Teaching Documents by Lilik Pranata
Hipertiroidisme adalah Suatu sindrom yang disebabkan oleh peninggian produsi hormon tiroid yang d... more Hipertiroidisme adalah Suatu sindrom yang disebabkan oleh peninggian produsi hormon tiroid yang disebabkan antara lain karena autoimun pada penyakit graves, hiperplasia, genetik, neoplastik atau karena penyakit sistemik akut. Faktor pencetusnya adalah keadaan yang menegangkan seperti operasi, infeksi, trauma, penyakit akut kardiovaskuler.
Oleh: Maiza Dwi Lestari (1733050) Dosen pembimbing: Ns. Lilik Pranata, M.Kes PRODI ILMU KEPERAWAT... more Oleh: Maiza Dwi Lestari (1733050) Dosen pembimbing: Ns. Lilik Pranata, M.Kes PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 2020 KONSEP MEDIK Menurut JNC dalam (Wijaya, 2015) hipertensi terjadi apabila tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa factor risiko yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal. Hipertensi ini tebagi menjadi 4 derajat yaitu; derajat 1 (ringan) : 140-159/90-99 mmHg, derajat 2 (sedang) ; 160-179/100-109 mmHg, derajat 3 (berat); 180-209/110-119 mmHg dan derajat 4 (sangat berat) >210/>120 mmHg (Aspiani, 2014, p. 211). Hipertensi ini terbagi menjadi 3 yaitu hipertensi primer, hipertensi sekunder dan hipertensi kehamilan, dimana hipertensi primer merupakan hipertensi yang belum diketahui penybabnya, dan hipertensi ini diderita oleh 95% orang. Penelitian dan pengobatan lebih ditujukan bagi penderita esensial, ada beberapa perkiraan mengenai faktor yang menyebabkan hipertensi primer ini yaitu; keturunan, ciri perseorangan dan kebiasaan hidup. Sedangkan pada hipertensi sekunder ini penyebabnya sudah jelas bisa terjadi karena stenosis arteri renalis, feokromositoma dan (Aspiani, 2014, p. 212). Ada juga yang namanya hipertensi akibat kehamilan hal ini terjadi biasanya pada ibu yang usia kehamilannya menginjak usia 20 minggu dan dihubungkan dengan penurunan aliran darah plasenta dan pelepasan mediator kimiawi yang dapat menyebabkan endotel vascular di seluruh tubuh (Aspiani, 2014, p. 213). Penyebab hipertensi pada lanjut usia dikarenakan terjadinya perubahan-perubahan pada; elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, sehingga kontraksi dan volumenya pun ikut menurun, kehilangan elastisitas pembuluh darah karena kurang efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigen, meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (Ibrahim, 2017).Untuk pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan ialah laboratorium (albumin, kreatinin serum, BUN, darah perifer lengkap, dan kimia darah), EKG (hipertofi ventrikel kiri, iskemia, peninggian gelombang P dan gangguan konduksi), foto rontgen (bentuk dan besar jantung Noothing, pembendungan, hipertofi parenkim ginjal, hipertrofi vascular ginjal). Dan penatalaksanaan yang sering dilakukan pada pasien hipertensi yaitu pengaturan diet, penurunan berat badan, olahraga dan memperbaiki gaya hidup yang sehat (Aspiani, 2014, pp. 218-219). Dan komplikasi yang sering terjadi pada seseorang yang hipertensi ialah stroke,IM, gagal ginjal, ensefalopati dan kejang
Hipertiroiditisme (hipersekresi pada hormon tiroid) merupakan terjadinya peningkatan pada produks... more Hipertiroiditisme (hipersekresi pada hormon tiroid) merupakan terjadinya peningkatan pada produksi serta sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hipertiroiditisme namun yang paling umum terjadi yaitu penyakit grave dan goiter multinodular toksik (Baradero et al., 2009, p. 37). Manifstasi klinis terjadinya hipertiroiditisme ini diantaranya yaitu seperti tremor dan tampak gugup, otot terasa lemas, cepat lelah, berat badan menuru, serta intoleransi terhadap cuaca panas (Baradero et al., 2009, p. 40). Adapun etiologi dari hipertiroiditisme ini diantaranya yaitu adenoma hipovisis (penyakit tumor jinak pada kelenjar hipofisis namun penyebab ini jarang terjadi), penyakit graves (merupakan penyekit yang disebabkan