Papers by Hariyadi Putraga
Astroislamica: Journal of Islamic Astronomy
Crescent observation as one of the practices carried out within the scope of falak science has an... more Crescent observation as one of the practices carried out within the scope of falak science has an escalation in methods to adapt the development of science and technology. The development of crescent observation method has an impact on the observation time. In the past, observing crescent only focused when the sun had set, but now observing crescent can be done since the sun is still above the horizon. OIF UMSU as an institution engaged in the field of falak science also conducts crescent observations every month from noon. On November 25, 2022, OIF Barus Team managed to capture the new moon crescent at noon at 13:49 WIB with an elongation of 18°25'. This observation could maximizing existing instruments to obtain crescent images with smaller elongation.
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum
This study aims to determine the comparison of the calculation of prayer times using the RHI Astr... more This study aims to determine the comparison of the calculation of prayer times using the RHI Astrolabe and Accurate Times Software. In addition, this study also describes in detail the steps in determining prayer times using the RHI Astrolabe and Accurate Times Software. The research method used in this study is experimental. The results of this study indicate that there is a difference in the calculation of prayer times on December 20 between the RHI Astrolabe and Accurate Times Software. The difference between Asr is 8 minutes, Isha 6 minutes and Fajr 1 minute. Meanwhile, during Zuhr, Maghrib and Shuruq there is no difference in the calculation of the RHI Astrolabe with the Accurate Times Software. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perhitungan waktu shalat menggunakan Astrolabe RHI dan Software Accurate Times. Tujuan penelitian lainnya adalah untuk menjelaskan secara rinci langkah-langkah dalam menentukan waktu shalat menggunakan Astrolabe RHI dan Software A...
Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika
The existence of technology, especially optics and digital, that can be used with similar setting... more The existence of technology, especially optics and digital, that can be used with similar settings anywhere so it can be implemented by anyone and become a new standard for the determination and visual view of early dawn time seen in the field. Digital cameras could take periodically so that they can produce a series of images according to time and show the difference in the sky when the transition of dawn time and be an option for the beginning of dawn time in the world evidentiary. The results of this study showed that there was a difference at the beginning of dawn time according to the Ministry of Religion with the results of processed imagery using the MA method. The results of the imagery successfully showed the beginning of the change in the sky at dawn with the appearance of a significant change in pixel value. This study found that the initial results of dawn time on the observation date were at the time of the sun at a dip of -17° 07' 12". The observations using S...
Journal of Physics: Conference Series, 2022
Astrotourism is a tourist activity that shows attractions in the form of astronomical phenomena a... more Astrotourism is a tourist activity that shows attractions in the form of astronomical phenomena and outer space. Astrotourism activities that can be carried out by tourists are such as studying and exploring astronomical phenomena such as eclipses, meteor showers, and so on in the conditions of the night sky. An important condition for the advancement of astrotourism in an area is that the area has dark skies that are characterized by no severe light pollution and had adequate atmospheric conditions such as at least clouds covering the sky so that celestial objects can be observed properly, temperature, humidity, wind speed. and good rainfall so that visitors or tourists can comfortably be at astronomical tourist sites for a long time. We’ve done collecting atmospheric data using portable weather station and sky brightness data using Unihedron Sky Quality Meter LU-DL type device from July 10th - 11th 2021 and we collected data from windy.com for atmospheric particle content and clou...
JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah), Jul 10, 2021
Polusi cahaya merupakan masalah yang dialami seluruh dunia yang berdampak pada berkurangnya binta... more Polusi cahaya merupakan masalah yang dialami seluruh dunia yang berdampak pada berkurangnya bintang yang dapat dilihat pada malam hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kecerahan langit arah zenit untuk meminimalkan pengaruh polusi cahaya dalam melakukan pengamatan benda langit. Penelitian dilakukan dengan metode observasi tingkat kecerahan langit dengan Sky Quality Meter (SQM). Pengukuran kecerahan langit dilakukan pada dua tempat, yaitu di Medan dan Serdang Bedagai. SQM dipasang ke arah zenit dan diatur untuk mengambil data setiap dua detik. Pengamatan dilakukan pada tanggal 10-13 November 2018 yaitu pada saat fase bulan baru. Nilai rata-rata kecerahan langit yang diperoleh di Medan sebesar 18,05 mpsas dan nilai NELM sebesar 4,00. Berdasarkan skala Bortle, Medan termasuk daerah kelas kesembilan yaitu inner-city sky. Sementara, nilai rata-rata kecerahan langit yang diperoleh di Serdang Bedagai sebesar 19,69 mpsas dan nilai NELM sebesar 5,26. Berdasarkan skala Bortle, Serdang Bedagai termasuk daerah kelas keenam yaitu bright suburban sky.
