Academia.eduAcademia.edu

Rangkaian Paralel

2024, Adi Firdarahman Sanjaya

Laporan Praktikum Fisika Dasar

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR ACARA PRAKTIKUM KE-9 RANGKAIAN PARAREL Dosen Pengampu Asisten Praktikum : Mujib Ubaidillah, M.Pd. : 1. Aldi Alfiansyah Wibowo 2. Salsabillah Nur Adzkiyah 3. Taufik Muhamad Haidir Praktikan : Nama : ADI FIRDARAHMAN SANJAYA NIM : 2108106095 Kelas : BIOLOGI C UNIT LABORATORIUM MIPA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2021 A. Tujuan Untuk mempelajari hubungan antara kuat arus,tegangan dan hambatan yang tersusun secara pararel. B. Dasar Teori Ramgkaian listrik merupakan sambungan yang terdiri dari alat-alat listrik yang bersifat sederhana yang dimana terdapat paling sedikitnya yaitu satu jalan atua satu jalur yang dapat dilalui oleh arus listrik. Teori dari rangkaian listrik ini beasal dari hukum-hukum dasar fisika yang ditemukan oleh ahli-ahli ilmub fisika, yaitu diantaranya coulomb pada tahun 1885, lalu Ohm pada 1827, faraday pada tahun 1831, dan juga kirchoff pada 1857. Menurut hukum bunyi coulomb yang menyatakan bahwa interaksi antara muatan listrik yang sejenis akan terjadi tolak-menolak, sedangkan muatan yang berlainan atau berbeda maka jenis akan tarikmenarik. Menurut hukum faraday yang menyatakan bahwa elektromagnetisme yang memprediksi bagaimana medan magnetdapat berinteraksi dengan rangkaian listrik untuk menghasilkan gaya gerak listrik. Hum Ohm menyatakan bahwa suatu besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar akan berbanding lurus dengan tegangan yang diterapkan kepada arus listrik tersebut (Khairunisa. 2018). Arus listrik merupakan aliran dari muatan-muatan listrik. Aliran muatan listrik yang dimaksud adalah aliran yang bermuatan negative atau pun bermuatan negative, electronelektron dan juga ion-ion. Dari suatu konvensi yang ada pada suatu arus listrikdapat digunakan sebagai aliran yang mengarah kepada muatan positif. Sementara kebalikan dari aliran listrik yaitu liran electron. Pada suatu rangkaian listrik tentu memiliki penghantar yang memiliki kemampuan menghantarkan listrik yang berbeda-beda. Konduktor yang memiliki hambatan yang kecil sehingga daya hantar listrik nya menjadi baik, isolator yang memiliki hambatan yang cukup besar sehingga sulit untuk dapat menghantarkan listrik. Semikonduktor yang mempunyai sifat yanitu diantara konduktor dan juga isolatoryang dimana pada suhu rendah bersifat isolator sedangkan pada suhu yang tinggi dapat bersifat konduktor. Supr koduktor meripakan suatu material yang tidak mempunyai hambatan dibawah satu nilai tersebut. Super konduktor dapat berupa suatu konduktor, isolator, ataupun semikonduktor. Suhu yang terjai pada perubahan sifat konduktivitas ini akan menjadi superkonduktor yang dapat disebut dengan temperature kritis (Suma, K., Sadia, W, I., &Pujani M, N. 2018). Rangkaian dapat dikatakan sebagai rangkaian seri apabila terdapat dua ata lebih tahanan atau beban yang dirangkai secara berurutan ataupun secara berderet. Sifat dari rangkaian seri sendiri diantaranya yaitu arus yang mengalir akan selalu sama besar dan tidak berubah-ubah, tegangan total nya merupakan jumlah dari masing-masing tahanan, dan tahanan total nya merupakan jumlah dari masing-masing tahanan. Rangkaian seri merupakan suatu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar. Dalam rangkaian seri hanya tredapat satu lintasan arus listrik yang dipasangkan secara berurutan tanpa ada cabang (Nurhadi. 