Sudah tidak asing lagi jika berbicara mengenai budaya kewirausahaan pada etnis Tionghoa. Etos ker... more Sudah tidak asing lagi jika berbicara mengenai budaya kewirausahaan pada etnis Tionghoa. Etos kerja yang tinggi merupakan salah satu identitas etnis Tionghoa pada bidang kewirausahaan. Tentu hal ini memiliki proses tersendiri dalam melestarikan budaya kewirausahaan tersebut. Menurut Foucault, proses pelestarian tersebut merupakan suatu diskursus yang didalamnya ada pengetahuan dan kekuasaan. Pengetahuan dan kekuasaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh orangtua etnis Tionghoa dalam membentuk citra kewirausahaan pada anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif arkeologi dan genealogi oleh Foucault. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pacitan. Subyek penelitian ini adalah etnis Tionghoa yang memiliki usaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orangtua etnis Tionghoa wajib memberikan pendidikan kewirausahaan kepada anak sejak dini. Proses pendidikan kewirausahaan diberian secara bertahap sesuai dengan umur. Contohnya adalah mulai dari memperkenalkan kewirausahaan pada usia dini hingga memanajemen usaha pada umur dewasa. Tujuannya agar budaya kewirausahaan etnis Tionghoa tidak akan luntur. Namun, ada sedikit perbedaan sosialisasi budaya kewirausahaan antara sekarang dan jaman dulu. Pendidikan kewirausahaan tetap diberikan, tetapi pada saat ini beberapa orangtua etnis Tionghoa tidak mewajibkan anak-anaknya untuk berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh faktor modernitas, yang membuat orangtua etnis Tionghoa berpikir moderat, dalam arti membebaskan anaknya dalam menentukan pekerjaannya kelak.
Sudah tidak asing lagi jika berbicara mengenai budaya kewirausahaan pada etnis Tionghoa. Etos ker... more Sudah tidak asing lagi jika berbicara mengenai budaya kewirausahaan pada etnis Tionghoa. Etos kerja yang tinggi merupakan salah satu identitas etnis Tionghoa pada bidang kewirausahaan. Tentu hal ini memiliki proses tersendiri dalam melestarikan budaya kewirausahaan tersebut. Menurut Foucault, proses pelestarian tersebut merupakan suatu diskursus yang didalamnya ada pengetahuan dan kekuasaan. Pengetahuan dan kekuasaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh orangtua etnis Tionghoa dalam membentuk citra kewirausahaan pada anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif arkeologi dan genealogi oleh Foucault. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pacitan. Subyek penelitian ini adalah etnis Tionghoa yang memiliki usaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orangtua etnis Tionghoa wajib memberikan pendidikan kewirausahaan kepada anak sejak dini. Proses pendidikan kewirausahaan diberian secara bertahap sesuai dengan umur. Contohnya adalah mulai dari memperkenalkan kewirausahaan pada usia dini hingga memanajemen usaha pada umur dewasa. Tujuannya agar budaya kewirausahaan etnis Tionghoa tidak akan luntur. Namun, ada sedikit perbedaan sosialisasi budaya kewirausahaan antara sekarang dan jaman dulu. Pendidikan kewirausahaan tetap diberikan, tetapi pada saat ini beberapa orangtua etnis Tionghoa tidak mewajibkan anak-anaknya untuk berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh faktor modernitas, yang membuat orangtua etnis Tionghoa berpikir moderat, dalam arti membebaskan anaknya dalam menentukan pekerjaannya kelak.
Sudah tidak asing lagi jika berbicara mengenai budaya kewirausahaan pada etnis Tionghoa. Etos ker... more Sudah tidak asing lagi jika berbicara mengenai budaya kewirausahaan pada etnis Tionghoa. Etos kerja yang tinggi merupakan salah satu identitas etnis Tionghoa pada bidang kewirausahaan. Tentu hal ini memiliki proses tersendiri dalam melestarikan budaya kewirausahaan tersebut. Menurut Foucault, proses pelestarian tersebut merupakan suatu diskursus yang didalamnya ada pengetahuan dan kekuasaan. Pengetahuan dan kekuasaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh orangtua etnis Tionghoa dalam membentuk citra kewirausahaan pada anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif arkeologi dan genealogi oleh Foucault. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pacitan. Subyek penelitian ini adalah etnis Tionghoa yang memiliki usaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orangtua etnis Tionghoa wajib memberikan pendidikan kewirausahaan kepada anak sejak dini. Proses pendidikan kewirausahaan diberian secara bertahap sesuai dengan umur. Contohnya adalah mulai dari memperkenalkan kewirausahaan pada usia dini hingga memanajemen usaha pada umur dewasa. Tujuannya agar budaya kewirausahaan etnis Tionghoa tidak akan luntur. Namun, ada sedikit perbedaan sosialisasi budaya kewirausahaan antara sekarang dan jaman dulu. Pendidikan kewirausahaan tetap diberikan, tetapi pada saat ini beberapa orangtua etnis Tionghoa tidak mewajibkan anak-anaknya untuk berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh faktor modernitas, yang membuat orangtua etnis Tionghoa berpikir moderat, dalam arti membebaskan anaknya dalam menentukan pekerjaannya kelak.
Sudah tidak asing lagi jika berbicara mengenai budaya kewirausahaan pada etnis Tionghoa. Etos ker... more Sudah tidak asing lagi jika berbicara mengenai budaya kewirausahaan pada etnis Tionghoa. Etos kerja yang tinggi merupakan salah satu identitas etnis Tionghoa pada bidang kewirausahaan. Tentu hal ini memiliki proses tersendiri dalam melestarikan budaya kewirausahaan tersebut. Menurut Foucault, proses pelestarian tersebut merupakan suatu diskursus yang didalamnya ada pengetahuan dan kekuasaan. Pengetahuan dan kekuasaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh orangtua etnis Tionghoa dalam membentuk citra kewirausahaan pada anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif arkeologi dan genealogi oleh Foucault. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pacitan. Subyek penelitian ini adalah etnis Tionghoa yang memiliki usaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orangtua etnis Tionghoa wajib memberikan pendidikan kewirausahaan kepada anak sejak dini. Proses pendidikan kewirausahaan diberian secara bertahap sesuai dengan umur. Contohnya adalah mulai dari memperkenalkan kewirausahaan pada usia dini hingga memanajemen usaha pada umur dewasa. Tujuannya agar budaya kewirausahaan etnis Tionghoa tidak akan luntur. Namun, ada sedikit perbedaan sosialisasi budaya kewirausahaan antara sekarang dan jaman dulu. Pendidikan kewirausahaan tetap diberikan, tetapi pada saat ini beberapa orangtua etnis Tionghoa tidak mewajibkan anak-anaknya untuk berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh faktor modernitas, yang membuat orangtua etnis Tionghoa berpikir moderat, dalam arti membebaskan anaknya dalam menentukan pekerjaannya kelak.
Uploads
Papers by shara elfani