Asal mula meletusnya konflik Poso didasari oleh berbagai faktor, yakni pemuda mabuk, sosial, ekon... more Asal mula meletusnya konflik Poso didasari oleh berbagai faktor, yakni pemuda mabuk, sosial, ekonomi, hingga politik. Hal tersebut berujung pada konflik keagamaan. Isu agama menjadi salah satu pendorong munculnya tragedi Poso karena ada berberapa daerah yang dikotak-kotakkan berdasarkan basis massa. Ada Kelompok Putih yang merupakan representasi dari kelompok Islam, terutama berada di daerah pesisir yakni, Toyado, Madale, Parigi, dan Bungku. Sedangkan representasi dari Kelompok Merah terdapat di daerah pedalaman seperti, Lage, Tokorando, Tentena, Taripa, dan Pamona. Selain itu, konflik Poso juga disulut oleh adanya rentetan peristiwa-peristiwa besar di Indonesia pada tahun 1998. Hal tersebut membuat terjadinya chaos sehingga mengubah atmosfir bangsa Indonesia semakin memanas. Berawal dari krisis ekonomi dan keuangan sejak pertengahan tahun 1997, kemudian berakhir pada penurunan Presiden Soeharto dari tampuk kekuasaannya. Sistem sentralisme kekuasaan juga runtuh seketika. Padahal belum ada kesiapan sosial dari daerah-daerah yang sudah lama termarjinalisasi. Sehingga terjadilah kerusuhan di Sampit, Maluku, termasuk di Poso. Konflik Poso yang muncul di permukaan pada akhirnya lebih terlihat mengandung isu SARA (suku, agama, ras dan antar kelompok). Menurut Ketua Umum Forum Silaturahmi dan Perjuangan Umat Islam (FSPUI) Poso, H. Muh. Adnan Arsal, konflik tersebut terus terjadi dan bertujuan kembali mengadu domba antarumat beragama di Poso. Akan tetapi, bila diperhatikan secara jeli, konflik Poso pada awalnya lebih didasarkan pada kesenjangan politik pemerintahan yang dipicu oleh pergeseran tampuk pemerintahan daerah/lokal dan kesenjangan sosial ekonomi. Pergeseran kepemimpinan yang menyulut konflik dari etnis lokal (suku Pamona) ke etnis pendatang. Hal ini berimplikasi juga terhadap proses rekrutmen pegawai negeri sipil daerah setempat. Sementara itu, pergeresan lokasi kegiatan ekonomi dari Poso Kota (lama) ke Poso Kota (baru) juga merupakan faktor meletusnya konflik Poso. Kedua hal tersebut memiliki relasi karena merupakan konsekuensi logis dari bergesernya pusat pemerintahan akan berimplikasi pada pergeseran pusat-pusat perekonomian pula. Penduduk pendatang pada akhirnya yang menguasai sendi-sendi kehidupan di Poso.
Indonesia, dengan kasus korupsi yang merajalela, juga tengah menempatkan pendidikansebagai solu... more Indonesia, dengan kasus korupsi yang merajalela, juga tengah menempatkan pendidikansebagai solusi permasalahan bangsa. Pendidikan, utamanya pendidikan karakter,dihadirkan atas dasar kegalauan melihat realitas kehidupan yang terindikasi mengalamidegradasi moral, termasuk mental korup yang membudaya di masyarakat. Perangmelawan korupsi melalui pendidikan memang bukan satu-satunya cara pencegahankorupsi di Indonesia. Namun kesadaran kolektif masyarakat disadari perluditumbuhkan sejak dini. Oleh karena itu Generasi muda masa kini di tuntut untuk tidakhanya pintar namun juga harus aktif, kreatif, inovatif dan berahlak mulia. Karenagenerasi penerus bangsa yang di butuhkan kelak harus mempunyai soft skill dan iman yang kuat. Karena ini sangat di butuhkan Indonesia untuk generasi mendatang. Danyang tak kalah penting adalah tanamkan juga moral, kejujuran, akhlak yang baik danpatriotisme.
Inovasi pada dasarnya merupakan hasil dari pemikiran yang bercirikan hal baru. Baik berupa prakte... more Inovasi pada dasarnya merupakan hasil dari pemikiran yang bercirikan hal baru. Baik berupa praktek tertentu atau berupa produk dari hasil olah pikir dan olah teknologi yang di terapkan.
