International Journal of Current Science Research and Review
Experiment aimed was determined the influence of using crude papain as coagulant on the chemical ... more Experiment aimed was determined the influence of using crude papain as coagulant on the chemical properties and energy value of susu goreng based on goat milk. The completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4 replications was applied in this experiment. The crude papain levels tested consist of P1= 0.5%, P2= 1.0%, P3= 1.5% and P4= 2.0% of milk volume. The variables measured was moisture, protein, fat, total sugar, lactose, calcium and energy value. Susu goreng obtained has moisture ranged of 52.99 to 54.08%; protein 24.88 to 29.05%; fat 22.30 to 25.75%; lactose 0.69 to 1.38%; total sugar 2.72 to 4.4%; calcium 0.68 to 0.77% and energy value 1989.28 to 2507.09 kcal/100 g. Analysis of variance showed that treatment had close significant effect (P<0.01) on total sugar, calcium and lactose, significant (P<0.05) on energy value but had no significant (P>0.05) on moisture, protein and fat. It can be concluded that the use of crude papain as a coagulant with a level o...
Abstrak Masyarakat desa binaan Fapet Undana (Desa Oelatsala) mempunyai usaha utama penggemukan sa... more Abstrak Masyarakat desa binaan Fapet Undana (Desa Oelatsala) mempunyai usaha utama penggemukan sapi. Pemeliharan ternak besar ini dengan pola peternak membutuhkan waktu paling cepat 8 – 12 bulan untuk mendapatkan uang tunai, oleh karena itu perlu adanya usaha ternak lain atau diversivikasi usaha misalnya ternak puyuh agar dapat menopang kebutuhan keluarga peternak dalam jangka waktu yang lebih pendek. Tujuan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan masyarakat desa binaan dalam memelihara ternak puyuh dan ayam KUB. Kegiatan ini dilakukan dengan mengikuti tahapan yang terdiri dari kegiatan pelatihan yang terdiri dari penyampaian materi dan praktek, penyerahan saprodi, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan peserta latih mempunyai peluang usaha ternak puyuh yang menarik dapat dikerjakan karena pakannya bisa diramu dengan penambahan bahan pakan local yang tersedia disekitar mereka, tidak membutuhkan lahan yang luas dan mereka membutuhkan pen...
Saltpeter has been traditionally used as a curing agent for meat in East Nusa Tenggara Province o... more Saltpeter has been traditionally used as a curing agent for meat in East Nusa Tenggara Province of Indonesia. It creates a good red color for meat; however, it has carcinogen potency. Angkak (red yeast rice) may be able to replace the coloring role of saltpeter it can reduce the cholesterol of meat. This research has been designed to evaluate the effect of reducing saltpeter in combination with different concentrations of angkak on total cholesterol, nitrite content, color, and organoleptic of traditional smoked beef “Se’i”. The research has been designed using Simple Randomized Design with a 3x3 factorial pattern, i.e. Three levels of angkak (2%, 2.5%, and 3%) and saltpeter levels (100 ppm, 200 ppm, and 300 ppm). For control, a combination of 500 ppm saltpeter was only applied to Se’i. All treatments were replicated 4 times. The results show no interaction effect of treatments on total cholesterol, nitrite, Hunter value of L*, a* and b* of Se’i. Total cholesterol and lightness (L*)...
The aim of the study was to determine the characteristics of broiler chicken sausage given kepok ... more The aim of the study was to determine the characteristics of broiler chicken sausage given kepok banana hump flour (Musa Acuminata Balbisiana Colla) on amylose content, amylopectin content, elasticity, color, taste and aroma of broiler chicken sausage. This study use dan experimental method with a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments consisted of (P0=20% tapioca flour + 0% kepok banana weevil flour, P1=15% tapioca flour + 5% kepok banana hump flour, P2=10% tapioca flour + 10% kepok banana weevil flour, P3= 5% tapioca flour +15% kepok banana hump flour, P4= 0% tapioka flour + 20% kepok banana hump flour). The results showed that the substitution of kepok banana hump flour whit tapioca flour affected the amylose, amylopectin, elasticity ( P<0,05) and color, teste, aroma P<0,05) levels in broiler chicken sausage. The highest amylose was added to the substitution of P0 banana hump flour, the highest amylopectin was substitution to P2 banana hump flour and...
