Perjalanan penafsiran pada al-Qur'an tentunya tak akan berhenti. Ia akan terus berjalan sesuai or... more Perjalanan penafsiran pada al-Qur'an tentunya tak akan berhenti. Ia akan terus berjalan sesuai orang yang memahaminya. Namun, ada problematika mendasar pada bidang ini, dari masa awal penafsiran sampai masa kini, yaitu pertarungan antara paham tekstualis dan kontekstualis. Pertarungan ini tentunya didasarkan pada asumsi yang berbeda pula, antara sakralitas dan diksursus, merupakan salah satu diantara sekian banyak asumsi yang muncul dari mereka. Tentunya, tidak mengherankan jika ada orang yang ingin menjadi penengah dintara keduanya, adalah Abdullah Saeed, sebagai seorang ulama syaria'h modern, dia mencoba merambah pada dunia tafsir. Hal ini terlihat dengan jelas bagaiana ia merumuskan metodologinya dalam masterpiece-nya, Interpretating the Qur'an dan an Introduction to Qur'an. Namun, bukan berarti Saeed tidak membawa paradigma awal pada metodologi penafsirannya. Ia sendiri mengaku bahwa pendekatannya adalah pendekatan kaum 'kontekstualis', tetapi ia pun tidak melepas dan membuang begitu saja paham tekstual terhadap al-Qur'an. Paradigma pemikiran Saeed pun bisa dilihat dari konsep hirarki nilai dalam tafsir, yang belum dirumuskan oleh ulama satu pun, menurutnya. Oleh sebab itu, tentunya, pemahaman terhadap pemikiran Saeed pada bidang ini, akan menambah informasi dan 'mendorong' para ulama dan akademisi tafsir khususnya, bagaimana bermu'amalah dengan benar ketika berhadapan dengan paham tekstual dan kontekstual. B. BIOGRAFI ABDULLAH SAEED Abdullah Saeed adalah[1] seorang Professor Studi Arab dan Islam di Universitas Melbourne, Australia bagian barat. Ia lahir pada tanggal 25 Desember tahun 1964 di Maldives, keturunan suku bangsa Arab Oman yang berdomisili di kepulauan Maldives yang telah menjadi negara Republik. Dalam proses belajarnya, Saeed meraih gelar kesarjanaan dari Australia dan dari luar Australia. Ia memiliki gelar BA di Arab / Studi Islam dari Arab Saudi, gelar MA dalam Linguistik Terapan dan PhD. dalam Studi Islam dari University of Melbourne, Australia. Pada tahun 1993, ia bergabung dengan Departemen Asia Bahasa dan Antropologi di University of Melbourne dan diangkat sebagai dosen, kemudian naik ke dosen senior pada tahun 1996 dan menjadi anggota Asosiasi Profesor pada tahun 2000. Beliau diangkat Sultan Oman sebagai Profesor Studi Arab dan Islam pada tahun 2003. Profesor Saeed telah mengajarkan bahasa Arab dan Studi Islam di tingkat sarjana dan pascasarjana dan beliau dikenal sebagai dosen yang ulet. Di antara mata kuliah yang beliau ampu adalah Great Teks Islam: Al Qur'an; Cendekiawan Muslim dan Modernitas; Great Empires Peradaban Islam; Islam Perbankan dan Keuangan; Alquran Hermeneutika; Metodologi Hadis; Metode Hukum Islam, Kebebasan Beragama di Asia ; Islam dan Hak Asasi Manusia; dan Islam dan Muslim di Australia. Dia terlibat dalam dialog antar agama antara Kristen dan Muslim, dan antara orang Yahudi dan Muslim, dan merupakan dosen "terbang" dan populer. Ia banyak melakukan perjalanan ke berbagai negara di dunia seperti Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dia memiliki jaringan dari berbagai macam penelitian dan hubungan profesional di seluruh dunia. Fokus penelitian ilmiahnya adalah pada salah satu isu yang paling penting dalam pemikiran Islam, yaitu negosiasi teks dan konteks, ijtihad dan interpretasi. Hasil karyanya meliputi bidang keuangan Islam, masyarakat Muslim di Australia, hukum Islam dan kebebasan beragama, hubungan Kristen-Islam, pemikiran Islam di Indonesia, hermeneutika al-Qur'an, Islam dan hak asasi manusia, dan reformasi hukum Islam. Dia menulis untuk kedua khalayak baik para akademisi maupun masyarakat umum.
