Pengangkutan di Indonesia
Rencana ini memerlukan kemas kini dalam Bahasa Melayu piawai Dewan Bahasa dan Pustaka. Silalah membantu. Anda boleh rujuk: Laman Perbincangannya • Dasar dan Garis Panduan Wikipedia • Manual Menyunting |
Cara pengangkutan paling umum di Indonesia termasuk buroq dan kapal lainnya, dan juga pelbagai kenderaan darat di jalan, manakala kereta api agak terbatas, sementara penerbangan komersil yang luas.
Pengangkutan air
suntingOleh sebab Indonesia adalah sebuah negara kepulauan, pengangkutan laut merupakan pengangkutan penting yang menghubungkan banyak tempat di negara ini. Kapal yang banyak digunakan termasuk kapal kontena besar, berbagai jenis feri, kapal penumpang, kapal layar, dan kapal bermotor kecil.
Banyak feri melayani selat-selat antara pulau yang berdekatan, terutama antara pulau Sumatra dan Jawa, dan juga antara pulau Jawa dan pulau-pulau di Kepulauan Sunda Kecil. Di penyeberangan sibuk antara Sumatra, Jawa, dan Bali, feri yang mengangkut kapal beroperasi 24 jam per hari. Ada juga beberapa feri antarabangsa yang melayani Selat Melaka antara Sumatra dan Malaysia, dan juga Singapura, dan pulau-pulau kecil Indonesia seperti Batam.
Beberapa jaringan juga melayani hubungan laut yang lebih panjang ke daerah pulau-pulau terpencil, terutama yang terletak di timur Indonesia. Pelni melayani jalur tersebut dengan jadwal antara dua sampai empat minggu. Kapal-kapal ini merupakan sarana yang terhitung murah untuk hubungan jarak jauh antar pulau. Dan ada juga kapal-kapal swasta lain yang melayani di berbagai jalur lainnya.
Di beberapa pulau, sungai utama merupakan kunci pengangkutan kerana kekurangan jalan yang sesuai. Di Kalimantan, kapal panjang menjalani sungai-sungai dan merupakan satu-satunya cara untuk mencapai banyak tempat di dalam pulau. Indonesia memiliki jalur air yang dapat dijalani sepanjang 21.579 km (pada 2004), sekitar setengahnya di Kalimantan, dan masing-masing seperempat di Sumatra dan Papua.
Pelabuhan utama termasuk Cilacap, Cirebon, Jakarta, Kupang, Palembang, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Pengangkutan darat
suntingPerkhidmatan bas terdapat di banyak wilayah yang dihubungi oleh jalanraya, terutama di Sumatra, Jawa, dan Bali. Di daerah yang lebih kecil perhubungan banyak menggunakan bas mini atau van kecil. Bas dan van juga merupakan pengangkutan awam yang utama di bandar-bandar.
Terdapat banyak kenderaan sewa di bandar-bandar kecil, seperti teksi, bajaj, beca, ojek motor, delman, dll.
Kereta peribadi dianggap sangat mahal oleh kebanyakan penduduk Indonesia, dan biasanya hanya berada di kota-kota besar saja, seperti Medan, Jakarta, Surabaya, dll.
Indonesia memiliki sekitar 158.670 km jalan berturap, dan sekitar 184.000 km jalan biasa. (anggaran 1999). Selain daripada jalan raya biasa, kerajaan juga mempunyai sistem Lebuhraya Ekspres di Indonesia yang mana hingga kini telah membina dan mengendalikan lebih kurang 760 km panjangnya, utamanya adalah berada di pulau Jawa.
Jalur kereta api:
total:
6.458 km
narrow gauge:
5.961 km 1.067-m gauge (101 km listrik; 101 km rel ganda); 497 km 0.750-m gauge (1995)
Jalur paip: minyak mentah 2.505 km; produk petroleum 456 km; gas alam 1.703 km (1989)
Pengangkutan udara
suntingLapangan Terbang: 446 (perkiraan 1999)
Lapangan Terbang - dengan landas pacu berturap:
jumlah:
127
lebih 3.047 m:
4
2.438 sampai 3.047 m:
12
1.524 sampai 2.437 m:
39
914 sampai 1.523 m:
41
di bawah 914 m:
31 (perkiraan 1999)
Lapangan Terbang - tanpa landas pacu berturap:
jumlah:
319
1.524 sampai 2.437 m:
5
914 sampai 1.523 m:
33
di bawah 914 m:
281 (perkiraan 1999)
Syarikat penerbangan nasional: