Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH 4 (SEJARAH DAN PEMIKIRAN AKUNTANSI SYARIAH)

2024, Tiara Estafania

MAKALAH AKUNTANSI SYARIAH “SEJARAH DAN PEMIKIRAN AKUNTANSI SYARIAH” Dosen Pengampu : Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR., CSRS. Disusun Oleh : Tiara Estafania Saputri C1C021115 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI 2024 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadırat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini pada mata kuliah "Akuntansı Syariah” di Universitas Jambi. Tak lupa sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita menuju jalan kebenaran. Alhamdulillah penulisan makalah ini bisa diselesaikan, walaupun kemungkinan dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Mengingat keterbatasan penulis yang masih belum bisa maksimal dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan. Dengan membahas Sub BAB mengenai SEJARAH DAN PEMIKIRAN AKUNTANSI SYARIAH penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun orang yang membacanya. Akhir kata penulis menyadari terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran selalu penulis tunggu untuk peningkatan kualitas dan mutu demi kesempurnaan makalah ini Jambi, 17 September 2024 Tiara Estafania Saputri C1C021115 ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..i KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1 1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3 2.1 Perkembangan Awal Akuntansi ..................................................................... 3 2.2 Sejarah Akuntansi ........................................................................................... 4 2.2 Perkembangan Akuntansi Syariah .................................................................. 5 2.2.1 Zaman Awal Perkembangan Islam ......................................................... 5 2.2.2 Zaman Empat Khalifah ........................................................................... 6 2.4 Sekilas Prosedur Dan Istilah Yang Digunakan .............................................. 7 2.5 Hubungan Antara Akuntansi Modern Dan Akuntansi Syariah ...................... 9 BAB III PENUTUP ................................................................................................... 10 3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 10 3.2 Saran ............................................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11 iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi syariah pada dasarnya merupakan bentuk aplikasi dari nilainilai islam sebagai suatu agama yang tidak hanya mengatur masalah keimanan tetapi juga mengatur masalah kehidupan sehari-hari. Sejarah lahirnya ilmu akuntansi syariah tidak terlepas dari perkembangan Islam dan kewajiban mencatat transaksi non tunai. Sebagaimana dalam firman Allah yang artinya: “Hai, orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar” (QS. Al-Baqarah [2] : 282). Hal itu kemudian mendorong umat islam peduli terhadap pencatatan dan menimbulkan tradisi pencatatan di kalangan umat serta mendorong munculnya aktivitas kerjasama/partnership. Sejarah dan pemikiran akuntansi syariah tidak dapat dilepaskan dari perkembangan ekonomi islam termasuk nilai-nilai yang sesuai dengan islam. Sedangkan di sisi lain akuntansi syariah sebagai cabang dari ilmu akuntansi yang merupakan ilmu pengetahuan tentu harus melampaui proses dan tahapan tertentu. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai “Sejarah dan Pemikiran Akuntansi Syariah”. 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana perkembangan awal akuntansi ? b. Jelaskan sejarah akuntansi ? c. Bagaimana perkembangan akuntansi syariah ? d. Jelaskan prosedur dan istilah yang digunakan ? e. Bagaimana hubungan antara akuntansi modern dan akuntansi syariah ? 