Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH BOTANI NONVASKULER

MAKALAH BOTANI NONVASKULER “BRYOPHITA” SILVANI ALFAJRI 14.04.0.029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Keanugrahan inspirasi dari Tuhan yang Mahaagung menjadi kekuatan kepada penulis makalah untuk segera menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, tiada kata yang terindah ucapan syukur tak terhingga karena penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan pembahasan Bryophyta. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani I (nonvaskuler) dengan dosen pembimbing Bapak Yarsi Efendi, M,Si. Mengingat pentingnya mahasiswa untuk memahami pembahasan tentang bryophyta untuk bekal menjadi guru biologi professional, maka makalah ini dibuat bertujuan untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang tumbuhan nonvaskuler. Saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca lainnya. Batam, 26 April 2015 Silvani Alfajri DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 1 Tujuan Penulisan 2 Manfaat Penulisan 3 Metode Penulisan 3 BAB II PEMBAHASAN 4 Ciri-ciri Lumut 4 Struktur Lumut 5 Siklus Hidup Lumut 6 Klasifikasi Lumut 8 Peranan Lumut 10 Penyesuaian Bryophyta Dan Masalah Hidup Di Darat 11 BAB III PENUTUP 12 Kesimpulan 12 DAFTAR PUSTAKA 13 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil, lembut yang pada umumnya memimiliki tinggi 1-10 cm (0.4-4 inchi), meskipun beberapa jenis lebih besar. Lumut biasanya tumbuh berdekatan bersama-sama di dalam keset / dasar, perdu atau di tempat rindang dan lembab. Lumut tidak mempunyai bunga atau biji, dan memiliki organ yang menyerupai daun-daun yang sederhana menutupi batang liat yang tipis. Pada lumut tertentu menghasilkan capsule spora yang nampak seperti paruh yang dilahirkan pada tangkai tipis. Kira-kira 10,000 jenis lumut digolongkan pada Bryophyta. Divisi Bryophyta dahulu mencakup tidak hanya lumut, tetapi juga liverworts dan hornworts. Namun sekarang, kelompok Bryophyta ditempatkan dalam divisi tersendiri. Tumbuhan Bryophyta merupakan tumbuhan yang paling primitive yang tidak memiliki akar sesungguhnya, batang, atau tangkai yang hidup sejak lima ratus juta tahun lalu. Bryophyta terbagi dalam 3 golongan yaitu, lumut hati ((hepaticophyta ), lumut daun dan lumut tanduk. Rumusan masalah Dari latar belakang dapat diketahui rumusan masalah sebagai berikut. Apa yang di maksud dengan tumbuhan lumut? Bagaimana ciri-ciri tumbuhan lumut? Bagaimanakah siklus hidup, perkembangan serta pergiliran keturunan tumbuhan lumut? Apa sajakah pengelompokan atau klasifikasi tumbuhan lumut? Bagaimanakah peranan tumbuhan lumut bagi ekosistem dan kehidupan manusia? Bagaimanakah penyesuaian bryophyta terhadap masalah hidup didarat? Tujuan penulisan. Dari rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan penulisan sebagai berikut. Untuk mengetahui apa itu tumbuhan lumut. Untuk mengetahui ciri-ciri dari tumbuhan lumut. Untuk mengetahui siklus hidup, perkembangan serta pergiliran keturunan dari tumbuhan lumut. Untuk mengetahui klasifikasi tumbuhan lumut. Untuk mengetahui peranan tumbuhan lumut bagi ekosistem dan kehidupan manusia. Untuk mengetahui bagaimana tumbuhan lumut menyesuaikan diri terhadap masalah hidup di darat. Manfaat penulisan. Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban dalam tugas perkuliahan serta untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang tumbuhan lumut ( bryophyta ). Metode penulisan. Adapun metode penulisan yang digunakan oleh penulis bersumber dari buku-buku dan juga dari internet. BAB II PEMBAHASAN Bryophyta Ciri-ciri Lumut Lumut merupakan tumbuhan darat pertama dengan susunan tubuh yang masih sederhana. Lumut kebanyakan ditemukan di tempat lembab, seperti celah-celah jalan setapak yang terlindung, batang pohon, bagian atau pada permukaan tembok rumah yang sudah lapuk. Meskipun