Academia.eduAcademia.edu

METODE PELAKSANAAN

Abstract

 Sebelum dimulainya pekerjaan, tapak proyek harus dibersihkan dari bangunan dan segala sesuatu yang tidak diperlukan atau dapat mengganggu jalannya lama (jika ada), rumput, semak, lumpur, akar, pohon-pohon, tanah humus, puing-puing pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN Persiapan Sebelum dimulainya pekerjaan, tapak proyek harus dibersihkan dari bangunan dan segala sesuatu yang tidak diperlukan atau dapat mengganggu jalannya lama (jika ada), rumput, semak, lumpur, akar, pohon-pohon, tanah humus, puing-puing pekerjaan. Segala macam bahan/kotoran-kotoran tersebut harus dikeluarkan dari tapak proyek selambat-lambatnya sebelum pekerjaan galian tanah dimulai dan tidak diperkenankan menimbunnya diluar pagar proyek. Pengukuran Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pengukuran batas/garis dan elevasi persiapan lahan dan pekerjaan pengukuran lainnya yang ditentukan dalam Gambar Kerjadan atau yang ditentukan Konsultan pengawas dan termasuk tim ukur yang berpengalaman dan peralatan pengukuran lengkap dan akurat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi ini. Standar/ Rujukan Tidakada. Prosedur Umum Data Standar Pengukuran Standar pengukuran berdasarkan polygon tertutup tiga titik koordinat dan patok akan disediakan Pemilik Proyek dan akan menjadi patokan pengukuran yang dilakukan Kontraktor. Bila Kontraktor berkeberatan atas penentuan system koordinat tersebut, maka dalam 1 (satu) minggu setelah penentuan, Kontraktor dapat mengajukan keberatan secara tertulis beserta data pendukung untuk kemudian akan dipertimbangkan oleh Konsultan pengawas. Persyaratan Pengukuran Kontraktor harus melaksanakan perhitungan pengukuran dan pemeriksaan untuk mendapatkan lokasi yang tepat sesuai Gambar Kerja dan harus disetujui Konsultan pengawas. Patok / Bench Mark Kontraktor harus menjaga, melindungi patok standar pengukuran maupun patok-patok yang dibuatnya. Pemindahan patok, termasuk patok-patok yang dibuat pihak lain harus dihindarkan. Tidak diperkenankan mengikat binatang pada patok. Setiap kerusakan pada patok harus dilaporkan kepada Konsultan pengawas. Kontraktor setiap waktu bertanggung jawab memperbaiki dan mengganti patok yang rusak. Biaya perbaikan patok menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya. Patok harus dibuat oleh Kontraktor dari besi baja yang ditanam dalam beton seperti dalam gambar berikut, kecuali bila ditentukan lain dilokasi pekerjaan. Penandaan harus jelas terbaca dan kuat/awet. Patok ditanah harus dilindungi dengan pipa beton dan struktur lain dan harus bebas dari air dan tanah. Tim Ukur dan Peralatan Kontraktor harus menyediakan tim ukur yang ahli yang disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan pengawas, dan mereka bertanggung jawab memeberikan informasi dan data yang berkaitan dengan pengukuran kepada Konsultan pengawas. Kontraktor harus menggunakan sejumlah peralatan pengukuran yang memadai, akurat dan memiliki sertifikat dan disetujui Konsultan pengawas. PEKERJAAN GALIAN DAN PERATAAN LAHAN Galian Tanah Tinggi Pekerjaan ini meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut: Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai, bahan-bahan, tenaga kerja yang cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan termasuk pelat turap sementara dan bendungan sementara jika diperlukan. Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan semua pekerjaan yang membutuhkan galian dan atau urugan kembali seperti jalan, saluran terbuka, gorong-gorong, jalur utilitas dan lainnya seperti ditunjukan pada Gambar Kerja. Membuang semua bahan-bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan kesuatu tempat pembuangan yang telah ditentukan. Penggalian danpengangkutanbahantimbunan darisuatu tempatgalian. Melengkapipekerjaansepertiditentukan dalamspesifikasiini. Galian Tanah Untuk Kanstin Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti ditunjukan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan pengawas. Lebar galian harus dibuat cukup lebar untuk memberikan ruang gerak dalam pelaksanaan pekerjaan. Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan saja dan Konsultan pengawas dapat menginstruksikan perubahan-perubahan bila dianggap perlu. Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya kepada Konsultan pengawas untuk diperiksa sebelum melaksanakan pekerjaan berikutnya. Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus bebas dari bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai Gambar Kerja atau sesuai pertunjuk Konsultan pengawas sebelum menempatkan bahan urugan. Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana, Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk Konsultan pengawas, sampai kedalaman yang memiliki permukaan yang sesuai. Pembersihan dan Perataan Lahan Pembersihan lokasi dari sisa – sisa material yang tidak terpakai; Lahan yang sudah diurug atau digali harus diratakan sehingga tidak ada yang bergelombang. Timbunan Kembali dan Dipadatkan Timbunan/urugan Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan urugan dan lokasi pekerjaan urugan/timbunan telah disetujui Konsultan pengawas. Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan pengurugan sebelum pekerjaan terdahulu disetujui Konsultan pengawas. Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan timbunan dapat disimpan oleh Kontraktor ditempat penumpukan pada lokasi yang memudahkan pengangkutan selama pekerjaan pengurugan dan penimbunan berlangsung. Lokasi penumpukan harus disetujui Konsultan pengawas. Pemadatan Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan harus memiliki kadar air yang sesuai dengan ketentuan agar dihasilkan pemadatan dengan nilai kepadatan yang sesuai. Penggilasan harus dilakukan pada arah memanjang sepanjang timbunan dan biasanya dimulai dari sisi terluar dan menuju ke arah tengah dengan cara sedemikian rupa agar setiap bagian menerima tingkat pemadatan yang sama. Peralatan harus dioperasikan pada seluruh lebar setiap lapisan sedemikian rupa agar efisien. Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai untuk memadatkan urugan maupun daerah galian. Untuk pemadatan tanah kohesif digunakan self propelled tamping rollers atau towed sheep roller. Smooth steel whell vibratory roller digunakan untuk memadatkan bahan urugan berbutir. Pemadatan dengan menyiram dan menyemprot tidak diijinkan. Bila tingkat pemadatan tidak memenuhi, perbaikan harus dilakukan sampai tercapai nilai pemadatan yang disyaratkan. Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang tidak dipadatkan dengan baik harus disingkirkan dan harus dipadatkan kembali sesuai petunjuk Konsultan pengawas. PEKERJAAN PASANGAN PAVING Pekerjaan Pasangan Paving Block Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatu komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton tersebut. Spesifikasi Paving Block Mutunya dan standar yang disyaratkan : mempunyai bentuk yang sempurna, tidak retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan kekuatan tangan. Bentuk Dan Ukuran Berdasarkan bentuknya paving block dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk segi empat dan segi banyak. Ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm, Warna umumnya abu-abu atau sesuai dengan pesanan konsumen. Toleransi ukuran yang disyaratkan adalah ± 2 mm untuk ukuran lebar bidang dan ± 3 mm untuk tebalnya serta kehilangan berat bila diuji dengan natrium sulfat maksimum 1%. Berbagai metode pengujian Metode struktur, yaitu dengan cara paving dipotong berbentuk kubus dengan ukuran yang disesuaikan dengan benda uji, kemudian ditekan dengan tekanan, durasi waktu dan kecepatan tertentu hingga hancur. Nilai kuat tekan diperoleh dari Beban tekan dibagi dengan luas bidang tekan. Metode Ukuran, diukur dengan kaliper ukuran ketebalan minumum 6 cm dengan toleransi +8% Metode Visual, permukaan paving block harus rata,   tidak terdapat cacat, bagian sudut dan tepi tidak mudah hancur, jika paving satu dengan yang lainnya dibenturkan tidak mudah hancur. Pengujian jatuh, jika paving dijatuhkan bebas dengan ketinggian 1 meter maka paving block yang bagus tidak akan mudah patah. Pengujian serapan air, paving block direndam ke dalam air selama 24 jam, kemudian dikeringkan dengan suhu 105 derajat celcius dan ditimbang 2 kali hingga selisih hasil penimbangan tidak lebih dari 0,2%, kemudian nilai penyerapan dihitung dari berat paving block basah dikurangi berat paving block kering, dibagi dengan berat paving block kering, kemudian dikalikan 100%. Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksanaan pemasangan paving blok dibagi dalam beberapa tahap, seperti dibawah ini : a) Pekerjaan Persiapan 1)  Pemeriksaan Pondasi Sebelumpelaksanaan pemasangan paving block perlu dilakukan pemeriksaan terhadap pondasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : Permukaaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas harus rata, tidak bergelombang dan rapat; pasir alas tidak boleh digunakan untuk memperbaiki ketidak-sempurnaan pondasi. Permukaan pondasi untuk jalan kendaraan harus mempunyai kemiringan 2,5% untuk trotoar 2% Lebar pondasi harus cukup sampai dibawah beton pembatas atau penyokong 2)  Lokasi Titik Awal Titik awal ini penting diperhatikan khususnya lokasi dengantanah miring; pemasangan ini harus berawal dari titik terendah agar paving block yang telah terpasang tidak bergeser; Pemasangan secara berurutan yang dimulai dari satu sisi; hindarkan pemasangan secara acak. 3)  Benang Pembantu Agar pemasangan bisa dilaksankan secara baik dan cermat, maka perlu ada alat pembantu yaitu benang pembantu. Benang pembantu dapat dipasang setiap jarak 4 m sampai 5 m. Bilamana pada lokasi pemasangan terdapat lubang saluran, bak bunga atau konstruksi lain, maka harus ada benang pembantu tambahan agar pola block terkunci tetap dapat dipertahankan. 4)  Pasir Alas Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving blok. Pasir alas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Butiran pasir alas adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum 9,5 mm seperti pasir beton, tajam, keras dan bersih dari lumpur, garam atau kotoran  lain; Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air kurang dari 10% dan bersifat gembur; Tebal pasir berkisar antara 5 sampai 6 cm dan setelah dipadatkan tidak boleh lebih 5 cm; untuk mendapatkan ketebalan yang seragam, agar menggunakan alat perata yaitu jidar kayu dengan mengikuti rel pembantu dari blok beton yang disusun sejajar memanjang ; selain itu juga dapat digunakan benang pembantu sebagai referensi. Pasir alas ini tidak boleh digunakan untuk mengisi lubang-lubang  pada pondasi untuk memperbaiki tinggi pondasi; Lapis atas pondasi di bawah pasir alas harus diratakan dan diperbaiki sebelum penebaran pasir alas dimulai Untuk jalan dengan lebar kurang dari 3 m, beton pembatas yang dipasang dapat berfungsi sebagai rel pembantu; Untuk jalan dengan lebar lebih dari 3 m, perataan pasir alas dilaksanakan secara tahap; Sebaiknya pasir alas diletakkan secara gundukan kecil di daerah lokasi pemasangan agar sewaktu menarik jidar tidak terlalu berat dan dapat memudahkan pelaksanaan; Pasir alas yang sudah dirataakan dijaga agar tidak terganggu seperti terinjak  atau dipakai menumpuk bahan; Setiap tahap, luas maksimim adalah 30 m2 dengan demikian pada sore hari dapat tertutup seluruhnya oleh paving blok; Untuk pekerjaan yang akan dilanjutkan maka pasir alas disisakan 1 m dari baris terakhir paving blok; Pasir alas yang belum sempat ditutup oleh paving blok, keesokan harinya agar digemburkan dan diratakan kembali; volume pasir yang diperlukan sebagai pasir alas setebal 50 mm adalah ± 5 m3 setiap 100 m2 paving blok. b) Pemasangan Pola Pemasangan baris pertama harus dijaga dengan hati-hati. Untuk membentuk pola yang baik, unit paving blok harus mengikuti benang pembantu dengan sudut yang tepat terhadap beton pembatas. Lubang-lubang pinggir kemudian diisi dengan pemadatan. Bila pemasangan dari dua arah tidak dapat dihindarkan atau karena pola harus dipertahankanpada tikungan, terutama pada penggunaan pola tulang ikan, maka sudut pada pola pertemuan atau perubahan sudut diberi pembatas dengan pola susun bata melintang. Pola pemasangan paving block disesuaikan dengan tujuan penggunannya. Pola yang umum dipergunakan ialah susun bata ( strecher) , anyaman tikar ( basket wave ), tulang ikan ( herring bone ), untuk perkerasan jalan diutamakan penggunaan pola tulang ikan karena mempunyai daya penguncian yang lebih baik. Pasangan Kanstin Block: Kanstin adalah material bangunan yang terbuat dari bahan material keras yang dipress dengan tekanan tertentu dengan berbagai ukuran. Kanstin berfungsi sebagai Pembatas dan penahan Paving block yang sudah terpasang, sehingga struktur tanah maupun paving block yang sudah terpasang tidak mudah bergeser. Bandar Lampung, 15 September 2016 CV. MANDIRI JAYA HENRA FERUANDI SITUMORANG Direktur CV MANDIRI JAYA Pemasangan Paving Blok Jl. Lingkungan Dsn. Suka Maju Desa Kubu Batu Di Kecamatan Way Khilau