Oleh: Febrianto Syam, S.IP, M.IP1 Eko Aryono, S.IP2 PENDAHULUAN Republik Islam Iran adalah sebuah... more Oleh: Febrianto Syam, S.IP, M.IP1 Eko Aryono, S.IP2 PENDAHULUAN Republik Islam Iran adalah sebuah Negara yang telah melalui serangkaian rentang sejarah yang cukup panjang. Di masa lalu (mulai dari abad VI SM), Iran (dulu dikenal dengan nama Persia) merupakan salah-satu imperium terbesar di dunia selain Romawi. Selama itu pula bangsa yang paling berperadaban dalam sejarah. Sejak dahulu, bangsa Iran termasuk bangsa yang diperhitungkan dalam kancah perpolitikkan dan peradaban dunia. Silih berganti dinasti menguasai dan memerintah bangsa Iran selama lebih kurang 25 Abad, namun tetap saja tidak menghilangkan pengaruh bangsa Iran dalam hal kebudayaan dan peradaban. Hal ini menurut Mehdi Bakhtaj, diresapi oleh masyarakat Iran dan akhirnya sangat mempengaruhi tingginya semangat kebangsaan dan nasionalisma bangsa Iran3. Dalam peta dunia Islam, Iran merupakan representasi representasi kawasan Persia dengan penduduk mayoritas menganut paham Syiah immamiyah. Paham Syiah Imamiyah mendapat tempat yang istimewa sebagai mazhab resmi Negara sejak berdirinya dinasti Shafawi (tahun 1501)4. Sejak itulah, ajaran Syiah Immamiyah, memberikan pengaruh secara dominant dalam struktur sosial dan kehidupan masyarakat Iran. Mazhab Syiah Imamiyah semakin memperlihatkan pengaruhnya pada bangsa Iran, khususnya pasca terjadinya Revolusi Islam Iran tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatullah Khomenini dan berhasil menggulingkan dinasti Pahlevi dan menggantinya dengan bentuk Republik Islam dan sistem Wilayat al-faqih (Vilayate el-faqeh) sebagai sistem pemerintahannya yang diadopsi dari sistem imamah dalam keyakinan Syiah Imamiyah. Sejak revolusi Islam 1979 yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeini, Iran pun mengukir sejarah baru dalam babakan sejarah politiknya, menjadi Republik
Oleh Eko Aryono, S.IP Penduduk Indonesia mayoritas beragama islam, kebanyakan dari mereka dari ta... more Oleh Eko Aryono, S.IP Penduduk Indonesia mayoritas beragama islam, kebanyakan dari mereka dari tahun ke tahun mendambakan upaya pemberdayaan ekonomi umat yang lebih sistematis, transparan dan modern sesuai syariat Islam. Salah-satu bentuk kegiatan syariah Islam yang dapat digunakan untuk meningkatkan ekonomi umat adalah zakat. Zakat sudah berlangsung dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari bentuk redistribusi pendapatan dari yang kayak kepada yang miskin. Pelaksanaan zakat secara individual dilakukan dengan mengikuti tradisi yang telah berlaku secara turun temurun, tanpa pemahaman yang kaffah. Zakat adalah ibadah yang bersifat multidimensi dan memiliki dampak positif terhadap penguatan hubungan dengan Allah maupun penguatan hubungan dengan sesama manusia. Zakat dapat memiliki pengaruh positif yang besar terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat apabila dikelola dengan baik. Salah-satu wilayah yang memiliki potensi zakat yang besar adalah Sulawesi Selatan. Sebagai provinsi yang kental dengan nuansa keislamannya, Sulsel berupaya untuk mengoptimalkan potensi zakat yang ada, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat, terutama dalam menanggulangi angka kemiskinan dan kesenjangan di tengah masyarakat.
Kemiskinan menjadi masalah di hampir semua daerah di Indonesia. Padahal salah satu tujuan pembang... more Kemiskinan menjadi masalah di hampir semua daerah di Indonesia. Padahal salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat yang pada gilirannya akan mewujudkan kesejahteraan penduduk Indonesia melalui salah satu sasaran pembangunan nasional yaitu dengan menurunkan tingkat kemiskinan. Upaya penanggulangan kemiskinan sudah dilakukan sejak tiga dekade terakhir yaitu dengan program-program pembangunan pemerintah di antaranya dengan penyediaan kebutuhan dasar seperti pangan, pelayanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja, pembangunan pertanian, pemberian dana bergulir melalui sistem kredit, pembangunan prasarana dan pendampingan, penyuluhan sanitasi dan program lainnya (Hureirah, 2005). Namun faktanya, pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang berkisar 5% - 7% per tahun sejak lebih dari satu dasawarsa terakhir, belum mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Meskipun peringkat Indonesia dibandingkan negara lain dalam hal laju pertumbuhan ekonomi tergolong tidak mengecewakan, yaitu berada pada peringkat 38 dari 179 negara (IMF, 2015), namun pertumbuhan tersebut dirasa belum memberi dampak yang berarti terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang terakhir dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia berkisar 28,5 juta jiwa. Hampir 15% dari jumlah penduduk Indonesia di pedesaan dan hampir 10% jumlah penduduk Indonesia di perkotaan dikategorikan miskin dan berada di ambang kemiskinan. Fakta tersebut menjadikan permasalahan kemiskinan patut mendapat perhatian yang besar dari semua pihak. Sehingga penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh, yang berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan. Beberapa diantaranya yang menjadi bagian dari penanggulangan kemiskinan tersebut yang perlu tetap ditindaklanjuti dan disempurnakan implementasinya misalnya peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat, perluasan lapangan kerja dan pembudayaan entrepreneurship (Hureirah, 2005).
Berkembangnya pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi, mendorong Negara maju dan berkembang u... more Berkembangnya pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi, mendorong Negara maju dan berkembang untuk memajukan perekonomian negaranya, sesuai dengan penerapan sustainable economic growth, yang kemudian berdampak pada terancam pudarnya kearifan lokal dan kesinambungan budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat, ternyata tidak berpengaruh dengan suku satu ini, yakni suku Kajang. Suku Kajang merupakan salah-satu suku yang mendiami provinsi Sulawesi Selatan dan masih menerapkan kearifan lokalnya, seperti menggunakan pakaian serba hitam, ajaran leluhur dari Pasang ri Kajang, bentuk rumah dari bahan kayu serta memiliki ketaatan dalam menjaga ekosistem hutan adat. Suku Kajang dikenal dengan sebutan suku adat Ammatoa, mengingat kepala adatnya dipimpin oleh Ammatoa dan biasanya didampingi oleh para pembantunya yang disebut dengan Galla. Sehingga melalui potensi kearifan lokal dan budaya yang dimiliki oleh suku Kajang, maka pada penulisan karya tulis ilmiah ini mengangkat suatu ide yang dinamakan Ammatoa Kajang Cultural Education Tourism, yang bertujuan untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung dan mengenal desa adat Ammatoa melalui wisata pendidikan budaya. Metode analisis yang digunakan lebih terfokus pada data kualitatif yang melihat, bagaimana penerapan program dan implikasinya terhadap peningkatan perekonomian bulukumba dan masyarakat suku Kajang. Pelaksanaan dari program ini, memiliki beberapa langkah strategis yakni; melalui tahap mediasi dengan kepala adat Ammatoa, tahap sosialisasi melalui media massa maupun media elektronik serta pada tahap pelaksanaan, untuk memperkenalkan mengenai kesenian, bahasa konjo, prinsip kebudayaan kamase-masea dan sistem hukum adat tana toa. Begitu juga Implikasi dan dampak yang dapat ditimbulkan dari program ini, dapat dilihat pada persentasi jumlah wisatawan mancanegara dan lokal yang berkunjung ke bulukumba dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, yang kebanyakan mengalami peningkatan, sejalan dengan teori Tourism Planning yang dikemukakan oleh Edward Inskeep, yang melihat pada Community Approach dan Implementable Approach yang fokusnya pada objek wisata, keanekaragaman budaya, serta dilengkapi sarana dan prasarana pendukung lainnya. Apalagi suku Kajang memiliki hasil produk sendiri seperti Tope Le’leng (sarung hitam) dan Passapu (kain hitam ikat kepala) yang dapat dipasarkan seharga lima ratus ribu hingga satu jutaan, yang tentunya dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat suku Kajang serta dapat pula meningkatkan taraf perekonomian dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bulukumba.
