Equilibrium Volume 11. No. 1. Tahun 2022
Hal 1-8
eISSN 2684-9313
pISSN 2088-7485
ANALISIS PENGEMBANGAN VAKSIN TERHADAP HARGA SAHAM
SEKTOR F121
Agus Munandar1, Noviana Wulandari2, Tri Harsanti Mursyid3
Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Esa Unggul
2
Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia
3
Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia
Email:
[email protected]
1
Abstrak
Virus Covid-19 memberikan kelemahan yang besar untuk berbagai sektor, salah satunya pasar saham yang
mana banyak orang ragu untuk melakukan investasi di masa pandemi. Adanya informasi mengenai pengembangan
vaksin dari Covid-19 memberi hasrat terhadap perekonomian maupun pasar modal untuk dapat bangkit kembali.
Sektor saham F121 dapat merasakan manfaat dengan adanya perluasan untuk vaksin corona ini. Riset berikut
memiliki tujuan membaca dari index nilai saham dari sebelum adanya pengembangan vaksin Covid-19 hingga
sesudah dilakukannya pengembangan vaksin Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode uji beda (paired sample
T test) dan uji normalitas data. Hasil dari riset ini terbukti jika nilai saham sektor F121 awal mula belum adanya
pemberitahuan perluasan vaksin dan juga nilai saham sektor F121 setelah adanya pemberitahuan pengembangan
vaksin mengalami peningkatan yang signifikan
Kata kunci: covid-19, saham, vaksin
Abstract
The Covid-19 virus has provided great weakness for various sectors, one of which is the stock market, where
many people are hesitant to invest during the pandemic. The existence of information regarding the development of a
vaccine from Covid-19 gives a desire for the economy and the capital market to bounce back. The F121 stock sector
can benefit from this expansion for the corona vaccine. The following research aims to read the stock value index
from before the development of the Covid-19 vaccine to after the development of the Covid-19 vaccine. This study
uses a different test method (paired sample T-test) and data normality test. The results of this research prove that the
stock value of the F121 sector, in the beginning, there was no notification of vaccine expansion. Also, the F121 sector
stock after the announcement of vaccine development experienced a significant increase.
Keywords: covid-19, stock, vaccine
PENDAHULUAN
Begitu banyak fenomena yang terjadi
belakangan ini, salah satunya yaitu adanya penyebaran
virus corona yang menyerang berbagai negeri
termasuk negara Indonesia. Virus ini di Indonesia
sampai sekarang masih terus merebak tiap harinya.
Penyebaran virus ini di NKRI berawal awal bulan
Maret tahun 2020, administrator negara memberikan
informasi melalui pengumuman yang disampaikan
oleh Presiden Republik Indonesia bahwa ditemukan 2
kasus pasien yang tertular Covid-19 (positif).
Pemerintah dan juga tenaga kesehatan memulai untuk
melakukan upaya-upaya agar bisa mencegah
diseminasi virus corona di NKRI. Pandemi Covid-19
berdampak tak hanya pada masalah nasional dari suatu
negara saja, namun sudah menjadi masalah global.
Kasus Corona-19 ditemukan kali pertama di
negeri yang lekat dengan sebutan tirai bambu China,
Kota Wuhan pada akhir tahun 2019 silam. Kontak
fisik manusia secara langsung dapat mengakibatkan
penyebaran virus terjadi selain itu penyebaran dapat
melalui air liur ataupun air hidung yang menyembul
saat pasien positif corona batuk ataupun bersin. Begitu
banyak dampak dari Covid-19 yang mengakibatkan
banyaknya korban meninggal dunia di seluruh belahan
dunia, namun disisi lain juga banyak pasien positif
yang mengalami penyembuhan dan menjadi negative.