Stufflebeam (1971) mengatakan bahwa Evaluasi merupakan proses menggambatkan,memperoleh, da. Menua... more Stufflebeam (1971) mengatakan bahwa Evaluasi merupakan proses menggambatkan,memperoleh, da. Menuajika. Informal yang berguna untyk alternatif keputusa.
Pendekatan dapat diartikan Sebagai sudut pandang atau titik tolak kita terhadap proses pembelajar... more Pendekatan dapat diartikan Sebagai sudut pandang atau titik tolak kita terhadap proses pembelajaran. Sementara model pembelajaran pada dasarnya merupaka. Bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khusus oleh Guru.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang berkaitan. M... more Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang berkaitan. Menurut Heri Rahyubi, 2012:234 komponen pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, kurikulum, guru, siswa, metode, materi, alat pembelajaran (media), dan evaluasi.
Belajar Merupakan Tindakan dan Perilaku siswa yang kompleks yang dialami oleh siswa sendiri. Sisw... more Belajar Merupakan Tindakan dan Perilaku siswa yang kompleks yang dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitarAdapun prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran yaitu : (1) Perhatian dan Motivasi (2).Keaktifan (3). Keterlibatan Langsung / Berpengalaman (4). Pengulangan (5).Tantangan (6).Umpan Balik dan Penguatan (7).Perbedaan Individual
Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesain (design),... more Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesain (design), menerapkan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum. pengembangan kurikulum adalah aspek yang berkaitan dengan organisasi kurikulum.
Prinsip-prinsip pada kurikulum nerupakan kaidah-kaidah yang menjiwai kurikulum. Nana S. Sumakdina... more Prinsip-prinsip pada kurikulum nerupakan kaidah-kaidah yang menjiwai kurikulum. Nana S. Sumakdinata membagi dua jenis prinsip kurikulum yaitu; prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus. Dalam kurikulum penting halnya perubahan kultural(perilaku) Guna memenuhi prinsip prinsip khusus yang terkandung dalam pengembangan kurikulum.
Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai has... more Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu atau menggunakan landasan yang kuat dan kokoh agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan pendidikan nasional yang telah di gariskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003. Pada prinsipnya ada empat empat landasan pokok yang dijadikan dasar pengembangan Kurikulum yaitu 1) Landasan Filosofis, 2) landasan Psikologis, 3) landasan Sosial Budaya dan 4) landasan ilmiah dan teknologi (IPTEK). Dalam prakteknya, jika landasan landsaan ini digunakan sebaik baiknya dalam pembentukan kurikulum maka akan terbentuklah kurikulum yang kuat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang.
Sebelum mengkaji tentang Kedudukan Kurikulum dalam Pembelajaran, hendaknya memahami dahulu apa yang di maksud dengan kurikulum, Menurut Pratt (19800), kurikulum adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, yang mempunyai komponen-komponen yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen tersebut terbagi menjadi lima macam, di antaranya : a. Komponen Tujuan Komponen tujuan merupakan suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu b. Komponen materi Materi kurikulum merupakan isi kurikulum tersebut. c. Komponen strategi (metode) Stategi pelaksaan suatu kurikulum tergambar dari cara melaksanakan pengajaran dalam pembelajaran keseluruhan. d. Komponen organisasi Organisasi adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka program-program pengajaran. e. Evaluasi dengan evaluasi dapat di peroleh informasi akurat dari pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Kesimpulannya Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Marsh, J. Collin & Willis, G. (2007). Curriculum: Alternative Approaches, Ongoing Issues. Boston: Person Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Tim Pengembang MKDK. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Sebelum mengkaji tentang Kedudukan Kurikulum dalam Pembelajaran, hendaknya memahami dahulu apa yang di maksud dengan kurikulum, Menurut Pratt (19800), kurikulum adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, yang mempunyai komponen-komponen yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen tersebut terbagi menjadi lima macam, di antaranya : a. Komponen Tujuan Komponen tujuan merupakan suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu b. Komponen materi Materi kurikulum merupakan isi kurikulum tersebut. c. Komponen strategi (metode) Stategi pelaksaan suatu kurikulum tergambar dari cara melaksanakan pengajaran dalam pembelajaran keseluruhan. d. Komponen organisasi Organisasi adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka program-program pengajaran. e. Evaluasi dengan evaluasi dapat di peroleh informasi akurat dari pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Kesimpulannya Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Marsh, J. Collin & Willis, G. (2007). Curriculum: Alternative Approaches, Ongoing Issues. Boston: Person Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Tim Pengembang MKDK. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Indonesia, dengan kasus korupsi yang merajalela, juga tengah menempatkan pendidikansebagai solu... more Indonesia, dengan kasus korupsi yang merajalela, juga tengah menempatkan pendidikansebagai solusi permasalahan bangsa. Pendidikan, utamanya pendidikan karakter,dihadirkan atas dasar kegalauan melihat realitas kehidupan yang terindikasi mengalamidegradasi moral, termasuk mental korup yang membudaya di masyarakat. Perangmelawan korupsi melalui pendidikan memang bukan satu-satunya cara pencegahankorupsi di Indonesia. Namun kesadaran kolektif masyarakat disadari perluditumbuhkan sejak dini. Oleh karena itu Generasi muda masa kini di tuntut untuk tidakhanya pintar namun juga harus aktif, kreatif, inovatif dan berahlak mulia. Karenagenerasi penerus bangsa yang di butuhkan kelak harus mempunyai soft skill dan iman yang kuat. Karena ini sangat di butuhkan Indonesia untuk generasi mendatang. Danyang tak kalah penting adalah tanamkan juga moral, kejujuran, akhlak yang baik danpatriotisme.
Indonesia sebagai bangsa timur yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya seperti tata krama, s... more Indonesia sebagai bangsa timur yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya seperti tata krama, sopan santun dalam kehidupan sehari-hari, kini mulai memudar seiring dengan berkembangnya Teknologi dan Informasi khususnya Internet. Maka dari itu perlu sebuah pendidikan karakter agar moral remaja indonesia tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh budaya barat yang menghapuskan jiwa nasionalisme masyakarat indonesia, pendidikan karakter tersebut di kenal dengan Civic Education.
Asal mula meletusnya konflik Poso didasari oleh berbagai faktor, yakni pemuda mabuk, sosial, ekon... more Asal mula meletusnya konflik Poso didasari oleh berbagai faktor, yakni pemuda mabuk, sosial, ekonomi, hingga politik. Hal tersebut berujung pada konflik keagamaan. Isu agama menjadi salah satu pendorong munculnya tragedi Poso karena ada berberapa daerah yang dikotak-kotakkan berdasarkan basis massa. Ada Kelompok Putih yang merupakan representasi dari kelompok Islam, terutama berada di daerah pesisir yakni, Toyado, Madale, Parigi, dan Bungku. Sedangkan representasi dari Kelompok Merah terdapat di daerah pedalaman seperti, Lage, Tokorando, Tentena, Taripa, dan Pamona. Selain itu, konflik Poso juga disulut oleh adanya rentetan peristiwa-peristiwa besar di Indonesia pada tahun 1998. Hal tersebut membuat terjadinya chaos sehingga mengubah atmosfir bangsa Indonesia semakin memanas. Berawal dari krisis ekonomi dan keuangan sejak pertengahan tahun 1997, kemudian berakhir pada penurunan Presiden Soeharto dari tampuk kekuasaannya. Sistem sentralisme kekuasaan juga runtuh seketika. Padahal belum ada kesiapan sosial dari daerah-daerah yang sudah lama termarjinalisasi. Sehingga terjadilah kerusuhan di Sampit, Maluku, termasuk di Poso. Konflik Poso yang muncul di permukaan pada akhirnya lebih terlihat mengandung isu SARA (suku, agama, ras dan antar kelompok). Menurut Ketua Umum Forum Silaturahmi dan Perjuangan Umat Islam (FSPUI) Poso, H. Muh. Adnan Arsal, konflik tersebut terus terjadi dan bertujuan kembali mengadu domba antarumat beragama di Poso. Akan tetapi, bila diperhatikan secara jeli, konflik Poso pada awalnya lebih didasarkan pada kesenjangan politik pemerintahan yang dipicu oleh pergeseran tampuk pemerintahan daerah/lokal dan kesenjangan sosial ekonomi. Pergeseran kepemimpinan yang menyulut konflik dari etnis lokal (suku Pamona) ke etnis pendatang. Hal ini berimplikasi juga terhadap proses rekrutmen pegawai negeri sipil daerah setempat. Sementara itu, pergeresan lokasi kegiatan ekonomi dari Poso Kota (lama) ke Poso Kota (baru) juga merupakan faktor meletusnya konflik Poso. Kedua hal tersebut memiliki relasi karena merupakan konsekuensi logis dari bergesernya pusat pemerintahan akan berimplikasi pada pergeseran pusat-pusat perekonomian pula. Penduduk pendatang pada akhirnya yang menguasai sendi-sendi kehidupan di Poso.
Indonesia, dengan kasus korupsi yang merajalela, juga tengah menempatkan pendidikansebagai solu... more Indonesia, dengan kasus korupsi yang merajalela, juga tengah menempatkan pendidikansebagai solusi permasalahan bangsa. Pendidikan, utamanya pendidikan karakter,dihadirkan atas dasar kegalauan melihat realitas kehidupan yang terindikasi mengalamidegradasi moral, termasuk mental korup yang membudaya di masyarakat. Perangmelawan korupsi melalui pendidikan memang bukan satu-satunya cara pencegahankorupsi di Indonesia. Namun kesadaran kolektif masyarakat disadari perluditumbuhkan sejak dini. Oleh karena itu Generasi muda masa kini di tuntut untuk tidakhanya pintar namun juga harus aktif, kreatif, inovatif dan berahlak mulia. Karenagenerasi penerus bangsa yang di butuhkan kelak harus mempunyai soft skill dan iman yang kuat. Karena ini sangat di butuhkan Indonesia untuk generasi mendatang. Danyang tak kalah penting adalah tanamkan juga moral, kejujuran, akhlak yang baik danpatriotisme.
Inovasi pada dasarnya merupakan hasil dari pemikiran yang bercirikan hal baru. Baik berupa prakte... more Inovasi pada dasarnya merupakan hasil dari pemikiran yang bercirikan hal baru. Baik berupa praktek tertentu atau berupa produk dari hasil olah pikir dan olah teknologi yang di terapkan.
Stufflebeam (1971) mengatakan bahwa Evaluasi merupakan proses menggambatkan,memperoleh, da. Menua... more Stufflebeam (1971) mengatakan bahwa Evaluasi merupakan proses menggambatkan,memperoleh, da. Menuajika. Informal yang berguna untyk alternatif keputusa.
Pendekatan dapat diartikan Sebagai sudut pandang atau titik tolak kita terhadap proses pembelajar... more Pendekatan dapat diartikan Sebagai sudut pandang atau titik tolak kita terhadap proses pembelajaran. Sementara model pembelajaran pada dasarnya merupaka. Bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khusus oleh Guru.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang berkaitan. M... more Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang berkaitan. Menurut Heri Rahyubi, 2012:234 komponen pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, kurikulum, guru, siswa, metode, materi, alat pembelajaran (media), dan evaluasi.
Belajar Merupakan Tindakan dan Perilaku siswa yang kompleks yang dialami oleh siswa sendiri. Sisw... more Belajar Merupakan Tindakan dan Perilaku siswa yang kompleks yang dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitarAdapun prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran yaitu : (1) Perhatian dan Motivasi (2).Keaktifan (3). Keterlibatan Langsung / Berpengalaman (4). Pengulangan (5).Tantangan (6).Umpan Balik dan Penguatan (7).Perbedaan Individual
Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesain (design),... more Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesain (design), menerapkan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum. pengembangan kurikulum adalah aspek yang berkaitan dengan organisasi kurikulum.
Prinsip-prinsip pada kurikulum nerupakan kaidah-kaidah yang menjiwai kurikulum. Nana S. Sumakdina... more Prinsip-prinsip pada kurikulum nerupakan kaidah-kaidah yang menjiwai kurikulum. Nana S. Sumakdinata membagi dua jenis prinsip kurikulum yaitu; prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus. Dalam kurikulum penting halnya perubahan kultural(perilaku) Guna memenuhi prinsip prinsip khusus yang terkandung dalam pengembangan kurikulum.
Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai has... more Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu atau menggunakan landasan yang kuat dan kokoh agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan pendidikan nasional yang telah di gariskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003. Pada prinsipnya ada empat empat landasan pokok yang dijadikan dasar pengembangan Kurikulum yaitu 1) Landasan Filosofis, 2) landasan Psikologis, 3) landasan Sosial Budaya dan 4) landasan ilmiah dan teknologi (IPTEK). Dalam prakteknya, jika landasan landsaan ini digunakan sebaik baiknya dalam pembentukan kurikulum maka akan terbentuklah kurikulum yang kuat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang.
