METODE KONSTRUKSI PEKERJAAN EMBUNG KEPUH REJO DI
KECAMATAN KUDU, KABUPATEN JOMBANG
Maulina Wulan Sari1, Aditya Dirgayusa2, Tatas3
D3 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
email :
[email protected],
[email protected]
ABSTRAKSI
Pembangunan Embung Kepuh Rejo dibangun untuk mencukupi kebutuhan air bagi penduduk
Desa Kepuh Rejo. Pemerintah Kabupaten Jombang berinisiatif membangun Embung Kepuh Rejo
guna menanggulangi masalah kesulitan air pada saat musim kemarau di Desa Kepuh Rejo, Kecamatan
Kudu, Kabupaten Jombang.Pembangunan Embung Kepuh Rejo ini menggunakan metode pelaksanaan
dengan sistem Manajemen Konstruksi (MK). Dalam pengerjaan Embung Kepuh Rejo ini dibutuhkan
beberapa tahapan pekerjaan, yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan timbunan tanah,
pekerjaan pasangan, pekerjaan beton, pekerjaan pintu, dan pekerjaan lain-lain. Proyek akhir ini
menggunakan 2 perbandingan, yaitu metode konstruksi alternatif dan metode konstruksi lapangan.
Metode konstruksi alternatif menghabiskan biaya sebesar Rp.2306.410.458 dengan durasi waktu 6,30
bulan. Sedangkan metode konstruksi lapangan menghabiskan biaya sebesar RP.2.449.212.448 dengan
durasi waktu 7,10 bulan.
Kata Kunci : Embung, Air baku
1.
wilayah Kecamatan Kudu adalah 2.233.868
Ha. Kecamatan Kudu terdiri dari 11 desa.
Salah satunya adalah Desa Kepuh Rejo. Desa
tersebut merupakan daerah pegunungan kapur
dan sebagian wilayahnya masih tertutup hutan
milik Perhutani. Posisi muka air tanah di Desa
Kepuh Rejo rata-rata 15 meter di bawah
permukaan
tanah.
Kondisi
tersebut
mengakibatkan saat musim kemarau sumursumur di Desa Kepuh Rejo sering kering.
Dalam pembangunan Embung Kepuh Rejo
ini membutuhkan metode pelaksanaan, yang
meliputi: pekerjaan persiapan (pembersihan
lahan dan stripping, mobilisasi, jalan kerja, dan
papan nama kegiatan proyek), pekerjaan
embung (pekerjaan galian tanah, pekerjaan
timbunan tanah dan pekerjaan pasangan),
pekerjaan pelimpah (pekerjaan galian tanah,
pekerjaan timbunan dan pekerjaan pasangan),
pekerjaan water supply (pekerjaan beton,
pekerjaan galian pipa, pekerjaan pemasangan
saringan), pekerjaan tambahan (rumah jaga,
papan nama, jembatan dan monumen).
PENDAHULUAN
Lokasi proyek pembuatan Embung Kepuh
Rejo berada di Kecamatan Kudu, Kabupaten
Jombang, Jawa Timur. Wilayah Kabupaten
Jombang mempunyai letak geografi antara
5.20° - 5.30° Bujur Timur dan antara 7.20' dan
7.45' Lintang Selatan dengan luas wilayah
115.950 Hectar atau 2,4 % luas Propinsi Jawa
Timur. Administrasi Pemerintahan terdiri atas
21 kecamatan, 301 desa, dan 5 kelurahan.
Masyarakat di Desa Kepuh Rejo rata-rata
bekerja sebagai petani. Saat musim kemarau,
mereka harus mengambil air ke sungai yang
jaraknya ± 6 km dari Desa Kepuh Rejo.
Karena itulah sebagai salah satu alternatif
untuk mencukupi kebutuhan air, pemerintah
setempat membangun Embung Kepuh Rejo.
Embung tersebut berfungsi untuk menampung
air pada musim hujan dan dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan air pada musim
kemarau.
Embung Kepuh Rejo berada di Desa
Kepuh Rejo, Kecamatan Kudu. Ketinggian
wilayah Kecamatan Kudu dari permukaan
adalah 33 m dari permukaan laut. Banyaknya
curah hujan adalah 1502 mm/tahun. Luas
2.
1
Metode Pelaksanaan Alternatif
4. Kapasitas
dibutuhkan
Lokasi proyek pekerjaan embung ini
terletak di Desa Kepuh Rejo, Kecamatan
Kudu, Kabupaten Jombang. Data-data
yang diperlukan pada metode pelaksanaan,
antara lain data jenis pekerjaan beserta alat
berat yang digunakan, analisa waktu
pelaksanaan, RAB (Rencana Anggaran
Biaya), network planning, dan terakhir
kurva S.
yang
Buldozer
Buldozer merupakan traktor yang
dipasangkan pisau atau blade di bagian
depannya.
Pisau
berfungsi
untuk
mendorong atau memotong material yang
ada di depannya. Jenis pekerjaan yang
biasanya menggunakan Buldozer adalah :
1. Mengupas top soil dan pembersihan
lahan.
2. Pembukaan jalan baru.
3. Memindahkan material pada jarak
pendek sampai dengan 100 m.
4. Membantu mengisi material pada
scraper.