1 1.3 Tujuan a. Untuk mengetahui perkembangan awal akuntansi b. Untuk mengetahui sejarah akuntansi c. Untuk mengetahui perkembangan akuntansi syariah d. Untuk mengetahui prosedur dan istilah yang digunakan e. Untuk mengetahui hubungan akuntansi modern dan akuntansi syariah 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Perkembangan Awal Akuntansi Pada awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti, yaitu bagian dari ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan yang bersifat memiliki kebenaran absolut. Penemuan metode baru dalam akuntansi senantiasa mengalami penyesuaian dengan kondisi setempat, sehingga dalam perkembangan selanjutnya, ilmu akuntansi lebih cenderung menjadi bagian dari ilmu sosial (social science). Akuntansi dalam islam merupakan alat (tool) untuk melaksanakan perintah allah swt dalam (Qs. 2:282) untuk melakukan pencatatan dalam melakukan transaksi usaha. Implikasi lebih jauh adalah keperluan terhadap suatu sistem pencatatan terhadap suatu sistem pencatatan tentang hak dan kewajiban pelaporan yang terpadu dan komprehensif. Akuntansi yang kita kenal sekarang diklaim berkembang dari perdaban barat (sejak paciolli). Padahal apabila dilihat secara mendalam dari proses lahir dan perkembangannya, terlihat jelas pengaruh keadaan masyarakat atau peradaban sebelumnya baik yunani maupun arab islam. Perkembangan akuntansi dengan domain “arithmatic quality” nya, sangat ditopang oleh ilmu lain khususnya arithnatic, algebra, mathematics, alghorithm pada abad ke 9 M. Ilmu ini lebih dahulu berkembang sebelum perkembangan bahasa. Filosofi islam yang dikenal yaitu abu yusuf ya’kub bin ashaq al kindi yang lahir tahun 801 M. Juga Al Karki (1020) dan AlKhawarizmy yang merupakan asal kata dari Al gorithm, algebra juga berasal dari kata arab yaitu “Aljabr”. Ibnu khaldun (Lahir tahun 1332) adalah seorang filosofi islam yang juga telah bicara tentang politik, sosiologi, ekonomi, bisnis, perdagangan. 3 Para filosofi barat belakangan ini yang muncul pada abad ke 18 M. Al khawarizmy lah yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan matematika dasarnya untuk digunakan memecahkan persoalan pembagian harta warisan secara adil sesuai dengan syariah yang ada di Al Quran,perkara hukum atau (law suit) dan praktek bisnis perdagangan. Ahli akuntan yang mengakui keberadaan akuntansi islam itu, misalnya RE Gambling, William roget, Baydoun, Hayasi dari jepang, dll. Sistem akuntansi dibangun dari dasar kesamaan akuntansi Aset = Liabilitas + Ekuitas (A = L + E). Karena aljabar ditemukan pertama-tama oleh ilmuwan muslim di zaman keemasan Islam, maka sangat logis jika ilmu akuntansi juga telah berkembang pesat di zaman itu, paling tidak menjadi dasar perkembangannya. 2.2 Sejarah Akuntansi Dari sejak zaman prasejarah, keluarga memiliki perhitungan tersendiri untuk mencatat makanan dan pakaian yang harus mereka persiapkan dan mereka gunakan pada saat musim dingin. Ketika masyrakat mulai mengenal adanya “pedagangan”, maka pada saat yang sama mereka telah mangenal konsep nilai (value) dan mulai mengenal sistem moneter (monetary system). Bukti tentang pencatatan (book keeping) tersebut dapat di temukan dari mulai kerajaan babilonia (4500 SM), Firaun mesir dan kode-kode Hammurabi (2250 SM) sebagaimana ditemukan adanya kepingan pencatatan akuntansi di Ebla, Syria Utara. Saat ini kita hanya mengenal luca Paciolli sebagai bapak Akuntansi Modern. Paciolli, seorang ilmuan dan pengajar di bebarapa universitas yang lahir di Tuscany – Italia pada tahun 1445, merupakan orang yang di anggap menemukan persamaan akuntansi untuk pertama kali pada tahun 1494 dengan bukunya: Summa de Arithmetica Geometria et Proportionalita (A Review of Arithmetic, Geometry and Proportions). Pada buku tersebut, terdapat penjelasan mengenai buku besar telah termasuk mengeni aset, modal, hutang, 4 pendapatan dan beban. Mengenai ayat jurnal penutup (closing entris) dan menggunakan neraca saldo (trial balance) untuk mengetahui saldo buku besar (legerd). Sebenarnya Luca pacioelli bukanlah orang yang menemukan doble entry book keeping system, mengingat sitem tersebut telah dilakukan sejak adanya perdagangan antara venice dan genoa pada awal abat ke-13 M setelah terbukanya jalur perdagangan antara timur tengah dan kawasan mediterania. Bahkan, pada tahun 1340 bendahara kota massri telah melakukan pencatatan dalam bentuk double entry. Majunya peradaban sosial budaya masyarakat arab waktu itu tidak hanya pada aspek ekonomi atau perdagangan saja, tetapi juga pada proses transformasi ilmu pengetahuan yang berjalan dengan baik. Selain aljabar, al khawarizmi (logaritma) juga telah berkembang ilmu kedokteran dari ilmu ibnu sina (avicenna), kimia karya besar ibnu rusyd (averos), ilmu ekonomi (ibnu khaldun). 