Sebelum mengkaji tentang Kedudukan Kurikulum dalam Pembelajaran, hendaknya memahami dahulu apa yang di maksud dengan kurikulum, Menurut Pratt (19800), kurikulum adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, yang mempunyai komponen-komponen yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen tersebut terbagi menjadi lima macam, di antaranya : a. Komponen Tujuan Komponen tujuan merupakan suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu b. Komponen materi Materi kurikulum merupakan isi kurikulum tersebut. c. Komponen strategi (metode) Stategi pelaksaan suatu kurikulum tergambar dari cara melaksanakan pengajaran dalam pembelajaran keseluruhan. d. Komponen organisasi Organisasi adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka program-program pengajaran. e. Evaluasi dengan evaluasi dapat di peroleh informasi akurat dari pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Kesimpulannya Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Marsh, J. Collin & Willis, G. (2007). Curriculum: Alternative Approaches, Ongoing Issues. Boston: Person Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Tim Pengembang MKDK. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Sebelum mengkaji tentang Kedudukan Kurikulum dalam Pembelajaran, hendaknya memahami dahulu apa yang di maksud dengan kurikulum, Menurut Pratt (19800), kurikulum adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, yang mempunyai komponen-komponen yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen tersebut terbagi menjadi lima macam, di antaranya : a. Komponen Tujuan Komponen tujuan merupakan suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu b. Komponen materi Materi kurikulum merupakan isi kurikulum tersebut. c. Komponen strategi (metode) Stategi pelaksaan suatu kurikulum tergambar dari cara melaksanakan pengajaran dalam pembelajaran keseluruhan. d. Komponen organisasi Organisasi adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka program-program pengajaran. e. Evaluasi dengan evaluasi dapat di peroleh informasi akurat dari pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Kesimpulannya Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Marsh, J. Collin & Willis, G. (2007). Curriculum: Alternative Approaches, Ongoing Issues. Boston: Person Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Tim Pengembang MKDK. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Indonesia, dengan kasus korupsi yang merajalela, juga tengah menempatkan pendidikansebagai solu... more Indonesia, dengan kasus korupsi yang merajalela, juga tengah menempatkan pendidikansebagai solusi permasalahan bangsa. Pendidikan, utamanya pendidikan karakter,dihadirkan atas dasar kegalauan melihat realitas kehidupan yang terindikasi mengalamidegradasi moral, termasuk mental korup yang membudaya di masyarakat. Perangmelawan korupsi melalui pendidikan memang bukan satu-satunya cara pencegahankorupsi di Indonesia. Namun kesadaran kolektif masyarakat disadari perluditumbuhkan sejak dini. Oleh karena itu Generasi muda masa kini di tuntut untuk tidakhanya pintar namun juga harus aktif, kreatif, inovatif dan berahlak mulia. Karenagenerasi penerus bangsa yang di butuhkan kelak harus mempunyai soft skill dan iman yang kuat. Karena ini sangat di butuhkan Indonesia untuk generasi mendatang. Danyang tak kalah penting adalah tanamkan juga moral, kejujuran, akhlak yang baik danpatriotisme.
Indonesia sebagai bangsa timur yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya seperti tata krama, s... more Indonesia sebagai bangsa timur yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya seperti tata krama, sopan santun dalam kehidupan sehari-hari, kini mulai memudar seiring dengan berkembangnya Teknologi dan Informasi khususnya Internet. Maka dari itu perlu sebuah pendidikan karakter agar moral remaja indonesia tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh budaya barat yang menghapuskan jiwa nasionalisme masyakarat indonesia, pendidikan karakter tersebut di kenal dengan Civic Education.
Uploads
Papers by nada aprilian
Selain itu, konflik Poso juga disulut oleh adanya rentetan peristiwa-peristiwa besar di Indonesia pada tahun 1998. Hal tersebut membuat terjadinya chaos sehingga mengubah atmosfir bangsa Indonesia semakin memanas. Berawal dari krisis ekonomi dan keuangan sejak pertengahan tahun 1997, kemudian berakhir pada penurunan Presiden Soeharto dari tampuk kekuasaannya. Sistem sentralisme kekuasaan juga runtuh seketika. Padahal belum ada kesiapan sosial dari daerah-daerah yang sudah lama termarjinalisasi. Sehingga terjadilah kerusuhan di Sampit, Maluku, termasuk di Poso.
