Biologi 1
untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Kelas X
Penulis
Ari Sulistyorini
Editor
Hadiat
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi oleh Undang-Undang
Biologi 1
untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Kelas X
Penulis
Ari Sulistyorini
Editing : Hadiat
Desain Isi : Siska Wahyuni
Desain Sampul : Adjie S. dan Ismail P.
Ilustrasi Isi : Sugeng Supriyadi
Ukuran Buku : 21 x 29,6
574.07
ARI
b
ARI Sulistyorini
Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X
/ Penulis Ari Sulistyorini ; editor, Hadiat ; Ilustrasi, Sugeng Supriyadi
vii, 274 hlm. : ilus. : 29 cm.
Bibliografi ::hlm. 265
Indeks : hlm. 271-272
ISBN 978-979-068-129-3 (nomor jilid lengkap)
ISBN 978-979-068-132-3
1. Biologi-Studi dan Pengajaran
III. Sugeng Supriyadi
I. Judul
II. Hadiat
Hak Cipta Buku ini Dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit PT. Balai Pustaka
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
Diperbanyak oleh ....
Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan
Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran
ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui
situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas
oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan
bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa
dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di
luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada
para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan
mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Februari 2009
Kepala Pusat Perbukuan
iii
Prakata
Pembelajaran biologi menggarisbawahi adanya kegiatan pengamatan,
pengalaman, dan pemahaman secara langsung sehingga siswa harus diberi
motivasi dan rangsangan untuk mengembangkan berbagai keterampilan
proses yang mampu membawanya ke arah upaya eksplorasi dan
pemahaman terhadap kehidupan alam sekitar. Keterampilan proses ini
meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan
alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan
keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil temuan secara
lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan
untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.
Mata pelajaran biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir
analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan peristiwa alam sekitar.
Secara umum mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. bersikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa,
2. memupuk sikap ilmiah, yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan
dapat bekerja sama dengan orang lain,
3. mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, serta mengomunikasikan hasil percobaan
secara lisan dan tulisan,
4. mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi,
5. mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling
keterkaitan dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap percaya diri,
6. menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya
teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, dan
7. meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga
kelestarian lingkungan.
Pembelajaran Biologi di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/
MTs. yang memberikan penekanan pada fenomena alam dan penerapannya
yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk
hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan
energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem;
iv
2.
organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ
tumbuhan, hewan, dan manusia serta penerapannya dalam konteks
sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;
3. proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas,
evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
Buku ini disusun dengan menitikberatkan pemahaman-pemahaman
dasar yang diikuti oleh berbagai panduan kegiatan agar siswa termotivasi
untuk melakukan eksplorasi yang berangkat dari rasa keingintahuan
terhadap ”misteri” kehidupan di alam sekitar yang selanjutnya berujung
pada kemampuan untuk mengatasi berbagai persoalan dalam
kehidupannya.
Kami berharap buku ini dapat mencapai sasarannya dalam membantu
pengembangan sikap dan pemahaman siswa.
Penulis
v
Daftar Isi
Kata Sambutan ....................................................................................................................................
Prakata ....................................................................................................................................................
Daftar Isi .......................................................................................................... ............................
Semester 1 ..............................................................................................................................................
iii
iv
vi
1
Bab 1
Kerja Ilmiah ............................................................................................................................
A. Merencanakan Penelitian Ilmiah ........................................................................................
B. Melaksanakan Penelitian ....................................................................................................
C. Mengomunikasikan Hasil Penelitian ...................................................................................
D. Bersikap Ilmiah ...................................................................................................................
E. Ruang Lingkup Biologi ........................................................................................................
F. Mikroskop, Bagian-Bagian Mikroskop, dan Cara Menggunakan Mikroskop .................
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
3
4
8
9
12
13
21
24
25
Bab 2
Klasifikasi Makhluk Hidup .................................................................................................
A. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi .........................................................................................
B. Proses Klasifikasi Makhluk Hidup .....................................................................................
C. Tata Nama Binomial ...........................................................................................................
D. Macam-Macam Sistem Klasifikasi .....................................................................................
E. Mengidentifikasi Tumbuhan dan Hewan dengan Kunci Determinasi Sederhana .............
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
29
30
31
35
37
39
43
44
Bab 3
Virus ..........................................................................................................................................
A. Ciri-Ciri Virus ......................................................................................................................
B. Struktur Virus .....................................................................................................................
C. Cara Hidup Virus ................................................................................................................
D. Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus) ......................................................................
E. Peran Virus dalam Kehidupan ............................................................................................
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
49
51
51
52
53
56
62
63
Bab 4
Monera .....................................................................................................................................
A. Archaebacteria dan Eubacteria .........................................................................................
B. Bakteri ................................................................................................................................
C. Ganggang Biru (Cyanobacteria) ........................................................................................
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
67
68
71
79
81
83
Bab 5
Protista ....................................................................................................................................
A. Protista Menyerupai Tumbuhan (Ganggang atau Algae) .................................................
B. Protista Menyerupai Hewan (Protozoa) ..........................................................................
C. Protista Menyerupai Jamur ................................................................................................
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
87
89
95
98
100
102
vi
Bab 6
Fungi (Jamur) ..........................................................................................................................
A. Ciri-Ciri Jamur .....................................................................................................................
B. Reproduksi Jamur ...............................................................................................................
C. Klasifikasi Jamur .................................................................................................................
D. Peranan Jamur bagi Kehidupan Manusia ...........................................................................
E. Simbiosis Jamur ...................................................................................................................
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
Soal-Soal Ulangan Semester 1 ..........................................................................................................
105
106
106
107
112
114
116
118
122
Semester 2 ..............................................................................................................................................
Bab 7 Keanekaragaman Hayati .....................................................................................................
A. Konsep Keanekaragaman dan Keseragaman ....................................................................
B. Tingkat Keanekaragaman Hayati ......................................................................................
C. Keanekaragaman Hayati di Indonesia ...............................................................................
D. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Biodiversitas .........................................................
E. Upaya-Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia ...................................
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
127
129
130
131
133
139
143
148
149
Bab 8
Dunia Tumbuhan ....................................................................................................................
A. Tumbuhan Tidak Berpembuluh ..........................................................................................
B. Tumbuhan Berpembuluh .....................................................................................................
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
153
154
158
169
171
Bab 9
Dunia Hewan ..........................................................................................................................
A. Hewan Invertebrata ...........................................................................................................
B. Hewan Vertebrata .............................................................................................................
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
175
176
197
203
204
Bab 10 Ekosistem ................................................................................................................................
A. Satuan-Satuan dalam Ekosistem ........................................................................................
B. Komponen Penyusun Ekosistem .......................................................................................
C. Keseimbangan Ekosistem ..................................................................................................
D. Saling Ketergantungan (Interdependensi) ..........................................................................
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
207
208
211
214
215
226
227
Bab 11 Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Perubahan dan Pencemaran Lingkungan
A. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keseimbangan Lingkungan ...................................
B. Perubahan Lingkungan dan Faktor-Faktor Penyebabnya ...............................................
C. Pencemaran Lingkungan .....................................................................................................
Rangkuman ................................................................................................................................
Uji Kompetensi ..........................................................................................................................
Soal-Soal Ulangan Semester 2 ..........................................................................................................
Daftar Pustaka ......................................................................................................................................
Glosarium ................................................................................................................................................
Indeks ......................................................................................................................................................
231
232
235
236
255
256
260
265
266
271
vii
viii
Semester 1
1
2
Bab 1
Kerja Ilmiah
Tujuan
Mengidentifikasi ruang lingkup biologi
Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat
organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, populasi, ekosistem, dan
bioma)
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari
dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi
tentang kerja ilmiah.
Ruang Lingkup Biologi
Timbul
Permasalahan Biologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tingkat Molekul
Tingkat Sel
Tingkat Jaringan
Tingkat Organ
Tingkat Individu
Tingkat Ekosistem
Tingkat Bioma
Bersikap Ilmiah
Meliputi
Melaksanakan Penelitian
Merencanakan Penelitian
Dengan langkahlangkah
1. Menetapkan Bentuk
Penelitian
2. Merumuskan Tujuan
Penelitian
3. Mengidentifikasi dan
Merumuskan Masalah
4. Studi Kepustakaan
5. Menyusun Hipotesis
6. Menetapkan Variabel
7. Memilih Instrumen untuk
Memperoleh Data
Dimulai
dengan
Kerja Ilmiah
Terdiri dari
permasalahan di
Terbagi
atas
1. Objek yang
Berkaitan dengan
Biologi
2. Cabang-Cabang
Biologi
Dipecahkan
dengan
Meliputi
1.
2.
3.
4.
Taraf Perlakuan
Pengendalian Faktor Lain
Pengulangan
Pengukuran
Mengomunikasikan Hasil Penelitian
Dilakukan
dengan proses
1. Menganalisis Data
2. Menarik Kesimpulan
3. Mempublikasikan Hasil
Pengamatan dan pengukuran pada tingkat sel/
mikroorganisme dapat dilakukan dengan mikroskop
Mikroskop, Bagian-Bagian Mikroskop, dan
Cara Menggunakan Mikroskop
Meliputi
1. Mikroskop
2. Bagian-Bagian Mikroskop
3. Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya untuk
Mengamati Mikroorganisme
3
Gambar 1.1 Seorang peneliti
sedang bekerja di laboratorium
(Sumber: Encarta Encyclopedia,
2005)
Coba kalian perhatikan Gambar 1.1. Seorang peneliti sedang
melakukan penelitian di sebuah laboratorium untuk menemukan obat
bagi penderita kanker. Untuk menguji penemuannya, peneliti itu
menggunakan tikus sebagai objek penelitiannya. Tahukah kalian,
mengapa manusia melakukan penelitian? Manusia merupakan makhluk
yang istimewa karena manusia dibekali oleh Tuhan sifat ingin tahu.
Keingintahuan manusia terhadap permasalahan di sekelilingnya dapat
menjurus kepada keingintahuan ilmiah. Misalnya, dari pertanyaan,
”Apakah bulan mengelilingi bumi?” atau ”Mengapa ayam bertelur?”,
timbul keinginan untuk mengadakan pengamatan secara sistematik yang
akhirnya melahirkan kesimpulan bahwa bulan mengelilingi matahari dan
ayam tergolong binatang ovipar.
Pada hakikatnya, dengan keingintahuan ilmiah yang didukung oleh
cara berpikir ilmiah serta ditunjang oleh metode yang tepat, akan mampu
menghasilkan sebuah kerja ilmiah sehingga akan didapatkan jawaban
serta kesimpulan dari keingintahuan tersebut. Metode ini sering disebut
dengan metode ilmiah.
Kerja ilmiah atau disebut juga penelitian yang menggunakan metode
ilmiah berarti pula penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari
fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk
menetapkan sesuatu dan memperoleh kebenaran. Dalam sebuah kerja
ilmiah atau penelitian ilmiah, terdapat unsur-unsur penting yang harus
dilakukan oleh seorang peneliti, antara lain, merencanakan penelitian,
melaksanakan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitian, dan mampu
bersikap ilmiah.
A. Merencanakan Penelitian Ilmiah
Penelitian merupakan salah satu tahap metode ilmiah yang
menggunakan langkah-langkah yang sistematis dan teratur serta berpikir
logis. Setiap orang yang melakukan penelitian hendaknya didasarkan
pada langkah-langkah yang sistematis. Langkah-langkah sistematis itu
standar dan baku. Tahap pertama penelitian biasanya diawali dengan
merencanakan penelitian yang terdiri dari pekerjaan-pekerjaan sebagai
berikut.
1. Menetapkan Bentuk Penelitian
Secara garis besar, penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek
bagaimana suatu bentuk penelitian dilihat dan dibedakan. Beberapa
aspek tinjauan tersebut, antara lain, aspek tujuan dan aspek metode.
Aspek Tujuan
Jika mengarah pada perluasan ilmu, disebut penelitian dasar. Jika
mengarah pada pemecahan masalah dan untuk mendapatkan manfaat
bagi masyarakat, disebut penelitian terapan.
a.
Aspek Metode
Berdasarkan aspek metode, bentuk penelitian dibedakan menjadi
sebagai berikut.
1) Penelitian Deskriptif (Penelitian Praeksperimen)
Dalam penelitian ini, dilakukan eksplorasi untuk menggambarkan
suatu objek tertentu secara jelas dan sistematis yang bertujuan untuk
memprediksi gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di
lapangan.
b.
4
Biologi Kelas X
2)
Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah hampir mirip dengan penelitian deskriptif. Hal
yang membedakan adalah penelitian sejarah memfokuskan pencarian
data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya, para
pemimpin yang terlibat dan tokoh-tokoh masyarakat yang berhubungan
dengan suatu peninggalan sejarah.
3) Penelitian Survei atau Penelitian Normatif atau Penelitian Status
Dalam penelitian survei, para peneliti menggunakan variabel dan
populasi yang luas dengan tujuan sebagai bentuk awal penelitian,
mengembangkan eksplorasi objek, dan melakukan klasifikasi terhadap
masalah yang akan dipecahkan.
4) Penelitian Eksperimen
Penelitian ini merupakan metode inti dari model penelitian yang
ada. Para peneliti eksperimen melakukan tiga persyaratan penelitian,
yaitu mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian ini,
peneliti juga harus membagi objek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu
grup perlakuan atau yang memperoleh perlakuan dan grup kontrol yang
tidak memperoleh perlakuan. Penelitian ini sering digunakan di bidang
IPA, termasuk biologi.
2. Merumuskan Tujuan Penelitian
Setiap melakukan penelitian pasti ada tujuan yang hendak dicapai.
Beberapa tujuan penelitian, antara lain, sebagai berikut.
Memperoleh Informasi Baru
Jika fakta atau teori tersebut baru diungkap dan disusun secara
sistematis oleh seorang peneliti, dapat dikatakan bahwa data tersebut
baru, contohnya, teori relativitas Einstein, teori geosentris, dan teoriteori yang ditemukan peneliti untuk pertama kalinya.
a.
Mengembangkan dan Menjelaskan Teori yang Sudah
Ada
Ketika para peneliti berusaha memecahkan masalah, perlu
dipertimbangkan agar tidak terjadi pengulangan kerja atau penggunaan
tenaga yang sia-sia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencari faktafakta penunjang yang dapat digali dari sumber-sumber hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, dihubungkan dengan
kegiatan penelitian saat ini, kemudian dilakukan pendalaman terhadap
permasalahan yang hendak dipecahkan sehingga akan diperoleh
perkembangan wawasan pengetahuan. Perhatikan bagan berikut ini!
b.
Yang Lalu
Saat Ini
Masa yang
Akan Datang
3. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
Pertimbangan untuk memilih atau menentukan apakah suatu masalah
layak dan sesuai untuk diteliti pada dasarnya dilakukan dari dua arah.
Pertimbangan dari Arah Masalahnya
Dalam hal ini, pertimbangan dibuat atas dasar sejauh mana
penelitian mengenai masalah tersebut akan memberi sumbangan kepada
dua hal berikut ini:
a.
Kerja Ilmiah
5
1)
2)
pengembangan teori dalam bidang yang berhubungan dengan dasar
teoritis penelitian;
pemecahan masalah praktis. Ini berarti bahwa kelayakan suatu
masalah untuk diteliti sifatnya relatif, tidak ada kriteria, dan
keputusan tergantung kepada ketajaman calon peneliti untuk
melakukan evaluasi secara kritis, menyeluruh, dan menjangkau ke
depan.
Pertimbangan dari Arah Calon Peneliti
Pertimbangan kelayakan sebuah masalah dalam penelitian yang
didasarkan pada arah calon peneliti dibuat atas dasar empat hal, yaitu
sebagai berikut.
1) Biaya yang cukup untuk melakukan penelitian.
2) Waktu yang dapat digunakan. Seorang siswa yang waktunya
terbatas sebaiknya tidak melakukan penelitian yang memerlukan
waktu bertahun-tahun.
3) Bekal kemampuan teoritis. Mampukah peneliti melakukan penelitian
tersebut? Misalnya, penelitian tentang makhluk hidup yang diberi
perlakuan radioaktif. Jika peneliti belum pernah belajar radioaktif,
tentu akan sulit mengerjakan penelitian tersebut.
4) Alat-alat dan perlengkapan yang tersedia. Seorang siswa yang tidak
memiliki peralatan laboratorium yang memadai sebaiknya tidak
melakukan penelitian yang memerlukan alat dan perlengkapan yang
rumit dan tidak terjangkau.
Jadi, setiap calon peneliti perlu menanyakan kepada diri sendiri,
”Apakah masalah yang hendak diteliti sesuai baginya?” Jika tidak,
sebaiknya dipilih masalah lain atau masalah itu dimodifikasi sehingga
menjadi sesuai baginya.
b.
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dapat berbentuk kajian teoritis yang
pembahasannya difokuskan pada informasi sekitar permasalahan
penelitian yang hendak dipecahkan. Ada beberapa macam sumber
informasi yang dapat digunakan peneliti sebagai bahan studi
kepustakaan, di antaranya, sebagai berikut.
Jurnal Penelitian
Dalam jurnal ini, beberapa hasil penelitian terpilih diterbitkan
sehingga dapat digunakan sebagai acuan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan yang baru.
a.
Buku
Buku merupakan sumber informasi yang sangat penting karena
sebagian bidang ilmu yang erat kaitannya dengan penelitian diwujudkan
dalam bentuk buku yang ditulis oleh seorang penulis yang berkompeten
di bidang ilmunya.
b.
Surat Kabar dan Majalah
Media cetak ini merupakan sumber pustaka yang cukup baik dan
mudah diperoleh di mana-mana.
c.
Internet
Kemajuan teknologi membawa dampak yang sangat signifikan di
bidang informasi. Para peneliti dapat langsung mengakses internet dan
mendapatkan informasi yang diinginkan dari berbagai negara dengan
sangat cepat.
d.
6
Biologi Kelas X
5. Menyusun Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih bersifat teoritis
dan masih perlu diuji kebenarannya secara empiris melalui data yang
diperoleh di lapangan. Hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulankesimpulan teoritis yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan dan
dianggap sebagai jawaban yang paling mungkin dan paling tinggi
kebenarannya. Ada dua macam hipotesis, yaitu sebagai berikut.
a. Hipotesis alternatif, yaitu dugaan yang menyatakan ada pengaruh,
ada hubungan, atau ada perbedaan antara variabel yang diteliti.
b. Hipotesis nol, yaitu dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh,
tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan antara variabel yang
diteliti.
Sering kali timbul pertanyaan, ”Manakah di antara kedua hipotesis
itu yang harus dirumuskan sebagai hipotesis penelitian?” Jawabannya
tergantung pada landasan teoritis yang digunakan dalam studi
kepustakaan. Jika landasan teori mengarahkan penyimpulan ke tidak
ada pengaruh atau tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan,
hipotesis penelitian yang dirumuskan adalah hipotesis nol. Sebaliknya,
jika tinjauan teoritis mengarahkan penyimpulan ke ada pengaruh, ada
hubungan, atau ada perbedaan, hipotesis penelitian yang dirumuskan
adalah hipotesis alternatif.
6. Menetapkan Variabel
Dalam persiapan metodologis untuk menguji hipotesis penelitian,
seorang peneliti harus mengidentifikasi variabel-variabel apa saja yang
akan dilibatkan dalam penelitiannya. Semakin sederhana suatu rancangan
penelitian, semakin sedikit variabel-variabel yang terlibat di dalamnya,
begitu juga sebaliknya. Secara garis besar, variabel terbagi menjadi
variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas ialah variabel yang memengaruhi variabel yang lain,
sedangkan variabel terikat ialah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas.
Tabel 1.1 Hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Pertanyaan
Variabel Bebas
Kata Penghubung
Variabel Terikat
Adakah pengaruh
Sinar ultraviolet
terhadap
Morfologi tanaman
Objek
Kacang polong
7. Pemilihan Instrumen (Alat) untuk Memperoleh Data
Keputusan mengenai alat pengambil data yang akan digunakan
terutama ditentukan oleh variabel yang akan diamati atau diambil
datanya. Dengan kata lain, alat yang digunakan harus disesuaikan dengan
variabelnya. Pertimbangan selanjutnya adalah pertimbangan dari segi
kualitas alat, yaitu taraf reliabilitas dan validitas. Pertimbangan lainnya
dilihat dari sudut praktis, misalnya, besar kecilnya biaya dan mudah
sukarnya mengoperasikan alat tersebut.
Latihan
1.
Jika terdapat suatu judul penelitian ”Dampak Kenaikan Harga Pupuk
Urea terhadap Produksi Padi”, dapatkah kalian menentukan
variabel terikatnya dan variabel bebasnya? Jelaskan!
Kerja Ilmiah
7
2.
3.
Mengapa untuk memilih atau menentukan suatu masalah layak atau
dan sesuai untuk diteliti harus dilihat dari dua arah?
Jelaskan maksud dari tabel di bawah ini!
Masa yang
Akan Datang
Saat Ini
Yang Lalu
Tugas
Buatlah suatu perencanaan penelitian untuk memecahkan suatu
permasalahan. Permasalahan atau bahan penelitian dapat kalian ambil
dari kejadian-kejadian di lingkungan tempat tinggal kalian. Diskusikan
dengan kelompok kalian!
B.
Melaksanakan Penelitian
Setelah dugaan sementara dirumuskan dan semua tahap
perencanaan sudah dilakukan, tahap berikutnya adalah membuktikan
hipotesis yang dirumuskan itu benar atau tidak. Pelaksanaan penelitian
berfungsi untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan didukung oleh
bukti empiris yang cukup dari hasil percobaan. Contoh hipotesis ialah
adanya pengaruh pemberian pupuk urea terhadap morfologi tanaman
kacang tanah. Penelitian yang dilakukan adalah memberikan pupuk urea
terhadap tanaman kacang tanah. Akibat yang muncul dari pemberian
pupuk urea tersebut dapat diamati. Dalam melakukan penelitian ini,
seorang peneliti dihadapkan pada pertanyaan sebagai berikut.
a. Berapa jumlah pupuk urea yang diberikan pada setiap tanaman?
b. Berapa umur tanaman yang dijadikan objek penelitian?
c. Jenis kacang tanah apa yang digunakan dalam penelitian?
1. Taraf Perlakuan
Pertanyaan tentang ”Berapa jumlah pupuk urea yang diberikan pada
setiap tanaman?” merupakan pertanyaan tentang dosis suatu perlakuan.
Variabel bebas merupakan variabel yang dapat ”direntangkan” dari suatu
dosis ke dosis yang lain. Biasanya, rentangan itu dimulai dari konsentrasi
nol ke dosis yang semakin lama semakin meningkat.
Konsentrasi nol (tanpa pemberian pupuk urea) dalam penelitian ini
dikenal sebagai kelompok kontrol, sedangkan objek yang diberi
perlakuan dikenal sebagai kelompok perlakuan. Banyaknya perlakuan
ada 3, 5, atau 10 tingkatan. Perhatikan Tabel 1.2.
Antara dosis pertama dengan dosis berikutnya hendaknya
meningkat secara tetap dan sebaiknya dilakukan uji coba terlebih dahulu
atau membaca petunjuk pada label jika variabel bebasnya berupa
kemasan yang mengandung petunjuk pemakaian.
Tabel 1.2 Jumlah dan Tingkatan Perlakuan
Nama Kelompok
Kontrol
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Perlakuan 3
8
Biologi Kelas X
Besar Dosis
P0: tidak diberi pupuk urea
P1: diberi pupuk urea 5 gram
P2: diberi pupuk urea 10 gram
P3: diberi pupuk urea 15 gram
2. Pengendalian Faktor Lain
Jika di dalam suatu penelitian akan dibuktikan pengaruh pemberian
pupuk urea, pengaruh faktor lain harus dikendalikan. Caranya adalah
dengan memberikan faktor tersebut kepada semua kelompok perlakuan
secara sama. Karena sama, pengaruhnya terhadap semua kelompok juga
sama, misalnya, pemberian air, banyaknya tanah, besarnya pot, jenis
kacang tanah, dan berapa kali harus dipupuk. Semuanya harus sama
untuk setiap perlakuan. Dengan kata lain, semua faktor harus
diperlakukan sama, kecuali variabel bebas.
3. Pengulangan
Mengurangi kesalahan perlakuan yang sama harus diulang pada
individu atau kelompok yang lain. Jumlah individu atau kelompok yang
diberi perlakuan yang sama tersebut dinamakan sampel.
Dalam penelitian, sampel akan dianggap cukup jika setiap perlakuan
dikenakan terhadap minimal 5 individu. Ini berarti, setiap perlakuan
diulang lima kali dalam penelitian tersebut. Perhatikan Tabel 1.3.
Di dalam sebuah penelitian, semakin banyak ulangan (berarti
semakin besar jumlah sampel), semakin akurat hasilnya.
Tabel 1.3 Besarnya Ulangan dan Sampel
Ulangan ke-
P0
P1
P2
P3
1
2
3
4
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Individu
5
5
5
5
Jumlah Sampel: 20
4. Pengukuran
Penelitian memerlukan pengamatan dan pengukuran agar diperoleh
data kuantitatif yang akurat. Alat ukur yang digunakan harus standar
dan sesuai. Misalnya, untuk mengukur tinggi tanaman dapat digunakan
meteran, tetapi untuk mengamati klorofil daun, digunakan mikroskop.
Hasil pengamatan dan pengukuran dinamakan data. Untuk
selanjutnya, data tersebut dicatat secara runtut dan terperinci, kemudian
dilanjutkan dengan analisis data.
C. Mengomunikasikan Hasil Penelitian
Termasuk di dalam pekerjaan pengomunikasian hasil penelitian
adalah pengolahan data melalui suatu proses analisis data, kemudian
melakukan pembahasan dari hasil analisis yang diperoleh dan
menyajikannya dalam bentuk diagram, grafik, atau tabel agar mudah
dipahami oleh pembaca dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Setelah
itu, tahap berikutnya adalah mempublikasikan hasil penelitian tersebut
dalam bentuk jurnal, buku, majalah, atau seminar.
1. Menganalisis Data
Analisis data merupakan pekerjaan yang rumit. Jika dianalisis secara
tuntas dan menyeluruh, diperlukan alat analisis yang berupa statistik.
Untuk siswa SMA yang baru berlatih penelitian, tidak perlu melakukan
Kerja Ilmiah
9
uji statistik. Data yang diperoleh dianalisis secara sederhana dengan
cara dicatat, kemudian dicari rata-ratanya tiap perlakuan, selanjutnya
ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil rata-rata tersebut dijadikan
pedoman untuk menarik kesimpulan.
2. Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan atas dasar pembahasan yang
menyeluruh terhadap hasil penelitian. Dalam pembahasan, hasil penelitian
dibandingkan dengan landasan teori yang telah disusun melalui studi
kepustakaan. Ada dua kemungkinan kesimpulan. Pertama, hipotesis
diterima yang berarti hasil penelitian sesuai dengan dugaan sementara.
Kemungkinan kedua, hipotesis ditolak yang berarti hasil penelitian tidak
sesuai dengan dugaan sementara.
Penelitian yang baik tidak ditentukan oleh diterima atau tidaknya
hipotesis. Semua hasil penelitian baik dan layak dipublikasikan jika
dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah.
3. Mempublikasikan Hasil
Biasanya, setelah melakukan penelitian, para peneliti membuat
laporan, kemudian laporan tersebut diterbitkan dalam bentuk jurnal ilmiah
yang dipublikasikan, ditulis dalam bentuk buku, atau diseminarkan di
depan media dan publik.
Untuk siswa SMA, laporan dapat dipublikasikan melalui majalah
siswa yang terbit di sekolah, ditempelkan di majalah dinding, atau
diseminarkan dengan mengundang siswa dari sekolah lain, bahkan dapat
juga dikirimkan untuk lomba Penelitian Ilmiah Tingkat SMA.
Contoh Laporan Penelitian
Judul:
Pengaruh pemberian pupuk urea terhadap morfologi tanaman kacang
tanah
Permasalahan:
Adakah pengaruh pemberian pupuk urea terhadap morfologi tanaman
kacang tanah?
Kerangka Berpikir:
Pupuk urea sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman karena
mengandung unsur-unsur penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Jika
tanaman diberi pupuk urea yang sesuai dengan kebutuhannya, tanaman
kacang tanah dapat tumbuh dengan subur. Hal ini dapat diamati pada
morfologi tanaman seperti tinggi tanaman u jumlah daun.
Variabel:
Variabel bebas : jumlah pupuk urea yang diberikan pada tanaman
kacang tanah.
Variabel terikat : morfologi tanaman kacang tanah seperti tinggi.
Variabel kontrol: tanah, air, dan suhu.
Alat
1.
2.
3.
4.
5.
10
Biologi Kelas X
dan Bahan:
pot,
polybag kecil,
cetok,
pupuk urea,
sendok,
6.
7.
8.
9.
10.
biji kacang tanah,
air,
pupuk organik (kompos),
pasir, dan
tanah.
Langkah-Langkah Penelitian:
1.
Menyiapkan polybag kecil untuk 3 perlakuan dan 1 kontrol.
Masing-masing 5 kali pengulangan. Jadi, jumlahnya 20 polybag.
2.
Tiap-tiap polybag diisi dengan kerikil di bagian bawah, ditambah
campuran pupuk organik dan pasir dengan perbandingan 1 : 1.
3.
Menyiapkan biji kacang tanah.
4.
Memasukkan satu biji kacang tanah ke dalam tiap-tiap polybag.
5.
Setelah tanaman berumur 1 minggu, berilah pupuk urea ke dalam
polybag dengan jumlah yang berbeda untuk setiap perbedaannya.
Perlakuan 1 : 5 gram urea dengan 5 kali pengulangan.
Perlakuan 2 : 10 gram urea dengan 5 kali pengulangan.
Perlakuan 3 : 15 gram urea dengan 5 kali pengulangan.
6.
Ukurlah tinggi tanaman pada tiap-tiap perlakuan.
7.
Letakkan polybag yang berisi kacang tanah tersebut di tempat yang
mendapatkan sinar matahari.
8.
Siramlah setiap hari, pagi dan sore, dan hindarkan dari gangguan
penyakit.
9.
Apakah ada perbedaan tinggi tanaman antara perlakuan 1 sampai
perlakuan 3?
10. Bagaimana jika tinggi tanaman dibandingkan dengan kontrol?
Apakah ada perbedaan?
11. Buatlah grafik perbandingan?
12. Tariklah suatu kesimpulan!
Perhatikan dan isilah tabel pengamatan hasil pengukuran tinggi
tanaman kacang tanah seperti di bawah ini, lalu buatlah simpulannya!
Kerjakan di buku tugasmu!
Jumlah Pupuk Urea
Tinggi Tanaman
(Gram)
1
2
3
0
5
10
15
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Rata-rata
...
...
...
...
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penelitian?
Mengapa perlu dilakukan pengulangan dalam suatu penelitian?
Sebutkan tujuan dari pengukuran variabel!
Apa sajakah yang termasuk dalam pekerjaan mengomunikasikan
hasil penelitian?
Alat atau sarana apa yang dapat digunakan untuk publikasi hasil
penelitian?
Tugas
1.
2.
Buatlah satu proposal yang di dalamnya mengandung judul,
permasalahan, identifikasi variabel, hipotesis, dan pelaksanaan
penelitian. Diskusikan dengan kelompok kalian!
Carilah salah satu hasil penelitian yang dipublikasikan dari jurnal
penelitian yang ada di perpustakaan sekolah. Diskusikan dengan
teman kalian, bagaimanakah dampak atau hasil penelitian itu
terhadap kesejahteraan rakyat!
Kerja Ilmiah
11
D. Bersikap Ilmiah
Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki
oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik
dan hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini.
Mampu Membedakan Fakta dan Opini
Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah
pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang
peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini agar
hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
1.
Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan
Argumentasi
Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika
berada dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada saat
bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan
senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan
secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan
kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah
dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.
2.
Mengembangkan Keingintahuan
Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusaha
memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan
informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.
3.
Kepedulian terhadap Lingkungan
Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli
terhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian yang
dilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan
sebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan
untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
4.
Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis
Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak
mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis terhadap
permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya.
5.
Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan
Bertanggung Jawab terhadap Usulannya
Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawab
terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya jika sudah mengusulkan
sesuatu. Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan
dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannya dalam
bentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain.
6.
Bekerja Sama
Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja
sama dengan orang lain dan tidak individualis atau mementingkan diri
sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuan
orang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang
lain.
7.
12
Biologi Kelas X
Jujur terhadap Fakta
Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh
memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya karena penelitian
yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar agar
kelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama, didapatkan hasil
yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa
itulah yang sebenarnya.
8.
Tekun
Sebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendek
untuk menghasilkan sebuah teori, tetapi kadang kala memerlukan waktu
yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik
harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas,
mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak
mudah putus asa. Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang
memuaskan.
9.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Mengapa seorang peneliti harus bersikap ilmiah?
Sebutkan beberapa sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang
peneliti! Mengapa seorang peneliti harus memiliki sikap ilmiah?
Jelaskan perbedaan fakta dan opini!
Mengapa seorang peneliti harus dapat membedakan antara fakta
dan opini?
Apakah kemampuan bekerja sama juga harus dimiliki oleh seorang
peneliti?
Tugas
Temukan suatu masalah di sekitar tempat tinggal kalian, kemudian
atasilah masalah tersebut dengan sikap ilmiah! Diskusikan dengan teman
kalian. Tempelkan hasilnya pada papan pengumuman sekolah!
Contoh masalah:
1. Mengapa tanaman cabai tiba-tiba layu?
2. Mengapa badan Budi panas?
3. Mengapa air sungai berwarna kehitaman?
4. Mengapa tanaman eceng gondok di perairan dekat sawah
populasinya semakin meningkat?
Dapatkah kalian mencari dan menemukan masalah lain?
E. Ruang Lingkup Biologi
Gambar 1.2 Pemandangan yang
indah dan sejuk di daerah
pegunungan
(Sumber: Koleksi pribadi)
Coba kalian perhatikan Gambar 1.2. Apa yang dapat kalian
simpulkan setelah melihat gambar tersebut? Alam yang indah dengan
seluruh komponen pendukungnya. Semua terlihat hidup dan membuat
manusia tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai alam dan
kehidupan yang ada di dalamnya.
Sejak dilahirkan di muka bumi ini, manusia bersentuhan dengan alam.
Persentuhan dengan alam menimbulkan pengalaman. Alam memberikan
rangsangan kepada manusia melalui pancaindra. Pancaindra merupakan
alat komunikasi antara alam dengan manusia yang membuahkan
pengalaman. Pengalaman tersebut sedikit demi sedikit bertambah karena
Kerja Ilmiah
13
manusia ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang hakiki, yaitu
apa, bagaimana, dan mengapa, baik atas kehadirannya di dunia ini
maupun atas segala benda yang ada di sekitarnya. Manusia secara sadar
atau tidak akan mengadakan reaksi terhadap rangsangan alam.
Pengalaman dan keingintahuan mengenai dirinya sendiri dan kehidupan
yang ada di sekelilingnya itulah yang memungkinkan lahirnya sebuah
ilmu yang berkaitan dengan hal tersebut, yaitu ilmu pengetahuan alam.
Alam sebagai objek penyelidikan mempunyai aspek yang sangat
luas, misalnya, fisik, biologis, psikologis, dan ekonomis.
1. Objek Biologi
Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bio yang berarti hidup
dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian, biologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hidup dan kehidupan.
Objek dari biologi adalah semua makhluk hidup, mulai dari tingkat atom,
molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, sampai bioma.
Pada tingkat molekul, biologi mempelajari berbagai macam struktur
dan ciri molekul yang berperan dalam reaksi penyusunan dan
pembongkaran. Molekul-molekul tersebut saling berhubungan dalam
membentuk sel. Sel bergabung menyusun jaringan dan beberapa jaringan
menyusun organ. Sistem organ bergabung menyusun tubuh makhluk hidup
(individu).
Setiap individu saling berhubungan membentuk sekumpulan individu
sejenis yang disebut populasi. Sekumpulan populasi yang saling
berhubungan satu dengan yang lain akan membentuk komunitas.
Komunitas dengan lingkungan abiotik menyusun ekosistem. Gabungan
berbagai ekosistem akan membentuk bioma. Hubungan antarbioma di
permukaan bumi akan membentuk biosfer.
Menurut Biological Science Curriculum Study (BSCS), biologi
memiliki objek berupa kingdom (kerajaan), yaitu Animalia (hewan),
Plantae (tumbuhan), dan Protista (makhluk hidup mirip hewan atau mirip
tumbuhan). Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, objek
biologi yang semula hanya dibagi menjadi 3 kingdom berkembang
menjadi 5 kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera.
Bahkan saat ini, makhluk hidup dikelompokkan menjadi 6 kingdom,
yaitu Animalia, Plantae, Fungi, Protista, Archaebacteria, dan Eubacteria.
Untuk lebih mengenal karakteristik dari tiap-tiap kingdom tersebut,
lakukan Kegiatan 1.1 dan 1.2!
Kegiatan 1.1
Pengamatan Kingdom Animalia, Plantae, dan Jamur (Fungi)
Tujuan:
Mengamati berbagai makhluk hidup makroskopis yang tergolong dalam
kingdom Animalia, Plantae, dan Fungi.
Alat dan Bahan:
Buku catatan
14
Biologi Kelas X
Cara Kerja:
1.
Lakukan pengamatan di halaman sekolah kalian. Identifikasikan
berbagai jenis makhluk hidup yang ada!
2.
Dari berbagai macam makhluk hidup yang ada, lakukan klasifikasi
berdasar ciri-ciri umumnya ke dalam tingkat kingdom!
3.
Catat dalam tabel pengamatan seperti di bawah ini!
4.
No.
Ciri-Ciri atau Karakteristik
Kingdom
1.
2.
3.
...
...
...
...
...
...
Dapatkah kalian menyebutkan perbedaan ciri-ciri antara hewan,
tumbuhan, dan jamur?
Kegiatan 1.2
Pengamatan Kingdom Monera dan Protista
Tujuan:
Mengamati makhluk hidup mikroskopis yang tergolong dalam Protista
dan Monera.
Alat
1.
2.
3.
dan Bahan:
mikroskop dan perlengkapannya,
pipet tetes,
air kolam atau air selokan,
4.
5.
6.
kentang busuk,
tusuk gigi, dan
botol.
Cara Kerja 1:
1.
Siapkan mikroskop dan perlengkapannya!
2.
Ambillah air kolam atau selokan, lalu masukkan ke dalam botol,
kemudian bawa ke laboratorium sekolah kalian!
3.
Dengan menggunakan pipet, ambillah satu tetes air kolam atau
selokan, kemudian amati di bawah mikroskop. Jangan lupa untuk
mengatur perbesaran agar kalian dapat melihat sesuatu dengan jelas!
Pengamatan:
1.
Dapatkah kalian menyebutkan karakteristik makhluk hidup yang
kalian amati?
2.
Termasuk dalam kingdom apakah makhluk hidup tersebut?
Cara Kerja 2:
1.
Usaplah bagian yang berlendir dari kentang busuk, usapkan di atas
kaca benda!
2.
Amati di bawah mikroskop! Atur perbesaran sehingga kalian dapat
melihat sesuatu dengan jelas!
Pengamatan:
1.
Bagaimana karakteristik makhluk hidup yang kalian amati?
2.
Tergolong dalam kingdom apa?
Kerja Ilmiah
15
Setelah melakukan kegiatan tersebut, apakah kalian dapat
mendeskripsikan karakteristik tiap-tiap kingdom yang ada? Mari kita
deskripsikan bersama karakteristik dari tiap-tiap kingdom yang ada.
Untuk lebih mudah mempelajarinya, perhatikan Tabel 1.1!
Tabel 1.1 Perbedaan Karakteristik Berbagai Kingdom
No.
Kingdom
1.
Animalia
2.
Plantae
3.
Fungi
4.
Protista
5.
Monera
Karakteristik
Contoh Makhluk Hidup
Multiseluler, eukariotik, bersifat heterotrof,
dan bergerak bebas.
Multiseluler, eukariotik, bersifat autotrof,
dan tidak dapat bergerak bebas.
Uniseluler atau multiseluler, eukariotik,
mencari makan dengan menyerap (absorpsi),
dan parasit atau saprofit
Uniseluler, eukariotik, dan bersifat autotrof
atau heterotrof
Uniseluler, prokariotik, dan bersifat autotrof
atau heterotrof
Lebah, cacing, laba-laba, burung, dan
orang utan.
Bunga sepatu, melati, melinjo, padi,
pisang, dan mangga.
Jamur merang, jamur kuping, jamur
tempe, dan ragi tapai.
Amoeba, Paramecium, dan Euglena.
Bakteri dan ganggang biru.
Keterangan:
a. Uniseluler ialah makhluk hidup bersel satu dan tidak dapat dilihat
secara langsung. Kita dapat melihatnya dengan mikroskop. Fungsi
kehidupan dilakukan oleh bagian-bagian penyusun sel itu sendiri.
b. Multiseluler ialah makhluk hidup bersel banyak, dapat dilihat secara
langsung tanpa bantuan mikroskop, dan tubuhnya sudah mengalami
pembagian tugas yang baik.
c. Eukariotik ialah makhluk hidup yang memiliki membran inti sel
sehingga inti sel tidak bercampur dengan sitoplasma (cairan sel).
d. Prokariotik ialah makhluk hidup yang belum memiliki membran inti
sel sehingga bahan-bahan inti sel bercampur dengan sitoplasma.
e. Heterotrof ialah makhluk hidup yang mengambil bahan organik dari
makhluk hidup lain dan tidak dapat membentuk bahan organik
sendiri.
f. Autotrof ialah makhluk hidup yang dapat menyediakan bahan
organik sendiri melalui proses fotosintesis. Makhluk hidup ini
dicirikan dengan adanya klorofil atau kemampuan menguraikan
bahan-bahan kimia sebagai energi dalam pembentukan bahan
organik.
Mulanya, biologi masih terbatas pada pengamatan dan pencatatan
terhadap gejala-gejala alam. Selanjutnya, kegiatan tersebut bertambah
dengan cara memberikan dan menjelaskan berlangsungnya gejala-gejala
alam tersebut yang bersifat kualitatif. Dapat dikatakan, biologi masih
bersifat kualitatif. Misalnya, pengamatan yang dilakukan Aristoteles
mengenai alam semesta. Aristoteles mencatat bahwa tiap-tiap benda
langit memiliki garis edar sendiri. Namun, Aristoteles belum dapat
menjawab pertanyaan, ”Mengapa benda-benda langit, termasuk bumi,
tidak jatuh?”
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
biologi berkembang menjadi simulatif dan kuantitatif, ibarat pohon yang
rindang, maka ranting dan cabangnya juga semakin banyak. Kini biologi
memiliki cabang-cabang ilmu yang semakin spesifik dengan objek kajian
yang semakin khusus. Dari ilmu mengenai tumbuhan, muncul cabang
ilmu fisiologi tumbuhan, morfologi tumbuhan, anatomi tumbuhan, dan
sebagainya.
16
Biologi Kelas X
2. Permasalahan Biologi
Perhatikan kembali Gambar 1.2! Gambar 1.2 menunjukkan ruang
lingkup biologi, objek-objek biologi yang saling berhubungan mulai dari
tingkatan molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas,
ekosistem, hingga tingkatan bioma.
Marilah kita pelajari permasalahan yang ada dalam setiap tingkatan
pada ruang lingkup biologi.
a.
Tingkat Molekul
Di tingkat molekul, dipelajari struktur subselular (organel). Molekul
dapat dibedakan menjadi makromolekul yang lebih sederhana hingga
atom-atom (proton, neutron, dan elektron) yang membangunnya. Dalam
setiap tubuh makhluk hidup, selalu mengandung atom karbon (C =
carbon), hidrogen (H), dan oksigen (O) dalam tubuhnya. Sekumpulan
atom-atom akan membentuk molekul-molekul yang disebut molekul
organik. Ada empat golongan molekul organik, yaitu molekul lipid,
protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Interaksi antarmolekul-molekul
tersebut akan membentuk organel yang memiliki fungsi tertentu.
Selanjutnya, interaksi tersebut membentuk organisasi tingkat sel.
Contoh permasalahan biologi yang dapat muncul di tingkat molekul
adalah virus. Meskipun virus hanya tersusun dari protein dan molekul
asam nukleat, virus dapat berkembang biak dan menyebabkan penyakit.
Selanjutnya, virus dimasukkan dalam kelompok tersendiri. Masalah virus
akan dibahas dalam kajian tersendiri di Bab 3.
b.
Tingkat Sel
Sel adalah tingkat organisasi di atas molekul. Semua makhluk hidup
tersusun oleh sel, ada yang bersel satu atau bersel banyak. Sel sebagai
unit fungsional dan struktural terkecil bagi makhluk hidup bersel banyak
selalu memperlihatkan ciri-ciri hidup, di antaranya, sebagai berikut:
1. dapat berkembang biak atau menghasilkan keturunan;
2. dapat menghasilkan energi melalui serangkaian proses respirasi sel
dalam mitokondria;
3. memberikan respons atau tanggapan terhadap rangsang;
4. melakukan pencernaan intraseluler (digestive) dan pengeluaran
(ekskresi);
5. tumbuh dan berkembang. Sel-sel anak hasil pembelahan sel (mitosis)
akan tumbuh hingga mencapai ukuran tertentu, kemudian mulai
berkembang dan berdiferensiasi atau berspesialisasi (berubah
bentuk menurut fungsi-fungsi tertentu).
Permasalahan biologi dapat muncul pada tingkat sel, antara lain,
adanya perbedaan struktur sel hewan dan struktur sel tumbuhan. Pada
kenyataannnya, terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
Perhatikan gambar sel hewan dan sel tumbuhan di samping! Dapatkah
kalian menemukan perbedaannya? Struktur sel hewan dan sel tumbuhan
selengkapnya akan kita bahas di kelas XI pada Program Studi Ilmu
Alam.
c.
Tingkat Jaringan
Tingkat organisasi setelah sel adalah jaringan. Jaringan adalah
kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu fungsi
tertentu. Beberapa jaringan dasar penyusun tubuh hewan, antara lain,
jaringan, seperti epitelium, otot, ikat, tulang, dan saraf. Sementara itu,
Kerja Ilmiah
17
jaringan pada tumbuhan, antara lain, epidermis, parenkima, kolenkima,
sklerenkima, endodermis, xilem, dan floem. Jaringan epidermis tersusun
atas sel-sel pipih dan susunannya rapat sehingga jaringan epidermis
memiliki fungsi sebagai pelindung. Bagaimana dengan jaringan parenkim?
Kalian tidak perlu mencari jawabannya karena selengkapnya akan
dibahas di kelas XI.
Contoh permasalahan biologi yang muncul pada tingkat jaringan
adalah cara jaringan otot dapat berkontraksi sehingga menggerakkan
tulang. Untuk lebih memahami tentang jaringan, lakukan Kegiatan 1.3!
Kegiatan 1.3
Jaringan Epidermis Daun
Tujuan:
Tujuan
Mengamati struktur anatomi jaringan epidermis daun.
Bahan:
Alat dan Bahan
1.
aquades,
2.
silet,
3.
4.
kaca benda dan penutupnya, dan
mikroskop dan daun Rhoeo discolour.
Kerja:
Cara Kerja
1.
Siapkan daun Rhoeo discolor. Buatlah sayatan tipis pada lapisan
bawah daunnya atau kelupaslah secara perlahan-lahan.
2.
Letakkan hasil sayatan tersebut pada kaca benda, tetesi dengan setetes
aquades, lalu tutup dengan kaca penutup. Usahakan jangan sampai
ada gelembung udara yang masih terperangkap.
3.
Letakkan preparat tersebut di meja mikroskop cahaya. Amati mulai
dari perbesaran lemah sampai kuat. Amati jaringan epidermis daun
dan sel-sel stomatanya.
4.
Gambarlah hasil pengamatan kalian pada buku kerja dan beri
keterangan gambarnya!
5.
Buatlah laporan hasil kerja ilmiah!
d.
Tingkat Organ
Sekumpulan jaringan bekerja sama dalam membentuk organ. Coba
kalian sebutkan, organ apa saja yang kalian miliki? Manakah yang
termasuk ke dalam organ luar dan manakah yang termasuk organ dalam?
Organ dalam, misalnya, usus halus. Usus halus tersusun oleh beberapa
macam jaringan yang masing-masing membentuk fungsi tertentu, yaitu
jaringan, seperti epitelium, ikat, otot polos, dan saraf. Struktur kompleks
usus halus ini mempunyai satu fungsi, yakni untuk mencerna dan
menyerap sari-sari makanan.
Contoh permasalahan biologi di tingkat organ adalah infeksi usus
halus. Bagaimana akibat yang ditimbulkan dari infeksi di usus halus?
Sekumpulan organ yang bekerja sama akan membentuk suatu
sistem untuk menjalankan fungsi tertentu yang disebut dengan sistem
organ. Manusia dan hewan memiliki berbagai sistem organ, tetapi
tumbuhan tidak memiliki sistem organ.
Contoh sistem organ adalah sistem percernaan yang tersusun dari
organ mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, regtum, dan
anus. Fungsi sistem pencernaan adalah mencerna makanan secara
mekanik dan secara kimiawi sehingga bahan makanan yang kita makan
18
Biologi Kelas X
menjadi sari-sari makanan, diserap usus, dan diedarkan ke seluruh tubuh
sebagai bahan pembentuk energi untuk aktivitas. Pernahkah kalian
merasa lapar? Setelah makan, apa yang kalian rasakan? Tubuh menjadi
lebih segar dan berenergi kembali. Berbagai sistem organ bersatu hingga
membentuk suatu makhluk hidup yang hidup.
Contoh permasalahan biologi di tingkat sistem organ adalah kasus
pemisahan bayi kembar siam dengan pemisahan organ perut yang salah
satu bayinya tidak memiliki salah satu bagian dalam sistem pencernaan.
Bagaimana pemecahannya? Carilah jawabannya melalui berita-berita di
koran, majalah, atau internet mengenai kasus kembar siam!
e.
Tingkat Individu atau Makhluk Hidup
Satu-satuan makhluk hidup disebut individu. Individu adalah satuan
makhluk hidup tunggal. Dapatkah kalian hitung, ada berapa individu
dalam kelasmu? Jika jumlah siswanya ada 30 orang, ditambah dengan
satu orang guru, ada berapa jumlah individu tersebut? Setiap individu
tidak dapat hidup sendiri. Mereka hidup bersama-sama dengan individu
lain yang sejenis atau tidak sejenis.
f.
Tingkat Populasi
Tingkat selanjutnya adalah populasi. Masih ingatkah kalian apa arti
populasi? Populasi artinya kumpulan dari individu sejenis yang secara
bersama menempati suatu habitat. Bagaimana kalian dapat mengetahui
bahwa individu-individu itu sejenis? Sejenis atau spesiesnya sama ditandai
dengan adanya kemampuan untuk mengadakan perkawinan dan
menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Dengan demikian, dalam
kelas kalian yang berisi 31 individu, terdapat berapa populasikah?
Jawabnya, ada satu populasi, yaitu populasi manusia.
Contoh permasalahan biologi yang dapat muncul di tingkat populasi
adalah budi daya ikan mas. Untuk budi daya ikan mas, kita memerlukan
individu-individu sejenis yang memiliki sifat unggul sehingga hasil
perkawinan di antara ikan mas adalah keturunan yang fertil.
g.
Tingkat Ekosistem
Satu tingkat di atas populasi adalah komunitas. Komunitas adalah
kumpulan beberapa populasi yang tinggal bersama pada suatu wilayah
tertentu. Dapatkah kalian menemukan komunitas di sekolahmu? Mari
kita lakukan Kegiatan 1.4!
Kegiatan 1.4
Menghitung Jumlah Individu, Populasi, dan Menentukan
Jenis Ekosistem
Tujuan:
Menghitung jumlah individu dalam satu populasi, jumlah populasi dari
komunitasnya, dan dapat menentukan jenis ekosistem.
Alat dan Bahan:
1.
tumbuhan-tumbuhan di kebun sekolah,
2.
halaman sekolah,
4.
5.
alat tulis, dan
kolam sekolah.
Kerja Ilmiah
19
Cara Kerja:
1.
Buatlah kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4–5 orang siswa.
2.
Pergilah ke kebun, halaman, atau kolam di sekolahmu!
3.
Amatilah berbagai makhluk hidup yang hidup di dalamnya! Catat
dan hitung jumlah individu tiap-tiap jenis yang ada!
4.
Ada berapa macam populasi yang terbentuk? Ada berapa individu
pada tiap-tiap populasi? Apakah kalian menemukan komunitas?
5.
Catat pula faktor abiotik yang dominan, tentukan macam ekosistem
yang terbentuk!
6.
Buatlah laporan secara kelompok! Lalu presentasikan hasil laporanmu
di depan teman-teman sekelasmu secara bergantian!
Dari kegiatan yang kalian lakukan, tentukanlah jenis ekosistemnya.
Tahukah kalian apakah ekosistem itu? Ekosistem merupakan hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kita mengenal
beberapa macam ekosistem, misalnya, ekosistem dataran rendah,
ekosistem pegunungan, ekosistem perairan tawar, dan ekosistem laut.
Permasalah yang muncul di tingkat ekosistem, antara lain, tanah
longsor, tercemarnya air sungai, dan penebangan liar di hutan. Keadaan
ini dapat mengakibatkan matinya tumbuhan dan hewan-hewan yang
hidup di dalamnya. Selain itu, juga dapat merusak habitat dan struktur
tanah serta perubahan suhu yang disebabkan berkurangnya tumbuhan
hijau.
h.
Tingkat Bioma
Ekosistem-ekosistem tersebut akan membentuk bioma. Menurut
garis lintang, kita mengenal 6 macam bioma, mulai dari khatulistiwa
sampai kutub, yaitu bioma gurun, padang rumput, hutan gugur, hutan
hujan tropis, taiga, dan bioma tundra. Pemberian nama bioma didasarkan
pada jenis tumbuhan yang dominan. Misalnya bioma padang rumput
didominasi oleh tumbuhan rumput dan hewan mamalia besar, seperti
herbivor dan karnivor. Bagaimana ciri khas bioma gurun?
3. Manfaat Biologi bagi Kehidupan Manusia
Telah disebutkan di awal bab ini bahwa kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan berbagai macam manfaat
bagi kehidupan manusia. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, kita harus
menyadari bahwa kita harus menggunakan ilmu secara benar untuk
kebaikan semua makhluk yang ada dan untuk kelestarian bumi. Demikian
pula halnya dengan mempelajari biologi yang sangat bermanfaat bagi
hidup dan kehidupan.
Hasil kemajuan dari bidang biologi sering disebut dengan
bioteknologi. Bioteknologi di bidang ilmu kedokteran, misalnya,
ditemukannya berbagai penyakit dan cara menyembuhkannya. Manfaat
biologi di bidang kesehatan, misalnya, untuk mengatasi permasalahan
suami istri yang tidak mendapatkan keturunan dikarenakan gangguan
saat fertilisasi internal. Solusinya adalah dengan bayi tabung. Bayi tabung
merupakan hasil bioteknologi, yaitu mempertemukan sperma dan ovum
secara invitro (dalam tabung), kemudian ditanam dalam rahim. Biologi
selalu bekerja sama dengan ilmu-ilmu lain untuk mengatasi segala
permasalahan manusia.
Dengan kemajuan bioteknologi di bidang pertanian, permasalahan
yang sering muncul seperti gagal panen, akan berkurang. Kegagalan
20
Biologi Kelas X
panen sering kali disebabkan oleh bibit yang tidak baik sehingga mudah
diserang penyakit atau ketergantungan terhadap air sangat tinggi.
Dengan penerapan ilmu cabang biologi yang mempelajari tentang
pewarisan sifat (genetika), diupayakan dengan penyilangan (bastar),
diharapkan keturunan yang dihasilkan benar-benar unggul. Selain itu,
dengan prinsip-prinsip fisiologi tumbuhan, petani banyak mengetahui jenis
pupuk yang baik pada berbagai jenis tanaman. Saat ini budi daya tanaman
dapat mengembangkan teknik menyambung pada beberapa tanaman
bunga untuk mendapatkan jenis baru. Pengetahuan biologi menyadarkan
kita tentang adanya berbagai makhluk ciptahan Tuhan Yang Maha Esa
yang tak ternilai harganya. Hal ini dapat membuat kita sadar akan
kelestarian lingkungan dan diharapkan kita selalu dapat hidup
berdampingan secara damai dengan alam.
Namun, dengan pengetahuan biologi, sifat manusia yang serakah
dapat mengganggu kelestarian alam, misalnya, penebangan liar,
penggunaan pestisida yang berlebihan, dan penggunaan senjata biologi
yang menyebabkan manusia terkena penyakit yang mematikan.
Semuanya itu termasuk bahaya mempelajari biologi. Oleh karena itu,
dalam mempelajari sesuatu, termasuk biologi, mesti selalu dilandasi
dengan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah yang disebut dengan ruang lingkup biologi?
Sebutkan hal-hal yang termasuk dalam ruang lingkup biologi!
Sebutkan beberapa ilmu yang merupakan cabang biologi!
Bandingkan antara zoologi dan botani!
Apakah yang disebut dengan ilmu mikologi?
Tugas
1.
2.
Untuk lebih mengenal tentang manfaat biologi di bidang industri,
pergilah ke toko atau pasar. Identifikasilah produk-produk yang
dijual yang merupakan hasil kerja mikroorganisme! Carilah informasi
tentang proses pembuatannya!
Buatlah suatu kesimpulan yang menyebutkan manfaat biologi bagi
manusia!
F. Mikroskop, Bagian-Bagian Mikroskop, dan Cara Menggunakan
Mikroskop
Dalam mempelajari biologi, mikroskop menjadi alat yang sangat
dibutuhkan, terutama untuk pengamatan dan penelitian. Marilah kita
pelajari dengan saksama penjelasan tentang mikroskop berikut ini.
1. Mikroskop
Apakah yang kalian ketahui tentang mikroskop? Pernahkah kalian
mengamati jasad renik atau mikroorganisme dengan menggunakan
mikroskop? Pernahkah kalian mengamati jaringan akar atau jaringan
tumbuhan dengan menggunakan mikroskop?
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa
lensa pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik,
mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran
Kerja Ilmiah
21
sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Jadi, jika
kalian ingin mengamati tumbuhan atau hewan bersel satu (bakteri atau
virus), kalian dapat mengamatinya dengan mikroskop.
Mikroskop terdiri dari bagian-bagian yang masing-masing
mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Untuk lebih jelasnya, marilah kita
pelajari lebih jauh tentang bagian-bagian mikroskop dan cara
menggunakannya.
2. Bagian-Bagian Mikroskop
lensa okuler
tubus okuler
pemutar lensa
lengan mikroskop
memasang lensa okuler
a
lensa
objektif
memasang makrometer
memutar lensa objektif
b
mengatur kondensor
penjepit
meja
benda
makrometer
diagfragma
cermin
kondensor
penyangga
mikrometer
kaki
mikroskop
memutar cermin ke arah
sumber cahaya
c
meletakkan preparat di
atas meja benda
posisi lensa objektif tepat
di atas preparat
d
memutar makrometer
Gambar 1.3 Bagian-bagian mikroskop dan cara menggunakannya
(Sumber: Koleksi pribadi)
Lensa objektif adalah lensa yang menghadap ke arah preparat yang
berfungsi memperbesar bayangan preparat. Perbesaran yang
tersedia adalah 10 kali, 40 kali, dan 60 kali.
2) Revolver atau pemutar lensa adalah alat yang digunakan untuk
memasang lensa objektif. Alat ini dapat diputar-putar agar lensa
objektif berada pada kedudukan yang sesuai.
3) Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang
berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif.
Perbesaran yang tersedia adalah 5 kali, 10 kali, dan 12,5 kali.
4) Tubus okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler,
revolver, dan lensa objektif.
5) Kaca atau cermin merupakan bagian alat penerang yang berfungsi
untuk menangkap cahaya, kemudian memantulkannya ke arah
kondensor.
6) Diafragma merupakan bagian yang dapat mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk. Bagian ini dapat menutup dan
membuka.
7) Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya
pada preparat yang kita amati.
8) Dasar atau kaki yang bentuknya menyerupai tapal kuda.
9) Tiang atau penyangga yang menghubungkan dasar dan pegangan
mikroskop.
10) Lengan mikroskop yang merupakan tempat memegang mikroskop.
11) Meja benda yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan
preparat yang akan diamati dengan mikroskop. Bagian tengah meja
ini berlubang sebagai lubang untuk masuknya cahaya dari kondensor.
12) Penjepit berfungsi sebagai penjepit kaca yang berisi preparat agar
tidak bergeser-geser.
1)
22
Biologi Kelas X
13) Makrometer atau tombol pengatur kasar berfungsi menggerakkan
lensa naik-turun dengan cepat.
14) Mikrometer atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan
lensa naik-turun secara perlahan-lahan.
Latihan
1.
2.
3.
4.
Benda-benda apa sajakah yang dapat diamati dengan mikroskop?
Bedakan antara diafragma dan kondensor!
Sebutkan bagian-bagian mikroskop yang bersifat statip!
Bandingkan fungsi lensa okuler dan lensa objektif!
Tugas
Gambarlah bagian-bagian mikroskop dan sebutkan fungsinya!
3. Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya untuk Mengamati Mikroorganisme
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Peganglah lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan
lain menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja
pengamatan dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu. Lalu,
bersihkan lensa dan cermin dengan menggunakan kertas tisu. Setelah
dibersihkan, pasangkan lensa okuler dengan perbesaran lemah.
Agar didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver
sehingga diperoleh perbesaran terkecil pada lensa objektif yang
searah dengan lensa okuler dan tubus okuler.
Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat
melalui lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa
bayangan benda lain.
Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu
jepitlah dengan penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam
kondensor menembus kaca benda.
Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.
a. Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan
lensa objektif dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan
bahwa preparat diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan
cara menurunkan lensa okuler serendah mungkin, lensa objektif
juga diturunkan sampai berjarak kira-kira 8 mm dari kaca
preparat. Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian ke lubang
lensa okuler sambil memutar-mutar makrometer sampai
diperoleh gambaran preparat yang jelas.
b. Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan
lensa objektif dengan perbesaran 60 kali sehingga preparat
dapat diamati dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan
menutup preparat dengan kaca penutup, lalu naikkan
kondensor sampai mau menyentuh kaca preparat (objek),
kemudian bukalah diafragma selebar-lebarnya dan turunkan
lensa objektif sampai hampir menyentuh kaca penutup
preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa
objektif sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.
Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif
dengan menggunakan xylol.
Kerja Ilmiah
23
Latihan
1.
Bagaimanakah cara mengukur perbesaran dalam menggunakan
mikroskop?
Apa yang disebut dengan perbesaran lemah?
Bagaimanakah cara membuat perbesaran kuat?
Bagaimanakah urutan cara menggunakan mikroskop cahaya?
Bagaimanakah cara menggunakan perbesaran lemah?
2.
3.
4.
5.
Tugas
1.
Siapkan suatu preparat, lalu carilah fokus benda, misalnya nyamuk,
yang akan kalian amati di bawah mikroskop, dimulai dengan
perbesaran lemah ke perbesaran kuat!
Buatlah kelompok kecil yang terdiri dari 3–4 orang, lalu cobalah
kalian lakukan suatu eksperimen tentang suatu permasalahan yang
ada di sekitar tempat tinggalmu, baik itu tentang suatu wabah
penyakit, serangan hama, maupun masalah kekeringan. Buatlah
perencanaan penelitian, perumusan tujuan penelitian, identifikasi
masalah dan perumusan masalah, penyusunan hipotesis, penetapan
variabel, serta pemilihan instrumen untuk memperoleh data.
Lakukan penelitian tentang masalah tersebut. Setelah itu, buatlah
laporan, kemudian hasilnya kalian presentasikan dan diskusikan
dengan teman-teman dari kelompok lain di kelasmu!
2.
Rangkuman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
24
Biologi Kelas X
Kerja ilmiah atau disebut juga penelitian yang menggunakan metode
ilmiah berarti pula penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam
mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat
cerdik untuk menetapkan sesuatu dan memperoleh kebenaran.
Dalam kerja ilmiah atau penelitian ilmiah terdapat unsur-unsur
penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, antara lain,
merencanakan penelitian, melaksanakan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitian, dan mampu bersikap ilmiah.
Merencanakan penelitian terdiri atas pekerjaan menetapkan bentuk
penyelidikan, merumuskan tujuan, mengidentifikasi dan
merumuskan masalah, studi kepustakaan, menyusun hipotesis,
menetapkan variabel, dan pemilihan instrumen (alat) untuk
memperoleh data.
Dalam melaksanakan penelitian, harus diperhatikan beberapa faktor,
yaitu taraf perlakuan, pengendalian faktor lain, pengulangan, dan
pengukuran.
Hasil penelitian dapat dikomunikasikan dalam bentuk jurnal, buku,
majalah, atau seminar.
Setiap peneliti harus bersikap ilmiah, yaitu mampu membedakan
fakta dan opini, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan mengajukan argumentasi, mengembangkan keingintahuan;
kepedulian terhadap lingkungan, berpendapat secara ilmiah dan kritis;
berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung
jawab terhadap usulannya, bekerja sama, serta jujur terhadap fakta
dan tekun.
7.
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa
pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, atau
mikroorganisme atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran
sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Istilah Penting
Bioma
Eksperimen
Hipotesis
Ruang lingkup Biologi
Spesies
Variabel
Ekosistem
Gen
Objektif
Sampel
Ulangan
Refleksi Diri
1. Setelah mempelajari materi kerja ilmiah, apakah kalian tidak
menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat menguasai
tentang:
a. deskripsi objek-objek dan persoalan biologi pada tingkat
molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem,
dan bioma;
b. identifikasi cabang-cabang biologi menurut objeknya,
fenomena dan persoalan yang dikaji;
c. analisis manfaat biologi bagi manusia dan lingkungannya?
2. Dari materi kerja ilmiah, bagian mana yang paling kalian sukai?
Mengapa?
Kata Kunci
penelitian ilmiah
hipotesis
objek biologi
ruang lingkup biologi
organisasi kehidupan
Uji Kompetensi
I.
1.
2.
3.
Pilih salah satu jawaban yang benar!
Penemuan tentang spesies baru di dalam ilmu kedokteran termasuk
dalam ….
a. penelitian dasar
c. penelitian deskriptif
b. penelitian terapan
d. penelitian sejarah
Penelitian pencemaran merkuri di Teluk Bayat termasuk dalam ….
a. penelitian dasar
c. penelitian deskriptif
b. penelitian terapan
d. penelitian sejarah
Seorang anak bercerita tentang adanya hantu pocong di dekat
jembatan yang rusak. Cerita anak itu tidak termasuk cerita sains
karena pengalaman tersebut bukan merupakan pengalaman ....
a. empiris
c. objektif
b. psikologis
d. supranatural
Kerja Ilmiah
25
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
26
Biologi Kelas X
Tidak semua orang mendeskripsikan suatu objek dengan cara yang
sama, misalnya, seorang anak berkata bahwa buah durian itu besar,
sedangkan ibunya berpendapat bahwa buah durian itu kecil. Dalam
ilmu biologi, untuk mendeskripsikan benda, tidak dengan jalan
seperti itu. Biologi akan mendeskripsikan buah durian tadi dengan
ukuran berat, misalnya 1 kg. Hal ini merupakan fakta biologi. Berarti
fakta dapat didefinisikan sebagai ….
a. informasi yang diperoleh dari pendidikan
b. informasi yang diperoleh dari standar baku internasional
c. merupakan sesuatu yang tidak dapat berubah
d. merupakan sesuatu yang terlihat nyata
Bagian dari mikroskop yang dapat membuka dan menutup yang
berfungsi mengatur banyaknya cahaya ke mikroskop adalah ....
a. diafragma
c. cermin
b. kondensor
d. revolver
Untuk memusatkan sinar yang menerangi preparat merupakan
fungsi dari ....
a. diafragma
c. cermin
b. kondensor
d. revolver
Jika lensa okuler menggunakan perbesaran 10× dan perbesaran
lensa objektif 40×, benda diamati dengan perbesaran ....
a. 10×
c. 400×
b. 40×
d. 200×
Pengomunikasian hasil penelitian tidak dapat dilakukan melalui ….
a. jurnal
c. buku
b. seminar
d. pertunjukan
Penelitian yang biasa digunakan dalam bidang IPA adalah penelitian
....
a. eksperimen
c. ex-postfakto
b. survei
d. semi-eksperimen
Pada usia 4 hari, berat buah semangka adalah 5 kg. Pada usia 10
hari, beratnya 15 kg. Penafsiran dari perkembangan data tersebut
adalah ....
a. pada usia 15 hari tercapai berat tertinggi
b. setelah usia 5 hari, berat buah terus bertambah dengan ratarata pertambahan 2 kg/hari
c. semakin bertambah usia, berat buah semakin bertambah pula
d. energi dapat tertimbun dalam bentuk jaringan tubuh
Variabel yang memengaruhi variabel yang lain disebut dengan
variabel ....
a. terikat
c. bebas
b. setengah terikat
d. setengah bebas
Dugaan yang menyatakan ada pengaruh, ada hubungan, atau ada
perbedaan antara variabel yang diteliti disebut ....
a. hipotesis nol
c. hipotesis benar
b. hipotesis salah
d. hipotesis alternatif
Dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh, tidak ada hubungan,
atau tidak ada perbedaan antara variabel yang diteliti disebut ....
a. hipotesis nol
c. hipotesis benar
b. hipotesis salah
d. hipotesis alternatif
Studi kepustakaan yang dapat digunakan oleh penelitian adalah ....
a. jurnal penelitian
c. internet
b. jiplakan buku lain
d. majalah
15. Suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya disebut ....
a. eksperimen
c. fakta
b. uji coba
d. opini
16. Setelah tanaman diberi tambahan pupuk urea, rata-rata
pertumbuhan tinggi tanaman menjadi 1 cm per hari. Dari kegiatan
ini, yang termasuk variabel terikat adalah ....
a. variasi dosis urea
b. penyuluh
c. induk tanaman
d. rata-rata pertambahan tinggi tanaman
17. Alat untuk meneteskan air pada preparat disebut ....
a. pipet
c. pinset
b. sedotan
d. sendok
18. Setelah dipakai, lensa objektif dibersihkan dengan ....
a. alkohol
c. aquades
b. xylol
d. kapas
19. Di bawah ini yang bukan merupakan sikap ilmiah yang harus dimiliki
oleh seorang peneliti adalah ....
a. berdasar fakta
b. jujur
c. mempertahankan opini
d. bertanggung jawab pada usulannya
20. Seorang siswa akan meneliti pengaruh sinar matahari terhadap
pertumbuhan anak ayam. Dari kegiatan ini, yang tergolong variabel
bebas adalah ....
a. intensitas sinar matahari
c. anak ayam
b. pertumbuhan anak ayam
d. pengaruh
II. Pilihlah!
A. Jika (1), (2), dan (3) yang benar
B. Jika (1) dan (3) yang benar
C. Jika (2) dan (4) yang benar
D. Jika (4) saja yang benar
E. Jika semuanya salah
1.
2.
3.
4.
5.
Di bawah ini yang merupakan cabang ilmu biologi adalah ....
(1) sitologi
(3) zoologi
(2) genetika
(4) geokimia
Ruang lingkup biologi terdiri dari beberapa hal, yaitu ....
(1) molekul
(3) biosfer
(2) zat
(4) udara
Komunitas terjadi di antara ....
(1) organ
(3) makhluk hidup
(2) ekosistem
(4) populasi
Cabang geografi yang mempelajari jaringan hewan adalah ....
(1) genetika
(3) botani
(2) zoologi
(4) histologi
Alam sebagai objek biologi mempunyai aspek yang sangat luas.
Yang tidak termasuk dalam aspek tersebut adalah ....
(1) aspek fisik
(3) aspek ekonomi
(2) aspek biologis
(4) aspek sosiologi
Kerja Ilmiah
27
6.
Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan dan burung
adalah ....
(1) zoologi
(3) ornitologi
(2) histologi
(4) morfologi
7. Aspek tinjauan terdiri dari ....
(1) aspek ekonomi
(3) aspek penelitian
(2) aspek tujuan
(4) aspek metode
8. Di bawah ini yang bukan merupakan cara untuk mengomunikasikan
hasil penelitian adalah ....
(1) jurnal penelitian
(3) seminar
(2) majalah
(4) pertunjukan
9. Seseorang ingin melakukan penelitian tentang pengaruh pupuk urea
terhadap morfologi tanaman kacang tanah. Yang merupakan variabel
bebasnya adalah ....
(1) pengaruhnya
(3) kacang tanah
(2) morfologi tanaman
(4) pupuk urea
10. Berapa umur tanaman? Berapa hari sinar ultraviolet diberikan?
Kedua pertanyaan di atas terjadi pada tahap ....
(1) pengendalian faktor lain
(3) pengulangan
(2) pengukuran
(4) perlakuan
III.
1.
2.
3.
4.
5.
Jawablah dengan singkat dan jelas!
Sebutkan bagian-bagian mikroskop!
Sebutkan tahap-tahap dalam perencanaan penelitian ilmiah!
Bagaimanakah cara mengidentifikasi dan merumuskan suatu
masalah?
Jika terdapat sebuah judul penelitian ”Pengaruh Cahaya Matahari
terhadap Perkecambahan Biji Tanaman Kacang Tanah”, manakah
yang disebut variabel terikat, variabel bebas, dan objek dari
penelitian tersebut!
Apa sajakah yang merupakan tujuan dari penelitian!
I V . Jawablah pernyataan di bawah ini dengan jawaban setuju
(S) dan tidak setuju (TS) dan berikan alasan singkatmu!
No.
Pernyataan
Pernyataan
S
1.
2.
3.
4.
5.
28
Biologi Kelas X
Bersikap ilmiah hanyalah dimiliki oleh
seorang peneliti.
Opini harus selalu dipertahankan oleh
seorang peneliti .
Selain berpikir ilmiah kita juga harus
mempertimbangkan nilai-nilai
kemanusiaan.
Kerja sama dan saling membantu dalam
satu kelompok penelitian dapat
membantu keberhasilan penelitian.
Hasi-hasil penelitian merupakan aset
negara yang dapat digunakan untuk
mendukung kemajuan suatu negara.
TS
Alasan
Bab 2
Klasifikasi
Makhluk Hidup
Tujuan
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari
dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi
tentang klasifikasi makhluk hidup.
Klasifikasi
Makhluk Hidup
Meliputi
Tata Nama
Binomial
Tujuan dan Manfaat
Klasifikasi
Membuat Sendiri Kunci
Determinasi Sederhana
Klasifikasi
Makhluk Hidup
Mengidentifikasi Tumbuhan
dan Hewan dengan Kunci
Determinasi
Proses Klasifikasi
dan Hasil Klasifikasi
Macam-Macam
Sistem Klasifikasi
Yaitu
1.
2.
3.
4.
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Dua Kingdom
Tiga Kingdom
Empat Kingdom
Lima Kingdom
29
Gambar 2.1 Berbagai jenis
makhluk hidup (Sumber: Majalah
Trubus, Januari – Agustus 1997,
Maret –Mei 2006, Agrobisnis,
April – Mei)
Perhatikan Gambar 2.1. Gambar tersebut menunjukkan berbagai
kelompok makhluk hidup mulai dari makhluk hidup bersel satu seperti
bakteri sampai pada makhluk hidup tingkat tinggi. Tuhan menciptakan
makhluk hidup di muka bumi ini dalam bentuk yang beraneka ragam.
Masing-masing mempunyai ciri tersendiri yang membedakannya antara
satu dengan yang lain. Coba kalian perhatikan, adakah makhluk ciptaan
Tuhan yang sama persis tanpa adanya sedikit pun perbedaan antara
yang satu dengan yang lainnya?
Begitu beragamnya makhluk hidup ciptaan Tuhan tersebut sehingga
perlu adanya suatu sistem untuk mengenal dan mempelajarinya. Seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli biologi
kemudian menemukan suatu cara untuk mengelompokkan makhluk hidup
tersebut berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya yang kemudian
dikenal dengan klasifikasi.
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup dalam takson
melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman.
Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson
tertentu memiliki persamaan-persamaan sifat dan/atau ciri-ciri. Demikian
pula sebaliknya, makhluk hidup dalam kelompok atau takson yang
berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat dan/atau ciri-ciri.
Coba kalian bayangkan jika makhluk hidup di alam ini tidak
diklasifikasikan. Apakah kalian dapat membedakan kelompok hewan
dan tumbuhan dengan mudah?
Bagaimana caranya jika kalian ingin mengelompokkan hewan dan
tumbuhan yang ada di sekitar kalian? Dari mana memulainya? Semua
akan kita pelajari dalam bab ini.
A. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Gambar 2.2 Perpustakaan
sekolah
(Sumber: Koleksi pribadi)
30
Biologi Kelas X
Perhatikan Gambar 2.2! Gambar tersebut menunjukkan suasana
di dalam perpustakaan dengan buku-buku yang tertata rapi sesuai dengan
nomor dan kelompok bidangnya.
Pernahkah kalian berkunjung ke perpustakaan? Bagaimana cara
kalian mencari buku yang kalian butuhkan? Apakah buku-buku tersebut
telah bernomor dan dikelompok-kelompokkan sesuai dengan isi
bukunya? Sulitkah kalian menemukan buku yang kalian cari? Mengapa
buku-buku tersebut diberi nomor dan disusun sesuai dengan
kelompoknya?
Pemberian nomor dan pengelompokan buku-buku sesuai dengan
bidangnya tersebut bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam
mencari buku yang dibutuhkan. Misalnya, kalian ingin mencari buku
biologi maka kalian dapat menemukannya di rak bagian ”IPA”.
Bagaimana jika buku-buku tersebut tidak diberi nomor dan belum
dikelompok-kelompokkan sesuai dengan bidangnya? Kalian pasti
kesulitan untuk menemukan buku yang kalian butuhkan tersebut.
Seperti halnya buku di dalam perpustakaan tadi. Perbedaan dan
persamaan ciri-ciri makhluk hidup menimbulkan adanya keanekaragaman
makhluk hidup. Tiap-tiap makhluk hidup mempunyai keanekaragaman
bentuk, ukuran, warna, kebiasaan hidup, tempat hidup, dan tingkah
laku yang berbeda-beda. Dengan adanya begitu banyak
keanekaragaman makhluk hidup, perlu dicari cara yang tepat untuk
mempelajarinya. Caranya adalah dengan pengelompokan makhluk hidup
atau klasifikasi makhluk hidup.
Dapat dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk
menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat
membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu
banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
Manfaat klasifikasi adalah untuk mengetahui jenis-jenis makhluk
hidup dan hubungan antarmakhluk hidup sehingga menjadi lebih mudah
diketahui kekerabatan antarmakhluk hidup yang beraneka ragam.
Setelah kalian mengetahui tujuan dan manfaat klasifikasi, kalian
pasti akan bertanya bagaimana proses pengklasifikasiannya? Apa pula
yang menjadi dasar klasifikasinya?
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apa yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup?
Mengapa perlu dilakukan klasifikasi makhluk hidup?
Apa yang menjadi dasar klasifikasi makhluk hidup?
Sebutkan tujuan klasifikasi makhluk hidup!
Sebutkan manfaat klasifikasi makhluk hidup!
Tugas
Datalah semua benda yang ada di sekitar tempat tinggalmu, lalu
kelompokkan atas benda hidup dan benda tak hidup! Serahkan hasil
kerja kalian kepada guru untuk didiskusikan di kelas!
B. Proses Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan
ke dalam golongan-golongan tertentu. Golongan-golongan ini disusun
secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari
yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu
yang mempelajari prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup ke
dalam golongannya disebut taksonomi atau sistematik.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu
taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan
jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari
persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati. Mencandra
berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi nama.
Selanjutnya, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri
dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. Dengan
cara demikian dapat dibentuk banyak takson. Takson adalah kelompok
makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri.
Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya
(posisinya) sesuai dengan tingkatannya.
Langkah-langkah pembentukan takson mengikuti sistem tertentu.
Itulah sebabnya taksonomi disebut pula sistematik.
Apakah yang menjadi dasar dalam klasifikasi makhluk hidup?
Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam suatu sistem klasifikasi
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Ada dua metode klasifikasi
makhluk hidup. Tiap-tiap metode mempunyai dasar yang jelas. Metode
yang pertama adalah metode empiris. Pada metode ini, makhluk hidup
dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa melihat sifat atau
ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya.
Klasifikasi Makhluk Hidup
31
Gambar 2.3 Beberapa tumbuhan
memiliki persamaan ciri, yaitu
dapat dimakan. Pada sistem
praktis, persamaan ini dapat
digunakan sebagai salah satu
dasar klasifikasi.
(Sumber: Majalah Trubus,
Maret – Mei 2006)
Metode yang kedua adalah metode rasional. Menurut metode
rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas dasar hubungan yang jelas
dari sifat atau ciri yang ada. Metode ini dibedakan menjadi tiga sistem
sebagai berikut.
1. Sistem praktis, yaitu makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
yang berguna. Misalnya, persamaan ciri dapat dimakan atau tidak,
dapat digunakan untuk obat atau tidak, menghasilkan buah atau
tidak, serta menghasilkan serat atau tidak. Penganut sistem ini
antara lain St. Augustine (abad ke-4 SM).
2. Sistem artifisial, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri,
misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut
sistem ini, di antaranya, Aristoteles dan Theophratus (370 SM).
Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi dua golongan, yaitu
hewan dan tumbuhan. Selanjutnya, hewan dikelompokkan menjadi
tiga kelompok berdasarkan persamaan ciri habitat, misalnya, habitat
air, darat, dan udara. Berdasarkan ciri ukuran tubuhnya, tumbuhan
dikelompokkan menjadi tumbuhan pohon, perdu, dan tumbuhan
semak. Aristoteles juga mengelompokkan hewan atas dasar warna
darahnya, yaitu hewan yang berdarah merah dan hewan yang tidak
berdarah. Dengan demikian, ia telah mengenal kurang lebih 1.000
jenis makhluk hidup dan struktur dalamnya.
3. Sistem natural, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi)
dan struktur tubuh internal (anatomi). Penganut sistem ini, di
antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat
bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk spesies yang
berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki
sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama
spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis
tanaman dan 4.000 jenis hewan.
(a)
(b)
(d)
(f)
(c) (e)
Gambar 2.4 Berbagai hewan bertulang belakang, seperti (a) burung unta, (b)
ikan, (c) ular, (d) kambing, (e) sapi, dan (f) kuda mempunyai kesamaan ciri
morfologi. Pada sistem natural, persamaan ciri morfologi dapat dijadikan dasar
klasifikasi. (Sumber: Majalah Trubus, Maret – Mei 2006)
4.
32
Biologi Kelas X
Sistem modern, yaitu sistem mengklasifikasikan makhluk hidup pada
taksonomi modern berdasarkan pendapat Linnaeus
Linnaeus, tetapi lebih
dikembangkan sehingga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal
dan internal;
b. menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan
rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi
(a) Anjing
( b) Kucing
Gambar 2.5 Ordo karnivor
(Sumber: Jendela Iptek, 2006)
setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa
hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan
bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba;
c. berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk
melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen
menunjukkan adanya kekerabatan.
Setelah mengetahui berbagai macam metode dan dasar dari
klasifikasi makhluk hidup, agar lebih jelas, akan kita ulang sedikit tentang
langkah-langkah klasifikasi. Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk
hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau
spesiesnya;
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompokkelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
a. Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan
untuk membentuk takson genus. Genus memiliki kesamaan
ciri, yaitu pada struktur alat reproduksinya yang sama.
b. Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan
untuk membentuk takson famili.
c. Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson ordo.
d. Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
e. Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk
tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuk urutan hierarki atau tingkatan
klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar
hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan);
5. famili (suku);
2. divisio atau filum;
6. genus (marga);
3. kelas;
7. spesies (jenis).
4. ordo (bangsa);
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan
terdapat sub-sub , seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan
subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih
ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain.
Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan
makhluk hidup semakin kurang jelas, sedangkan semakin ke bawah
hubungan kekerabatannya semakin dekat.
Tabel 2.1 Klasifikasi Beberapa Makhluk Hidup
Tingkatan
Anjing
Belalang
Manusia
Pisang
Kingdom
Divisio atau filum
Subfilum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Hewan
Chordata
Vertebrata
Mamalia
Carnivora
Canidae
Canis
Canis familiaris
Hewan
Arthropoda
Invertebrata
Insecta
Orthoptera
Locustidae
Schistocerca
Schistocerca americana
Hewan
Chordata
Vertebrata
Mamalia
Primata
Hominidae
Homo
Homo sapiens
Tumbuhan
Spermatophyta
Angiospermae
Dicotyledonae
Malvales
Malvaceae
Musa
Musa paradisiaca
Klasifikasi Makhluk Hidup
33
Latihan
1.
