Plagiarism Checker X Originality Report
Similarity Found: 11%
Date: Monday, February 03, 2020
Statistics: 475 words Plagiarized / 4323 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN
DM TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR The Effect of
Social and Family Support on the Quality of Life of Diabetes Mellitus Type 2 Patients in
the Mangasa Health Center Makassar City. Maryati Tombokan1, Muh. Ardi 2, Novi
Desriyani Syarif3 Poltekkes Kemenkes Makassar *) E-mail
[email protected]
[email protected] [email protected] ABSTRACT Diabetes mellitus is
an abnormality of insulin secretion, insulin action, or both of which are marked by an
increase in blood glucose levels or hyperglycemia.
Various problems caused by diabetes mellitus often make individuals experience
excessive anxiety, this can affect the quality of life.The purpose of this study was to
determine the effect of social and family support on the quality of life of patients with
type 2 diabetes mellitus in the working area of ?Mangasa Health Center in Makassar
City. The research method uses descriptive analytic with cross sectiona technique
approach. The results of the study using unpaired t test showed that there is a social
influence sampling on quality of life (p = 0.02), and there is a family influence on quality
of life (p = 0.01). The conclusion from the results of the study is that there is an influence
of social and family support on the quality of life of patients with type 2 diabetes
mellitus.
Keywords : Diabetes mellitus, social and family support, quality of life ABSTRAK Diabetes
mellitus merupakan kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya yang ditandai
dengan kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Berbagai masalah yang
disebabkan oleh diabetes mellitus seringkali membuat individu mengalami kecemasan
yang berlebihan, hal ini dapat mempengaruhi kualtas hidupnya. Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh dukungan sosial dan keluarga terhadap kualitas hidup pasien
diabete mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar.
Metode penelitian menggunakan descriptive analytic dengan pendekatan cross
sectional. Hasil penelitian dengan menggunakan uji t tidak berpasangan menunjukkan
bahwa ada pengaruh dukungan sosial terhadap kualitas hidup (p = 0,02), dan ada
pengaruh dukungan keluarga terhadap kualitas hidup (p = 0,01). Kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah ada pengaruh dukungan sosial dan keluarga terhadap kualitas
hidup pasien diabetes mellitus tipe 2.
Kata kunci : Diabetes mellitus, dukungan sosial dan keluarga, kualitas hidup
PENDAHULUAN Penyakit diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen
yang ditandai dengann kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin,atau keduanya (Mirza et al, 2017). Data dari
WHO (Whole Health Organization) (2016) menujukkan bahwa “ pada tahun 2015 jumlah
penderita sebanyak 415 juta jiwa dan akan mengalami meningkatan pada tahun 2040
sebanyak 642 juta jiwa”.
Angka penderita diabetes pada orang dewasa di wilayah regional Asia Tenggara
mengalami peningkatan pada tahun 1980an sebanyak 4,1% menjadi 8,6% di tahun 2014
(WHO, 2016). Prevalensi diabetes se-Indonesia menurut Kemenkes RI (2014) diduduki
oleh provinsi Jawa Timur. Data Dinas Kesehatan Kota Makassar (2015) menyatakan
bahwa kasus DM di Provinsi Sulawesi Selatan, usia di atas 15 tahun berada diurutan
ke-3, meningkat dari 0,8% menjadi 3,4%, dengan peningkatan yang paling besar yaitu
sebesar 2,6%.
Angka kejadian penyakit diabetes mellitus pada tahun 2011 yaitu 5700 kasus, tahun
2012 meningkat menjadi 14.067 kasus, tahun 2013 menjadi 14.604 kasus, semakin
meningkat di tahun 2014 menjadi 21.452 kasus. Data yang diperoleh dari Puskesmas
Mangasa menunjukkan adanya peningkatan kunjungan pasien diabetes mellitus dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2016, jumlah kunjungan pasien diabetes mellitus sebanyak
821, tahun 2017 sebanyak 903, tahun 2018 sebanyak 1.089, dan bulan Januari tahun
2019 terdapat 102 kunjungan pasien diabetes mellitus. Jika dibiarkan terus menerus
tanpa ada langkah pencegahan maka prevalensi kejadian diabetes mellitus tidak akan
mengalami penurunan.
Kualitas hidup menjadi sangat penting bagi penderita DM karena dengn kualitas hidup
yang baik, penderita dapat mengelola penyakit dan menjaga kesehatan lebih maksimal
sehingga kesejahteraan hidupnya lebih terjamin. Salah satu aspek yang dapat
meningkatkan kualitas hidup penderita adalah dukungan sosial (Mirza, 2017). Dukungan
sosial merupakan informasi lain bahwa individu dicintai, diperhatikan, dihargai, dan
dihormati serta menjadi bagian jaringan komunikasi dan kontak yang saling
menguntungkan.