Kata Kunci: Ammatoa, Cultural, Education, Kajang dan Tourism.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang terdiri dari 17.504 pulau dan dikenal ... more Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang terdiri dari 17.504 pulau dan dikenal sebagai Negara majemuk yang terdiri atas beragam etnis (suku, golongan, ras) dan agama. Semua itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Misalnya dalam upacara adat, baju adat dan ciri khas fisik budaya lainnya. Keanekaragaman itu menghasilkan sebuah identitas tersendiri bagi masyarakat dan wilayah masing-masing. Dengan adanya identitas, pertalian dan kedekatan seseorang bisa bertambah atau malah sebaliknya. Identitas bisa muncul melalui kesamaan etnis, ideologi, atau agama. Pada era orde baru sampai dengan era reformasi, identitas mengenai etnis, ideologi maupun agama sering kali dibenturkan dengan politik identitas. Politik identitas secara pengertian berawal dari dua kata yaitu politik dan identitas, politik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Politea atau polis yang artinya adalah negara atau kota. Kemudian menurut Miriam Budiardjo (2002 : 8), Politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, sedangkan pengertian identitas secara etimologi berasal dari kata identity yang artinya sebuah ciri yang melekat pada seseorang atau kelompok misalnya suku, ras, agama dan antar golongan yang membedakan dengan yang lainnya. Pengertian politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut. Menurut Sri Astuti Buchari (2014: 20), Politik identitas merupakan suatu alat perjuangan politik suatu etnis untuk mencapai tujuan tertentu, dimana kemunculannya lebih banyak disebabkan oleh adanya faktor-faktor tertentu yang dipandang oleh suatu etnis sebagai adanya suatu tekanan berupa ketidakadilan politik yang dirasakan oleh mereka. Pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa politik identitas terjadi karena merasa adanya kesamaan karakteristik atau etnis serta kesukuan dari kelompok tersebut.
Tantangan Politik Identitas (The root of all in the world was organised religoin) Voltaire. Sub T... more Tantangan Politik Identitas (The root of all in the world was organised religoin) Voltaire. Sub Tema : Politik Identitas dan Multikulturalisme Oleh: Eko Aryono-Universitas Hasanuddin Voltaire adalah seorang penulis dan filsuf Perancis pada zaman Pencerahan. Voltaire dikenal dengan tulisan filsafatnya yang tajam, dukungan terhadap hak-hak manusia, dan kebebasan sipil, termasuk kebebasan beragama dan hak mendapatkan pengadilan yang patut. Salah satu Gagasan voltaire yang dikenal sampai saat ini ialah pendapatnya yang mengatakan bahwa apabila manusia ingin merdeka dan bebas dari kungkungan, ia harus melawan segala bentuk dominasi dan pengaruh agama kristen dan gereja. Bagi Voltaire, sumber segala kejahatan dan bencana kemanusiaan di dunia adalah agama yang teroganisir. Agama memaksa manusia mempercayai absurditas, keyakinan supranatural yang tidak masuk akal dan berbuat sesuatu atas nama kehendak tuhan. Voltaire percaya bahwa semua agama berakar dari ketakutan manusia terhadap kekuatan misterius dari kekuatan alam. Rasa ketakutan ini dieksploitisir oleh pendeta yang merasa menemukan Tuhan, pengontrol semua kekuatan itu. Perintah dan nasehat pendeta harus dipatuhi jika manusia ingin selamat (Suhelmi, 2001: 124). Pendapat Voltaire ini merupakan gambaran apik untuk digunakan sebagai pisau analisa melihat bagaimana perbedaan identitas keagamaan dijadikan sumber daya untuk memenangkan kompetisi politik. Dewasa ini, tak jarang media massa menyajikan berita terkait maraknya fenomena rasial, dan dijadikan senjata untuk mendukung karir politik seseorang. Telah banyak ditemui korban dari doktrin agama. Hal itu bisa dilihat dalam berbagai kontestasi demokrasi, dimana agama dijadikan sebagai tameng untuk mendapat keuntungan politik. Agama yang dulunya sakral mengalami degradasi fungsi akibat digunakan sebagai alat untuk memperkuat basis kekuatan politik para elit. Seperti yang sedang ramai diperbincangkan saat ini, baik di jagad maya maupun di dunia nyata. Semua membicarakan ucapan Basuki Tjahaja Purnama terkait penggunaan surah AL-Maidah ayat 51. Situasi tersebut pun kemudian dimanfaatkan oleh para lawan politiknya. Ucapan tersebut dinilai sebagai masalah yang krusial karena menyangkut persoalan keyakinan dan dianggap melukai
Pembangunan sektor perekonomian pada dasarnya dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka peningkatan ... more Pembangunan sektor perekonomian pada dasarnya dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian pangannya. Melalui konsep Nawacita Jokowi-Jk, arah pembangunan Indonesia, lebih dirumuskan dalam kaitannya terhadap pertumbuhan sektor perekonomian, yang dalam hal ini memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada didaerah. Hal ini dilakukan mengingat sektor perekonomian lebih banyak menyentuh pada lapisan masyarakat bawah, tipologi sistem perekonomian dan dinamika perpolitikan yang ada didaerah serta kepribadian dalam aspek sosial dan budaya. Salah-satu potensi sumber daya daerah yang dapat dikembangkan untuk merangsang laju pertumbuhan dan peningkatan perekonomian, yakni potensi rebung yang ada didaerah Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi-Selatan. Besarnya potensi rebung, umumnya hanya dikonsumsi oleh sebagian masyarakat sebagai bahan olahan sayuran. Padahal potensi rebung dapat pula diolah menjadi tepung yang bisa bernilai ekonomi tinggi dan memiliki kualitas makanan yang berkualitas. Salah-satu makanan yang dapat diolah oleh tepung rebung, yakni Deppa Tori. Makanan khas tana toraja ini, merupakan makanan yang menjadi ikon destinasi wisata daerah tersebut dan bahkan makanan ini pula, kadang dijajakan kedalam berbagai pagelaran seni dan budaya yang dilakukan oleh suku toraja. Sehingga menanggapi fenomena tersebut, maka ada inisiatif untuk lebih meneliti dan mengembangkan potensi tepung rebung sebagai bahan pengganti tepung ketan atau tepung beras dalam pembuatan Deppa Tori. Hal ini pula dilakukan mengingat bahwa, potensi rebung memiliki banyak kandungan senyawa kimia alami yang dapat berguna bagi pertumbuhan manusia, seperti kandungan air yang berkisar 85,63%. Disamping itu pula tunas bambu rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi dan kalium yang berguna dalam mengurangi resiko kanker, menurunkan kadar kolesterol dan juga stroke. Produksi Deppa Tori Rebung, dilakukan diawali pada tahap pengelolahaan, dengan cara membersihkan rebung dari permukaan kulitnya, mengupas, mengiris, lalu merendamnya. Kemudian rebung dikeringkan dan diayak dengan