5. Menyebarkan material.
6. Mengisi kembali saluran.
7. Membersihkan quarry.
2.14.1
2.1 Network Planning
Salah satu model yang dapat
memberikan informasi tentang urutan
kegiatan yang ada dalam network diagram.
Network planing berisi tentang jenis
pekerjaan dan jadwal pelaksanaan, meliputi
:
3.
4.
5.
6.
7.
8.
pekerjaan
Inventarisasi kegiatan
Hubungan antar kegiatan
Penentuan waktu
Penyusunan network diagram
Penentuan jalur kritis
Tegangan waktu
Perhitungan Produksi Buldozer
Produktivitas buldozer tergantung pada
ukuran blade, kemampuan traktor, dan
jarak tempuh.
1. Kapasitas Blade
Rumus dari kapasitas blade adalah :
p×h×L
V1
=
2
p
= panjang blade
h
= tinggi blade
L
= lebar blade, L = 2 x h
2.2 Kurva S
Kurva S adalah grafik yang sumbu
horizontalnya menyatakan waktu pelaksanaan
dalam hari dan sumbu vertikalnya menyatakan
jumlah pemakaian sumber daya komulatif di
hari pertama sampai hari tertentu. Pada
umumnya kurva S di mulai di sudut kiri bawah
dan berakhir di titik puncak sudut kanan atas.
2. Waktu Siklus
Waktu angkut dan kembali buldozer
dapat ditentukan dari jarak dibagi
kecepatan. Perhitungan waktu siklus
ditentukan juga oleh suatu waktu yang
konsisten (fixed time,FT) yang
merupakan waktu yang dibutuhkan
buldozer untuk mempercepat dan
memperlambat laju kendaraan. FT
pada umumnya berkisar antara 0,100,3 menit.
2.3 Alat Berat
Peralatan mekanik adalah alat
penunjang untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan yang bertujuan memperoleh
hasil yang maksimal dan untuk mencapai
sasaran pekerjaan, antara lain, tepat waktu
sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan
sesuai jadwal pelaksanaan yang di
rencanakan serta lebih ekonomis bila di
bandingkan dengan pekerjaan fisik
manusia secara langsung.
Waktu yang diperlukan buldozer
untuk melakukan 1 siklus adalah :
CT = FT + HT + RT
CT = Cycle time
FT = Fixed time
HT + RT = Waktu mendorong
Ada beberapa faktor yang diperhatikan
untuk pemilihan penggunaan alat berat,
antara lain :
1. Kondisi medan atau karakteristik
tanah
2. Karakteristik pekerjaan
3. Teknik pelaksanaan pekerjaan
Produktivitas maksimum buldozer
dapat dihitung menggunakan rumus :
2
4. Untuk pengangkutan material
beragam, material paling
berat diletakkan di bagian
belakang
(menghindari
terjadinya kerusakan pada
hidrolis).
5. Ganjal ban saat pengisian.
Q=
× 60
Dimana:
Q
= kapasitas produksi (m3/jam).
V
= kapasitas blade (m3).
E
= efisiensi kerja.
CT
= cycle time (menit).
Excavator
Excavator
umumnya
untuk
penggalian saluran, terowongan, atau
basement. Excavator digunakan pada
pekerjaan penggalian di bawah
permukaan serta untuk penggalian
material keras. Dengan menggunakan
excavator maka akan didapatkan hasil
galian yang rata. Pemilihan kapasitas
bucket excavator harus sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilakukan.
Produktivitas Excavator
Jenis material berpengaruh
dalam perhitungan ekscavator.
Rumus yang dipakai untuk
menghitung
produktivitas
ekscavator adalah :
60
Q =V × × ×
×
2.3.1
Produktivitas Truk
Produktivitas
suatu
alat
tergantung dari waktu siklus.
Waktu siklus truk terdiri dari
jumlah siklus ekscavator mengisi
truk, waktu siklus ekscavator,
jarak angkut material, kecepatan
angkut, dan kecepatan kembali.
. Rumus yang dipakai untuk
menghitung produktivitas truk
adalah :
60
Q = C× ×
Dimana :
Q= kapasitas produksi (m3/jam).
C
= produksi per siklus
CT
= cycle time (menit).
E
= efisiensi
Dimana:
Q
= kapasitas produksi
(m3/jam)
V
= kapasitas blade (m3)
S
=
faktor
koreksi
kedalaman penggalian
BFF = faktor koreksi untuk
alat gali
E
= efisiensi kerja
CT
= cycle time (menit)
2.3.2
Vibrator Roller
Dengan alat ini, jenis material
seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah
dapat dipadatkan dengan lebih baik
karena alat ini memberikan tekanan dan
getaran terhadap material di bawahnya.
2.3.3
Produktivitas Vibrator Roller
Untuk memadatkan produktivitas
yang efektif, ketebalan lapisan yang akan
dipadatkan janganlah terlalu besar. Untuk
vibrator roller ketebalannya tergantung
jenis tanah dan berat alat.
Truk
Truk
tidak
hanya
untuk
pengangkutan tanah tetapi juga
untuk material-material lain.
