Papers by Sri Endah Nurhidayati
Culinary tourism has significant potential in Indonesia, which consists of various ethnicities an... more Culinary tourism has significant potential in Indonesia, which consists of various ethnicities and cultures. Every ethnic and culinary culture develops its own characteristic that can be lifted as a tourist attraction. The development of culinary tourism is expected to increase state revenues and local economic and social empowerment of local communities. Culinary tourism growth can not be separated from the development needs of the community. Dining out today is not only to meet the primary needs of man, however, has become one of the ways to have fun. Culinary tourism is one of the tourist attractions that can be developed in all areas, especially urban areas. Urban areas that have limited natural tourism resources, so that culinary tourism is an alternative tourist attraction in urban development. This article aims to describe how the packaging of the culinary festival as an alternative tourist attraction in the city. This study used descriptive qualitative method. The research location in Surabaya, one of the areas in Indonesia which has consistently been developing culinary festival. Data were collected by interview, observation and literature study. Culinary festival which is regularly held in the Surabaya city is Tjap Toendjongan Night Market, Rojak Uleg Festival, Keplek Ilat event, Bango Food Festival, Bulak Festival, and Tunjungan Festival. While the festival is held with the tentative schedule is the International Food Festival, Bogasari Expo, Festival Jajanan Soerabaja Toempo Doeloe and culinary festival. The main attractions in the form of culinary festival lies in the diversity of food, shelter, packaging event, and the public interest that makes culinary entertaining atmosphere. Tourist attractions festival lies in the diversity of the food as traditional food, modern, iconic food meal even archipelago. The food was displayed starting snacks to main course. Points Festival spreads all of Surabaya area so accommodate of visitors from of the entire City. Packaging colossal event, sparkling, unique, and full of modern and tadisional entertainment. Culinary Festival largely held by the government so that the support of a very big on education, public participation (sellers and buyers) are very large, also support the private sector is quite large. With affordable price, the public response to all events is very enthusiastic. Culinary Festival always so packed with visitors. The event is held regularly every year is one event that is awaited by people. Packaging Culinary Festival in the city of Surabaya has a characteristic that is a mass of up to colossal. Festival successfully raised local food theme (both traditional and modern) and growing public appreciation of local food.
Visi Indonesia menjadi poros maritim dunia yang diusung presiden Jokowi masih jauh panggang dari ... more Visi Indonesia menjadi poros maritim dunia yang diusung presiden Jokowi masih jauh panggang dari api karena kentalnya budaya daratan (Jawa Pos, 12 Mei 2015). Untuk mengembalikan kejayaan budaya maritim Indonesia dapat dilakukan melalui pengembangan pariwisata.
Asean Economic Community (AEC) sudah diambang pintu. Kesiapan Indonesia bersaing di pentas perda... more Asean Economic Community (AEC) sudah diambang pintu. Kesiapan Indonesia bersaing di pentas perdagangan global siap diuji. Produk dan jasa dari negara-negara Asean khususnya, dan dunia umumnya akan membanjiri pasar bersaing dengan produk dan jasa lokal. Salah satunya adalah produk kuliner.
Indonesia memiliki kekayaan kuliner Nusantara yang bersumber dari berbagai etnis dan budaya dimana masing-masing menghasilkan ciri khas kuliner tersendiri. Beberapa alahan lokal yang telah mendunia adalah Rendang, bakso dan nasi goreng. Makanan Indonesia lain yang layak diperkenalkan secara internasional antara lain darksoup alias rawon, aneka soto daerah, aneka salad lokal (rujak, gado-gado, keredok, asinan, semanggi, dsb), kue tradisional yang unik dan berbahan local (getuk, tape, cobro, serabi, dsb). Semua Cuma ada di Indonesia. Dalam dunia yang serba mengglobal sebenarnya potensi unik dan aksotis seperti ini yang membuat Indonesia menarik, tiada duanya.
Indonesia memiliki 34 propinsi yang masing-masing menyimpan potensi makanan tradional yang berlimpah baik jenis bentuk, jenis maupun rasa. Namun potensi yang ada belum maksimal dikembangkan sebagai atraksi wisata .
Untuk mengangkat kuliner lokal sebagai atraksi wisata diperlukan strategi yang komprehensif. Pertama, mengidentifikasi jenis-jenis makanan lokal yang memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai ikon dan daya tarik wisatawan. Perlu disusun database tentang aneke jenis menu tradisional (kue, minuman, makanan,dsb) yang akan menambah daftar panjang potensi menu local yang menjadi asset nasional dan siap mengglobal, Kedua, memetakan situasi dan kondisi yang melingkupi perkembangan menu lokal di daerah seperti popularitas jenis makanan di wilayah setempat, penyediaan makanan di restoran/depot/warung, teknologi memasak setempat, dan cara menu ditampilkan/dipresentasikan.
Tourism as a complex phenomenon tend to approach crossing many disciplines. This paper argued tha... more Tourism as a complex phenomenon tend to approach crossing many disciplines. This paper argued that its multi perspective approach tourism studies. The general of tourism perspective included: first, intradisciplinary perspective, second, interdisciplinary perspective, and third, tourismology perspective. The intradisciplinary perspective is currently housed study of tourism within a diverse range of discipline with individual element independently. The interdisciplinary perspective is recommending that tourism studies strive to develop a crossdisciplinary research. The tourismology perspective is argued that the study of tourism as a complex phenomenon cannot be adequately addressed from within any one existing discipline, only the emergence of a distinct discipline such as tourismology will allow for the development of an integrated theory of tourism.
