ELEKTRONIK
MODUL
Berorientasi Nature of Science
LAJU REAKSI
Penyusun:
Amelia Pera Gestin
Dosen Pembimbing:
Moh. Ismail Sholeh, M.Pd
Pandu Jati Laksono, M.Pd
Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Semester II
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan modul kimia dengan judul "Pengembangan E-modul Interaktif
Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi”. E-Modul ini disusun guna
memfasilitasi proses pembelajaran kimia yang telah diberikan, sehingga peserta didik
dapat memahami materi yang diberikan kepada kelas XI semester genap. Sholawat serta
salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya
hingga akhir zaman.
Elektronik modul ini dilengkapi dengan multimedia yang akan memberikan pengalaman
yang lebih bermakna bagi peserta didik selama proses belajar. E-modul ini dilengkapi
dengan soal latihan guna menguji pemahaman peserta didik terkait dengan materi yang
terdapat pada E-modul.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan E-modul ini jauh dari kata sempurna, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun. Penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga E-modul kimia ini
dapat bermanfaat.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
Amelia Pera Gestin
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
I
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. I
Daftar Isi ......................................................................................................... II
Petunjuk Penggunaan ..................................................................................... IV
Deskripsi Pedagogik NoS ................................................................................ V
Peta Konsep .................................................................................................... 1
Capaian Pembelajaran ................................................................................... 2
Kegiatan Pembelajaran 1 ............................................................................... 3
Background Reading ...................................................................................... 4
Tinjauan Nature of Science ......................................................................... 4
Case Study Discussion .................................................................................... 4
Kegiatan Nature of Science ........................................................................ 4
Inquiry Lessons ............................................................................................... 6
Pengertian Laju Reaksi ............................................................................... 6
Kuis Bagian 1 ............................................................................................... 7
Faktor-faktor laju reaksi ..............................................................................7
Kuis Bagian 2 .............................................................................................. 12
Kegiatan Pembelajaran 2 ............................................................................... 13
Inquiry Lessons ............................................................................................... 14
Teori Tumbukan ...........................................................................................14
Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi .....................................................17
Kuis Bagian 3 ............................................................................................... 18
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
II
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI
Kegiatan Pembelajaran 3 ............................................................................... 19
Inquiry Labs ..................................................................................................... 20
Lembar Praktikum .......................................................................................20
Hasil Praktikum ............................................................................................22
Historical Studies ............................................................................................ 23
Rangkuman ..................................................................................................... 24
Multiple Assessment ...................................................................................... 25
Glosarium ........................................................................................................ 26
Daftar Pustaka ................................................................................................ 26
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
III
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n c e
R EAKSI
PETUNJUK PENGGUNAAN
PETUNJUK GURU
1. Guru memberi arahan kepada peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru membimbing peserta didik dalam berdiskusi dan memahami materi.
4. Guru membimbing peserta didik mengerjakan kuis dan evaluasi.
PETUNJUK PESERTA DIDIK
1. Bacalah petunjuk dan berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran.
2. Pastikan perangkat tersambung dengan jaringan internet yang bagus.
3. Kegiatan belajar pada e-modul interaktif ini memiliki enam tahapan dari
Nature of Science.
4. Video pembelajaran dapat diakses dengan mengklik gambar dari YouTube
secara langsung.
5. Dalam mengerjakan kuis dan evaluasi usahakan dikerjakan secara mandiri
dan jujur.
6. Untuk mengerjakan kuis, silahkan klik QR yang tersedia untuk terhubung ke
google formulir.
7. Jika kalian kesulitan dalam melengkapi materi/mengerjakan latihan soal,
kalian bisa bertanya dengan teman atau guru mata pelajaran atau dengan
mencari referensi lain yang mendukung.
8. Selanjutnya, silahkan kerjakan soal evaluasi yang terdapat pada akhir modul
ini.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
IV
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n c e
DESKRIPSI PEDAGOGIK NoS
Nature of Science (NoS) didefinisikan sebagai hakikat pengetahuan yang merupakan
konsep kompleks yang meliputi filosofi, sosiologi, dan historis dari sebuah pengetahuan.
Pembelajaran berbasis Nature of Science (NoS) mengacu pada epistemologi dan
sosiologi pengetahuan. Pembelajaran dengan pendekatan NoS memiliki enam praktik
pedagogik, yaitu :
1) Background Readings: Pada tahap ini Anda akan diberikan sebuah buku, artikel, atau
membuat resume tentang sub-bab tertentu mengenai fenomena atau permasalahan
yang ada dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang berhubungan dengan materi
laju reaksi. Kegiatan yang Anda lakukan pada tahap ini mampu memperkuat
pemahaman Anda dalam persiapan dan diskusi yang akan Anda lakukan.