Bandingkan klasifikasi anjing dan manusia! Apa yang dapat kamu
temukan? Beri alasan atas jawabanmu!
Bandingkan klasifikasi anjing dan manusia dengan belalang! Apa
yang dapat kamu temukan? Mengapa belalang diletakkan dalam
filum yang berbeda? Beri alasan atas jawabanmu!
Bandingkanlah klasifikasi anjing, manusia, belalang, dan pisang!
Mengapa pisang diletakkan pada kingdom tumbuhan? Beri alasan
atas jawabanmu!
Bandingkan urutan tata nama hewan dan tumbuhan dalam suatu
tabel perbandingan! Apakah ada perbedaan?
Mengapa urutan tata nama tidak boleh dibolak-balik?
2.
3.
4.
5.
Kegiatan 2.1
Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuan:
Mengetahui klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan yang dimiliki oleh makhluk hidup.
Alat dan Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.
tanaman cabai,
tanaman jagung,
tanaman terung,
tanaman kacang kedelai,
tanaman paku ekor kuda,
6.
7.
8.
9.
10.
lumut kerak,
lumut hati,
tanaman kacang tanah,
tanaman padi, dan
kaca pembesar.
Cara Kerja:
1. Lakukan pengamatan pada tiap-tiap tanaman!
2. Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini!
3. Diskusikan dan buatlah kesimpulannya!
No.
Ciri-ciri
Tumbuhan
1.
Perakaran
2.
Bentuk daun
Susunan daun
3.
Berbatang
Tak berbatang
4.
Berbunga
Tak berbunga
5.
Berbiji
Tak berbiji
6.
Monokotil
Dikotil
34
Biologi Kelas X
Cabai Jagung Terung Kedelai
Paku Kacang
E kor Tanah
Kuda
Padi
Lumut Lumut
Hati Kerak
C. Tata Nama Binomial
Gambar 2.6 Carolus
Linnaeus (Sumber: Encarta
Encyclopedia, 2005))
Nama yang diberikan kepada kelompok individu hewan atau
tumbuhan sering berbeda meskipun individu yang dimaksud sama. Setiap
daerah memberi nama yang berlainan, misalnya, nama Latin tanaman
terung adalah Solanum acubatissimum. Nama yang diberikan penduduk
bermacam-macam. Ada yang menyebutnya terung perat, terung kapal,
terung piat (semang), dan terung tenang. Mungkin di negara lain terung
tersebut mempunyai nama lain lagi. Begitu pula buah mangga. Ada yang
menyebutnya buah pelem dan ada yang menyebutnya buah pauh. Nama
yang bermacam-macam untuk kelompok individu yang sama tersebut
jelas membingungkan.
Untuk mengatasi pemberian nama yang bermacam-macam,
Carolus Linnaeus,
Linnaeus seorang ahli biologi berkebangsaan Swedia, dalam
bukunya Species Plantarum (1753) dan Systema Nature (1758),
mengemukakan aturan atau pedoman penamaan bagi kelompok individu.
Carolus Linnaeus yang memiliki nama asli Carl von Linne dikenal sebagai
Bapak Taksonomi Modern.
Sistem pemberian nama makhluk hidup yang digunakan Linnaeus
disebut Sistem Binomial Nomenklatur dan bahasa yang digunakan
adalah bahasa Latin. Dengan demikian, untuk suatu macam makhluk
hidup hanya digunakan satu nama bagi seluruh dunia ilmu pengetahuan.
Dengan adanya kesatuan nama ini, orang tidak akan keliru dengan
makhluk hidup yang dimaksud meskipun di tiap negara atau daerah
memiliki nama sendiri.
Sistem binomial nomenklatur ini merupakan sistem pemberian nama
hewan atau tumbuhan secara sah dan benar berdasar kode internasional.
Pemberian nama ini diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan
dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial
nomenklatur) dengan aturan-aturan sebagai berikut.
Nama terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan tingkatan
marga (genus) yang diawali dengan huruf besar dan kata kedua
menunjukkan tingkatan jenis (spesies) yang diawali dengan huruf kecil.
Contohnya: Gnetum gnemon
Jika ditulis dengan huruf tegak, dua kata tersebut harus
digarisbawahi, tetapi jika tidak digarisbawahi, dua kata tersebut harus
dicetak miring. Contohnya, Gnetum gnemon atau Gnetum gnemon.
Beberapa contoh penulisan nama ilmiah tumbuhan dan hewan dapat
kalian lihat pada Tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Contoh Nama Ilmiah Tumbuhan dan Hewan
N o . Nama Indonesia
1.
Melinjo
2.
Kelapa sawit
3.
Padi
4.
Jagung
5.
Ketela pohon
6.
Cacing tanah
7.
Penyu
8.
Komodo
Nama Ilmiah
Gnetum gnemon
Elaeis guineesis
Oryza sativa
Zea mays
Manihot utilissima
Lumbricus terestris
Chelonia mydas
Varanus komodoensis
Jika memiliki subspesies, nama tersebut ditambahkan pada kata
ketiga. Jadi, pada subspesies terdiri atas tiga kata. Sistem penamaan
yang terdiri atas tiga suku kata disebut Trinomial, contohnya, Passer
Klasifikasi Makhluk Hidup
35
domesticus domesticus (burung gereja) dan Felis maniculata domesticus
(kucing jinak).
Untuk kelompok yang tingkatan klasifikasinya lebih tinggi lagi,
aturan penamaannya adalah sebagai berikut.
a. Pada hewan
Nama famili berasal dari nama genus ditambah idae.
Contoh: Ranidae berasal dari Rana (katak).
Nama subfamili berasal dari nama genus, ditambah inae.
Contoh: Fasciolinae berasal dari Fasciola (cacing pita).
b. Pada tumbuhan
Nama famili diberi akhiran aceae atau ae.
Contoh: Ranunculaceae berasal dari Ranunculus.
Leguminoceae berasal dari Leguminose.
Nama ordo diberi akhiran ales.
Contoh: Filiales (paku-pakuan).
Nama divisio diberi akhiran phyta.
Contoh: Spermatophyta.
Tabel 2.2 Klasifikasi Beberapa Tumbuhan
Tingkatan
Kingdom
Divisio
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Kacang Hijau
Plantae (tumbuhan)
Spermatophyta
Angiospermae
Leguminoceae
Papilionaceae
Phaseolus
Radiatus (Phaseolus radiatus)
Kacang Buncis
Putri Malu
Plantae (tumbuhan)
Spermatophyta
Angiospermae
Leguminoceae
Papilionaceae
Phaseolus
Vulgaris (Phaseolus vulgaris)
Plantae (tumbuhan)
Spermatophyta
Angiospermae
Leguminoceae
Mimosaceae
Mimosa
Pudica L. (Mimosa pudica L.)
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Siapa yang mendapat julukan ”Bapak Taksonomi”? Bagaimana
sistem tata nama yang ditemukan oleh beliau?
Apa yang dimaksud dengan ”nama spesifik”?
Bagaimanakah penulisan nama ilmiah jika terdapat tambahan
subspesies?
Mengapa penulisan nama ilmiah tidak boleh terbalik?
Berdasarkan apakah tata cara pemberian nama makhluk hidup?
Sebutkan aturan dalam tata cara pemberian nama makhluk hidup!
Nama ilmiah padi adalah Oryza sativa. Dari nama ilmiah tersebut,
manakah yang menunjukkan genus dan manakah yang menunjukkan spesies?
Sebutkan lima contoh nama ilmiah hewan dan tumbuhan!
Kegiatan 2.2
Pengelompokan Makhluk Hidup
Tujuan:
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan sifat atau
kedekatan hubungan kekerabatannya.
36
Biologi Kelas X
Alat
1.
2.
3.
4.
5.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
dan Bahan:
lumut,
suplir,
paku ekor kuda,
padi,
jagung,
kacang tanah,
cabai,
melinjo,
terung,
tomat,
mangga,
6.
7.
8.
9.
10.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
buncis,
rumput teki,
salak,
avokado,
jamur,
lumut kerak,
pakis haji,
rambutan,
jambu biji,
pinus, dan
ketela pohon.
Diskusikan dengan teman kelompok!
1. Dari kegiatan di atas, manakah yang merupakan tumbuhan
berpembuluh dan manakah yang tidak berpembuluh?
2. Tumbuhan mana sajakah yang dapat membuat makanan sendiri?
3. Tumbuhan apa saja yang termasuk tumbuhan monokotil?
4. Tumbuhan apa saja yang termasuk tumbuhan dikotil?
D. Macam-Macam Sistem Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan keturunan dan hubungan kekerabatan
(filogenik) dapat mengalami beberapa perkembangan. Klasifikasi ini
digunakan dan diakui secara internasional. Dalam sejarah telah dilakukan beberapa kali perubahan sistem klasifikasi yang oleh ahli taksonomi
disesuaikan dengan penemuan-penemuan baru sebagai berikut.
1. Sistem Dua Kingdom
Sistem dua kingdom ini dinyatakan oleh seorang ahli dari Yunani
Aristoteles. Dua kingdom yang dimaksud oleh
yang bernama Aristoteles
Aristoteles adalah sebagai berikut.
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom tumbuhan terdiri atas berbagai macam tumbuhan, bakteri,
ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
Kingdom tumbuhan ini memiliki dinding sel, klorofil, serta mampu
melakukan fotosintesis, kecuali bakteri dan jamur.
a.
Gambar 2.7 Kingdom tumbuhan
(Sumber: Majalah Trubus, Juli
1993)
b . Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Kingdom hewan
ini berciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak
bebas.
2. Sistem Tiga Kingdom
Pada tahun 1866 seorang ahli dari Jerman bernama Ernst Haekel
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tiga kingdom.
Kingdom Monera
Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom
monera ini berciri inti sel tidak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat
uniseluler atau multiseluler.
a.
Gambar 2.8
Anabaena sp. merupakan salah
satu bagian dari kingdom
monera. (Sumber:
http://www.iloveblue.com)
Klasifikasi Makhluk Hidup
37
b . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom tumbuhan terdiri atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan
lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
c.
3. Sistem Empat Kingdom
Sistem empat kingdom dicetuskan oleh Robert Whittaker pada
tahun 1959. Klasifikasi ini didasarkan pada penemuan inti sel. Dia melihat
ada makhluk hidup yang inti selnya tidak memiliki membran
(prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang hijau biru. Ada makhluk
hidup yang inti selnya diselimuti membran (eukariotik), misalnya, jamur,
ganggang (selain ganggang biru), tumbuhan, dan hewan. Empat kingdom
tersebut adalah sebagai berikut.
Kingdom Monera
Kingdom Monera terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak
memiliki membran inti (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang biru.
a.
b . Kingdom Fungi
Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur (fungi).
Kingdom Plantae
Kingdom Plantae terdiri atas semua ganggang, kecuali ganggang
biru, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
c.
d . Kingdom Animalia
Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan, yaitu Protozoa,
Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan
Chordata.
4. Sistem Lima Kingdom
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong R.H.
Whittaker (1969) menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan makhluk
hidup, susunan sel, dan cara memperoleh nutrisi. Klasifikasi ini disebut
juga klasifikasi lima kingdom. Pada klasifikasi lima kingdom terjadi
perubahan-perubahan yang besar dalam penataan filum. Hal ini
disebabkan adanya tambahan satu kingdom, yaitu Protista. Secara
lengkap klasifikasi lima kingdom adalah sebagai berikut.
Kingdom Monera
Kingdom ini terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki
membran inti (prokariotik), tidak memiliki mitokondria, lisosom, badan
golgi, dan retikulum endoplasma. Makhluk hidup dalam kingdom ini
berkembang biak dengan pembelahan langsung (amitosis). Makhluk
hidup yang termasuk dalam kingdom monera adalah Archaebacteria
dan Eubacteria.
Archaeobacteria merupakan bakteri yang hidup di tempat seperti
sumber air panas, berkadar garam tinggi, dan panas atau asam.
Sementara itu, Eubacteria lebih umum karena banyak terdapat di alam.
Eubacteria terbagi atas enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau,
bakteri garam positif, Spirochetes, Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.
a.
38
Biologi Kelas X
b . Kingdom Protista
Semua makhluk dengan membran inti dan organel bermembran,
uniseluler atau multiseluler, tetapi susunan selnya sederhana dan tidak
membentuk suatu jaringan. Filum atau divisio yang masuk dalam kingdom
Protista adalah Euglena, Rhizopoda , Flagelata, Ciliata, Sporozoa,
Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Pyrrophyta,
Myxomycota, dan Oomycota.
(a)
Kingdom Fungi
Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur, kecuali Myxomycota dan
Oomycota. Makhluk hidup dalam kingdom ini tidak berklorofil,
eukariotik, heterotrof, dinding sel terbentuk dari zat kitin, dan umumnya
bersifat saprofit dan parasit. Divisio yang termasuk dalam kingdom Fungi
adalah Zygomycota, Ascomycota, Basidiumycota, dan Deuteromycota.
c.
(b)
(c)
(d)
(e)
Gambar 2.9 (a) Monera, (b)
Protista, (c) Jamur, (d) Plantae,
(e) Animalia (Sumber:
http://www.iloveblue.com)
d . Kingdom Plantae
Kingdom Plantae terdiri atas semua tumbuhan yang berciri
eukariotik, bersel satu, bersel banyak, tetapi tidak terdeferensiasi (ganggang cokelat dan merah), bersel banyak dan terdefensiasi membentuk
jaringan (tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan biji), dinding sel tersusun
dari selulosa, mengandung klorofil, bersifat autotrof, dan mengalami
pergiliran keturunan. Kingdom Plantae terdiri atas beberapa divisio, yaitu
Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan
Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
Kingdom Animalia
Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan yang mempunyai sel
eukariotik, bersel banyak, dan terdeferensiasi membentuk suatu jaringan
tertentu, bersifat heterotrof, dan dapat bergerak bebas. Kingdom
Animalia terdiri atas beberapa filum, yaitu Porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes, Nemathelmintes, Rotifera, Bryzoa, Mollusca, Annelida,
Anthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
Dalam pembahasan selanjutnya, akan diuraikan lebih lanjut tentang
lima kingdom dalam klasifikasi makhluk hidup.
e.
5. Sistem Enam Kingdom
Sistem enam kingdom, yaitu Virus, Monera, Protista, Fungi, Plantae,
dan Animalia. Dasar klasifikasi adalah virus belum merupakan sel karena
tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi oleh protein.
Sistem klasifikasi yang digunakan sekarang ini adalah sistem
klasifikasi lima kingdom. Lebih jauh tentang lima kingdom ini akan kita
bahas lebih jauh dalam bab-bab selanjutnya dalam buku ini.
E. Mengidentifikasi Tumbuhan dan Hewan dengan Kunci Determinasi
Sederhana
Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi
mencakup dua kegiatan, yaitu klasifikasi dan tata nama. Jadi, identifikasi
adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua makhluk
hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru
kemudian memberi nama.
Identifikasi terhadap makhluk hidup yang sudah dikenal pada
umumnya dapat dilakukan langsung oleh otak kita. Misalnya, jika kalian
melihat seekor harimau, kalian akan menyebut bahwa itu adalah harimau
meskipun pada saat itu kalian tidak mengidentifikasi ciri-ciri harimau
Klasifikasi Makhluk Hidup
39
karena kalian menyebut nama harimau tentu kalian melakukan proses
identifikasi di dalam otak kalian. Identifikasi yang kalian lakukan adalah
membandingkan ciri-ciri pada hewan yang kalian temukan (yaitu harimau)
dengan ciri-ciri harimau yang telah ada di pikiran kalian. Jika ciri-ciri
hewan yang dilihat tersebut sama dengan ciri-ciri harimau yang ada di
otak kalian, baru kalian memberi nama untuk hewan yang baru saja
kalian lihat tersebut harimau.
Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita
memerlukan alat pembanding berupa gambar, realia atau spesimen
(awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah
diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut
juga kunci determinasi.
Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh
Carolus Linnaeus
Linnaeus. Namun, sebenarnya Lammarck (1778) juga pernah
menggunakan kunci modern untuk identifikasi.
Salah satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan
ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci
tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling berlawanan)
sehingga disebut kunci dikotomis. Cara menggunakan kunci determinasi
antara lain sebagai berikut.
1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu
nomor 1a.
2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang
terdapat pada makhluk hidup yang diamati.
3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup
yang diamati, harus beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya
dengan nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a tidak sesuai,
beralihlah ke pernyataan 1b.
4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan
ciri yang dimiliki organisme yang diamati, catatlah nomornya.
Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor
yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.
5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan
makhluk hidup yang diamati, alternatif lainnya akan gugur. Sebagai
contoh, kunci determinasi memuat pilihan:
a. tumbuhan berupa herba, atau
b. tumbuhan berkayu.
Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), pilihan 1b
gugur.
6. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan
divisio atau filum dari makhluk hidup yang diamati.
Pada umumnya, buku penuntun identifikasi makhluk hidup dilengkapi dengan kunci determinasi dan hanya berlaku setempat (lokal).
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
40
Biologi Kelas X
Apa yang dimaksud dengan ”kunci determinasi”?
Jelaskan cara menggunakan kunci determinasi itu!
Jelaskan perbedaan kunci determinasi dan kunci dikotomi!
Bagaimana cara mengidentifikasi makhluk hidup yang baru dikenal?
Jelaskan!
Berilah contoh kunci determinasi sederhana!
Tugas
Buatlah kunci determinasi pada hewan di sekitar tempat tinggal
kalian, kemudian diskusikanlah hasilnya dengan teman-teman sekelasmu!
Untuk melatih kalian dalam melakukan identifikasi tumbuhan dan
hewan, lakukanlah kegiatan berikut ini!
Kegiatan 2.3
Penggunaan Kunci Determinasi
Tujuan :
Mengidentifikasi tumbuhan menggunakan kunci determinasi sampai tingkat
famili.
Alat dan Bahan:
1. tumbuhan bunga sepatu,
2. bunga canna,
3.
4.
kunyit, dan
bougenvile.
Langkah :
Carilah familinya dengan menggunakan kunci determinasi yang tersedia!
Kunci Determinasi
1a
1b
2a
Tanaman bergetah ...
Tanaman tidak bergetah ...
Daun berbentuk ginjal atau jantung, bertulang daun menjari. Tepi daun beringgit atau
berlekuk merayap, rumput-rumputan yang mudah berakar ...
Daun tidak berbentuk ginjal atau jantung ....
Mempunyai seludang daun yang memeluk batang, kadang-kadang mempunyai
selaput bumbung yang memeluk batang ...
ke nomor 27
ke nomor 2
Umbeliferae
3b
4a
Tidak ada seludang daun yang jelas ...
Tulang lateral banyak sekali, lurus dan sejajar, dan tegak lurus atau bersudut besar
dengan ibu tulang daun ...
ke nomor 8
ke nomor 30
4b
5a
5b
6a
6b
7a
Tulang lateral tidak demikian ...
Batang yang berdaun tegak, berputar serupa tangan ...
Batang tidak demikian ...
Batang dengan banyak buku yang berselaput bumbung pipih di dalam ketiak daun ...
Tidak ada selaput bumbung di ketiak daun, seludang terbentuk sendiri oleh tangkai daun ...
Bakal buah menumpang (di atas). Bunga sedikit atau banyak tersendiri di dalam daun
pelindung yang terlipat ...
ke nomor 5
Zingiberaceae
ke nomor 6
Polygonaceae
ke nomor 7
Commelinaceae
Bakal buah tidak terlindung di antara pelindung ...
Daun berbentuk kupu-kupu membelah dua ...
Daun tidak berbentuk kupu-kupu ...
Daun memanjang dengan tulang daun sejajar ...
Susunan tulang daun menjari atau menyirip ...
Tepi daun berduri tempel ...
Tanaman yang tidak berduri, tidak berduri tempel ...
dan seterusnya.
Cannaceae
Caesalpiniaceae
ke nomor 9
ke nomor 10
ke nomor 11
ke nomor 31
Liliaceae
2b
3a
7b
8a
8b
9a
9b
10a
10b
ke nomor 3
ke nomor 4
Jika tumbuhan yang kalian temukan ada yang belum dapat dicari
familinya, kalian dapat meminta bantuan guru untuk mendapatkan kunci
determinasi yang dipakai para ahli biologi.
Klasifikasi Makhluk Hidup
41
Kegiatan 2.4
Mengidentifikasi Hewan
Tujuan:
Mengidentifikasi hewan menggunakan kunci determinasi sampai tingkat
filum.
Alat dan Bahan:
1. berbagai hewan yang dikumpulkan dari lingkungan sekitar, misalnya,
serangga, ikan, cacing, cecak, dan bekicot;
2. botol yang tidak terpakai;
3. alkohol 70%.
Langkah Kerja:
1. Masukkan hewan-hewan yang telah kalian peroleh ke dalam botol
dan awetkan dengan alkohol 70%.
2. Keluarkan hewan-hewan tersebut dari dalam botol dan letakkan di
atas meja, kemudian identifikasi dengan kunci determinasi sampai tahap
filum.
Kunci Determinasi
1a
1b
2a
2b
3a
3b
4a
4b
5a
5b
6a
6b
7a
7b
Memiliki tulang belakang ...
Tidak memiliki tulang belakang ...
Memiliki kelenjar susu ...
Tidak memiliki kelenjar susu ...
Bergerak dengan menggunakan sirip dan bernapas dengan insang ...
Bergerak tidak menggunakan sirip dan bernapas tidak menggunakan insang ...
Tubuh ditutupi oleh sisik yang keras ...
Tubuh ditutupi oleh bulu ...
Memiliki cangkang dan berjalan menggunakan perut ...
Tidak memiliki cangkang ...
Kakinya beruas-ruas ...
Tidak berkaki dan badannya beruas-ruas ...
Kaki berjumlah 6 pasang ...
Kaki berjumlah kurang dari 6 pasang ...
dan seterusnya.
ke nomor 2
ke nomor 5
Kelas Mamalia
ke nomor 3
Kelas Pisces
ke nomor 4
Kelas Reptilia
Kelas Aves
Filum Gastropoda
ke nomor 6
ke nomor 7
Filum Annelida
Kelas Insecta
ke nomor 8
Jika hewan yang kalian temukan ada yang belum dapat dicari
kedudukan taksonominya, kalian dapat meminta bantuan guru untuk
mendapatkan kunci determinasi yang dipakai oleh para ahli biologi.
Kegiatan 2.5
Membuat Sendiri Kunci Determinasi Sederhana
Tujuan:
Membuat kunci determinasi untuk identifikasi serangga.
Alat dan Bahan:
1. Kumpulkan berbagai macam serangga yang ada di sekitar kalian.
2. Bagilah serangga-serangga tersebut ke dalam dua kelompok
berdasarkan ciri-ciri tertentu yang telah kamu pilih.
42
Biologi Kelas X
3.
4.
5.
6.
7.
Setiap kelompok dibagi lagi menjadi dua subkelompok berdasarkan
ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri ini harus berbeda dengan ciri yang digunakan
dalam klasifikasi sebelumnya.
Demikian seterusnya, setiap subkelompok dibagi lagi menjadi dua
sub-subkelompok, sampai pada akhirnya tinggal satu serangga dalam
setiap sub-subkelompok. Berilah nama pada setiap serangga tersebut.
Susunlah dalam diagram dikotomis pada lembaran berikut.
Susunlah diagram di atas menjadi kunci determinasi sebagai berikut:
1a ciri-ciri ...
ke nomor 2
3a ciri-ciri ...
ke nomor 6
1b ciri-ciri ...
ke nomor 3
3b ciri-ciri ...
ke nomor 7
2a ciri-ciri ...
ke nomor 4
4a ciri-ciri ...
ke nomor 8
2b ciri-ciri ...
ke nomor 5
4b ciri-ciri ...
ke nomor 9
... dan seterusnya.
Tukarkan kunci dikotomis hasil pekerjaanmu dengan pekerjaan teman
sebangkumu.
a. Apakah kunci dikotomis yang kalian buat sama dengan kunci
yang dibuat teman sebangkumu? Jelaskan jawabanmu!
b. Karakteristik apa yang paling penting dalam mengklasifikasi
serangga? Karakteristik apa yang kurang penting?
Diagram Dikotomis
4a Ciri-ciri
2a Ciri-ciri
4b Ciri-ciri
1a Ciri-ciri
5a Ciri-ciri
2b Ciri-ciri
5b Ciri-ciri
3a Ciri-ciri
6a Ciri-ciri
6b Ciri-ciri
1b Ciri-ciri
3b Ciri-ciri
7a Ciri-ciri
7b Ciri-ciri
8a …
8b …
9a …
9b …
10a …
10b …
11a …
11b …
12a ...
12b ...
13a ...
13b ...
14a ...
14b ...
15a ...
15b ...
Rangkuman
1.
2.
3.
a.
Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh tiap-tiap makhluk hidup.
b. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk memudahkan
dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam dan
sangat banyak jumlahnya. Caranya adalah dengan
penyederhanaan objek studi sehingga lebih mudah dalam
mengetahui hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup di
dunia ini.
Carolus Linnaeus mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua
kingdom, yaitu kingdom tumbuhan dan kingdom hewan. Tingkatan
klasifikasi dari kelompok besar sampai kelompok kecil adalah kingdom
atau dunia, filum atau divisio, kelas, ordo, suku, marga, dan spesies.
Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup, semakin jauh
hubungan kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri
makhluk hidup, semakin dekat hubungan kekerabatannya.
Klasifikasi Makhluk Hidup
43
4.
5.
a.
Kunci determinasi adalah daftar yang memuat sejumlah
keterangan dari suatu makhluk hidup yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan menentukan kelompok makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
b. Kunci dikotomi merupakan kunci determinasi sederhana yang
sering digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup. Dalam kunci
dikotomi tersebut terdapat daftar yang tersusun secara berpasangan
yang menunjukkan ciri yang berlawanan.
Pemberian nama makhluk hidup diatur dengan tata aturan tertentu
yang berlaku secara internasional. Pemberian nama ini diatur dengan
Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan dengan
menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial nomenklatur).
Istilah Penting
Animalia
Binomial nomenklatur
Familia
Fungi
Kingdom
Kunci dikotomis
Ordo
Protista
Klasifikasi
Kelas
Filum
Genus
Kunci determinasi
Monera
Plantae
Refleksi Diri
1. Setelah mempelajari materi klasifikasi makhluk hidup, apakah kalian
tidak menguasai , sedikit menguasai , menguasai , atau sangat
menguasai tentang:
a. klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya;
b. pentingnya klasifikasi makhluk hidup;
c. kunci determinasi sederhana;
d. manfaat dan tujuan klasifikasi makhluk hidup bagi manusia.
2. Dari materi klasifikasi makhluk hidup, bagian mana yang paling kalian
sukai? Mengapa?
Kata Kunci
kunci determinasi
proses klasifikasi
sistem klasifikasi
Uji Kompetensi
I.
1.
44
Biologi Kelas X
Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar!
Makhluk hidup dibagi menjadi dua kingdom. Pernyataan ini
dikemukakan oleh ....
a. Carolus Linnaeus
d. Lamark
b. Darwin
e. Aristoteles
c. Einstein
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pemberian tata nama ganda diatur dalam Kode Internasional yang
disebut dengan ....
a. binomial nomenklatur
d. pengelompokan
b. kunci determinasi
e. identifikasi
c
klasifikasi
Tingkatan terendah dari klasifikasi tumbuhan dan hewan adalah
....
a. kingdom
d. kelas
b. spesies
e. divisi
c. filum
Urutan takson tumbuhan dari kelompok terbesar ke kelompok
terkecil adalah ....
a. kingdom-filum-bangsa-kelas-suku-marga-jenis
b. kingdom-filum-kelas-bangsa-suku-marga-jenis
c. kingdom-divisio-kelas-bangsa-suku-marga-jenis
d. kingdom-divisio-bangsa-kelas-suku-marga-jenis
e. kingdom-kelas-divisio-bangsa-suku-marga-jenis
Suku kata pertama pada tata cara pemberian nama ganda
menunjukkan ....
a. kelas
d. spesies
b. ordo
e. bangsa
c. genus
Pisang, mangga, kelengkeng, dan durian dikelompokkan dalam
tumbuhan buah-buahan. Pengklasifikasian ini tergolong dalam
klasifikasi sistem ....
a. natural
d. manfaat
b. artifisial
e. buatan
c. praktis
Penulisan nama Latin padi yang benar adalah ....
a. Oryza sativa
d. Oryza sativa
b. oryza sativa
e. Oriza sativa
c. Oriza Sativa
Pada taksonomi dari kingdom ke spesies, kondisi jumlah makhluk
hidup yang berbeda dalam setiap takson akan ....
a. semakin sedikit
d. semakin banyak
b. berubah-ubah
e. mengikuti posisi taksonnya
c. konstan
Euglena kurang cocok jika hanya dimasukkan dalam animalia,
karena Euglena juga memiliki ciri yang dimiliki oleh Plantae, yaitu
....
a. cara makannya autotrof
d. bersifat tidak bergerak
b. selalu bergerak
e. cara hidup berkoloni
c. cara makannya heterotrof
Filum dalam klasifikasi hewan yang disebut juga ....
a. divisio
d. ordo
b. genus
e. spesies
c. marga
Semakin dekat hubungan kekerabatan makhluk hidup, semakin
banyak ....
a. perbedaan sifat
d. keragamannya
b. persamaan sifat
e. perbedaan dan
c. keunikannya
persamaannya
Klasifikasi Makhluk Hidup
45
12. Daftar yang memuat sejumlah keterangan suatu makhluk hidup yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kelompok
makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya disebut ....
a. kunci dikotomi
d. pengelompokan
b. kunci determinasi
e. animalia
c. klasifikasi
13. Spirogyra sp. mampu melakukan fotosintesis, tetapi dalam sistem
klasifikasi kingdom bukan termasuk ke dalam Plantae, melainkan
Protista. Alasannya adalah ....
a. memiliki flagelata
d. belum memiliki membran inti
b. tidak memiliki dinding sel
c. hidup secara anaerobik
b. belum memiliki akar, batang, dan daun sejati
14. Jenis makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan dan hewan, tetapi
bukan tumbuhan dan bukan hewan disebut ....
d. Plantae
a. Monera
b. Fungi
e. Animalia
c. Protista
15. Pasangan yang memiliki kekerabatan paling dekat adalah ….
a. rubah dan serigala
d. serigala dan anjing
b. rubah dan berang-berang
e. serigala dan beruang
c. rubah dan anjing
16. Dalam klasifikasi makhluk hidup sering digunakan kunci determinasi
sederhana yang disebut ....
a. kunci klasifikasi
d. kunci dikotomi
b. kunci determinasi
e. identifikasi
c. klasifikasi
17. Difa adalah seorang ahli ekologi. Manfaat taksonomi bagi Difa
adalah ....
a. menemukan adanya spesies baru
b. menemukan adanya senyawa antibodi berciri khusus pada suatu
makhluk hidup
c. dapat memperkirakan tentang nenek moyang makhluk hidup
tertentu
d. mempelajari deversitas makhluk hidup yang ada
e. mencocokkan pasangan hibrid agar dapat disilangkan dengan
makhluk hidup lain
18. Berikut ini yang bukan termasuk variasi dalam spesies adalah ....
a. cara reproduksi
d. ukuran tubuh
b. jenis makanan
e. warna tubuh
c. bentuk tubuh
19. Spesies adalah unit dasar dari klasifikasi biologi. Alasan dua individu
yang berbeda dikelompokkan dalam satu spesies yang sama adalah
....
a. mempunyai kesamaan nenek moyang
b. mempunyai banyak persamaan
c. mempunyai banyak perbedaan
d. dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan fertil
e. dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan steril
20. Kata maniculata dari nama Latin Felis manuculata domesticus
menunjukkan ....
a. kelas
d. marga
b. spesies
e. kingdom
c. genus
46
Biologi Kelas X
II. Pilihlah!
A. Jika (1), (2), dan (3) benar
B. Jika (1) dan (3) benar
C. Jika (2) dan (4) benar
D. Jika (4) saja benar
E. Jika semuanya salah
1.
Klasifikasi makhluk hidup dapat didasarkan pada ....
(1) warna kulit
(3) ukuran tubuh
(2) bentuk tubuh
(4) cacat tubuh
2. Ilmu yang mempelajari prinsip dan pengelompokan makhluk hidup
disebut ....
(1) sistematik
(3) taksonomi
(2) takson
(4) botani
3. Mencandra suatu masalah berarti melakukan langkah-langkah
mengidentifikasi dan ....
(1) merumuskan
(3) menyimpulkan
(2) membuat diskripsi
(4) memberi nama
4. Metode yang merupakan dasar dari klasifikasi adalah ....
(1) survei
(3) deskriptif
(2) kualitatif
(4) empiris
5. Di bawah ini yang tidak termasuk sistem dalam metode rasional
adalah ....
(1) sistem praktis
(3) sistem natural
(2) sistem artifisial
(4) sistem modern
6. Berikut ini yang merupakan pernyataan yang salah adalah ....
(1) Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan membentuk takson genus
(2) Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson ordo
(3) Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili
(4) Beberapa kelas yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk kingdom
7. Kedua takson ini mempunyai tingkatan yang sama antara tumbuhan
dan hewan ....
(1) filum
(3) divisio
(2) kelas
(4) suku
8. Di bawah ini yang merupakan nama Latin hewan adalah ....
(1) Musa paradisiaca
(3) Phaseolus vulgaris
(2) Schistocerca americana
(4) Canis familiaris
9. Hewan dikelompokkan menjadi hewan yang berdarah merah dan
hewan yang tidak berdarah. Pengelompokan ini berdasarkan sistem
....
(1) natural
(3) modern
(2) praktis
(4) artifisial
10. Persamaan struktur tubuh eksternal dan internal merupakan
pengelompokkan makhluk hidup dengan sistem ....
(1) praktis
(3) empiris
(2) artifisial
(4) natural
Klasifikasi Makhluk Hidup
47
III. Identifikasikan tumbuhan dengan kunci dikotomi dan
masukkan nama-nama tumbuhan tersebut dalam kotakkotak di bawah ini! Kerjakan di buku tugasmu!
a.
Masukkan kelompok tumbuhan di bawah ini ke dalam kunci
determinasi di atas!
1. kacang hijau
5. paku sarang burung
2. tebu
6. melinjo
3. padi
7. jamur tempe
4. lumut hati
8. kacang panjang
Tumbuhan
1a
1b
Tidak memiliki batang
2a
2b
Tidak
berklorofil
Memiliki batang
3a
3b
Berklorofil
Tidak menghasilkan
bunga
4a Menghasilkan bunga 4b
Gymnospermae
5a Angiospermae 5b
Monokotil
b.
Dikotil
Berdasarkan kunci dikotomi di atas, tulislah urutan kunci dikotomi
tersebut pada tabel di bawah ini!
No.
Nama Tumbuhan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kacang hijau
Tebu
Padi
Lumut hati
Paku sarang burung
Melinjo
Jamur tapai
Kacang panjang
Urutan Nomor Kunci Dikotomi
V . Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan urutan tingkatan klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus
Linnaeus dari tingkatan paling besar ke tingkatan paling kecil!
2. Apakah kunci determinasi itu?
3. Bagaimanakah sistem pemberian nama pada makhluk hidup?
4. Apakah yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup?
5. Apa tujuan dari klasifikasi makhluk hidup?
48
Biologi Kelas X
Bab 3
Virus
Tujuan
Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus
dalam kehidupan sehari-hari
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari
dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi
tentang virus.
Virus
Memahami
Ciri-Ciri Virus
Cara Hidup Virus
Struktur Virus
Dilihat dari
Perkembangbiakan
Virus (Replikasi Virus)
Dengan cara
1. Bentuk Virus
2. Bagian Tubuh Virus
3. Ukuran Virus
Siklus Lisogenik
a. Tahap Adsorpsi dan Injeksi
Sama dengan Siklus Litik
b. Tahap Penggabungan
c. Tahap Pembelahan
d. Tahap Sintesis
e. Tahap Perakitan
f. Tahap Litik
Siklus Litik
a. Tahap Adsorpsi
b. Tahap Injeksi
c. Tahap Sintesis
d. Tahap Perakitan
e. Tahap Litik
Peran Virus
dalam Kehidupan
Dibagi menjadi
Virus yang Menguntungkan
a. Memproduksi Vaksin
b. Membuat Antitoksin
c. Melemahkan Bakteri
Virus yang Merugikan
a. Influenza
h.
b. Cacar
i.
c. Polio
j.
d. Herpes zoster
k.
e. Rabies
l.
f. Gondong
m.
g. Mata Belek
Ebola
Kanker
Demam Berdarah
Herpes
Hepatitis A, B, C
AIDS
49
Gambar 3.1 Seorang anak
yang terkena cacar air
(Sumber: www.my daktarin)
Gambar 3.2 Daun tembakau
yang terserang virus mosaik
tembakau. Pada permukaan
daunnya terdapat bintik-bintik
hitam.
50
Biologi Kelas X
Perhatikan Gambar 3.1! Gambar tersebut menggambarkan seorang
anak yang terserang penyakit cacar air. Apa yang menjadi penyebabnya?
Apakah penyakit ini dapat menular? Adakah obat untuk
menyembuhkannya? Upaya apa yang dapat kita lakukan agar terhindar
dari penyakit ini? Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut,
marilah kita bahas tentang virus. Cabang biologi yang mempelajari
tentang virus adalah virologi. Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti
’racun’. Hampir semua ”virus” menimbulkan penyakit pada makhluk hidup
lain. Virus digolongkan ke dalam kingdom tersendiri karena sifatnya.
Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Setiap orang,
baik anak-anak maupun orang dewasa, dapat terserang virus. Beberapa
penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus adalah influenza,
batuk, pilek, tifus, gondong, cacar air, herpes, AIDS, dan hepatitis.
Kapan virus ditemukan? Pada awalnya, sekitar tahun 1892, virus
digunakan untuk agen penyebab penyakit oleh Von Iwanovski (Rusia).
Dia menemukan penyebab penyakit pada daun tembakau (mosaik
tembakau) yang mampu menembus saringan bakteri. Jika daun sakit
disentuhkan pada daun sehat, daun sehat akan tertular penyakit ini.
Akan tetapi, jika ekstrak daun sakit dipanaskan hingga mendidih terlebih
dahulu dan setelah dingin dioleskan pada daun sehat, daun sehat tidak
terserang penyakit ini. Dari eksperimennya itu, Iwanovski menarik
kesimpulan sementara bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan
oleh bakteri patogen.
Pada tahun 1893 ada penelitian baru yang mematahkan kesimpulan
Iwanovski karena hasil ekstrak daun tembakau yang terserang penyakit
mosaik tembakau yang telah disaring dengan saringan keramik yang
tidak tertembus oleh bakteri dioleskan pada daun sehat maka daun
sehat tetap tertular penyakit mosaik. Dengan demikian, dia menduga
bahwa penyebab penyakit mosaik daun ini adalah bakteri yang sangat
kecil. Eksperimen M. Beijerinck dari Belanda mendukung teori
Iwanovski. Eksperimen yang dilakukan adalah eksperimen berjenjang
terhadap penyakit mosaik tembakau. Dia juga berkesimpulan bahwa
penyebab penyakit mosaik daun adalah bakteri patogen yang berukuran
sangat kecil dan mampu berkembang biak.
Pada tahun 1935 kesimpulan Iwanovski dan M. Beijerink
digugurkan oleh Wendell M. Stanley, ilmuwan Amerika Serikat. Dia
berpendapat bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh virus.
Wendell mengisolasi dan mengkristalkan virus. Dia berpendapat bahwa
virus bukan sel karena dapat dikristalkan. Virus merupakan peralihan
antara benda hidup dan tak hidup. Virus tidak sama dengan bakteri
karena jika kristal virus ini disuntikkan ke dalam tanaman tembakau
yang sehat, virus akan aktif kembali dan melakukan penggandaan
sehingga menyebabkan penyakit.
Mulai saat itu, orang menjadi tahu bahwa penyebab penyakit yang
menyerang tembakau bukanlah bakteri patogen, tetapi virus yang sering
disebut dengan virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus atau
TMV).
Setelah kalian mengetahui keganasan virus, sekarang pasti kalian
juga bertanya, ”Ciri-ciri apa yang dimiliki virus? Bagaimana cara
hidupnya? Bagaimana reproduksinya? Apakah virus hanya dapat
merugikan manusia?” Nah, sekarang marilah kita pelajari secara bertahap.
A. Ciri-Ciri Virus
Virus mempunyai sifat-sifat yang membedakannya dari mikroorganisme yang lain, yaitu:
1. dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau
RNA saja;
2. dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat;
3. berukuran sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron;
4. virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar
sel-sel hidup, dapat dikatakan virus bukanlah makhluk hidup yang
mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup
untuk memperbanyak diri;
5. multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes;
6. dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan
kembali.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Jelaskan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti tentang virus!
Sebutkan ciri-ciri virus!
Bandingkan ukuran tubuh virus dan bakteri!
Bagaimana hasil eksperimen dari Wendell M. Stanly? Jelaskan!
Apakah virus dapat hidup di alam bebas? Jelaskan!
B. Struktur Virus
1. Bentuk Virus
Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan
dapat juga berbentuk bulat.
Virus memiliki struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri
dari materi genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh suatu
protein pelindung yang disebut kapsid. Kapsid dibangun oleh subunitsubunit yang identik satu sama lain yang disebut kapsomer. Bentuk
kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat dapat mengkristal.
Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, dapat
pula dilengkapi oleh sampul atau envelope dari lipoprotein (lipid dan
protein). Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari
sel inang virus. Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh
pembungkus protein disebut partikel virus atau virion
virion.
Virus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak memiliki
sitoplasma dan organel sel tidak melakukan metabolisme serta berukuran
sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki struktur sel.
virus cacar virus herpes virus mosaik
tembakau
virus influenza
virus
polio
virus
adenovirus
virus
gondong
virus HIV-1
1 mikrometer (Pm)
Gambar 3.3 Bermacam-macam bentuk virus
(Sumber: Mikrobiologi Umum, 1994)
2. Bagian Tubuh Virus
Bentuk virus (bakteriofag) terdiri dari kepala, selubung, dan ekor.
Kepala berbentuk heksagonal, terdiri dari kapsomer yang mengelilingi
DNA-nya. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
Virus
51
Selubung ekor berfungsi sebagai penginfeksi. Serabut-serabut ekor
terdapat di dasar selubung ekor, berfungsi sebagai penerima rangsang.
Selain virus influenza, inti virus hanya terdiri dari satu rangkaian
asam nukleat. Satu rangkaian asam nukleat mengandung 3.500 sampai
600.000 nukleotida. Deoxyribonucleid Acid (DNA) dan Ribonucleid
Acid (RNA) adalah substansi genetik yang membawa kode pewarisan
sifat virus. Berdasarkan penyusun intinya, virus dibedakan menjadi virus
DNA dan virus RNA. Contoh virus DNA adalah virus cacar. Contoh
virus RNA adalah virus influenza dan HIV.
3. Ukuran Virus
Virus berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron. Ukuran virus sekitar 20 – 300
milimikron, jauh lebih kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10 mikron.
Untuk membuktikan bahwa ukuran virus sangat kecil, Iwanovski
dan M. Beijerinck melakukan eksperimen dengan penyaringan. Ternyata
virus tetap lolos dari saringan keramik, serangkan bakteri tersaring
karena ukurannya lebih besar daripada virus.
kepala dengan
DNA
kepala
Latihan
kerah ”misal”
1.
2.
3.
serabut
ekor
ekor
selubung
4.
5.
Tugas
piringan dasar
Gambar 3.4 Struktur virus
bakterifag T2 (Sumber: Encarta
Encyclopedia, 2006)
Apa perbedaan antara virus dan sel?
Berdasarkan inti virusnya, virus dibedakan menjadi berapa macam?
Sebutkan!
Apakah yang disebut dengan kaspid dan kapsomer? Apa perbedaan
keduanya?
Sebutkan bentuk-bentuk virus dan berilah contohnya!
Apa yang dimaksud dengan virion? Jelaskan!
Buatlah kelompok, masing-masing tiga orang anggota. Desainlah
sebuah virus T yang dibuat dari baut, mur, dan kawat. Bagian kepala
buatlah dari karet penghapus. Setelah terbentuk, diskusikan dengan
anggota kelompokmu tentang bagian-bagian penyusun tubuh virus T!
C. Cara Hidup Virus
Virus tidak dapat berdiri sendiri atau hidup bebas di alam ini. Virus
hidup secara parasit pada bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia.
Virus Bakteri
Tidak ada satu bakteri pun yang tidak mengandung virus. Virus
yang menginfeksi bakteri adalah bakteriofag. Bakteriofag dapat
berkembang cepat sehingga dalam waktu yang singkat dapat
menghancurkan sejumlah bakteri. Bakteriofag memiliki inti asam nukleat
berbentuk DNA ganda berpilin atau tunggal berpilin atau RNA rantai
tunggal. Contoh bakteriofag adalah E. coli.
1.
Virus Tumbuh-tumbuhan
Sebagian besar penyakit pada tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh
virus. Serangan virus ini dapat mengakibatkan kerugian secara ekonomi
yang sangat besar, misalnya, virus yang menyerang tanaman kentang
dan tembakau.
2.
52
Biologi Kelas X
Bahan genetik dari virus tumbuh-tumbuhan adalah RNA. Virus ini
dapat memasuki bagian dalam sel secara aktif atau dapat melalui cedera,
misalnya, cedera akibat gosokan pada daun. Di alam virus ditularkan
secara kontak langsung atau melalui vektor. Sejumlah besar virus dapat
juga ditularkan melalui serangga. Virus sering memperbanyak diri di dalam
saluran pencernaan serangga (virus persisten). Virus dapat menginfeksi
tumbuhan lain setelah terjadi masa inkubasi di dalam serangga. Sementara
itu, virus yang tidak persisten dapat ditularkan melalui gigitan serangga
secara langsung.
Virus Patogen pada Hewan
Bahan genetik virus hewan adalah DNA ganda berpilin atau RNA
polinukleotida tunggal. Virus dapat menimbulkan penyakit rabies (anjing
gila), sampar pada ayam, ebola pada kera, dan penyakit kuku pada
ternak. Virus ini dapat ditularkan secara kontak langsung atau melalui
perantara serangga. Untuk penelitiannya, diperlukan hewan percobaan
atau telur ayam yang sudah dierami. Selain itu, virus juga dapat diperbanyak dengan kultur jaringan. Perbanyakan ini dapat dilakukan di
laboratorium.
3.
Virus yang Menyerang Manusia
Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air, cacar,
campak, influenza, polio, mata belek, hepatitis, demam berdarah, diare,
HIV AIDS, dan virus AI. Virus pada manusia dapat ditularkan secara
kontak langsung maupun tidak langsung. Mata belek, influenza, dan cacar
dapat ditularkan secara kontak langsung atau lewat udara. Hepatitis
dan polio dapat ditularkan melalui air sumur yang tercemar dan sendok
atau piring bekas penderita ataupun keringat penderita. Demam berdarah
dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Sementara itu,
virus HIV AIDS dapat ditularkan melalui jarum suntik, air ludah, transfusi
darah, air susu, plasenta ibu hamil pada janinnya, hubungan kelamin,
serta cairan vagina dan sperma.
4.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah virus dapat hidup tanpa bantuan sel inang? Jelaskan!
Apakah yang dimaksud dengan virus bakteri?
Apa pula yang dimaksud dengan virus tumbuhan, virus patogen
untuk hewan, dan virus yang menginfeksi manusia?
Apakah virus termasuk benda hidup atau benda mati? Jelaskan!
Apakah kamu atau anggota keluargamu pernah tertular virus? Virus
apakah itu? Apa penyebabnya? Jelaskan!
D. Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus)
Virus bukanlah sel yang dapat berkembang biak sendiri. Cara
berkembang biak virus berbeda dengan makhluk hidup lain. Virus tidak
mampu memperbanyak diri di luar sel-sel hidup sehingga dikatakan
bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang dapat hidup mandiri. Virus
selalu memanfaatkan sel-sel hidup sebagai inang untuk memperbanyak
dirinya. Replikasi terjadi di dalam sel inang. Untuk dapat mereplikasi
asam nukleat dan mensintesis protein selubungnya, virus bergantung pada
sel-sel inang. Replikasi ini menyebabkan rusaknya sel inang. Setelah itu,
virus akan keluar dari sel inang. Di luar sel inang, virus disebut sebagai
partikel virus yang disebut virion.
Virus
53
Ada beberapa tahapan dalam replikasi virus, yaitu tahap adsorpsi
(penempelan) virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam inti ke
dalam sel inang, tahap sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan
tahap litik (pemecahan sel inang).
Berdasarkan tahapan tersebut, siklus hidup virus dapat dibedakan
lagi menjadi siklus litik dan siklus lisogenik.
1. Siklus Litik
(a) adsorpsi
(b) injeksi
(c) sintesis
(pembentukan)
Replikasi virus dalam sel inang merupakan peristiwa yang sangat
kompleks, tahap demi tahap dari proses sintesis, mulai dari terinfeksinya
sel inang sampai pembebasan partikel-partikel virus.
Seperti virus lain, bakteriofag tidak dapat bergerak. Jika suspensi
bakteriofag bebas bercampur dengan suspensi bakteri, akan terjadi
persinggungan kebetulan yang menyebabkan bakteriofag teradsorpsi
pada permukaan bakteri. Selanjutnya, DNA bakteriofag terinjeksi ke
dalam bakteri. Setelah beberapa waktu, terjadilah lisis sel-sel inang yang
ditandai dengan pembebasan bakteriofag bentukan, kemudian baru ke
dalam medium suspensi.
a.
(d) perakitan
(e) litik
Keterangan:
=
=
=
=
=
selubung protein
asam nukleat virus
kromosom bakteri
serabut ekor
ekor
Gambar 3.5 Replikasi virus
secara litik
(Sumber: Pelczar,M.J., dan
Chan., 1986)
Tahap Adsorpsi
Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri.
Virus hanya menempel pada dinding sel yang mengandung protein khusus
yang dapat ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada dinding
sel disebabkan oleh adanya reseptor pada ujung serabut ekor. Setelah
menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim yang dapat
menghancurkan atau membuat lubang pada sel inang.
Tahap Injeksi
Proses injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan
lempeng ujung, kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga ke
dalam sel bakteri. Pada peristiwa ini, asam nukleat masuk ke dalam
sel, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar sel bakteri.
Jika sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan tidak berguna
lagi.
b.
Tahap Sintesis (Pembentukan)
Virus tidak dapat melakukan sintesis sendiri, tetapi virus akan
melakukan sintesis dengan menggunakan sel inangnya. Setelah asam
nukleat disuntikan ke dalam sel inang, segera menimbulkan perubahanperubahan besar pada metabolisme sel yang terinfeksi (sel inang atau
bakteri). Enzim penghancur yang dihasilkan oleh virus akan
menghancurkan DNA bakteri yang menyebabkan sintesis DNA bakteri
terhenti. Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang kemudian
mengendalikan kehidupannya. Dengan fasilitas dari DNA bakteri yang
sudah tidak berdaya, DNA virus akan mereplikasi diri berulang kali
dengan jalan mengopi diri dalam jumlah yang sangat banyak. Sintesis
DNA virus dan protein terbentuk atas kerugian sintesis bakteri yang
telah rusak. DNA virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis DNA
dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.
c.
Tahap Perakitan
Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara
kepala, ekor, dan serabut ekor akan mengalami proses perakitan
menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah selesai
d.
54
Biologi Kelas X
terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses ini dapat menghasilkan virus
sejumlah 100 200 buah.
Tahap Litik
Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan
pecah dan diikuti oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk
mencari sel-sel inang yang baru. Pemecahan sel-sel bakteri secara
eksplosif dapat diamati dengan mikroskop lapangan gelap. Jangka waktu
yang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang dibebaskan sangat
bervariasi, tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi lingkungan.
e.
2. Siklus Lisogenik
(b)
(c) – (e)
Virus lambda dapat melakukan siklus litik, tetapi kadang-kadang
juga melakukan siklus lisogenik. Pada siklus lisogenik, tahap yang dilalui
lebih banyak daripada siklus litik. Tahap adsorpsi dan tahap injeksi sama
dengan siklus litik. Akan tetapi, sebelum tahap sistesis, terlebih dahulu
virus melewati tahap penggabungan dan tahap pembelahan. Kemudian,
dilanjutkan dengan tahap perakitan dan tahap litik.
Tahap Adsorpsi dan Tahap Injeksi
Tahap adsorpsi dan tahap injeksi pada siklus lisogenik sama seperti
tahap adsorpsi dan tahap injeksi siklus litik.
a.
Tahap Penggabungan
Tahap ini adalah tahap ketika DNA virus masuk ke dalam tubuh
bakteri dan terjadinya penggabungan antara DNA bakteri dan DNA
virus. Proses ini terjadi ketika DNA yang berbentuk kalung tak berujung
pangkal terputus dan DNA virus menyisip di antara DNA bakteri yang
terputus tadi. Kemudian, terbentuklah rangkaian DNA yang utuh yang
telah terinfeksi atau tersisipi DNA virus.
b.
(f)
Tahap Pembelahan
DNA virus telah tersambung dengan DNA bakteri. DNA virus tidak
dapat bergerak atau disebut sebagai profag. Karena bergabung dengan
DNA bakteri, ketika DNA bakteri melakukan replikasi selnya secara
langsung, profag juga melakukan replikasi. Demikian juga ketika sel
bakteri mengalami pembelahan, secara langsung dua anak sel bakteri
yang mengandung profag tersebut juga ikut mengalami pembelahan.
Dengan kata lain, jumlah profag sama dengan jumlah sel bakteri
inangnya.
c.
Keterangan:
=
=
=
virus infektan
(bakteriofaq)
asam nukleat virus
kromosom bakteri
Gambar 3.6 Replikasi virus
secara lisogenik
(Sumber: Pelczar,M.J. dan Chan,
1986)
Tahap Sintesis
Pada kondisi lingkungan tertentu, profag menjadi aktif. Profag dapat
saja memisahkan diri dengan DNA bakteri dan merusak DNA bakteri.
Kemudian menggantikan peran DNA bakteri dengan DNA virus untuk
sistesis protein yang berfungsi sebagai kapsid bagi virus-virus baru dan
replikasi DNA.
d.
Tahap Perakitan
Pada tahap ini, terjadi perakitan kapsid-kapsid virus yang utuh
sebagai selubung virus. Setelah kapsid virus utuh, diisi dengan DNA
hasil replikasi, terjadilah virus-virus baru.
e.
f.
Tahap Litik
Tahap ini sama dengan tahap litik pada siklus litik saat dinding
bakteri akan pecah dan virus baru berhamburan keluar. Virus baru ini
Virus
55
selanjutnya akan menyerang bakteri yang lain. Begitu seterusnya, virus
akan mengalami siklus litik atau lisogenik.
Berdasarkan asam intinya, replikasi virus dapat dibedakan menjadi
virus yang berasam inti DNA dan virus yang berasam inti RNA.
1) Virus dengan Asam Inti DNA
Virus ini menginfeksi sel inang dan memperbanyak diri menjadi
beberapa DNA. Beberapa DNA virus mengalami transkripsi menjadi
mRNA penghasil selubung protein virus. mRNA menghasilkan enzim
yang dapat menghancurkan dinding sel inang. Hancurnya sel inang
menjadikan virus-virus baru berhamburan keluar dan virus-virus baru
ini siap menginfeksi sel-sel inang lain. Contoh virus berasam inti DNA
adalah virus cacar, virus herpes, dan bakteriofag.
2) Virus dengan Asam Inti RNA
Contohnya adalah virus AIDS. RNA virus AIDS menginfeksi sel
inang, lalu melakukan penerjemahan balik membentuk RNA-DNA baru
dan membentuk DNA virus. Selanjutnya, DNA virus masuk ke dalam
inti sel inang yang menyebabkan DNA inang mengandung DNA virus.
DNA virus membentuk mRNA dari inti. RNA virus membentuk protein
virus di dalam sitoplasma sel inang. RNA virus dan protein virus akhirnya
bergabung membentuk HIV.
Latihan
1.
2.
3.
Sebutkan tahap-tahap apa sajakah yang dilewati pada siklus litik!
Sebutkan tahap-tahap yang dilewati pada siklus lisogenik!
Berdasarkan jenis asam nukleatnya, replikasi virus dapat dibedakan
menjadi dua. Sebutkan!
Tugas
Untuk lebih memahami perbedaan kedua siklus di atas, isilah tabel
perbedaan di bawah ini!
Tabel 3.1 Perbedaan Fase Litik dan Fase Lisogenik
No.
Faktor Pembeda
Siklus Litik
Siklus Lisogenik
1.
2.
3.
4.
Urutan tahapnya
Keadaan akhir bakteri
Jumlah virus baru
Hubungan DNA virus dan DNA
bakteri. DNA virus mengambil
alih fungsi DNA bakteri
5. Contoh virus: virus lambda
E. Peran Virus dalam Kehidupan
1. Virus yang Menguntungkan
DNA sebagai pembawa materi genetik dapat mengubah sifat
makhluk hidup. Dalam siklus lisogenik, penggabungan DNA bakteri dan
DNA virus menjadikan DNA bakteri mengandung DNA virus.
Pada saat DNA virus aktif dan DNA bakteri hancur, sebagian
DNA bakteri tidak hancur sehingga sebagian DNA virus tetap membawa gen bakteri. Jika di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri
56
Biologi Kelas X
Gambar 3.7 Seorang anak
sedang diimunisasi
(Sumber: www.bbc.co.uk)
A dan DNA virus tersebut menginfeksi bakteri B, di dalam bakteri B
mengandung DNA virus dan DNA bakteri A. Dengan demikian, sebagian
sifat bakteri A dapat dimiliki oleh bakteri B. Berdasarkan teori di atas,
virus dapat berperan dalam berbagai hal.
a. Memproduksi Vaksin
Vaksin merupakan patogen yang telah dilemahkan sehingga tidak
berbahaya jika menyerang manusia. Ada beberapa virus yang
dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin. Jika telah diberi vaksin, tubuh
manusia akan dapat memproduksi antibodi sehingga jika sewaktu-waktu
terserang patogen yang sebenarnya, tubuh manusia tersebut telah kebal
karena di dalam tubuhnya telah diproduksi antibodi patogen tersebut.
b . Membuat Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan
gen yang mempunyai sifat menguntungkan sehingga jika virus menginfeksi
bakteri, di dalam sel bakteri tersebut terkandung gen yang
menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang
dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA
manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan
mengandung gen manusia penghasil antitoksin. Jadi, yang mulanya gen
bakteri tidak mengandung antitoksin manusia, sekarang mampu
memproduksi antitoksin manusia.
Pembelahan akan terus-menerus dilakukan oleh bakteri. Setiap
bakteri baru dipastikan mengandung antitoksin yang dihasilkan oleh
DNA manusia. Antitoksin dapat dipisahkan dan dimanfaatkan untuk
pelawan penyakit pada manusia. Dengan rekayasa genetik, dapat
dikatakan bahwa virus dapat dimanfaatkan sebagai perantara gen
manusia atau gen makhluk hidup lainnya untuk masuk ke dalam sel
bakteri agar sel bakteri tersebut membawa sifat gen manusia atau gen
makhluk hidup lain.
c. Melemahkan Bakteri
Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang
menguntungkan. Jika DNA virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri
patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau tidak berbahaya.
2. Virus yang Merugikan
Gambar 3.8 Virus Influenza
(Sumber: www.coloradoallergy.
com dan www.voqelqrippe.
bbraun.de)
Virus dapat menyebabkan beberapa penyakit pada tubuh manusia.
Serangan virus ini dapat merugikan manusia. Beberapa penyakit yang
disebabkan oleh virus adalah influenza, pilek, cacar, polio, herpes, rabies,
gondong, mata belek, ebola, kanker, cacar air, hepatitis, dan demam
berdarah.
a . Influenza
Virus influenza berbentuk bulat. Pernahkah kalian terserang virus
inluenza? Tanda-tanda orang yang terkena virus influenza adalah
timbulnya ingus, suhu badan meningkat, demam, nyeri otot, dan nafsu
makan menurun. Virus ini menyerang bagian atas saluran pernapasan.
Ada sekitar 190 macam virus penyebab influenza. Karena macamnya
yang banyak, jika seseorang telah sembuh dari serangan virus influenza,
ada kemungkinan terserang lagi oleh virus influenza yang berbeda.
Virus ini dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh,
mengusahakan tubuh tetap sehat, olahraga yang cukup, dan banyak
mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C.
Virus
57
Cacar
Virus cacar berbentuk seperti bata yang berlapis dua membran.
Virus cacar terdiri atas inti yang berisi DNA pita rangkap yang mengandung protein. Virus cacar tahan terhadap kekeringan sehingga mempunyai daya tular yang tinggi.
Cacar dapat menyerang tubuh manusia. Virus cacar menginfeksi
manusia melalui saluran pernapasan bagian atas dan menyebar melalui
darah. Akhirnya, virus diam di dalam kulit dan menimbulkan gelembunggelembung kecil dan datar. Setelah pecah, akan menimbulkan bopeng
pada tubuh dan wajah. Masa inkubasi virus ini adalah 12 – 16 hari.
Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini adalah suhu badan terasa
panas dingin, demam, lesu, menggigil, sakit kepala, dan sakit punggung.
Penularan penyakit cacar dapat melalui kontak langsung dengan sumber
infeksi, sekresi hidung, mulut, dan benda yang telah terkontaminasi oleh
virus, seperti handuk, washlap, selimut, baju, dan seprai.
Untuk mencegah terjalar atau terjangkit penyakit cacar, dapat
dilakukan dengan pemberian vaksin cacar. Vaksinasi aktif ini dapat
menginduksi antibodi dalam serum dan memberi imunitas terhadap
penyakit cacar yang sebenarnya.
b.
Polio
Virus polio sering menyerang anak-anak. Gejala yang ditimbulkan
adalah demam tinggi, mengantuk, tenggorokan sakit, mual, muntah, sakit
kepala, serta tulang belakang dan tulang leher terasa kaku.
Jika virus ini menyerang selaput otak dan merusak sel saraf otak
depan, akan menyebabkan kelumpuhan. Sumber virus berada dalam
saluran usus penderita polio. Virus dapat ditularkan melalui feses orang
yang telah terserang polio. Jika makanan yang telah terkontaminasi kita
makan, kita akan tertular. Selain itu, dapat juga ditularkan melalui infeksi
saluran pernapasan. Masa inkubasinya antara 3 – 35 hari atau 7 – 14
hari.
Polio dapat dicegah dengan pemberian vaksin polio. Vaksin polio
ini terdiri atas vaksin salk dan sabin. Vaksin salk bertugas mengaktifkan
produksi antibodi dalam serum, sedangkan vaksin sabin mengandung
virus polio yang sudah dilemahkan.
c.
Gambar 3.9 Virus polio
(Sumber: www.npspindia.com)
Herpes Zoster
Herpes zoster disebabkan oleh serangan virus Varisela yang
menyerang saraf sensoris. Herpes ini biasa disebut dengan cacar air.
Pada anak-anak, cacar air merupakan penyakit yang ringan, tetapi pada
orang dewasa, serangan virus ini dapat mengakibatkan kematian. Gejala
yang ditimbulkan oleh serangan virus ini adalah demam dan timbul
gelembung kulit yang datar.
Varisela menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, kemudian
menyebar melalui darah dan berhenti di dalam kulit. Masa inkubasinya
adalah 14 – 16 hari.
Infeksi oleh virus ini hanya terjadi di sepanjang saraf sensoris yang
terinfeksi. Jika virus ini menginfeksi sumsum tulang belakang, akan
menyebabkan kelumpuhan, tetapi dalam 2 – 4 minggu dapat
disembuhkan.
Agar tidak terinfeksi virus ini lagi, kita harus menjaga tubuh agar
tetap fit. Virus ini akan aktif kembali jika daya tahan tubuh kita menurun.
d.
58
Biologi Kelas X
Rabies
Rabies atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus rabies yang
menyerang sistem saraf pusat penderita.
Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas,
seperti anjing, serigala, dan kucing. Penularannya dapat melalui gigitan
dari hewan yang telah terinfeksi. Masa inkubasinya adalah 10 – 14
hari. Virus rabies juga dapat menginfeksi manusia. Gejala yang
ditimbulkan adalah hirdopobia (takut air), sakit kepala, tertawa tanpa
sebab, lesu, demam, gugup, dan lumpuh. Pengobatan penyakit rabies
dapat dilakukan dengan pemberian vaksin rabies.
e.
Gondong
Penyebab gondong adalah serangan virus RNA yang menginfeksi
otak, kelenjar parotid, pankreas, dan jantung.
Biasanya, infeksi pada kelenjar parotid menyebabkan bengkak di
belakang telinga. Orang yang pernah terserang virus ini akan memiliki
kekebalan terhadap gondong.
f.
Mata Belek
Virus belek menyerang mata. Virus belek mengakibatkan rasa sakit,
mata merah, bengkak, mengeluarkan air mata, dan mengeluarkan kotoran
mata yang banyak.
g.
Ebola
Virus ebola hanya menyerang manusia dan kera. Awalnya virus
ebola menyerang sel darah putih makrofag dan fibroblas. Setelah itu,
virus menyebar ke seluruh jaringan tubuh dan jaringan ikat di bawahnya.
Setelah 7 hari, penderita akan mengalami pendarahan di dalam tubuh
dan menderita kerusakan ginjal dan hati. Keadaan ini menimbulkan
demam, sakit kepala, dan lelah sekali. Selanjutnya, penderita ebola akan
mengalami penggumpalan darah dan pendarahan, baik di dalam maupun
di luar tubuh. Jika sudah terjadi demikian, kemungkinan hidup tidak ada
lagi.
h.
Gambar 3.10 Virus Ebola
(Sumber:
www.scottcamazine.com)
Kanker
Kanker juga dapat disebabkan oleh virus. Virus yang menginfeksi
akan mengalami pembelahan sel yang tidak ada hentinya sehingga dapat
memicu timbulnya kanker.
i.
Demam Berdarah (DB)
Penyebab penyakit demam berdarah adalah infeksi virus Dengue.
Virus ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Infeksi virus Dengue menyebabkan turunnya jumlah trombosit
(pembeku darah) dalam tubuh penderita. Penderita yang telah parah
akan mengalami pendarahan pada organ-organ tubuh yang berakibat
pada kematian.
Gejala awal yang sering timbul dari penderita DB adalah demam
tinggi, timbul bercak merah, terutama pada lekukan tubuh, mimisan,
dan sakit kepala, kadang-kadang disertai mual dan muntah.
j.
Herpes Genitalis
Berbeda dengan dua penyakit kelamin yang disebabkan oleh
bakteri. Herpes genetalis disebabkan oleh virus Herpes simpleks. Rasa
gatal dan sakit di daerah kelamin menyebabkan penderita menggaruk
bagian yang terasa gatal tersebut. Bekas garukan berupa lepuhan-lepuhan
k.
Gambar 3.11 Virus Herpes
(Sumber: www.hipusa.com)
Virus
59
kecil berair dan jika digaruk lagi, akan menimbulkan luka terbuka atau
infeksi.
Hepatitis A, B, dan C
Hepatitis disebabkan oleh serangan virus yang menginfeksi hati.
Biasanya, penyakit yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui
udara, jarum suntik, makanan dan minuman, serta transfusi darah.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan
dan kebersihan makanan di lingkungan hidup kita.
Hepatitis A. Penularannya melalui mulut, makanan, dan minuman.
Hepatitis A merupakan infeksi kronis yang dapat disembuhkan dengan
pemberian antibodi dan vaksin.
Hepatitis B. Penularannya melalui cairan tubuh, transfusi darah,
dan bawaan lahir yang diturunkan oleh ibunya. Penyakit ini ada yang
dapat disembuhkan dengan pemberian antibodi dan vaksin, tetapi ada
juga yang berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.
Hepatitis C. Tidak terdapat gejala pada penyakit ini, tetapi setelah
beberapa puluh tahun, baru terditeksi sehingga biasanya kondisi penderita
sudah parah. Belum ada vaksin yang dapat menyembuhkannya.
Pemberian interferon hanya dapat menghambat perkembangbiakan virus.
l.
Gambar 3.12 Virus AIDS
(Sumber:
www.armageddononline. org)
60
Biologi Kelas X
m. A I D S
Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
disebabkan oleh adanya infeksi virus Human Immunodeficiency Virus
(HIV). Virus HIV dapat merusak sistem kekebalan tubuh.
Kerusakan sistem jaringan tubuh ini bersifat permanen sehingga tidak
dapat melindungi tubuh dari infeksi atau jenis kanker tertentu lainnya.
Serangan virus HIV dapat menimbulkan kematian. Sampai sekarang
penyakit ini belum ada obatnya.
Penyakit AIDS tidak ditularkan melalui kontak biasa. Penyakit
AIDS ditularkan melalui hubungan seksual, kontak dengan darah yang
tercemar HIV (transfusi darah), dan melalui jarum suntik atau alat
kedokteran lainnya yang tercemar HIV.
Seseorang yang dalam tubuhnya terdapat virus AIDS akan terlihat
sehat atau merasa sehat, tetapi sebenarnya keadaan ini sangat menular
dan berbahaya bagi orang lain. Seorang perempuan yang terinfeksi HIV
dapat menularkannya kepada janin yang dikandungnya. Gejala-gejala
orang yang terinfeksi HIV AIDS adalah:
1) mengeluarkan banyak keringat pada malam hari;
2) terus-menerus merasa lelah tanpa sebab yang jelas;
3) sakit kepala berkepanjangan;
4) batuk kering;
5) sering merasa sulit bernapas;
6) diare kronis;
7) selama beberapa minggu suhu badan di atas 38 °C;
8) pembengkakan kelenjar limfe dalam tiga bulan atau lebih.
Sampai saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit
AIDS. Satu-satunya harapan untuk mengontrol AIDS hanyalah melalui
pendidikan dan mengubah perilaku manusia. Untuk mencegah meluasnya
HIV AIDS, penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya HIV AIDS terhadap
masyarakat terutama para remaja dan penyaringan atau survei terhadap
kelompok risiko tinggi perlu dilakukan berdasarkan ketentuan yang
normal. Selain itu, karena HIV AIDS merupakan penyakit kelamin yang
lazimnya ditularkan melalui hubungan seksual. Cara untuk mencegah
tertularnya penyakit ini adalah tidak melakukan hubungan seksual secara
bebas atau berganti-ganti pasangan seks di luar nikah.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah penyebab penyakit AIDS? Bagaimana pencegahannya?
Apakah penyakit hepatitis dapat disembuhkan? Bagaimana cara
mencegahnya? Jelaskan!
Bagaimana virus dapat melemahkan bakteri? Jelaskan!
Apa manfaat yang dapat diambil oleh manusia dari virus? Jelaskan!
Bagaimana cara mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus?
Jelaskan!
Tugas
1.
2.
Buatlah poster tentang bahaya, penularan, dan pencegahan flu
burung atau AIDS. Tempelkan poster itu pada papan pengumuman
sekolah. Mintalah guru biologi kalian untuk menilai poster yang
kalian buat!
Untuh menambah wawasan kalian, cari informasi mengenai macammacam vaksin yang telah ditemukan! Kemudian, lengkapilah tabel
di bawah ini! Kerjakan di buku tugas kalian!
Tabel 3.2 Beberapa Penyakit Manusia karena Virus
Nama Penyakit
Pilek
Hepatitis
Campak
Campak jerman (Rubella)
Pnemonia atypical
Demam Ebola
Penyakit gondong
Smallpox Rabies
Demam berdarah
Demam kuning
Acquired Imunodeficiency Syndrom
Herpes
Poliomelitis Encephalis
Virus Penyebab
Influenza
Info Kesehatan
Virus AI (Avian Influenza)
Dibawa Unggas Liar
Isu flu burung dan ditemukannya virus Avian Influenza (AI) di
sebagian wilayah Semarang membuat dokter hewan senior, drh.
Dwi Yanni L., memberi penjelasan tentang flu burung. Menurutnya,
AI merupakan jenis virus yang tidak menimbulkan sakit pada unggas
liar dan unggas air.
Secara alamiah, unggas liar dan unggas air membawa virus
ini. Menurutnya, virus ini diketahui efeknya setelah menular pada
unggas yang mengalami domestifikasi (dipelihara).
Virus
61
Penularan dapat melalui bersin atau kotoran yang mencemari
alat, daun, buah, atau apa pun yang sempat bersentuhan dengannya.
Unggas domestik tidak biasa bersinggungan dengan virus AI sehingga
unggas ini langsung menunjukkan gejala sakit ketika terserang virus
ini.
Virus H5N1 merupakan virus yang memiliki komposisi protein
H (Heneoglutinin) dan memiliki 16 tipe serta N (Neuraminidate)
dengan 9 tipe yang biasa menyerang, seperti flu biasa.
Flu yang sering menyerang manusia jenis virusnya adalah H1,
H2, atau H3. Virus H5, H7, dan H9 biasanya menyerang unggas air,
sedangkan virus H lainnya biasanya menyerang hewan lain, seperti
babi dan kuda.
Penyerangan virus H5 pada tubuh manusia mengakibatkan
mereka tidak tahan dan mengalami gejala sakit yang serius, seperti
panas tinggi, tenggorokan sakit, kejang, dan sesak napas. Inilah yang
menyebabkan penderita mengalami kematian.
Langkah yang diambil dengan pengandangan unggas harus
disertai dengan langkah vaksinasi. Dengan pemberian vaksin, unggas
yang memang terinfeksi dibiarkan mati dan yang tidak terinfeksi
menjadi lebih kuat atau kebal.
(Sumber: Koran Sore Wawasan,
Kamis Pon, 2 Maret 2006)
Rangkuman
1.
2.
3.
4.
62
Biologi Kelas X
Ciri-ciri yang dimiliki virus:
a. dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau
RNA saja;
b. hanya diperlukan asam nukleat dalam proses reproduksinya;
c. virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di
luar sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah
makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup yang
memanfaatkan sel-sel hidup untuk memperbanyak diri;
d. multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes;
e. dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan
kembali.
a. Virus dapat berbentuk seperti batang, oval, bulat, dan huruf T.
b. Ukuran virus sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron.
c. Virus berbeda dengan sel karena tidak memiliki membran sel,
sitoplasma, organel sel, dan sistem metabolisme tubuh.
a. Cara hidup virus adalah sebagai parasit di dalam sel inang dengan
cara menginfeksi sel tumbuhan, hewan, manusia, dan bakteri.
b. Virus tumbuh-tumbuhan, antara lain, virus kentang dan virus
mosaik tembakau.
c. Virus bakteri, antara lain, bakteriofag.
d. Virus patogen untuk hewan, antara lain, virus rabies, virus sampar
ayam, dan virus penyakit kuku ternak.
e. Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air, influenza, mata belek, ebola, polio, hepatitis, demam berdarah, flu
burung, HIV AIDS, dan kanker.
a. Replikasi virus terjadi di dalam sel inang, dapat melalui siklus litik
atau siklus lisogenik.
b.
c.
5.
a.
b.
c.
d.
Siklus litik melalui lima tahapan, yaitu tahap adsorpsi, injeksi,
sistesis, perakitan, dan litik.
Siklus lisogenik melalui tujuh tahapan, yaitu tahap adsorpsi, injeksi,
penggabungan, pembelahan, sistesis, perakitan, dan litik.
Peran virus bagi manusia ada yang menguntungkan dan ada yang
merugikan.
Virus yang menguntungkan dapat dimanfaatkan untuk membuat
antibodi, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin.
Virus yang merugikan dapat menyebabkan manusia, hewan, dan
tumbuhan terserang penyakit.
Belum ditemukan obat untuk penyakit yang disebabkan oleh
virus. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara tidak berinteraksi
langsung dengan penderita dan pemberian vaksin dan imunisasi
untuk memperoleh kekebalan.
Istilah Penting
Adsorpsi
Bakteriofag
Kapsid
Lisogenik
Replikasi
Virion
Antitoksin
Injeksi
Litik
Patogen
Vaksin
Refleksi Diri
1. Setelah mempelajari materi tentang virus, apakah kalian tidak
menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat menguasai
tentang:
a. deskripsi ciri-ciri, struktur, dan replikasi virus;
b. manfaat dan bahaya virus;
c. penularan dan pencegahan beberapa penyakit yang disebabkan
oleh virus?
2. Dari materi tentang virus, bagian mana yang paling kalian sukai?
Mengapa?
Kata Kunci
virus
ciri-ciri virus
struktur virus
cara hidup virus
replikasi hidup virus
Uji Kompetensi
I.
Pilih salah satu jawaban yang benar!
1.
Virus tidak dapat masuk dalam kelompok makhluk hidup karena
....
a. virus dapat dikristalkan
b. virus dapat melakukan pembuahan
c. virus dapat menularkan penyakit
d. virus dapat bergerak
e. virus dapat berkembang biak
Virus
63
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
64
Biologi Kelas X
Ukuran virus sangat kecil, yaitu ....
a. 10 milimikron
d. 200 – 3000 milimikron
b. 20 – 300 milimikron
e. <10 milimikron
c. 1 – 3 milimikron
Virus tersusun atas selubung protein yang disebut ....
a. virion
d. partikel virus
b. vaksin
e. hospes
c. kapsid
Virus mengambil alih fungsi DNA bakteri. Tujuan tindakan virus
ini adalah ....
a. melipatgandakan bakteri
b. mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang
baru
c. agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan
pembelahan sel
d. untuk membuat bakteri hancur
e. untuk mengaktifkan inti sel bakteri hingga dapat memproduksi
enzim baru
Bagian yang tidak dimiliki oleh virus adalah ....
a. selubung protein
d. organel sel
b. membran sel
e. inti sel
c. sitoplasma
Virus yang menginfeksi bakteri disebut ....
a. mikrobakteri
d. makrobakteri
b. bakteriofag
e. mikroprofag
c. profag
Virus hanya dapat hidup secara parasit sehingga untuk memelihara
virus harus digunakan medium berupa ....
a. air kelapa
d. daging dan kaldu
b. agar
e. embrio ayam
c. agar campur kentang
Ekor virus menempel pada dinding bakteri terjadi pada tahap ....
a. sintesis
d. adsorpsi
b. injeksi
e. melebur
c. perakitan
Tahap pembentukan disebut juga sebagai tahap ....
a. sintesis
d. adsorpsi
b. injeksi
e. melebur
c. perakitan
Saat DNA virus masuk ke dalam sel bakteri adalah pada tahap
....
a. sintesis
d. adsorpsi
b. injeksi
e. melebur
c. perakitan
Tahap saat kapsid yang terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan
serabut ekor menjadi rangkaian kapsid yang utuh adalah tahap ....
a. sintesis
d. adsorpsi
b. injeksi
e. melebur
c. perakitan
Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding
sel bakteri disebut ...
a. Neuraminidase
d. lisozim
b. litik
e. lismin
c. lisogenik
13. Ilmuwan yang pertama kali mengadakan eksperimen tentang virus
adalah ....
a. Iwanovski
d. Louis P.
b. M. Beijerinck
e. Einstein
c. Wendell
14. Virus tidak dianggap sebagai sel karena ....
a. virus tidak dapat melakukan pembelahan
b. virus dapat melakukan proliferasi
c. virus tidak bermembran inti
d. virus tidak memiliki sitoplasma dan membran sel, berukuran
sangat kecil, serta dapat dikristalkan
e. virus hanya dapat hidup sebagai parasit (parasit sejati)
15. Ilmuwan yang mengemukakan bahwa virus tembakau dapat
dikristalkan adalah ....
a. Iwanovski
d. Louis P.
b. M. Beijerinck
e. Robert Hook
c. Wendell
16. Pada saat virus berada dalam tahap lisogenik, mengapa tubuh tidak
merasa sakit? Hal ini disebabkan virus ....
a. merusak sistem imun
b. belum cukup matang
c. dapat masuk ke fase litik
d. masih berada dalam sel sehingga sistem imun tidak dapat
mendeteksi benda asing
e. tidak bersifat parasit
16. Dalam suatu larutan terdapat virus dan bakteri. Cara memisahkan
bakteri dan virus tersebut adalah ....
a. memasukkan antibiotik ke dalam larutan agar bakteri mati
b. menyaring larutan menggunakan saringan biasa agar virus dapat
lolos
c. menyaring larutan menggunakan saringan keramik
d. meminimkan nutrien dalam larutan agar bakteri mati
e. memasukkan sel hidup untuk inang virus
18. Virus yang hanya menyerang kera dan manusia dengan gejala
pendarahan di dalam dan di luar tubuh disebut dengan virus ....
a. demam berdarah
d. kanker
b. ebola
e. herpes
c. hepatitis
19. Penyakit cacar air disebabkan oleh virus ....
a. E. coli
d. Variola
b. Herpes zoster
e. Mata belek
c. Varisela
20. Sintesis DNA virus terjadi di dalam ....
a. tubuh virus
d. tubuh inang
b. tubuh virus dan inang
e. ekor virus
c. di alam bebas
II. Pilihlah!
A. Jika (1), (2), dan (3) benar
B. Jika (1) dan (3) benar
C. Jika (2) dan (4) benar
D. Jika (4) saja benar
E. Jika semuanya salah.
Virus
65
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Berikut ini yang bukan merupakan tahapan siklus lisogenik adalah
....
(1) absorpsi
(3) sintesis
(2) injeksi
(4) pembelahan
Tahapan yang tidak terjadi pada siklus litik adalah ....
(1) sintesis
(3) perakitan
(2) penggabungan
(4) pembelahan
Virus dapat mempunyai asam nukleat berupa ....
(1) NRA
(3) NDA
(2) DNA
(4) RNA
Berikut ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh serangan
virus dengan asam nukleat RNA adalah ....
(1) penyakit mosaik tembakau (3) hepatitis
(2) influenza
(4) AIDS
Pernyataan yang tidak benar mengenai virus adalah ....
(1) virus dapat berbentuk seperti huruf T, batang, bulat, dan oval
(2) virus berukuran lebih kecil daripada bakteri
(3) virus tidak dapat hidup mandiri
(4) replikasi virus terjadi di dalam tubuh virus
Virus yang menginfeksi bakteri mempunyai asam nukleat yang sama
dengan virus penyebab penyakit adalah ....
(1) cacar air
(3) herpes
(2) Influenza
(4) rabies
AIDS dapat menular melalui ....
(1) jarum suntik
(3) hubungan seks
(2) bersentuhan
(4) air liur
Untuk pencegahan terhadap serangan virus, dapat dilakukan ....
(1) suntikan
(2) meminum obat penangkal
(3) berhubungan dengan penderita
(4) melakukan vaksinasi
Berikut ini hanya terjadi pada siklus lisogenik adalah ....
(1) absorpsi
(3) sintesis
(2) injeksi
(4) litik
Ciri-ciri yang dapat membedakan virus dengan sel adalah ....
(1) virus memiliki membran inti
(2) virus berukuran kecil, yaitu 10 mikron
(3) virus memiliki sitoplasma
(4) virus dapat mereplikasi dirinya dalam tubuhnya sendiri
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat
dan jelas!
1. Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki virus!
2. Sebutkan tahap-tahap siklus litik!
3. Bagaimana cara virus menyerang bakteri?
4. Apa saja kerugian yang ditimbulkan oleh virus?
5. Mengapa virus dapat memberi keuntungan bagi manusia?
66
Biologi Kelas X
Bab 4
Monera
Tujuan
Mendeskripsikan Archaebacteria dan Eubacteria dan
peran bagi kehidupan manusia
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini.
Pelajari dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian
materi tentang Monera.
Monera
Dibagi menjadi
Eubacteria
Archaebacteria
Contohnya
Sterilisasi
Dapat
W
dimatikan
Ganggang Biru
Bakteri
dengan
Memahami
Ciri-Ciri Ganggang
Biru
Cara Reproduksi
Ganggang Biru
Peran Ganggang Biru
bagi Kehidupan
Manusia
Memahami
W
Ciri-Ciri Bakteri
Struktur Tubuh
Bakteri
Reproduksi
Bakteri
Macam
Bakteri
Peran Bakteri bagi
Kehidupan Manusia
67
Gambar 4.1 Yogurt atau susu fermentasi
(Sumber: http:// www.e-dukasi.net)
Perhatikan Gambar 4.1. Pernahkah kalian minum Yakult?
