Papers by Hanifan Wicaksono
Pengambilan gambar video melalui udara memiliki banyak manfaat, misalnya membantu melakukan pemet... more Pengambilan gambar video melalui udara memiliki banyak manfaat, misalnya membantu melakukan pemetaan ataupun monitoring pada suatu lokasi. Namun, sering kali pengambilan gambar video dari udara membutuhkan biaya sangat besar karena harus menggunakan jasa seperti penggunaan helikopter. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah menggunakan wahana seperti quadcopter yang memiliki biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan penggunaan helikopter. Tapi, permasalahannya adalah sering kali kinerja pengambilan gambar video dari quadcopter tidak maksimal dikarenakan jarak yang hanya mencapai kemampuan minimal dari transceiver video.Pada tugas akhir ini diimplementasikan penggunaan antena cloverleaf 4 lobus yang dipasang pada transmitter video pada quadcopter serta antena mikrostrip fraktal yang dipasang pada receiver video quadcopter yang berada pada ground station dengan frekuensi 5,8 GHz yang digunakan sebagai alat bantu untuk memaksimalkan pengambilan gambar video dari udara atau yang biasa dikenal dalam istilah dunia aeromodelling yaitu First Person View (FPV).Hasil dari pengukuran pada tugas akhir ini menunjukkan pola radiasi dari antena cloverleaf dan antena helix dengan mode normal memiliki pola radiasi omnidireksional dan unidireksional dengan nilai VSWR pada antena cloverleaf 4 lobus sebesar 1,029 sedangkan nilai VSWR pada antena mikrostrip fraktal sebesar 1,059. Kemudian dari segi pengukuran jarak didapatkan hasil sejauh 200 m. Dari hasil tersebut, maka antena cloverleaf dan antena mikrostrip fraktal cocok untuk digunakan pada quadcopter karena selain memiliki bobot yang ringan serta dapat memaksimalkan jarak pengiriman dan penerimaan video.
Abstrak Siaran televisi digital pada saat ini tengah berkembang di Indonesia. Salah satu model tr... more Abstrak Siaran televisi digital pada saat ini tengah berkembang di Indonesia. Salah satu model transmisi yang digunakan dalam siaran televisi digital yaitu siaran terrestrial yang menggunakan antenna pada bagian penerima dan berfungsi sebagai penerima sinyal dari siaran televisi local. Pemerintah sudah menetapkan bahwa standart siaran di televisi Indonesia sudah wajib menggunakan DVB-T2. Menyambut implementasi standar tersebut diperlukan perangkat yang memenuhi standar tersebut. Salah satu permasalahan ang dihadapi adalah sulitnya memilih antenna yang baik untuk menerima siaran televisi digital ini. Pada tugas akhir ini akan membandingkan penggunaan antena monopole yang dipasang pada dalam ruangan (indoor) serta antena biquad yagi yang dipasang pada luar ruangan (outdoor) sebagai antena penerima sinyal siaran televisi digital. Hasil dari pengukuran pada skripsi ini menunjukkan pola radiasi dari antena monopole dan antena biquad yagi memiliki pola radiasi omnidireksional dan bidireksional dengan nilai VSWR pada antena monopole sebesar 1,53 sedangkan nilai VSWR pada antena biquad yagi sebesar 1,02. Kemudian dari segi pengukuran parameter DVB-T2 yaitu C/N dan sensitifitas input didapatkan hasil. Dari hasil tersebut, maka antena monopole dan antena biquad yagi yang lebih cocok untuk digunakan pada sisi penerima teknologi DVB-T2.
Uploads
Papers by Hanifan Wicaksono