JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
PENGARUH PEMBERDAYAAN TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Bariya Samiun1), Herman Sjaharuddin2), Suseno H. Purnomo3)
[email protected]
1) Mahasiswa
Program Studi Manajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bongaya
Makassar
2, 3) Dosen Program Studi Manajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bongaya
Makassar
ABSTRAK
Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh pemberdayaan karyawan pada dimensi
Arti Pekerjaan, Kompetensi, Kebebasan Diri, terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
pada PT Bank BRI (Persero) Tbk. Cabang Ahmad Yani Makassar. Pengumpulan data
menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner dengan menggunakan
sample jenuh. Populasi sekaligus sebagai sampel adalah seluruh Karyawan yang
jumlahnya 70 Karyawan. Hasil analisis WarpPLS Versi 5.0. menunjukan bahwa
hipotesis pertama ditolak karena Arti pekerjaan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap kepuasan kerja. Hipotesis kedua diterima karena Kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hipotesis Ketiga
ditolak karena Kebebasan diri memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
Kepuasan Kerja. Hipotesis Keempat ditolak karena Dampak memiliki pengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja
Kata kunci
: Arti Pekerjaan, Kompetensi, Kebebasan Diri, Dampak,
Kepuasan Kerja
ABSTRACT
The objective of this study to explorating employee work work meaning, competence,
Self actualization effect on employee satisfaction at PT Bank BRI (Persero) Tbk.
Branch Ahmad Yani Makassar. Data collection used primary data obtained from
questionnaires using saturated samples. The sample amounted to 70 respondents. The
results of WarpPLS Version 5.0. showed that the first hypothesis was rejected because
the meaning of work had a negative and insignificant effect on job satisfaction. The
second hypothesis is accepted because Competence has a positive and significant effect
on job satisfaction. The Third Hypothesis is rejected because Self-Freedom has a
negative and significant influence on Job Satisfaction. The Fourth Hypothesis is
rejected because the Impact has a positive and insignificant effect on Job Satisfaction
Keywords:
work meaning, competence, self actualization, job satisfaction
Latar Belakang
PT Bank BRI (Persero) Tbk Cabang Ahmad Yani Makassar sebagai salah satu
bank milik pemerintah yang melayani nasabah dari semua golongan.Bank BRI
adalah salah satu bank yang sangat gampang dijumpai disetiap plosok negeri ini.
Halaman 47
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
Oleh sebab itu Bank BRI dikenal sebagai salah satu bank komersil dengan nasabah
terbanyak di Indonesia. Bank ini juga melayani pemberian kredit usaha kepada
masyarakat dengan bunga yang rendah.Dalam praktek sehari-hari pinjaman kredit
dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik dibawah tangan maupun secara
materiil. Dan sebagai jaminan pengaman, pihak peminjam akan memenuhi
kewajiban dan menyerahkan jaminan baik bersifat kebendaan maupun bukan
kebendaan.
Teori Pengharapan (Expectancy Theory) Teori pengharapan dikembangkan
oleh Victor H. Vroom yang menjelaskan bahwa "Motivasi merupakan suatu produk
dari bagaimana seseorang menginginkan sesuatu, dan penaksiran seseorang
memungkinkan aksi tertentu yang akan menuntunnya. Pengharapan merupakan
kekuatan keyakinan pada suatu perlakuan yang diikuti dengan hasil khusus atau
aksi yang berhubungan dengan hasil (Mangkunegara, 2000:122, dalam Sinollah,
2011). Teori tersebut menjelaskan bahwa tinggi ataupun rendahnya kepuasan kerja
yang dirasakan oleh karyawan sangat ditentukan melalui pemberdayaan seseorang
dalam pekerjaan, setiap individu dalam bekerja akan merasakan kepuasan apabila
mereka diberdayakan oleh organisasi. Karyawan akan merasakan puas jika mereka
memiliki pemahaman terhadap pekerjaannya, karyawan akan merasakan puas jika
mereka memiliki kompentensi yang sesuai dengan pekerjaannya. Selanjutnya
karyawan akan merasakan puas jika memiliki kebebasan diri dalam bekerja. dan
yang terakhir karyawan akan merasakan puas jika memiliki kontribusi dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan oleh para karyawan mengenai pekerjaannya (Mangkunegara,
2000:122, dalam Sinollah, 2011). Kepuasan kerja adalah sikap yang seorang
karyawan tentang pekerjaan dan organisasi di mana mereka melaksanakan
pekerjaan tersebut, secara metodologis kepuasan kerja didefinisikan sebagai reaksi
afektif karyawan untuk pekerjaan yang didasarkan pada perbandingan antara hasil
aktual dan hasil yang diinginkan (Al-Zu’bi, 2010; dalam Srinadi, dkk., 2014). Tinggi
rendahnya kepuasan kerja ditentukan oleh pengawasan, rekan kerja, gaji, promosi,
dan pekerjaan itu sendiri (Tsai dan Huang, 2008; dalam Widayanti, dkk., 2016).
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu pemberdayaan.
Pemberdayaan merupakan pendekatan yang demokratis dimana pimpinan
mendorong karyawan untuk ikut terlibat dalam pengambilan keputusan yang
bersangkutan dengan pekerjaan (Ismail et al, 2011; dalam Widayanti, dkk., 2016).
Penelitian mengenai hubungan pemberdayaan terhadap kepuasan kerjakaryawan
mengacu pada peneliti (Styawahyuni, dkk., 2014 dan Srinadi, dkk., 2014) bahwa
pemberdayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil
penelitian ini berbeda dengan peneliti (Lodjo, dkk., 2013) bahwa pemberdayaan
tidak signifikan terhadap kepuasan kerja.
