PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MUSLIM KEPULAUAN DENGAN
PENGUATAN ACHIEVEMENTMOTIVATOR UNTUK MENGATAI PRILAKU
HEDONISME DALAM MASYARAKAT DEDUN KECAMATAN MANTANG
KEPULAUAN BINTAN
Penulis Makalah
: Silfia Hanani, Yanti Elvita,Helfi
Sumber
: https://socius.ppj.unp.ac.id/index.php/socius/article/view/86
Artikel Ditulis
: Reski Ibrahim
Artikel ini akan membahas mengenai control sosial yaitu tentang pemberdayaan masyarakat
Desa Dendun, yaitu sebuah desa yang terpencil di Kepulauan Riau di mana mayoritas orang
beragama Islam. Desa ini terdiri dari 18 km2 daratan dan 67 km2 lautan, dan cara utama
untuk pergi ke sana adalah dengan kapal kecil. Seorang nelayan memperoleh penghasilan
rata-rata antara Rp85.000 dan Rp300.000 per hari, yang merupakan mata pencaharian utama
masyarakat. Namun gaya hidup konsumtif dan tingkat pendidikan yang rendah menurunkan
kesejahteraan masyarakat, meskipun pendapatannya cukup .Menghabiskan uang untuk
bersenang-senang di kota Tanjung Pinang adalah salah satu contoh kebiasaan konsumtif
masyarakat Dendun yang turun temurun. Kebanyakan orang mengabaikan pendidikan anak
karena kebiasaan ini menggambarkan status sosial. Data menunjukkan bahwa hanya 1% dari
penduduk Dendun yang masuk ke perguruan tinggi, sedangkan kebanyakan orang hanya
menyelesaikan sekolah dasar atau bahkan tidak menyelesaikannya. Keterbatasan fasilitas
memperparah hal ini. Infrastruktur Desa Dendun juga menjadi masalah besar. Sementara
listrik hanya tersedia beberapa jam di malam hari, air bersih harus diperoleh dari sumber
yang jauh. Pemerintah telah menyediakan fasilitas seperti penyulingan udara laut dan alat
pengering ikan, namun tidak banyak orang yang menggunakannya karena kekurangan tenaga
kerja. Selain itu, gaya hidup tradisional yang tidak produktif merupakan penghalang utama
kemajuan ekonomi masyarakat.Untuk mengatasi masalah ini, program pemberdayaan
digunakan untuk mengubah cara orang berpikir agar mereka lebih produktif dan siap untuk
masa depan. Metode ini menggunakan ide "kebutuhan untuk mencapai", yang mendorong
orang untuk bekerja keras, hemat, dan memiliki rencana hidup. Diskusi kelompok, pelatihan
pengelolaan keuangan, pengembangan wirausaha, dan dorongan untuk meningkatkan
pendidikan anak-anak adalah semua bagian dari program ini.
Mengingat letak pulau yang jauh di tengah-tengah laut dan sekaligus minimnya fasilitas
kesehatan, ada kemungkinan kesehatan ibu hamil dan melahirkan rendah bahkan mungkin
adanya yang menyebabkan meninggal dunia.Oleh sebab itu, jumlah laki- laki lebih banyak
menjadi penduduk Dendun dibandingkan dengan perempuan, karena perempuan mengalami
resiko kematian ketika hamil dan melahirkan.Hal ini dapat juga sebagai akibat dari rendahnya
fasilitas dan pelayan kesehatan yang tersedia di desa. Nampaknya, angka harapan hidup
penduduk Dendung juga rendah, hal ini dapat dilihat dari hamper tidak terlihatnya penduduk
manula di desa ini. Walaupun jumlah itu tidak diketahui secara pasti, tetapi dapat dirasakan
atau dilihat ketika ada pertemuan penduduk seperti pertemua dalam kegiatan majelis taklim
atau pada hari-hari menjelang
matahari terbenam disaat-saat
penduduk Dendun
bercengkrama menunggu malam datang. Dimana hamper dipastikan yang terlihat penduduk
berusia produktif dan orang dewasa. Di masjid pun ketika shalat berjemaah tidak banyak
dilihat ada orang tua-tua atau manula yang beribadah, hanya banyak didatangi oleh usia-usia
produkif dan dewasa tersebut.
