Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH ILMU BAHAN BANGUNAN PITRO

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa yang maha penyayang,kita ucapkan puji dan syukur atas cinta dan kasihnya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah kita, makalah ini saya susun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu bahan bangunan, sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apresiasi atas materi yang akan dibahas dalam bab tersebut yang akan dirangkai dengan peta konsep. Saya juga berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini dimana bapak memberikan materi ini sehingga kami bisa belajar dan mencari informasi lain tentang judul makalah ini dan bisa menambah pengetahuan kami sebagai mahasiswa/I Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwaa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasannya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

MAKALAH ILMU BAHAN BANGUNAN TENTANG KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT LIMBAH BOTOL PLASTIK YANG DITAMBAHKAN SEBAGAI BAHAN KASAR,PENGARUH PERBANDINGAN BETON MENGGUNAKAN PASIR TANGKILING DAN PASIR KAPUAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON, DAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MEGIDENTIFIKASI PERSYARATAN PEMASANGAN UBIN LANTAI DAN DINDING,BATU ALAM DAN BATU BUATAN DIKELAS XII KGSP.SMKN-1 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 2021/2022 DOSEN PENGAMPU WHENDY TRISSAN,ST,.M.Sc. DI SUSUN OLEH NAMA NIM PITRO 2330302110012 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS KEGURUAN DAN IMU ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA T.A 2023 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa yang maha penyayang,kita ucapkan puji dan syukur atas cinta dan kasihnya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah kita, makalah ini saya susun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu bahan bangunan, sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apresiasi atas materi yang akan dibahas dalam bab tersebut yang akan dirangkai dengan peta konsep. Saya juga berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini dimana bapak memberikan materi ini sehingga kami bisa belajar dan mencari informasi lain tentang judul makalah ini dan bisa menambah pengetahuan kami sebagai mahasiswa/I Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwaa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasannya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………………... B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….. C. Tujuan……………………………………………………………………………… BAB II : PEMBAHASAN A. Pengertian Botol Plastic Abon dan Kuat Tekan Beton…………………………… B. Pengertian Pasir Kapuas, Pasir Tengkiling, dan Kuat Tekan Beton……………… C. Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script………………………. BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………………… B. Saran……………………………………………………………………………….. C. Daftar Pustaka ……………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik (Portland cement), agregat kasar,halus, air dan bahan tambah(admixture atau additive). Beton juga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan bahan konstruksi yang lain, diantarannya mempunyai kuat tekan yang besar,tahan terhadap api, mudah dibentuk,tidak diperlukan keahlian khusus dalam pembuatannya,dan bahan bakunnya mudah untuk didapatkan,sehingga beton unggul dari segi biaya.Saat ini beton menjadi pilihan utama bagi Masyarakat dalam mendirikan suatu bangunan. Bahan bahan limbah disekitar lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah dalam campuran beton. Hal tersebut dapat memberikan alternatif untuk memanfaatkan limbah limbah yang tidak termanfaatkan,seperti limbah botol plastik High density polyethylene. Khusus mengenai limbah botol plastic.Dalam penelitian ini cacahan limbah botol plastic high density polyethylene (HDPE) berfungsi sebagai serat yang akan digunakan sebagai bahan tambah dalam campuran beton normal. Serat tersebut dicampurkan kedalam adukan beton dengan persentase penambahan serat yang bervariasi. Limbah botol plastik ini tidak dapat langsung