mengatakan bersedia anaknya untuk di lakukan suction
Do: keluar sputum dari hidung dan mulut
Ds: ibu pasien mengatakan anaknya sudah nyaman
Do: pasien sudah tampak nyaman
Ds: -
Do: pasien sering terbangun saat tidur karena batuk
Ds: -
Do: kulit area perianal kemerah-merahan
Ds: ibu mengatakan mau anaknya diobati.
Do: pasien tampak kesakitan dan menangis saat diolesi salep.
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Selasa/ 19 September 2017 Jam 08.00 WIB
Jam 09.00 WIB
Jam 11.00 WIB
Jam 12.00 WIB
Jam 13.00 WIB
Jam 14.00 WIB
Jam 15.00 WIB
Jam 16.00 WIB
II
I
I,II,III
I
II
II
III
III
Memberikan injeksi intravena cefotaxime 5 cc, RL 10 Tpm, Metronidazol 3 x 120 mg
Melakukan fisioterapi dada, sebagai mana mestinya.
Monitor tanda-tanda vital
Melakukan terapi Nebulizer
Posisikan pasien senyaman mungkin
Memantau pola tidur pasien
Periksa kulit setiap hari pada pasien beresiko mengalami kerusakan kulit.
Memberikan antibiotik topikal untuk daerah yang terkena, dengan tepat. Hidrokortizon 2 – 3 kali di oleskan tipis
Ds: ibu mengatakan bersedia anaknya untuk diberikan obat melalui intravena
Do: pasien tampak tenang
Ds: ibu pasien mengatakan bersedia untuk di fisio terapi dada anak nya sebagai mana mesti nya.
Do: pasien tambak menangis, terbatuk-batuk sampai keluar sputum
Ds: Ibu pasien mengatakan besedia anak nya di cek TTV.
Do:
N : 100 x/menit
S : 36 oC
RR: 22x/menit
Ds: Ibu pasien mengatakan bersedia anaknya untuk di terapi nabulazer.
Do:
Pasien batuk dan tidak bisa mengeluarkan sputum,
Terdengar suara nafas gurgling
Ds: ibu pasien mengatakan posisi pasien sudah nyaman
Do: pasien tampak tenang
Ds: -
Do: pasien sudah tidak tering terbangun saat tidur
Ds: -
Do: area perianal kemerah-merahan
Ds: -
Do: pasien tampak kesakitan
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
kelompok
Rabu/ 20 September 2017 Jam 08.00 WIB
Jam 09.00 WIB
Jam 11.00 WIB
Jam 12.00 WIB
Jam 13.00 WIB
Jam 14.00 WIB
Jam 15.00 WIB
Jam 16.00 WIB
II
I
I,II,III
I
II
II
III
III
Memberikan injeksi intravena. Cefotaxime 5 cc, RL 10 Tpm
Melakukan fisioterapi dada, sebagai mana mestinya.
Monitor tanda-tanda vital
Melakukan terapi Nebulizer.
Posisikan pasien senyaman mungkin
Memantau pola tidur pasien
Periksa kulit setiap hari pada pasien beresiko mengalami kerusakan kulit.
Memberikan antibiotik topikal untuk daerah yang terkena, dengan tepat. Hidrokortizon 2 – 3 kali di oleskan tipis
Ds: ibu mengatakan bersedia anaknya untuk diberikan obat melalui intravena
Do: pasien tampak tenang
Ds: ibu pasien mengatakan bersedia untuk di fisio terapi dada anak nya sebagai mana mesti nya.
Do: pasien menangis terbatu-batuk sampai keluar sputum
Ds: Ibu pasien mengatakan bersedia anak nya di cek TTV.
Do:
N : 96 x/menit
S : 36,5 oC
RR: 22 x/menit
Ds: Ibu pasien mengatakan bersedia anaknya untuk di terapi nabulazer.
Do: pasien tampak tenang
Ds: ibu pasien mengatakan posisi pasien sudah nyaman
Do: pasien sudah tampak tenang
Ds: Ibu pasien mengatakan anaknya tidur dengan nyaman
Do: pasien sudah tampak tenang
Ds:
Do: sudah tidak terlalu kemerah-merahan
Ds:
Do: pasien tidak menangis saat diolesi salep
Kelompok
Kelompok
kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : AN. N
NO RM : 53-80-12
NO
Hari/Tgl/Jam
DX. KEP
EVALUASI
TTD
1
Senin/ 18 September 2017
Jam 08.00 WIB
I
II
III
S: Ibu pasien mengatakan anaknya batuk, terdengar suara grok-grok, sesak dan tidak keluar sputum, sering terbangun dimalam hari
O :
Pasien tidak bisa mengeluarkan sputum
Terdengar ronkhi
N: 102 x/menit, S: 36,2 0C, RR: 22 x/menit
A : ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Monitor tanda-tanda vital
Anjurkan minum susu hangat
Terapi nebulizer
S : Ibu mengatakan anaknya susah tidur dan sering terbangun
O :
Pasien tampak pucat dan masih terbangun karena batuk
RL 10 tpm
Metrodinazol 3 x 120 mg
A : Gangguan pola tidur belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi:
Pantau pola tidur pasien
Ciptakan lingkungan yang nyaman
S: ibu mengatakan bokong anaknya kemerah-merahan karena sering defekasi.
O :
Bokong kemerah-merahan
Infeksi area perianal
Aktifitas pasien terganggu dan nyeri
Sering menangis
A: kerusakan integritas kulit belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi :
Berikan antibiotik topikal
Pantau kulit yang terkena iritasi
kelompok
2
Selasa/ 19 September 2017 Jam 14.00 WIB
I
II
III
S: Ibu pasien mengatakan anaknya batuk berkurang , sputum sudah mulai keluar melalui feses
O :
Sputum sudah mulai keluar melalui feses
Terdengar ronkhi, suara gurgling
N: 100 x/menit, S: 36 0C, RR: 22 x/menit
A : ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian
P : Lanjutkan NIC :
Monitor tanda-tanda vital
Terapi nebulizer
Anjurkan minum susu hangat
S : Ibu mengatakan anaknya sudah tidak sering terbangun lagi
O :
Pasien tampak tenang, namun masih terbangun karena batuk
RL 10 tpm
Metrodinazol 3 x 120 mg
A : Gangguan pola tidur teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Pantau pola tidur pasien
Ciptakan suasana nyaman
S: ibu mengatakan bokong anaknya kemerah-merahan berkurang, dan tidak sering menangis lagi
O :
Bokong kemerah-merahan
Sudah tidak menangis
A: kerusakan integritas kulit terasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
Pemberian obat topikal
Pantau kulit yang iritasi
kelompok
Rabu/ 20 September 2017 Jam 14.00
I
II
III
S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak batuk tetapi masih terdengar grok-grok saat bernafas
O :
Sputum sudah mulai keluar melalui feses
Terdengar ronkhi
N: 96 x/menit, S: 36,5 0C, RR: 22 x/menit
A : ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian
P : Lanjutkan NIC
Monitor tanda-tanda vital
Terapi nebulizer
S : Ibu mengatakan anaknya tidur dengan nyaman
O :
Pasien tampak tenang
RL 10 tpm
A : gangguan pola tidur teratasi
P : Lanjutkan Intervensi NIC dihentikan
S: ibu mengatakan bokong anaknya kemerah-merahan berkurang
O : Bokong kemerah-merahan
A: kerusakan integritas kulit terasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
Pemberian obat topikal
Pantau kulit yang iritasi
Kelompok