Konflik Poso yang muncul di permukaan pada akhirnya lebih terlihat mengandung isu SARA (suku, agama, ras dan antar kelompok). Menurut Ketua Umum Forum Silaturahmi dan Perjuangan Umat Islam (FSPUI) Poso, H. Muh. Adnan Arsal, konflik tersebut terus terjadi dan bertujuan kembali mengadu domba antarumat beragama di Poso. Akan tetapi, bila diperhatikan secara jeli, konflik Poso pada awalnya lebih didasarkan pada kesenjangan politik pemerintahan yang dipicu oleh pergeseran tampuk pemerintahan daerah/lokal dan kesenjangan sosial ekonomi.
Pergeseran kepemimpinan yang menyulut konflik dari etnis lokal (suku Pamona) ke etnis pendatang. Hal ini berimplikasi juga terhadap proses rekrutmen pegawai negeri sipil daerah setempat. Sementara itu, pergeresan lokasi kegiatan ekonomi dari Poso Kota (lama) ke Poso Kota (baru) juga merupakan faktor meletusnya konflik Poso. Kedua hal tersebut memiliki relasi karena merupakan konsekuensi logis dari bergesernya pusat pemerintahan akan berimplikasi pada pergeseran pusat-pusat perekonomian pula. Penduduk pendatang pada akhirnya yang menguasai sendi-sendi kehidupan di Poso.
yang kuat. Karena ini sangat di butuhkan Indonesia untuk generasi mendatang. Danyang tak kalah penting adalah tanamkan juga moral, kejujuran, akhlak yang baik danpatriotisme.
[email protected]
Kedudukan Komponen Kurikulum dalam Pembelajaran
Sebelum mengkaji tentang Kedudukan Kurikulum dalam Pembelajaran, hendaknya memahami dahulu apa yang di maksud dengan kurikulum, Menurut Pratt (19800), kurikulum adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, yang mempunyai komponen-komponen yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen tersebut terbagi menjadi lima macam, di antaranya :
a. Komponen Tujuan
Komponen tujuan merupakan suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu
b. Komponen materi
Materi kurikulum merupakan isi kurikulum tersebut.
c. Komponen strategi (metode)
Stategi pelaksaan suatu kurikulum tergambar dari cara melaksanakan pengajaran dalam pembelajaran keseluruhan.
d. Komponen organisasi
Organisasi adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka program-program pengajaran.
e. Evaluasi
dengan evaluasi dapat di peroleh informasi akurat dari pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Kesimpulannya Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Marsh, J. Collin & Willis, G. (2007). Curriculum: Alternative Approaches, Ongoing Issues. Boston: Person
Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Tim Pengembang MKDK. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
[email protected]
Kedudukan Komponen Kurikulum dalam Pembelajaran
Sebelum mengkaji tentang Kedudukan Kurikulum dalam Pembelajaran, hendaknya memahami dahulu apa yang di maksud dengan kurikulum, Menurut Pratt (19800), kurikulum adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, yang mempunyai komponen-komponen yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen tersebut terbagi menjadi lima macam, di antaranya :
a. Komponen Tujuan
Komponen tujuan merupakan suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu
b. Komponen materi
Materi kurikulum merupakan isi kurikulum tersebut.
c. Komponen strategi (metode)
Stategi pelaksaan suatu kurikulum tergambar dari cara melaksanakan pengajaran dalam pembelajaran keseluruhan.
d. Komponen organisasi
Organisasi adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka program-program pengajaran.
e. Evaluasi
dengan evaluasi dapat di peroleh informasi akurat dari pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Kesimpulannya Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Marsh, J. Collin & Willis, G. (2007). Curriculum: Alternative Approaches, Ongoing Issues. Boston: Person
Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Tim Pengembang MKDK. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Drafts by nada aprilian
yang kuat. Karena ini sangat di butuhkan Indonesia untuk generasi mendatang. Danyang tak kalah penting adalah tanamkan juga moral, kejujuran, akhlak yang baik danpatriotisme.