Perjalanan penafsiran pada al-Qur'an tentunya tak akan berhenti. Ia akan terus berjalan sesuai or... more Perjalanan penafsiran pada al-Qur'an tentunya tak akan berhenti. Ia akan terus berjalan sesuai orang yang memahaminya. Namun, ada problematika mendasar pada bidang ini, dari masa awal penafsiran sampai masa kini, yaitu pertarungan antara paham tekstualis dan kontekstualis. Pertarungan ini tentunya didasarkan pada asumsi yang berbeda pula, antara sakralitas dan diksursus, merupakan salah satu diantara sekian banyak asumsi yang muncul dari mereka. Tentunya, tidak mengherankan jika ada orang yang ingin menjadi penengah dintara keduanya, adalah Abdullah Saeed, sebagai seorang ulama syaria'h modern, dia mencoba merambah pada dunia tafsir. Hal ini terlihat dengan jelas bagaiana ia merumuskan metodologinya dalam masterpiece-nya, Interpretating the Qur'an dan an Introduction to Qur'an. Namun, bukan berarti Saeed tidak membawa paradigma awal pada metodologi penafsirannya. Ia sendiri mengaku bahwa pendekatannya adalah pendekatan kaum 'kontekstualis', tetapi ia pun tidak melepas dan membuang begitu saja paham tekstual terhadap al-Qur'an. Paradigma pemikiran Saeed pun bisa dilihat dari konsep hirarki nilai dalam tafsir, yang belum dirumuskan oleh ulama satu pun, menurutnya. Oleh sebab itu, tentunya, pemahaman terhadap pemikiran Saeed pada bidang ini, akan menambah informasi dan 'mendorong' para ulama dan akademisi tafsir khususnya, bagaimana bermu'amalah dengan benar ketika berhadapan dengan paham tekstual dan kontekstual. B. BIOGRAFI ABDULLAH SAEED Abdullah Saeed adalah[1] seorang Professor Studi Arab dan Islam di Universitas Melbourne, Australia bagian barat. Ia lahir pada tanggal 25 Desember tahun 1964 di Maldives, keturunan suku bangsa Arab Oman yang berdomisili di kepulauan Maldives yang telah menjadi negara Republik. Dalam proses belajarnya, Saeed meraih gelar kesarjanaan dari Australia dan dari luar Australia. Ia memiliki gelar BA di Arab / Studi Islam dari Arab Saudi, gelar MA dalam Linguistik Terapan dan PhD. dalam Studi Islam dari University of Melbourne, Australia. Pada tahun 1993, ia bergabung dengan Departemen Asia Bahasa dan Antropologi di University of Melbourne dan diangkat sebagai dosen, kemudian naik ke dosen senior pada tahun 1996 dan menjadi anggota Asosiasi Profesor pada tahun 2000. Beliau diangkat Sultan Oman sebagai Profesor Studi Arab dan Islam pada tahun 2003. Profesor Saeed telah mengajarkan bahasa Arab dan Studi Islam di tingkat sarjana dan pascasarjana dan beliau dikenal sebagai dosen yang ulet. Di antara mata kuliah yang beliau ampu adalah Great Teks Islam: Al Qur'an; Cendekiawan Muslim dan Modernitas; Great Empires Peradaban Islam; Islam Perbankan dan Keuangan; Alquran Hermeneutika; Metodologi Hadis; Metode Hukum Islam, Kebebasan Beragama di Asia ; Islam dan Hak Asasi Manusia; dan Islam dan Muslim di Australia. Dia terlibat dalam dialog antar agama antara Kristen dan Muslim, dan antara orang Yahudi dan Muslim, dan merupakan dosen "terbang" dan populer. Ia banyak melakukan perjalanan ke berbagai negara di dunia seperti Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dia memiliki jaringan dari berbagai macam penelitian dan hubungan profesional di seluruh dunia. Fokus penelitian ilmiahnya adalah pada salah satu isu yang paling penting dalam pemikiran Islam, yaitu negosiasi teks dan konteks, ijtihad dan interpretasi. Hasil karyanya meliputi bidang keuangan Islam, masyarakat Muslim di Australia, hukum Islam dan kebebasan beragama, hubungan Kristen-Islam, pemikiran Islam di Indonesia, hermeneutika al-Qur'an, Islam dan hak asasi manusia, dan reformasi hukum Islam. Dia menulis untuk kedua khalayak baik para akademisi maupun masyarakat umum.
Uploads
Papers by adon permana