2) Case Study Discussions: Pada tahap ini Anda akan diminta untuk menjawab
pertanyaan berdasarkan artikel ilmiah yang telah Anda baca. Ataupun juga guru akan
membuka ruang diskusi untuk melayani pertanyaan-pertanyaan yang mungkin Anda
ajukan. Langkah ini sangat bagus untuk mengembangkan pemahaman Anda sebelum
menuju materi inti karena Anda diberikan suatu persoalan dan diminta untuk
memecahkan masalah.
3) Inquiry Lessons: Pada tahap ini Anda akan dibimbing oleh guru untuk memperoleh
konsep dari suatu materi yang akan dikaji. Pada tahap ini Anda akan diminta untuk
berpikir kritis, memfokuskan pertanyaan, membangun konsep, dan memberi penjelasan
secara singkat dan seperlunya. Perolehan konsep pada tahap ini dilakukan dengan
mempelajari materi yang akan dikaji.
4) Inquiry Labs: Pada tahap ini Anda diminta untuk membuktikan konsep-konsep yang
telah Anda pelajari pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini Anda diminta untuk
mengasah keterampilan proses intelektual seorang ilmuwan dan hakikat dari
penyelidikan sains. Tahap ini bukan hanya melalui kegiatan praktikum dilaboratorium
melainkan bisa juga melalui kajian literatur.
5) Historical Study: Pada tahap ini bertujuan untuk mengukur konsep-konsep yang telah
Anda dapatkan, apakah konsep Anda benar atau salah. Kegiatan yang akan Anda
lakukan pada tahap ini seperti presentasi, memberikan tanggapan, ataupun juga
membuat suatu portofolio dari kegiatan Inquiry Labs yang telah Anda lakukan.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
V
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n c e
DESKRIPSI PEDAGOGIK NoS
6)Multiple Assessment: Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam praktik pedagogik
NoS. Tahap ini bertujuan untuk menguji pemahaman Anda mengenai konsep-konsep
yang telah Anda dapatkan sebelumnya. Pengujian pada tahap ini melalui berbagai soalsoal tes yang telah tersedia di modul elektronik ini.
Nature of Science merupakan aspek yang sangat penting dari literasi sains. Melalui
praktik pedagogik tersebut diharapkan Anda dapat memahami konsep secara utuh
(mencakup teori, keterampilan, dan visualisasi) dan dapat membantu Anda untuk
memecahkan berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
ketika semua itu tercapai keterampilan literasi sains pada diri Anda juga akan
meningkat.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
VI
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
PETA KONSEP
Pereaksi
Waktu
Perubahan
bergantung
pada
perubahan
Hasil reaksi
Konsentrasi
membahas
Faktor-Faktor
Laju Reaksi
Luas
permukaan
Suhu
Laju Reaksi
Katalis
Teori Tumbukan
Orde Reaksi
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
01
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menerapkan operasi matematika dalam perhitungan kimia;
mempelajari sifat, struktur dan interaksi partikel dalam membentuk berbagai senyawa;
memahami dan menjelaskan aspek energi, laju dan kesetimbangan reaksi kimia;
menggunakan konsep asam-basa dalam keseharian.
TUJUAN & ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Alur Tujuan Pembelajaran
Menganalisis fenomena dilingkungan
sekitar yang berkaitan dengan laju
reaksi.
Peserta didik mampu menganalisis
fenomena dilingkungan sekitar yang
berkaitan dengan laju reaksi.
Memahami dan menganalisis konsep laju
reaksi.
Peserta didik mampu memahami dan
menganalisis konsep laju reaksi.
Memahami faktor-faktor laju reaksi.
Peserta didik mampu memahami faktorfaktor laju reaksi.
Memahami teori tumbukan.
Peserta didik mampu memahami teori
tumbukan.
Menentukan persamaan laju reaksi dan
orde reaksi.
Peserta didik mampu menentukan
persamaan laju reaksi dan orde reaksi.
Merancang, melaksanakan, dan
mempresentasikan hasil percobaan
ilmiah berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Peserta didik mampu merancang,
melaksanakan, dan mempresentasikan
hasil percobaan ilmiah berdasarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
02
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1
Menganalisis fenomena dilingkungan sekitar yang
berkaitan dengan laju reaksi.