Bagaimana rasanya? Gambar di atas adalah susu hasil fermentasi yang
sering disebut dengan yogurt. Bakteri Lactobacillus dapat dimanfaatkan
untuk membuat yogurt. Sebagian bakteri adalah bakteri patogen. Kendati
reputasinya buruk, kebanyakan bakteri menguntungkan dan dapat
dimanfaatkan, misalnya berperan dalam pembuatan susu dan yogurt.
Pernahkan kalian merasakan yogurt?
Monera adalah makhluk hidup dengan sel prokariotik tunggal, yaitu
suatu sel yang tidak mengandung nukleus atau organel yang terikat
membran. Bakteri dan Cyanobacteria (ganggang biru) adalah Monera.
Monera adalah bentuk kehidupan paling sederhana yang paling ada.
Umumnya, mereka berkembang biak dengan pembelahan biner. Selama
lebih dari 2 juta tahun, mereka adalah satu-satunya bentuk kehidupan
di bumi. Sekarang jumlahnya masih sangat banyak. Monera memegang
peranan penting dalam mendaur ulang zat makanan mineral. Kelompok
ini berjumlah lebih dari 4.000 spesies.
Sebagian besar bakteri mempunyai ukuran dan bentuk yang sama.
Akan tetapi, dari biologi molekuler ditemukan adanya perbedaan pada
RNA ribosom. Perbedaan itu dijadikan dasar pembagian Archaebacteria
dan Eubacteria. Bakteri dan Cyanobacteria adalah sebagian contoh dari
Eubacteria. Pembagian ini dilakukan dengan metode sequencing gen yang
dilakukan oleh Woese dan kawan-kawan.
Sekarang marilah kita pelajari lebih jauh tentang Archaebacteria
dan Eubacteria pada bahasan berikut ini.
A. Archaebacteria dan Eubacteria
Jika kita amati dengan mikroskop, kebanyakan bakteri mempunyai
ukuran dan bentuk yang sama. Akan tetapi, bukti biologi molekuler
menunjukkan adanya perbedaan pada RNA ribosom. Pada ahli
mikrobiologi membagi bakteri menjadi dua, yaitu Archaebacteria dan
Eubacteria. Dengan metode skeunsing gen, Woese dan kawan-kawan
membagi kelompok bakteri menjadi Archaebacteria dan Eubacteria.
1. Archaebacteria
Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan
gas metan dari sumber karbon yang sederhana, uniseluler, mikroskopik,
dinding sel bukan peptidoglikon, dan secara biokimia berbeda dengan
Eubacteria. Selain itu, sifat Archaebacteria yang lain adalah bersifat
anaerob, dapat hidup di sampah, tempat-tempat kotor, saluran
pencernaan manusia atau hewan, halofil ekstrem, lingkungan bergaram,
serta termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam. Archaebacteria
dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada sekarang ini.
68
Biologi Kelas X
Archaebacteria mencakup makhluk hidup autotrof dan heterotrof.
Archaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
a. Bakteri metanogen.
b. Halobakterium. Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup
bakteri yang halofil ekstrem, bersifat aerob, dan heterotrof. Bakteri
genus ini banyak ditemukan di tambak garam laut. Pada saat terjadi
penggandaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid,
air akan berwarna merah intensif. Selain itu, Halobakterium dan
Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl, 3,5 sampai
5 molar, serta mampu memanfaatkan energi cahaya untuk
metabolisme tubuhnya.
c. Bakteri termo-asidofil . Dalam kelompok ini, terhimpun
Archaebacteri yang bersifat nonmetanogen yang berbeda-beda.
Di dalamnya juga terdapat wakil autotrof dan heterotrof, asidofil
ekstrem, neurofil, serta aerob dan anaerob.
2. Eubacteria
Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot. Inti dan
organelnya tidak memiliki membran, bersifat uniseluler, bersifat
mikroskopik, serta mempunyai dinding sel yang tersusun dari
peptidoglikon.
Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisahpisah atau membentuk koloni berupa rantai, serta bertindak sebagai
dekomposer pengurai. Bakteri ini hidup secara parasit dan patogenik.
Akan tetapi, ada pula yang bersifat fotosintetik dan kemoautotrof.
Eubacteria menjadi unsur yang sangat penting dalam proses daur ulang
nitrogen dan elemen lain. Selain itu, beberapa Eubacteria dapat
dimanfaatkan dalam proses industri. Eubacteria terbagi menjadi enam
filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri gram positif, Spirochaet,
Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.
Beberapa Eubacteria bergerak secara peritrik atau tidak bergerak.
Beberapa kelas dalam Eubacteria adalah sebagai berikut.
Kelas Azotobacteraceae
Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri kelas Azotobacteraceae adalah
sel berbentuk batang, hidup bebas di dalam tanah, mirip sel khamir,
dan pada kondisi aerob dapat menambat N2. Misalnya, Azotobacter
Chlorococcum, Azotobacter indicus, dan Azotobacter agilis.
a.
Kelas Rhizobiaceae
Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae adalah sel berbentuk batang
atau bercabang, bersimbiosis dengan legominosae, membentuk bintil
akar, dan mengonversi nitrogen udara yang dapat bermanfaat bagi
tumbuhan leguminosae. Misalnya, Rhizobium leguminosarum membentuk
bintil akar pada akar Lathyrus, Pisum, Vicia; Rhizobium japonicum pada
kedelai; Agrobacterium tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada
akar pohon.
b.
Kelas Micrococcaceae
Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae adalah sel berbentuk peluru,
berbentuk koloni tetrade, serta kubus dan massa tidak beraturan.
Contohnya, Sarcia dan Staphyloccus aureus yang bersifat patogen serta
dapat menimbulkan berbagai penyakit.
c.
Monera
69
Kelas Enterobacteriaceae
Eubacteria yang terdapat dalam kelas Enterobacteriaceae dapat
menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa atau laktosa, hidup
sebagai dekomposer pada serasah atau patogen pada manusia, juga
pada saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Contohnya,
E. coli yang terdapat di usus besar manusia dan Vertebrata; Salmonela
typhosa , yaitu patogen penyebab penyakit tifus; serta Shigella
dysenteriae penyebab disentri.
d.
Kelas Lactobacillaceae
Sel Lactobacillaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan
fermentasi asam laktat. Contohnya, Lactobacillus caucasicus yang
membantu pembuatan yogurt; Streptococcus pyogenes yang dapat
menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia; serta
Diplococcus pneumoniae sebagai penyebab pneumonia.
e.
Kelas Bacillaceae
Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk
endospora. Misalnya, Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan
Clostridium pasteurianum, yaitu bakteri anaerob penambat N2.
f.
Kelas Neisseriaceae
Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan umumnya berpasangan.
Misalnya, Neisseria meningitidis, yaitu bakteri penyebab meningitis;
Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah; serta
Veillonella parvula berada di mulut dan saluran pencernaan manusia dan
hewan.
Eubacteria dapat dibedakan menurut jenis dan sifatnya. Perbedaan
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
g.
Tabel 4.1 Jenis Eubacteria dan Sifatnya
No.
Jenis
1.
Eubacteria Positif
Actinomycetes
Bakteri asam laktat
Clostridia
Mycobacteri
Staphylococci
Streptococci
2.
Eubacteria Negatif
Azotobacteria
Cyanobacteria
Enterobactin
Myxobacteria
Rhizobium
Ricketsia
70
Biologi Kelas X
Karakter
Sel memanjang mirip hifa, memiliki peptidoglikon, inti tidak berselaput,
merupakan dekomposer pada bahan organik tanah, sebagian merupakan penghasil antibiotika, dan penyebab penyakit paru-paru pada manusia dan hewan
Penghasil asam laktat dan membantu fermentasi
Bersifat anaerob dan merupakan penyebab penyakit tetanus
Mengandung substansi wax pada dinding sel dan penyebab TBC (Mycobacterium
tuberculosis) dan kusta (Mycobacterium leprae)
Dapat hidup di mulut atau alat pencernaan manusia dan beberapa hewan,
penyebab karies gigi, demam, dan rematik
Dapat hidup di sekitar mulut dan alat pencernaan manusia dan hewan, penyebab
demam, karies gigi, dan rematik
Sel berbentuk bulat, batang atau koloni; hidup di tanah; pada keadaan aerob
dapat menambat N2
Blue algae, fotosintetik, pada koloni tanah becek, dan beberapa jenis dapat
menambat nitrogen
Dekomposer dan patogen pada manusia, misalnya, E. coli
Mengeluarkan lendir
Hidup bersimbiosis dengan leguminosae dan dapat menambat N2 di udara
Berbentuk batang yang sangat kecil, bersifat patogen bagi manusia dan hewan
Inang perantaranya adalah Arthropoda
Peudomonas
Vibrio
Bersifat heterotrof, penghasil pigmen nonfotosintesis, penyebab penyakit pada
tumbuhan, hewan, dan manusia
Hidup di air laut dan penyebab penyakit kolera
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Sebutkan perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria!
Berikan contoh tiap-tiap prokariot tersebut!
Sebutkan tiga kelompok bakteri yang termasuk dalam
Archaebacteria!
Sebutkan bakteri yang termasuk dalam Eubacteria positif dan
Eubacteria negatif!
Sebutkan peranan bakteri bagi kehidupan manusia!
Tugas
Buatlah tabel yang dapat membedakan Archaebacteria dan
Eubacteria! Diskusikan dengan teman kalian. Tuliskan hasilnya di dalam
buku kerja biologi kalian!
B. Bakteri
Pernahkah kalian berpikir bahwa di dalam tubuh kita ini terdapat
berjuta-juta bakteri yang bersimbiosis mutualisme, parasitisme, ataupun
saprofit dengan tubuh kita? Bakteri dapat kita jumpai di berbagai tempat.
Di tubuh kita misalnya, bakteri terdapat di permukaan kulit, dalam sistem
pencernaan, dalam kotoran gigi yang membusuk, ataupun di kulit kepala
kita.
Tubuh bakteri yang sangat kecil dan cara hidup yang beraneka
ragam memungkinkan bakteri untuk hidup di mana saja sehingga bakteri
dapat ditemukan di mana-mana, misalnya, di dalam tanah, dalam air,
dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam
sebutir debu. Luasnya distribusi bakteri ini menyebabkan bakteri sering
disebut juga dengan kosmopolit.
Pada umumnya, bakteri bersifat heterotrof dan dapat hidup sebagai
saprofit atau parasit. Ada juga bakteri yang dapat membuat makanan
sendiri yang disebut bakteri autotrof. Untuk lebih jelasnya, marilah kita
perdalam dengan kajian di bawah ini.
1. Ciri-Ciri Bakteri
Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu yang berukuran
sangat kecil dan mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Bakteri dapat
berbentuk batang, spiral, atau bola. Bentuk tubuh ini dapat dijadikan
dasar klasifikasi bakteri.
Ukuran bakteri yang paling besar kira-kira 100 m. Ada pula yang
kurang dari 1 m dan yang terkecil kira-kira berukuran 0,1 m (1 mikron
= 0,001 mm). Bakteri hanya dapat diamati dengan menggunakan
mikroskop. Ukuran bakteri yang lebih kecil dari 0,1 m hanya dapat
diamati dengan mikroskop elektron. Sekumpulan bakteri dapat
membentuk koloni. Contohnya, pada makanan yang telah busuk, koloni
bakteri dapat terlihat dalam bentuk cairan kental, lengket seperti lendir
yang berwarna putih kekuningan.
Monera
71
Bakteri tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat membuat
makanan sendiri. Berdasarkan sumber zat makanannya, bakteri dibagi
menjadi bakteri autotrof dan heterotrof. Bakteri heterotrof terbagi
menjadi bakteri saprofit dan parasit. Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob.
2. Struktur Tubuh Bakteri
(a)
(b)
(d)
(c)
Gambar 4.2 Bentuk-bentuk
bakteri: (a) Diplococusbacillus;
(b)Spirillum; (c) Stepphylococcus;
(d) Sarcina ventriculi.
(Sumber: Pelczar,M.J., dan Chan,
1986 dan Http://www.monera.org)
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 4.3 Jenis-jenis bakteri
berdasarkan jumlah flagel: (a)
monorik; (b) lofotrik; (c)
subpolar; (d) peritrik.
(Sumber; Pelczar, M.J. dan
Chan, 1986 dan
Http://www.monera.org)
72
Biologi Kelas X
Bakteri berukuran sangat kecil sehingga struktur tubuhnya sulit
untuk diamati. Tubuh bakteri berupa sel tunggal, dinding selnya tersusun
dari hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang lebih mendekati
pada sel hewan. Dinding sel dilapisi selaput mirip gelatin yang
menyebabkan dinding sel berlendir. Isi sel berupa protoplas dengan
membran plasma dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma tersebar butiranbutiran nukleotida yang mengandung DNA, belum terdapat inti dengan
membran inti seperti pada sel umumnya. Belum terdapat plastida dan
zat warna. Sebagian bakteri ada yang mempunyai karotenoida.
Jika dilihat dari struktur luarnya, bentuk bakteri akan beraneka
ragam, yaitu berbentuk batang, spiral, dan bola. Bentuk tubuh ini dapat
dijadikan dasar klasifikasi bakteri. Jika bakteri cocus membelah diri
pada satu bidang dan tetap saling melekat berpasangan dua dua, disebut
diplococus, contohnya, Diplococus bacillus. Jika selnya membelah diri
pada satu bidang dan tetap melekat berbaris seperti rantai, disebut
streptococus, misalnya, Spirillum. Jika selnya membelah diri pada dua
bidang dan secara khas membentuk kelompok terdiri dari empat sel,
disebut tetracocus (Pediococcus cerevisiae). Jika selnya membelah diri
pada tiga bidang dalam suatu pola tak teratur seperti anggur, disebut
stafilcocus, misalnya, Staphylococcus aureus. Jika selnya membelah diri
pada tiga bidang dalam suatu pola teratur membentuk penataan seperti
kubus, disebut sarsina, misalnya, Sarcina ventriculi.
Bakteri yang berbentuk spiral biasanya tidak berkelompok. Spirillum
dibedakan menjadi (1) bentuk spiral (berupa lengkung lebih dari setengah
lingkaran), misalnya, Spirillum minor, (2) koma (berupa lengkung kurang
dari setengah lingkaran, pendek, dan tidak lengkap), misalnya, Vibrio
comma, dan (3) spiroseta (berupa spiral yang halus dan lentur), misalnya,
Treponema pallidium.
Plasma bakteri banyak mengandung vakuola-kecil yang berisi
cadangan makanan, seperti glikogen, amilosa, lemak, zat putih telur,
dan vulotin.
Umumnya, bakteri bergerak pasif, tetapi ada juga yang dapat
bergerak aktif dalam medium cair. Pada fase tertentu, bakteri tersebut
dapat membentuk rambut-rambut plasma yang dapat menembus dinding
plasma. Rambut plasma ini disebut bulu cambuk atau flagel. Jumlah
flagel dapat berbeda-beda, misalnya, monorik (satu flagel pada salah
satu kutubnya), subpolar (dua flagel masing-masing di bawah kutubnya),
lofotrik (ada seberkas flagel pada salah satu kutubnya), dan peritrik
(flagel menyebar di seluruh permukaan sel).
Dengan mikroskop, terlihat tiga struktur utama di luar dinding sel
walaupun tidak semua bakteri memiliki ketiga struktur tersebut. Ketiga
struktur tersebut adalah flagel, pili, dan kapsul.
Mengenai flagel, telah dijelaskan di atas. Sekarang kalian juga perlu
mengetahui tentang pili dan kapsul.
Pili (fimbriae), berupa filamen atau benang, lebih kecil, lebih banyak,
dan lebih pendek daripada flagel. Pili hanya dapat dilihat dengan
mikroskop elektron dan tidak berhubungan dengan pergerakan. Fungsi
pili adalah sebagai pintu gerbang bagi masuknya materi genetik selama
perkawinan dan berfungsi membantu untuk melekatkan diri pada jaringan
hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.
Kapsul atau lapisan lendir merupakan bahan kental yang
mengelilingi dinding sel bakteri. Kapsul penting bagi bakteri karena
merupakan pelindung dan sebagai penyimpan cadangan makanan. Pada
bakteri penyebab penyakit, kapsul dapat berfungsi meningkatkan
kemampuan bakteri dalam menginfeksi inangnya atau dengan kata lain
meningkatkan daya virulensi.
Selain tiga struktur utama di luar tubuh bakteri, terdapat struktur
dalam tubuh bakteri. Setelah kapsul ditemukan tubuh bakteri yang batas
terluarnya adalah dinding sel, kemudian di bawahnya terdapat membran
sel. Membran sel pada bagian tertentu membentuk mesosom, lalu bagian
dalam tubuh terdapat sitoplasma dan struktur-struktur di dalam
sitoplasma. Perhatikanlah struktur tubuh bakteri di bawah ini. Dapatkah
kalian menyebutkan bagian-bagiannya?
bahan inti
sitoplasma
ribosom
DNA pada daerah
nukleus
membran sitoplasma
mesosom
dinding sel
flagel
bahan inti
dinding
sel
kapsul
ribosom
Gambar 4.4 Struktur utama yang terdapat di dalam dinding sel bakteri (kiri)
serta struktur umum bakteri (kanan). Tidak semua bakteri memiliki struktur
selengkap di atas.
(Sumber: Pelczar, M.J. dan Chan, 1986 (kiri) dan www.e-ukasi.net (kanan)
Jika kalian mendapatkan kesulitan dalam menjawab pertanyaanpertanyaan, silakan kalian membaca kembali materi pelajaran di atas
atau mencari sumber bacaan lainnya untuk mencocokkan jawaban
kalian. Selanjutnya, kita akan ikuti materi pelajaran berikutnya, yaitu
tentang reproduksi bakteri setelah Kegiatan 4.1!
Kegiatan 4.1
Bentuk Koloni Bakteri
Tujuan:
Mengamati bentuk koloni bakteri.
Alat dan Bahan:
1. cawan petri,
2. panci,
3. kompor,
4. daging sapi atau ayam,
5.
6.
7.
kentang 1 biji,
agar-agar putih, dan
air.
Cara Kerja:
1. Sterilkan cawan petri sebelum dan sesudah dilakukan eksperimen.
2. Bersihkan panci, lalu cacahlah daging ayam atau sapi, kupas kentang
Monera
73
3.
4.
5.
6.
7.
dan potong kecil-kecil. Kemudian, masukkan potongan kentang dan
cacahan daging ke dalam panci yang telah diisi 2,5 gelas air.
Rebus daging dan kentang tadi selama 15 menit, lalu saring, buang
ampasnya, dan sisihkan airnya.
Aduk ¼ bungkus agar-agar dengan sedikit air dingin, lalu campurkan
dengan saringan air kentang dan daging tadi. Panaskan lagi hingga
mendidih.
Dalam keadaan panas, tuangkan dalam cawan petri atau plastik, dan
biarkan sampai dingin. Setelah dingin, media agar-agar kentang ini
dapat digunakan untuk menangkap bakteri.
Ambil salah satu cawan berisi kentang dan agar, lalu tangkap bakteri
di udara halaman sekolah, di pasar, jalan raya, atau di ruang kelas.
Setelah itu, tandailah dan simpan di ruang laboratorium yang gelap.
Jagalah dari gangguan hewan serangga atau semut.
Amati setiap hari.
Pertanyaan:
1. Pada hari ke berapakah timbul lendir seperti percikan mentega atau
susu? Jangan keliru dengan jamur (seperti serabut kapas).
2. Dalam satu cawan, ada berapa koloni?
3. Cawan manakah yang mempunyai koloni paling banyak?
4. Buatlah laporan singkat tentang eksperimen ini!
5. Buatlah laporan tentang eksperimen ini !
6. Presentasikan hasil pengamatan kalian di depan kelompok yang lain!
3. Reproduksi Bakteri
Sel induk
Pemanjangan sel
Invaginasi dinding sel
(septum) dan
distribusi bahan
nukleus
Pembentukan dinding
sel (septum) dan
penyebaran terorganisasi bahan nukleus
ke dalam dua sel
Pemisahan menjadi
dua sel baru
Setiap sel
mengulangi proses
Gambar 4.5 Bagan ilustrasi
perkembangbiakan bakteri
dengan pembelahan biner
melintang, dihasilkan dua sel
anak yang identik. (Sumber:
Pelczar,M.J., dan Chan, 1986)
74
Biologi Kelas X
Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah
diri pada lingkungan yang tepat atau sesuai. Proses pembelahan diri
pada bakteri terjadi secara biner melintang. Pembelahan biner melintang
adalah pembelahan yang diawali dengan terbentuknya dinding melintang
yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel anak. Dua sel bakteri
ini mempunyai bentuk dan ukuran sama (identik). Sel anakan hasil
pembelahan ini akan membentuk suatu koloni yang dapat dijadikan satu
tanda pengenal untuk jenis bakteri. Misalnya, bakteri yang terdiri dari
sepasang sel (diplococcus), delapan sel membentuk kubus (sarcina), dan
berbentuk rantai (streptococus).
Reproduksi bakteri dapat berlangsung dengan sangat cepat. Pada
keadaan optimal, beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20
menit. Dalam satu jam bakteri dapat berkembang biak menjadi berjutajuta sel. Coba kamu hitung kalau setiap 20 menit bakteri dapat
membelah, berapa jumlah bakteri yang dihasilkan dari 1 bakteri dalam
waktu 24 jam. Diskusikan dengan guru dan teman-temanmu, apa yang
akan terjadi kalau perkembangbiakan bakteri ini terus-menerus
berlangsung tanpa ada faktor yang membatasinya?
Pada kondisi yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri dapat
mempertahankan diri dengan pembentukan spora. Akan tetapi, ada pula
jenis bakteri yang akan mati karena perubahan faktor lingkungan. Faktor
lingkungan ini adalah cahaya matahari yang terus-menerus, kenaikan
suhu, kekeringan, dan adanya zat-zat penghambat dan pembunuh
bakteri, seperti antibiotika dan desinfektan.
Keadaan tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun populasi
bakteri sangat besar, tetap saja dapat dikendalikan oleh faktor-faktor
penghambat sehingga peranan bakteri di alam sebagai salah satu pengurai dapat seimbang dengan makhluk hidup produsen dan konsumen.
Dalam keadaan normal, spora akan tumbuh kembali menjadi satu
sel bakteri.
Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya,
seperti yang terjadi pada makhluk hidup eukariot, karena bakteri tidak
mengalami penyatuan sel kelamin. Meskipun demikian, pada bakteri
terjadi pertukaran materi genetik dengan sel pasangannya. Oleh karena
itu, perkembangbiakan bakteri yang terjadi dengan cara ini disebut
perkembangbiakan paraseksual. Perkembangbiakan parasekual bakteri
dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan
transduksi.
a. Transformasi adalah pemindahan potongan materi genetik atau
DNA dari luar ke sel bakteri penerima. Dalam proses ini, tidak
terjadi kontak langsung antara bakteri pemberi DNA dan penerima.
Donor: Lisis
Penerima
Rekombinan
baru
Gambar 4.6 Transformasi
(Sumber: www.e-dukasi.net)
b.
Konjugasi adalah penggabungan antara DNA pemberi dan DNA
penerima melalui kontak langsung. Jadi, untuk memasukkan DNA
dari sel pemberi ke sel penerima, harus terjadi hubungan langsung.
Membran sel
DNA
Membran sel
Virus
Replikasi
Virus
Virus
masuk
Sel bakteri
DNA
Lisis, virus
baru keluar
DNA yang dibuat
virus, masuk ke
DNA bakteri
Gambar 4.7 Konjugasi
(Sumber: www.e-dukasi.net)
c.
Gambar 4.8 Transduksi
(Sumber: www.e-dukasi.net)
Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel
penerima dengan perantaraan virus. Dalam hal ini, protein virus
yang berfungsi sebagai cangkang digunakan untuk pembungkus dan
membawa DNA bakteri pemberi menuju sel penerima.
4. Macam-Macam Bakteri
Dalam subbab ini akan dibahas tentang bakteri berdasarkan cara
memperoleh makanannya dan kebutuhan oksigennya.
a.
Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya
1 ) Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidup dan memperoleh
makanan dari lingkungannya karena tidak dapat membuat makanan
sendiri. Bakteri ini dapat hidup secara saprofit dan parasit.
Bakteri saprofit adalah bakteri yang hidup pada jasad yang sudah
mati, misalnya, sampah, bangkai, atau kotoran. Bakteri ini sering disebut
sebagai bakteri pembersih karena dapat menguraikan sampah-sampah
organik sehingga menguntungkan bagi manusia, contohnya, bakteri
Eschericia coli yang berperan sebagai pembusuk sisa makanan dalam
usus besar dan bakteri Lactobacillus garicus yang berperan dalam
pembuatan yogurt.
Bakteri parasit adalah bakteri yang hidup menumpang pada
makhluk hidup lain. Bakteri ini biasanya bersifat merugikan makhluk
Monera
75
hidup yang ditumpanginya karena dapat menimbulkan penyakit. Contoh
penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini, antara lain, kolera disebabkan
oleh bakteri Vibrio cholerae, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, disentri disebabkan oleh bakteri Shigella dysenterriae,
sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, dan radang paruparu (pneumoniae) disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumoniae.
Penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat melalui makanan,
minuman, pernapasan, ataupun kontak langsung dengan penderita, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
2 ) Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat membuat makanannya
sendiri. Berdasarkan asal energi yang digunakan, bakteri autotrof dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri yang bersifat kemoautotrof dan
bakteri yang bersifat fotoatotrof.
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya
dengan bantuan energi yang berasal dari reaksi-reaksi kimia, misalnya,
proses oksidasi senyawa tertentu. Contohnya, bakteri nitrit dengan
mengoksidkan NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidkan HNO2, bakteri
belerang dengan mengoksidkan senyawa belerang, Nitosococcus, dan
Nitrobacter.
Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya
dengan bantuan energi yang berasal dari cahaya matahari. Bakteri ini
adalah bakteri yang mengandung zat warna hijau sehingga dapat
melakukan fotosintesis, seperti tumbuhan hijau. Contohnya bakteribakteri yang mempunyai zat warna, antara lain, dari golongan
Thiorhodaceae (bakteri belerang berzat warna).
b.
Berdasarkan Kebutuhan Oksigennya
Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri dapat dibedakan
menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob.
1 ) Bakteri Aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang hidupnya memerlukan oksigen
bebas. Bakteri yang hidup secara aerob dapat memecah gula menjadi
air, CO2, dan energi. Bakteri aerob secara obligat adalah bakteri yang
mutlak memerlukan oksigen bebas dalam hidupnya, misalnya, bakteri
Nitrosomonas.
2 ) Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen
bebas, misalnya, bakteri asam susu, bakteri Lactobacillus bulgaricus,
dan Clostridium tetani. Akan tetapi, jika bakteri tersebut dapat hidup
tanpa kebutuhan oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya
oksigen, bakteri itu disebut bakteri anaerob fakultatif.
Tugas
1.
2.
76
Biologi Kelas X
Carilah informasi dari media lain (internet, majalah, atau koran)
tentang bakteri saprofit dan bakteri parasit. Catat contoh-contoh
bakterinya! Apakah di antara contoh itu dapat menimbulkan
penyakit? Hasilnya diskusikan dengan teman dan gurumu!
Mengapa penderita tetanus lukanya tidak boleh ditutup?
Hubungkan dengan cara hidup bakteri dalam memperoleh energi.
5. Peran Bakteri bagi Kehidupan Manusia
Telah dijelaskan di atas bahwa bakteri dapat hidup di berbagai
tempat sehingga keberadaan bakteri tersebut dapat menimbulkan efek
yang besar bagi kehidupan manusia. Bagi kehidupan manusia, bakteri
ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan.
a.
Bakteri yang Menguntungkan
Lactobacillus casei
Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus sake
Gambar 4.9 Bakteri yang
menguntungkan
(Sumber: www.asm.org)
Bakteri yang menguntungkan bagi kehidupan manusia, antara lain,
sebagai berikut.
1) Rhizobium bersimbiosis pada akar leguminosarum untuk mengikat
nitrogen.
2) Azotobacter hidup di dalam tanah dan dapat mengikat nitrogen
sehingga dapat menyuburkan tanah.
3) E. coli membantu pembusukan makanan di dalam usus besar dan
penghasil vitamin K yang membantu pembekuan darah.
4) Lactobacillus sp. dimanfaatkan untuk proses pembuatan susu yogurt
dan susu keju.
5) Acetobacter xylium dimanfaatkan untuk pembuatan nata de coco.
6) Acetobacter dimanfaatkan untuk mengubah air cuka menjadi
alkohol dan alkohol menjadi asam cuka.
7) Bakteri saprofit anaerob dimanfaatkan untuk pembuatan gas bio
atau biogas.
9) Streptococcus griceus dimanfaatkan untuk penghasil antibiotik
streptomisin sehingga banyak dimanfaatkan dalam industri obatobatan.
Tugas
Pernahkah kalian makan nata de coco ? Bagaimana cara
membuatnya? Coba kalian mencari informasi tentang proses pembuatan
nata de coco! Dapatkah kalian menjelaskan di depan teman-teman
sekelas kalian?
b.
Bakteri yang Merugikan
Bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia, antara lain, sebagai
berikut:
1) Salmonella typhosa penyebab penyakit tifus,
2) Shigella dysenteriae penyebab penyakit disentri,
3) Neisseria meningitidis penyebab penyakit meningitis,
4) Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah,
5) Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit tuberkulosis, dan
6) Mycobacterium leprae penyebab penyakit lepra.
6. Sterilisasi
Sterilisasi adalah pembebasan alat dan bahan makanan dari bakteri
dan mikroorganisme atau pencucian alat dan bahan makanan dari hama.
Semua alat dan bahan yang telah disterilkan harus dimasukkan ke dalam
suatu tempat yang tertutup rapat dan tidak terhubung dengan udara
luar. Jika tidak tertutup, alat dan bahan tersebut akan terkontaminasi
oleh bakteri. Hal ini juga harus dilakukan pada ruang operasi agar pasien
operasi tidak terinfeksi bakteri.
Monera
77
Sterilisasi dapat dilakukan pada alat dan bahan makanan. Sterilisasi
alat dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain, dengan
pemanasan dan penguapan. Pemanasan dapat dilakukan dengan
memasukkan alat yang telah dibersihkan ke dalam oven dengan suhu
180oC selama 2 jam. Keadaan ini dapat mematikan mikroorganisme
dan spora. Selain itu, pemanasan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan alat pensteril yang disebut autoklaf. Alat dimasukkan pada
autoklaf dengan suhu 121oC dan tekanan 15 atm/cm2 selama 15 menit.
Sementara itu, penguapan dilakukan dengan memasukkan alat yang akan
disterilkan dan telah dibungkus rapat ke dalam dandang selama 1 jam
dengan suhu 100oC. Untuk dapat mematikan spora bakteri, pemanasan
harus dilakukan sebanyak 3 kali dengan selang waktu kurang dari 24
jam.
Sterilisasi bahan makanan dapat dilakukan dengan penguapan dalam
uap air selama 1 jam pada suhu 100oC dan diulang sebanyak 3 kali.
Sterilisasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan autoklaf.
Kegiatan 4.2
Mengetahui Pertumbuhan Bakteri
Tujuan:
Menghambat pertumbuhan bakteri.
Alat dan Bahan:
1. tepung kanji, gula, dan garam,
2. tiga buah botol berleher lebar,
3. sendok, dan
4. air bersih,
Cara Kerja:
1. Campurkan dua sendok tepung kanji dengan sedikit air, lalu aduk
hingga merata. Kemudian, tuangkan 1 liter air mendidih ke dalam
larutan tepung kanji tersebut.
2. Tuangkan larutan tepung kanji tersebut ke dalam botol hingga masingmasing berisi 2/3-nya. Lalu berilah label I, II, dan III.
3. Dalam keadaan yang masih panas, tambahkan tiga hingga empat
sendok gula pasir ke dalam botol I.
4. Dalam keadaan masih panas, masukkan 3 4 sendok garam dapur ke
dalam botol II.
5. Larutan dalam botol III biarkan tanpa ada tambahan bahan.
6. Dalam keadaan terbuka, diamkan botol 3 4 jam. Setelah itu, tutup
yang rapat dan simpan di tempat yang gelap.
7. Amatilah apa yang terjadi pada larutan dalam botol I, II, dan III
setelah tiga hari.
Pertanyaan:
1. Pada botol manakah terjadi perubahan warna larutan?
2. Apakah ada gelembung udara yang terlihat di dalam botol tersebut?
Botol yang mana?
3. Apakah ada lendir dalam larutan tersebut? Botol yang mana?
4. Menurut pendapatmu, manakah di antara larutan dalam ketiga botol
tersebut yang banyak mengandung bakteri? Mengapa demikian?
5. Dapatkah kalian membuktikannya?
6. Tariklah suatu kesimpulan dan diskusikan hasilmu dengan temanteman sekelasmu!
78
Biologi Kelas X
C. Ganggang Biru (Cyanobacteria)
1. Ciri-Ciri Ganggang Biru
Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga merupakan organisme
yang belum bermembran dan belum memiliki beberapa macam organel
(mitokondria dan plastida) seperti yang telah dimiliki sel eukariotik.
Ganggang biru merupakan salah satu contoh Eubacteria negatif, ada
yang bersel satu dan ada yang berkoloni bersel banyak membentuk
untaian beberapa sel dengan struktur tubuh yang masih sederhana,
berwarna biru kehijauan, serta mengandung klorofil a (autotrof) dan
pigmen biru (fikosianin). Klorofil terdapat pada membran tilakoid, bukan
pada kloroplas. Dengan adanya klorofil ini, ganggang biru dapat
melakukan fotosintesis dan dapat membedakannya dengan bakteri.
Umumnya, ganggang ini dapat mengikat nitrogen di udara. Pengikatan
ini dilakukan oleh sel heterosista yang berbentuk benang, tetapi bisa
juga bersifat racun karena mengeluarkan toksin yang dapat mematikan
makhluk hidup lain di sekitarnya.
Dalam tubuh ganggang biru, tidak ditemukan inti dan kromotofora.
Dinding selnya mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa yang
kadang-kadang berlendir. Dinding lendir ini berlekatan dengan plasma.
Di tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung
asam dioksi-ribonukleat dan ribonukleat. Kedua asam nukleat ini
terkumpul di tengah sitoplasma seperti inti dalam tumbuhan tinggi.
Kromosom belum tampak dan belum bermembran plasma.
Ganggang biru dapat hidup di atas tanah lembap, batu-batuan,
kulit kayu, air tawar, air laut, dan dapat menempel pada tumbuhan
atau hewan.
2. Cara Reproduksi Ganggang Biru
Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga berkembang biak dengan
pembelahan sel. Selain dengan pembelahan sel, ganggang biru juga dapat
berkembang biak dengan cara fragmentasi dan pembentukan spora
khusus yang disebut akinet. Fragmentasi merupakan cara berkembang
biak dengan jalan memutuskan salah satu bagian tubuh ganggang dan
membentuk fragmen-fragmen. Fragmen tersebut kemudian akan
berkembang menjadi individu baru.
Pembelahan sel terjadi pada ganggang biru bersel tunggal,
sedangkan fragmentasi terjadi pada ganggang biru yang berbentuk
filamen.
Beberapa ganggang biru dapat membentuk akinet yang berdinding
tebal sehingga dalam kondisi yang kurang menguntungkan (kondisi gelap,
kekeringan, sangat dingin) spora akinet dapat bertahan hidup jika kondisi
lingkungan telah membaik, dinding spora tersebut akan pecah dan isinya
akan berkecambah membentuk individu baru.
3. Peranan Ganggang Biru bagi Manusia
Ganggang biru ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan
bagi kehidupan manusia. Beberapa contoh ganggang biru yang
menguntungkan, antara lain, Gloeocapsa, Nostoc, dan Anabaena yang
dapat menangkap nitrogen di udara. Misalnya, Anabaena azollae dapat
bersimbiosis dengan Azola pinnata sehingga Azola pinnata banyak
mengandung amonia yang dapat menyuburkan tanah dan menguntungkan
petani karena dapat dijadikan pupuk hijau atau nitrogen. Selain itu, ada
Monera
79
Orcillatoria
Spirulina
juga ganggang biru yang merupakan sumber protein yang bergizi tinggi,
yaitu Spirulina.
Beberapa contoh ganggang biru yang merugikan adalah Anabaena
flosaquae dan Microcytis yang menyebabkan kematian makhluk hidup
dalam air. Ganggang biru yang menempel pada tembok atau batu dapat
menyebabkan pelapukan.
Kegiatan 4.3
Anabaena
Jenis Ganggang Biru
Tujuan:
Mengetahui berbagai jenis ganggang biru.
Gloeocapsa
Alat dan Bahan:
1. gelas plastik,
2. mikroskop,
3. pipet,
4. air,
5. kertas isap, dan
6. ganggang hijau biru.
Noctoc
Gambar 4.10 Ganggang biru
(Sumber: http://www.asm.org)
Cara Kerja:
1. Ambillah tanah yang berwarna hijau yang licin di sekitar got, sawah,
atau tanah lembap dengan menggunakan sendok atau cetok.
Masukkan ke dalam gelas plastik bekas minuman dan berilah air
yang mengandung ganggang tadi. Biarkan gelas terbuka.
2. Setelah beberapa saat, ambillah beberapa tetes airnya dengan menggunakan pipet. Teteskan di atas kaca benda, kemudian tutuplah
dengan kaca penutup. Bersihkan pinggirnya dengan kertas isap.
3. Amatilah di bawah mikroskop.
Pertanyaan:
1. Bentuk ganggang apakah yang kalian lihat?
2. Gambarlah ganggang tersebut, temukan namanya dengan mencocokkan dengan apa yang ada di buku!
3. Ganggang manakah yang bergerak dan manakah yang tidak
bergerak?
4. Kumpulkan laporan pada guru biologi kalian!
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Sebutkan ciri-ciri ganggang biru!
Sebutkan struktur tubuh ganggang biru!
Bagaimanakah cara ganggang biru berkembang biak?
Bandingkan ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri dan ganggang biru!
Mengapa ganggang biru termasuk dalam Eubacteria? Jelaskan!
Tugas
Buatlah tulisan tentang Eubacteria dan diskusikan dengan temanteman sekelasmu!
80
Biologi Kelas X
Info Biologi
Bakteri Pembuat Biogas
Tahukah kalian bahwa bakteri dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan gas bio atau sering disebut dengan biogas? Bakteri ada
yang hidup secara saprofit dan bernapas secara anaerob. Bakteri
inilah yang sering dimanfaatkan untuk pembuatan biogas.
Bagaimana cara membuatnya? Biogas yang dibuat dari
kotoran hewan, antara lain, sapi, kerbau, atau kambing dimasukkan
ke dalam sebuah tangki yang tertutup rapat. Bagaimana dapat
timbul gas? Gas ini adalah gas metana yang dihasilkan oleh kerja
bakteri. Di dalam tangki tertutup, bakteri saprofit dalam kotoran
hewan akan terus berkembang biak dan bekerja memecah senyawa
organik dan menghasilkan gas metana. Gas ini tidak menimbulkan
bau. Gas inilah yang dinamakan biogas. Gas hasil kerja bakteri ini
dapat ditampung dan disalurkan ke rumah-rumah untuk
dimanfaatkan dalam proses pembakaran, misalnya untuk memasak.
Biogas dapat menimbulkan nyala api, seperti nyala api gas elpiji.
Biogas ini nantinya diharapkan dapat menggantikan elpiji. Selain
dapat menghemat, penggunaan biogas secara ekologis juga sangat
bermanfaat.
Meskipun murah dan mudah pembuatannya, sampai saat ini
belum banyak masyarakat yang menggunakan biogas ini. Mereka
masih beranggapan bahwa biogas dapat menimbulkan bau karena
berbahan dasar kotoran hewan. Akan tetapi, di beberapa daerah
seperti daerah Batu, Malang, saat ini sudah mulai mencoba
menggunakan biogas. Mereka memanfaatkan kotoran sapi perah
yang biasanya terbuang percuma. Bagaimana dengan kalian?
Apakah juga ingin mencobanya?
(Sumber: Kesehatan Lingkungan, Ricki M. Mulia, 2005)
Rangkuman
1. a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kingdom Monera terdiri atas mikroorganisme prokariotik, yaitu
Archaebacteria dan Eubacteria.
Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan
gas metan dari sumber karbon yang sederhana. Bakteri ini bersifat
uniseluler, mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan
secara biokimia berbeda dengan Eubacteria.
Archaebacteria bersifat anaerob dapat hidup di sampah, tempattempat kotor, saluran pencernaan manusia atau hewan, halofil
ekstrem, menempati lingkungan bergaram, serta termoplastik pada
suhu panas dan lingkungan asam.
Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang
ada sekarang ini.
Archaebacteria mencakup makhluk hidup litototrof dan
heterotrof.
Achaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri
metanogen, halobakteri, dan bakteri termo-asidofil.
Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot, tidak
mempunyai inti dan organel yang bermembran, bersifat uniseluler,
bersifat mikroskopik, dan dinding sel tersusun dari peptidoglikon.
Monera
81
h. Sel Eubacteria dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus,
terpisah-pisah atau membentuk.
i. Bakteri Eubacteria dapat bertindak sebagai dekomposer (pengurai),
hidup sebagai parasit dan patogenik. Eubacteria ada yang bersifat
fotosintetik dan ada yang bersifat kemoautotrof. Selain menjadi
unsur yang sangat penting dalam proses daur ulang, beberapa
Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam proses industri.
j. Eubacteria terbagi menjadi enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri
hijau, bakteri gram positif, Spirochetes, Prochlorophyta, dan
Cyanobacteria.
2. a. Bakteri dapat berbentuk seperti batang, bola, spiral, atau benang;
dapat hidup di berbagai tempat, baik udara, tanah, air, maupun
makhluk hidup lainnya; koloni bakteri dapat berupa percikan
mentega, susu, atau lendir; ukuran bakteri berkisar antara 0,1
100 P.
b. Bakteri bersel satu, dinding sel terbuat dari hemiselulosa, dan
pektin. Dinding sel diselimuti lapisan gelatin sehingga dalam air
akan terlihat berlendir.
c. Isi sel protoplas mempunyai membran plasma dan sitoplasma yang
mengandung butir-butir nukleotida penyusun DNA, belum
mempunyai inti dengan membran inti, serta belum mempunyai
plastida.
d. Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah
diri dan secara seksual dengan konjugasi.
e. Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi
kehidupan manusia.
f. Untuk membebaskan alat dan bahan makanan dari
mikroorganisme, dapat dilakukan sterilisasi.
3. a. Ganggang biru termasuk salah satu Eubacteria, dapat hidup di
tempat lembap, di atas tanah, tembok, sawah, parit, atau laut.
Selain itu, ganggang ini juga mempunyai klorofil a untuk fotosintesis
dan fikosianin.
b. Ganggang biru dapat menangkap nitrogen udara sehingga dapat
menyuburkan tanah, tetapi ada juga yang mengeluarkan racun
yang dapat mematikan makhluk hidup di sekitarnya.
c. Tubuh ganggang biru dilindungi oleh lendir, dinding sel, tilakoid,
sitoplasma, dan asam nukleat (asam inti).
d. Ganggang biru dapat berkembang biak dengan pembelahan sel,
fragmentasi, dan pembentukan spora.
Istilah Penting
Archaebacteria
Eubacteria
Konjugasi
Prokariot
Cyanobacteria
Eukariot
Peptidoglikon
Refleksi Diri
1. Setelah mempelajari materi Monera, apakah kalian tidak menguasai,
sedikit menguasai, menguasai, atau sangat menguasai tentang:
a. ciri-ciri Achaeobacteria dan Eubacteria;
b. peranan Achaeobacteria dan Eubacteria bagi kehidupan?
2. Dari materi Monera, bagian mana yang paling kalian sukai?
Mengapa?
82
Biologi Kelas X
Kata Kunci
Monera
Archaebacteria
Eubacteria
bakteri
Cyanobacteria
Uji Kompetensi
Pilih salah satu jawaban yang benar!
Kelompok bakteri yang mendapat julukan ”nenek moyang bakteri”
adalah ....
a. Archaeobacteria
d. bakteri ungu
b. Eubacteria
e. bakteri biru
c. Cyanobacteria
2. Golongan bakteri yang umum ditemukan di alam adalah ....
d. bakteri ungu
a. Archaeobacteria
b. Eubacteria
e. bakteri biru
c. Cyanobacteria
3. Bakteri dapat melakukan reproduksi secara seksual dengan cara
....
a. membentuk spora
d. fragmentasi
b. konjugasi
e. proliferasi
c. pembelahan biner
4. Di bawah ini yang bukan merupakan ciri dari kingdom Monera
adalah ....
a. selnya prokariot
b. tidak memiliki organel sel
c. tidak memiliki membran inti
d. berkembang biak secara mitosis
e. selnya eukariot
5. Ani mengamati ganggang biru. Dari pengamatannya, dia menemukan
tanda-tanda ganggang biru sebagai berikut: dapat bergerak,
berbentuk benang, dan mempunyai sel yang pipih. Dengan
demikian, dia berkesimpulan bahwa ganggang biru ini adalah ....
a. Ochromonas
d. Anabaena
b. Nostoc
e. Chroococcus
c. Oscillatoria
6. Bakteri yang dapat menambat nitrogen di udara adalah ....
a. Oscillatoria sp.
d. Stigonema sp.
b. Nostoc linckii
e. Eleocapsa
c. Rivularia sp.
7. Persenyawaan antara polisakarida dan protein yang merupakan
penyusun dinding sel bakteri disebut ....
a. mikrobakteri
d. makrobakteri
b. bakteriofag
e. makrobakteriofag
c. peptidoglikon
I.
1.
Monera
83
8. Proses menempelnya dua sel untuk memindahkan materi genetik
antara kedua sel itu disebut ....
a. fertililisasi
d. konjugasi
b. injeksi
e. adsorpsi
c. perakitan
9. Bakteri yang mampu mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik yang diperlukan oleh tubuh disebut bakteri ....
a. bakteri autotrof
d. bakteri anaerob
b. bakteri heterotrof
e. bakteri gram negatif
c. bakteri aerob
10. Makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga
bahan makanan diperoleh dari makhluk hidup lain atau
lingkungannya adalah ....
a. autotrof
d. anaerob
b. heterotrof
e. bakteri
c. aerob
11. Proses pernapasan bakteri yang menggunakan oksigen bebas atau
udara untuk pernapasannya dilakukan oleh ....
a. autotrof
d. anaerob
b. heterotrof
e. bakteri gram negatif
c. aerob
12. Proses pernapasan bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas
atau udara untuk pernapasannya dilakukan oleh ....
a. bakteri autotrof
d. bakteri anaerob
b. bakteri heterotrof
e. bakteri gram negatif
c. bakteri aerob
13. Bakteri gram positif termasuk dalam kelompok ....
a. Eubacteria
d. Fungi
b. Archaeobacteria
e. Monera
c. Protista
14. Ganggang biru berkembang biak dengan fragmentasi dan
pembentukan spora yang dilakukan dengan cara ....
a. pembelahan sel
d. pembentukan spora
b. konjugasi
e. pendinginan
c. fragmentasi
15. Membebaskan alat dan bahan makanan dari mikroorganisme dapat
dilakukan ....
a. perebusan
d. pemanasan
b. pencucian
e. pendinginan
c. sterilisasi
16. Berikut ini yang tidak termasuk kelompok Achaebacteria adalah
....
a. bakteri metanogen
d. bakteriofag
b. halobakteri
e. halobakteriofag
c. bakteri termo-asidofil
17. Cara reproduksi yang tidak dilakukan oleh ganggang biru adalah
....
a. fragmentasi
d. pembelahan
b. membentuk spora
e. perkawinan
c. pembentukan kuncup
84
Biologi Kelas X
18. Salah satu Eubacteria yang dapat hidup di tempat lembap, di atas
tanah, tembok, sawah, parit, atau laut, serta mempunyai klorofil a
untuk fotosintesis dan fikosianin adalah ....
a. ganggang merah
d. ganggang pirang
b. ganggang biru
e. ganggang cokelat
c. ganggang hijau
19. Ciri yang paling membedakan antara bakteri dan ganggang biru
adalah ...
a. bakteri dapat melakukan pembelahan sel, ganggang biru tidak
b. bakteri tidak memiliki membran inti, ganggang biru memiliki
membran inti
c. bakteri umumnya bersifat heterotrof, ganggang biru bersifat
autotrof
d. bakteri hidup bersimbiosis, ganggang biru tidak
e. bakteri tidak bergerak, ganggang biru bergerak
20. Bakteri dengan flagel menyebar di seluruh permukaan sel disebut
...
a. subpolar
d. peritrik
b. lofotrik
e. lisotrik
c. monorik
II. Pilihlah!
A. Jika (1), (2), dan (3) yang benar
B. Jika (1) dan (3) yang benar
C. Jika (2) dan (4) yang benar
D. Jika (4) saja yang benar
E. Jika semuanya salah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Berikut ini yang tidak termasuk filum Eubacteria adalah ....
(3) bakteri gram positif
(1) Cyanobacteria
(2) Spirochetes
(4) bakteri merah
Tahapan yang tidak terjadi pada siklus litik adalah ....
(3) kelas Micrococcaceae
(1) kelas Rhizobiaceae
(2) kelas Zotobacteraceae
(4) kelas Enterobacteriaceae
Berikut ini yang bukan merupakan bentuk bakteri adalah ....
(1) bersel banyak
(2) bersel satu
(3) berbentuk benang serabut
(4) berukuran sangat kecil kira-kira 0,1 m – 100 m
Sel yang mampu berfotosintesis untuk memperoleh makanannya
dengan bantuan cahaya matahari disebut sel ....
(1) autotrof
(3) kemoautotrof
(2) heterotrof
(4) fotoautotrof
Pernyataan tentang bakteri yang benar adalah ....
(1) berplastida
(2) inti bermembran inti
(3) sitoplasma mengandung RNA
(4) protoplas tidak bermembran
Berikut ini yang bukan merupakan bentuk bakteri adalah ....
(1) batang
(3) spiral
(2) bola
(4) kotak
Monera
85
7.
Ganggang biru yang merugikan adalah ....
(3) Microcytis
(1) Anabaena flosaquae
(2) Gloeocapsa
(4) Nostoc
8. Ganggang biru yang menguntungkan adalah ....
(3) Microcytis
(1) Anabaena flosaquae
(2) Gloeocapsa
(4) Nostoc
9. Bakteri penyebab penyakit sifilis adalah ....
(3) Shigella
(1) Mycrobacterium
(2) Diploccocus
(4) Treponema pollidium
10. Bakteri yang hidup di usus besar manusia adalah ....
(3) Shigella
(1) Mycrobacterium
(2) Diploccocus
(4) Treponema pollidium
III.
1.
2.
3.
4.
5.
86
Biologi Kelas X
Jawablah dengan singkat dan jelas!
Sebutkan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria!
Sebutkan ciri-ciri Cyanobacteria!
Sebutkan beberapa filum yang termasuk dalam Eubacteria!
Jelaskan cara bakteri berkembang biak!
Jelaskan hal-hal yang berhubungan dengan makhluk hidup prokariot!
Bab 5
Protista
Tujuan
Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista
dan peranannya bagi kehidupan manusia
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari
dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi
tentang Protista.
Protista
Terbagi menjadi
Protista yang Menyerupai
Tumbuhan (Ganggang atau Algae)
Terdiri dari
1.
Filum Euglenophyta
a. Ciri Euglena
b. Cara Euglena
Memperoleh Makanan
c. Cara Reproduksi
Euglena
2.
Filum Ganggang Hijau
(Chlolophyta)
a. Ciri-Ciri Ganggang Hijau
b. Cara Memperoleh
Makanan
c. Reproduksi
Chlorophyta
d. Contoh Chlorophyta
3.
Filum Ganggang Cokelat
(Phaeophyta)
4.
Filum Ganggang Pirang atau
Keemasan (Chrysophyta)
Filum Ganggang Merah
(Rhodophyta)
5.
6.
Filum Ganggang Api
(Pyrrhophyta)
7.
Peranan Ganggang bagi
Kehidupan Manusia
Protista yang Menyerupai
Hewan (Protozoa)
Terdiri dari
1. Kelompok Rhizopoda
atau Sarcodina
(Berkaki Semu)
2. Kelompok Flagellata
atau Mastigophora
(Bercambuk)
3. Kelompok Cilliata
(Berambut Getar)
4. Kelompok Sporozoa
(Penghasil Spora)
Protista yang
Menyerupai Jamur
Terdiri dari
1. Jamur Air
(Oomycota)
2. Jamur Lendir
(Myxomycota)
3. Acrosiomycota
87
Gambar 5.1 Air danau yang hijau (Sumber: www.drustvo.ekosistem.si)
Noctiluca sp.
Chara
Naviculla sp.
Ulothrix zonata
Volvox sp.
Gambar 5.2 Protista
(Sumber:
bio150.chass.utoronto.ca dan
www.nies.go.jp dan
www.biltek.tubitek.gov.tr)
88
Biologi Kelas X
Perhatikan Gambar 5.1. Air danau tersebut terlihat hijau. Apakah
kalian tahu mengapa air danau itu tampak hijau? Coba cari dan
mendekatlah ke pinggir kolam. Lihatlah apakah ada sesuatu yang
berwarna hijau kecil yang melayang-layang di dalam air atau melekat di
dasar kolam? Coba kalian ambil satu tetes, dan lihatlah dengan
mikroskop! Apa yang terlihat? Terlihat sesuatu berwarna hijau, ada yang
diam, atau bergerak sangat cepat. Makhluk apakah yang kita lihat di
bawah miroskop tersebut? Untuk mengetahuinya, mari kita bahas tentang
makhluk hidup yang mirip tumbuhan dan mirip hewan.
Para ahli tumbuhan memasukkan makhluk hidup tersebut ke dalam
dunia tumbuhan karena berklorofil, sedangkan para ahli hewan
memasukkannya ke dunia hewan karena bergerak aktif dan memiliki
bintik mata. Sebagai jalan tengah, dimunculkan kingdom Protista. Jadi,
semua anggota kingdom Protista adalah makhluk hidup yang ”bukan
hewan dan bukan pula tumbuhan”.
Protista merupakan makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak
dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot). Protista bukan
merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang
menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai jamur.
Semua makhluk hidup eukariotik yang bukan merupakan hewan dan
tumbuhan masuk dalam kelompok Protista. Kelompok makhluk hidup
Protista yang menyerupai tumbuhan adalah ganggang (Algae), kelompok
Protista yang menyerupai hewan adalah Protozoa, sedangkan kelompok
Protista yang menyerupai jamur adalah jamur lendir dan jamur air.
Protista biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton
yang melayang-layang di dalam air atau melekat di dasar sungai, laut,
atau danau. Protista dapat pula hidup di dalam tanah dan di tempattempat yang lembap, baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit, serta
dapat pula hidup bersimbiosis dengan organisme lainnya.
Umumnya, Protista bersifat aerobik dan menggunakan mitokondria
untuk respirasi. Pada kenyataannya, ada Protista yang dapat berlaku
sebagai produsen. Protista tersebut dapat melakukan fotosintesis (dapat
membuat makanan sendiri). Nutrisi yang diperoleh dari fotosintesis
Protista tersebut dapat bersifat fototropik, heterotropik, atau keduanya.
Protista memiliki flagela atau cilia dalam hidupnya dan dapat
berkembang secara aseksual atau seksual. Pada kondisi yang kurang
menguntungkan, Protista dapat membentuk kistae. Secara taksonomis,
Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai
berikut.
Protista yang Menyerupai Tumbuhan
Protista dikatakan menyerupai tumbuhan karena ia bersifat
autotrof, memiliki klorofil, dan dengan bantuan cahaya matahari mampu
melakukan fotosintesis. Contoh Protista yang menyerupai tumbuhan
adalah ganggang yang terdiri atas filum Euglenophyta, ganggang hijau
( Chlorophyta ), ganggang cokelat ( Phaeophyta ), ganggang pirang
(Chrysophhyta), ganggang merah (Rhodophyta), dan ganggang api
(Pyrhophyta).
1.
(a)
Volvox sp.
Ulva lactuca
Chlamydomonas sp.
Gonium sp.
(b)
Euglena
Amoeba
Noctiluca sp.
Gambar 5.3 (a) Protista mirip tumbuhan dan (b) Protista mirip hewan
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
2.
Protista yang Menyerupai Hewan
Dikatakan menyerupai hewan karena Protista ini bersifat heterotrof.
Protista ini dapat memasukkan makanan dengan cara menelan melalui
mulut pada membran selnya. Protista ini tidak dapat membuat makanan
sendiri karena tidak mengandung klorofil. Contoh Protista yang
menyerupai hewan adalah Protozoa, terdiri atas filum Rhizopoda
(berkaki semu), Flagellata (berbulu cambuk), Ciliata (berambut getar),
dan Sporozoa (penghasil spora)
3.
Protista yang Menyerupai Jamur
Protista ini melakukan pencernaan makanan di luar sel, kemudian
terjadi penyerapan sari-sari makanan hasil pencernaan makanan oleh
tubuh. Contoh Protista yang menyerupai jamur ini adalah jamur air dan
jamur lendir.
A. Protista Menyerupai Tumbuhan (Ganggang atau Algae)
Ganggang adalah Protista yang menyerupai tumbuhan, berwarna
hijau, dan berbentuk seperti benang-benang halus. Mengapa dikatakan
menyerupai tumbuhan? Karena ganggang merupakan Protista yang
mengandung klorofil dan dapat berfotosintesis untuk memenuhi
kebutuhan makanannya sendiri. Mengapa ganggang hanya dikatakan
menyerupai tumbuhan? Bukankah ganggang dapat membuat makanan
sendiri? Ganggang memang bukan merupakan tumbuhan karena ganggang
tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati seperti yang dimiliki
oleh tumbuhan.
Coba kalian perhatikan dasar kolam pada musim kemarau!
Benarkah dasar kolam tersebut berwarna hijau? Mengapa air kolam
berwarna hijau? Apakah warna hijau di dasar air kolam tersebut
disebabkan adanya ganggang hijau yang tumbuh di dalamnya?
Protista
89
Ganggang dapat hidup di air tawar dan di air laut, tetapi ada pula
yang hidup di tempat-tempat yang lembap, seperti dinding tembok
kamar mandi, batu-batuan, atap rumah, atau kulit-kulit pohon.
Ganggang juga memiliki ciri lain yang sama dengan Protista, yaitu
memiliki membran inti, ada yang bersifat uniseluler dan ada yang multiseluler. Ganggang dapat berbentuk benang, lembaran, atau koloni sel.
Reproduksi ganggang dapat dilakukan secara seksual dan aseksual.
Secara seksual dilakukan dengan cara isogami dan oogami. Isogami
terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran
yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang
berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut,
akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus
berkembang menjadi individu baru.
Ganggang dapat dikelompokkan menurut pigmen yang dimilikinya
menjadi beberapa golongan, yaitu ganggang cokelat (Phaeophyta),
ganggang pirang ( Chrysophyta ), ganggang merah ( Rhodophyta ),
ganggang hijau (Chlorophyta), dan ganggang Euglenophyta.
1. Filum Euglenophyta
Euglenophyta merupakan ganggang bersel satu. Euglena biasa hidup
di air tawar, misalnya, air kolam, sawah, sungai, atau parit. Makhluk
hidup ini berwarna hijau, berklorofil, dan berfotosintesis sehingga
dimasukkan ke dalam dalam kelompok makhluk hidup yang menyerupai
tumbuhan. Makhluk hidup ini juga mempunyai ciri-ciri yang menyerupai
hewan karena dapat bergerak aktif, cara memasukkan makanan melalui
mulut sel, tidak berdinding sel, dan mempunyai bintik mata sehingga
Euglena ini merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan dan
sekaligus juga merupakan makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan,
contohnya, Euglena viridis.
a.
1)
2)
3)
4)
Gambar 5.4 Euglena
(Sumber: http://alpha.fmarion.
edu dan http://
www.biologycorner.com)
5)
Ciri-Ciri Euglena
Euglena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
berwarna hijau karena mengandung klorofil,
sel berbentuk oval memanjang,
di salah satu ujungnya terdapat mulut sel,
dari mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi sebagai
alat gerak, dan
mempunyai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang.
Cara Euglena Memperoleh Makanan
Sebagai organisme yang menyerupai tumbuhan, Euglena dapat
membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis. Dengan
bantuan cahaya matahari, makhluk hidup ini dapat mengubah klorofil
menjadi energi. Selain berfotosintesis, makhluk hidup ini dapat pula
memasukkan bahan makanan melalui mulut sel yang dimilikinya sehingga
Euglena dapat disebut sebagai organisme fotoautotrof dan organisme
heterotrof.
b.
Cara Euglena Bereproduksi
Reproduksi Euglena dilakukan dengan membelah diri. Dari
pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap sel anak mempunyai
inti sel, membran sel, dan sitoplasma.
c.
90
Biologi Kelas X
2. Filum Ganggang Hijau (Chlorophyta)
Gambar 5.5 Ulothrix zonata
merupakan salah satu kelompok
Ulothrix sp.
(Sumber: www.dipbot.unict.it dan
www.nies.go.jp)
Chlorophyta adalah ganggang yang mengandung klorofil dan karotin
berwarna kuning sehingga warnanya menjadi hijau kekuningan. Biasanya,
ganggang ini hidup di air tawar, seperti air kolam, air danau, ataupun
air sungai. Air kolam, sungai, atau danau akan berwarna hijau karena
adanya jenis ganggang hijau di dalamnya.
Chlorophyta (ganggang hijau) merupakan plankton yang hidup
melayang-layang di air tawar atau laut. Ganggang hijau dapat berbentuk
benang, filamen, ataupun berkoloni. Contoh ganggang hijau, antara lain,
Volvox sp., Spirogyra sp., dan Ulothrix sp.
Dengan bantuan cahaya matahari, Chlorophyta dapat melakukan
fotosintesis. Plankton ini merupakan sumber makanan utama bagi
hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Plankton disebut sebagai
produsen. Bagaimana kalian tahu jika Chlorophyta sedang melakukan
fotosintesis? Amati dan perhatikan kolam ikan air tawar pada siang
hari. Jika kalian perhatikan dengan baik, ganggang yang terkena cahaya
matahari akan mengeluarkan gas berupa gelembung-gelembung kecil yang
menempel pada pinggir-pinggir kolam, gas itu adalah oksigen. Oksigen
adalah gas yang dihasilkan dalam proses fotosintesis.
a.
1)
2)
3)
Gambar 5.6 Pembentukan
zoospora pada Chlorococcum
hingga terbentuk satu sel dewasa.
(Sumber: Taksonomi Tumbuhan,
2005)
4)
5)
b.
Ciri-ciri Chlorophyta
Ganggang hijau (Chlorophyta) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
tubuhnya mengandung klorofil dan berwarna hijau. Sel mengandung
kloroplas yang berisi klorofil a.b. karoten dan xantofil,
hidup melayang-layang di air tawar atau air laut,
merupakan makhluk hidup bersel satu yang berbentuk benang,
lembaran, dan berkoloni,
telah memiliki dinding sel, dan
cadangan makanan disimpan di suatu rongga yang berbentuk bulat.
Rongga ini terletak di dekat kloroplas yang disebut pirenoid.
Cara Mendapatkan Makanan
Ganggang hijau mengandung klorofil dan dapat melakukan fotosintesis untuk mendapatkan makanannya. Ganggang hijau berperan
sebagai pemasok bahan makanan utama bagi hewan-hewan yang ada
di perairan tersebut. Di perairan tersebut, ganggang hijau disebut sebagai
produsen.
c.
Cara Chlorophyta Bereproduksi
Reproduksi Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara seksual dan secara aseksual. Reproduksi seksual dilakukan
dengan cara peleburan sel kelamin jantan dan betina serta ada juga
yang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual dilakukan tanpa
adanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan pembelahan biner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentuk
benang dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara).
Contoh-Contoh Chlorophyta
Beberapa contoh ganggang hijau yang sering dijumpai adalah
sebagai berikut.
1) Chlorococcum dan Chlorella merupakan Chlorophyta bersel satu
yang tidak dapat bergerak dan bersifat mikroskopis. Kloroplasnya
berbentuk mangkuk, berukuran mikroskopis, dan hidup sebagai
d.
Protista
91
2)
Gambar 5.7 Chlamydomonas
merupakan Chloropyta bersel
satu yang dapat bergerak.
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
3)
Gambar 5.8 Spirogyra
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
4)
Gambar 5.9
Chara dan Ulva yang merupakan
Chlorophyta berbentuk lembaran.
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
5)
6)
Gambar 5.10 Volvox
(Sumber: Taksonomi tumbuhan,
2005)
plankton air tawar. Chlorococcum dan Chlorella dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk zoospora yang
bergerak dengan dua flagella. Chlorella dapat berkembang biak
dengan pembelahan sel. Chlorella dapat dimanfaatkan sebagai obat,
bahkan sekarang sedang dikembangkan untuk obat yang dikemas
dalam bentuk kapsul.
Chlamydomonas merupakan Chlorophyta bersel satu yang dapat
bergerak dan bersifat mikroskopis. Selnya berbentuk bulat telur.
Sel Chlamydomonas mengandung satu inti, satu vakuola, dan
kloroplas. Alat gerak berupa dua flagel. Kloroplas berbentuk
mangkuk. Bintik mata dan pirenoid terletak di dalam mangkuk yang
berfungsi sebagai tempat pembentukan zat tepung. Chlamydomonas
dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu dengan
pembentukan zoosprora dan konjugasi.
Spirogyra dan Oedogonium adalah sel yang membentuk benang
atau untaian memanjang seperti benang dan bersifat mikroskopis.
Spirogyra dan Oedogonium banyak hidup di air tawar. Spirogyra
mempunyai sel yang mengandung kloroplas berbentuk pita spiral
dan dalam satu sel mengandung satu inti, dapat berkembang biak
secara fragmentasi dan konjugasi. Oedogonium mempunyai kloroplas berbentuk jala dan dalam satu sel mengandung satu inti serta
dapat berkembang biak dengan zoospora dan peleburan
spermatozoid (anteridium) dengan ovum (oogonium) yang
dihasilkan oleh benang yang berbeda. Hasil peleburan tersebut
adalah zigot yang dapat tumbuh menjadi individu baru.
Chara dan Ulva merupakan Chlorophyta yang berbentuk lembaran.
Chara merupakan ganggang yang hidup di air tawar, mempunyai
ruas-ruas yang mengandung nukula dan globula. Nukula
mengandung arkegonium penghasil ovum. Globula mengandung
anteridium penghasil spermatozoid. Pembuahan ovum oleh
spermatozoid akan menghasilkan zigospora yang selanjutnya akan
berkembang menjadi individu baru. Reproduksi secara aseksual
dilakukan dengan fragmentasi. Ulva adalah ganggang yang hidup
di air laut, memiliki kromosom diploid (2n), berkembang biak secara
aseksual dengan spora yang menghasilkan Ulva haploid (n). Ulva
haploid (n) akan berkembang biak secara seksual menghasilkan
Ulva diploid (2n).
Hydrodictyon merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni tak
bergerak. Banyak terdapat di air tawar dan bentuk koloninya
seperti jala. Berkembang biak secara aseksual dengan spora dan
fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi.
Volvox merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni dan
bergerak. Volvox hidup di air tawar dan tiap sel mempunyai dua
flagel dan stigma, bentuk koloni seperti bola dengan jumlah sel
500 – 50.000 buah. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan
cara fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi.
3. Filum Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
Ganggang cokelat berwarna cokelat karena selain mengandung
klorofil juga memiliki zat warna cokelat (fukosantin). Ganggang ini hidup
di air laut, mempunyai tubuh yang multiseluler, berbentuk seperti
lembaran atau tumbuhan tinggi (memiliki alat, seperti akar, batang, dan
daun), serta sering digunakan sebagai bahan pakan ternak, obat-obatan,
92
Biologi Kelas X
Tulbilaria Sargasum
Fucus
Gambar 5.11 Phaeophyta
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
dan bahan cat. Contoh ganggang cokelat adalah Fucus, Tulbilaria,
Laminaria, dan Sargasum.
Ganggang cokelat berkembang biak secara aseksual dengan
fragmentasi, sedangkan secara seksual dilakukan dengan cara
pembentukan konseptakel jantan yang mengandung anteridium penghasil
spermatozoid dan konseptakel betina yang mengandung oogonium
penghasil ovum. Pembuahan sperma dan ovum menghasilkan zigot.
Selanjutnya, zigot akan tumbuh menjadi individu baru.
4. Filum Ganggang Pirang atau Keemasan (Chrysophyta)
Navicula sp.
Pinnularia sp.
Gambar 5.12 Chrysophyta
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
Chrysophyta ada yang berwarna kuning kecokelatan, hijau
kekuningan, dan kuning keemasan (diatom). Chrysophyta ada yang
bersel satu, bersel banyak, dan bersifat mikroskopis. Chrysophyta
merupakan penyusun plankton yang terbesar.
Chrysophyta hijau kekuningan (Xanthophyceae) mengandung
klorofil dan pigmen kuning (xentofil). Contohnya, Vaucheria yang
mempunyai ciri berbentuk seperti benang, bercabang tidak bersekat,
bersel banyak, dan benang berinti banyak (senosit). Reproduksi aseksual
dilakukan dengan membentuk zoospora, secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.
Chrysophyta kuning kecokelatan (Chrysophyceae) mengandung
klorofil dan karoten (pigmen keemasan), bersel satu (Ochromonas), dan
berkoloni (Synura). Chrysophyta yang disebut diatom (Bacillariophyceae) berbentuk seperti kotak yang saling menutupi dan dapat hidup
di tempat yang basah, baik air tawar, air payau, maupun air laut.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membelah diri. Contoh
ganggang ini adalah Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia. Dinding
sel Diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang pirang sering
disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat berguna bagi industri,
misalnya, sebagai bahan penggosok dan bahan isolasi.
5. Filum Ganggang Merah (Rhodophyta)
a
b
c
Gambar 5.13 Beberapa contoh
ganggang merah. a. Gracilaria sp.;
b. Gelidium sp.; c. Saprolegnia sp.
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
Ganggang merah merupakan makhluk hidup bersel banyak.
Berwarna merah tua karena selain mengandung klorofil, juga mengandung
zat warna merah (fikoeritrin). Ganggang ini hidup di laut, memiliki bentuk
seperti rumput maka sering disebut rumput laut (sea weed) dan bersel
banyak (berbentuk seperti lembaran). Berkembang biak secara seksual
dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.
Ganggang merah dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan
makanan dan kosmetika. Contoh ganggang merah yang digunakan
sebagai bahan makanan, antara lain, Euchema spinosum dan Gellidium
yang digunakan manusia untuk bahan agar-agar. Selain untuk bahan
makanan, agar-agar juga dimanfaatkan sebagai medium kultur mikroorganisme, kosmetik, obat, pelapis daging kaleng, pengeras es krim,
serta pengelmusi lemak dan cokelat batangan.
6. Filum Ganggang Api (Pyrrhophyta)
Gambar 5.14 Peridinium sp.
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
Ganggang api sering disebut dengan Dinoflagelata. Sebagian besar
hidup di laut dan ada juga yang hidup di air tawar. Ganggang ini
mempunyai ciri tubuhnya bersel satu, dinding sel berupa lempengan
selulosa yang rapat, dapat bergerak aktif, di luar sel terdapat celah
dan alur yang masing-masing dilengkapi dengan satu flagel, berklorofil,
mengandung pigmen kuning kecokelatan, dan berkembang biak dengan
cara membelah diri. Contohnya adalah Peridinium.
Protista
93
Peranan Ganggang (Algae) bagi Kehidupan Manusia
Ganggang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan
manusia. Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia adalah sebagai
berikut.
a. Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang digunakan
sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya. Dapat dikatakan bahwa
pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan
produsen bagi hewan-hewan air lainnya.
b. Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium yang
mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai
suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat yang
mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental
produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria,
Macrocystis, Ascophylum, dan Fucus).
c. Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan suplemen
kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia palmata),
pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental
es krim).
d. Dinding sel diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang
keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat
berguna bagi industri, seperti bahan penggosok, penyaring, industri
kaca, dan bahan isolasi.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah yang membedakan Protista dengan Monera?
Sebutkan makhluk hidup yang termasuk dalam Protista?
Mengapa ganggang hijau dikatakan sebagai produsen?
Bagaimana peran ganggang bagi kehidupan manusia!
Sebutkan perbedaan dan persamaan antara Xanthophyceae dan
Chrysophyceae!
Tugas
Buatlah dalam bentuk tabel persamaan dan perbedaan yang
mendasar antara ganggang cokelat, hijau, pirang, dan merah. Persamaan
dan perbedaan ganggang-ganggang tersebut ditinjau dari tubuh, warna,
tempat hidup, dan manfaatnya.
Kegiatan 5.1
Mengetahui Jenis-jenis Ganggang Hijau
Tujuan:
Mengetahui berbagai jenis ganggang hijau yang hidup di air tawar.
Alat dan bahan
bahan::
1. mikroskop,
2. stoples atau botol bekas (bekas air mineral),
3. pipet,
4. kaca penutup,
94
Biologi Kelas X
5.
6.
kaca benda, dan
air kolam, air sawah, atau air danau yang berwarna hijau.
Cara kerja:
1. Mula-mula ambillah air kolam, air parit, atau air sawah, lalu
masukkan ke dalam stoples atau botol bekas.
2. Ambillah air tersebut dengan menggunakan pipet, kemudian teteskan
di atas kaca benda. Tutuplah tetesan air tersebut dengan
menggunakan kaca penutup. Usahakan tidak ada gelembung udara
di dalamnya.
3. Lakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop.
4. Catat dan gambarlah hasilnya, kemudian cocokkan dengan gambar
yang ada di buku!
Pertanyaan:
1. Jenis ganggang apa sajakah yang kalian temukan?
2. Jenis ganggang manakah yang banyak kalian temukan?
3. Apakah semua ganggang bergerak?
4. Sebutkan jenis ganggang yang dapat bergerak aktif!
B. Protista yang Menyerupai Hewan (Protozoa)
Protozoa merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan.
Protozoa hidup di air tawar (selokan, parit, sungai, dan waduk), air
laut, permukaan tanah yang lembap, rendaman jerami, dan di dalam
tubuh makhluk hidup lain atau di dalam jasad yang mati. Protozoa
merupakan makhluk hidup bersel satu yang bersifat mikroskopis. Segala
aktivitas hidup terjadi di dalam sel itu sendiri. Pada keadaan tertentu,
Protozoa dapat membentuk dirinya menjadi kista. Protozoa dapat
berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual, secara aseksual
dilakukan dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi.
Protozoa dibagi menjadi enam filum, yaitu Rhizopoda atau
Sarcodina (berkaki semu), Actinopoda, Foraminifera, Flagellata atau
Mastigophora (bercambuk), Ciliata (berambut getar), dan Sporozoa
(penghasil spora). Akan tetapi, yang dibahas dalam bab ini hanya empat
filum, yaitu sebagai berikut.
1. Rhizopoda atau Sarcodina (Berkaki Semu)
Rhizopoda adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa
kaki semu (pseudopodia). Salah satu contoh Rhizopoda adalah Amoeba
sp .
Selain Amoeba, ada beberapa Protozoa yang termasuk dalam
Rhizopoda, yaitu Foraminifera dan Arcella. Keduanya merupakan
Rhizopoda yang diselimuti oleh cangkang.
Amoeba
Foraminifera
Gambar 5.15 Rhizopoda
(Sumber: www1.accsnet.ne.jp
dan www.kaneforam.com)
Amoeba
Bentuk tubuh Amoeba dapat berubah-ubah. Ia bersel satu dan
hidup bebas di tempat-tempat yang becek, berair, dan mengandung
makanan. Isi sel telah dilindungi oleh membran sel dan membran plasma
yang sekaligus berfungsi sebagai pengatur pertukaran zat, pengeluaran,
pertukaran gas, alat gerak, dan penangkap rangsang yang berasal dari
luar tubuhnya. Sel berisi sitoplasma yang terdiri dari sitoplasma bagian
luar yang kental (ektoplasma), sitoplasma bagian dalam yang encer
(endoplasma), dan sebuah inti sel.
Dengan kaki semunya, Amoeba dapat menangkap dan mengambil
makanan. Mula-mula kaki semu (pseudopoda) dijulurkan ke arah
Protista
95
vakuola
makanan
membran
plasma
nukleus
vakuola
makanan
Gambar 5.16 Struktur tubuh
Amoeba
(Sumber: www.e-dukasi.net)
(a)
(b)
Gambar
Amoeba
dan
Gambar5.17
5.14(a)
Struktur
tubuh
(b)Amoeba
Entamoeba
(Sumber: www.e-dukasi.net)
www.e-dukasi.net)
(Sumber:
makanan lalu mengelilingi makanan tersebut. Kemudian, membran plasma
bergerak mendekati dan mengikuti kaki semu mengelilingi makanan.
Bersatunya kedua ujung membran plasma membentuk vakuola.
Makanan dicerna di dalam vakuola makanan. Dari sini, sari makanan
diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa makanan yang berupa cairan
dikeluarkan melalui vakuola berdenyut.
Amoeba dapat berkembang biak dengan pembelahan biner tanpa
melalui tahap-tahap mitosis. Pembelahan dimulai dari membelahnya inti
sel menjadi dua, lalu diikuti oleh pembelahan sitoplasma. Pembelahan
inti tersebut menimbulkan lekukan yang sangat dalam yang lama-lama
akan putus sehingga terjadilah dua sel anak Amoeba. Kedua sel anak
ini akan mengalami pembelahan biner sehingga menjadi empat sel, delapan
sel, enam belas sel, dan seterusnya. Pada keadaan yang tidak menguntungkan, Amoeba dapat membentuk dirinya menjadi kista. Jika
keadaan luar telah membaik, kista Amoeba akan pecah dan Amoeba
akan keluar untuk memulai kembali hidupnya.
Ada Amoeba yang dapat hidup bebas dan ada pula yang hidup
sebagai parasit pada hewan atau manusia. Amoeba yang hidup sebagai
parasit ini biasa disebut dengan Entamoeba. Misalnya, Entamoeba yang
menyebabkan penyakit, seperti Entamoeba histolytica, berparasit dalam
usus manusia. Entamoeba hystolytica masuk ke dalam usus melalui
makanan yang tidak higienis, mungkin tidak ditutup, terkena debu, atau
dihinggapi lalat. Penyakit yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica
adalah diare.
Untuk mencegah diare, hindarilah memakan makanan yang tidak
bersih dan tidak ditutup. Kita harus berhati-hati terhadap penyakit ini
karena meskipun sudah sembuh, kista Amoeba mungkin saja tertinggal
di dalam tubuh, bahkan dapat mencapai hati. Selain Entamoeba
histolytica, ada Entamoeba ginggivalis yang hidup sebagai parasit di
dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan penyakit radang dan gusi
berdarah. Entamoeba ginggivalis ini dapat hidup di sela-sela gigi yang
kotor. Agar tidak sampai terserang, gosoklah gigi setelah selesai makan
dan sebelum tidur.
2. Kelompok Flagellata atau Mastigophora (Bercambuk)
a
b
Gambar 5.18 Flagellata: a.
Trypanosoma; b.Trichomonas
(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)
Flagellata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa bulu
cambuk (flagela). Flagellata merupakan nenek moyang dari hewan dan
tumbuhan. Flagellata dapat hidup bebas di dalam air atau sebagai parasit
pada makhluk hidup lain, seperti Trypanosoma dan Trichomonas.
Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodiense menyebabkan
penyakit tidur yang disebarkan oleh gigitan lalat Tse-tse.
Ketika lalat menggigit, lalat juga mengeluarkan air liur yang
mengandung Trypanosoma untuk mencegah pembekuan darah. T. evansi
merupakan penyebab penyakit sura pada hewan. T. cruzi merupakan
penyebab penyakit nagana pada sapi dan kerbau. Pada Trichomonas
terdapat tiga flagel atau lebih. Trichomonas vaginalis yang menyerang
vagina dapat menyebabkan keputihan.
3. Kelompok Ciliata (Berambut Getar)
Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut
getar (cilia). Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada
membran sel. Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat
bergerak bebas ke segala arah di dalam air.
96
Biologi Kelas X
Bentuk tubuh Ciliata adalah oval, tidak berubah-ubah. Mereka biasa
hidup di rawa, sawah, dan tempat-tempat berair yang banyak
mengandung bahan organik.
Contoh Ciliata yang hidup bebas adalah Paramaecium sp .,
sedangkan yang hidup berparasit adalah Nyctoterus ovalis, hidupnya
menumpang di usus kecoa. Ada juga Ciliata yang hidup di air tawar,
yaitu Stylonichia (hidup di perairan yang banyak mengandung sampah
organik), Didinium (hidup di perairan yang mengandung Protozoa), Stentor
(hidup di perairan sawah yang mengandung bahan organik), dan
Vorticella.
Vakuola makanan
Vakuola kontraktil
Mikronukleus
Makronukleus
Pelikel
Cilia
Sitostom
Sitoplasma
Gambar 5.19 Paramaecium
(Sumber: Encarta Encyclopedia,
2005)
Paramaecium caudatum
Paramaecium caudatum adalah Ciliata yang hidup bebas. Bentuk
selnya seperti sandal, ukuran kira-kira 250 mikron, mempunyai sitostom
(celah mulut) pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel.
Sel berisi dua inti sel yang terdiri atas inti kecil (mikronukleus) dan inti
besar (makronukleus), sitoplasma, vakuola makanan (pencerna
makanan), serta vakuola kontraktil (pengeluaran zat sisa).
Gerakan Paramaecium caudatum dilakukan dengan menggetarkan
cilianya. Gerakan cilia sulit diamati oleh mikroskop karena gerakannya
sangat cepat.
Paramaecium caudatum dapat berkembang biak secara aseksual
dengan membelah diri menjadi dua anak sel (pembelahan biner) dan
secara seksual dengan konjugasi. Konjugasi didahului dengan pertukaran
inti antara dua individu lalu berpisah dan masing-masing membelah
menjadi dua individu.
Bagaimana cara Ciliata mendapatkan makanan? Ciliata mempunyai
mulut sel. Pada saat bergetar, rambut di sekitar mulut sel akan bergetar
pula. Pada saat ini, terjadilah aliran keluar masuk air pada mulut sel. Air
yang masuk dan keluar mulut sel banyak mengandung bakteri atau bahan
organik atau bahan makanan lainnya yang tertambat atau terkumpul di
dalam mulut sel. Makanan yang terkumpul akan masuk dalam sitofaring
(kerongkongan sel) lalu masuk ke dalam vakuola makanan untuk dicerna
dan diedarkan ke seluruh tubuhnya. Penyerapan sari makanan terjadi di
dalam sitoplasma. Sisa makanan padat dikeluarkan melalui membran
plasma, sedangkan sisa makanan berupa cairan dikeluarkan melalui
vakuola berdenyut yang terletak di kedua ujungnya.
4. Kelompok Sporozoa (Penghasil Spora)
Plasmodium vivax
Plasmodium falciparum
Gambar 5.20 Plasmodium
(Sumber:
www.biltek.tubitek.gov.tr)
Tidak seperti Rhizopoda , Ciliata , dan Flagellata yang telah
mempunyai alat gerak, Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Sporozoa
hidup sebagai parasit pada makhluk hidup lain. Contoh makhluk hidup
yang termasuk dalam Sporozoa adalah Plasmodium malariae dan
Plasmodium vivax. Plasmodium hidup sebagai parasit pada tubuh manusia
yang menyebabkan penyakit malaria. Makanannya adalah sel darah
merah. Penularan malaria terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Plasmodium berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan
spora terjadi di dalam tubuh manusia dan berkembang biak secara seksual
dengan pembentukan gamet. Peleburan gamet jantan dan gamet betina
terjadi di dalam tubuh nyamuk Anopheles.
Contoh lainnya adalah Babesia dan Theileria. Babesia bigemina
menyebabkan penyakit demam Texas dan Theileria parva menyebabkan penyakit demam Pantai Timur (Afrika).
Protista
97
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Mengapa Protozoa disebut makhluk hidup yang mirip hewan?
Apakah perbedaan antara ciliata dan flagelata?
Bagaimana cara Amoeba berkembang biak?
Sebutkan ciri-ciri Rhizopoda!
Apakah yang membedakan kelompok Sporozoa , Rhizopoda ,
Flagellata, dan Ciliata?
Tugas
Buatlah tabel perbedaan antara Protozoa, Rhizopoda, Flagellata,
Ciliata, dan Sporozoa! Berikan sebuah contoh dari masing-masing
kelompok Protozoa tersebut, lalu gambarlah! Diskusikan dengan
kelompokmu!