Dalam pengisian baknya, truk
memerlukan alat lain seperti
ekscavator dan loader. Karena
truk sangat tergantung pada alat
lain, untuk pengisian material
tanah perlu memperhatikan halhal berikut :
1. Ekscavator
merupakan
penentu utama jumlah truk.
2. Jumlah truk yang menunggu
jangan lebih dari 2 unit.
3. Isi truk sampai kapasitas
maksimumnya.
Rumus yang dipakai untuk
menghitung produktivitas vibrator
roller adalah :
Q=
Keterangan :
Q
= Produksi alat berat
(m³/jam).
W
= Lebar gilas efektif
(m).
V
= Kecepatan gilas
(km/jam).
3
Tabel 2.3 Faktor koreksi untuk alat gali
H
=
Tebal
lapisan
timbunan (m).
E
= Efisiensi
N
= Banyak lintasan.
Material
Tanah
dan
tanah
organik
Pasir dan kerikil
Lempung keras
Lempung basah
Batuan
dengan
peledakan buruk
Batuan
dengan
peledakan baik
2.3.4 Kapasitas Produksi
Hitungan
kapasitas
produksi
didasarkan pada koefisien tenaga
kerja yang dikeluarkan oleh Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Jombang
2009 (harga satuan pokok kegiatan),
sebagaimana tercantum dalam daftar
analisa harga satuan sesuai dengan
jenis pekerjaannya.
2.4
Kecepatan gilas alat (V)
Road roller
Tire roller
Vibration roller
Tandem Roller
Soil compactor
Tamper
Tabel Data Alat Berat
KONDISI MANAJEMEN
Baik
Baik Sedang Kurang
Sekali
0,84
0,81
0,76
0,70
0,78
0,75
0,71
0,65
0,72
0,69
0,65
0,60
0,63
0,61
0,57
0,52
Banyak lintasan pemadatan (N)
3-5
Tire roller
4-8
Road roller
4-8
Tandem Roller
4 - 12
Vibration roller
4 - 12
Soil compactor
Tabel 2.2 Faktor koreksi (S) untuk kedalaman dan
sudut putar (swing) excavator
OPTIMUM
(%)
30
1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95
50
1,28 1,21 1,16
70
90
2.0 km/jam
2.5 km/jam
1.5 km/jam
0-10 km/jam
4-10 km/jam
1.0 km/jam
Tabel 2.5. Banyak lintasan pemadatan
(Amien Sajekti, 2009)
FAKTOR SWING & KEDALAMAN
GALIAN
BESAR SUDUT SWING
(DERAJAT)
45
60
75
90 120 180
70-90
Tabel 2.4. Kecepatan gilas alat
Tabel 2.1 Kondisi manajemen dan kondisi medan
kerja
KEDALAMAN
90-100
65-95
50-90
40-70
(Susy Fatena, 2008)
Kapasitas Produksi per hari dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Kapasitas Produksi per hari
Jumlah Tenaga Kerja per hari
=
Tenaga
KONDISI
MEDAN
KERJA
Baik Sekali
Baik
Sedang
Buruk
BFF (%)
80-110
Tabel 2.6. Lebar gilas efektif
Lebar gilas efektif (W)
Lebar roda depan - 0.2 m
Macadam roller
Lebar roda depan - 0.2 m
Tandem roller
(Lebar roda depan x 2) Soil compactor
0.2 m
Large
vibratory Lebar roda belakang - 0.2
roller
m
Small
vibratory Lebar roda belakang - 0.1
roller
m
(Lebar pisau x 2) - 0.3 m
Bulldozer
1,03 0,91
1,10
1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83
1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75
(Susy Fatena, 2008)
4
Tabel 2.7. Waktu bongkar muat (t1)
Kondisi
operasi
kerja
Waktu
bongkar
(menit)
Baik
Sedang
Kurang
(Caterpillar
Handbook,-)
0,5 –
0,7
1,0 – 1,3
1,5 – 2,0
Tabel 2.12 Data peralatan
Tabel 2.8. Waktu tunggu (t2)
Kondisi
operasi
kerja
Waktu
tunggu
(menit)
Baik
Sedang
0,1 –
0,2
No
1
2
3
Kurang
0,25 –
0,35
0,4 – 0,5
Ukuran mesin
60 -70 100 - 150 200
Berat mesin ( ton ) 5 - 8 10 -12 16
Panjang pisau ( m ) 3,0 3,5 4,0
Tinggi pisau ( m ) 0,8 1,0 1,2
300
25
4,5
1,5
Kondisi pemuatan
Faktor Bucket
Menggali danmemuat daristockpile ataumaterial yangtelah dikeruk oleh
munjung dalam bucket. Pasir, tanah berpasir, tanah koloidal dengan
campur kerikil, tanahberpasir, tanah koloidalliat, tanahliat dengankadar
air tinggi yang telah distockpile oleh excavator lain. Sulit untuk mengisi
1,0 – 0,8
diantaranya batuan hasil ledakan, batu bundar, pasir campur batu-batu
bundar, tanah berpasir, tanah campur tanah liat, tanah liat yang sulit
-
90%
Sewa
1 ton
-
85%
Sewa
90%
90%
95%
90%
Milik Sendiri
Milik Sendiri
Milik Sendiri
Milik Sendiri
Stamper
Theodolith dan Waterpass
Beton Molen
Concrete Vibrator
Mikasa
Top Con TI 20 P
0.3-0.6 m3 Lion Star
Honda
3 Hp
0,6 – 0,5
3.3 Analisa Pekerjaan
Menganalisa waktu, tenaga kerja
dan alat-alat berat dari tiap-tiap jenis
pekerjaan.