Bentuk dukungan sosial yang dibutuhkan oleh penderita diabetes mellitus dapat berupa
saran, nasehat, kepercayaan, kehangatan, kepedulian, empati, oenghargaan positif,
dorongan maju, peserujuan terhadap gagasan dan perasaan, bisa juga berupa
dukungan barang atau materil. Melalui cara pandang yang positif, akan menimbulkan
keyakinan bahwa dirinya mampu menghadapi berbagai masalah yang dialami (Mirza,
2017). Menurut Ali dan Mirza (2017) dukungan keluarga dapat meningkatkan kualitas
hidup pasien diabetes mellitus. Dukungan ini berupa informasi, tingkat laku tertentu
atau materi yang dapat menjadikan individu merasa disayangi, diperhatikan, dan
dicintai.
Dengan meningkatnya kualitas hidup pasien, secara langsung bertahap akan
meningkatkan kepercayaan diri dan lebih kuat dalam menjalani kehidupan dengan
penyakit yang diderita. Dukungan dari keluarga akan memberiukan rasa nyaman,
termotivasi untuk tetap mempertahankan kualitas hidup seperti layaknya individu pada
umumnya serta mampu menerima dengan lapang dada kondisi yang dapat membuat
penderita lebih kuat. Menurut Yanto & Setyawati (2017) dukungan keluarga yang baik
akan mendukung pelaksanaan program terapi sehingga akan menurunkan kadar gula
darah. Dukungan keluarga dan lingkungan sosial merupakan bagian yang paling
penting pada kualitas hidup pasien.
Ketika individu mengalami penyakit diabetes mellitus, dukungan keluarga serta
lingkungan sosialnya dapat membantu dalam proses adaptasi biologis maupun
psikologis yang diharapkan mampu mengurangi tingkat kecemasan dan juga
memberikan rasa nyaman dan aman (Jauhari, 2016). Mengingat pentingnya dukukan
sosial dan keluarga terhadap kualitas hidup pasien diabetes mellitus, maka perlu
dilakukan konseling dan pendidikan kesehatan kepada pasien serta anggota keluarga.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauhmana peran lingkungan sosial serta
keluarga terhadap dukungan yang diperolehnya, serta lebih banyak melibatkan keluarga
dalam pelayanan keperawatan.
Tujuan dari penelitian ini adalahn untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial dan
keluarga terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Mangasa
Kota Makassar. METODE Desain, tempat dan waktu Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar variabel dimana variabel independen
(dukungan sosial, dukungan keluarga) dan independen (kualitas hidup pasien DM)
diidentifikasi pada satuan waktu (Dharma, 2017). Penelitian ini dilaksanakan tanggal 22
April-31 Mei 2019 di wilayah kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar.
Jumlah dan cara pengambilan subjek Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penderita DM tipe 2 yang ada atau berkunjung di Puskemas Mangasa Kota
Makassar pada tahun 2018 yakni sebanyak 294 orang. Adapun sampel dalam peneltian
ini adalah pasien diabetes mellitus yang memenuhi kriteria inklusi (kriteria yang layak
diteliti) yaitu pasien menderita diabetes mellitus tipe 2 yang aktif dan terdata di
Puskesmas Mangasa selama periode Januari-Maret 2019, berusia 40-60 tahun, masih
memiliki keluarga, aktif dii lingkungan sosial, dapat membaca dan menulis, serta
bersedia menjadi responden.
Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode probability sampling yaitu
memilih sampel dengan secara acak dengan memberikan peluang yang sama kepada
setiap individu dalam populasi untuk menjadi sampel penelitian dengan teknik simple
random sampling. Teknik simple random sampling yaitu metode pengambilan sampel
secara acak sederhana dengan asumsi bahwa karakteristik tertentu yang dimiliki oleh
populasi tidak dipertimbangkan dalam penelitian. HASIL Tabel 1 Distribusi Frekuensi
Responden Penderita DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar
(n=56) Variabel _Frekuensi _Persentase % _ _Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan _ 17 39 _
30,4 69,6 _ _Umur 40-50 51-60 _ 12 44 _ 21,4 78,6 _ _Pekerjaan Tidak Bekerja Wiraswasta
IRT PNS Pensiun _ 14 13 17 10 2 _ 25 23,2 30,4 17,9 3,6 _ _Pendidikan SD SMP
SMA
PT _ 8 9 17 22 _ 14,3 16,1 30,4 39,3 _ _Kekuatan dukungan Suami Istri Anak Ayah/Ibu _
20 10 11 15 _ 35,7 17,9 19,6 26,8 _ _ Berdasarkan tabel. 1 diatas menunjukkan bahwa
responden rata-rata berjenis kelamin perempuan sebanyak 39 orang (30,4%).
Responden rata-rata berusia 51-60 tahun sebanyak 44 orang (78,6%).