Memahami dan menganalisis konsep laju reaksi.
Memahami faktor-faktor laju reaksi.
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
B A CK G R OU N D RE AD I N G
TINJAUAN NATURE OF SCIENCE
Suhu udara disekitar kita cenderung akan lebih
dingin saat musim hujan tiba. Hal tersebut akan
mendorong kita untuk mengonsumsi makanan dan
minuman yang dapat menghangatkan tubuh. Salah
satunya adalah teh panas. Minuman ini merupakan
campuran dari serbuk teh, gula pasir, dan air
panas. Namun, pernahkan kamu membuat teh
panas dengan campuran gula batu? Membuat teh
panas dengan campuran gula batu akan memakan
waktu
lebih
lama
dibandingkan
dengan
menggunakan gula pasir. Mengapa bisa demikian?
apakah terdapat perbedaan antara gula batu dan
gula pasir?
Video mengenai gula batu
Mari kita simak video dibawah ini
Gambar 1. gula batu
Setelah
menyaksikan
video
observasi
pembuatan gula batu, kalian mengenal
tahapan pembuatan gula batu. Gula batu
merupakan gula pasir yang telah mengkristal
atau membentuk bongkahan.
CASE STUDY DISCUSSIONS
KEGIATAN NATURE OF SCIENCE
Setelah kalian simak video pembuatan gula batu di atas, silahkan kerjakan kegiatan
NOS berikut ya!
Tugas kalian dalam kegiatan nature of science ini adalah mencari informasi
berdasarkan video pembuatan gula batu yang telah kalian lihat sebelumnya,
dan lakukan tinjauan referensi terhadap informasi tersebut dari berbagai
sumber seperti buku maupun internet untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dibawah ini!
Gula batu atau rock candycode banyak digunakan untuk campuran makanan dan
minuman. Tidak hanya di Indonesia, gula batu juga banyak digunakan di
mancanegara. Coba kalian deskripsikan kembali bagaimana sejarah gula batu?
Jawab:
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
04
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n c e
Apa yang dibahas dalam video tentang pembuatan gula batu?
Jawab:
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kristalisasi dan penirisan dalam proses
pembuatan gula batu?
Jawab:
Apakah ada manfaat lain dari gula batu yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan
sehari-hari? Jelaskan.
Jawab:
Saat membuat teh panas, kita biasanya menggunakan gula pasir sebagai pemanis.
Namun, gula batu juga dapat dijadikan alternatif lainnya. Saat membuat teh panas
dengan campuran gula batu akan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan
menggunakan gula pasir. Mengapa bisa demikian? Jelaskan reaksi yang terjadi! Dan
reaksi manakah yang berlangsung cepat?
Jawab:
*peserta didik diperbolehkan bertanya kepada guru apabila terdapat hal yang perlu
didiskusikan.
Tuliskan jawaban Anda pada link berikut ini.
https://bit.ly/KegiatanNOS
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
05
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
INQUIRY LESSON
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi diartikan sebagai laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju
bertambahnya produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat
lambatnya suatu reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah
suatu zat (pereaksi) menjadi zat baru yang disebut sebagai produk. Reaksi kimia
digambarkan seperti pada bagan berikut.
Gambar 2. Perkaratan besi dan
pembakaran kayu
Perhatikan kedua gambar di samping. Menurut
kalian, manakah reaksi yang berlangsung cepat dan
mana yang lambat? Ya, betul sekali. Reaksi
perkaratan merupakan reaksi kimia yang berlangsung
lambat, sedangkan pembakaran kayu berlangsung
cepat. Cepat lambatnya proses reaksi kimia yang
berlangsung dinyatakan dengan laju reaksi.
Laju reaksi kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat
dirumuskan secara matematis untuk memudahkan pembelajaran.
Pada reaksi kimia: A
B, maka laju berubahnya zat A menjadi
zat B ditentukan dari jumlah zat A yang bereaksi atau jumlah zat
B yang terbentuk per satuan waktu. Pada saat pereaksi (A)
berkurang, hasil reaksi (B) akan bertambah. Perhatikan diagram
perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada Gambar 3.
Gambar 3. Perubahan
konsentrasi pereaksi (A) dan
hasil reaksi
Berdasarkan gambar tersebut, maka rumusan laju reaksi dapat kita definisikan
sebagai:
a. berkurangnya jumlah pereaksi (konsentrasi pereaksi) per satuan waktu, atau:
dengan r = laju reaksi, - d[R] = berkurangnya reaktan (pereaksi), dan dt = perubahan
waktu. Untuk reaksi : A B, laju berkurangnya zat A adalah:
b. bertambahnya jumlah produk (konsentrasi produk) per satuan waktu, atau:
dengan +Δ[P] = bertambahnya konsentrasi produk (hasil reaksi). Untuk reaksi : A
laju bertambahnya zat B adalah:
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
06
B,
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
Bagaimana untuk reaksi yang lebih kompleks, semisal : pA + qB
demikian maka:
Dalam perbandingan tersebut, tanda + atau – tidak
perlu dituliskan karena hanya menunjukkan sifat
perubahan konsentrasi. Oleh karena harga dt masingmasing sama, maka perbandingan laju reaksi sesuai
dengan perbandingan konsentrasi. Di sisi lain, konsentrasi
berbanding lurus dengan mol serta berbanding lurus pula
dengan koefisien reaksi, sehingga perbandingan laju
reaksi sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi.
Perbandingan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
rC. Untuk reaksi
Mari simak video berikut
bersama-sama!
https://youtu.be/yb0J0Yr0kSQ?si=z8B5SUC3sZ1dWAXk
KUIS
Silahkan kerjakan kuis pengertian laju reaksi berikut dengan
mengakses QR disamping.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Mengapa gula lebih mudah larut dalam air panas? Suhu merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kelarutan zat. Suhu juga merupakan faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Faktor lain yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas
permukaan, konsentrasi, dan katalis.
Berbagai faktor yang mempengaruhi laju reaksi akan dibahas berikut ini.
1. Konsentrasi
Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung jumlah
partikel semakin banyak sehingga, partikel-partikel tersebut akan tersusun lebih
rapat dibandingkan larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Susunan partikel yang
lebih rapat memungkinkan terjadinya tumbukan semakin banyak dan kemungkinan
terjadi reaksi lebih besar. Maka, semakin besar konsentrasi zat, makin cepat laju
reaksinya. Perhatikan Gambar 4 tentang pengaruh konsentrasi berikut.
Gambar 4. (a) tumbukan yang terjadi pada konsentrasi kecil, (b) tumbukan yang terjadi pada konsentrasi besar
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
07
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
Apabila dibuat sebuah grafik yang
menunjukkan hubungan antara konsentrasi
dengan laju reaksi, maka dihasilkan grafik
seperti pada Gambar 5. Grafik menunjukkan
bahwa semakin besar konsentrasi, semakin
cepat pula laju reaksinya.
Waktu
Gambar 5. Grafik pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi
2. Luas Permukaan
Kubus berikut diibaratkan bongkahan
Jika panjang rusuk kubus adalah 2 cm, luas permukaan kubus
tersebut adalah 2 cm × 2 cm × 6 = 24 cm².
2 cm
Apabila bongkahan
bagian sama besar, maka:
(kubus) tersebut diperkecil menjadi 8
1 cm
2 cm
luas permukaan kubus menjadi = 1 cm × 1 cm × 6 × 8 = 48 cm².
Kesimpulannya adalah zat yang memiliki massa sama apabila ukurannya semakin kecil
maka luas permukaannya semakin besar.
Semakin besar luas permukaan bidang sentuh zat,
semakin besar laju reaksinya, seperti yang ditunjukkan
oleh grafik hubungan luas permukaan dengan laju
reaksi pada Gambar 6.
Gambar 6. Grafik pengaruh luas
permukaan terhadap laju reaksi
3. Suhu / Temperatur
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
Pernahkah kalian menggoreng telur? Apa yang terjadi bila dibandingkan dengan
merebus telur? Mengapa demikian? Minyak bila dipanaskan suhunya akan lebih tinggi
dibandingkan air yang mendidih. Hal itu menyebabkan telur yang digoreng lebih
cepat matang bila dibandingkan dengan yang direbus.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
08
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
Hal yang sama akan terjadi bila kita menyimpan makanan di dalam lemari es.
Makanan akan tahan lebih lama bila disimpan dalam lemari es. Hal itu dikarenakan
suhu yang rendah akan mengurangi laju reaksi pembusukan.
Gambar 7. Menyimpan makanan dalam lemari es akan mengurangi
laju reaksi pembusukan makanan
Makin tinggi temperatur pereaksi, makin cepat laju reaksinya.
Untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 10⁰C, laju reaksi menjadi dua sampai
tiga kali lebih cepat dari semula.