digunakan, tetapi harus melalui suatu proses pengolahan,sehingga siap digunakan untuk campuran beton.Proses penggunaan limbah plastik ini diantarannya harus dibersihkan dan diolah (dicacah)terlebih dahulu sehingga menjadi kepingan kepingan plastik high density yang dimensinnya berkisar 25mm.diharapkan dengan dimensi tersebut dalam proses pencampurannya dapat bersifat homogen. Pasir adalah bahan bangunan yang bannyak dipergunakan dari struktur paling bawah hingga paling atas dalam bangunan.Baik sebagai pasir urug,adukan hingga campuran beton.Perencanaan campuran (mix design)dilakukan mengacu pada SNI 03-2834-2000. Pasir pasang adalah pasir yang lebih halus dari pasir beton ciri-cirinya apabila dikepalkan pasir akan mengumpal tidak kembali lagi ke semula. Jenis pasir ini lebih murah dibandingkan dengan pasir beton. Pasir pasang biasanya dipakai untuk campuran pasir beton agar tidak terlalu kasar sehingga bisa dipakai untuk plesteran. Seperti pasir Tangkiling yang ada di Kalimantan Tengah tepatnya di Jalan Tjilik Riwut Km. 36 Kecamatan Tangkiling yang sering disebut dengan Pasir Tangkiling ini telah digunakan secara luas sebagai bahan bangunan. Pasir Kapuas adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil gigisan batu-batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini cukup baik antara (0,063mm-5mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk perkerjaan bangunan. (Drs.Daryanto,2008). Di sepanjang tepian Sungai Kapuas dan Kapuas Murung banyak kita temukan tempat-tempat yang menyediakan pasir sebagai bahan bangunan. Pendidikan merupakan Upaya menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai dengan tuntutan Pembangunan bangsa.Pemilihan model pembelajaran tipe script sangatlah penting agar siswa lebih efektif dalam berpikir dan lebih baik dalam proses pembelajaran serta dapat membangkitkan motivasi belajar agar siswa dapat lebih mengerti persyaratan pemasangan ubin lantaidan dinding.Karena model pembelajaran cooperative script mempunyai sintak dan dapat membuat siswa lebih efektif dalam pembelajaran serta siswa lebih berani untuk bertannya dan bertukar pikiran sesame siswa dalam proses pembelajaran.Model script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi,percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lain. B. Rumusan Masalah ➢ Pengertian Botol Plastic Abon dan Kuat Tekan Beton? ➢ Pengertian Pasir Kapuas, Pasir Tengkiling, dan Kuat Tekan Beton? ➢ Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script? C. Tujuan ➢ Memahami Pengertian Botol Plastic Abon dan Kuat Tekan Beton ➢ Mengerti Pengertian Pasir Kapuas, Pasir Tengkiling, dan Kuat Tekan Beton ➢ Paham Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script BAB II PEMBAHASAN A. Botol Plastic Abon dan Kuat Tekan Beton Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahsemen hidrolik (portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah. Beton juga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan bahan konstruksi yang lain, diantaranya mempunyai kuat tekan yang besar, tahan terhadap api, mudah dibentuk, tidak diperlukan keahlian khusus dalam pembuatannya, dan bahan bakunya mudah untuk didapatkan, sehingga beton unggul dari segi biaya. Karena itu, saat ini beton menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam mendirikan suatu bangunan. Namun beton juga dikenal sebagai material yang getas (daktail) dan lemah terhadap Tarik dibandingkan dengan baja. Daktilitas beton yang rendah dicerminkan oleh kurvaload/tegangan-reganganya yang mempunyai penurunan kekuatan tekan yang cepat pada daerah pasca puncak, sehingga menyebabkan keruntuhan secara tibatiba. Penambahan bahan tambah berupa serat yang akan dicampurkan kedalam campuran beton diharapkan dapat membuat beton lebih daktail serta meningkatkan kuat tekan pada beton. Bahan-bahan limbah disekitar lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah dalam campuran beton. Hal tersebut dapat memberikan alternatif untuk memanfaatkan limbah yang tidak termanfaatkan, seperti limbah botol plastic PET (Polyethylene Terephthalate). Optimalisasi pemanfaatan limbah botol plastic PET (Polyethylene