Tanaman singawalang (Petiveria alliaceae) secara tradisional di Indonesia digunakan sebagai analg... more Tanaman singawalang (Petiveria alliaceae) secara tradisional di Indonesia digunakan sebagai analgetik, anti inflamasi dan obat untuk batuk darah. Obat tradisional yang mengandung Petiveria alliacea telah digunakan di Karibia, Amerika Latin, Afrika Barat dan daerah lainnya selama ratusan tahun untuk mengobati rasa sakit, flu, inflamasi, tumor, infeksi bakteri, jamur, hiperlipidemia, diabetes dan penyakit lainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas singawalang yang tumbuh di Indonesia terhadap bakteri yang resisten dan peka terhadap antibiotik. Pengujian dilakukan dengan menentukan konsetrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bakterisidal minimum dengan metode broth microdilution dan kajian tipe kerja dengan melihat kurva pertumbuhan. Daun singawalang diperoleh dari daerah Cilende Bogor. Pengujian aktivitas dilakukan terhadap daun kering, daun segar, batang segar dan akar segar yang diekstraksi secara maserasi dan daun kering secara refluks menggunakan etanol. Ektrak etanol daun kering menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap sepuluh bakteri yaitu MSCNS (Methicillin-Susceptible Coagulase-Negative Staphylococcus ), Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, B.cereus, Staphylocoocus aureus, MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus), Escherichia coli, MRCNS (Methicillin-Resistant Coagulase-Negative Staphylococcus), MSSA (Methicillin-Susceptible Staphylococcus aureus), dam VRE (Vancomycin-Resistant Enterococcus ) dengan nilai KHM berturut turut 256, 16, 32, 64,16,16, 32,16, 128, dan 256 µg/ml dan aktivitas antibakteria ektrak etanol daun segar pada bakteri yang sama dengan nilai KHM berturut turut 512, 64, 64, 512, 64, 256, 32, 256, 512, dan 512µg/ml. Hasil penentuan dengan kurva pertumbuhan bakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kering dengan maserasi bersifat bakteriostatik terhadap MRSA, VRE dan MRCNS sampai konsentrasi 8 KHM.
Tanaman singawalang (Petiveria alliaceae) secara tradisional di Indonesia digunakan sebagai analg... more Tanaman singawalang (Petiveria alliaceae) secara tradisional di Indonesia digunakan sebagai analgetik, anti inflamasi dan obat untuk batuk darah. Obat tradisional yang mengandung Petiveria alliacea telah digunakan di Karibia, Amerika Latin, Afrika Barat dan daerah lainnya selama ratusan tahun untuk mengobati rasa sakit, flu, inflamasi, tumor, infeksi bakteri, jamur, hiperlipidemia, diabetes dan penyakit lainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas singawalang yang tumbuh di Indonesia terhadap bakteri yang resisten dan peka terhadap antibiotik. Pengujian dilakukan dengan menentukan konsetrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bakterisidal minimum dengan metode broth microdilution dan kajian tipe kerja dengan melihat kurva pertumbuhan. Daun singawalang diperoleh dari daerah Cilende Bogor. Pengujian aktivitas dilakukan terhadap daun kering, daun segar, batang segar dan akar segar yang diekstraksi secara maserasi dan daun kering secara refluks menggunakan etanol. Ektrak etanol daun kering menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap sepuluh bakteri yaitu MSCNS (Methicillin-Susceptible Coagulase-Negative Staphylococcus ), Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, B.cereus, Staphylocoocus aureus, MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus), Escherichia coli, MRCNS (Methicillin-Resistant Coagulase-Negative Staphylococcus), MSSA (Methicillin-Susceptible Staphylococcus aureus), dam VRE (Vancomycin-Resistant Enterococcus ) dengan nilai KHM berturut turut 256, 16, 32, 64,16,16, 32,16, 128, dan 256 µg/ml dan aktivitas antibakteria ektrak etanol daun segar pada bakteri yang sama dengan nilai KHM berturut turut 512, 64, 64, 512, 64, 256, 32, 256, 512, dan 512µg/ml. Hasil penentuan dengan kurva pertumbuhan bakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kering dengan maserasi bersifat bakteriostatik terhadap MRSA, VRE dan MRCNS sampai konsentrasi 8 KHM.
Uploads
Papers by Fathur Rahman