Fakta lapang diperoleh berdasarkan pra penelitian, bahwa kuliatas
pelayanan yang diberikan oleh pihak PT Bank BRI kepada nasabah belum dilakukan
dengan baik, hal ini disebabkan karena dana yang diberikan oleh pihak manajemen
tidak memenuhi anggaran dalam melaksanakan pelatihan. Kondisi tersebut
berdampak terhadap beberapa materi pelatihan yang tidak dapat diberikan kepada
karyawan dengan baik, sehingga upaya penciptaan kualitas pelayanan yang prima
tidak dapat dilakukan dengan optimal.
Pada sisi lainnya tingkat kepuasan kerja karyawan rendah, rendahnya
kepuasan kerja karyawan disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya
Halaman 48
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
pemberdayaan karyawan. Pemberdayaan karyawan yang dilakukan pada PT Bank
BRI sifatnya masih kekeluargaan, karyawan yang diberdayakan adalah karyawan
yang memiliki hubungan emosional dengan pimpinan, sehingga bagi karyawan yang
tidak memiliki hubungan emosional tersebut merasa tidak puas.Ketidakpuasan
tersebut mengakibatkan beberapa karyawan memilih untuk mengundurkan diri
(resign).
Kepuasan kerja bisa dilihat atau dikatakan puas dalam bekerja jika
pendapatan yang diperoleh telah dapat mencukupi kebutuhan pekerja tersebut, dan
dalam perusahaan tersebut karyawan merasakan nyaman dalam bekerja dan tidak
mempunyai kekhawatiran lain seperti kurang cukup gaji yang diterima, tidak
adanya jaminan kesehatan/keselamatan kerja dan jaminan masa tua atau pensiun.
Pemberdayaan sumber daya manusia adalah suatu proses kegiatan usaha untuk
lebih memberdayakan “daya manusia” melalui perubahan dan pengembangan
manusia itu sendiri, berupa kemampuan, kepercayaan, wewenang, dan tanggung
jawab dan rangka pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi untuk meningkatkan
kinerja sebagaimana diharapkan (Sedarmayanti, 2007 dalam Suryadewi.,dkk, 2014).
Tinjauan Pustaka
1. Pemberdayaan
Pemberdayaan (empowerment) secara etimologis berasal dari kata daya
yang berarti kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak.
Mendapat awalan ber- menjadi ‘berdaya’ artinya berkekuatan, berkemampuan,
bertenaga, mempunyai akal (cara dan sebagainya) untuk mengatasi sesuatu
(Suwatno dan Priansa, 2011:182). Khan (2007, dalam Suwatno dan Priansa, 2011)
menjelaskan pemberdayaan merupakan hubungan antar personal yang
berkelanjutan untuk membangun kepercayaan antar karyawan dan manajemen.
Pemberdayaan karyawan (employee empowerment) menurut Mulyadi (2007:135)
merupakan tren pengelolaan modal manusia di dalam organisasi masa depan.Ismail
et al. (2011) menyatakan bahwa pemberdayaan karyawan merupakan pendekatan
yang demokratis dimana pimpinan mendorong karyawan untuk ikut terlibat dalam
pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan pekerjaan.
2. Kepuasan Kerja
Mangkunegara (2007) mengemukakan bahwa "job satiffaction is the favor
ableness or unfavorableness with employee view their work" (kepuasan kerja
adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami karyawan dalam
bekerja). Sutrisno (2010), mengemukakan kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan
memandang pekerjaan.Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaan.Hal ini tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan
segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerja.Husain Umar (2008), menyatakan
bahwa :Kepuasan kerja adalah perasaan dan penilaian seorang atas pekerjaannya,
khususnya menegenai kondisi kerjanya, dalam hubungannya dengan apakah
pekerjaannya mampu memenuhi harapan, kebutuhan, dan keinginannya.
Dari definisi-definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan
kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional atau respon afektif seseorang
terhadap berbagai situasi dan kondisi kerja yang dapat harapan yang dihadapi bagi
Halaman 49
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
para karyawan dalam memandang pekerjaan memenuhi segala yang berkaitan
dengan kebutuhan, keinginan dan tersebut.
Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian metode deskriptif kuantitatif yang
bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena empiris yang disertai data statistic
dan pola hubungan antara variabel. Penelitian ini menggunakan analisis SEM
(Structural equation modeling) dibantu dengan WaphPLS Ver. 5.0 sebagai peralatan
penelitian.
