Papers by endang purbajanti

Journal of Agro Complex, 2017
Problems in the cultivation of plants pakchoy caused by the influence of the physical environment... more Problems in the cultivation of plants pakchoy caused by the influence of the physical environment such as climate, wind, temperature, the intensity of solar radiation, humidity, and soil. The research aims to know types of mulch and patterns of the plant spacing for optimizing on growth and yield of pakchoy. This experiment had been conducted in the experimental field Margahayu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang on September-November 2016. The design of the research which used was randomized block design factorial with 9 treatment combinations and 3 replications. The first factor is “Types of Mulch”, the use of M0 (no mulch), M1 (black silver plastic mulch), and M2 (rice straw mulch). The second factor is “The Plant Spacing Patterns”, which are J0 (10x10 cm_triangle), J1 (20x20 cm_square), and J2 (30x30 cm_hexagonal). Data was analyzed with analysis of variance (ANOVA) and continued with Duncan Multiple’s Range Test (DMRT) at α=5%. The result showed that the use of black sil...

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis pupuk kandang dan pupuk urea antar ... more Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis pupuk kandang dan pupuk urea antar perlakuan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi putih. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-November 2016 di Screen House Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang, Jawa Barat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari N0 : Kontrol (tanpa pemupukan), N1 : 45 kg N/ha pupuk urea, N2 : 67,5 kg N/ha pupuk urea, M1 : 90 kg N/ha pupuk kandang sapi, MINI : 45 kg N/ha pupuk kandang sapi + 45 kg N/ha pupuk urea, MIN2 : 22,5 kg N/ha pupuk kandang sapi + 67,5 kg N/ha pupuk urea, M2 : 90 kg N/ha pupuk kandang kambing, M2NI : 45 kg N/ha pupuk kandang kambing + 45 kg N/ha pupuk urea, M2N2 : 22,5 kg N/ha pupuk kandang kambing + 67,5 kg N/ha pupuk urea. Parameter yang diamati antara lain tinggi tajuk (cm), lingkar tajuk (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), bobot segar tajuk (g), bobot segar akar (g), bobot kering ...

One obstacle that can limit the growth and production of rice is low water availability. Therefor... more One obstacle that can limit the growth and production of rice is low water availability. Therefore, a comprehensive study of the response of rice plants to drought is very important. The study was conducted in the greenhouse of the Faculty of Animal Husbandry and Agriculture, Diponegoro University, from April to August 2016. The study used a 3 x 3 factorial design with 3 replications. The first factor is three types of rice (Sidenuk, Way Apo Buru, Pepe) and the second factor is water stress treatment (KA <field capacity = enough water, field capacity (KL), water saturation (JA). The observed parameters are protein content, leaf levels rolling (number of leaves rolled), relative water content (RWC), water use efficiency (WUE), N, P, K uptake, rice protein content decreases with increasing water supply. The relative water content of rice plants decreases with increasing stress water that occurs in the limited water supply for the three types of rice Sidenuk rice has the lowest N s...

Indonesian Journal of Agronomy, 2010
The research was aim at studying the effect of application of gypsum and manure to growth, biomas... more The research was aim at studying the effect of application of gypsum and manure to growth, biomass yield, dry matter yield, dry matter content and crude protein of Benggala grass. This study used factorial design with nine replications. The first factor was manure dosages i.e. 0 and 20 ton ha -1 . The second factor was gypsum dosages i.e. 0, 0.75, 1.5 and 3 ton ha -1 . Variables to observe were relative growth rate (RGR), biomass yield, dry matter yield, dry matter content and crude protein. The application of 20 ton manure and 3 ton gypsum per hectare resulted the highest values of RGR, biomass yield, dry matter yield, dry matter content and crude protein; they were 0.86 g day -1 , 1039.4 g pot -1 , 219.1 g pot -1 , 20.9% and 8.1%, respectively. Response of RGR, biomass yield, dry matter yield, dry matter content and crude protein to gypsum application with 20 ton manure ha -1 were linier. Keywords : benggala grass, saline soil, gypsum, manure, nitrogen.

