Papers by Sri Turni Hartati

Depik, 2014
The purpose of this study was to determine distribution and abundance macrozoobenthos at Tangera... more The purpose of this study was to determine distribution and abundance macrozoobenthos at Tangerang coastal waters, Banten. Study was carried out from April to August 2013 at Tangerang coastal waters, Banten with purposive sampling method and similarity Bray Curtis analysis using minitab.v15.1.2-Equinox softwere. A total of 5458 individuals macrozoobenthos were recorded during the study, its were belonging to 74 species The abundances of macrozoobenthos at Tanjung Pasir location was 634 ind/m2 dominated by Tellina palatum and Tellina timorensis, Kronjo location was 595 ind/m2 dominated by Codakia puncata and lower macrozoobenthos Cituis location was 177 ind/m2 dominated by Clitellio arenarius and Codakia puncata. The spatial distributin based on similarity Bray-Curtis analysis showed that the Kronjo, Cituis, and Tanjung Pasir locations generate four, three, and five groups, respectively. Nuculana bicuspidata dan Ophryotrocha puerilis was a cosmopolite macrozoobenthos were found at a...

Indonesian Fisheries Research Journal
Banggai cardinal fish (Pterapogonkauderni, Koumans 1933) is uncommon example of a marine fish wit... more Banggai cardinal fish (Pterapogonkauderni, Koumans 1933) is uncommon example of a marine fish with distributed in small range area while being in highly exploited. This fish is in high demand as an ornamental fish. However, the information on the number of density is limited. An underwater visual fish census survey was conducted in June to July 2010 at 18 fishing sites around Banggai archipelago to estimate the density of the stock and assess the impact of fishing and habitat on density. The areas are divided into three main islands, namely Banggai Island, Peleng Island, Toropot-Tumbak-Labobo Island. The lowest density index of the P. kauderni recorded at Kindandal village on Peleng Island, 0.014 fish/m2while the highest abundance index of 3.0 fish/m2 found at Toropot village at Toropot Island. In three survey sites (Bonebaru and Toropot villages) where the fishing activities are still ongoing, the density has declined compared to the survey conducted in 2004. Majority of the villag...

BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2019
Ikan kerapu karang bintik biru (Cephalopholis cyanostigma) merupakan kelompok ikan karang dari fa... more Ikan kerapu karang bintik biru (Cephalopholis cyanostigma) merupakan kelompok ikan karang dari family Serranidae. Ikan ini dalam daftar merah IUCN versi 2016-3, termasuk spesies yang kurang perhatian (least concern). Ikan ini termasuk komoditas penting dan terus dieksploitasi. Dalam rangka penentuan pengelolaan perikanan yang baik diperlukan informasi dasar terkait dengan parameter populasi kerapu karang bintik biru di wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 di Karimunjawa, Jawa Tengah untuk melakukan kajian parameter populasi. Metode yang digunakan adalah metode sampling secara acak dengan aplikasi model analitik yaitu model Gulland & Holt plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modus ukuran ikan kerapu karang bintik biru adalah 25 cm TL, dengan kisaran 15,6 – 38,9 cm TL. Persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy untuk kerapu karang bintik biru adalah Lt = 37,29(1– e-0,3(t-0,0429)). Rata-rata ukuran panjang pertama kali tertangkap (Lc) lebih besar dari rata-rata uku...

Jurnal Biologi Indonesia, 2021
The status of sea cucumbers in the wild is classified as rare, due to excessive fishing activitie... more The status of sea cucumbers in the wild is classified as rare, due to excessive fishing activities, such as in the waters of Karimunjawa National Park. Fisheries enhancement was carried out by transplanting 300 individual child-stage sea cucumbers (30-130 grams/individual) from Bai Bay, Bengkulu to Karimunjawa National Park. The study was conducted from November 2020-March 2021. This paper presents information on transportation techniques, survival, conditions, and effectiveness of sea cucumber transplant sites. During the transportation of sea cucumbers, they are packed in plastic bags filled with seawater and pure oxygen with a ratio of 1: 2. The temperature of the seawater is maintained so that the sea cucumbers are not stressed (secrete stomach contents that cause death). Prior to packaging, sea cucumbers are left for 24 hours so as not to excrete dirt during transportation. Replacement of water media and addition of oxygen after the transportation period, so that sea cucumbers stay alive. The replacement of water and oxygen media was carried out after traveling for 13 hours from Bai Bay, Bengkulu to Lampung with a survival rate of 34% then from Lampung to Jepara it was a 19-hour journey with a survival of 99%, and a trip from Jepara to Karimunjawa National Park with a 100% survival rate due to the relatively close distance and without shocks. The low survival of sea cucumbers from Bay Bai, Bengkulu to Lampung is due to sea cucumber stress due to strong shocks during the trip. The results of the study concluded that the transportation of sea cucumbers requires the replacement of water, oxygen, and is safe from shocks. Sea cucumbers grow well at the transplant site supported by environmental conditions, the effectiveness of the transplant site is assessed from the growth rate of sea cucumbers and the individual weight gain of sea cucumbers.