Secara umum, rumus untuk menghitung laju reaksi pada suhu tertentu adalah
sebagai berikut.
dengan :
laju reaksi pada suhu tertentu
laju reaksi awal
suhu awal
suhu pada
kelipatan laju reaksi
Untuk menghitung lamanya waktu reaksi dapat digunakan rumus sebagai berikut.
dengan :
suhu awal
suhu setelah dinaikkan
kelipatan laju reaksi
rata-rata kenaikan suhu
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
09
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
Untuk pemahaman lebih lanjut, mari simak video berikut bersama-sama!
*klik gambar diatas untuk mengakses video.
4. Katalis
Reaksi yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan memberi zat lain tanpa
menambah konsentrasi atau suhu reaksi. Zat tersebut disebut katalis. Katalis dapat
mempercepat laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen
sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.
Fungsi katalis dalam reaksi adalah menurunkan energi aktivasi sehingga jumlah
molekul yang dapat melampaui energi aktivasi menjadi lebih besar.
Gambar 8. Diagram energi potensial reaksi tanpa katalis dan dengan katalis. Energi aktivasi reaksi
dengan katalis (EaK) lebih kecil dari reaksi tanpa katalis
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
10
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
Katalis memiliki beberapa sifat, di antaranya:
1. Katalis tidak bereaksi secara permanen.
2. Jumlah katalis yang diperlukan dalam reaksi sangat sedikit.
3. Katalis tidak memengaruhi hasil reaksi.
4. Katalis tidak memulai suatu reaksi, tetapi hanya memengaruhi lajunya.
5. Katalis hanya bekerja efektif pada suhu optimum, artinya di atas atau di bawah
suhu tersebut kerja katalis berkurang.
6. Suatu katalis hanya memengaruhi laju reaksi secara spesifik, artinya suatu katalis
hanya memengaruhi laju satu jenis reaksi dan tidak dapat untuk reaksi yang lain.
7. Keaktifan katalis dapat diperbesar oleh zat lain yang disebut promotor.
8. Hasil suatu reaksi dapat bertindak sebagai katalis, sehingga zat tersebut disebut
autokatalis.
9. Katalis dalam senyawa organik disebut enzim.
10. Terdapat katalis yang dapat memperlambat suatu reaksi sehingga, katalis itu
disebut katalis negatif atau inhibitor.
Berdasarkan wujudnya, katalis dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1. Katalis homogen, yaitu katalis yang mempunyai wujud sama dengan pereaksi.
Katalis ini dapat berada dalam dua wujud:
a. dalam wujud gas, contoh:
b. dalam wujud larutan, contoh:
2. Katalis heterogen, yaitu katalis yang mempunyai wujud berbeda dengan pereaksi.
Biasanya katalis ini berwujud padat dan pereaksinya cair atau gas. Contohnya:
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
11
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
CONTOH SOAL
Perhatikan data laju reaksi pada suhu 25°C berikut!
Waktu (s)
Volume gas
10
80
20
200
30
320
Laju pembentukan gas
A. 8,0 mL/detik
B. 10,5 mL/detik
C. 11,0 mL/detik
D. 11,5 mL/detik
E. 12,0 mL/detik
(mL)
rata-rata pada suhu tersebut adalah ....
Jawaban: E
Pembahasan:
Laju reaksi dalam satuan volume per waktu dirumuskan sebagai:
Untuk mengetahui laju rata-rata pembentukan gas hidrogen, kita tentukan laju reaksi
dalam selang waktu yang sama, misal dalam selang waktu 10 detik.
v=∆ V/∆ t
Laju reaksi dalam selang waktu 10 - 20 detik
v = 200-80 / 20-10
v = 120/10
v = 12
Laju reaksi dalam selang waktu 20 - 30 detik
v = 320-200 / 30-20
v = 120/10
v = 12
Jadi, laju pembentukan gas hidrogen rata-rata pada suhu tersebut adalah 12,0 mL/detik.
KUIS
Silahkan kerjakan kuis faktor-faktor laju reaksi berikut
dengan mengakses QR disamping.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
12
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
2
Memahami teori tumbukan
Menentukan persamaan laju reaksi
dan orde reaksi
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
A. Teori Tumbukan
Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi sebagai
suatu tumbukan. Tumbukan yang dapat menghasilkan partikel-partikel produk reaksi
disebut tumbukan efektif. Untuk mendapatkan tumbukan yang efektif maka orientasi
atau arah tumbukan harus tepat. Selain itu, partikel-partikel yang bertumbukan harus
mempunyai energi kinetik yang cukup agar dapat melewati energi aktivasi.