Jurnal SOLMA, 2021
Jadwal shalat disusun berdasarkan data matahari, baik pada saat yang bersangkutan (jam, hari bula... more Jadwal shalat disusun berdasarkan data matahari, baik pada saat yang bersangkutan (jam, hari bulan dan tahun) maupun data rata-rata. Ketepatan penentuan waktu shalat, disamping tergantung pada sistem/ rumus-rumus yang dipergunakan juga tergantung kepada ketepatan pengambilan data seperti data Matahari maupun data lain yang dibutuhkan dalam perhitungan. Ada beberapa instrumen astronomi yang dapat digunakan dalam pengambilan data Matahari maupun penentuan waktu shalat salah satunya yaitu instrumena astronomi yang bernama Astrolabe. Astrolabe merupakan alat yang jarang diketahui dan memilki banyak fungsi dalam kehidupan maupun ibadah umat Islam, sehingga pembelajaran terkait instrumen astronomi khususnya Astrolabe harus terus dikembangkan. Ada tiga tahap metode pelaksanaan yang telah dirancang dalam pengabdian kali ini yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi program. Berdasarkan hasil pengabdian di SMA Sains & Tahfidz Al-Ammar maka dapat disimpulkan bahwa peserta di...
Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi. Perubahan aktifitas Matahari jangk... more Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi. Perubahan aktifitas Matahari jangka panjang memegang peranan penting dalam perubahan iklim global. Perubahan iklim tersebut menyebabkan naik turunnya suhu di permukaan bumi. Pancaran cahaya Matahari tersebut membawa energi bahkan radiasi. Total radiasi yang diterima dipermukaan bumi dipengaruhi oleh jarak Matahari, intensitas radiasi Matahari, panjang hari. Jarak Matahari selalu berubah sepanjang tahun dikarenakan orbit Bumi mengelilingi Matahari berbentuk elips. Saat Bumi berada pada jarak terdekat dengan Matahari disebut perihelion. Saat Bumi berada pada jarak terjauh dari Matahari disebut aphelion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aphelion dan perihelion terhadap suhu di kota Medan menggunakan weather station. Aphelion dan perihelion tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap suhu Bumi. Ketika jarak Bumi paling dekat dengan Matahari (perihelion), suhu Bumi justru lebih rendah dibandingkan dengan ...
Keberadaan perangkat lunak yang dapat melakukan pengolahan citra hasil pengamatan menjadi salah s... more Keberadaan perangkat lunak yang dapat melakukan pengolahan citra hasil pengamatan menjadi salah satu instrumen yang dapat membantu pengamat untuk melakukan pencarian keberadaan hilal siang hari di dalam citra gambar yang diambil oleh alat penangkap citra atau kamera. Salah satu instrument perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pengolahan citra benda langit adalah software IRIS Astronomy yang berasal dari Astrosurf. Keberadaan perangkat lunak ini membantu pengamat dalam mengolah, mendapatkan citra gambar dan memperjelas dari keadaan benda langit yang terdapat pada citra yang didapat dan diolah tersebut. Dengan keberadaan fitur – fitur yang dapat digunakan untuk mengganti tampilan gambar ke dalam tampilan temperature, ultraviolet dan inverted color , maka dapat mempermudah pengamat dalam menentukan kemungkinan keberadaan hilal pada gambar yang diolah. Pada penelitian ini dilakukan percobaan pengamatan hilal atau bulan sabit pada siang hari (matahari masih diatas ufuk) menggunakan ...
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology, 2021
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sec... more Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dengan tujuan untuk mengukur secara tidak langsung diameter dan kedalaman kawah bulan yang diperoleh saat pengamatan Bulan. Penelitian ini dilakukan di Observatorium Ilmu falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan menggunakan teleskop William Optics Gt 102, Mounting iEQ45 Pro Kamera CCD QHY 5-II dan Canoon 600D. Penelitian ini fokus pada pengamatan kawah di Bulan, menentukan ukuran diameter dan kedalamannya pada basis foto dan perhitungan sederhana dengan beberapa penyederhanaan matematis. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian, didapat nilai untuk diameter (d) dan kedalaman (h) untuk kawah bernama Tycho yaitu d=102,95; h=6,6. Copernicus d=110,14; h=5,4. Schiller d=28,98; h=8,6. Kepler d=178,82; h=3,8 dengan tingkat kesalahan pengukuran 2%.
