Jurnal pengelolaan lingkungan berkelanjutan (Journal of environmental sustainability management), Apr 30, 2024
Kegiatan industri kerupuk kulit di Kelurahan Segoroyoso menghasilkan air limbah cair dengan TSS, ... more Kegiatan industri kerupuk kulit di Kelurahan Segoroyoso menghasilkan air limbah cair dengan TSS, BOD, COD, amoniak, dan minyak dan lemak berkadar tinggi. Belum ada pengolahan limbah cair pada kegiatan tersebut. Limbah cair dibuang ke Sungai Pesing dan berpotensi menyebabkan penurunan kualitas air. Penelitian memiliki tujuan menganalisis kualitas limbah cair, status kualitas air sungai dan evaluasi standar stream. Metode indeks pencemaran diterapkan. Pengambilan contoh air dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 secara purposive sampling pada outlet industri, sungai sebelum dan setelah outlet, serta saluran irigasi. Hasil penelitian menunjukkan pH satu-satunya yang masih sesuai dengan baku mutu air limbah. Muta air sungai menunjukkan BOD, COD, amoniak, serta minyak dan lemak pada beberapa titik belum memenuhi standar mutu. Kualitas air sungai memenuhi baku mutu pada lokasi sebelum outlet dengan nilai IP 0,47, serta tercemar ringan pada titik setelah outlet dan saluran irigasi dengan nilai IP 4,32 dan 3,49. Hasil evaluasi standar stream menunjukkan COD, BOD, dan amoniak tidak memenuhi baku mutu air sungai dengan nilai 37,61 mg/L; 7,13 mg/L; dan 0,52 mg/L.
Jurnal pengelolaan lingkungan berkelanjutan (Journal of environmental sustainability management), Apr 30, 2024
Kegiatan industri kerupuk kulit di Kelurahan Segoroyoso menghasilkan air limbah cair dengan TSS, ... more Kegiatan industri kerupuk kulit di Kelurahan Segoroyoso menghasilkan air limbah cair dengan TSS, BOD, COD, amoniak, dan minyak dan lemak berkadar tinggi. Belum ada pengolahan limbah cair pada kegiatan tersebut. Limbah cair dibuang ke Sungai Pesing dan berpotensi menyebabkan penurunan kualitas air. Penelitian memiliki tujuan menganalisis kualitas limbah cair, status kualitas air sungai dan evaluasi standar stream. Metode indeks pencemaran diterapkan. Pengambilan contoh air dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 secara purposive sampling pada outlet industri, sungai sebelum dan setelah outlet, serta saluran irigasi. Hasil penelitian menunjukkan pH satu-satunya yang masih sesuai dengan baku mutu air limbah. Muta air sungai menunjukkan BOD, COD, amoniak, serta minyak dan lemak pada beberapa titik belum memenuhi standar mutu. Kualitas air sungai memenuhi baku mutu pada lokasi sebelum outlet dengan nilai IP 0,47, serta tercemar ringan pada titik setelah outlet dan saluran irigasi dengan nilai IP 4,32 dan 3,49. Hasil evaluasi standar stream menunjukkan COD, BOD, dan amoniak tidak memenuhi baku mutu air sungai dengan nilai 37,61 mg/L; 7,13 mg/L; dan 0,52 mg/L.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
Pemotongan atau penggalian pada bukit mengakibatkan perubahan kondisi lahan dengan terbentuknya l... more Pemotongan atau penggalian pada bukit mengakibatkan perubahan kondisi lahan dengan terbentuknya lereng. Permasalahan yang timbul aktivitas penggalian dapat menyebabkan ketidakstabilan lereng sehingga menyebabkan gerakan massa batuan. Gerakan massa batuan umumnya dapat terjadi pada daerah yang memiliki lereng terjal dan menyebabkan ketidakstabilan. Kalurahan Selo Timur memiliki permasalahan yang terdampak dari perubahan kondisi lahan dengan meninggal lereng yang sangat kritas dan berdekatan dengan pemukiman warga. Diperlukannya evaluasi terkait kestabilan lereng berdasarkan nilai faktor keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan lereng pada bekas galian berdasarkan nilai faktor keamanan dan penentuan arahan pengelolaan yang sesuai. Metode yang dilakukan dengan melakukan pengumpulan data, survei, pemetaan lapangan serta uji laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan pengambilan sampel pada lereng. Yang sudah mengalami gerakan massa batuan. Metode analisis nilai faktor keamanan menggunakan metode Janbu yang berdasarkan Klasifikas Bowles, 1989. Hasil pengujian laboratorium untuk pengujian sifat fisik massa jenis batuan sebesar 10,7 kN/m 3. Pengujian sifat mekanika batuan dengan melakukan uji kuat geser, nilai kohesi batuan sebesar 0,4412 kg/cm 2 dan sudut gesek dalam 28,81 o. Kondisi eksisting dilapangan didaptkan ketinggian lereng 10 meter dengan kemiringan lereng 84 o. Hasil perhitungan nilai faktor keamanan 0,542 termasuk dalam kategori lereng tidak stabil. Arahan pengelolaan yang dilakukan dengan melakukan perubahan geomteri lereng, pemasangan bronjong, pembuatan saluran drainase, pendekatan sosial dan institusiKata kunci:
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
Istimewa Yogyakarta memiliki memiliki kadar kesadahan 246,77 mg/l dan 206,97 mg/l yang tergolong ... more Istimewa Yogyakarta memiliki memiliki kadar kesadahan 246,77 mg/l dan 206,97 mg/l yang tergolong air sadah (hard). Air sadah dapat menimbulkan kerak pada panci dan apabila dikonsumsi secara terus menerus tanpa adanya pengolahan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui teknik pengolahan air sadah yang tepat untuk diterapkan di daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah metode ekperimen berupa pengolahan air sadah menggunakan metode adsorpsi. Pengolahan air sadah dilakukan menggunakan kolom filtrasi yang dioperasikan secara kontinyu dengan adsorben zeolit alam teraktivasi dan karbon aktif yang berukuran 0,3 cm dan Hydraulic Loading Rate (HLR) sebesar 1,2 m/jam. Hasil pengolahan air sadah dengan kedua adsorben tersebut akan dibandingkan efektivitasnya dalam menurunkan kadar dari tiap-tiap parameter kualitas air.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