Energi kinetik minimum yang diperlukan partikel untuk menghasilkan tumbukan
efektif disebut energi aktivasi (Ea). Nilai Ea untuk setiap reaksi dapat dinyatakan
oleh suatu diagram energi potensial.
Contoh pada reaksi
Perhatikan ilustrasi pembentukan molekul senyawa HCl dari molekul unsur
pembentuknya, yaitu molekul gas
dan
Gambar 9. Tumbukan molekul gas hidrogen dan gas klorin yang tidak efektif
sehingga tidak menghasilkan reaksi.
Gambar 10. Tumbukan molekul gas hidrogen dan gas klorin yang efektif sehingga
menghasilkan reaksi dan membentuk molekul baru.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
14
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
Perhatikan diagram energi potensial berikut!
Reaktan
Produk
Gambar 11. Diagram energi aktivasi
Reaksi pembentukan HCl dari gas
dan
tidak akan terjadi (berlangsung) jika
tidak mencapai harga energi aktivasi reaksinya.
Perhatikan ilustrasi berikut.
Gambar 12. Analogi energi aktivasi
Gambar di atas merupakan analogi bagaimana sebuah mobil yang mogok harus
melewati jalan berbukit. Untuk menggerakkan mobil yang mogok dari posisi A ke B
maka kita harus mendorongnya hingga ke posisi C terlebih dahulu. Ketika sampai di
posisi C, kita tidak perlu mendorongnya lagi, mobil akan bergerak sendiri menuruni
bukit menuju posisi B. Posisi C itulah yang diibaratkan dengan energi aktivasi.
Diagram energi potensial dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan
entalpi reaksi (∆ H). Dalam hal ini, ∆ H merupakan selisih Ep produk dengan Ep
reaktan.
1. Reaksi endoterm (∆ H positif) : Ep produk > Ep reaktan
2. Reaksi eksoterm (∆ H negatif) : Ep produk < Ep reaktan.
Perhatikan diagram energi potensial untuk reaksi endoterm dan eksoterm berikut!
1. Dalam reaksi endoterm kalor diserap oleh sistem sehingga energi kimia sistem
meningkat dan entalpi sistem juga bertambah Oleh karena itu, ∆ H reaksi
endoterm bertand positif (+). Diagram reaksinya ditunjukkan seperti gambar
berikut.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
15
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
Gambar 13. Grafik reaksi endoterm
1.
2. Reaksi eksoterm mengalami penurunan energi kimia sistem sehingga entalpi
sistem berkurang. Oleh sebab itu, ∆ H reaksi eksoterm bertanda negatif (-).
Diagram reaksinya ditunjukkan seperti gambar berikut.
Gambar 14. Grafik reaksi eksoterm
Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa semua tumbukan tidak semuanya
menghasilkan reaksi. Hanya tumbukan efektif saja, yaitu tumbukan yang orientasinya
tepat dan memiliki energi cukup, yang dapat menghasilkan reaksi.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
16
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
B. Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi
Pada umumnya hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi zat-zat pereaksi
hanya diturunkan dari data eksperimen. Bilangan pangkat yang menyatakan
hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut orde reaksi. Untuk
reaksi a A + b B c C + d D, persamaan laju reaksi ditulis:
dengan
r
= laju reaksi
k
= tetapan laju reaksi
[A] = konsentrasi zat A dalam mol perliter
[B] = konsentrasi zat B dalam mol perliter
m = orde reaksi terhadap zat A
n
= orde reaksi terhadap zat B
Beberapa contoh reaksi dan rumus laju reaksi yang diperoleh dari hasil eksperimen
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Reaksi
Rumus Laju Reaksi
Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya, pada reaksi
dengan persamaan laju reaksi
orde reaksi terhadap
= orde satu, orde reaksi terhadap NO = orde dua, dan
orde reaksi total adalah tiga.
Orde reaksi dapat juga ditentukan melalui kecenderungan dari data suatu
percobaan yang digambarkan dengan grafik. Berikut ini dijelaskan penentuan orde
reaksi melalui grafik.
1. Grafik Orde Nol
Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi
pereaksi. Persamaan laju reaksinya ditulis:
Gambar 15. Hubungan kecepatan dan
konsentrasi
Bilangan dipangkatkan nol sama dengan satu sehingga
persamaan laju reaksi menjadi: r = k.
Jadi, reaksi dengan laju tetap mempunyai orde reaksi nol.