Penelitian bertujuan untuk mengkaji interaksi media skarifikasi dan taraf dosis pupuk terhadap pr... more Penelitian bertujuan untuk mengkaji interaksi media skarifikasi dan taraf dosis pupuk terhadap produksi dan kandungan nutrient fodder jagung hidroponik sebagai pakan alternative ruminansia. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Juni sampai 25 Agustus 2016 digreenhouse dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan yaitu benih jagung sebagai bahan yang dikecambahkan, larutan nutrien AB mix, larutan H 2 SO 0,001M, air, pupuk Gandasil D, nampan, timbangan, sprayer, termometer, rak yang terbuat dari kayu, alat tulis, kamera hp dan alat-alat laboratorium untuk melakukan analisis proksimat. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 2x3 yang diulang sebanyak 3 kali dan jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 1% dan 5%. Faktor pertama adalah media perendaman dilambangkan dengan M0 (media skarifik...

RINGKASAN Tujuan penelitian adalah pengembangan teknologi pengolahan limbah pertanian khususnya l... more RINGKASAN Tujuan penelitian adalah pengembangan teknologi pengolahan limbah pertanian khususnya limbah tanaman biofarmaka dan limbah peternakan menjadi pupuk organik. Metode yang dipergunakan adalah Partipatori Rural Apprasial (PRA), dimana anggota kluster duduk bersama dengan para nara sumber dan mengidentifikasi permasalahan yang ada, kemudian mencari solusi sesuai dengan potensi yang dimiliki. “MOL” yang dihasilkan terdiri dari campuran limbah biofarmaka 45%; kotoran ayam 29,5%; kotoran sapi 10%; Biostarter 0,5%; Dolomit 5% dan arang sekam dari limbah peternakan broiler 10%. “MOL” tersebut mengandung N 1,34%; P2O5 0,36%; K2O 3,17%; C 5,04%; C/N 3,75 dan pH 8,47. Sementara pupuk cair terbuat dari kompisisi “mol”, urin sapi, limbah cair biogas, tetes, bonggol pisang, akar bambu, air kelapa dan air sumur mengandung N 0,24%; P2O5 0,06%; K2O 0,45%; C 0,94%; C/N 3,92 dan pH 5,21. Selanjutnya pupuk cair tersebut diaplikasikan untuk tanaman biofarmaka seperti laos, jahe, temu lawak, dan ...

Info, 2014
ABSTRAK Di samping sebagai ternak penghasil daging, kambing peranakan Ettawa juga yang menghasilk... more ABSTRAK Di samping sebagai ternak penghasil daging, kambing peranakan Ettawa juga yang menghasilkan susu sehingga dimasuk kedalam kambing dwiguna. Kelompok Ternak Kambing Ettawa, dusun Miri, desa Jetak, kecamatan Getasan merupakan salah satu pemasok susu kambing di Salatiga, Semarang dan Yogjakarta mengalami beberapa masalah untuk mempercepat produksinya. Dalam hal ini terdapat permasalahan sebagai berikut:(1.) masalah sistem dan teknis untuk peningkatan produksi, (2.) masalah produk yang dihasilkan, (3.) masalah kurang pengetahuan tentang Inseminasi buatan, (4.) masalah tidak mengerti pengolahan susu, dan (5.) masalah kurang pengetahuan tentang sumber pakan yang baik. Upaya penanganan permasalahan meliputi (1) Peningkatan pengetahuan tentang hijauan pakan yang bermutu, (2) Peningkatan pengetahuan dan praktek tentang perbaikan mutu ternak dengan penyilangan (inseminasi buatan), (3) Peningkatan pengetahuan tentang pengaturan calving interval dan jarak beranak untuk kontinyuitas produ...