Hasil Penelitian
1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) Model 1
Evaluasi outer model dilakukan melalui 3 kriteria yaitu convergent validity,
discriminant validity dan composite reliability. Convergent validity dari model
pengukuran dapat dilihat dari korelasi antara skor indikator dengan skor
konstruknya (loading factor) dengan kriteria nilai loadingfactor dari setiap indikator
lebih besar dari 0,70 dapat dikatakan valid. Selanjutnyauntuk nilai p-value apabila <
0,05 dianggap signifikan. Loading factor antara 0,40-0,70 harus tetap
dipertimbangkan untuk dipertahankan. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa,
indikator dengan loading < 0,40 dihapus dari model. Penghapusan indikatordengan
loading antara 0,40-0,70 dilakukan apabila indikator tersebut dapatmeningkatkan
AVE dan composite reliability diatas nilai batasannya. Nilai batasan untuk AVE 0,50
dan composite reliability adalah 0,50 (Machfud dan Dwi, 2013: 66; dalam Ovi Arista,
2015). Hasil pengolahan Convergent Validity dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Hasil Output Combined Loading and Cross-Loading (model1)
MODEL 1
X111
X112
X113
X121
X122
X123
X131
X132
X133
X141
X142
X143
Y11
Y12
Y13
Y14
Y15
AR_X1
(0.850)
(0.781)
(0.71)
0.066
-0.143
0.071
0.072
0.01
-0.087
0.071
-0.033
-0.042
0.399
-0.096
0.283
-0.098
-0.24
KP_X2
-0.054
0.177
-0.13
(0.864)
(0.77)
(0.734)
-0.132
0.007
0.131
-0.275
0.09
0.213
0.229
-0.493
-0.083
0.149
0.234
KD_X3
-0.012
-0.021
0.038
0.016
-0.023
0.006
(0.795)
(0.91)
(0.751)
0.187
-0.087
-0.11
-0.142
0.336
0.02
-0.226
-0.005
DP_X4
0.012
-0.236
0.244
-0.051
-0.063
0.126
0.186
0.028
-0.232
(0.805)
(0.897)
(0.661)
0.299
0.072
-0.225
0.068
-0.013
KK_Y
-0.104
0.032
0.089
0.064
0.058
-0.136
-0.154
0.016
0.143
0.045
-0.169
0.175
(0.297)
(0.654)
(0.807)
(0.835)
(0.842)
P value
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tdk. Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data Primer (diolah WarpPLS 5.0, 2017)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel tersebut maka dapat di
jelaskan nilai Convergent validity untuk konstruk arti pekerjaan (X1). Pada pengujian
convergent validity di model 1, hasil pengolahan data tersebut menjelaskan bahwa
Halaman 50
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
semua indikator pada dimensi arti pekerjaan telah memenuhi standar Convergent
Validity dengan nilai >0.60, sehingga indikator tersebut tidak dikeluarkan dari
model.
Convergent validity untuk konstruk kompetensi (X2). Hasil pengolahan data
pada model 1 diatas menjelaskan bahwa bahwa X121, X122, dan X123 telah memenuhi
standar Convergent Validity dengan nilai >0.70, sehingga indikator tersebut tidak
dikeluarkan dari model. Convergent validity untuk konstruk kebebasan diri (X3).
Hasil pengolahan data pada model 1 diatas menjelaskan bahwa bahwa X131, X132,
dan X133 telah memenuhi standar Convergent Validity dengan nilai >0.60, sehingga
indikator tersebut tidak dikeluarkan dari model.
Convergent validity untuk konstruk dampak (X4). Pada Hasil pengolahan data
pada model 1 diatas menjelaskan bahwa bahwa X141, dan X142, telah memenuhi
standar Convergent Validity dengan nilai >0.60, sehingga indikator tersebut tidak
dikeluarkan dari model, sedangkan untuk indikator X143 dengan Combined loadings
and cross-loadings <0.60 tidak dikeluarkan dari model dengan alasan merujuk pada
pendapat Chin (Sofyan dan Heri, 2011: 18) bahwa untuk indikator yang nilai loading
factornya >0,05 dikatakan valid sebagai indikator yang mengukur konstruk.
Sehingga tidak ada alasan yang kuat untuk mengeluarkan indikator tersebut dari
model.
Convergent validity untuk konstruk kepuasan kerja karyawan (Y). Pada Hasil
pengolahan data pada model 1 diatas menjelaskan bahwa bahwa Y12, Y13. Y14 dan Y15,
telah memenuhi standar Convergent Validity dengan nilai >0.70, sehingga indikator
tersebut tidak dikeluarkan dari model, sedangkan Y11 tidak memenuhi standar
Convergent Validity dengan nilai <0.70, sehingga indikator tersebut dikeluarkan dari
model. Berdasarkan penjelasan tersebut maka hasil pengujian Convergent validity
pada model 1 masih terdapat indikator yang tidak memenuhi standar corvergent
validity yaitu pada indikator variabel kepuasan kerja (Y11) dengan nilai sebesar Y11=
0,297 <0,70, sehingga dilakukan pengujian model 2.
Pengukuran lainnya dari convergent validity adalah dengan melihat nilai
AVE (Average Variance Extracted). Menurut pendapat (Mahfud Sholihin dan Dwi
Ratmono (2013: 73), dalam Arista, 2015) menyatakan bahwa AVE (Average
Variance Extracted) juga digunakan untuk evaluasi validitas konvergen, kriteria
yang harus dipenuhi yaitu nilai AVE > 0,50.
2. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) Model 2
Pada model 2 yaitu evaluasi outer model dilakukan melalui 3 kriteria yaitu
convergent validity, discriminant validity dan composite reliability. Berikut ini adalah
hasil pengolahan data:
a. Convergent Validity (Validitas Konvergen)
Convergent validity dari model pengukuran dapat dilihat dari korelasi
antaraskor indikator dengan skor konstruknya (loading factor) dengan kriteria
nilailoading factor dari setiap indikator lebih besar dari 0,70 dapat dikatakan
valid.Selanjutnya untuk nilai p-value apabila < 0,05 dianggap signifikan Hasil
pengolahan Convergent Validity dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Halaman 51
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
Table 2 Hasil output combined loadings and cross-loading
MODEL 2
X111
X112
X113
X121
X122
X123
X131
X132
X133
X141
X142
X143
Y12
Y13
Y14
Y15
AR_X1
(0.85)
(0.781)
(0.71)
0.066
-0.135
0.064
0.093
0.003
-0.102
0.091
-0.031
-0.068
-0.049
0.329
-0.052
-0.227
KP_X2
-0.059
0.178
-0.126
(0.864)
(0.77)
(0.734)
-0.135
0.007
0.135
-0.273
0.085
0.217
-0.467
-0.052
0.175
0.259
KD_X3
-0.007
-0.023
0.034
0.016
-0.026
0.008
(0.795)
(0.91)
(0.751)
0.186
-0.084
-0.113
0.321
0
-0.243
-0.019
DP_X4
0.001
-0.233
0.255
-0.051
-0.058
0.121
0.194
0.025
-0.236
(0.805)
(0.897)
(0.661)
0.103
-0.192
0.098
0.003
KK_Y
-0.116
0.033
0.103
0.063
0.06
-0.137
-0.131
0.011
0.125
0.062
-0.162
0.144
(0.683)
(0.809)
(0.84)
(0.831)
P value
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
<0.001
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data Primer (diolah WarpPLS Ver 5.0, 2017)
Hasil pada tabel diatas, menunjukkan hasil pengujian Convergent validity
untuk model 2, dimana pada model 1 sebelumnya terdapat beberapa indikator pada
variabel karakteristik individu, pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja
karyawan yang tidak memenuhi standar Convergent validity sehingga dilakukan
pengujian model 2. Pada pengujian model 2 diatas, semua indikator yang tidak
memenuhi standar Convergent validity telah dikeluarkan dari model, sehingga
pengujian Convergent validity pada model 2 telah memenuhi standar Convergent
Validity dengan nilai >0.60 dan P-value juga telah memenuhi syarat yaitu memiliki
nilai sebesar <0,001 (< 0,05) untuk seluruh indikator dari variabel Pemberdayaan,
dan Kepuasan Kerja.