Grafiknya digambarkan seperti gambar di samping.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
17
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
2. Grafik Orde Satu
Untuk orde satu, persamaan laju reaksi adalah:
Gambar 16. Hubungan kecepatan dan
konsentrasi
Persamaan reaksi orde satu merupakan persamaan linier
berarti laju reaksi berbanding lurus terhadap konsentrasi
pereaksinya. Jika konsentrasi pereaksinya dinaikkan misalnya
4 kali, maka laju reaksi akan menjadi atau 4 kali lebih besar.
Grafiknya digambarkan seperti gambar di samping.
3. Grafik Orde Dua
Persamaan laju reaksi untuk reaksi orde dua adalah: r =
.
Apabila suatu reaksi berorde dua terhadap suatu pereaksi berarti
laju reaksi itu berubah secara kuadrat terhadap perubahan
konsentrasinya. Apabila konsentrasi zat A dinaikkan misalnya 2
kali, maka laju reaksi akan menjadi
atau 4 kali lebih besar.
Grafiknya digambarkan seperti gambar di samping.
Gambar 17. Hubungan kecepatan dan
konsentrasi
KUIS
Silahkan kerjakan kuis persamaan laju reaksi berikut dan orde
reaksi dengan mengakses QR disamping.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
18
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
3
Merancang, melaksanakan, dan mempresentasikan
hasil percobaan ilmiah berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi.
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
INQUIRY LABS
LEMBAR PRAKTIKUM
"PENGARUH KONSENTRASI DAN LUAS PERMUKAAN BIDANG
SENTUH TERHADAP LAJU REAKSI"
Tempat dan Waktu
Tempat Praktikum :
Tanggal Praktikum :
Waktu Praktikum :
Tujuan
1. Menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi,
2. Menyelidiki pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi.
Alat dan Bahan
1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
a. Alat
Tabung reaksi 3 buah
Gelas ukur
Kaca arloji
Stopwatch
b. Bahan
Cuka makan 25%
Kulit/cangkang telur
2. Pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi .
a. Alat
Tabung reaksi 3 buah
Gelas ukur
Kaca arloji
Stopwatch
b. Bahan
Cuka makan 25%
Kulit/cangkang telur
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
20
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
Cara Kerja
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
1. Buatlah campuran asam cuka dan air dengan perbandingan 1:0, 1:1, dan 1:2 sebagai
faktor konsentrasi.
2. Kemudian masukkan campuran-campuran tersebut ke dalam tabung reaksi
berbeda.
3. Kemudian masukkan butiran kulit/cangkang telur yang telah disediakan dengan
jumlah/berat dan ukuran hampir sama ke dalam ketiga tabung reaksi tersebut.
4. Catatlah perubahan yang terjadi saat asam asetat dimasukkan kedalam tabung
reaksi sampai gelembung yang dihasilkan habis.
5. Amati gelas mana yang paling cepat bereaksi dan paling banyak buihnya.
Pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi
1. Sediakan beberapa potongan kulit telur dengan ukuran yang berbeda-beda (bisa
diremas dengan tangan, bisa digunting atau bisa juga ditumbuk).
2. Masukkan asam cuka dengan ukuran dan konsentrasi yang sama kedalam 3 buah
tabung reaksi yang berbeda.
3. Kemudian masukkan masing-masing setengah potong kulit telur (dengan ukuran
yang berbeda) kedalam 3 buah tabung reaksi yang sudah terisi dengan asam cuka
dengan ukuran dan konsentrasi yang sama.
4. Catatlah perubahan yang terjadi saat asam asetat dimasukkan kedalam tabung
reaksi sampai gelembung yang dihasilkan habis.
5. Amati gelas mana yang paling cepat bereaksi.
Hasil Praktikum
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Tabung
reaksi
Asam cuka
(mL)
Air (mL)
1
60
0
2
60
60
3
60
120
Waktu
(s)
Laju reaksi (cepat/lambat)
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
21
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Tabung
reaksi
Cangkang
telur
Asam
cuka
(mL)
1
Setengah
cangkang
telur utuh
60
2
Setengah
cangkang
telur yang
telah
diremas
60
3
Setengah
cangkang
telur yang
ditumbuk
60
Waktu
(s)
Laju reaksi (cepat/lambat)
Pertanyaan
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi yang Anda pelajari pada
percobaan di atas?
2. Bagaimana pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi yang
Anda pelajari pada percobaan di atas?
