Sikap mandiri, sopan santun, baik kepada orang sebaya maupun kepada orang tua, sabar, mengendalik... more Sikap mandiri, sopan santun, baik kepada orang sebaya maupun kepada orang tua, sabar, mengendalikan emosi, menunjukkan kepedulian terhadan sesama dan lingkungan merupaka perilaku yang bisa dibentuk pada seseorang sejak usia dini. Sesuai dengan tahap perkembangan psikososialnya (Erikson, dalam Patmonodewo:2003), anak usia KB memasuki tahap: 1. Tahap 1 : Basic Trust vs Mistrust (percaya vs curiga), usia 0-2 tahun Dalam tahap ini bila dalam merespon rangsangan, anak mendapat pengalaman yang menyenamgkan akan tumbuh rasa percaya diri, sebaliknya pengalaman yang kurang menyenangkan akan menimbulkan rasa curiga. 2. Tahap 2 : Autonomy vs Shame & Doubt (mandiri vs ragu), usia 2-3 tahun Anak sudah mampu menguasai kegiatan meregang atau melemaskan seluruh otot-otot tubuhnya. Anak pada masa ini bila sudah merasa mampu menguasai anggota tubuhnya dapat meimbulkan rasa otonomi, sebaliknya bila lingkungan tidak memberi kepercayaan atau terlalu banyak bertindak untuk anak akan menimbulkan rasa malu dan ragu-ragu. a. Kasus, proses dan metode pembelajaran yang dapat digunakan agar anak usia dini dipersiapkan bisa diterima sebagai anggota masyarakat: Contoh kasus 1 adalah: Anak usia dini mulai dapat mengurus dirinya sendiri. Namun masih banyak ditemukan beberapa anak SD kelas awal masih dimandikan orang tuanya, makan juga masih disuapi dan
Sikap mandiri, sopan santun, baik kepada orang sebaya maupun kepada orang tua, sabar, mengendalik... more Sikap mandiri, sopan santun, baik kepada orang sebaya maupun kepada orang tua, sabar, mengendalikan emosi, menunjukkan kepedulian terhadan sesama dan lingkungan merupaka perilaku yang bisa dibentuk pada seseorang sejak usia dini. Sesuai dengan tahap perkembangan psikososialnya (Erikson, dalam Patmonodewo:2003), anak usia KB memasuki tahap: 1. Tahap 1 : Basic Trust vs Mistrust (percaya vs curiga), usia 0-2 tahun Dalam tahap ini bila dalam merespon rangsangan, anak mendapat pengalaman yang menyenamgkan akan tumbuh rasa percaya diri, sebaliknya pengalaman yang kurang menyenangkan akan menimbulkan rasa curiga. 2. Tahap 2 : Autonomy vs Shame & Doubt (mandiri vs ragu), usia 2-3 tahun Anak sudah mampu menguasai kegiatan meregang atau melemaskan seluruh otot-otot tubuhnya. Anak pada masa ini bila sudah merasa mampu menguasai anggota tubuhnya dapat meimbulkan rasa otonomi, sebaliknya bila lingkungan tidak memberi kepercayaan atau terlalu banyak bertindak untuk anak akan menimbulkan rasa malu dan ragu-ragu. a. Kasus, proses dan metode pembelajaran yang dapat digunakan agar anak usia dini dipersiapkan bisa diterima sebagai anggota masyarakat: Contoh kasus 1 adalah: Anak usia dini mulai dapat mengurus dirinya sendiri. Namun masih banyak ditemukan beberapa anak SD kelas awal masih dimandikan orang tuanya, makan juga masih disuapi dan
Uploads
Papers by jane monepa