ayakan 90 mesh, serta diblender menjadi tepung. Tepung yang telah jadi, dimasukkan kedalam baskom yang diisi oleh adonan gula merah, hingga diaduk secara merata. Tahap akhirnya, membentuk adonan seukuran jari, lalu dipotong secara miring, hingga menyerupai jajaran genjang dan memberi wijen sebagai pelengkap hiasan. Produk DORENG yang telah dihasilkan, tentunya membutuhkan peranan pemerintah sebagai stakeholder. Adapun 3 langkah yang dilakukan seperti, membentuk organisasi DORENG, baik seperti lembaga usaha maupun UMKM, lalu kemudian memberikan suntikan dana dan pelatihan bagi pekerja DORENG, serta memberikan peluang dan akses yang sebesar-besarnya dalam memasarkan produk DORENG kesejumlah daerah dan instansi pemerintah terkait. Adapun metode penelitian yang digunakan, yakni pendekatan kualitatif, yang berasal dari studi literatur, catatan lapangan dan dokumen pendukung lainnya. Kemudian tipe yang digunakan pula, lebih kearah deskriptif dengan teknik pengumpulan data, melalui telaah pustaka dan survei yang dilakukan. Teori yang relevan menggunakan pendekatan Keynesian, yang mengasumsikan adanya price rigidity dan excess capacity sehingga output ditentukan oleh permintaan agregat (demand driven), yang berarti perekonomian suatu bangsa yang berbasis mekanisme pasar, tidak akan mampu dapat pulih secara cepat tanpa intervensi dari Pemerintah. Kata Kunci: Deppa Tori Rebung
Sebagai sebuah definisi umum, politik identitas merujuk pada praktik politik yang berbasiskan ide... more Sebagai sebuah definisi umum, politik identitas merujuk pada praktik politik yang berbasiskan identitas kelompok yang memang berdasarkan atas etnis, agama atau denominasi sosial-kultural maupun dominasi atas kelompok tertentu, yang kemudian merujuk pada kontras terhadap praktik politik berbasiskan kepentingan (interest). Walaupun sesungguhnya ini merupakan fenomena yang sudah lama, akan tetapi baru terangkat ketika apabila dibenturkan saat-saat masa kampanye atau masa pilkada. Kecenderungan berkembangnya politik identitas sama sekali tidak berkaitan dengan sistem politik yang dianut oleh setiap Negara manapun, termasuk juga dengan Indonesia. Hal ini dapat dilihat berdasarkan adanya ruang-ruang diberikan oleh pemerintah, dengan memberikan kebebasan kepada setiap masyarakatnya untuk bebas untuk berorganisasi, berserikat maupun berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan sesuai dengan ayat 1 Pasal 28 UUD 1945, sehingga praktik demokrasi politik identitas di Indonesia dapat dikenali melalui berbagai bentuk, mulai dari keterwakilan kelompok maupun kearifan lokal sangat kental untuk dijumpai. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa terbentuknya berbagai kelompok kepentingan, kelompok penekan, ormas (organisasi masyarakat) maupun partai politik itu sendiri baik yang berbasiskan suku, agama, kelompok mayoritas maupun minoritas merupakan penjewantahan aspirasi dari mereka untuk mengepresikan diri untuk tampil di kancah perpolitikkan. Menurut Sri Astuti Buchari berpendapat bahwa Politik identitas merupakan suatu alat perjuangan politik terhadap suatu etnis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, dimana kemunculannya lebih banyak disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang memang dipandang oleh suatu etnis, kelompok maupun organisasi sebagai adanya suatu 1 Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin Makassar. Saat ini menjalani semester 5. NIM. E12114301
Program “Centre of Community: Art and Cultural Education” bertujuan memberikan pemahaman kepada m... more Program “Centre of Community: Art and Cultural Education” bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia untuk mengetahui berbagai khazanah kesenian dari tradisi bangsanya sendiri, apresiasi terhadap seni dan kebudayaan nusantara sangatlah diharapkan dalam menunjang kesadaran masyarakat untuk lebih memahami pentingnya pluralitas dan identitas bangsanya. Pemahaman dari pentingnya dari pendidikan terhadap seni dan kebudayaan nusantara, seyogyanya dapat terus digalangkan, sebagai langkah strategis dan wahana yang paling tepat guna menunjang dan membangun kesadaran multikulturalisme. Karena dalam tataran ini, pendidikan sejatinya berperan penting sebagai “juru bicara” bagi terciptanya fundamental kehidupan multikultural yang mengakui dan menghormati akan keberadaan dan keberagaman budaya, dari daerah masing-masing, sekaligus pula untuk menegaskan kembali akan identitas kultural bangsanya dan mempelajari akan warisan budaya bangsa Indonesia
PENDAHULUAN Hakikatnya masyarakat Indonesia memiliki berbagai macam keanekaragaman mulai dari tra... more PENDAHULUAN Hakikatnya masyarakat Indonesia memiliki berbagai macam keanekaragaman mulai dari tradisi, suku, budaya, adat istiadat, hingga latar belakang dari kearifan lokal lainnya yang tersebar diseluruh penjuru nusantara. Dari tiap-tiap daerah tersebut telah melekat warisan budaya, lagu, tari, kuliner hingga budaya kain yang kemudian menyatu dengan sendi kehidupan masyarakatnya melalui proses turun-temurun yang dilakukan oleh para pendahulunya. Seperti yang diungkap oleh M. Jacobs dan B.J. Stren pada tahun 1948, tradisi dan warisan turun-temurun merupakan cerminan atas kebudayaan yang ada dan timbul di masyarakat, yang kemudian mencakup secara keseluruhan dan meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi dan kesenian serta benda yang ke semuanya merupakan warisan sosial yang dianut oleh masyarakat di daerah tersebut. Warisan budaya yang ada di Indonesia, hingga saat ini ada beberapa yang telah diakui dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, antara lain, seperti Candi Borobudur, Pulau Komodo, angklung dan kebanyakan warisan budaya kain yang diakui oleh UNESCO dan diketahui oleh masyarakat hanyalah batik. Tidak banyak orang yang tahu-menahu bahwa Indonesia juga memiliki tenun, songket, lurik, ulos. Padahal warisan budaya seperti ini merupakan budaya kain tradisional khas Indonesia.
Program Education Social Camp yang merupakan suatu program yang bergerak dibidang sosial, yang be... more Program Education Social Camp yang merupakan suatu program yang bergerak dibidang sosial, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada kalangan pengemis, dengan Metode Refresif, Persuasif, Preventif, dan Rehabilitatif, melalui Pemberian Bantuan Dana, pelatihan, pendidikan, pemberdayaan, pemahaman akan peluang untuk berkembang dan maju, sehingga mereka tidak hanya dibina saja akan tetapi dibantu untuk berusaha mandiri dengan membuka lapangan pekerjaan sendiri serta dipandu oleh tenaga ahli selama mereka menjalani binahan di perkampungan pendidikan pengemi.