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tegal pada periode April–Juli 2012. Tujuan dari penelitian in... more Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tegal pada periode April–Juli 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang komposisi hasil tangkapan, daerah penangkapan dan nilai elastisitas produksi pukat cincin. Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan wawancara kepada nelayan mengenai spesifikasi kapal dan alat tangkap, lokasi penangkapan, komposisi hasil tangkap dan perbekalan kapal. Disamping itu pula dikumpulkan data hasil tangkapan berdasarkan jenis ikan dan upaya penangkapan dari TPI Pelabuhan Tegal. Analisa data dilakukan secara deskriptif, tabulasi jumlah dan komposisi hasil tangkap serta analisis model Cobb Douglas dan translog untuk mengetahui nilai elastisitas produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkapan pukat cincin selalu didominasi oleh ikan layang. Daerah penangkapan kapal pukat cincin Tegal selama penelitian berada di Laut Cina Selatan, L. Jawa dan S. Makasar-L. Flores. Hasil tangkapan total terbanyak berasal dari S. M...

BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2017
Meroplankton adalah organisme akuatik yang sebagian dari daur hidupnya bersifat planktonik dan me... more Meroplankton adalah organisme akuatik yang sebagian dari daur hidupnya bersifat planktonik dan merupakan fase paling kritis karena belum dapat menghindar dari predator. Untuk tumbuh, meroplankton membutuhkan kualitas perairan yang sesuai dan kawasan yang terlindung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi kelimpahan meroplankton dan kualitas perairan di Teluk Jakarta. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April, Juni, Agustus dan Oktober 2009 (10 stasiun) serta April dan Juni 2010 (5 stasiun) dengan metode stratified sampling. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa meroplankton di Teluk Jakarta tahun 2009, 2010 terdiri dari 4 kelompok yaitu:ikan, telur, udang dan kepiting. Komposisi meroplankton di Teluk Jakarta pada tahun 2009 dan 2010 didominasi oleh larva udang masing-masing sebesar 56,17-90,40 % dan 72,1-75,5 %. Kelimpahan larva udang tahun 2014 lebih rendah dibanding tahun 2009-2010. Kelimpahan larva udang dipengaruhi oleh pH, salinitas, kecerahan dan suhu ai...

BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2017
Berbagai jenis ikan, dengan bobot total lebih dari 650 kg ditemukan mati di pesisir Pantai Ancol ... more Berbagai jenis ikan, dengan bobot total lebih dari 650 kg ditemukan mati di pesisir Pantai Ancol tanggal 30 November 2015, diantaranya yang dominan adalah gulamah (Scianidae). Kematian ikan yang sering terjadi akan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Identifikasi faktor penyebab terjadinya peristiwa ini sangat penting untuk diketahui dalam rangka pengelolaan populasi ikan dan penyusunan tindakan pencegahan sehingga bisa mengurangi frekuensi dan besarnya tingkat kematian ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran spasial beberapa parameter kualitas airguna mengidentifikasi faktor penyebab kematian masal ikan di Teluk Jakarta yang terjadi pada tanggal 30 November 2015. Pengamatan dilakukan pada tanggal 1-3 Desember 2015 di 14 stasiun penelitian mencakup14 parameter fisika, kimia dan biologi perairan. Sebaran spasial beberapa parameter perairan dipetakan dengan menggunakan software ArcGIS 9.3. Parameter perairan (kedalaman, kecerahan, suhu air, pH, oksigen terlar...
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017
Karang di perairan Teluk Saleh mengalami kerusakan yang serius di hampir semua terumbu pada pulau... more Karang di perairan Teluk Saleh mengalami kerusakan yang serius di hampir semua terumbu pada pulau-pulau yang ada, termasuk Pulau Rakiti dan Taikabo.
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017
Penelitian status perikanan teripang di perairan Kepulauan Seribu telah dilakukan pada musim pera... more Penelitian status perikanan teripang di perairan Kepulauan Seribu telah dilakukan pada musim peralihan barat ke timur, musim timur dan musim peralihan timur ke barat tahun 2001. perairan pulau Tikus dan Pulau Pramuka ditentukan sebagai lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang stok. teripang, lingkungin perairan teripang, perikanan teripang lainnya.