Responden sebagian besar bekerja sebagai IRT sebanyak 17 orang (30,4%) dengan
tingkat pendidikan PT sebanyak 22 orang (39,9 %). Responden sebagian besar tinggal
bersama suami sebanyak 20 orang (35,7%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden
Penderita DM Tipe 2 Berdasarkan Dukungan Sosial di Wilayah Kerja Puskesmas
Mangasa Kota Makassar (n=56) Dukungan Sosial _Frekuensi _Persentase (%) _ _Kurang
_17 _30,4% _ _Baik _39 _69,6% _ _Total _56 _100 _ _ Berdasarkan tabel 2, menunjukkan
sebagian besar responden dengan dukungan social baik sebanyak 39 responden
(69,6%), sementara responden dengan dukungan sosial kurang sebanyak 17 responden
(30,4%) Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Penderita DM Tipe 2 Berdasarkan
Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar (n=56)
Dukungan Keluarga _Frekuensi _Persentase (%) _ _Kurang _19 _33,9% _ _Baik _37 _66,1%
_ _Total _56 _100 _ _ Berdasarkan tabel 3 menunjukkan sebagian besar responden
dengan dukungan keluarga baik sebanyak 37 responden (66,1%), sementara responden
dengan dukungan keluarga kurang sebanyak 19 responden (33,9%).
Tabel 4 Rata-rata Kualitas Hidup Responden Penderita DM Tipe 2 di Wilayah Kerja
Puskesmas Mangasa Kota Makassar (n=56) _n _min _Max _Mean _SD _95% CI _ _Kualitas
hidup _56 _51 _65 _58,75 _4.88 _57,44 - 60,06 _ _ Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
bahwa kualitas hidup responden memiliki nilai rata-rata 58,75 dengan nilai maksimum
sebesar 65 dan minimum 51. Hasil analisis lebih lanjut, responden memiliki peluang
untuk memiliki kualitas hidup yang baik dibanding kualitas hidup kurang (95%CI;OR
57,44-60,06) Tabel 5 Pengaruh Dukungan Sosial tKualitas Hidup Responden Penderita
DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar (n=56) _Dukungan
sosial _n _Mean _SD _P _95% CI _ _Kualitas Hidup _Kurang _17 _56.47 _4.77 _0.02 _0,54
-6,001 _ _ _Baik _39 _59.74 _4.64 _ _ _ _ Berdasarkan tabel 5 menunjukkan rata rata skor
pengaruh kualitas hidup terhadap dukungan sosial baik adalah 59,74 dengan standar
deviasi 4,64 sedangkan dukungan sosial kurang memiliki rata-rata 56,74 dengan standar
deviasi 4,77.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,02. Hasil analisis lebih lanjut, responden memiliki
peluang untuk memiliki dukungan sosial yang baik dibanding dukungan sosial kurang
(95%CI;OR 0,54-6,001). Maka dapat disimpulkan bahwa, Ada Pengaruh Dukungan Sosial
Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas
Mangasa Kota Makassar. Tabel 6 Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup
Penderita DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar (n=56)
_Dukungan keluarga _n _Mean _SD _p _95%CI _ _Kualitas Hidup _Kurang _19 _56.47
_4.75 _0.01 _0,82 - 6,07 _ _ _Baik _37 _59.92 _4.57 _ _ _ _ Berdasarkan tabel 6
menunjukkan rata rata skor pengaruh kualitas hidup terhadap dukungan keluarga baik
adalah 59,92 dengan standar deviasi 4,57 sedangkan dukungan keluarga kurang
memiliki rata-rata 56,47 dengan standar deviasi 4,75.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,01. Hasil analisis lebih lanjut, responden memiliki
peluang untuk memiliki dukungan keluarga yang baik dibanding dukungan keluarga
yang kurang (95%CI;OR 0,82-6,07). Maka dapat disimpulkan bahwa, Ada Pengaruh
Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah
Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar. PEMBAHASAN Pengaruh dukungan sosial
terhadap kualitas hidup Kualitas hidup erat hubungannya dengan kesehatan fisik,
psikologis serta keyakinan diri sendiri dan hubungan dengan lingkungan.
Kesehatan fisik dapat mempengaruhi kualitas hidup dari segi kemampuan individu
dalam menjaga pola hidup sehat karena dengan menjaga pola hidup sehat, individu
diharapkan tidak mengalami komplikasi dari penyakit DM yang akan memperburuk
kondisinya, derajat kesehatannya akan lebih meningkat sehingga kualitas hidup lebih
terjamin. Psikologis dapat mempengaruhi kualitas hidup dari segi kemampuan pasien
dalam mengelola stress Tidak mudah bagi individu menerima penyakit DM yang
dideritanya selama bertahun-tahun, namun dengan sistem koping yang kuat dari dalam
diri, serta mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya dapat membuat individu
menerima dengan ikhlas keadaan yang dialaminya sekarang.
Keyakinan diri sendiri dan hubungan dengan lingkungan dapat berpengaruh terhadap
kualitas hidup karena individu memiliki keyakinan bahwa ia tidak sendirian, ia memiliki
orang-orang yang menyayanginya, memberikan perhatian dan motivasi agar tidak
mudah menyerah dalam menjalani kehidupannya saat ini. Hasil penelitian menunjukkan
mayoritas responden mempunyai tingkat pendidikan perguruan tinggi (39,3%).
Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang sudah sangat tinggi Tingkat
pendidikan memiliki pengaruh yang sangat penting bagi kesiapan responden dalam
menerima penyakit yang diderita, mengelola penyakit serta berperilaku dalam
kehidupan sosial.
Pendidikan mempengaruhi responden dalam memilah kegiatan yang harus dilakukan
untuk mencapai kualitas hidup yang baik, memilih pengobatan yang terbaik untuk
menunjang kesehatannya, mencari informasi akurat dalam mencegah komplikasi agar
tidak salah dalam mengambil tindakan yang hanya memperburuk kondisi kesehatannya.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tamara, dkk (2014) menjelaskan bahwa,
seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih dewasa dalam
menerima pengaruh positif dan terbuka terhadap informasi terkait kesehatan, sehingga
memudahkan dalam melaksanakan manajemen perawatan yang dapat meningkatkan
kualitas hidup. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, rata-rata kualitas hidup
responden yaitu 58,75.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas hidup berpengaruh terhadap pengelolaan
penyakit sehingga responden dapat menjaga kesehatan lebih maksimal untuk menjamin
kesejahteraan hidupnya. Kualitas hidup erat hubungannya dengan kesehatan fisik,
psikologis serta keyakinan diri sendiri dan hubungan dengan lingkungan. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Erniantin, dkk (2018) di
Puskesmas Ngrambe, rata-rata responden komunitas diabetes (70%) memiliki kualitas
hidup yang baik.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa penyakit diabetes perlu pengelolaan secara baik,
tepat serta konsisten, yang diharapkan dapat terhindar dari komplikasi agar dapat
menjalankan kegiatan sehari sehari. Salah satu faktor penting dalam pengelolaan
diabetes yaitu efikasi diri. Dengan adanya efikasi diri, diharapkan individu dapat
berusaha menghadapi berbagai tuntutan sosial, psikososial yang dapat berpengaruh
terhadap kualitas hidup. Efikasi diri mampu mengendalikan kemajuan kondisi kesehatan
individu karena rasa percaya diri dan keyakinannya untuk meningkatkan kualitas hidup.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar responden (69,6%)
memiliki dukungan sosial yang baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan sosial
memiliki pengaruh yang signifikan, baik dari segi bimbingan, hubungan yang
diandalkan, kelekatan, pengakuan atau penghargaan, integrasi sosial, dan kesempatan
memberikan pengasuhan. Ini berarti bahwa lingkungan tempat responden tinggal
memberikan dukungan yang baik untuk menghadapi penyakit yang diderita sehingga
pasien ikhlas menerima kondisinya saat ini, mampu menambah rasa percaya diri, serta
mau menjalankan program pengobatan dengan baik untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jauhari
(2016) di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, rata-rata responden (40%) mendapatkan
dukungan sosial yang baik.
Penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa dukungan sosial memberikan informasi
kepada responden bahwa ia merasa dicintai, diperhatikan, dihargai dan dihormati.
Informasi yang didapatkan berasal dari pasangan hidup, rekan kerja, teman dan
kelompok tertentu. Dukungan sosial memiliki banyak pengaruh terhadap kesehatan
melalui pemberian efek dan cara pandang yang positif kepada penderita. Melalui cara
pandang yang positif akan menimbulkan keyakinan bahwa dirinya mampu menghadapi
berbagai masalah yang dialami (Mirza, 2017).
Dari hasil analis dengan menggunakan uji statistic Mann-withney didapatkan nilai p =
0,02 = (a = 0,05) menujukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
dukungan sosial dengan kualitas hidup pasien dibetes mellitus tipe 2. Dukungan sosial
adalah sebuah penguat positif yang didapatkan individu dari orang-orang disekitarnya
yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup untuk mencapai kesembuhan yang
optimal. Dukungan sosial yang langsung diterima oleh individu dapat membuat ia
merasa diperhatikan, hal ini dapat menjadi salah satu cara agar individu memiliki
semangat untuk menjalani pengobatan secara maksimal.
Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup
seseorang. Kualitas hidup yang baik menunjukkan bahwa seseorang telah memiliki
dukungan sosial yang tinggi. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ismail (2016) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan kelompok terhadap kualitas
hidup penderita DM di Persadia Cabang Surakarta. Individu yang aktif terlibat dalam
kelompok ini terbuka dalam pemberian informasi baru ataupun pendapatnya mengenai
problem yang tengah dihadapinya. Hal tersebut menjadikan kualitas hidup individu
menjadi lebih baik dan diharapkan akan selalu meningkat.
Penelitian tersebut didukung oleh teori dari Lin, dkk dalam Pratiwi (2015) yang
menyatakan bahwa jaringan sosial memiliki efek potensial pada kemampuan
berorganisasi dalam lingkungan masyarakat sehingga dapat membantu dalam
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Hal tersebut memberikan timbal balik
sosial yang stabil dan pengalaman emosional yang positif, seperti rasa aman dan sense
of belonging (rasa memiliki) sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup. Dukungan
sosial dalam kelompok yang diterima oleh responden diperoleh dari keterlibatannya
dalam sebuah kelompok.
