Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, be... more Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut James O. Whittaker dalam Djamarah (1999), Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut Djamarah, Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi, belajar adalah proses serangkaian kegiatan untuk berusaha memperoleh pengetahuan dan dapat menimbulkan perubahan (tingkah laku, kepandaian, dan lain-lain) yang berasal dari pengalaman orang seorang yang berhubungan dengan kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah: 1) Kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran yang terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2) Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdidri dari kategori penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. 3) Psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan ketrampilan jasmani yang terdidri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Ciri-ciri belajar : 1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif); 2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan; 3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan; 4. Perubahan itu tidak terjadi semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/kedewasaan tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Teori Belajar Secara garis besar ada tiga rumpun besar tentang teori belajar menurut pandangan psikologi yaitu teori disiplin mental, teori behaviorisme, dan teori cognitive gestalt-field. 1) Teori Disiplin Mental Teori belajar ini dikemabngkan tanpa didasari eksperimen, ini berarti dasar orientasinya adalah filosofis atau spekulatif. Teori ini menganggap bahwa dalam belajar mental, siswa didisiplinkan atau dilatih. Teori yang berlawanan sekali dengan teori disiplin mental adalah teori perkembangan alamiah. Menurut teori ini, anak akan berkembang secara alamiah. Sedangkan teori yang berlawanan dengan teori mental dan perkembangan alamiah adalah teori apersepsi, yang merupakan suatu asosionisme mental yang dinamis, didasarkan pada premis fundamental bahwa tidak ada gagasan bawaan sejak lahir, apapun yang diketahui sesorang yang datang dari luar dirinya. Menurut teori apersepsi, belajar merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan-gagasan baru dengan gagasan lama yang sudah membentuk pikiran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, be... more Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut James O. Whittaker dalam Djamarah (1999), Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut Djamarah, Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi, belajar adalah proses serangkaian kegiatan untuk berusaha memperoleh pengetahuan dan dapat menimbulkan perubahan (tingkah laku, kepandaian, dan lain-lain) yang berasal dari pengalaman orang seorang yang berhubungan dengan kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah: 1) Kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran yang terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2) Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdidri dari kategori penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. 3) Psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan ketrampilan jasmani yang terdidri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Ciri-ciri belajar : 1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif); 2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan; 3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan; 4. Perubahan itu tidak terjadi semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/kedewasaan tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Teori Belajar Secara garis besar ada tiga rumpun besar tentang teori belajar menurut pandangan psikologi yaitu teori disiplin mental, teori behaviorisme, dan teori cognitive gestalt-field. 1) Teori Disiplin Mental Teori belajar ini dikemabngkan tanpa didasari eksperimen, ini berarti dasar orientasinya adalah filosofis atau spekulatif. Teori ini menganggap bahwa dalam belajar mental, siswa didisiplinkan atau dilatih. Teori yang berlawanan sekali dengan teori disiplin mental adalah teori perkembangan alamiah. Menurut teori ini, anak akan berkembang secara alamiah. Sedangkan teori yang berlawanan dengan teori mental dan perkembangan alamiah adalah teori apersepsi, yang merupakan suatu asosionisme mental yang dinamis, didasarkan pada premis fundamental bahwa tidak ada gagasan bawaan sejak lahir, apapun yang diketahui sesorang yang datang dari luar dirinya. Menurut teori apersepsi, belajar merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan-gagasan baru dengan gagasan lama yang sudah membentuk pikiran.
Uploads
Papers by fie bi