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017
Banggai cardinal (Pterapogon kauderni, Koumans 1933) adalah jenis ikan endemik yang saat ini masi... more Banggai cardinal (Pterapogon kauderni, Koumans 1933) adalah jenis ikan endemik yang saat ini masih diperdagangkan sebagai ikan hias. Informasi biologi seperti ukuran dan estimasi kelompok umur dapat digunakan untuk mengetahui status pemanfaatan di habitat aslinya, yang diperlukan dalam upaya pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status pemanfaatan stok Banggai cardinal melalui estimasi kelompok umur ikan dan menggunakan informasi tersebut sebagai indikator biologi (Biological Reference Point) Spawning Potential Ratio (SPR) melalui pendekatan Length-Based SPR model. Pengukuran panjang ikan dilakukan terhadap 7.014 ekor ikan sampel selama tahun 2010 hingga 2011, dan pengamatan aspek biologi seperti jenis kelamin, tingkat kematangan gonad, serta fekunditas dilakukan terhadap 394 ekor ikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang tertangkap berumur 10-11 bulan, dengan ukuran panjang 32,7 – 35,2 mm FL, lebih kecil dari ukuran pertama kali matang gonad (Lm) s...
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2017
Dampak reklamasi pantai di Ancol menghasilkan lingkungan yang tampak lebih bersih indah dan asri.... more Dampak reklamasi pantai di Ancol menghasilkan lingkungan yang tampak lebih bersih indah dan asri. Keadaan ini belum tentu diikuti peningkatan fungsional kondisi perairan dalam mendukung sumber daya perikanan, sehingga perlu diketahui kondisi sumber daya perikanan.
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017
Perairan gugusan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu merupakan salah satu kawasan terumbu karang. Seba... more Perairan gugusan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu merupakan salah satu kawasan terumbu karang. Sebagian dari aktivitas penduduknya melakukan usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap bubu. Penelitian yang dilakukan selama 5 bulan dari April sampai Oktober 2003 bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang hasil tangkapan bubu, yang dipasang di terumbu karang dengan kondisi bervariasi (kondisi sedang-buruk). Penelitian dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan nelayan bubu di 25 lokasi daerah penangkapan (fishing ground).

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017
Disetujui terbit tanggal l4Apfil 2009 ABSTRAK Rajungan (Portunus peiagicus'' merupakan salah salu... more Disetujui terbit tanggal l4Apfil 2009 ABSTRAK Rajungan (Portunus peiagicus'' merupakan salah salu sumber daya hayati laut yang banyak dimanfaatkan oleh nelayan tradisionai. Rajungan di Teluk Jakarta selain sebagai sasaran penangkapan pada bubu cian jaring rajungan, juga tertangkap dengan sero, bagan, dan jaring arad Penelitian ini dilakukan pada tahun 2006 dengan tujuan untuk memperoleh informasi parameter stok dan selektivitas beberapa alat tangkap rajungan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rajungan yang terlangkap mempunyai iebar karapas 4.16-11,9 cm dan boboi anlara 5.'1-113 g. Rajungan pertama kali tertangkap (Lcuo,o) pada sero, bagan, bubu, jaring rajungan, dan iaring arad pada ukuran lebar karapas 6,3: 7,3: 8,54; 8,96; dan 8,69 cm. Hampir semua (>95%i ralungan yang tertangkap dengan sero dan bagan merupakan rajungan kecil. Raiungan dewasa yang tertangkap pada jalng arad, bubu, dan Jaring rajungan diperoleh 4l, 66, dan 68%. Perbandingan keiamin jantan terhadap betina tidak sama pada alat tangkap yang digunakan. Hubungan antara lebar karapas dan panjang karapas pada sero, bagan, dan bubu rajungan mengikuti persamaan CW=o,4446 CL+0,1892 1r=3,9;. CW=o.431 4CL+0,347 5 (r=0,84J, dan CW=0,471 8C1+0,1 843 (r=0,83). KATAKUNCI: rajungan, nisbah kelamin, selektivitas, sero, bagan, bubu, jaring arad, jaring rajungan ABSIRACI; Population parameters and selectivity of swimming crab (Pollunus pe/aglcus Linnaeus.) on severa I fishing gears in Jakarta Bay. By: Siti Nuraini, Prihatiningsih, and SriTurni Hartati Swimming crab, Portunus pelagicus ls one ot marine organism resources, intensively exploiled by aftisanal flsheres. fills crabis targeled species of trap and monofilalnent gili net and also as by catch of guiding barrier trap. fixed lift net. and monofilament gill net. The study was conducted n Jakaia Bay in 2006. The ob.tecti\/es of this study are to detemline papL ation parameters and seieclivity