Akibat dari kejadian ini berdampak pada
perekonomian negara di berbagai belahan dunia, salah
satunya yaitu negara Indonesia. Tak hanya kesehatan,
pandemi ini berdampak pada perekonomian negara
Indonesia. Virus ini mengakibatkan mengecilnya
1
Equilibrium Volume 11. No. 1. Tahun 2022
Hal 1-8
eISSN 2684-9313
pISSN 2088-7485
afeksi investor pada pasar modal mengakibatkan arah
pasar lebih ke arah yang negatif (Nasution, Erlina, and
Muda 2020). Pandemi tak hanya berpengaruh pada
pasar modal namun juga naik turunnya saham
perseroan yang tertulis dalam Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Tidak hanya melibatkan satu perusahaan
melainkan ratusan perusahaan yang tidak bisa
menjalankan kegiatan operasinya secara normal akibat
adanya kebijakan dari pemerintah yaitu kebijakan
social distancing atau juga disebut work from home
juga pembatasan sosial secara berskala besar. Dengan
adanya pandemi ini membuat banyak investor yang
menarik modal mereka atau dengan aksi menjual
saham yang menyebabkan saham sektor F121
mengalami penurunan yang signifikan. Kepanikan
dari kejadian ini membuat investor memilih untuk
melakukan penjualan saham yang mereka miliki.
Peristiwa pandemi Covid-19 tidak hanya
mengancam kesehatan manusia, tetapi juga pada
pertumbuhan perekonomian di seluruh negara.
Akibatnya banyak perusahaan yang berlomba-lomba
untuk menjual sahamnya di Bursa Saham. Namun,
ditengah ketidakpastian pasar saham, terdapat
kegembiraan bagi para investor yang telah
berinvestasi di saham ini. Ditengah perekonomian
yang kontraksi dalam kuartal II-2020 ada beberapa
sektor industri manufaktur yang mengalami
peningkatan dan mencatat kinerja yang positif, yaitu
industri farmasi dan penyedia jasa kesehatan.
Pada pertengahan Juli 2020 disaat bersamaan
Presiden Joko Widodo memberikan pengumuman
bahwa akan ada pengembangan untuk vaksin dan
sudah diuji secara klinis yaitu vaksin sinovac yang
diproduksi oleh PT Kimia Farma secara menyeluruh
di akhir Januari 2021. Dengan adanya pemberitahuan
tersebut memberikan harapan terhadap perkembangan
indeks saham juga pasar modal. Dengan adanya
pengumuman yang disampaikan oleh Presiden indeks
harga saham mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Pada gambar 1 terdapat data indeks harga
saham sebelum dan sesudah adanya pengumuman dan
juga pengembangan untuk vaksin Covid-19:
Riset ini bertujuan memahami lebih lanjut
tentang perbedaan nilai saham gabungan Juli 2020
awal mula maupun setelah pengembangan vaksin
virus Covid-19.
TINJAUAN PUSTAKA
Grand Theory: Signaling Theory
Signal dapat berupa promosi atau informasi
lainnya yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut
lebih baik dari pada perusahaan lainnya (Mutia 2012).
Sinyal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen
perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor
tentang bagaimana manajemen memandang prospek
perusahaan (Brigham, F dan Houston 2001). Sentimen
dapat diklasifikasi sebagai sebuah proses sosiologi
komputasi guna menelusuri dan mengelompokkan
berbagai pendapat dalam wujud penggalan kalimat
terhadap topik tertentu baik berupa positif, negatif,
ataupun netral. Dalam konteks layanan perusahaan,
sentimen yang sering muncul biasanya adalah
sentiment yang bernilai positif dalam bentuk pujian
dan apresiasi maupun sentiment bernilai negative
dalam bentuk complain (Pradana, Nurcahyo, and
Saputro 2020).