Mandar adalah salah satu kelompok etnik yang menetap di Provinsi Sulawesi Barat. Kelompok etnik i... more Mandar adalah salah satu kelompok etnik yang menetap di Provinsi Sulawesi Barat. Kelompok etnik ini paling sering di jumpai di wilayah Kabupaten Polewali Mandar dan Majene. Masyarakat Mandar di kenal teguh dengan prinsip hidupnya dan dikenal sebagai sang pelaut ulung di Indonesia. Namun pada Kenyataan kondisi nelayan Mandar sekarang khusunya nelayan yang menetap di pesisir pantai Pacitan (Pangali-ali, Cilallang, dan Tanangan) Majene, yang
Indonesia pada tahun 2045 mendapat keuntungan besar dalam memajukan generasi bangsanya, hal ini t... more Indonesia pada tahun 2045 mendapat keuntungan besar dalam memajukan generasi bangsanya, hal ini tercermin pada era tersebut, Indonesia akan mengalami bonus demografinya, yang dimana generasi muda, yang memiliki usia produktif akan lebih dominan dibanding yang tidak produktif. Fenomena ini tentu saja akan memberikan dampak positif bagi pembangunan nasional, jika Indeks Pembangunan Manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan dapat ditingkatkan, apalagi pada era saat ini Indonesia telah menghadapi persaingan masyarakat ekonomi ASEAN atau yang lebih dikenal dengan MEA, yang dimana seluruh warga ASEAN dapat bekerja dinegara ASEAN manapun dengan memenuhi kualifikasi dan keahlian yang lebih dominan. Oleh karena itu, Indonesia saat ini haruslah mengantisipasi gejolak permasalahan tersebut, mengingat Negara lain, juga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sehingga melalui peningkatkan pembangunan nasional dengan mempersiapkan sejak dini tenaga pendidik yang handal, yang dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia, yang memiliki daya saing tinggi serta dapat meningkatkan output dari lulusan tiap-tiap level pendidikan yang ada. Pembangunan nasional yang dimaksud tentu saja meliputi seluruh bidang kehidupan yaitu dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pembangunan dibidang lainnya. Keberhasilan dalam pembangunan tentu saja ditentukan terutama oleh kualitas sumber daya manusia, baik pihak yang mengambil keputusan, penentu kebijakan maupun pelaksana kebijakan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini unsur manusia menjadi penggerak dalam roda 1 Mahasiswa Ilmu Pemerintahan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Hasanuddin Makassar. Saat ini menjalani Proses Perkuliahaan pada Semester 6. NIM. E12114301
Oleh: Febrianto Syam, S.IP, M.IP1 Eko Aryono, S.IP2 PENDAHULUAN Republik Islam Iran adalah sebuah... more Oleh: Febrianto Syam, S.IP, M.IP1 Eko Aryono, S.IP2 PENDAHULUAN Republik Islam Iran adalah sebuah Negara yang telah melalui serangkaian rentang sejarah yang cukup panjang. Di masa lalu (mulai dari abad VI SM), Iran (dulu dikenal dengan nama Persia) merupakan salah-satu imperium terbesar di dunia selain Romawi. Selama itu pula bangsa yang paling berperadaban dalam sejarah. Sejak dahulu, bangsa Iran termasuk bangsa yang diperhitungkan dalam kancah perpolitikkan dan peradaban dunia. Silih berganti dinasti menguasai dan memerintah bangsa Iran selama lebih kurang 25 Abad, namun tetap saja tidak menghilangkan pengaruh bangsa Iran dalam hal kebudayaan dan peradaban. Hal ini menurut Mehdi Bakhtaj, diresapi oleh masyarakat Iran dan akhirnya sangat mempengaruhi tingginya semangat kebangsaan dan nasionalisma bangsa Iran3. Dalam peta dunia Islam, Iran merupakan representasi representasi kawasan Persia dengan penduduk mayoritas menganut paham Syiah immamiyah. Paham Syiah Imamiyah mendapat tempat yang istimewa sebagai mazhab resmi Negara sejak berdirinya dinasti Shafawi (tahun 1501)4. Sejak itulah, ajaran Syiah Immamiyah, memberikan pengaruh secara dominant dalam struktur sosial dan kehidupan masyarakat Iran. Mazhab Syiah Imamiyah semakin memperlihatkan pengaruhnya pada bangsa Iran, khususnya pasca terjadinya Revolusi Islam Iran tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatullah Khomenini dan berhasil menggulingkan dinasti Pahlevi dan menggantinya dengan bentuk Republik Islam dan sistem Wilayat al-faqih (Vilayate el-faqeh) sebagai sistem pemerintahannya yang diadopsi dari sistem imamah dalam keyakinan Syiah Imamiyah. Sejak revolusi Islam 1979 yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeini, Iran pun mengukir sejarah baru dalam babakan sejarah politiknya, menjadi Republik
Oleh Eko Aryono, S.IP Penduduk Indonesia mayoritas beragama islam, kebanyakan dari mereka dari ta... more Oleh Eko Aryono, S.IP Penduduk Indonesia mayoritas beragama islam, kebanyakan dari mereka dari tahun ke tahun mendambakan upaya pemberdayaan ekonomi umat yang lebih sistematis, transparan dan modern sesuai syariat Islam. Salah-satu bentuk kegiatan syariah Islam yang dapat digunakan untuk meningkatkan ekonomi umat adalah zakat. Zakat sudah berlangsung dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari bentuk redistribusi pendapatan dari yang kayak kepada yang miskin. Pelaksanaan zakat secara individual dilakukan dengan mengikuti tradisi yang telah berlaku secara turun temurun, tanpa pemahaman yang kaffah. Zakat adalah ibadah yang bersifat multidimensi dan memiliki dampak positif terhadap penguatan hubungan dengan Allah maupun penguatan hubungan dengan sesama manusia. Zakat dapat memiliki pengaruh positif yang besar terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat apabila dikelola dengan baik. Salah-satu wilayah yang memiliki potensi zakat yang besar adalah Sulawesi Selatan. Sebagai provinsi yang kental dengan nuansa keislamannya, Sulsel berupaya untuk mengoptimalkan potensi zakat yang ada, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat, terutama dalam menanggulangi angka kemiskinan dan kesenjangan di tengah masyarakat.
Kemiskinan menjadi masalah di hampir semua daerah di Indonesia. Padahal salah satu tujuan pembang... more Kemiskinan menjadi masalah di hampir semua daerah di Indonesia. Padahal salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat yang pada gilirannya akan mewujudkan kesejahteraan penduduk Indonesia melalui salah satu sasaran pembangunan nasional yaitu dengan menurunkan tingkat kemiskinan. Upaya penanggulangan kemiskinan sudah dilakukan sejak tiga dekade terakhir yaitu dengan program-program pembangunan pemerintah di antaranya dengan penyediaan kebutuhan dasar seperti pangan, pelayanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja, pembangunan pertanian, pemberian dana bergulir melalui sistem kredit, pembangunan prasarana dan pendampingan, penyuluhan sanitasi dan program lainnya (Hureirah, 2005). Namun faktanya, pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang berkisar 5% - 7% per tahun sejak lebih dari satu dasawarsa terakhir, belum mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Meskipun peringkat Indonesia dibandingkan negara lain dalam hal laju pertumbuhan ekonomi tergolong tidak mengecewakan, yaitu berada pada peringkat 38 dari 179 negara (IMF, 2015), namun pertumbuhan tersebut dirasa belum memberi dampak yang berarti terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang terakhir dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia berkisar 28,5 juta jiwa. Hampir 15% dari jumlah penduduk Indonesia di pedesaan dan hampir 10% jumlah penduduk Indonesia di perkotaan dikategorikan miskin dan berada di ambang kemiskinan. Fakta tersebut menjadikan permasalahan kemiskinan patut mendapat perhatian yang besar dari semua pihak. Sehingga penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh, yang berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan. Beberapa diantaranya yang menjadi bagian dari penanggulangan kemiskinan tersebut yang perlu tetap ditindaklanjuti dan disempurnakan implementasinya misalnya peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat, perluasan lapangan kerja dan pembudayaan entrepreneurship (Hureirah, 2005).
Berkembangnya pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi, mendorong Negara maju dan berkembang u... more Berkembangnya pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi, mendorong Negara maju dan berkembang untuk memajukan perekonomian negaranya, sesuai dengan penerapan sustainable economic growth, yang kemudian berdampak pada terancam pudarnya kearifan lokal dan kesinambungan budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat, ternyata tidak berpengaruh dengan suku satu ini, yakni suku Kajang. Suku Kajang merupakan salah-satu suku yang mendiami provinsi Sulawesi Selatan dan masih menerapkan kearifan lokalnya, seperti menggunakan pakaian serba hitam, ajaran leluhur dari Pasang ri Kajang, bentuk rumah dari bahan kayu serta memiliki ketaatan dalam menjaga ekosistem hutan adat. Suku Kajang dikenal dengan sebutan suku adat Ammatoa, mengingat kepala adatnya dipimpin oleh Ammatoa dan biasanya didampingi oleh para pembantunya yang disebut dengan Galla. Sehingga melalui potensi kearifan lokal dan budaya yang dimiliki oleh suku Kajang, maka pada penulisan karya tulis ilmiah ini mengangkat suatu ide yang dinamakan Ammatoa Kajang Cultural Education Tourism, yang bertujuan untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung dan mengenal desa adat Ammatoa melalui wisata pendidikan budaya. Metode analisis yang digunakan lebih terfokus pada data kualitatif yang melihat, bagaimana penerapan program dan implikasinya terhadap peningkatan perekonomian bulukumba dan masyarakat suku Kajang. Pelaksanaan dari program ini, memiliki beberapa langkah strategis yakni; melalui tahap mediasi dengan kepala adat Ammatoa, tahap sosialisasi melalui media massa maupun media elektronik serta pada tahap pelaksanaan, untuk memperkenalkan mengenai kesenian, bahasa konjo, prinsip kebudayaan kamase-masea dan sistem hukum adat tana toa. Begitu juga Implikasi dan dampak yang dapat ditimbulkan dari program ini, dapat dilihat pada persentasi jumlah wisatawan mancanegara dan lokal yang berkunjung ke bulukumba dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, yang kebanyakan mengalami peningkatan, sejalan dengan teori Tourism Planning yang dikemukakan oleh Edward Inskeep, yang melihat pada Community Approach dan Implementable Approach yang fokusnya pada objek wisata, keanekaragaman budaya, serta dilengkapi sarana dan prasarana pendukung lainnya. Apalagi suku Kajang memiliki hasil produk sendiri seperti Tope Le’leng (sarung hitam) dan Passapu (kain hitam ikat kepala) yang dapat dipasarkan seharga lima ratus ribu hingga satu jutaan, yang tentunya dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat suku Kajang serta dapat pula meningkatkan taraf perekonomian dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bulukumba.