C. Protista Menyerupai Jamur
Protista yang menyerupai jamur ini mempunyai struktur tubuh dan
cara reproduksi yang tidak sama dengan kelompok Fungi . Cara
reproduksi jamur lendir hampir sama dengan Fungi, tetapi tidak dapat
dikelompokkan dalam kingdom Fungi karena gerakan pada fase
aseksualnya lebih mirip dengan Amoeba. Semetara itu, jamur air lebih
menyerupai ganggang pada struktur molekulnya, hanya saja tidak
mengandung klorofil.
1. Filum Jamur Air (Oomycota)
Oomycota dapat hidup di air atau tempat-tempat lembap dan
mempunyai oospora sebagai penghasil spora. Spora yang dihasilkan oleh
zigot berdinding tebal yang berfungsi sebagai pelindung. Pada kondisi
tertentu, spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Jamur ini memiliki ciriciri sebagai berikut:
a. dinding sel berupa selulosa,
b. mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa
yang tidak bersekat, dan
c. berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan zoospora.
Zoospora ini dilengkapi dengan alat berenang berupa dua buah
flagel.
Contoh Oomycota adalah Phytophthora, Saphrolegnia, dan Pythium.
Phytophthora adalah jamur karat putih yang dapat hidup secara saprofit
atau parasit. Jamur yang hidup secara parasit, misalnya, P. nicotin
(tembakau), P. palmifera (kelapa), dan P. infestans (kentang).
Saprholegnia mempunyai miselium dan hifa sebagai alat reproduksi.
Jamur ini merupakan saprofit pada hewan air yang telah mati. Jamur ini
dikatakan mempunyai spora kembara dimorf.
2. Filum Jamur Lendir (Mycomycota)
a.
b.
c.
98
Biologi Kelas X
Ciri-ciri jamur lendir adalah sebagai berikut:
bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa
protoplasma tidak berdinding;
berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak;
struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba, berbentuk seperti
lendir (plasmodium), tetapi cara berkembang biaknya menyerupai
Fungi;
d.
berkembang biak secara aseksual dan seksual. Pencernaan makanan
yang dilakukan pada fase vegetatif (aseksual) dilakukan menyerupai
Amoeba. Pada tingkat dewasa, Plasmodium akan membentuk
kotak spora seperti pada Fungi. Setelah matang, kotak spora ini
akan pecah dan mengeluarkan spora. Spora yang berkecambah
akan membentuk sel gamet yang menyerupai Amoeba. Sel-sel
gamet ini bersifat haploid dan akan melakukan singami atau
peleburan dua gamet dengan ukuran yang sama dan tidak dapat
dibedakan antara sel jantan dan betina yang akan menghasilkan
zigot;
e. biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang
membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah.
Jamur lendir (Mycomycota) dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
Acrasiomycota dan Myxomycota.
a. Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat)
Acrasiomycota dinamakan juga jamur lendir bersekat. Pada saat
Plasmodium membesar dan inti sel membelah sel individu tetap terpisah
saat bergabung membentuk pseudoplasmodium. Saat makanan berkurang
zat kimia yang dikeluarkan oleh Amoeba akan bergabung membentuk
Plasmodium. Plasmodium akan bergerak ke arah cahaya. Pada saat ada
makanan, Plasmodium akan berhenti bergerak dan membentuk tubuhnya
yang mengandung spora reproduksi. Pada saat kondisi menguntungkan,
spora yang tertinggal akan membentuk Amoeba baru dan siklus akan
berulang.
b.
Myxomycota (Jamur Lendir Tidak Bersekat)
Myxomycota merupakan jamur lendir yang tidak bersekat. Jamur
ini berinti banyak, setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat,
bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat bergerak bebas. Jamur
lendir hidup di batang kayu yang membusuk, tanah lembap, sampah
basah, kayu lapuk, dan di hutan basah.
Jamur lendir dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dan
generatif. Fase vegetatif Plasmodium bergerak amoeboid mengelilingi
dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam
vakuola makanan. Sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium
bergerak. Jika telah dewasa, Plasmodium membentuk sporangium (kotak
spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan
bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet
yang bersifat haploid, kemudian sel gamet ini melakukan singami. Singami
adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang
tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa
zigot dan zigot tumbuh dewasa.
Pada Myxomycota, massa berinti banyak yang disebut Plasmodium
(jangan dikacaukan dengan plasmodium penyebab malaria), bergerak
berpindah tempat di tanah atau sepanjang dasar hutan, di daun, kayu
busuk untuk memakan bakteri. Plasmodium mempunyai banyak inti,
tetapi tidak dapat dibagi menjadi beberapa sel-sel terpisah. Myxomycota
yang sedang bergerak dapat seukuran buah anggur. Saat Plasmodium
membesar, intinya membelah. Sebaliknya, pada Acrasiomycota, sel-sel
individu tetap terpisah saat mereka bergabung membentuk
pseudoplasmodium atau massa multiseluler.
Protista
99
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Mengapa jamur lendir dan jamur air tidak termasuk dalam kingdom
Fungi?
Sebutkan ciri-ciri jamur lendir!
Bagaimana jamur air berkembang biak?
Di manakah tempat hidup yang sesuai untuk jamur lendir?
Sebutkan perbedaan antara Myxomycota dan Acrasiomycota?
Kegiatan 5.2
Pengamatan Jamur Lendir dan Jamur Air
Tujuan:
Mengetahui struktur jamur lendir dan jamur air
Alat
1.
2.
3.
4.
dan Bahan:
kertas isap atau tisu,
sendok,
nasi,
air sungai,
5. botol bermulut lebar,
6. mikroskop dan perlengkapannya,
7. bangkai lalat atau bangkai ikan,
Cara Kerja:
1.
Pengamatan struktur jamur lendir.
a.
Letakkan potongan kertas isap atau tisu di dasar botol.
b.
Masukkan 100 ml air sungai ke dalam botol.
c.
Masukkan satu sendok nasi, biarkan selama tiga hari.
d.
Amati, apakah terdapat banyak lendir?
e.
Jika ada, ambil dan amati di bawah mikroskop!
2.
Pengamatan struktur jamur air.
a.
Masukkan air sungai ke dalam botol.
b.
Masukkan bangkai lalat atau bangkai ikan, biarkan selama tiga
hari.
c.
Amati bangkai lalat atau bangkai ikan! Apakah terlihat bentukan
seperti kapas?
d.
Ambil bentukan seperti kapas tersebut, amati di bawah
mikroskop!
Pertanyaan:
1.
Mengapa menggunakan nasi?
2.
Bagaimana karakteristik jamur lendir?
3.
Bagaimana karakteristik jamur air?
4.
Diskusikan hasil penelitianmu dengan teman sekelas dan guru!
Rangkuman
1. a. Protista adalah makhluk hidup yang bersel satu atau bersel banyak
dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot).
b. Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, melainkan
hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, tumbuhan, atau
jamur.
c. Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Protista yang menyerupai
tumbuhan (ganggang atau Algae), Protista yang menyerupai hewan
(Protozoa), dan Protista yang menyerupai jamur.
100
Biologi Kelas X
2. a. Protista yang menyerupai ganggang (Algae) memiliki klorofil sehingga
mampu berfotosintesis, tetapi tidak memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Itulah sebabnya Protista ini dikatakan menyerupai tumbuhan.
b. Berdasarkan pigmennya dapat dibagi menjadi filum Euglenophyta,
Chlorophyta , Chrysophyta , Phaeophyta , Pyrrophyta , dan
Rhodophyta.
3. a. Protista yang menyerupai hewan biasa disebut Protozoa.
b. Protozoa merupakan Protista bersel satu, berukuran mikroskopis,
mempunyai alat gerak berupa kaki semu, rambut getar atau flagela,
bernapas, menangkap makanan, berkembang biak di dalam sel, hidup
bebas di tempat-tempat yang berair, seperti parit, sawah, sungai,
waduk, air laut, dan berparasit pada tubuh hewan atau manusia.
c. Berdasarkan alat geraknya Protozoa dapat dibedakan menjadi empat,
yaitu Rhizopoda (kaki semu), Flagellata (berbulu cambuk), Ciliata
(berambut getar), dan Sporozoa (pembentuk spora).
4. a. Protista yang menyerupai jamur terdiri atas jamur air dan jamur
lendir.
b. Ciri-ciri jamur air (Oomycota) adalah dinding sel yang terdiri atas
selulosa, hifanya bersekat, dan berkembang biak secara aseksual
dengan membentuk zoospora dan secara seksual dengan membentuk
oospora, contohnya, Physarium, Arcyria, dan Saprolegnia.
c. Ciri-ciri jamur lendir (Mycomycota) adalah tubuh berlendir, berinti
banyak, tanpa dinding sel, dan berkembang biak secara aseksual
dengan pembentukan spora dan secara seksual dengan singami.
Contohnya, Phytopthora dan Saprolegnia.
Istilah Penting
Diatom
Globula
Plasmodium
Singami
Vakuola berdenyut (kontraktil)
Zoospora
Ganggang
Nukula
Protozoa
Talus
Vakuola makanan
Refleksi diri
Setelah mempelajari materi tentang Protista, apakah kalian tidak
menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat menguasai untuk:
1. mendeskripsikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista;
2. mendeskripsikan peranan Protista bagi kehidupan;
3. menyusun karya ilmiah tentang Protista yang menguntungkan dan
yang merugikan;
4. dari materi dan beberapa kegiatan tentang Protista, bagian mana
yang paling kalian sukai? Mengapa?
Kata Kunci
cara hidup Protista
ciri-ciri Protista
struktur Protista
replikasi Protista
Protista
101
Uji Kompetensi
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
102
Biologi Kelas X
Pilih salah satu jawaban yang benar!
Protista mempunyai sel yang bersifat ....
a. eukariotik
d. ganda
b. prokariotik
e. tidak bermembran
c. tunggal
Zat warna cokelat pada ganggang disebut ....
a. plastida
d. kitin
b. fukosatin
e. klorofil
c. fikoeritrin
Rongga untuk mengeluarkan sisa makanan cair yang dilakukan
dengan berdenyut pada Paramecium disebut ....
a. vakuola
d. nukula
b. vakuola makanan
e. nukleus
c. vakuola berdenyut
Vakuola berdenyut atau vakuola kontraktil berfungsi untuk ....
a. bernapas
b. peredaran darah
c. mengeluarkan sisa makanan cair
d. berkembang biak
e. mengeluarkan sisa makanan padat
Tubuh yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati disebut
....
a. talus
d. Algae
b. kormus
e. tumbuhan hijau
c. lumut
Budi dan kawan-kawannya mengamati sesuatu makhluk kecil yang
bergerak-gerak, dengan ciri-ciri gerakan sangat cepat, mempunyai
bulu cambuk, dan hanya terdiri dari satu sel sehingga Budi dan
kawan-kawan berkesimpulan bahwa makhluk hidup kecil ini adalah
....
d. Rhizopoda
a. Ciliata
b. Sporozoa
e. Flagellata
c. Foraminifera
Pembelahan inti yang membentuk massa berinti banyak disebut ...
a. oogami
d. singami
b. isogami
e. anisogami
c. sinoit
Kaki semu merupakan alat gerak pada ....
d. Rhizopoda
a. Flagellata
b. Cilliata
e. bulu getar
c. Sporozoa
Pada siang hari, di dalam kolam air tawar yang juga ditumbuhi
ganggang terdapat gelembung-gelembung yang menempel di dinding
kolam. Gelembung udara ini berisi gas ....
a. nitrogen
d. karbon monoksida
b. oksigen
e. amonia
c. karbon dioksida
10. Protozoa yang beralat gerak berupa rambut getar adalah kelompok
....
a. Flagellata
d. Rhizopoda
b. Cilliata
e. vakuola
c. Sporozoa
11. Contoh makhluk hidup yang termasuk dalam sporozoa adalah ....
a. Trypanosoma
d. Paramecium
b. Euglena
e. Focus
c. Plasmodium
12. Protozoa dibedakan berdasarkan ada tidaknya ....
a. cara hidup
d. alat gerak
b. makanan
e. habitat
c. bentuk tubuh
13. Navicula termasuk dalam ganggang ....
d. Cyanophyta
a. Chrysophyta
b. Chlorophyta
e. Rhodopyta
c. Phaeophyta
14. Dasar klasifikasi ganggang adalah ....
a. hasil fotosintesis dalam sel d. kandungan pigmen selnya
b. bentuk selnya
e. bentuk inti selnya
c. cara berkembang biaknya
15. Protozoa yang tidak mempunyai alat gerak adalah ....
a. Rhizopoda
d. Cilliata
b. Flagellata
e. Sacropoda
c. Sporozoa
16. Kingdom Protista yang begitu beragam, mempunyai sedikit
persamaan antaranggotanya yaitu ....
a. berdinding sel, eukariot
b. mendapatkan makanan secara heterotrof, eukariot
c. mendapatkan makanan secara heterotrof, prokariot
d. pengambilan makanan secara autotrof, eukariot
e. melakukan respirasai aerobik seluler dalam mitokondria
17. Protozoa memakan bakteri dengan cara ... sehingga Protozoa
disebut sebagai predator bakteri.
a. fogositosis
b. pencernaan intraseluler
c. penggunaan enzim pencernaan
d. pencernaan ekstraseluler
e. adsorbpsi
18. Contoh jamur lendir adalah ....
d. Arcyria
a. Physarium
b. Saprolegnia
e. Laminaria
c. Bakteriofag
19. Spirogyra dan Ulothrix termasuk dalam ....
a. Chlorophyta
d. Cyanophyta
b. Chrysophyta
e. Rhodopyta
c. Phaeophyta
20. Ganggang merah yang digunakan untuk membuat makanan adalah
....
a. E. coli
d. Euchema gracilis
b. Herpes zoster
e. Toxoplasma
c. Varicella
Protista
103
II. Pilihlah!
A. Jika (1), (2), dan (3) yang benar
B. Jika (1) dan (3) yang benar
C. Jika (2) dan (4) yang benar
D. Jika (4) saja yang benar
E. Jika semuanya salah
1. Berikut ini yang tidak termasuk dalam Protista yang menyerupai
hewan adalah ....
(1) Flagellata
(3) Cilliata
(2) Rhizopoda
(4) Sporozoa
2. Protista yang menyerupai adalah jamur adalah ....
(1) Mixomycota
(3) Oomycota
(2) Phycomycota
(4) Eumycota
3. Yang tidak termasuk ciri-ciri Oomycota adalah ....
(1) dinding sel terdiri dari selulosa
(2) hifanya tidak bersekat
(3) berkembang biak secara aseksual dengan membentuk
zoospora
(4) secara seksual dengan membentuk spora
4. Yang tidak termasuk ciri-ciri Mycomycota adalah ....
(1) tubuh berlendir dan berinti banyak
(2) tidak berdinding sel
(3) berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan spora
(4) berkembang biak secara seksual dengan konjugasi
5. Di bawah ini yang bukan ganggang merah adalah ....
(1) Chlorococcum
(3) Chlamydomonas
(2) Chlorella
(4) Spirogyra dan Oedogonium
6. Di bawah ini bukan merupakan ciri-ciri Amoeba adalah ....
(1) dapat menyebabkan penyakit
(2) dapat hidup mandiri dan ada juga yang parasit
(3) berukuran 200 – 300 mikron
(4) bentuk tubuh tetap
7. Protozoa yang bergerak dengan bulu cambuk adalah ....
(1) Volvox
(3) Tripanosoma
(2) Paramaecium
(4) Balantidium
8. Protozoa yang bergerak dengan rambut getar adalah ....
(1) Volvox
(3) Tripanosoma
( 2) Paramaecium
(4) Balantidium
9. Kelas Rhizopoda di bawah ini menutupi 35% dari dasar laut adalah
....
(1) Amoeba
(3) Suctoria
(2) Podophyra
(4) Foraminifera
10. Di bawah ini yang merupakan Protista yang menguntungkan adalah
....
(1) Psalliota campestris
(3) Volvariella volvacea
(2) Cantharellus cibarius
(4) Oudemansiella canarii
III.
1.
2.
3.
4.
5.
104
Biologi Kelas X
Jawablah dengan singkat dan jelas!
Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki Protozoa!
Mengapa ganggang tidak termasuk dalam kingdom Plantae?
Bagaimanakah cara berkembang biak jamur lendir?
Berdasarkan alat geraknya, Protozoa dibagi menjadi berapa kelas?
Sebutkan!
Apakah keuntungan Protista bagi manusia?
Bab 6
Fungi (Jamur)
Tujuan
Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan,
percobaan, dan kajian literatur
Menjelaskan peranan jamur bagi kehidupan manusia
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari
dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi
tentang Fungi (jamur).
Fungi (Jamur)
Membahas tentang
Ciri-Ciri Jamur
Reproduksi
Jamur
Simbiosis Jamur
Klasifikasi Jamur
Terdiri dari
kelompok
1.
2.
3.
4.
Zygomycota
Ascomycota
Basidiomycota
Deuteromycota
Terbagi atas
Lumut Kerak
(Lichenes)
Mikoriza
1. Ciri-Ciri Lumut Kerak
2. Reproduksi Lumut
Kerak
3. Peran Lumut Kerak
bagi Kehidupan
Manusia
105
Jamur kuping
Jamur merang
Gambar 6.1 Aneka jenis jamur
(Sumber: www.sidoarjo.go.id dan
www.trknatur.com)
Di sekitar tempat tinggal kalian, hidup berbagai jenis jamur. Bahkan,
tanpa kalian sadari, mungkin ada jamur yang tumbuh di tubuh kalian.
Beraneka jenis jamur pun dapat dikonsumsi, contohnya, jamur
kuping dan jamur merang. Jamur-jamur tersebut dapat dijadikan sop
jamur atau beraneka masakan yang lezat. Selain itu, jamur juga banyak
dimanfaatkan untuk bahan membuat obat.
Selain dapat dimakan, ada juga jamur yang tidak dapat dimakan,
bahkan beracun. Dari contoh di atas, dapat dikatakan bahwa ada jamur
yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Jamur yang
merugikan ini terutama adalah jamur-jamur yang dapat menyerang
manusia dan tanaman pertanian. Pernahkah kalian melihat orang yang
terkena panu atau kadas?
Untuk lebih jelasnya, marilah kita pelajari tentang jamur,
perkembangbiakannya, dan peran jamur dalam kehidupan manusia.
A. Ciri-Ciri Jamur
Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membran
inti (eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak
mengandung klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di
sekitarnya.
Jamur ada yang bersel satu, tetapi umumnya bersel banyak.
Struktur tubuh jamur bersel banyak terdiri atas miselium dan spora.
Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang
disebut hifa. Pada jamur tempe dan jamur oncom, hifa-hifa ini terlihat
seperti kapas. Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen (hifa).
Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu
sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan
menjadi jamur saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, dan bangkai hewan, misalnya, jamur
kuping, jamur merang, dan jamur kayu.
Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit
manusia, misalnya, jamur panu.
Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces
cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium
notatum ), jamur tempe ( Rhizopus oryzae ), dan jamur merang
(Volvariella volvacea).
Bentuk dan ukuran jamur sangat bervariasi, ada yang berbentuk
seperti lembaran, misalnya jamur kuping, dan ada yang berbentuk seperti
payung, misalnya jamur merang.
B. Reproduksi Jamur
Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.
Perkembangan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan sel
(fragmentasi) dan pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi
untuk menyebarkan spesies dalam jumlah besar.
Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora
seksual. Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual
membelah secara meiosis. Contoh spora aseksual adalah zoospora,
endospora, dan konidia.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua
sel inti yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak
gametangium menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari
dua individu.
106
Biologi Kelas X
Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan
meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas
membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri
selama pembelahan sel (stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi
pula pembelahan inti bersama. Setelah pembentukan benda buah,
terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah
ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah
kromosom menjadi haploid kembali.
Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora,
zigospora, dan oospora.
Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora.
Basidiospora adalah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota.
Askospora terdapat di dalam askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan
basidiospora terdapat di dalam basidium dan berjumlah 4 spora.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Bandingkan cara reproduksi antara jamur bersel tunggal dan jamur
bersel banyak! Sebutkan perbedaan yang kamu temukan!
Apakah yang dimaksud dengan askospora?
Apakah yang membedakan jamur dan Protista?
Sebutkan ciri-ciri jamur!
Di manakah jamur dapat tumbuh?
Tugas
Buatlah bagan tentang cara perkembangbiakan jamur. Jika mungkin,
lengkapilah dengan gambar!
C.
Klasifikasi Jamur
Dalam klasifikasi lima kingdom, jamur dapat dibedakan menjadi
divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
Myxomycota danOomycota termasuk dalam kingdom Protista.
1. Zygomycota
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual,
terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena
peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk
seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi
Zygomycota adalah:
a. biasa hidup sebagai saprofit;
b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat
seperti pipa atau buluh;
c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga
sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang
tersebar ke mana-mana;
d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang
berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan
tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi
spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi
miselium baru;
e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua
hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang
Jamur (Fungi)
107
Gambar 6.2 Rhizopus sp.
(Sumber: http://darwin.
borach.cuni.edu)
memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi
selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang
sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung
banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.
Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota
adalah sebagai berikut.
a. Murcor mucedo, hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan
hewan, misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. Dari miselium
pada subtratnya muncul benang-benang tegak dengan sporangium
pada ujungnya. Sporangium ini berisi spora. Jika sporangium sudah
matang, akan pecah sehingga spora akan tersebar keluar. Spora
akan tumbuh menjadi miselium baru. Perkembangbiakan secara
seksual dilakukan dengan gametangium.
b. Murcor javanicus, berperan dalam pembuatan tapai karena jamur
ini terdapat dalam ragi tapai. Jamur ini termasuk makhluk hidup
yang mempunyai daya untuk mengubah tepung menjadi gula.
c. Rhizopus sp., yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya
untuk memecah putih telur dan lemak. Oleh karena itu, ia berperan
dalam pembuatan tempe dan oncom putih. Jamur tempe mempunyai hifa yang berguna untuk menyerap makanan dari kacang
kedelai. Dalam waktu dua sampai tiga hari, kumpulan hifa tersebut
akan membungkus kedelai yang kemudian disebut tempe. Selain
pada tempe, jamur ini juga dapat tumbuh di tempat-tempat yang
lembap.
Kegiatan 6.1
Mengamati Bagian-Bagian Jamur Zygomycota
Tujuan:
Mengamati bagian-bagian struktur jamur Zygomycota yang dapat
dilakukan dengan mengambil jamur Rhizopus pada tempe.
Alat dan Bahan:
1. tempe,
2. mikroskop,
3. kaca benda,
4.
5.
tusuk gigi, dan
kaca penutup.
Cara Kerja:
1. Ambillah tempe yang baru jadi dan tempe yang lebih dari jadi
(berwarna kehitaman). Lalu ambillah serabut miselium atau hifa yang
menutupi tempe (berwarna putih) dengan menggunakan tusuk gigi.
2. Letakkan hifa yang telah diambil di atas kaca benda, lalu tetesi dengan
satu atau dua tetes air. Tutuplah dengan kaca penutup. Usahakan
tidak ada gelembung yang tersisa.
3. Amatilah di bawah mikroskop.
4. Untuk lebih jelasnya, lakukan pengamatan dengan perbesaran 400×!
Pertanyaan:
1. Sebutkan bagian-bagian dari jamur Rhizopus, seperti rizoid, hifa,
sporangium, miselium, spora, dan stolon!
2. Dapatkah kalian sebutkan, apakah warna spora jamur Rhizopus?
3. Bagaimana dengan keberadaan sekat?
4. Tariklah suatu kesimpulan dan buatlah laporanmu lengkap dengan
gambar-gambarnya!
108
Biologi Kelas X
2. Ascomycota
Gambar 6.3 Saccharomyces
(Sumber: Encarta Encyclopedia,
2006)
a.
Jika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat seperti
pipa, jamur sejati ( Eumycota yang terdiri dari Ascomycota ,
Basidiomycota, dan Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin dan dapat hidup sebagai saprofit,
parasit, atau bersimbiosis.
Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan
membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.
Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota .
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan
askospora melalui beberapa tahap, yaitu:
a. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium
betina,
b. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan
plasmolisis,
c. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan
kariogami, dan
d. kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi,
dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen
menurut pembentukan sel bebas.
Perkembangbiakan secara aseksual dapat dilakukan dengan
pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan.
Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan
makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau.
Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara
lain, Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol),
Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir
anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora
crassa (pembuatan oncom). Contoh jamur yang tumbuh sebagai parasit
adalah jamur Saccharomycosis yang menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk
Lichenes (lumut kerak).
Saccharomycota
Saccharomycota dianggap sebagai penjelmaan dari Endomycota.
Jamur ini hidup sebagai saprofit dan sering dimanfaatkan untuk
pembuatan kue, tapai, alkohol, roti, atau bit, bersifat uniseluler, sel
berbentuk bulat, tidak berhifa, dan berkembang biak dengan pertunasan.
Sebagian ada yang tumbuh di makanan tertentu yang mempunyai hifa,
tetapi tidak tetap dan terputus-putus menjadi sel yang terpisah-pisah.
Dinding selnya mengandung fosfor glikoprotein.
Ragi atau Sacharomyces cereviceae dimanfaatkan untuk
mengembangkan adonan roti dan pembuatan alkohol. Ragi
dikelompokkan ke dalam Ascomycota karena pembiakan seksualnya
dilakukan dengan membentuk askospora. Jika keadaan lingkungan
memungkinkan untuk tumbuh, ragi berkembang biak secara aseksual
dengan membentuk tunas, kemudian tunas ini memisahkan diri. Sering
kali tunas tersebut tetap melekat pada induk dan bertunas lagi sehingga
membentuk koloni.
Pada perkembangbiakan seksual, dinding sel ragi berfungsi sebagai
askus. Inti selnya yang diploid (2n) membelah secara meiosis
menghasilkan 4 sel haploid yang akan berkembang menjadi askospora.
Jamur (Fungi)
109
Setelah askospora keluar dari askus, masing-masing akan bertunas dan
membentuk askospora baru. Selanjutnya, terjadi peleburan antara dua
askospora baru membentuk sel ragi yang diploid (2n).
Saccharomyces yang dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung
gula dapat menyebabkan pengkhamiran, yaitu perubahan gula menjadi
alkohol. Sel-sel khamir yang mengendap pada pembuatan bir disebut
faex medicinalis dan berguna dalam pembuatan vitamin B-kompleks.
Saccharomyces cereviciae (khamir roti) dan alkohol (khamir bir) berguna
untuk pembuatan roti atau alkohol. Saccharomyces tuac dapat mengubah
nira menjadi tuak. Saccharomyces ellipsoideus adalah khamir yang dapat
mengubah cairan buah anggur menjadi minuman anggur.
b.
Penicillium sp.
Gambar 6.4 Penisillium (Sumber:
Mikrobiologi Umum, 1994)
c.
Penicillium sp. merupakan jamur yang berkembang biak secara
aseksual dengan membentuk konidium yang berada di ujung hifa. Setiap
konidium akan tumbuh menjadi jamur baru. Konidium berwarna kehijauan
dan dapat hidup di makanan, roti, buah-buahan busuk, kain, atau kulit.
Penicillium caseicolum dapat memberi citarasa yang khas untuk
keju rokefort dan kamembert, sedangkan Penicillium notatum dan
Penicillium chrysogenum adalah pembuat penisilin karena bersifat racun
yang dapat menghasilkan zat mematikan, yaitu antibiotika. Sekarang ini
antibiotika banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit
yang disebabkan oleh infeksi mikroba pada manusia. Pemakaian penisilin
harus sesuai dengan anjuran dokter. Jika tidak (berlebihan), pasien akan
mengalami kekebalan.
Neurospora crassa
Neurospora crassa merupakan jamur yang dimanfaatkan untuk
pembuatan oncom. Jamur ini berwarna oranye dan sering tumbuh di
kayu yang telah terbakar.
Latihan
1.
2.
3.
4.
Apakah yang membedakan jamur Ascomycota dengan jamur
Zygomycota?
Jelaskan proses pembentukan askospora!
Sebutkan contoh jamur Ascomycota!
Bagaimana cara perkembangbiakan aseksual pada Ascomycota?
Jelaskan!
Kegiatan 6.2
Fermentasi
Tujuan:
Mengetahui proses fermentasi bahan makanan yang dapat menghasilkan
gas CO2.
Alat dan Bahan:
1. gelas atau tabung reaksi,
2. larutan gula,
110
Biologi Kelas X
3.
4.
air kapur jernih, dan
ragi roti atau fermifan.
Cara Kerja:
1. Larutkan dua sendok gula pasir ke dalam air kira-kira 2/3 bagian
gelas.
2. Masukkan satu sendok fermipan ke dalam larutan gula tersebut.
Diamkan beberapa saat (30 – 45 menit).
3. Lakukan pengamatan.
Pertanyaan:
1. Bagaimanakah hasil pengamatanmu? Apakah kalian temukan
gelembung-gelembung yang banyak menempel di pinggiran gelas?
2. Mungkinkah gelembung tersebut adalah CO2?
3. Coba kalian buktikan dengan menggunakan air kapur sirih!
4. Buat laporan yang dapat menyimpulkan permasalahan tersebut!
3. Basidiomycota
Gambar 6.5 Jenis-jenis jamur
dalam kelas Basidiomycota
(Sumber: www.geocities.com,
www.scmsfungi.org, dan http://
www.hiddenforest.co.nz)
Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur
ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau
substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang
seperti payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella
volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung. Secara umum, tubuh
buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung
(pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan suatu massa miselium
yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang ditopang oleh stipe.
Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum
universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa
pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian
bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.
Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat
dan dikariotik (setiap sel intinya berpasangan). Pada saat pembentukan
basidiospora, ujung-ujung hifa menggembung membentuk basidium yang
di dalamnya terjadi peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid,
disusul dengan pembelahan meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid.
Selanjutnya, basidium membentuk empat tonjolan (sterigmata) yang
berisi protoplasma dan keempat inti haploid tadi masing-masing akan
mengisi tiap tonjolan dan terbentuk empat buah basidiospora haploid.
Agar lebih jelas, pelajari gambar pembentukan basidiospora berikut ini!
Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan
pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan
dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah,
menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh
buah (basidiokarp). Perkembangan basidiokarp terjadi di atas
permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya basidiospora.
Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak di
permukaan bawah tudung basidiokarp. Jika kita bandingkan daur hidup
Ascomycotina dengan dengan daur hidup Basidiomycotina, manakah
yang masa dikariotiknya lebih panjang?
Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan
sporanya terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk
jamurnya ada yang seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur
yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella
volvacea) yang dapat dimakan dan dikembangkan; jamur kuping
(Auricularia polytricha) yang hidup di kayu lapuk, dapat dimakan dan
Jamur (Fungi)
111
dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan; jamur api yang
dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides)
berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum
salmonella) yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah.
Latihan
1.
2.
3.
4.
Apakah perbedaan antara Ascomycota dan Basidiomycota?
Berilah contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota yang
dapat dimakan!
Sebutkan pula jamur yang bersifat parasit!
Jelaskan cara perkembangbiakan jamur Basidiomycota!
Tugas
Basidiomycota merupakan jamur yang mudah dikenali. Jamur ini
memiliki tubuh buah seperti payung. Sebagai bahan percobaan, carilah
beberapa jamur yang kalian temui di sekitar lingkunganmu. Bawalah ke
laboratorium sekolahmu, lalu lakukan beberapa hal seperti di bawah
ini.
1. Amati struktur hifanya!
2. Amati spora yang dihasilkan dan di mana letaknya!
3. Diskusikan dengan temanmu, tergolong jamur apakah itu!
4. Bagaimana reproduksi aseksual dan reproduksi seksualnya?
5. Apakah jamur yang kalian temukan bermanfaat?
4. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi)
Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan
konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus
maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur
Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan
jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).
Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang
menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat
merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk
pada berbagai tanaman. Jenis jamur dalam kelompok ini yang
menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang
bernama Neurospora sitophila).
D. Peranan Jamur bagi Kehidupan Manusia
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang
merugikan dan ada yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan
antara lain, sebagai berikut.
a. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
b. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
c. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
d. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
e. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
112
Biologi Kelas X
Sementara itu, jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut.
Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paruparu manusia.
b. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
c. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
Supaya kalian dapat memperoleh gambaran keempat divisi jamur
dan dapat membedakannya, isilah tabel perbedaan di bawah ini!
Kerjakan di buku tugasmu!
a.
Tabel 6.1 Perbedaan Ciri-Ciri Divisio pada Jamur
Faktor Pembeda
Ascomycotina
Basidiomycotina
Zygomycotina
Deuteromycotina
Keadaan hifa
Spora aseksual
Spora seksual
Habitat
Contoh dan peranan
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Bandingkan antara jamur Ascomycota , Basidiomycota , dan
Deuteromycota! Sebutkan perbedaan ketiga jamur tersebut!
Di manakah letak perbedaannya?
Apakah semua jamur Deuteromycota merugikan?
Mengapa Deuteromycota disebut dengan jamur yang tidak
sempurna?
Bagaimanakah cara perkembangan jamur Deuteromycota?
Kegiatan 6.4
Pembuatan Tapai
Tujuan:
Mengetahui pemanfaatan jamur di bidang industri makanan.
Alat
1.
2.
3.
dan Bahan:
pisau,
kompor,
daun pembungkus,
4. wadah plastik atau bakul,
5. umbi kayu dan ketan putih, serta
6. ragi tapai.
Cara Kerja:
1.
Jika kalian menggunakan ubi kayu, terlebih dahulu kupas ubi kayu,
kemudian potong menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.
2.
Cuci hingga bersih. Masukkan ke dalam dandang, kemudian masaklah
di atas api hingga matang.
3.
Dinginkan, lalu masukkan pada suatu wadah.
4.
Taburi dengan ragi tapai, lalu tutup dengan rapat.
5.
Diamkan selama 2 hari.
6.
Periksa keadaan ubi kayu? Apakah sudah menjadi lunak atau menjadi
tapai? Mengapa demikian?
7.
Rasakan! Bagaimana?
8.
Buatlah laporan kegiatan!
9.
Lakukan percobaan kedua dengan bahan baku ketan putih!
Jamur (Fungi)
113
Pertanyaan:
1.
Mengapa dalam pembuatan tapai, wadah yang digunakan untuk
fermentasi harus tertutup rapat?
2.
Bagaimana kalau wadah dalam pembuatan tapai terdapat celah atau
bahkan terbuka?
3.
Mengapa air yang terbentuk rasanya sangat khas?
4.
Apakah proses ini sama dengan pembuatan roti? Jika tidak, jelaskan!
5.
Jelaskan mengenai peristiwa fermentasi!
Apakah kalian tertarik untuk mencobanya?
E. Simbiosis Jamur
Jamur dapat bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti
ganggang hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain
lumut kerak, simbiosis jamur pun dapat menghasilkan Mikoriza.
1. Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang.
Lumut kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh
di atas tanah, terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain
itu, lumut kerak dapat hidup di segala ketinggian di atas batu cadas, di
tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi.
Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan
menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut
juga sebagai tumbuhan perintis.
a. Ciri-Ciri Lumut Kerak
Gambar 6.6 Lumut kerak
(Sumber: Encarta Encyclopedia,
2007)
b.
Lumut kerak adalah makhluk hidup yang tahan terhadap kekeringan
dalam waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan tersengat matahari
secara terus-menerus, lumut ini akan kering, tetapi tidak mati. Pada
saat turun hujan, lumut kerak tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini adalah
pertumbuhan talusnya yang lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhan
talusnya kurang dari 1 cm.
Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang
bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada
yang bersel satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah
ganggang biru (Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi
ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti
Cystococcus dan Trentepohlia.
Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis
ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang
heterotrof dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran
gas serta melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat
mengikat nitrogen udara.
Reproduksi Lumut Kerak
Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan dengan
fragmentasi. Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yang sesuai
dapat tumbuh menjadi tumbuhan lumut kerak baru. Selain itu, reproduksi
aseksual dapat dilakukan dengan jatuhnya soredia (sel ganggang yang
terbungkus hifa dan berwarna putih) di tempat yang sesuai maka sel
tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru.
114
Biologi Kelas X
Reproduksi seksual lumut kerak dilakukan oleh tiap-tiap makhluk
hidup. Jamur dan ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri.
Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi
simbiosis lagi dan akan tumbuh lumut kerak baru.
c.
Peran Lumut Kerak bagi Kehidupan Manusia
Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan
pembuat obat, penambah rasa dan aroma, indikator pencemaran udara,
pigmennya dapat digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau
indikator pH, dan di daerah batu-batuan lumut kerak dapat melapukkan
batuan sebagai awal pembentukan tanah.
2. Mikoriza
Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur
yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur
Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi
anggota Mikoriza. Simbiosis antara jamur dan akar tanaman ini merupakan
simbiosis mutualisme. Jamur diuntungkan karena mendapat zat organik,
sedangkan tanaman mendapatkan air dan unsur hara. Keduanya saling
bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak dapat hidup.
Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan
ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya
menembus akar hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang
hidup pada akar sayuran. Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya
hanya hidup di daerah permukaan akar, yaitu pada jaringan epidermis,
misalnya, pada kulit akar pinus.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Sebutkan ciri-ciri lumut kerak!
Makhluk hidup apakah yang menyusun lumut kerak?
Apakah lumut kerak dapat memberi manfaat bagi kehidupan
manusia? Dapatkah kalian sebutkan manfaatnya?
Di daerah manakah lumut kerak dapat hidup?
Mengapa lumut kerak dikatakan sebagai tumbuhan perintis?
Info Kesehatan
Jamur Dewa
(Agaricus blazei murril
atau Himematsutake)
Jamur dewa adalah satu dari berbagai macam jamur yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat diabetes militus karena di dalam
jamur dewa tersebut terkandung senyawa aktif, yaitu Beta 1.3 D
glucan, polysaccharides, dan serat.
Seperti diketahui bahwa diabetes militus adalah penyakit yang
sangat mahal dan kompleks bagi kehidupan manusia. Penyakit ini
dapat menurunkan kualitas hidup manusia dan berakibat fatal
Jamur (Fungi)
115
dalam jangka panjang karena kerusakan pankreas sehingga tidak
dapat menghasilkan insulin. Hal ini berakibat pada kenaikan gula
darah. Jika tidak terkontrol, akan menyebabkan komplikasi pada
ginjal, jantung, mata, kulit, kaki, sistem saraf, dan impotensi.
Jamur dewa dengan kandungan senyawa seperti di atas jika
dikombinasikan dengan sambiloto (Andrographis folium) yang
mengandung flavonoid dan laktosa) dan teh hijau (Theae folium)
yang mengandung polifenol, flavonoid, dan catechins, akan
bermanfaat untuk mencegah dan menstabilkan kadar gula dalam
darah dan memperbaiki sel beta pankreas sehingga dapat
mengaktifkan kinerja pankreas untuk menghasilkan insulin serta
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
(Sumber: Tabloid Agrobis, edisi Mei 2006)
Rangkuman
1.
2.
116
Biologi Kelas X
Ciri-ciri jamur adalah sebagai berikut.
a. Jamur sudah mempunyai membran inti (eukariot), tetapi tidak
dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung
klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di
sekitarnya.
b. Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang
halus yang disebut hifa. Cabang dari hifa disebut dengan miselium
yang berfungsi menyerap makanan dari substratnya. Hifa jamur
ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu sel, tetapi ada
juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.
c. Jamur ada yang bersifat saprofit dan ada yang bersifat parasit.
d. Jamur dapat berkembang secara aseksual dan seksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang
bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan
pemutusan hifa (fragmentasi). Perkembangbiakan secara seksual
dilakukan dengan membentuk askus spora.
e. Dalam klasifikasi lima kingdom, jamur dapat dibedakan menjadi
divisi Zygomycota , Ascomycota , Basidiomycota , dan
Deuteromycota, sedangkan divisi Myxomycota dan Oomycota
termasuk dalam kingdom Protista.
a. Zygomycota adalah jamur pembentuk zigospora.
b. Biasanya hidup sebagai saprofit.
c. Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga
terlihat seperti pipa atau buluh.
d. Dinding sel Zygomycota terdiri atas kitin. Tidak memiliki zoospora
sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah
yang tersebar ke mana-mana.
e. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang
berasal dari sporangium yang telah pecah, sedangkan
perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan
dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan.
f. Contoh Zygomycota adalah Rhizopus sp., Murcor javanicus, dan
Murcor mucedo.
Jamur sejati (Eumycota) terdiri atas Ascomycota, Basidiomycota,
dan Deuteromycota yang mempunyai hifa yang bersekat-sekat,
dinding sel terdiri atas kitin, dapat hidup sebagai saprofit, parasit,
atau bersimbiosis.
b. Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak
dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut askus.
Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.
c. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan
pembentukan askospora ini melalui beberapa tahap, yaitu
kopulasi, plasmolisis, dan kariogami.
d. Contoh Ascomycota adalah Saccharomyces cereviciae (khamir
bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak),
Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp.
(makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan
oncom).
3. a.
4.
Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan
sporanya terjadi di atas sel yang disebut basidium.
b. Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing membentuk satu basidiospora.
c. Jamur kelompok ini dapat berkembang biak secara aseksual
dengan membentuk konidium dan berkembang biak secara
seksual dengan membentuk spora basidium.
d. Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur
merang ( Volvariella volvacea ) yang dapat dimakan dan
dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup
dikayu lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram
(Pleurotes) dapat dimakan; jamur api yang dapat merusak
tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna
putih dan merah, hidup di tanah; jamur upas (Corticum salmonella).
5.
a.
6.
a. Lumut kerak tersusun atas simbiosis lumut dan ganggang.
b. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut
gonidium.
c. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni.
d. Umumnya gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta),
misalnya, Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang
bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta), misalnya,
Cystococcus dan Trentepohlia.
e. Jamur memperoleh makanan fotosintesis ganggang hijau (autotrof),
sedangkan jamur yang heterotrof dapat menyediakan air,
mineral, melakukan pertukaran gas, dan melindungi ganggang.
Selain itu, lumut kerak juga dapat mengikat nitrogen udara.
a.
Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak
dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya.
b. Tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota dan
Basidiomycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang
tidak sempurna (jamur imperfecti).
c. Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak
yang menimbulkan penyakit, seperti jamur Helminthosporium
oryzae, Sclerotium rolfsii, dan Monilia sitophila atau sekarang
bernama Neurospora sitophila.
Jamur (Fungi)
117
f.
g.
Reproduksi aseksual lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi,
sedangkan reproduksi seksual dilakukan oleh tiap-tiap makhluk
hidup tersebut. Jamur ataupun ganggang melakukan reproduksi
seksual sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang,
kemungkinan akan terjadi lagi simbiosis dan akan tumbuh lumut
kerak baru.
Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan
pembuat obat, penambah rasa dan aroma, serta indikator
pencemaran udara. Pigmennya dapat digunakan sebagai bahan
kertas lakmus celup atau indikator pH. Di daerah batu-batuan,
lumut kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal pembentukan
tanah.
Istilah Penting
Antheridium
Askus
Hifa
Misellium
Archegonium
basidium
Konidia
Sporangium
Refleksi Diri
1. Setelah mempelajari materi tentang Fungi, apakah kalian tidak
menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat menguasai
dalam:
a. mendeskripsikan ciri-ciri dari tiap-tiap jenis jamur, berdasarkan
pengamatan;
b. mengklasifikasi jamur atas dasar tertentu;
c. mendeskripsikan peranan jamur bagi kehidupan?
2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang Fungi, bagian mana
yang paling kalian sukai? Mengapa?
Kata Kunci
jamur
ciri-ciri jamur
struktur tubuh jamur
klasifikasi jamur
reproduksi jamur
Uji Kompetensi
I.
1.
2.
118
Biologi Kelas X
Pilih salah satu jawaban yang benar!
Jamur tidak memiliki kormus, tetapi hanya memiliki ....
a. talus
d. batang
b. daun
e. cabang
c. akar
Di bawah ini yang merupakan pernyataan yang benar adalah ....
a. anteridium mengandung dua inti
b. askogonium mengandung dua inti
c. inti askogonium berpindah tempat ke anteridium
d. askus dapat terbentuk dari hifa haploid
e. anteridium mengandung inti yang haploid
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kumpulan benang-benang halus pada jamur disebut ....
a. sporangium
d. basidiospora
b. askospora
e. spora
c. miselium
Jamur yang ada di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk
dari sel-sel khusus yang disebut ....
a. sorus
d. askus
b. hifa
e. basidium
c. miselium
Jamur dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk
....
a. konidium
d. sorus
b. sporangium
e. hifa
c. gemma
Dengan adanya Mikoriza pada akar, tumbuhan pinus akan
mendapatkan ....
a. karbon dioksida
b. bahan-bahan organik
c. enzim pencernaan makanan
d. air dan bahan organik
e. toksin untuk mengusir hama
Sekat yang menonjol dalam sporangium pada Mucor mocedo
disebut ....
a. konidium
d. sorus
b. sporangium
e. basidium
c. kulomela
Spora yang dapat bergerak di dalam air dengan menggunakan flagel
disebut ....
a. oospora
d. zoospora
b. sporangium
e. sporofit
c. gemma
Salah satu contoh jamur Zygomycota adalah ....
a. jamur tempe
d. jamur kuping
b. jamur ragi
e. jamur tapai
c. jamur merang
Dinding sel pada jamur Zygomycota mengandung zat ....
a. sitokitin
d. tanduk
b. kitin
e. fiositin
c. selulosa
Meskipun tidak sedang bersimbiosis dengan lumut, ganggang tetap
dapat hidup mandiri. Hal ini terjadi karena ganggang mampu ....
a. berfotosintesis
b. hidup secara saprofit
c. hidup secara fotoautotrof
d. berkembang biak dengan membelah diri
e. hidup secara heterotrof
Di bawah ini yang bukan merupakan perkembangbiakan jamur
secara aseksual adalah ....
a. fragmentasi
b. pembentukan konidia
c. pertunasan
d. pembentukan spora
e. peleburan sel
Jamur (Fungi)
119
13. Perbedaan yang paling menonjol antara Zygomycota dan Oomycota
adalah ….
a. pencernaan makanannya
b. reproduksi aseksualnya
c. reproduksi seksualnya
d. struktur hifanya
e. jawaban c dan d benar
14. Jamur yang bersifat makroskopik biasanya termasuk dalam divisi
jamur ....
a. Ascomycota
d. Zygomycota
b. Basidiomycota
e. Myxomicota
c. Deuteromycota
15. Di bawah ini yang bukan merupakan jamur dari divisi
Basidiomycota adalah ....
a. jamur beracun
d. jamur kuping
b. jamur tiram
e. jamur pinisilin
c. jamur tempe
16. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri jamur Basidiomycota
adalah ....
a. hifa bersekat melintang
b. reproduksi seksual menghasilkan basidium
c. reproduksi aseksual dengan konidia
d. merupakan jamur makroskopik
e. jamur ganoderma
17. Penyakit kaki atlet disebabkan oleh jamur dari divisi ....
a. Deuteromycota
d. Zygomycota
b. Basidiomycota
e. Phicomycota
c. Ascomycota
18. Aspergillus dapat hidup secara ....
a. bebas atau mandiri
d. parasit
b. saprofit
e. autotrof
c. bersimbiosis
19. Talus yang berbentuk seperti kerak adalah ciri lumut kerak yang
bertipe ....
a. foliosa
d. variola
b. fruktikosa
e. fruktosa
c. krustosa
20. Di bawah ini yang bukan merupakan manfaat lumut kerak bagi
manusia adalah ....
a. dibuat obat
b. dibuat kertas lakmus
c. penambah rasa atau aroma
d. indikator pencemaran air
e. tumbuhan yevinfis
II. Pilihlah!
(A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar
(B) Jika (1) dan (3) yang benar
(C) Jika (2) dan (4) yang benar
(D) Jika (4) saja yang benar
(E) Jika semuanya salah
120
Biologi Kelas X
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Berikut ini yang termasuk dalam kelas Basidiomycetes adalah ....
(1) jamur kuping
(3) jamur api
(2) jamur merang
(4) jamur upas
Di bawah ini adalah ciri-ciri Fungi, yaitu ....
(1) bersel satu atau bersel banyak
(2) belum mempunyai membran inti
(3) terdiri dari benang-benang hifa
(4) mengandung klorofil
Di bawah ini yang bukan merupakan ciri jamur adalah ....
(1) bersel satu atau bersel banyak
(2) belum mempunyai membran inti
(3) terdiri dari benang-benang hifa
(4) mengandung klorofil
Di bawah ini yang merupakan jamur bersel tunggal adalah ....
(1) jamur tempe
(3) jamur penisilin
(2) jamur merang
(4) jamur ragi
Pernyataan di bawah ini adalah pernyataan yang salah mengenai
jamur, yaitu ....
(1) belum bermembran inti
(2) prokariot
(3) hidup bebas dan tidak menumpang pada makhluk hidup lain
(4) tidak melakukan reproduksi aseksual
Contoh jamur multiseluler adalah ....
(1) jamur tempe
(3) jamur penisilin
(2) jamur merang
(4) jamur ragi
Yang termasuk jamur kelas Ascomycota adalah ....
(1) Neurospora crassa
(3) Saccharomyces cereviciae
(2) Volvariella volvacea
(4) Auricularia polytricha
Ciri-ciri Basidiomycota adalah ....
(1) terdiri dari 8 kotak spora
(2) terdiri dari 4 kotak spora
(3) tidak memiliki badan buah
(4) pada musim hujan membentuk badan buah yang besar
Jamur oncom merupakan contoh jamur kelas ....
(3) Pycomycota
(1) Ascomycota
(2) Basidiomycota
(4) Deuteromycota
Di bawah ini yang bukan merupakan jamur yang dapat dimakan
adalah ....
(1) Psalliota campestris
(3) Volvariella volvacea
(2) Cantharellus cibarius
(4) Oudemansiella canarii
III. Jawablah dengan singkat dan jelas!
1.
2.
3.
4.
5.
Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki jamur!
Sebutkan perbedaaan jamur Basidiomycota dan Lichenes!
Bagaimana cara reproduksi jamur secara aseksual?
Apa saja kerugian yang ditimbulkan oleh jamur?
Mengapa lumut dikatakan kerak dapat memberi keuntungan bagi
manusia?
Jamur (Fungi)
121
Soal-Soal Ulangan
Semester 1
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
122
Biologi Kelas X
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
Penelitian yang biasa digunakan dalam bidang IPA adalah penelitian
....
a. eksperimen
d. semieksperimen
b. survei
e. penelitian dasar
c. ex-postfakto
Pemecahan masalah praktis termasuk dalam pertimbangan dari arah
....
a. calon peneliti
d. sampel
b. masalah yang diteliti
e. variabel
c. teori
Variabel yang memengaruhi variabel yang lain disebut dengan
variabel ....
a. terikat
d. setengah bebas
b. setengah terikat
e. berpengaruh
c. bebas
Dugaan yang menyatakan ada pengaruh, ada hubungan, atau ada
perbedaan antara variabel yang diteliti disebut ....
a. hipotesis nol
d. hipotesis alternatif
b. hipotesis salah
e. hipotesis sementara
c. hipotesis benar
Daftar yang memuat sejumlah keterangan dari suatu makhluk hidup
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan
kelompok makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya
disebut ....
a. kunci dikotomi
d. pengelompokan
b. kunci determinasi
e. identifikasi
c. klasifikasi
Golongan makhluk hidup bersel satu adalah ….
a. Protista
d. Plantae
b. jamur
e. Animalia
c. Monera
Jenis makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan dan hewan, tetapi
bukan tumbuhan dan bukan hewan disebut ....
a. Monera
d. Plantae
b. jamur
e. Animalia
c. Protista
Berbagai jenis jamur masuk dalam kelompok yang disebut ....
a. Monera
d. Fungi
b. Animalia
e. Plantae
c. Protista
Tahap pembentukan disebut juga sebagai tahap ....
a. sintesis
d. adsorpsi
b. injeksi
e. litik
c. perakitan
10. Saat DNA virus masuk ke dalam sel bakteri merupakan tahap ....
a. sintesis
d. adsorpsi
b. injeksi
e. penempelan
c. perakitan
11. Saat kapsid yang terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut
ekor menjadi rangkaian kapsid yang utuh merupakan tahap ....
a. sintesis
d. adsorpsi
b. injeksi
e. pemisahan
c. perakitan
12. Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding
sel bakteri disebut ....
d. lisozim
a. Neuraminidase
b. litik
e. lisosom
c. lisogenik
13. Tubuh yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati disebut
....
a. talus
d. Algae
b. kormus
e. tumbuhan sejati
c. lumut
14. Tubuh yang memiliki akar, batang, dan daun sejati disebut ....
a. talus
d. Algae
b. kormus
e. paku
c. lumut
15. Pembelahan inti yang membentuk massa berinti banyak disebut
....
a. oogami
d. singami
b. isogami
e. anisogami
c. sinoit
16. Kaki semu merupakan alat gerak pada ....
d. Rhizopoda
a. Flagellata
b. Cilliata
e. bulu cambuk
c. Sporozoa
17. Salah satu contoh Zygomycota adalah ....
a. jamur tempe
d. jamur kuping
b. jamur ragi
e. jamur dewa
c. jamur merang
18. Dinding sel pada Zygomycota mengandung zat ....
a. sitokitin
d. tanduk
b. kitin
e. fitokitin
c. selulosa
19. Cara berkembang biak makhluk hidup dari kingdom Monera adalah
dengan ....
a. mitosis
d. spora
b. meiosis
e. metagenesis
c. amitosis
Jamur (Fungi)
123
20. Berikut ini yang bukan merupakan perkembangbiakan jamur secara
aseksual adalah ....
a. fragmentasi
d. pembentukan spora
b. pembentukan konidia
e. pelepasan sebagai tubuh
c. pertunasan
21. Jamur tidak memiliki kormus, tetapi hanya memiliki ....
a. talus
d. batang
b. daun
e. buah
c. akar
22. Benang-benang halus pada daun disebut ....
a. sorus
d. rizoid
b. hifa
e. miselium
c. spora
23. Alat yang dapat diputar yang dipakai untuk memasang lensa
objektif disebut ....
a. okuler
d. objektif
b. tubus
e. kondenson
c. revolver
24. Lensa yang dekat dengan preparat disebut dengan ....
a. okuler
d. objektif
b. tubus
e. lensa kasar
c. revolver
25. Suku kata pertama pada tata cara pemberian nama ganda
menunjukkan ....
a. kelas
d. spesies
b. ordo
e. divisi
c. genus
26. Suku kata kedua pada tata cara pemberian nama ganda
menunjukkan ....
a. kelas
d. marga
b. genus
e. kingdom
c. spesies
27. Peneliti virus dengan eksperimen berjenjang adalah ....
a. Iwanovski
d. Louis P.
b. M. Beijerinck
e. Robert Hook
c. Wendell
28. Golongan bakteri yang umum ditemukan di alam adalah ....
d. bakteri ungu
a. Archaeobacteria
e. bakteri biru
b. Eubacteria
c. Cyanobacteria
29. Protozoa yang tidak mempunyai alat gerak adalah ....
a. Rhizpoda
d. Cilliata
b. Flagellata
e. Amoeba
c. Sporozoa
30. Contoh Cilliata adalah ...
a. Trypanosoma
d. Plasmodium
b. Euglena
e. Amoeba
c. Paramecium
124
Biologi Kelas X
II. Pilihlah!
(A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar
(B) Jika (1) dan (3) yang benar
(C) Jika (2) dan (4) yang benar
(D) Jika (4) saja yang benar
(E) Jika semuanya salah
1. Jamur yang termasuk dalam kelas Basidiomycetes adalah ....
(1) jamur kuping
(3) jamur api
(2) jamur merang
(4) jamur upas
2. Di bawah ini yang merupakan ciri-ciri Fungi adalah ....
(1) bersel satu atau bersel banyak
(2) belum mempunyai membran inti
(3) terdiri dari benang-benang hifa
(4) mengandung klorofil
3. Di bawah ini yang bukan merupakan cara untuk mengomunikasikan hasil penelitian adalah ....
(1) jurnal penelitian
(3) seminar
(2) majalah
(4) pertunjukan
4. Seseorang ingin melakukan penelitian tentang pengaruh sinar
ultraviolet terhadap morfologi tanaman kacang polong. Variabel
bebas yang dapat digunakan adalah ....
(1) pengaruhnya
(3) kacang polong
(2) morfologi tanaman
(4) sinar ultraviolet
5. Di bawah ini tidak yang termasuk sistem dalam metode rasional
....
(1) sistem praktis
(3) sistem natural
(2) sistem artifisial
(4) sistem modern
6. Berikut ini yang merupakan pernyataan yang salah adalah ....
(1) dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan
membentuk takson genus
(2) beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk takson ordo
(3) beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili
(4) beberapa kelas yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan
untuk membentuk kingdom
7. Protozoa yang bergerak dengan bulu cambuk adalah ....
(1) Volvox
(3) Tripanosoma
(2) Paramaecium
(4) Balantidium
8. Protozoa yang bergerak dengan rambut getar adalah ....
(1) Volvox
(3) Tripanosoma
(2) Paramaecium
(4) Balantidium
9. Di bawah ini yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh
serangan virus dengan asam nukleat RNA adalah ....
(1) mosaik tembakau
(3) hepatitis
(2) influenza
(4) AIDS
10. Di bawah ini yang bukan merupakan pernyataan yang benar
mengenai virus adalah ....
(1) virus dapat berbentuk seperti huruf T, batang, bulat, dan oval
(2) virus berukuran lebih kecil daripada bakteri
(3) virus tidak dapat hidup mandiri
(4) replikasi virus terjadi di dalam tubuh virus
Jamur (Fungi)
125
Jawablah dengan singkat dan jelas!
Mengapa seorang peneliti harus bersikap ilmiah?
Apakah metode ilmiah itu?
Apakah dasar klasifikasi makhluk hidup?
Mengapa perlu dilakukan klasifikasi makhluk hidup?
Sebutkan perbedaan yang jelas antara kingdom Monera dan Protista!
Bagaimana cara mencegah serangan virus!
Buatlah skema pergiliran keturunan yang dilakukan oleh tumbuhan
lumut!
8. Sebutkan perbedaan yang jelas antara tumbuhan berpembuluh dan
tumbuhan tidak berpembuluh!
9. Sebutkan manfaat lumut kerak bagi manusia!
10. Apakah fungsi anteridium, arkegonium, dan rizoid?
III.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
126
Biologi Kelas X
Semester 2
127
128
Bab 7
Keanekaragaman
Hayati
Tujuan
Mendeskripsikan konsep keanekaragaman
gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan
Mengomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia
dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari
dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi
tentang keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman Hayati
di Indonesia
Konsep
Keanekaragaman
dan Keseragaman
Sebagai dasar
munculnya
Keanekaragaman Hayati
Dipengaruhi
oleh
Dilihat dari
Tingkat
Keanekaragaman
Hayati
Kegiatan Manusia
yang Memengaruhi
Biodiversitas
Terdiri dari
Terdiri dari
Keanekaragaman
Hayati di Tingkat Gen
Keanekaragaman
Hayati di Tingkat Jenis
atau Spesies
Keanekaragaman
Hayati di Tingkat
Ekosistem
Manusia sebagai Perusak
Keanekaragaman Hayati
Manusia sebagai Pemelihara
Keanekaragaman Hayati
Dengan cara
Upaya Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
di Indonesia
129
Gambar 7.1 Berbagai jenis
buah-buahan
(Sumber: Majalah Trubus,
Januari Agustus 1997)
Coba kalian perhatikan Gambar 7.1. Pada gambar tersebut
ditampilkan berbagai macam jenis buah-buahan yang mungkin sudah
pernah kalian rasakan kesegarannya. Ada belimbing, jeruk, pisang, apel,
mangga, duku, melon, semangka, rambutan, dan sebagainya. Buahbuahan merupakan salah satu bagian kecil dari keanekaragaman flora
atau tumbuhan yang ada di dunia ini. Di luar itu, masih banyak lagi
keanekaragaman yang lebih luas dan lebih beraneka ragam.
Ragam makhluk hidup yang ada di bumi ini bermacam-macam.
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai ciri-ciri tersendiri sehingga
terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman
makhluk hidup disebut sebagai keanekaragaman hayati atau
biodiversitas.
Mengapa terjadi keanekaragaman hayati? Ada dua faktor
penyebab terjadinya keanekaragaman, yaitu faktor keturunan atau faktor
genetik dan faktor lingkungan. Faktor keturunan disebabkan oleh adanya
gen yang akan memberikan sifat dasar atau sifat bawaan. Sifat bawaan
ini diwariskan secara turun-temurun dari induk kepada keturunannya.
Namun, sifat bawaan terkadang tidak muncul (tidak tampak) karena
faktor lingkungan. Faktor bawaan sama, tetapi lingkungannya berbeda,
akan mengakibatkan sifat yang tampak menjadi berbeda. Jadi, terdapat
interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Karena adanya
kedua faktor tersebut, muncullah keanekaragaman hayati.
Sebagai contoh, kita tanam bunga bougenvill secara setek ke dalam
dua pot yang diberi media tanam berbeda. Karena dari tanaman setek,
secara genetik tanaman tersebut sama, dalam arti gen yang dikandung
di dalamnya sama. Tanaman yang diberi media tanam humus (bersifat
asam) akan menghasilkan bunga berwarna oranye, sedangkan yang
ditanam di pot yang diberi media tanam kapur (bersifat basa) akan
menghasilkan bunga berwarna ungu. Jadi, perbedaan keasaman tanah
dapat mengakibatkan keanekaragaman bunga bougenvill.
A. Konsep Keanekaragaman dan Keseragaman
Makhluk hidup yang sejenis (dalam spesies yang sama) memiliki
ciri yang sama. Coba kalian amati sapi yang hidup di Pulau Jawa dengan
sapi yang hidup di Pulau Sumatra! Pasti mereka memiliki ciri yang sama
karena mereka satu spesies. Jadi, di dalam spesies yang sama terdapat
keseragaman ciri makhluk hidup, sedangkan antarspesies yang berbeda
terdapat keanekaragaman.
Keanekaragaman hayati yang ada di dunia ini meliputi berbagai
variasi bentuk, ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain
dari makhluk hidup. Jadi, setiap sistem lingkungan mempunyai
keanekaragaman masing-masing. Keanekaragaman tersebut berlangsung
mulai dari tingkatan gen, jenis, sampai ekosistem.
Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman yang berbeda.
Keanekaragaman hayati ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk,
ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain makhluk hidup,
sedangkan keseragaman adalah ciri yang sama yang terdapat dalam satu
spesies.
Untuk memudahkan pemahaman kalian mengenai konsep
keanekaragaman dan keseragaman hayati, jawablah soal latihan dan
lakukanlah tugas berikut ini!
130
Biologi Kelas X
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah setiap jenis makhluk hidup mempunyai ciri yang sama?
Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?
Apakah yang dimaksud dengan keseragaman?
Pada tingkat apa sajakah keanekaragaman itu dapat terjadi?
Mengapa terjadi keanekaragaman hayati?
Tugas
Amatilah lingkungan sekitar kalian. Cari dua spesies hewan atau
tumbuhan yang berbeda. Sebutkan ciri keseragaman dari tiap-tiap spesies,
kemudian sebutkan pula ciri keanekaragaman dari kedua spesies yang
berbeda tersebut!
B. Tingkat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman
ekosistem.
1. Keanekaragaman Hayati pada Tingkat Gen
Keanekaragaman pada tingkatan gen merupakan keanekaragaman
yang paling rendah. Gen adalah faktor pembawa sifat yang terdapat di
dalam kromosom. Kromosom terdapat di dalam inti sel. Keanekaragaman gen ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk dan fungsi
gen. Misalnya, pada manusia, ada gen yang mengontrol bentuk wajah,
warna rambut, jenis kelamin, warna kulit, dan golongan darah. Hal ini
memungkinkan adanya variasi manusia yang ada di dunia ini. Coba kalian
amati wajah teman-teman kalian satu kelas, apakah ada yang memiliki
wajah sama? Pasti terdapat perbedaan di antara mereka walaupun ada
yang kembar.
Perhatikan Gambar 7.2. Meskipun masih dalam satu spesies,
penampakan buah jeruk berbeda satu dengan lainnya. Jadi, di dunia
tidak ada satu jenis makhluk hidup yang sama persis bentuk dan ukuran
maupun warnanya. Perbedaan ini disebabkan adanya keanekaragaman
gen.
Jeruk lemon
Jeruk nipis
Jeruk pontianak
Gambar 7.2 Varietas jeruk dengan penampakan yang berbeda
(Sumber: www.google.com, 22 Juni 2007)
Gen adalah materi yang mengendalikan sifat atau karakter. Jika
gen berubah, sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan
oleh gen disebut genotipe. Ini dikenal sebagai pembawaan.
Perbedaan gen tidak hanya terjadi antarjenis. Di dalam satu jenis
(spesies) pun terjadi keanekaragaman gen. Dengan adanya keanekaragaman gen, sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi yang dikenal
Keanekaragaman Hayati
131
dengan istilah varietas. Misalnya, ada varietas padi PB, rojo lele, dan
varietas padi tahan wereng (coba sebutkan yang lain). Demikian juga
dengan adanya berbagai varietas bunga, mangga, jeruk, anjing, dan
burung. Sekilas penampakan antarvarietas itu sama karena masih
tergolong spesies yang sama. Akan tetapi, setiap varietas memiliki gen
yang berbeda sehingga memunculkan sifat-sifat khas yang dimiliki oleh
tiap-tiap varietas itu.
2. Keanekaragaman Hayati pada Tingkat Spesies atau Jenis
(a)
(b)
(c)
Gambar 7.3 Dalam golongan
burung dapat dijumpai, antara
lain, (a) burung, (b) itik, dan (c)
ayam. (Sumber: Majalah Trubus,
edisi Desember 1996, Januari,
Juli 1997)
Keanekaragaman pada tingkat jenis terjadi karena adanya variasi
dari spesies tersebut. Dalam urutan taksonomi, variasi terletak satu
tingkat di bawah spesies.
Di atas dijelaskan bahwa terdapat keseragaman dalam tingkatan
spesies, tetapi di dalam keseragaman ini terdapat keanekaragaman pula.
Keanekaragaman ini tidak lain disebabkan oleh keanekaragaman gen
yang mengontrol spesies. Misalnya, spesies Homo Sapiens dan manusia
mempunyai keseragaman ciri, yaitu bipedal (berjalan dengan dua kaki),
mempunyai volume otak di atas 1.100 cc, dan memiliki wajah proporsional dengan dua mata menghadap depan. Akan tetapi, manusia di
dunia ini juga memiliki keanekaragaman. Misalnya, manusia Indonesia
memiliki warna kulit sawo matang, rambut hitam, dan postur tubuh
tidak terlalu tinggi, sedangkan manusia Amerika memiliki warna kulit
putih, rambut pirang, dan postur tubuh tinggi.
Pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi, keanekaragaman jenis
dapat diamati dengan mudah. Di lingkungan sekitar dapat dijumpai
berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di dalam satu famili rumput
(Gramineae) dapat dijumpai, di antaranya, rumput teki, padi, dan jagung.
Di dalam golongan burung dapat dijumpai, antara lain, angsa, ayam,
merpati, kalkun, dan burung unta.
3. Keanekaragaman Hayati pada Tingkat Ekosistem
Gambar 7.4 Ekosistem padang
rumput dan ekosistem pantai
( Sumber: Encarta Encyclopedia,
2006)
Keanekaragaman pada tingkat ekosistem terjadi akibat interaksi
yang kompleks antara komponen biotik dengan abiotik.
Interaksi biotik terjadi antara makhluk hidup yang satu dengan
yang lain (baik di dalam jenis maupun antarjenis) yang membentuk suatu
komunitas, sedangkan interaksi biotik-abiotik terjadi antara makhluk
hidup dengan lingkungan fisik, yaitu suhu, cahaya, dan lingkungan
kimiawi, antara lain, air, mineral, dan keasaman.
Dengan beraneka ragamnya kondisi lingkungan dan keanekaragaman hayati, terbentuklah keanekaragaman ekosistem. Tiap-tiap
ekosistem memiliki keanekaragaman makhluk hidup tertentu pula.
Misalnya, ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem hutan
hujan tropik, dan ekosistem air laut. Tiap-tiap ekosistem memiliki ciri
fisik, kimiawi, dan biologis tersendiri. Flora dan fauna yang terdapat di
dalam ekosistem tertentu berbeda dengan flora dan fauna yang terdapat
di dalam ekosistem yang lain.
Latihan
1.
2.
132
Biologi Kelas X
Sebutkan jenis-jenis keanekaragaman hayati!
Jelaskan perbedaan keanekaragaman di tingkat gen dan keanekaragaman di tingkat jenis!
3.
4.
5.
Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman di tingkat
ekosistem?
Mengapa pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi keanekaragaman
jenis dapat diamati dengan mudah?
Mengapa dapat terjadi keanekaragaman ekosistem?
Tugas
1.
2.
3.
C.
Kumpulkanlah artikel-artikel yang menunjukkan adanya
keanekaragaman genetik dan bermanfaat sebagai sumber daya
alam yang perlu dilestarikan!
Carilah informasi mengenai peranan dan manfaat tumbuhan dan
hewan yang dahulu merupakan spesies-spesies liar, tetapi sekarang
dibudidayakan!
Kumpulkanlah gambar-gambar bioma yang menyusun biosfer,
kemudian analisislah komponen biotik dan abiotik yang terdapat
di dalamnya!
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk dalam golongan
tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi daripada di Amerika dan di Afrika
yang sama-sama beriklim tropis, apalagi jika dibandingkan dengan negara
yang beriklim sedang dan dingin. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus
bangga dengan kekayaan atau keanekaragaman hayati kita karena
banyak hewan dan tumbuhan yang ada di negara kita, tetapi tidak ada
di negara-negara lain.
Di Indonesia dikenal ekosistem darat dan ekosistem perairan.
Ekosistem dapat didefinisikan sebagai suatu sistem hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sebagai benda nyata,
ekosistem dapat diterapkan pada berbagai derajat organisasi makhluk
dan lingkungan mulai dari jamur, kolam kecil, padang rumput, hutan,
sampai planet bumi secara keseluruhan. Demikian pula iklim regional
yang berhubungan timbal balik dengan substrat dan biota regional
membentuk unit-unit komunitas yang luas dan mudah dikenal yang
disebut bioma. Bioma dapat diartikan sebagai sebuah ekosistem yang
merupakan unit komunitas terbesar yang mudah dikenal dan terdiri dari
vegetasi dan hewan.
Di Indonesia dapat dikenal beberapa bioma, yaitu (a) hutan hujan,
(b) hutan musim, (c) savana, dan (d) padang rumput. (Lihat Tabel 7.1)
1. Keanekaragaman Tumbuhan di Indonesia
Gambar 7.5 Suku anggrek
(Orchidaceae)
(Sumber: Majalah Trubus, edisi
Januari 1997)
Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah
sebanyak 25.000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan
ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40%
dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemik atau jenis yang hanya
terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia.
Kekayaan hayati ini harus kita jaga dan kita pelihara dengan baik.
Dari semua suku tumbuhan yang ada, suku anggrek (Orchidaceae)
adalah suku yang terbesar dan ditaksir terdapat sekitar 3.000 jenis.
Banyak di antara jenis-jenis tumbuhan tersebut mempunyai nilai ekonomi
tinggi, antara lain, meranti-merantian (Dipterocarpaceaen), kacangkacangan (leguminosae), dan jambu-jambuan (Myrtaceaen).
Keanekaragaman Hayati
133
Tabel 7.1 Satuan-Satuan Bioma di Indonesia
134
Subbioma
Bioma
Tipe Ekosistem
Biologi Kelas X
Nama
Iklim
Nama
Nama
Ketinggian
d.p.l (m)
Suhu Ratarata ( o C)
Tanah
Takson Khas/Umum/
Dominan
1
2
3
4
5
6
7
8
Hutan
non-Diptero
carpaceae
< 1000
26 – 21
Podsolik merah,
kuning, dan latosol
Anacardiaceae, Anonaceae,
Burseraceae, Euphorbiaceae,
Guttiferae, Lauraceae,
Legu-minosae,
Mofaeceae (ficus),
Muristicaceae, Palmae,
Sapindaceae, Stercullaceae, dsb.
Hutan
Dipterocarpaceae
Campuran
< 1000
26 – 21
Podsolik merah,
kuning, dan latosol
Dipterocarpaceae
(Dipterocarpus,
Drybalanops, Hopea,
Shorea, dan Vatica)
Hutan
Agathis
Campuran
< 2500
26 – 13
Podsolik merah,
kuning, latosol,
podsol
Agathis spp.
<5
± 26
Regosol
Hutan
Casuarina
1000 – 2000
21 – 11
Andosol, regosol, dan
litosol
Barringtonia asiatica,
Callophyllum inophyllum,
Casuarina equisetifolia,
Hernandia peltata,
Terminalia catappa,
Guettarda speciosa,
Pandanus tectorius, dsb.
Casuarina funghniana
Hutan
Pinus
Hutan
Nothofogus
Hutan
Ericaceae
Hutan
Araucaria
700 – 1000
23 – 18
Hutan
Hujan
Selalu basah
sampai kering
tengah tahun,
curah hujan
per tahun
1.300-7.100 mm
1. Hutan
Hujan
Tanah
Kering
Hutan
Pantai
1000 – 3000
21 – 11
Andosol dan regosol,
litosol
Regosol dan litosol
1200 – 2400
18 – 23
Andosol dan regosol
1500 – 3000
18 – 11
Regosol dan litosol
Pinys, Merkusil
Nothofogus spp.
Rhododendron, Vaccinium,
Leptospermum, Myrsine, dsb.
Araucama cunninghamii
1
2
3
2. Hutan
Hujan
Tanah
Rawa
Keanekaragaman Hayati
Hutan
Musim
Sangat kering
tengah tahun,
curah hujan
per tahun
700-2900 mm
3. Hutan
Musim
4
5
6
7
Hutan
Konifer
2400 – 4000
13 – 6
Semak
Ericaceae
4000 – 4500
<6
Litosol
Hutan Rawa
Air Tawar
< 100
± 26
Organosol,
alluvial
Hutan
Berangas
< 1000
26 – 23
Hutan
Memlaleuca
(sekunder)
Hutan Payau
(Mangrove)
Hutan Musim
Gugur Daun
< 1000
± 26
Organosol,
alluvial
<5
± 26
Alluvial
< 800
> 22
Mediteran
merah kuning,
rensina, regosol,
litosol
Hutan Musim
Selalu Hijau
< 1200
> 20
Mediteran
merah kuning,
rensina, regosol,
litosol
Litosol, regosol
Podsol
8
Podocarpus papuanus,
Libocedrus, Dacrydium,
Phullo-cladus, dsb.
Rhododendron, Vaccinium,
Styphelia, Coprosma,
Ana-phalis, dsb.
Barringtonia spicata,
Campnosperma, Coccoreas,
Alstonia, Glutarenghas,
Lophopetalum, Mangifera
gedebe, Pentaspadon
metleui, Metroxylon,
Pandanus.
Dactylocladus, Iristania
obovata, Shorea balangeran,
Dacrudium clatum,
Cratoxylum glucum,
Combretocarpus rotundatus
Calophyllum, dsb.
Melaleuca leucadendra
Rhizophora, Bruguiera,
Avicennia, Sonneratia, dsb.
Protium javanicum,
Tectona grandis,
Salmalia malabarica,
Pterocarpus, garuga
floribunda, Eucalyptus,
Acacialcucophioca, dsb.
Schleicera oleosa,
Schoutenia ovata,
Tamarindus indica,
Albizia chinensis, dsb.
135
1
136
Savana
Biologi Kelas X
Padang
Rumput
2
Selalu basah
sampai kering
tengah tahun,
curah hujan
per tahun
700–7100 mm
Selalu basah
sampai sangat
kering tengah
tahun, curah
hujan pertengahan tahun 700–
7.100 mm V
3
4
Sabana
Sabana
Padang
rumput
iklim
basah
Padang
rumput
iklim kering
5
6
<900
> 22
Sabana
Casuarina
Padang
rumput dan
tanah rendah
1500 –
2400
< 1000
18 – 13
26 – 21
Rawa rumput
dan tanah
rendah
< 100
± 26
7
Mediteran
merah kuning,
Rensina, regosol,
dan litosol
Borassus, Corypha, Acacia,
Eucalyptus, Casuarina,
Themeda, Heteropogon,
dsb.
Andosol,
Regosol, Litosol
Podsolik merah
kuning, latosol, dan
litosol
Casuarina/Themeda,
Pennistum, dsb
Imperate,cyndrica,
saccharum, spontaneum,
themeda, vilosa, dsb.
Organosol
Panicum stagineum,
Phraginites karka, Scirpus,
Cyperus, Cladium, Fimbristylis,
Rhynchospora, Limnocharis,
Eguisetum, Monochoria,
Iachaemum, Eichhornia
crassipes, dsb.
Aluvial
Padang
rumput
pegunungan
1500 – 2400
18 – 23
Andosol, regosol,
dan litosol
Padang
rumput
berawa
gunung
Padang
rumput alpin
salju
1500 – 2400
18 – 23
Regosol dan litosol
4000 – 4500
(batas)
<6
Litosol
> 4500
>6
Litosol
< 900
> 22
Mediteran merah
kuning, regosol,
litosol, dan rensina
Komunitas
rumput dan
lumut kerak
Padang
rumput iklim
kering
8
Festuca, Agrostis,
Thermeda, Cymbopogon,
Ischemum, Imperata
cylindrical, dsb.
Phragmites, Karka,
Panicum, Machaerina,
Scirpus, Carex, dsb.
Deschampsia, Festuca,
Monostachya, Aulacolepis,
Danthonia, Oreobolus,
Scirpus, Potentilia,
Ranyneulus, Scirpus,
Potentilla, Ranyneulus,
Epilobium, Sphagnum, dsb.
Lumut-lumut kerak,
agrastis, dsb.
Themedia, Heteropogon,
dsb.
Dari sekian banyak jenis tumbuhan tersebut, sebagian besar
terdapat di kawasan hutan tropika basah, terutama hutan primer, yang
menutup sebagian besar daratan (63%) bumi Indonesia. Hutan ini
merupakan struktur yang kompleks yang menciptakan lingkungan yang
sedemikian rupa sehingga memungkinkan keanekaragaman tumbuhan
yang tinggi dalam hutan tropika basah.
Penyebaran geografi tumbuhan di Kepulauan Indonesia secara
keseluruhan ditentukan oleh faktor geologi, yaitu adanya Paparan Sunda
di bagian barat dan Paparan Sahul di bagian timur yang berbeda sehingga
dapat ditarik garis pemisah di antaranya. Dalam tiap-tiap paparan,
keadaan flora mempunyai banyak persamaan, misalnya, persamaan flora
antara Kalimantan dan Sumatra dapat mencapai 90%. Selanjutnya,
variasi flora dalam tiap-tiap paparan ditentukan oleh faktor lingkungan
setempat dalam hal ini tercerminkan oleh berbagai tipe vegetasi yang
terdapat di paparan tersebut.
Selain berbagai macam jenis tumbuhan, Indonesia juga kaya dengan
hasil hutan, terutama kayu. Diperkirakan terdapat 4.000 jenis dan 267
jenis di antaranya merupakan kayu niaga yang tergolong dalam 120 macam
nama perdagangan. Beberapa di antaranya dapat tumbuh di hutan primer,
seperti Pterocymcium spp, Dyera spp, Alstonia spp, Shorea leptosula,
S leptoclados, S stenoptera, S parvifolia, Duabanga moluccana, Tetrameles
nudiflora, Octometes sumatrana, Agathis spp, dan Araucaria spp.
Hutan primer merupakan gudang terbesar sumber hayati yang
dapat dimanfaatkan, selain hasil kayu, seperti buah-buahan (Garcinia,
Baccaurea, Eugenia, Durio, Lansium, dan Nephelium), karbohidrat
(Dioscorea, Colocasia, Alocasia, Arenga, Mypa, Metroxylon, dan
Palmae), zat pewarna, minyak atsiri, pestisida (Podocarpus, Perris,
Milletia, dan Tephrosia), dan obat-obatan (obat tekanan darah tinggi,
seperti Rauvolfia, Alstonia, dan Apocynacceae), baik secara langsung
maupun dimanfaatkan sebagai sumber bahan genetika untuk pemuliaan
jenis atau famili yang telah dibudidayakan.
Perlu kalian ketahui bahwa pemanfaatan hasil hutan Indonesia telah
meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan rakyat. Akan tetapi,
penebangan kayu telah menimbulkan berbagai kerusakan terhadap
lingkungan, bahkan telah mengakibatkan bencana alam di berbagai daerah
di Indonesia. Pengurasan jenis-jenis tertentu, seperti penebangan kayu
ulin, agathis, ramin, dan jelutung tanpa memerhatikan kelestarian jenis
secara berlebihan karena permintaan konsumen yang tinggi, akan
mengurangi secara drastis populasi jenis dan bahkan dapat
mengakibatkan kepunahan jenis tersebut sehingga mengurangi
biodiversitas kayu di Indonesia.
2. Keanekaragaman Hewan di Indonesia
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah
sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga
(± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung,
serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Pembagian fauna menjadi dua kelompok didasarkan pada adanya
Paparan Sunda dan Paparan Sahul menjadi lebih jelas lagi daripada
pembagian flora. Di sini dapat ditarik garis pemisah yang lebih jelas
yang disebut garis Wallace (ditemukan oleh Alfred Russel Wallace).
Beberapa jenis hewan, seperti ikan tawar dari kelompok timur dan barat
penyebarannya tidak pernah bertemu. Akan tetapi, ada pula hewanKeanekaragaman Hayati
137
Gambar 7.6 Fauna di Indonesia
bagian timur, seperti kanguru,
rusa, dan kelinci tikus
(Sumber: Majalah Trubus, Juli
1997 Tabloid Agrobis, Mei 2006)
138
Biologi Kelas X
hewan, seperti burung, amphibia, dan reptilia yang sering kali antara
penyebaran kelompok timur dan barat saling tumpang-tindih. Paparan
sunda sangat kaya akan berbagai jenis mamalia dan burung; diperkirakan
di kawasan ini terdapat ratusan jenis burung dan 70% di antaranya
merupakan penghuni hutan primer darat; keanekaragaman ini jauh lebih
tinggi daripada di Afrika.
Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis
Wallace. Garis Wallace membelah Selat Makassar menuju ke selatan
hingga ke Selat Lombok. Jadi, garis Wallace memisahkan wilayah
Oriental (termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah
Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur).
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Weber, seorang ahli zoologi
dari Jerman. Menurut Weber, hewan-hewan yang ada di Sulawesi tidak
semuanya tergolong kelompok hewan Australia karena ada juga yang
memiliki sifat-sifat Oriental sehingga Weber berkesimpulan bahwa
hewan-hewan Sulawesi merupakan hewan peralihan. Weber kemudian
membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi
memanjang ke utara menuju Kepulauan Aru yang kemudian dikenal
dengan nama garis Weber. Sebagai bukti, Sulawesi merupakan wilayah
peralihan, contohnya, di Sulawesi terdapat Oposum dari Australia dan
kera Macaca dari Oriental.
Fauna daerah Oriental yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan
serta pulau-pulau di sekitarnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Banyak spesies mamalia berukuran besar, seperti badak, gajah,
banteng, dan harimau. Terdapat pula mamalia berkantung, tetapi
jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
b. Terdapat berbagai macam kera, terutama di Kalimantan yang paling
banyak memiliki primata, misalnya, orang utan, kukang, dan
bekantan.
c. Burung-burung yang dapat berkicau, tetapi warnanya tidak seindah
burung Australia, misalnya, jalak bali (Leucopsar rothschildi), murai
(Myophoneus melurunus), ayam hutan berdada merah (Arborphila
hyperithra), dan ayam pegar (Lophura bulweri).