Return Saham
Return adalah kesimpulan yang didapatkan
investasi dimana terdapat selisih harga dagang dan
juga nilai belanja dari saham yang telah dimasukkan
ke dalam laba atau keuntungan. Sedangkan saham
merupakan suatu dokumen berharga yang
memperlihatkan dan menjadi bukti kepemilikan atas
sebuah perusahaan. Dengan memiliki saham suatu
perusahaan, maka investor akan mempunyai hak
terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan,
setelah dikurangi dengan pembayaran semua
kewajiban perusahaan (Fahmi 2017). Sementara itu,
return saham merupakan profit bisa dimanfaatkan dan
dirasakan dari penyandang dana. Return saham dapat
berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return
ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapakan
akan terjadi dimasa datang (Jogiyanto 2017).
Harga Saham
Harga saham yaitu nilai yang ditetapkan pada
suatu perusahaan untuk orang yang menginginkan
kepemilikan saham. Selain itu juga nilai dari harga
saham mengalami perubahan setiap waktunya. Saham
merupakan lembaran kertas yang didalamnya
mengenai jumlah, juga simbolis, maupun gelar
perseroan juga dibayangi kewenangan dan keharusan
sebagaimana telah dijabarkan pada tiap pemiliknya
(Fahmi 2017). Terbentuknya nilai saham melewati
Gambar 1
2
Equilibrium Volume 11. No. 1. Tahun 2022
Hal 1-8
eISSN 2684-9313
pISSN 2088-7485
Metode Analisis
Uji Normalitas Data
Uji statistik Kolmogorov Smirnov (K-S)
dengan menggunakan uji kriteria normalitas.
Pengujian ini dilakukan dengan cara menetapkan
hipotesis nol untuk data yang berdistribusi normal dan
hipotesis alternatif untuk data yang tidak berdistribusi
normal. Jika hasil uji Kolmogorov-Smirnov memiliki
nilai signifikansi (Mutia 2012) lebih besar dari 0,05,
maka data memenuhi asumsi distribusi normal atau
normal.
prosedur dari permohonan dan juga negosiasi yang
terjadi di pasar modal, Sebagaimana bila saham
mengalami kenaikan maka itu terjadi karena
banyaknya permintaan dari saham tersebut dan
sebaliknya.
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
Uji Beda (Paired Sample T Test)
Uji statistik Kolmogorov Smirnov (K-S)
dengan menggunakan uji kriteria normalitas.
Pengujian ini dilakukan dengan cara menetapkan
hipotesis nol untuk data yang berdistribusi normal dan
hipotesis alternatif untuk data yang tidak berdistribusi
normal. Jika hasil uji Kolmogorov-Smirnov memiliki
nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka data
tersebut berdistribusi normal atau asumsi berdistribusi
normal. Uji beda adalah uji yang membandingkan dua
rata-rata dari dua pasang sampel, dengan asumsi data
berdistribusi normal. Contoh pasangan sampel identik.
Variabel digunakan dalam berbagai situasi.
Persyaratan uji t sampling independen adalah :
Gambar 2
Pada gambar 2 terdapat hipotesis yang
ditemukan dalam penelitian ini yaitu dengan adanya
perbedaan dari harga Saham Sektor F121 dari sebelum
dan setelah ada pengumuman pengembangan vaksin.
1.
METODE PENELITIAN
2.
Jenis penelitian
Jenis survei ini menggunakan jenis survei
komparatif. Studi banding adalah studi dengan
menjejerkan keadaan dua bisa jadi lebih sampel yang
berbeda bisa juga satu dan lebih variabel pada dua titik
waktu yang berbeda (Sugiyono 2014).
3.
4.
Data Penelitian
Survei ini menggunakan data primer
(www.idx.co.id) bisa diakses dalam situs Bursa Efek
Indonesia (BEI). Data primer termaksud adalah harga
saham sektor F121 (penyedia jasa kesehatan). Bukti
yang dipakai disurvei berikut ialah berikut ini:
1. Data dari harga saham sektor F121 prapengembangan vaksin Covid-19, hanya data
tanggal perdagangan Bursa Efek Indonesia
(BEI).