demikian, lumut juga dapat ditemukan di gurun. Tumbuhan tersebut bersifat kosmopolit (tersebar dimana-mana) dan sangat baik hidup pada daerah beriklim sedang dan tropis. Lumut tidak memiliki organ tubuh sebenarnya. Tumbuhan tersebut hanya memiliki organ yang menyerupai akar, batang, dan daun sehingga disebut tumbuhan talus. Misalnya, Rizoid merupakan organ pengganti akar pada lumut. Organ tersebut memungkinkan lumut dapat menempel pada subsrat dan menyerap air (mineral) dari dalam tanah. Pendistribusian air dan mineral organic di dalam tubuh biasa berlangsung secara difusi. Kerena demikian, lumut cendrung berukuran kecil. Berikut disajikan ciri-ciri lumut agar lebih mudah memahami materi Bryophita. Bersel banyak, bentuk pipih, dengan ukuran tubuh 1-2 cm sampai dengan 20 cm. Dinding sel terbuat dari selulosa, tidak memiliki jaringan pengangkut. Memiliki rizoid yang berfungsi untuk menyerap hara mineral, dan menempel pada subsrat, memiliki daun dan batang dengan struktur sederhana. Merupakan tumbuhan thallus, dan untuk proses pengangkutan air dan bahan bakar ,makanan menggunakan sel-sel parenkima. Habitat umumnya di tempat lembab, kecuali apaghum yang hidup di air. Fase gametofit lebih dominan daripada fase sporofit. Struktur Lumut Tumbuhan lumut terdiri dari: Kaki, berfungsi menyerap air dan mineral dari gametofit induknya Tangkai Sporangium yang berada di ujung tangkai Di dalamnya terdapat sel-sel induk spora. Sporangium dilengkapi penutup ujung yang disebut operculum. Keseluruhan sporangium tertutup oleh kaliptra. Gambar 01: struktur lumut Siklus Hidup Lumut Lumut ada yang berumah satu dan yang lain berumah dua. Sepanjang hidupnya tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara generasi gametofit dan generasi sporofit. Generasi sporofit lumut disebut juga Sporogonium. Tumbuhan tersebut bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara seksual dapat terjadi melalui peleburan sel gamet jantan dan betina, sedangkan aseksualnya antara lain melalui fragmentasi dan pembentukan gema. Sejumput lumut terdiri dari banyak pucuk daun yang 1n (=generasi gametofit), pucuk daun ini dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: betina jantan dan streril. Pucuk jantan : Bentuk puncaknya datar Memiliki organ reproduktif jantan (anteridia) berisi sperma. Pucuk betina : Memiliki organ reproduktif betina (erkegonia) yang masing-masing berisi satu telur. Proses reproduksi seksual: (terjadi pada musim hujan) Sperma disebarkan dari anteridia oleh percikan air hujan ke tumbuhan terdekat sampai pada pucuk betina sperma berenang menuju arkegonia sampai ke sel telur pembuahan membentuk zigot pembelahan mitosis generasi sporofit dewasa. Proses reproduksi aseksual: terjadi pada musim panas/ kemarau Sel induk spora dalam sporangium meiosis 4 spora haploid permulaan generasi haploid oleh angin ke tempat jauh spora sampai di tempat yang sesuai (lembab dan rindang) berkecambah membentuk benang-benang sel hijau (protonema) pada protonema tumbuh pucuk berdaun jantan, betina dan steril. Generasi sporofit bergantung pada generasi gametofit untuk mendapatkan air dan mineral air dan mineral diambil dengan kakinya. Gambar 02: siklus hidup lumut Klasifikasi Lumut Pada umumnya dikenal tiga macam lumut, yaitu kelas Bryopsida (lumut daun), kelas Hepaticopsida ( lumut hati), dan kelas Anthoceropsida (lumut tanduk). Kelas Bryopsida (Lumut Daun) Lumut daun (disebut juga kelas Musci) memiliki batang semu yang tegak dengan panjang kurang dari 3 cm. Lembaran daunnya tipis dan tersusun secara spiral. Contoh lumut daun adalah Sphagnum fimbriatum, Aeobryopsis longissima, Pogonatum cirrhatum, dan Mniodendron diviricatum. Pada tahapan gametofit, organ reproduksi seksual tumbuh pada bagian pucuk batang yang brdaun. Arkegonium akan terbuka saat sel telur telah siap dibuahi. Jika ada air, maka sel