PT X melakukan kegiatan penambangan yang berupa tambang batugamping. Kegiatan penambangan yang di... more PT X melakukan kegiatan penambangan yang berupa tambang batugamping. Kegiatan penambangan yang dilakukan terus menerus akan menimbulkan beberapa dampak salah satunya perubahan kondisi fisik lahan, sehingga diperlukan kegiatan reklamasi. Kegiatan reklamasi perlu adanya evaluasi atau penilaian agar mengetahui keberhasilan dari suatu reklamasi dan revegetasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat keberhasilan reklamasi pada lahan bekas tambang batugamping. Kegiatan penilaian tingkat keberhasilan dilakukan pada area lantai lahan reklamasi. Metode yang digunakan dalam observasi lapangan menggunakan metode survei pemetaan, teknik sampling Purposive Sampling dan Simple Random Sampling untuk pengambilan data, dilakukan uji laboratorium dan analisis serta pembobotan nilai berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.P.60/Menhut-II/2009. Hasil penelitian didapatkan nilai tingkat keberhasilan reklamasi pada area lantai sebesar 94 (penataan lahan 30, pengendalian erosi 20 dan revegetasi 44) yang termasuk dalam kategori baik.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
PT X merupakan perusahaan yang memproduksi semen dengan bahan baku utamanya berupa batugamping da... more PT X merupakan perusahaan yang memproduksi semen dengan bahan baku utamanya berupa batugamping dan tanah liat sehingga PT X melakukan kegiatan penambangan untuk pemenuhan bahan baku. Menurut Undang-Undang No 3 Tahun 2020 pasal 96 poin kedua disebutkan bahwa, pemegang IUP atau IUPK wajib melaksanakan pengelolaan dan atau pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk kegiatan Reklamasi atau Pascatambang. Tambang Tanah Liat (Clay) Mliwang yang terletak di Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, ditemukan masalah pada lahan reklamasi berupa adanya alur erosi dan mengakibatkan perubahan bentuk lahan, perubahan sifat kimia dan fisika tanah, dan perubahan topografi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keberhasilan reklamasi Tambang Tanah Liat (Clay) Mliwang Timur PT X. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei dan pemetaan serta uji laboratorium. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan simple random sampling. Metode analis data dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis matematis, dan analisis laboratorium. Kemudian dilakukan evaluasi pembobotan berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik. Hasil evaluasi keberhasilan reklamasi pada reklamasi Tambang Tanah Liat Mliwang Timur PT X mendapatkan penilaian dengan total sebesar 89,46%
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
sudah beroperasi sejak tahun 2014. IPLT ini direncanakan beroperasi untuk melayani satu Kabupaten... more sudah beroperasi sejak tahun 2014. IPLT ini direncanakan beroperasi untuk melayani satu Kabupaten Kulon Progo yang saat ini kinerjanya masih dirasa kurang optimal dalam upaya menurunkan parameter yang terkandung pada lumpur tinja sehingga diperlukan upaya evaluasi unit. Upaya evaluasi unit ini berdasarkan pada hasil uji kualitas air hasil pengolahan di IPLT terhadap parameter BOD, COD, dan total coliform yang digunakan untuk merancang unit IPLT agar dapat bekerja lebih baik. Metode penelitian yang digunakan berupa metode kuantitatif dan kualitatif dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling serta analisis deskriptif dan matematis untuk menghitung unit IPLT. Hasil uji laboratorium terhadap kualitas air hasil pengolahan IPLT Banyuroto menunjukkan bahwa parameter Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) sudah memenuhi baku mutu, sedangkan total coliform melebihi baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 68 tahun 2016. Kondisi ini menunjukkan bahwa IPLT Banyuroto perlu dilakukan penambahan unit berupa Sludge Separation Chamber (SSC), bak pengumpul, dan rumah kompos untuk meningkatkan kinerja yang ada. Dalam bak pengumpul dilakukan penambahan klorin untuk menurunkan konsentrasi total coliform.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
Pemulihan lahan bekas tambang menghadapi beberapa masalah seperti pengikisan tanah dan tanah keri... more Pemulihan lahan bekas tambang menghadapi beberapa masalah seperti pengikisan tanah dan tanah kering karena terjadinya erosi dan rendahnya water holding capacity (WHC) lapang. Ditinjau dari tutupan vegetasi PT Bharinto Ekatama memiliki 3 variasi tapak tumbuh yaitu hutan, cover crop lebat dan cover crop jarang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh WHC terhadap tingkat laju erosi dan pada 3 variasi tapak tumbuh PT Bharinto Ekatama. Penelitian ini menggunakan metode survei, pemetaan lapangan, metode purposive sampling, metode tongkat, metode gravimetri, metode matematis, metode analisis statistik korelasi dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan korelasi WHC terhadap erosi pada are cover crop lebat mempunyai nilai signifikansi 0,538 dengan nilai korelasi pearson sebesar-0,258 menunjukkan korelasi lemah. Korelasi WHC terhadap erosi area cover crop jarang mempunyai nilai signifikansi 0,045 dengan nilai korelasi pearson sebesar-0,717 menunjukkan korelasi kuat. Korelasi WHC terhadap erosi area hutan memiliki signifikansi 0,742 dengan nilai korelasi pearson sebesar 0,135 berarti tidak terjadi korelasi