2018). Rangkaian parallel atau rangkaian yang bercabang merupakan rangkaian alat-alat listrik yang dimana disusun secara sejajar, yang pada umumnya rangkaian listrik ini jika berada di dalam rumah dihubungkan secara parallel. Kelebihan menggunakan rangkaian parallel ini yaitu nyala pada lampunya akan lebih terang, namun memiliki hambatan yang kecil serta apabila terdapat satu ;ampu yang mati atau padam maka lampu yang lainnya akan tetap menyala. Namun kekurangan atau kelemah an yang dimiliki rangkaian ini yaitu dapat menhabiskan banyak kabel pada setiap kali merangkaianya (Dianawati, A. 2014). Resistor adalah salah suatu komponen dasar yang ada didalam rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai pembatas atau pun penghambat aliran arus dalam suatu rangkaian listrik. Resistor tetap adalah sebuah resistor yang nilainya sudah ditetapkan dan tidak dapat diubah lagi. Resistor ini mempunyai beberapa jenis elemen resisif diantara kawat-kawat resesif dan juga oksida metal (Listiyarini, R. 2018). Rangkaian parallel adalah rangkaian yang memiliki percabangan. Jika lampu yang disusun secara parallel maka beda potensial yang terdapat pada lampu-lampu tersebut akan memiliki atau nyala lampunya akan sama. Besarnya hambatan pengganti Rs untuk rangkaian yang disusun secara parallel ini dapat ditentukan dengan persamaan 1/Rs = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 +… (Sujana, A. 2014). Dalam suatu rangkaian listrik yang variable adalah tegangan dan juga arus listruk yang berada di berbagai titik suatu sepanjang rangkaian listrik tersebut. Dalam suatu rangkaian listrik yang mempunyai tegangan dan juga arus yang konstan yaitu tidak berubah menurut waktunya dan arusnya hanya dapat dibatasi oleh yang namanya resistor. Resistor sendiri merupakan komponen elektronika yang paling sering ditemui dan umum dijumpai pada rangkaian-rangkaian listrik. Komponen ini memiliki fungsi utama yaitu sebagai penghambat atau penahan arus. Pada rangkaian elektronika atau rangkaian listrik ini resistor digunakan untuk mengurangi nilai arus. Rumus resistor sendiri dapat ditulis secara matematis yaitu I = V / R atau dapat juga digunakan untuk membagi tegangan dengan rangkaian pembagi tegangan. Dalam hal pengisian baterai dalam suatu generator, kawat atau kabel tembaga dapat memberikan suatu resistensi dalam jumlah tertentu yang membatasi aliran arunya tersebut. Pengaruh resustensi yang sama juga bisa diperoleh dari kawat yang lainnya. Apabila dalam suatu ukuran yang komponen nya tidak penting dan berpengaruh kepada keseluruhannya dapat dipandang secara terpusat dalam suatu titik (Riski, M, V. 2017). C. Metodologi Alat dan Bahan Alat a. Amperemeter b. Catu daya c. Kabel penguhubung hitam d. Kabel penguhubung merah Meter dasar 90 e. Perangkat PC/HP f. Voltmeter Bahan a. Lampu b. Hambatan atau resistensi tetap 30 Ω c. Hambatan atau resistensi tetap 60 Ω d. Hambatan atau resistensi tetap 90 Ω e. Virtual lab Prosedur Kerja a. Dibuka virtual lab b. Disusun rangkaian listrik secara paralel c. Diatur sumber daya listriknya menjadi 9 V d. Diatur resistornya dengan hambatanya 90 Ω e. Diatur resistor yang kedua dengan hambatan 60 Ω f. Diatur resistor yang ketida dengan hambatan 30 Ω g. Dicek tegangan atau voltasenya dengan menggunakan voltmeter h. Diatur resistor yang pertama yaitu 9 V i. Diatur reisistor yang kedua yaitu 9 V j. Diatur resistor yang ketiga yaitu 9 V k. Didalam reristor tersebut memiliki rangkaian yang sama karena disusun secara parallel l. Dibaca arus listrik pada rangkaian tersebut dengan membaca amperemeter yang ada disebelah kiri lampu m. Diresistor pertama yaitu terdapat 0,10 A n. Diresistor kedua yaitu terdapat 0,10 A o. Diresistor ketiga yaitu terdapat 0,30 A p. Dimasukan semua data kedalam tabel hasil pengamatan q. Digabungkan kuat arus pertama, kedua dan ketiga r. Dimsukan hasilnya kedalam tabel yang terakhir (total A) D. Hasil Pengamatan 1) Tabel Hasil Pengamatan Rangkaian Pararel No. 1. 