Terephthalate) ini diharapkan dapat mengurangi limbah yang mencemari lingkungan dan memberikan nilai tambah tersendiri. Pratikto (2010) melakukan penelitian beton ringan menggunakan agregat limbah botol plastik jenis PET (polyethylene terephthalate). PET dapat dijadikan sebagai pengganti agregat kasar pada beton ringan melalui proses pemanasan, pendinginan dan pemecahan. Proses pengadukan berbeda dengan cara pengadukan pada beton normal. Pengadukan dimulai dengan memasukkan agregat pasir, semen dan 50% air ke dalam mixer, kemudian diikuti oleh additive 50% dan diaduk selama 5 menit. Sisa air dan additive dimasukkan ke dalam mixer dan diaduk selama 5 menit berikutnya. Menurut Wibowo (2005), penambahan serat Poyethylene kedalam campuran beton dengan kadar 0,3% meningkatkan kuat tekan sebesar 20,36%, meningkatkan kuat Tarik belah sebesar 2,05%, meningkatkan nilai kapasitas momen balok sebesar 15,79% dan meningkatkan nilai toughness sebesar 318,61%. Kuat tekan beton merupakan sifat terpenting dalam kualitas beton dibanding dengan sifat-sifat lain. Kekuatan tekan beton ditentukan oleh pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar dan halus, larutan pengikat dan berbagai jenis campuran. Pada SNI 03-19741990, kuat tekan beton dapat dihitung dengan persamaan 1. fc’ = ....P/A........(1) dengan : fc’ = kuat tekan beton (MPa) P = beban maksimum (N) A = luas penampang benda uji (mm2) METODOLOGI PENELITIAN Bahan 1. Semen Semen berfungsi sebagai bahan pengikat pada adukan beton.Pada penelitiaini digunakan PPC(Portland Pozzolan Cement)merk gresik. 2.Agregat halus (pasir) Pasir yang digunakan berupa pasir halus yang berasal dari tangkiling, kota Palangka Raya 3.Agregat kasar (split) Kerikil yang digunakan berupa kerikil berasal dari kota Banjarmasin. 4. Air Air yang digunakan dalam penelitian ini yaitu air bersih berasal dari sumur bor di laboratorium beton Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Teknologi dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya. 5.Botol Plastik Bahan serat yang digunakanan dalahbotol plastik bekas yang di dapat di sekitar kota Palangka Raya. ALAT Peralatan yang digunakan (untuk pengujian material dan pembuatan sampel), yaitu: 1. Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan bahan penyusun beton adalahsebagai berikut: ➢ Timbangan ➢ Satu set saringan ➢ Oven ➢ Alat pemisah ➢ Talam dan kuas ➢ Piknometer ➢ Keranjang kawat ➢ Gelas ukur 2. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan benda uji adalah sebagai berikut: ➢ Mesin pengaduk campuran beton (mixer cement). ➢ Cetakan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran tinggi 20 cm dan diameter 10 cm. ➢ Satu set alat slump test untuk mengukur tingkat kemudahan pengerjaan (workability) dan konsistensi adukan beton. ➢ Sekop ➢ Cetok ➢ Ember ➢ Talam untuk menuangkan adukan beton segar 3. Peralatan yang digunakan dalam perawatan dan pengujian benda uji adalah sebagai berikut: ➢ Bak perendam berisi air yang digunakan untuk perawatan benda uji dan pengamatan (curing) dengan cara merendam seluruh permukaan beton ➢ Mesin uji kuat tekan B. Pasir Kapuas, Pasir Tengkiling, dan Kuat Tekan Beton Beton adalah suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan membuat suatu campuran yaitu semen, pasir, kerikil dan air untuk membuat campuran tersebut menjadi keras dalam cetakan sesuai dengan bentuk dan dimensi struktur yang diinginkan. Kumpulan material tersebut terdiri dari agregat yang halus dan kasar. Semen dan air berinteraksi secara kimiawi untuk mengikat partikel-partikel agregat tersebut menjadi suatu massa padat (George Winter, 1993).Pada umumnya beton terdiri dari ± 15% semen, ± 8% air, ± 3% udara, selebihnya pasir dan kerikil. Campuran tersebut setelah mengeras mempunyai sifat yang berbeda-beda, tergantung pada cara pembuatannya. Perbandingan campuran, cara pencampuran, cara mengangkut, cara mencetak, cara memadat-kan, dan sebagainya akan mempengaruhi sifat-sifat beton (Wuryati Samekto, 2001). Sifat beton meliputi mudah diaduk, disalurkan, dicor, dibentuk, tanpa menimbulkan pemisahan bahan susunan pada adukan dan mutu beton yang disyaratkan