Perubahan iklim terjadi terus menerus mengakibatkan peningkatan suhu yang berdampak pada sumber d... more Perubahan iklim terjadi terus menerus mengakibatkan peningkatan suhu yang berdampak pada sumber daya air. Dampak yang terjadi terhadap sumber daya air kekeringan, banjir, dan ketersediaan air berkurang. Kekeringan merupakan kondisi ketersediaan air yang tidak dapat memenuhi kebutuhan air seperti di Dusun Baturturu dan Dusun Krinjing, Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, D.I.Yogyakarta. Pengelolaan kuantitas air bertujuan untuk menyediakan air secara transparan dan adil, dilaksanakan melalui perizinan alokasi dan penggunaan air serta pengendalian distribusi air. Tujuan penelitian ini mengetahui kebutuhan air, ketersediaan air, dan tingkat kekritisan air di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dan pemetaan, teknik purposive sampling, analisis deskriptif, dan neraca air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air total sebesar 70.024.060,97 m 3 /tahun dan ketersediaan air sebesar 1.282.715.296 m 3 /tahun. Nilai tingkat kekritisan air nilai indeks kekritisan air bulan Desember, Januari, Februari, Maret, dan April masuk kedalam kategori belum kritis dan kekritisan air bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, dan November masuk kedalam kategori sangat kritis.
Kali Boyong berada di hulu Gunung Merapi yang menampung hasil erupsi yaitu material piroklastik. ... more Kali Boyong berada di hulu Gunung Merapi yang menampung hasil erupsi yaitu material piroklastik. Bahaya sekunder dari erupsi adalah aliran lahar dingin. Aliran mengangkut batu, pasir, dan kerikil terendapkan di lereng bercampur air hujan, menjadi banjir apabila intensitas curah hujan yang terjadi cukup tinggi 40 mm/jam. Akibat peningkatan aktivitas sejak 5 November 2020 terjadi kenaikan jumlah material mengakibatkan kerusakan jaringan pipa air bersih. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik banjir lahar dingin yang merusakkan jaringan pipa air berdasarkan tipe material piroklastik yang terbawa aliran banjir lahar dingin. Metode yang digunakan kuantitatif, metode USCS dan metode kualitatif. Sampel diambil pada 3 tabung. Lokasi pengambilan disekitar titik kerusakan. Parameter uji analisis ukuran butir tanah menggunakan sampel sebanyak 100 gram. Hasil pengujian tabung 1, SM (Sand Silt) berbutir kasar, gradasi buruk, kategori pasir berlanau. Tabung 2, SW SM (Sand Well-Sand Silt) berbutir kasar, bergradasi buruk, dan campuran pasir berlanau. Tabung 3, GW GM (Gravel Well-Gravel Silt) berbutir kasar, bergradasi baik, kelompok kerikil sangat berpasir. Material pengujian didominasi ukuran butir pasir halus hingga sedang, menghanyutkan kerikil, kerakal, dan batu besar kerusakan jaringan pipa dimungkinkan material berukuran besar terbawa aliran ke sisi dalam dan menabrak alur sisi luar sungai saat melaluinya, lokasi pengambilan tidak sesuai.
Pencemaran minyak bumi berpotensi menimbulkan pencemaran ekosistem, tanah, dan air permukaan, kar... more Pencemaran minyak bumi berpotensi menimbulkan pencemaran ekosistem, tanah, dan air permukaan, karena kandungan hidrokarbonnya. Eksploitasi minyak dan gas bumi yang berlokasi di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur telah dilakukan secara konvensional sejak tahun 1893 dan menimbulkan dampak lingkungan baik abiotik, biotik, maupun sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas bioaugmentasi dengan Pseudomonas aeruginosa untuk mengurangi konsentrasi Total Petroleum Hydrocarbon pada Desa Wonocolo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa terbukti efektif dalam remediasi tanah tercemar tumpahan minyak bumi menggunakan metode bioaugmentasi yang dilakukan dengan menggunakan dua variabel yaitu 0,042 mL inokulum bakteri cair per gram tanah dengan tingkat efektivitas 45,72% dan 0,126 mL inokulum bakteri cair per gram tanah dengan tingkat efektivitas 48,69%.
Drought is a problem that is vulnerable to occur in Indonesia, and is always associated with decr... more Drought is a problem that is vulnerable to occur in Indonesia, and is always associated with decreasing quality (degradation) of the environment / characteristics or conditions of an area. The Lotong-lotong area, Bulukumba is an area on a mountainside and has high draught potential, and also the low quality of the ground and surface water. The occurrence of drought in the Lotong-lotong area, Bulukumba is basically controlled by geophysical-chemical components such as landforms, soil, and rocks and is triggered by components such as land use. The purpose of this study is to give recomendation and further action for each vulnerable zones, determining the zone affected by drought and recommendations for its management later based on various environmental analysis. The problem of drought in Lotong-lotong, Bulukumba, if not handled properly will affect the lives of many people.The method used in the effort to deal with drought in Lotong-lotong, Bulukumba uses various field data, especially geophysical data. The data taken is then plotted and analyzed using a GIS overlay. Geophysical mapping carried out in the affected area aims to determine the geophysical factors that cause drought. The results of the mapping show that drought in the affected area involved several factors, namely rock and weathering results, soil texture, steep slope and quite thick and deep vadose zone thickness. In terms of design, geophysical information from the field mapping results will be used to design the location and design of water reservoirs to overcome drought in the affected area in Lotong-lotong, Bulukumba, and also to gain detailed information about pollutant source that affected quantity and quality.
