Papers by Prasetyo Basuki
Physics communication, Nov 30, 2022
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia, 2014
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia, 2020
CALCULATION OF NEUTRON FLUX DISTRIBUTION AT PIERCING BEAM PORTS OF PLATE TYPE RESEARCH REACTOR BA... more CALCULATION OF NEUTRON FLUX DISTRIBUTION AT PIERCING BEAM PORTS OF PLATE TYPE RESEARCH REACTOR BANDUNG. Based on a strategic plan of TRIGA 2000 Bandung's future operation, BATAN has already decided to implement an option to convert the fuel elements core of TRIGA 2000 from using the cylindrical type of elements produced by General Atomic to MTR plate type of fuel elements produced by local fuel element manufacture. The core design calculation has proved that the core configurations of 5 x 5 matrix using local plate type fuel elements met the requirement of core neutronics design. In addition to the current core configuration, further study must be added to consider the use of beam ports as utilization facilities in the design. The neutron flux distribution at piercing beam port has been calculated based monte carlo algorithm using TRIGA MCNP and MCNP software. The calculation result showed that at piercing beam port surface neutron flux distribution is not quite symmetric. The highest neutron flux at piercing beam port is 9.4 × 10 8 (2. ⁄), where as the flux of neutron thermal energy group is 3.54 × 10 8 (2. ⁄). These results are considerably appropriate for such core configuration and as a result, they can be used as a basic data for designing Plate Type Research Reactor Bandung, especially for neutron diffraction experiment
JURNAL TEKNOLOGI REAKTOR NUKLIR TRI DASA MEGA, 2020
One of the results from Plate Type Research Reactor Bandung (PTRRB) research program is PTRRB cor... more One of the results from Plate Type Research Reactor Bandung (PTRRB) research program is PTRRB core design. Previous study on PTRRB has not calculated neutron flux distribution at its central irradiation position (CIP). Distribution of neutron flux at CIP is of high importance especially in radioisotope production. In this study, CIP was modeled as a stack of four to five aluminum tubes (AT), each filled by four aluminum irradiation capsules (AIC). Considering AIC dimension and geometry, there are three possibilities of AT configuration. For irradiation sample, 1.45 gr of molybdenum (Mo) was put into AIC. Neutron flux distribution at Mo sample was calculated using TRIGA MCNP and MCNP software. The calculation was simulated at condition when fresh fuel is loaded into reactor core. Analyses of excess reactivity show that, after installing irradiation AT and Mo sample was put into each configuration, the excess reactivity is less than 10.9 %. The highest calculated thermal neutron flux ...
Journal of Physics: Conference Series, 2020
Design of Irradiation Facilities at Grid E-1 of Plate Type Research Reactor Bandung. Plate Type R... more Design of Irradiation Facilities at Grid E-1 of Plate Type Research Reactor Bandung. Plate Type Research Reactor Bandung (PTRRB) core design is one of the result of PTRRB research programs. In the previous study the irradiation facilities at grid E-1 has not been designed and also distribution of thermal, epithermal and fast neutron flux at grid E-1 has not been studied. Since that data is very important especially in radioisotope production and neutron beam tube analysis, therefore in this study irradiation facilities at grid E-1will be designed. Previous PTRRB core design is a base for designing irradiation facilities at grid E-1. Considering geometrical of grid E-1 and aluminum tube dimension there are three possibilities aluminum tube configuration. The configurations are configuration 1, 2 and 3. Each configuration was modelled as arrangement of four aluminum tubes and each tube filled by four aluminum irradiation capsules. That configuration was starting point to made MCNP PTR...