oleh konstruksi tetap dipenuhi (Daryanto, 1994).Agregat halus didefinisikan sebagai material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah, dan kerak tungku besi yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk mortar atau beton semen hidrolik atau adukan. Agregat yang butirbutirnya lebih kecil dari 1,2 mm disebut pasir halus, sedangka butirbutir yang lebih kecil dari 0,075 mm disebut silt, dan yang lebih kecil dari 0,002 mm disebut clay (SK SNI T-15-1991-03). Pasir pasang adalah pasir yang lebih halus dari pasir beton ciri-cirinya apabila dikepalkan pasir akan mengumpal tidak kembali lagi ke semula. Jenis pasir ini lebih murah dibandingkan dengan pasir beton. Pasir pasang biasanya dipakai untuk campuran pasir beton agar tidak terlalu kasar sehingga bisa dipakai untuk plesteran. Pasir Tangkiling yang ada di Kalimantan Tengah tepatnya di Jalan Tjilik Riwut Km. 36 Kecamatan Tangkiling yang sering disebut dengan Pasir Tangkiling ini telah digunakan secara luas sebagai bahan bangunan. Pasir Kapuas adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil gigisan batu-batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini cukup baik antara (0,063mm-5mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk perkerjaan bangunan. (Drs.Daryanto,2008). Di sepanjang tepian Sungai Kapuas dan Kapuas Murung banyak kita temukan tempat-tempat yang menyediakan pasir sebagai bahan bangunan. Kuat tekan adalah kemampuan beton untuk dapat menerima gaya per satuan luas. Nilai kekuatan beton diketahui dengan melakukan pengujian kuat tekan terhadap benda uji silinder ataupun kubus pada umur 28 hari yang dibebani dengan gaya tekan sampai mencapai beban maksimum. Beban maksimum didapat dari pengujian dengan menggunakan alat compression testing machine.(Tri Mulyono, 2004). Kuat tekan beton merupakan sifat penting dalam kualitas beton dibandingkan dengan sifat-sifat yang lain. Kekuatan tekan beton ditentukan oleh pengatuaran dari perbandingan semen, agregat kasar dan halus, air dan bebagai jenis campuran. Pada SNI 03-1974-2000, kuat tekan beton dapat dihitung dengan persamaan berikut: f 'c = P/A dengan: f’c= Kuat Tekan Beton (MPa) P= Beban Maksimum (N) A= Luas penampang (mm2) METODE PENELITIAN Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang jalannya penelitian, maka dapat dilihat pada Gambar 1. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terbagi tiga sesuai dengan kegunaannya yaitu sebagai berikut: 1. Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan bahan penyusun beton adalah sebagai berikut: timbangan, satu set saringan, alat pemisah, talam dan kuas, keranjang kawat 2. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan benda uji adalah: mesin pengaduk campuran beton (mixer cement), cetakan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran tinggi 30 cm dan diameter 15 cm, satu set alat slump test untuk mengukur tingkat kemudahan pengerjaan dan konsistensi adukan beton, sekop, cetok, ember, talam untuk menuangkan adukan beton segar. 3. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam perawatan dan pengujian benda uji adalah: bak perendam berisi air yang digunakan untuk perawatan benda uji dan pengamatan (curing) dengan cara merendam seluruh permukaan beton, mesin uji kuat tekan dan tarik belah beton. Adapun tahapan penelitian tersebut adalah sebagai berikut: a. Pemeriksaan Bahan memeriksaan bahan dilakukan di Laboraturium Beton Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya yang meliputi: pemeriksaan gradasi agregat kasar bertujuan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat kasar yang mengacu pada SNI 03-1968-1990. b. Perencanan Campuran Beton Perencanan campuran beton berdasarkan SNI 03-2834-2000, tentang tata cara pembuatan rencana beton normal. Langkah penentuan data perencanan campuran beton sebagai berikut: menentukan kuat tekan rencana(f’c), menentukan deviasi standar, menghitung persentase campuran pasir merah Kapuas, Kekuatan rata-rata yang di rencanankan, pemilihan jenis semen, menentukan jenis agregat kasar, pemilihan faktor air semen bebas dan maksimum (FAS), pemilihan nilai slump 6-18 cm, menentukan