Fauna daerah Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, dan Nusa
Tenggara relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri yang dimilikinya adalah
sebagai berikut.
a. Mamalia berukuran kecil. Di Irian dan Papua terdapat kurang lebih
110 spesies mamalia, misalnya, kuskus (Spilocus maculates) dan
Oposum. Di Irian juga terdapat 27 hewan pengerat (rodensial),
dan 17 di antaranya merupakan spesies endemik.
b. Banyak hewan berkantung. Di Irian dan Papua banyak ditemukan
hewan berkantung, seperti kanguru (Dendrolagus ursinus).
c. Tidak terdapat spesies kera. Spesies kera tidak ditemukan di
daerah Australia, tetapi di Sulawesi ditemukan banyak hewan
endemik, misalnya, primata primitif Tarsius spectrum, musang
( Macrogalida musschenbroecki), babirusa, anoa, maleo, dan
beberapa jenis kupu-kupu.
d. Jenis burung berwarna indah dan beragam. Papua memiliki koleksi
burung terbanyak dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia, kirakira 320 jenis, dan setengah di antaranya merupakan spesies
endemik, misalnya, burung cenderawasih.
Setelah membaca uraian tentang keanekaragaman hayati, apa yang
harus kita lakukan untuk menjaga dan melestarikan ciptaan Tuhan
tersebut? Pertama , kita harus bersyukur kepada Tuhan karena
beragamnya kekayaan hayati yang ada di Indonesia. Kedua, kita harus
bangga hidup di negara yang memiliki kekayaan hayati. Ketiga, kita
harus menjaga dan memelihara keasliannya. Akan tetapi, tidak dapat
dipungkiri bahwa manusia memiliki sifat yang dapat memengaruhi
keanekaragaman hayati. Pengaruh itu dapat merusak atau memelihara.
Apa saja kegiatan yang dapat memengaruhi keanekaragaman hayati?
Marilah kita lihat pada uraian setelah latihan dan tugas berikut ini.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Mengapa Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang
termasuk dalam golongan tertinggi di dunia?
Apakah yang dimaksud dengan ekosistem? Sebutkan ekosistem
yang ada di Indonesia!
Ada berapa macam bioma yang dikenal di Indonesia? Sebutkan
dan berikan contohnya!
Berdasarkan apakah pembagian flora dan fauna di Indonesia!
Bandingkan ciri-ciri fauna yang terdapat di daerah Oriental dan
daerah Indonesia bagian timur!
Tugas
Buatlah kliping yang berisi artikel dan gambar tentang flora dan
fauna yang ada di daerah Oriental dan daerah-daerah Indonesia bagian
timur. Pisahkan flora dan fauna yang termasuk di antara dua daerah
tersebut. Kemudian, berilah pembahasan pada tiap-tiap artikel. Kerjakan
secara berkelompok. Kumpulkan kliping dan hasil pembahasan kalian!
D. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Biodiversitas
Manusia adalah makhluk hidup, sama dengan makhluk hidup yang
lain. Oleh karena itu, manusia juga berinteraksi dengan alam sekitarnya.
Manusia mempunyai kemampuan untuk memengaruhi alam sekitarnya
karena manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan akal
dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Di dalam ekosistem, manusia merupakan bagian yang paling
dominan karena dapat berbuat apa saja terhadap ekosistem. Akan
tetapi, perlu diingat bahwa kelangsungan hidup manusia juga bergantung
dari kelestarian ekosistem tempat manusia hidup. Untuk menjaga
terjaminnya kelestarian ekosistem, manusia harus dapat menjaga
keserasian hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya
sehingga keseimbangan ekosistem dapat terjaga. Kelestarian berarti juga
terjaganya keanekaragaman hayati (biodiversitas). Pemanfataan sumber
daya alam secara berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya
keanekaragaman hayati atau bahkan terjadi kepunahan jenis tersebut.
Pengaruh manusia terhadap lingkungan dapat mengakibatkan dua
kemungkinan, yaitu alam menjadi rusak (deteriorasi) atau sebaliknya,
yaitu alam tetap lestari.
Keanekaragaman Hayati
139
1. Manusia sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati
Gambar 7.7
Pengalihan lahan pertanian
menjadi permukiman
(Sumber: Majalah Trubus,
edisi Juli 1997)
140
Biologi Kelas X
Lingkungan akan rusak jika manusia mengusahakan sumber hayati
hanya didasarkan pada prinsip jangka pendek, yaitu untuk menghasilkan
produk sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin dan modal
sesedikit mungkin. Usaha semacam itu memang mendatangkan
kemakmuran kepada manusia. Akan tetapi, pengaruhnya terhadap alam
dapat menimbulkan dampak berupa berkurangnya atau punahnya
keanekaragaman hayati dan merosotnya kualitas lingkungan sehingga
pada akhirnya lingkungan tidak mampu lagi memberi kehidupan yang
layak kepada manusia. Bahkan, mungkin terjadi bencana alam yang
mengancam kelangsungan hidup manusia.
Coba kalian amati, banyak kondisi lingkungan hidup yang telah
rusak di Indonesia. Dalam arti, banyak lingkungan hidup yang sudah
tidak seimbang keadaannya karena berkurangnya keanekaragaman
hayati atau kepunahan jenis-jenis tertentu. Hal itu merupakan petunjuk
bahwa sikap dan perilaku manusia Indonesia terhadap alam sekitarnya
masih sebagai pemanfaat atau pengusaha untuk dirinya sendiri tanpa
memerhatikan kelestarian biodiversitas. Mereka memandang alam
sebagai objek yang terpisah dari dirinya yang dapat dipengaruhi
sekehendaknya. Mereka tidak menyadari bahwa perubahan pola
lingkungan akan memengaruhi pola kehidupannya.
Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan beberapa satwa penting
akibat kepunahan, misalnya, harimau bali. Saat ini hewan tersebut tidak
pernah ditemukan lagi keberadaannya. Hewan-hewan seperti badak
bercula satu, jalak bali, dan trenggiling juga terancam punah. Belum lagi
beberapa jenis serangga, hewan melata, ikan, dan hewan air yang sudah
tidak ditemukan lagi di lingkungan kita.
Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kepunahan keanekaragaman hayati? Banyak, di antaranya, sebagai berikut.
a . Perusakan Habitat
Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal makhluk hidup.
Kerusakan habitat merupakan penyebab utama kepunahan makhluk
hidup. Jika habitat rusak, makhluk hidup tidak memiliki tempat untuk
hidup. Kerusakan habitat dapat diakibatkan terjadi karena ulah manusia
yang telah mengubah fungsi ekosistem, misalnya hutan ditebang, dijadikan lahan pertanian, permukiman, dan akhirnya berkembang menjadi
perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya
keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.
Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman hayati laut. Ikan-ikan serta biota laut yang hidup dan bersembunyi di terumbu karang tidak dapat hidup tenang, beberapa di antaranya
tidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang rusak.
Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkan
harga ikan meningkat.
Selain akibat aktivitas manusia, kerusakan habitat diakibatkan juga
oleh bencana alam, misalnya, gunung meletus, kebakaran, dan banjir.
b . Penggunaan Pestisida
Pestisida berfungsi untuk membasmi makhluk hidup pengganggu
(hama) pada tanaman. Akan tetapi, jika digunakan secara berlebihan,
akan menyebar ke lingkungan sekitarnya dan meracuni makhluk hidup
yang lain, termasuk mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya.
Contoh pestisida adalah herbisida, fungisida, dan insektisida.
Pencemaran
Bahan pencemar berasal dari limbah pabrik, asap kendaraan
bermotor, limbah rumah tangga, sampah yang tidak dapat didaur ulang
lingkungan secara alami, dan bahan-bahan berbahaya lain. Bahan
pencemar ini dapat membunuh makhluk hidup, termasuk mikroba,
jamur, hewan, dan tumbuhan sehingga mengurangi keanekaragamannya.
d . Perubahan Tipe Tumbuhan
Tumbuhan merupakan produsen di dalam suatu ekosistem.
Perubahan tipe tumbuhan, misalnya, perubahan dari hutan pantai
menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuhan liar
yang penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapat
menyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidupnya bergantung pada
tumbuhan tersebut.
e . Penebangan
Penebangan hutan yang dilakukan secara berlebihan tidak hanya
menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusak
pohon-pohon yang ada di sekitarnya. Di samping itu, hewan-hewan
yang tergantung pada pohon tersebut akan terganggu dan hilang
sehingga akan menurunkan jenis hewan tersebut.
f . Seleksi
Seleksi adalah memilih sesuatu yang disukai menurut penilaian
individu. Secara tidak sengaja perilaku seleksi akan mempercepat
kepunahan makhluk hidup. Misalnya, kita sering hanya menanam
tanaman yang kita anggap unggul, seperti jambu bangkok, jeruk
mandarin, dan mangga gedong. Sebaliknya, kita menghilangkan tanaman
yang kita anggap kurang unggul, contohnya, jeruk pacitan dan mangga
curut.
Menurunnya jumlah makhluk hidup yang kita anggap tidak unggul
berarti mengurangi keanekaragaman hayati dari jenis makhluk hidup
tersebut, bahkan dalam jangka waktu lama, kita tidak akan menemukan
jenis tersebut. Contoh lain, menurunnya populasi serangga pemangsa
(predator) karena disemprot dengan insektisida yang mengakibatkan
terjadinya populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini menyerang
tanaman pertanian, ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.
Mungkin kalian pernah mendengar ledakan populasi hama wereng di
Indonesia sehingga beribu-ribu hektare sawah gagal panen. Wereng
yang menyerang padi diduga karena predator wereng punah akibat
terkena insektisida yang digunakan petani untuk memberantas hama.
Perkembangan industri berjalan dengan cepat di Indonesia.
Teknologi modern banyak diterapkan untuk mendapatkan hasil sebesarbesarnya. Bersamaan dengan kemajuan pembangunan dan
perkembangan industri, terjadi pula perubahan lingkungan secara nyata
dan bencana alam yang terjadi di mana-mana. Sebenarnya, inti dari
seluruh permasalahan lingkungan di Indonesia terletak pada perubahan
konsep mental manusianya yang mungkin tanpa disadari telah menjadi
manusia perusak lingkungan sehingga jalan satu-satunya adalah
mengubah sikap mental manusia Indonesia menjadi manusia pengelola
dan pemelihara lingkungan hidupnya.
c.
Gambar 7.8 Asap kendaraan
bermotor yang menyebabkan
pencemaran udara
(Sumber: www.kompas.com)
Gambar 7.9 Banjir yang terjadi
karena penggundulan hutan
(Sumber: Kompas, 15 Januari
2005)
2. Manusia sebagai Pemelihara Keanekaragaman Hayati
Dalam hal ini, manusia telah sadar bahwa dirinya adalah bagian
dari ekosistem. Oleh karena itu, manusia dalam tingkah lakunya selalu
menjaga agar keseimbangan sistem ekologi tidak tergoncangkan.
Keanekaragaman Hayati
141
Gambar 7.10
Bibit mahoni untuk reboisasi
(Sumber: Majalah Trubus, 1996)
Dengan begitu terjamin pula kelangsungan hidup dari semua makhluk
hidup, termasuk manusia.
Masalah lingkungan adalah masalah hakikat sifat manusia terhadap
lingkungan hidupnya. Kita harus memahami bahwa biodiversitas adalah
kekayaan yang berharga yang harus senantiasa dijaga, dilestarikan, dan
dihindarkan dari kepunahan. Pemanfaatan keanekaragaman hayati harus
didasarkan atas kebijakan memelihara keselarasan, keserasian,
keseimbangan, dan kelestarian biodiversitas lingkungan. Jika mungkin,
bahkan harus meningkatkan kualitas lingkungan sehingga dapat dinikmati
manusia dari generasi ke generasi.
Usaha pelestarian lingkungan di Indonesia hanya mungkin jika
didukung oleh semua warga negara Indonesia. Dengan kata lain, kearifan
terhadap lingkungan hidup harus menjadi milik setiap insan Indonesia
atau membudaya di dalam seluruh masyarakat Indonesia.
Perubahan konsep mental manusia tidak dapat berlangsung dalam
satu hari, tetapi memerlukan waktu lama. Salah satu usaha mempercepat
perubahan itu adalah melalui pendidikan lingkungan hidup kepada
masyarakat Indonesia mulai sedini mungkin, baik melalui pendidikan
formal maupun pendidikan nonformal. Di samping itu, perlu digalakkan
aktivitas yang bertujuan meningkatkan dan melestarikan
keanekaragaman hayati, antara lain, sebagai berikut.
a . Penghijauan
Penghijauan dilakukan dengan cara menanam berbagai jenis tanaman
di berbagai tempat yang telah direncanakan, dapat di rumah-rumah,
hutan-hutan yang gundul akibat penebangan liar, dan tempat lain yang
diduga terhindar dari bencana jika ditanami tumbuhan tertentu. Kegiatan
penghijauan tidak hanya menanam, tetapi yang lebih penting adalah
merawat tanaman yang telah ditanam.
b . Pembuatan Taman Kota
Pembuatan taman-taman kota akan mendatangkan manfaat, antara
lain, meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu lingkungan,
menurunkan efek pencemaran kendaraan bermotor, memberi keindahan,
dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
c . Pemuliaan
Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul, tetapi bukan
berarti menghilangkan varietas yang tidak unggul. Pemuliaan dapat
dilakukan dengan perkawinan silang yang akan menghasilkan varian baru.
Oleh karena itu, pemuliaan hewan maupun tumbuhan dapat meningkatkan
keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis.
d . Pembiakan Insitu dan Exsitu
Hewan dan tumbuhan langka yang rawan punah dapat diselamatkan
melalui pembiakan secara insitu, yaitu pembiakan di dalam habitat
aslinya. Misalnya, mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon dan Taman
Nasional Komodo. Pembiakan exsitu adalah pembiakan di luar habitat
aslinya, tetapi suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya, misalnya,
penangkaran hewan di kebun binatang.
Latihan
Gambar 7.11 Komodo dan badak
bercula satu merupakan hasil
pembiakan dengan cara insitu.
(Sumber: Encarta Encyclopedia,
2006)
142
Biologi Kelas X
1.
2.
Apakah yang akan terjadi jika kita terlalu berlebihan dalam
memanfaatkan sumber daya alam?
Mengapa kemajuan teknologi budi daya dapat mengancam
terjadinya kepunahan hewan atau tumbuhan?
3.
4.
5.
Apakah yang dimaksud dengan keanegaragaman hayati?
Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kepunahan keanekaragaman hayati!
Sebutkan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan
dan meningkatkan keanekaragaman hayati!
Tugas
Datalah tumbuhan dan hewan langka yang kalian ketahui. Sajikan
gambarnya dalam kliping dan berikan uraian mengenai hewan atau
tumbuhan langka tersebut! Diskusikan dengan kelompokmu!
E. Upaya-Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Alam yang ada di sekitar kita mempunyai sifat yang beraneka
ragam, tetapi secara alamiah tetap tampak serasi dan seimbang. Coba
kalian berpikir, perlukah kita menjaga keanekaragaman ini? Secara
konkret, yang dimaksud dengan upaya pelestarian keanekaragaman
hayati adalah upaya-upaya untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan
flora, fauna, tanah, air, dan ekosistem lainnya.
1. Perlindungan Alam
Alam merupakan tempat manusia hidup sekaligus tempat untuk
memperoleh bahan kebutuhannya. Dari alam, manusia mendapatkan
makanan dan energi. Kebutuhan manusia yang diperoleh dari lingkungannya bukan hanya sesaat, melainkan selama spesies itu ada sehingga
kebutuhan itu tetap ada, bahkan makin meningkat. Untuk dapat
menyediakan kebutuhan hidup secara berkesinambungan itu, manusia
harus selalu berusaha menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati dalam lingkungan perlu dilestarikan untuk
mempertahankan beberapa nilai yang terkandung di dalamnya, antara
lain, sebagai berikut
a. Nilai ilmiah, artinya pelestarian keanekaragaman hayati dapat
digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini dapat
dilakukan penelitian yang memungkinkan ditemukannya sesuatu
yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
b. Nilai ekonomi . Semua kebutuhan manusia diperoleh dari
lingkungannya. Oleh karena itu, menjaga kelestarian berarti menjamin ketersediaan kebutuhan manusia secara berkesinambungan.
c. Nilai mental spiritual. Alam yang serasi dan seimbang adalah alam
yang indah dambaan setiap manusia. Kekaguman terhadap alam
dapat meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d. Nilai keindahan dan keselarasan . Alam yang mengandung
komponen-komponen ekosistem secara seimbang akan menjamin
keselarasan proses yang terjadi di dalamnya.
Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia
telah dilaksanakan semenjak pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya
tahun 1912, yang berpusat di Bogor. Setelah merdeka, perlindungan
alam dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan dan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I.
Perlindungan alam secara umum berarti melindungi semua
komponen alam secara keseluruhan yang meliputi kesatuan flora, fauna,
Keanekaragaman Hayati
143
Gambar 7.12 Harimau sumatra
menjadi salah satu hewan yang
dilindungi.
(Sumber: Encarta, 2006)
Gambar 7.13 Rafflesia arnoldii
(Sumber: Encarta, 2006
144
Biologi Kelas X
dan tanahnya. Perlindungan alam secara umum dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Perlindungan alam ketat. Keadaan alam dibiarkan menurut
kehendak alam tanpa campur tangan manusia, kecuali jika
diperlukan. Biasanya, daerah ini digunakan untuk kepentingan ilmiah
atau penelitian, misalnya, Ujung Kulon dan Pulau Panaitan.
b. Perlindungan alam terbimbing. Keadaan alam di suatu daerah tidak
dilepaskan begitu saja, tetapi dibina oleh para ahli, misalnya, Kebun
Raya Bogor.
c. Taman nasional. Biasanya meliputi daerah yang luas, tidak boleh
ada bangunan tempat tinggal, dan biasanya berfungsi sebagai
tempat rekreasi. Ciri-ciri taman nasional, antara lain:
1) tersedianya kawasan yang cukup luas bagi pengembangan satu
atau lebih ekosistem yang tidak banyak dijamah oleh manusia.
Dalam kawasan ini berkembang jenis tanaman dan hewan
yang memiliki nilai ilmiah;
2) karena kepentingannya yang khas bagi ilmu pengetahuan,
pengelolaannya berada di tangan pemerintah;
3) karena memiliki unsur ilmu pengetahuan dan daya tarik ilmiah,
kawasan ini dapat dikunjungi dan dikelola untuk kemanfaatan
manusia, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem.
Saat ini pemerintah Indonesia telah mengembangkan 14 taman
nasional, antara lain, sebagai berikut.
a. Taman Nasional Gunung Leuser terletak di Provinsi Sumatra Utara
dan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Di tempat ini, sekurangkurangnya ada 50 jenis anggota famili Dipterocarpaceae (meranti,
keruing, dan kapur) dan beberapa jenis buah, seperti jeruk hutan
(Citrus macroptera), durian hutan (Durio exyleyanus), buah limus
(Mangifera foetida), rukem (Flacuortia rukam), serta flora langka
Rafflesia arnoldii var atjehensis dan Johannesteisjmannia altrifrons
(sejenis palem). Delapan puluh sembilan jenis satwa langka yang
dilindungi, antara lain, gajah (Elephas maximus), beruang Malaya
(Ursus malayanus), harimau sumatra, badak sumatra (Dicerorhinus
sumatrensis), orang utan sumatra (Pongo pygmaeus abelii), kambing
sumba, dan tapir (Tapirus indicus).
b. Taman Nasional Kerinci Seblat terletak membentang di empat
provinsi, yaitu Jambi, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan
Bengkulu. Jenis flora terutama famili Dipterocarpaceae,
Leguminosae, dan Liana, juga terdapat tanaman langka, yaitu bunga
bangkai Amorphophallus titanium dan Rafflesia arnoldii. Jenis lainnya
adalah palem (Livistona altissima), anggrek (Bilbophyllum sp.,
Dendrobium sp.), pasang (Quercus), dan kismis (Podocarpus, sp.).
Jenis-jenis fauna yang dilindungi, antara lain, kelinci hutan, bangka
ungko, rusa, harimau kumbang, badak Sumatra, gajah, tapir,
muncak, kera ekor panjang, siamang, berang-berang, serta jenis
burung dan reptilia.
c. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan membentang dari ujung
selatan Provinsi Bengkulu sampai ujung selatan Provinsi Lampung.
Jenis-jenis flora, antara lain, meranti ( Shorea sp. ), keruing
(Dipterocarpus), pasang (Quercus spp.), damar (Agathis alba),
kemiri (Aleurutes mollucana), pengarawang (Hopea, spp.), temutemuan (Zingiberaceae), cemara gunung (Cassuarina equisetifolia),
d.
Gambar 7.14 Badak bercula satu
(Sumber: Encarta Encyclopedia,
2006)
e.
f.
g.
h.
mengkudu (Morinda citrifolia), danRafflesia arnoldii. Sementara itu,
jenis fauna yang ada, antara lain, babi rusa, beruang madu, macan
tutul, gajah, tapir, kijang, landak, ular sanca, dan berbagai jenis
burung.
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung paling barat Pulau
Jawa. Taman nasional ini adalah habitat terakhir dari hewan-hewan
yang terancam punah, seperti badak bercula satu (Rhinoceros
sondaicus), banteng (Bos sondaicus), harimau loreng (Panthera
tigris), Surili ( Presbytis aygula ), dan owa jawa ( Hylobathes
moloch).
Taman Nasional Gunung Gede – Pangrango terletak di Kabupaten
Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Taman nasional ini mewakili hutan
hujan tropis pegunungan di Jawa. Karena iklimnya lembap, kawasan
ini didominasi oleh jenis paku-pakuan, misalnya, Hymmenophyllaceae, Gleischenia, Gaulthenisa, dan semak Rhododendron.
Pohon raksasa yang ada ialah rasamala (Altingia exelsa) yang dapat
mencapai tinggi 60 m. Di samping itu, juga terdapat bunga abadi
yang tidak pernah layu, yaitu bunga Anaphalis javanica.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membentang di Kabupaten
Probolinggo, Malang, Pasuruan, dan Lumajang, Jawa Timur. Jenis
tumbuhan yang spesifik adalah cemara gunung (Cassuarina
junghuniana), sedangkan jenis fauna yang dilindungi adalah kijang,
ayam hutan, babi hutan, ajak, rusa, dan macan tutul.
Taman Nasional Baluran terletak di ujung timur Pulau Jawa. Taman
nasional ini merupakan contoh ekosistem dataran rendah kering,
dengan musim kering yang panjang antara 4 – 9 bulan. Flora yang
dilindungi di sana, antara lain, dadap biru (Eythrina eudophylla),
pilang, kosambi, kemloko, widoro, klampis, kemiri, talok, wungur,
laban, dan asam. Faunanya, antara lain, banteng, rusa, kerbau liar,
ular piton, macan tutul, ajak, linsang, kijang, dan babi hutan.
Taman Nasional Tanjung Puting terletak di Kabupaten
Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Taman ini menjadi pusat rehabilitasi orang utan sebelum dilepas ke
alam. Jenis flora yang dilindungi adalah Gluta renghas, yaitu tanaman
yang mengandung getah dan merusak saraf, serta durian (Durio
spp.), sedangkan fauna yang ada, yaitu muncak, kucing hutan,
musang, lutung merah, dan orang utan.
2. Pengawetan Hutan
Kalian mungkin sudah tahu bahwa hutan adalah ciptaan Tuhan yang
merupakan sumber keanekaragaman hayati yang sangat besar
manfaatnya bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Kalian sebagai
generasi muda juga wajib memelihara keaslian hutan tersebut. Akan
tetapi, akhir-akhir ini manusia cenderung mengulangi kesalahan dalam
memperlakukan hutan. Hutan yang terpelihara dengan baik dapat
memperkaya hidup manusia secara material dan spiritual sehingga
manusia harus berusaha untuk memelihara semaksimal mungkin
keanekaragam hayati tersebut.
Adapun tujuan dari pengawetan hutan, antara lain, sebagai berikut.
a. Menjaga keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, dengan
mencegah tindakan manusia yang dapat merusak macam-macam
flora dan fauna yang masih asli.
Keanekaragaman Hayati
145
Menjaga keseimbangan air di musim penghujan dan musim kemarau.
Humus menggemburkan tanah. Tanah yang gembur mampu
menahan air hujan. Selain itu, pada musim kemarau, sungai dan
sumur tetap berair karena air-air tanah itu keluar sebagai mata air.
c. Mencegah erosi. Permukaan tanah mudah tererosi. Tanah terlindung
oleh humus dan terikat akar. Pada saat terjadi hujan humus akan
menghambat terlemparnya butiran-butiran tanah permukaan dari
tempatnya sehingga terhindarlah dari erosi.
d. Mencegah banjir . Terjadinya erosi akibat hutan gundul
menyebabkan berkurangnya humus serta pendangkalan sungai dan
danau sehingga dapat terjadi banjir pada musim penghujan.
e. Sumber perekonomian. Penyediaan kayu untuk berbagai industri
terpentin dan rotan merupakan hasil hutan yang sangat besar
pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.
Sementara itu, berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk
pengawetan hutan adalah:
a. tidak melakukan penebangan pohon di hutan secara semena-mena,
tetapi dilakukan dengan sistem tebang pilih,
b. mengusahakan agar penebangan pohon diimbangi dengan
penanaman kembali,
c. mengadakan peremajaan hutan dan reboisasi, yaitu menanami
kembali bekas hutan yang telah rusak, dan
d. mencegah kebakaran. Kerusakan hutan yang paling besar terjadi
karena kebakaran. Jika terjadi kebakaran hutan, harus diusahakan
pemadaman secepat mungkin.
b.
3. Perlindungan Margasatwa
Untuk menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan
ekosistem, harus diusahakan agar tidak ada satu atau lebih komponen
ekosistem yang mengalami kepunahan. Oleh sebab itu, usaha pelestarian
keanekaragaman hayati harus dilakukan secara terpadu, artinya dalam
suatu pelestarian itu, seluruh komponen ekosistem harus dilestarikan
secara keseluruhan.
Sikap manusia sangat berpengaruh terhadap perlindungan satwasatwa langka yang mulai terancam kepunahan ini. Manusia harus sadar
bahwa makhluk hidup apa pun jika telah punah, keberadaannya di alam
tidak dimungkinkan lagi.
Dalam usaha melestarikan hewan-hewan langka, cara yang
ditempuh oleh berbagai pihak yang berkompeten adalah:
1. membuat undang-undang perburuan dengan aturan-aturannya yang
meliputi batas-batas daerah perburuan, masa berburu, jumlah hewan
yang boleh diburu, jenis hewan, umur, jenis kelamin hewan, dan
yang paling penting adalah hasil buruan tidak untuk diperjualbelikan;
2. membiakkan hewan-hewan langka yang hampir punah, misalnya,
dengan mengisolasi hewan-hewan tertentu, memelihara, dan
membiakkannya, kemudian dilepaskan kembali ke asalnya;
3. memindahkan hewan langka yang hampir punah ke tempat lain
yang habitatnya lebih sesuai dan lebih aman;
4. mengambil telur hewan-hewan tertentu pada saat tertentu untuk
kemudian menetaskannya, membiakkannya, dan mengembalikannya
ke habitat semula.
146
Biologi Kelas X
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah penebangan hutan dapat berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati?
Sebutkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan
keanekaragaman hayati!
Jelaskan perbedaan taman nasional, perlindungan alam ketat, dan
perlindungan alam terbimbing!
Sebutkan usaha-usaha yang ditempuh oleh pemerintah untuk
menjaga kelestarian hewan-hewan langka!
Sebutkan beberapa usaha manusia untuk mengoservasi
keanekaragaman hayati!
Tugas
Bagaimana pendapat kalian tentang penggunaan kulit buaya atau
kulit ular yang digunakan untuk pembuatan kerajinan tas, ikat pinggang,
ataupun dompet? Apakah kalian setuju jika dikatakan bahwa kegiatan
ini adalah peningkatan bidang industri? Bagaimana dengan kemungkinan
terjadi kepunahan? Apakah tidak bertentangan dengan undang-undang
perburuan? Uraikan pendapat kalian secara tertulis!
Info Biologi
Berbagai Hewan
dan Tumbuhan Langka yang Dilindungi
Di Indonesia terdapat berbagai macam hewan dan tumbuhan
langka yang dilindungi oleh pemerintah, di antaranya, harimau
Sumatra, buaya muara, elang bondol, orang utan sumatra, badak
jawa, gajah sumatra, biawak, komodo, burung cenderawasih, penyu
hijau, penyu sukamade, dan Rafflesia arnoldii.
beo
merak
kanguru
penyu
macan tutul
komodo
Gambar 7.15 Binatang-binatang langka yang dilindungi
(Sumber: Koleksi pribadi)
a.
Harimau Sumatra (Panthera trigis sumatrae)
Harimau sumatra tersebar di seluruh Sumatra. Mulai dilindungi
pada tahun 1973. Salah satu cara untuk melestarikannya ialah
dengan penangkaran di suatu lokasi tertentu yang memenuhi
persyaratan habitat alaminya. Diharapkan hal ini dapat
dilakukan secara terpadu dan berfungsi sebagai pelestarian
sumber keanekaragaman hayati, budaya, serta sebagai objek
wisata dan sarana pendidikan. Pelestarian harimau ini dapat
Keanekaragaman Hayati
147
b.
c.
kita lakukan dengan cara tidak memburu harimau, tetap
mempertahankan hutan-hutan sebagai tempat tinggal
harimau, ikut berperan serta dalam meneliti aspek-aspek yang
terjadi pada harimau dan akibatnya terhadap manusia, serta
mengadakan pelestarian dengan penangkaran harimau.
Orang utan di Sumatra (Pongo pigmaeus)
Orang utan dilindungi sejak tahun 1931 dengan UndangUndang Ordonansi Binatang Liar No. 34 dan B. 36 yang
menyatakan bahwa terhadap binatang yang telah dilindungi
dilarang untuk ditangkap atau diburu, dipelihara, atau
diperjualbelikan. Salah satu yang masuk dalam daftar tersebut
adalah orangutan. Akhir-akhir ini jumlah orangutan semakin
berkurang karena banyaknya perburuan liar. Jika keadaan
ini dibiarkan terus-menerus, orang utan terancam punah.
Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus)
Gajah merupakan satwa langka yang menjadi kebanggaan
nasional. Gajah dilindungi sejak tahun 1931. Untuk
menyelamatkan dan melestarikan gajah dan satwa langka lain,
di Sumatra telah ditunjuk kawasan konservasi alam. Kawasan
ini diharapkan dapat memberikan tempat hidup yang aman
bagi gajah serta hewan langka yang lain karena tidak akan
diganggu oleh manusia.
(Sumber: Khazanah Flora dan Fauna Nusantara)
Rangkuman
1.
2.
3.
4.
5.
148
Biologi Kelas X
a.
Keanekaragaman hayati terjadi karena adanya perbedaan faktor
genetik dan faktor lingkungan di sekitarnya.
b. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman yang berbeda.
Keanekaragaman hayati ditunjukkan, antara lain, oleh variasi
bentuk, ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain
makhluk hidup, sedangkan keseragaman adalah ciri yang sama
yang terdapat dalam satu spesies.
Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman
ekosistem.
Keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk dalam golongan
tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi daripada Amerika dan Afrika tropis,
apalagi jika dibandingkan dengan negara yang beriklim sedang dan
dingin. Di Indonesia dikenal beberapa bioma, yaitu:
a. hutan hujan,
b. hutan musim,
c. savana, dan
d. padang rumput.
Faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan makhluk adalah
perusakan habitat, penggunaan pestisida, pencemaran, perubahan tipe
tumbuhan, penebangan, dan seleksi. Sementara itu, aktivitas manusia
untuk meningkatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati adalah
penghijauan, pembuatan taman kota, pemuliaan, serta pembiakan
insitu dan exsitu.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengonservasi
keanekaragaman hayati (flora dan fauna) agar tidak sampai pada
kepunahan adalah dengan upaya perlindungan dan pelestarian flora
dan fauna, baik pada flora dan fauna itu sendiri maupun pada habitat
dan ekosistemnya, dengan cara, antara lain, mendirikan cagar alam,
taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindung, kebun raya,
melakukan tebang pilih, dan aforestasi.
Istilah Penting
Ekosistem
Flora
Keanekaragaman hayati
Fauna
Habitat
Konservasi
Refleksi Diri
1. Setelah mempelajari materi tentang keanekaragaman hayati, apakah
kalian tidak menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat
menguasai untuk:
a. merumuskan konsep keseragaman dan keberagaman dari
makhluk hidup melalui kegiatan pengamatan terhadap
lingkungan sekitar;
b. membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen,
jenis, dan ekosistem;
c. mengidentifikasi kegiatan manusia yang memengaruhi
keanekaragaman hayati;
d. mengomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia dan
usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam?
2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang keanekaragaman hayati,
bagian mana yang paling kalian sukai? Mengapa?
Kata Kunci
keanekaragaman hayati
keseragaman
endemikan
kerusakan lingkungan
upaya pelestarian
Uji Kompetensi
I.
1.
2.
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
Di bawah ini yang bukan merupakan hewan-hewan yang dilindungi
pemerintah adalah ....
a. kuda
d. gajah
b. komodo
e. harimau
c. tupai
Makhluk hidup dikelompokkan dalam spesies yang sama jika ....
a. mempunyai makanan yang sama
b. mempunyai ciri morfologi yang sama
c. hasil perkawinannya adalah keturunan yang fertil
d. mempunyai ciri fisiologi yang sama
e. hasil perkawinannya adalah keturunan yang sama dengan
induknya
Keanekaragaman Hayati
149
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
150
Biologi Kelas X
Irian dan Maluku masuk dalam wilayah tipe ....
a. Oriental
d. Australia
b. Afrika
e. Peralihan
c. Eropa
Ekosistem yang stabil dapat diindikasikan dari tingginya tingkat
keanekaragaman hayati. Hal ini karena ....
a. terjadinya secara alami
b. merupakan hasil interaksi antara faktor biotik dan abiotik
c. merupakan hasil interaksi antarmakhluk hidup sehingga terjadi
keseimbangan
d. dijaga oleh manusia
e. perubahan tidak mungkin terjadi
Orang utan, badak bercula satu, dan beraneka jenis primata hidup
di daerah tipe ....
a. Oriental
d. Australia
b. Afrika
e. Peralihan
c. Eropa
Suatu dareah yang dibiarkan apa adanya sebagai suatu ekosistem
yang bebas dari segala macam eksploitasi disebut ....
a. suaka margasatwa
b. cagar alam
c. taman bunga
d. taman nasional
e. kebun raya
Suatu komunitas yang terdiri dari berbagai komponen makhluk hidup
yang menjadi suatu sistem yang saling berinteraksi disebut ....
a. ekologi
d. ekosistem
b. komunitas
e. habitat
c. famili
Keanekaragaman hayati timbul karena dipengaruhi faktor ....
a. dari dalam
b. adaptasi yang dilakukan makhluk hidup
c. lingkungan
d. lingkungan dan gen
e. makanan
Hubungan antara kelestarian alam dan kehidupan manusia adalah
....
a. tingginya kekayaan alam menunjukkan kekayaan negara
b. kepedulian lingkungan yang tidak sebatas negara dapat
menyatukan umat manusia
c. alam yang baik menunjukkan tingkat pendidikan manusia untuk
mengerti pentingnya alam bagi makhluk hidup
d. kelestarian alam menunjukkan besarnya penghargaan manusia
terhadap alam sehingga kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi
tanpa merusak alam
e. kelestariaan alam erat kaitannya dengan baiknya
perekonomian
Orang utan dan gajah mulai dilindungi sejak tahun ....
a. 1932
d. 1972
b. 1931
e. 1971
c. 1933
11. Harimau sumatra mulai dilindungi pada tahun ....
a. 1932
d. 1972
b. 1931
e. 1971
c. 1933
12. Undang-undang ordonansi binatang liar yang melarang perburuan
binatang yang dilindungi adalah undang-undang nomor ....
a. 33 dan 34
d. 35 dan 36
b. 34 dan 35
e. 34 dan 36
c. 33 dan 35
13. Berikut ini yang bukan merupakan peraturan tentang perburuan
adalah ....
a. hewan-hewan yang boleh diburu
b. membuat surat izin
c. melarang berburu hewan langka
d. tidak membolehkan menangkap hewan yang hamil
e. batas-batas daerah perburuan
14. Keanegaragaman hayati yang belum tersentuh adalah ....
a. hutan tropis
d. hutan subtropis
b. hutan hujan tropis
e. hutan lindung
c. hutan bakau
15. Tempat perlindungan tanaman yang juga menjadi tempat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan adalah ....
a. suaka margasatwa
d. taman nasional
b. cagar alam
e. kebun raya
c. taman bunga
16. Seluruh keragaman genetika yang ada dalam sebuah populasi
disebut ....
a. suaka
d. ekosistem
b. habitat
e. plasma nutfah
c. genus
17. Menghutankan suatu daerah yang bukan hutan sebagai pengganti
hutan yang digunakan untuk kepentingan lain yang lebih besar
manfaatnya disebut dengan ....
a. aforestasi
d. penghijauan
b. reboisasi
e. rehabilitasi
c. erosi
18. Pemerintah mengizinkan pihak asing untuk ikut melestarikan alam
Indonesia karena ....
a. keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah
b. pengaruh kekayaan alam Indonesia terhadap ekosistem dunia
c. pemerintah ingin mendapatkan devisa
d. keinginan pemerintah untuk mempromosikan kekayaan alam
Indonesia
e. keterbatasan ahli di dalam negeri
19. Dalam rantai makanan, tumbuhan berfungsi sebagai ....
a. konsumen tingkat I
c. produsen
b. konsumen tingkat II
d. pemangsa
c. konsumen tingkat III
20. Dalam rantai makanan, karnivor bertindak sebagai ....
a. konsumen tingkat I
c. produsen
b. konsumen tingkat II
d. pemangsa
c. konsumen tingkat III
Keanekaragaman Hayati
151
II. Pilihlah!
(A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar
(B) Jika (1) dan (3) yang benar
(C) Jika (2) dan (4) yang benar
(D) Jika (4) saja yang benar
(E) Jika semuanya salah
1. Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi ....
(1) keanekaragaman gen
(3) keanekaragaman ekosistem
(2) keanekaragaman jenis
(4) keanekaragaman jaringan
2. Keanekaragaman hayati di Indonesia melebihi dua daerah, di
antaranya adalah ....
(1) Amerika
(3) Afrika tropis
(2) Eropa
(4) Australia
3. Di Indonesia terdapat beberapa bioma, antara lain ....
(1) hutan linding
(3) hutan musim
(2) hutan hujan
(4) savana
4. Hutan agathis campuran terletak pada ketinggian ....
(1) > 1000
(3) > 500
(2) > 1500
(4) > 2500
5. Pemanfaatan SDA secara berlebihan akan berdampak terhadap ...
(1) kepunahan
(2) peningkatan pendapatan negara
(3) kerusakan keanekaragaman hayati
(4) terpenuhinya kebutuhan
6. Pembagian fauna menjadi dua berdasarkan adanya ....
(1) Paparan Sunda
(3) Paparan Sahul
(2) garis weber
(4) garis wallace
7. Di bawah ini yang merupakan fauna di daerah Oriental adalah ....
(1) kuskus, rodensial, dan oposum
(2) ayam hutan berdada merah dan jalak bali
(3) kanguru dan burung berwarna indah
(4) orang utan dan kukang
8. Faktor-faktor penyebab punahnya keanekaragaman hayati adalah...
(1) reboisasi
(3) insitu
(2) pemuliaan
(4) penggunaan pestisida
9. Faktor-faktor yang dapat memelihara keanekaragaman hayati
adalah ....
(1) penghijauan
(3) insitu dan exsitu
(2) pembuatan taman kota
(4) seleksi
10. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dapat
dilakukan dengan cara ....
(1) perlindungan alam
(3) pengawetan hutan
(2) pembelian hewan langka
(4) pembelian tumbuhan langka
IV. Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan hewan-hewan langka yang hampir punah dan dilindungi
di Indonesia!
2. Sebutkan usaha-usaha yang dilakukan manusia dalam melestarikan
keanekaragaman hayati!
3. Sebutkan tiga tipe keanekaragaman hayati!
4. Apa sajakah isi undang-undang yang mengatur perburuan?
5. Sebagai masyarakat awam, usaha apakah yang dapat membantu
melestarikan lingkungan, hewan, dan tumbuh-tumbuhan langka?
152
Biologi Kelas X
Bab 8
Dunia Tumbuhan
Tujuan
Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan
dan peranan bagi kehidupan manusia
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari
dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi
tentang dunia tumbuhan.
Dunia Tumbuhan (Plantae)
Dibagi menjadi
Tumbuhan Tidak
Berpembuluh
Terdiri dari
Lumut
(Bryophyta)
Tumbuhan
Berpembuluh
Dibagi menjadi
Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
Dibedakan menjadi
Tumbuhan Biji
(Spermatophyta)
Dibagi menjadi
1. Kelas Hepaticopsida
(Lumut Hati)
Berpembuluh
2. Kelas Anthoceropsida
(Lumut Tanduk)
3. Kelas Bryopsida
(Lumut Sejati atau Daun)
1.
2.
3.
d.
5.
Psilophytinae (Paku Purba)
Lycopodinae (Paku Rambut)
Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
Filicinae (Paku Sejati)
Hydropteridales (Paku Air)
Dibedakan menjadi
Tumbuhan Biji Terbuka
(Gymnospermae)
1. Cycadinae
2. Gnetinae
3. Coniferae
Tumbuhan Biji Tertutup
(Angiospermae)
Dibagi menjadi
Tumbuhan Berkeping Satu
(Monokotil)
Tumbuhan Berkeping Dua
(Dikotil)
Dibagi menjadi
1.
2.
3.
4.
5.
Gramineae (Suku Rumput-rumputan)
Musaceae (Suku Pisang-pisangan)
Palmae (Suku Pinang-pinangan)
Zingiberaceae (Suku Jahe-jahean)
Orchidaceae (Suku Anggrekanggrekan)
Dibagi menjadi
1.
2.
3.
4.
5.
Papillonaceae (Suku Kacang-kacangan)
Solanaceae (Suku Terung-terungan)
Euphorbiaceae (Suku Jarak-jarakan)
Myteceae (Suku Jambu-jambuan)
Rosaeae (Suku Mawar-mawaran)
153
Di alam ini terdapat lebih dari 300.000 jenis tumbuh-tumbuhan.
Bermacam tumbuhan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi sejumlah
divisi. Divisi dibagi lagi pada tingkatan yang lebih rendah meliputi kelas,
bangsa, suku, marga, dan jenis. Masing-masing diberi nama sesuai dengan
Kode International Tata Nama Tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai
sarana referensi dan indikasi untuk kategori nama takson yang sesuai.
Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki
akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot,
multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis, memiliki
alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan
aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari
selulosa. Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber
utama oksigen bagi atmosfer bumi.
Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom, makhluk hidup
yang termasuk dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan lumut, tumbuhan
paku, dan tumbuhan biji. Berdasarkan perbedaan dan persamaan
morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
kelompok tumbuhan tidak berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang
berpembuluh. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-sari makanan
ke seluruh tubuh.
A. Tumbuhan Tidak Berpempuluh
Tumbuhan ini disebut tumbuhan tidak berpembuluh karena tidak
memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini tidak mempunyai
saluran atau pembuluh yang khusus untuk mengalirkan zat makanan,
air, garam, dan mineral ke seluruh bagian tubuh. Bryophyta (lumut) dan
Lichenes (lumut kerak) merupakan tumbuhan yang termasuk dalam
kelompok ini.
1. Bryophyta (Lumut)
Tumbuhan yang termasuk dalam divisi Bryophyta mempunyai
beberapa ciri, antara lain, telah mempunyai lapisan pelindung (kutikula
dan gametangia), struktur tubuhnya mempunyai generasi gametofit,
sperma diproduksi oleh anteridium dan ovum diproduksi oleh
arkegonium. Lumut biasa hidup di tempat-tempat yang lembap dan tidak
terkena cahaya matahari, seperti dinding bata basah, tebing, atau di
kulit kayu yang lembap. Tumbuhan lumut belum mempunyai batang,
daun dan akar yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki buluh-buluh halus
semacam akar yang disebut rizoid. Selain itu, lumut juga sudah memiliki
klorofil.
Perkembangbiakan Lumut
Lumut dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.
Kedua pembiakan tersebut berlangsung silih berganti sehingga terjadi
pergantian keturunan atau pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan
yang menghasilkan sel kelamin (gametofit) pada umumnya lebih menonjol
daripada tumbuhan yang menghasilkan spora (sporofit). Pada tumbuhan
lumut-lumutan, gametofit lebih menonjol. Jika pada satu tumbuhan terjadi
pergantian dari sporofit ke gametofit atau sebaliknya, tumbuhan tersebut
dikatakan melakukan metagenesis.
Metagenesis diawali dengan berkecambahnya spora yang sangat
kecil (haploid) menjadi protalium (protonema). Protonema ada yang
tumbuh menjadi besar dan ada yang tidak tumbuh. Di dalam protonema
154
Biologi Kelas X
Spora
Protalium (Protonema)
Tumbuhan Lumut
(Gametofit)
Arkegonium
Anteridium
Spermatozoa
Ovum
Zigot
Tumbuhan
Sporofit
Sporangium
Spora
a.
terdapat kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumut
(gametofit). Tumbuhan lumut merupakan lembaran-lembaran daun
(hepaticae). Ada juga yang memiliki habitus seperti pohon kecil
dilengkapi batang dan daun (musci), akar bukan akar sejati, tetapi hanya
berupa benang-benang menyerupai akar yang disebut rizoid. Pada
tumbuhan lumut (gametofit) dibentuk gametangium, yaitu sel kelamin
jantan (spermatozoid) dan sel kelamin betina (ovum). Sel kelamin jantan
ini dihasilkan oleh anteridium dan sel kelamin betina dihasilkan oleh
arkegonium. Peleburan spermatozoid dan ovum akan menghasilkan zigot
yang terus berkembang menjadi embrio yang diploid. Embrio kemudian
akan tumbuh menjadi suatu badan yang bulat dengan tangkai pendek
atau panjang yang disebut sporogonium (tumbuhan sporofit). Dalam
bagian yang bulat tersebut dibentuk spora sehingga sering disebut
dengan kapsul spora yang identik dengan sporogonium. Spora akan
terkumpul dalam kotak spora (sporangium). Jika spora jatuh di tempat
yang lembap dan sesuai dengan tempat tumbuhnya, spora akan tumbuh
menjadi protonema dan protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan
lumut dan begitu seterusnya.
Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat
ditemukan di berbagai tempat. Selain itu, bentuk dan ukuran lumut juga
sangat beragam. Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan
menjadi dua kelas, yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk
(Anthoceropsida), dan lumut sejati (Bryopsida).
Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati)
Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya
berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang
sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas
sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat
alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak
mengakibatkan lumut mati.
Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya
berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya,
memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan
hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari.
Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu
buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang
mengandung minyak astri.
Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan
pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium
penghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan
(metagenesis).
Gambar 8.1 Marchantia
polymorpha
(a) Anteridiofor pendukung
anteridium
(b) Arkegoniofor pendukung
arkegonium
(Sumber: Taksonomi Tumbuhan,
2005)
Marchantiales
Marchantiales terbagi dalam dua suku, yaitu suku Marchantiaceae
dan suku Ricciaceae . Sebagai contoh dapat diambil dari suku
Marchantiaceae, yaitu Marchantia polymorpha. Lumut ini mempunyai
bentuk talus yang menyerupai pita, agak tebal, berdaging, cabang
menggarpu, serta rusuk tengah tidak begitu jelas dan menonjol. Bagian
bawah talus terdapat sisik perut dan rizoid. Bagian atas talus dilindungi
oleh lapisan kutikula sehingga tidak dapat ditembus air dan terlihat
berpetak-petak. Pada bagian petak terdapat ruang udara, di tengah
Dunia Tumbuhan
155
Gambar 8.2
(a) Pembentukan anteridium
(b) Pembentukan arkegonium
pada Marchantiales
(Sumber: Taksonomi tumbuhan,
2005)
b.
petak terdapat liang udara yang menghubungkan dengan udara luar.
Pada dasarnya terdapat kloroplas dan tempat berlangsungnya
fotosintesis. Cadangan makanan ditimbun pada jaringan talus yang tidak
mengandung klorofil.
Perkembangbiakan secara aseksual pada gametofit dilakukan
dengan pembentukan kuncup-kuncup eram. Gametangium Marchantiales
berupa cabang talus yang berdiri tegak, bagian bawah cabang menggulung, dan dalam gulungan tersebut terdapat rizoid. Bagian atas cabang
bercabang menggarpu dan akhirnya membentuk badan menyerupai
bintang. Anteridium dan arkegonium terletak pada tempat terpisah.
Pendukung anteridium disebut anteridiofor, berbentuk menyerupai
tangkai dengan cakram bertoreh delapan pada ujungnya, dan di atas
cakram terdapat ruangan mirip botol yang bermuara ke atas. Ruanganruangan ini berisi anteridium. Antarruangan dipisahkan oleh jaringan yang
mengandung ruang udara. Spermatozoid dihasilkan di dalam anteridium.
Jika antheridium telah masak, sel dindingnya akan menjadi lendir dan
mengembang hingga akhirnya spermatozoid akan keluar dan terkumpul
dalam suatu tetes air hujan yang terletak di atas anteridiofor.
Pendukung arkegonium disebut arkegoniofor. Berbentuk seperti
bintang dengan kaki berjumlah 9, tepi melipat ke bawah yang
mengakibatkan sisi atas bagian arkegoniofor, dan menghadap ke bawah.
Kondisi ini menyebabkan arkegonium seolah-olah berada di sisi bawah
badan bintang tadi. Letak arkegonium dan arkegoniofor berderet menurut
arah jari-jari yang dilindungi oleh selaput bergigi yang disebut periketium.
Sel telur diproduksi di dalam arkegonium.
Pembuahan terjadi pada musim hujan. Pada saat itu, percikan air
hujan yang mengandung spermatozoid terlempar dari anteridiofor ke
arkegoniofor. Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang
menjadi embrio bersel banyak akhirnya membentuk sporogonium bertangkai pendek, kecil, berbentuk bulat, dan berwarna hijau. Sel teratas
membentuk kapsul spora dan sel bawah membentuk tangkai dan kaki
sporogonium. Kapsul spora Marchantiales dapat menghasilkan beratus
ribu spora. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora ini akan berkecambah
membentuk protonema dan seterusnya. Contoh lumut yang termasuk
suku Marchantiaceae adalah Marchantia polymorpha, M. geminata, dan
Reboulia hemisphaerica, sedangkan yang termasuk suku Ricciaceae
adalah Riccia fluitans, R. nutans, dan R. trichocarpa.
Kelas Anthoceropsida (Lumut Tanduk)
Anthocerotales (lumut tanduk) biasa hidup melekat di atas tanah
dengan perantara rizoidnya. Lumut tanduk mempunyai talus yang
sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas pada tiap selnya. Pada
bagian bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup.
Lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)
ketika fase sporofit dan fase gametofit terjadi secara bergiliran. Susunan
sporogonium lumut tanduk lebih rumit jika dibandingkan dengan lumut
hati lainnya. Gametofitnya mempunyai cakram dan tepi bertoreh.
Sepanjang poros bujurnya terdapat sederetan sel mandul yang disebut
kolumela. Kulomela dilindungi oleh arkespora penghasil spora. Dalam
askespora, selain spora, juga dihasilkan sel mandul yang disebut elatera.
Tidak seperti lumut hati lainnya, masaknya kapsul spora pada
sporogonium lumut tanduk tidak bersamaan, tetapi berurutan dari bagian
atas sampai pada bagian bawah.
156
Biologi Kelas X
Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis, A. fusifermis, dan
Notothulus valvata.
c.
Kelas Bryopsida (Lumut Sejati)
(a)
(b)
Gambar 8.3 (a) Andreaea
rupetris; (b) Sphagnum
(Sphagnacces)
(Sumber: Taksonomi tumbuhan,
2005)
(a)
(b)
(c)
Gambar 8.4
(a) Sphagnum fimbriatum;
(b) Sphagnum squarrosum; (c)
Sphagnum acutifolium
(Sumber: Taksonomi Tumbuhan,
2005)
(a)
(b)
(c)
Gambar 8.5
(a) Polytricum commune
(b) Pogonatum
(c) Mniodendron divaricatum
dan kapsul spora
(Sumber: Taksonomi Tumbuhan,
2005)
Lumut sejati juga disebut dengan lumut daun. Kurang lebih terdapat
12.000 jenis lumut daun yang ada di alam ini. Lumut daun dapat tumbuh
di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di
atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang
pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.
Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan,
sedangkan yang hidup di tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan
permadani. Lumut di daerah lahan gambut dapat menutupi tanah sampai
beribu kilometer. Lumut ini hampir tidak pernah mengisap air dari dalam
tanah, tetapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan air yang
terlalu besar. Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil,
dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral.
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk
protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof,
bercabang-cabang, dan dapat dilihat dengan mata biasa karena mirip
seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke
dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk
kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya
kuncup diawali dengan adanya tonjolan-tonjolan ke samping pada cabang
protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi sel berbentuk
piramida yang meristematik. Jika sel piramida terputus, akan tumbuh
anakan baru dari sel tersebut. Terbentuknya banyak kuncup menyebabkan tumbuhan lumut tersusun seperti rumpun. Alat kelamin Musci
terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun
paling atas. Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua.
Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di
tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Pada sporogonium
muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh
epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi
makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. Di bawah
kapsul spora terdapat mulut kulit. Susunan kapsul yang telah masak
sangat khusus. Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga
spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul dapat terangkat
sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan
embrio lebih cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga
embrio bertambah panjang dan menyebabkan robeknya dinding
arkegonium. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut
kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang
disebut vaginula.
Contoh Musci adalah Andreaea petrophila, A. rupestris, Sphagnum
fimbriatum, S. squarrosum, S. acutifolium, Polytrichum commune,
Hypnodendron reinwardtii, Mniodendron divaricatum, Pogonatum
cirrhatum, dan Georgia pellucida.
Latihan
1.
2.
3.
Sebutkan ciri-ciri tumbuhan tak berpembuluh!
Sebutkan perbedaan Bryophyta dan Lichenes!
Di manakah tempat yang sering ditumbuhi lumut?
Dunia Tumbuhan
157
4.
5.
Mengapa lumut kerak disebut sebagai tumbuhan perintis?
Apakah tumbuhan lumut bermanfaat bagi manusia? Jelaskan!
Tugas
Buatlah gambar tentang pergiliran pada tumbuhan lumut sesuai
dengan diagram pergiliran keturunan pada tumbuhan lumut! Diskusikan
gambar yang kamu buat dengan teman kelompokmu!
B. Tumbuhan Berpembuluh
Tumbuhan berpembuluh merupakan tumbuhan yang lebih sempurna
daripada tumbuhan tidak berpembuluh karena telah memiliki akar,
batang, dan daun. Selain itu, juga telah memiliki pembuluh yang
merupakan jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut berupa dua
pembuluh, yaitu pembuluh xilem dan pembuluh floem. Xilem berfungsi
untuk menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah dan diangkut
ke daun. Floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan hasil
fotosintesis dan mengedarkannya ke seluruh tubuh tanaman.
Tumbuhan berpembuluh ini terdiri atas dua kelompok, yaitu
tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan biji (Spermatophyta).
Tumbuhan biji dibagi lagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka
(gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).
1. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Gambar 8. 6
Sorus pada tumbuhan paku
(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)
a.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang telah memiliki kormus
atau tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati,
juga telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan floem yang terdapat
pada daun, batang, dan akarnya. Tumbuhan paku dapat hidup di atas
tanah atau batu, menempel di kulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempattempat yang lembap (higrofit), hidup di air (hidrofit), atau di atas sampah
atau sisa tumbuhan atau hewan (saprofit).
Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang yang tumbuh
di dalam tanah yang disebut rhizoma. Daun mulai tumbuh dari rhizoma
tersebut. Daun paku muda ujungnya selalu menggulung. Daun paku
dewasa terdiri atas daun fertil dan daun steril. Daun steril adalah daun
yang tidak ada bintil-bintil hitam di permukaan bawah daunnya. Daun
ini disebut juga daun mandul. Daun fertil adalah daun paku yang di
permukaan bawah daunnya terdapat bintil-bintil kehitaman. Daun ini
disebut juga daun subur. Bintil-bintil kehitaman yang terletak di
permukaan bawah daun ini adalah kumpulan sporangium yang disebut
sorus.
Cara Berkembang Biak Tumbuhan Paku
Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.
Tumbuhan paku dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual.
Seperti pada tumbuhan lumut, daur perkembangbiakan tumbuhan paku
juga mengalami pergiliran keturunan. Perkembangbiakan secara aseksual
dilakukan dengan menggunakan rizom atau pertunasan dan secara seksual
terjadi secara pergiliran keturunan antara dua generasi.
Pergiliran keturunan pada tumbuhan paku terjadi secara bergantian
antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit adalah
tumbuhan paku itu sendiri, yaitu tumbuhan paku (sporofit) yang
158
Biologi Kelas X
Spora
Protalium
(Gametofit)
Anteridium
Arkegonium
Sperma
Ovum
Zigot
Tumbuhan Paku
Sporangium
Spora
menghasilkan spora. Tumbuhan paku (sporofit) dapat tumbuh dan
bertunas melakukan perkembangbiakan secara aseksual. Spora yang
dikeluarkan dari sporangium dan jatuh di tempat yang sesuai akan
berkembang menjadi protalium.
Protalium adalah gametofit pada tumbuhan paku. Protalium
berumur lebih pendek daripada sporofit. Protalium berbentuk seperti
jantung, berwarna hijau, dan melekat pada subtratnya dengan rizoid.
Protalium akan berkembang menjadi anteridium dan arkegonium.
Anteridium menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium menghasilkan
ovum. Pembuahan hanya berlangsung jika ada air. Peleburan sperma
dan ovum menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi tumbuhan
paku yang diploid. Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora.
Spora akan tumbuh lagi menjadi protalium dan begitu seterusnya hingga
berulang siklus pergiliran keturunan.
Kebanyakan tumbuhan paku (Filicinae) mempunyai spora dengan
sifat-sifat yang sama dan setelah berkecambah, menghasilkan protalium
yang mempunyai anteridium dan arkegonium. Jenis paku yang
menghasilkan spora yang sama besar dan berumah satu disebut dengan
paku homospor atau isospor. Akan tetapi, pada tumbuhan paku lainnya,
seperti Selaginellales dan Hydropteridales, protaliumnya tidak sama besar
dan berumah dua yang disebut dengan paku heterospor. Pemisahan jenis
kelamin telah terjadi sejak pembentukan spora, selain berbeda jenis
kelamin, ukuran juga berbeda. Ada yang berukuran besar dan
mengandung banyak cadangan makanan yang disebut makrospora atau
megaspora yang terbentuk dalam makrosporangium. Jika berkecambah,
akan tumbuh menjadi protalium yang mengandung arkegonium yang
disebut makroprotalium atau protalium betina. Yang berukuran kecil
dinamakan mikrospora yang terbentuk dalam mikrosporangium .
Mikrospora akan tumbuh menjadi protalium yang mengandung
anteridium yang disebut mikroprotalium atau protalium jantan.
Untuk menambah pengetahuan tentang perkembangbiakan
tumbuhan paku, marilah kita perhatikan skema pergiliran keturunan paku
homospor (kiri) dan paku heterospor (kanan) berikut ini.
Spora
Protalium
Fase
Gametofit (n)
Anteridium
Arkegonium
Sperma
Ovum
Mikrospora
Makrospora
Mikroprotalium
Makroprotalium
Arkegonium
Anteridium
Ovum
Spermatozoid
Zigot
Zigot
Tumbuhan Paku
Tumbuhan Paku
Fase
Sporofit (2n)
Sporofil
Sporangium
Mikrosporofil
Makrosporofil
Mikrosporangium
Makrosporangium
Dunia Tumbuhan
159
b.
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Selain paku homospor dan heterospor, juga terdapat paku peralihan
seperti paku ekor kuda (Equisetum debile). Spora yang dihasilkan
mempunyai ukuran yang sama dan dapat dibedakan antara spora jantan
dan spora betina.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan sifat
sporanya, tumbuhan paku dibedakan menjadi tumbuhan paku yang
bersifat homospor, heterospor, dan peralihan.
Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok,
yaitu Psilophytinae (paku purba) , Lycopodinae (paku rambut) ,
Equisetinae (paku ekor kuda), dan Filicinae (paku sejati).
Gambar 8.7 Psilotum triquetrum
(Sumber: http://alpha.fmarion.edu)
1 ) Psilophytinae (Paku Purba)
Sebagian jenis paku purba telah banyak yang punah. Sekarang ini
hanya tinggal sedikit jenis paku purba yang masih ada. Anggota paku
purba merupakan paku telanjang (tidak daun) atau memiliki daun kecilkecil (mikrofil) yang belum terdeferensiasi. Ada sebagian yang belum
memiliki akar, bercabang menggarpu dengan sporangium pada ujung
batang dan bersifat homospor.
Contoh paku purba, antara lain, Rhynia major, Taeniocrada
deeheniana, Zosterophyllum australianum, Asteroxylon mackei,
Asteroxylon elberfeldense, Psilotum nudum, Psilotum triquetrum, dan
Tmesipteris tannensis. Dari contoh di atas, hanya bangsa Psilotum yang
masih dapat ditemukan sampai sekarang, misalnya, Psilotum nudum masih
terdapat di Pulau Jawa, Psilotum triquetrum hanya terdapat di daerah
tropika, dan Tmesipteris tannensis di Australia.
2 ) Lycopodinae (Paku Rambut)
Gambar 8.8 Lycopodium cernuum
dan Selaginella caudata
(Sumber: http://alpha.fmarion.edu)
Jenis tumbuhan paku ini daunnya kecil-kecil, tidak bertangkai, dan
bertulang satu. Daun ada yang berbentuk seperti jarum dan tersusun
rapat menurut garis spiral serta tidak mengandung klorofil sehingga tidak
dapat berfotosintesis. Makanan diperoleh dari jamur yang bersimbiosis
dengannya. Tumbuhan ini biasa hidup dengan menempel pada batang
pohon. Sporofil merupakan daun penghasil sporangium. Contohnya
adalah Lycopodium clavatum (bahan obat-obatan), Lycopodium
cernuum (buket bunga), Selaginella selaginoides, Selaganella caudata,
dan Isoetes lacustris. Ada juga Lycopodiinae yang telah menjadi fosil,
seperti Drepanophycus spinaeformis yang merupakan tumbuhan paku
tertua dan Protolepidodendron scharynum.
3 ) Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
Paku ekor kuda sampai sekarang masih dapat ditemukan,
khususnya di tempat-tempat yang lembap. Batangnya bercabang,
berkarang, beruas-ruas, dan mengandung zat kersik yang dapat dijadikan
bahan penggosok, contohnya, Equisetum.
Gambar 8.9 Equisetum debile
dan Asplenium nidus
(Sumber: Taksonomi
Tumbuhan)
160
Biologi Kelas X
4 ) Filicinae (Paku Sejati)
Tumbuhan paku sejati juga disebut dengan tumbuhan paku benar.
Tumbuhan paku ini merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering
kita jumpai karena sering dijadikan tanaman hias, seperti suplir (Adiantum
cuneatum), simbar menjangan (Platycerium coronatium), dan paku
sarang burung (Asplenium nidus).Tumbuhan ini biasa hidup di tempat
yang lembap dan sedikit berair. Daun lebar dan tulang daunnya terlihat
jelas. Selain itu, tidak ada perbedaan bentuk daun antara daun fertil
dan daun streril.
5 ) Hydropteridales (Paku Air)
Paku air merupakan tumbuhan paku yang hidup di air, misalnya,
Salvinia natans dan Marsilea crenata (semanggi).
Latihan
1.
2.
Sebutkan ciri-ciri tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak
berpembuluh!
Sebutkan perbedaan tumbuhan lumut dengan tumbuhan paku!
2. Tumbuhan Biji (Spermatophyta)
Gambar 8.10 Contoh tumbuhan
dikotil
(Sumber: Majalah Trubus, edisi
284, Juli 1997)
Gambar 8.11 Contoh tumbuhan
monokotil
(Sumber: Majalah Trubus, edisi
331, Juni 1997 )
Selain tumbuhan lumut dan paku-pakuan, juga terdapat tumbuhan
lain, seperti melinjo, padi, kelapa, mangga, pepaya, dan durian. Semua
tumbuhan ini termasuk dalam kelompok tumbuhan biji (spermatophyta).
Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang paling sempurna, baik
alat tubuh maupun alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji memiliki
alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Tiaptiap alat tubuh tersebut mempunyai fungsi yang jelas. Alat
perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.
Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah.
Akar berasal dari titik tumbuh akar yang terdapat pada jaringan
embrional. Akar merupakan bagian bawah suatu tanaman yang
umumnya tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Ada
dua sistem perakaran pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu akar tunggang
dan akar serabut.
Pada tumbuhan berkeping dua (dikotil), sistem perakarannya
merupakan akar tunggang. Akar ini terdiri atas satu akar pokok yang
dapat tumbuh membesar dan memanjang. Di sekitar akar ini akan
tumbuh rambut-rambut akar yang lebih halus. Pada tumbuhan dikotil,
batas antara akar dan batang tidak jelas. Dapat diperhatikan bahwa
bagian tanaman yang tumbuh ke atas permukaan tanah dapat disebut
batang dan yang tumbuh ke dalam tanah disebut dengan akar. Contoh
tanaman yang memiliki akar tunggang adalah mangga, jambu, dan cabai.
Pada tumbuhan berkeping satu (monokotil) sistem perakarannya
merupakan akar serabut. Akar serabut ini tidak mempunyai akar pokok,
tetapi pangkal tumbuhnya berasal dari batang tumbuhan sehingga terlihat
sebagai serabut-serabut halus yang menyebar yang berpangkal dari
bagian pangkal batang. Contoh tanaman yang memiliki akar serabut
adalah jagung, pisang, dan rumput-rumputan.
Batang merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk menopang
dedaunan yang menghasilkan pangan dan menghubungkannya dengan
akar yang menyerap air dan unsur hara. Selain itu, batang juga berfungsi
sebagai alat penyimpan makanan. Batang berasal dari titik tumbuh
batang yang terdapat pada jaringan embrional. Berkas-berkas pembuluh
pada batang merupakan perpanjangan berkas pembuluh pada akar,
tetapi penyusunannya agak berbeda. Selain itu, susunan berkas-berkas
pada batang monokotil secara nyata berlainan dengan susunan berkas
pada batang dikotil.
Dunia Tumbuhan
161
Daun yang banyak mengandung klorofil berfungsi sebagai tempat
pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis. Selain
itu, daun juga berfungsi untuk transpirasi. Fotosintesis adalah proses
pembentukan karbohidrat atau energi oleh klorofil, karbon dioksida dari
udara, dan air dari dalam tanah diubah menjadi karbohidrat dengan
bantuan cahaya matahari. Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh
tanaman dalam bentuk uap melalui stomata. Transpirasi pada hakikatnya
sama dengan penguapan. Transpirasi dapat terjadi melalui kutikula,
stomata, ataupun lentisel. Sebagian besar transpirasi terjadi pada stomata
di dalam daun karena hilangnya molekul-molekul air dari tubuh tanaman
sebagian besar melalui daun.
Bunga merupakan organ yang penting untuk perkembangbiakan
tumbuhan. Pada tumbuhan biji, bunga merupakan organ untuk
perkembangbiakannya. Pada prinsipnya, setiap bunga selalu memiliki
bagian yang sama yang terdiri atas dua bagian, yaitu perhiasan bunga
dan alat kelamin. Perhiasan bunga terdiri atas dua bagian, yaitu mahkota
bunga dan kelopak bunga. Mahkota bunga biasanya berbentuk seperti
lembaran dengan warna yang mencolok. Warna yang mencolok ini dapat
menarik serangga yang dapat membantu penyerbukan. Mahkota bunga
terletak di lingkaran mengelilingi benang sari dan putik sehingga mahkota
bunga ini juga berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Kelopak
bunga biasanya berwarna hijau yang terletak di lingkaran luar mengelilingi
mahkota bunga. Kelopak bunga sangat penting karena pada saat bunga
masih kuncup, kelopak bunga ini dapat melindungi bagian bunga di
dalamnya. Alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat kelamin
betina berupa putik dan alat kelamin jantan berupa benang sari.
Tangkai putik
Putik
Kepala putik
Kepala sari
Tangkai sari
Bakal buah
Mahkota bunga
Kelopak bunga
Dasar bunga
Bakal biji
Gambar 8.12 Bagian-bagian bunga
(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)
Jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut dengan penyerbukan.
Dari penyerbukan ini akan berlanjut pada pembuahan. Hasil pembuahan
adalah zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio. Embrio akan terus
berkembang menjadi individu baru. Demikian juga yang terjadi pada
bakal buah dan bakal biji. Setelah terjadi pembuahan, perhiasan bunga
dan benang sari akan gugur, bakal buah akan berkembang menjadi buah
dan bakal biji akan berkembang menjadi biji.
Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua,
yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae). Perhatikan skema tumbuhan biji berikut ini.
162
Biologi Kelas X
Tumbuhan Berbiji
(Spermatophyta)
Tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae)
Tumbuhan berkeping satu
(Monokotil)
a.
Tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae)
Tumbuhan berkeping dua
(Dikotil)
Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Gambar 8.13 Tanaman pakis haji
(Cicas revaluta)
(Sumber: Encarta Encyclopedia,
2006)
Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang letak bakal
bijinya terbuka dan tidak terlindungi oleh daun buah. Biasanya
mempunyai akar tunggang meskipun ada juga yang berakar serabut,
seperti pakis haji. Daunnya kaku, kecil, tebal, dan berbentuk seperti
jarum. Ada juga yang berbentuk tipis dan melebar seperti daun melinjo.
Bunganya tidak mempunyai perhiasan bunga, tetapi hanya mempunyai
alat perkembangbiakan yang disebut sporofil. Bunga jantan dan betina
tersusun dalam strobilus atau runjung, ada yang berumah satu dan ada
yang berumah dua. Dikatakan strobilus berumah satu jika strobilus
jantan dan strobilus betina berada pada satu pohon. Dikatakan strobilus
berumah dua jika strobilus jantan dan strobilus betina tidak berada
dalam satu pohon, misalnya terdapat pada pakis haji (Cycas rumphii)
dan melinjo (Gnetum gnemon). Pembuahan yang terjadi pada tumbuhan
berbiji terbuka adalah pembuahan tunggal, yaitu peleburan antara sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina akan menghasilkan zigot,
kemudian berkembang menjadi embrio. Tumbuhan biji terbuka dibagi
menjadi tiga ordo, yaitu sebagai berikut.
1 ) Cycadinae
Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip
dengan pohon palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung
daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan paku muda,
termasuk dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat
kelamin betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan
mempunyai tongkol dengan kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon
betina membentuk daun buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun
buah terdapat bakal biji. Contohnya, pakis haji yang banyak
dimanfaatkan untuk tanaman hias.
Gambar 8.14 Tanaman melinjo
(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)
Gambar 8.15 Tanaman tusam
(Sumber: http://www.wikipedia.org
pinus)
2 ) Gnetinae
Ordo ini dicirikan dengan batang pohon yang lurus kira-kira 20
meter dan bercabang. Akarnya tunggang. Tulang daun menyirip, tipis
dan melebar. Berumah dua karena strobilus jantan dan betina terletak
pada pohon yang berbeda. Contohnya, tanaman melinjo (Gnetum
gnemon) yang daun, buah, dan bijinya dapat dimakan, sedangkan
kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas, serat tali,
dan perabot rumah tangga.
3 ) Coniferae
Ordo ini mempunyai alat perkembangbiakan berbentuk runjung
yang terletak pada strobilus. Runjung jantan berbentuk kerucut sebagai
penghasil sperma. Runjung betina berbentuk seperti sisik sebagai
Dunia Tumbuhan
163
penghasil bakal biji. Runjung jantan dan betina terletak terpisah dalam
satu pohon. Batang lurus sampai kurang lebih 40 meter. Umumnya tidak
menggugurkan daunnya. Contohnya, tusam (Pinus merkusi) yang
getahnya dapat digunakan sebagai terpentin dan batangnya sebagai
korek api, perabot rumah tangga, bahan bangunan, dan sebagai bahan
obat-obatan. Selain itu, damar (Agathis alba) dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pernis, kertas, alat rumah tangga, dan alat musik.
Kegiatan 8.1
Mengamati Perbedaan Tumbuhan Berpembuluh dan Tidak
Berpembuluh
Tujuan:
Menyelidiki perbedaan tumbuhan berpembuluh dan tidak berpembuluh.
Alat dan Bahan:
1. lumut daun,
2. jamur tempe,
3. kedelai,
4.
5.
6.
suplir,
jagung, dan
eceng gondok.
Cara Kerja:
1. Lakukan pengamatan terhadap bagian-bagian yang telah disediakan.
2. Sajikan hasil pengamatanmu dalam tabel seperti di bawah ini.
Tabel Pengamatan
No.
Nama T
umbuhan
Tumbuhan
Bagian-Bagian Tumbuhan
Daun
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b.
Batang
Akar
Lumut daun
Jamur tempe
Kedelai
Suplir
Jagung
Eceng gondok
Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki
akar, daun, dan batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah keping
bijinya, tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi tumbuhan
berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).
1 ) Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu
daun lembaga pada bijinya. Selain itu, tumbuhan berkeping satu ini juga
mempunyai ciri biji berkeping satu, berakar serabut, batang tidak
bercabang dan tidak berkambium, ruas-ruas batang jelas terlihat, tulang
daun sejajar dan melengkung, daun berupih dengan letak daun yang
berseling, dan umumnya bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya.
Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa suku (famili), yaitu
sebagai berikut.
164
Biologi Kelas X
Gramineae (suku rumput-rumputan)
Jagung (Zay mays), padi (Oryza sativa), dan gandum (Tritium
sativum) merupakan contoh tumbuhan monokotil dari suku rumputrumputan yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan pokok.
Tebu (Saccharum officinarum) bermanfaat untuk bahan baku gula, serat
(Andropogon nordus) digunakan sebagai bahan baku tali dan tekstil,
serta bambu betung (Dendrocalamus asper) sebagai bahan bangunan
dan perabotan rumah tangga. Suku rumput-rumputan ini mempunyai ciriciri daun yang berbentuk pita, tulang daun sejajar dan melekat langsung
pada batang, batang agak berongga, berakar serabut bunganya
berbentuk bulir, mudah terbang jika tertiup angin. Penyerbukan suku
rumput-rumputan ini dibantu oleh angin.
b) Musaceae (suku pisang-pisangan)
Pisang emas, pisang ambon, pisang kulit tipis, dan pisang raja
merupakan bagian tumbuhan suku pisang-pisangan yang dapat dimakan.
Sementar itu, pisang kipas merupakan anggota suku pisang-pisangan
yang dapat dijadikan tanaman hias dan pisang merica seratnya dapat
dimanfaatkan sebagai bahan tali. Suku pisang-pisangan ini mempunyai
ciri-ciri daunnya berpelepah, tulang daun menyirip dan bentuknya seperti
lancet, batang merupakan batang semu, bunga merupakan bunga
majemuk yang berupa karangan, serta ada yang berkelamin satu dan
ada yang berkelamin banyak.
c) Palmae (suku pinang-pinangan)
Palmae ini mempunyai ciri daun yang menyirip atau berbentuk kipas,
batang tidak bercabang, berakar serabut, bunga merupakan tongkol
atau karangan yang terletak pada ketiak daun atau ujung daun, dan
biasanya hidup berumpun.
Contoh tanaman yang termasuk dalam suku Palmae adalah kelapa
(Cocos nucifera) yang bermanfaat sebagai bahan baku minyak goreng
dan gula merah. Selain itu, batangnya juga dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bangunan. Tanaman yang lain, misalnya sagu (Metroxylon sagu)
dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok dan enau (Arenga pinnata)
dimanfaatkan sebagai bahan baku gula nira karena menghasilkan cairan
nira, sedangkan buahnya adalah kolang-kaling yang dapat dimanfaatkan
sebagai campuran es buah atau manisan.
a)
Gambar 8.16 Tanaman tebu
(Sumber: Majalah Trubus)
Gambar 8.17 Tanaman pisang
(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)
Gambar 8.18 Kelompok Palmae (kiri) dan kelompok Zingiberaceae (kanan)
( Sumber: Majalah Trubus, 2006 dan Tabloid Agrobis, edisi Mei 2006)
Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Semua jenis empon-empon, seperti jahe, kunyit, kencur, laos, temu
lawak, dan temu hitam, merupakan contoh dari suku jahe-jahean yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan bumbu masak.
Suku ini mempunyai ciri-ciri pelepah daun yang memeluk batang,
batangnya tumbuh dari rimpang (batang yang tumbuh dari dalam tanah),
d)
Dunia Tumbuhan
165
bunga mengandung sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, serta
kelopaknya berbentuk tabung.
e) Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Suku ini mempunyai daun yang bertepi rata dan berdaging dengan
letak berseling dua baris, berakar rimpang, pangkal batang menggembung
sebagai penyimpan cadangan air, dan dalam satu bunga mengandung
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Berbagai jenis anggrek hias
merupakan contoh dari suku anggrek-anggrekan ini.
Gambar 8.19
Kelompok Orchidaceaee
(Sumber: Majalah Trubus,
Edisi November 1996)
Gambar 8.20 Buncis termasuk
dalam kelompok Papillionaceae
(Sumber: Majalah Trubus,
edisi Juli 1997)
Gambar 8.21 Terung
(Sumber: Tabloid Agrobisnis,
edisi Mei 2006)
166
Biologi Kelas X
2 ) Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang bijinya mempunyai
dua daun lembaga. Ciri lain yang dimiliki tumbuhan dikotil adalah
mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan ruas-ruas batang
yang tidak tampak, daun mempunyai tulang daun menyirip atau menjari
dengan letak yang menyebar atau berkarang, bagian bunga berjumlah
2, 4, 5, atau kelipatannya, serta mempunyai kambium dan berkas
pembuluh.
Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa suku, antara lain, suku
kacang-kacangan, suku terung-terungan, suku jambu-jambuan, dan suku
jarak-jarakan.
a) Papillionaceae (suku kacang-kacangan)
Ciri-ciri suku kacang-kacangan adalah bunganya yang berbentuk
kupu-kupu yang terdiri atas lima mahkota (bendera terdiri atas satu
lembar daun mahkota, sayap terdiri atas dua lembar daun mahkota,
serta benang sari dua tongkol terdiri dari 10 helai, 1 helai terpisah dan
9 helai membentuk satu bekas), terdapat bintil-bintil pada akarnya yang
menjadi tempat hidup bakteri Rhizobium radicula. bakteri ini dapat
mengikat nitrogen yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan bentuk buahnya
berupa buah polong.
Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah kacang hijau,
kacang kedelai, dan kacang merah yang merupakan sumber protein
nabati. Kacang panjang, kecipir, dan buncis dapat dimanfaatkan sebagai
sayur-sayuran, angsana sebagai bahan bangunan, orok-orok sebagai
bahan pupuk hijau, dan dadap merah sebagai tanaman hias.
b) Solanaceae (suku terung-terungan)
Ciri-ciri suku terung-terungan adalah mahkota bunga berbentuk
terompet atau bintang yang berjumlah lima buah, memiliki kelopak, satu
putik, dan lima benang sari. Buah terletak di atas dasar bunga. Dinding
buah terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan tipis dan lapisan dalam tebal
yang berupa kotak buah dan di dalam kotak ini terdapat banyak biji.
Contoh tanaman yang termasuk suku terung-terungan adalah tomat dan
terung yang dimanfaatkan sebagai bahan sayur- sayuran, cabai sebagai
bumbu masak, tembakau sebagai bahan rokok, dan kecubung sebagai
bahan obat-obatan.
c) Euphorbiaceae (suku jarak-jarakan)
Suku jarak-jarakan juga sering disebut suku getah-getahan. Suku
ini mempunyai ciri, antara lain, batangnya mengandung getah berwarna
putih, tulang daun menjari, dan umumnya mempunyai buah kotak.
Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah jarak, karet,
dan ubi kayu. Jarak (Ricinus communis) berfungsi sebagai bahan
pembuatan sabun, lilin, dan semir sepatu. Karet (Hevea brasiliensis) yang
Gambar 8.22 Tanaman jarak
(Sumber: Melawan
Ketergantungan pada Minyak
Bumi, 2005)
Gambar 8.23 Jambu air
(Sumber: Majalah Trubus, 2006)
getahnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan ban, mainan
anak, bola, sandal, dan produk lain. Umbi kayu (Manihot utilissima),
umbinya merupakan sumber makanan pokok yang banyak mengandung
karbohidrat dan tanaman tentir yang getahnya dapat digunakan untuk
obat luka.
d) Myrteceae (suku jambu-jambuan)
Suku jambu-jambuan ini merupakan tumbuhan perdu. Letak
daunnya berhadapan, makhota kecil dengan jumlah benang sari yang
banyak, dan buahnya berupa buah buni.
Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah jambu biji,
jambu air, cengkih, salam, dan kayu putih. Jambu bermanfaat sebagai
buah-buahan. Cengkih bermanfaat sebagai bahan pembuat minyak
cengkih. Salam, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai penyedap
masakan. Kayu putih, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan minyak kayu putih atau obat gosok.
e) Rosaeae
Suku ini antara lain beranggotakan bunga mawar (Rosalia hibryda),
apel (Malus silvestris), pir (Pyrus communis), dan Arbai (Fragaria
chiloensis).
f) Crusiferae
Suku ini antara lain beranggotakan kubis (Brassica oleracea), sawi
(B.rugosa), lobak (Raphanus sativus), dan sawi tanah (Nasturtium
heterophyllum).
Untuk lebih jelasnya, dapat kalian bedakan antara monokotil dan
dikotil pada Tabel 8.1 berikut ini.
Tabel 8.1 Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Tumbuhan Dikotil
N o . Bagian Tumbuhan
1.
2.
Akar
Batang
3.
Daun
4.
Biji
Tumbuhan Berkeping
Satu (Monokotil)
serabut
- lurus tidak bercabang
- dari ujung sampai ke pangkal
besarnya hampir sama
- ruas batang tampak jelas
- tunggal dan berpelepah
- tulang daun sejajar
- duduk daun berseling atau berupa
roset.
berkeping satu
Tumbuhan Berkeping
Dua (Dikotil)
tunggang
- bercabang
- semakin ke ujung semakin kecil
- ruas batang tidak begitu tampak
- ada yang tunggal, ada yang majemuk,
dan tidak berpelepah
- tulang daun menyirip atau menjari
- duduk daun tersebar atau berkarang
berkeping dua
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Bagaimanakah peranan tumbuhan (hutan) dalam mengurangi
dampak pemanasan global?
Jelaskan kaitan revolusi hijau dengan keanekaragaman tumbuhan!
Jelaskan tentang peranan tumbuhan dalam penyediaan energi
alternatif, khususnya biodiesel!
Apa yang menjadi dasar pengelompokan tumbuhan menjadi
kelompok talophyta dan kormophyta?
Bagaimanakah perkembangan di masa yang akan datang tentang
industri farmasi yang berbahan baku dari tumbuhan?
Dunia Tumbuhan
167
Tugas
Identifikasilah manfaat tumbuhan di lingkungan sekitar kamu.
Kemudian, hasilnya masukkan dalam tabel berikut ini. Kerjakan di buku
tugasmu!
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Jenis Tumbuhan
Sirih (Piper betell)
Peranan atau Manfaat
Antiseptik, antibotik
Kegiatan 8.2
Mengamati Bagian-Bagian Tumbuhan Biji
Tujuan:
Meneliti bagian-bagian tumbuhan berbiji tertutup.
Alat dan Bahan:
1. tanaman jagung, mangga, kacang tanah, dan melinjo yang lengkap
dengan akar, daun, batang, bunga, dan biji;
2. biji jagung, mangga, kacang tanah, dan melinjo yang berkecambah,
lengkap dengan akar, daun, batang, dan biji.
Cara Kerja:
1. Amati kecambah yang telah kalian siapkan, baik bagian akar, batang,
daun, maupun biji!
2. Masukkan hasil pengamatan kalian ke dalam tabel pengamatan
seperti berikut ini!
Tabel Pengamatan
No.
1.
2.
3.
4.
168
Nama
Tumbuhan
Jagung
Mangga
Kacang tanah
Melinjo
Biologi Kelas X
Bagian yang Diamati
Akar
Tulang
Daun
Kelopak
Mahkota
Jumlah
Keping Biji
Jumlah Daun
Lembaga
Rangkuman
1. a. Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan
terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak
berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang berpembuluh.
Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-sari makanan ke
seluruh tubuh.
b. Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki
akar, batang, dan daun sejati. Lumut tidak mempunyai saluran atau
pembuluh yang khusus untuk mengalirkan zat makanan, air, garam, dan
mineral ke seluruh bagian tubuh. Misalnya, tumbuhan lumut
(Bryophyta) dan lumut kerak (Lichenes).
c. Lumut hidup di tempat-tempat yang lembap dan tidak terkena cahaya
matahari, seperti dinding bata basah, tebing, atau di kulit kayu yang
lembap, belum mempunyai batang, daun dan akar yang sebenarnya,
serta sudah memiliki buluh-buluh halus semacam akar yang disebut
rizoid dan sudah memiliki klorofil.
d. Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu lumut hati (Hepaticae) dan lumut daun (Musci).
e. Lumut kerak (Lichenes) adalah simbiosis mutualisme antara ganggang
hijau dan jamur Ascomycotina, merupakan tumbuhan perintis karena
dalam jangka waktu yang lama dapat menghancurkan batu-batuan
yang ditumbuhinya. Contoh lumut kerak yang bermanfaat bagi
manusia, antara lain, Roccella tinctoria (pembuatan lakmus), Usnea
barbata, dan Usnea dasypoga (pembuatan jamu tradisional).
2. a. Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang telah memiliki akar,
batang, dan daun. Tumbuhan ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan biji (Spermatophyta).
Tumbuhan biji dibagi lagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
b. Tumbuhan paku sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Tumbuhan ini telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan floem
yang terdapat pada daun, batang, dan akarnya. Mereka dapat hidup
di atas tanah, batu, tepi sungai, kulit pohon, dan tempat-tempat yang
lembap.
c. Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu
Psilophytinae (paku purba), Lycopodinae (paku rambut), Equisetinae
(paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
3. a. Tumbuhan biji adalah tumbuhan yang paling sempurna, baik alat
tubuh maupun alat perkembangbiakannya, telah memiliki alat tubuh
yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Alat
perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.
b. Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae).
c. Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang letak bakal bijinya
terbuka dan tidak terlindungi oleh daun buah, mempunyai akar
tunggang meskipun ada juga yang berakar serabut seperti pakis haji.
Daunnya kaku, kecil, tebal, dan berbentuk seperti jarum, tetapi ada
juga yang tipis dan melebar. Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi
tiga ordo, yaitu Cycadinae, Gnetinae, dan Coniferae.
d. Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki
akar, daun, dan batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah
kepingnya, tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi
Dunia Tumbuhan
169
e.
f.
g.
h.
tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua
(dikotil).
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai
satu daun lembaga pada bijinya, biji berkeping satu, berakar serabut,
batang tidak bercabang dan tidak berkambium, ruas-ruas batang jelas
terlihat, tulang daun sejajar dan melengkung, daun berupih dengan
letak daun yang berseling, dan umumnya bagian bunga berjumlah
tiga atau kelipatannya.
Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa suku (famili), yaitu
Gramineae (suku rumput-rumputan), Musaceae (suku pisangpisangan), Zingiberaceae (suku jahe-jahean), dan Orchidaceae (suku
anggrek-anggrekan).
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan biji yang mempunyai dua
daun lembaga, mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan
ruas-ruas batang yang tidak tampak, daun mempunyai tulang daun
menyirip atau menjari dengan letak yang menyebar atau berkarang,
bagian bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya, serta mempunyai
kambium dan berkas pembuluh.
Tumbuhan dikotil terdiri dari beberapa suku, antara lain,
Papillionaceae (suku kacang-kacangan), Solanaceae (suku terungterungan), Euphorbiaceae (suku jarak-jarakan), dan Myrteceae (suku
jambu-jambuan).
Istilah Penting
Epifit
Parasit
Saprofit
Sporangium
Gametofit
Protalium
Sorus
Refleksi Diri
1. Setelah mempelajari materi tentang kingdom Plantae, apakah kalian
tidak menguasai , sedikit menguasai , menguasai , atau sangat
menguasai untuk:
a. membandingkan ciri-ciri Plantae dengan makhluk hidup lainnya;
b. mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan
peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi;
c. mendata contoh-contoh Plantae Indonesia yang memiliki nilai
ekonomi tinggi untuk berbagai kebutuhan;
d. mengomunikasikan ragam pemanfaatan tumbuhan bagi
kehidupan?
2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang kingdom Plantae, bagian
mana yang paling kalian sukai? Mengapa?
Kata Kunci
Plantae
tumbuhan berpembuluh
tumbuhan tak berpembuluh
Bryopyta
Pteridophyta
170
Biologi Kelas X
Spermatophyta
Angiospermae
Gymnospermae
monokotil
dikotil
Uji Kompetensi
I.
Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar!
1.
Tubuh jamur yang berbentuk benang-benang halus berwarna putih
disebut ....
a. hifa
d. sporangium
b. sorus
e. miselium
c. spora
2. Generasi tumbuhan lumut pembentuk sel kelamin adalah ....
a. sporofit
d. sporangium
c. gametofit
e. sporangiospora
c. spora
3. Berikut ini yang merupakan tumbuhan perintis adalah ....
a. Marchantia polymorpha
d. Pogonatum cirrhatum
b. Sphagnum fimbriatum
e. Lycopodium
c. Lichenes
4. Kotak spora disebut juga ....
a. sorus
d. sporangium
b. sporongonium
e. basidiospora
c. sporofit
5. Berikut ini yang bukan merupakan famili dari Gymnospermae
adalah ....
a. Solanaceae
d. Coniferae
b. Gnetinae
e. Araucariaceae
c. Cycadinae
6. Di bawah ini yang termasuk tumbuhan biji terbuka berumah satu
adalah ....
a. pakis haji
d. cemara
b. melinjo
e. palma
c. kaktus
7. Monokotil dan dikotil dibedakan karena jumlah ....
a. lembaga
d. biji lembaga
b. biji
e. daunnya
c. daun lembaga
8. Bagian bunga yang berjumlah tiga atau kelipatannya merupakan
ciri tumbuhan ....
a. dikotil
d. monokotil
b. mangga
e. durian
c. rambutan
9. Tumbuhan paku tidak memiliki ....
a. talus
d. daun
b. akar
e. rizoma
c. batang
10. Spora pada tumbuhan paku dihasilkan di daerah ....
a. batang
d. bunga
b. daun
e. biji
c. akar
Dunia Tumbuhan
171
11. Daun penghasil spora disebut ....
a. litofil
d. topofil
b. mesofil
e. saprofil
c. sporofil
12. Daun untuk fotosintesis disebut ....
a. litofil
d. topofil
b. mesofil
e. miofil
c. sporofil
13. Tumbuhan yang bakal bijinya tidak terdapat di dalam bakal buah
disebut ....
a. Gymnospermae
d. Thalophyta
b. Angiospermae
e. Spermatophyta
c. Bryophyta
14. Tumbuhan yang bakal bijinya terdapat di dalam bakal buah disebut
....
a. Gymnospermae
d. Thalophyta
b. Angiospermae
e. Spermatophyta
c. Bryophyta
15. Pergiliran keturunan disebut juga dengan ....
a. metafase
d. metamorfosis
b. metagen
e. metamorgenesis
c. metagenesis
16. Tumbuhan monokotil mempunyai perakaran ....
a. tunggang
d. serabut
b. tunggang dan serabut
e. rizoma
c. umbi
17. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam jenis tumbuhan kelas
Myrteceae adalah ....
a. terung
d. salam
b. cengkih
e. pakis haji
c. jambu air
18. Di bawah ini yang bukan merupakan suku yang termasuk dalam
tumbuhan monokotil adalah ....
a. Musaceae
d. Zingiberaceae
b. Solanaceae
e. Oramineceae
c. Orchidaceae
19. Serabut mirip akar yang terdapat pada tumbuhan lumut disebut
....
a. bakal akar
d. akar kecil
b. cabang akar
e. rambut akar
c. rizoid
20. Tumbuhan paku yang paling rendah tingkatannya disebut dengan
...
a. Lycopodiinae
d. Psilophytinae
b. Filicenae
e. Hydropteridales
c. Equisetinae
II. Pilihlah!
(A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar
(B) Jika (1) dan (3) yang benar
(C) Jika (2) dan (4) yang benar
(D) Jika (4) saja yang benar
(E) Jika semuanya salah
172
Biologi Kelas X
1. Berikut ini yang tidak termasuk dalam paku sejati adalah ...
(1) suplir
(2) paku sarang burung
(3) semanggi
(4) paku air
2. Berikut ini yang tidak termasuk lumut hati adalah ....
(1) M. geminata
(2) R. nutans
(3) Rebualia hemisphaerica
(4) Riccia fluitans
3. Berikut ini yang tidak termasuk dalam struktur tubuh lumut hati
adalah ....
(1) parasit
(2) higromorf
(3) sporofit
(4) xeromorf
4. Tumbuhan paku yang tidak berdaun masuk dalam suku ....
(1) Filicenae
(2) Lycopodiinae
(3) Equisetinae
(4) Psilophytinae
5. Di bawah ini merupakan pernyataan yang salah mengenai tumbuhan
paku ....
(1) mengalami metagenesis
(2) memiliki akar, batang, dan daun sejati
(3) berklorofil
(4) berkembang secara aseksual dengan pembentukan spora
6. Berikut ini yang bukan merupakan ciri tumbuhan dikotil adalah ....
(1) berkeping dua
(2) berklorofil
(3) berakar tunggang
(4) berakar serabut
7. Perhiasan bunga terdiri atas ....
(1) mahkota bunga
(2) putik
(3) kelopak bunga
(4) benang sari
8. Alat kelamin pada tumbuhan biji adalah ....
(1) mahkota bunga
(2) putik
(3) kelopak bunga
(4) benang sari
9. Tumbuhan biji yang berciri menyerupai tumbuhan paku, yaitu daun
mudanya yang menggulung termasuk dalam ordo ....
(1) Gnetinae
(2) Coriferae
(3) Gramineae
(4) Cycadinae
10. Berikut ini yang termasuk suku Zingiberaceae adalah ....
(1) Cococ nucifera
(2) Arenga pinnata
(3) Dendrocalamus
(4) Tritium sativum
Dunia Tumbuhan
173
III. Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Bagaimanakah pembagian tumbuhan dalam kingdom Plantae?
Manakah yang mempunyai anggota paling banyak dan memberikan
banyak manfaat bagi kehidupan manusia?
2. Bandingkan persamaan dan perbedaan tumbuhan lumut dan
tumbuhan paku!
3. Sebutkan perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil!
4. Jelaskan pergiliran keturunan pada tumbuhan paku!
5. Apakah yang disebut dengan metagenesis!
174
Biologi Kelas X
Bab 9
Dunia Hewan
Tujuan
Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan
dan peran bagi kehidupan manusia
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari
dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi
tentang dunia hewan.
Dunia Hewan (Animalia)
Dibagi menjadi
Hewan Invertebrata
Hewan Vertebrata
Terdiri dari
Terdiri dari
Cacing Pipih
Pipih
Cacing
H. Berpori (Porifera)
Dibagi menjadi
a. Kelas Calcarea
b. Kelas Hexatinellida
Dibagi menjadi
a. Kelas
Tubellaria
b. Kelas
Nermatoda
H. Berongga
Dibagi menjadi
a.a. Kelas
Hydrozoa
Kelas Hydrozoa
b.b. Kelas
Kelas Scyphozoa
Scyphora
c.c. Kelas
Anthozoa
Kelas Anthozoa
Cacing
CacingGelang
Gelang
H.
H. Berbuku-buku
Berbuku-buku
Dibagi menjadi
Dibagi menjadi
a.a.Kelas
Kelas
Archiannelida
Archiannelida
b.b.Kelas
Kelas Polychaeta
Polychaeta
c.c. Kelas
Kelas Myzostoma
d.d.Kelas
Kelas Hirudenia
Hirudenia
Cacing
Cacing Gilig
Gilig
Dibagi menjadi
a. Cacing
CacingKremi
Kremi
b. Cacing
CacingAsharid
Asharid
1. Ikan (Pisces)
2. Katak (Amphibia)
3. H. Melata
(Reptilia)
4. Burung (Aves)
5. Mamalia
a. Kelas Crustacea
(Udang-udangan)
b. Kelas Insecta
(Serangga)
c. Kelas Myriophoda
(Lipan)
d. Kelas Arachnoida
H.
H. Lunak
Lunak (Mollusca)
(Mollusca)
H. Berkulit Duri
H. Berkulit Duri
(Echinodermata)
Dibagi menjadi
Dibagi menjadi
a. Kelas Amphineura
b. Kelas Gasthropoda
(H. Berkulit Duri)
c. Kelas Cephalopoda
(H. Berkaki kepala)
d. Kelas Hirudenea
a.
b.
c.
d.
e.
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
Asteriodea
Crinoidea
Echinoidea
Ophyuroidea
Holothuroidea
175
Hampir setiap hari kita dapat menemukan berbagai macam hewan
di sekitar tempat tinggal kita, terutama bagi kita yang tinggal di daerah
perdesaan. Dapatkah kalian menyebutkan nama hewan-hewan yang
kalian temukan itu? Apakah kalian menemukan persamaan atau
perbedaan pada hewan-hewan tersebut? Coba buatlah klasifikasi dari
hewan yang kalian temukan tadi berdasarkan persamaan dan perbedaan
yang dimilikinya!
Pada bab terdahulu, kita sudah mempelajari kingdom Plantae atau
dunia tumbuhan. Tahukah kamu apa yang membedakan kingdom Plantae
dan kingdom Animalia?
Berbeda dengan tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri,
hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan
sendiri. Untuk hidup, hewan tergantung pada makhluk hidup yang lain.
Meskipun tidak dapat membuat makanan sendiri, hewan dapat
mempertahankan hidup karena hewan mampu bergerak dan berpindah
tempat untuk mendapatkan makanan. Selain itu, hewan juga dapat
menemukan tempat hidup yang lebih baik yang banyak tersedia bahan
makanan.
Seperti halnya tumbuhan, di sekitar kita terdapat beraneka ragam
hewan. Agar lebih mudah mempelajarinya, hewan-hewan tersebut
diklasifikasikan menjadi beberapa golongan. Berdasarkan ada tidaknya
tulang belakang, hewan dibedakan menjadi dua, yaitu hewan tak
bertulang belakang ( Invertebrata) dan hewan bertulang belakang
(Vertebrata).
A. Hewan Invertebrata
Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang
dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan. Invertebrata
terbagi menjadi delapan filum, yaitu hewan berpori (Porifera), hewan
berongga (Coelenterata), hewan berkulit duri (Echinodermata), cacing
pipih (Platyhelmintes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing gelang
( Annelida ), hewan lunak ( Mollusca ), dan hewan berbuku-buku
(Arthropoda).
1. Hewan Berpori (Porifera)
Gambar 9.1 Contoh Porifera
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
Sebagian besar hewan berpori hidup di laut, hanya sebagian yang
hidup di air tawar. Ciri utama hewan berpori adalah tubuhnya yang
berpori-pori, berbentuk seperti vas bunga, pipih, atau bercabang, dan
melekat di dasar air. Pori-pori ini berfungsi sebagai tempat untuk
masuknya air yang mengandung bahan makanan ke dalam tubuh. Rangka
luar terdiri atas spikula yang tersusun dari zat kapur dan zat kersik.
Hewan ini merupakan salah satu hewan yang menyusun terumbu karang.
Hewan yang banyak terdapat di air laut ini ada yang hidup sendiri
(soliter) dan ada yang berkoloni. Porifera yang hidup di air dangkal,
seperti di kolam atau aliran sungai, adalah Spongillidae. Contoh hewan
porifera adalah Leucosolenia, Euplectella, dan Spongilla.
Struktur Tubuh
Hewan berpori ini termasuk hewan multiseluler, tetapi belum
mempunyai jaringan, organ, dan sistem organ. Porifera mempunyai ruang
gastral sebagai kloaka. Ruangan ini dikelilingi oleh dinding yang ditembus
oleh sejumlah saluran yang tersusun majemuk. Ruang gastral ujungnya
terbuka yang disebut dengan oskulum. Air masuk ke dalam tubuhnya
a.
176
Biologi X
melalui lubang atau pori-pori di permukaan tubuhnya. Dapat dikatakan
bahwa tubuhnya yang berpori-pori tersebut berfungsi untuk menangkap
makanannya. Setelah itu, makanan dicerna dan diedarkan ke seluruh
tubuh oleh sel amuboid. Struktur tubuh Porifera bersifat diploblastis
karena terdiri atas dua lapisan sel tunas. Lapisan luar yang tersusun dari
pinakosit dan mesoglea mengandung sel amuboid dan lapisan dalam yang
tersusun dari koanosit.
Cara Berkembang Biak
Porifera dapat berkembang biak secara vegetatif dan generatif.
Secara vegetatif, perkembangbiakan dilakukan dengan membentuk
kuncup dalam koloni. Kuncup muncul dari pangkal kaki porifera. Kuncup
makin membesar sehingga jika terbentuk beberapa kuncup, akan
membentuk sebuah koloni. Selain itu, potongan tubuhnya yang terlepas
akan mudah tumbuh menjadi porifera baru.
Porifera air tawar dapat berkembang dengan gemmula atau
terbungkusnya sel-sel koanosit dengan kuat dan tebal. Keadaan ini
merupakan bentuk pertahanan porifera terhadap kekeringan. Jika air
telah cukup, akan tumbuh lagi menjadi porifera baru.
Pembiakan secara generatif dilakukan dengan pembuahan antara
ovum dan spermatozoid. Porifera termasuk hewan yang hermafrodit
(berkelamin ganda). Hasil pembuahan berupa zigot yang akan
berkembang menjadi larva bersilia. Karena bersilia, larva dapat bergerak
bebas dan akhirnya akan menempel pada tempat tertentu dan kemudian
tumbuh menjadi porifera baru.
b.
a.
Kelas Calcarea
Gambar 9.2 Beberapa contoh
Porifera
(Sumber: http://alpha.fmarion.edu)
b.
Porifera yang termasuk dalam kelas ini adalah bunga karang dengan
spikulum dari kapur, misalnya, Grantia dan Leucosoelenia. Tubuhnya
berbentuk silindris dengan panjang tubuh kira-kira 2,5 cm. Ruang gastral
dihubungkan oleh lubang-lubang berpori. Dinding sel radial berflagelum
berfungsi sebagai pencerna makanan. Makanannya berupa plankton,
hewan, tumbuhan kecil, dan bahan organik. Air masuk melalui pori
menuju saluran radial dan keluar melalui kloaka, kemudian ke oskulum.
Bunga karang tidak dapat bergerak, tetapi oskulumnya dapat menutup.
Calcarea banyak dijumpai di pantai Laut Atlantik.
Calcarea dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual.
Secara aseksual, perkembangbiakan dilakukan dengan cara membentuk
tunas eksternal, memisahkan diri, dan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Perkembangbiakan dengan cara aseksual juga dapat dilakukan secara
internal (gemmula), sedangkan secara seksual dilakukan dengan
pembentukan gamet jantan dan betina.
Calcarea dapat digunakan sebagai alat untuk membersihkan badan
(spongia) ataupun mencuci barang. Caranya adalah dengan mengambil
bagian skeletonnya yang tidak mengandung protoplasma. Pertama-tama
Calcarea diambil dari dasar laut, kemudian dipukuli, diputihkan, dipotongpotong, dan dikeringkan.
Kelas Hexactinellida
Porifera yang masuk dalam kelas ini terkenal dengan nama bunga
karang gelas (Hyalospongiae). Mereka hidup di laut, mempunyai spikula
dengan enam jejari polong, tubuh dapat mencapai panjang hampir 1 m
dan hidup di kedalaman 100 – 4.500 m. Contoh porifera dari kelas ini
adalah Euplectella aspergillum.
Dunia Hewan
177
c.
Kelas Demospongia
Porifera kelas Demospongia dapat hidup di air laut dan air tawar.
Spikulanya berbentuk serabut sebagai spongia atau silika yang tersusun
menjadi enam jejari. Contoh Demospongia adalah Spongilla sp. (air
tawar) sebagai komoditas perdagangan dan Euspongia sp . yang
digunakan sebagai pembersih kulit pada saat mandi.
Sebagian ahli berpendapat bahwa kelas Hexactinellida dan kelas
Demospongia dapat disatukan dalam kelas Noncalcarea.
Porifera merupakan hewan penyusun terumbu karang (koral)
sehingga memiliki fungsi ekologis yang penting bagi ekosistem perairan
laut. Coba sebutkan fungsi ekologis dari terumbu karang!
Tugas
Pergilah ke toko akuarium di dekat tempat tinggal kalian. Carilah
beberapa hewan yang termasuk ke dalam kelas porifera. Lalu gambar
dan cermatilah jenis porifera yang kalian dapatkan. Identifikasilah sesuai
dengan gambar yang ada di dalam buku!
2. Hewan Berongga (Coelenterata)
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Gambar 9.3 Coelenterata (a)
Hydra, (b) Anemon laut, (c) Obelia
(Sumber: http://alpha.fmarion.edu)
a.
Coelenterata berasal dari kata coelon yang artinya berongga dan
enteron yang artinya perut. Dengan demikian, Coelenterata dapat
diartikan sebagai hewan perut berongga. Makanan masuk melalui mulut
kemudian masuk ke perut. Rongga tubuh digunakan sebagai tempat
pencernaan makanan dan sebagai alat pengedar sari makanan dan sisa
makanan dikeluarkan.
Struktur Tubuh Coelenterata
Coelenterata memiliki dua lapisan sel tunas, yaitu lapisan luar
sebagai epidermis dan lapisan dalam sebagai gastrodermis, mempunyai
satu lubang yang berfungsi sebagai mulut dan juga sebagai anus serta
sel penyengat pada epidermisnya. Antara epidermis dan gastrodermis
terdapat suatu ruang yang berisi massa seperti jeli yang disebut
mesogloea. Mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu bentuk polip dan
medusa yang terjadi dalam siklus hidupnya seperti yang terjadi pada
ubur-ubur, anemon, dan karang laut.
Polip berbentuk silindris, bagian proksimal melekat, bagian distal
memiliki mulut yang dilingkupi tentakel, berkoloni, serta gonad dapat
eksternal dan dapat pula internal. Medusa berbentuk menyerupai payung
atau lonceng dengan tentakel menggantung di permukaannya. Ruang
digesti berupa saluran radial, bercabang empat, dan bermuara di saluran
sirkular. Gonad menggantung di saluran radial dan bermuara di saluran
radial. Hewan ini telah mempunyai jaringan yang sederhana. Hewan ini
digolongkan menjadi empat kelas, yaitu sebagai berikut.
Kelas Hydrozoa
Hewan ini membentuk koloni kecil berbentuk polip dominan,
sebagian membentuk medusa yang mempunyai laci dan payung melalui
pembentukan tunas, contohnya, Hydra, Gonionemus, dan Obelia.
Hydra merupakan polip air tawar, tidak melalui stadium medusa,
berukuran 6 – 15 mm, memiliki 6 – 10 tentakel yang mengelilingi
178
Biologi X
manibrium
pengindra rangsang
sel saraf
kanal radial
gonal
kanal cincin
velum
stakokis
tentakel
sel kelenjar
sel pengambil
makanan
bahan
makanan
rongga tubuh endoderm
mesoglea
Gambar 9.4 Struktur tubuh Hydra
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
ektoderm
Gambar 9.5 Struktur internal Gonionemus sp.
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
hipostoma. Di dalam hipostoma terdapat mulut. Di dalam mulut terdapat
sel penyengat yang mengandung nematokis. Hewan ini dapat
berkembang biak secara seksual dan aseksual (pertunasan).
Gambar 9.6 Reproduksi aseksual Hydra sp.
Gonionemus hidup di air pasang surut, mempunyai medusa yang
besar seperti pada Obelia, dan memiliki sedikit polip atau bahkan tidak
ada sehingga sering kali berkembang biak dengan cara seksual.
Obelia merupakan koloni polip air laut, ukurannya sangat kecil,
dan berasal dari zigot hasil reproduksi aseksual. Bentuk koloni Obelia
ada dua yaitu polip vegetatif yang bertugas mencari makan dan polip
reproduksi yang bertugas untuk melipat ganda. Tiap-tiap polip dikelilingi
oleh selimut yang tembus cahaya. Selimut yang mengelilingi polip
vegetatif disebut hidroteka dan yang mengelilingi polip reproduktif adalah
gonoteka. Obelia mengalami pergantian keturunan (metagenesis), yaitu
reproduksi aseksual pada polip reproduktif dan reproduksi seksual pada
medusa.
b.
Kelas Scyphozoa
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah ubur-ubur. Pada
dasarnya, ubur-ubur adalah medusa yang pinggirnya berlekuk, tidak
bercadar, saluran radialnya bercabang majemuk, dan mempunyai
kantung ruang gastrikum yang berisi gonad. Contoh Scyphozoa adalah
Aurelia.
Aurelia bergaris tengah sekitar 7 – 10 cm, pinggir berlekuk delapan,
kadang mengandung polip (subordinat), dan reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas (strobilasi), sedangkan reproduksi
seksual dengan medusa. Sebagian ubur-ubur mengandung racun yang
menyebabkan gatal dan luka.
c.
Kelas Anthozoa
Gambar 9.7 Anemon laut (Sumber: Tabloid Agrobisnis, edisi Mei 2006)
Dunia Hewan
179
Hewan ini memiliki tubuh yang berbentuk seperti polip, tidak
membentuk medusa, tidak bertangkai, terbungkus skeleton eksternal
(karang), serta memiliki tentakel yang banyak dan tersusun di sekitar
mulut. Mulut bermuara ke stomodaeum, dapat berkembang biak secara
aseksual dan seksual. Contohnya, anemon dan hewan karang laut.
d.
Kelas Ctenophora
Tubuhnya berbentuk seperti sisir, buah kenari, atau pipih, tembus
cahaya, mempunyai delapan baris papan dayung bersilia, mempunyai
dua buah tentakel, berenang maju dengan menggunakan mulut, ruang
gastrovaskular dilengkapi dengan stomodaeum yang sebagian dilengkapi
dengan lubang ekskresi, bersifat hermafrodit, dan reproduksi dilakukan
dengan seksual.
Sebagian ubur-ubur dapat dimakan, sedangkan bunga karang dan
anemon laut yang berwarna indah dapat dimanfaatkan sebagai hiasan
pada akuarium air laut. Selain itu, keindahan taman laut dapat dijadikan
objek wisata dan penelitian. Terumbu karang merupakan tempat yang
baik untuk kehidupan ikan.
Telah disebutkan di muka bahwa Coelenterata merupakan hewan
penyusun terumbu karang (koral) sehingga memiliki fungsi ekologis.
Namun, akhir-akhir ini pemerintah menggalakkan wisata bahari karena
terumbu karang memiliki nilai estetis (keindahan), misalnya, taman laut
bunaken sehingga mampu mendatangkan devisa. Karang laut dapat rusak
oleh ulah manusia.
Sebutkan kegiatan manusia yang dapat merusak karang laut!
Tugas
Saat ini sedang musim pembuatan akuarium air laut. Pergilah ke
showroom-showroom akuarium air laut. Lihatlah bentuk-bentuk hewan
karang yang ada. Identifikasikan jenis-jenis hewan karang baik dari
kelompok Porifera ataupun Coelenterata.
3. Plathyhelminthes (Cacing Pipih)
Plathyhelmintes (cacing pipih) ini berbentuk pipih, lunak, dan simetri
bilateral. Dapat hidup bebas di air tawar atau air laut, misalnya, Planaria
dan sebagai parasit pada hewan atau manusia, misalnya, cacing hati.
Cacing ini tidak mempunyai saluran pencernaan makanan dan anus.
Struktur Tubuh Plathyhelminthes
Tubuh Plathyhelminthes tersusun atas tiga lapisan embrional, yaitu
ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Sel mesoderma tidak
mengalami perkembangan dan terdiri atas sel yang seragam sehingga
disebut sel parenkim. Tubuhnya simetri bilateral.
Cacing memiliki saluran pencernaan dari mulut, faring, menuju
kerongkongan. Akan tetapi, cacing pipih tidak memiliki saluran
pencernaan. Cacing pipih hanya memiliki usus yang bercabang-cabang
menuju seluruh tubuh sehingga peredaran makanan tidak melalui
pembuluh darah, tetapi langsung diedarkan dan diserap tubuh dari cabang
usus tersebut. Sistem ini disebut dengan sistem pencernaan
gastrovaskuler.
Selain itu, Plathyhelminthes tidak memiliki anus. Pengeluaran
dilakukan melalui mulut. Sisa makanan dalam bentuk cair dikeluarkan
a.
180
Biologi X
melalui permukaan tubuhnya. Demikian juga penyerapan dan
pengeluaran gas dilakukan melalui permukaan tubuhnya. Sistem saraf
hampir sama dengan sistem saraf pada Coelenterata, dapat bergerak
aktif karena adanya sistem saraf dan sistem indra. Pada cacing hati
terdapat dua bintik mata pada bagian kepalanya. Bintik mata tersebut
mengandung pigmen yang disebut oseli. Indra peraba pada Planaria
disebut aurikula (telinga), ada juga yang memiliki organ keseimbangan
dan organ untuk mengetahui arah aliran air (reoreseptor).
Cara Berkembang Biak
Cacing pipih dapat berkembang biak secara aseksual dan secara
seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan tubuh. Tiaptiap hasil pembelahan akan meregenerasi bagian yang hilang. Cara ini
biasa dilakukan oleh Tubellaria sp. Secara seksual dilakukan dengan
perkawinan silang meskipun cacing pipih bersifat hermafrodit. Zigot dan
kuning telur yang terbungkus kapsul akan menempel pada batu atau
tumbuhan, kemudian menetas menjadi embrio yang mirip induknya.
Setelah mengetahui struktur dan cara berkembang biak
Plathyhelminthes, berikut ini akan dibahas tentang klasifikasinya.
Plathyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut.
b.
a.
Kelas Turbellaria
Hewan yang termasuk kelas ini biasa hidup mandiri di air tawar,
air laut, atau tanah yang basah, jarang sebagai parasit, epitel bersilia,
berlendir, dan tubuh berbentuk tongkat, misalnya, Planaria.
Planaria (Dugesia) biasa hidup di air tawar, bertubuh kecil, bersilia,
memiliki dua mata, memiliki proboscis (tenggorokan yang menonjol
keluar), tenggorokan bersambung ke ruang digesti (usus bercabang tiga,
yaitu anterior dan posterior), tidak memiliki anus, memiliki dua tabung
ekskresi, dan memiliki dua batang saraf. Sistem reproduksinya majemuk
karena bersifat hermafrodit. Selain itu, Planaria juga dapat melakukan
pembuahan sendiri dan ada beberapa di antaranya yang melakukan
fragmentasi.
Kegiatan 9.1
Mengamati Struktur Tubuh Planaria (Cacing Pipih)
Gambar 9.8 Planaria (Dugesia)
a. Sistem pencernaan, b. Sistem
saraf, c. Sistem ekskresi, dan
d. Sistem reproduksi
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
Tujuan:
Mengetahui struktur tubuh Planaria.
Alat dan Bahan:
1. air jernih,
2. Planaria, dan
3. botol berleher lebar
Cara Kerja:
1. Ambillah Planaria dari balik bebatuan yang ada di sekitar sungai yang
airnya jernih dan belum tercemar. Di balik bebatuan akan kalian
temukan cacing berwarna putih dengan panjang 2–3 cm dengan
kepala pipih segitiga dan berbintik mata.
2. Ambil dengan kuas atau cutton bud, lalu masukkan ke dalam botol
yang telah diisi air sungai yang belum tercemar.
Dunia Hewan
181
3.
4.
5.
6.
7.
8.
b.
Amati cara gerak cacing. Apakah cacing bergerak dengan rambut
getarnya atau dengan menggerakkan otot-ototnya? Berikan
jawabanmu!
Apakah ada perbedaan antara warna pada punggung dan perut?
Jelaskan!
Biarkan cacing menempel pada dinding botol. Apakah yang kalian
temukan? Apakah kalian menemukan bagian mulutnya?
Untuk mengetahui cara Planaria mencerna makanan, masukkan
nyamuk yang mengandung darah ke dalam botol. Perhatikan beberapa
saat sampai cacing menempel pada nyamuk dan menjulurkan
kerongkongannya lalu mengisap darah.
Dengan kaca pembesar, perhatikan aliran darah dari mulut dan
kerongkongan usus cacing. Bagaimana arah percabangan pada usus
cacing. Bagaimana pembuangan sisa makanan tersebut? Apakah cacing
memiliki anus?
Buatlah laporanmu dilengkapi dengan gambar dan pembahasan!
Kelas Trematoda
Hampir semua Trematoda hidup sebagai parasit, tidak bersilia,
diselimuti kutikula, serta memiliki batil isap mulut dan batil isap perut.
Cacing ini ada yang hidup sebagai ektoparasit, misalnya pada ikan. Ada
juga yang hidup sebagai endoparasit, misalnya, cacing hati (Fasciola
hepatica) pada saluran pencernaan sapi dan domba, Clonorchis sp. pada
manusia, Fasciolopsis sp. pada saluran pencernaan, Paragonimus sp.
pada paru-paru, dan Schistosoma pada saluran darah.
Gambar 9.9 Fasciola hepatica: (a) Daur hidup dan (b) Sistem reproduksi
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
182
Biologi X
Fasciola biasanya terdapat di dalam domba atau sapi. Cacing ini
mempunyai batil isap mulut, dari mulut menuju faring ke esofagus
bercabang dua, kemudian menyebar ke saluran yang lebih kecil. Saluran
pencernaan pada Fasciola adalah gastrovascular. Saluran ekskresi
bermula dari sel nyala menuju saluran ekskresi longitudinal dan berakhir
di posterior. Sistem sarafnya sama seperti Planaria. Cacing ini bersifat
hermafrodit. Siklus hidupnya dimulai dari cacing dewasa yang bertelur
di dalam empedu dan kantong empedu domba. Telur keluar bersama
tinja. Mirasidium menetas dalam air dan masuk ke dalam siput air tawar.
Perubahan miradium menjadi sporokista beredia terjadi di dalam siput,
kemudian dengan cara paedogenesis membentuk serkaria berekor.
Setelah itu, serkaria keluar dari redia, berenang dan menempel pada
tumbuhan menjadi kista. Jika tumbuhan atau rumput tersebut dimakan
oleh domba atau sapi, kista yang menempel tersebut akan ikut termakan
sehingga telur akan masuk ke dalam perut sapi atau domba dan begitu
seterusnya.
Clonorchis yang berada di tubuh manusia adalah Clonorchis sinensis.
Clonorchis mempunyai struktur tubuh yang hampir sama dengan Fasciola.
Perbedaannya terletak pada sistem percabangan yang tidak beranting.
Hewan ini biasa berinang pada ikan air tawar. Siklus hidup sama dengan
siklus hidup cacing hati yang lain. Jika memakan ikan mentah yang
mengandung serkaria, manusia dapat tertular cacing ini.
Tugas
Apakah di daerah kalian terdapat rumah pemotongan hewan? Kalau
ada, pergilah ke tempat pemotongan hewan, misalnya, sapi, domba,
atau babi. Observasilah kegiatan yang terjadi di sana. Carilah informasi,
bagaimanakah tahap-tahap pengujian daging sebelum dijual bebas di
pasar-pasar. Tanyakan pula tentang adakah hewan-hewan yang
terinfeksi, khususnya cacing hati dan cacing pita. Buatlah laporan
observasi kamu! Presentasikan di depan teman-teman sekelasmu!
Kegiatan 9.2
Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati
Tujuan:
Mengetahui struktur tubuh Fasciola hepatica.
Alat dan Bahan:
1.
2.
3.
4.
Ambillah cacing hati yang hidup pada hati domba atau sapi. Carilah
di tempat pemotongan sapi.
Masukkan ke dalam wadah, lalu ambil sebuah dan amatilah bentuk,
warna, usus, jumlah pengisap, dan ada atau tidaknya mulut. Setelah
itu, gambarlah!
Adakah cacing ini mempunyai anus, pembuluh darah, dan
gastovaskuler?
Buatlah laporanmu dan kumpulkan!
Dunia Hewan
183
c. Kelas Cestoda (Cacing Pita)
Anggota cacing ini adalah semua cacing pita yang ada di dalam
saluran usus Vertebrata, misalnya, Taenia saginata dan Taenia solium
yang berada di usus manusia, Taenia echinococcus dalam usus anjing,
Choanotaenia infundibulum dalam usus ayam, serta Monia expansa dan
M. benedeni dalam usus Herbivora.
Cacing ini tidak mempunyai mulut, tubuh (strobila) bersegmen
(proglotida) menyatu dengan kepala (skolek), diliputi kutikula, dan leher
berupa segmen muda yang semakin tua semakin melebar. Lepasnya
segmen tua dari tubuh cacing disebut apolitis. Cacing ini bersifat
hermafrodit dan sistem saraf yang menyatu dengan sistem ekskresi.
Anggota cacing ini mempunyai daur hidup yang berbeda-beda. Daur
hidup T. saginata dapat dilihat pada Gambar 9.11.
pengisap
inang
manusia
inang sapi
skoleks
skoleks
telur
berisi
larva
onkosfer
ingesti
cangkang
defekasi
kait penyerang
sirus
saluran
sperma
lubang
kelamin
pindah ke
jaringan otot
proglotid
dewasa
testis
saraf longitudinal
vagina
kutikel
garis
uterus
kelenjar
skoleks
kanal refridium
ventral
kuning telur
reseptakel
seminal
sistiserkus larva cacing
ovari
ingesti
daging sapi yang berisi
cacing gelembung
uterus dengan
telur
lubang kelamin
prolotid
Gambar 9.10 Daur hidup cacing pita T. saginata
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
4. Nemathelminthes (Cacing Gilig)
Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk bulat panjang (gilig).
Cacing ini dapat hidup di tanah lembap, air tawar, air asin, dan berparasit
pada hewan atau manusia. Contoh cacing yang berparasit dalam tubuh
manusia adalah sebagai berikut.
a.
Enterobius vermicularis (Cacing Kremi)
Gambar 9.11 Cacing kremi
(Sumber:
http://www.dr.natura.com)
184
Biologi X
Cacing ini berwarna putih, berukuran kecil, dan hidup di usus besar
manusia, tepatnya dekat anus. Keberadaan cacing ini sangat mengganggu
aktivitas manusia karena menyebabkan rasa gatal. Setelah digunakan
untuk menggaruk, tangan harus segera dicuci. Jika tidak segera dicuci,
telur cacing yang ikut terbawa di dalam kuku-kuku tangan akan ikut
termakan ketika memakan makanan. Cacing tersebut akan masuk dan
menetas di dalam perut. Keadaan ini disebut dengan autoinfeksi.
b.
Ascaris lumbricoides (Cacing Askaris)
Cacing ini dapat terbawa masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan yang telah tercemar. Telur cacing dapat keluar bersama tinja
manusia. Telur cacing yang masuk ke dalam usus akan menetas menjadi
larva, kemudian larva akan berkembang menjadi cacing baru. Cacing ini
akan mengambil makanan dan mengisap darah penderita cacingan
sehingga keadaan orang yang menderita cacingan akan terlihat pucat
dan perutnya buncit.
Gambar 9.12 Cacing askaris
(Sumber:
http://www.dr.natura.com)
c.
Ancylostoma duodenale (Cacing Tambang)
Gambar 9.13 Cacing tambang
(Sumber:
http://www.dr.natura.com)
Telur cacing ini dapat keluar melalui tinja manusia. Jika telur ini
terdapat di tempat yang becek, telur akan menetas menjadi larva. Jika
larva ini terinjak oleh orang yang tidak beralas kaki, cacing akan masuk
ke dalam tubuh manusia melalui kulit kaki yang kemudian masuk ke
dalam jantung, paru-paru, dan tenggorokan. Jika tertelan ke dalam perut,
larva akan berkembang menjadi cacing di dalam perut. Cacing ini akan
mengisap darah penderita sehingga penderita menjadi pucat karena
kekurangan darah.
Sebagian besar cacing Nemathelminthes adalah endoparasit baik
pada hewan dan manusia, misalnya, cacing kremi, cacing tambang, dan
cacing filaria. Pencegahan penyakit tersebut dapat dicapai dengan cara
mempertinggi sanitasi lingkungan dan higiene tubuh untuk memutus daur
hidup cacing. Bagaimanakah cara memutus daur hidup cacing gilig?
Tugas
Bersama teman kalian, buatlah bagan reproduksi cacing tambang.
Kemudian, gambarlah dan terangkan!
5. Cacing Gelang (Annelida)
Gambar 9.14 Lintah
(Sumber:
http://alpha.fmarion.edu)
Lintah (Hirudo medicinalis), pacet (Haemadipsa sp.), dan cacing
tanah (Lumbricus terestris) yang berbuku-buku atau beruas-ruas seperti
gelang merupakan contoh Annelida. Cacing ini dapat hidup di dalam
tanah, air tawar, dan di air laut. Hewan ini telah memiliki sistem digesti,
saraf, ekskresi, dan reproduksi majemuk. Selain itu, hewan ini telah
dilengkapi dengan pembuluh yang di dalamnya terdapat darah yang
bersirkulasi. Sebagian besar cacing ini menghasilkan larva bersilia yang
disebut larva trokofor.
Cacing tanah bersifat menguntungkan karena berperan dalam
mempercepat pembusukan sampah dan pelapukan humus sehingga dapat
membantu dalam menyuburkan tanah.
Cacing tanah ini bersifat hermafrodit karena mempunyai dua alat
kelamin dalam satu tubuh. Meskipun demikian, perkawinan tetap
dilakukan secara silang karena pematangan sel telur dan sperma tidak
terjadi secara bersamaan.
Annelida hampir sama dengan Nematoda. Perbedaan antara
keduanya dapat dilihat pada Tabel 9.1.
Tabel 9.1 Perbedaan Annelida dan Nematoda
No.
Perbedaan
1.
Bentuk tubuh
Annelida
Gilig, bersegmen, terdapat kepala, mata, dan
tentakel
Nematoda
Gilig, tidak bersegmen, dan tidak
berkepala
Dunia Hewan
185
2.
Selom
3.
4.
5.
Mulut
Sistem
sirkulasi darah
Seks
6.
7.
Fertilisasi
Larva
Terbagi dalam kompartemen dan berdinding
epitel
Sedikit majemuk
Ada sirkulasi darah
Pseudosoelom, berdinding mesoderm,
dan berotot
Majemuk
Tidak ada sirkulasi darah
Diesius atau hermafrodit
Diesius, beberapa Nematoda ada yang
hermafrodit
Di dalam tubuh
Tidak bersilia
Di luar tubuh
Bersilia
Annelida dibagi menjadi 7 kelas, yaitu Archiannelida, Polychaeta,
Myzostoma, Oligochaeta, Hirudinea, Echiurida, dan Gephyrea. Namun,
hanya tiga kelas yang dibahas dalam buku ini, yaitu sebagai berikut.
a.
Kelas Polychaeta
Polychaeta biasa hidup di dalam pasir atau menggali batu-batuan
di daerah pasang surut dan aktif di waktu malam.
Struktur tubuh terdiri atas kepala, faring menonjol, berahang,
dikelilingi peristomium, dan beratap prostomium. Peristium terdiri atas
empat buah mata, dua tentakel pendek, dua palpus, dan empat tentakel
panjang. Setiap segmen, kecuali segmen terakhir, memiliki parapedia
yang dilengkapi banyak setae. Setae inilah yang digunakan untuk
menggali pasir di celah bebatuan. Contohnya, Nereis sp.
Nereis sp. merupakan cacing pendiam dengan sistem digesti yang
dimulai dari faring, esofagus yang bermuara dalam dua kantong kelenjar
dan menuju usus yang berkontraksi secara teratur. Terdapat sistem
respirasi di dalam kulitnya dan telah memiliki pembuluh darah yang
mengandung pigmen darah merah (hemoglobin). Pengeluaran sisa zat
makanan dilakukan tiap segmen oleh sepasang nefridium, kecuali segmen
terakhir.
Sistem sarafnya telah dilengkapi dengan ganglion serebral (otak)
yang dihubungkan dengan ganglion subesofageal oleh dua saraf
sirkumesofageal, kemudian dihubungkan ke belakang saraf ventral
bercabang lateral yang terdapat dalam tiap segmen dan terlihat sebagai
tonjolan segmen.
Sistem indra penerima saraf supraesogageal terdiri atas palpus dan
tentakel. Selain itu, juga telah terdapat empat buah mata sederhana
yang masing-masing terdiri atas kornea, lensa, dan retina.
Sistem reproduksi lebih metameris dibandingkan dengan cacing
tanah. Cacing ini bersifat hermafrodit. Testis dan ovarium terbentuk
dalam dinding selom dan tersusun segmental. Gamet yang sudah matang
akan keluar dari dinding. Pembuahan terjadi di dalam air dan zigot
tumbuh menjadi trokofor.
Contoh lain dari cacing ini adalah cacing palolo (Eunince viridis)
dan cacing wawo (Lysidice oele). Kedua cacing ini mengandung protein
yang tinggi dan banyak terdapat di Maluku. Pada saat musim tertentu,
akan muncul di permukaan laut dalam jumlah yang besar.
b.
Kelas Oligochaeta
Sebagian besar cacing ini hidup di dalam air tawar atau di darat.
Oligochaeta bersifat hermafrodit, tidak berparapodia, dan mempunyai
beberapa setae. Kepala belum jelas dan beberapa kelas tidak membentuk
larva trokofor, contohnya, Aelosoma sp., Chaetogaster sp., Rhinodrilus
fafneri, Megacolides australis, dan Lumbricus terrestris (cacing tanah).
186
Biologi X
Gambar 9.15 Struktur tubuh
cacing tanah (Lumbricus sp.)
a. Pandangan Lateral dan
b. Pandangan Dorsal
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
Lumbricus terrestris (Cacing Tanah)
Struktur tubuh cacing tanah berbentuk gilig memanjang, bersegmen
jelas, panjang kira-kira lebih dari 100 metameter, memiliki mulut
berbentuk celah pada ujung anterior di bawah penjuluran dorsal yang
disebut protomium, dan anus pada ujung posterior. Cacing yang telah
dewasa mengalami pembengkakan lunak yang disebut kliteum.
Pada tiap segmen (kecuali segmen pertama dan terakhir) terdapat
empat pasang setae (bulu sikat) pendek dan selom bersekat transversal
di bawah lipatan kulit.
Sistem digesti atau sistem pencernaan terdiri atas traktus digestivus
yang berupa sebuah tabung kecil yang dimulai dari mulut–faring–
esofagus–tembolok (ingluvies berdinding tipis)–gizzard (lambung tebal)–
usus halus–anus. Makanan cacing adalah tanah. Tanah dicerna dan
dikeluarkan di permukaan tanah. Kegiatan cacing ini dapat mengangkat
kalium dan fosfor dari lapisan tanah bawah ke lapisan tanah atas. Tanah
hasil pencernaan cacing ini mengandung banyak nitrogen yang dapat
menyuburkan tanah. Jadi, hasil kerja cacing ini membuat tanah menjadi
subur dan berareasi baik.
Sistem respirasi terjadi di seluruh permukaan cacing yang diliputi
oleh kutikula. Pernapasan hanya berlangsung pada saat kutikula dalam
keadaan basah. Selain itu, pembuluh-pembuluh kapiler dalam tubuh
mengambil oksigen dan melepaskan CO2.
Sistem peredaran darah pada cacing tanah adalah sistem peredaran
darah tertutup dengan kapiler-kapiler. Darahnya berwarna merah dan
mengandung amoebosit (butiran tidak berwarna), sedangkan yang
berwarna merah adalah plasmanya karena mengandung hemoglobin yang
larut.
Gambar 9.16 Penampang melintang Lumbricus
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
Sistem ekskresi, kecuali segmen pertama dan terakhir pengeluaran,
dilakukan oleh sepasang nefridium. Saluran yang dilewati sisa makanan
pada tiap nefridium adalah nefrostom yang berkelok-kelok dan poros
ekskretorius ventral yang akhirnya bermuara di nefridium (lubang tubuh).
Selain itu, nefridius juga menerima pembuangan secara difusi dari kapiler
darah di sekitar pembuluh.
Dunia Hewan
187
Latihan
1.
2.
Terbagi menjadi berapa kelaskah filum Annelida itu? Sebutkan!
Jelaskan perbedaan Polychaeta dan Oligochaeta!
Sistem saraf berupa sebuah rantai ganglion ventral dan ganglion
suprafaringeal anterior (otak) yang terletak di atas faring. Keduanya
dihubungkan oleh tali korda saraf (tali tangga saraf). Cacing tanah tidak
memiliki mata, tetapi di dalam kulitnya terdapat organ sensoris yang
sensitif terhadap sentuhan dan cahaya.
Ditinjau dari sistem reproduksinya, cacing ini bersifat hermafrodit,
tidak terjadi pembuahan oleh diri sendiri (self-fertilizing), tetapi terjadi
pembuahan silang karena pematangan sel telur dan sperma tidak terjadi
secara bersamaan. Pada bagian tubuh depan, terdapat bagian yang
berwarna lain yang disebut klitelum yang tersusun atas tiga segmen. Di
dalam klitelum ini terdapat zat untuk membungkus telur menjadi kokon.
Menempelnya klitelum dari dua cacing dapat saling menukar sperma.
Hal ini ditandai dengan adanya tonjolan kecil yang mempunyai lubang
kelamin yang terletak di bawah esofagus.
Tugas
Buatlah bagan pengelompokan cacing Annelida dan peran tiaptiap kelompok bagi kehidupan manusia! Kumpulkan tugas tersebut pada
guru biologimu!
c.
Kelas Hirudinea
Hirudinea hidup di air tawar atau di darat. Kelas ini mempunyai
anggota yang hidup parasitis atau predator dan tidak mempunyai
parapodia atau setae-setae. Tubuh tersusun dari 33 segmen, 1 buah
prostomium, alat pengisap berupa posterior atau anterior, bersifat
hermafrodit, dan mempunyai banyak jaringan ikat. Contohnya, Hirudo
medicinalis sp. (lintah).
Annelida memiliki peranan baik terhadap lingkungan ataupun
kehidupan manusia. Peranan terhadap lingkungan, spesies-spesies dari
kelas Olygochaeta, khususnya cacing tanah (Lumbricus terestris), mampu
menguraikan bahan-bahan organik menjadi anorganik serta mampu
memperbaiki aerasi dalam tanah. Peranan Annelida terhadap kehidupan
manusia, antara lain, beberapa spesies cacing Polychaeta, misalnya cacing
wawo dan palolo dapat digunakan sebagai bahan makanan. Kemudian,
dari kelas Hirudinae, khususnya Hirudo medicinalis dapat menghasilkan
zat hirudin yang bersifat anti pembekuan darah. Pada zaman dahulu,
lintah digunakan untuk pengobatan, yaitu menyerap racun atau bisa yang
masuk ke dalam tubuh manusia.
6. Mollusca (Hewan Lunak)
Hewan ini umumnya hidup di laut meskipun ada juga yang hidup
di darat. Tubuhnya lunak, berlendir, dan bermantel, biasanya dilindungi
oleh cangkang zat kapur. Selain melindungi tubuh, cangkang ini juga
berfungsi untuk melindungi organ yang ada di dalam isi perut.
Berdasarkan alat geraknya, Mollusca dibagi menjadi tiga kelas, yaitu
sebagai berikut.
188
Biologi X
a.
Kelas Amphineura (Kiton)
Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki ventral
memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang,
permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hermafrodit,
hidup di laut, dan larva trokofor. Contohnya adalah Cryptochiton sp.
Hewan ini banyak ditemukan menempel pada batuan dengan
melingkarkan tubuhnya. Pembuahan dilakukan secara eksternal. Ada
beberapa daerah yang menjadikan kiton sebagai makanan.
Gambar 9.17 Kiton
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
b.
Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)
Bekicot (Helix aspersa), siput laut (Fissurella sp.), dan siput air
tawar (Lymnaea javanica) termasuk dalam kelas ini. Gastropoda
mempunyai rumah berbentuk spesial dan kaki untuk merayap, bentuk
kepala jelas, serta memiliki tentakel dan mata. Dalam ruang bukal (pipi)
terdapat redula (pita bergigi). Hewan ini menggunakan insang, paruparu, atau keduanya sebagai alat pernapasan. Larvanya trokofor bersilia.
Hidup di lumut air tawar dan darat. Kelaminnya terpisah atau hermafrodit,
ovipar, dan ovovivipar.
ligamen
refraktur
pedal
posterior
auktor
posterior
anus
umbo
an
ing
jar
refraktur
pedal
anterior
on
sit
mulut
insang
sungut
mulut
Gambar 9.18 Helix aspera
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
Bekicot (Helix aspersa)
Struktur tubuh bekicot terdiri atas rumah atau cangkang bekicot
yang simetris bilateral, kepala, dan dua pasang tentakel–satu pasang
tentakel yang lebih panjang memiliki mata pada ujungnya. Hewan ini
mempunyai radula yang terletak di dalam mulut yang berfungsi untuk
memakan daun, bersifat hermafrodit, tidak melakukan fertilisasi sendiri,
dan bernapas dengan paru-paru melalui lubang pada ruang mantel
(apertura pulminalis).
Dunia Hewan
189
Sistem pencernaan dimulai dari mulut–faring berotot–esofagus–
tembolok tipis–lambung–usus halus berkelok-kelok–anus. Hewan ini
memiliki kelenjar ludah di kiri kanan tembolok dan sebuah hati yang
terhubung dengan lambung yang terletak di bagian atas rumah bekicot.
Sebelum dikeluarkan, kotoran disaring oleh ginjal, kemudian dikeluarkan
ke ruang mantel.
Sistem respirasi dan sirkulasi menggunakan paru-paru yang disebut
pulmonata, yaitu jaringan di luar dinding luar mantel tempat udara keluar
dan masuk. Darah yang mengumpul dalam tubuh dan udara dari paruparu dipompa oleh jantung lewat arteri dalam kepala, kaki, dan organ
dalam tubuh.
Sistem saraf dan sensori berupa pasangan saraf ganglion dan
serebral, saraf kaki, dan saraf organ dalam tubuh. Saraf dari ganglion
berhubungan langsung ke seluruh sistem organ. Sensori terdapat pada
kedua mata yang terletak di ujung tentakel panjang. Selain itu, ada
sepasang statokis yang terdapat di bawah kaki yang berfungsi untuk
keseimbangan dan struktur peraba yang terdapat dalam lapisan
epidermis kepala dan kaki.
Sistem perkembangbiakan dilakukan dengan perkawinan. Meskipun
bekicot bersifat hermafrodit, bekicot tidak dapat melakukan perkawinan
sendiri karena masaknya sperma dan ovum tidak bersamaan. Sperma
dan ovum dihasilkan oleh satu organ yang disebut ovotestis. Fertilisasi
dilakukan di dalam tubuh betina. Meskipun hermafrodit, ada yang disebut
bekicot betina karena menghasilkan ovum dan ada yang disebut bekicot
jantan karena menghasilkan sperma. Dari pembuahan kedua bekicot
tersebut, terjadilah telur. Bekicot adalah hewan yang berkembang biak
dengan bertelur (ovipar). Telur-telur ini biasanya mengumpul dan terletak
di bawah dedaunan. Telur menetas dan terjadilah bekicot muda yang
merupakan miniatur bekicot dewasa. Bekicot aktif di malam hari. Dengan
radulanya, bekicot dapat melahap tanaman hijau yang lunak dan tidak
berbulu. Pada musim kering, bekicot akan menarik kaki dan kepala ke
dalam rumahnya, kemudian mengeluarkan lendir yang banyak sebagai
perekat untuk membungkus apertura dan desikasi.
Selain sebagai hama pertanian, bekicot juga dapat diolah sebagai
makanan yang mahal dan bergizi.
c.
Kelas Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)
Cumi-cumi (Argonauta sp. dan Loligo sp.) serta gurita (Nautilus
pompilium dan Octopus sp.) merupakan contoh hewan kelas ini. Hewan
ini memiliki mempunyai kepala yang tampak jelas, tentakel-tentakel
Depan
Loligo
Berenang
Sopla
Belakang
AIR LAUT
Cangkang
Argonauta
Nautilus
Gurita pada Karang
Gambar 9.19 Cephalopoda (Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
190
Biologi X
mengelilingi mata yang besar, tentakel-tentakel merupakan kaki yang
bermodifikasi. Sebagian kaki tersebut merupakan corong terbuka pada
ruang mantel dan menjadi sistem organ yang kompleks.
Hewan ini biasanya mempunyai kelenjar tinta, kelamin terpisah,
dan tidak ada stadium larva dalam hidupnya. Ketika hewan-hewan muda
menetas langsung berenang dan terlihat seperti miniatur hewan dewasa.
d.
Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)
Contoh kelas ini adalah Dentalium sp. Rumahnya berbentuk seperti
gading gajah dan kedua ujungnya berlubang. Tubuhnya memanjang,
kepala rudimeter, kaki lancip, berlobus yang berguna untuk menggali
lumpur, hidup di laut sampai kedalaman 5.000 m, alat kelamin terpisah,
larva trokofor dan veliger, bernapas dengan mantel, dan mempunyai
kaptakula untuk menangkap mangsa yang terletak di dekat mulut.
Gambar 9.20 Dentalium sp.
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
e.
Kelas Pelecypoda (Hewan Berkaki Pipih)
Contoh hewan kelas ini adalah tiram (Ostrea sp.), ketam (Anodonta
sp.), dan remis (Buccinus sp.). Pelecypoda merupakan Mollusca berkatup
dua (pengapit) sehingga tubuhnya tertutup antara katup kanan dan katup
kiri yang terpaut di bagian dorsal. Kepalanya tidak tampak, tubuh pipih
lateral, serta kaki berotot dan pipih ventrolateral yang berfungsi menggali
pasir atau lumpur. Kelaminnya terpisah (hermafrodit) dan perkembangannya melalui larva.
Tiram (Ostrea sp.)
Struktur tubuh tiram diselubungi oleh rumah tiram yang terdiri atas
dua pengapit kanan dan kiri. Garis pertumbuhan konsentris terdapat
pada rumah tiram dan berpusat pada umbo atau bagian tertua dari rumah
tiram. Pertumbuhan konsentris pada kulit kerang ini dapat dijadikan
alat untuk menentukan umur kerang. Rumah kerang tersusun atas tiga
lapisan, yaitu periostrakum (lapisan terluar) yang tipis, mengandung zat
tanduk, pemberi warna, dan melindungi cangkang dari asam karbonat,
prismatik (lapisan tengah) yang tersusun dari kalsium karbonat serta
nakreas (lapisan terdalam) yang mengkilat dan biasa disebut dengan
mutiara. Kakinya berotot, tipis, dan dapat dijulurkan keluar. Hewan ini
bernapas dengan lembaran-lembaran insang.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut–esofagus pendek–lambung–
intestinum panjang–anus. Kelenjar pencernaan merupakan organ berbilik
dua dan terletak di sebelah lambung yang disebut hati. Tiram mempunyai
ginjal yang berbentuk nefrida.
Dunia Hewan
191
Sistem respirasi dan sirkulasi. Respirasi menggunakan insang untuk
mengambil larutan oksigen di dalam air dan masuk dalam rongga mantel.
Pelepasan CO 2 juga melalui organ yang sama. Filamen insang
mengandung pembuluh darah tempat O2 dan CO2 diangkut dalam aliran
darah, lalu masuk ke jantung dan seterusnya.
Sistem saraf dan sensori terdiri atas tiga ganglion, yaitu sepasang
esofagus, sepasang di dalam kaki, dan sepasang di dekat posterior massa
viseral. Alat sensornya peka terhadap sentuhan dan cahaya. Sel-sel
sensori terdapat di sepanjang batas mantel.
Sistem reproduksi ada yang hermafrodit, tetapi ada juga yang
berkelamin jantan dan betina saja. Pembuahan terjadi di dalam tubuh
betina. Hasil pembuahan berupa zigot. Zigot menetas menjadi larva bersilia sehingga dapat keluar dari induknya, lalu berenang dan menempel
pada insang ikan sebagai parasit. Seletah 12 minggu, tiram muda akan
melepaskan diri dari inangnya dan tumbuh menjadi tiram dewasa.
Tiram dapat dimakan. Jenis yang dapat dimakan adalah Crassostrea
virginica (Amerika), Ostrea eduli (Eropa), O. lurida (Pasifik), dan C.
gigas (Jepang dan Asia Tenggara). Jenis tiram penghasil mutiara adalah
Margaritifera sp. (Asia) dan Meleagrina sp. (Jepang dan Indonesia).
Dalam kehidupan manusia, Mollusca berperan sebagai sumber bahan
makanan yang kaya dengan zat gizi, misalnya, Achatina fulica, Loligo,
dan Lymnea. Selain itu, hewan ini juga memiliki nilai ekonomis tinggi,
terutama mutiara yang dihasilkan oleh Meleagrina margaritivera yang
sekarang ini sudah dibudidayakan, terutama di laut sekitar kepulauan
Maluku.
Tugas
Identifikasi macam-macam hewan yang termasuk dalam filum
Mollusca, kemudian buatlah rangka dalam koleksi Mollusca!
7. Hewan Berbuku-buku (Arthropoda)
Hewan ini memiliki ciri dengan kakinya yang beruas-ruas atau
bersegmen dengan bentuk tubuh simetris bilateral dan terlindungi oleh
rangka luar yang kaku berupa kutikula yang mengandung zat kitin
(eksoskelleton), contohnya, udang, laba-laba, kepiting, serangga, dan
kaki seribu.
Pada hewan ini, perbedaan antara kepala dan perut sudah terlihat
jelas. Matanya majemuk dan antenanya peka terhadap rangsangan.
Arthropoda berasal dari kata anthros yang artinya sendi dan podos
yang artinya kaki. Anthropoda merupakan filum yang mempunyai
anggota paling banyak, baik jenis maupun individunya.
Anthropoda dapat hidup di sebagian besar tempat, dapat di darat,
air tawar, air laut, di udara, menempel di pohon, bahkan dapat hidup di
atas kepala manusia. Ada yang hidup bebas dan ada yang parasit.
Anthropoda dapat bernapas dengan menggunakan trakea dan oksigen
langsung ditransfer ke dalam sel dan jaringan. Berdasarkan perbedaan
bagian tubuh, Anthropoda dapat dibedakan menjadi Crustacea,
Arachnoidea, Miyriapoda, dan Insecta.
a.
Crustacea (Udang-udangan)
Ciri-ciri Crustacea adalah hidup di air, bernapas dengan insang,
eksoskeleton keras terdiri atas zat kitin yang berlendir, mempunyai
192
Biologi X
Gambar 9.21 Udang
b.
sepasang antena dan alat tambahan bercabang dua (tipikal biramus),
serta kepala bersegmen yang bersatu dengan dada membentuk
sefalotoraks (kepala dada). Hewan yang masuk dalam kelas ini adalah
udang air tawar atau shrimp (Cambarus sp.), udang laut atau lobster
(Panulirus sp.), kepiting (Pagurus sp.), rajungan (Cancer sp.), ketam
(Uca sp.), barnakel (Mitela sp. dan Balanus sp.), Sow-bug, dan pinjal
air (Cyclops sp. dan Daphania sp.).
Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia antara lain dalam
pemanfaatan ikan, udang, kepiting, dan rajungan sebagai sumber protein
bagi manusia. Hanya sedikit dari kelas ini yang menjadi musuh bagi
manusia, misalnya, ketam kenari yang merusak tanaman kelapa.
Insecta (Serangga)
Homoptera
Orthoptera
Hymenoptera
Lepidotera
Odonata
Diptera
Siphonoptera
Hemiptera
Thysanura
Isoptera
Gambar 9.22 Berbagai jenis
hewan dalam kelas Insecta
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
Serangga merupakan hewan darat, tetapi sebagian kecil ada juga
yang hidup di air tawar dan jarang hidup di laut, mereka mempunyai
ukuran tubuh yang sangat bervariasi, mulai dari yang berukuran
mikroskopis sampai dengan yang berukuran panjang belasan cm, serta
telah memiliki bagian yang jelas antara kepala, dada (thorax), dan perut
(abdomen). Dadanya terdiri atas tiga segmen, perut terdiri dari 6 – 11
segmen, memiliki 3 pasang kaki, 2 – 3 pasang sayap, 1 pasang antena,
dua mata majemuk, dan 3 oselli, serta bernapas dengan trakea. Contoh
Insecta adalah capung (Aeshna sp.), kecoa (Periplaneta sp), rayap
(Nasutitermis sp), belalang (Brachystola sp), semut (Monomorium sp),
kepik (Phytomonus sp), nyamuk (Culex sp., Aedes sp., dan Anopeles
sp.), pinjal (Ctenocephalus sp), lalat ( Musca sp., Stomoxys sp., dan
Tabanus sp.), kupu-kupu (Papilo sp.), kaper (Malacosoma sp.), kepik
kubis (Murgantia sp.), kutu buku (Troces sp.), kutu rambut (Pediculus
sp.), walang kadung (Paratenodera sp.), dan lebah madu (Apis sp.).
Insecta terbagi menjadi beberapa ordo, antara lain, sebagai berikut.
1) Ordo Thysanura, contohnya, kutu buku (Troces sp.)
2) Ordo Orthoptera, contohnya, walang nona (Stagmomantis sp.),
tempiris dan tongkat berjalan (Anisomorpha sp .), belalang
(Disostura sp.), jangkrik (Gryllus sp.), dan katidid (Microcentrum
sp.).
3) Ordo Isoptera, contohnya, Reticuli termes sp. yang hidup di dalam
tanah dan kayu, Kalotermes di kayu kering, Zootermes di kayu
basah yang dapat mematikan pohon, Amitermes di tanah kering,
Macrotermes membentuk rumah tanah, dan Nasutitermes yang
membentuk rumah seperti karton di daerah tropis.
4) Ordo Homoptera, contohnya, cikada (Magicicada septemdecem).
5) Ordo Hemiptera, contohnya, kalajengking air (Ranatra sp.), kutu
busuk (Cimexlecturalius), dan kepinding air (Lethocerus).
6) Ordo Odonata, contohnya, capung (Aeshna sp. dan Libellula sp.).
7) Ordo Lepidoptera, contohnya, kupu tomat (Protoparce sexta,
Aegeria sp., dan Papilia polyxetes), serta kupu ulat sutra (Attacus
sp. dan Bombyx mori) yang dipelihara di Indonesia.
8) Ordo Diptera, contohnya, nyamuk (Culex sp., Aedes sp. dan
Anopeles sp.), lalat rumah (Musca sp.), lalat buah (Dropophila
melanogaster, Ceratitis capitata, dan Dacus dorcalis), lalat kandang
(Stomoxys sp.), lalat kuda (Tabanus sp.), lalat pasir (Phlebotomus
sp.), serta merutu (Chironomus).
Dunia Hewan
193
Ordo Siphonoptera, contohnya, pinjal anjing (Ctenocephalus canis),
pinjal kucing (Ctenocephalus felis), pinjal manusia (Pulex irritans),
dan pinjal tikus (Xenopsylla cheopis).
10) Ordo Hymenoptera, contohnya, lebah madu (Apis mellifera), semut
hitam (Monomorium sp.), lebah dengung (Bombus sp.), dan lalat
gergaji (Endelomya).
Serangga sangat berperan bagi kehidupan manusia, terutama
serangga yang memberi keuntungan, contoh:
1) lebah madu menghasilkan madu,
2) ulat sutra menghasilkan sutra,
3) serangga yang membantu penyerbukan bunga, misalnya, lebah dan
kupu-kupu,
4) serangga predator yang dapat memakan hama secara biologi, dan
5) serangga yang membantu menguraikan sampah.
9)
c.
Chilopoda (Lipan)
Gambar 9.23 Kelabang termasuk dalam kelas Chilopoda
(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
Chilopoda merupakan hewan karnivora yang memakan hewan lain.
Bentuk tubuh pipih dengan segmen yang jelas. Di setiap segmen
tubuhnya terdapat sepasang kaki, juga mempunyai sepasang antena
panjang dan sepasang mata yang masing-masing terdiri dari oselli. Pada
segmentasi pertama, terdapat gigi-gigi beracun yang berbahaya, serta
bernapas dengan menggunakan trakea, contohnya kelabang (Centipedes).
d. Arachnoidea (Laba-laba)
Gambar 9.24 Laba-laba
(Sumber: http://www.kompas.kom)
Umumnya, Arachnoidea hidup di darat dan sebagian kecil hidup di
air. Ukuran tubuhnya bervariasi, mulai dari yang mikroskopis sampai
yang panjangnya beberapa cm. Tubuhnya terbagi menjadi selafothorax
dan abdomen. Pada selafothorax, terdapat 6 pasang alat tambahan yang
terdiri atas sepasang rahang, sepasang alat pemangsa untuk menangkap
mangsa, dan 4 pasang alat berjalan. Arachnoidea tidak mempunyai
antena, tetapi memiliki 8 mata sederhana. Hewan ini menggunakan paruparu, trakea, atau keduanya sebagai alat respirasi, tetapi ada juga yang
tidak memiliki alat pernapasan. Contohnya, laba-laba (Latrodectes sp.
dan Eurypelma sp.), caplak (Boophilus sp.), si panjang kaki (Phalangeum
sp.), serta kalajengking (Vejovis sp., Hadrudus sp., dan Centrurus sp.).
Sebagian besar Artropoda merupakan hewan pengganggu bagi
sistem pertanian, tetapi ada beberapa hewan Arthropoda yang
menguntungkan bagi manusia karena merupakan sumber makanan,
misalnya, belalang, Crustacea (udang-udangan), tetapi beberapa
Arachnida merupakan musuh alami bagi hama sistem pertanian.
Latihan
1.
2.
194
Biologi X
Berdasarkan apakah pembagian kelas dalam Arthropoda!
Sebutkan perbedaan antara kelas Archanoida dan kelas Insecta!
3.
4.
Sebutkan karakteristik Arthropoda yang membedakannya dengan
hewan lain!
Sebutkan contoh ordo yang terdapat dalam Insecta!
Tugas
Buatlah bagan atau tabel yang berisi tentang persamaan dan
perbedaan dari keempat kelas yang terdapat dalam Arthropoda!
Kegiatan 9.3
Mengamati Perbedaan Ciri-Ciri Hewan Artropoda
T ujuan:
Mengetahui perbedaan ciri dari berbagai hewan Arthropoda.
Alat dan Bahan:
1. mikroskop,
2. kaca pembesar,
3. gunting,
4. eter,
5. pinset,
6. papan bedah,
7. cawan petri,
8. air,
9. kapas, dan
10. jenis-jenis Arthropoda, seperti udang, belalang, laba-laba, lipan, dan
keluwing.
Cara Kerja:
1. Ambillah belalang. Amati di atas papan bedah. Temukan bagian
kepala, dada, dan ekor. Catat, gambar, dan berilah keterangan.
2. Jangan lupa membius hewan-hewan itu terlebih dahulu sebelum kalian
melakukan pengamatan.
3. Masukkan hasil pengamatanmu dalam tabel di bawah ini dan buatlah
laporan lengkapnya, lalu kumpulkan. Lakukan secara berkelompok!
Ciri-Ciri
Udang
Nama Hewan
Belalang
Kelabang
dst.
1. Tubuh bersegmen
2. Tubuh dapat
dibedakan antara
kepala, dada, dan
perut
3. Tubuh terdiri dari
sefalothorax dan
perut
4. Pada kepalanya
terdapat:
a. antena
b. mata majemuk
Dunia Hewan
195
c. mata tunggal
d. cakar racun
5. Alat gerak berupa:
a. kaki
b. sayap
6. Letak kaki
Jumlah kaki:
- 2 pasang
- 3 pasang
- 4 pasang
- 5 pasang
- 8 pasang
- 10 pasang
- > 10 pasang
7. Letak sayap
8. Jumlah sayap:
- 2 pasang
- 1 pasang
9. Lubang-lubang kecil
di tepi tubuh
8. Hewan Berkulit Duri (Echinodermata)
Echinodermata berasal dari kata echinos yang artinya ’duri’ dan
derma yang berarti ’kulit’. Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan
berkulit duri. Hewan ini hidup di laut dan tidak ada yang hidup di air
tawar. Selain kulitnya yang berduri, hewan ini juga mempunyai ciri
dengan jumlah organ tubuh kelipatan lima. Rangka tubuhnya merupakan
lempeng zat kapur.
Sistem saluran air yang dimiliki oleh hewan berkulit duri ini adalah
sistem amburakral. Sistem ini berfungsi untuk bergerak, menangkap
mangsa, dan melakukan pernapasan.
(a)
(b)
Gambar 9.25 Berbagai hewan Echinodermata
(a) bintang laut dan (b) landak laut (Sumber: Zoologi Dasar, 1989)
Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata diklasifikasikan
menjadi beberapa kelas, yaitu sebagai berikut.
1) Kelas Asteroidea disebut juga dengan bintang laut, memiliki bentuk
seperti bintang dengan 5 lengan, duri-duri pendek dan tumpul,
memiliki mulut dan anus, daya regenerasi sangat besar, dan alat
gerak berupa kaki ambulakral. Contohnya, Astrias vulgaris (bintang
laut besar) dan Ctenodiscus (bintang laut lumpur).
196
Biologi X
2)
Kelas Ophiuroidea. Tubuhnya berbentuk cakram segi lima dengan
lengan panjang yang berjumlah 5 buah. Alat gerak kaki ambulakral,
memiliki mulut, tetapi tidak memiliki anus, contohnya, Ophiothix
fragillis (bintang ular laut).
Gambar 9.26 Bintang laut
(Sumber: http://alpha.fmarion.edu)
Gambar 9.27 Bintang ular laut
(Sumber: http://animaldiversity.org)
Kelas Echinoidea disebut juga dengan kelas landak laut, tubuh
berbentuk bulatan, tidak berlengan, memiliki duri-duri (dari zat
kapur) yang dapat digerakkan, sistem gerak dengan kaki
ambulakral, beberapa spesies memiliki kelenjar racun pada duridurinya, dan memiliki saluran pencernaan yang komplet, yaitu
mulut–anus, contohnya, Echinocardium cordatum (landak laut).
4) Kelas Holothuroidea. Tubuh berbentuk bulat panjang, memiliki
osikula yang halus, hidup sesilis, memiliki mulut dan anus, dan di
sekitar mulut terdapat tentakel yang dapat digerakkan (ditarik dan
dijulurkan). Alat gerak kaki ambulakral, contohnya, Cucumari planci
(teripang).
5) Kelas Crinodea, tubuh berbentuk seperti bunga bakung, melekat
di dasar laut, hidup di laut dalam dan memiliki daya regenerasi
yang tinggi, contohnya, Antodon tanella.
Echinodermata dalam ekosistem laut berperan sebagai pemakan
sampah di laut. Dalam kehidupan manusia, sebagian Echinodermata
merupakan sumber bahan makanan.
3)
Gambar 9.28 Landak laut
(Sumber: http://
alpha.fmarion.edu)
Gambar 9.29 Cucumaria sp
(Holothuroidea)
(Sumber: http//
animaldiversity.org)
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Gambar 9.30 Antodon tanella
(Sumber: http://
animaldiversity.org)
Apakah yang dimaksud dengan hewan Invertebrata?
Sebutkan kelompok hewan yang termasuk dalam Invertebrata?
Mengapa cacing tanah menguntungkan bagi petani?
Sebutkan cacing yang hidupnya sebagai parasit pada makhluk hidup
lain!
Mengapa Coelenterata disebut sebagai hewan perut berongga?
Tugas
Buatlah tabel perbandingan antara cacing pipih, cacing gilig, dan
cacing giling dengan ciri-ciri dan contohnya. Kamu dapat mencarinya di
berbagai sumber. Diskusikan hasil kerjamu dengan guru dan teman-teman
sekelasmu!
B. Hewan Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang
belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher
sepanjang punggung sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat
dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan susunan saraf
pusat.
Dunia Hewan
197
Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak
Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak
(Amphibia ), hewan melata ( reptilia ), burung (Aves), dan hewan
menyusui (mamalia).
1. Ikan (Pisces)
Ikan merupakan hewan yang hidup di dalam air. Ada yang hidup
di air tawar, air payau, dan ada juga yang hidup di air laut. Untuk
memudahkan geraknya, tubuh ikan diselimuti oleh sisik yang berlendir.
Ikan bergerak dengan menggunakan sirip. Sirip terdiri atas sirip punggung,
sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor. Selain itu, ikan
juga mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan
air. Ikan bernapas dengan insang yang dilindungi oleh tutup insang yang
disebut operkulum. Ikan bersifat poikiloterm atau berdarah dingin. Suhu
tubuhnya dapat berubah sesuai dengan suhu lingkungannya.
sirip punggung
gurat sisi
tutup insang
sirip ekor
sirip dada
sirip panggul
sirip dada
Gambar 9.31 Ikan bergerak dengan siripnya
(Sumber: Poster Gunung Kelud)
Ikan berkembang biak dengan bertelur dan pembuahannya terjadi
di dalam air, di luar tubuh induknya. Pembuahan di luar tubuh induk
disebut dengan pembuahan eksternal.
2. Katak (Amphibia)
Gambar 9.32 Katak
(Sumber: Tabloid Agrobisnis, April
2006)
198
Biologi X
Katak merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air.
Katak muda hidup di air dan bernapas dengan insang. Katak dewasa
hidup di darat dan bernapas menggunakan paru-paru. Ketika katak
dewasa akan bertelur, katak tersebut akan menuju air untuk
mengeluarkan telur-telurnya. Katak mempunyai kulit yang selalu basah
untuk membantu pernapasannya karena kulit yang selalu basah ini banyak
mengandung pembuluh darah sehingga dapat membantu oksigen berdifusi
melalui kulitnya. Katak bergerak dengan keempat kakinya. Selain itu,
katak juga mempunyai selaput pada jari-jari kakinya yang digunakan
untuk berenang.
Katak berkembang biak dengan bertelur. Pembuahannya terjadi
secara eksternal. Pertemuan antara sel telur dan sperma terjadi di dalam
air. Katak mengalami metamorfosis dari zigot-embrio-kecebong-katak
kecil-katak dewasa. Amphibi terbagi menjadi tiga ordo, yaitu:
1. ordo Urodela, contohnya, Salamander (katak berekor),
2. ordo Anura, contohnya, katak hijau (Rana pipiens) dan katak darat
(Bufo terrestris), dan
ordo Apoda (Salamander tidak berkaki), contohnya, Ichthyosis
glutinous.
3.
3. Hewan Melata (Reptilia)
Reptilia adalah hewan darat yang dapat hidup di air. Hewan ini
bernapas dengan paru-paru. Kulit reptilia sangat keras, kering, dan
bersisik. Kulit reptil yang keras disebabkan adanya zat kapur (zat kitin)
seperti pada kura-kura. Hewan ini berdarah dingin, bergerak dengan
menggunakan perut (melata), seperti ular dan ada juga yang
menggunakan keempat kakinya, seperti buaya, komodo, biawak, kadal,
dan penyu.
(b)
(a)
(c)
Gambar 9.33 Anggota Reptilia (a) kura-kura, (b) buaya, dan (c) ular piton
(Sumber: Koleksi pribadi)
Reptilia berkembang biak dengan bertelur dan ada juga yang bertelur dan beranak. Pembuahan terjadi dalam tubuh induk betina (internal).
Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu:
a. Ordo Ophidia (bangsa ular), contohnya ular pohon, ular piton, dan
ular sawah.
b. Ordo Crocodilia (bangsa buaya), contohnya buaya dan aligator.
c. Ordo Lacertilia (bangsa kadal), contohnya kadal, komodo, bunglon,
biawak, dan tokek.
d. Ordo Chelonia ( bangsa kura-kura), contohnya kura-kura dan penyu.
4. Burung (Aves)
Gambar 9.34 Burung anggota
kelompok Aves
(Sumber: Tabloid Agrobisnis, April
2006)
Aves mempunyai bagian tubuh berupa ekor, badan, leher, dan
kepala. Ciri yang paling terlihat adalah adanya bulu yang menutupi
seluruh tubuhnya. Bulu-bulu tersebut, selain untuk terbang, juga berfungsi
untuk menghangatkan tubuhnya. Ada tiga jenis bulu yang dimiliki oleh
burung, antara lain, plumae, yaitu bulu yang langsung menempel pada
batang bulu, plumulae, yaitu cabang dari plumae, dan filoplumae, yaitu
helaian bulu yang paling halus yang merupakan cabang dari plumulae.
Burung mempunyai sayap untuk terbang, bernapas dengan paru-paru,
mempunyai pundi-pundi udara yang berfungsi untuk menyimpan udara
pada waktu terbang, berdarah panas, dan mempunyai suhu yang tetap.
Burung berkembang biak dengan bertelur. Pembuahan terjadi di
dalam induk betinanya (internal). Contoh Aves adalah berbagai jenis
burung dan ayam.
Dunia Hewan
199
Tugas
Amatilah hewan-hewan Aves yang ada di sekitarmu. Di manakah
habitatnya? Bagaimanakah cara mendapatkan makan? Kemudian, isilah
dalam tabel berikut ini! Kerjakan di buku tugasmu!
No.
Nama
Jenis Makanan
Habitat
Kemampuan Terbang
Tidak Dapat Terbang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ayam
Elang
Kasuari
Burung Unta
Omnivora
Dapat Terbang
Darat
5. Hewan Menyusui (Mamalia)
Ciri-ciri hewan ini adalah tubuhnya yang ditumbuhi rambut dan
mamalia betina memiliki kelenjar susu untuk menyusui anaknya. Hewan
ini bernapas dengan paru-paru. Ada yang bergerak dengan sepasang
tungkai depan dan sepasang tungkai belakang. Ada yang bergerak
dengan sepasang tungkai depan dan sepasang tangan serta ada juga
yang bergerak dengan sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip.
Suhu tubuhnya tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan suhu di
lingkungannya, berdarah panas, dan ujung jari berbuku. Sebagian besar
hidup di darat meskipun ada juga yang hidup di laut, seperti ikan paus
dan lumba-lumba. Mamalia mempunyai tiga macam gigi, yaitu gigi seri,
gigi taring, dan gigi geraham.
Mamalia berkembang biak dengan melahirkan anaknya. Pembuahan
terjadi di dalam tubuh mamalia betina, tepatnya di dalam saluran telur
(oviduct). Hasil pembuahannya berupa zigot. Zigot akan berkembang
menjadi embrio di dalam rahim betina dan mengalami perkembangan
(a)
(b)
(c)
Gambar 9.35 Anggota kelompok mamalia
(a) sapi, (b) kambing, dan (c) kelinci
(Sumber: Majalah Trubus, Januari 1997)
200
Biologi X
dari embrio menjadi bayi yang siap dilahirkan. Bayi dilahirkan oleh
induknya melalui vagina.
Mamalia mempunyai kelenjar susu, perkembangan otak paling
sempurna, merupakan golongan hewan menyusui, dan homoiterm
(berdarah panas). Alat geraknya berupa kaki, sedangkan yang hidup di
air berupa sirip. Mereka bernapas dengan paru-paru dan peredaran
darahnya tertutup. Tubuh atau kulitnya ditumbuhi rambut dan
menghasilkan kelenjar keringat.
Beberapa ordo anggota kelas mamalia, antara lain, sebagai berikut.
a. Monotremata
Ordo ini merupakan mamalia bertelur dan kelenjar susunya tidak
dilengkapi dengan puting susu. Contohnya, Platypus, Tachyglossus sp.
(echidna), dan Ornithorynchus sp. (cungur bebek).
b. Masupialia
Masupialia merupakan hewan berkantong, bersifat vivipar
(melahirkan anak), dan tidak mempunyai plasenta. Contohnya, Macropus
sp. (kanguru) dan koala.
c. Insectivora
Insectivora merupakan mamalia pemakan serangga, mempunyai
banyak gigi serta memiliki mulut yang panjang dan mudah digerakkan.
Tubuhnya mempunyai kelenjar yang menghasilkan bau tidak sedap.
Contohnya, Suncus marinus (tikus celurut).
d. Chiroptera
Chiroptera merupakan mamalia bersayap. Sayap berasal dari selaput
yang menghubungkan jari kaki depan dan belakang. Aktif pada malam
hari. Contohnya, Rhinolophus affinis (kelelawar) dan Pteropus vampyrus
(kalong).
e. Rodentia
Rodentia termasuk dalam kelompok mamalia pengerat. Gigi seri
tumbuh pada rahang bawah dan berbentuk seperti pahat. Taring dan
beberapa geraham depan tidak tumbuh.Contohnya, Rattus sp. (tikus)
dan Cavia cobaya (marmut).
f. Carnivora
Mamalia pemakan daging. Gigi seri kecil, tetapi gigi taring
berkembang biak. Geraham depan bentuknya sesuai untuk memotong
makanan.Contohnya, Canis familiaris (anjing), Felis tigris (harimau), Canis
lupus (serigala), dan Paradous sp. (musang).
g. Proboscidae
Gigi serinya termodifikasi menjadi gading. Bibir atas dan hidungnya
berubah menjadi belalai. Contohnya, Elephas sp. (gajah).
h. Primata
Mamalia berderajat paling tinggi. Mata menghadap ke depan, ibu
jari dan kaki berkembang baik. Contohnya, Troglodytes sp. (simpanse),
Gorilla gorilla (gorila), Simia satyrus (orangutan), dan Homo sapiens.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Sebukan perbedaan hewan Invertebrata dan Vertebrata!