Tuliskan jawaban Anda pada link berikut ini.
https://bit.ly/PraktikumFaktorLajuReaksi
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
22
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
HISTORICAL STUDIES
REPORT
Untuk memperoleh pengetahuan baru dari permasalahan sains yang ada, para
ilmuwan menggunakan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan yang kamu dapatkan
pada saat pengamatan berlangsung. Oleh karena itu, sebagai calon ilmuwan masa
depan dalam pemahaman hakekat sains harus memiliki karakter metode ilmiah agar
dapat berpikir secara kritis dan logis untuk mendapatkan pengetahuan yang baru
dalam ilmu sains.
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum, buatlah laporan tertulis praktikum
sederhana tersebut. Format penulisan laporan meliputi :
A. Judul praktikum
B. Tujuan praktikum yang telah dilakukan
C. Deskripsikan kegiatan praktikum secara singkat
D. Alat dan bahan
E. Data pengamatan praktikum
F. Kesimpulan
SPEAK UP
Setelah melakukan metode ilmiah dan memperoleh kesimpulan, seorang ilmuwan
akan mempresentasikan hasil temuannya untuk membagi pengetahuan yang
diperoleh serta dapat dipelajari dan dianalisis oleh ilmuwan-ilmuwan lain. Sebagai
calon ilmuwan, ayo presentasikan hasil percobaan dan analisis kelompokmu di
depan kelas agar kelompok lain dapat menganalisis hasil temuannya!
SELAMAT BEKERJA
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
23
LAJU
R EAKSI
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
RANGKUMAN
1. Laju reaksi menyatakan cepat lambatnya suatu reaksi kimia. Laju reaksi diartikan
dengan berkurangnya pereaksi atau bertambahnya reaktan. Laju reaksi dipengaruhi
oleh konsentrasi pereaksi, luas permukaan pereaksi, suhu saat reaksi, dan ada tidaknya
katalis.
2. Penulisan persamaan laju reaksi secara umum untuk reaksi: pA + qB
rC adalah
, dengan m orde reaksi terhadap A dan n orde reaksi terhadap B.
3. Orde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi pereaksi dalam persamaan laju reaksi.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
24
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
MULTIPLE ASSESSMENT
EVALUASI AKHIR
PETUNJUK UMUM
1. Isi identitas sesuai pernyataan yang tertera,
2. Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan yang disajikan,
3. Tanyakan kepada guru apabila terdapat pertanyaan yang tidak jelas,
4. Waktu pengerjaan setelah pembelajaran sampai pertemuan selanjutnya.
PETUNJUK KHUSUS
1. Tipe soal pilihan ganda dengan jumlah pilihan lima yaitu A, B, C, D, dan E,
2. Tidak ada pengurangan skor,
3. Anda dapat memperbaiki evaluasi apabila masih belum mencapai 70%,
4. Jika belum memahami materi secara keseluruhan, silahkan telaah kembali
kegiatan belajar sebelumnya,
5. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dibawah ini.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
25
LAJU
B ero ri enta s i Nature o f Sci e n ce
R EAKSI
GLOSARIUM
Energi aktivasi energi yang diperlukan untuk membentuk kompleks teraktivasi.
Katalis Zat yang dapat mempercepat laju reaksi tetapi tidak mengalami perubahan
secara permanen sehingga zat tersebut dapat diperoleh kembali di akhir reaksi
Laju reaksi Berkurangnya konsentrasi pereaksi (reaktan) per satuan waktu atau
bertambahnya konsentrasi hasil reaksi (produk) per satuan waktu
Molaritas Jumlah mol zat dalam satu liter larutan
Orde reaksi Jumlah pangkat konsentrasi pereaksi dalam persamaan laju reaksi
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. (2003). Kimia dasar / Raymond Chang. Jakarta : Erlangga,.
Istiqomah. Cici Arfian. dkk. (2023). Ilmu Pengetahuan Alam KIMIA untuk SMA/MA Kelas
XI (Fase F). Surakarta: Penerbit dan Percetakan Mediatama.
Kalsum, S., Devi, P. K., Masmiani, & Syahrul, H. (2009). Kimia 2 Kelas XI SMA dan MA.
In Angewandte Chemie International Edition. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Premono, S., Wardani, A., & Hidayati, N. (2009). SMAMA Kelas XI Kimia: Vol. Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Priambodo, E., Nuryadi, & Sutiman. (2009). Aktif Belajar Kimia : untuk SMA dan MA
Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Ramli, M., Saridewi, N., Budhi, T. M., & Suhendar, A. (2022). KIMIA Sma/ma kelas xi.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
E-modul Interaktif Berorientasi Nature of Science Pada Materi Laju Reaksi
26