The development of an area is indicated by an increase in the number of settlements. The activiti... more The development of an area is indicated by an increase in the number of settlements. The activities of the UIN Yogyakarta campus have had an impact on the number of newcomers living temporarily and permanently around the campus. The negative impact is caused by the pollution of the Gajahwong River water from the disposal of domestic waste from the surrounding population. This study aims to examine the pollution of coli and Escherichia coli bacteria in the Gajahwong River fragment around the UIN campus in Yogyakarta. The research method was used in the form of field surveys and secondary data analysis of environmental monitoring results from the Yogyakarta Provincial Environment Office during the period of 2015-2019. The results showed that the number of stools and a total of coli bacteria were far above the quality standard. Both coli bacteria reach maximum conditions in 2019 and occur during the dry season.
This paper aims at exploring interpretability of the panchromatic band of Landsat Enhanced Themat... more This paper aims at exploring interpretability of the panchromatic band of Landsat Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+) compared to the panchromatic aerial photograph in lineament and fracture trace extraction. Special interest is addressed to karst terrain where lineaments and fracture traces are expressed by aligned valleys and closed depressions. The study area is an single aerial photographic coverage in the Gunungsewu Karst, Java-Indonesia which is characterized by a lineament-controlled cone karst and labyrinth-cone karst. The result shows that the recording time of the Landsat ETM+ with respect to the shadow resulting from the sun illumination angle is the key factor in the performance of lineament and fracture traces extraction. Directional filtering and slicing techniques significantly enhance the lineament interpretability of the panchromatic band of Landsat ETM+. The two methods result in more lineaments and fracture traces which T-test affirm in 0.001 and 0.004 significant levels. Length based lineament analysis attains a better result compared to frequency based analysis. Content from this work may be used under the terms of the Creative Commons Attribution 3.0 licence. Any further distribution of this work must maintain attribution to the author(s) and the title of the work, journal citation and DOI.
Kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun ke tahun memiliki pertumbuhan yang c... more Kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun ke tahun memiliki pertumbuhan yang cepat. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa masing-masing Kabupaten di Kota Yogyakarta mengembangkan destinasi wisata baru yang mampu menarik para pengunjung. Destinasi baru tersebut terdapat di Kabupaten Gunungkidul yaitu Telaga Biru Semin. Wisata Telaga Biru Semin merupakan wisata alam unik yang terbentuk dari kegiatan penambangan. Daya tarik utama yang ditawarkan yaitu bentuk cekungan penambangan yang terisi air dan berwarna biru. Hal ini mendorong masyarakat mengalihkan fungsi lahan. Menurut Perda Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030 lokasi penelitian masuk kedalam Kawasan Peruntukan Pertambangan (KPP). Saat ini sebagian dialih fungsikan menjadi wisata. Untuk memperoleh arahan pemanfaatan lahan yang optimal, yaitu dapat dengan mengembangkan lokasi wisata. Diperlukan perencanaan pengembangan wisata yang harus memperhatikan daya dukung lingkungan. Perencanaan wisata tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan kerusakan ekosistem sehingga dapat menghambat perkembangan wisata. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan evaluasi daya dukung lingkungan terhadap perencanaan kawasan wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan pemetaan. Hasil evaluasi daya dukung lingkungan mendapatkan kelas IV baik, dengan faktor pembatas berupa kemiringan lereng, banjir atau genangan, dan tutupan vegetasi.
Kabupaten Sleman memiliki banyak daya tarik yang memicu terjadinya urbanisasi yang dapat terlihat... more Kabupaten Sleman memiliki banyak daya tarik yang memicu terjadinya urbanisasi yang dapat terlihat dari fenomeno perubahan penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Sleman terjadi pada kawasan keamanan dan ketahanan pangan yang terdiri dari Kecamatan Moyudan, Minggir, Sayegan, Godean, Mlati, dan Tempel. Fenomena perubahan penggunaan lahan penting untuk dikontrol dan dikendalikan karena kawasan tersebut memiliki peran penting bagi ketahanan pangan di Kabupaten Sleman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Di dalam metode deskriptif terdapat metode survey yang digunakaan untuk mengetahui kondisi eksisting penggunaan lahan di daerah penelitian. Sedangkan untuk perubahan penggunaan lahan pada kawasan keamanan dan ketahanan pangan di Kabupaten Sleman dari Tahun 2012 sampai Tahun 2018 diperoleh dengan metode overlay peta penggunaan lahan yang diperoleh dari Citra Quickbird pada tahun tersebut. Perubahan penggunaan lahan pada kawasan keamanan dan ketahanan pangan Kabupaten Sleman mencapai 57,33 km2 atau 33,93% dari luas total daerah penelitian. Perubahan penggunaan lahan didominasi oleh perubahan lahan sawah menjadi hutan produksi seluas 15,05 km2. Faktor pendorong adanya perubahan penggunaan lahan tersebut adalah produktivitas pertanian sawah yang semakin menurun tiap tahunnya.