b. Uji Composite Reliability
Suatu variabel yang dipandang mampu (handal) dalam menjelaskan data
dari variabel tersebut, pengujiannya dapat dilihat pada nilai composite reliability
dan Cronbach’s Alpha < 0,60, untuk itu dapat diperlihatkan pada tabel berikut:
Table 3 Latent variable coefficients (composite reliability) (model 1)
MODEL 2
R-squared
Adj. R-Squared
Composite reliab
Cronbach's alpha
Avg. Var Extrac
Full collin. VIF
Q-squared
AR_X1
0.825
0.68
0.612
1.223
KP_X2
0.833
0.698
0.626
1.115
KD_X3
0.861
0.755
0.675
1.264
DP_X4
0.834
0.698
0.630
1.032
KK_Y
0.258
0.212
0.871
0.801
0.63
1.211
0.268
Sumber : Data Primer (diolah WarpPLS Ver 5.0, 2017)
Nilai composite reliability untuk dimensi arti pekerjaan sebesar 0,825 >
0,60 untuk dimensi kompetensi sebesar 0,833 > 0,60, untuk dimensi kebebasan diri
sebesar 0,861 > 0,60, dan yang terakhir pada dimensi dampak sebesar 0,834 > 0,60.
Selanjutnya untuk Cronbach’s Alpha pada dimensi arti pekerjaan sebesar 0,68 >
0,60, untuk dimensi kompetensi sebesar 0,698 > 0,60, untuk dimensi kebebasan diri
Halaman 52
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
sebesar 0,755 > 0,60, dan yang terakhir pada dimensi dampak sebesar 0,698 > 0,60.
Untuk nilai Average Variances Extracted (AVE)/ nilai variasi rata-rata pada dimensi
arti pekerjaan sebesar 0,612 > 0,50, untuk dimensi kompetensi sebesar 0,626 < 0,50,
untuk dimensi kebebasan diri 0,675 > 0,50, dan yang terakhir pada dimensi dampak
sebesar 0,630 > 0,50. Berdasarkan hasil tersebut maka keseluruhan nilai memenuhi
kriteria pengujian, sehingga terdapat cukup alasan yang kuat untuk mengujinya
kembali pada model 2. memiliki alasan yang kuat untuk dianalisis lebih lanjut
dimodel 2.
Tabel 4 Nilai AVE (Average Variance Extracted)
Dimensi Laten
AR_X1
KP_X2
KD_X3
DP_X4
KK_Y
Nilai AVE
0.612
0.626
0.675
0.630
0.630
Kriteria
> 0,50
> 0,50
> 0,50
> 0,50
> 0,50
Keterangan
Memenuhi convergent validity
Memenuhi convergent validity
Memenuhi convergent validity
Memenuhi convergent validity
Memenuhi convergent validity
Sumber : Data Primer (diolah WarpPLS Ver 5.0, 2017)
Berdasarkan hasil tersebut kelima konstruk telah memenuhi convergent
validity. Arti pekerjaan dengan nilai 0,612 > 0,50, kompetensi dengan nilai 0,626 >
0,50, kebebasan diri memiliki nilai 0,675 > 0,50, dampak dengan nilai 0,630 > 0,50,
dan kepuasan kerja memiliki nilai 0,630 telah memenuhi nilai > 0,50.
Kesimpulannya keseluruhan variabel telah memenuhi kriteria convergent validity.
c. Dicriminant Validity
Discriminant validity dinilai dari cross loading pengukuran dengan konstruk.
Dapat dilihat dengan melihat loading konstruk laten, yang akan memprediksi
indikatornya lebih baik daripada konstruk lainnya. Jika korelasi konstruk dengan
pokok pengukuran (setiap indikator) lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya
maka validitas diskriminan terpenuhi.
