1. Pengertian Analisis Break Even dan Asumsi Break Even (BE) Oleh Hendra Poerwanto Dalam dunia bi... more 1. Pengertian Analisis Break Even dan Asumsi Break Even (BE) Oleh Hendra Poerwanto Dalam dunia bisnis, Informasi merupakan alat yang penting bagi manajemen untuk membantu menggerakkan dan mengembangkan kegiatan perusahaan. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuintansi manajemen (Mulyadi, 1993). Dengan menggunakan informasi akuntansi manajemen maka, akan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan secara efektif, mengurangi ketidak pastian dan mengurangi resiko dalam memilih alternatif. Dengan menggunakan informasi manajemen ini, bisa dilakukan pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan informasi akuntansi manajemen menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Break even point yang biasa disingkat BEP, yang di Indonesia dikenal dengan Titik Impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan anatara: Revenue/Sales, Cost, Volume & Profit. Analisa break even point sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa jumlah penjualan atau dengan kata lain dengan mengetahui break even point kita akan mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan bagi pemimpin untuk mengambil kebijaksanaan Teknik analisis titik impas sudah umum bagi segenap pelaku bisnis. Hal ini sangat berguna di dalam pengaturan bisnis dalam cakupan yang luas, termasuk organisasi yang kecil dan besar. Ada 2 (dua) alasan mengapa para pelaku bisnis menerima alasan ini : Analisis ini berdasarkan pada asumsi yang lugas. Perusahaan-perusahaan telah menemukan bahwa informasi yang didapat dari metode titik impas ini sangat menguntungkan di dalam pengambilan keputusan. Break Even Point adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Hal ini bisa terjadi apabila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan biaya variabel, dan volume penjualannya hanya cukup menutupi biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya, perusahaan akan memperoleh keuntungan, apabila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan. Salah satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba atau keuntungan sesuai dengan pertumbuhan
1. Pengertian Analisis Break Even dan Asumsi Break Even (BE) Oleh Hendra Poerwanto Dalam dunia bi... more 1. Pengertian Analisis Break Even dan Asumsi Break Even (BE) Oleh Hendra Poerwanto Dalam dunia bisnis, Informasi merupakan alat yang penting bagi manajemen untuk membantu menggerakkan dan mengembangkan kegiatan perusahaan. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuintansi manajemen (Mulyadi, 1993). Dengan menggunakan informasi akuntansi manajemen maka, akan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan secara efektif, mengurangi ketidak pastian dan mengurangi resiko dalam memilih alternatif. Dengan menggunakan informasi manajemen ini, bisa dilakukan pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan informasi akuntansi manajemen menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Break even point yang biasa disingkat BEP, yang di Indonesia dikenal dengan Titik Impas adalah salah satu bentuk dari sekian banyak informasi akuntansi manajemen yang dipakai menganalisa hubungan anatara: Revenue/Sales, Cost, Volume & Profit. Analisa break even point sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa jumlah penjualan atau dengan kata lain dengan mengetahui break even point kita akan mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan bagi pemimpin untuk mengambil kebijaksanaan Teknik analisis titik impas sudah umum bagi segenap pelaku bisnis. Hal ini sangat berguna di dalam pengaturan bisnis dalam cakupan yang luas, termasuk organisasi yang kecil dan besar. Ada 2 (dua) alasan mengapa para pelaku bisnis menerima alasan ini : Analisis ini berdasarkan pada asumsi yang lugas. Perusahaan-perusahaan telah menemukan bahwa informasi yang didapat dari metode titik impas ini sangat menguntungkan di dalam pengambilan keputusan. Break Even Point adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Hal ini bisa terjadi apabila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan biaya variabel, dan volume penjualannya hanya cukup menutupi biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya, perusahaan akan memperoleh keuntungan, apabila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan. Salah satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba atau keuntungan sesuai dengan pertumbuhan
Uploads
Papers by Koko Wijayanto