kadar air bebas, menentukan kadar semen, menentukan berat isi beton, menghitung kadar agregat halus, menghitung kadar agregat kasar, komposisi campuran, kondisi agregat dalam keadan kering (jenuh). Benda uji dibuat berbentuk silinder denganukuran cetakan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm, dengan banyaknya jumlah benda uji yaitu seperti pada Tabel 1.Perawatan dilakukan setelah beton mencapai final setting, artinya beton telah mengeras. Menurut SK SNI T-15-1990-03 perawatan benda uji dalam penelitian ini dilakukan dengan cara merendam seluruh permukaan beton segar didalam bak perendam yang berisi air, untuk mencegah terjadinya keretakan karena kehilangan air. Perawatan ini tidak hanya dimaksudkan untuk mendapatkan kekuatan tekan beton yang tinggi tetapi juga dimaksudkan untuk memperbaiki mutu dari keawetan beton, kekedapan terhadap air, ketahanan terhadap aus, dan stabilitas dari dimensi struktur. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari hasil pengujian silinder beton terhadap kuat tekan beton, yang ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel. Data yang ditampilkan adalah kuat tekan beton yang dihasilkan dari beberapa perbandingan beton dan umur beton selama 14 hari dan 28 hari. C. Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script terhadap Hasil Belajar Siswa Pendidikan pada hakikatnya dapat mencerdaskan manusia. Manusia itu sendiri adalah manusia yang utuh dan pribadi yang kompleks sehingga sulit dipelajari secara tuntas. Masalah pendidikan tidak akan pernah selesai, sebab hakikatnya manusia itu sendiri selalu berkembang mengikuti dinamika kehidupan. Mutu pendidikan tercapai jika proses berjalan efektif, efisien serta teknik dan metode mengajar yang digunakan guru biasa membangkitkan motivasi sikap siswa dalamm belajar untuk menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif secara berkesinambungan. Oleh karena itu perbaikan proses pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencapai keunggulan dalam penyelenggaraan pendidikan. mutu pendidikan dapat juga diartikan sebagai seseorang yang telah mencapai tujuan kurikulum (objective of curriculum) yang dirancang untuk pengelolaan pembelajaran siswa (Suryadi, 1993:159). Konsep ini lebih menekankan kepada pengawasan dalam pencapaian tujuan kurikulum pembelajaran, sehingga indikator umumnya adalah semakin tujuan kurikulum tercapai, maka dapat dikategorikan suatu pendidikan yang bermutu. Menurut Hari Sudradjad pendidikan yang bermutu adalah Pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan atau kompotensi, baik kompetensi akademik maupun kompetensi kejuruan, yang dilandasi oleh kompetensi personal dan sosial, serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya merupakan kecakapan hidup (life skill), pendidikan yang mampu menghasilkan manusia seutuhnya (manusia paripurna) atau manusia dengan pribadi yang integral (integrated personality) mereka yang mampu mengintegralkan iman, ilmu, dan amal. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anakanak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan ketrampilan sesuai tuntutan pembangunan bangsa, kualitas suatu bangsa sangat efektivitas penggunaani oleh faktor pendidikan. Pada kegiatan pembelajarandiperlukan suatu system pengajaran yang baik. Proses pembelajaran yang baik di tandai dengan adanya interasi antar komponen dalam pembelajaran. Dimana komponen-komponen dalam suatu proses pembelajaran antara lain: guru, peserta didik (siswa), media, model, lingkungan kelas yang terarah pada tujuan pencapaian pembelajaran itu sendiri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan kejuruan tingkat menengah atas yang disediakan pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai. Hal ini sesuai dengan tujuan instruksional pendidikan menengah kejuruan yaitu siswa diharapkan menjadi tenaga profesional yang memiliki ketrampilan yang memadai, produktif, kreatif dan mampu berwirausaha. Menurut Istarani (2011), Model pembelajaran cooperative script baik digunakan dalam pembelajaran untuk menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru (dalam pemecahan suatu permasalahan), daya berpikir kritis serta mengembangkan jiwa keberanian dalam menyampaikan hal-hal baru yang diyakini benar. Brousseau (2002) dalam Hadi (2007: 18) menyatakan bahwa model pembelajaran cooperative script adalah secara tidak langsung terdapat kontrak belajar antara guru dengan siswa mengenai cara berkolaborasi. Pembelajaran cooperative script menurut Schank dan Abelson dalam Hadi (2007:18) adalah pembelajaran yang menggunakan interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa dengan lingkunganya sebagai individu dalam keluarga, kelompok, dan masyarakat luas. Pemilihan model pembelajaran tipe script sangatlah penting agar siswa lebih efektif dalam berpikir dan lebih baik dalam proses pembelajaran serta dapat membangkitkan motivasi belajar agar siswa dapat lebih mengerti persyaratan pemasangan ubin lantai dan dinding. Karena model pembelajaran cooperative script mempunyai sintak dan dapat membuat siswa lebih efektif dalam pembelajaran serta siswa lebih berani untuk bertanya dan bertukar pikiran sesama siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pernyataan di atas, maka perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang efektif adalah dengan menggunakan model script. Model script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lain. Kesalahan yang sering terjadi pada siswa adalah adanya kelemahan pemahaman atas konsep-konsep dasar yang melandasi materi yang akan dipelajari. Salah satu sebab hasil belajar belum optimal adalah model pembelajaran yang digunakan kurang sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Oleh karena itu, guru harus mencari model pembelajaran yang tepat dan media yang cocok. Salah satu yang bisa dilakukan adalah menggunakan cooperative script model. Cooperative script adalah salah satu cara atau strategi seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran, yang diawali dengan membagi siswa ke dalam kelompok kecil (satu kelompok terdiri dari dua orang/berpasangan), kemudian membagi materi ajar kepada siswa untuk dipelajari dan membuat ringkasan materi. Hasil kelompok tersebut kemudian didalami dan ditanggapi sehingga terjadi proses belajar yang aktif dan dinamis. Oleh karena itu guru sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran di ruangan kelas harus dapat menganalisis kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang dilakukan terhadap pengujian sesuai dengan judul makalah ini adalah 1> pengaruh penggunaan campuran limbah plastic waste metalized food packaging sebagai bahan tambahan campuran beton bisa mengurangi limbah plastik didunia dan untuk kuat tekan beton mengalami penurunan dibandingkan beton normal. 2> Pasir adalah bahan bangunan yang bannyak dipergunakan dari struktur paling bawah hingga paling atas dalam bangunan.Baik sebagai pasir urug,adukan hingga campuran beton.Perencanaan campuran (mix design)dilakukan mengacu pada SNI 03-2834-2000 3> Pemilihan model pembelajaran tipe script sangatlah penting agar siswa lebih efektif dalam berpikir dan lebih baik dalam proses pembelajaran serta dapat membangkitkan motivasi belajar agar siswa dapat lebih mengerti persyaratan pemasangan ubin lantaidan dinding.Karena model pembelajaran cooperative script mempunyai sintak dan dapat membuat siswa lebih efektif dalam pembelajaran serta siswa lebih berani untuk bertannya dan bertukar pikiran sesame siswa dalam proses pembelajaran.Model script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi,percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lain. B. Saran Seorang perencana struktur hendaklah selalu mengikuti perkembangan peraturan dan pedoman pedoman standar dalam perencanaan struktur,sehingga bangunan yang dihasilkan nantinya selalu memenuhi persyaratan yang terbaru yang ada (up to date) seperti hal dalam peraturan struktur tahan gempa,standar dan perencanaan struktur beton,harga matrial terbaru dan sebagainya. Dan dengan digabungkannya ke tiga judul makalah ini semoga kita dapat memahami inti dari makalh ini C. Daftar Pustaka https://doi.org/10.37304/parentas.v7i2.3811 https://doi.org/10.37304/balanga.v8i1.2072 https://doi.org/10.31004/joe.v5i4.2397