Tepung bonggol pisang kepok memiliki kandungan pati yang sama dengan tapioka, amilosa dan amilo... more Tepung bonggol pisang kepok memiliki kandungan pati yang sama dengan tapioka, amilosa dan amilopektin yang tinggi sehingga dapat dijadikan alternatif sebagai bahan pengisi, pengental dan bahan pengikat di dalam pembuatan sosis. Tujuan penelitian untuk mengukur pengaruh substitusi tepung bonggol pisang kepok terhadap kualitas kimia dan organoleptik. Materi yang digunakan adalah daging ayam kampung, tepung bonggol pisang, tepung tapioka dan bumbu-bumbu lain. Metode yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan yaitu substitusi tepung bonggol pisang: 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Variabel yang diteliti adalah kandungan kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu, serat kasar dan organoleptik. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan substitusi tepung bonggol pisang dalam pengolahan sosis ayam kampung dapat berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu, serat kasar, rasa,...
This study aimed to determine the effect of natural antibiotics in drinking water on the total mi... more This study aimed to determine the effect of natural antibiotics in drinking water on the total microbial population and performance in the cecum of broiler chickens. The material used was 96 broiler chickens of strain CP 707 from PT Charoen Pokphand Jaya. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 6 replications. Statistical analysis using analysis of variance (ANOVA) and Duncan's Multiple Range Test. The treatments tested were: T0: without natural antibiotics; T1: 5 mL of natural antibiotics per liter of drinking water; T2: 10 mL of natural antibiotics per liter of drinking water; and T3: 15 mL of natural antibiotics per liter of drinking water. The parameters studied were performance (consumption, body weight, and conversion) and total microbes in broiler cecum. The results showed that the treatment had no significant effect (P > 0.05) on performance but had an effect on the total amount of bacteria present in the ce...
The aims of this study was to evaluate the total bacterial colonies, antioxidant activity, ... more The aims of this study was to evaluate the total bacterial colonies, antioxidant activity, lipid oxidation and organoleptic quality of se'i beef with the addition of bilimbi fruits (Averrhoa bilimbi L). The design used in this study was a completely randomized design (CRD) which consisted of 4 treatments and 3 replications. The treatments consisted of R0 = control (without the addition of Averrhoa bilimbi L), R1 = 2% addition of Averrhoa bilimbi L, R2 = 4% addition of Averrhoa bilimbi L and R3 = 6% addition of Averrhoa bilimbi L. The parameters observed included total bacterial colonies, antioxidant activity, lipid oxidation, aroma, color, taste and tenderness. The results showed that the administration of Averrhoa bilimbi L affected total bacterial colonies, antioxidant activity and lipid oxidation of se'i beef (P <0.01) where the higher the level of addition of Averrhoa bilimbi L, the higher the antioxidant activity value, the total number of bacterial colon...
Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan yang dimulai tanggal 3 Juli 2015 sampai tanggal 5 Ok... more Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan yang dimulai tanggal 3 Juli 2015 sampai tanggal 5 Oktober 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pengapuran yang baik terhadap kualitas fisik kerupuk kulit kaki ayam sebelum dan sesudah kaki ayam dikuliti, dan untuk mengetahui dosis pengapuran yang menghasilkan kualitas fisik yang terbaik pada kerupuk kulit kaki ayam. Penelitian ini menggunakan 50 kg kaki ayam. Rancangan Acak Lengkap pola faktorial digunakan dalam penelitian ini dengan 2 perlakuan dengan 3 ulangan. Kedua perlakuan terdiri dari: (1) proses pengulitan kaki ayam (2) dosis pengapuran kulit kaki ayam K1%, K2%, dan K3%. Variabel yang diukur antara lain : Pengembangan, kadar air, kadar protein, kadar lemak kasar dan organoleptik (bentuk, warna, rasa dan kerenyahan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengulitan menunjukkan berpengaruh nyata terhadap nilai pengembangan kerupuk kulit kaki ayam. Kimia kulit kaki ayam proses pengulitan dan proses perendaman larutan kapur menunjukkan berpengaruh sangat nyata terhadap nilai kadar air kerupuk, sedangkan proses pengulitan dan proses perendaman larutan kapur menunjukkan berpengaruh yang sangat nyata terhadap nilai lemak kasar kerupuk. Dan organoleptik (bentuk, warna, rasa dan kerenyahan) proses pengulitan dan proses perendaman larutan kapur berpengaruh sangat nyata (P<0,01
