Academia.eduAcademia.edu

Laporan KKN Kebangsaan 2017 Desa Meranti Gorontalo, Bone Bolango

HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu baik dari segi moril maupun materil.Dan harapan kami semoga laporan ini dapat berguna sebagai arsip dokumentasi dan referensi bagi kami untuk belajar lebih baik lagi dan juga dapat berguna bagi pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.                                                                                        Gorontalo, 19 Agustus 2017 Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v BAB I 1 PROFIL LOKASI 1 BAB II 8 RUMUSAN PERMASALAHAN 8 BAB III 9 KEGIATAN KKN KEBANGSAAN 9 3.1 RENCANA DAN CAPAIAN PROGRAM KERJA 9 3.2 PROGRAM KERJA 11 3.3 PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KERJA 13 3.3.1 PROGRAM KERJA 1 13 INVENTARISIR POTENSI DESA 13 3.3.2 PROGRAM KERJA 2 18 LOKA KARYA AWAL 18 3.3.3 PROGRAM KERJA 3 20 EDUKASI UMUM 20 3.3.4 PROGRAM KERJA 4 25 INISIASI PEMETAAN WILAYAH KONSERVASI 25 3.3.5 PROGRAM KERJA 5 30 PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT DESA DALAM MENGELOLA KAWASAN KONSERVASI 30 3.3.6 PROGRAM KERJA 6 31 PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN IPTEKS DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA 31 PEMBUATAN SELAI KULIT PISANG 31 3.3.7 PROGRAM KERJA 7 36 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN 36 3.3.8 PROGRAM KERJA 8 39 PEMBANGUNAN OBJEK WISATA 39 LOKAKARYA AKHIR 42 BAB IV 45 KESIMPULAN DAN SARAN 45 4.1 Kesimpulan 45 4.2 Saran 45 DAFTAR PUSTAKA 47 LAMPIRAN 48 1.1 Peta Desa Lokasi KKN 48 1.2 Lampiran Foto/dokumentasi kegiatan 48 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Usia 11 Tabel 1.2 Penduduk Menurut Angkatan Kerja 11 Tabel 1.3 Kondisi Sarana Prasarana, Sosial, Pendidikan dan Kesehatan 12 Tabel 1.4 Penduduk Menurut Kategori Rumah Tangga 14 Tabel 3.1 Rencana dan Capaian Program Kerja 16 Tabel 3.2 Daftar Kegiatan Pelaksanaan Program Kerja Per-Minggu 19 Tabel 3.3 Batas Desa Meranti 21 Tabel 3.4 Komposisi Zat Gizi Kulit Pisang per 100 gram Bahan 42 Tabel 3.5 Daftar Rencana Judul 47 BAB I PROFIL LOKASI Desa Meranti adalah salah satu dari tujuh desa di Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango yang terletak sekitar 12 km dari pusat kota Provinsi Gorontalo. Desa Meranti memiliki luas wilayah terbesar di Kecamatan Tapa, yaitu 48,81 km². Desa Meranti sebelumnya adalah bagian dari beberapa dusun Desa Langge yang terbilang jauh dari pusat pelayanan desa. Hal ini menyebabkan sulitnya masyarakat dalam mendapatkan aspek pelayanan sehingga sering menimbulkan kesenjangan atau kecemburuan sosial dalam memperoleh pelayanan pembangunan atau kecemburuan sosial pada masyarakat. Pada bulan Januari 2006 seluruh kelompok masyarakat bersama pemuda yang bermukim di dusun ini telah bertekad untuk mendirikan satu desa dengan alasan-alasan keprihatinan mendasar seperti jangkauan masyarakat untuk melakukan pengurusan administrasi, pelayanan masyarakat dan sulitnya mendapatkan akses informasi dan pembangunan sehingga sering terjadi kesenjangan atau kecemberuan sosial pada masyarakat. Untuk mewujudkan aspirasi masyrakat tersebut maka seluruh simpul masyarakat menunjuk Yamin Yahya selaku ketua panitia pemekaran desa. Selanjutnya panitia pemekaran melakukan sosialisasi dan bertatap muka dengan pemerintah desa, kecamatan hingga kabupaten dalam mempercepat aspirasi masyarakat dalam hal pemekaran desa dan penentuan penetapan nama desa yang cocok dengan kondisi adat dan alam yang ada di wilayah tersebut. Mengingat hal ini sangat penting dan juga desa pemekaran adalah bagian dari wilayah penyangga “Taman Nasional Bogani Nani Wartabone” yang banyak di tumbuhi oleh berbagai macam kayu dan tumbuh-tumbuhan maka melalui pertemuan dengan Taudaa Lo Ulipu To Bone Bolango yaitu Bupati Bone Bolango telah memberi nama desa menjadi Desa Meranti, yang artinya dikembangkan dalam kehidupan jenis kayu tersebut “pohon yang besar dan tinggi” sebaliknya dengan tingkah laku dalam kehidupan kita sesuai dengan proporsi kita masing-masing, sehingga sepakatlah secara bersama menyebut nama desa ini yakni “Desa Meranti”. Maka pada tanggal 11 Mei 2007 terwujudlah aspirasi masyarakat dalam memekarkan wilayah ini dengan diresmikannya Desa Meranti oleh Bupati Ismet Mile dengan menunjuk Bapak Yamin Yahya sebagai pejabat Kepala Desa. Secara administratif, wilayah Desa Meranti memiliki batas sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kecematan Bolango Ulu Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tilongkabila Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Langge, Kecamatan Tapa Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bulango Utara Luas wilayah Desa Meranti adalah 48,81 km2 yang terdiri atas dataran sebesar 3,87 km2, untuk dataran tinggi sebesar 2 km2 dan untuk pegunungan luasnya sebesar 42,96 km2. Berikut keadaan Topografi Desa: Tinggi tempat dari permukaan laut 100 M Curah hujan rata-rata pertahun 38 MM Keadaan suhu rata-rata: 31 °C Letak geografis desa Lembah/aliran sungai Dataran, bukit dan perbukitan serta gunung Desa Meranti terbagi atas tiga dusun, berturut-turut yaitu Dusun Mosayango, Dusun Dumati dan Dusun Helumo. Desa Meranti juga memiliki potensi alam berupa sungai yang bernama Sungai Polangguwa. Sebagaimana wilayah tropis yang lainnya, Desa Meranti mengalami musim kemarau dan musim penghujan dalam tiap tahunnya. Perbandingan musim antara kemarau dan penghujan itu lebih besar musim kemarau dibandingkan dengan musim penghujan. Kondisi prasarana jalan poros desa telah sangat memadai dengan adanya jalan beraspal atau jalan semenisasi untuk dusun satu dan dusun dua walaupun kondisi jalanan yang berada pada pegunungan, sedangkan untuk dusun tiga prasarana jalan poros desa yang telah disemenisasi belum terlihat dan jalan yang ada pada dusun tiga masih berupa jalan tanah merah dan pegunungan yang cukup tinggi dan berkelok-kelok. Dengan adanya kondisi jalan yang belum memadai mengakibatkan waktu tempuh warga desa yang berada di dusun tiga tersebut mencapai waktu ±2 jam jika berjalan kaki dan ±45 menit jika menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan kondisi ruas jalan poros desa menuju Kantor Kecamatan yang dilalui telah sangat memadai dengan adanya jalanan yang telah disemenisasi dan waktu tempuh dari pusat Desa Meranti ke Kantor Kecamatan mencapai ±30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor dan ±2 jam jika berjalan kaki. Desa Meranti masih belum memiliki penerangan lampu jalan di seluruh dusun yang ada. Hal itu menyebabkan kurang bahkan tidak adanya aktivitas warga di malam hari dan membuat seluruh warga desa enggan untuk meninggalkan rumah dan beraktivitas di malam hari. Selain belum adanya penerangan lampu jalan, kepadatan penduduk di Desa Meranti ini masih belum tinggi, hal ini dibuktikan dengan jarak rumah warga yang satu dengan yang lainnya berjauhan. Demografi merupakan studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang jumlah, struktur dan perkembangan penduduk. Penduduk Desa Meranti ialah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial Desa Meranti selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Jumlah penduduk Desa Meranti ialah 529 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 266 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 263 jiwa. Kepadatan penduduk Desa Meranti sebesar 11 orang/ km2. Jumlah keluarga adalah sebanyak 165 keluarga dengan rata-rata anggota keluarga ialah 3 orang/ keluarga yang ditampilkan dalam table sebagai berikut: Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Usia No Jenis Kelamin Umur Jumlah 0-15 16-56 >56 1. Laki-laki 87 143 36 266 2. Perempuan 73 150 40 263 Jumlah 160 293 76 529 Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh dan membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan serta lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu. Pada Desa Meranti yang memiliki penduduk usia kerja yang berumur 15 tahun ke atas dan angkatan kerja ialah orang yang memiliki penduduk usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Pada Desa Meranti penduduk yang berumur 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatannya itu terdapat 287 jumlah angkatan kerja dengan jumlah yang bekerja terdapat 250 orang dan 37 orang yang tidak bekerja. Sehingga persentase orang yang bekerja terhadap angkatan kerja ialah 87,11 %. Sedangkan, untuk jumlah bukan angkatan kerja di Desa Meranti sebanyak 213 orang dengan jumlah pekerjaan yang dilakukan ialah pelajar atau bersekolah sebanyak 94 orang dan 119 orang yang mengurus rumah tangga. Tabel 1.2 Penduduk Menurut Angkatan Kerja No Angkatan Kerja Jiwa 1. Usia Kerja yang Bekerja 250 2. Usia Kerja yang Belum Bekerja 37 Jumlah Usia Kerja 287 Berdasarkan lapangan pekerjaan utama di Desa Meranti untuk angkatan kerja yaitu ada sebanyak 155 orang yang bekerja pada bidang pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan. Sedangkan ada juga sebanyak 32 orang yang bekerja pada bidang perdangan besar, eceran rumah tangga dan hotel. Desa Meranti memiliki 2 taman kanak-kanak. Jumlah guru pada kedua taman kanak-kanak tersebut terdiri atas 4 orang perempuan, dengan jumlah murid yang ad sebanyak 30 orang dengan perbedaan jumlah laki-laki yaitu 14 orang dan prempuan sebanyak 16 orang. Desa Meranti hanya terdapat tiga fasilitas kesehatan yaitu dua posyandu dan satu polindes. Polindes itu sendiri merupakan pondok bersalin desa yang bangunannya dibangun dengan sumbangan dana pemerintah dan partisipasi masyarakat desa untuk tempat pertolongan persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus tempat tinggal bidan di desa. Disamping pertolongan persalinan juga dilakukan pelayanan antenatal dan pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan masyarakat dan kompetensi teknis bidan tersebut, dan di desa ini terdapat juga satu buah polindes. Selain dari segi kesehatan, terdapat juga satu bangunan masjid di Desa Meranti ini yang digunakan sebagai temapt beribadah bagi umat muslim yang dinamakan Masjid Al-Misfalah dan penduduk di desa ini 100 % beragama Islam, dan juga terdapat satu kelompok majelis taklim di desa ini. Tabel 1.3 Kondisi Sarana Prasarana, Sosial, Pendidikan dan Kesehatan No Sarana Prasarana Jumlah 1. Jalan Aspal 4 Km 2. Jalan Tasirtu 2 Km 3. Jalan Setapak 2 Km 4. Masjid 1 Unit 5. Sekolah 3 Unit 6. Polindes 1 Unit 7. Lapangan Olah Raga 1 Unit 8. PAB 2 Km 9. Listrik 110 Unit Berdasarkan aspek ekonomi, yang ditinjau berdasarkan jenis keluarga sejahtera yaitu keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan metrial yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antar anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Terdapat empat tahapan keluarga sejahtera. Tahapan keluarga sejahtera yang pertama itu ialah keluarga prasejahtera yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan keluarga berencana. Pada Desa Meranti ini terdapat 82 masyarakat pra sejahtera, kemudian terdapat keluarga sejahtera tahap I sebanyak 39, yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan akan pendidikan, keluarga berencana, interaksi lingkungan tempat tinggal dan transportasi, lalu ada keluarga sejahtera tahap II sebanyak 24 keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, telah dapat pula memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi, dan terakhir terdapat juga 20 keluarga sejahtera pada tahap III, yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat seperti sumbangan materi dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Tabel 1.4 Penduduk Menurut Kategori Rumah Tangga No Angkatan Kerja Jiwa 1. Usia Kerja yang Bekerja 250 2. Usia Kerja yang Belum Bekerja 37 Jumlah Usia Kerja 287 Berdasarkan lapangan pekerjaan utama di Desa Meranti untuk angkatan kerja yaitu ada sebanyak 155 orang yang bekerja pada bidang pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan. Sedangkan ada juga sebanyak 32 orang yang bekerja pada bidang perdangan besar, eceran rumah tangga dan hotel. BAB II RUMUSAN PERMASALAHAN Bagaimana kondisi dari segi aspek potensi desa? Bagaimana kondisi desa dari sudut pandang pendidikan? Apa saja program-program kerja yang telah dilaksanakan? Apa saja capaian program kerja dari setiap program kerja? Apa hasil dari program-program kerja yang telah dilaksanakan? BAB III KEGIATAN KKN KEBANGSAAN 3.1RENCANA DAN CAPAIAN PROGRAM KERJA Rencana program kerja selama pelaksanaan KKN Kebangsaan di Desa Meranti adalah dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Rencana dan Capaian Program Kerja No. Program Kerja KKN Kebangsaan Target yang Ingin Dicapai Capaian Program Kerja 1. Inventarisir Potensi Desa Terdapatnya profil kawasan konservasi desa Terdapatnya: Video profil desa Baliho profil desa Brosur profil desa 2. Pelaksanaan Lokakarya Desa Tersampaikannya rencana program kerja KKN-K Desa Disepakatinya rencana program kerja KKN-K oleh Pemerintah Desa, DPL dan mahasiswa Masyarakat menerima seluruh program kerja yang ditawarkan 3. Pelaksanaan Program/Kegiatan Edukasi Umum Terlaksananya program/kegiatan edukasi umum Terlaksananya: Sosialisasi pendidikan Bimbingan belajar anak-anak Mengajar siswa SD 4. Inisiasi Pemetaan Kawasan Konservasi Terdapatnya lembaga konservasi berbasis masyarakat yang disahkan oleh Kepala Desa Terdapatnya pemetaan sederhana kawasan konservasi yang terintegrasi dengan pengembangan produk pangan Disepakatinya: Pemetaan wilayah konservasi Nama kawasan Strategi pengembangan kawasan konservasi 5. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa dalam Mengelola Kawasan Konservasi untuk Mendukung Ketahanan Pangan Terpilihnya seorang kader yang berasal dari masyarakat setempat untuk menjadi Duta Konservasi Desa Terdapatnya papan informasi kawasan konservasi desa Terpilih dua orang Duta Konservasi Desa Dibuatnya papan informasi kawasan konservasi desa 6. Penerapan dan Pengembangan IPTEKS dan Teknologi Tepat Guna Terdapatnya satu dusun sebagai lokasi penerapan IPTEK dan teknologi tepat guna dalam mendorong pengelolaan kawasan konservasi Terlaksananya pelatihan pembuatan produk Pendaftaran produk ke Dinas Kesehatan untuk mendapatkan izin BPOM, PIRT, Dinas Perdagangan 7. Strategi Pengembangan Kawasan Konservasi untuk Mendukung Ketahanan Pangan Terdapatnya dokumen strategi pengembangan kawasan konservasi yang disahkan oleh kepala desa Terdapatnya draf rancangan peraturan desa tentang konservasi desa Dilaksanakannya sosialisasi pembentukan draf rancangan Perdes tentang konservasi Terdapat draf rancangan Perdes tentang konservasi 8. Lokakarya Akhir Desa Tersampaikannya hasil pelaksanaan program/kegiatan KKN-K desa Diterimanya seluruh hasil pelaksanaan program/kegiatan KKN-K desa oleh pemerintah dan masyarakat desa 3.2PROGRAM KERJA Program Kerja yang telah dilaksanakan adalah program kerja KKN Kebangsaan yang telah ditawarkan oleh pihak panitia penyelenggara dan beberapa program tambahan. Program tersebut dipilih dan dilaksanakan sesuai dengan hasil observasi serta kondisi dan kebutuhan desa. Adapun program kerja yang telah dilaksanakan dalam pelaksanaan KKN Kebangsaan tahun 2017 di Desa Meranti tersebut adalah: Tabel 3.2 DaftarKegiatan Pelaksanaan Program Kerja Per-Minggu No. Program Kerja Minggu Ke 1 2 3 4 1. Inventarisir potensi Desa Meranti 2. Pelaksanaan lokakarya desa untuk menjelaskan program kerja yang akan dilaksanakan berdasarkan hasil observasi. 3. Sosialisasi pendidikan “Pentingnya Delapan Fungsi Keluarga” untuk mengedukasi warga 4. Pelatihan pembuatan Selai Kulit Pisang Meranti guna penerapan dan pengembangan IPTEKS dan teknologi tepat guna bagi warga desa 5. Bimbingan belajar pengetahuan umum kepada anak-anak 6. Mengajar siswa SD Negeri 6 Tapa Kelas Jauh 7. Pelaksanaan Focus Grup Discuss (FGD) sebagai metode pelaksanaan inisiasi pemetaan kawasan konservasi desa 8. Pemilihan dua orang Duta Konservasi Desa Meranti melalui pelaksanaan FGD 9. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kreatif “Kuis Siapa Juara” di SD Negeri 6 Tapa Kelas Jauh 10. Pendaftaran produk selai kulit pisang “Meranti” ke Dinas Kesehatan guna mendapatkan izin BPOM, PIRT dan Dinas Perdagangan 11. Sosialisasi “Penyusunan Draf Rancangan Peraturan Desa Tentang Kawasan Konservasi” sebagai bentuk strategi pengembangan kawasan konservasi untuk mendukung ketahanan pangan 12. Peringatan HUT RI ke-72 13. Memfasilitasi terbentuknya Draf Peraturan Desa (Perdes) “Taman Pendidikan Meranti” 14. Peresmian lokasi wisata baru “Puncak 4G Meranti” 15. Pelaksanaan lokakarya akhir desa untuk memaparkan hasil dari seluruh program kerja yang telah dilaksanakan 3.3PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KERJA 3.3.1 PROGRAM KERJA 1 INVENTARISIR POTENSI DESA 3.3.1.1 Aspek potensi desa Untuk lokasi KKN-K kelompok 60 di desa Meranti memiliki beberapa aspek, yaitu sebagai berikut : Aspek Sumberdaya Alam/Lingkungan/Ekosistem Desa Meranti merupakan salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Secara administratif, wilayah Desa Meranti memiliki batas sebagai berikut: Tabel 3.3 Batas Desa Meranti Batas Desa / Kelurahan Kecamatan Sebelah Utara Owata / Mongiilo Bulango Ulu Sebelah Selatan Langge/ Bulotalangi Tapa / Bulango Timur Sebelah Timur Lonuo Tilongkabila Sebelah Barat Langge Tapa Dilihat dari peta kecamatan, desa Meranti merupakan desa yang memiliki luas yang lebih dari desa-desa lain yang ada di kecamatan Tapa. Luas wilayah Desa Meranti adalah 48,81 km2 yang terdiri atas daratan rendah di sebesar 3,87 km2, untuk daratan tinggi sebesar 2 km2 dan untuk pegunungan, luasnya sebesar 42,96 km2. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa luas dataran hanya 3,87 km2, yang artinya hanya sedikit lahan yang dapat dijadikan sebagai lahan pertanian yang efisien pada sektor pertanian karena wilayah pegunungan mudah erosi. Desa Meranti terbagi atas tiga dusun, berturut-turut yaitu Dusun Mosayango, Dusun Dumati dan Dusun Helumo. Desa meranti juga memiliki potensi alam berupa sungai yang bernama Sungai Polangguwa. Berdasarkan hasil observasi selama KKN-K kelompok 60, yaitu kondisi jaringan selular dan pemerataan jaringan listrik yang masih kurang baik, hal ini juga memiliki dampak positif dan negatif. Dilihat dari perspektif pendidikan, masyarakat belum mampu mengembangkan sumberdaya alam yang ada di desa Meranti, padahal banyak sekali potensi desa yang bisa dikembangkan yang berdampak pada finansial masyarakat, contohnya; pisang, kelapa, papaya, dan sungai. Namun, karena faktor pendidikan yang belum mumpuni dalam mengelola potensi tersebut, maka hanya bisa digunakan secara pribadi untuk kehidupan sehari-hari tanpa ada inovasi agar potensi tersebut bernilai jual tinggi. Ditinjau secara agrofisika wilayah desa Meranti banyak memiliki area pegunungan, sehingga harus menunggu waktu yang tepat untuk penanaman tanaman jagung serta kacang tanah dikarenakan harus sesuai dengan suhu atmosfer serta kondisi tanah pada ekosistem pertanian. Aspek Sosial Ekonomi/Budaya Istilah sosial budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi sosial dimana manusia harus mengadakan kerjasama demi kelangsungan hidupnya dan segi budaya yang merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang manisfestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku yang terlembagakan. Adapun yang termasuk dalam aspek sosial ekonomi/budaya desa Meranti adalah sebagai berikut : Aspek sosial ditinjau dari hasil observasi mulai dari tanggal 22 – 26 juli 2017 terdapat suatu kondisi yang butuh perhatian, yaitu kondisi jaringan selular dan pemerataan jaringan listrik. Hal tersebut memiliki dampak positif dan negatif yang berpengaruh pada kehidupan sosial desa Meranti. Aspek sosial desa Meranti juga terlihat dari budaya gotong royong yang masih sangat terjaga, budaya tersebut merupakan wadah penyatu agar hubungan antar masyarakat tetap dapat terjaga. Selain itu juga mencakup seperti terdapatnya PAUD, TK, Sekolah Dasar, Mesjid, Sub PPKBD dan fasilitas kesehatan yaitu posyandu. Pada bidang sosial yang mencakup pendidikan seperti PAUD, TK, dan Sekolah Dasar. Untuk aspek ekonomi jagung dan cabai merupakan komoditas utama masyarakat desa Meranti. Sifat penjualannya petani mengepul kepada distributor, sebagian juga langsung menjualnya ke pasar. Selain itu di desa Meranti terdapat hutan pinus yang juga merupakan salah satu penunjang ekonomi masyarakat desa. Hutan pinus dimanfaatkan dengan cara penyadapan getah pinus. Untuk hasil penyadapan tersebut dipanen dalam dua minggu sekali. Untuk hasil panennya dijual dan dikumpul pada pengumpul. Aspek Kelembagaan Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya untuk memudahkannya menjalankan tugasnya. Dengan kata lain, kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota masyarakat. Kehidupan masyarakat berdasarkan struktur peran dan profesi melahirkan bentuk hubungan dan ikatan antarmanusia yang dapat menggantikan hubungan keluarga. Hubungan antarteman seprofesi atau hubungan antara "pemimpin" dan "anak buah" terkadang lebih erat ketimbang hubungan antarsaudara kandung. Di lain pihak, semakin lebarnya struktur sosial secara horizontal juga akan menimbulkan keanekaragaman aspirasi yang semakin sulit untuk diakomodasikan bersama. Desa Meranti memiliki struktur kelembagaan yang sudah memilki perizinan sehingga sudah lama berkembang, yaituBalai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Wahana Kesejahteraan SosialBerbasis Masyarakat Puncak Meranti (WKSBM), Sekretariat Karang Taruna Karya Lestari, dan Remaja Muda (RemaMuda) Mesjid Al- Misfala. 3.3.1.2 Rumusan Permasalahan Bagaimana pemanfaatan lereng gunung agar lebih efisien untuk sektor pertanian? Bagaimana masyarakat dapat memperoleh informasi yang lebih? Bagaimana agar listrik bisa merata di Desa Meranti? 3.3.1.3 Rancangan Kerangka Pikir Dari permasalahan-permasalahan di atas, maka peserta KKN Kebangsaan kelompok 60 menyusun kerangka pikir solusi untuk permasalahan sebagai berikut: Pembuatan terasering pada lereng-lerengpegunungan untuk mencegah erosi pada lahan pertanian, karena tanpa terasering dapat menyulitkan petani dalam pengolahan lahan. Menghubungi pihak penyedia layanan jaringan selular untuk membangun tower jaringan selular untuk desa Meranti atau menggandeng pihak yang terkait untuk membantu pembangunan jaringan selular. Masalah jaringan listrik Untuk masalah ini PLN (Perusahaan Listrik Negara) sebagai penyedia listrik utama dan terbesar di Indonesia yang juga merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) harus turut serta dalam membantu pemerataan jaringan listrik di desa Meranti. Namun, jika pihak PLN tidak bersedia menyediakan aliran listrik di dusun III, bisa menggunakan alternatif lain yaitu dengan membangun PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) dengan memanfaatkan aliran sungai Polangguwa. 3.3.1.4 Kesimpulan Desa Meranti merupakan desa yang memiliki luas yang lebih dari desa-desa lain yang ada di kecamatan Tapa. Desa Meranti banyak memiliki area pegunungan, sehingga harus menunggu waktu yang tepat untuk penanaman tanaman jagung serta kacang tanah dikarenakan harus sesuai dengan suhu atmosfer serta kondisi tanah pada ekosistem pertanian. Jagung dan cabai merupakan komoditas utama masyarakat desa Meranti. Sifat penjualannya petani mengepul kepada distributor, sebagian juga langsung menjualnya ke pasar. Selain itu di desa Meranti terdapat hutan pinus yang juga merupakan salah satu penunjang ekonomi masyarakat desa. Hutan pinus dimanfaatkan dengan cara penyadapan getah pinus. Untuk hasil penyadapan tersebut dipanen dalam dua minggu sekali. Untuk hasil panennya dijual dan dikumpul pada pengumpul. Dari hasil observasi mulai tanggal 23-26 Juli 2017 didapatkan permasalahan utama yaitu jaringan selular yang tidak memadai. Tidak tersedianya aliran listrik untuk dusun III (dusun Helumo). 