2. 3. Sumber Daya (V) 9 15 25 R1 (Ohm) 90 90 90 R2 (Ohm) 60 60 60 R3 (Ohm) 30 30 30 I1 (A) I2(A) I3 (A) Itotal(A) 0,1 0,17 0,28 0,15 0,25 0,42 0,3 0,50 0,83 0,55 0,90 1,53 2) Perhitungan Kuat Arus Listrik Total a. Percobaan 1 R1 = 90 Ohm ; R2 = 60 Ohm ; R3 = 30 Ohm I1 = 0,1 A ; I2 = 0,15 A ; I3 = 0,3 A R total = 90 + 60 + 30 = 180 Ohm I total = 0,1 A + 0,15 A + 0,3 A = 0,55 A b. Percobaan kedua R1 = 90 Ohm ; R2 = 60 Ohm ; R3 = 30 Ohm I1 = 0,17 A ; I2 = 0,25 A ; I3 = 0,50 A R total = 90 + 60 + 30 = 180 Ohm I total = 0,17 A + 0,25 A + 0,50 A = 0,90 A c. Percobaan ketiga R1 = 90 Ohm ; R2 = 60 Ohm ; R3 = 30 Ohm I1 = 0,28 A ; I2 = 0,42 A ; I3 = 0,83 A R total = 30 + 60 + 90 = 180 Ohm I total = 0,28 + 0,42 + 0,83 = 1,53 A E. Pembahasan Berdasarkan pengamatan video demonstrasi pada hari Jumat, 26, November 2021. Tentang rakaian parallel dengan mempunyai tujuan yaitu untuk mempelajari hubungan antara kuat arus, tegangan dan hambatan yang tersusun secara paralel . Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu Amperemeter, catu daya, kabel penguhubung hitam, kabel penguhubung merah, meter dasar 90, perangkat PC/HP, virtual lab, voltmeter, lampu, hambatan atau resistensi tetap 30 Ω, hambatan atau resistensi tetap 60 Ω, dan hambatan atau resistensi tetap 90 Ω. Cara kerja yang dilakukan yaitu Dibuka virtual lab, disusun rangkaian listrik secara paralel, diatur sumber daya listriknya menjadi 9 V, diatur resistornya dengan hambatanya 90 Ω, diatur resistor yang kedua dengan hambatan 60 Ω, diatur resistor yang ketida dengan hambatan 30 Ω, dicek tegangan atau voltasenya dengan menggunakan voltmeter, diatur resistor yang pertama yaitu 9 V, diatur reisistor yang kedua yaitu 9 V, diatur resistor yang ketiga yaitu 9 V, didalam reristor tersebut memiliki rangkaian yang sama karena disusun secara parallel, dibaca arus listrik pada rangkaian tersebut dengan membaca amperemeter yang ada disebelah kiri lampu, diresistor pertama yaitu terdapat 0,10 A, diresistor kedua yaitu terdapat 0,10 A, diresistor ketiga yaitu terdapat 0,30 A, dimasukan semua data kedalam tabel hasil pengamatan, digabungkan kuat arus pertama, kedua dan ketiga, dan dimsukan hasilnya kedalam tabel yang terakhir (total(A). Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada daya sebesar 9 vol t yang dihubungkan dengan tiga resistor berbeda menghasilkan arus listrik yang berbeda pula, pada resisto yang pertam sebesar 90 Ohm menghasilkan arus listrikn sebesar 0,1 Amper. Dan pada resisitor yang kedua sebesar 60 Ohm menghasikan arus sebesar0,15 amper srta resistor ketiga dengan 30 Ohm menghasilkan arus sebesar 0,3 amper. Berbeda halnya pada sumberdaaya sebesar 15 volt, pada resistor yang pertama sebesar 90 volt menhghasilkan arus sebesar 0,17 amper dan pada resistor yang kedua menghasilkan arus sebesar 0,25 amper serta pada resistor yang ketiga menghasilkan arus sebesar 0,50 amper. Sedangkan dari sumberdaya yang ketiga dengan sunber daya sebesar 30 volt pada resistor yang pertama menghasilkan arus sebesar 0, 28 dan pada resistor yangv kedua mengahasilkan 0,42 amper serta pada resistor yang ketiga sebesar 0,83 amper arusnya jadi dapat disimpikan jika semakin besar resistor yang digunakan maka akan semakin kecil arus yang diterima oleh resistor tersebut. Konsep rangkaian paralel juga bisa didefinisikan sebagai sebuah rangkaian yang mempunyai percabangan. Jika suatu lampu disusun dengan secara parallel, maka akan mengakibatkan beda potensial dari lampu-lampu tersebut akan sama. Besarnya suatu hambatan pengganti (Rs) untuk suatu rangkaian yang disusun dengan secara parallel bisa ditentukan dengan cara menggunakan persamaan l/Rs = l/R1 + l/R2 + l/r3 +….. (Sufana, A.). rangkaian resistor paralel dapat diartikan sebagai sesuatu rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih resistor yang di rangkainya dengan secara berderet ataupun dengan berbentuk paralel. Sama dengan seperti rangkaian seri, rangkaian paralel juga bisa di pakai untuk memperoleh nilai suatu hambatan pengganti. Arus listrik dapat didefinisiakan sebagai sebuah aliran yang mempunyai nilai muatan positif. Arah pada arus listrik yang ada pada suatu konduktor yang bersifat padat merupakan kebalikannya dari aliran electron. Ketika sebuah lampu disambungkan atau dihubungkan kepada terminal-terminal atau sumber arus listrik dengan bantuan sebuah konduktor arus listrik akan mengalir melalui kabelmenuju ke lampu sehingga lampu dapat menyala. Banyaknya muatan listrik yang mengalir terhadap lampu yaitu melalui penghantar konduktor tiap satuan waktu, inilah yang dinamakan dengan kuat arus listrik. Secara matematis kuat arus listrik dapat didefinisikan sebagai I = Q/T. dimana I merupakan kuat arus listrik, Q merupakan muatan listrik dan jua Tadalah waktu. Satuan kuat arus dinyatakan dalam amper (A). satu amper didefiisikan muatan listrik yang melewati sebuah penampang. Ampermeter merupakan alat untuk mengukur kuat arus yang mengalir pada sebuah rangkaian. Ampermeter dipasang secara seri dengan menggunakan hambatan yaitu sebuah lampu dengan demikian arus listrik yang diukur yaitu yang mengalir melalui amper meter. Arus listrik total merupakan jumlah dari keseluruhan arus listrik pada sebuah rangkaianarus listrik yang dihasilkan melalui resistor pertama pada arus listrik yang pertama dengan daya yang diahantarkan sebesar 15 volt dengan resistor yang besarannya berbeda yaitu kenghasilkan 0,17 0,25 dan 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa jika resistor yang digunakan semakin keci jumlahnya maka arus listrik yang didapatkannya akan semakin besar (Nurhadi. 2018). Tegangan listrik yang merupakan jumlah suatu energy yang diperlukan agar dapat memindahkan unit muatan-muatan dari suatu tempat ke tempat lain. Tegangan listrik pada suatu rangkaian ini dapat dinyatakan dalam satuan volt dan dapat atau sering dusebut juga dengan beda potensial. Hal ini diakrenakan pada dasarnya tegangan listrik merupakan ukuran bedapotensial diantara dua titik dalam suatu rangkaian. Suatu benda bisa dijatakan bahwa benda tersebut memiliki beda potensialyang lebih tinggi dari pada benda lain karena benda tersebut memiliki muatan yang bernilai positif yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah muatan positif pada benda yang lainnya sedangkan pengertian dari beda potensial sendiri adalah banyaknya muatan yang ada pada benda tersebut. Tegangan listrik juga dapat dianggap sebagai gaya yang dapat mendorong perpindahan elektro-elektron yang melalui konduktor yang mana jika semakin tinggi teganganya maka semakin besar juga kemampuan untuk mendiring benda tersebut. Tegangam listrik total merupakan jumlah tegangan yan dipakai pada suatu rangkaian yang diujikan. Pada masing-masing resistor yang digunakan dari yang pertama menggunakan sumber tegangan yang berbeda beda sehingga tegangan yang dihasilkannya pun menjadi nerbeda(Yanto, P, T, D. 