sperma akan berenag menuju arkegonium dan membuahi sel telur. Hasil fertilisasi tersebut akan tumbuh menjadi sporofit yang memiliki tangkai panjang dengan pucuk berkapsul. Di dalam kapsul sejumlah spora dibentuk. Saat spora sudah matang, kapsul akan terbuka dan spora terbawa oleh angin. spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protonema. Protonema tersebut kemudian berkembang menjadi lumut yang baru. Gambar 03: Sphagnum fimbriatum Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) Contoh lumut hati yang paling dikenal adalah Marchantia polymorpha, Riccia frostii, dan Ricciocerpus natans. Lumut hati berbentuk seperti lembaran daun atau lobus. Pada permukaan bawah lobus tersebut terdapat rizoid. Reproduksi seksual terjadi melalui fertilisasi sel telur oleh sperma. Saat anteridium matang, sel sperma akan berenang melalui air menuju ke arkegonium sehingga terjadi proses fertilisasi. Zigot hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi sporofit. Selanjutnya, sporofit membentuk kapsul yang tampak menonjol keluar dari arkegonium. Gambar 04: Marchantia polymorpha, Kelas Anthoceropsida (Lumut Tanduk) Lumut tanduk memiliki struktur seperti lumut hati. Ciri khasnya struktur tanduk yang tumbuh di luar gametofit. Lumut tersebut biasa hidup di daerah sepanjang pinggir sungai, danau, atau selokan. Contoh yang banyak dikenal adalah Anthoceros sporophytes. Gambar 05: Anthoceros sporophytes Peranan Lumut Beberapa peranan lumut antara lain sebagai berikut. Mampu merombak struktur batu menjadi tanah yang dapat membuka kehidupan organism lainnya. Dapat digunakan sebagai bahan bakar (Sphagnum; peat moss) atau atap rumah. Digunakan untuk menjaga tanah terhadap erosi dan kekeringan pada musim kemarau. Contohnya, Sphagnum. Dapat digunakan sebagai obat, misalnya Marchantia polymorpha sebagai obat radang hati (hepatitis). Sebagai bahan pengganti kapas; Sphagnum sp. Penyesuaian Bryophyta Dan Masalah Hidup Di Darat Bryophyta tidak sesuai sepenuhnya terhadap kehidupan di daratan. Bryophyta bergantung kepada air untuk hidup. Zigot dan embrio dilindungi daripada pengeringan dengan terus menetap di dalam arkegonium. Sperma harus berenang dalam kelembapan luaran untuk sampai ke telur, oleh sebab itu Bryophyta hanya terdapat di tempat yang lembap. Bryophyta tidak mempunyai tisu vaskular, oleh karena itu struktur jasadnya tumbuh rendah daripada tanah untuk mengatasi masalah pengangkutan air. Genussi gametofit lebih terubahsuai untuk hidup di habitat daratan kerana sporofit bergantung kepada Genussi gametofit untuk mendapatkan bekalan makanan dan perlindungan. BAB III PENUTUP Kesimpulan Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan kecil yang termasuk division Bryophyta. Kebanyakan hidup di darat, dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri dari selulosa. Susunan tubuh sebenarnya merupakan gametofit. Pada bentuk primitif tumbuhan lumut helaian berupa thalus (Marchantia, Riccia, Anthoceros). Ada dua macam perkembang biakan yaitu: reproduksi vegetative dan reproduksi generatif. Susunan tubuh lumut melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid yang multiseluler bercabang-cabang. Dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab. Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus, biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus masih sederhana.    Perkembangbiakan secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. DAFTAR PUSTAKA Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas X. Bogor: Yudistira. Harjanto, Tri. 2013. Metode Bimbel Privat kuasai materi Biologi SMA. Yogyakarta: Planet Ilmu Puspita, Lani. 2014. Biologi umum. Hand out tidak diterbitkan. Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Riau Kepulauan. https://ninoriadi.wordpress.com/2014/05/25/makalah-tentang-tumbuhan-lumut-bryophyta-pterydophyta-talophyta-2/ 4