3.3.2 PROGRAM KERJA 2 LOKA KARYA AWAL 3.3.2.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebuah kegiatan yang bersifat pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa yang menjadi peserta KKN harus siap membantu semampunya mengenai hal yang berkaiatan dengan kelangsungan kesejahteraan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa yang mengabdi dengan masyarakat harus membuat rencana-rencana kegiatan yang sesuai dengan kondisi tempat agar semua kegiatan yang dilakukan tersusun secara sistematis sehingga lebih mudah dijalankan. Selain membuat draf rencana kerja atau kegiatan, peserta KKN juga harus melaporkan dan memaparkan semua rencana kepada pemerintah desa, masyarakat, dan DPL yang dimuat dalam kegiatan lokakarya. Lokakarya merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa KKN, khususnya KKN Kebangsaan. Karena selain memaparkan rencana, pada lokakarya ini akan menghasilkan kesepakatan rencana program kerja atau kegiatan KKN Kebangsaan yang akan disepakati oleh Pemerintah Desa, Masyarakat, DPL dan mahasiswa KKN-K untuk satu bulan ke depan. 3.3.2.2 Tujuan dan Manfaat Menyampaikan hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 22 – 26 Juli 2017 Maksud dan tujuan kegiatan lokakarya awal desa adalah untuk memaparkan rencana program kerja KKN Kebangsaan selama satu bulan kedepan. Menampung aspirasi masyarakat untuk digunakan sebagai bahan referensi dalam pembuatan program-program kerja Menampung ide program kerja dari masyarakat Meminta persetujuan atau kesepakatan dari kepala desa dan masyarakat agar program-program kerja yang nantinya akan dilaksanakan dapat berjalan lancar dan sesuai harapan 3.3.2.3 Hasil Lokakarya Awal Tanggal/Waktu : Rabu, 27 Juli 2017/10.00 WITA Lokasi : Sekretariat PKK, Jalan Imam Samadi, Dusun II Desa Meranti, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Sasaran : Masyarakat desa 3.3.2.4 Pelaksanaan kegiatan Lokakarya Desa Meranti yang dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Juli 2017 bertempat di ruang pertemuan PKK Desa Meranti, pukul 15.00 WITA dihadiri oleh 32 orang warga. Selain warga Desa Meranti, dihadiri pula Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Bapak Wenny Almorafid Dungga, S.H., M.H. dan Kepala Desa Meranti Bapak Yamin Yahya. Setelah memaparkan rencana program atau kegiatan KKN Kebangsaan di Desa Meranti, maka ada enam program kerja yang telah disepakati dan akan dilaksanakan di Desa Meranti selama satu bulan ke depan. Program kerja atau rencana kegiatan tersebut diantaranya, sebagai berikut: inventarisir potensi desa, dengan membuat profil desa sosialisasi pendidikan 8 fungsi keluarga sekolah Kebangsaan inisiasi pembentukan lembaga konservasi sampahku bermanfaat pembuatan selai dari kulit pisang Diharapkan setelah melaksanakan berbagai program kerja ini Mahasiswa KKN Kebangsaan yang ditempatkan di Desa Meranti dapat menjadi pribadi yang berkarakter dan bisa memberikan konstribusinya pada keberlanjutan pembangunan bangsa. 3.3.3 PROGRAM KERJA 3 EDUKASI UMUM 3.3.3.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal terpenting dalam hidup. Selain sebagai bekal dalam menghadapi persaingan global, pendidikan juga berguna untuk kehidupan dalam kelompok kecil. Sebenarnya pendidikan tidak hanya berbentuk formal, tetapi juga bisa dikemas dalam hal yang menyenangkan dan sederhana sehingga mudah dimengerti. Pendidikan juga bukan hanya tentang kognitif seseorang tetapi juga tentang afektif. Pada zaman yang sangat sensitif dengan perkembangan, bangsa dan negara yang wajib maju dan terus berkembang juga harus memiliki pemuda yang mumpuni dalam bersaing dengan negara lain. Maka dari itu, generasi wajib dijaga oleh pendidikan yang baik. Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 22 – 24 Juli 2017 ditemukan beberapa masalah tentang pendidikan di Desa Meranti. Banyak anak-anak yang kurang pandai mengaji dan banyak yang mendapat kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Untuk menjadi generasi yang baik tidak bisa secara instan dan harus dimulai pada usia sedini mungkin. Maka dari itu, peserta KKN Kebangsaan membuat kegiatan bimbingan belajar dengan sasaran anak-anak yang ada di Desa Meranti. Dengan usia yang pas untuk mendapatkan pendidikan, peserta KKN Kebangsaan kelompok 60 mengemas kegiatan lebih menarik. Materi-materi yang biasanya terdengar membosankan bagi anak-anak dikemas dengan model pembelajaran berbasis mengingat sambil bermain. Anak-anak diajak belajar lebih santai dan peserta KKN berusaha untuk masuk ke dunia anak seperti yang telah disebutkan dalam teori quantum teaching yang mengharuskan tenaga pendidik mengantarkan dunianya dan masuk ke dalam dunia peserta didik. 3.3.3.2 Hasil Sosialisasi Pendidikan Pentingnya Delapan Fungsi Keluarga Waktu : Rabu, 2 Agustus 2017, Pukul 10.00 WITA Lokasi : Sekretariat PKK, Jalan Imam Samadi, Dusun II Desa Meranti, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Sasaran : Ibu-ibu dan Anak-anak Pelaksanaan kegiatan : Pelaksanaan kegiatan edukasi umum yang bertema keluarga ini berjudul “Sosialisasi Pendidikan Pentingnya 8 Fungsi Keluarga” dengan bentuk kegiatan penyuluhan. Program kerja ini dilaksanakan karena mengingat pentingnya rasa peduli terhadap anak, baik dalam hal pendidikan maupun agama. Sosialisasi pentingnya delapan fungsi keluarga ini mengundang pembicara dari Duta Generasi Berencana Jalur Masyarakat Provinsi Gorontalo Tahun 2017. Duta Generasi Berencana (GenRe) diharapkan dapat mengajak dan memberikan pengetahuan yang cukup kepada orang tua tentang delapan fungsi keluarga yang mencakup beberapa fungsi, yaitu: - fungsi agama - fungsi kasih sayang - fungsi lingkungan - fungsi sosial budaya - fungsi sosialisasi dan pendidikan - fungsi perlindungan - fungsi ekonomi - fungsi kesehatan reproduksi Pelaksanaan program kerja ini juga turut dihadiri oleh orang tua dan anak, Kepala Desa Meranti, Dosen Pembimbing Lapangan, Koordinator Wilayah dan juga Bhabinkamtibmas Polsek Tapa. Kegiatan ini melibatkan masyarakat khususnya kepada orang tua yang memiliki anak agar memahami pentingnya delapan fungsi keluarga yang nantinya dapat diterapkan di keluarga masing-masing dan ditujukan agar nantinya mengurangi juga menghilangkan rasa ketidakpedulian orang tua terhadap hal yang dibutuhkan anak, begitupun sebaliknya. Melaksanakan Bimbingan Belajar Pengetahuan Umum Waktu : Setiap Kamis dan Minggu Sore Lokasi : Pelataran posko KKN-K desa Meranti Sasaran : Anak-anak TK, SD, dan SMP Pelaksanaan Kegiatan : Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Kamis dan Minggu sore, dimulai pada pukul 16.00 – 17.30 WITA di Pelataran posko KKN-K desa Meranti. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak dari jenjang pendidikan TK, SD, hingga SMP. Mata pelajaran yang diajarkan dalam kegiatan ini bersifat umum di sekolah, mencakup matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan ilmu pengetahuan alam. Materi yang disampaikan tergolong materi dasar. Dalam mata pelajaran matematika diajarkan penyebutan bilangan, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dalam mata pelajaran bahasa Inggris diajarkan penyebutan huruf, angka, serta kosakata dasar untuk memperkenalkan diri. Dalam bahasa Indonesia diajarkan menyebutkan dan menulis abjad serta cara membaca puisi dengan mimik. Dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam diajarkan jenis-jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia. Selain itu, diajarkan pula mengenai materi kebangasaan, seperti menyanyikan lagu-lagu wajib nasional dan mengajarkan tentang pancasila. Media pengajaran yang digunakan dalam kegiatan ini menggunakan papan tulis dan alat peraga untuk memudahkan anak-anak dalam memahami materi yang diajarkan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar di kalangan siswa TK hingga SMP di Desa Meranti. Dengan meningkatnya minat belajar siswa diharapkan dapat memajukan tingkat kualitas pendidikan siswa. Manfaat yang didapat mahasiswa KKN-K dalam terlaksananya kegiatan ini merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat dalam mencerdaskan generasi muda. Mengajar Siswa SD Negeri 6 Tapa Kelas Jauh Waktu : Tanggal 3 Agustus 2017, 08.00 – 10.00 WITA Lokasi : Ruang kelas SD kelas jauh negeri 6 Sasaran : Siswa SD kelas 1 – 6 Pelaksanaan Kegiatan : Dalam kegiatan ini mahasiswa KKN-K berbagi ilmu kepada siswa berdasarkan tingkat kelas yang berbeda. Kelas 1 diajarkan tentang pengenalan huruf dan angka untuk membantu siswa agar lebih lancar dalam membaca dan berhitung. Untuk kelas 2 diajarkan tentang bagaimana cara menyusun kalimat yang baik dan benar dengan harapan agar siswa dapat menguasai penempatan kata dengan baik. Sedangkan kelas 3 diajarkan materi matematika dan bahasa Inggris. 5 kelas lainnya melaksanakan pembelajaran di ruangan, tapi berbeda dengan kelas 4 yang belajar di luar kelas karena tidak tersedia ruang kelas yang cukup. Kelas 4 diberi materi tentang membaca denah dan langsung praktik membuat denah rumah dan sekolah. Untuk kelas 5 dan kelas 6 masing-masing diajarkan tentang klasifikasi makhluk hidup dan cara perkembangbiakan makhluk hidup. Kegiatan ini terlaksana dengan lancar berkat dukungan dari guru-guru SD Negeri 6 Kelas Jauh. Kuis Siapa Juara Tanggal/Waktu : 10 Agustus 2017/09.00 – 13.00 WITA Lokasi : Ruang kelas 5 SD Negeri 6 Kelas Jauh Sasaran : Seluruh siswa Pelaksanaan kegiatan : Sebelum kegiatan seluruh peserta KKN-K berkoordinasi dengan kepala sekolah dalam hal pelaksanaan kegiatan yang berbentuk kuis siapa juara. Siswa yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 37 orang. Pelaksanaan kegiatan ini dengan memberikan pertanyaan dan siswa harus menjawab dengan benar, sampai hanya tersisa satu siswa sebagai pemenang juara 1. Pertanyaan yang diberikan masih seputar pendidikan kebangsaan dan ilmu pengetahuan umum yang diajarkan di sekolah. Manfaat dari kegiatan ini agar siswa menumbuhkan semangat berkompetisi di bidang akademik. Selain itu juga siswa diharapkan dapat mengasah kemampuan kognitif dalam menuntut ilmu di sekolah. PROGRAM KERJA 4 INISIASI PEMETAAN WILAYAH KONSERVASI 3.3.4.1 Latar Belakang Program kerja di Desa Meranti ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi dan tinjauan langsung di lokasi desa yang dilakukan pada hari pertama hingga ketiga setelah tiba di lokasi KKN. Observasi ini dilakukan meliputi semua lingkungan yang ada di Desa Meranti, dari pelaksanaan observasi ini yaitu untuk mengetahuidan mengenai kondisi geografis dan demografis,kondisi sosial ekonomi, budaya masyarakat, permasalahan kesehatan dan pendidikan di masyarakat setempat, serta berbagai permasalahan lainnya yang banyak terjadi dalam masyarakat. Masalah-masalah yang teridentifikasi melalui observasi pada hari pertama hingga ketiga dan juga saran dari beberapa masyarakat setempat, selanjutnya ditindak-lanjuti dengan mencari sebuah pemecahaan masalahnya atau dengan mengondisikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Penetapan masalah tersebut disesuaikan dengan kemaampuan yang dimiliki dalam hal tenaga, waktu maupun biaya. Berdasarkan lokakarya rancangan awal program kerja Desa Meranti, maka dihasilkan program kerja Inisiasi Pembentukan Lembaga dan Pemetaan Wilayah Konservasi dan bentuk kegiatan yang dilakukan program kerja ini berupa Focus Group Discuss. Tujuan dari program kerja ini ialah: Memberdayakan, membangun dan mempertemukan kesepahaman masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Meningkatkan kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif masyarakat dalam menjaga dan melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Diperolehnya wilayah konservasi dari diskusi yang dilakukan bersama masyarakat yang terintegrasi dengan sumber daya alam. Rencana waktu pelaksanaan program kerja Inisiasi Pembentukan Lembaga dan Pemetaan Wilayah Konservasi dengan bentuk kegiatan berupa Focus Group Discuss dilakukan pada Hari Raabu, 9 Agustus 2017 pukul 15.00 WITA bertempat di Aula PKK Desa Meranti. 3.3.4.2 Masalah yang Ditemui dalam Melaksanakan Kegiatan Program kerja yang telah direncanakan dari kesepakatan dengan Kepala Desa, masyarakat desa, dosen pembimbing lapangan dan juga Mahasiswa KKN Kebangsaan pada saat lokakarya awal rancangan program kerja juga terdapat beberapa keadaan atau program insidentil, seperti: Hari pelaksanaan yang awalnya di jadwalkan pada Hari Rabu, 9 Agustus 2017 tidak disetujui oleh Kepala Desa, disebabkan adanya kegiatan desa pada jadwal tersebut. Ternyata telah ada Lembaga Konservasi yang ada di desa ini, sedangkan program kerja yang akan dilakukan ialah Inisiasi Pembentukan Lembaga dan Pemetaan Wilayah Konservasi. Pelaksanaan program kerja ini yang telah diganti harinya, ternyata tiba-tiba didatangi oleh juri penilaian untuk perlombaan desa oleh pihak kecamatan. Terdapat sedikit perdebatan pada saat diskusi kelompok besar dilakukan. 3.3.4.3 Alternatif Pemecahan Masalah Pelaksanaan program kerja ini tidak terlepas dari kendala-kendala atau masalah yang timbul pada saat persiapan hingga pelaksanaan namun semua itu dapat diatasi karena peserta KKN Kebangsaan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Berikut beberapa alternatif dalam pemecahan masalah yang ada, diantaranya: Hari pelaksanaan yang awalnya di jadwalkan pada Hari Rabu, 9 Agustus 2017 tidak disetujui oleh Kepala Desa, disebabkan adanya kegiatan desa pada jadwal tersebut. Kepala Desa yang tidak menyetujui jadwal itu kemudian dilakukan koordinasi kemudian kepada kepala desa. Setelah beberapa pertimbangan, maka ditetapkan jadwal pelaksanaan itu dimajukan harinya daari hari Rabu, 9 Agustus 2017 menjadi hari Selasa, 8 Agustus 2017 dan tetap di jam yang sama. Ternyata telah ada Lembaga Konservasi yang ada di desa ini, sedangkan program kerja yang akan dilakukan ialah Inisiasi Pembentukan Lembaga dan Pemetaan Wilayah Konservasi. Tujuan awal untuk sasaran kegiatan itu ialah remamuda ataupun karang taruna yang ada di desa ini, tetapi ternyata telah ada lembaga konservasi yang ada yaitu “Rimba Lestari”. Jadi, kami mengubah program kerja ini hanya menjadi Inisiasi Pemetaan Wilayah Konservasi yang kemudian peserta kegiatan ini ialah seluruh pengurus maupun anggota dari Rimba Lestari dan Karang Taruna Desa Meranti. Pelaksanaan program kerja ini yang telah diganti harinya, ternyata tiba-tiba didatangi oleh juri penilaian untuk perlombaan desa oleh pihak kecamatan. Jadi, kami menunggu dan mengikuti segala rangkaian yang ada pada hari itu. Setelah koordinasi juga dengan Kepala Desa, waktu untuk melaksanakan Focus Group Discuss itu diundur hingga acara penilaian selesai. Dari jadwal yang ada, pukul 15.00 di undur hingga pukul 17.00, dan peserta yang ikut juga tidak ada yang terganggu ataupun keberatan. Terdapat sedikit perdebatan pada saat diskusi kelompok besar dilakukan. Setelah pemaparan oleh kelompok kecil masing-masing pada saat diskusi. Perdebatan itu muncul karena penamaan wilayah konservasi yang telah dipetakan. Tetapi, diskusi yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif masyarakat dalam menjaga dan melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Sehingga dilakukan musyawarah dengan seksama, sehingga dibuatlah jalan tengahnya dan disetujui bersama oleh seluruh peserta diskusi yang ada. 3.3.4.4 Hasil Kegiatan Inisiasi pemetaan wilayah konservasi ini ditujukan untuk mempertemukan pemahaman dalam pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Inisiasi pemetaan wilayah konservasi ini dilakukan bersama masyarakat dengan mengadakan Focus Group Discuss tentang pemetaan wilayah konservasi