Jurnal pengelolaan lingkungan berkelanjutan (Journal of environmental sustainability management), Apr 30, 2024
Kegiatan industri kerupuk kulit di Kelurahan Segoroyoso menghasilkan air limbah cair dengan TSS, ... more Kegiatan industri kerupuk kulit di Kelurahan Segoroyoso menghasilkan air limbah cair dengan TSS, BOD, COD, amoniak, dan minyak dan lemak berkadar tinggi. Belum ada pengolahan limbah cair pada kegiatan tersebut. Limbah cair dibuang ke Sungai Pesing dan berpotensi menyebabkan penurunan kualitas air. Penelitian memiliki tujuan menganalisis kualitas limbah cair, status kualitas air sungai dan evaluasi standar stream. Metode indeks pencemaran diterapkan. Pengambilan contoh air dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 secara purposive sampling pada outlet industri, sungai sebelum dan setelah outlet, serta saluran irigasi. Hasil penelitian menunjukkan pH satu-satunya yang masih sesuai dengan baku mutu air limbah. Muta air sungai menunjukkan BOD, COD, amoniak, serta minyak dan lemak pada beberapa titik belum memenuhi standar mutu. Kualitas air sungai memenuhi baku mutu pada lokasi sebelum outlet dengan nilai IP 0,47, serta tercemar ringan pada titik setelah outlet dan saluran irigasi dengan nilai IP 4,32 dan 3,49. Hasil evaluasi standar stream menunjukkan COD, BOD, dan amoniak tidak memenuhi baku mutu air sungai dengan nilai 37,61 mg/L; 7,13 mg/L; dan 0,52 mg/L.
Jurnal pengelolaan lingkungan berkelanjutan (Journal of environmental sustainability management), Apr 30, 2024
Kegiatan industri kerupuk kulit di Kelurahan Segoroyoso menghasilkan air limbah cair dengan TSS, ... more Kegiatan industri kerupuk kulit di Kelurahan Segoroyoso menghasilkan air limbah cair dengan TSS, BOD, COD, amoniak, dan minyak dan lemak berkadar tinggi. Belum ada pengolahan limbah cair pada kegiatan tersebut. Limbah cair dibuang ke Sungai Pesing dan berpotensi menyebabkan penurunan kualitas air. Penelitian memiliki tujuan menganalisis kualitas limbah cair, status kualitas air sungai dan evaluasi standar stream. Metode indeks pencemaran diterapkan. Pengambilan contoh air dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 secara purposive sampling pada outlet industri, sungai sebelum dan setelah outlet, serta saluran irigasi. Hasil penelitian menunjukkan pH satu-satunya yang masih sesuai dengan baku mutu air limbah. Muta air sungai menunjukkan BOD, COD, amoniak, serta minyak dan lemak pada beberapa titik belum memenuhi standar mutu. Kualitas air sungai memenuhi baku mutu pada lokasi sebelum outlet dengan nilai IP 0,47, serta tercemar ringan pada titik setelah outlet dan saluran irigasi dengan nilai IP 4,32 dan 3,49. Hasil evaluasi standar stream menunjukkan COD, BOD, dan amoniak tidak memenuhi baku mutu air sungai dengan nilai 37,61 mg/L; 7,13 mg/L; dan 0,52 mg/L.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
Pemotongan atau penggalian pada bukit mengakibatkan perubahan kondisi lahan dengan terbentuknya l... more Pemotongan atau penggalian pada bukit mengakibatkan perubahan kondisi lahan dengan terbentuknya lereng. Permasalahan yang timbul aktivitas penggalian dapat menyebabkan ketidakstabilan lereng sehingga menyebabkan gerakan massa batuan. Gerakan massa batuan umumnya dapat terjadi pada daerah yang memiliki lereng terjal dan menyebabkan ketidakstabilan. Kalurahan Selo Timur memiliki permasalahan yang terdampak dari perubahan kondisi lahan dengan meninggal lereng yang sangat kritas dan berdekatan dengan pemukiman warga. Diperlukannya evaluasi terkait kestabilan lereng berdasarkan nilai faktor keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan lereng pada bekas galian berdasarkan nilai faktor keamanan dan penentuan arahan pengelolaan yang sesuai. Metode yang dilakukan dengan melakukan pengumpulan data, survei, pemetaan lapangan serta uji laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan pengambilan sampel pada lereng. Yang sudah mengalami gerakan massa batuan. Metode analisis nilai faktor keamanan menggunakan metode Janbu yang berdasarkan Klasifikas Bowles, 1989. Hasil pengujian laboratorium untuk pengujian sifat fisik massa jenis batuan sebesar 10,7 kN/m 3. Pengujian sifat mekanika batuan dengan melakukan uji kuat geser, nilai kohesi batuan sebesar 0,4412 kg/cm 2 dan sudut gesek dalam 28,81 o. Kondisi eksisting dilapangan didaptkan ketinggian lereng 10 meter dengan kemiringan lereng 84 o. Hasil perhitungan nilai faktor keamanan 0,542 termasuk dalam kategori lereng tidak stabil. Arahan pengelolaan yang dilakukan dengan melakukan perubahan geomteri lereng, pemasangan bronjong, pembuatan saluran drainase, pendekatan sosial dan institusiKata kunci:
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
Istimewa Yogyakarta memiliki memiliki kadar kesadahan 246,77 mg/l dan 206,97 mg/l yang tergolong ... more Istimewa Yogyakarta memiliki memiliki kadar kesadahan 246,77 mg/l dan 206,97 mg/l yang tergolong air sadah (hard). Air sadah dapat menimbulkan kerak pada panci dan apabila dikonsumsi secara terus menerus tanpa adanya pengolahan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui teknik pengolahan air sadah yang tepat untuk diterapkan di daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah metode ekperimen berupa pengolahan air sadah menggunakan metode adsorpsi. Pengolahan air sadah dilakukan menggunakan kolom filtrasi yang dioperasikan secara kontinyu dengan adsorben zeolit alam teraktivasi dan karbon aktif yang berukuran 0,3 cm dan Hydraulic Loading Rate (HLR) sebesar 1,2 m/jam. Hasil pengolahan air sadah dengan kedua adsorben tersebut akan dibandingkan efektivitasnya dalam menurunkan kadar dari tiap-tiap parameter kualitas air.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