Kata Kunci: Ammatoa, Cultural, Education, Kajang dan Tourism.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang terdiri dari 17.504 pulau dan dikenal ... more Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang terdiri dari 17.504 pulau dan dikenal sebagai Negara majemuk yang terdiri atas beragam etnis (suku, golongan, ras) dan agama. Semua itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Misalnya dalam upacara adat, baju adat dan ciri khas fisik budaya lainnya. Keanekaragaman itu menghasilkan sebuah identitas tersendiri bagi masyarakat dan wilayah masing-masing. Dengan adanya identitas, pertalian dan kedekatan seseorang bisa bertambah atau malah sebaliknya. Identitas bisa muncul melalui kesamaan etnis, ideologi, atau agama. Pada era orde baru sampai dengan era reformasi, identitas mengenai etnis, ideologi maupun agama sering kali dibenturkan dengan politik identitas. Politik identitas secara pengertian berawal dari dua kata yaitu politik dan identitas, politik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Politea atau polis yang artinya adalah negara atau kota. Kemudian menurut Miriam Budiardjo (2002 : 8), Politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, sedangkan pengertian identitas secara etimologi berasal dari kata identity yang artinya sebuah ciri yang melekat pada seseorang atau kelompok misalnya suku, ras, agama dan antar golongan yang membedakan dengan yang lainnya. Pengertian politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut. Menurut Sri Astuti Buchari (2014: 20), Politik identitas merupakan suatu alat perjuangan politik suatu etnis untuk mencapai tujuan tertentu, dimana kemunculannya lebih banyak disebabkan oleh adanya faktor-faktor tertentu yang dipandang oleh suatu etnis sebagai adanya suatu tekanan berupa ketidakadilan politik yang dirasakan oleh mereka. Pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa politik identitas terjadi karena merasa adanya kesamaan karakteristik atau etnis serta kesukuan dari kelompok tersebut.
Tantangan Politik Identitas (The root of all in the world was organised religoin) Voltaire. Sub T... more Tantangan Politik Identitas (The root of all in the world was organised religoin) Voltaire. Sub Tema : Politik Identitas dan Multikulturalisme Oleh: Eko Aryono-Universitas Hasanuddin Voltaire adalah seorang penulis dan filsuf Perancis pada zaman Pencerahan. Voltaire dikenal dengan tulisan filsafatnya yang tajam, dukungan terhadap hak-hak manusia, dan kebebasan sipil, termasuk kebebasan beragama dan hak mendapatkan pengadilan yang patut. Salah satu Gagasan voltaire yang dikenal sampai saat ini ialah pendapatnya yang mengatakan bahwa apabila manusia ingin merdeka dan bebas dari kungkungan, ia harus melawan segala bentuk dominasi dan pengaruh agama kristen dan gereja. Bagi Voltaire, sumber segala kejahatan dan bencana kemanusiaan di dunia adalah agama yang teroganisir. Agama memaksa manusia mempercayai absurditas, keyakinan supranatural yang tidak masuk akal dan berbuat sesuatu atas nama kehendak tuhan. Voltaire percaya bahwa semua agama berakar dari ketakutan manusia terhadap kekuatan misterius dari kekuatan alam. Rasa ketakutan ini dieksploitisir oleh pendeta yang merasa menemukan Tuhan, pengontrol semua kekuatan itu. Perintah dan nasehat pendeta harus dipatuhi jika manusia ingin selamat (Suhelmi, 2001: 124). Pendapat Voltaire ini merupakan gambaran apik untuk digunakan sebagai pisau analisa melihat bagaimana perbedaan identitas keagamaan dijadikan sumber daya untuk memenangkan kompetisi politik. Dewasa ini, tak jarang media massa menyajikan berita terkait maraknya fenomena rasial, dan dijadikan senjata untuk mendukung karir politik seseorang. Telah banyak ditemui korban dari doktrin agama. Hal itu bisa dilihat dalam berbagai kontestasi demokrasi, dimana agama dijadikan sebagai tameng untuk mendapat keuntungan politik. Agama yang dulunya sakral mengalami degradasi fungsi akibat digunakan sebagai alat untuk memperkuat basis kekuatan politik para elit. Seperti yang sedang ramai diperbincangkan saat ini, baik di jagad maya maupun di dunia nyata. Semua membicarakan ucapan Basuki Tjahaja Purnama terkait penggunaan surah AL-Maidah ayat 51. Situasi tersebut pun kemudian dimanfaatkan oleh para lawan politiknya. Ucapan tersebut dinilai sebagai masalah yang krusial karena menyangkut persoalan keyakinan dan dianggap melukai
Pembangunan sektor perekonomian pada dasarnya dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka peningkatan ... more Pembangunan sektor perekonomian pada dasarnya dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian pangannya. Melalui konsep Nawacita Jokowi-Jk, arah pembangunan Indonesia, lebih dirumuskan dalam kaitannya terhadap pertumbuhan sektor perekonomian, yang dalam hal ini memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada didaerah. Hal ini dilakukan mengingat sektor perekonomian lebih banyak menyentuh pada lapisan masyarakat bawah, tipologi sistem perekonomian dan dinamika perpolitikan yang ada didaerah serta kepribadian dalam aspek sosial dan budaya. Salah-satu potensi sumber daya daerah yang dapat dikembangkan untuk merangsang laju pertumbuhan dan peningkatan perekonomian, yakni potensi rebung yang ada didaerah Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi-Selatan. Besarnya potensi rebung, umumnya hanya dikonsumsi oleh sebagian masyarakat sebagai bahan olahan sayuran. Padahal potensi rebung dapat pula diolah menjadi tepung yang bisa bernilai ekonomi tinggi dan memiliki kualitas makanan yang berkualitas. Salah-satu makanan yang dapat diolah oleh tepung rebung, yakni Deppa Tori. Makanan khas tana toraja ini, merupakan makanan yang menjadi ikon destinasi wisata daerah tersebut dan bahkan makanan ini pula, kadang dijajakan kedalam berbagai pagelaran seni dan budaya yang dilakukan oleh suku toraja. Sehingga menanggapi fenomena tersebut, maka ada inisiatif untuk lebih meneliti dan mengembangkan potensi tepung rebung sebagai bahan pengganti tepung ketan atau tepung beras dalam pembuatan Deppa Tori. Hal ini pula dilakukan mengingat bahwa, potensi rebung memiliki banyak kandungan senyawa kimia alami yang dapat berguna bagi pertumbuhan manusia, seperti kandungan air yang berkisar 85,63%. Disamping itu pula tunas bambu rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi dan kalium yang berguna dalam mengurangi resiko kanker, menurunkan kadar kolesterol dan juga stroke. Produksi Deppa Tori Rebung, dilakukan diawali pada tahap pengelolahaan, dengan cara membersihkan rebung dari permukaan kulitnya, mengupas, mengiris, lalu merendamnya. Kemudian rebung dikeringkan dan diayak dengan ayakan 90 mesh, serta diblender menjadi tepung. Tepung yang telah jadi, dimasukkan kedalam baskom yang diisi oleh adonan gula merah, hingga diaduk secara merata. Tahap akhirnya, membentuk adonan seukuran jari, lalu dipotong secara miring, hingga menyerupai jajaran genjang dan memberi wijen sebagai pelengkap hiasan. Produk DORENG yang telah dihasilkan, tentunya membutuhkan peranan pemerintah sebagai stakeholder. Adapun 3 langkah yang dilakukan seperti, membentuk organisasi DORENG, baik seperti lembaga usaha maupun UMKM, lalu kemudian memberikan suntikan dana dan pelatihan bagi pekerja DORENG, serta memberikan peluang dan akses yang sebesar-besarnya dalam memasarkan produk DORENG kesejumlah daerah dan instansi pemerintah terkait. Adapun metode penelitian yang digunakan, yakni pendekatan kualitatif, yang berasal dari studi literatur, catatan lapangan dan dokumen pendukung lainnya. Kemudian tipe yang digunakan pula, lebih kearah deskriptif dengan teknik pengumpulan data, melalui telaah pustaka dan survei yang dilakukan. Teori yang relevan menggunakan pendekatan Keynesian, yang mengasumsikan adanya price rigidity dan excess capacity sehingga output ditentukan oleh permintaan agregat (demand driven), yang berarti perekonomian suatu bangsa yang berbasis mekanisme pasar, tidak akan mampu dapat pulih secara cepat tanpa intervensi dari Pemerintah. Kata Kunci: Deppa Tori Rebung