ABSTRAK Kelompok Ternak Sapi Perah Kecamatan Getasan merupakan salah satu pemasok susu sapi di Se... more ABSTRAK Kelompok Ternak Sapi Perah Kecamatan Getasan merupakan salah satu pemasok susu sapi di Semarang, Salatiga dan sekitarnya. Banyak kendala yang ditemui dalam pemeliharaan Sapi Perah, yaitu dorongan untuk meningkatkan kemampuan produksi susu, pengolahan susu dan pengolahan limbah ternak. Permasalahan yang dialami oleh KTT Sari Puspita dan Sari Subur adalah 1.) masalah sistem dan teknis untuk peningkatan produksi.(2.) masalah tidak mengerti pengolahan susu,(3.) masalah kurang pengetahuan tentang pengolahan limbah ternak. Penerapan teknologi berupa Pendidikan dan Penyuluhan serta Pelatihan, praktek (percontohan), pendampingan dan pemantauan dilakukan selama 10 bulan (Maret-Desember 2014) meliputi (1), Peningkatan pengetahuan dan praktek tentang pengolahan susu sapi menjadi produk alternatif lain yaitu sabun susu, (2) Peningkatan pengetahuan dan demplot tentang pengolahan limbah/kotoran ternak menjadi pupuk organik granul dan pupuk cair organik. Hasil dari penerapan teknologi k...
Alfalfa (Medicago sativa L.) merupakan hijauan pakan yang palatabel dan bergizi, kaya protein, vi... more Alfalfa (Medicago sativa L.) merupakan hijauan pakan yang palatabel dan bergizi, kaya protein, vitamin dan mineral. Penelitian bertujuan untuk 1) mendapatkan takaran kompos yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman dan produksi hijauan alfalfa, 2) mengkaji keberadaan bintil akar yang diakibatkan pemupukan kompos. Penelitian merupakan percobaan pot menggunakan rancangan acak lengkap 5 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah takaran kompos 0, 25, 50, 75, 100 %. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, nisbah batang daun, bintil akar, produksi hijauan per defoliasi (segar dan bahan kering). Hasil penelitian adalah takaran kompos yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi hijauan alfalfa mutan adalah takaran 75% kompos yang setara dengan 15 ton/ha.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi POC berbasis limbah sayur dan buah pada d... more Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi POC berbasis limbah sayur dan buah pada dosis dan lama pemeraman terhadap pertumbuhan dan produksi tomat ceri. Penelitian telah dilaksanakan pada 25 Juni – 10 Oktober 2017 di Kebun Operasional Balai Benih Pertanian Kota Semarang dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu lama pemeraman dengan tiga level (6, 12, 18 hari) dan faktor kedua dosis POC dengan tiga level (120, 240, 360 ml/tanaman). Parameter yang diamati yaitu serapan N buah, tinggi tanaman, persentase pembentukan buah, jumlah produksi total, rerata diameter buah, dan berat segar buah. Data dianalisis ragam dan diuji lanjut dengan metode BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serapan N dipengaruhi oleh interaksi antara lama pemeraman dan dosis POC. Semakin lama waktu pemeraman POC maka dosi...

ABSTRAK Tanaman alfalfa merupakan leguminosa yang biasa tumbuh di daerah temperate, untuk dapat b... more ABSTRAK Tanaman alfalfa merupakan leguminosa yang biasa tumbuh di daerah temperate, untuk dapat beradaptasi di daerah tropis perlu dikaji dengan melakukan mutasi dengan EMS. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh EMS terhadap kualitas hijauan alfalfa subtropis. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak lengkap 4 perlakuan (konsentrasi EMS 0; 0,11; 0,22 dan 0,33%) dengan 5 ulangan. Parameter yang diamati kadar Bahan Kering (BK), Serat Kasar (SK) dan Protein Kasar (PK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya alfalfa sub tropis dengan EMS tidak mempengaruhi kualitas hijauan alfalfa pada defoliasi I Rerata kadar Bahan Kering hijauan alfalfa pada masing-masing perlakuan 19,90; 17,68; 18,23 dan 18,99%, kadar Serat Kasar 36,02; 27, 89; 30,34 dan 29,34%, kadar Protein Kasar 25,83; 25,00; 26,35 dan 25,59% Kata kunci: Alfalfa, kualitas, EMS ABSTRACT Alfalfa was a legume crops grown in temperate regions, to be able to adapt in the tropics need to be mutation with EMS. The research was a...