2. Data dari harga saham sektor F121 setelah
pengembangan vaksin Covid-19, hanya data
tanggal perdagangan Bursa Efek Indonesia
(BEI).
5.
Untuk data yang berbentuk interval dan/atau
rasio.
Sampel data diambil dari hasil yang
mengikuti distribusi normal
Kedua sampel pembanding memiliki varian
yang sama (tidak ada perbedaan).
Data yang digunakan dari sampel yang tidak
sama (berbeda). Kriteria uji hipotesis yaitu:
a. H0 diterima dan Ha ditolak apabila ± t
hitung < ± t tabel
b. H0 ditolak dan Ha diterima apabila ± t
hitung > ± t tabel
Pengambilan keputusan dapat dilihat dari p
(Sig (2-tailed)) berikut ini:
a. H0 diterima, apabila p>0,05
b. H0 ditolak, apabila p <0,05 (Triton,
2006).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Perbedaan Harga Saham Sektor F121 Sesudah
dan Sebelum Pengumuman Pengembangan
Vaksin.
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov Smirnov Test
3
Equilibrium Volume 11. No. 1. Tahun 2022
Hal 1-8
eISSN 2684-9313
pISSN 2088-7485
CARE
Tabel 1
PRDA
Tabel 4
Penelitian dengan metode ini memperlihatkan
harga dari saham CARE sebelum pengumuman
pengembangan dari vaksin mengandung nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) hingga 0,200 yang menandakan nilai ini
> 0,05 bahwa data pada data terdistribusi normal.
Setelah pengumuman pengembangan vaksin, harga
saham CARE memiliki nilai asimotik sebesar 0,000
pada Aymp. Sig (2-tailed) yang menunjukkan nilai <
0,05 artinya data tersebut didistribusi tidak normal.
Pengujian
menggunakan
metode
ini
memperlihatkan harga dari saham PRDA sebelum
pengumuman pengembangan dari vaksin mengandung
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hingga 0,200 yang
menandakan nilai ini > 0,05 bahwa data pada data
terdistribusi normal. Setelah adanya pengumuman,
harga saham PRDA memiliki nilai asimotik sebesar
0,003 pada Aymp. Sig (2-tailed) yang menunjukkan
nilai < 0,05 artinya data tersebut didistribusi tidak
normal.
HEAL
Tabel 2
PRIM
Tabel 5
Pengujian dengan metode ini memperlihatkan
harga dari saham HEAL sebelum pengumuman
pengembangan dari vaksin mengandung nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) hingga 0,000 yang menandakan nilai ini
< 0,05 bahwa data pada data terdistribusi tidak normal.
Setelah adanya pengumuman, harga saham HEAL
memiliki nilai asimotik sebesar 0,000 pada Aymp. Sig
(2-tailed) yang menunjukkan nilai < 0,05 artinya data
tersebut didistribusi tidak normal.
Pengujian
menggunakan
metode
ini
memperlihatkan harga dari saham PRIM sebelum
pengumuman pengembangan dari vaksin mengandung
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hingga 0,083 yang
menandakan nilai ini > 0,05 bahwa data pada data
terdistribusi normal. Setelah adanya pengumuman,
harga saham PRIM memiliki nilai asimotik sebesar
0,182 pada Aymp. Sig (2-tailed) yang menunjukkan
nilai > 0,200 artinya data tersebut didistribusi normal.
MIKA
Tabel 3
SAME
Tabel 6
Pengujian
menggunakan
metode
ini
memperlihatkan harga dari saham MIKA sebelum
pengumuman pengembangan dari vaksin mengandung
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hingga 0,184 yang
menandakan nilai ini > 0,05 bahwa data pada data
terdistribusi normal. Setelah adanya pengumuman,
harga saham MIKA memiliki nilai asimotik sebesar
0,182 pada Aymp. Sig (2-tailed) yang menunjukkan
nilai > 0,05 artinya data tersebut didistribusi normal.