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam sari jahe merah (Zingibe... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam sari jahe merah (Zingiber officinale Rosc) terhadap sifat kimia dan organoleptik dendeng domba. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba dan bumbu-bumbu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari T1: Tanpa perendaman (kontrol); T2: 10 menit; T3: 20 menit; T4: 30 menit. Parameter yang diamati meliputi pH, Kadar Air, Thio Barbituric Acid (TBA), Organoleptik. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa lama perendaman sari jahe merah pada dendeng domba berbeda sangat nyata (P0,05) terhadap pH, warna dan rasa dendeng domba. Kadar air tertinggi pada perlakuan T1 (kontrol): 18,28% dan terendah pada perlakuan T3 :17,13%. Thio Barbituric Acid (TBA) tertinngi pada perlakuan T4: 2,15 Meq/kg dan terendah pada perlakuan T0 (kontrol) :1,48 Meq/kg. Warna dan aroma tertinggi pada perlakuan T1 (kontrol):2,90 dan 4,60 sedangkan terendah pada perlakuan T3: 2,15 dan T2 : 3,30. Rasa tertinggi pada perlakuan T0 (kontrol): 4,38 dan terndah pada perlakuan T4: 3,58. Kesimpulannya, pemberian sari jahe merah pada dendeng domba dengan lama perendaman yang berbeda dapat menurunkan kadar air, rasa dan warna. Semakin lama proses perendaman, Thio Barbituric Acid (TBA), pH dan aroma semakin tinggi. Kata kunci : jahe merah, lama perendaman, dendeng domba
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan perasan sari buah merah (Pandanus conoi... more Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan perasan sari buah merah (Pandanus conoideus Lam) terhadap kualitas kimia dan oragnoleptik se'i sapi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P 0 = tanpa penambahan sari buah (menggunakan saltpeter 50mg, sebagai kontrol), P 1 = penambahan perasan sari buah merah 2%, P 2 = penambahan perasan sari buah merah 3%, P 3 = penambahan perasan sari buah merah 4%. Variabel yang diukur meliputi kolesterol, lemak, protein, aroma, warna dan citarasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sari buah merah berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kadar kolesterol, lemak, protein, aroma, citarasa dan warna se'i sapi. Kadar kolesterol menurun pada penambahan perasan sari buah merah 4%, lemak stabil pada penambahan 2 dan 4%, protein meningkat pada penambahan 2% sampai 3%. Aroma se'i menurun sedangkan citarasa dan warna se'i. Disimpulkan, penambahan sari buah merah 2%-3% belum mampu menurunkan kadar kolesterol dan lemak, tetapi mampu meningkatkan kadar protein pada se'i sapi dan sebaliknya penambahan sari buah merah 4% mampu menurunkan kadar kolesterol dan lemak se'i sapi. Penambahan perasan sari buah merah sampai 4% secara nyata akan memperbaiki citarasa dan warna se'i sapi yang dihasilkan tetapi aroma se'i sapi kurang disukai panelis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian karagenan dan asap cair tem... more Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian karagenan dan asap cair tempurung kelapa terhadap aroma, warna, rasa, total bakteri dan E.coli pada daging se'i babi. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4x3. Perlakuan yang diberikan adalah P1: Kontrol, P2: Asap Cair Tempurung Kelapa 0,5%, P3: Karagenan 0,5%, P4: Asap Cair Tempurung Kelapa 0,5% + Karagenan 0,5%. Masingmasing perlakuan mempunyai ulangan 3. Data aroma, warna dan rasa dianalisis menggunakan non parametrik test Kruskall Wallis dilanjut dengan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Sedangkan data total bakteri dianalisis menggunakan ANOVA dilanjut dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan (SPSS 17). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P< 0,01) terhadap warna dan total bakteri daging se'i babi tetapi berpengaruh tidak nyata (P> 0,05) terhadap aroma dan rasa daging se'i babi. Sedangkan bakteri E.coli tidak terdeteksi pada semua sampel. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian karagenan, dan kombinasinya dengan asap cair tempurung kelapa menyebabkan se'i babi berwarna lebih pucat dan dapat menurunkan angka total bakteri pada se'i babi.