2019). Rangkaian seri sendiri memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan rangkaian seri. Karakteristik rangkaian parallel diantaranya rangkaian ini dipasangkan atau disusun secara bersuun atau berderet, lalu arus pada rangkaian parallel ini terbagi atau dibagi menjadi bercabang-cabang, dan juga setiap komponen-komponen pada rangkaian parallel ini mendapatkan jumlah arus yang berbeda-beda namun rangkaian ini memiliki jumlah tegangan yang sama. Rangkaian parallel ini memiliki persamaan yaitu Rtot = 1/R1 + 1/r2 +… dan pabila memiliki dua resistor persamaan rangkaian parallel ini yaitu Rtot = (R1 x R2) / (R1 + R2). (Fuada, S. 2020). Selain itu juga rangkaian parallel memiliki karakteristik yaitu rangkaian ini memiliki besar tegangan pada masing-masing beban atau peralatan listriknya sama besar dengan sumber tegangannya dan apabila suatu percabangan pada rangkaian parallel ini mengalami konsleting atau putus namun pada percabangan yang lainnya akan tetap tersambung dengan sumber tegangannya (Ponto, H. 2018). Setiap rangkaian memiliki kelebihan dan juga kekurangan masing-masing, rangkaian parallel ini memiliki kelebihan seperti tegangan oada pengisian yang rendah maka rancangan trafo yang digunakannya menjadi lebih sederhanadab juga tetap aman meskipun menggunakan kapasitas yang tidak sama. Lalu pada rangkaian parallel ii apabila lampu yang satu mengalami mati atau putus akan tetapi lampu yang linnya akan tetapa menyal yang dalam artian tidak menggangu kinerja dari beban yang lainnya. seiap beban pada rangkaian parallel ini memiliki bebean kelistrikan yang sama, dan juga arus yang mengalir pada rangkaian parallel ini merupan penjumlahan-penjumlahan yang tersimapan. Rangkaian parallel ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak dapatnya menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke setiap baterai dan juga arus pada rangkaian parallel ini lebih tinggi dibandingkan dengan rangkaian seri. Selain itu rangkaian parallel ini memiliki kelemahan yaitu proses perangkaiannya yang sulit dan juga rumit diabndingkan denganb rangkaian seri, dan kabel yang digunakan untuk merangkai rangkaian parallel ini terbilang cukup banayk yang disebabkan beban yang disusun oada rangkaian ini bercabang-cabang. Selain itu rangkaian parallel ini memiliki biaya yang cukup mahal dan juga tegangan serta voltagenya yang besar serta arus yang mengakir pada setiap beban bergantung kepada hambatan beban tersebut. Dan juga sulituntuk menemukan kerusakan-kerusakan karena harus dilakukan pengecekan ulang (Daryanto. 2019). Nyala lampu pada rangkaian parallel dan seri tentu berbeda pada rangkaian parallel ini nyala lampu yang dirangkain atau yang disusun memiliki nyala lampu yang lebih terang jika dinnandingkan dengan rangkaian seri hal ini disebabkan oleh karena susunan kawan penghantar atau kabel yang digunakan untuk menghantarkan listrik memiliki banyak saluran atau jalur sehingga menghantarkan arus listrik yang besar yang menyebabkan nyala lampu menjadi lebih terang apabila dibandingkan dengan rangkaian seri yang hanya menggunakan satu kabel saja (Susanto, r., Pradan, I, A.,& Setiawan A, Q, M. 2018). Rangkaian listrik secara seri dan juga rangkaian listrik secara parallel memiliki perbedaan-perbedaan diantara keduanya, perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya yaitu pada rangkaian parallel arus yang megalir melalui satu alat tidak didahului melalui alat-alat yang lainnya sedangkan pada rangkaian seri arus yang mengalir melalui satu alat maka akan diteruskan atua disambungkan pada alat yang