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, 2020
Selama satu tahun, Matahari tidak selalu berada di daerah khatulistiwa, namun terkadang berada di... more Selama satu tahun, Matahari tidak selalu berada di daerah khatulistiwa, namun terkadang berada di daerah utara khatulistiwa serta daerah selatan khatulistiwa. Kedudukan Matahari di khatulistiwa disebut ekuinoks, kedudukan Matahari saat berada di titik terjauh di utara dari khatulistiwa disebut solstis musim panas (summer solstice), kedudukan Matahari saat berada di titik terjauh di selatan dari khatulistiwa disebut solstis musim dingin (winter solstice). Matahari di Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menunjukkan posisi yang berbeda saat ekuinoks, summer soltice, dan winter solstice. Matahari terbit di arah timur dan terbenam di arah barat hanya terjadi pada saat ekuinoks. Meskipun saat ekuinoks, namun Matahari tidak dapat menunjukk arah timur dan barat sepanjang hari. Hal ini disebabkan pergerakan Matahari tidak tegak lurus terhadap horizon melainkan miring sesuai dengan lintang tempat.
Proceeding International Seminar of Islamic Studies, Feb 21, 2021
Journal of Physics: Conference Series
The τ Scorpii (τ Sco) star, was known as Al-Niyat in medieval Islamic period, is a B0V single sta... more The τ Scorpii (τ Sco) star, was known as Al-Niyat in medieval Islamic period, is a B0V single star with mass of 15 solar mass (M⊙). It means that τ Sco is a massive star that has properties like B-type star such as has 31,440 K temperature effective and so on. The evolution simulation using MESA simulation software was conducted from pre-main sequence phase to red supergiant phase for τ Sco. We obtain that the age of τ Sco currently is 5.22 million years and it’s in main sequence phase. The τ Sco will reach the red supergiant phase at the age of 11.6 million years after formation.
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sec... more Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dengan tujuan untuk mengukur secara tidak langsung diameter dan kedalaman kawah bulan yang diperoleh saat pengamatan Bulan. Penelitian ini dilakukan di Observatorium Ilmu falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan menggunakan teleskop William Optics Gt 102, Mounting iEQ45 Pro Kamera CCD QHY 5-II dan Canoon 600D. Penelitian ini fokus pada pengamatan kawah di Bulan, menentukan ukuran diameter dan kedalamannya pada basis foto dan perhitungan sederhana dengan beberapa penyederhanaan matematis. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian, didapat nilai untuk diameter (d) dan kedalaman (h) untuk kawah bernama Tycho yaitu d=102,95; h=6,6. Copernicus d=110,14; h=5,4. Schiller d=28,98; h=8,6. Kepler d=178,82; h=3,8 dengan tingkat kesalahan pengukuran 2%.
Angkasa merupakan sebuah minsteri terbesar yang ditemui manusia. Mulai dari peradaban pertama, hi... more Angkasa merupakan sebuah minsteri terbesar yang ditemui manusia. Mulai dari peradaban pertama, hingga ke manusia di zaman sekarang. Di zaman dahulu, ankasa menjadi sebuah objek pengamatan oleh ilmuwan. Ketidaktahuan dan ketidakmampuan meraihnya menjadikan objek ini hanya dapat dipelajari dengan melihat keadaan dan fenomenanya. Keterbatasan itu membuat manusia menjadi bertanya, dan banyak pula yang mengartikan ke dalam pemahaman filosofis. Pertanyaan-pertanyaan manusia terdahulu ini sebenarnya sudah terjawab di dalam Al-quran. Berikut adalah beberap ayat yang menjelaskan tentang Alam semesta kita. Penciptaan Alam Semesata-Teori Dentuman Besar (Big Bang) Teori Big Bang adalah teori kosmologis paling populer tentang perkembangan awal alam semesta. Model tersebut menyatakan bahwa alam semesta berada dalam keadaan panas dan padat yang berkembang pesat. Kemudian mulai mendingin dan membentuk keadaan yang kita lihat sekarang. Salah satu ayat Alquran menyatakan bahwa ada "asap" sebelum langit dan bumi diciptakan, dan para ilmuwan percaya bahwa alam semesta pada awalnya berbentuk gas, yang menyebabkan terbentuknya bintang dan galaksi. Ayat lain menyatakan, "langit dan bumi adalah satu kesatuan, yang kemudian Kami pisahkan", yang dapat menjadi bukti teori Big Bang.
Bulan yang biasa kita lihat di langit bergerak mengelilingi bumi, mempengaruhi bumi dengan gravit... more Bulan yang biasa kita lihat di langit bergerak mengelilingi bumi, mempengaruhi bumi dengan gravitasi dan fenomena natural lainnya. Pasang surut air laut, gerhana, dan pada penelitian terbaru Bulan bahkan dapat menjadi pemicu gempa bumi yang membuat gravitasi di bumi berfluktuasi. Terdapat banyak laporan-laporan ilmiah yang menyatakan ada pengaruh bulan purnama dan bulan baru terhadap perilaku manusia. Laporan-laporan tersebut menganalisa meningkatnya aktivitas pikiran, peningkatan kunjungan ke bagian gawat darurat atau bagian kejiwaan rumah sakit, serta orang-orang yang mengeluh tentang tingginya tingkat tekanan fisik dan mental.