Kelompok hewan apa saja yang masuk dalam Vertebrata!
Apa yang dimaksud dengan hewan mamalia?
Sebutkan tiga jenis bulu yang dimiliki oleh burung?
Apa yang kamu ketahui tentang tulang belakang?
Dunia Hewan
201
Kegiatan 9.4
Membuat Kunci Determinasi Sederhana
Tujuan:
Memahami cara membuat kunci determinasi hewan.
Alat dan Bahan:
1. kunci determinasi;
2. gambar bermacam-macam hewan.
Cara Kerja:
1. Perhatikanlah gambar bermacam-macam jenis hewan yang telah
kalian sediakan!
2. Tulislah nomor secara urut pada kunci determinasinya!
3. Setelah itu, isilah tabel pengamatannya!
Kunci determinasi pada hewan:
1. a.
b.
2. a.
b.
3. a.
b.
4. a.
b.
5. a.
b.
6. a.
b.
7. a.
b.
Hewan tidak bertulang belakang
Hewan bertulang belakang
Tubuh uniseluler
Tubuh multiseluler
Alat gerak berupa sirip
Alat gerak bukan berupa sirip
Memiliki alat gerak
Tidak memiliki alat gerak
Tubuh berbuku-buku
Tubuh tidak berbuku-buku
Menyusui anaknya
Tidak menyusui anaknya
Alat gerak berupa bulu cambuk
Alat gerak berupa rambut getar
8. a.
b.
9. a.
b.
10. a.
b.
11. a.
b.
Tubuh terbagi menjadi 2 bagian dengan jelas
Tubuh terbagi menjadi 3 bagian dengan jelas
Mengalami metamorfosis
Tidak mengalami metamorfosis
Memiliki 4 pasang kaki
Memiliki 5 pasang kaki
Tubuh ditutupi bulu
Tubuh tidak ditutupi bulu
(2)
(3)
(4)
(5)
(ikan)
(6)
(7)
(Sporozoa)
(8)
(bekicot)
(kelinci)
(9)
(Trypanosoma)
(Paramecium)
(10)
(Insecta)
(kupu-kupu)
(11)
(kalajengking)
(udang)
(burung)
(cicak)
Tabel Pengamatan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
202
Biologi X
Nama Hewan
Ikan
Sporozoa
Bekicot
Kelinci
Trypanosoma
Paramaecium
Urutan Nomor Kunci Determinasi
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Insecta
Kupu-kupu
Kalajengking
Udang
Burung
Cicak
Rangkuman
1.
2.
3.
4.
5.
Hewan tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat membuat
makanannya sendiri. Ini berarti hewan bergantung pada tumbuhan
atau hewan lain. Hewan mampu bergerak dan berpindah tempat
untuk mendapatkan makanan, mendapatkan tempat hidup yang lebih
baik, dan mencari pasangan untuk melakukan perkawinan. Ada
hewan yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler.
Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi
dua, yaitu hewan tak bertulang belakang (Invertebrata) dan hewan
bertulang belakang (Vertebrata).
Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang
belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan.
Invertebrata terbagi menjadi delapan filum, yaitu hewan berpori
(Porifera), hewan berongga (Coelenterata), hewan berkulit duri
(Echinodermata ), cacing pipih (Platyhelmintes ), cacing gilig
(Nemathelminthes ), cacing gelang ( Annelida), hewan lunak
(Mollusca), dan hewan berbuku-buku (Arthropoda).
Hewan Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang.
Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari
leher, punggung, sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang
terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan
susunan saraf pusat.
Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak, dan cara berkembangbiaknya, Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan
(Pisces), katak (Amphibia), hewan melata (reptilia), burung (Aves)
dan hewan menyusui (mamalia).
Istilah Penting
Annelida
Invertebrata
Echinodermata
Homoiterm
Mollusca
Parasit
Porifera
Vertebrata
Arthropoda
Coelenterata
Hermafrodit
Multiselluler
Nemathelminthes
Platyhelmintes
Uniselluler
Refleksi Diri
1. Setelah mempelajari materi tentang kingdom Animalia, apakah kalian
tidak menguasai , sedikit menguasai , menguasai , atau sangat
menguasai untuk:
a. mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam kingdom Animalia dan
peranannya bagi kehidupan;
Dunia Hewan
203
membandingkan ciri-ciri hewan Invertebrata berdasarkan
karakteristik tertentu;
c. membandingkan ciri-ciri hewan Vertebrata berdasarkan
karakteristik tertentu?
Dari materi dan beberapa kegiatan tentang kingdom Animalia,
bagian mana yang paling kalian sukai? Mengapa?
b.
2.
Kata Kunci
Animalia
Invertebrata
Vertebrata
Porifera
Amphibia
Uji Kompetensi
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
204
Biologi X
Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar!
Fungsi lidah parut pada bekicot adalah untuk ….
a. menggigit mangsa
d. memotong daun-daunan
b. menggigit pasangannya
e. membasahi makanan
c. membasahi tanah
Di bawah ini yang termasuk cacing pipih adalah ....
d. Ascaris Lumbricoides
a. Planaria sp.
b. Oxyuris vermicularis
e. Nereis sp.
c. Lumbricus terestris
Cacing yang berparasit dalam usus besar manusia adalah ....
a. Planaria sp.
d. Ascaris Lumbricoides
b. Oxyuris vermicularis
e. Nereis sp.
c. Lumbricus terestris
Anemon laut termasuk dalam filum ....
a. Coelenterata
d. Mollusca
b. Porifera
e. Echinodermata
c. Annelida
Fungsi kedua antena yang terdapat pada bagian kepala siput adalah
untuk ….
a. menangkap mangsa dan membau
b. menangkap mangsa dan sebagai penglihat
c. meraba dan membau
d. meraba dan sebagai penglihat
e. menangkap mangsa dan meraba
Katak dan ikan melakukan pembuahan secara ....
a. internal
d. saluran telur
b. dalam tubuh
e. rahim
c. eksternal
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Reptilia bernapas dengan ....
a. insang
d. paru-paru
b. kantong udara
e. kulit
c. pundi-pundi udara
Tubuh yang terlindungi oleh bulu-bulu merupakan ciri dari ....
a. Pisces
d. Aves
b. mamalia
e. Amphibia
c. reptilia
Pada saat berada di kebun, Beni menemukan hewan dengan ciriciri kepala dan dada menyatu, kaki empat pasang, dan mempunyai
badan belakang. Beni berkesimpulan bahwa hewan ini termasuk
dalam kelompok ....
a. Crustacea
d. Arachnoidea
b. Insecta
e. Chilopoda
c. Collembola
Di bawah ini yang termasuk dalam kelompok Cephalopoda adalah
....
a. cumi-cumi
d. ubur-ubur
b. siput
e. bekicot
c. kerang
Selain untuk melindungi tubuh, kulit tipis katak berfungsi untuk ....
a. bernapas
d. berkembang biak
b. memberi warna tubuh
e. berenang
c. bergerak
Kadal dan tokek termasuk dalam kelompok reptilia, ordo ....
a. Crocodila
d. Chelonia
b. Lacertilia
e. Crustacea
c. Ophidia
Paus termasuk hewan mamalia dan tidak termasuk dalam Pisces.
Ini disebabkan paus ....
a. bernapas dengan insang
b. bernapas dengan paru-paru
c. bergerak dengan sirip
d. mempunyai kelenjar susu
e. berkembang biak dengan bertelur
Mamalia yang paling tinggi tingkatannya adalah ....
d. Carnivora
a. Insectivora
b. Chirotera
e. Primata
c. Masupialia
Di bawah ini yang tidak termasuk dalam Echinodermata adalah
....
a. lili laut
d. bintang laut
b. landak laut
e. ubur-ubur
c. lalat
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan
jelas!
1. Sebutkan ciri-ciri hewan Porifera!
2. Sebutkan hewan Invertebrata yang dapat menyebabkan penyakit!
3. Mengapa burung dapat terbang dalam waktu yang cukup lama?
Dunia Hewan
205
Sebutkan perbedaan antara Plathyhelminthes dan Nemathelmintes!
Sebutkan ciri-ciri Insecta!
4.
5.
III. Jawablah pernyataan berikut ini dengan jawaban setuju
(S) dan tidak setuju (TS) dan berikan alasan singkatmu!
No.
1.
2.
3.
4.
5.
206
Biologi X
Pernyataan
Tumbuhan merupakan ciptaan
Tuhan yang berperan penting dalam
proses kehidupan makhluk hidup.
Benang sari dan putik merupakan alat
perkembangbiakan pada tumbuhan.
Jika tidak ada putik, tidak akan terjadi
pembuahan.
Penelitian dan pengembangan ilmu
mikrobiologi sangat berpengaruh
terhadap peningkatan berbagai
bidang ilmu.
Pemuliaan hewan dan tanaman
merupakan salah satu cara mempercepat kepunahannya.
Setiap siswa dapat mempelajari lima
kingdom.
Pernyataan
S
TS
Alasan
Bab 10
Ekosistem
Tujuan
Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi
dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem
bagi kehidupan manusia
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari
dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi
tentang ekosistem.
Ekosistem
Tersusun dari
Satuan-Satuan Ekosistem
Komponen Ekosistem
Terdiri dari
Komponen Biotik
Komponen Abiotik
Antara dua komponen terjadi
Saling Ketergantungan
Yaitu
Antarkomponen Biotik
Mempunyai
Bentuk Interaksi
Yaitu
-
Simbiosis
Antibiosis
Predatorisme
Kompetisi
Antara Produsen,
Konsumen, dan
Dekomposer
Membentuk
Antarkomponen Biotik
dan Abiotik
Daur Biogeokimia
Rantai Makanan
Jaring-Jaring
Makanan
207
Pernahkah kalian berjalan-jalan di suatu persawahan di pagi hari?
Selain tanaman padi, apakah kalian menemukan makhluk hidup lain?
Apakah belalang, tikus, ular, katak, dan elang dapat kalian jumpai di
tempat itu? Dapatkah kalian menemukan hubungan antara makhluk hidup
tersebut? Lalu, bagaimana hubungan antara makhluk hidup tersebut
dengan lingkungan hidupnya?
Gambar 10.1 Areal persawahan sebagai ekosistem sawah
(Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006)
Lihatlah Gambar 10.1. Betapa indahnya anugerah Tuhan ini.
Bayangkan kalian berada di tengah-tengahnya. Sejukkah udara yang
kalian rasakan? Tahukah kalian bahwa tanaman melepaskan oksigen
ketika berfotosintesis? Tahukah kalian bahwa karbon dioksida yang
kalian keluarkan sangat diperlukan oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis?
Ada hubungan timbal balik antara manusia, tumbuhan, dan tempat
tumbuhnya. Interaksi atau hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi inilah yang disebut
dengan ekosistem.
Pada kenyataannya, makhluk hidup tidak dapat lepas dari
lingkungannya, baik itu makhluk hidup lainnya (biotik) maupun makhluk
tak hidup (abiotik). Dengan interaksi antara kedua komponen tersebut,
ekosistem akan selalu tumbuh berkembang sehingga menimbulkan
perubahan ekosistem. Sumber utama ekosistem adalah cahaya matahari.
Ketika kalian berjalan-jalan ke laut, kalian akan menemukan
ekosistem laut. Demikian juga ketika kalian berjalan-jalan ke kebun,
pegunungan, sungai, dan kolam, kalian akan menemukan ekosistem
kebun, pegunungan, sungai, dan kolam.
Apa sajakah satuan-satuan dalam ekosistem? Apa saja komponen
penyusun ekosistem? Apakah keseimbangan ekosistem? Bagaimanakah
saling ketergantungan antarmakhluk hidup? Mari kita simak uraian berikut
ini.
A. Satuan-Satuan dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
Sebagai contoh, ekosistem sawah terdiri atas hewan dan tumbuhan yang
hidup bersama-sama. Pada ekosistem sawah tersebut, terdapat rumput,
tanaman padi, belalang, ulat, tikus, burung pemakan ulat, burung elang,
dan masih banyak lagi.
Dalam ekosistem, terdapat satuan-satuan makhluk hidup. Individu,
populasi, komunitas, biosfer yang merupakan satuan makhluk hidup dalam
satu ekosistem, dan sinar matahari sangat berperan terhadap kelangsungan hidup satuan-satuan ekosistem tersebut.
208
Biologi X
1. Individu
Pernahkah kalian melihat seekor domba atau seekor ayam atau
sebatang pohon mangga? Seekor domba atau seekor ayam dinamakan
individu. Demikian juga dengan sebatang pohon mangga. Individu adalah
satuan makhluk hidup tunggal. Dapatkah kalian menyebutkan individuindividu yang lainnya yang ada di sekitarmu?
2. Populasi
Sekumpulan domba di padang rumput disebut dengan populasi
domba. Sekumpulan ikan nila di dalam kolam air tawar disebut dengan
populasi ikan nila. Jika di dalam kolam tersebut juga ditumbuhi sekumpulan
tumbuhan teratai, berarti dalam kolam tersebut juga terdapat populasi
tumbuhan teratai. Kumpulan individu-individu yang sama dapat membentuk populasi. Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup
dalam suatu habitat tertentu. Dari contoh di atas, dapatkah kalian
menyebutkan contoh-contoh populasi yang lain?
Gambar 10.2 Populasi domba
(Sumber: Majalah Trubus )
a.
Kepadatan Populasi
Besarnya populasi ditunjukkan oleh jumlah individu di dalam suatu
populasi per satuan luas. Besarnya populasi per satuan luas ini disebut
kepadatan populasi. Misalkan, satu areal perkebunan murbai luasnya
1.000 m2. Dalam kebun tersebut terdapat 1.000 pohon murbai dan
20.000 ekor ulat sutra. Itu berarti kepadatan populasi pohon murbai
adalah 1.000 pohon/1.000 m2 atau 1 pohon/m2 dan kepadatan populasi
ulat sutra adalah 20.000 ekor/1.000 m2 atau 20 ekor/m2.
b.
Perubahan Populasi
Perubahan populasi dapat terjadi dari waktu ke waktu. Perubahan
ini terjadi karena adanya pertambahan atau pengurangan jumlah populasi.
Berkurang atau bertambahnya populasi ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal, misalnya, perubahan musim, imigrasi, ataupun emigrasi.
Imigrasi adalah pertambahan populasi karena adanya kelahiran (natalitas)
dan pendatang dari tempat yang lain, sedangkan emigrasi adalah
berkurangnya populasi karena adanya kematian (mortalitas) dan
perginya individu ke tempat yang lain.
Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup dalam suatu
habitat tertentu. Kepadatan populasi adalah besarnya populasi per satuan
luas. Perubahan populasi terjadi karena adanya pertambahan atau
pengurangan jumlah populasi.
Ekosistem
209
3. Komunitas
Coba kalian perhatikan kolam ikan yang ada di rumah kalian atau
teman kalian. Di dalam kolam ikan air tawar, terdapat sekumpulan ikan
nila, sekumpulan tumbuhan teratai, sekumpulan ganggang hijau, dan
sekumpulan katak. Sekumpulan populasi yang hidup dalam air tawar ini
disebut sebagai komunitas kolam air tawar. Komunitas adalah
sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang hidup dalam
suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua populasi
yang hidup dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dalam
suatu wilayah dan waktu tertentu.
4. Ekosistem
Komunitas ikan air tawar selalu berhubungan dengan kolam ikan,
air, udara, tanah, dan sinar matahari. Komunitas tidak dapat terlepas
dari pengaruh lingkungan yang tidak hidup di sekitarnya. Antara
komunitas dan lingkungan tak hidupnya terbentuk suatu interaksi atau
hubungan yang saling memengaruhi satu sama lain dalam membentuk
suatu sistem ekologi yang disebut ekosistem.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya
yang saling berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik. Oleh
karena itu, ekosistem disebut juga sistem lingkungan.
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah
ekosistem yang terbentuk karena pengaruh alam sekitar dan bukan
karena campur tangan manusia, contohnya, sungai, laut, danau, hutan,
dan gunung, sedangkan ekosistem buatan adalah ekosistem yang
dibentuk oleh manusia, contohnya, kolam ikan, akuarium, waduk, dan
sawah.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah yang dimaksud dengan populasi?
Apa yang dimaksud dengan kepadatan populasi?
Apa penyebab terjadinya perubahan populasi?
Apakah yang maksud dengan komunitas?
Bagaimanakah urutan terjadinya ekosistem?
5. Biosfer
Ekosistem mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ekosistem yang
kecil akan membentuk ekosistem yang lebih besar. Seluruh ekosistem
di muka bumi ini akan membentuk satu ekosistem yang lebih besar
yang disebut biosfer.
Kegiatan 10.1
Populasi
Tujuan:
Menghitung jumlah individu dan populasi yang menyusun suatu komunitas.
210
Biologi X
Alat dan Bahan:
1. tali kenur atau rafia,
2. patok kayu 4 buah, dan
3. kertas dan pensil.
Cara Kerja:
1. Buatlah kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 4 – 5 siswa.
Kemudian, pergilah ke lapangan rumput, kebun sekolah, atau halaman
sekolah.
2. Tiap-tiap kelompok menentukan daerah pengamatan dengan cara
melemparkan batu ke sembarang arah untuk dijadikan titik pusat
pengamatan.
3. Setelah itu, buatlah bujur sangkar dengan ukuran 1 × 1 m2 dan batu
tersebut dijadikan titik tengahnya. Tandailah bujur sangkar tersebut
dengan tali kenur atau rafia dan patoklah agar tidak berubah
ukurannya.
4. Amatilah apa saja yang ada dalam batasan bujur sangkar tersebut,
lalu catatlah populasi makhluk hidup yang ada di dalam bujur sangkar
dan hitunglah jumlah individu dalam tiap-tiap populasi.
5. Isikan dalam tabel pengamatan yang telah kalian buat berdasarkan
macam individu yang kalian temukan!
Tabel Pengamatan
Jumlah Populasi Penyusun Komunitas di petak ..., tanggal ..., bulan ..., dan
tahun ....
No.
Populasi
1.
2.
3.
4.
5.
Rumput teki
Belalang
Semut hitam
Tanaman B
Kerokot
6.
7.
8.
9.
Jumlah Individu
40 batang
5 ekor
20 ekor
6 batang
4 batang
Keterangan
Belum diketahui namanya
Berapakah jumlah populasi makhluk hidup yang menyusun
komunitas dalam petak bujur sangkar yang kalian amati? Berapakah
jumlah populasi makhluk hidup yang menyusun komunitas dalam
semua petak dalam satu lapangan rumput, kebun sekolah, atau
halaman sekolah?
Hitung pula kerapatan per petak bujur sangkar.
Berdasarkan hasil pengamatanmu terhadap jumlah populasi yang ada
di lapangan, kebun, atau halaman, bagaimana keanekaragaman
populasinya?
Buatlah laporan untuk portofolio!
B. Komponen Penyusun Ekosistem
Ekosistem tersusun dari komponen hidup (biotik) dan komponen
tak hidup (abiotik). Antara kedua komponen tersebut saling berinteraksi.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atas
makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, ataupun makhluk hidup
pengurai. Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, komponen biotik
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan
dekomposer (pengurai). Masing-masing mempunyai fungsi yang berbedabeda. Produsen berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen sebagai
pemakan, dan dekomposer menjadi pengurainya.
Ekosistem
211
a.
Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan
organik dari bahan anorganik yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup
lainnya. Ingatkah kalian tentang fotosintesis yang dilakukan oleh
tumbuhan? Semua tumbuhan berklorofil merupakan produsen karena
dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses
fotosintesis. Fotosintesis dapat terjadi dengan bantuan cahaya matahari.
Hasil fotosintesis berupa gula yang kemudian dapat diurai menjadi lemak,
protein, karbohidrat, dan vitamin yang merupakan sumber energi bagi
makhluk hidup lainnya.
b.
Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai
pemakan bahan organik atau energi yang dihasilkan oleh produsen yang
bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Singkatnya, konsumen
adalah pemakan.
Manusia, hewan, dan tumbuhan tak berklorofil merupakan
konsumen karena tidak dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik sehingga manusia, hewan, dan tumbuhan tak berklorofil disebut
konsumen. Dengan demikian, kehidupan konsumen sangat bergantung
kepada produsen.
Konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu sebagai
berikut.
1) Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan
konsumen yang memakan tumbuhan secara langsung, misalnya,
hewan pemakan tumbuhan (herbivor), seperti zooplankton, ulat,
belalang, tikus, sapi, kerbau, kambing, dan kuda.
2) Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan
konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama, misalnya,
burung pemakan ulat dan ular pemakan tikus. Biasanya adalah
hewan pemakan daging (karnivora).
3) Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen
yang memakan konsumen tingkat kedua, misalnya, burung elang
pemakan ular atau burung alap-alap pemakan burung pemakan ulat.
4) Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan
konsumen yang memakan konsumen tingkat ketiga.
Manusia sebagai pemakan tumbuhan dan daging (omnivora) berada
pada tingkatan konsumen.
c.
Dekomposer (Pengurai)
Pernahkah kalian bayangkan bagaimana jika di alam ini tidak
terdapat mikroorganisme pengurai (dekomposer)? Sampah tidak terurai,
bangkai binatang akan teronggok begitu saja hingga menimbulkan bau
yang tidak sedap. Menakutkan bukan? Namun, jangan khawatir. Semua
itu tidak akan terjadi karena Tuhan telah menciptakan makhluk hidup
kecil yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Makhluk hidup kecil ini adalah mikroorganisme pengurai atau sering
disebut dengan dekomposer. Onggokan sampah yang menumpuk akan
diurai oleh bakteri pembusuk dan jamur. Sisa-sisa makanan, bangkai
binatang, dan sisa bahan organik lainnya akan menjadi makanan bagi
bakteri pembusuk. Setelah diurai oleh bakteri, sisa bahan organik
tersebut membusuk menjadi komponen penyusun tanah. Tanah menjadi
subur dan baik untuk ditanami. Begitu seterusnya sehingga tanaman
212
Biologi X
sebagai produsen dikonsumsi oleh konsumen primer dan sampai pada
akhirnya konsumen akhir mati dan diuraikan oleh dekomposer. Untuk
mengamati kerja bakteri pembusuk, cobalah kalian buat suatu percobaan.
Pernahkah kalian membuat pupuk kompos? Pupuk kompos ini adalah
hasil kerja bakteri pembusuk. Selain kalian dapat belajar biologi, kalian
juga dapat memanfaatkan hasil kerja bakteri ini untuk menambah
penghasilan. Bukankah sekarang banyak sekali toko-toko tanaman hias
yang membutuhkan? Kalian dapat mencobanya. Nah, menarik bukan,
belajar biologi sambil berwirausaha?
Setelah kalian memerhatikan semua komponen abiotik, kalian juga
harus mengetahui sumber makanan yang diperoleh. Berdasarkan sumber
makanan makhluk hidup, komponen biotik dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut.
1 ) Makhluk Hidup Autotrof
Makhluk hidup Autotrof merupakan makhluk hidup yang mampu
membuat makanan sendiri dengan cara mengubah bahan anorganik
menjadi bahan organik. Makhluk hidup ini merupakan semua makhluk
hidup yang mengandung klorofil sehingga dengan bantuan sinar matahari
dapat melakukan fotosintesis. Contohnya, produsen atau tumbuhan hijau.
2 ) Makhluk Hidup Heterotrof
Makhluk hidup Heterotrof adalah makhluk hidup yang tidak dapat
membuat makanan sendiri karena tidak dapat mengubah bahan
anorganik menjadi bahan organik. Makhluk hidup ini dapat memperoleh
makanan dengan cara memakan makhluk hidup lain. Contohnya makhluk
hidup herbivor, karnivor, dan omnivor.
2. Komponen Abiotik
Cahaya Matahari
Dalam berfotosintesis, tumbuhan hijau memerlukan cahaya
matahari. Tanpa adanya cahaya matahari, tumbuhan hijau tidak dapat
melakukan fotosintesis. Dengan kata lain, cahaya matahari adalah sumber
energi utama dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis yang berupa
bahan organik dimanfaatkan oleh hewan dan manusia sebagai sumber
makanan. Secara tidak langsung, cahaya matahari merupakan sumber
energi utama dalam ekosistem.
Selain itu, cahaya matahari juga berpengaruh terhadap keberadaan
siang, malam, dan suhu lingkungan.
a.
Oksigen dan Karbon Dioksida
Oksigen diperlukan oleh hewan, tumbuhan, dan manusia dalam
proses respirasi. Pada respirasi dikeluarkan gas karbon dioksida. Karbon
dioksida diperlukan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dalam
proses fotosintesis akan dilepaskan oksigen. Dengan demikian, terjadi
siklus oksigen dan karbon dioksida dalam proses pernapasan dan
fotosintesis.
b.
Air
Untuk mempertahankan hidupnya, setiap makhluk hidup
memerlukan air. Tubuh makhluk hidup terdiri dari 90% air. Air berfungsi
sebagai pelarut zat makanan yang dimakan oleh makhluk hidup. Air
juga diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Bagi hewan
air, seperti ikan, katak, dan buaya, air diperlukan untuk tempat hidupnya.
c.
Ekosistem
213
Tanah
Tanah merupakan tempat tumbuh makhluk hidup dalam suatu
ekosistem. Selain itu, tanah merupakan sumber makanan bagi hewan
dan tumbuhan. Tanah merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup
yang beraneka ragam. Pada tanah gembur terdapat lebih banyak makhluk
hidup daripada pada tanah tandus. Bagi tumbuhan, tanah merupakan
tempat tumbuh tanaman tersebut. Dapat dikatakan bahwa secara
langsung atau tidak langsung, semua makhluk hidup untuk
mempertahankan hidupnya bergantung pada tanah.
d.
Suhu
Seperti telah disebutkan di atas bahwa adanya cahaya matahari
sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya suhu. Pada saat matahari
bersinar terik dengan intensitas yang tinggi, suhu udara akan meningkat
sehingga udara terasa panas. Sebaliknya, jika matahari tidak terik dan
intensitas penyinarannya rendah, suhu udara akan menurun sehingga
udara terasa sejuk sampai dingin.
Terjadinya perubahan suhu dari panas ke dingin atau sebaliknya
sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup yang ada di
dalam suatu ekosistem karena perubahan suhu ini dapat mengakibatkan
perubahan iklim dan curah hujan.
e.
Kelembapan
Daerah yang berhawa dingin seperti pegunungan lebih lembap
daripada daerah yang berhawa panas seperti pantai. Tumbuhan yang
hidup di dua daerah tersebut juga berbeda. Pada daerah lembap, lebih
banyak terdapat tumbuhan yang memerlukan sedikit sinar matahari,
seperti paku-pakuan, lumut, dan anggrek-anggrekan yang biasanya hidup
secara epifit pada batu-batu lembap, batang kayu basah, dan lainnya.
Di daerah panas, misalnya pantai, lebih banyak ditumbuhi tumbuhan,
seperti bakau dan pohon kelapa.
f.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apa sajakah komponen abiotik yang berpengaruh terhadap
ekosistem?
Bandingkan antara makhluk hidup autotrof dan heterotrof!
Siapakah yang dikatakan sebagai produsen?
Apa yang dimaksud dengan konsumen?
Bagaimana jika di dalam suatu ekosistem tidak terdapat
dekomposer?
Tugas
Coba pergilah ke kebun sekolahmu. Amati dan catatlah apa saja
yang kalian temui di sana. Dari data tersebut, sebutkan manakah yang
merupakan produsen, konsumen, dekomposer, dan komponen abiotiknya. Diskusikan hasilnya dengan teman-teman sekelasmu!
C. Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem yang tersusun dari komponen biotik dan komponen
abiotik merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Dalam suatu ekosistem, terdapat suatu keseimbangan yang disebut
214
Biologi X
dengan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan
berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
Perubahan ekosistem karena perubahan jumlah populasi komponen
biotiknya sangat berpengaruh terhadap suatu ekosistem. Perubahan
komponen biotik tersebut dapat disebabkan oleh adanya pertumbuhan,
perkembangbiakan, ataupun kematian.
Sebagai contoh, jika musim kemarau tidak ada petani yang
menanam padi, ulat dan tikus pemakan batang padi tidak mendapat
makanan yang cukup sehingga jumlahnya menurun. Demikian juga
dengan burung pemakan ulat dan ular pemakan tikus, sebagian masih
mendapat makanan untuk bertahan hidup dan sebagian lagi akan mati
karena tidak kebagian makanan. Akan tetapi, pada saat musim
penghujan, petani mulai menanam padi maka ulat pemakan daun padi
dan tikus pengerat batang padi akan meningkat jumlahnya karena adanya
peningkatan jumlah makanan tersebut, yang diikuti juga dengan kenaikan
jumlah burung pemakan ulat, dan ular pemakan tikus akan berkembang
pesat pula.
Dari contoh di atas dapat dikatakan bahwa perubahan jumlah
komponen biotik tidak mengalami perubahan dengan adanya perubahan
musim atau keseimbangan ekosistem tetap. Grafiknya dapat dilihat
seperti di bawah ini.
Jumlah makhluk
hidup
1
2
3
4
5
6
Padi
Tikus
Ular
Waktu
Keterangan: 2 3 4 adalah musim penghujan dan 5 6 1 adalah musim
kemarau.
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang disebut
dengan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan
berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
Betapa kuatnya pertahanan ekosistem terhadap perubahan.
Biasanya, batas mekanisme homeostatis dapat dengan mudah diterobos
oleh kegiatan manusia. Misalnya, pembuangan sampah beracun yang
terlalu banyak di dalam perairan sungai sehingga melampaui batas
homeostatis alami sungai yang mengakibatkan kerusakan yang parah
terhadap ekosistem sungai. Contoh lainnya adalah penebangan hutan
lindung yang melampaui batas homeostatis sehingga dapat merusak
mekanisme homeostatis ekosistem hutan.
D. Saling Ketergantungan (Interdependensi)
Dari uraian yang terdahulu jelas terlihat bahwa ada saling ketergantungan di antara komponen penyusun ekosistem, baik itu komponen
biotik maupun komponen abiotik. Hewan dan manusia bergantung
kepada tumbuhan. Tumbuhan, hewan, dan manusia sangat bergantung
pada lingkungannya. Berikut diuraikan hubungan saling ketergantungan
tersebut.
Ekosistem
215
1. Saling Ketergantungan antara Komponen Penyusun Ekosistem
Saling ketergantungan antara komponen penyusun ekosistem
tersebut terbagi menjadi:
a. saling ketergantungan antara komponen biotik dan komponen
abiotik;
b. saling ketergantungan antarkomponen biotik:
1) saling ketergantungan antara makhluk hidup sejenis
(interspesies);
2) saling ketergantungan antara makhluk hidup yang berbeda jenis
(antarspesies).
a.
Saling Ketergantungan antara Komponen Biotik dan Komponen Abiotik
Peran dan fungsi komponen biotik dan komponen abiotik dalam
suatu ekosistem telah banyak dibahas di bagian depan bab ini.
Selanjutnya, pada subbab ini akan dibahas tentang hubungan saling
ketergantungan antardua komponen penyusun ekosistem tersebut.
Sebagai contoh adalah aktivitas cacing tanah yang dapat
menyuburkan tanah karena pada saat berada dalam tanah, cacing
meninggalkan bekas berupa rongga udara. Rongga udara tersebut dapat
membantu tumbuhan dalam memperoleh oksigen untuk bernapas.
c a c in g
r o n g g a u d a ra
Gambar 10.4 Bintil akar kacang
tanah yang mengandung bakteri
Rhizobium
yang dapat mengikat nitrogen
(Sumber: General Science, Book
Three, 1977)
b.
Selain contoh di atas, ada beberapa contoh yang lain, misalnya,
bintil akar kacang tanah yang mengandung bakteri Rhizobium yang dapat
membantu menyuburkan tanah karena dapat menangkap nitrogen,
oksigen yang dihasilkan pada fotosintesis yang menyejukkan udara, dan
air yang sangat diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis.
Selain itu, keberadaan air banyak dipengaruhi oleh tumbuhan karena
tumbuhan dapat menahan keberadaan air tanah. Dapatkah kalian
menyebutkan contoh yang lain?
Saling Ketergantungan Antarkomponen Biotik
Gambar 10.5 Ketergantungan
anak orang utan pada induknya
(Sumber: Encarta Encyclopedia,
2006)
216
Gambar 10.3 Aktivitas cacing tanah yang meninggalkan bekas
berupa rongga udara (Sumber: Koleksi pribadi)
Biologi X
Saling ketergantungan antarkomponen biotik ini terjadi antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain dalam suatu
ekosistem. Saling ketergantungan antarkomponen biotik ini dibagi lagi
menjadi saling ketergantungan antara makhluk hidup yang sejenis dan
saling ketergantungan antara makhluk hidup yang tidak sejenis.
Contoh saling ketergantungan yang terjadi antara makhluk hidup
yang sejenis, misalnya, adanya ketergantungan orang utan kepada
induknya, bayi kepada ibunya, dan kerja sama semut dalam memperoleh
makanan. Selain itu, saling ketergantungan antarmakhluk hidup sejenis
ini terjadi pada saat akan melakukan perkawinan, hewan jantan
memerlukan hewan betina, demikian juga hewan betina memerlukan
hewan jantan.
Contoh saling ketergantungan yang terjadi antarmakhluk hidup yang
berbeda jenis terjadi pada produsen, konsumen, dan dekomposer.
2. Saling Ketergantungan antara Produsen, Konsumen, dan Dekomposer
Saling ketergantungan antara produsen,
konsumen, dan dekomposer terjadi dalam suatu
ekosistem. Gejala ini terjadi pada peristiwa makan
dan dimakan. Peristiwa ini akan membentuk rantai
pengurai/
makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
konsumen I =
dekomposer
tingkat trofik II
makanan. Peristiwa ini erat kaitannya dengan
pengalihan energi dari produsen ke konsumen. Energi
adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan.
Energi matahari merupakan sumber energi bagi
konsumen II =
tingkat trofik III
segala kehidupan. Hanya organisme autotrof yang
tingkat
konsumen
trofik V
IV
dapat menangkap dan memanfaatkan energi matahari
melalui proses fotosintesis. Organisme autotrof
konsumen III
mengubah energi matahari menjadi gula dan oksigen.
= tingkat
trofik IV
Dalam suatu ekosistem, energi mengalir dari
matahari
hingga ke pengurai. Produsen mendapatkan
Gambar 10.6 Saling ketergantungan antara
energi dari matahari yang oleh tumbuhan diubah
produsen, konsumen, dan dekomposer
(Sumber: Koleksi pribadi)
menjadi energi kimia. Energi kimia kemudian berpindah
ke konsumen I, lalu ke konsumen II, ke konsumen
III, dan seterusnya. Inilah yang disebut dengan aliran energi di dalam
ekosistem. Aliran energi ini akan berakhir pada proses penguraian. Dalam
proses ini, energi dilepaskan dalam bentuk panas yang tersebar di
lingkungan dan tidak dimanfaatkan lagi.
Produsen menempati tingkat trofik I, komsumen I menempati
tingkat trofik II, dan seterusnya. Semakin jauh jarak transfer energi
dari matahari, semakin kecil aliran energinya. Berarti konsumen III pada
tingkat tofik IV mendapatkan transfer energi yang paling kecil sehingga
rawan punah.
Mengapa semakin jauh dari matahari, energi yang didapatkan
semakin kecil? Pada setiap trofik, energi yang dilepaskan ke lingkungan
sekitar 90%, yang dimanfaatkan organ hanya 10%. 90% panas yang
dilepas ke lingkungan ini tidak dapat didaur ulang karena energi tidak
dapat didaur ulang. Akibatnya, pemborosan energi telah terjadi di dalam
ekosistem.
produsen =
tingkat tropik I
a.
Rantai Makanan
Untuk kelangsungan hidupnya, makhluk hidup memerlukan
makanan. Dalam satu ekosistem terdapat hubungan makan dan dimakan
sehingga terbentuklah rantai makanan. Rantai makanan dapat diartikan
pula sebagai pengalihan energi dari tumbuhan melalui beberapa makhluk
hidup yang makan dan dimakan.
Sebagai contoh, marilah kita menuju ke dalam ekosistem sawah.
Di sawah terdapat tanaman padi, tanaman padi dimakan oleh belalang,
belalang dimakan oleh katak, katak dimakan ular, setelah ular mati,
bangkainya akan dimakan dan diuraikan oleh dekomposer, dekomposer
akan menyuburkan tanah dan memberikan makanan bagi tumbuhtumbuhan. Begitu seterusnya hingga siklus berulang kembali.
Ekosistem
217
b.
Jaring-Jaring Makanan
Jika dalam rantai makanan dapat ditarik satu garis lurus, pada
jaring-jaring makanan ini, peristiwa makan dan dimakan tidak
sesederhana yang kalian bayangkan karena satu makhluk hidup dapat
memakan lebih dari satu jenis makanan dan satu makhluk hidup dapat
dimakan oleh lebih dari satu makhluk hidup sehingga garis yang terjadi
saling bersilangan.
Dalam kehidupan ini, rantai makanan dapat saling berhubungan satu
dengan yang lain sehingga dapat membentuk suatu jaring-jaring yang
sangat kompleks. Keadaan inilah yang disebut dengan jaring-jaring
makanan.
Gambar 10.7
Jaring-jaring makanan
(Sumber: Koleksi pribadi)
Kegiatan 10.2
Menyusun Jaring-jaring Makanan
Tujuan:
Mengetahui bentuk diagram jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem.
Alat
1)
2)
3)
dan Bahan:
gunting dan lem,
gambar-gambar aneka jenis hewan tumbuhan danau air tawar, dan
kertas karton.
Cara Kerja:
1) Potonglah gambar-gambar jenis hewan dan tumbuhan yang hidup
di danau air tawar.
2) Susunlah potongan gambar tersebut hingga membentuk suatu
diagram atau bagan jaring-jaring makanan yang terdapat pada
ekosistem air tawar.
3) Setelah diagram tersusun, berilah uraian singkat mengenai aliran
energi yang terjadi pada ekosistem tersebut.
Pertanyaan:
1.
Bagaimanakah energi mengalir atau berpindah dari satu makhluk
hidup ke makhluk hidup lainnya dalam suatu ekosistem?
2.
Adakah dari setiap makhluk hidup dalam ekosistem tersebut
menempati tingkatan yang ganda, misalnya, makhluk hidup ”Y”
dapat menempati tingkatan konsumen I atau konsumen II sekaligus?
Sebutkan!
3.
Jelaskan perbedaan antara rantai makanan dan jaring-jaring
makanan!
218
Biologi X
c.
Piramida Makanan
Konsumen tingkat III
Konsumen tingkat II
Konsumen tingkat I
Produsen
Piramida Makanan
d.
Piramida makanan adalah piramida yang menggambarkan jumlah
berat dan energi mulai dari produsen sampai konsumen puncak. Piramida
ini dibuat dengan satu asumsi bahwa pada saat terjadi peristiwa makan
dan dimakan telah terjadi perpindahan energi dari makhluk hidup yang
dimakan ke makhluk hidup pemakannya. Misalnya, dari produsen ke
konsumen I, dari konsumen I ke konsumen II, dari konsumen II ke
konsumen III, dan seterusnya.
Akan tetapi, harus diingat bahwa tidak semua energi dari makhluk
hidup yang dimakan akan berpindah ke makhluk hidup pemakan sehingga
terbentuk piramida makanan yang semakin ke atas semakin mengecil.
Selain energi dalam bentuk makanan, tubuh organisme juga
memerlukan air, oksigen, dan mineral. Jaring-jaring makanan muncul dengan
diawali terjadinya proses perputaran zat dari tubuh organisme menuju
tanah dan reaksi kimia. Proses ini sering disebut dengan daur biogeokimia.
Daur Biogeokimia
Presipitasi
1
Laut
HCO3
CO3
Lautan
dan air
Api
Respirasi
Fotosintesis
Daur biogeokimia adalah daur materi melalui makhluk hidup, tanah,
dan reaksi kimia. Berfungsinya daur biogeokimia menentukan kelestarian
makhluk hidup. Pernahkah kalian membayangkan bahwa dalam nasi atau
makanan yang kalian makan ada molekul zat yang berasal dari molekul
zat yang pernah dikeluarkan oleh tubuh kalian sendiri? Mungkin itu satu
molekul air atau satu molekul hidrogen yang pernah singgah di dalam
tubuh kalian mengikuti daur materi hingga akhirnya singgah lagi di dalam
tubuh kalian. Bagian tubuh itu mungkin berasal dari bagian tubuh hewan
yang telah punah berjuta tahun yang lalu atau mungkin juga bagian tubuh
kalian yang sudah kalian keluarkan besok menjadi bagian tubuh makhluk
hidup di masa yang akan datang. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa aliran materi yang dibutuhkan dunia kehidupan pada dasarnya
berasal dari dua arah karena keterbatasan bahan kimia sehingga harus
dimanfaatkan lagi melalui proses perputaran (siklus).
Aliran bahan kimia dalam tubuh makhluk hidup terjadi melalui rantai
makanan mengikuti arus aliran oksigen dalam makhluk hidup, kemudian
mengikuti siklus abiotik. Ada dua siklus abiotik,
yaitu fase atmosfer seperti nitrogen dan fase
Karbohidrat atau organik karbon masuk ke dalam
CaCO
sedimen tanah, BBM, atau batuan tanah
sedimen seperti fosfor.
Erupsi
Daur biogeokimia sangat diperlukan untuk
Vulkanik
Pelapukan
kelestarian
makhluk hidup dan ekosistem. Jika daur
bahan dan
pembakaran
BBm
ulang ini berhenti, makhluk hidup akan mati dan
Oksidasi dalam
atmosfer
ekosistem akan punah.
Daur biogeokimia yang akan disajikan adalah
daur karbon, daur nitrogen, daur belerang, dan
Kebakaran hutan
daur fosfor.
dan padang rumput
Satwa dalam
rantai pakan
Respirasi dan
fermentasi
Aulatrop
Limbah bangkai
Rantai pakan
detritus
Gambar 10.8 Daur Karbon
(Sumber: Dasar-Dasar Ekologi, 2003)
Daur Karbon
Semua karbon memasuki makhluk hidup
melalui daun-daun hijau dan keluar melalui respirasi
hingga menjadi siklus yang lengkap. Akan tetapi,
sebagian ada yang difermentasikan dan atau
membentuk jaringan lain menjadi karbon terikat.
Lautan juga dapat menjadi sumber pemasok
karbon. Sumber karbon ada yang sebagai senyawa
anorganik karbonat (CO =3) dan tidak dalam
1)
Ekosistem
219
bentuk organik terikat. Proses ini dapat terjadi pada ekosistem laut,
misalnya, dalam pembuatan kulit kerang satwa laut (kerang, tiram,
beberapa protozoa, dan ganggang).
2 ) Daur Nitrogen
Cadangan nitrogen di atmosfer terdapat dalam bentuk nitrogen
molekuler (N2) yang mulia dan hanya bakteri yang dapat memanfaatkannya. Nitrogen memasuki rantai makanan melalui akar tumbuhan
vaskuler atau dinding sel tumbuhan, nonvaskuler yang diikat menjadi
molekul organik, seperti asam amino, protein, pigmen, asam nukleat,
dan vitamin yang masuk dalam rantai makanan. Dalam rantai makanan,
nitrogen dikeluarkan melalui urine dan kotoran, bukan dari respirasi
atmosfer, kecuali pada peristiwa kebakaran hutan atau padang rumput.
N2
Molekul
Nitrogen
di atmosfer
erupsi
vulkanik
pelapukan
batuan
fiksi biologik
molekul nitrogen
fiksasi
elektronik
dan
fotokimia
satwa dalam rantai
pakan perumputan
cadangan senyawa-senyawa
nitrogen antara lain:
sedimen, tanah, dan batuan sedimen
bangkai dan limbah
nitrifikasi
oksida-oksida
nitrogen
NO1 NO2
denitrifikasi
nitrat
NO3
nitrat
NO2
amoniak
NH3-
amino
nitrogen
R=NH2
denitrifikasi
Gambar 10.9 Daur nitrogen
(Sumber: Dasar-Dasar Ekologi, 2003)
Daur ulang nitrogen terjadi melalui proses deaminisasi, yaitu rantai
makan detritur oleh nitrosoman menjadi senyawa amino (NH2) dan
membebaskan amonia (NH3) yang oleh bakteri nitrosomonas dioksidasi
menjadi nitrit, kemudian oleh bakteri nitrobaktum diubah menjadi nitrit
yang dibutuhkan dan tersedia bagi tanaman.
Proses terbentuknya nitrat disebut dengan nitrifikasi, kemudian
nitrat memasuki rantai makanan. Ketika tumbuhan sudah mulai
membusuk, nitrat kembali dibebaskan. Proses ini disebut denitrifikasi.
3 ) Daur Belerang
Fase atmosfer daur ini kurang terkenal karena fase sedimennya
lebih dominan. Akan tetapi, seiring dengan adanya peningkatan peristiwa
belerang di udara, fase atmosfer mulai mengemuka. Belerang diserap
oleh tumbuhan sebagai SO4= yang diikat dalam asam amino dan protein.
Seperti pada daur nitrogen dan daur lainnya, belerang mengikuti rantai
makanan secara umum dengan limbah berupa feses. Penyimpangan
terjadi hanya karena adanya kebakaran hutan yang menyebabkan
oksidasi menjadi dioksida.
220
Biologi X
Oksidasi
Fotokimia
SO3
Pemanfaatan Langsung
SO2 Atmosfer
Kebakaran
Hutan &
Padang
Rumput
Satwa dalam Rantai
Pakan Perumputan
SO1
Autotrop
Bangkai & Limbah
Sulfat
Inorganik
SO4
Reduksi Jadi
H4S Bakteri
Oksidasi
Sulfat
S
Oksidasi
Spontan
di Atmosfer
Suthydryl
Sulfur
R-SH
Oksidasi
Erupsi
Vulkanik
H4S
Elemen
Sulfur
S
Pelapukan
Batuan
Cadangan Sulfur atau
Senyawa Sulfur dalam Sedimen
BBM, Tanah,dan Batuan Sedimen
Pembakaran
BBM yang
Mengandung
Belerang
Gambar 10.10 Daur belerang
(Sumber: Dasar-Dasar Ekologi, 2003)
Pada lingkungan aerobik dan anaerobik sedimen atau dasar laut,
peranan bakteri menjadi sangat besar untuk tersedianya belerang bagi
makhluk hidup lain. Secara garis besar, fase sedimen dan fase atmosfer
pada daur belerang peranannya sama penting karena mengikuti rantai
makanan makhluk hidup.
Peningkatan fase atmosfer pada daur ini terjadi karena adanya
pelepasan belerang organik dan hidrogen sulfida akibat kebakaran hutan,
pembakaran batu bara, dan BBM yang menyebabkan terbentuknya SO2
yang bereaksi menjadi SO3 dengan air, kemudian menjadi asam sulfit.
Pada saat turun hujan, terjadilah hujan asam yang kurang menguntungkan
bagi manusia.
4 ) Daur Fosfor
Kebakaran Hutan & Padang Rumput
Satwa dalam Rantai
Pakan Perumputan
Autotrop
Bangkai & Limbah
Rantai Pakan Detritus
Fosfat
Inorganik
PO4
Dibebaskan ke
Tanah & Air
Pelapukan
Cadangan Fosfat dalam Sedimen,
Tanah, dan Batuan Sedimen
Batuan Beku
Gambar 10.11 Daur fosfor
(Sumber: Dasar-Dasar Ekologi, 2003)
Ekosistem
221
Di alam, fosfor dapat dijumpai sebagai PO4=, HPO4=, atau H2PO4
berbentuk ion fosfat anorganik, larutan fosfat organik, fosfat partikulat,
atau fosfat mineral dalam batuan atau sedimen. Sumber fosfat utama
adalah batuan kristal yang lapuk atau hanyut karena erosi. Fosfat
tersedia di alam sebagai ion fosfat dan masuk ke dalam tanaman melalui
perakaran ke jaringan hidup. Selanjutnya, mengikuti rantai makanan.
Fosfat dapat lepas ke atmosfer melalui peristiwa kebakaran hutan.
Pada daur detritus, molekul yang lebih besar berisi fosfat dipisahkan
menjadi ion fosfat anorganik yang diendapkan sebagai butir sedimen
ekosistem perairan. Daur fosfor sangat sederhana. Daur ini bersifat fase
sedimen yang lambat dan ditambah dengan tidak dapat larutnya fosfor
dalam air sehingga sering kali terjadi kekurangan fosfor bagi pertumbuhan tanaman.
5 ) Daur Hidrologik
Air sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup meskipun air tidak
melewati reaksi kimia menjadi senyawa organik maupun anorganik. Air
masuk dalam daur ini secara utuh. Di dalam jaringan hidup, air relatif
tidak terikat sebagai senyawa kimia meskipun hampir 3/4 jaringan hidup
mengandung air. Di dalam jaringan, air mempunyai banyak fungsi, antara
lain, sebagai medium hara tanaman yang menjadi pengantar ke tanaman
autotropik, sebagai cairan dari molekul organik, menjadi regulator panas
tubuh, menjadi medium sedimen, sumber utama nutrisi di muka bumi,
dan sangat penting bagi ekosistem akuatik.
Daur hidrologi didukung oleh energi matahari dan gaya tarik bumi.
Jika terdapat cukup butir-butir hujan, uap air itu segera turun kembali
sebagai hujan karena cukup berat untuk ditarik oleh gaya tarik bumi.
Penyebaran air di muka bumi tidak merata, paling besar diserap oleh
bebatuan dan tidak ikut dalam sirkulasi. Sebagian besar dari sisa yang
diikat batuan tersimpan di lautan, sebagian kecil berbentuk gunung es
di kutub bumi dan sisanya lagi berupa air segar dalam bentuk uap air
atmosfer, air bumi, air tanah, atau air permukaan di daratan. Daur air
ini dapat dilihat pada Gambar 10.12.
Gambar 10.12 Daur Air (Sumber: Dasar-Dasar Ekologi, 2003)
222
Biologi X
Kegiatan 10.3
Membuat Model Siklus Air Sederhana
Tujuan:
Membentuk model siklus air.
Alat
1)
2)
3)
4)
5)
6)
dan Bahan:
plastik bening,
karet atau tali rafia,
mangkuk besar,
mangkuk kecil,
air, dan
pemberat.
Cara Kerja:
1) Isilah mangkuk besar dengan air kira-kira 1/3 bagian dan letakkan
mangkuk kecil di tengah-tengah mangkuk besar.
2) Tutuplah mangkuk besar dengan plastik transparan dan ikatlah
penutup plastik tersebut dengan kuat.
3) Letakkan pemberat di atas plastik penutup tepat di bagian tengahtengah.
4) Letakkan alat tersebut di bawah terik matahari, selama 2 jam.
5) Amatilah apa yang terjadi, apakah terdapat tetes-tetes air di dalam
mangkuk kecil.
Pertanyaan:
1.
Mengapa di dalam mangkuk kecil terdapat air?
2.
Jika di alam, siklus air terjadi diawali dari proses transpirasi dan
evaporasi. Jelaskan secara singkat siklus air di alam!
3.
Jika terjadi pencemaran air, misalnya, adanya tumpahan minyak di
laut, bagaimanakah proses siklus air?
3. Bentuk Interaksi Makhluk Hidup
Ada berbagai macam bentuk interaksi antarmakhluk hidup, ada
yang saling menguntungkan, ada yang salah satu diuntungkan, dan ada
pula yang merugikan. Macam-macam bentuk interaksi makhluk hidup
itu adalah simbiosis, netralisme, antibiosis, predatorisme, dan kompetitif.
a.
Simbiosis
Simbiosis adalah hidup bersama antara dua makhluk hidup yang
berbeda jenis. Simbiosis dapat dibagi menjadi tiga, yaitu simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
Gambar 10.13 Bunga dan lebah
yang saling bersimbiosis
mutualisme
(Sumber: www.andrologi.org.tr)
1 ) Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama antara dua makhluk
hidup yang keduanya saling diuntungkan, misalnya, simbiosis antara
bunga dan lebah, jamur dan ganggang, burung jalak dan badak, serta
kacang tanah dan bakteri Rhizobium.
a) Lebah dengan bunga
Lebah mendapatkan madu sebagai makanannya, sedangkan bunga
terbantu penyerbukannya oleh lebah. Pada saat mengisap madu, benang
sari akan terbawa oleh lebah sehingga pada saat lebah mengisap madu
Ekosistem
223
bunga lain, benang sari yang menempel tadi akan menempel di kepala
putik bunga lain sehingga terjadilah penyerbukan.
b) Jamur dan ganggang
Ganggang memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis sehingga
menghasilkan energi atau makanan yang dibutuhkan oleh jamur. Pada
proses fotosintesis diperlukan air dari dalam tanah. Untuk memperolehnya, dibantu oleh jamur yang memiliki rizoid (bukan akar sejati). Tanpa
air, tidak akan terjadi fotosintesis dan tanpa klorofil juga tidak akan
terjadi fotosintesis. Dapat dikatakan bahwa antara jamur dan ganggang
saling diuntungkan.
c) Badak dan burung jalak
Burung jalak akan memakan kutu-kutu yang terdapat pada kulit
badak sehingga badak terhindar dari rasa gatal yang disebabkan oleh
kutu tersebut, sedangkan burung jalak juga diuntungkan karena dapat
memperoleh makanan dengan memakan kutu tersebut.
d) Kacang tanah dan bakteri Rhizobium
Kacang tanah dan bakteri saling diuntungkan. Bakteri Rhizobium
dapat mengikat nitrogen dari udara yang kemudian dimanfaatkan oleh
tanaman kacang tanah, sedangkan bakteri terlindungi dan mendapatkan
air dan nutrisi dari bintil-bintil akar kacang tanah.
2 ) Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hidup bersama antara dua makhluk
hidup berbeda jenis, tetapi satu makhluk hidup diuntungkan (parasit)
dan satu makhluk hidup dirugikan (inang). Misalnya, simbiosis antara
cacing pita dengan tubuh manusia, jamur dengan tubuh manusia, kutu
kepala dengan tubuh manusia, dan benalu dengan tubuh manusia.
Makhluk hidup yang diuntungkan biasa disebut parasit dan makhluk
hidup yang dirugikan disebut inang. Parasit yang hidup di luar tubuh
inang disebut dengan ektoparasit, sedangkan parasit yang tumbuh di
dalam tubuh inang disebut endoparasit. Contoh lain simbiosis parasitisne
adalah sebagai berikut.
a) Cacing pita dan tubuh manusia
Cacing pita hidup secara endoparasit di dalam usus manusia.
Manusia dirugikan karena cacing pita mengisap darah dan sari makanan
yang dibutuhkan manusia sehingga manusia menjadi kurus dan pucat
karena kekurangan darah dan sari makanan. Cacing pita menjadi
diuntungkan karena mendapat makanan untuk kelangsungan hidupnya.
b) Jamur dan tubuh manusia
Jamur seperti jamur panu hidupnya menempel pada kulit manusia.
Jamur diuntungkan karena mendapat makanan dari tubuh manusia.
Manusia dirugikan karena selain merasakan gatal, manusia juga kehilangan
zat makanan yang diambil oleh jamur.
c) Kutu kepala dan tubuh manusia
Kutu kepala hidup secara ektoparasit di kepala manusia. Kutu
diuntungkan karena mendapat makanan atau mengisap darah manusia.
Manusia dirugikan karena kehilangan darah dan rasa gatal yang
ditimbulkan karena gigitan kutu tersebut.
d) Benalu dan pohon avokad
Benalu diuntungkan karena mendapat makanan dengan mengisap
sari makanan dari tubuh pohon avokad, sedangkan pohon avokad
dirugikan karena kehilangan sari makanan yang diambil oleh benalu.
224
Biologi X
Gambar 10.14 Simbiosis
komensalisme antara ikan hiu
dan ikan remora (Sumber: http://
www.kompas.com)
b.
3 ) Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hidup bersama antara dua makhluk
hidup berlainan jenis, salah satu makhluk hidup diuntungkan dan makhluk
hidup yang lain tidak dirugikan, misalnya, simbiosis antara anggrek dan
pohon mangga; antara ikan hiu dan ikan remora.
a) Anggrek dan pohon mangga
Anggrek dapat hidup dengan menempel pada batang pohon mangga
dan pohon mangga yang ditempelinya tidak dirugikan karena anggrek
dapat membuat makanan sendiri sehingga tidak mengisap makanan dari
pohon mangga yang ditumpanginya.
b) Ikan hiu dan ikan remora
Ikan remora yang selalu berdekatan dengan ikan hiu dapat
memperoleh makanan dari sisa-sisa makanan yang dimakan ikan hiu.
Selain itu, ikan remora mendapat tempat berlindung dari hewan-hewan
pemangsa. Ikan hiu tidak dirugikan karena keberadaan kawanan remora
kecil ini.
Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup, salah satu makhluk
hidupnya mengeluarkan zat antibiotik yang dapat membahayakan
makhluk hidup yang lain. Contohnya, interaksi antara jamur Penicillium
dengan mikroorganisme lainnya. Jamur ini mengeluarkan racun yang dapat
menghambat atau mematikan makhluk hidup yang lainnya. Antibiosis
pada tumbuhan disebut alelopati, contohnya, tumbuhan kamboja dan
gamal. Tumbuhan ini dapat mengeluarkan racun yang bisa membunuh
tumbuhan di sekitarnya sehingga tumbuhan ini dapat memenangkan
kompetisi dalam memperoleh makanan dan cahaya matahari.
c.
Predatorisme
Predatorisme adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu
dengan makhluk hidup yang lain. Makhluk hidup yang satu memangsa
makhluk hidup yang lain. Misalnya, kucing memangsa tikus, elang
memangsa ular, dan harimau memangsa zebra.
d.
Kompetisi
Kompetisi adalah hubungan antara makhluk hidup dalam satu
ekosistem di saat makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang
lain saling bersaing untuk mendapatkan makanannya. Persaingan ini
disebabkan makhluk hidup tersebut mempunyai kesamaan bahan
makanannya. Contohnya, domba, sapi, kuda, zebra, dan rusa yang hidup
di dalam ekosistem padang rumput saling bersaing untuk mendapatkan
rumput sebagai bahan makanannya.
Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah yang dimaksud dengan simbiosis mutualisme, simbiosis
parasitisme, dan simbiosis komensalisme?
Berikan contoh tiap-tiap simbiosis tersebut!
Sebutkan perbedaan antara simbiosis dan antibiosis!
Simbiosis apakah yang terjadi pada lumut kerak?
Jelaskan perbedaan antara predatorisme dan kompetisi!
Ekosistem
225
Tugas
1.
2.
3.
Datalah contoh lain dari simbiosis yang terjadi pada makhluk hidup!
Sajikan dalam bentuk tabel!
Jika dalam suatu kolam ikan yang tidak ada ikannya ditebarkan
benih ikan, apakah yang akan terjadi jika dalam kolam tersebut
hanya terdapat ganggang hijau dan pengurai saja. Apakah dalam
waktu yang lama populasi ikan akan terus meningkat dan kolam
akan dipenuhi ikan? Bagaimana menurut pendapatmu? Jelaskan
alasan-alasanmu dan diskusikan dengan teman-teman sekelasmu!
Rangkuman
1.
2.
3.
4.
5.
226
Biologi X
Interaksi atau hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi disebut dengan
ekosistem.
a. Ekosistem tersusun dari komponen biotik dan komponen abiotik.
b. Komponen biotik adalah bagian ekosistem yang terdiri atas
makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, ataupun makhluk
hidup pengurai. Komponen biotik dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai).
Produsen berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen
sebagai pemakan, dan dekomposer menjadi pengurainya.
d. Satuan makhluk hidup dalam satu ekosistem adalah individu,
pupulasi, komunitas, dan biosfer. Sinar matahari sangat berperan
terhadap kelangsungan hidup satuan-satuan ekosistem tersebut.
e. Berdasarkan sumber makanannya, makhluk hidup dari
komponen biotik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makhluk
hidup autotrof dan makhluk hidup heterotrof.
Keseimbangan ekosistem harus selalu dijaga agar setiap makhluk hidup
dapat melakukan aktivitas dengan baik.
Daur biogeokimia meliputi daur karbon, daur nitrogen, daur belerang,
daur fosfor, dan daur hidrologik.
a. Saling ketergantungan antara komponen penyusun ekosistem
tersebut terbagi menjadi saling ketergantungan antara komponen
biotik dan komponen abiotik serta saling ketergantungan
antarkomponen biotik. Saling ketergantungan antarkomponen
biotik terbagi lagi menjadi saling ketergantungan antara makhluk
hidup sejenis (interspesies) dan saling ketergantungan antara
makhluk hidup yang berbeda jenis (antarspesies).
b. Saling ketegantungan antara produsen, konsumen, dan
dekomposer terjadi dalam suatu ekosistem. Gejala ini terjadi pada
peristiwa makan dan dimakan. Dari peristiwa ini, akan terbentuk
rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
c. Dalam suatu ekosistem, fotosintesis oleh tumbuhan hijau dan
pernapasan oleh makhluk hidup berperan penting dalam
penyediaan makanan bagi makhluk hidup.
d. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan merupakan proses
pemindahan makanan dan energi ke dalam tubuh makhluk
hidup.
e. Bentuk interaksi antarmakhluk hidup berupa simbiosis, antibiosis,
predatorisme, dan kompetisi.
f. Bentuk interaksi simbiosis dibedakan menjadi simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
Istilah Penting
Abiotik
Biosfer
Dekomposer
Individu
Karnivor
Komunitas
Konsumen
Piramida makanan
Predatorisme
Rantai makanan
Antibiosis
Biotik
Herbivor
Jaring-jaring makanan
Kepadatan populasi
Kompetisi
Omnivor
Populasi
Produsen
Simbiosis
Refleksi Diri
1. Setelah mempelajari materi tentang ekosistem dan peran manusia
dalam ekosistem, apakah kalian tidak menguasai, sedikit menguasai,
menguasai, atau sangat menguasai untuk:
a. mendeskripsikan satuan ekosistem dan komponen ekosistem;
b. mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran
energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan ekosistem bagi
kehidupan;
c. mendeskripsikan bentuk-bentuk interaksi makhluk hidup?
2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang ekosistem, bagian mana
yang paling kalian sukai? Mengapa?
Kata Kunci
ekosistem
komponen ekosistem
keseimbangan ekosistem
interdependensi
biotik
astotik
rantai makanan
jaring-jaring makanan
piramida makanan
biogeokimia
Uji Kompetensi
I.
1.
2.
3.
Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar!
Energi utama dalam suatu ekosistem yang merupakan komponen
abiotik adalah ....
a. cahaya matahari
d. udara
b. tanah
e. suhu
c. air
Berat total populasi ditunjukkan oleh piramida ….
a. piramida energi
d. piramida biomassa
b. piramida normal
e. piramida terbalik
c. piramida jumlah individu
Puncak piramida makanan terdiri dari ....
a. produsen
d. konsumen primer
b. konsumen tersier
e. dekomposer
c. konsumen sekunder
Ekosistem
227
4. Berikut ini yang merupakan produsen adalah ....
a. tikus
d. elang
b. tanaman padi
e. belalang
c. ular
5. Dalam ekosistem air kolam, ganggang merupakan ....
a. konsumen II
d. dekomposer
b. konsumen I
e. konsumen III
c. produsen
6. Dalam rantai makanan yang terdiri atas tumbuhan-tikus-ularelang mati dimakan pengurai. Jumlah energi matahari terbesar berada
pada ....
a. pengurai
d. ular
b. tumbuhan
e. elang
c. tikus
7. Makhluk hidup yang memakan makhluk hidup lain disebut ....
a. parasit
d. predatorisme
b. epifit
e. herbivora
c. kompetisi
8. Kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya yang saling
berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik disebut ....
a. ekologi
d. ekosistem
b. habitat
e. biosfer
c. populasi
9. Contoh saling ketergantungan antara komponen biotik dan
komponen abiotik adalah ....
a. aktivitas cacing yang menyuburkan tanah
b. lebah yang mengisap madu bunga
c. kutu kepala pada manusia
d. cacing pita dan manusia
e. bunga anggrek dan inangnya
10. Peristiwa makan dan dimakan pada tingkatan tertentu disebut ....
a. rantai makanan
d. konsumen
b. piramida makanan
e. produsen
c. jaring makanan
11. Makhluk hidup yang menerima energi paling besar adalah ....
a. produsen
d. konsumen III
b. konsumen I
e. dekomposer
c. konsumen II
12. Hidup bersama antara dua makhluk hidup berlainan jenis yang salah
satu diuntungkan dan satunya dirugikan disebut simbiosis ....
a. mutualisme
d. antibiosis
b. parasitisme
e. predator
c. komensalisme
13. Fungsi daur biogeokimia adalah untuk ….
a. menjaga kestabilan iklim
b. menyuburkan air laut dalam
c. menjaga kelestarian ekosistem
d. menyediakan unsur-untur mineral bagi konsumen
e. melakukan metabolisme pada karnivor puncak
14. Terbentuknya rantai makanan disebabkan oleh adanya ….
a. karnivor puncak
d. proses makan dan dimakan
b. omnivor
e. predator
c. bahan makanan yang melimpah
228
Biologi X
Untuk menjawab soal nomor 15 – 18, perhatikan ilustrasi singkat
berikut.
Dalam suatu ekosistem sawah terdapat tanaman padi, belalang, ulat,
tikus, katak, burung, ular, elang, musang, jamur, bakteri, dan kelinci.
15. Berikut ini yang merupakan konsumen I adalah ....
a. padi
d. belalang, ulat, dan tikus
b. katak, burung, dan ular
e. musang
c. jamur dan bakteri
16. Berikut ini yang merupakan produsen adalah ....
a. belalang dan ulat
d. padi
b. katak, burung, dan ular
e. bakteri
c. jamur dan bakteri
17. Berikut ini yang mendapatkan aliran energi terkecil adalah ....
a. elang
d. padi
b. katak, burung, dan ular
e. musang dan kelinci
c. jamur dan bakteri
18. Di bawah ini yang termasuk dalam konsumen II adalah ....
a. katak, burung, dan ular
d. belalang dan ulat
b. kelinci dan tikus
e. padi
c. elang dan musang
19. Jamur dan bakteri termasuk dalam ...
a. produsen
d. konsumen IV
b. dekomposer
e. konsumen
c. konsumen III
20. Makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri karena
mengandung klorofil dan dapat melakukan fotosintesis disebut
makhluk hidup ....
a. heterotrof
d. uniseluler
b. autorof
e. saprofit
c. mikroskopis
II. Pasangkan pernyataan di bawah ini dengan kata-kata di
dalam kotak!
Mutualisme; Antibiosis; Biotik; Populasi; Rantai makanan;
Karnivor; Heterotrof; Biosfer; Komensalisme; Parasitisme;
Cahaya matahari.
1. Interaksi antara makhluk hidup yang salah satu makhluk hidupnya
mengeluarkan zat antibiotik yang dapat membahayakan makhluk
hidup yang lain.
2. Kumpulan seluruh ekosistem yang ada di permukaan bumi yang
saling berinteraksi satu dengan lainnya.
3. Komponen penyusun ekosistem yang berupa makhluk hidup.
4. Sekumpulan individu sejenis yang hidup dalam suatu habitat tertentu.
5. Simbiosis ganggang hijau dan jamur.
6. Simbiosis ikan hiu dan ikan remora.
7. Simbiosis cacing pita dan manusia.
8. Energi utama dalam suatu ekosistem.
9. Singa, harimau, kucing, dan anjing.
10. Padi dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan
ular, ular dimakan elang, dan bangkai elang dimakan jamur.
Ekosistem
229
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan
jelas!
1. Apa yang dimaksud dengan individu, populasi, dan komunitas?
2. Mengapa populasi dapat berubah?
3. Apakah yang disebut dengan jaring-jaring makanan?
4. Apa yang dimaksud dengan produsen, konsumen, dan dekomposer?
5. Apakah perbedaan antara simbiosis mutualisme dan simbiosis
parasitisme? Berikan contohnya!
I V . Jawablah pernyataan di bawah ini dengan jawaban setuju
(S) dan tidak setuju (TS), dan berikan alasan singkatmu!
No.
Pernyataan
Pernyataan
S
1.
2
3.
4.
5.
230
Biologi X
Menebang pohon untuk tanaman
produksi tidak akan merusak ekosistem.
Banjir semata-mata disebabkan
sungai tidak mampu menampung air
hujan bukan karena takdir Tuhan.
Penggunaan pupuk yang berlebihan
akan merusak ekosistem dan mengganggu kesehatan lingkungan.
Yang harus disalahkan jika terjadi
banjir bukan pemerintah, melainkan
manusia itu sendiri.
Seluruh warga masyarakat harus
saling bekerja sama untuk mereboisasi hutan.
TS
Alasan
Bab 11
Pengaruh Aktivitas Manusia
terhadap
Perubahan dan Pencemaran Lingkungan
Tujuan
Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah
perusakan atau pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan
Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah
Membuat produk daur ulang limbah
Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari
dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi
tentang pengaruh aktivitas manusia terhadap perubahan dan pencemaran
lingkungan. Dalam bab ini juga dibahas tentang pengolahan limbah.
Aktivitas Manusia
Dapat
menimbulkan
Perubahan Lingkungan
Dapat
berpengaruh
pada
Pencemaran Lingkungan
(Kerusakan Lingkungan)
Perbaikan ke Arah
Keseimbangan Lingkungan
Meliputi
Dapat diperbaiki dengan
1. Pencemaran Air
2. Pencemaran Udara
3. Pencemaran Tanah
Konservasi
231
Gambar 11.1 Peningkatan
kepadatan penduduk
berpengaruh terhadap
pergeseran fungsi lahan. Gambar
di atas menunjukkan pergeseran
fungsi hutan lindung menjadi
permukiman dan hutan produksi
yang rentan terhadap terjadinya
erosi.
(Sumber: Koleksi pribadi)
Pernahkah kalian melihat penebangan hutan? Apakah dampak yang
ditimbulkan dari penebangan hutan bagi ekosistem? Mengapa sampai
terjadi penebangan hutan? Apakah ada hubungannya dengan peningkatan kepadatan penduduk yang tidak seimbang dengan luas lahan?
Di dalam suatu ekosistem, manusia mampu dan berperan dalam
mengubah ekosistem tersebut. Dapat dikatakan bahwa manusialah yang
menjadi penentu dari keseimbangan suatu ekosistem. Untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan.
Untuk memenuhi kebutuhannya itu, manusia dapat mengubah ekosistem.
Sebagai contoh, tanah tandus oleh manusia dapat diubah menjadi tanah
yang subur dan siap ditanami. Demikian juga dengan hutan lindung yang
ditebangi dapat diubah menjadi lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk bercocok tanam. Usaha-usaha itu dilakukan manusia
untuk menyejahterakan hidupnya. Akan tetapi, kadang-kadang manusia
lupa bahwa usaha-usaha tersebut dapat merugikan manusia sendiri
karena mereka tidak mengetahui bahwa tindakan tersebut dapat merusak
keseimbangan ekosistem.
Ekosistem dan lingkungan sangat erat hubungannya karena
ekosistem adalah bagian dari lingkungan. Dapat dikatakan bahwa ruang
lingkup lingkungan lebih luas daripada ruang lingkup ekosistem. Ruang
lingkup lingkungan tidak hanya membahas hubungan antara komponen
biotik dan abiotik, tetapi juga mencakup interaksi antara manusia dan
lingkungannya. Interaksi manusia dan lingkungannya ini dapat berupa
interaksi sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Bab ini membahas hubungan antara faktor biotik dan abiotik serta
hubungannya dengan perubahan dan pencemaran lingkungan serta usahausaha pendaurulangan limbah sebagai hasil dari pencemaran lingkungan.
Seperti telah dicontohkan di atas bahwa berbagai usaha manusia
untuk menyejahterakan kehidupannya, tanpa disadari, sering kali dapat
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Dampak negatif dari
kegiatan manusia ini dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Selain
dari faktor manusia itu sendiri, sumber pencemaran lingkungan juga dapat
disebabkan oleh faktor alami, seperti bencana alam banjir, gunung
meletus, dan tanah longsor. Pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh faktor manusia dapat dikurangi dan dikendalikan, sedangkan
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh alam tidak dapat dicegah.
Manusia sangat berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan. Dengan berbagai upaya, mereka dapat mengurangi dan
mengendalikan terjadinya pencemaran, baik itu pencemaran udara, air,
maupun tanah. Jika tidak dikendalikan, pencemaran lingkungan dapat
mengakibatkan berbagai macam masalah, seperti kerusakan lingkungan,
punahnya berbagai makhluk hidup, dan kesehatan manusia. Daur ulang
adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh manusia dalam
memanfaatkan limbah.
A. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan lingkungan merupakan keadaan ketika terjadi
keseimbangan antara jumlah energi yang masuk dan keluar, bahan
makanan yang terbentuk dan yang digunakan, serta keseimbangan
antara komponen abiotik dan biotiknya. Keseimbangan lingkungan akan
terganggu jika terjadi gangguan pada salah satu komponennya.
Dalam suatu sistem lingkungan, terdapat dua daya, yaitu daya
lenting dan daya dukung. Daya lenting adalah kemampuan lingkungan
232
Biologi X
untuk kembali pada keseimbangan lingkungan, sedangkan daya dukung
lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam memberikan sumber
daya alam kepada makhluk hidup yang hidup di dalamnya secara normal.
Lingkungan memiliki kemampuan yang terbatas. Pada titik tertentu akan
mencapai puncak dan terjadilah yang namanya keseimbangan lingkungan.
Bertambahnya populasi manusia dapat memengaruhi daya dukung
lingkungannya. Untuk meningkatkan kesejahteraanya, manusia selalu
berusaha meningkatkan daya dukung lingkungannya. Peningkatan
kepadatan populasi manusia berakibat pula pada peningkatan kebutuhan
hidupnya (sandang, papan, dan perumahan) yang mau tidak mau akan
terjadi eksploitasi pada sumber daya alam. Jika keadaan ini dilakukan
secara terus-menerus, suatu saat akan melewati batas daya dukung
lingkungannya. Sumber daya alam ini jumlahnya terbatas. Jika digunakan
secara terus-menerus tanpa ada usaha-usaha pemulihan, sumber daya
alam akan segera habis.
Kepadatan penduduk yang terus mengalami peningkatan dapat
menimbulkan permasalahan yang serius. Keadaan ini dapat menyebabkan
permasalahan dan kerugian pada manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Permasalahan yang timbul akibat terjadinya kepadatan penduduk,
antara lain, berkurangnya ketersediaan bahan pangan, ketersediaan lahan
sebagai tempat tinggal dan bercocok tanam, ketersediaan air dan udara
yang bersih, serta terjadinya peningkatan penyakit menular dan kronis.
Pertumbuhan penduduk yang cepat ini harus dikendalikan sehingga
tidak merugikan manusia itu sendiri. Jika terjadi pertumbuhan penduduk
yang sangat cepat dan lahan pertanian atau ruangan tidak berubah,
apakah yang akan terjadi? Permasalahan apa yang akan timbul?
Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,
terjadi pula kemajuan di bidang ilmu pengetahuan. Kemajuan ini memicu
manusia untuk membuat suatu industri yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan yang semakin meningkat. Dengan industri ini, dapat diproduksi
bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar. Akan tetapi,
industrialisasi ini akan menimbulkan permasalahan baru, seperti makin
banyaknya sumber alam yang dieksploitasi, timbulnya limbah industri
yang dapat mencemari lingkungan, peningkatan limbah rumah tangga,
dan bertambahnya bahan-bahan yang tidak alami yang dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan, seperti pestisida dan insektisida.
Latihan
1.
2.
3.
4.
Apakah yang akan terjadi jika daya dukung lingkungan diambil
secara terus-menerus? Jelaskan!
Apa usaha manusia agar lingkungan di sekitarnya tidak rusak?
Apa saranmu kepada pemerintah untuk mengatasi masalah
lingkungan? Jelaskan!
Apakah masalah lingkungan hanya menjadi tugas pemerintah?
Jelaskan!
Tugas
Dapatkah kalian menceritakan tentang kerusakan lingkungan yang
terjadi di daerah kalian? Apakah penyebabnya? Apakah kerusakan
lingkungan tersebut berpengaruh terhadap kehidupan manusia? Buatlah
suatu karangan yang berisi tentang kerusakan lingkungan di daerahmu!
Ekosistem
233
Kerusakan lingkungan yang serius menjadikan semakin kecilnya
kemampuan lingkungan untuk pulih pada keseimbangan lingkungan. Oleh
karena itu, dibutuhkan waktu yang lama untuk kembali pada keadaan
lingkungan yang seimbang, bahkan jika kerusakan lingkungan sudah
sangat jauh, alam atau lingkungan menjadi tidak mampu lagi berproduksi.
Dengan kata lain, kerusakan lingkungan yang sangat cepat menyebabkan
rendahnya daya dukung lingkungan, kecil atau hilangnya daya lenting
lingkungan, jauhnya tercapai keseimbangan lingkungan, dan perubahan
lingkungan. Mengapa terjadi perubahan lingkungan?
Perubahan lingkungan terjadi karena adanya kepadatan penduduk
yang tinggi, kemajuan teknologi, dan industrialisasi. Ketiga hal tersebut
menyebabkan banyak sekali permasalahan. Salah satunya adalah
kerusakan lingkungan yang menimbulkan berbagai pencemaran, seperti
pencemaran air, udara, dan tanah. Untuk mengurangi terjadinya
kerusakan lingkungan tersebut, perlu adanya pengelolaan lingkungan yang
baik.
Kegiatan 11.1
Kepadatan Polulasi
Tujuan:
Meneliti pengaruh kepadatan populasi terhadap pertumbuhan penduduk.
Alat dan Bahan:
1. pot bunga atau bak plastik persegi empat dengan ukuran 15 × 15 cm
sebanyak 6 buah,
2. tanah gembur,
3. NPK,
4. biji kacang tanah lebih kurang berjumlah 150 buah,
5. air,
6. penggaris,
7. timbangan,
8. cetok atau pengaduk tanah, dan
9. label atau cat.
Cara Kerja:
1. Campurlah tanah dan pupuk NPK dengan merata, lalu isilah keenam
pot bunga dengan tanah yang jumlahnya sama untuk tiap-tiap pot.
2. Berilah label pada tiap-tiap pot dengan tanda 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
3. Dalam pot 1 tanamlah 2 biji kacang tanah, pot 2 dengan 5 biji kacang
tanah, pot 3 dengan 15 biji kacang tanah, pot 4 dengan 20 biji kacang
tanah, pot 5 dengan 30 biji, dan pot 6 dengan 45 biji kacang tanah.
4. Setiap hari siramlah tiap-tiap pot dengan jumlah air yang sama ± 250
ml.
5. Letakkan pot pada tempat yang terkena cahaya matahari.
6. Amatilah setiap hari selama satu minggu. Setelah satu minggu, cabutlah
tanaman-tanaman tersebut secara utuh termasuk akarnya.
7. Pisahkan tanaman tersebut sesuai dengan tempat atau potnya,
kemudian bersihkan dari tanah yang menempel pada akarnya.
8. Timbanglah seluruh tanaman yang ada pada tiap-tiap pot.
9. Lalu hitunglah berat rata-rata tanaman dengan cara membagi seluruh
berat tanaman dengan jumlah tanaman pada tiap-tiap pot.
10. Masukkan hasilnya ke dalam tabel berikut ini!
234
Biologi X
Tabel Pengamatan Hasil
P o t Jumlah Tanaman
Berat Seluruh
Berat Rata-rata Setiap
Tanaman (gram)
Tanaman (gram)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertanyaan:
1. Adakah biji yang tidak tumbuh?
2. Zat apakah yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman?
3. Dari keenam pot tersebut, dari pot yang ke berapakah tanaman yang
memiliki berat rata-rata paling tinggi? Apa sebabnya?
4. Dari pot ke berapakah tanaman yang memiliki berat rata-rata paling
rendah? Apa sebabnya?
5. Buatlah grafik dari hasil pengamatanmu dengan menghubungkan
jumlah populasi dalam pot (Y) dengan berat rata-rata tanamannya (X)!
6. Tariklah suatu kesimpulan. Apakah keadaan ini juga berlaku pada
manusia?
B. Perubahan Lingkungan dan Faktor-Faktor Penyebabnya
Perubahan lingkungan dapat mengarah kepada perbaikan lingkungan
atau kerusakan lingkungan. Perbaikan lingkungan mengarah pada
keseimbangan lingkungan. Sekarang ini menjadi hal yang sangat sulit
untuk mengembalikan lingkungan kepada keseimbangan lingkungan.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kerusakan lingkungan dapat
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Faktor alam tidak dapat dicegah terjadinya, sedangkan faktor manusia
dapat dikurangi dan dikendalikan.
Beberapa faktor alam yang dapat merusak lingkungan adalah
bencana alam, seperti banjir bandang, gunung meletus, tanah longsor,
gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan, angin puting beliung,
dan perubahan musim. Meskipun tidak dapat dipungkiri, sering kali
bencana seperi banjir dan tanah longsor juga disebabkan oleh
kecerobohan manusia.
Kegiatan manusia meliputi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang semakin meningkat, misalnya, kebutuhan pangan, sandang,
papan, lahan, dan sarana transportasi. Peningkatan jumlah penduduk
yang diikuti dengan kemajuan iptek berakibat pada semakin banyaknya
sumber daya alam yang tereksploitasi. Jika tidak dikendalikan, dapat
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Latihan
1.
2.
3.
Bagaimana cara kita untuk menjaga keseimbangan alam? Jelaskan!
Mengapa kemajuan iptek berpengaruh pada perubahan lingkungan?
Jelaskan!
Setujukah kamu dengan pernyataan bahwa bencana alam terjadi
karena kurangnya rasa syukur kepada Tuhan yang menciptakan
alam? Jelaskan!
Ekosistem
235
C. Pencemaran Lingkungan
Keinginan manusia yang selalu ingin meningkatkan kesejahteraannya
memaksa manusia untuk mendirikan pabrik-pabrik yang dapat mengolah
hasil alam menjadi bahan pangan dan sandang. Pesatnya kemajuan
teknologi dan industrialisasi berpengaruh terhadap kualitas lingkungan.
Munculnya pabrik-pabrik yang menghasilkan asap dan limbah buangan
dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan merupakan satu dari beberapa faktor yang
dapat memengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan
(environmental pollution) adalah masuknya bahan-bahan ke dalam
lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup di
dalamnya. Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu
kelangsungan hidup makhluk hidup disebut dengan polutan. Polutan ini
dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas yang masuk
ke dalam lingkungan.
Menurut UU RI No.23 tahun 1997, pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Zat, energi, dan makhluk hidup yang dimasukkan ke dalam
lingkungan hidup biasanya berupa sisa usaha atau kegiatan manusia yang
disebut dengan limbah. Sebagian besar pencemaran lingkungan
disebabkan oleh adanya limbah yang dibuang ke lingkungan hingga daya
dukungnya terlampaui.
Indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah sudah terjadi
kerusakan atau pencemaran lingkungan adalah baku mutu lingkungan
hidup atau ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai
sumber lingkungan hidup (UU RI No. 23 Tahun 1997). Baku mutu yang
dikenal di Indonesia adalah baku mutu air, baku mutu air limbah, baku
mutu udara ambien, baku mutu udara emisi, dan baku mutu air laut.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran, komponen-komponen
limbah yang dibuang ke lingkungan tidak diizinkan melebihi ketentuan
dalam baku mutu lingkungan hidup.
Banyak aspek kesehatan manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan
dan banyak pula penyakit yang dimulai dan dirangsang oleh faktorfaktor lingkungan. Contoh yang paling jelas adalah terjadinya keracunan
Methyl mercury yang terjadi pada penduduk di sekitar Teluk Minamata
(Jepang) akibat mengonsumsi ikan yang berasal dari pantai Minamata
yang tercemar merkuri (air raksa). Akibatnya, 41 orang meninggal dan
cacat tubuh pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang
mengonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa ada interaksi yang sangat kuat antara manusia dan
lingkungannya. Beberapa gangguan kesehatan, seperti kerusakan organ
tubuh, kerusakan tulang, kelumpuhan, bahkan kematian dapat disebabkan oleh pencemaran lingkungan.