0,5 – 0,4
3.4 Analisa Harga Satuan
Analisa harga satuan adalah
perhitungan rencana anggaran biaya
suatu konstruksi yang didalamnya
terdapat angka yang menunjukkan
jumlah material, tenaga dan biaya
persatuan pekerjaan.
bucket dengan material tersebut
Bongkahan batuan besar dengan bentuk tak teratur dengan ruangan
Sulit
10 ton
5 Baby Roller
3.2 Tahapan Pekerjaan
Tahapan pekerjaan atau yang
biasa disebut network planning sangat
diperlukan agar proyek dapat berjalan
lancar tanpa adanya kesalahan.
Keuntungan
dengan
dibentuknya
tahapan pekerjaan ini adalah agar
pekerjaan yang akan dilaksanakan
dapat dikerjakan secara runtun
(sistematis).
kadar air sedang
Menggali dan memuat stockpile lepas dari tanah yang sulit untuk digali
dan dikeruk tetapi dapat dimuat hampir munjung. Pasir kering, tanah
Sedang berpasir, tanahcampurantanahliat, tanahliat, grevelyang belumdisaring, 0,8 – 0,6
pasir yang telah memadat dan sebagainya, atau menggali dan memuat
grevel langsung dari bukit grevel asli
Menggali dan memuat batu-batu pecah, tanah liat yang keras, pasir
Agak sulit
Bukti Pemilikan
Sewa
Sewa
Milik Sendiri
3.1 Pengumpulan Data
Data-data yang terkait dalam
pembuatan proyek akhir ini berupa
peta lokasi, data perencanaan yang
dilanjutkan dengan survei lokasi
proyek.
Tabel 2.10 Faktor bucket excavator
Ringan
Kondisi
90%
90%
90%
3. METODOLOGI
400
35
5,0
1,8
excavator lain, yang tidak membutuhkan gaya gali dan dapat dimuat
DATA PERALATAN
Kapasitas Merk dan type
Caterpillar
0.6 m3
100-150 hp Komatsu
Mitsubishi
4 m3
4 Vibrator Roller
5
6
7
8
Tabel 2.9 Pisau buldozer
Jenis peralatan
Excavator
Bulldozer
Truk
Performance
dicampur dengan bucket
(Susy Fatena, 2008)
Tabel 2.11 Cycle time excavator
Model
320D
Waktu menggali/menimbun
0.09
Waktu berputar isi
0.06
Waktu membuang
0.03
Waktu berputar kosong
0.05
Total cycle time
0.23
3.5 Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya adalah
perhitungan banyaknya biaya yang
5
2. Sebelum
pekerjaan
mulai
dilaksanakan, daerah kerja harus
dibersihkan dari pepohonan, semak
belukar, sisa bangunan, sampah dan
akar-akar pohon harus dibuang dari
lokasi pekerjaan
3. Melakukan survei lokasi untuk
mencari daerah tempat pembuangan
hasil galian yang tidak dapat dipakai
sebagai material timbunan
4. Mengukur tempat pembuangan dari
tempat galian untuk dapat menghitung
berapa jumlah dump truck yang
diperlukan
5. Membangun fasilitas sementara seperti
rumah jaga dan gudang
6. Membuat jalan masuk ke lokasi
proyek untuk transportasi alat berat
dari borrow area, stock pile dan
penimbunan
diperlukan untuk bahan dan upah
tenaga kerja serta biaya-biaya lain
yang berhubungan dengan pelaksanaan
bangunan atau proyek tersebut.
3.6 Network Planning
Network planning adalah salah
satu model yang digunakan dalam
penyelenggaraan
proyek
yang
produknya adalah informasi mengenai
kegiatan-kegiatan yang ada dalam
network
diagram proyek
yang
bersangkutan.
3.7 Kurva S
Kurva S adalah penggambaran
kemajuan kerja (bobot %) kumulatif
pada sumbu vertical terhadap waktu
pada sumbu horizontal.
3.8 Pilihan
Pilihan
adalah
pengambilan
keputusan berdasarkan beberapa aspek
yang terkait untuk tercapainya
ketepatan dalam mengerjakan proyek.
4.1.3 Galian
1. Galian dilakukan menggunakan excavator
dan juga tenaga manusia dilaksanakan
sesuai profil galian yang telah dibuat
sebelumnya
2. Untuk menetapkan batas galian dipasang
pato-patok pembantu (bouwplank) agar
dapat dilakukan galian kasar dengan
excavator
3.9 Kesimpulan
Hasil akhir dari pekerjaan proyek
yang telah dilaksanakan.
