Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Keadaan akan kebutuhan pemimpin bukanlah sesuatu yang bisa dielakkan lagi. Tidak menutup kemungkinan bila organisasi apapun termasuk gereja tanpa memperhatikan kepentingan keberadaan pemimpin dan kepemimpinan akan membahayakan kehidupan organisasi atau persekutuan dalam gereja.
UNTIRTA PRESS, 2017
ResearchGate, 2022
Agar penulisan ilmiah mudah dipahami maka peneliti sebaiknya menyusun laporan mengguanakan kalimat yang dapat dipahami oleh pembaca. Kalimat ini disebut dengan kalimat efektif. Kalimat efektif memiliki lima karakteristik antara lain: a) informasi yang disampaikan dalam kalimat hanya yang pokok-pokok saja, tidak berbelit-belit, dan disampaikan secara sederhana; b) informasi yang akan disampaikan harus tepat atau kena benar dan sesuai dengan sasaran. Untuk itu dibutuhkan ketelitian penulis; c) struktur kalimat harus jelas dan unsur-unsurnya harus lengkap; d) informasi yang akan disampaikan harus cermat, tidak boros, dan hati-hati dalam penyampaiannya; dan e) bentuk dan struktur kalimat harus paralel, sama atau sederajat Kata kunci: Kalimat efektif, Penulisan Ilmiah, Karya ilmiah
Dari beberapa sumber kepemimpinan didefinisikan berbeda-beda. Misalnya Chung dan Megginson (1981, 280) mengatakan bahwa : 1. Kepemimpinan adalah suatu alat manajemen. Para manajer melakukan kepemimpinan untuk mempengaruhi para pegawai guna mencapai tujuan-tujuan organisasi. 2. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang-orang lain dengan maksud mencapai tujuan-tujuan tertentu. 3. Kepemimpinan adalah suatu fenomena sosial yang komplek yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor personal, interpersonal, dan organisasional yang meliputi sifat-sifat personal pemimpin, perilaku pemimpin, dan faktor-faktor situasional. Black (dalam Irawati, 2004) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan melakukan persuasi orang-orang lain untuk bekerjasama di bawah arahannya sebagai suatu tim untuk menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu yang dirancang. Ada beberapa istilah atau konsep yang perlu digaris-bawahi dari definisi tersebut. Pertama, kepemimpinan sebagai alat manajemen. Dalam konteks organisasi, kepemimpinan dipandang sebagai alat yang digunakan oleh para manajer, pemimpin, kepala, ketua, direktur, dan apapun sebutannya bagi pejabat yang bertanggungjawab mengelola suatu unit kerja atau satuan organisasi. Alat untuk apa? Dalam hal ini kepemimpinan dimengerti sebagai alat untuk mempengaruhi orang-orang lain atau pegawai. Kedua, kepemimpinan sebagai kemampuan yang dimiliki manajer dan pejabat lain sejenis itu. Kemampuan apa? Yaitu kemampuan melakukan persuasi atau pendekatan pada orang-orang lain. Dikaitkan dengan " mempengaruhi " , kiranya persuasi yang dilakukan itu juga dalam rangka untuk " mempengaruhi " orang-orang lain/pegawai. Ketiga, kepemimpinan sebagai kegiatan, pekerjaan, proses yang dilakukan oleh manajer dan pejabat lain yang sejenisnya. Kegiatan, pekerjaan, atau proses apa? Dari definisi tersebut di atas dapat dikatakan secara jelas bahwa kegiatan, pekerjaan, atau proses itu adalah proses mempengaruhi orang-orang lain atau kegiatan melakukan persuasi orang-orang lain. Berkenaan dengan kegiatan kepemimpinan yang intinya adalah proses mempengaruhi atau melakukan persuasi orang-orang lain tersebut, pada tabel di bawah disebutkan banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer atau pemimpin dalam rangka memiliki pengaruh dan kekuasaan atas orang lain (Fleet, 1994), dalam rangka menjamin terciptanya keefektifan/efektivitas organisasi (Hall dan Quinn, 1991). Dari definisi kepemimpinan di atas juga jelas dinyatakan tujuan kepemimpinan, yang intinya adalah untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Jadi kepemimpinan adalah alat, kemampuan, kegiatan melakukan persuasi dan mempengaruhi orang-orang lain (pegawai) yang dimaksudkan agar mereka melakukan pekerjaan, tugas-tugas untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. B. Model-Model Keefektifan Organisasi dam Implikasinya bagi Pemimpin Hall dan Quinn (1991) menyebutkan lima model keefektifan organisasi yaitu : model sistem sumber daya, model tujuan, model kepuasan partisipan, model fungsi sosial, dan model kontradiksi.
Kegiatan belajar dikatakan efektif bila kegiatan belajar tersebut bisa mencapai tujuan yang ditentukan. Kegiatan belajar selalu berkaitan dengan penentuan tujuan belajar dan, tentu saja, persiapan/perencanaan dan pelaksanaan pencapaian tujuan tersebut. Bila kita berbicara mengenai keberhasilan belajar, tentu saja akan terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut. Secara umum, faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok faktor internal (faktor dari dalam diri individu pelajar) dan faktor eksternal (faktor dari luar diri individu pelajar). Dari suatu penelitian ditemukan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh 70% faktor internal dan 30% faktor eksternal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keberhasilan atau kegagalan belajar seseorang lebih ditentukan oleh faktor internal daripada faktor eksternl..
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Fortaleza: EdUECE, 2019
Journal of Conflict Archaeology, 2017
Public History Weekly, 2018
Animation (in)Flux Symposium, 2024
Paper, Program Pascasarjana, Program Studi Ekonomi Syariah, UIN Imam Bonjol Padang, 2019
Social Analysis, 2024
Psychology and Education: A Multidisciplinary Journal, 2024
Digital Presentation and Preservation of Cultural and Scientific Heritage
International Law and Posthuman Theory, 2024
Revista Psicologia e Saúde, 2022
European Journal of Vascular and Endovascular Surgery, 2019
South African Medical Journal, 2021
Journal of Inequalities and Applications, 1997
International Journal of Research in Business and Social Science (2147- 4478)