Perangkat penguji konduktiviti termal bahan insulator telah dibuat, berdasarkan salah satu desain... more Perangkat penguji konduktiviti termal bahan insulator telah dibuat, berdasarkan salah satu desain yang telah dikerjakan oleh pe-Tugas Akhir terdahulu. Secara fisik perangkat berupa kotak penukar kalor berdimensi {30 x 30 x 3} cm3 yang terdiri atas, dua buah kotak pendingin yang mengapit sebuah kotak pemanas di bagian tengahnya. Ide pengujian yaitu dengan menyisipkan 2 lembar bahan uji dijepit di antara permukaan kotak pemanas dan pendingin. Dengan menggunakan bahan insulator sebagai pelapis dinding samping, maka perpindahan kalor dari kotak pemanas dapat diasumsikan hanya mengalir satu dimensi normal terhadap menuju bahan uji. Dengan memasang sensor suhu pada kedua belah permukaan bahan uji. Besarnya fluks kalor konduksi menuju kotak pendingin dianggap sama dengan kalor konveksi air, yaitu dengan mengukur suhu pada masukan dan keluaran kotak pemanas. Konsep dasar perhitungan yaitu dengan mengacu pada hukum Fourier untuk konduksi dan hukum pertukaran kalor Black. Pada tugas akhir ini, hasil pengujian terhadap kotak penguji, didapatkan posisi optimum penempatan sensor suhu yaitu pada bagian tengah permukaan kotak. Hasil pengujian terhadap sampel uji kurang memuaskan. Namun secara umum perangkat ini cukup berhasil dalam mengkarakterisasi jenis bahan yang diuji merupakan jenis insulator, hal ini tampak terlihat dari sem
DESAIN NEUTRONIKA KONVERSI ELEMEN BAKAR TIPE PELAT PADA TERAS TRIGA 2000 BANDUNG . Penelitian ini... more DESAIN NEUTRONIKA KONVERSI ELEMEN BAKAR TIPE PELAT PADA TERAS TRIGA 2000 BANDUNG . Penelitian ini menawarkan konversi elemen bakar reaktor TRIGA-2000 Bandung dari bentuk batang menjadi tipe pelat, sebagai solusi dari masalah pengoperasian reaktor TRIGA-2000 Bandung saat ini. Untuk itu maka dilakukan kajian neutronik secara simulatif terhadap dua macam konfigurasi teras yang baru, yang meliputi perhitungan parameter kritikalitas dan manajemen teras. Kajian simulatif menggunakan MCNPX sebagai alat bantu perhitungan semua parameter neutroniknya. Dari dua konfigurasi teras dengan variasi posisi batang kendali, dipilih konfigurasi kedua yaitu konfigurasi dengan posisi batang kendali pada grid B-2, D-2, B-4, dan D-4 dengan penggunaan reflektor Be. Konfigurasi ini memberikan nilai core excess sebesar $ 13,776, dan shutdown margin sebesar $ -12,155, dengan jumlah elemen bakar pada konfigurasi awal teras sebanyak 18 buah. Pada pengujian one stuck rod criteria , konfigurasi awal dengan 18 ele...
ABSTRAK DESAIN NEUTRONIKA KONVERSI ELEMEN BAKAR TIPE PELAT PADA TERAS TRIGA 2000 BANDUNG. Penelit... more ABSTRAK DESAIN NEUTRONIKA KONVERSI ELEMEN BAKAR TIPE PELAT PADA TERAS TRIGA 2000 BANDUNG. Penelitian ini menawarkan konversi elemen bakar reaktor TRIGA-2000 Bandung dari bentuk batang menjadi tipe pelat, sebagai solusi dari masalah pengoperasian reaktor TRIGA-2000 Bandung saat ini. Untuk itu maka dilakukan kajian neutronik secara simulatif terhadap dua macam konfigurasi teras yang baru, yang meliputi perhitungan parameter kritikalitas dan manajemen teras. Kajian simulatif menggunakan MCNPX sebagai alat bantu perhitungan semua parameter neutroniknya. Dari dua konfigurasi teras dengan variasi posisi batang kendali, dipilih konfigurasi kedua yaitu konfigurasi dengan posisi batang kendali pada grid B-2, D-2, B-4, dan D-4 dengan penggunaan reflektor Be. Konfigurasi ini memberikan nilai core excess sebesar $ 13,776, dan shutdown margin sebesar $-12,155, dengan jumlah elemen bakar pada konfigurasi awal teras sebanyak 18 buah. Pada pengujian one stuck rod criteria, konfigurasi awal dengan 1...
Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan, Jan 30, 2018
Laporan kinerja PSTNT tahun 2017 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor ... more Laporan kinerja PSTNT tahun 2017 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Kepala BATAN Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja. Laporan kinerja ini merupakan dokumen pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi PSTNT serta pencapaian visi, misi dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 dalam kerangka Renstra PSTNT 2015-2019 sebagai tahun ketiga kegiatan Renstra.
Penelitian ini menawarkan konversi elemen bakar reaktor TRIGA-2000 Bandung dari bentuk batang men... more Penelitian ini menawarkan konversi elemen bakar reaktor TRIGA-2000 Bandung dari bentuk batang menjadi tipe plat, sebagai solusi dari masalah pengoperasian reaktor TRIGA-2000 Bandung saat ini. Untuk itu maka dilakukan kajian neutronik secara simulatif terhadap dua macam konfigurasi teras yang baru, yang meliputi perhitungan parameter kritikalitas dan manajemen teras. Kajian simulatif menggunakan MCNPX sebagai alat bantu perhitungan semua parameter neutroniknya. Dari dua desain teras dengan variasi posisi batang kendali dan variasi penggunaan bahan reflektor (grafit dan berilium), dipilih desain konfigurasi 2 yaitu konfigurasi dengan posisi batang kendali pada grid B2, D2, B4, dan D4 dengan penggunaan reflektor Be. Desain ini memberikan nilai reaktivitas core excess sebesar $ 13,776, dan reaktivitas shutdown margin sebesar $ -12,155, dengan jumlah elemen bakar pada konfigurasi awal teras sebanyak 18 buah. Pada pengujian one stuck rod criteria, konfigurasi awal dengan 18 elemen bakar m...