Sekilas penjelasan mengenai Planet - planet yang memiliki cincin yang kasat mata dan butuh bantua... more Sekilas penjelasan mengenai Planet - planet yang memiliki cincin yang kasat mata dan butuh bantuan optik untuk melihatnya.
Masuknya waktu salat menjadi syarat sahnya salat. Jika tidak dilaksanakan tepat pada waktunya, ma... more Masuknya waktu salat menjadi syarat sahnya salat. Jika tidak dilaksanakan tepat pada waktunya, maka salatnya tidak sah. Waktu – waktu pelaksanaan salat telah diisyaratkan oleh Allah swt dalam ayat – ayat Al-Quràn , yang kemudian diperinci oleh Nabi saw dalam As-Sunnah. Waktu – waktu salat ini sendiri merupakan sebuah fenomena keseharian yang diamati di sekitar kita , yang terkadang pada kondidi – kondidi tertentu sulit untuk menentukan awal waktu salat. Dengan adanya permasalahan ini , di beberapa Negara islam terjadi perbedaan mengenai posisi matahari pada awal waktu salat Subuh , mulai dari ketinggiian matahari pada 14 , 5° , 15° , 16° , 17° ,18° , 19° , dan 20° beradadibawahufuk.HalinimenunjukkanperbedaanketerlihatansaatpengamatanmemulaiawalwaktusalatdiberbagaiNegara,dansebagaimanadiketahuibersamaIndonesiamenganutdipmataharipalingdalamyaitusebesar20°.DalamwaktusalatsubuhyangdipakaidiIndonesiadisebutkanbahwasanyanilaiiniadalahhasilrisetastronomiyangsudahdikajidandiuji.SertapengaruhdariSaadoedinDjambeksertaAbdurRachimyangmengatakanawalwaktusalatSubuhpadaposisimatahariberkedalaman20°dibawahufuk.Dalameramodernsaatini,telahbanyakdilakukanpengkajianulangterhadapketinggianmatahariyangdigunakansebagaiawalwaktusalatsubuh.Parapenelititersebutmenggunakanberbagaimacammetodeuntukmengamatiketerlihatancahayasubuhyangsesuaidenganpetunjukdidalamhadist.SalahseorangpenelitiyangsudahbesardiIndonesiatelahmelakukanpengamatandenganwaktuyangsangatpanjang.Dalampenelitiannya,(Herdiwijaya,2016),seorangpenelitidariObservatoriumBosscha,telahmelakukanpengamatancahayafajarmenggunakanalatbernamaSkyQualityMeter(SQM)dibeberapatempatdiIndonesiauntukmencaritahuketinggianmataharisaatmemasukiwaktusubuh.Penelitiannyamenyimpulkanklasifikasifajarmenjadi3waktu,tergantungpadasudutkedalaman/elevasimataharidibawahufuk,yaitu:-18°-20°
Pernahkan anda memperhatikan lampu jalan di dekat rumah anda ketika malam hari? Bagaimana keadaan... more Pernahkan anda memperhatikan lampu jalan di dekat rumah anda ketika malam hari? Bagaimana keadaan lampu jalan tersebut? Menggunakan warna apa lampu jalan tersebut? Dan pernahkah anda melihat pengaruh lampu jalan terhadap keadaan langit di malam hari? Pada kota – kota besar, lampu jalan merupakan sebuah kebutuhan bagi masyarakatnya. Menginginkan keadaan jalan yang terang dan dapat melihat dengan baik di malam hari menjadi suatu hal yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang masih beraktivitas di malam hari.
Abstrak Pengamatan ini diadakan dikarenakan munculnya problem yang menyatakan waktu awal shalat s... more Abstrak Pengamatan ini diadakan dikarenakan munculnya problem yang menyatakan waktu awal shalat subuh di Indonesia terlalu pagi ataupun terlalu cepat, tidak sesuai dengan keadaan/fenomena langit yang terjadi pada saat yang disebutkan dalam hadist. Di era teknologi saat ini digunakanlah berbagai perangkat yang dapat digunakan untuk mendeteksi kedatangan cahaya subuh tersebut. Berbagai penelitian pun telah dilakukan dam menunjukkan selisih yang sangat besar pada fenomena waktu subuh dan waktu awal subuh secara hisab yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan khususnya MABIMS yang masih menganut criteria kedalaman matahari sebesar-20°. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang baik dan dapat menjadi tambahan referansi bagi para peneliti berikutnya, serta memberikan jawaban atas awal waktu subuh tersebut. Alat dan Bahan Alat:
Tutorial, langkah - langkah , peralatan dan persiapan membangun roket air dengan peluncurnya
Uploads
Papers by Hariyadi Putraga