karena penyakit autoimun, dimana ini terbentuknya antibody yang disebut dengan thyroid-stimulatin (TSI) yang melekat pada selsel kelenjar tiroid), tiroditis (yang merupakan inflamasi pada kelenjar tiroid yang biasanya disebabkan oleh bakteri seperti streptococcus pyogenes, staphycoccus aureus, serta pneumococcus peneumonia, dimana karena bakteri ini dapat menimbulkan reaksi peradangan yang dapat menimbulkan pembesaran pada kelenjar tiroid, kerusakkan sel, serta terjadi peningkatan pada hormon tiroid), mengkonsusmsi yodium yang berlebihan dapat mengakibatkan peningkatan sistesis pada hormon tiroid, dan selanjutnya dapat disebabkan karena terapi hipertiroid, dimana ini merupakan pemberian obat-obatan hipertiroid yang digunakan untuk menstimulasikan sekeresi pada hormon tiroid (Borley & Grace, 2007, p. 140). Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan hipertiroiditisme ini diantaranya yaitu seperti tes fungsi tiroid, autoantibodi tiroid, dan juga pencitraan (seperti scan ambilan tiroid akan membedakan penyakit grave dari adenoma toksik dengan struma multinodular (Borley & Grace, 2007, p. 275). Penatalaksanaan dari hipertiroiditisme ini sendiri diantaranya yaitu terapi obat (seperti karbimazol yang digunakan untuk menurunkan sintesis pada hormon tiroid,dengan dosis 40-60 mg/hari), pembedahan (seperti tiroidektomi yang mana ini dugunakan untuk struma multinodular, adenoma toksik, ataupun relaps penyakit grave setelah dilakukan terapi antitiroid), radio-iodin (ini terkonsentrasi di kelenjar tiroid sehingga dapat merusak kelenjar tiroid, obat antitiroid ini dihentikan setelah 7-10 hari sebelum pemberian radio-iodin agar zat tersebut dapat diserap), serta terapi oftalmopati yang diakibatkan karena hipertiroid seperti suportif (posisi kepala lebih tinggi daripada kali, airmata buatan, kacamata prisma yang digunakan untuk mengatasi diplopia) serta dapat diberikan definitif (terapi dengan menggunakan steroid dosis tinggi seperti imunosupresson yang digunakan sebagai dekompresi bola mata, dekompresi bedah bola mata, ataupun radioterapi pada bola mata) (Borley & Grace, 2007, p. 275).
1733062) Dosen pembimbing: Ns. Lilik Pranata, M.Kes PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS FAKULTAS ILMU... more 1733062) Dosen pembimbing: Ns. Lilik Pranata, M.Kes PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 2020 KONSEP MEDIK MUSKULOSKELETAL Menurut (Smeltzer, 2011) tulang manusia saling berhubungan satu dengan yang lain delam berbagai bentuk memperoleh fungsi sistem musculoskeletal yang optimal. Jumlah tulang dalam tubuh manusia ada 206 buah, yang terbagi dalam mepat kategori : tulang panjang (femusr, humerus, dan klavikula), tulang pendek (tersalia dan karpalia), tulang pipih (sternum dan scapula), dan tulang tidak beraturan (panggul).
Oleh: Indana Pricilia (1733064) Dosen pembimbing: Ns. LilikPranata,S.KepM.Kep PRODI ILMU KEPERAWA... more Oleh: Indana Pricilia (1733064) Dosen pembimbing: Ns. LilikPranata,S.KepM.Kep PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 2020
Oleh: Indana Pricilia (1733064) Dosen pembimbing: Ns. LilikPranata,S.KepM.Kep PRODI ILMU KEPERAWA... more Oleh: Indana Pricilia (1733064) Dosen pembimbing: Ns. LilikPranata,S.KepM.Kep PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 2020
Oleh: Ansel Musvega (1733012 Dosen pembimbing: Ns. Lilik Pranata, M.Kes PRODI ILMU KEPERAWATAN DA... more Oleh: Ansel Musvega (1733012 Dosen pembimbing: Ns. Lilik Pranata, M.Kes PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 2020 Gagal Ginjal Akut A. Definisi Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana ginjal tidak lagi mengsekresi produkproduk limbah metabolisme. Biasanya karena hiperfusi ginjal sindrom ini biasa berakibat azotemia (uremia), yaitu akumulasi produk limbah nitrogen dalam darah dan aliguria dimana haluaran urine kurang dari 400 ml / 24 jam (Tambayong, 2016, p. 119).
Uploads
Teaching Documents by Lilik Pranata