Sebagai sebuah definisi umum, politik identitas merujuk pada praktik politik yang berbasiskan ide... more Sebagai sebuah definisi umum, politik identitas merujuk pada praktik politik yang berbasiskan identitas kelompok yang memang berdasarkan atas etnis, agama atau denominasi sosial-kultural maupun dominasi atas kelompok tertentu, yang kemudian merujuk pada kontras terhadap praktik politik berbasiskan kepentingan (interest). Walaupun sesungguhnya ini merupakan fenomena yang sudah lama, akan tetapi baru terangkat ketika apabila dibenturkan saat-saat masa kampanye atau masa pilkada. Kecenderungan berkembangnya politik identitas sama sekali tidak berkaitan dengan sistem politik yang dianut oleh setiap Negara manapun, termasuk juga dengan Indonesia. Hal ini dapat dilihat berdasarkan adanya ruang-ruang diberikan oleh pemerintah, dengan memberikan kebebasan kepada setiap masyarakatnya untuk bebas untuk berorganisasi, berserikat maupun berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan sesuai dengan ayat 1 Pasal 28 UUD 1945, sehingga praktik demokrasi politik identitas di Indonesia dapat dikenali melalui berbagai bentuk, mulai dari keterwakilan kelompok maupun kearifan lokal sangat kental untuk dijumpai. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa terbentuknya berbagai kelompok kepentingan, kelompok penekan, ormas (organisasi masyarakat) maupun partai politik itu sendiri baik yang berbasiskan suku, agama, kelompok mayoritas maupun minoritas merupakan penjewantahan aspirasi dari mereka untuk mengepresikan diri untuk tampil di kancah perpolitikkan. Menurut Sri Astuti Buchari berpendapat bahwa Politik identitas merupakan suatu alat perjuangan politik terhadap suatu etnis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, dimana kemunculannya lebih banyak disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang memang dipandang oleh suatu etnis, kelompok maupun organisasi sebagai adanya suatu 1 Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin Makassar. Saat ini menjalani semester 5. NIM. E12114301
Program “Centre of Community: Art and Cultural Education” bertujuan memberikan pemahaman kepada m... more Program “Centre of Community: Art and Cultural Education” bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia untuk mengetahui berbagai khazanah kesenian dari tradisi bangsanya sendiri, apresiasi terhadap seni dan kebudayaan nusantara sangatlah diharapkan dalam menunjang kesadaran masyarakat untuk lebih memahami pentingnya pluralitas dan identitas bangsanya. Pemahaman dari pentingnya dari pendidikan terhadap seni dan kebudayaan nusantara, seyogyanya dapat terus digalangkan, sebagai langkah strategis dan wahana yang paling tepat guna menunjang dan membangun kesadaran multikulturalisme. Karena dalam tataran ini, pendidikan sejatinya berperan penting sebagai “juru bicara” bagi terciptanya fundamental kehidupan multikultural yang mengakui dan menghormati akan keberadaan dan keberagaman budaya, dari daerah masing-masing, sekaligus pula untuk menegaskan kembali akan identitas kultural bangsanya dan mempelajari akan warisan budaya bangsa Indonesia
PENDAHULUAN Hakikatnya masyarakat Indonesia memiliki berbagai macam keanekaragaman mulai dari tra... more PENDAHULUAN Hakikatnya masyarakat Indonesia memiliki berbagai macam keanekaragaman mulai dari tradisi, suku, budaya, adat istiadat, hingga latar belakang dari kearifan lokal lainnya yang tersebar diseluruh penjuru nusantara. Dari tiap-tiap daerah tersebut telah melekat warisan budaya, lagu, tari, kuliner hingga budaya kain yang kemudian menyatu dengan sendi kehidupan masyarakatnya melalui proses turun-temurun yang dilakukan oleh para pendahulunya. Seperti yang diungkap oleh M. Jacobs dan B.J. Stren pada tahun 1948, tradisi dan warisan turun-temurun merupakan cerminan atas kebudayaan yang ada dan timbul di masyarakat, yang kemudian mencakup secara keseluruhan dan meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi dan kesenian serta benda yang ke semuanya merupakan warisan sosial yang dianut oleh masyarakat di daerah tersebut. Warisan budaya yang ada di Indonesia, hingga saat ini ada beberapa yang telah diakui dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, antara lain, seperti Candi Borobudur, Pulau Komodo, angklung dan kebanyakan warisan budaya kain yang diakui oleh UNESCO dan diketahui oleh masyarakat hanyalah batik. Tidak banyak orang yang tahu-menahu bahwa Indonesia juga memiliki tenun, songket, lurik, ulos. Padahal warisan budaya seperti ini merupakan budaya kain tradisional khas Indonesia.
Program Education Social Camp yang merupakan suatu program yang bergerak dibidang sosial, yang be... more Program Education Social Camp yang merupakan suatu program yang bergerak dibidang sosial, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada kalangan pengemis, dengan Metode Refresif, Persuasif, Preventif, dan Rehabilitatif, melalui Pemberian Bantuan Dana, pelatihan, pendidikan, pemberdayaan, pemahaman akan peluang untuk berkembang dan maju, sehingga mereka tidak hanya dibina saja akan tetapi dibantu untuk berusaha mandiri dengan membuka lapangan pekerjaan sendiri serta dipandu oleh tenaga ahli selama mereka menjalani binahan di perkampungan pendidikan pengemi.
Mandar adalah salah satu kelompok etnik yang menetap di Provinsi Sulawesi Barat. Kelompok etnik i... more Mandar adalah salah satu kelompok etnik yang menetap di Provinsi Sulawesi Barat. Kelompok etnik ini paling sering di jumpai di wilayah Kabupaten Polewali Mandar dan Majene. Masyarakat Mandar di kenal teguh dengan prinsip hidupnya dan dikenal sebagai sang pelaut ulung di Indonesia. Namun pada Kenyataan kondisi nelayan Mandar sekarang khusunya nelayan yang menetap di pesisir pantai Pacitan (Pangali-ali, Cilallang, dan Tanangan) Majene, yang
Indonesia pada tahun 2045 mendapat keuntungan besar dalam memajukan generasi bangsanya, hal ini t... more Indonesia pada tahun 2045 mendapat keuntungan besar dalam memajukan generasi bangsanya, hal ini tercermin pada era tersebut, Indonesia akan mengalami bonus demografinya, yang dimana generasi muda, yang memiliki usia produktif akan lebih dominan dibanding yang tidak produktif. Fenomena ini tentu saja akan memberikan dampak positif bagi pembangunan nasional, jika Indeks Pembangunan Manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan dapat ditingkatkan, apalagi pada era saat ini Indonesia telah menghadapi persaingan masyarakat ekonomi ASEAN atau yang lebih dikenal dengan MEA, yang dimana seluruh warga ASEAN dapat bekerja dinegara ASEAN manapun dengan memenuhi kualifikasi dan keahlian yang lebih dominan. Oleh karena itu, Indonesia saat ini haruslah mengantisipasi gejolak permasalahan tersebut, mengingat Negara lain, juga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sehingga melalui peningkatkan pembangunan nasional dengan mempersiapkan sejak dini tenaga pendidik yang handal, yang dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia, yang memiliki daya saing tinggi serta dapat meningkatkan output dari lulusan tiap-tiap level pendidikan yang ada. Pembangunan nasional yang dimaksud tentu saja meliputi seluruh bidang kehidupan yaitu dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pembangunan dibidang lainnya. Keberhasilan dalam pembangunan tentu saja ditentukan terutama oleh kualitas sumber daya manusia, baik pihak yang mengambil keputusan, penentu kebijakan maupun pelaksana kebijakan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini unsur manusia menjadi penggerak dalam roda 1 Mahasiswa Ilmu Pemerintahan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Hasanuddin Makassar. Saat ini menjalani Proses Perkuliahaan pada Semester 6. NIM. E12114301
Uploads
Papers by Eko Aryono
Namun faktanya, pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang berkisar 5% - 7% per tahun sejak lebih dari satu dasawarsa terakhir, belum mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Meskipun peringkat Indonesia dibandingkan negara lain dalam hal laju pertumbuhan ekonomi tergolong tidak mengecewakan, yaitu berada pada peringkat 38 dari 179 negara (IMF, 2015), namun pertumbuhan tersebut dirasa belum memberi dampak yang berarti terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang terakhir dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia berkisar 28,5 juta jiwa. Hampir 15% dari jumlah penduduk Indonesia di pedesaan dan hampir 10% jumlah penduduk Indonesia di perkotaan dikategorikan miskin dan berada di ambang kemiskinan. Fakta tersebut menjadikan permasalahan kemiskinan patut mendapat perhatian yang besar dari semua pihak.
