nurdin zuhdi
Related Authors
Syed R I Z W A N Zamir
Davidson College
Edith Szanto
University of Alabama - Tuscaloosa
Andrea Peto
Central European University
Martin van Bruinessen
Universiteit Utrecht
Joseph Lumbard
Hamad Bin Khalifa University
Katerina Kolozova
Ss. Cyril and Methodius University/ Institute of Social Science and Humanities, Skopje
Walid Saleh
University of Toronto
Lucas R . Platero
Universidad Rey Juan Carlos
Joas Wagemakers
Utrecht University
Helmi Nawali
Universitas Islam Negeri Maliki Malang
InterestsView All (6)
Uploads
Papers by nurdin zuhdi
Keywords: Philosopy-Religion, Ulum al-Diin, al-Fikr al-Islamiy, dan Dirasat al-Islamiyyah, Integration-Interconnection Paradigm, Hermeneutics.
Abstrak
Artikel ini membahas tentang pemikiran yang ditawarkan oleh M. Amin Abdullah dalam kajian studi Islam (Islamic Studies). Fokus kajian dalam atikel ini adalah mengungkap gagasan M. Amin Abdullah mengenai paradigma integrasi-interkoneksi keilmuan sebagai prisnsip dasar dalam membangun metode tafsir al-Qur’an di era kontemporer. Untuk mengungkap pemikiran Amin Abullah penulis menggunakan metode diskriptif-interpretatif-analitis dengan pendekatan hermeneutik. Artikel ini mengungkap bahwa menurut Amin Abdullah untuk membangun sebuah metode tafsir al-Qur’an di era kontemporer tidak cukup hanya dengan melibatkan metodologi lama (clasical methodology). Namun perlu melibatkan ilmu-ilmu bantu umum lainnya (hermeneutik). Ia menegaskan bahwa untuk membangun metode tafsir al-Qur’an di era kontemporer perlu adanya penggabungan tradisi keilmuan Ulum al-Diin (Relegious Knowledge), al-Fikr al-Islamiy (Islamic Thought), dan Dirasat al-Islamiyyah (Islamic Studies). Ketiga pendekatan tradisi keilmuan ini menurut Amin Abdullah bisa menjawab problem metodologi penafsiran di era kontemporer, terutama dalam memecahkan isu-isu aktual kekinian. Karena penggabungan tradisi keilmuan ini lebih historis, sistematis, utuh-komprehensif, non-sektarian, tidak provincial, tidak parachial. Selain itu, Amin Abdullah menegaskan pentingnya adanya keseimbangan antara tiga unsur dalam penafsiran, yaitu pengarang (author), teks (text) dan pembaca (reader).
Kata Kunci: Filsafat-agama, Ulum al-Diin, al-Fikr al-Islamiy, dan Dirasat al-Islamiyyah, Paradigma Integrasi-Interkoneksi, Hermeneutika.
Keywords: Philosopy-Religion, Ulum al-Diin, al-Fikr al-Islamiy, dan Dirasat al-Islamiyyah, Integration-Interconnection Paradigm, Hermeneutics.
Abstrak
Artikel ini membahas tentang pemikiran yang ditawarkan oleh M. Amin Abdullah dalam kajian studi Islam (Islamic Studies). Fokus kajian dalam atikel ini adalah mengungkap gagasan M. Amin Abdullah mengenai paradigma integrasi-interkoneksi keilmuan sebagai prisnsip dasar dalam membangun metode tafsir al-Qur’an di era kontemporer. Untuk mengungkap pemikiran Amin Abullah penulis menggunakan metode diskriptif-interpretatif-analitis dengan pendekatan hermeneutik. Artikel ini mengungkap bahwa menurut Amin Abdullah untuk membangun sebuah metode tafsir al-Qur’an di era kontemporer tidak cukup hanya dengan melibatkan metodologi lama (clasical methodology). Namun perlu melibatkan ilmu-ilmu bantu umum lainnya (hermeneutik). Ia menegaskan bahwa untuk membangun metode tafsir al-Qur’an di era kontemporer perlu adanya penggabungan tradisi keilmuan Ulum al-Diin (Relegious Knowledge), al-Fikr al-Islamiy (Islamic Thought), dan Dirasat al-Islamiyyah (Islamic Studies). Ketiga pendekatan tradisi keilmuan ini menurut Amin Abdullah bisa menjawab problem metodologi penafsiran di era kontemporer, terutama dalam memecahkan isu-isu aktual kekinian. Karena penggabungan tradisi keilmuan ini lebih historis, sistematis, utuh-komprehensif, non-sektarian, tidak provincial, tidak parachial. Selain itu, Amin Abdullah menegaskan pentingnya adanya keseimbangan antara tiga unsur dalam penafsiran, yaitu pengarang (author), teks (text) dan pembaca (reader).
Kata Kunci: Filsafat-agama, Ulum al-Diin, al-Fikr al-Islamiy, dan Dirasat al-Islamiyyah, Paradigma Integrasi-Interkoneksi, Hermeneutika.