The development of DHF patient usually assessed base on clinical condition, platelet count and ha... more The development of DHF patient usually assessed base on clinical condition, platelet count and haematocrit value as the DSS indicators. While leukocyte count is irrespective though leucopenia is common in viral infection. Therefore, further analysis was run to determine whether leucopenia could be as a predictor of DSS This study was a retrospective study with a case control (1:2) design using hospitalized children medical records from January 2006 to April 2008 at Prof. Dr. Sulianti Saroso Infectious Diseases Hospital. DSS cases were purposive sampling, and DHF controls were selected using simple random sampling. There were 43 children diagnosed as DSS, and 86 diagnosed as DHF. By multivariate analysis, DHF subjects with leucopenia showed 2.9 times higher risk to develop DSS than DHF subjects without leucopenia. (95% CI: 1.2-6.6). Increasing hematocrite was found as a confounding variable with (OR a : 4.0 ; 95% CI: 1.7-9.5). As conclusion, leucopenia could be a predictor of progression DHF to DSS. Abstrak Perkembangan penyakit DBD umumnya dinilai dari kondisi klinis pasien, jumlah trombosit dan nilai hematokrit sebagai indikator. Jumlah leukosit seringkali diabaikan walaupun pada infeksi virus biasanya disertai dengan leukopenia. Oleh sebab itu dilakukan analisis mendalam terhadap leukopenia sebagai prediktor terjadinya Sindroma Syok Dengue (SSD). Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan rancangan kasus kontrol (1:2) menggunakan rekam medis subyek anak yang dirawat dari bulan Januari 2006-April 2008 di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Sampel kasus (SSD)dipilih secara purposif, sedangkan kontrol (DBD) ditentukan secara acak sederhana. Sampel terdiri dari 43 SSD kasus dan 86 DBD sebagai kontrol. Dengan analisis multivariat logistic regression didapatkan subyek DBD dengan leukopenia mempunyai risiko mengalami SSD 2,9 (95% CI: 1,23-6,62) kali lebih besar dibandingkan subyek DBD tanpa leukopenia. Variabel yang menjadi konfounding adalah peningkatan nilai hematokrit (OR: 4,0 ; 95% CI: 1,68-9,50). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa leukopenia bisa dipakai sebagai prediktor terjadinya SSD pada anak dengan DBD.
The development of DHF patient usually assessed base on clinical condition, platelet count and ha... more The development of DHF patient usually assessed base on clinical condition, platelet count and haematocrit value as the DSS indicators. While leukocyte count is irrespective though leucopenia is common in viral infection. Therefore, further analysis was run to determine whether leucopenia could be as a predictor of DSS This study was a retrospective study with a case control (1:2) design using hospitalized children medical records from January 2006 to April 2008 at Prof. Dr. Sulianti Saroso Infectious Diseases Hospital. DSS cases were purposive sampling, and DHF controls were selected using simple random sampling. There were 43 children diagnosed as DSS, and 86 diagnosed as DHF. By multivariate analysis, DHF subjects with leucopenia showed 2.9 times higher risk to develop DSS than DHF subjects without leucopenia. (95% CI: 1.2-6.6). Increasing hematocrite was found as a confounding variable with (OR a : 4.0 ; 95% CI: 1.7-9.5). As conclusion, leucopenia could be a predictor of progression DHF to DSS. Abstrak Perkembangan penyakit DBD umumnya dinilai dari kondisi klinis pasien, jumlah trombosit dan nilai hematokrit sebagai indikator. Jumlah leukosit seringkali diabaikan walaupun pada infeksi virus biasanya disertai dengan leukopenia. Oleh sebab itu dilakukan analisis mendalam terhadap leukopenia sebagai prediktor terjadinya Sindroma Syok Dengue (SSD). Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan rancangan kasus kontrol (1:2) menggunakan rekam medis subyek anak yang dirawat dari bulan Januari 2006-April 2008 di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Sampel kasus (SSD)dipilih secara purposif, sedangkan kontrol (DBD) ditentukan secara acak sederhana. Sampel terdiri dari 43 SSD kasus dan 86 DBD sebagai kontrol. Dengan analisis multivariat logistic regression didapatkan subyek DBD dengan leukopenia mempunyai risiko mengalami SSD 2,9 (95% CI: 1,23-6,62) kali lebih besar dibandingkan subyek DBD tanpa leukopenia. Variabel yang menjadi konfounding adalah peningkatan nilai hematokrit (OR: 4,0 ; 95% CI: 1,68-9,50). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa leukopenia bisa dipakai sebagai prediktor terjadinya SSD pada anak dengan DBD.
Uploads
Papers by FENDI ARFIANTO