2.2 Perkembangan Akuntansi Syariah 2.2.1 Zaman Awal Perkembangan Islam Pendeklarasikan negara islam di madinah (tahun 622 M atau berketepatan dengan tahun 1 H) didasari konsep bahwa seluruh muslim adalah bersaudara tanpa memandang ras, suku, warna kulit dan golongan, sehingga seluruh kegiatan kenegaraan dilakukan secara bersama dan gotong royong di kalangan para muslim. Setelah munculnya islam di semenanjung arab dibawah kepemimpinan Rasulullah saw, serta telah terbentuknya daulah islamiyah di madinah, mulailah perhatian Rasulullah untuk membersihkan muamalah maaliah (keuangan) dari unsur-unsur riba dan dari segala bentuk penipuan, pembodohan,perjudian, pemerasan, monopoli, dan segala usaha pengambilan harta orang lain secara batil. Bahkan Rasulullah lebih menekankan pada pencatatan keuangan. Rasulullah mendidik secara khusus beberapa orang sahabat untuk menangani 5 profesi ini dan mereka diberi sebutan khusus, yaitu hafazhatul amwal (pengawas keuangan). Dalam perkembangan islam selanjutnya ketika ada kewajiban zakat dan ‘ushr (pajak pertanian dari muslim) dan perluasan wilayah sehingga di kenal adanya jizyah (pajak perlindungan dari non muslim) dan kharaj (pajak hasil pertanian dari non muslim), maka rasul mendirikan baitul maal pada awal abad ke 7. Konsep ini cukup maju pada zaman tersebut dimana seluruh penerimaan dikumpulkan secara terpisah dengan pimpinan Negara dan baru akan dikeluarkan untuk kepentingan Negara walaupun disebutkan pengelolaan baitul maal masih sederhana, tetapi nabi telah menunjukan petugas qadi, ditambah para sekertaris dan pencatat administrasi pemerintahan. 2.2.2 Zaman Empat Khalifah Pada pemerintahan Abu Bakar, pengelola baitul maal masih sangat sederhana dimana penerimaan dan pengeluaran di lakukan secara seimbang sehingga hampir tidak pernah ada sisa. Di era kepemimpinana khalifah umar bin khattab dengan memperkenalkan istilah diwan oleh sa’ad bin abi waqqas (636 M). Asal kata diwan dari bahasa arab yang merupakan bentuk kata benda dari dawwana yang berarti penulisan. Diwan dapat diartikan sebagai tempat dimana pelaksana duduk, bekerja dan dimana akuntansi dicatat dan disimpan. Diwan yang dibentuk oleh khalifa umar terdapat 14 departement dan 17 kelompok, dimana pembagian departemen tersebut menunjukkan adanya pembagian tugas dalam sistem keuangan dan pelaporan keuangan yang baik. Diwan ini berfungsi untuk mengurusi pembayaran gaji. Khalifah umar menunjukan beberapa orang yang mengelola dan pencatat dan Persia untuk mengawasi pembukaan baitul maal. 6 Yang termasuk pengawasan harta, kepentingan social, pelaksanaan ibadah pribadi, dan pemeriksaan transaksi bisnis . Akram Khan memberikan 3 (tiga) kewajiban muhtasib, yaitu: a Pelaksaan hak allah termasuk kegiatan ibadah : semua jenis shalat, pemeliharaan masjid b Pelaksanaan hak-hak masyarakat : perilaku di pasar, kebenaran timbangan, kejujuran bisnis c Pelaksanaan yang berkaitan dengan keduanya : menjaga kebersihan jalan, lampu jalan, bangunan yang mengganggu masyarakat. Runtuhnya Khilafah Islamiyah serta tidak adanya perhatian dari pemimpin-pemimpin islam untuk mensosialisasikan hukum islam, serta dengan dujajahnya kebanyakan nagara islam oleh negara-negara eropa, telah menimbulkan perubahan yang sangat mendasar disemua segi kehidupan ummat islam, termasuk di bidang muamalah keuangan. Pada fase ini perkembangan akuntansi didominasi oleh pikiran pikiran barat. Para muslim pun mulai menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan oleh barat. Untuk mengetahui bagai mana perkembangan akuntansi pada fase ini, mungkin dapat membaca pada buku-buku teori akuntansi. 2.4 Sekilas Prosedur Dan Istilah Yang Digunakan Pelaksanaan akuntansi pada Negara islam terjadi terutama adanya dorongan kewajiban zakat. Al Mazenderany (1363 M) mengenai praktik akuntansi pemerintah selama dinasti khan II pada buku Risalah falakiyah kitabus sikayat. System akuntansi Negara islam tersebut pertama kali dilakukan oleh al khawarizmy pada tahun 976 M. Ada tujuh hal khusus dalam system akuntansi yang dijalankan oleh Negara islam sebagaimana dijelaskan oleh Al-khawariszmy dan Almazendarany (zaid, 1999) yaitu: 1. Sistem akuntansi untuk kebutuhan hidup 7 2. Sistem akuntansi untuk konstruksi merupakan system akuntansi untuk proyek pembangunan 3. Sistem akuntansi untuk pertanian merupakan sistem yang berbasis nonmoneter 4. Sistem akuntansi gudang merupakan sistem untuk mencatat pembelian barang Negara yang mencatat sehingga hal ini menunjukan sistem pengendalian intern (intern control) 5. Sistem akuntansi mata uang, sistem ini telah dilakukan oleh Negara islam sebelum abad ke 14 M. sistem ini memberikan hak kepada pengelolanya untuk mengubah emas dan perak yang diterima pengelola menjadi koin sekaligus mendistribusikannya. 