Bidan Aya
Bachelor of Midwifery/ Andalas University, Padang
Midwife Professional Study Program/ Andalas University, Padang
Part of Bidanlifecare.id
Address: Padang, Sumatera Barat
Midwife Professional Study Program/ Andalas University, Padang
Part of Bidanlifecare.id
Address: Padang, Sumatera Barat
less
Uploads
Papers by Bidan Aya
Lama haid biasanya 3-5 hari, tetapi pada wanita normal pengeluaran darah dapat sesingkat 1 hari atau selama 8 hari. Jumlah darah yang keluar secara normal dapat berkisar sekedar bercak sampai 80 mL, jumlah rerata yang keluar adalah 30 mL (Guyton dan Hall, 2016).
Menurut United States Agency (USAID) tahun 2007, batas jarak kelahiran optimal adalah batas waktu antar kelahiran yang menghasilkan dampak kesehatan yang terbaik bagi kehamilan, ibu, bayi baru lahir dan seluruh keluarga.
Menurut SDKI 2012, jarak kelahiran adalah jarak antar kelahiran anak dengan anak sebelumnya yang lahir hidup. Jarak kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan.
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di lapangan ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.
Jenis diare ada dua, yaitu diare akut dan diare persisten atau diare kronik. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sementara diare persisten atau diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
Serviks inkompeten adalah keadaan yang ditandai dengan dilatasi serviks tanpa disertai rasa nyeri pada trimester II kehamilan. Kejadian ini dapat diikuti dengan prolaps dan penonjolan selaput ketuban kedalam vagina, yang dapat mengakibatkan ekspulsi janin yang belum aterm. Jika keadaan ini tidak ditangani secara efektif, maka akan dapat berulang pada kehamilan berikutnya.
SOGC Cinical Practice Guidelines.Cervical Insufficiency and Cervical Cerclage.No.301. 2013
Serviks inkompeten terjadi lebih dari 1% dari seluruh wanita didunia, dan merupakan suatu hal yang dikhawatirkan oleh kaum wanita, sehingga pedoman untuk mengatasi dilemanya sangat sulit untuk dilakukan. Serviks inkompeten tidak memiliki pengertian yang konsisten. Namun biasanya ditandai dengan adanya dilatasi dan pemendekan serviks pada usia kehamilan kecil dari 37 minggu tanpa adanya awitan persalinan. Trimester kedua atau ketiga dapat menyebabkan selaput prolaps, ketuban pecah dini, abortus dan kelahiran prematur. Inkompetensia Serviks adalah suatu ketidakcukupan yang timbul dari ketidakmampuan wanita untuk mendukung kehamilan penuh karena cacat fungsional atau struktural dari serviks.
Saat ingin merawat tali pusat, cuci tangan terlebih dahulu, jangan oleskan apapun pada tali pusat ,tidak perlu ditutup dengan kasa dan jangan ditutup dengan popok maupun gurita. Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak terkena air seni maupun tinja bayi. Jika tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air bersih dan sabun lalu keringkan dengan kain bersih. Biarkan tali pusat terlepas sendiri. Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah dan mengidentifikasi perdarahan atau infeksi secara dini. Setiap hari harus melakukan pemeriksaan untuk menemukan tanda-tanda infeksi (Bobak dkk, 2005). Jika terdapat tanda infeksi seperti kemerahan dan atau bengkak pada pusat ataupun kulit disekitarnya, berbau dan terlihat nanah segera control ke tenaga kesehatan terdekat.
Lama haid biasanya 3-5 hari, tetapi pada wanita normal pengeluaran darah dapat sesingkat 1 hari atau selama 8 hari. Jumlah darah yang keluar secara normal dapat berkisar sekedar bercak sampai 80 mL, jumlah rerata yang keluar adalah 30 mL (Guyton dan Hall, 2016).
Menurut United States Agency (USAID) tahun 2007, batas jarak kelahiran optimal adalah batas waktu antar kelahiran yang menghasilkan dampak kesehatan yang terbaik bagi kehamilan, ibu, bayi baru lahir dan seluruh keluarga.
Menurut SDKI 2012, jarak kelahiran adalah jarak antar kelahiran anak dengan anak sebelumnya yang lahir hidup. Jarak kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan.
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di lapangan ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.
Jenis diare ada dua, yaitu diare akut dan diare persisten atau diare kronik. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sementara diare persisten atau diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
Serviks inkompeten adalah keadaan yang ditandai dengan dilatasi serviks tanpa disertai rasa nyeri pada trimester II kehamilan. Kejadian ini dapat diikuti dengan prolaps dan penonjolan selaput ketuban kedalam vagina, yang dapat mengakibatkan ekspulsi janin yang belum aterm. Jika keadaan ini tidak ditangani secara efektif, maka akan dapat berulang pada kehamilan berikutnya.
SOGC Cinical Practice Guidelines.Cervical Insufficiency and Cervical Cerclage.No.301. 2013
Serviks inkompeten terjadi lebih dari 1% dari seluruh wanita didunia, dan merupakan suatu hal yang dikhawatirkan oleh kaum wanita, sehingga pedoman untuk mengatasi dilemanya sangat sulit untuk dilakukan. Serviks inkompeten tidak memiliki pengertian yang konsisten. Namun biasanya ditandai dengan adanya dilatasi dan pemendekan serviks pada usia kehamilan kecil dari 37 minggu tanpa adanya awitan persalinan. Trimester kedua atau ketiga dapat menyebabkan selaput prolaps, ketuban pecah dini, abortus dan kelahiran prematur. Inkompetensia Serviks adalah suatu ketidakcukupan yang timbul dari ketidakmampuan wanita untuk mendukung kehamilan penuh karena cacat fungsional atau struktural dari serviks.
Saat ingin merawat tali pusat, cuci tangan terlebih dahulu, jangan oleskan apapun pada tali pusat ,tidak perlu ditutup dengan kasa dan jangan ditutup dengan popok maupun gurita. Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak terkena air seni maupun tinja bayi. Jika tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air bersih dan sabun lalu keringkan dengan kain bersih. Biarkan tali pusat terlepas sendiri. Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah dan mengidentifikasi perdarahan atau infeksi secara dini. Setiap hari harus melakukan pemeriksaan untuk menemukan tanda-tanda infeksi (Bobak dkk, 2005). Jika terdapat tanda infeksi seperti kemerahan dan atau bengkak pada pusat ataupun kulit disekitarnya, berbau dan terlihat nanah segera control ke tenaga kesehatan terdekat.