yang ada di Desa Meranti. Focus Group Discuss ini dihadiri oleh masyarakat terkhusus pada remaja karang taruna yang ada di desa ini. Remaja yang hadir kemudian dibagi kedalam dua kelompok yang masing-masing sebanyak 7 orang, kemudian didampingi oleh dua mentor yang berasal dari peserta KKN Kebangsaan yang ditempatkan di Desa Meranti. Focus Group Discuss yang dilaksanakanini menghasilkan pemetaan wilayah konservasi, dan juga telah disahkan oleh kepala desa yang perannya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat desa di bidang konservasi, walaupun kelompok konservasi “Rimba Lestari” telah ada atau telah terbentuk. Berdasarkan hasil Focus Group Discuss diperoleh hasil sebagai berikut, diantaranya diperolehnya wilayah konservasi dengan berbagai alasan yang mendasari seperti, wilayah konservasi itu merupakan kawasan yang sangat asri dikarenakan banyaknya tanaman yang menyenjukkan tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang kurang paham akan pentingnya menjaga lingkungan, ditandainya masih banyak masyarakat yang membuang sampah sebarangan di wilayah tersebut. Bukan hanya buang sampah sembarangan, pepohonan yang rimbun di kawasan ini juga sering menjadi target utama para penebang pohon liar, dan tentunya kawasan ini merupakan kawasan yang sangat potensial dijadikan sebagai kawasan wisata yang nantinya secara berkelanjutan dapat memberikan lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar kawasan konservasi. Selain itu, strategi pengembangan yang dilakukan bersamaan ini berguna untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memberdayakan sumber daya alam sebagai kawasan konservasi lingkungan, yang menjadikan kawasan tersebut sebagai potensi desa yang dapat dipromosikan sebagai ekowisata. Pada strategi pengembangan kawasan konservasi ini diharapkan masyarakat atau khususnya kepada lembaga konservasi ini membuat beberapa penanda peringatan bahaya, pagar, temapt sampah berdasarkan jenisnya hingga ke penanaman pohon atau tanaman indah pada kawasan tersebut. Pada pelaksanaan program kerja ini ada juga keadaan atau kejadian yang insidentil yang tidak dicantumkan pada laporan kerja ini karena jalannya program dapat berjalan dengan baik dan dapat diatasi oleh mahasiswa sendiri karena memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. 3.3.5 PROGRAM KERJA 5 PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT DESA DALAM MENGELOLA KAWASAN KONSERVASI 3.3.5.1 Latar belakang Perlunya Peningkatan Masyarakat Desa dalam mengelola kawasan konservasi hal ini dikarenakan sebuah kawasan konservasi perlu adanya pengembangan strategi serta pemeliharaan mengenai wilayah tersebut, agar tidak tercemarnya kawasan konservasi serta pengalihan fungsi kawasan, sehingga perlunya peningkatan kapasitas masyarakat. Dengan adanya duta yang terpilih yang memiliki tugas dan wewenang mengenai kawasan konservasi sehingga dapat membantu peningkatan kapasitas masyarakat desa. 3.3.5.2 Pelaksanaan Program Kerja Pelaksanaan program dilakukan dengan cara diskusi dalam bentuk FGD (Focus Group Discuss) dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari masyarakat desa meranti, dengan nantinya dapat ditentukan siapa penanggungjawab dari kawasan konservasi dan dipilihlah duta dari hasil FGD yang lebih mengetahui tentang kawasan konservasi dari hasil pemetaan kawasan konservasi. 3.3.5.3 Masalah yang Ditemui Dalam Melaksanakan Kegiatan Permasalahan pada saat kegiatan yakni pengunduran waktu pelaksanaan dikarenakan adanya penilaian lomba dusun heroik. 3.3.5.4 Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yakni pengunduran waktu pelaksana menjadi pukul 17:00 WITA 3.3.5.5 Hasil Implementasi Program Terpilihnya dua penanggung jawab kawasan konservasi dari masyarakat, yakni: Sahril Rauf Ismanto Rauf 3.3.6 PROGRAM KERJA 6 PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN IPTEKS DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN SELAI KULIT PISANG 3.3.6.1 Pengertian Kulit Pisang dan Selai Program ini merupakan suatu program yaitu memanfaatkan suatu bahan pangan yang dapat diperjual belikan dan dapat menambah pendapatan bagi Desa. Untuk program ini Peserta/ masyarakat yang hadir dalam lokakarya sebanyak 26 orang Bapak dan Ibu yang dihadiri oleh DPL Pak Weny Almorafid Dungga S.H., M.H, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Pak Yamin Yahya, Dekan Fakultas Hukum Bapak Rusdianto Puluhullawa, SH., M.Hum. Untuk mencapai bebrapa tujuan diatas program yang kami lakukan yaitu melaksanakan workshop pembuatan selai dari Kulit Pisang. Buah pisang adalah salah satu jenis buah yang mudah ditemukan dimana saja dan kapan saja. Hal ini karena sifat buah pisang yang dapat berbuah setiap saat tanpa menunggu musim datang seperti buah lainnya, terutama di daerah tropis seperti negara Indonesia (Badan penelitian dan pengembangan Pertanian, 2005). Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan memilki nilai jual yang menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan (Munadjim, 1998). Menurut Aisman, 2001 kulit pisang mengandung unsur gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, Vitamin C, dan air. Selain buahnya yang kaya akan nutrisi, kulit buah pisang juga kaya akan kandungan gizi yang tidak berbeda dengan buahnya yang diperlukan oleh tubuh. Kulit pisang kaya akan nilai gizi sehingga dapat diolah atau dikembangkan menjadi produk bernilai ekonomis, salah satunya menjadi produk olahan berbetuk selai. Selai merupakan produk makanan dengan konsistensi gel atau semi padat yang dibuat dari bubur buah. Konsistensi gel atau semi padat pada selai diperoleh dari senyawa pektin yang berasal dari buah atau yang ditambahkan dari luar, gula sukrosa dan asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan bersifat menetap setelah suhu diturunkan. Kekerasan gel tergantung pada konsentrasi gula, pectin dan asam pada bubur (Winarno, 2004). Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas selai menurut Winarno, 1997 antara lain : Warna, warna asli buah sudah cukup menarik sehingga produk selai tidak memerlukan tambahan pewarna Keseragaman bentuk dan ukuran. Untuk menghancurkan bahan, digunakan alat pemarut atau blender. Keduanya akan memberikan hasil yang berbeda, alat pemarut menhasilkan hancuran yang lebih kasar Kemasan produk. Jenis kemasan yang biasa digunakan untuk produk selai/jam adalah botol bermulut lebar dan bahan bening sehingga produk tamak dengan jelas membuka tutup kemasannya dan dapat dikeluarkan dengan mudah Aroma dan citarasa. Buah memilki cita rasa yang khas, ditambah dengan gula dan bahan penguat aroma dan cita rasa, misalnya : daunpandan, keningar (kayumanis), cengkeh, vanili, dan essence Ketahanan dalam penyimpanan. Biasanya, selai tidka langsung habis dikonsumsi satu kali. Produk selai/ jam diharapkan awet tidak hanya selama masih berada didalam botol dan tertutup rapat, namun juga setelah dibuka. Daya tahan produk dalam penyimpanan dipengaruhi oleh kadar gula dan penerapan sistem pengawetan Karbohidrat atau hidrat arang yang dikandung oleh kulit pisang adalah amilum. Amilum atau pati adalah jenis polisakarida karbohidrat (Karbohidrat kompleks). Amium (pati) tidak larut dalam aiar, berwujud bubuk putih, tawar dn tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) daam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energy yang penting. Amilum merupakan sumber energi utamaselain kaya akan amilum juga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi lainnya (Johari dan Rahmawati, 2006). Kulit pisang yang biasanya hanya dijadikan makanan ternak apid an hanya sekedar menjadi limbah kami berinovasi untuk mengolah menjadi produk makanan yang dapat menguntungkan dari segi konsumsi dan segi ekonomis. Untuk pelatihan pertama Ibu PKK sangat antusias, dan dalam waktu dekat yaitu pada tanggal 17 Agustus 2017 akan mengadakan launching selai kulit pisang meranti setelah melakukan proses pengecekan dan pelabelan pada pengemasan, seperti terdapatnya Kode PIRT dan dilakukannya pengecekan kesehatan pada produk selai kuli pisang agar saat dikonsumsi tidak terdapat kontaminasi baik dari bahan dan pada proses pembuatan hingga proses pendistribusian. Setelah adanya proses pemasaran baik dari media online seperti instagram, facebook, dan twitter Ibu PKK akan kembali aktif memperdayakan Ibu yang terdapat di Desa Meranti, dan akan selalu menghadirkan terobosan produk yang lebih kreatif dan menjadi magnet didunia marketing baik di kawasan Desa Meranti atau pemasaran di pasar tradisional atau dipasar swalayan. Tabel 3.4 Komposisi Zat Gizi Kulit Pisang per 100 gram bahan No Zat gizi Kadar 1 Air (g) 68,90 2 Karbohidrat (g) 18,50 3 Lemak (g) 2,11 4 Protein (g) 0,32 5 Kalsium (mg) 715 6 Fosfor (mg) 117 7 Zt besi (mg) 1,60 8 Vitamin B (mg) 0,12 9 Vitamin C (mg) 17,50 Sumber : Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, Surabaya (1982) 3.3.6.