Secara nyata terlihat bahwa pemenuhan kebutuhan manusia telah
menimbulkan pencemaran dan merugikan manusia itu sendiri. Meskipun
dengan kemajuan teknologi ini kebutuhan manusia telah tercukupi,
236
Biologi X
mereka selalu mengesampingkan akibat yang merugikan manusia itu
sendiri.
1. Sumber dan Penyebaran Bahan Pencemaran
Gambar 11.2 Asap mobil
sebagai sumber pencemaran
(Sumber: Majalah Tempo,
12 Desember 2004)
Pupuk Kimia (DDT)
Fitoplanton
Zooplankton pemakan
fitoplankton
Ikan kecil pemakan zooplankton
Ikan besar pemakan ikan kecil
Burung pemakan ikan besar
Sumber pencemaran berasal dari alam dan lingkungan. Pencemaran
yang berasal dari alam, antara lain, larva gunung berapi, asap karena
kebakaran hutan, bunyi petir, dan rusaknya lingkungan karena bencana
banjir. Sementara itu, sumber polutan yang berasal dari lingkungan
sendiri adalah aktivitas manusia yang menghasilkan limbah yang dibuang
ke alam, misalnya, asap kendaraan bermotor, asap pabrik, sisa-sisa oli,
zat kimia yang dibuang ke sungai, serta suara bising pesawat dan
kendaraan bermotor. Selain itu, sisa-sisa kotoran tubuh makhluk hidup
yang dibuang (limbah) tidak pada tempatnya akan menimbulkan bau
dan penyakit, misalnya, kotoran kuda, sapi, kambing, ayam, dan manusia
itu sendiri.
Masuknya bahan-bahan ke dalam lingkungan dapat mengganggu
kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Zat yang dapat mencemari
lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup
disebut dengan polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara,
radiasi, atau panas yang masuk ke dalam lingkungan. Polutan dapat
berupa racun, kuman penyakit, radioaktif, dan bersifat mudah larut.
Berdasarkan sifat zat pencemarnya, sumber pencemaran lingkungan
dapat dibedakan menjadi:
a. zat cair, padat, dan gas, contohnya limbah industri rumah tangga,
pertanian, pertambangan (cair); sampah (padat); asap kendaraan
bermotor atau pabrik (gas). Pencemaran yang disebabkan oleh
zat cair, padat, dan gas ini biasa disebut pencemaran fisik;
b. zat kimia, beberapa di antaranya dapat menimbulkan gangguan
organ tubuh dan kanker, contohnya bahan kimia dari logan, seperti
arsenat, kadmium, krom, dan benzena. Pencemaran yang
ditimbulkan oleh zat kimia disebut pencemaran kimiawi;
c. mikroorganisme penyebab penyakit, contohnya, bakteri E. coli
sebagai penyebab penyakit perut, Listeria , dan Salmonella .
Pencemaran yang ditimbulkan oleh mikroorganisme disebut
pencemaran biologis.
Bahan pencemar atau polutan dapat menyebar ke segala tempat,
mengikuti jaring-jaring makanan dan daur biogeokimia. Akibat yang
ditimbulkan oleh pencemaran ini dapat muncul setelah waktu yang lama.
Contohnya adalah penggunaan pupuk kimia (DDT) dalam pertanian.
Pemupukan yang berlebihan dan terbawa aliran air ke sungai akan
menyebar ke berbagai tempat menuju danau, waduk, atau laut.
Tumbuhan air yang hidup di tempat itu akan terkontaminasi pupuk kimia.
Zooplankton dan ikan kecil pun akan terkontiminasi karena telah
memakan tumbuhan tersebut. Demikian juga dengan ikan besar dan
hewan pemakan ikan besar.
Polutan gas dapat terbawa oleh embusan angin mengikuti arah
angin, sedangkan bahan pencemar yang dibuang ke tanah, seperti
baterai, tidak dapat diurai oleh tanah. Zat kimia yang terkandung di
dalamnya akan meresap ke tanah, kemudian diserap oleh tanaman.
Tanaman dimakan oleh hewan atau manusia. Kemudian, hewan atau
manusia mengeluarkannya dalam bentuk feses. Feses diurai oleh pengurai,
diserap lagi oleh tanaman, dan begitu seterusnya mengikuti daur
biogeokimia.
Ekosistem
237
Contoh lain, pencemaran air oleh zat kimia dapat menyebabkan
matinya makhluk hidup yang hidup di dalam air. Lebih berbahaya lagi
jika ikan dan tumbuhan air yang tercemar tadi termakan oleh manusia
karena dapat menyebabkan keracunan, bahkan kematian. Penelitian
membuktikan bahwa tumbuhan yang tercemar DDT jika dimakan oleh
ikan, ikan tersebut akan mengandung DDT yang lebih tinggi
konsentrasinya daripada yang terkandung dalam tumbuhan tersebut.
Demikian juga jika ikan tersebut dimakan oleh elang, dalam tubuh elang
tersebut mengandung DDT yang konsentrasinya lebih tinggi daripada
DDT yang terkandung dalam tubuh ikan. Demikian seterusnya,
kandungan DDT akan berjalan mengikuti rantai makanan. Semakin tinggi
tingkat konsumen, akan semakin tinggi konsentrasinya. Proses ini disebut
dengan pemekatan hayati. Jadi, jangan heran jika tiba-tiba elang atau
manusia tiba-tiba mati karena di dalam tubuhnya terkandung DDT,
padahal mereka tidak meminum DDT.
2. Jenis Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang tercemar, pencemaran lingkungan
dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu pencemaran air, tanah,
udara, dan suara.
a.
Pencemaran Air
Air selalu diperlukan oleh setiap makhluk hidup, apalagi manusia.
Air dimanfaatkan oleh manusia untuk minum, memasak, mandi, mencuci,
dan lain-lain. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk memperoleh
air yang sehat dan aman dikonsumsi. Coba bayangkan bagaimana jika
air yang kalian gunakan untuk minum dan memasak tercemar limbah?
Seiring dengan perkembangan iptek, terjadi pula peningkatan
terhadap aktivitas manusia. Namun, sering kali aktivitas manusia tersebut
juga menyebabkan penurunan terhadap kualitas air. Jika penurunan ini
tidak dikendalikan, akan terjadi pencemaran air.
Pencemaran air adalah masuknya polutan ke dalam air atau
berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun
sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat
berfungsi lagi sesuai peruntukannya (PP RI No. 82 tahun 2001). Polutan
dapat berupa zat cair atau padat yang berasal dari limbah rumah tangga,
industri, pertanian, dan sebagainya.
Jika kalian lihat di daerah-daerah perkotaan, parit dan sungaisungainya sudah tidak berwarna jernih lagi, tetapi telah berubah menjadi
cokelat, hitam, dan sangat bau. Bagaimana mungkin ada hewan dan
tumbuhan yang dapat hidup di dalamnya?
Limbah deterjen dan penggunaan pupuk buatan yang berlebihan
juga dapat mengganggu ekosistem air. Sisa pupuk buatan yang terbawa
oleh air akan menyuburkan tumbuhan yang hidup di air sehingga tumbuhan tersebut dapat menutupi permukaan air. Keadaan ini akan
mengganggu kehidupan makhluk hidup di dalam air. Mengapa? Karena
tertutupnya permukaan air oleh tumbuhan air akan menghalangi masuknya
cahaya matahari ke dalam air. Hal ini berpengaruh pada kegiatan
fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton yang semakin berkurang.
Secara tidak langsung juga terjadi pengurangan ketersediaan oksigen di
dalam air. Kalian tahu bahwa oksigen sangat diperlukan dalam respirasi
makhluk hidup. Dapat kalian bayangkan bagaimana jika di dalam air itu
tidak terdapat oksigen? Selain itu, adanya populasi tumbuhan air yang
238
Biologi X
sangat cepat juga memicu terjadinya pendangkalan sungai. Akibat
selanjutnya adalah cepat rusaknya bendungan dan mudahnya terjadi
banjir.
1)
Sumber Utama Pencemaran Air
Secara umum, pencemaran air dapat dikategorikan sebagai berikut.
Infection Agent
Infection agent merupakan bahan pencemar yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan manusia (penyakit). Bahan pencemar
ini berupa mikroorganisme patogen yang berasal dari excreta manusia
dan hewan yang tidak dikelola dengan baik. Untuk mendeteksi
keberadaan mikroorganisme patogen di dalam air, dapat digunakan
bakteri Coliform sebagai bakteri penunjuk (indicator organism). Jika
dalam sampel air itu ditemui indicator organism, air tersebut sudah
tercemar oleh tinja (mikroorganisme patogen). Akan tetapi, jika di dalam
air tidak ditemukan indicator organism, air tersebut tidak tercemar oleh
tinja (mikroorganisme patogen).
a)
b)
Zat-Zat Pengikat Oksigen
Dissolved Oxygen atau jumlah oksigen terlarut adalah indikator
yang baik untuk menentukan kualitas air. Kandungan oksigen dalam air
di atas 6 ppm dapat mendukung kehidupan tumbuhan, ikan, dan makhluk
hidup dalam air. Kandungan oksigen kurang dari 2 ppm hanya dapat
mendukung kehidupan cacing, bakteri, jamur, dan mikroorganisme
pengurai. Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari difusi oksigen
dan proses fotosintesis fitoplankton. Oksigen digunakan untuk proses
respirasi makhluk hidup air dan proses kimia dalam air.
Tahukah kalian tentang siklus oksigen (oxygen)? Jika dalam suatu
perairan banyak kemasukan sisa makanan, jumlah mikroorganisme dalam
perairan tersebut akan meningkat. Hal ini akan berakibat pada
peningkatan jumlah oksigen dalam air yang digunakan untuk pernapasan
mikroorganisme sehingga menurunkan jumlah oksigen terlarut. Jika bahan
organik telah habis, jumlah mikroorganisme akan berkurang pula
sehingga secara alamiah kandungan oksigen di dalam akan naik dan
kembali stabil. Bagaimana jika terjadi pembuangan sisa makanan ke
dalam perairan tersebut secara terus-menerus?
Zona
bersih
Zona
dekomposisi
Zona septik
Siklus
oksigen
Jumlah O2
terlarut
8 ppm
Oksigen untuk kimia
Gambar 11.3 Dampak zat pengikatan oksigen udara dalam air
(Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005)
c)
Sedimen
Sedimen terdiri atas tanah dan pasir yang masuk ke air dari erosi
atau banjir dan dapat menimbulkan pendangkalan aliran sungai. Selain
itu, sedimentasi dapat menimbulkan kekeruhan air yang menghalangi
Ekosistem
239
penetrasi cahaya matahari sehingga mengganggu proses fotosintesis
fitoplankton yang berarti pula berkurangnya pasokan oksigen dalam
air.
d) Nutrisi atau Unsur Hara (Nitrat dan Posfat)
Nutrisi atau unsur hara dapat mengakibatkan peningkatan
produktivitas primer yang ditimbulkan oleh adanya penyaringan air
dengan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan (Eutrofikasi).
Keadaan ini dapat meningkatkan populasi ganggang dan bakteri dalam
perairan tersebut. Akibatnya, air menjadi keruh dan bau. Selain itu, juga
menghambat proses masuknya oksigen ke perairan yang secara tidak
langsung dapat menurunkan kadar oksigen di dalam air.
e) Pencemar Anorganik
Bahan pencemar anorganik adalah logam, garam, asam, dan basa.
Merkuri, kadmium, timbel, dan nikel adalah logam dengan kadar yang
relatif kecil sudah dapat mengakibatkan pencemaran. Ingat kejadian di
teluk Minamata? Asam dapat masuk ke dalam air dari produk samping
proses industri dan pelapisan logam. Asam dan basa ini dapat
menyebabkan perubahan pH air yang dapat mengganggu kehidupan di
dalam air. Contoh lain, kasus keracunan kobalt yang terjadi di Nebraska
merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh kontaminasi
kobalt di dalam air. Akibat keracunan ini timbul penyakit jantung,
kerusakan kelenjar gondok, darah tinggi, dan kaki bengkak.
f) Zat Kimia Organik
Banyak zat kimia organik yang mempunyai toksisitas yang tinggi.
Kontaminasi antara zat kimia organik dengan air dapat mengancam
kesehatan. Zat kimia organik digunakan dalam industri kimia, misalnya,
untuk pembuatan pestisida, plastik, produk farmasi, pigmen, dan produk
lainnya.
g) Energi Panas
Kualitas air akan turun jika terjadi perubahan temperatur.
Pembuangan air limbah yang mengandung panas mengakibatkan
kenaikan temperatur yang menyebabkan turunnya kadar oksigen dalam
air. Air yang panas pada permukaan air dapat menghambat masuknya
oksigen ke dalam air di level bawah.
h) Zat Radioaktif
Zat radioaktif yang teraplikasi dalam teknologi nuklir yang
digunakan pada berbagai bidang dapat menimbulkan sisa pembuangan.
Dapat saja sisa zat radioaktif tersebut terbawa ke dalam lingkungan
air. Pengaruh radioaktif ini dapat mengakibatkan gangguan pada proses
pembelahan sel, rusaknya kromosom, dan lebih jauh dalam waktu yang
lama dapat terjadi kerusakan sistem reproduksi dan sel tubuh.
Secara garis besar, pencemar-pencemar air yang utama dapat
dilihat di dalam Tabel 11.1.
Tabel 11.1 Sumber Utama Pencemaran Air
N o . Nama Bahan Pencemar
A.
1.
2.
240
Mengakibatkan
Gangguan Kesehatan
Infectious agent
Zat kimia organik
Biologi X
Contoh
Bakteri, virus, dan parasit
Pestisida, plastik, minyak,
bensin, dan deterjen
Sumber
Excreta, manusia, dan hewan
Pertanian, industri, dan rumah tangga
3.
Pencemar anorganik
Asam, basa, dan logam
4.
Zat radioaktif
Thorium, uranium, cesium,
iodine, dan radon
Air limbah industri, bahan pembersih rumah
tangga, dan air limpahan
Pembangkit listrik, penambangan dan pengolahan
mineral, produksi senjata, dan sumber alamiah
B.
1.
2.
Mengakibatkan
Gangguan Ekosistem
Sedimen
Nutrisi atau unsur hara
3.
Zat-zat pengikat oksigen
4.
Energi panas
Tanah dan lumpur
Nitrat, fosfat, dan
amonium
Pupuk kandang dan
residu tumbuhan
Panas
Erosi daratan dan banjir
Pupuk pertanian, pembuangan limbah, dan
pupuk
Pembuangan kotoran, limpasan pertanian,
pabrik kertas, dan pemrosesan makanan
Pembangkit listrik dan air pendingin industri
(Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005)
Untuk mengurangi terjadinya pencemaran air, dapat dilakukan
usaha-usaha pencegahan, antara lain, sebagai berikut:
1. tidak membuang sampah di sembarang tempat, baik itu di parit
maupun di sungai;
2. tidak membuang limbah sembarangan dengan cara membuat tempat
pengolahan limbah cair; air limbah diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke perairan sehingga air limbah tersebut tidak berbahaya
bagi ekosistem air;
3. tidak membuang atau menggunakan pupuk pertanian secara
berlebihan.
Tugas
1.
2.
Carilah beberapa artikel tentang pencemaran air dan susunlah dalam
bentuk kliping. Bahas salah satu artikelnya!
Lakukan pengukuran terhadap jarak sumur dengan pembuatan
resapan di rumahmu masing-masing!
a. Datalah hasil pengukuranmu. Tambahkan dengan hasil
pengukuran 20 kawanmu. Buatlah grafik yang menunjukkan
hubungan kepemilikan sumur dan jarak resapannya!
b. Sumur siapakah yang berpeluang tercemar limbah paling kecil?
Berikan alasan!
Dampak Pencemaran Air
Air limbah yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu
merupakan salah satu sumber pencemaran air. Air limbah adalah sisa
dari suatu usaha atau kegiatan manusia yang berwujud cair. Air limbah
ini dapat berasal dari rumah tangga dan industri.
Air limbah dari rumah tangga terdiri dari tinja (feses) yang sering
kali mengandung mikroorganisme patogen, air seni (urine) yang
mengandung fosfor, nitrogen, mungkin juga mikroorganisme, serta sullage
(gray water) air bekas cucian dapur, mesin cuci, dan air mandi. Excreta
adalah campuran feses dan urine. Campuran excreta dan air bilasan
kamar mandi disebut black water.
Air limbah industri mengandung zat yang bervariasi sesuai dengan
pemakaian tiap-tiap industri. Hal ini berhubungan dengan dampak yang
ditimbulkannya nanti.
2)
Ekosistem
241
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
dampak yang tidak menguntungkan bagi lingkungan, antara lain, sebagai
berikut.
a) Penurunan Kualitas Lingkungan
Pembuangan air limbah secara langsung ke dalam air permukaan
menyebabkan pencemaran air permukaan tersebut. Misalnya,
pembuangan limbah organik ke dalam air dapat meningkatkan populasi
mikroorganisme dan menghambat penetrasi cahaya matahari ke dalam
air. Hal ini dapat menurunkan kandungan udara dalam air sehingga dapat
mengganggu kehidupan di dalam air.
b)
Gangguan Kesehatan
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat mengandung bibit
penyakit (jamur dan bakteri), vektor penyakit (sarang nyamuk, lalat,
kecoa, dan lain-lain), serta menimbulkan gangguan kesehatan.
Tabel 11.2 Penyakit Bawaan Air dan Penyebabnya
No.
1.
2.
3.
4.
Penyebab
Virus
- Rota virus
- Virus hepatitis A
- Virus poliomyelitis
Penyakit
Diare pada anak
Hepatitis A poliomyelitis
Bakteri
- Vibrio cholerae
- E. coli
- Salmonella typhi
- Salmonella paratyphi
- Shigella dysenteriae
Kolera
Diare atau disentri
Tifus abdominale
Paratifus
Disentri
Protozoa
- Entaamoeba histolytica
- Balantidia coli
- Giardia Lamblia
Dysentri amoeba
Balantidiasis
Giardiasis
Metazoa
- Ascaris lumbricoides
- Clonorchis sinensis
- Diphyllobotrhium latum
- Tawenia sagitnata/solium
- Schistosoma
Ascaris
Clonorchiasis
Dyphylobothriasis
Taeniasis
Schistosomiasis
Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005
c)
Mengganggu Pemandangan
Kadang-kadang air limbah mengandung polutan yang tidak
mengganggu kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu pemandangan
kota. Meskipun air yang tercemar tidak menimbulkan bau, perubahan
warna air mengganggu pandangan mata kita.
d)
Mempercepat Proses Kerusakan Benda
Ada sebagian air limbah yang mengandung zat yang dapat diubah
oleh bakteri anaerob menjadi gas yang dapat merusak seperti H2S. Gas
ini dapat mempercepat proses perkaratan pada besi.
Agar terhindar dari hal-hal di atas, sebaiknya sebelum dibuang, air
limbah harus diolah terlebih dahulu dan memenuhi ketentuan Baku Mutu
Air Limbah.
242
Biologi X
Parameter dalam Air Limbah
Kualitas dan karakteristik air limbah dapat ditentukan dengan
parameter. Beberapa parameter itu sebagai berikut.
3)
Biochemical Oxygen Demand (BOD520)
Biochemical Oxygen Demand merupakan banyaknya oksigen dalam
mg/l yang diperlukan oleh mikroba untuk menguraikan bahan organik
pada suhu 20 °C selama lima hari. Pengukuran BOD adalah dengan
menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut
pada air sampel yang telah disimpan selama 5 hari pada suhu 20 °C.
Kadar oksigen terlarut dalam air alami berkisar antara 5–7 ppm. 1 ppm
adalah 1 mg oksigen yang terlarut dalam 1 liter air. Penurunan kadar
oksigen terlarut dalam air adalah akibat terjadinya proses oksidasi
bahan organik, reduksi zat hasil aktivitas bakteri anaerob, dan respirasi
makhluk hidup air terutama pada malam hari.
Limbah bahan organik yang masuk ke dalam air diurai oleh
mikroba, mikroba membutuhkan oksigen terlarut untuk mengoksidasi
bahan organik. Semakin banyak limbah organik, semakin banyak mikroba
yang hidup. Untuk hidupnya, mikroba memerlukan oksigen. Semakin
banyak mikroba, semakin rendah kadar oksigen terlarut dalam air. Hal
ini dapat mengganggu kehidupan di dalam air.
BOD dapat menggambarkan oksigen yang dibutuhkan untuk
menguraikan bahan organik yang dapat didekomposisikan secara biologis
(biodegradable).
b) Chemical Oxygen Demand (COD)
Chemical Oxygen Demand menunjukkan total jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk proses oksidasi bahan organik secara kimiawi baik
yang biodegradable maupun yang nonbiodegradable.
c) Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO)
Dissolved Oxygen menunjukkan jumlah kandungan oksigen di
dalam air yang diukur dalam 1 mg/1 lt. DO dapat digunakan sebagai
indikasi seberapa besar jumlah pengotoran limbah. Semakin tinggi oksigen
terlarut, semakin kecil tingkat pencemarannya.
d) Total Suspended Solid (TSS), Mixed Liquor Suspended Solid
(MLSS), dan Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (MLVSS)
TSS, MLSS, dan MLVSS menunjukkan jumlah berat dalam mg/1
kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah dilakukan penyaringan
dengan membran berukuran 0,45 mikron. MLSS menunjukkan jumlah
TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif sesudah dipanaskan
pada suhu 103 °C – 105 °C, sedangkan MLVSS merupakan kandungan
organic matter yang terdapat pada MLSS sesudah dipanaskan pada
suhu 600 °C. Benda volatie yang menguap inilah yang disebut dengan
MLVSS.
e) Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan air dapat diukur dengan menggunakan efek cahaya.
Kekeruhan air disebabkan oleh tercampurnya air dengan bahan organik
di dalam air.
f) pH air
pH air dapat dijadikan indikasi apakah air tersebut tercemar atau
tidak dan seberapa besar tingkat pencemarannya. pH air alami berkisar
antara 6,5 – 8,5. Pencemaran air dapat menyebabkan naik atau turunnya
a)
Ekosistem
243
pH air. Jika banyak tercemar zat yang bersifat asam (bahan organik),
pH air akan lebih kecil dari 6,5, tetapi jika air tercemar oleh zat yang
bersifat basa (kapur), pH air akan lebih besar dari 8,5. Setiap kenaikan
1 angka pada skala pH menunjukkan kenaikan kebasaan 10 kali.
Demikian juga sebaliknya, penurunan 1 angka pada skala pH menunjukkan penurunan keasaman 10 kali.
g)
Indikator Biologi
Indikator biologi dapat dimanfaatkan untuk mengukur kualitas air
atau seberapa besar tingkat pencemarannya. Makhluk hidup atau
organisme yang ada di dalam perairan tersebut dapat dijadikan indikator
ada tidaknya pencemaran di dalam perairan tersebut. Makhluk hidup
ini mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi dengan perubahan lingkungan
yang terjadi, termasuk adanya zat asing dalam lingkungannya. Sebagai
contoh, cacing Planaria yang biasa hidup di air jernih akan sangat sensitif
dengan pencemaran. Ada tidaknya Planaria di dalam perairan itu dapat
menunjukkan ada tidaknya pencemaran di perairan tersebut. Semakin
tinggi tingkat pencemaran, semakin sulit Planaria itu ditemukan. Selain
Planaria, hewan lain yang dapat dijadikan indikator biologi adalah Tubifex
(indikator pencemaran bahan organik), serangga air, ikan mikroinvertebrata, ganggang, dan bentos.
Pengolahan Air Limbah
Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahanbahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan organik
biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta memerhatikan
estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu secara alami dan secara buatan.
4)
a)
Secara Alami
Pengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan dengan
pembuatan kolam stabilisasi. Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah
secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah
dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam
anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan
organik pekat), dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme
patogen). Karena biaya yang dibutuhkan murah, cara ini
direkomendasikan untuk daerah tropis dan sedang berkembang.
b)
Secara Bantuan
Pengolahan air limbah dengan bantuan alat dilakukan pada Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pengolahan ini dilakukan melalui tiga
tahapan, yaitu primary treatment (pengolahan pertama), secondary
treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan
lanjutan).
Primary treatment merupakan pengolahan pertama yang bertujuan
untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter
(saringan) dan bak sedimentasi. Beberapa alat yang digunakan adalah
saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan multimedia, percoal
filter, mikrostaining, dan vacum filter.
Secondary treatment merupakan pengolahan kedua, bertujuan
untuk mengkoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan
zat organik dalam limbah. Pengolahan limbah rumah tangga bertujuan
untuk mengurangi kandungan bahan organik, nutrisi nitrogen, dan fosfor.
244
Biologi X
Penguraian bahan organik ini dilakukan oleh makhluk hidup secara
aerobik (menggunakan oksigen) dan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara aerobik, penguraian bahan organik dilakukan mikroorganisme
dengan bantuan oksigen sebagai electon acceptor dalam air limbah. Selain
itu, aktivitas aerobik ini dilakukan dengan bantuan lumpur aktif (activated
sludge) yang banyak mengandung bakteri pengurai. Hasil akhir aktivitas
aerobik sempurna adalah CO2, uap air, dan excess sludge. Secara
anaerobik, penguraian bahan organik dilakukan tanpa menggunakan
oksigen. Hasil akhir aktivitas anaerobik adalah biogas, uap air, dan excess
sludge.
Tertiary treatment merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu
penghilangan nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan posfat, serta
penambahan klor untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.
Gambar 11.4 Instalasi pengolahan air limbah
(Sumber: Kesehatan Lingkungan, Ricki M. Mulia, 2005)
Pengelolaan Excreta
Excreta banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga. Excreta
banyak mengandung bakteri patogen penyebab penyakit. Jika tidak
dikelola dengan baik, excreta dapat menimbulkan berbagai jenis
penyakit. Pengelolaan excreta dapat dilakukan dengan menampung dan
mengolahnya pada jamban atau septic tank yang ada di sekitar tempat
tinggal, dialirkan ke tempat pengelolaan, atau dilakukan secara kolektif.
Untuk mencegah meresapnya air limbah excreta ke sumur atau
resapan air, jamban yang kita buat harus sehat. Syaratnya, tidak
mengotori permukaan tanah, permukaan air dan air tanah di sekitarnya,
tidak menimbulkan bau, sederhana, jauh dari jangkauan serangga (lalat,
nyamuk, atau kecoa), murah, dan diterima oleh pemakainya.
Pengelolaan excreta dalam septic tank dapat diolah secara
anaerobik menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber gas
untuk rumah tangga. Selain itu, pengelolaan excreta dengan tepat akan
menjauhkan kita dari penyakit bawaan air.
5)
b.
Pencemaran Udara
Apakah yang kalian rasakan ketika kalian berada di tengah
kemacetan jalan raya yang panas dan penuh dengan asap kendaraan
bermotor? Apakah kalian merasa nyaman? Tahukah kalian bahwa di
dalam asap tersebut terkandung berbagai macam gas yang dapat
mengganggu kesehatan?
Asap kendaraan bermotor mengandung bermacam gas yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan. Gas-gas tersebut adalah karbon
Ekosistem
245
Gambar 11.5
Asap rokok juga dapat
mencemari udara
(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)
monoksida (CO), nitogen oksida (NO), hidrokarbon (HO), sulfur oksida
(SO), dan lain-lain. Pernahkah kalian membayangkan bahwa gas buangan
dari lemari es, AC, dan parfum yang sering disebut gas Chlorofluorocarbon (CFC) merupakan gas yang sangat berbahaya karena
dapat merusak lapisan ozon yang berada di lapisan atas atmosfer bumi?
Keadaan di atas menunjukkan adanya pencemaran udara yang
terjadi di sekitar kita. Pencemaran udara adalah masuknya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan
manusia atau proses alam sehingga terjadi penurunan kualitas udara
sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau
tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran udara ini
dapat menyebabkan gangguan kesehatan, harta benda, ekosistem, dan
iklim.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan
adalah bronkitis dan emphysema. Adanya hujan asam yang bersifat
korosif dapat menyebabkan kerugian harta benda karena berkaratnya
benda-benda dari besi yang kontak dengannya. Hujan asam menyebabkan perubahan pH air dan tanah. Keadaan ini berpengaruh pada keseimbangan ekosistem. Gas-gas rumah kaca (CO2, CFCs, dan N2O) dapat
menyerap radiasi inframerah dan menghangatkan udara di permukaan.
Peningkatan temperatur di bumi menyebabkan gunung-gunung es
mencair yang mengakibatkan perubahan iklim global. Selain itu, CFCs
juga dapat menyebabkan kerusakan lapisan ozon. Kebocoran ozon
sangat berbahaya bagi kehidupan manusia karena dari lubang ozon
tersebut, sinar ultraviolet dapat masuk menembus ke bumi. Radiasi sinar
UV ini dapat menyebabkan kerusakan materi genetik DNA dan kanker.
Jenis-Jenis Pencemaran Udara
Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu
dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions (proses
alam), misalnya, CH4 hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh
mikroba, dan anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya, asap
kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran. Beberapa jenis
polutan pencemar udara, antara lain, sebagai berikut.
1)
a)
Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) merupakan gas pencemar udara yang
beracun dan berbahaya bagi tubuh. Gas ini dapat berikatan dengan
hemoglobin dalam tubuh sehingga pengikatan oksigen oleh darah menjadi
terganggu. Keadaan ini dapat menimbulkan sakit kepala (pusing), mualmual, mata berkunang-kunang, dan lemas. Dalam kadar tinggi dapat
menyebabkan kematian.
Karbon Dioksida (CO2)
CO2 diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis, tetapi
jika jumlah CO2 di udara terlalu banyak, CO2 tersebut akan naik ke
atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi sehingga panas
dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya, bumi menjadi sangat panas.
Peristiwa ini disebut efek rumah kaca (pemanasan global). Pemanasan
global ini dapat mengakibatkan bahaya kekeringan yang hebat yang
mengganggu kehidupan manusia dan mencairnya lapisan es di daerah
kutub. Gas karbon dioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran
sampah, kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu,
b)
246
Biologi X
efek rumah kaca juga dipicu oleh hasil pembakaran fosil (batu bara dan
minyak bumi) yang berupa hasil buangan bentuk CO2 dan sulfur belerang.
c) Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oksida (NO)
HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk
smog yang berupa gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga
sebagai penyebab penyakit kanker.
d) Sulfur Oksigen (SO)
SO yang bereaksi dengan uap air di udara dapat menyebabkan
hujan asam. Asam bersama air hujan akan jatuh ke bumi sebagai hujan
asam yang dapat mengakibatkan kerusakan atau kematian hewan dan
tumbuhan serta dapat merusak bangunan, khususnya yang terbuat dari
kayu dan besi (memicu terjadinya perkaratan).
Gambar 11.6 Proses terjadinya hujan asam
(Sumber: Kesehatan Lingkungan, Ricki M. Mulia, 2005)
Gambar 11. 7 Besi-besi yang cepat
berkarat akibat dari hujan asam
(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)
Selain itu, SO juga dapat mengakibatkan penyempitan saluran
pernapasan yang menyebabkan batuk, gangguan pernapasan, dan
bronkitis.
Chloroflourocarbon (CFC)
Gas CFC merupakan gas yang sukar terurai sehingga sulit
dihilangkan dari udara. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai bahan pengembang busa,
pendingin (lemari es dan AC), serta bahan penyemprot (hair spray dan
parfum). Di lapisan atas atmosfer, gas ini bereaksi dengan ozon-lapisan
ozon adalah lapisan yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet. Reaksi
antara CFC dan ozon akan membentuk lubang ozon. Dari lubang ini,
sinar ultraviolet akan menembus bumi. Sinar ultraviolet ini dapat
menyebabkan penyakit kanker kulit, berkurangnya kekebalan tubuh,
dan matinya algae yang dapat merusak ekosistem laut.
e)
f)
Partikel
Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan
bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam
saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10 mikrometer
(PM10). Partikel dapat berupa:
(1) aerosol (partikel) yang terhambur dan melayang di udara;
(2) fog (kabut) yang merupakan aerosol berupa butiran air di udara;
(3) dust (debu) atau aerosol yang berupa butiran padat yang melayang
di udara karena tiupan angin;
(4) smoke (asap) yang merupakan aerosol campuran antara butiran
padat dan cair yang melayang di udara;
Ekosistem
247
(5) mist, mirip kabut, berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang
di udara;
(6) plume, asap dari cerobong pabrik;
(7) smog, campuran smoke dan fog;
(8) fume, aerosol dari kondensasi uap logam.
Tugas
Datalah semua jenis pencemaran yang ada di daerahmu. Jelaskan
pula sumber dan cara mengendalikannya!
Dampak Pencemaran Udara dan Pengelolaan Kualitas Udara
Telah disebutkan di atas bahwa pencemaran udara dapat
menimbulkan berbagai macam permasalahan, mulai dari masalah
kesehatan sampai perubahan iklim global.
Pencemaran udara tidak dapat dihilangkan sama sekali, tetapi hanya
dapat dikurangi atau dikendalikan. Manusia dapat mengakibatkan
pencemaran udara, tetapi juga dapat berperan dalam pengendalian
pencemaran udara ini.
Standar batas-batas pencemaran udara secara kuantitatif diatur
dalam Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Mutu Udara Emisi. Baku
Mutu Udara Ambien menunjukkan batas kadar yang diperbolehkan bagi
zat atau bahan pencemar terdapat di udara, tetapi tidak menimbulkan
gangguan pada makhluk hidup. Sementara itu, Baku Mutu Udara Emisi
menunjukkan batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara sehingga
tidak mengakibatkan pencemaran yang melampaui batas Baku Mutu
Udara Ambien.
Dengan ketentuan tersebut, perusahaan yang mengeluarkan emisi
akan berusaha untuk menjaga agar sesuai dengan ketentuan tersebut.
Secara tidak langsung, hal tersebut telah dapat mengendalikan laju
pencemaran udara.
Pengendalian emisi dapat dilakukan dengan berbagai alat.
Pemilihannya dapat dilakukan dengan pertimbangan efisiensi, sifat
kimiawi pencemar, dan lainnya. Beberapa alat pengendali emisi, antara
lain, sebagai berikut.
a) Filter udara berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar dari
cerobong agar tidak ikut terlepas ke udara sehingga hanya udara
yang bersih yang keluar ke lingkungan.
2)
Gambar 11.8 Filter udara
Gambar 11.9 Pengendap siklon
(Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005) (Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005)
248
Biologi X
b)
c)
Pengendap siklon, yaitu pengendap partikel yang ikut dalam emisi
dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dari partikel dengan cara
partikel diembuskan ke dinding tabung siklon sehingga partikel yang
berat akan mengendap.
Pengendap sistem gravitasi, yaitu ruang panjang yang dilalui partikel
sehingga perlahan-lahan dimungkinkan terjadi pengendapan partikel
ke bawah akibat gaya gravitasi.
Gambar 11.10 Pengendap sistem gravitasi
(Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005)
Pengendap elektrostatika, berguna untuk mengendapkan partikel
di bawah diameter 5 mikrometer dan paling efektif digunakan
pengendap elektrostatik. Dengan alat ini, volume udara yang
dibersihkan dapat dalam jumlah yang besar.
e) Filter basah, scrubber, atau wet collectors , berguna untuk
mengendapkan pencemar nonpartikel. Scrubber dapat memisahkan udara bersih dari pencemar nonpartikel. Kerja alat ini adalah
dengan menggunakan larutan penyerap. Pencemar nonpartikel
dilewatkan dalam larutan penyerap sehingga larutan akan menyerap
pencemar nonpartikel tersebut.
Selain itu, ada beberapa pencemar yang dikelola secara khusus,
misalnya, sebagai berikut.
d)
Gambar 11.11
Pengendap elektrostatik
(Sumber: Kesehatan Lingkungan,
2005)
Pengendalian sulfur dioksida (SO2)
Pengendalian SO2 dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan
bakar bersulfur tinggi, seperti batu bara dengan bahan bakar yang lebih
bersih untuk lingkungan.
a)
Gambar 11.12 Filter basah
(Sumber: Kesehatan Lingkungan,
2005)
Pengendalian oksida nitrogen (NO2)
Cara yang paling tepat untuk menghindari terjadinya pencemaran
NO2 adalah dengan menghindari penggunaan bahan bakar fosil.
Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
menghindari terjadinya pencemaran udara adalah:
a) mengurangi atau mengganti bahan bakar rumah tangga yang berasal
dari fosil dengan bahan bakar yang ramah lingkungan;
b) tidak menggunakan barang-barang rumah tangga yang mengandung
CFC;
c) tidak merokok di dalam ruangan;
d) mencegah terjadinya kebakaran hutan, perusakan hutan, dan
penggundulan hutan;
e) menanam tumbuhan hijau di sekitar rumah dan berpartisipasi dalam
penghijauan dan reboisasi;
f) adanya peraturan yang mengharuskan membuat cerobong asap bagi
industri dan pabrik.
b)
Ekosistem
249
c.
Pencemaran Tanah
Tanah dan makhluk hidup yang hidup di atasnya mempunyai
hubungan yang sangat erat. Tanah memberikan sumber daya yang
berguna bagi kelangsungan makhluk hidup di atasnya. Tanah juga
merupakan habitat alamiah bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Sudah seharusnya manusia selalu menjaga dan memelihara kualitas tanah
untuk mempertahankan kesejahteraan hidup. Dapat dikatakan bahwa
hidup manusia tergantung dari tanah.
Kegiatan manusia, seperti perusakan hutan dan pertanian ladang
berpindah memengaruhi kualitas tanah. Terkontaminasinya tanah oleh
zat kimia dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran air tanah. Jika
tidak segera dihentikan, hal ini akan menimbulkan kerusakan tanah,
bahkan dapat menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia.
Pencemaran tanah merupakan pencemaran yang disebabkan oleh
masuknya polutan yang berupa zat cair atau zat padat ke dalam tanah.
Bahan cair yang berupa limbah rumah tangga, pertanian, dan industri ini
akan meresap masuk ke dalam tanah. Bahan-bahan ini akan membunuh
mikroorganisme di dalam tanah. Jika makhluk hidup tersebut merupakan
bakteri pengurai, penyediaan humus akan berkurang dan sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang mati tidak akan terurai lagi menjadi unsur
hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Keadaan ini membuat petani harus
memberikan pupuk buatan yang begitu mahal untuk kesuburan
tanamannya, padahal dengan memberikan pupuk tersebut, unsur hara
dalam tanah juga akan ikut terbunuh lagi.
Tugas
Menurut pendapatmu, bagaimanakah cara yang paling tepat untuk
mengelola sampah? Apakah perlu dipisah-pisahkan terlebih dahulu?
Mengapa hal tersebut perlu dilakukan?
Pembuatan standar kualitas tanah di negara-negara maju didasarkan
pada beberapa pendekatan, antara lain:
1) pembuatan standar sesuai dengan fungsi tanah,
2) pembuatan standar dengan referensi dari tanah yang tidak tercemar,
dan
3) pembuatan standar yang berorientasi pada dampaknya.
Bahan padat seperti sampah, logam, plastik, dan sampah dari pasar
jika dibuang ke tanah, kandungan kimianya akan terserap tanah sehingga
akan mencemari tanah. Apalagi bahan logam berat, seperti mercuri,
kadmium, dan litium jika terserap tanah, akan mengakibatkan gangguan
susunan saraf dan cacat pada tubuh keturunan makhluk hidup.
Permasalahan tersebut dapat dikurangi dengan menumbuhkan
kesadaran pada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
Sebelum dibuang, sampah harus dipisahkan antara sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari
tumbuhan dan hewan yang cepat busuk dan dapat didaur ulang menjadi
kompos. Sampah anorganik seperti plastik, baterai, dan kaleng bekas,
tidak dapat diurai oleh mikroorganisme sehingga harus dipisahkan.
Penumpukan sampah yang terlalu lama dapat menimbulkan bau dan
penyakit. Selain itu, pembuangan sampah ke parit dan sungai dapat
memicu terjadinya banjir.
250
Biologi X
Tanah yang telah terkontaminasi oleh bahan kimia dapat dipulihkan
dengan metode pengolahan sebagai berikut.
1) Penyimpanan, yaitu tanah yang terkontaminasi digali dan dibawa
ke gudang penyimpanan untuk disimpan sementara sampai
ditemukan cara mengolah yang tepat.
2) Teknik insitu, yaitu pengolahan tanah terkontaminasi di tempat
dengan konversi biologi dan kimia, pemisahan daerah terkontaminasi
agar tidak mencemari lingkungan lainnya.
3) Teknik exsitu, yaitu pengolahan tanah terkontaminasi digali dan
diolah di suatu unit pengolahan, antara lain, dapat dilakukan dengan
cara memisahkan bahan pencemar dengan tanah, penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat
menguapkan kontaminan dari tanah, dan ekstraksi kontaminan dari
tanah.
d.
Pencemaran Suara
Pencemaran suara dapat ditimbulkan oleh adanya suara bising yang
disebabkan oleh suara mesin pabrik, mesin penggilingan padi, mesin las,
pesawat, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, dan suara kereta api
sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep
48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan
bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha
atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
1)
Jenis-Jenis Kebisingan
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
a) kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi
yang sempit, misalnya, mesin gergaji;
b) kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas
atau pesawat terbang;
c) kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau suara
ledakan;
d) kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin tempa.
Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara-suara bising ini dapat menyebabkan terganggunya
pendengaran manusia. Selain itu, lama-kelamaan suara bising ini akan
menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya, pusing, mual,
jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan
darah.
Tingkat kebisingan atau ukuran energi bunyi dinyatakan dalam
satuan desiBell (dB). Pengukurannya menggunakan alat yang bernama
Sound Level Meter.
2)
Latihan
1.
2.
3.
Apa dampak yang ditimbulkan oleh kebisingan?
Kebisingan apa saja yang terjadi setiap hari di sekitar tempat
tinggalmu? Jelaskan!
Menurutmu, bagaimana cara mengatasinya?
Ekosistem
251
Tugas
Gambar 11.13
Limbah padat berupa plastik
dan besi tidak dapat terurai dan
dapat menimbulkan cairan yang
berbahaya.
(Sumber: Dok. BP, 2006)
e.
Buatlah kelompok kecil yang terdiri atas 3–5 orang. Pilihlah tempat
yang strategis (perempatan) untuk menghitung kendaraan yang lewat,
kira-kira selama 1–1,5 jam.
1. Hitunglah semua kendaraan yang lewat di depanmu. Pisahkan
antara kendaraan roda empat, roda dua, sepeda, becak, dan
andong!
2. Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara jumlah
kendaraan yang lewat dengan jenis kendaraannya.
Dari grafik yang kamu lihat, manakah di antara kendaraan tersebut
yang paling tinggi kemungkinannya untuk menimbulkan pencemaran
udara? Mengapa demikian?
Untuk mengurangi terjadinya pencemaran suara (kebisingan), dapat
dilakukan upaya-upaya pencegahan, antara lain sebagai berikut:
1) mengendalikan kebisingan pada sumbernya, penempatan penghalang
pada jalan transmisi, atau proteksi pada masyarakat terpapar,
2) membuat peraturan tentang pelarangan pendirian pabrik di sekitar
permukiman penduduk,
3) menanam pohon-pohon atau tanaman yang dapat meredam suara,
4) melengkapi mesin pabrik dan kendaraan bermotor dengan peredam
suara,
5) membuat ruangan kedap suara, dan
6) membangun bandara harus jauh dari permukiman penduduk.
Pencemaran Limbah Padat
Jenis Limbah Padat
Limbah padat adalah segala sesuatu yang tidak terpakai dan
berbentuk padat atau setengah padat. Limbah padat dapat berupa
campuran berbagai bahan baik yang tidak berbahaya (sisa makanan)
maupun berbahaya (limbah bahan berbahaya dan beracun dari industri).
Beberapa jenis limbah dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini.
1)
Tabel 11.3 Jenis Limbah Padat
No.
Sumber
Tempat
1.
Domestik
Rumah tangga
2.
Komersial
3.
Industri
Pertokoan, restoran,
hotel, dan institusi
Pabrik, pertambangan,
kilang minyak, dll.
4.
Konstruksi
Jenis
Sisa makanan dan
pembungkus makanan
Kertas, kardus, dan abu
Limbah industri, bahan
berbahaya, dan beracun
Tanah, semen, dan baja
Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005
Adanya limbah padat yang terkontaminasi mikroorganisme dapat
berdampak pada timbulnya berbagai gangguan kesehatan. Gas-gas yang
dikeluarkan dalam proses pembusukan, pembakaran, ataupun
pembuangan limbah juga dapat mengganggu kesehatan.
Cairan yang dihasilkan dari penguraian limbah organik padat disebut
leachate (lindi). Lindi dapat menyerap zat-zat pencemar di sekelilingnya
sehingga di dalam lindi terdapat mikroba patogen, logam berat, atau
zat berbahaya lain. Keadaan ini dapat mencemari air tanah dan jika
252
Biologi X
terminum, dapat menimbulkan penyakit. Limbah padat yang tidak
dikelola dengan baik akan menjadi vektor penyakit.
Info Kesehatan
Transportasi Bebas Polusi
Saat ini jenis angkutan mengotori lingkungan karena mesinmesin angkutan mengeluarkan gas-gas berbahaya. Mobil,
khususnya, mengganggu keseimbangan alami atmosfer.
Bensin bebas timah membantu mengurangi jumlah racun
yang dilepaskan mobil ke udara. Sistem transportasi yang paling
sedikit menghasilkan pengotoran adalah yang memakai tenaga
alami, seperti angina.
Becak merupakan transportasi bebas polusi. Di daratan,
manusia dapat membantu melestarikan planet kita dengan
berjalan, bersepeda, atau menggunakan hewan-hewan untuk
menarik kendaraan beroda. Di laut, beban besar dapat diangkut
dengan kapal layar yang hanya digerakkan oleh angin.
Sumber: Jendela Iptek
Daur Ulang Limbah Padat
Pengolahan limbah padat dapat dimulai dengan pemisahan limbah
sesuai dengan karakteristiknya, yaitu limbah yang dapat terurai dan
yang tidak dapat terurai. Salah satu contoh limbah padat adalah sampah
rumah tangga.
Sampah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme adalah sampah
organik, sedangkan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh makhluk
hidup adalah limbah padat yang mengandung bahan anorganik. Jika ada
yang dapat didaur ulang, sebaiknya dilakukan daur ulang atau dimanfaatkan kembali, tetapi jika tidak memungkinkan, bakarlah sampah
anorganik tersebut untuk memperkecil volumenya.
Limbah padat anorganik yang beracun dan berbahaya harus
dikelola secara khusus, misalnya, dengan menggunakan incinerator dengan
beberapa komponen penyusunnya, seperti tungku pembakar, ruang
purna bakar, unit pembersih gas buang, dan cerobong asap.
Limbah padat organik yang tidak mengandung bahan berbahaya
dan beracun dapat diproses secara biologi agar dapat diubah menjadi
produk yang berguna, contohnya, biogas atau kompos, seperti pada
pengolahan air limbah. Limbah padat secara biologi dapat dilakukan
dengan proses aerobik (pembuatan kompos) dan anaerobik (pembuatan
biogas). Limbah padat organik yang berupa sisa makanan dapat diolah
menjadi makanan ternak (animal feeding). Pengolahan limbah padat harus
dilakukan secara bijak sehingga pengetahuan tentang karakteristik limbah
padat harus dikuasai.
Semua cara untuk mengatasi pencemaran lingkungan tersebut tidak
akan terwujud tanpa peran serta seluruh anggota masyarakat, baik itu
di perkotaan maupun di perdesaan. Hendaknya kita semua melakukan
dengan penuh kesadaran bahwa lingkungan yang bersih dan sehat dapat
meningkatkan kualitas hidup kita. Kesadaran untuk mencintai lingkungan
ini tidak datang begitu saja, tetapi harus ditanamkan sejak dini. Banyak
2)
Ekosistem
253
cara untuk menanamkan cinta lingkungan kepada anak-anak. Salah
satunya adalah dengan mengarahkannya untuk tidak membuang sampah
sembarangan, mengadakan lomba kebersihan antarkelas, dan tidak
membuang air kecil atau air besar di sembarang tempat.
Info Biologi
Kompos Bermutu
dari Kandang Ayam Petelur
Dapat kalian bayangkan betapa tidak nyamannya ketika kita
berada di sekitar peternakan ayam petelur. Bau makanan yang
menyengat ditambah dengan bau kotorannya yang tidak sedap
dapat menimbulkan polusi udara. Hal itu tidak akan terjadi jika
para peternak mau mengolah kotoran ayam tersebut menjadi
kompos yang berkualitas.
Pada kapasitas ternak sebesar 80.000 ekor akan dihasilkan
kotoran sejumlah 3 ton kotoran basah per harinya. Kotoran ayam
yang dahulu hanya teronggok di sudut-sudut kandang, kini dapat
diolah menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan sebagai penyubur
rumput lapangan golf, tanaman palawija, menumbuhkan
zooplankton dalam tambak, pembibitan, kebun hortikultura, dan
sebagainya.
Bahan baku pembuatan kompos ini adalah kotoran ayam
petelur. Menurut Bapak Muin Fatah, pemilik perusahaan kompos
istimewa ”Mekar Asih”, kotoran ayam petelur lebih baik dari
kotoran ayam pedaging karena kotoran ayam pedaging bercampur
dengan sekam yang dipakai sebagai alas kandang, sedangkan kotoran
ayam petelur langsung bertumpuk di bawah kandang. Selain itu,
kotoran ayam petelur mengalami masa istirahat yang lebih lama
karena pembongkaran dari bawah kandang dilakukan selama enam
bulan sekali sesuai dengan masa afkir ayam petelur. Pada ayam
pedaging, masa afkirnya lebih cepat sehingga masa fermentasinya
juga lebih cepat, yaitu tiga bulan sehingga proses fermentasinya
kurang sempurna. Fermentasi yang sempurna akan menghasilkan
panas tinggi (60° – 70 °C) yang dapat mematikan benih gulma yang
mungkin terdapat di dalamnya.
Jika dibandingkan dengan kompos organik yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, juga masih lebih unggul karena kompos dari
ayam petelur ini kandungan unsur haranya lebih sempurna dan
lebih mudah diserap oleh tumbuhan. Kandungan hara dalam
kompos ayam petelur yang telah diuji oleh Laboratorium Badan
Tenaga Atom Nasional Serpong Tangerang (No. 144/DAGST/
AIR.4/96) ini mengandung 4,06% nitrogen, 6,06% fosfor, dan 2,30%
kalium.
Dengan penggunaan kompos dari bahan organik ini,
diharapkan selain untuk mengurangi polusi udara yang dapat
menimbulkan polusi udara, juga mencegah terjadinya polusi air
yang disebabkan oleh penggunaan pupuk anorganik yang
berlebihan yang dapat mematikan berbagai jenis organisme air dan
memicu tumbuhnya tumbuhan air yang dapat mempercepat
terjadinya pendangkalan.
(Sumber: Majalah Trubus, edisi Agustus)
254
Biologi X
Rangkuman
1. a.
b.
c.
d.
2. a.
b.
3. a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Keseimbangan lingkungan merupakan keadaan ketika terjadi
keseimbangan antara jumlah energi yang masuk dan keluar, bahan
makanan yang terbentuk dan yang digunakan, serta terjadi
keseimbangan antara komponen abiotik dan komponen biotiknya.
Keseimbangan lingkungan akan terganggu jika terjadi gangguan
pada salah satu komponen tersebut.
Dalam suatu sistem lingkungan terdapat dua daya, yaitu daya
lenting dan daya dukung.
Daya lenting adalah kemampuan lingkungan untuk kembali
kepada keseimbangan lingkungan.
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam
memberikan sumber daya alam kepada makhluk hidup yang hidup
di dalamnya secara normal.
Perubahan lingkungan dapat mengarah pada keseimbangan
lingkungan atau mengarah pada kerusakan lingkungan.
Faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat berasal
dari alam dan manusia.
Pencemaran lingkungan (polusi) adalah masuknya bahan-bahan
ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan makhluk
hidup di dalamnya.
Polutan adalah zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat
mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup.
Polutan dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas
yang masuk ke dalam lingkungan. Polutan dapat bersifat sebagai
racun, kuman penyakit, mudah larut, dan sebagai radioaktif.
Berdasarkan lingkungan yang tercemar, pencemaran lingkungan
dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu pencemaran air,
tanah, udara, dan suara.
Pencemaran air adalah masuknya polutan ke dalam air atau
berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas
air turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan air
tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya (PP RI No. 82
tahun 2001).
Sumber utama pencemaran air adalah infection agent, zat-zat
pengikat oksigen, sedimen, nutrisi atau unsur hara, pencemar
anorganik, zat kimia organik, energi panas, dan zat radio aktif.
Dampak pencemaran air adalah adanya penurunan kualitas air,
gangguan kesehatan, mengganggu pemandangan, dan
mempercepat kerusakan benda.
Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alami dan bantuan
alat.
Pencemaran udara adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau
proses alam sehingga terjadi penurunan kualitas udara sampai
tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau
tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran udara ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan,
harta benda, ekosistem, dan iklim.
Polutan udara adalah CO, CO2, NO, SO, CFC, dan HO.
Dampak pencemaran udara dapat dikendalikan dengan alat filter
udara, pengendap siklon, pengendap sistem gravitasi, pengendap
elektrostatik, dan filter basah.
Ekosistem
255
m. Pencemaran tanah merupakan pencemaran yang disebabkan oleh
masuknya polutan yang berupa zat cair atau zat padat ke dalam
tanah.
n. Pencemaran suara (kebisingan) adalah bunyi yang tidak diinginkan
dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan.
o. Sumber pencemaran adalah suara kendaraan bermotor, suara
pesawat, mesin pabrik, suara arus lalu lintas, dan lain-lain.
p. Limbah padat adalah segala sesuatu yang tidak terpakai dan
berbentuk padat atau setengah padat.
q. Limbah padat dapat berupa campuran berbagai bahan, baik yang
tidak berbahaya (sisa makanan) maupun yang berbahaya (limbah
bahan berbahaya dan beracun dari industri).
Istilah Penting
Baku mutu
Daya dukung
Pencemaran
Daur ulang
Daya lenting
Polutan
Refleksi Diri
1. Setelah mempelajari materi tentang pengaruh aktivitas manusia
terhadap ekosistem, apakah kalian tidak menguasai , sedikit
menguasai, menguasai, atau sangat menguasai untuk:
a. mengetahui pengaruh aktivitas manusia terhadap ekosistem;
b. mendeskripsikan arti pencemaran dan penyebab terjadinya
pencemaran;
c. mengetahui macam-macam pencemaran;
d. mengetahui upaya-upaya pelestarian lingkungan?
2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang pengaruh aktivitas
manusia terhadap ekosistem, bagian mana yang paling kalian sukai?
Mengapa?
Kata Kunci
efek rumah kaca
ultraviolet
pencemaran lingkungan
limbah
emisi
karbon dioksida
Uji Kompetensi
I.
1.
256
Biologi X
Pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar!
Di bawah ini yang bukan merupakan sumber pencemaran air adalah
....
a. zooplanton
d. zat radioaktif
b. infectiont agent
e. pestisida
c. zak anorganik
2. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk-bentuk partikel adalah
....
a. aerosol
d. asap rokok
b. pasir
e. kabut
c. debu
3. Masuknya bahan-bahan ke dalam lingkungan yang dapat
mengganggu makhluk hidup di dalamnya disebut ....
a. polutan
d. ozon
b. polusi
e. asap
c. efek rumah kaca
4. Di bawah ini yang bukan merupakan gas-gas yang mencemari
udara adalah ....
a. CO
d. CFC
b. O 2
e. NO 2
c. NO
5. Bau tidak sedap yang dikeluarkan oleh sampah yang membusuk
merupakan salah satu contoh polusi ....
a. air
d. suara
b. tanah
e. sungai
c. udara
6. Emisi tidak dapat dikendalikan dengan cara ....
a. filter udara
d. filter basah
b. pengendap elektrostatika
e. filter asam
c. pengendap siklon
7. Gas hasil pembakaran fosil yang harus dikurangi adalah ....
a. karbon dioksida
d. sulfur dioksida
b. karbon monoksida
e. sulfat
c. oksida nitrogen
8. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air bawaan
adalah ....
a. demam berdarah
d. diabetes
b. pilek
e. hepatitis
c. batuk
9. Di bawah ini yang bukan merupakan sumber pencemar air yang
berupa zat-zat pengikat oksigen adalah ....
a. pembangkit listrik
d. pabrik kertas
b. pembuangan kotoran
e. pabrik gula
c. lipasan pertanian
10. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk limbah rumah tangga
adalah ....
a. tinja
d. grey water
b. sampah organik
e. limbah pabrik
c. air seni
11. Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran bernilai ....
a. N < 30
d. N < 20
b. N > 30
e. N < 10
c. 20 < N <30
12. Angka kematian dikatakan sedang jika ....
a. M > 18
d. M < 14
b. 20 < M < 30
e. M < 10
c. 14 < M < 18
Ekosistem
257
13. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam masalah yang ditimbulkan
karena kepadatan penduduk yang terus meningkat adalah ....
a. ketersediaan pangan
b. kemajuan teknologi
c. kurangnya air bersih
d. ketersediaan air bersih
e. timbulnya bermacam-macam penyakit menular
14. Efek rumah kaca terjadi karena peningkatan gas ... di udara.
a. HC
d. NO 2
b. SO2
e. O 2
c. CO 2
15. Lapisan yang berguna untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet
adalah ....
a. atmosfer
d. ozon
b. litosfer
e. hidrosfer
c. stratosfer
16. Hujan asam tidak terjadi dari persenyawaan unsur di bawah ini,
yaitu ....
a. SO2
d. O 2
b. NO 2
e. CO 2
c. H2O
17. Gas apakah yang dapat merusak lapisan ozon ...
a. CFC
d. CO
b. O 2
e. Cl
c. NO
18. Gas yang paling mudah membuat ikatan dengan haemoglobin darah
adalah ...
a. CO
d. CFC
b. O 2
e. NO 2
c. NO
19. Karnivora tiba-tiba mati setelah memakan ular, ular telah memakan
ikan, ikan telah memakan tumbuhan air, dan karnivora itu mati
karena tumbuhan tersebut telah tercemari DDT. Peristiwa ini
disebut ...
a. polusi
d. pencemaran air
b. pemekatan hayati
e. pencemaran udara
c. pencemaran lingkungan
20. Dalam teori Robert Malthus, kenaikan kebutuhan bahan pangan
sesuai dengan ...
a. kenaikan jumlah penduduk d. ledakan penduduk
b. deret hitung
e. pupulasi penduduk
c. deret ukur
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan
jelas!
1. Sebutkan macam-macam sumber pencemaran berdasarkan sifat
zatnya!
2. Sebutkan cara yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya
pencemaran suara!
3. Apakah yang dimaksud dengan limbah padat?
4. Mengapa kepadatan penduduk berpengaruh terhadap kesehatan
dan keamanan manusia?
258
Biologi X
5.
Sebutkan dampak yang ditimbulkan karena tercemarnya air oleh
air limbah!
III. Permainan Mencari Kata
Di dalam kata-kata berikut ini tersembunyi kumpulan huruf
yang menyebutkan istilah-istilah dalam pencemaran lingkungan.
Coba cari sepuluh kata tersebut dalam daftar. Jika telah kalian
temukan, lingkari kata-kata itu. Ejaan dapat dari belakang ke
depan, depan ke belakang, dari atas ke bawah, atau dari bawah
ke atas.
B
E
O
A
V
R
C
K
I
T
K
L
O
B
D
K
Z
I
A
L
X
C
J
R
T
U
B
C
S
U
O
E
R
I
R
I
L
A
U
E
U
L
P
E
N
C
E
M
A
R
A
N
A
I
R
I
A
R
E
F
O
B
A
A
I
S
H
S
E
S
J
U
L
C
T
A
K
T
F
M
C
I
C
A
E
P
I
F
I
H
A
O
O
I
I
S
I
S
U
A
K
O
S
O
I
M
I
G
R
A
S
I
P
O
L
U
S
I
S
U
A
R
A
R
E
N
G
A
L
A
A
T
U
H
P
A
Y
G
B
A
M
H
U
G
B
T
L
E
Y
S
L
I
I
B
J
H
J
U
N
U
O
P
R
I
O
M
M
R
L
F
K
S
M
T
P
A
T
A
P
E
E
U
Proyek
Buatlah kliping tentang lingkungan hidup dan pencemaran. Carilah
informasinya dari majalah, koran, makalah, atau artikel. Berilah
pembahasan pada tiap-tiap artikel yang kamu dapatkan! Serahkan hasil
kerjamu kepada guru untuk didiskusikan di kelas!
Ekosistem
259
Soal-Soal Ulangan
Semester 2
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
260
Biologi X
Pilih salah satu jawaban yang benar!
Hasil perkembangbiakan secara seksual pada tumbuhan lumut akan
berkembang menjadi ....
a. sporangium
d. tumbuhan lumut
b. sporogonium
e. makrogamet
c. zigot
Tumbuhan yang memiliki anteridium dan arkegonium dalam satu
individu pada lumut disebut dengan ....
a. berumah satu
d. tanaman sempurna
b. berumah dua
e. tanaman tidak sempurna
c. dioecius
Berikut ini yang bukan merupakan generasi sporofit pada tumbuhan
lumut adalah ....
a. spora
d. zigot
b. sporogonium
e. sporangium
c. sel induk spora
Spora tumbuhan paku yang jatuh di tempat sesuai akan tumbuh
menjadi ....
a. protalium
d. sporangium
b. sporofit
e. sporogonium
c. protonema
Pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, Porifera dapat
membentuk ... yang dapat tumbuh menjadi individu baru.
a. kista
d. kuncup
e. antibodi
b. sporozoa
c. gemmulae
Cacing menyerang hati ternak adalah spesies ....
a. Planaria sp.
d. Fasciola hepatica
b. Echinococcus vulgaris
e. Chlonorchis sinensi
c. Dugesia sp.
Telur cacing hati yang keluar bersama-sama dengan feces ternak
kemudian menetas menjadi larva bersisila disebut ....
a. sprosit
d. metaserkaria
b. redia
e. mirasidium
c. serkaria
Tumbuhan lumut belum memiliki akar, tetapi hanya memiliki serabut
yang mirip akar disebut ....
a. rambut akar
d. bulu akar
b. rizoid
e. serabut akar
c. rizoma
Berkurangnya jumlah karbon dioksida di udara sangat berpengaruh
pada keberadaan komponen ekosistem berikut ini, yaitu ....
a. dekomposer
d. konsumen I
b. konsumen III
e. produsen
c. konsumen II
10. Puncak piramida makanan terdiri dari ....
a. produsen
d. konsumen primer
b. konsumen sekunder
e. dekomposer
c. konsumen tersier
11. Suatu daerah yang dibiarkan begitu saja tanpa adanya campur
tangan manusia dan segala macam eksploitasi disebut dengan ....
a. taman nasional
d. suaka margasatwa
b. kebun raya
e. kebun binatang
c. cagar alam
12. Suatu sistem yang saling berhubungan yang terdiri dari komunitas
berbagai komponen makhluk hidup disebut ....
a. komunitas
d. habitat
b. ekosistem
e. bioma
c. populasi
13. Bagian bunga yang berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya merupakan
ciri tumbuhan ....
a. monokotil
d. dikotil
b. padi
e. jagung
c. tebu
14. Spora terkumpul dalam kotak spora yang disebut ....
a. sporofit
d. sporangium
b. sorus
e. konidium
c. sporongonium
15. Jenis tumbuhan yang di dalam bakal buahnya tidak mengandung
bakal biji disebut ....
a. gymnospermae
d. monokotil
b. dikotil
e. berkeping satu
c. angiospermae
16. Satu dari pernyataan di bawah ini bukan merupakan peranan
dekomposer dalam ekosistem, yaitu ....
a. memindahkan energi dari konsumen ke lingkungan
b. menguraikan unsur organik menjadi unsur anorganik ke dalam
eksistem
c. berperan dalam kegiatan mineralisasi
d. berperan dalam kegiatan siklus biogeokimia
e. penghubung siklus materi dalam ekosistem
17. Ekosistem komponen biotik dan abiotik saling memengaruhi.
Keadaan tersebut tidak dapat dilihat pada pernyataan ini, yaitu
....
a. vegetasi memberikan iklim mikro
b. tanaman legum memberikan hara nitrogen
c. seresah hutan membentuk humus
d. pemberian pupuk menyuburkan tanah
e. hutan mengatur tata air
18. Hewan berikut ini yang merupakan produsen adalah ....
a. tikus
d. elang
b. ular
e. belalang
c. tanaman padi
19. Lapisan yang berguna untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet
adalah ...
a. atmosfer
d. ozon
b. stratosfer
e. ionosfer
c. litosfer
Ekosistem
261
20. Hujan asam tidak terjadi dari persenyawaan salah satu unsur di
bawah ini, yaitu ....
d. O 2
a. SO2
b. H2O
e. CO 2
c. NO 2
21. Di bawah ini yang termasuk cacing pipih adalah ....
a. Planaria sp.
d. Ascaris Lumbricoides
b. Oxyuris vermicularis
e. Nemathelmates
c. Lumbricus terestris
22. Dari ekosistem sawah, yang mendapatkan aliran energi terkecil
adalah ....
a. elang
d. padi
b. katak, burung, dan ular
e. kelinci
c. jamur dan bakteri
23. Dinding sel yang mengandung selulosa dimiliki oleh ....
a. hewan
d. bukan hewan dan tumbuhan
b. tumbuhan
e. bakteri
c. hewan dan tumbuhan
24. Bagian sel yang hanya dimiliki oleh tumbuhan dan tidak dimiliki
oleh hewan adalah ....
a. mitokondria
d. vakuola
b. plastida
e. lisosom
c. ribosom
25. Dalam ekosistem air kolam, ganggang merupakan ....
a. konsumen II
d. dekomposer
b. konsumen I
e. konsumen III
c. produsen
26. Sekumpulan individu sejenis yang hidup dalam suatu habitat tertentu
adalah ....
a. individu
d. habitat
b. komunitas
e. ekosistem
c. populasi
27. Bulu yang terdapat pada sayap dan ekor hewan yang termasuk
Aves adalah ....
a. fotoplumae
d. plumae
b. plumulae
e. fitcoplumae
c. filoplumae
28. Suku juga disebut ....
a. familia
d. kelas
b. ordo
e. spesies
c. divisio
29. Filum dalam klasifikasi tumbuhan sama dengan ... dalam klasifikasi
hewan.
a. divisio
d. ordo
b. genus
e. spesies
c. marga
30. Sekumpulan individu sejenis yang hidup dalam suatu habitat tertentu
adalah ....
b. individu
d. habitat
b. komunitas
e. biosfer
c. populasi
262
Biologi X
31. Makhluk hidup yang memakan makhluk hidup lain disebut ....
a. parasit
d. predatorisme
b. epifit
e. simbiosis
c. kompetisi
32. Lapisan yang berguna untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet
adalah ....
a. atmosfer
d. ozon
b. litosfer
e. udara
c. stratosfer
33. Hujan asam tidak terjadi dari persenyawaan unsur di bawah ini,
yaitu ....
a. SO 2
d. O 2
b. NO 2
e. CO 2
c. H2O
34. Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah ....
a. mengadakan observasi
d. melakukan eksperimen
b. merumuskan masalah
e. mempublikasikan hasil
c. mengajukan hipotesis
35. Di bawah ini yang bukan merupakan kriteria metode ilmiah adalah
....
a. berdasarkan fakta
b. menggunakan prinsip perkiraan
c. menggunakan ukuran objektif
d. menggunakan ukuran kuantitatif
e. mengunakan perkiraan
36. Anoa dan babi rusa tinggal di wilayah tipe ....
a. Oriental
d. Peralihan
b. Afrika
e. Asia
c. Australia
37. Orang utan, badak bercula satu, dan beraneka jenis primata hidup
di daerah tipe ....
a. Oriental
d. Peralihan
b. Afrika
e. Asia
c. Australia
38. Suatu daerah yang dibiarkan apa adanya sebagai suatu ekosistem
yang bebas dari segala macam eksploitasi disebut ....
a. suaka margasatwa
d. kebun raya
b. cagar alam
e. lebun binatang
c. taman nasional
39. Suatu komunitas yang terdiri dari berbagi komponen makhluk hidup
yang menjadi suatu sistem yang saling berinteraksi disebut ....
a. ekologi
d. habitat
b. komunitas
e. populasi
c. ekosistem
40 Tindakan yang harus dilakukan setelah menyusun kerangka berpikir
adalah ....
a. mengadakan observasi
b. merumuskan masalah
c. melakukan eksperimen
d. menentukan hipotesis
e. membuat laporan
Ekosistem
263
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan
singkat dan jelas!
1. Mengapa disebut tumbuhan tidak berpembuluh? Jelaskan pula ciriciri tumbuhan tidak berpembuluh!
2. Jelaskan proses metagenesis pada Pteridophyta?
3. Mengapa keanekaragaman hayati dapat menurun? Jelaskan dan beri
contohnya!
4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat macam keanekaragaman gen
di Indonesia!
5. Bagaimanakah usaha-usaha konservasi yang dilakukan oleh manusia
untuk menjaga agar tidak terjadi kepunahan pada tumbuhan dan
hewan langka
6. Sebutkan perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil!
7. Sebutkan perbedaan antara simbiosis mutualisme dan simbiosis
parasitisme!
8. Sebutkan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan!
9. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan lumut!
10. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang jaring-jaring makanan!
264
Biologi X
Daftar Pustaka
Agrobisnis. Edisi April-Mei 2006.
Audesirk, Gerald dan T. Audersirk. 1989. Biology, Life and Eart. New
York Macmillan.
Campbell. 1994. Biology . New York: The Benjamin Cummings
Publishing Co. Inc.
Chan, W.K et al. 1999. Biology, A Modern Approach 3, 4th ed. Hong
Kong: Aristo Educational Press Ltd.
Garnida, Dadang. 2000. Konsep Dasar IPA II. Departemen Agama RI.
Gembong, T. 2005. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Hartanto, L.N. 2004. Biologi Dasar. Yogyakarta: Penebar Swadaya.
Keeton, W.Tet al. 1993. Biologycal Science 5th ed. USA: W.W. Norton
& Company, inc.
Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983.
Biologi, Jilid 1, edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983.
Biologi, Jilid 2, edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Mackean, D.G. 1991. GCSE Biology. London: John Murray.
Mukayat, D.B. 1989. Zoologi Dasar. Erlangga: Jakarta
Mulia, Ricki M. 2005. Kesehatan Lingkungan.
Pelczar, M.J., and Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI
Press.
Raven, Peter H et al. 1986. Biology of Plants. New York: Worth.
Resosoedarmo, R.S., 1990. Pengantar Ekologi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Robert, M.B.V. 1987. Biology for Life. London: Thomas Nelson and
Sons.
Sambas, W. 2003. Dasar-Dasar Ekologi. Jakarta: UI Press.
Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Sugeng P. 2004. Aneka Kehidupan. Jakarta: Arena.
Setijati, D.S et al. 1992. Khazanah Flora dan Fauna Nusantara. Jakarta:
Yayasan Obor.
Tim Penyusun Kamus PS. 2003. Kamus Pertanian Umum. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Trubus, edisi November 1996.
Trubus, edisi Januari 1997.
Trubus, edisi Juli 1997.
Ville, C.A. et al. 1994. General Zoology 6th ed. Philadelphia: Sounders
College Pub.
265
aerob
DNA embrio
barier zigot gen
tetrad fosil lokus
kromosom delesi
Glosarium
adsorpsi
penempelan hidup, disebut juga peubah
aerob
proses pernapasan bakteri yang menggunakan oksigen bebas/
udara untuk pernapasannya
anaerob
proses pernapasan bakteri yang tidak memerlukan oksigen
bebas/udara untuk pernapasannya
animalia
golongan hewan
antheridium
badan penghasil spermatozoid; sel kelamin jantan pada
tumbuhan lumut dan paku.
antitoksin
zat pelawan antigen
archaebacteria
prokariot yang uniseluler, mikroskopik, dinding selnya bukan
peptidoglikon dan secara biokimia berbeda dengan eubacteria.
archegonium
badan penghasil ovum; sel kelamin betina pada tumbuhan lumut
dan paku.
autotrof
mampu mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik
yang diperlukan oleh tubuh.
askus
kotak berisi spora yang merupakan hasil dari perkawinan,
berada di dalam sel dan berjumlah 8
bakteriofag
virus penyerang bakteri
binomial
nomenklatur sistem pemberian nama ilmiah yang menggunakan dua kata
basidium
sel penghasil spora merupakan hasil dari hasil perkawinan,
berada di luar sel dan berjumlah 4
cagar alam
suatu daerah yang dibiarkan apa adanya sebagai suatu ekosistem
yang bebas dari segala macam eksploitasi
CFC
chloroflourocarbon, zat yang digunakan sebagai bahan
pengembang busa, pendingin dan penyemprot yang dapat
merusak lapisan ozon.
266
class
kelas
DDT
diklorodifeniltrikloroetana, insektisida
diatom
ganggang kersik
diploid
sel yang mempunyai 2n kromosom
efek rumah kaca
efek peningkatan karbon dioksida di atmosfer yang
mengakibatkan naiknya panas bumi
ekosistem
suatu komunitas yang terdiri dari berbagi komponen organisme
yang menjadi suatu sistem yang saling berinteraksi
eksperimen
pemberian perlakuan terhadap makhluk hidup untuk
mengetahui dampak atau pengaruh dari perlakuan tersebut
epifit
tumbuhan yang hidupnya menumpang pada makhluk hidup
lain, tetapi tidak mendapat makanan dari tumbuhan yang
ditumpanginya
eubacteria
organisme prokariot yang tidak berinti dan bermembran,
uniseluler, mikroskopik, dan dinding selnya tersusun dari
peptidoglikon
eukariot
sel organisme yang bahan intinya diselubungi oleh membran
inti
eukariotik
inti sel yang telah memiliki membran inti
fotoautotrof
sel yang mampu berfotosintesis untuk memperoleh
makanannya dengan bantuan cahaya matahari
familia
suku
fauna
komunitas hewan dalam suatu habitat tertentu yang berada di
daerah tertentu
filum
devisio atau keluarga besar
flora
komunitas tumbuhan dalam suatu habitat tertentu yang berada
di daerah tertentu
fungi
kelompok jamur
gametofit
tumbuhan yang menghasilkan sel kelamin
genus
marga
globula
tempat anteridium pada Chara
Glosarium
267
haploid
sel yang mempunyai n kromosom
heterotrof
organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga
bahan makan diperoleh dari organisme lain atau lingkungannya
hipotesis
dugaan sementara yang harus dicari kebenarannya
hifa
benang-benang halus berwarna putih penyusun jamur
hifa
sel jamur yang berbentuk seperti benang, ada yang bersekat
dan ada yang tidak
injeksi
masuknya virus ke dalam sel inang
kapsid
selubung protein virus
kapsomer
satu unit protein penyusun kapsid
keanekaragaman hayati
keanekaragaman makhluk hidup
kemoautotrof
organisme yang dapat menyusun bahan makanannya dengan
bantuan energi dari reaksi kimia
kingdom
dunia atau kerajaan
klasifikasi
pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan ciri yang dimiliki
konidia
alat reproduksi aseksual yang terbentuk pada ujung hifa
konjugasi
proses menempelnya dua sel untuk memindahkan materi
genetik antara kedua sel tersebut
konservasi
pemeliharaan, perlindungan dan pelestarian yang bertujuan
untuk mencegah kerusakan dan kepunahan
kunci dikotomis
kunci determinasi sederhana yang sering digunakan dalam
klasifikasi makhluk hidup
kunci determinasi
daftar yang memuat sejumlah keterangan dari suatu organisme
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan
kelompok organisme berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya
lapisan ozon
lapisan yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet
lisigenik
bakteri yang mengandung DNA virus dan dalam keadaan stabil
litik
perpecahan
miselium
sekumpulan benang-benang hifa
Monera
kelompok makhluk hidup bersel satu
multinukleat
berinti banyak
268
Biologi X
multiseluler
bersel banyak
nukula
tempat arkegonium pada Chara
objektif
sesuai kenyataan, apa adanya dan tidak memihak
ordo
bangsa
parasit
cara hidup dengan menumpang pada makhluk hidup lain dan
merugikan inangnya karena mengambil makanan dari
inangnya.
parasit
makhluk hidup yang hidupnya menumpang pada makhluk
hidup lain dan mengambil makanan dari makhluk hidup yang
ditumpanginya
patogen
penyebab penyakit
peptidoglikon
persenyawaan antara polisakarida dan protein, merupakan
penyusun dinding sel bakteri
plasmodium
tahap vegetatif pada jamur lendir, parasit penyebab malaria
polusi
masuknya bahan-bahan ke dalam lingkungan yang dapat
mengganggu kehidupan organisme di dalamnya
polutan
zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu
kelangsungan hidup makhluk hidup
slantae
kelompok tumbuhan
srokariot
sel yang tidak bermembran inti tetapi memiliki DNA
srokariotik
inti sel yang tidak memiliki membran sel
srotista
kelompok makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan dan
hewan tetapi bukan tumbuhan dan bukan hewan
seplikasi
penggandaan atau pengkopian DNA
sampel
sejumlah individu yang dianggap mewakili suatu populasi
saprofit
cara hidup dengan menguraikan sisa-sisa zat organik (sampah)
saprofit
cara hidup dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati
senosit
pembelahan inti yang membentuk massa berinti banyak
singami
peleburan dua gamet
sintesis
pembentukan
sorus
sekumpulan kotak spora
Glosarium
269
spesies
kelompok terkecil dari klasifikasi makhluk hidup dan hewan
atau tumbuhan dalam satu spesies dapat melakukan perkawinan
yang menghasilkan keturunan baru
sporangium
kumpulan kotak spora; kotak spora
suaka margasatwa
daerah tertentu yang berfungsi untuk melindungi satwa langka
dan pelestariannya
talus
tubuh yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati
ulangan
perlakuan yang sama terhadap banyak individu
uniseluler
bersel satu
variabel
faktor yang berpengaruh terhadap suatu benda atau makhluk
zaksin
patogen yang telah dilemahkan
zakuola
rongga untuk mencerna dan mengedarkan makanan keseluruh
tubuh pada Paramecium
zirion
virus yang terdapat dalam partikel virus
zoospora
spora kembara, spora berflagela yang berenang-renang di air
270
Biologi X
Indeks
A
abiotik 215, 216, 226, 232, 233
adsorpsi 54, 212
aerob 77, 85
anaerob 77, 85, 246
animalia 29, 36, 37, 38
antibiotik 76, 77
antitoksin 58
fragmentasi 79, 92, 105, 183
fungi 29, 37, 38, 99, 100, 105
gastrovascular 184
glikogen 74
gonad 180, 181
H
bakteri 50, 51, 53, 58, 71, 73, 81, 223
bakteriofag 52, 53, 55
biosfer 207, 209, 210
biotik 217, 218, 228, 234, 235
habitat 140, 151, 157
haploid 100, 107, 108, 116
heksagonal 52
hermafrodit 182, 184, 188, 189, 191,
192, 193, 195
herpes 50, 59, 61
hifa 99, 106, 108, 109
hipotesis 7, 8, 10, 13, 19
CD
IJ
ciliata 37, 87 97, 98, 101
cyanobacteri 37
dekomposer 215, 217, 218, 226
desinfektan 74
dikotil 155, 165, 168, 169, 170, 171,
173
diploid 107
divisio 31, 32, 37
identifikasi 38, 39
infeksi 59, 60, 61, 111
influenza 50, 54
inkubasi 59, 60
jamur 37, 87, 89, 99, 100, 105, 109,
110, 111, 112, 113, 117, 168, 226
janin 61
jasad renik 17
E
KL
ebola 59
ekosistem 129, 130, 132, 133, 139,
151, 209, 210, 211, 212
ekskresi 184, 190
enzim 55, 56
excreta 231, 243, 246, 247
kapsid 55
kapsomer 52
kingdom 33, 34, 36, 38, 99, 156
klasifikasi 28, 31, 32, 36, 42, 108, 156,
172, 183
klorofil 48, 79, 93, 99, 106, 156, 165,
172, 178, 205, 214, 215, 216, 226
kloroplas 91, 158
konjugasi 76, 85, 91, 92
kosmopolit 71
kunci determinasi 39, 41, 43
lipida 69
lisogenik 55, 56
lisozim 55, 56
litik 54, 55
B
FG
fertilisasi 190
filum 31, 32, 37, 87, 178, 195
flagellata 38, 87, 89, 97, 98, 98, 101
fotosintesis 88, 89, 90, 158, 165, 214,
216, 229
271
M
meiosis 84, 107
metanogen 84
mikroorganisme 16, 17, 18, 70, 227,
242, 245, 253, 256
miselium 99, 106, 108, 109, 116
mitosis 84
monokotil 154, 164, 167, 169, 170,
172
morfologi 8, 9, 11, 16, 30, 156
mosaik tembakau 50, 51
OP
ordo 31, 32
organisme 30, 38, 39, 88, 89, 93, 94,
95, 106, 140, 141, 151, 215, 216, 219,
225, 227, 228, 241, 254, 258
oomycota 37, 99, 101, 108
ovipar 4
parasit 52, 76, 99, 183, 184, 195
patogen 54, 256
plasenta 54
populasi 15, 140, 141, 209
profag 55, 56, 65
Protista 39, 87, 88, 101, 107
protozoa 36, 95, 96, 101
RST
rekayasa genetik 57
reproduksi 91, 93, 100, 105, 115, 166,
181, 187, 195, 243
respirasi 192, 194, 198, 222, 242, 246
sekresi 58
sintesis 49, 58
spesies 31, 32, 131, 132, 138, 139, 143
sporozoa 39, 87, 89, 98, 101
sterilisasi 78
taksonomi 29, 35, 41
UVZ
ultraviolet 9, 12
vaksinasi 62
vakuola 96, 102
varietas 31, 131, 132
vektor 53, 54
virion 53, 54
virus 49, 50, 51, 52, 53
zigot 107, 166, 167, 181, 195, 203
272
Biologi X
Kunci
Jawaban
Bab 1
I. 1. A
2. B
3. A
4. D
5. A
6.
7.
8.
9.
10.
B
C
D
A
C
11.
12.
13.
14.
15.
C
D
A
B
C
16.
17.
18.
19.
20.
E
A
B
E
B
II. 1.
2.
3.
4.
5.
A
B
C
D
E
6.
7.
8.
9.
10.
A
B
C
D
E
Bab 2
I. 1. E
2. A
3. B
4. C
5. C
6.
7.
8.
9.
10.
C
D
A
A
A
11.
12.
13.
14.
15.
B
B
B
C
C
16.
17.
18.
19.
20.
D
C
A
D
C
II. 1.
2.
3.
4.
5.
A
B
C
D
E
6.
7.
8.
9.
10.
A
B
C
D
E
Bab 3
I. 1. A
2. B
3. C
4. B
5. A
6.
7.
8.
9.
10.
B
E
D
A
B
11.
12.
13.
14.
15.
C
D
A
D
C
16.
17.
18.
19.
20.
D
C
B
C
D
II. 1.
2.
3.
4.
5.
A
B
C
D
E
6.
7.
8.
9.
10.
A
B
C
D
E
Bab 4
I. 1. A
2. B
3. B
4. E
5. C
6.
7.
8.
9.
10.
B
C
D
A
B
11.
12.
13.
14.
15.
C
D
A
B
C
16.
17.
18.
19.
20.
D
E
B
C
D
II. 1.
2.
3.
4.
5.
A
B
C
D
E
6.
7.
8.
9.
10.
A
B
C
D
E
Bab 5
I. 1. A
2. B
3. C
4. C
5. A
6.
7.
8.
9.
10.
A
C
D
B
B
11.
12.
13.
14.
15.
C
D
A
D
C
16.
17.
18.
19.
20.
A
B
B
A
D
II. 1.
2.
3.
4.
5.
A
B
C
D
E
6.
7.
8.
9.
10.
A
B
C
D
E
Bab 6
I. 1. A
2. E
3. C
4. D
5. A
6.
7.
8.
9.
10.
D
C
D
A
B
11.
12.
13.
14.
15.
A
D
E
B
C
16.
17.
18.
19.
20.
D
A
B
C
D
II. 1.
2.
3.
4.
5.
A
B
C
D
E
6.
7.
8.
9.
10.
A
B
C
D
E
273