Tabel 5 Nilai loading konstruk laten indikator ke konstruk lainnya
Indikator
X111
X112
X113
X121
X122
X123
X131
X132
X133
X141
X142
X143
Y12
Y13
Y14
Y15
AR_X1
(0.85)
(0.781)
(0.71)
0.066
-0.135
0.064
0.093
0.003
-0.102
0.091
-0.031
-0.068
-0.049
0.329
-0.052
-0.227
Nilai Loading ke konstruk lainnya
KP_X2
KD_X3
DP_X4
-0.059
-0.007
0.001
0.178
-0.023
-0.233
-0.126
0.034
0.255
(0.864)
0.016
-0.051
(0.77)
-0.026
-0.058
(0.734)
0.008
0.121
-0.135
(0.795)
0.194
0.007
(0.91)
0.025
0.135
(0.751)
-0.236
-0.273
0.186
(0.805)
0.085
-0.084
(0.897)
0.217
-0.113
(0.661)
-0.467
0.321
0.103
-0.052
0.321
-0.192
0.175
-0.243
0.098
0.259
-0.019
0.003
KK_Y
-0.116
0.033
0.103
0.063
0.06
-0.137
-0.131
0.011
0.125
0.062
-0.162
0.144
(0.683)
(0.809)
(0.84)
(0.831)
Keterangan
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Terpenuhi
Sumber : Data Primer (diolah WarpPLS Ver 5.0, 2017)
Halaman 53
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
Berdasarkan data di atas, keseluruhan variabel independen dan dependen
telah memenuhi kriteria validitas diskriminan. Variabel pemberdayaan (arti
pekerjaan) yang memiliki 3 pernyataan yang dilambangkan dengan X111, X112, dan
X113. Untuk pernyataan X111 memiliki nilai loading 0.85 yang nilai loading-nya lebih
besar dari loading ke konstruk lain yaitu -0.059, -0.007, 0.001, dan -0.116 serta ke 2
pernyataan arti pekerjaan lainnya juga memiliki nilai loading yang lebih besar dari
nilai loading ke konstruk lain. Variabel pemberdayaan (kompetensi) yang memiliki
3 pernyataan yang dilambangkan dengan X121, X122, dan X123. Untuk pernyataan X121
memiliki nilai loading 0.864 yang nilai loading-nya lebih besar dari loading ke
konstruk lain yaitu 0.066, 0.016, -0.051, dan 0.063 serta ke 2 pernyataan
kompetensi lainnya juga memiliki nilai loading yang lebih besar dari nilai loading ke
konstruk lain.
Variabel pemberdayaan (kebebasan diri) yang memiliki 3 pernyataan yang
dilambangkan dengan X131, X132, dan X133. Untuk pernyataan X131 memiliki nilai
loading 0.795 yang nilai loading-nya lebih besar dari loading ke konstruk lain yaitu
0.093, -0.135, 0.194, -0.131 serta ke 2 pernyataan arti kebebasan diri lainnya juga
memiliki nilai loading yang lebih besar dari nilai loading ke konstruk lain. Variabel
pemberdayaan (dampak) yang memiliki 3 pernyataan yang dilambangkan dengan
X141, X142, dan X143. Untuk pernyataan X141 memiliki nilai loading 0. 0.805 yang nilai
loading-nya lebih besar dari loading ke konstruk lain yaitu 0.091, -0.273, 0.186,
0.062 serta ke 2 pernyataan arti dampak lainnya juga memiliki nilai loading yang
lebih besar dari nilai loading ke konstruk lain.
Variabel kepuasan kerja memiliki 4 indikator yang dilambangkan dengan
Y12, Y13, Y14 dan Y15. Untuk dimensi Y1 memiliki nilai loading 0,683 yang nilai loadingnya lebih besar dari loading ke konstruk lain yaitu -0.049, -0.467, 0.321, 0.103 serta
ke 3 dimensi kepuasan kerja lainnya juga memiliki nilai loading yang lebih besar
dari nilai loading ke konstruk lain. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa keseluruhan indikator telah memenuhi kriteria validitas diskriminan.
3. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi struktural (inner model) yang
meliputi uji kecocokan model (model fit), path coefficient, dan R2. Pada uji kecocokan
model terdapat 3 indeks pengujian, yaitu average path coefficient (APC), average
Rsquared (ARS) dan average varians factor (AVIF) dengan kriteria APC dan ARS
diterima dengan syarat p – value < 0,05 dan AVIF < 5 (Mahfud Sholihin dan Dwi
Ratmono, 2013: 61). Berikut ini adalah hasil output model fit indices yang disajikan
dalam bentuk tabel yaitu:
Table 6 Hasil output model fit indices
APC
ARS
AVIF
Indeks
0,205
0,253
1,066 Acceptable if < 5
P-Value
P<0,018
P<0,006
Kriteria
P < 0,05
P < 0,05
AVIF < 5
Sumber : Data Primer (diolah WarpPLS Ver 5.0, 2017)
Hasil output di atas, menjelaskan bahwa APC memiliki indeks sebesar 0,205
dengan nilai p – value < 0,018. Sedangkan ARS memiliki indeks sebesar 0,253
dengan p – value < 0,006. Berdasarkan kriteria, APC sudah memenuhi kriteria
karena memiliki nilai p < 0,018. Begitu pula dengan nilai p dari ARS yaitu p < 0,006.
Halaman 54
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
Nilai AVIF yang harus < 5 sudah terpenuhi karena berdasarkan data tersebut AVIF
nilainya 1,066. Dengan demikian, maka inner model dapat diterima.
