Papers by Rochmad Siddhiqie
Internasional Sekolah bertaraf internasional (SBI) merupakan sebuah jenjang sekolah nasional di I... more Internasional Sekolah bertaraf internasional (SBI) merupakan sebuah jenjang sekolah nasional di Indonesia dengan standar mutuinternasional. Proses belajar mengajar di sekolah ini menekankan pengembangan daya kreasi, inovasi, dan eksperimentasi untuk memacu ide-ide baru yang belum pernah ada. Pengembangan SBI di Indonesia didasari oleh Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 Ayat 3. Dalam ketentuan ini, pemerintah didorong untuk mengembangkan satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Standar internasional yang dituntut dalam SBI adalah Standar Kompetensi Lulusan, Kurikulum, Proses Belajar Mengajar,SDM, Fasilitas, Manajemen, Pembiayaan, dan Penilaian standar internasional Dalam SBI, proses belajar mengajar disampaikan dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Dalam implementasinya sekolah bertaraf internasional ada yang masih menggunakan kurikulumm nasional yang kemudian disampaikan dengan menggunakan bahasa inggris, namun selain menyampaikan dengan bahasa inggris, ada beberapa perbaikan pada kurikulum nasional yang ada, seperti dengan mulai meratakan pemahaman sebuah teori dengan pemahaman teori yang dipahami oleh orang global, sehingga tidak bertentangan dengan apa yang dipahami oleh masyarakat internasional, hal ini biasanya terjadi pada pelajaran-pelajaran ilmu sosial. Untuk rancangan sekolah kali ini, saya menentukan bahwa sekolah ini nantinya akan sangat mendukung kurikulim internasional yang ada, yaitu kurikulum IB (International Baccalaureate Curriculume) yang berasal dari negara Swiss. Program kurikulum IB adalah program pend.idikan yang di tanggungi oleh International Baccalaureate. Kurikulum ini memiliki mata pelajaran yang lebih sedikit dibandingkan dengan mata pelajaran yang yang ditawarkan di kurikulum nasional, umumnya mata pelajaran ini berupa: mata pelajaran bahasa,ilmu sosial,matematika,ilmu sains dan teknologi, seni dan olahraga. Walaupun memiliki mata pelajaran yang lebih sedikit dibandingkan kurikulum nasional, lantas kurikulum ini tidak baik. Kurikulum ini justru menawarkan kepada murid-muridnya untuk lebih banyak menjalani pelajaran secara praktikal dibandingkan secara teoritis. Sehingga sudah pasti fasilitas pendukung untuk menampung minat dan bakat siswa harus disediakn dengan baik di sekolah yang menggunakan kurikulum IB ini. Hal ini sesuai dengan apa yang menjadi misi dari The International Baccalaureate ini sendiri, yaitu : "Tujuan dari The International Baccalaureate adalah untuk mewujudkan generasi muda yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, berpengetahuan, dan peduli untuk menciptakan dunia yang damai melalui pemahaman kebudayaan dan saling menghormati satu sama lain. Untuk mencapai tujuan ini, IB bekerja sama dengan sekolah-sekolah, pemerintaha, dan organisasi internasional untuk mengembangkan program-program pendidikan dengan penaksiran yang sangat teliti. Program-program ini nantinya akan menciptakan muridmurid di seluruh dunia yang aktif dan peduli, serta para pelajar yang selamanya mengerti kepada orang lain dengan segala perbedaannya." 1.2. Analisa Pengguna Sekolah Analisa pengguna sekolah diperlukan untuk mengetahui berapa perkiraan besaran ruangan yang diperlukan di sebuah sekolah, dimana besaran ruangan ini nantinya akan dibahas didalam pemrogaman ruang. Besaran ruangan yang didapatkan nantinya akan berguna untuk menjaga kenyamanan para pengguna sekolah, pengguna sekolah umumnya dapat dibagi menjadi :
ABSTRAK Perkembangan yang paling dirasakan kini adalah perubahan cara berkomunikasi yang bersifat... more ABSTRAK Perkembangan yang paling dirasakan kini adalah perubahan cara berkomunikasi yang bersifat fisik menjadi virtual melalui media sosial.. Sayang, Pemuda Indonesia belakangan ini cenderung menampilkan dirinya yang " kekinian " di media sosial sehingga mengubah fungsi media sosial dari media berkomunikasi menjadi media untuk menunjukkan status dirinya. Ini lambat laun mengubah perspektif pemuda Indonesia dalam melihat dirinya dan sekitar, juga menimbulkan sikap pesimistik pemuda Indonesia bahwa hari ini status sosial akan menjadi faktor pengubah, bukan sebuah pergerakan yang dinamis. Tulisan ini akan membahas bagaimana peranan aplikasi " Musyawarah Yuk " hadir sebagai cara baru pemuda Indonesia terlihat " kekinian " melalui ide mereka bukan melalui status sosial.
Uploads
Papers by Rochmad Siddhiqie