4.1.4 Timbunan
1. Sebelum melakukan timbunan permukaan
tanah dikupas dan dibersihkan dari bahan
organik
2. Pasang bouwplank untuk menandai daerah
yang akan ditimbun
3. Gali tanah yang telah dipilih dan
kemudian angkutlah bahan urugan
ketempat tubuh embung menggunakan
dump truck
4. ANALISIS
BAB IV
ANALISIS METODE KONSTRUKSI
4.1
Metode Konstruksi Alternatif
4.1.1
Umum
Dalam pelaksanaan proyek embung
Kepuh
Rejo
dibutuhkan
metode
pelaksanaan yang berfungsi mengontrol
jalannya
pekerjaan
pembangunan
embung, dimana dengan metode yang
diusulkan
diharapkan
dapat
mempersingkat waktu dan biaya.
4.1.5 Pasangan Bronjong
1. Batu kali diangkut dengan excavator
kemudian ditumpahkan di atas tanah yang
akan dipasang bronjong
2. Batu kali ditumpuk dan ditata rapi secara
manual kemudian diikat dengan kawat
3. Pemasangan antar bronjong diikat antara
yang satu dengan yang lain agar menjadi
satu kesatuan.
4. Kerapatan
antar
bronjong
yang
bersebelahan mempunyai interval < 60
cm, dengan ukuran bronjong panjang 2
meter, lebar 1 meter, dan tinggi 0,5 meter
4.1.2 Pekerjaan Persiapan
1. Melakukan
sosialisasi
kepada
penduduk sekitar agar pengiriman
material dan alat berat seperti
excavator, bulldozer, vibrator roller,
dump truck dan water tanker yang
melewati pusat keramaian penduduk
sekitar dapat berjalan lancar dan untuk
mempermudah jalannya proyek.
6
4.1.11 Begisting
1. Begesting disesuaikan terlebih dahulu
dengan gambar rencana agar beton yang
dicor sesuai dengan bentuk dan ukurannya
2. Penyangga begesting diambil dari sisa
pohon yang telah dibersihkan
3. Sebelum digunakan begesting dilapisi oli
agar mudah saat dilepas
4.1.6 Pasangan Batu Kali
1. Pasangan batu terdiri dari bahan-bahan
antara campuran 1Pc : 4Psdan batu kali
dibentuk dan disusun rapi
2. Sebelum dipasang, batu dalam keadaan
bersih dan cukup basah
3. Pada pasangan batu harus dipasang
lobang-lobang
pembuang
untuk
mengurangi tekanan air setiap luas 2 m2
yang terbuat dari pipa PVC, dengan
ukuran panjang tiap-tiap pipa sama
4. Agar tanah tidak keluar bersama air, maka
pipa di beri ijuk
4.1.12 Timbunan Batu Rip-Rap
1. Timbunan batu rip-rap berfungsi untuk
melindungi timbunan tanah bagian hulu
agar longsor
2. Pengangkutan
batu
menggunakan
excavator, batu ditumpahkan diderah
yang dikehendaki kemudian ditata secara
manual
3. Klasifikasi batu rip-rap yang diperlukan
untuk pekerjaan ini adalah:
a. Mempunya berat minimum 200 kg
b. Berasal dari batuan andesit / lava
c. Mempunyai kekerasan yang cukup
setara dengan kekuatan beton dengan
strengh 250 kg/cm2
4. penataan rip-rap dengan rapi, teratur dan
batuan yang paling besar diletakkan
paling bawah.
4.1.7 Plesteran
1. Untuk merapikan pekerjaan pasangan batu
kali, bagian atas diplester dengan mortar
dengan campuran 1Pc : 3Ps
4.1.8 Siaran
1. Sambungan antar batu kali diplester untuk
memperindah dan mengurangi gaya
gesekan air terhadap dinding penahan
pasangan batu kali
4.1.13 Pekerjaan Jalan
1. Lokasi diratakan dengan bulldoser
2. Batu, pasir dan material ditaruh di sebelah
area yang akan dikerjakan
3. Lapisan pasir di bawah alas jalan dengan
tebal 10 cm
4. Memasang batu tepi
5. Lapisan alas jalan tebal 15 cm dan
dikancing dengan koral 5/7 dan 4/6
6. Lapisan kulit penahan dengan tebal 6 cm
dan dikancing koral ¾ dan koral 2/3
7. Diratakan dengan walles
4.1.9 Pekerjaan Beton
1. Pekerjaan beton yang akan dilaksanakan
yaitu beton K225 dan lantai kerja beton
K125
2. Beton dibuat dengan menggunakan alat
manual seperti molen atau mixer
berukuran sedang
3. Setelah mortar ditumpahkan, mortar
diratakan dengan alat refrigator
4. Merk semen yang digunakan sesuai
kesepakatan kontrak
4.1.10 Pembesian
1. Besi beton harus bersih dan memiliki kuat
tarik sesuai dengan spesifikasi yaitu besi
polos
2. Sebelumnya dihitung terlebih dahulu
kebutuhanbesi untuk mempermudah bagi
tukang untuk proses pembengkokan dan
memotong besi
3. Pembengkokan dilakukan manual dengan
alat pembengkok besi yang dibuat sendiri
4. Jarak antar Beugle mengikuti gambar
rencana, Beugle diikat dengan bendrat
agar tidak bergeser
4.1.14 Pekerjaan Pintu
1. Pekerjaan pintu valve dikerjakan setelah
pemasangan pipa HDPE 0,2 m selesai
dikerjakan
2. Agar pipa HDPE tidak rusak karena
ditimbun, pipa diberi lapisan beton buis
K225
4.1.15 Tabalan Rumput
1. Setelah pekerjaan timbunan tubuh
embung selesai, tubuh embung bagian
hilir diberi gebalan rumput agat tidak
longsor
7
2. Sebelum penanaman rumput tanah harus
dibuat gembur terlebih dahulu dengan
cara menyiram dan memberi pupuk
organik atau anorganik
3. Kemudian dibiarkan beberapa hari baru
gebalan rumput diletakkan di atas muka
tanah yang telah diolah sebelumnya.