selanjutnya. Pada rangkaian parallel sendiri arus yang dialirkan ke masing-masing alat dialiri secara tersendiri atau dalam satu aliran, akan tetapi pada rangkaian seri besar aliran arus yang mengalir pada alat yang pertama dengan besarnya aliran arus pada alat yang selanjutnya akan diteruskan dari alat yang sebelumnya sehingga rangkaian seri ini mejadi satu jalur tanpa adanya cabang-cabang. Pada rangkaian parallel ketika terjadi kerusakan atau terjadinya putus pada satu ala maka alat yang lainnya masih akan tetapberjalan atau pada lampu akan masih tetap menyala, berbeda dengan rangkaianyang disusun secara parallel yang dimana ketika terjadi kerusakan pada satu alat atau satu lamppu maka alat yang lainya akan mengalami kerusakan juga atau lampu-lampu nya akan padam. Ragkaian parallel ini dapat disebut jua dengan rangkaian yang sejajar akan tetapia rangkaian seri dpat disebutkan dengan rangkaian yang bersusunan (Pertiwi, S., Sudjito N, D., & Rondonuwu, S, F. 2019). Dalam kehidupan sejari-hari rangkaian parallel dapat digunakan dalam kegiatan atau kebutuhan yang diperlukan. Rangkaian seri ini terdapat dalam kehidupan sehari-hari yang umum dijumpai seperti distribusi listrik yang berasal dari PLN yang menuju rumah-rumah warga. Listrik PLN ini mengalir kerumah-rumah warga melalui jalur yang bercang agar sampai kerumah warga. Pada saat listrik yang berasal dari PLN, jika terdapat beberapa lampu dirumah warga yang mati maka tidak akan semua lampu disekitarnya mati. Yang kedua terdapat pada lampu tube lamp yang merupakan sebuah jenis lampu neon yan dimana model yang lama menggunakan ballast sedangkan pada bagian box nya itu menggunakan rangkaian seri diantara jala-jala dengan ballasnya. Contoh yang selanjutnya pada lampu lalu lintas, rangkaian pada lampu lalu lintas dipasang secara parallel karena sifat dari lampu lalu lintas ini mempunyai sifat yang dinamis yang dimana ketika lampu yang satu mati akan tetapi yang lainnya akan tetap menyala. Contoh lainnya pada rangkaian parallel ini terdapat pada papan keyboard, ketika menekan tombol keyboard maka keyboard akan mengerti dan memproses dari maksudnya tersebut. Dapat di ilustrasikan apabila kita menekan huruf A pada papan keyboard maka yang keluar adalah huruf A. berbeda jika dipasang secara seri, ketika menekan satu tombol saja maka computer akan kebingungan ketika memproses jadi hasil ketikan kita akan sama semua (Yanti & Dabukke, E, b. 2019). F. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan juga berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tegangan listrik yang digunakan menjadi semakin besar Sedangkan kuat arus listrik pada rangkaian tersebut semakin besar pula namun resistor yang digunakan harus semakin kecil. Hubungan dari tegangan listrik dengan kuat arus listrik dalam suatu rangkaian listrik yaitu semakin besar catu daya yang digunakan, semakin besar juga tegangan listiknya maka arus listrik yang dihasilkan pun akan semakin besar pula DAFTAR PUSTAKA Daryanto. (2019). PENGETAHUAN BATERAI MOBIL. Jakarta: PT Bumi Aksara. Fuada, S.(2020). ELEKTRONIKA DASAR. Jakarta: ERLANGGA. Khairunisa. (2018). RANGKAIAN LISTRIK. Yogyakarta: DEEPUBLISH. Nurhadi. (2018). Praktek Teknik Listrik. Malang: POLINEMA PRESS. Pertiwi, S., Sudjito N, D., & Rondonuwu, S, F. (2019). Perancangan Pembelajaran Fisika tentang Rangkaian Seri dan Paralel untuk Resistor Menggunakan Understanding by Design (UbD). Jurnal Sains dan Edukasi Sains. Vol.2, No.1. Ponto, H. (2018). Dasar Teknik Listrik. Yogyakarta. DEEPUBLISH. Riski, M, V. (2017). NEW BIG BOOK ILMU PENGETAHUAN ALAM. Jakarta: Katalog Dalam Terbitan. Sujana. A. (2014 ). Dasar-Dasar IPA: Konsep dan Aplikasi. Bandung: UPI PRESS. Suma, K., Sadia, W, I., &Pujani M, N. (2018). Fisika: Seri Kelistrikan dan Kemagnetan. Bandung: NILACAKRA. Susanto, r., Pradan, I, A.,& Setiawan A, Q, M. (2018). Rancang Bangun Pengendalian Lampu Otomatis Berbasis Arduino UNO Sebagai Alat Peraga Pembelajaran IPA Rangkaian Seri Paralel. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03, Nomor 01. Yanti & Dabukke, E, B. (2019). MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MELALUI METODE EKSPERIMEN. Jurnal Mutiara Pendidikan. Vol.4 N0. 1. Yanto, P, T, D. (2019). Praktikalitas Media Pembelajaran Interaktif Pada Proses Pembelajaran Rangkaian Listrik. jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi. Volume 19 Number 1. . LAMPIRAN Proses perakitan Rakitan paralel Resistor pertama tegangan 9 volt Resistor kedua tegangan 9 volt Resistor ketiga tegangan 9 volt Resistor petama tegangan 15 volt Resistor kedua tegangan 15 volt Resistor ketiga tegangan 15 volt Resistor pertama tegangan 25 volt Resistor kedua tegangan 25 volt Resistor ketiga tegangan 25 volt PASCA PRAKTIKUM 1. Bagaimana karakteristik besarnya resistor atau hambatan (R), kuat arus lisrik (I), dan tegangan listrik (V) yang dihasilkan pada rangkaian paralel? 2. Lima buah lampu yaitu lampu A dengan hambatan 8 ohm, lampu B dengan hambatan 10 ohm, dan lampu C dengan hambatan 5 ohm, lampu D dengan hambatan 12 ohm, dan lampu E dengan hambatan 3 ohm dipasangkan semua secara paralel pada suatu rangkaian listrik. Urutkan lampu yang memiliki nyala paling terang ke paling redup? Berikan alasannya! 3. Jelaskan kesalahan yang terjadi dalam praktikum rangkaian paralel dan bagaimana solusi untuk mengatasinya? JAWAB 1. Karakteristik dari rangkaian paralel adalah arus yang mengalir pada masing-masing cabang tergantung nilai tahanan yang dipasang pada cabang. Sedangkan tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber. Adapun hambatannya disusun secara bertingkat/bercabang. 2. Urutan lampu yang memiliki nyala paling terang sampai yang paling redup adalah lampu E dengan hambatan sebesar 3 ohm, lampu C dengan hambatan sebesar 5 ohm, lampu A dengan hambatan 8 ohm, lampu B dengan hambatan sebesar 10 ohm, dan lampu D dengan hambatan sebesar 12 ohm. Hal ini karena pada rangkaian paralel, jika nilai hambatan diperbesar maka kuat arus listriknya akan semakin besar sehingga lampu akan menyala paling terang. 3. Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi pada praktikum rangkaian parallel beserta solusi untuk mengatasinya antara lain: a) kesalahan mengatur rangkaian paralel yang digunakan pada kegiatan praktikum, solusi untuk permasalahan ini adalah kita harus menyimak dengan baik contoh cara mengatur rangkaian paralelnya dengan baik dan benar pada vidio praktikum; b) kesalahan mengatur besar nilai sumber daya, solusi untuk permasalahan ini adalah dengan memahami prosedur praktikum dengan benar; c) kesalahan mengatur besar nilai resistor pada ketiga lampu, solusi untuk permasalahan ini adalah dengan memahami prosedur praktikum dengan benar; d) kesalahan menghitung kuat arus listrik, solusi untuk permasalahan ini adalah dengan menyimak bagaimana cara menghitung kuat arus listrik pada vidio praktikum rangkaian paralel; dan e) kesalahan memasukkan data hasil pengamatan ke tabel hasil pengamatan, solusi untuk permasalahan ini adalah dengan teliti dalam memasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan juga dilakukan cross check agar hasil yang didapat sesuai dan tidak ditemukan kesalahan.