6. Sistem akuntansi peternakan merupakan sistem untuk mencatat seluruh binatang 7. Sistem akuntansi perbendaraan merupakan sistem untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran harian Negara baik dalam nilai uang atau barang. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengendalian internal (internal control) penerapan prosedur audit (audit procedure) serta akuntansi berbasis pertanggung jawaban (responsibility accounting). Prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut (zaid; 1999) 1. Transaksi harus dicatat setelah terjadi 2. Transaksi harus dikelompokan 3. Penerimaan akan dicatat di sisi sebelah kanan dan pengeluaran dicatat di sebalah kiri 4. Pembayaran harus dicatat dan diberikan penjelasan yang memadai di sebelah sisi kiri halaman 5. Pencatatan transaksi harus dilakukan dan dijelaskan secara hati-hati 6. Tidak diberikan jarak penulisan di sisi sebelah kiri, dan harus diberi garis penutup 8 7. Koreksi atas transaksi harus dilakukan dan dijelaskan secara hati-hati 8. Jika akun telah ditutup, maka akan diberi tanda tentang hal tersebut 9. Seluruh transaksi yang dicatat di buku jurnal (al jaridah) akan dipindahkan pada buku khusus berdasarkan pengelompokan transaksi 10. Orang yang melakukan pencatatan untuk pengelompokan berbeda dengan orang yang melakukan pencatatan harian 11. Saldo diperoleh dari selisih 12. Laporan harus disusun setiap bulan dan tahun 13. Pada setiap akhir tahun, laporan yang disampaikan oleh al kateb harus menjelaskan keseluruhan informasi secara detail barang dan dana yang berada di bawah wewenangnya 14. Laporan tahunan yang disusun al kateb akan diperiksa dan di bandingkan dengan tahun sebelumnya dan akan di simpan di diwan 2.5 Hubungan Antara Akuntansi Modern Dan Akuntansi Syariah Perkembangan ilmu pengetahuan termasuk sistem pencatatan pada zaman dinasti abbasiah (750-1258 M) sudah sedemikian maju, sementara pada kurun waktu yang hampir bersamaan. Eropa masih berada dalam periode “the dark ages” dari sini, kita dapat melihat hubungan antara luca paciolli dan akuntansi islam. Pada tahun 1429 M, angka Arab dilarang digunakan oleh pemerintah italia. Luca paciolli selalu tertarik untuk belajar tentang hal tersebut serta belajar dari alberti seorang ahli matematika yang belajar dari pemikir arab dan selalu menjadikan karya Pisa sebagai rujukan. Alasan teknis yang mendukung hal tersebut adalah : luca paciolli mengatakan bahwa setiap transaksi harus dicatat dua kali disisi sebalah kredit dan disisi sebelah debit. Dengan kata lain bahwa pencatatan harus diawali dengan menulis sebelah kredit dan di sebelah debit. Hal ini memunculkan dugaan bahwa Paciolli menerjemahkan hal tersebut dari bahasa Arab yang memang menulis dari sebelah kanan 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Akuntansi bukanlah suatu profesi baru, dalam bentuk yang sangat sederhana telah dilakukan pada zaman sebelum masehi. Luca Piciolli tahun 1494 M dengan bukunya: Summa de Arithmetica Geometri Proporsionalita (A Review of Arithmetic, Geometry and Proportions) menerangkan mengenai double entry book keeping sehingga ditetapkan sebagai penemu akuntansi modern. Lahirnya sebuah paradigma dapat dipahami sebagai bagian dari siklus hukum tuhan (sunnatullah). Akuntansi modern mulai dipertanyakan dan diragukan kesahihannya. Dimasa yang akan datang akuntansi modern tidak menutup kemungkinan akan diganti oleh akuntansi alternatif, yaitu Akuntansi Syariah, yang sudah tampak sebagai bayi yang baru lahir. Akuntansi syariah memiliki tujuan alternatif yang ideal, yaitu: menciptakan realitas tauhid. Realitas ini adalah realitas sosial yang mengandung jaringan kuasa ilahi yang mengikat dan memilin kehidupan manusia dalam ketundukkan pada tuhan. Untuk sampai pada tujuan ini diperlakukan instrument untuk membangun dan menbentuk Akuntansi Syariah, yaitu dengan cara epistemologi dan metodologi syariah. 3.2 Saran Semoga dengan adanya makalah ini diharapkan akan menambah minat mahasiswa untuk membaca, mempelajari, dan menambah rujukan atau referensi mengenai materi “Sejarah dan Pemikiran Akuntansi Syariah”. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya yang telah membaca. 10 DAFTAR PUSTAKA Nurhayati, Sri & Wasilah. 2014. Akuntansi Syariah Di Indonesia Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat. 11