International Journal of Current Science Research and Review
Experiment aimed was determined the influence of using crude papain as coagulant on the chemical ... more Experiment aimed was determined the influence of using crude papain as coagulant on the chemical properties and energy value of susu goreng based on goat milk. The completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4 replications was applied in this experiment. The crude papain levels tested consist of P1= 0.5%, P2= 1.0%, P3= 1.5% and P4= 2.0% of milk volume. The variables measured was moisture, protein, fat, total sugar, lactose, calcium and energy value. Susu goreng obtained has moisture ranged of 52.99 to 54.08%; protein 24.88 to 29.05%; fat 22.30 to 25.75%; lactose 0.69 to 1.38%; total sugar 2.72 to 4.4%; calcium 0.68 to 0.77% and energy value 1989.28 to 2507.09 kcal/100 g. Analysis of variance showed that treatment had close significant effect (P<0.01) on total sugar, calcium and lactose, significant (P<0.05) on energy value but had no significant (P>0.05) on moisture, protein and fat. It can be concluded that the use of crude papain as a coagulant with a level o...
Abstrak Masyarakat desa binaan Fapet Undana (Desa Oelatsala) mempunyai usaha utama penggemukan sa... more Abstrak Masyarakat desa binaan Fapet Undana (Desa Oelatsala) mempunyai usaha utama penggemukan sapi. Pemeliharan ternak besar ini dengan pola peternak membutuhkan waktu paling cepat 8 – 12 bulan untuk mendapatkan uang tunai, oleh karena itu perlu adanya usaha ternak lain atau diversivikasi usaha misalnya ternak puyuh agar dapat menopang kebutuhan keluarga peternak dalam jangka waktu yang lebih pendek. Tujuan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan masyarakat desa binaan dalam memelihara ternak puyuh dan ayam KUB. Kegiatan ini dilakukan dengan mengikuti tahapan yang terdiri dari kegiatan pelatihan yang terdiri dari penyampaian materi dan praktek, penyerahan saprodi, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan peserta latih mempunyai peluang usaha ternak puyuh yang menarik dapat dikerjakan karena pakannya bisa diramu dengan penambahan bahan pakan local yang tersedia disekitar mereka, tidak membutuhkan lahan yang luas dan mereka membutuhkan pen...
Saltpeter has been traditionally used as a curing agent for meat in East Nusa Tenggara Province o... more Saltpeter has been traditionally used as a curing agent for meat in East Nusa Tenggara Province of Indonesia. It creates a good red color for meat; however, it has carcinogen potency. Angkak (red yeast rice) may be able to replace the coloring role of saltpeter it can reduce the cholesterol of meat. This research has been designed to evaluate the effect of reducing saltpeter in combination with different concentrations of angkak on total cholesterol, nitrite content, color, and organoleptic of traditional smoked beef “Se’i”. The research has been designed using Simple Randomized Design with a 3x3 factorial pattern, i.e. Three levels of angkak (2%, 2.5%, and 3%) and saltpeter levels (100 ppm, 200 ppm, and 300 ppm). For control, a combination of 500 ppm saltpeter was only applied to Se’i. All treatments were replicated 4 times. The results show no interaction effect of treatments on total cholesterol, nitrite, Hunter value of L*, a* and b* of Se’i. Total cholesterol and lightness (L*)...
The aim of the study was to determine the characteristics of broiler chicken sausage given kepok ... more The aim of the study was to determine the characteristics of broiler chicken sausage given kepok banana hump flour (Musa Acuminata Balbisiana Colla) on amylose content, amylopectin content, elasticity, color, taste and aroma of broiler chicken sausage. This study use dan experimental method with a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments consisted of (P0=20% tapioca flour + 0% kepok banana weevil flour, P1=15% tapioca flour + 5% kepok banana hump flour, P2=10% tapioca flour + 10% kepok banana weevil flour, P3= 5% tapioca flour +15% kepok banana hump flour, P4= 0% tapioka flour + 20% kepok banana hump flour). The results showed that the substitution of kepok banana hump flour whit tapioca flour affected the amylose, amylopectin, elasticity ( P<0,05) and color, teste, aroma P<0,05) levels in broiler chicken sausage. The highest amylose was added to the substitution of P0 banana hump flour, the highest amylopectin was substitution to P2 banana hump flour and...