PT X melakukan kegiatan penambangan yang berupa tambang batugamping. Kegiatan penambangan yang di... more PT X melakukan kegiatan penambangan yang berupa tambang batugamping. Kegiatan penambangan yang dilakukan terus menerus akan menimbulkan beberapa dampak salah satunya perubahan kondisi fisik lahan, sehingga diperlukan kegiatan reklamasi. Kegiatan reklamasi perlu adanya evaluasi atau penilaian agar mengetahui keberhasilan dari suatu reklamasi dan revegetasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat keberhasilan reklamasi pada lahan bekas tambang batugamping. Kegiatan penilaian tingkat keberhasilan dilakukan pada area lantai lahan reklamasi. Metode yang digunakan dalam observasi lapangan menggunakan metode survei pemetaan, teknik sampling Purposive Sampling dan Simple Random Sampling untuk pengambilan data, dilakukan uji laboratorium dan analisis serta pembobotan nilai berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.P.60/Menhut-II/2009. Hasil penelitian didapatkan nilai tingkat keberhasilan reklamasi pada area lantai sebesar 94 (penataan lahan 30, pengendalian erosi 20 dan revegetasi 44) yang termasuk dalam kategori baik.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
PT X merupakan perusahaan yang memproduksi semen dengan bahan baku utamanya berupa batugamping da... more PT X merupakan perusahaan yang memproduksi semen dengan bahan baku utamanya berupa batugamping dan tanah liat sehingga PT X melakukan kegiatan penambangan untuk pemenuhan bahan baku. Menurut Undang-Undang No 3 Tahun 2020 pasal 96 poin kedua disebutkan bahwa, pemegang IUP atau IUPK wajib melaksanakan pengelolaan dan atau pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk kegiatan Reklamasi atau Pascatambang. Tambang Tanah Liat (Clay) Mliwang yang terletak di Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, ditemukan masalah pada lahan reklamasi berupa adanya alur erosi dan mengakibatkan perubahan bentuk lahan, perubahan sifat kimia dan fisika tanah, dan perubahan topografi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keberhasilan reklamasi Tambang Tanah Liat (Clay) Mliwang Timur PT X. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei dan pemetaan serta uji laboratorium. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan simple random sampling. Metode analis data dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis matematis, dan analisis laboratorium. Kemudian dilakukan evaluasi pembobotan berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik. Hasil evaluasi keberhasilan reklamasi pada reklamasi Tambang Tanah Liat Mliwang Timur PT X mendapatkan penilaian dengan total sebesar 89,46%
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
sudah beroperasi sejak tahun 2014. IPLT ini direncanakan beroperasi untuk melayani satu Kabupaten... more sudah beroperasi sejak tahun 2014. IPLT ini direncanakan beroperasi untuk melayani satu Kabupaten Kulon Progo yang saat ini kinerjanya masih dirasa kurang optimal dalam upaya menurunkan parameter yang terkandung pada lumpur tinja sehingga diperlukan upaya evaluasi unit. Upaya evaluasi unit ini berdasarkan pada hasil uji kualitas air hasil pengolahan di IPLT terhadap parameter BOD, COD, dan total coliform yang digunakan untuk merancang unit IPLT agar dapat bekerja lebih baik. Metode penelitian yang digunakan berupa metode kuantitatif dan kualitatif dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling serta analisis deskriptif dan matematis untuk menghitung unit IPLT. Hasil uji laboratorium terhadap kualitas air hasil pengolahan IPLT Banyuroto menunjukkan bahwa parameter Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) sudah memenuhi baku mutu, sedangkan total coliform melebihi baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 68 tahun 2016. Kondisi ini menunjukkan bahwa IPLT Banyuroto perlu dilakukan penambahan unit berupa Sludge Separation Chamber (SSC), bak pengumpul, dan rumah kompos untuk meningkatkan kinerja yang ada. Dalam bak pengumpul dilakukan penambahan klorin untuk menurunkan konsentrasi total coliform.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI, Jan 14, 2024
Pemulihan lahan bekas tambang menghadapi beberapa masalah seperti pengikisan tanah dan tanah keri... more Pemulihan lahan bekas tambang menghadapi beberapa masalah seperti pengikisan tanah dan tanah kering karena terjadinya erosi dan rendahnya water holding capacity (WHC) lapang. Ditinjau dari tutupan vegetasi PT Bharinto Ekatama memiliki 3 variasi tapak tumbuh yaitu hutan, cover crop lebat dan cover crop jarang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh WHC terhadap tingkat laju erosi dan pada 3 variasi tapak tumbuh PT Bharinto Ekatama. Penelitian ini menggunakan metode survei, pemetaan lapangan, metode purposive sampling, metode tongkat, metode gravimetri, metode matematis, metode analisis statistik korelasi dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan korelasi WHC terhadap erosi pada are cover crop lebat mempunyai nilai signifikansi 0,538 dengan nilai korelasi pearson sebesar-0,258 menunjukkan korelasi lemah. Korelasi WHC terhadap erosi area cover crop jarang mempunyai nilai signifikansi 0,045 dengan nilai korelasi pearson sebesar-0,717 menunjukkan korelasi kuat. Korelasi WHC terhadap erosi area hutan memiliki signifikansi 0,742 dengan nilai korelasi pearson sebesar 0,135 berarti tidak terjadi korelasi