Penelitian bertujuan untuk memahami pertumbuhan vegetatif tanaman selada (Lactuca sativa L.) meng... more Penelitian bertujuan untuk memahami pertumbuhan vegetatif tanaman selada (Lactuca sativa L.) menggunakan teknologi hidroponik sistem terapung (THST) dengan penyinaran lampu LED (Light Emitting Diode) merah dan biru di malam hari. Penelitian dilakukan di Screenhouse yang berada di atas dak bangunan Rumah Griya Kads, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang dari bulan Mei-Juni 2017. Penelitian dilakukan dengan percobaan faktorial 3x3 dalam rancangan tersarang (Nested Design) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah lama penyinaran cahaya lampu LED merah dan biru pada malam hari (0, 1,5, 3 jam). Faktor kedua adalah konsentrasi larutan nutrisi AB mix (3, 5, 7 ml/liter) tersarang pada faktor pertama. Prosedur penelitian terdiri dari pra-penelitian, persiapan pekatan nutrisi, analisis nutrisi, penyemaian, pengacakan dan tata letak, penanaman, pengumpulan data, analisis laboratorium, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Parameter yang diamati adalah (1) pertumbuhan vegetatif tanaman melip...

Penelitian bertujuan untuk mengkaji kontribusi pupuk arang aktif terhadap pertumbuhan dan kadar p... more Penelitian bertujuan untuk mengkaji kontribusi pupuk arang aktif terhadap pertumbuhan dan kadar protein kasar serta kadar serat kasar rumput gajah. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Materi yang digunakan ialah bibit rumput gajah (Pennisetum purpureum). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Pemupukan urea dengan dosis 100 kgN/ha setara dengan 220 kg urea/ha dan pemupukan arang aktif dengan dosis 1000 kg/ha yang diberikan secara bertingkat pada masing-masing perlakuan. Perlakuan pemupukan yang diterapkan sebagai berikut : T1 = 0 g arang aktif, T2 = 5 g arang aktif, T3 = 10 g arang aktif, T4 = 15 g arang aktif. Variabel yang diukur adalah pertumbuhan, kadar protein kasar dan kadar serat kasar rumput gajah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan arang aktif tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terh...

Jurnal Penelitian Karet, 2020
Agroindustri perkebunan karet ditentukan oleh produktivitas tanaman, harga jual karet dan harga p... more Agroindustri perkebunan karet ditentukan oleh produktivitas tanaman, harga jual karet dan harga pokok produksi. Peningkatan produktivitas dan pendapatan lahan karet dapat dilakukan melalui pengembangan usahatani tamanan sela. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman sela sengon terhadap pertumbuhan karet serta analisis kelayakan finansial usahanya. Penelitian ini dilakukan pada tanaman karet belum menghasilkan (tahun tanam 2010) dan sengon berumur 4,5 tahun menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dua faktor yaitu pola penanaman sengon dan baris tanaman karet. Pola penanaman sengon terdiri dari kontrol, box system, tanaman pinggir jalan (TPJ) 3 meter dan TPJ 5 meter sedangkan baris tanaman karet dilakukan pengamatan terhadap baris pertama sampai dengan baris kesepuluh. Setiap baris tanaman terdiri atas 40 pohon karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman tanaman sela sengon tidak mempengaruhi pertumbuhan karet di lahan...

E3S Web of Conferences, 2021
The rice straw has potential to be used as an alternative ruminant feed. However, it has limiting... more The rice straw has potential to be used as an alternative ruminant feed. However, it has limiting factors i.e low crude protein, high crude fiber, lignin, cellulose, and silica content. To overcome the limiting factors, immersion in a solution of alkaline (lime) or fermentation by using inoculum microbial cellulolytic and lignocellulolytic (Trichoderma mutan AA1 and Aspergillus niger.). The research method was experimental, with four treatments and repeated five times. Completely randomized design was used and if there are differences among treatments a further test with DMRT was carried out (level 1 % and 5 %). These treatments were T0: The rice straw without t fermentation; T1: Fermented with A. niger; T2: Fermented with T. mutan AA1; T3: Fermented with a combination A. niger and T. mutan AA1. The results showed that the rice straw fermented with A. niger and T. mutants AA1 very significantly increased the cellulose and decreased lignin content. The highest cellulose reached on T3...

IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2020
The aim of the study was to know the influence of the Rhizobium bacteria inoculant doses as bioti... more The aim of the study was to know the influence of the Rhizobium bacteria inoculant doses as biotic fertilizer and the frequence of watering on the growth and yield of the mung bean (Vigna radiata L.). The study was conducted in Green House of Faculty Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University. The experimental design of this research was Completely Randomized Design (CRD) The parameters observed were height of plant, number of leaves, days of blooming, and days of pod. The result showed that the dose of the Rhizobium inoculant had a significant effect on days of blooming. The frequency of watering had significant effect on height of plant, number of leaves, days of the bloom, days of the podded and weight of pods. In conclusion, mung bean that was treatmented by Rhizobium sp. bacteria inoculant (treatments of R2, R3 and R4) and treatment of F3 had same in days of blooming and days of podded with bacteria inoculant RHIZOKA (treatment of R1).