Responden yang ikut andil dalam pertukaran informasi dan pembuatan keputusan
mengenai kesehatannya dapat meningkat kualitas hidupnya, ini dikarenakan responden
merasa tidak ada ada hambatan atas penyakit diabetes yang dideritanya. Adanya
dukungan kelompok dalam hal pemberian dukungan emosional seperti empati kepada
anggota lain jika ia sakit akan memberikan motivasi sehingga meningkatkan rasa
percaya diri untuk lekas sembuh. Individu yang aktif dalam kegiatan kelompok akan
mendapatkan dukungan serta dorongan untuk melakukan sebuah perubahan positif
pada kesehariannya sehingga kualitas hidup dapat meningkat.
Dukungan sosial baik yang diberikan kepada individu dapat menurunkan stress
emosional sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Dukungan sosial dapat
bermanfaat karena individu mengetahui jika banyak orang lain yang selalu memberikan
perhatian serta menghargainya, hal ini membuat peningkatan kepandaian akal sehingga
mampu beradaptasi dalam kehidupan penderita DM dan dapat menurunkan stress
emosional dalam menjalankan pengobatan untuk meningkatkan derajat kualitas hidup.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Rennata dan Kus (2016) menunjukkan hasil
ada hubungan antara dukungan sosial dengan stress emosional diabetisi.
Dukungan sosial berkaitan erat dengan kondisi psikologi, dukungan sosial yang
diberikan dalam bentuk penghargaan dan penilaian diharapkan mampu untuk
mengenal masalah kesehatan dan perubahan yang terjadi pada responden sehingga
mampu meningkatkan kualitas kesehatan. Hasil penelitian tersebut didukung oleh teori
Walker dalam Syahrir (2016) yang menjelaskan bahwa dukungan sosial dapat
memberikan manfaat yang positif terhadap stress, dukungan ini ditujukan untuk
membantu dalam memecahkan sebuah problem serta kontrol pribadi yang sangat
menguntungkan.
Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup Pengaruh dukungan keluarga
terhadap kualitas hidup Kualitas hidup merupakan hal-hal yang dirasakan individu
dalam kehidupan sehari-hari dinilai dari kesejahteraan hidup yang sesuai dengan
keadaan lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Kualitas hidup individu dapat dilihat dari
kemampuannya dalam melakukan berbagai perilaku perawatan diri. Seseorang yang
memiliki penyakit diabetes mellitus dapat membuat kualitas hidupnya menurun, maka
dari itu dibutuhkannya kontrol glikemik yang maksimal.
Beberapa faktor psikososial seperti dukungan keluarga, perencanaan dalam
menghadapi kemungkinan masalah yang akan datang, serta pribadi yang kuat secara
langsung akan mengubah kualitas yang buruk menjadi lebih baik atau meningkat,
meskipun proses perubahannya membutuhkan waktu yang lumayan lama. Hasil dari
segala tindakan perawatan yang dilakukan merupakan merupakan tujuan akhir dari
kualitas hidup. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati (2016)
menyatakan bahwa rata-rata nilai kualitas hidup responden adalah 3,89 (SD = 0,22), hal
ini menunjukkan bahwa responden memiliki kualitas hidup yang baik dari segi fisik,
psikologis, maupun sosial. Dengan kualitas hidup yang baik, individu dianggap sudah
mampu memecahkan masalah, lebih siap dalam penangangan tekanan hidup serta
berpotensi untuk meningkatkan management diri dari segi perubahan tingkah laku
dengan strategi terapeutik.
Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden (66,1%) memiliki
dukungan keluarga yang baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa keluarga merupakan
sumber psikologis yang kuat dan sangat penting bagi pengobatan responden.
Dukungan yang diberikan kepada individu otomatis akan meningkatkan kepercayaan
diri dan akan lebih survive dalam menjalani kehidupan dengan penyakit yang diderita.
Dukungan dari keluarga akan memberikan rasa nyaman, dan termotivasi untuk tetap
mempertahankan kualitas hidup seperti layaknya individu pada umumnya serta mampu
menerima dengan lapang dada kondisi yang dapat membuat responden lebih kuat.
Hal diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuraisyah, et al (2017) yang
menyatakan bahwa dukungan keluarga yang diberikan kepada anggota keluarga
lainnya yang menderita DM Tipe 2 memiliki peran yang sangat penting pada
penatalaksanaan pengobatan diabetes. Individu tidak merasa terbebani oleh penyakit
diabetes melainkan bersemangat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari pada
umumnya karena memiliki dukungan dari anggota keluarganya. Hal tersebut akan
menghasilkan kualitas hidup pasien DM Tipe 2 yang baik. Hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan adanya kekuatan dukungan yang paling kuat diperoleh
responden dari suami (35,7%).