Perubahan iklim terjadi terus menerus mengakibatkan peningkatan suhu yang berdampak pada sumber d... more Perubahan iklim terjadi terus menerus mengakibatkan peningkatan suhu yang berdampak pada sumber daya air. Dampak yang terjadi terhadap sumber daya air kekeringan, banjir, dan ketersediaan air berkurang. Kekeringan merupakan kondisi ketersediaan air yang tidak dapat memenuhi kebutuhan air seperti di Dusun Baturturu dan Dusun Krinjing, Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, D.I.Yogyakarta. Pengelolaan kuantitas air bertujuan untuk menyediakan air secara transparan dan adil, dilaksanakan melalui perizinan alokasi dan penggunaan air serta pengendalian distribusi air. Tujuan penelitian ini mengetahui kebutuhan air, ketersediaan air, dan tingkat kekritisan air di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dan pemetaan, teknik purposive sampling, analisis deskriptif, dan neraca air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air total sebesar 70.024.060,97 m 3 /tahun dan ketersediaan air sebesar 1.282.715.296 m 3 /tahun. Nilai tingkat kekritisan air nilai indeks kekritisan air bulan Desember, Januari, Februari, Maret, dan April masuk kedalam kategori belum kritis dan kekritisan air bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, dan November masuk kedalam kategori sangat kritis.
Kali Boyong berada di hulu Gunung Merapi yang menampung hasil erupsi yaitu material piroklastik. ... more Kali Boyong berada di hulu Gunung Merapi yang menampung hasil erupsi yaitu material piroklastik. Bahaya sekunder dari erupsi adalah aliran lahar dingin. Aliran mengangkut batu, pasir, dan kerikil terendapkan di lereng bercampur air hujan, menjadi banjir apabila intensitas curah hujan yang terjadi cukup tinggi 40 mm/jam. Akibat peningkatan aktivitas sejak 5 November 2020 terjadi kenaikan jumlah material mengakibatkan kerusakan jaringan pipa air bersih. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik banjir lahar dingin yang merusakkan jaringan pipa air berdasarkan tipe material piroklastik yang terbawa aliran banjir lahar dingin. Metode yang digunakan kuantitatif, metode USCS dan metode kualitatif. Sampel diambil pada 3 tabung. Lokasi pengambilan disekitar titik kerusakan. Parameter uji analisis ukuran butir tanah menggunakan sampel sebanyak 100 gram. Hasil pengujian tabung 1, SM (Sand Silt) berbutir kasar, gradasi buruk, kategori pasir berlanau. Tabung 2, SW SM (Sand Well-Sand Silt) berbutir kasar, bergradasi buruk, dan campuran pasir berlanau. Tabung 3, GW GM (Gravel Well-Gravel Silt) berbutir kasar, bergradasi baik, kelompok kerikil sangat berpasir. Material pengujian didominasi ukuran butir pasir halus hingga sedang, menghanyutkan kerikil, kerakal, dan batu besar kerusakan jaringan pipa dimungkinkan material berukuran besar terbawa aliran ke sisi dalam dan menabrak alur sisi luar sungai saat melaluinya, lokasi pengambilan tidak sesuai.
Pencemaran minyak bumi berpotensi menimbulkan pencemaran ekosistem, tanah, dan air permukaan, kar... more Pencemaran minyak bumi berpotensi menimbulkan pencemaran ekosistem, tanah, dan air permukaan, karena kandungan hidrokarbonnya. Eksploitasi minyak dan gas bumi yang berlokasi di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur telah dilakukan secara konvensional sejak tahun 1893 dan menimbulkan dampak lingkungan baik abiotik, biotik, maupun sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas bioaugmentasi dengan Pseudomonas aeruginosa untuk mengurangi konsentrasi Total Petroleum Hydrocarbon pada Desa Wonocolo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa terbukti efektif dalam remediasi tanah tercemar tumpahan minyak bumi menggunakan metode bioaugmentasi yang dilakukan dengan menggunakan dua variabel yaitu 0,042 mL inokulum bakteri cair per gram tanah dengan tingkat efektivitas 45,72% dan 0,126 mL inokulum bakteri cair per gram tanah dengan tingkat efektivitas 48,69%.
Drought is a problem that is vulnerable to occur in Indonesia, and is always associated with decr... more Drought is a problem that is vulnerable to occur in Indonesia, and is always associated with decreasing quality (degradation) of the environment / characteristics or conditions of an area. The Lotong-lotong area, Bulukumba is an area on a mountainside and has high draught potential, and also the low quality of the ground and surface water. The occurrence of drought in the Lotong-lotong area, Bulukumba is basically controlled by geophysical-chemical components such as landforms, soil, and rocks and is triggered by components such as land use. The purpose of this study is to give recomendation and further action for each vulnerable zones, determining the zone affected by drought and recommendations for its management later based on various environmental analysis. The problem of drought in Lotong-lotong, Bulukumba, if not handled properly will affect the lives of many people.The method used in the effort to deal with drought in Lotong-lotong, Bulukumba uses various field data, especially geophysical data. The data taken is then plotted and analyzed using a GIS overlay. Geophysical mapping carried out in the affected area aims to determine the geophysical factors that cause drought. The results of the mapping show that drought in the affected area involved several factors, namely rock and weathering results, soil texture, steep slope and quite thick and deep vadose zone thickness. In terms of design, geophysical information from the field mapping results will be used to design the location and design of water reservoirs to overcome drought in the affected area in Lotong-lotong, Bulukumba, and also to gain detailed information about pollutant source that affected quantity and quality.