1. Pemberdayaan Ekonomi
Yang mana Masyarakat diberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan keuangan,
termasuk cara menabung, membuat anggaran keluarga, dan mengelola pendapatan mereka
agar lebih efektif. Pengembangan Wirausaha Program ini bertujuan untuk membantu
masyarakat untuk mengembangkan usaha berbasis potensi lokal, seperti pengolahan ikan atau
produk lainnya yang dapat dijual ke pasar..
2. Pemberdayaan Pendidikan
Dimana untuk meningkatkan kesadaran pendidikan melalui diskusi kelompok dan program
penyuluhan, masyarakat diberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan bagi anakanak mereka, baik untuk masa depan anak-anak itu sendiri maupun untuk perkembangan desa
secara keseluruhan. Dorongan untuk Melanjutkan Pendidikan Masyarakat didorong untuk
mengatasi hambatan dalam melanjutkan pendidikan, dengan harapan bahwa lebih banyak
anak-anak dari desa ini dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Penguatan Motivasi
Program pemberdayaan menggunakan prinsip motivasi berprestasi untuk memotivasi
masyarakat agar memiliki cita-cita lebih tinggi, bekerja keras, hemat, dan fokus pada rencana
masa depan.
4. Pendampingan Berkelanjutan
Pembimbing dari luar desa atau tokoh masyarakat memberikan bimbingan secara
berkelanjutan kepada masyarakat, baik dalam hal mengelola keuangan, usaha, maupun dalam
mengubah pola pikir mereka tentang gaya hidup dukungan dari Pemerintah dan Pihak Terkait
Pemberdayaan
ini
membutuhkan dukungan terus-menerus
dari pemerintah untuk
menyediakan fasilitas, pendidikan, dan program-program yang dapat mendukung perubahan
di desa.
5. Perubahan Sosial dan Budaya
Program ini berfokus pada perubahan perilaku masyarakat yang selama ini menghabiskan
tabungan untuk gaya hidup seperti berfoya-foya di kota Tanjung Pinang agar beralih ke pola
hidup yang lebih hemat dan produktif. Membangun Solidaritas Komunitas Program ini juga
mendorong masyarakat untuk lebih saling mendukung dan bekerja sama dalam mencapai
tujuan bersama, yakni meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.
6. Pemanfaatan Teknologi dan Fasilitas
Masyarakat diberikan pelatihan untuk memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, seperti
penyulingan air laut dan pengering ikan, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk
dan efisiensi usaha.
Tujuan dari pemberdayaan pengendalian sosial ini adalah untuk memberikan masyarakat
Desa Dendun keterampilan, motivasi, dan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan
ekonomi, pendidikan, dan sosial sehingga mereka dapat meningkatkan kesejahteraan mereka
secara berkelanjutan.Tujuan pengendalian sosial pemberdayaan masyarakat Muslim di
wilayah ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pembangunan potensi individu
dan kelompok. Dengan menggunakan prinsip-prinsip Islam, pemberdayaan ini diharapkan
dapat memotivasi orang-orang untuk bekerja keras dan berprestasi di berbagai bidang.
Diharapkan ini akan mengurangi kecenderungan untuk hidup mewah atau hedonis yang
didorong oleh motivasi pencapaian, juga dikenal sebagai motivasi pencapaian. Masyarakat
dapat diarahkan untuk menumbuhkan semangat berprestasi di bidang ekonomi, sosial,
pendidikan, dan spiritual dengan memberikan dorongan dan pelatihan yang tepat.
Masyarakat dapat diarahkan untuk menumbuhkan semangat berprestasi di bidang ekonomi,
sosial, pendidikan, dan spiritual dengan memberikan dorongan dan pelatihan yang tepat.
Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai positif Islam seperti kerja keras , tanggung
jawab, dan saling berbagi, diharapkan masyarakat dapat lebih berkonsentrasi pada tujuan
jangka panjang daripada hanya mengejar kesenangan duniawi.Secara keseluruhan,
diharapkan bahwa upaya ini akan menghasilkan pola pikir yang lebih produktif dan sehat,
serta rasa tanggung jawab untuk menjaga keharmonisan sosial. Dengan demikian, hedonisme
yang merugikan akan berkurang, dan masyarakat Dendun akan berkembang sesuai dengan
ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Hanani s., & Helfi, Elvita, Y. (2018) Pemberdaya Masyarakat Muslim Kepulauan Dengan
Penguatan Achievement Motivation Untuk Mengatasi Perilaku Hedonisme Dalam
Masyarakat Dendun Kecamatan Mantang Kepulauan bintan : Journal of Gender Studies Vol.
2, No. 1, Januari – Juni 2018