Kedekatan hubungan suami dan istri akan memberikan kekuatan yang positif, karena
seseorang akan mendaptkan perhatian dari pasangannya yang dapat meningkatkan
semangat dalam menjalani pengobatan walau seberat apapun penyakit yang diderita.
Adanya dukungan dari seorang suami membuat sistem koping menjadi adekuat, karena
suami akan lebih sering mendengarkan keluh kesah pasangannya, memberikan solusi
dan motivasi sehingga istri merasa dipedulikan, disayangi, dicintai, meminimalkan
perasaan stress yang dirasakan seorang istri untuk menjadikan kualitas hidup lebih baik.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kodrati dalam Tamara
(2014) yang menyatakan bahwa suatu pernikahan memberikan keuntungan terhadap
kesehatan individu karena akan mendapatkan perhatian dari pasangannya. Dari hasil
analis dengan menggunakan uji statistic Mann-withney didapatkan nilai p = 0,01 = (a =
0,05) menujukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan keluarga
dengan kualitas hidup pasien dibetes mellitus tipe 2. Dukungan keluarga merupakan
dukungan yang diberikan oleh orang terdekat pasien seperti orang tua, suami, istri, atau
anak yang bukan hanya sekedar perhatian akan kebutuhan fisik saja, namun kebutuhan
psikologi serta bagaimana pemahaman keluarga terhadap penyakit yang diderita oleh
anggota keluarga lainnya. Dukungan keluarga dapat menjadikan individu merasa
disayangi, diperhatikan dan dicintai.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, et al (2014) yang
menunjukkan bahwa dukungan keluarga memberikan pengaruh terhadap kualitas
hidup, hal ini disebabkan karena keluarga merupakan faktor penguat kedua setelah diri
pribadi. Keluarga dapat memberikan perhatian dan motivasi untuk dapat melakukan
kegiatan yang bermanfaat sehingga pasien tidak mudah menyerah terhadap penyakit
yang sedang diderita, sehingga kualitas hidup dapat meningkat. Kualitas hidup yang
meningkat membuktikan bahwa pasien memiliki dukungan keluarga yang tinggi.
Dukungan keluarga mempengaruhi sikap pasien DM dalam menerima atau menolak
mempelajari DM selama menjalani pengobatan.
Pasien DM akan lebih bersikap positif untuk menjalankan program pengobatan jika
mendapatkan dukungan keluargan yang positif namun ketika pasien menolak atau
bersikap negatif terhadap mengobatan yang programkan, akan berimbas pada
kegagalan penatalaksanaan DM secara terapiutik sehingga mempengaruhi kualitas
hidup pasien. Pernyataan dalam penelitan yang dilakukan oleh Tamara, et al (2014) yang
menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup
pasien DM Tipe 2. Hal ini membuktikan bahwa dukungan yang diterima dari keluarga
salah satunya berupa dorongan untuk selalu mengontrol kesehatannya ke rumah sakit
atau puskesmas atau membantu pasien dalam usahanya melakukan perawatan mandiri
terkait dengan penyakit DM yang diderita seperti diet, keteraturan minum obat,
penggunaan insulin yang dapat menurunkan kadar gula darah. Dukungan keluarga
semacam ini menjadi salah satu bagian dalam meningkatkan kualitas hidup pasien DM
Tipe 2.
Pernyataan tersebut sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa agar keluarga
menjadi sumber kesehatan primer dan efektif, mereka harus menjadi lebih terlibat
dalam tim perawatan kesehatan dan proses terapi total. Agar responden terlibat dalam
perawatan diri yang efektif, mereka harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk memberikan perawatan kesehatan yang baik. Hal ini berarti bahwa
keluarga perlu akses ke sumber informasi kesehatan primer dengan memasukkan
pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk perawatan mandiri dan pemberdayaan
keluarga sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup (Krozy, 1996; Levine, dkk, 2000
dalam Friedman, dkk, 2018).
Namun ada hal-hal yang dapat menurunkan kualitas hidup penderita DM yaitu, faktor
umur yang semakin tua sehingga menurunkan kemampuan dalam melakukan kegiatan
sehari-hari atau karena penyakit yang sudah bertahun tahun diderita sehingga
menimbulkan komplikasi seperti menurunnya sistem penginderaan, hipertensi serta
penyakit jantung kronik. Penelitian mulitivariat yang dilakukan oleh Nuraisyah, et al
(2017) menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara dukungan
keluarga dengan kualitas hidup. Dukungan keluarga menjadi salah satu aspek penting
yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan psikologis dan sosial.
Kehangatan dan keramahan pada dukungan emosional mampu meningkatkan efikasi
diri sehingga mendukung keberhasilan dalam perawatan diri yang baik untuk
menghasilkan kualitas hidup yang baik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan di atas maka dapat merumuskan kesimpulan sebagai berikut : Dukungan
sosial pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Mangasa Kota
Makassar memiliki dukungan sosial yang baik. Ada pengaruh dukungan sosial terhadap
kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Mangasa Kota
Makassar.