Tepung bonggol pisang kepok memiliki kandungan pati yang sama dengan tapioka, amilosa dan amilo... more Tepung bonggol pisang kepok memiliki kandungan pati yang sama dengan tapioka, amilosa dan amilopektin yang tinggi sehingga dapat dijadikan alternatif sebagai bahan pengisi, pengental dan bahan pengikat di dalam pembuatan sosis. Tujuan penelitian untuk mengukur pengaruh substitusi tepung bonggol pisang kepok terhadap kualitas kimia dan organoleptik. Materi yang digunakan adalah daging ayam kampung, tepung bonggol pisang, tepung tapioka dan bumbu-bumbu lain. Metode yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan yaitu substitusi tepung bonggol pisang: 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Variabel yang diteliti adalah kandungan kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu, serat kasar dan organoleptik. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan substitusi tepung bonggol pisang dalam pengolahan sosis ayam kampung dapat berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu, serat kasar, rasa,...
This study aimed to determine the effect of natural antibiotics in drinking water on the total mi... more This study aimed to determine the effect of natural antibiotics in drinking water on the total microbial population and performance in the cecum of broiler chickens. The material used was 96 broiler chickens of strain CP 707 from PT Charoen Pokphand Jaya. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 6 replications. Statistical analysis using analysis of variance (ANOVA) and Duncan's Multiple Range Test. The treatments tested were: T0: without natural antibiotics; T1: 5 mL of natural antibiotics per liter of drinking water; T2: 10 mL of natural antibiotics per liter of drinking water; and T3: 15 mL of natural antibiotics per liter of drinking water. The parameters studied were performance (consumption, body weight, and conversion) and total microbes in broiler cecum. The results showed that the treatment had no significant effect (P > 0.05) on performance but had an effect on the total amount of bacteria present in the ce...
The aims of this study was to evaluate the total bacterial colonies, antioxidant activity, ... more The aims of this study was to evaluate the total bacterial colonies, antioxidant activity, lipid oxidation and organoleptic quality of se'i beef with the addition of bilimbi fruits (Averrhoa bilimbi L). The design used in this study was a completely randomized design (CRD) which consisted of 4 treatments and 3 replications. The treatments consisted of R0 = control (without the addition of Averrhoa bilimbi L), R1 = 2% addition of Averrhoa bilimbi L, R2 = 4% addition of Averrhoa bilimbi L and R3 = 6% addition of Averrhoa bilimbi L. The parameters observed included total bacterial colonies, antioxidant activity, lipid oxidation, aroma, color, taste and tenderness. The results showed that the administration of Averrhoa bilimbi L affected total bacterial colonies, antioxidant activity and lipid oxidation of se'i beef (P <0.01) where the higher the level of addition of Averrhoa bilimbi L, the higher the antioxidant activity value, the total number of bacterial colon...
Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan yang dimulai tanggal 3 Juli 2015 sampai tanggal 5 Ok... more Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan yang dimulai tanggal 3 Juli 2015 sampai tanggal 5 Oktober 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pengapuran yang baik terhadap kualitas fisik kerupuk kulit kaki ayam sebelum dan sesudah kaki ayam dikuliti, dan untuk mengetahui dosis pengapuran yang menghasilkan kualitas fisik yang terbaik pada kerupuk kulit kaki ayam. Penelitian ini menggunakan 50 kg kaki ayam. Rancangan Acak Lengkap pola faktorial digunakan dalam penelitian ini dengan 2 perlakuan dengan 3 ulangan. Kedua perlakuan terdiri dari: (1) proses pengulitan kaki ayam (2) dosis pengapuran kulit kaki ayam K1%, K2%, dan K3%. Variabel yang diukur antara lain : Pengembangan, kadar air, kadar protein, kadar lemak kasar dan organoleptik (bentuk, warna, rasa dan kerenyahan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengulitan menunjukkan berpengaruh nyata terhadap nilai pengembangan kerupuk kulit kaki ayam. Kimia kulit kaki ayam proses pengulitan dan proses perendaman larutan kapur menunjukkan berpengaruh sangat nyata terhadap nilai kadar air kerupuk, sedangkan proses pengulitan dan proses perendaman larutan kapur menunjukkan berpengaruh yang sangat nyata terhadap nilai lemak kasar kerupuk. Dan organoleptik (bentuk, warna, rasa dan kerenyahan) proses pengulitan dan proses perendaman larutan kapur berpengaruh sangat nyata (P<0,01