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pembuatan selai kulit pisang dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2017 di Sekretariat PKK, Jalan Imam Samadi, Dusun II Desa Meranti, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Percobaan selai kulit pisang dilakukan sebanyak 2 kali sehingga mendapatkan formulasi yang tepat untuk mendapatkan selai kulit pisang yang memiliki tekstur dan rasa yang tepat. 3.3.6.3 Alat dan Bahan Bahan yang dibutuhkan yaitu kulit pisang 6-8 biji, gula 200 gram, garam 2 gram, vanili 2 gram,dan air 200 ml, sedangkan alat yang dibutuhkan yaitu kompor gas, pengaduk, panci, ember, blender, sendok, dan timbangan digital. 3.3.6.4 Proses pembuatan selai kulit pisang Air + garam 2 gram ampas Pemotongan menjadi bagian kecil-kecil Penghancuran menggunakn blender Pemanasan selama 30-35 menit pada suhu 1000C Selai kuli pisang Pendinginan selama 15 menit Pengemasan Sortasi Kulit pisang 6-8 biji Pencucian kulit pisang air Perebusan selama 20-25 menit pada suhu 1000C Diagram alir proses pembuatan selai kulit pisang Vanili 2 gram + Gula 200 gram 3.3.6.5 Kesimpulan Dari hasil penelitian penulis untuk program kerja melakukan workshop pembuatan selai kulit pisang yaitu : Selai merupakan produk makanan dengan konsistensi gel atau semi padat yang dibuat dari bubur buah. Kulit pisang kaya akan nilai gizi sehingga dapat diolah atau dikembangkan menjadi produk bernilai ekonomis, salah satunya menjadi produk olahan berbentuk selai. Kulit pisang mengandung unsur gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, Vitamin C, dan air. Kulit pisang memilki manfaat untuk menjaga kesehatan kulit dan peremajaan kulit karena mengandung vitamin C Akan dilaksanakan launchingbrand selai kulit pisang Meranti pada tanggal 17 Agustus 2017. 3.3.7 PROGRAM KERJA 7 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN 3.3.7.1 Latar Belakang Output dari program kerja ini adalah terdapatnya dokumen strategi pengembangan kawasan konservasi yang disahkan oleh kepala desa, serta terdapatnya draf rancangan peraturan desa tentang kawasan konservasi.Untuk terlakasananya program kerja tersebut maka kegiatan yang harus di laksanankan pertemuan dengan masyarakat desa dan pemerintaha desa untuk mendorong penyusunan strategi dalam menjaga dan meneglolah kawasan konservasi Pertemuan yang akan di lakuakan dengan masyarakat adalah melakukan pelatihan singakat dalam penyusunan strategi pengembangan kawasan konservasi. Pada Senin,14 Agustus 2017 kami mahasiswa KKN Kebangasan 2017 telah melakasanakan pertemuan bersama masyarakat desa dan pemerintahan desa yaitu berupa sosialisasi, kegiaan sosialisasi ini kami lakukan utuk menunjang terlaksananya program kerja ini selain itu dengan melaksanakan sosialisasi ini maka kami dapat bersama-sama amasyrakat desa dan pemerintaha desa untuk menyusun draf rancangan peraturan desa tentnga kawasan konservasi kegiatan pertemuan bersama masyarakat desa ini bertemakan “ Sosialisasi Penyususnan Draf Rancangan Peraturan Desa ( RANPERDes) Tentang Kawasan Konservasi untuk itu kami Mahasiswa KKK Kebangasan Kelompok 60. Mendatangakan pemeteri yang Cakap berdasarkan bidanya degan judul kegiatan yang kami laksanakan yakni Bapak Abdul Hamid Tome S.H, M.H, beliau merupakan Dosen di Fakultas Hukum,Universitas Negeri Gorontalo Sosialisasi ini telah kami laksanakan di sekretariat PPK Desa Meranti, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bonebolango pada pukul 10.00- 12.00 Wita. Sosialisasi di hadiri oleh 32 orang yang di antaranya: Mayarakat Desa, Aparatur Desa, Pemerintahan Desa, Tokoh-tokoh Adat Desa,Dan Remaja Muda Desa. Selain itu sosialisasi ini juga turut dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 60 Bapak Weny Almorafid Dungga S.H, M.H, Camat Tapa Bapak Udin Kuku S.Pd, Ayahanda Desa Meranti Bapak Yamin Yahya, Abdul Hamid Tome S.H, M.H seagai pemateri, serta turut hadir Bhabinkabtimas dan Bhabinsa Desa Meranti. Dalam sosilaisasi ini sebelum merancang Draf Rancangan Peraturan Desa Tentang Kawasan Konservasi oleh Bapak Abdul Hamid Tome S.H, M.H, memaparkan dan menjelaskan terlebih dahulu kepada peserata sosialisasi beberapa hal penting yang harus di ketahui sebelum menyusun Draf Ranperdes Tentang Kawasan Konservasi yanga di antaranya : Proses Penyususnan Draf Rancangan Peraturan Desa Proses Pembahasan Rancangan Peraturan Desa Proses PenetapanRancanga Peraturan Desa Proses Pengundangan Rancangan Peraturan Desa sampai Proses Penyebarluasan Peraturan Desa yang telah Disahkan Poin-poin di atas di jabarkan kepada seluruh peserta sosialisasi sebagai acuan yang harus di lakukan sebelum kita menyusun Draf Rancanga Peraturan Desa Tentang Kawasan Konseravasi Desa, di sini juga pemateri memperlihatkan beberapa rancangan judul yang bisa di pilih masyakat sebagai judul yang nantinya di jadikan sebagai judul dari Draf Rancangan yang akan di susun sebagai Draf Peraturan Desa tentang Kawasan Konservasi adapun judul-judul yang ditawarkan pemateri di antaranya : Tabel 3.5 Daftar Rencana Judul NO DAFTAR RENCANA JUDUL 1 KAWASAN RUMAH LESTARI 2 PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN HUTAN NEGARA 3 TAMAN KEANEKA RAGAMAN HAYATI 4 PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN 5 PERLINDUNGAN DAN PEMANFAATAN SUMBER AIR 6 TAMAN PENDIDIKAN MERANTI Dari enam rencana judul di atas yang di tawarkan pemareri pada peserta sosialisasi masyarakat/ perserta sudah memilih satu sebagai judul yang akan di jadikan draf rancangan peraturan desa tentang kawasan konservasi yaitu “ Taman pendidikan Meranti” pemateri juga menjabarkan apa maksud dari MERANTI yang artinya: Menyenangkan, Rama, Nyaman, Lestari dan Indah. Judul ini di piliholeh masyarakat secara musyawara bersama Kepla Desa Dan Aparatur Desa yang di saksikan langsung oleh DPL Kelompok 60. Bapak Weny ALmorafid Dungga S.H, M.H, Bhabinkabmas Dam Bhabinsa Desa Meranti. Kami sebagai Mahasiswa KKN Kebangasaan berharap dengan terlaksananya sosialisasi yang di rangkaikan denga terpilihnya sebagai satu judul sebagai judul dari Draf yang akan di reancang sebagai rancangan peraturan desa tentang kawasan konservasi ini, kami berharap ini akan terlaksan dengan baik dan harapan kami Draf rancangan ini tidak hanya putus sebagai Draf ancangan sajah tetapi dapat di lanjut kan oleh seluruh pemerintahan desa sebagai peraturan desa tentang kawasan konservasi yang sah. Agar ini dapat menjadi acuan yang secara hukum di ikt kuat agar masyarakat desa meranti dapat mengembangakan dan melindungi kawasan-kawasan di desanya yang kami pandang sangat potensial dan dapat dimanfaatkan oleh generasi selanjutnya. 