a. Hasil Uji Hipotesis
Hasil korelasi antar konstruk diukur dengan melihat path coefficients dan
tingkat signifikansinya yang kemudian dibandingkan dengan hipotesis penelitian
yang terdapat di bab dua. Tingkat signifikansi yang dipakai dalam penelitian ini
adalah sebesar 5%. Berikut ini hipotesis yang dimaksudkan untuk membuktikan
kebenaran dugaan penelitian yang terdiri dari tiga hipotesis, yaitu:
H1 =
Pemberdayaan pada dimensi arti kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
H2 = Pemberdayaan pada dimensi kompetensi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
H3 = Pemberdayaan pada dimensi kebebasan diri berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
H4 = Pemberdayaan pada dimensi dampak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Berikut ini tabel hasil penelitian dari effect size yang telah diperoleh
berdasarkan pengolahan data:
Gambar 1 Full Model
Sumber: Data primer (diolah WarphPLS Ver 5.0, 2017)
Berikut ini tabel hasil pengujian hipotesis yang telah diperoleh berdasarkan
pengolahan data:
Table 7. Pengujian hipotesis
Kriteria
Path coefficients
P values
Effect sizes for path
Variabel
AR_X1
KP_X2
KD_X3
DP_X4
KK_Y
AR_X1
KP_X2
KD_X3
DP_X4
KK_Y
AR_X1
KP_X2
KD_X3
DP_X4
KK_Y
AR_X1
-
KP_X2
-
-0.133
-
0.259
-
0.124
-
KD_X3
-0.313
0.13
0.011
0.028
DP_X4
-
0.002
-
0.08
0.129
-
0.121
0.028
KK_Y
-
Sumber: Data primer (diolah WarphPLS Ver 5.0, 2017)
Halaman 55
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
Hasil tersebut di atas, menjelaskan bahwa path coefficients untuk dimensi
arti pekerjaan terhadap kepuasan kerja memiliki indeks sebesar -0,133 dengan nilai
p – value 0,124 dan nilai effect size for path 0,028, untuk path coefficients dimensi
kompetensi terhadap kepuasan kerja memiliki indeks sebesar 0,259 dengan p –
value 0,011 dan nilai effect size for path 0,08, untuk path coefficients dimensi
kebebasan diri terhadap kepuasan kerja memiliki indeks sebesar -0,313 dengan p –
value 0,002 dan nilai effect size for path 0,121, dan untuk untuk path coefficients
dimensi dampak terhadap kepuasan kerja memiliki indeks sebesar -0,13 dengan p –
value 0,129 dan nilai effect size for path 0,028. Berikut ini merupakan gambar hasil
penelitian dari effect size yang telah diperoleh berdasarkan pengolahan data.
Table 8 Hasil uji hipotesis
p-values
Koefisien
Jalur
Keputusan
0,124
-0,133
Ditolak
0,011
0,259
Diterima
Kebebasan
Diri
0,002
-0,313
Ditolak
Dampak
0,129
0,130
Ditolak
Hipotesis
Independen
H1
Arti
perkerjaan
H2
Kompetensi
H3
H4
Dependen
Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer (diolah WarphPLS Ver 5.0, 2017)
Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis di atas, dapat diperoleh:
1) Hipotesis 1 ditolak, artinya dimensi arti pekerjaan dominan
memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan pada PT Bank BRI (Persero) Tbk. Cabang Ahmad
Yani Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan nilai beta (β) sebesar 0,133 dengan nilai p-value 0,124.
2) Hipotesis 2 diterima, artinya dimensi kompetensi dominan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
pada PT Bank BRI (Persero) Tbk. Cabang Ahmad Yani Makassar. Hal
ini ditunjukkan dengan nilai beta (β) sebesar 0,011 dengan nilai pvalue 0,259.
3) Hipotesis 3 sebagian diterima, artinya dimensi kebebasan diri
dominan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT Bank BRI (Persero) Tbk. Cabang
Ahmad Yani Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan dimensi
kebebasan diri memiliki nilai beta (β) sebesar -0,313 dengan nilai pvalue 0.002.
4) Uji hipotesis 4 ditolak, artinya dimensi dampak dominan memiliki
pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan pada PT Bank BRI (Persero) Tbk. Cabang Ahmad Yani
Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan dimensi dampak memiliki
nilai beta (β) sebesar 0,130 dengan nilai p-value 0.129.
Halaman 56
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
Tabel 9 Ringkasan model (model summary)
Pengukuran
AR_X1
KP_X2
KD_X3
DP_X4
KK_Y
R-squared
0.253
Adj. R-Squared
0.207
Composite reliab
0.825
0.833
0.861
0.834
0.829
Cronbach's alpha
0.68
0.698
0.755
0.698
0.735
Avg. Var Extrac
0.612
0.626
0.675
0.63
0.515
Sumber: Data primer (diolah WarphPLS Ver 5.0, 2017)
Berdasarkan tabel diatas besaran pengaruh nilai R-squared pada dimensi
arti pekerjaan, dimensi kompetensi, dimensi kebebasan diri, dam dimensi dampak
terhadap kepuasan kerja karyawan adalah 0,253 (25,30%) dan sisanya 74,70%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini seperti
motivasi kerja, kepemimpinan, komitmen organisasional dan variabel lainnya.
a. Pemberdayaan pada dimensi Arti Pekerjaan berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Arti Pekerjaan memiliki
pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Hasil ini tidak
sejalan dengan teori atau temuan dalam penelitian sebelumnya oleh Styawahyuni,
(2014) meberikan arti bahwa Pemberdayaan karyawan(arti pekerjaan) secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang menunjukkan bahwa
semakin menurun arti pekerjaan maka semakin menurun juga Kepuasan Kerja yaitu
dengan nilai beta (β) sebesar -0.133.
Hal ini menunjukkan bahwa dimensi Arti pekerjaan tidak dapat
memengaruhi peningkatan Kepuasan kerja kearah yang lebih tinggi. Penyebab
Negatif dan tidak signifikannya pengaruh Arti Pekerjaan terhadap Kepuasan Kerja
diakibatkan karena kuliatas pelayanan yang diberikan oleh pihak PT Bank BRI
kepada nasabah belum dilakukan dengan baik, hal ini disebabkan karena dana yang
diberikan oleh pihak manajemen tidak memenuhi anggaran dalam melaksanakan
pelatihan. Kondisi tersebut didukung dengan pemahaman Karyawan yang rendah
terhadap tugas yang diberikan dan kemampuan karyawan menyelesaikan pekerjaan
secara tepat waktu sehingga berdampak nyata terhadap tuntutan pekerjaan untuk
dapat diselesaikan dengan cepat dan sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan
pada PT Bank BRI.