Sehingga penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh, yang berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan. Beberapa diantaranya yang menjadi bagian dari penanggulangan kemiskinan tersebut yang perlu tetap ditindaklanjuti dan disempurnakan implementasinya misalnya peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat, perluasan lapangan kerja dan pembudayaan entrepreneurship (Hureirah, 2005).
Suku Kajang dikenal dengan sebutan suku adat Ammatoa, mengingat kepala adatnya dipimpin oleh Ammatoa dan biasanya didampingi oleh para pembantunya yang disebut dengan Galla. Sehingga melalui potensi kearifan lokal dan budaya yang dimiliki oleh suku Kajang, maka pada penulisan karya tulis ilmiah ini mengangkat suatu ide yang dinamakan Ammatoa Kajang Cultural Education Tourism, yang bertujuan untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung dan mengenal desa adat Ammatoa melalui wisata pendidikan budaya. Metode analisis yang digunakan lebih terfokus pada data kualitatif yang melihat, bagaimana penerapan program dan implikasinya terhadap peningkatan perekonomian bulukumba dan masyarakat suku Kajang.
Pelaksanaan dari program ini, memiliki beberapa langkah strategis yakni; melalui tahap mediasi dengan kepala adat Ammatoa, tahap sosialisasi melalui media massa maupun media elektronik serta pada tahap pelaksanaan, untuk memperkenalkan mengenai kesenian, bahasa konjo, prinsip kebudayaan kamase-masea dan sistem hukum adat tana toa. Begitu juga Implikasi dan dampak yang dapat ditimbulkan dari program ini, dapat dilihat pada persentasi jumlah wisatawan mancanegara dan lokal yang berkunjung ke bulukumba dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, yang kebanyakan mengalami peningkatan, sejalan dengan teori Tourism Planning yang dikemukakan oleh Edward Inskeep, yang melihat pada Community Approach dan Implementable Approach yang fokusnya pada objek wisata, keanekaragaman budaya, serta dilengkapi sarana dan prasarana pendukung lainnya. Apalagi suku Kajang memiliki hasil produk sendiri seperti Tope Le’leng (sarung hitam) dan Passapu (kain hitam ikat kepala) yang dapat dipasarkan seharga lima ratus ribu hingga satu jutaan, yang tentunya dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat suku Kajang serta dapat pula meningkatkan taraf perekonomian dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bulukumba.
Kata Kunci: Ammatoa, Cultural, Education, Kajang dan Tourism.
Pada era orde baru sampai dengan era reformasi, identitas mengenai etnis, ideologi maupun agama sering kali dibenturkan dengan politik identitas. Politik identitas secara pengertian berawal dari dua kata yaitu politik dan identitas, politik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Politea atau polis yang artinya adalah negara atau kota. Kemudian menurut Miriam Budiardjo (2002 : 8), Politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, sedangkan pengertian identitas secara etimologi berasal dari kata identity yang artinya sebuah ciri yang melekat pada seseorang atau kelompok misalnya suku, ras, agama dan antar golongan yang membedakan dengan yang lainnya.
Pengertian politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut. Menurut Sri Astuti Buchari (2014: 20), Politik identitas merupakan suatu alat perjuangan politik suatu etnis untuk mencapai tujuan tertentu, dimana kemunculannya lebih banyak disebabkan oleh adanya faktor-faktor tertentu yang dipandang oleh suatu etnis sebagai adanya suatu tekanan berupa ketidakadilan politik yang dirasakan oleh mereka. Pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa politik identitas terjadi karena merasa adanya kesamaan karakteristik atau etnis serta kesukuan dari kelompok tersebut.
Salah-satu potensi sumber daya daerah yang dapat dikembangkan untuk merangsang laju pertumbuhan dan peningkatan perekonomian, yakni potensi rebung yang ada didaerah Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi-Selatan. Besarnya potensi rebung, umumnya hanya dikonsumsi oleh sebagian masyarakat sebagai bahan olahan sayuran. Padahal potensi rebung dapat pula diolah menjadi tepung yang bisa bernilai ekonomi tinggi dan memiliki kualitas makanan yang berkualitas. Salah-satu makanan yang dapat diolah oleh tepung rebung, yakni Deppa Tori. Makanan khas tana toraja ini, merupakan makanan yang menjadi ikon destinasi wisata daerah tersebut dan bahkan makanan ini pula, kadang dijajakan kedalam berbagai pagelaran seni dan budaya yang dilakukan oleh suku toraja. Sehingga menanggapi fenomena tersebut, maka ada inisiatif untuk lebih meneliti dan mengembangkan potensi tepung rebung sebagai bahan pengganti tepung ketan atau tepung beras dalam pembuatan Deppa Tori.
Hal ini pula dilakukan mengingat bahwa, potensi rebung memiliki banyak kandungan senyawa kimia alami yang dapat berguna bagi pertumbuhan manusia, seperti kandungan air yang berkisar 85,63%. Disamping itu pula tunas bambu rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi dan kalium yang berguna dalam mengurangi resiko kanker, menurunkan kadar kolesterol dan juga stroke. Produksi Deppa Tori Rebung, dilakukan diawali pada tahap pengelolahaan, dengan cara membersihkan rebung dari permukaan kulitnya, mengupas, mengiris, lalu merendamnya. Kemudian rebung dikeringkan dan diayak dengan ayakan 90 mesh, serta diblender menjadi tepung. Tepung yang telah jadi, dimasukkan kedalam baskom yang diisi oleh adonan gula merah, hingga diaduk secara merata. Tahap akhirnya, membentuk adonan seukuran jari, lalu dipotong secara miring, hingga menyerupai jajaran genjang dan memberi wijen sebagai pelengkap hiasan.
Produk DORENG yang telah dihasilkan, tentunya membutuhkan peranan pemerintah sebagai stakeholder. Adapun 3 langkah yang dilakukan seperti, membentuk organisasi DORENG, baik seperti lembaga usaha maupun UMKM, lalu kemudian memberikan suntikan dana dan pelatihan bagi pekerja DORENG, serta memberikan peluang dan akses yang sebesar-besarnya dalam memasarkan produk DORENG kesejumlah daerah dan instansi pemerintah terkait. Adapun metode penelitian yang digunakan, yakni pendekatan kualitatif, yang berasal dari studi literatur, catatan lapangan dan dokumen pendukung lainnya. Kemudian tipe yang digunakan pula, lebih kearah deskriptif dengan teknik pengumpulan data, melalui telaah pustaka dan survei yang dilakukan. Teori yang relevan menggunakan pendekatan Keynesian, yang mengasumsikan adanya price rigidity dan excess capacity sehingga output ditentukan oleh permintaan agregat (demand driven), yang berarti perekonomian suatu bangsa yang berbasis mekanisme pasar, tidak akan mampu dapat pulih secara cepat tanpa intervensi dari Pemerintah.