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam sari jahe merah (Zingibe... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam sari jahe merah (Zingiber officinale Rosc) terhadap sifat kimia dan organoleptik dendeng domba. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba dan bumbu-bumbu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari T1: Tanpa perendaman (kontrol); T2: 10 menit; T3: 20 menit; T4: 30 menit. Parameter yang diamati meliputi pH, Kadar Air, Thio Barbituric Acid (TBA), Organoleptik. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa lama perendaman sari jahe merah pada dendeng domba berbeda sangat nyata (P0,05) terhadap pH, warna dan rasa dendeng domba. Kadar air tertinggi pada perlakuan T1 (kontrol): 18,28% dan terendah pada perlakuan T3 :17,13%. Thio Barbituric Acid (TBA) tertinngi pada perlakuan T4: 2,15 Meq/kg dan terendah pada perlakuan T0 (kontrol) :1,48 Meq/kg. Warna dan aroma tertinggi pada perlakuan T1 (kontrol):2,90 dan 4,60 sedangkan terendah pada perlakuan T3: 2,15 dan T2 : 3,30. Rasa tertinggi pada perlakuan T0 (kontrol): 4,38 dan terndah pada perlakuan T4: 3,58. Kesimpulannya, pemberian sari jahe merah pada dendeng domba dengan lama perendaman yang berbeda dapat menurunkan kadar air, rasa dan warna. Semakin lama proses perendaman, Thio Barbituric Acid (TBA), pH dan aroma semakin tinggi. Kata kunci : jahe merah, lama perendaman, dendeng domba
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan perasan sari buah merah (Pandanus conoi... more Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan perasan sari buah merah (Pandanus conoideus Lam) terhadap kualitas kimia dan oragnoleptik se'i sapi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P 0 = tanpa penambahan sari buah (menggunakan saltpeter 50mg, sebagai kontrol), P 1 = penambahan perasan sari buah merah 2%, P 2 = penambahan perasan sari buah merah 3%, P 3 = penambahan perasan sari buah merah 4%. Variabel yang diukur meliputi kolesterol, lemak, protein, aroma, warna dan citarasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sari buah merah berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kadar kolesterol, lemak, protein, aroma, citarasa dan warna se'i sapi. Kadar kolesterol menurun pada penambahan perasan sari buah merah 4%, lemak stabil pada penambahan 2 dan 4%, protein meningkat pada penambahan 2% sampai 3%. Aroma se'i menurun sedangkan citarasa dan warna se'i. Disimpulkan, penambahan sari buah merah 2%-3% belum mampu menurunkan kadar kolesterol dan lemak, tetapi mampu meningkatkan kadar protein pada se'i sapi dan sebaliknya penambahan sari buah merah 4% mampu menurunkan kadar kolesterol dan lemak se'i sapi. Penambahan perasan sari buah merah sampai 4% secara nyata akan memperbaiki citarasa dan warna se'i sapi yang dihasilkan tetapi aroma se'i sapi kurang disukai panelis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian karagenan dan asap cair tem... more Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian karagenan dan asap cair tempurung kelapa terhadap aroma, warna, rasa, total bakteri dan E.coli pada daging se'i babi. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4x3. Perlakuan yang diberikan adalah P1: Kontrol, P2: Asap Cair Tempurung Kelapa 0,5%, P3: Karagenan 0,5%, P4: Asap Cair Tempurung Kelapa 0,5% + Karagenan 0,5%. Masingmasing perlakuan mempunyai ulangan 3. Data aroma, warna dan rasa dianalisis menggunakan non parametrik test Kruskall Wallis dilanjut dengan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Sedangkan data total bakteri dianalisis menggunakan ANOVA dilanjut dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan (SPSS 17). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P< 0,01) terhadap warna dan total bakteri daging se'i babi tetapi berpengaruh tidak nyata (P> 0,05) terhadap aroma dan rasa daging se'i babi. Sedangkan bakteri E.coli tidak terdeteksi pada semua sampel. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian karagenan, dan kombinasinya dengan asap cair tempurung kelapa menyebabkan se'i babi berwarna lebih pucat dan dapat menurunkan angka total bakteri pada se'i babi.
Uploads
Papers by bastari sabtu