SISTEM PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS AIR TANGKI REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA ON-LINE.... more SISTEM PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS AIR TANGKI REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA ON-LINE. Salah satu persyaratan dalam keselamatan radiasi pada beroperasinya sebuah reaktor penelitian adalah tidak adanya lepasan radionuklida hasil fisi ke air pendingin reaktor dan udara lingkungan. Deteksi dini terhadap lepasan radionuklida hasil fisi dari elemen bakar ke air pendingin dapat dilakukan dengan pemeriksaan radioaktivitas air pendingin primer. Air tangki reaktor dapat menjadi indikator penting dalam mendeteksi kadar radioaktivitas dari material hasil fisi, apabila terjadi kebocoran pada kelongsong elemen bakar. Untuk itu diperlukan sistem pengujian yang dapat mengukur tingkat radioaktivitas air ini secara langsung dan sederhana. Ide dari sistem pengujian secara langsung ini adalah dengan melewatkan aliran air tangki langsung pada detektor gamma yang terpasang di spektrometer gamma. Air tangki reaktor dialirkan pada suatu slang plastik menuju kotak marinelli yang terpasang tepat ...
JURNAL TEKNOLOGI REAKTOR NUKLIR TRI DASA MEGA
The reactivity value of the Bandung TRIGA 2000 reactor core has decreased over time, so the power... more The reactivity value of the Bandung TRIGA 2000 reactor core has decreased over time, so the power generated by the reactor is also getting smaller, despite the control rod position is fully withdrawn. Therefore, it is necessary to reshuffle and refuel the fuel element to increase the excess reactivity by considering the safety parameters, such as axial and radial power peaking factors, DNBR, dTsat, and temperature on the cladding and in the center of the fuel element. The analyzed reactor safety parameters are the number of fuel elements, which varied at 105, 110, and 115 elements, as well as power peaking factor, which varied at 1.55, 1.65, 1.75, 1.85, and 1.95. The calculations were done using MCNP and COOLOD-N2 programs. If DNBR ≈ 1.3 is determined as the safety limit for the operation of the Bandung TRIGA 2000 reactor, at PPF 1.95 (105, 110, and 115 fuel elements), it can be considered to operate the reactor at the power of 600-700 kW. However, at PPF of 1.75 (105, 110, and 115 ...
PROCEEDINGS OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON NUCLEAR SCIENCE, TECHNOLOGY, AND APPLICATION 2020 (ICONSTA 2020)
Bandung TRIGA 2000 is a research reactor that can be operated up to 2 MWTh. Reactor core always n... more Bandung TRIGA 2000 is a research reactor that can be operated up to 2 MWTh. Reactor core always needs reshuffling and refueling to gain safety parameters and operable conditions. Based on recent reshuffling program for Bandung TRIGA 2000 reactor core have decided to place fresh instrumented fuel element with 204 type with 8,5% wt. From last existing reshuffling program, the hot channel predicted will be at one of Ring-B position. Since the Ring-B has 6 positions and only one position will be placed with IFE; so that neutronic analysis will be required to analyze based on determined safety parameters in operating condition limit. We have conducted analysis regarding to parameters; core excess, shutdown reactivity, one stuck rods criteria, analysis of power peaking factor (PPF) axial and radial by control rods withdrawal position functions. Based on these analyses we found that the best position for this fresh instrumented Fuel element will be at B-2 position. In this position this fuel will get 16.02 kWTh with 1 MWTh operation power. Furthermore, the criticality profiles are; Fully up keff=1.01086 with core excess reactivity 1.49 $; shutdown reactivity-15.96$. Then, the fully up radial PFF is 1.672 and PPF axial 1.25. All of these results are not exceeding the operating conditions limits.