Pengujian
menggunakan
metode
ini
memperlihatkan harga dari saham SAME sebelum
pengumuman pengembangan dari vaksin mengandung
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hingga 0,200 yang
menandakan nilai ini > 0,05 bahwa data pada data
terdistribusi normal. Setelah adanya pengumuman,
harga saham SAME memiliki nilai asimotik sebesar
4
Equilibrium Volume 11. No. 1. Tahun 2022
Hal 1-8
eISSN 2684-9313
pISSN 2088-7485
0,055 pada Aymp. Sig (2-tailed) yang menunjukkan
nilai > 0,05 artinya data tersebut didistribusi normal.
saham CARE yang signifikan sebelum dan setelah
pengembangan vaksin.
SILO
Tabel 7
HEAL
Tabel 10
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pada
nilai 0.319 > alpha (0,05) atau H0 diterima dan H1
ditolak, dimana ini menandakan tidak ditemukan
perbedaan nilai harga saham HEAL yang signifikan
sebelum dan setelah pengembangan vaksin.
Pengujian
menggunakan
metode
ini
memperlihatkan harga dari saham SILO sebelum
pengumuman pengembangan dari vaksin mengandung
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hingga 0,072 yang
menandakan nilai ini > 0,05 bahwa data pada data
terdistribusi normal. Setelah adanya pengumuman,
harga saham MIKA memiliki nilai asimotik sebesar
0,200 pada Aymp. Sig (2-tailed) yang menunjukkan
nilai > 0,05 artinya data tersebut didistribusi normal.
MIKA
Tabel 11
SRAJ
Tabel 8
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pada
nilai 0.444 > alpha (0,05) atau H0 diterima dan H1
ditolak, dimana ini menandakan tidak ditemukan
perbedaan nilai harga saham MIKA yang signifikan
sebelum dan setelah pengembangan vaksin.
PRDA
Tabel 12
Pengujian
menggunakan
metode
ini
memperlihatkan harga dari saham SRAJ sebelum
pengumuman pengembangan dari vaksin mengandung
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hingga 0,030 yang
menandakan nilai ini < 0,05 bahwa data pada data
terdistribusi tidak
normal.
Setelah adanya
pengumuman, harga saham INAF memiliki nilai
asimotik sebesar 0,001 pada Aymp. Sig (2-tailed) yang
menunjukkan nilai < 0,05 artinya data tersebut
didistribusi tidak normal.
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pada
nilai 0.002 < alpha (0,05) atau H0 ditolak dan H1
diterima, dimana ini menandakan adanya perbedaan
nilai harga saham PRDA yang signifikan sebelum dan
setelah pengembangan vaksin.
Uji Paired T-Test
CARE
Tabel 9
PRIM
Tabel 13
Hasil Uji ini menunjukkan hasil pada nilai
0.000 < alpha (0,05) atau H0 ditolak dan H1 diterima,
dimana ini menandakan adanya perbedaan nilai harga
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pada
nilai 0.005 < alpha (0,05) atau H0 ditolak dan H1
diterima, dimana ini menandakan adanya perbedaan
5
Equilibrium Volume 11. No. 1. Tahun 2022
Hal 1-8
eISSN 2684-9313
pISSN 2088-7485
nilai harga saham PRIM yang signifikan sebelum dan
setelah pengembangan vaksin.
Dengan adanya penelitian ini memberikan hasil
yang menunjukkan bahwa harga saham sektor F121
terdapat perbedaan yang jelas ketika sebelum maupun
sesudah dari pengumuman untuk pengembangan
vaksin. Respon sentimen positif dari pelaku pasar
modal dan melakukan pembelian terhadap saham
penyedia jasa kesehatan tersebut. Di pasar modal
harga saham terbentuk sama seperti harga jasa maupun
barang di pasar konvensional yang mengakibatkan
adanya permintaan dan juga penawaran. Jika
permintaan tinggi maka dapat dipastikan bahwa harga
saham mengalami peningkatan, berikut sinkron
dengan hukum permintaan maupun hukum
penawaran, apabila pembelian meningkat maka nilai
dari barang/jasa akan mengalami peningkatan.
Pada pertengahan Juli 2020, Setelah dilakukan
pemberian informasi dari pengembangan vaksin,
harga saham sektor penyedia jasa kesehatan
mengalami peningkatan. Tentunya hal tersebut
didasari oleh para investor yang menggarap pembelian
saham. Dengan adanya sentimen positif tersebut
menyebabkan pembelian saham oleh investor. Seperti
yang diketahui bahwa pengemban vaksin ini
merupakan BUMN farmasi PT Bio Farma
(PERSERO) Tbk. Pengembangan vaksin ini juga
berdampak positif terhadap saham sektor F121 yaitu
sebagai sektor penyedia jasa kesehatan. Berikut
merupakan harga dan/atau nilai saham sektor F121
sebelum adanya perluasan dari vaksin hingga sesudah
adanya pengembangan:
SAME
Tabel 14
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pada
nilai 0.921 > alpha (0,05) atau H0 diterima dan H1
ditolak, dimana ini menandakan tidak ada perbedaan
nilai harga saham SAME yang signifikan sebelum dan
setelah pengembangan vaksin.
SILO
Tabel 15
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pada
nilai 0.001 < alpha (0,05) atau H0 ditolak dan H1
diterima, dimana ini menandakan adanya perbedaan
nilai harga saham SILO yang signifikan sebelum dan
setelah pengembangan vaksin.
SRAJ
Tabel 16
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pada
nilai 0.475 > alpha (0,05) atau H0 diterima dan H1
ditolak, dimana ini menandakan tidak ditemukam
perbedaan nilai harga saham SRAJ yang signifikan
sebelum dan setelah pengembangan vaksin.
Gambar 3
Grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan harga yang signifikan pada PT Metro
Healthcare
Indonesia
Tbk
setelah
adanya
pengumuman pengembangan vaksin. Dengan adanya
data ini dapat menunjukkan respon positif investor
terhadap pembelian saham perusahaan tersebut.
Pembahasan
Adanya afeksi yang positif, ialah seperti
tanggapan, pemikiran juga paham yang bersifat
positif. Pengumuman pengembangan vaksin Covid-19
memberikan dampak yang sangat baik bagi indeks
harga saham sektor F121 mengalami kenaikan.
Sentimen positif memberikan dampak positif terhadap
investor dan memberikan respon yang baik terhadap
pembelian saham. Permintaan atau pembelian banyak
mengakibatkan nilai saham meningkat.
6
Equilibrium Volume 11. No. 1. Tahun 2022
Hal 1-8
eISSN 2684-9313
pISSN 2088-7485
Grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan harga yang signifikan pada PT Prodia
Widyahusada Tbk setelah adanya pengumuman
pengembangan vaksin. Dengan adanya data ini dapat
menunjukkan respon positif investor terhadap
pembelian saham perusahaan tersebut.
Gambar 4
Grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan harga yang signifikan pada PT Mediloka
Hermina Tbk setelah adanya pengumuman
pengembangan vaksin. Dengan adanya data ini dapat
menunjukkan respon positif investor terhadap
pembelian saham perusahaan tersebut.
Gambar 7
Grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan harga yang signifikan pada PT Royal
Prima
Tbk
setelah
adanya
pengumuman
pengembangan vaksin. Dengan adanya data ini dapat
menunjukkan respon positif investor terhadap
pembelian saham perusahaan tersebut.
Gambar 5
Grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan harga yang signifikan pada PT Mitra
Keluarga
Karyasehat
Tbk
setelah
adanya
pengumuman pengembangan vaksin. Dengan adanya
data ini dapat menunjukkan respon positif investor
terhadap pembelian saham perusahaan tersebut.