Dukungan keluarga pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Mangasa
Kota Makassar memiliki dukungan keluarga yang baik. Ada pengaruh dukungan
keluarga terhadap kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja
Puskesmas Mangasa Kota Makassar. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
diberikan beberapa saran kepada pihak yang terkait anatara lain : Bagi keluarga dan
lingkungan sosial diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan penguat penderita
DM dalam menjalankan pengobatan yang optimal.
Bagi pimpinan Puskesmas Mangasa diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
konseling dari petugas puskesmas kepada pasien tentang pengaruh dukungan sosial
dan keluarga terhadap kualitas hidup khususnya penderita DM. Bagi institusi pendidikan
kesehatan diharapkan dapat dijadikan bahan ajar dosen pada mata kuliah keperawatan
komunitas Bagi peneliti selanjutnya khususnya profesi perawat yang tertarik meneliti
variabel yang sama agar meneliti manakah dari anggota keluarga yang memiliki
dukungan sangat kuat terhadap kualitas hidup penderita diabetes mellitus tipe 2
DAFTAR PUSTAKA Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Makassar. 2015. Profil Kesehatan
Kota Makassar. [onlie].
Dari:(file:///D:/DM/survey/Profil%20Kesehatan%20Kota%20Makassar%20Tahun%202015
.pdf).
Diunduh 10 Januari 2019 Dharma, K. K. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan?:
Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta Timur: TIM. Erniantin,
D., Martini, Udiyono, A., & Saraswati, L. D. (2018). Gambaran Kualitas Hidup Penderita
Diabetes Mellitus pada Anggota dan Non Anggota Komunitas Diabetes di Puskesmas
Ngrambe. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6. Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G.
(2018). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, & Praktik. Jakarta: EGC. Ismail, M.
H. (2016). Pengaruh Dukungan Kelompok Terhadap Kualitas Hidup Penderita Diabetes
Mellitus di Persadia Cabang Surakarta. Jauhari. (2016).
Dukungan Sosial dan Kecemasan pada Pasien Diabetes Melitus. The Indonesian Journal
of Health Science, 7(1), 64–76. Kemenkes RI, 2014. Infodatin Diabetes: Pusat data dan
informasi Kemenkes
RI.[onlie]Dari:http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin
-diabetes. Diunduh 6 Juli 2019. Mirza, R. (2017). Memaksimalkan Dukungan Keluarga
Guna Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal JUMANTIK, 2, 12–30.
Nuraisyah, F., Kusnanto, H., & Rahayujati, T. B. (2017). Dukungan Keluarga dan kKualitas
Hidup Pasien Diabetes Mellitus. Journal of Community Medicine and Public Health,
(November 2015). Pratiwi, Y. (2015).
Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kualitas Hidup Lanjut Usia di Pusat Santunan
Keluarga (PUSAKA) Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah. Rahmawati, F., Setiawan, E. P., & Solehati, T. (2014). Pengaruh Dukungan
Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2, 2. Ratnawati, Novia.
(2016). Hubungan Efikasi Diri Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Rennata, R. A., & Kusumaningrun, N. S. D. (2016).
Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dan Stres Emosional di Persatuan Diabetes
Indonesia (PERSADIA) Unit Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang, 87–93. Syahrir,
H. (2016). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Tingkat Stres pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar Tahun
2016. Makassar: UIN Alauddin Makassar. Tamara, E., Bayhakki, & Nauli, F. A. (2014).
Hubungan Antara Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe
2 di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, 1, 1–7. WHO, 2016. Diabetes Fakta dan
Angka.[online]. Dari:www.searo.who.int/Indonesia/topics.8. Diakses 6 Januari 2019.
Yanto, A.,
& Setyawati, D. (2017). Dukungan Keluarga pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kota
Semarang, (September), 45–49.
INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------<1% - http://eprints.undip.ac.id/view/year/2001.html
<1% - https://care.diabetesjournals.org/content/33/Supplement_1/S62
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3700547/
<1% https://www.researchgate.net/publication/312402981_Prevalensi_dan_Faktor_Risiko_Enur
esis_pada_A_nak_Taman_Kanak-Kanak_di_Kotamadya_Denpasar
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5158177/
<1% https://zombiedoc.com/jurnal-keperawatand136715d7df9f0579ea40a4b7fa0afe336911.