The development of an area is indicated by an increase in the number of settlements. The activiti... more The development of an area is indicated by an increase in the number of settlements. The activities of the UIN Yogyakarta campus have had an impact on the number of newcomers living temporarily and permanently around the campus. The negative impact is caused by the pollution of the Gajahwong River water from the disposal of domestic waste from the surrounding population. This study aims to examine the pollution of coli and Escherichia coli bacteria in the Gajahwong River fragment around the UIN campus in Yogyakarta. The research method was used in the form of field surveys and secondary data analysis of environmental monitoring results from the Yogyakarta Provincial Environment Office during the period of 2015-2019. The results showed that the number of stools and a total of coli bacteria were far above the quality standard. Both coli bacteria reach maximum conditions in 2019 and occur during the dry season.
This paper aims at exploring interpretability of the panchromatic band of Landsat Enhanced Themat... more This paper aims at exploring interpretability of the panchromatic band of Landsat Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+) compared to the panchromatic aerial photograph in lineament and fracture trace extraction. Special interest is addressed to karst terrain where lineaments and fracture traces are expressed by aligned valleys and closed depressions. The study area is an single aerial photographic coverage in the Gunungsewu Karst, Java-Indonesia which is characterized by a lineament-controlled cone karst and labyrinth-cone karst. The result shows that the recording time of the Landsat ETM+ with respect to the shadow resulting from the sun illumination angle is the key factor in the performance of lineament and fracture traces extraction. Directional filtering and slicing techniques significantly enhance the lineament interpretability of the panchromatic band of Landsat ETM+. The two methods result in more lineaments and fracture traces which T-test affirm in 0.001 and 0.004 significant levels. Length based lineament analysis attains a better result compared to frequency based analysis. Content from this work may be used under the terms of the Creative Commons Attribution 3.0 licence. Any further distribution of this work must maintain attribution to the author(s) and the title of the work, journal citation and DOI.
Kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun ke tahun memiliki pertumbuhan yang c... more Kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun ke tahun memiliki pertumbuhan yang cepat. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa masing-masing Kabupaten di Kota Yogyakarta mengembangkan destinasi wisata baru yang mampu menarik para pengunjung. Destinasi baru tersebut terdapat di Kabupaten Gunungkidul yaitu Telaga Biru Semin. Wisata Telaga Biru Semin merupakan wisata alam unik yang terbentuk dari kegiatan penambangan. Daya tarik utama yang ditawarkan yaitu bentuk cekungan penambangan yang terisi air dan berwarna biru. Hal ini mendorong masyarakat mengalihkan fungsi lahan. Menurut Perda Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030 lokasi penelitian masuk kedalam Kawasan Peruntukan Pertambangan (KPP). Saat ini sebagian dialih fungsikan menjadi wisata. Untuk memperoleh arahan pemanfaatan lahan yang optimal, yaitu dapat dengan mengembangkan lokasi wisata. Diperlukan perencanaan pengembangan wisata yang harus memperhatikan daya dukung lingkungan. Perencanaan wisata tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan kerusakan ekosistem sehingga dapat menghambat perkembangan wisata. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan evaluasi daya dukung lingkungan terhadap perencanaan kawasan wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan pemetaan. Hasil evaluasi daya dukung lingkungan mendapatkan kelas IV baik, dengan faktor pembatas berupa kemiringan lereng, banjir atau genangan, dan tutupan vegetasi.
Kabupaten Sleman memiliki banyak daya tarik yang memicu terjadinya urbanisasi yang dapat terlihat... more Kabupaten Sleman memiliki banyak daya tarik yang memicu terjadinya urbanisasi yang dapat terlihat dari fenomeno perubahan penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Sleman terjadi pada kawasan keamanan dan ketahanan pangan yang terdiri dari Kecamatan Moyudan, Minggir, Sayegan, Godean, Mlati, dan Tempel. Fenomena perubahan penggunaan lahan penting untuk dikontrol dan dikendalikan karena kawasan tersebut memiliki peran penting bagi ketahanan pangan di Kabupaten Sleman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Di dalam metode deskriptif terdapat metode survey yang digunakaan untuk mengetahui kondisi eksisting penggunaan lahan di daerah penelitian. Sedangkan untuk perubahan penggunaan lahan pada kawasan keamanan dan ketahanan pangan di Kabupaten Sleman dari Tahun 2012 sampai Tahun 2018 diperoleh dengan metode overlay peta penggunaan lahan yang diperoleh dari Citra Quickbird pada tahun tersebut. Perubahan penggunaan lahan pada kawasan keamanan dan ketahanan pangan Kabupaten Sleman mencapai 57,33 km2 atau 33,93% dari luas total daerah penelitian. Perubahan penggunaan lahan didominasi oleh perubahan lahan sawah menjadi hutan produksi seluas 15,05 km2. Faktor pendorong adanya perubahan penggunaan lahan tersebut adalah produktivitas pertanian sawah yang semakin menurun tiap tahunnya.
Uploads
Papers by Herwin Lukito