Kata Kunci: Deppa Tori Rebung
Namun faktanya, pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang berkisar 5% - 7% per tahun sejak lebih dari satu dasawarsa terakhir, belum mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Meskipun peringkat Indonesia dibandingkan negara lain dalam hal laju pertumbuhan ekonomi tergolong tidak mengecewakan, yaitu berada pada peringkat 38 dari 179 negara (IMF, 2015), namun pertumbuhan tersebut dirasa belum memberi dampak yang berarti terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang terakhir dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia berkisar 28,5 juta jiwa. Hampir 15% dari jumlah penduduk Indonesia di pedesaan dan hampir 10% jumlah penduduk Indonesia di perkotaan dikategorikan miskin dan berada di ambang kemiskinan. Fakta tersebut menjadikan permasalahan kemiskinan patut mendapat perhatian yang besar dari semua pihak.
Sehingga penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh, yang berarti menyangkut seluruh penyebab kemiskinan. Beberapa diantaranya yang menjadi bagian dari penanggulangan kemiskinan tersebut yang perlu tetap ditindaklanjuti dan disempurnakan implementasinya misalnya peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat, perluasan lapangan kerja dan pembudayaan entrepreneurship (Hureirah, 2005).
Suku Kajang dikenal dengan sebutan suku adat Ammatoa, mengingat kepala adatnya dipimpin oleh Ammatoa dan biasanya didampingi oleh para pembantunya yang disebut dengan Galla. Sehingga melalui potensi kearifan lokal dan budaya yang dimiliki oleh suku Kajang, maka pada penulisan karya tulis ilmiah ini mengangkat suatu ide yang dinamakan Ammatoa Kajang Cultural Education Tourism, yang bertujuan untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung dan mengenal desa adat Ammatoa melalui wisata pendidikan budaya. Metode analisis yang digunakan lebih terfokus pada data kualitatif yang melihat, bagaimana penerapan program dan implikasinya terhadap peningkatan perekonomian bulukumba dan masyarakat suku Kajang.
Pelaksanaan dari program ini, memiliki beberapa langkah strategis yakni; melalui tahap mediasi dengan kepala adat Ammatoa, tahap sosialisasi melalui media massa maupun media elektronik serta pada tahap pelaksanaan, untuk memperkenalkan mengenai kesenian, bahasa konjo, prinsip kebudayaan kamase-masea dan sistem hukum adat tana toa. Begitu juga Implikasi dan dampak yang dapat ditimbulkan dari program ini, dapat dilihat pada persentasi jumlah wisatawan mancanegara dan lokal yang berkunjung ke bulukumba dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, yang kebanyakan mengalami peningkatan, sejalan dengan teori Tourism Planning yang dikemukakan oleh Edward Inskeep, yang melihat pada Community Approach dan Implementable Approach yang fokusnya pada objek wisata, keanekaragaman budaya, serta dilengkapi sarana dan prasarana pendukung lainnya. Apalagi suku Kajang memiliki hasil produk sendiri seperti Tope Le’leng (sarung hitam) dan Passapu (kain hitam ikat kepala) yang dapat dipasarkan seharga lima ratus ribu hingga satu jutaan, yang tentunya dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat suku Kajang serta dapat pula meningkatkan taraf perekonomian dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bulukumba.
Kata Kunci: Ammatoa, Cultural, Education, Kajang dan Tourism.
Pada era orde baru sampai dengan era reformasi, identitas mengenai etnis, ideologi maupun agama sering kali dibenturkan dengan politik identitas. Politik identitas secara pengertian berawal dari dua kata yaitu politik dan identitas, politik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Politea atau polis yang artinya adalah negara atau kota. Kemudian menurut Miriam Budiardjo (2002 : 8), Politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, sedangkan pengertian identitas secara etimologi berasal dari kata identity yang artinya sebuah ciri yang melekat pada seseorang atau kelompok misalnya suku, ras, agama dan antar golongan yang membedakan dengan yang lainnya.
Pengertian politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut. Menurut Sri Astuti Buchari (2014: 20), Politik identitas merupakan suatu alat perjuangan politik suatu etnis untuk mencapai tujuan tertentu, dimana kemunculannya lebih banyak disebabkan oleh adanya faktor-faktor tertentu yang dipandang oleh suatu etnis sebagai adanya suatu tekanan berupa ketidakadilan politik yang dirasakan oleh mereka. Pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa politik identitas terjadi karena merasa adanya kesamaan karakteristik atau etnis serta kesukuan dari kelompok tersebut.
Salah-satu potensi sumber daya daerah yang dapat dikembangkan untuk merangsang laju pertumbuhan dan peningkatan perekonomian, yakni potensi rebung yang ada didaerah Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi-Selatan. Besarnya potensi rebung, umumnya hanya dikonsumsi oleh sebagian masyarakat sebagai bahan olahan sayuran. Padahal potensi rebung dapat pula diolah menjadi tepung yang bisa bernilai ekonomi tinggi dan memiliki kualitas makanan yang berkualitas. Salah-satu makanan yang dapat diolah oleh tepung rebung, yakni Deppa Tori. Makanan khas tana toraja ini, merupakan makanan yang menjadi ikon destinasi wisata daerah tersebut dan bahkan makanan ini pula, kadang dijajakan kedalam berbagai pagelaran seni dan budaya yang dilakukan oleh suku toraja. Sehingga menanggapi fenomena tersebut, maka ada inisiatif untuk lebih meneliti dan mengembangkan potensi tepung rebung sebagai bahan pengganti tepung ketan atau tepung beras dalam pembuatan Deppa Tori.
Hal ini pula dilakukan mengingat bahwa, potensi rebung memiliki banyak kandungan senyawa kimia alami yang dapat berguna bagi pertumbuhan manusia, seperti kandungan air yang berkisar 85,63%. Disamping itu pula tunas bambu rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi dan kalium yang berguna dalam mengurangi resiko kanker, menurunkan kadar kolesterol dan juga stroke. Produksi Deppa Tori Rebung, dilakukan diawali pada tahap pengelolahaan, dengan cara membersihkan rebung dari permukaan kulitnya, mengupas, mengiris, lalu merendamnya. Kemudian rebung dikeringkan dan diayak dengan ayakan 90 mesh, serta diblender menjadi tepung. Tepung yang telah jadi, dimasukkan kedalam baskom yang diisi oleh adonan gula merah, hingga diaduk secara merata. Tahap akhirnya, membentuk adonan seukuran jari, lalu dipotong secara miring, hingga menyerupai jajaran genjang dan memberi wijen sebagai pelengkap hiasan.
Produk DORENG yang telah dihasilkan, tentunya membutuhkan peranan pemerintah sebagai stakeholder. Adapun 3 langkah yang dilakukan seperti, membentuk organisasi DORENG, baik seperti lembaga usaha maupun UMKM, lalu kemudian memberikan suntikan dana dan pelatihan bagi pekerja DORENG, serta memberikan peluang dan akses yang sebesar-besarnya dalam memasarkan produk DORENG kesejumlah daerah dan instansi pemerintah terkait. Adapun metode penelitian yang digunakan, yakni pendekatan kualitatif, yang berasal dari studi literatur, catatan lapangan dan dokumen pendukung lainnya. Kemudian tipe yang digunakan pula, lebih kearah deskriptif dengan teknik pengumpulan data, melalui telaah pustaka dan survei yang dilakukan. Teori yang relevan menggunakan pendekatan Keynesian, yang mengasumsikan adanya price rigidity dan excess capacity sehingga output ditentukan oleh permintaan agregat (demand driven), yang berarti perekonomian suatu bangsa yang berbasis mekanisme pasar, tidak akan mampu dapat pulih secara cepat tanpa intervensi dari Pemerintah.
Kata Kunci: Deppa Tori Rebung