Gambar 8
Grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan harga yang signifikan pada PT Sarana
Meditama Metropolitan Tbk setelah adanya
pengumuman pengembangan vaksin. Dengan adanya
data ini dapat menunjukkan respon positif investor
terhadap pembelian saham perusahaan tersebut.
Gambar 6
7
Equilibrium Volume 11. No. 1. Tahun 2022
Hal 1-8
eISSN 2684-9313
pISSN 2088-7485
pengembangan vaksin Covid-19, dimana terdapat
perbedaan yang signifikan.
Saran
Untuk para investor, ada baiknya membayar
saham sektor F121. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya terdapat sentimen positif dari pelaku
pasar modal yang mendorong nilai saham sehingga
adanya perkembangan terlebih apabila vaksin telah
didistribusikan untuk warga. Untuk administrator
negara, agar tetap menegakkan juga memproses
dengan cepat pembuatan vaksin agar vaksin bisa
digunakan bagi masyarakat luas. Bagi perusahaan,
agar tetap mempertahankan kinerja dan stabilitas
saham para investor yang berinvestasi pada saham
sektor F121 Tbk bisa mencapai profit.
Gambar 9
Grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan harga pada tanggal 21 Juli 2020, tetapi
setelah 23 Juli 2020 PT Siloam International Hospitals
Tbk mengalami penurunan.
Daftar Pustaka
Brigham, F dan Houston, J. 2001. “Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan.” Jakarta: Salemba
Empat 8.
Fahmi, I. 2017. “Analisis Laporan Keuangan.”
Alfabeta :
Bandung,
272.
http://digilib.itbwigalumajang.ac.id/index.php?
p=show_detail&id=3055&keywords=.
Jogiyanto. 2017. “Teori Portofolio Dan Analisis
Investasi.” Yogyakarta:BPFE 11.
Mutia, Evi. 2012. “Pengaruh Informasi Laba Dan Arus
Kas Terhadap Harga Saham.” Jurnal Akuntansi
1 (1): 12–22.
Nasution, Dito Aditia Darma, Erlina Erlina, and
Iskandar Muda. 2020. “Dampak Pandemi
COVID-19 Terhadap Perekonomian Indonesia.”
Jurnal
Benefita
5
(2):
212.
https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313.
Pradana, Musthofa Galih, Azriel Christian Nurcahyo,
and Pujo Hari Saputro. 2020. “Pengaruh
Sentimen Di Sosial Media Dengan Harga Saham
Perusahaan.” Edutic - Scientific Journal of
Informatics
Education
6
(2).
https://doi.org/10.21107/edutic.v6i2.6992.
Sugiyono. 2014. “Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.”
Alfabeta : Bandung 9: 54.
Gambar 10
Grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan harga yang signifikan pada PT
Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk setelah adanya
pengumuman pengembangan vaksin. Dengan adanya
data ini dapat menunjukkan respon positif investor
terhadap pembelian saham perusahaan tersebut.
Dapat dilihat pada grafik diatas menunjukkan
nilai saham sektor F121 pada tanggal 21 bulan 07
tahun 2020 saat berita dari perluasan vaksin, harga
saham pada sektor penyedia jasa kesehatan mengalami
kenaikan yang sangat signifikan. Dengan adanya data
ini dapat menunjukkan respon positif investor
terhadap pembelian saham perusahaan tersebut.
PENUTUP
Kesimpulan
Melihat dari hasil penelitian dan ulasan yang
dilakukan sebelumnya, hasil yang penulis peroleh
yaitu adanya peningkatan dari harga saham sektor
F121 (penyedia jasa kesehatan) sebelum terjadinya
pengembangan vaksin dengan nilai saham sektor F121
(penyedia jasa kesehatan) setelah pemberitahuan
8