Keyword: intradisciplinary perspective, interdisciplinary perspective, tourismology perspective, tourism disciplinary.
Pariwisata merupakan industri yang banyak diminati baik negara maju maupun berkembang untuk menin... more Pariwisata merupakan industri yang banyak diminati baik negara maju maupun berkembang untuk meningkatkan pendapatan/devisa. Faktor pendorong seperti pesatnya perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, berkembangnya teknologi transportasi, pertumbuhan pasar bebas, perkembangan teknologi produksi yang mampu memperpendek waktu kerja dan keterbukaan politik membuat manusia dengan mudah bepergian melintasi batas wilayah antar negara.
Industri pariwisata merupakan keterkaitan antara pariwisata, perjalanan, rekreasi dan waktu luang. Industri pariwisata merupakan salah satu kekuatan politik karena dampak yang diterima sangat luas menyangkut industri/usaha/bisnis, organisasi dan manusia.
Uploads
Papers by Sri Endah Nurhidayati
Indonesia memiliki kekayaan kuliner Nusantara yang bersumber dari berbagai etnis dan budaya dimana masing-masing menghasilkan ciri khas kuliner tersendiri. Beberapa alahan lokal yang telah mendunia adalah Rendang, bakso dan nasi goreng. Makanan Indonesia lain yang layak diperkenalkan secara internasional antara lain darksoup alias rawon, aneka soto daerah, aneka salad lokal (rujak, gado-gado, keredok, asinan, semanggi, dsb), kue tradisional yang unik dan berbahan local (getuk, tape, cobro, serabi, dsb). Semua Cuma ada di Indonesia. Dalam dunia yang serba mengglobal sebenarnya potensi unik dan aksotis seperti ini yang membuat Indonesia menarik, tiada duanya.
Indonesia memiliki 34 propinsi yang masing-masing menyimpan potensi makanan tradional yang berlimpah baik jenis bentuk, jenis maupun rasa. Namun potensi yang ada belum maksimal dikembangkan sebagai atraksi wisata .
Untuk mengangkat kuliner lokal sebagai atraksi wisata diperlukan strategi yang komprehensif. Pertama, mengidentifikasi jenis-jenis makanan lokal yang memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai ikon dan daya tarik wisatawan. Perlu disusun database tentang aneke jenis menu tradisional (kue, minuman, makanan,dsb) yang akan menambah daftar panjang potensi menu local yang menjadi asset nasional dan siap mengglobal, Kedua, memetakan situasi dan kondisi yang melingkupi perkembangan menu lokal di daerah seperti popularitas jenis makanan di wilayah setempat, penyediaan makanan di restoran/depot/warung, teknologi memasak setempat, dan cara menu ditampilkan/dipresentasikan.
Keyword: intradisciplinary perspective, interdisciplinary perspective, tourismology perspective, tourism disciplinary.
Industri pariwisata merupakan keterkaitan antara pariwisata, perjalanan, rekreasi dan waktu luang. Industri pariwisata merupakan salah satu kekuatan politik karena dampak yang diterima sangat luas menyangkut industri/usaha/bisnis, organisasi dan manusia.
Indonesia memiliki kekayaan kuliner Nusantara yang bersumber dari berbagai etnis dan budaya dimana masing-masing menghasilkan ciri khas kuliner tersendiri. Beberapa alahan lokal yang telah mendunia adalah Rendang, bakso dan nasi goreng. Makanan Indonesia lain yang layak diperkenalkan secara internasional antara lain darksoup alias rawon, aneka soto daerah, aneka salad lokal (rujak, gado-gado, keredok, asinan, semanggi, dsb), kue tradisional yang unik dan berbahan local (getuk, tape, cobro, serabi, dsb). Semua Cuma ada di Indonesia. Dalam dunia yang serba mengglobal sebenarnya potensi unik dan aksotis seperti ini yang membuat Indonesia menarik, tiada duanya.
Indonesia memiliki 34 propinsi yang masing-masing menyimpan potensi makanan tradional yang berlimpah baik jenis bentuk, jenis maupun rasa. Namun potensi yang ada belum maksimal dikembangkan sebagai atraksi wisata .
Untuk mengangkat kuliner lokal sebagai atraksi wisata diperlukan strategi yang komprehensif. Pertama, mengidentifikasi jenis-jenis makanan lokal yang memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai ikon dan daya tarik wisatawan. Perlu disusun database tentang aneke jenis menu tradisional (kue, minuman, makanan,dsb) yang akan menambah daftar panjang potensi menu local yang menjadi asset nasional dan siap mengglobal, Kedua, memetakan situasi dan kondisi yang melingkupi perkembangan menu lokal di daerah seperti popularitas jenis makanan di wilayah setempat, penyediaan makanan di restoran/depot/warung, teknologi memasak setempat, dan cara menu ditampilkan/dipresentasikan.
Keyword: intradisciplinary perspective, interdisciplinary perspective, tourismology perspective, tourism disciplinary.
Industri pariwisata merupakan keterkaitan antara pariwisata, perjalanan, rekreasi dan waktu luang. Industri pariwisata merupakan salah satu kekuatan politik karena dampak yang diterima sangat luas menyangkut industri/usaha/bisnis, organisasi dan manusia.