PROCEEDINGS OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON NUCLEAR SCIENCE, TECHNOLOGY, AND APPLICATION 2020 (ICONSTA 2020)
The DNBR calculation for the TRIGA 2000 reactor has been carried out using STAT and COOLOD-N 2 so... more The DNBR calculation for the TRIGA 2000 reactor has been carried out using STAT and COOLOD-N 2 software. The power distribution calculation on the core with a configuration of 105 fuel elements was carried out using the MCNP software. DNBR calculations are performed at a power of 1000 kW, 900 kW, 800 kW, 700 kW, 600 kW, 500 kW with a radial power peaking factor of 1.67 and axial power peaking factor of 1.27. The result of DNBR calculation using STAT is slightly higher than using COOLOD-N 2. At a power of 500 kW, the DNBR calculation result using STAT is 3.48 while the DNBR calculation result using COOLOD-N 2 is 3,36, gradually to 1000 kW power, DNBR calculation result using STAT is 1.24 and DNBR calculation result using COOLOD-N 2 is 1.18. From these results it can be concluded that the calculation using COOLOD-N 2 gives more conservative results than calculations using STAT.
Journal of Physics: Conference Series
Analysis of the TRIGA 2000 core reshuffling scenario based on fuel burn-up and fuel density has b... more Analysis of the TRIGA 2000 core reshuffling scenario based on fuel burn-up and fuel density has been done. One of the requirements of Bandung TRIGA 2000 Reactor reliability is the implementation of maintenance and surveillance activities with predetermined Operation and Limits Conditions (OLC) so that the safety parameters will be met. Core management is one of the maintenance activities carried out. Safety parameters that are required to be fulfilled in the core management include the shutdown margin and the power peaking factors. The scenario carried out in the core management in this analysis that was doing the core compaction by sorting the fuel position on the core based on the fuel burnup and the fuel density. Each core management method was carried out in 4 scenarios. The purpose of this analysis is of course to compare both methods and also to get the optimal scenario to be applied to the core of the existing Bandung TRIGA 2000 Reactor. From the eight proposed scenarios, obtained two scenarios that meet the requirements of shutdown margin and power peaking factor from the OLC, namely scenario 2 with the k-eff value obtained 1.01243, and scenario D with the k-eff value obtained 1.02031. Therefore, scenarios 2 and D will then be proposed as the existing Bandung TRIGA 2000 Reactor core configuration scenario.
JURNAL TEKNOLOGI REAKTOR NUKLIR TRI DASA MEGA
Currently, Indonesia through BATAN is operating three research reactors, namely the RSG-GAS react... more Currently, Indonesia through BATAN is operating three research reactors, namely the RSG-GAS reactor with the power of 30 MWt at Puspiptek south Tangerang (the first criticality in 1987), the TRIGA 2000 reactor with the power of 2 MW in Bandung which the first criticality in 1965 with the power of 250 kW, was increased to 1 MW in 1971, and further upgraded to 2 MW in 2000. Beside that, there is Kartini reactor with a power of 100 kW located in Yogyakarta (first criticality in 1979). These reactors are quite old, and in accordance with Bapeten regulations, have carried out the first periodic safety review, to obtain a reactor license for the next 10 years of operation. In line with this, one of BATAN's current national research programs is to increase the production of radioisotopes and radiopharmaceuticals, where reactors play a very important role in the production of certain isotopes. In tracing the data obtained from operational reports related to irradiation requests from rea...
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia
ABSTRAKKAJIAN KESELAMATAN PENGOPERASIAN REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN BATANG KEND... more ABSTRAKKAJIAN KESELAMATAN PENGOPERASIAN REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN BATANG KENDALI REAKTOR TRIGA 2000 TANPA BAHAN BAKAR (BKRTTBB). Telah dilakukan kegiatan pabrikasi BKRTTBB untuk digunakan pada teras TRIGA 2000 Bandung sebagai upaya modifikasi batang kendali pengganti FFCR (Fuel Follower Control Rod) yang telah memiliki fraksi bakar melebihi 50% pada bagian elemen pengikutnya. Dari 5 buah FFCR yang digunakan saat ini telah terindikasi 2 buah yang memiliki fraksi bakar melebihi 50 % dan 1 buah yang telah mendekati 50 %. Sampai dengan akhir tahun ini direncanakan dilakukan penggantian sebanyak 2 buah, dan akan berlanjut sampai dengan 4 buah di tahun berikutnya. Untuk dapat menjamin keselamatan proses modifikasi dan pasca modifikasi, maka perlu dilakukan kajian simulasi operasi dengan menggunakan BKRTTBB pada skenario teras paling reaktif. Pada kajian ini telah dilakukan simulasi operasi dengan meng-gunakan 1 buah FFCR, 4 buah BKRTTBB, dan 102 elemen bakar dengan kom...
Uploads
Papers by Prasetyo Basuki