b. Pemberdayaan pada dimensi Kompetensi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Kompentensi memiliki
pengaruh posistif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Hasil ini sejalan dengan
teori atau temuan dalam penelitian sebelumnya oleh Styawahyuni, (2014)
meberikan arti bahwa Pemberdayaan karyawan(Kompetensi) secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang
menunjukkan bahwa semakin meningkatnya Kompentensi maka semakin
meningkatnya Kepuasan Kerja yaitu dengan nilai beta (β) sebesar 0.259. Hal ini
menunjukkan bahwa Dimensi Kompetensi dapat mempengaruhi peningkatan
Halaman 57
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
Kepuasan kerja kearah yang lebih tinggi. Penyebab Positif dan signifikannya
pengaruh Kompetensi terhadap Kepuasan Kerja diakibatkan karena PT. Bank BRI
dapat mencukupi kebutuhan pekerja tersebut, dan dalam perusahaan tersebut
Karyawan merasakan nyaman dalam bekerja dan tidak mempunyai kekhawatiran
lain seperti kurang cukup gaji yang diterima, tidak adanya jaminan
kesehatan/keselamatan kerja dan jaminan masa tua atau pensiun. Kondisi tersebut
didukung dengan kesiapan Karyawan terhadap tugas yang diberikan dan kesadaran
Karyawan menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu sehingga berdampak nyata
terhadap tuntutan pekerjaan untuk dapat diselesaikan dengan cepat dan sesuai
dengan standar kerja yang ditetapkan pada PT Bank BRI.
c. Pemberdayaan pada dimensi Kebebasan Diri berpengaruh negatif dan
Signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Kebebasan diri memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Hasil ini tidak sejalan
dengan teori atau temuan dalam penelitian sebelumnya oleh Styawahyuni, (2014)
memberikan arti bahwa Pemberdayaan karyawan (Kebebasan Diri) secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang
menunjukkan bahwa semakin menurun Kebebasan diri maka semakin menurun
juga Kepuasan Kerja yaitu dengan nilai beta (β) sebesar -0,313. Hal ini menunjukkan
bahwa Dimensi Kebebasan diri dapat mempengaruhi peningkatan Kepuasan kerja
kearah negatif. Penyebab Negatif dan signifikannya pengaruh Kebebasan Diri
terhadap Kepuasan Kerja diakibatkan karena Karyawan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilakukan dengan kurang baik diakibatkan karena tidak adanya inovasi
yang berdampak pada solidaritas Karyawan yang senantiasa menjalin kerjasama
yang baik dengan para atasan. Kondisi tersebut didukung dengan ketidaksediaan
Karyawan yang profesional dalam perusahaan dan dalam mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi, Karyawan perlu dibantu oleh tenaga ahli pada
bidangnya sehingga berdampak nyata terhadap adanya inovasi dalam membantu
menyelesaikan pekerjaan dan membantu sesama rekan kerja dengan mengeluarkan
ide dan gagasan yang cukup menarik dalam menunjang peningkatan kepuasan kerja
PT. Bank BRI.
d. Pemberdayaan pada dimensi Dampak berpengaruh Positif dan tidak
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Dampak memiliki pengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Hasil ini tidak sejalan dengan
teori atau temuan dalam penelitian sebelumnya oleh Styawahyuni, (2014)
memberikan arti bahwa Pemberdayaan karyawan (Kebebasan Diri) secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dalam
penelitian ini dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang menunjukkan bahwa
semakin meningkatnya Dampak maka semakin meningkatnya Kepuasan Kerja yaitu
dengan nilai beta (β) sebesar 0,130.
Hal ini menunjukkan bahwa Dimensi Dampak dapat mempengaruhi
peningkatan Kepuasan kerja kearah Positif. Penyebab positif dan tidak signifikannya
pengaruh Dampak terhadap Kepuasan Kerja diakibatkan karena perusahaan yang
menerapkan pendidikan dan pelatihan mampu membentuk kemampuan karyawan
dengan baik, sehingga dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Kepuasan
Halaman 58
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
kerja berdampak baik pada tujuan yang ingin dicapai perusahaan sehingga dapat
mensejahterakan perusahaan dan pihak berkepentingan lainnya sehingga perlunya
peningkatan pemberdayaan dalam dimensi dampak kerja pada karyawan yang
tinggi.
4. Kesimpulan
Arti pekerjaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepuasan
kerja. Kondisi tersebut disebabkan karena Arti pekerjaan tidak dapat memengaruhi
Kepuasan kerja kearah yang lebih tinggi. Penyebab Negatif dan tidak signifikannya
pengaruh Arti Pekerjaan terhadap Kepuasan Kerja diakibatkan karena kuliatas
pelayanan yang diberikan oleh pihak PT Bank BRI kepada nasabah belum dilakukan
dengan baik, hal ini disebabkan karena dana yang diberikan oleh pihak manajemen
tidak memenuhi anggaran dalam melaksanakan pelatihan. Kompetensi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Kondisi tersebut disebabkan karena
Dimensi Kompetensi dapat mempengaruhi peningkatan Kepuasan kerja kearah yang
lebih tinggi. Penyebab Positif dan signifikannya pengaruh Kompetensi terhadap
Kepuasan Kerja diakibatkan karena PT. Bank BRI dapat mencukupi kebutuhan
pekerja tersebut, dan dalam perusahaan tersebut Karyawan merasakan nyaman
dalam bekerja dan tidak mempunyai kekhawatiran lain seperti kurang cukup gaji
yang diterima, tidak adanya jaminan kesehatan/keselamatan kerja dan jaminan
masa tua atau pension. Kebebasan diri memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap Kepuasan Kerja. Kondisi tersebut disebabkan karena Dimensi Kebebasan
diri dapat mempengaruhi peningkatan Kepuasan kerja kearah negatif. Penyebab
Negatif dan signifikannya pengaruh Kebebasan Diri terhadap Kepuasan Kerja
diakibatkan karena Karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dilakukan dengan
kurang baik diakibatkan karena tidak adanya inovasi yang berdampak pada
solidaritas Karyawan yang senantiasa menjalin kerjasama yang baik dengan para
atasan. Dampak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan
Kerja. Kondisi tersebut disebabkan karena Dimensi Dampak dapat mempengaruhi
peningkatan Kepuasan kerja kearah Positif. Penyebab positif dan tidak signifikannya
pengaruh Dampak terhadap Kepuasan Kerja diakibatkan karena perusahaan yang
menerapkan pendidikan dan pelatihan mampu membentuk kemampuan karyawan
dengan baik, sehingga dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.
Disarankan kepada peneliti lanjutan agar objek penelitian sebaiknya
diperluas, sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal dan lebih dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh Pemberdayaan
terhadap Kepuasan kerja secara menyeluruh. Dalam hal waktu, hendaklah peneliti
selanjutnya dapat memiliki waktu yang cukup untuk melakukan penelitian sehingga
bisa mencapai hasil yang maksimal. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
menambah beberapa variabel independen lainnya agar variabel tersebut mampu
menjelaskan variabel dependen lebih besar dari penelitian sebelumnya sehingga
mendapatkan hasil yang lebih akurat. Disarankan kepada PT. Bank BRI untuk lebih
meningkatkan pengimplementasian Pemberdayaan dalam menunjang Kepuasan
kerja yang lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Akra, M., Shahid, M., And Khan, A. (2007). Etiology And Antibiotic Resistance Patterns
Of Community-Acquired Urinary Tract Infections In J N M C Hospital Aligarh,
India.
Halaman 59
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
Al-Zu’bi, H. A. (2010). A Study Of Relationship Between Organizational Justice And Job
Satisfaction. International Journal Of Business And Management, Vol 5, Pp.
102-109.
Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Augusty, Ferdinand. (2006). Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian
Untuk Skripsi, Tesis Dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Unirversitas
Diponegoro.
Bambang Prasetyo Dan Lina Miftahul Jannah. (2005). Metode Penelitian.
Kuantitatif:Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit PT.Raja Grafindo.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. (2004).Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi 2004-2005, BPFE,.
Yogyakarta.
Ismail, A., Mohamed, H., Sulaiman, A.Z., Mohamad, M.H., And Yusuf, M.H. (2011).An
Empirical Study Of The Relationship Between Transformational Leadership,
Empowerment And Organizational Commitment, Business And Economics
Research Journal, Vol 2, No 1, Pp. 89-107.
Lodjo, Fernando Stefanus. (2013). ”Pengaruh Pelatihan, Pemberdayaan Dan Efikasi
Diri Terhadap Kepuasan Kerja”. Skripsi.Universitas Sam Ratulangi.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.(2007), Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan Ke Tujuh PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
.(2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan. Bandung : PT
Remajarosdakarya.
Mulyadi. (2007). Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen. Salemba.
Empat. Jakarta.
Sadili, Samsudin, (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : CV Pustaka
Setia.
Safroni, Ladzi. (2012). Manajemen Dan Reformasi Pelayanan Publik Dalam Konteks
Birokrasi Indonesia. Surabaya : Aditya Media Publishing
Sedarmayanti, (2007), Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja, Bandung,
Penerbit Mandar Maju
Sholihin, Mahfud Dan Ratmono, Dwi. (2013). Analisis SEM-PLS Dengan Wrap-PLS 3.0
Untuk Hubungan Nonlinear Dalam Penelitian Sosial Dan Bisnis. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Sinollah. (2011). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
(Studipada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Ap & J Pasuruan). Jurnal
Otonomi.
Soewedo (2009). Manajemen Perusahaan. Jakarta : PT. Rajagraf Indo Persada
Srinadi.(2014). Penerapan Metode Bermain Berbantuan Media Menara Angka Untuk
Meningkatkan Perkembangan Kognitif. E- Journal PG-PAUD Universitas
Pendidikan Ganesha.. Vol. 2 (1): Hal. 1-10.
Styawahyuni, Ari Danyuniari, Made. (2014). Pengaruh Pemberdayaan Karyawan Dan
Streskerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Sugiyono, (2007). Metodologi Penelitian Bisnis, PT. Gramedia, Jakarta.
. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryadewi, Putuchori, I Ketut Dunia Dan Naswan Suharsono. (2014). Pengaruh
Pemberdayaan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bali Segara
Nusantara.Jurnal Ekonomi
Halaman 60
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61
JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Issue 2 (Oktober, 2017)
Suwatno. & Priansa, D. (2011). Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik Dan Bisnis.
Bandung: Alfabeta
Tsai, Tien Ming And Huang, Chen Chun.(2008).The Relationship Among Ethical
Climate Types, Facets Of Job Satisfaction, And The Three Components Of
Organizational Commitment: A Study Of Nurses In Taiwan. Journal Of Business
Ethics, 80 Pp. 565–581.
Usman, Husaini. (2013). Manajemen :Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan – Ed. 4,
Cet.1-. Jakarta: Bumi Aksara.
Victor H. Vroom. (1964). Work And Motivation. New York : John Wiley & Son, Inc.
Widayanti S N., Mappiratu, M. Danhardi, J., (2016), Optimalisasi Penerapan
Bioetaknologi Dalam Produksi Bioetanol Dari Sagu (Metroxylon Sp.), Natural
Sciences: Journal Of Science And Technology, 5(1): 41-48.
Yamin, Sofyan Dan Kurniawan, Heri. (2009). SPSS Complete, Jakarta: Salemba Empat
.(2011).Generasi Baru Mengolah Data Penelitian Dengan Partial Least Square
Path Modeling.Jakarta:Salembainfotek
Halaman 61
Author : Bariya Samiun dkk. (Oktober, 2017). 47 - 61