Gebalan rumput berupa lembaran segi
empat dengan ukuran 30 x 30 cm, dan
meletakannya agar tidak bergeser dari
posisinya maka digunakan tusuk bambu
Tabel.4.4TotalRencana Anggaran Biaya
Alternatif
JENIS PEKERJAAN
Tabel.4.3Rencana Anggaran Biaya Alternatif
NO
URAIAN PEKERJAAN
SATUAN VOLUME
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Pekerjaan Persiapan
Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Timbunan
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Pintu
Pekerjaan Perkerasan jalan
Pekerjaan Lain-Lain
Total Harga
PPN 10 %
Total
JUMLAH HARGA
Rp30,653,820
Rp3,257,887
Rp139,662,747
Rp99,284,812
Rp930,902,674
Rp664,040,764
Rp1,931,790
Rp79,342,862
Rp147,659,423
Rp2,096,736,780
Rp209,673,678
Rp2,306,410,458
A Pekerjaan Persiapan
1 pengukuran bendung
2 Pembersihan lapangan
Bh
M2
B Mobilisasi
Ls
C
1
2
3
Pekerjaan Tanah
Galian tanah biasa
Galian tanah biasa dengan alat berat
Galian tanah berbatu
M3
M3
M3
508.17 Rp19,982
7589.22 Rp11,840
2219.17 Rp17,868
Rp10,154,252.94
Rp89,856,364.80
Rp39,652,129.56
subtotal Rp139,662,747.30
D
1
2
3
4
Pekerjaan Timbunan
Timbunan tanah padat dengan alat berat
Timbunan tanah pilihan dari borrow area
Timbunan pasir campur kerikil
Timbunan filter
M3
M3
M3
m3
850.55
1846.79
322.32
666
Rp10,595
Rp14,261
Rp81,021
Rp56,789
Rp9,011,577.25
Rp26,337,072.19
Rp26,114,688.72
Rp37,821,474.00
subtotal Rp99,284,812.16
E
1
2
3
4
5
6
Pekerjaan Pasangan
Pasangan Batu kali,1pc:4Ps
Plesteran,1Pc:3Ps
Siaran,1Pc:2Ps
Pasangan rip-rap
pasangan buis beton
Bronjong
NO
A
1
2
B
M3
M2
M2
M3
Bh
M3
2404.68
2995.03
1291.09
2077.31
76
37.5
Rp214,897
Rp19,356
Rp55,637
Rp66,888
Rp59,407
Rp3,756,745
Rp516,758,517.96
Rp57,971,800.68
Rp71,832,374.33
Rp138,947,111.28
Rp4,514,932.00
Rp140,877,937.50
subtotal Rp930,902,673.75
C
1
2
3
Pe ke rjaan Tanah :
Pekerjaan Galian Tanah Biasa
Galian tanah dengan alat berat dibuang disekitarnya
Galian tanah berbatu dengan alat berat dibuang disekitarnya
17
8
2
F
1
2
3
4
Pekerjaan Beton
Beton K-225
Pembesian
Beton K-125
Bekisting
M3
Kg
M3
M2
22.63
6203.23
81.86
514.3
Rp463,460
Rp96,270
Rp362,365
D
1
2
3
4
Pe ke rjaan Timbunan :
Timbunan tanah dengan alat berat tanah dari hasil galian
Timbunan tanah pilihan dengan alat berat dari borrow area
Timbunan pasir campur grevel / kerikil (sand grevel )
Timbunan filter halus /pasir
2
4
1
8
G Pekerjaan Pintu
1 pasang pintu valve Ѳ 8"
2 pasang pintu valve Ѳ 4"
Bh
Bh
2
3
Rp506,940
Rp305,970
Rp1,013,880.00
Rp917,910.00
subtotal Rp1,931,790.00
H
1
2
3
4
Pekerjaan perkerasan Jalan
Lapis bawah tebal 10 cm
Pasang batu tepi
lapis alas jalan tebal 15 cm
lapis kulit penahan tebal 6 cm
M2
M
M2
M2
282
1880
2820
2820
Rp8,071.00
Rp4,045.00
Rp18,781.00
Rp5,851.00
Rp2,276,022.00
Rp7,604,600.00
Rp52,962,420.00
Rp16,499,820.00
subtotal Rp79,342,862.00
E
1
2
3
4
5
6
Pe ke rjaan Pasangan :
Pasangan batu kali 1 Pc : 4 Ps
Plesteran 1 Pc : 3 Ps
Siaran 1 Pc : 2 Ps
Pasangan rip-rap batu kali / gunung > 50 cm
Pasangan buis beton ø 40 cm, panjang 100 cm
Bronjong
35
35
35
35
3
10
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Pekerjaan Lain-Lain
Tabalan rumput