html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/39572/20/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://issuu.com/bimkes/docs/bimiki_vol_1_no1
<1% - http://eprints.ums.ac.id/47914/3/BAB%20I.pdf
<1% - http://journal.akpergshwng.ac.id/index.php/gsh/article/view/7/5
<1% - http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/download/1718/1674
<1% http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2802/1/702015023_BAB%20I_DAFTAR%
20PUSTAKA.pdf
<1% - https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/download/4781/3893
<1% http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediagizi/article/download/60/pdf
1% http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediakeperawatan/article/download/
539/pdf
<1% https://www.scribd.com/document/387593779/profil-kesehatan-loteng-2016-2-pdf
<1% - http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/download/352/153
<1% - http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/TIJHS/article/download/386/265
<1% - http://eprints.ums.ac.id/63400/11/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% https://oniegendeng.blogspot.com/2014/05/hubungan-pengetahuan-dan-dukungan.ht
ml
<1% - https://ardiwqblog.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% https://docplayer.info/437375-Hubungan-karakteristik-perawat-dengan-motivasi-peraw
at-dalam-pemenuhan-kebutuhan-kebersihan-diri-pasien-di-ruang-rawat-inap-rsu.html
<1% https://www.scribd.com/document/370024656/Prosiding-Seminar-Nasional-Kebidanandan-Call-For-Paper-pdf
<1% - https://issuu.com/inilahkoran/docs/12_mar_12
<1% https://teorionline.wordpress.com/tag/sampel-populasi-penelitian-teknik-sampling/
<1% https://la-banara.blogspot.com/2012/06/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html
<1% http://fkm.uho.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/prosiding-seminar-nasional-fkm-uho
-2019.pdf
<1% https://www.scribd.com/document/358587769/Profil-Kesehatan-Kota-Makassar-Tahun2015-1-pdf
<1% https://pt.scribd.com/document/268472365/naskah-publikasi-Hubungan-Tingkat-Penge
tahuan-Tingkat-Pendidikan-dan-dukungan-keluarga-terhadap-pemberian-ASI-eksklusif
<1% https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/oai?verb=ListRecords&metadataPrefix=oai
_dc
<1% https://id.scribd.com/doc/288075869/materi-seminar-nasional-ptbb-ft-uny-2014-pdf
<1% https://ml.scribd.com/doc/160357726/Skripsi-Hubungan-Kebahagiaan-Dengan-Kepuasa
n-Hidup
<1% https://id.123dok.com/document/y60d3xny-peningkatan-kemampuan-menulis-karanga
n-dalam-mata-pelajaran-bahasa-indonesia-melalui-media-gambar-seri-pada-siswa-kela
s-v-sdn-banyubiru-04-kec-banyubiru-kab-semarang-tahun-ajaran-2013-2014-test-repo
sitory.html
<1% http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42191/Chapter%20II.pdf?seque
nce=4&isAllowed=y
<1% https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/14/selayang-pandang-tentang-efikasidiri/
<1% -
http://digilib.unisayogya.ac.id/587/1/DWI%20RAHAYU%20YULIYANTI_NASKAH%20PUB
LIKASI.pdf
<1% - https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/download/208/171
<1% http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/166/jtptunimus-gdl-novidwirud-8299-3-babii.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/47914/23/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://eprints.uns.ac.id/30736/1/S021408007_pendahuluan.pdf
<1% https://kedemok-ghora.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
<1% - http://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_10smk/Kelas_10_SMK_Ilmu_Gizi_1.pdf
<1% https://pt.scribd.com/document/323704171/Prosiding-Seminar-Nasional-2nd-Fe-Umj-2
016
<1% https://freecom-free.blogspot.com/2014/12/hubungan-dukungan-sosial-keluarga.html
<1% - https://www.academia.edu/23021460/Gdl_desyidaliy_1301_1_ktidesy
<1% http://download.portalgaruda.org/article.php?article=186695&val=6447&title=Hubung
an%20antara%20dukungan%20keluarga%20dan%20kualitas%20Hidup%20pasien%20di
abetes%20mellitus%20tipe%20ii%20%20Di%20rsud%20arifin%20achmad%20provinsi%
20riau
<1% - https://id.scribd.com/doc/279509386/Hubungan-dukungan
<1% - http://eprints.unipdu.ac.id/452/1/BAB%20I.pdf
<1% https://id.123dok.com/document/qok256jy-hubungan-tahapan-mobilisasi-dini-ibu-den
gan-waktu-inisiasi-pemberian-asi-pada-bayi-baru-lahir-secara-seksio-sesar-di-rsud-pan
embahan-senopati-bantul-yogyakarta.html
<1% https://emperan-perpus.blogspot.com/2010/12/tingkat-kepuasan-pasien-rawat-inap.ht
ml
<1% - https://finenaturalmedicine.com/kak-vylechit-saharnyj-diabet-1-tipa.html
1% http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-muchnurkha-6664-3-babii.pdf
<1% - https://issuu.com/download-bse/docs/jurnal_nodik_14_full
<1% - https://dennyhendrata.wordpress.com/2007/07/30/jenis2-penyakit-1/
1% - http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4806/1/haerunnisa%20syahrir.pdf
<1% - https://gudang-makalah-download.blogspot.com/2011_12_08_archive.html
<1% https://www.tokopedia.com/toko-ananda21/buku-ajar-keperawatan-keluarga-riset-teori
-praktik-ed5
<1% https://mafiadoc.com/daftar-nama-peserta-monev-dan-judul-penelitian_59bf5bd51723
dde201ad1ad8.html
<1% - http://psikologi.unnes.ac.id/cari.php