Selain itu, konflik Poso juga disulut oleh adanya rentetan peristiwa-peristiwa besar di Indonesia pada tahun 1998. Hal tersebut membuat terjadinya chaos sehingga mengubah atmosfir bangsa Indonesia semakin memanas. Berawal dari krisis ekonomi dan keuangan sejak pertengahan tahun 1997, kemudian berakhir pada penurunan Presiden Soeharto dari tampuk kekuasaannya. Sistem sentralisme kekuasaan juga runtuh seketika. Padahal belum ada kesiapan sosial dari daerah-daerah yang sudah lama termarjinalisasi. Sehingga terjadilah kerusuhan di Sampit, Maluku, termasuk di Poso.
Konflik Poso yang muncul di permukaan pada akhirnya lebih terlihat mengandung isu SARA (suku, agama, ras dan antar kelompok). Menurut Ketua Umum Forum Silaturahmi dan Perjuangan Umat Islam (FSPUI) Poso, H. Muh. Adnan Arsal, konflik tersebut terus terjadi dan bertujuan kembali mengadu domba antarumat beragama di Poso. Akan tetapi, bila diperhatikan secara jeli, konflik Poso pada awalnya lebih didasarkan pada kesenjangan politik pemerintahan yang dipicu oleh pergeseran tampuk pemerintahan daerah/lokal dan kesenjangan sosial ekonomi.
Pergeseran kepemimpinan yang menyulut konflik dari etnis lokal (suku Pamona) ke etnis pendatang. Hal ini berimplikasi juga terhadap proses rekrutmen pegawai negeri sipil daerah setempat. Sementara itu, pergeresan lokasi kegiatan ekonomi dari Poso Kota (lama) ke Poso Kota (baru) juga merupakan faktor meletusnya konflik Poso. Kedua hal tersebut memiliki relasi karena merupakan konsekuensi logis dari bergesernya pusat pemerintahan akan berimplikasi pada pergeseran pusat-pusat perekonomian pula. Penduduk pendatang pada akhirnya yang menguasai sendi-sendi kehidupan di Poso.
yang kuat. Karena ini sangat di butuhkan Indonesia untuk generasi mendatang. Danyang tak kalah penting adalah tanamkan juga moral, kejujuran, akhlak yang baik danpatriotisme.
[email protected]
Kedudukan Komponen Kurikulum dalam Pembelajaran
Sebelum mengkaji tentang Kedudukan Kurikulum dalam Pembelajaran, hendaknya memahami dahulu apa yang di maksud dengan kurikulum, Menurut Pratt (19800), kurikulum adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, yang mempunyai komponen-komponen yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen tersebut terbagi menjadi lima macam, di antaranya :
a. Komponen Tujuan
Komponen tujuan merupakan suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu
b. Komponen materi
Materi kurikulum merupakan isi kurikulum tersebut.
c. Komponen strategi (metode)
Stategi pelaksaan suatu kurikulum tergambar dari cara melaksanakan pengajaran dalam pembelajaran keseluruhan.
d. Komponen organisasi
Organisasi adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka program-program pengajaran.
e. Evaluasi
dengan evaluasi dapat di peroleh informasi akurat dari pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Kesimpulannya Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Marsh, J. Collin & Willis, G. (2007). Curriculum: Alternative Approaches, Ongoing Issues. Boston: Person
Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Tim Pengembang MKDK. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
[email protected]
Kedudukan Komponen Kurikulum dalam Pembelajaran
Sebelum mengkaji tentang Kedudukan Kurikulum dalam Pembelajaran, hendaknya memahami dahulu apa yang di maksud dengan kurikulum, Menurut Pratt (19800), kurikulum adalah sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, yang mempunyai komponen-komponen yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen tersebut terbagi menjadi lima macam, di antaranya :
a. Komponen Tujuan
Komponen tujuan merupakan suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu
b. Komponen materi
Materi kurikulum merupakan isi kurikulum tersebut.
c. Komponen strategi (metode)
Stategi pelaksaan suatu kurikulum tergambar dari cara melaksanakan pengajaran dalam pembelajaran keseluruhan.
d. Komponen organisasi
Organisasi adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka program-program pengajaran.
e. Evaluasi
dengan evaluasi dapat di peroleh informasi akurat dari pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Kesimpulannya Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Marsh, J. Collin & Willis, G. (2007). Curriculum: Alternative Approaches, Ongoing Issues. Boston: Person
Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Tim Pengembang MKDK. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
yang kuat. Karena ini sangat di butuhkan Indonesia untuk generasi mendatang. Danyang tak kalah penting adalah tanamkan juga moral, kejujuran, akhlak yang baik danpatriotisme.