Elastis Joint
drain Hole pipa PVC Ѳ 2"
lapis ijuk tebal 2.5 cm
pasang Pipa PVC Ѳ 3"
Pasang Tiang Pipa Galvanis 4"
pasang Pipa PVC Ѳ 4"
Pasang Pipa Intake HDPE Ѳ 3"
Pasang alat ukur "Thompson"
Peil Scal (Papan Duga)
Instalasi Penjernih Air
Drum Pelampung Intake
Pasang Geotextile
Rumah Jaga
Nomen Klatur
Pasang Pipa HDPE Ѳ 8"
M2
M2
Bh
M2
M
M
M
M
Set
Set
Set
Set
M2
M2
Bh
M
1160.75
20.58
80
75
48.25
9.5
770
120
1
1
1
1
1880.52
40.5
1
72
Rp5,318.00
Rp17,227.00
Rp26,119.00
Rp33,639.00
Rp35,411.00
Rp231,450
Rp34,576
Rp109,923
Rp480,900
Rp110,066
Rp112,770
Rp2,314,147
Rp24,697
Rp1,046,272
Rp52,185
Rp12,648
Rp6,172,868.50
Rp354,531.66
Rp2,089,520.00
Rp2,522,925.00
Rp1,708,580.75
Rp2,198,775.00
Rp26,623,520.00
Rp13,190,760.00
Rp480,900.00
Rp110,066.00
Rp112,770.00
Rp2,314,147.00
Rp46,443,202.44
Rp42,374,016.00
Rp52,185.00
Rp910,656.00
subtotal Rp147,659,423.35
F
1
2
3
4
Pe ke rjaan Be ton :
Beton K225
Pembesian
Lantai kerja, beton K125
Bekisting
7
9
20
13
1
Rp91,320
12500 Rp2,445
1
Rp91,320
Rp 30,562,500.00
subtotal Rp 30,653,820.00
Rp3,257,887
Rp3,257,887
subtotal Rp3,257,887
Rp10,488,099.80
Rp597,184,952.10
Rp29,663,198.90
Rp26,704,513.20
Rp 51,924.00
subtotal Rp664,040,764.00
8
Tabel.4.5Durasi Alternatif
AKTIVITAS UTAMA
Pe ke rjaan Pe rsiapan :
Pengukuran bendung
Pembersihan lahan
Mobilisasi
G Pe ke rjaan Pintu :
1 Pasangan pintu valve ø 8”
2 Pasangan pintu valve ø 4”
DURASI (HARI)
1
6
1
2
2
H
1
2
3
4
Pe ke rjaan pe rke rasan jalan
Lapisan pasir bawah alas jalan
Pasang batu tepi
Lapis alas jalan
Lapis kunci penahan
2
15
10
24
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Pe ke rjaan lain-lain
Tabalan rumput
Elastis joint
Drain hole pipa pvc Ѳ 2"
Lapisan ijuk
Pasang pipa pvc Ѳ 3"
Pasang tiang pipa galvanis Ѳ 4"
Pasang pipa pvc Ѳ 4"
Pasang pipa intake HDPE Ѳ 3"
Pasang alat ukur
Papan duga
Instalasi penjernih air
Drum pelampung intake
Pasang geotextile
Pasang pipa HDPE Ѳ 8"
Nomen klatur
Rumah jaga
6
1
2
4
6
2
18
9
1
1
1
1
20
6
1
3
Tabel.4.6Anggaran Biaya Lapangan
NO
URAIAN PEKERJAAN
Tabel.4.7TotalAnggaran Biaya Lapangan
SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
A Pekerjaan Persiapan
1 Pengukuran bendung
2 Pembersihan lapangan
Bh
M2
1
12500
B Mobilisasi
Ls
1
C Pekerjaan Galian Tanah
1 Galian tanah biasa
2 Galian tanah biasa dengan alat berat
3 Galian tanah berbatu
M3
M3
M3
508.17 Rp19,980.00
7589.22 Rp11,276.00
2219.17 Rp18,760.00
Subtotal
Rp10,153,237
Rp85,576,044.72
Rp41,631,629.20
Rp137,360,910.52
D Pekerjaan Timbunan
1 Timbunan tanah padat dengan alat berat
2 Timbunan tanah pilihan dari borrow area
3 Timbunan pasir campur kerikil
4 Timbunan filter
M3
M3
M3
m3
850.55
1846.79
322.32
666
Rp14,530.00
Rp26,810.00
Rp81,020.00
Rp74,910.00
Subtotal
Rp12,358,491.50
Rp49,512,439.90
Rp26,114,366.40
Rp49,890,060.00
Rp137,875,357.80
E Pekerjaan Pasangan
1 Pasangan Batu kali,1pc:4Ps
2 Plesteran,1Pc:3Ps
3 Siaran,1Pc:2Ps
4 Pasangan rip-rap
5 Pasangan buis beton
6 Bronjong
M3
M2
M2
M3
Bh
M3
2404.66
2995.03
1291.09
2077.31
76
37.5
Rp280,320.00
Rp24,800.00
Rp20,670.00
Rp86,270.00
Rp67,850.00
Rp3,967,456.00
Subtotal