Journal of Agro Complex, 2018
This research has an aim to observe the production of lettuce (Lactuca sativa L.) on hydroponic t... more This research has an aim to observe the production of lettuce (Lactuca sativa L.) on hydroponic technology of floating system with red and blue LED (Light Emitting Diode) at night. This research was conducted inside the Screenhouse in which located on the top of Griya Kads House building, Bulusan Village, Tembalang Sub-district from May to June 2017. The research was conducted by 3x3 factorial experiments in Nested Design with 3 replications. The first factor was 0, 1.5 and 3 hours irradiation of red and blue LED lights at night. The second factor was 3, 5 and 7 ml/liter of AB mix nutrient concentration which was nested in the first factor. The data collected were fresh weight, dry weight and root canopy ratio. The results of the study showed that the treatment of AB mix nutrient concentration had no significant effect on all parameters. The production of lettuce with level of 5 ml concentration of AB mix was quite good, yet 3 ml and 7 ml levels didn’t improve lettuce production. Th...

Jurnal Pertanian Tropik, 1970
The use of appropriate planting media and suitable aeration in hydroponic crop cultivation need t... more The use of appropriate planting media and suitable aeration in hydroponic crop cultivation need to be considered to produce maximum plant growth and production. The research was aimed to examine the interaction between planting media and aeration on the growth and production of pakcoy plants. The research was conducted on February -March 2019 at the green house of the Food Crops and Horticulture Seeds Department of Central Java Province and the Ecology and Crop Production Laboratory of the Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semarang. A completely randomized design of factorial pattern was used throughout the experiments. The first factor consisted of husk charcoal (M1), cocopeat (M2), and moss (M3) planting media, respectively. While the second factor consisted of 24 hours/day (A1), 12 hours/day with 30 minutes “on/off" intervals (A2), and 6 hours/day with 45 and 15 minutes “on/off" intervals (A3) of aeration. Each experimental unit was rep...

Journal of Tropical Crop Science and Technology, 2019
Basil is a spice plant that is widely used as a culinary additive, fragrance, atractan, and anti-... more Basil is a spice plant that is widely used as a culinary additive, fragrance, atractan, and anti-bacterial because it produces essential oils, basil oil. This research aimed to identifying the affect of adding rice husk ash on different basil’s cultivars on growth and yield of basil (Ocimum basilicum). This research use 4 x 2 factorial experiment pattern with Completely Randomized Design consisting of 5 replication. The first treatment was various type of basil’s cultivars such as Genovese cultivars (K1) and Dark Opal cultivars (K2). The second treatment was doses of rice husk ash such as control or without giving rice husk ash (M0), 30 g/pot (M1), 35 g/pot (M2), dan 40 g/pot (M3). The observed parameters were soil bulk density and porosity, plant height, leaves total, roots length, and leaves simplisia. The results showed that the application of husk ash can affect the increase in physical properties of the soil, but has not directly affected the growth parameters and yield of lea...

Bioma : Berkala Ilmiah Biologi, 2016
Patchouli essential oil is an dominant product from Batang but its production has not been able t... more Patchouli essential oil is an dominant product from Batang but its production has not been able to meet export needs. The main problem in the production of essential oil of patchouli is limited amount of seeds and dry season effect on the growth of patchouli. On the other hand, society units of patchouli essential oil is very dependent on the availability of raw materials of patchouli. Searching of patchouli local varieties must develop in order to encourages of sustainibility of patchouli production. The purpose of this activity is search and propagate patchouli plant from local varieties that can survive in different seasons of the year according to the climatic conditions of Batang. The study was conducted with the search and propagation of patchouli plant varieties used by farmers in Batang which is Sidikalang varieties and local varieties originating from Batang region and the surrounding area. Furthermore, the vegetative propagation using cuttings will be use followed by it...
Uploads
Papers by endang purbajanti