3.3.8 PROGRAM KERJA 8 PEMBANGUNAN OBJEK WISATA 3.3.8.1 Latar Belakang Definisi pariwisata dalam United Nation World Tourism Organization (UNWTO) yaitu setiap orang yang mengunjuungi suatu negara di luar tempat tinggalnya didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan lamanya kunjungan tidak lebih dari 12 bulan (Sutomo, 2014) Berbicara tentang pariwisata, pasti ada kaitannya dengan wisata. Pertumbuhan minat wisata pada saat ini bisa dibilang cukup pesat. Sebagai bahan acuan, kita dapat melihat data peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Gorontalo dari tahun ke tahun meningkat. Berdasar dari hal itu, tidak bisa dipungkiri bahwa seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan, pendapatan suatu daerah wisata pun ikut meningkat. Akan tetapi hal tersebut juga kembali lagi pada bagaimana cara suatu daerah wisata dalam mengelolanya. Desa Meranti merupakan desa yang berada di kecamatan Tapa, kabupaten Bone Bolango, provinsi Gorontalo. Di desa Meranti terdapat objek wisata pemandian yang bernama “Pemandian Puncak Meranti”. Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 22 – 26 Juli 2017 oleh peserta KKN Kebangsaan 2017 kelompok 60 yang di tempatkan di desa Meranti, bahwa objek wisata tersebut dikelola oleh swasta. Oleh karena itu, masyarakat tidak bisa mendapat lapangan pekerjaan dari objek wisata tersebut atau tidak mendapat dampak dari segi pemasukan. Dilansir dari BPS, Desa Meranti memiliki wilayah pegunungan dengan luas 42,96 km2 dari total luas wilayah 48,81 km2 yang ada. Dari besaran luas wilayah pegunungan yang besar tersebut kami peserta KKN Kebangsaan 2017 kelompok 60 tertarik pada satu wilayah untuk dijadikan lokasi wisata. Sebagai sarana publikasi dan inisiasi lokasi yang menjadi sasaran, telah dibuat kegiatan berbentuk Focus Group Discuss (FGD) yang membahas secara lebih detail tentang kawasan tersebut. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Desa beserta jajaran, tokoh masyarakat dan karang taruna desa Meranti. Lokasi yang dipilih merupakan bagian dari dusun dua desa Meranti. Dilihat dari kondisi, letak, dan potensi alam, lokasi tersebut sangat strategis. Lokasi yang telah dipilih termasuk tempat yang sangat strategis secara jarak tempuh, jaraknya hanya sekitar 12 km dari pusat kota Gorontalo dan sekitar 1 km dari kantor Desa. Dengan kondisi jalan yang memadai, saat tiba di lokasi tempat ini menyuguhkan panorama gunung dan kota Gorontalo. Di era yang serba canggih dengan munculnya internet, manusia seolah candu. Ditambah lagi dengan adanya media sosial sebagai wadah eksistensi, manusia bersaing satu sama lain dan mencari hal unik agar eksistensinya tetap terjaga. Di desa Meranti tergolong sulit mendapatkan jaringan selular. Jaringan selular hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu dan itu pun tidak maksimal. Akan tetapi untuk wilayah yang telah dipilih untuk dijadikan wisata terdapat jaringan selular bahkan mobile networks dengan tipe jaringan 4G dengan kualitas maksimal. Pembangunan wisata tersebut nantinya diharapkan dari masyarakat dan untuk masyarakat, yang artinya wisata dibangun oleh masyarakat dan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat itu sendiri. Sesuai dengan hasil FGD yang telah dilakukan pada hari Selasa, 8 Agustus 2017, Pukul 15.00 WITA, nama tempat wisatanya adalah “Puncak 4G”. Konsep wisata yang ditawarkan adalah spot wisata foto dan video. Konsep tersebut dipilih berdasarkan fenomena zaman sekarang, banyaknya masyarakat khususnya anak muda yang suka dengan tempat-tempat wisata yang menawarkan panorama yang bagus untuk diabadikan dalam bentuk foto maupun video. Yang nantinya digunakan dalam bahan fotografi maupun untuk dipamerkan ke akun sosial media mereka. Hasil Waktu : Rabu, 26 Juli 2017 Mekanisme Pelaksanaan : Tahap pelaksanaan pertama yaitu pemilihan lokasi yang akan dijadikan objek wisata. Perancangan konsep objek wisata. Penentuan waktu pengerjaan. Pemilihan bahan baku pembuatan properti objek wisata. Pengerjaan rancangan awal. 3.3.9 PROGRAM KERJA 9 LOKAKARYA AKHIR 3.3.9.1 Latar Belakang Lokakarya merupakan sebuah sarana pemaparan sesuatu di dalam kelompok. Dalam kegiatan KKN Kebangsaan tidak hanya memaparkan rencana program kerja tetapi juga wajib memaparkan teknis pelaksaan kegiatan yang telah direncanakan dan menampilkan hasil kerja yang telah dicapai. Setelah menyelesaikan program kerja selama satu bulan di Desa Meranti, peserta KKN Kebangsaan kelompok 60 bisa melaksanakan lokakarya akhir pada tanggal 19 Juli 2017. 3.3.9.2 Hasil Dari kegiatan lokakarya akhir, peserta KKN Kebangsaan 2017 kelompok 60 telah memaparkan program kerja yang dilaksanakan selama satu bulan terakhir, yaitu: No. Program Kerja Minggu Ke 1 2 3 4 1. Inventarisir potensi Desa Meranti 2. Pelaksanaan lokakarya desa untuk menjelaskan program kerja yang akan dilaksanakan berdasarkan hasil observasi. 3. Sosialisasi pendidikan “Pentingnya Delapan Fungsi Keluarga” untuk mengedukasi warga 4. Pelatihan pembuatan Selai Kulit Pisang Meranti guna penerapan dan pengembangan IPTEKS dan teknologi tepat guna bagi warga desa 5. Bimbingan belajar pengetahuan umum kepada anak-anak 6. Mengajar siswa SD Negeri 6 Kelas Jauh 7. Pelaksanaan Focus Grup Discuss (FGD) sebagai metode pelaksanaan inisiasi pembentukan lembaga konservasi desa 8. Pemilihan dua orang Duta Konservasi Desa Meranti melalui pelaksanaan FGD 9. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kreatif “Kuis Siapa Juara” di SD Kelas Jauh Negeri 6 10. Sosialisasi “Penyusunan Draf Rancangan Peraturan Desa Tentang Kawasan Konservasi” sebagai bentuk strategi pengembangan kawasan konservasi untuk mendukung ketahanan pangan 11. Peringatan HUT RI ke-72 12. Memfasilitasi terbentuknya Draf Peraturan Desa (Perdes) “Taman Pendidikan Meranti” 13. Peresmian lokasi wisata baru “Puncak 4G Meranti” 14. Pelaksanaan lokakarya akhir desa untuk memaparkan hasil dari seluruh program kerja yang telah dilaksanakan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dan program-program kerja yang telah dilaksanakan oleh peserta KKN Kebangsaan 2017 kelompok 60 di desa Meranti, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: Dari seluruh potensi desa Meranti yang telah diamati, potensi yang paling menonjol yang bagus untuk dikelola adalah potensi alam. Hal ini di karenakan desa Meranti merupakan desa yang memiliki luas wilayah yang lebih dibanding dengan desa-desa lain yang ada di kecamatan Tapa. Potensi alam dataran tinggi yang sangat cocok dikembangkan untuk sektor pariwisata. Hasil observasi yang telah dilakukan menjadi bahan acuan untuk dibuatnya program-program kerja yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat desa. Semua program-program kerja yang disosialisasikan pada lokakarya awal diterima baik oleh kepala Desa dan aparat desa serta segala lapisan masyarakat. Program-program kerja yang dilakukan cukup mendapat perhatian, khususnya dua program kerja yang menghasilkan selai kulit pisang dan pembuatan objek wisata “Puncak 4G”. 4.2 Saran Untuk masyarakat agar lebih menekankan betapa pentingnya pendidikan sedini mungkin kepada anak-anak agar demi terciptanya bibit-bibit sumberdaya manusia yang berkulialitas untuk kemajuan daerah maupun bangsa dan negara. Untuk masyarakat dapat melanjutkan program-program kerja yang telah peserta KKN Kebangsaan 2017 sosialisasikan agar dapat menjadi sumber penghasilan. Diharapkan juga dapat melakukan promosi guna meningkatkan kualitas pemasaran. Untuk pemerintah desa agar dapat melihat peluang dari potensi-potensi desa Meranti yang melimpah untuk menambah pendapatan desa dengan meningkatkan pariwisata desa khususnya wisata alam dengan memberikan bantuan dalam hal pembangunan maupun pelestarian. Agar masyarakat terinspirasi mengelola sumberdaya alam, dengan kondisi alam sekitar yang masih kurang terjamah. Dalam hal ini masyarakat dapat memanfaatkannya dalam hal pembukaan lahan ladang pertanian dengan konsep terasering mengingat kondisi daratan yang banyak dengan miringan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Peta Desa Lokasi KKN 1.2 Lampiran Foto/dokumentasi kegiatan 5