Rp674,074,291.20
Rp74,276,744.00
Rp26,686,830.30
Rp179,209,533.70
Rp5,156,600.00
Rp148,779,600.00
Rp1,108,183,599.20
F Pekerjaan Beton
1 Beton K-225
2 Pembesian
3 Beton K-125
4 Bekisting
M3
Kg
M3
M2
22.63
6203.23
81.86
514.3
Rp517,730.00
Rp11,827.33
Rp4,446,230.00
Rp67,620.00
Subtotal
Rp11,716,229.90
Rp73,367,648.28
Rp363,968,387.80
Rp34,776,966.00
Rp483,829,231.98
G Pekerjaan Pintu
1 Pasang pintu valve Ѳ 8"
2 Pasang pintu valve Ѳ 4"
Bh
Bh
2
3
Rp506,940.00
Rp305,970.00
Subtotal
Rp1,013,880.00
Rp917,910.00
Rp1,931,790.00
H Pekerjaan perkerasan Jalan
1 Lapis bawah tebal 10 cm
2 Pasang batu tepi
3 Lapis alas jalan tebal 15 cm
4 Lapis kulit penahan tebal 6 cm
M2
M
M2
M2
282
1880
2820
2820
Rp8,070.00
Rp4,040.00
Rp18,780.00
Rp8,530.00
Subtotal
Rp2,275,740.00
Rp7,595,200.00
Rp52,959,600.00
Rp24,054,600.00
Rp86,885,140.00
M2
M2
Bh
M2
M
M
M
M
Set
Set
Set
Set
M2
M2
Bh
M
1160.75
20.58
80
75
48.25
9.5
770
120
1
1
1
1
1880.52
40.5
1
72
Rp7,850.00
Rp17,220.00
Rp20,600.00
Rp33,630.00
Rp35,170.00
Rp233,220.00
Rp45,370.00
Rp111,420.00
Rp45,700.00
Rp236,620.00
Rp99,160.00
Rp2,314,140.00
Rp38,960.00
Rp2,000,000.00
Rp35,000.00
Rp202,340.00
Subtotal
Rp9,111,887.50
Rp354,387.60
Rp1,648,000.00
Rp2,522,250.00
Rp1,696,952.50
Rp2,215,590.00
Rp34,934,900.00
Rp13,370,400.00
Rp45,700.00
Rp236,620.00
Rp99,160.00
Rp2,314,140.00
Rp73,265,059.20
Rp81,000,000.00
Rp35,000.00
Rp14,568,480.00
Rp237,418,526.80
Pekerjaan Lain-Lain
1 Tabalan rumput
2 Elastis Joint
3 Drain Hole pipa PVC Ѳ 2"
4 Lapis ijuk tebal 2.5 cm
5 Pasang Pipa PVC Ѳ 3"
6 Pasang Tiang Pipa Galvanis 4"
7 Pasang Pipa PVC Ѳ 4"
8 Pasang Pipa Intake HDPE Ѳ 3"
9 Pasang alat ukur "Thompson"
10 Peil Scal (Papan Duga)
11 Instalasi Penjernih Air
12 Drum Pelampung Intake
13 Pasang Geotextile
14 Rumah Jaga
15 Nomen Klatur
16 Pasang Pipa HDPE Ѳ 8"
Rp284,440.00
Rp2,260.00
Subtotal
Rp4,537,775.00
Subtotal
Rp284,440
Rp28,250,000
Rp28,534,440
Rp4,537,775
Rp4,537,775
I
9
JENIS PEKERJAAN
JUMLAH HARGA
Pekerjaan Persiapan
Mobilisasi
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Timbunan
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Pintu
Pekerjaan Perkerasan Jalan
Pekerjaan Lain-Lain
Total Harga
PPN 10 %
Total
Rp28,534,440
Rp4,537,775
Rp137,360,910.52
Rp137,875,357.80
Rp1,108,183,599.20
Rp483,829,231.98
Rp1,931,790.00
Rp86,885,140.00
Rp237,418,526.80
Rp2,226,556,771
Rp222,655,677
Rp2,449,212,448
4.2
Hasil Perbandingan
Dari ulasan diatas, dapat diketahui
perbandingan antara metode alternatif
dan lapangan yang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel.4.8Perbandingan Metode Alternatif
Dan Lapangan
Lapangan
Rencana
Rp.2.449.212.448
7 bulan, 1 minggu
Rp.2.306.410.458
6 bulan, 3 minggu
Jadi, dari Tabel 4. 8 dapat diketahui
bahwa
metode
alternatiflebih
menghemat waktu dan biaya.
5. DAFTAR PUSTAKA
1. Fatena,
Susy.2008.Alat
Berat
Untuk Proyek Konstruksi.Jakarta :
Rineka Cipta.
2. Sajekti, Amien.2009.Metode Kerja
Bangunan Sipil.Yogyakarta : Graha
Ilmu.
3. Husen,
Abrar.2009.Manajemen
Proyek.Yogyakarta : Andi.
4. Ibrahim,
Bachtiar.2009.Rencana
Dan Estimate Real of Cost.Jakarta :
Bumi Aksara