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017
Rehabilitasi perairan melalui peletakan terumbu buatan di perairan Teluk Saleh telah dilakukan se... more Rehabilitasi perairan melalui peletakan terumbu buatan di perairan Teluk Saleh telah dilakukan sejak bulan Juli 2005 yang merupakan awal dari perbaikan perairan karang di kawasan itu. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi biota penempel pada terumbu buatan dan mengamati perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Metode yang digunakan adalah pengamatan sensus visual dengan penyelaman SCUBA di sekitar terumbu buatan. Hasil analisis menunjukkan ada peningkatan jumlah jenis biota penempel selama kurun waktu 10 bulan peletakkan modul terumbu buatan. Komunitas biota penempel pada umumnya didominasi oleh kelompok alga dan other fauna. Selama kurun waktu tersebut belum menunjukkan ada perubahan (suksesi) ke arah pembentukkan hard coral. Rehabilitation of water has been done through installation of artificial reef in Saleh Bay since July 2005. The activity should represent early stade up of coral reef waters. The objective of this research is to identify bioufalling communities on t...
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2017
Kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh aktivitas penduduk wilayah pesisir yang tidak terke... more Kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh aktivitas penduduk wilayah pesisir yang tidak terkendali, mengakibatkan hilangnya nilai-nilai produksi, genetik, dan konservasi. Salah satu program yang sudah dilakukan pemerintah adalah rehabilitasi dan pengkayaan habitat pantai melalui pengembangan terumbu buatan, yaitu teknologi sederhana yang telah terbukti di beberapa negara mampu mengatasi kekompleksan wilayah pesisir. Dampak dari pengembangan terumbu buatan tersebut antara lain meningkatkan produksi perikanan, meningkatkan hasil tangkapan ikan per upaya,menarik perhatian para wisatawan, berfungsi sebagai taman laut, pelindung pantai, dan sarana budi daya perikanan. Tulisan ini menyajikan bagaimana terumbu buatan dapat dikembangkan, contoh contoh yang sudah dilakukan di Indonesia dan bagaimana monitoring dan evaluasi.

BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2017
Akibat aktivitas penangkapan yang berlebihan, stok sumber daya teripang di perairan Kepulauan Ser... more Akibat aktivitas penangkapan yang berlebihan, stok sumber daya teripang di perairan Kepulauan Seribu, terutama jenis yang bernilai ekonomis tinggi, seperti teripang pasir (Holothuria scabra) sudah mulai langka. Pengkayaan stok adalah salah satu upaya untuk memperoleh sumber daya yang berkesinambungan. Pengkayaan stok teripang pasir telah dilakukan di Kepulauan Seribu melalui 2 tahapan, yaitu pembesaran benih (intermediate culture) yang dilakukan di perairan Pulau Kongsi dan pelepasan di alam (restocking) yang dilakukan di perairan Pulau Pamegaran. Benih yang digunakanberasal dari alam (Teluk Lampung) dan dari panti pembenihan (hatchery). Hasil pengamatan lingkungan menunjukkan bahwa habitat dari ke-2 perairan tersebut mendukung untuk kehidupanteripang pasir. Pertumbuhan teripang baik pada tahap pembesaran benih maupun pelepasan di alam sangat signifikan. Pertumbuhan benih teripang pada 2 bulan pertama dari rata-rata 51 g menjadi 130 g per ekor. Pertumbuhan teripang setelah di lepas ...

BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2017
Berbagai jenis ikan kurisi (Nemipteridae) termasuk Nemipterus japonicus, merupakan jenis ikan dem... more Berbagai jenis ikan kurisi (Nemipteridae) termasuk Nemipterus japonicus, merupakan jenis ikan demersal yang banyak tertangkap dengan cantrang (jaring dogol), bertubuh relatif kecil dan berenang secara bergerombol (schooling) serta banyak ditemukan pada kedalaman 25-40 m. Pengamatan ikan kurisi difokuskan pada N. japonicus dan dilakukan di daerah Blanakan (Subang, Jawa Barat) dan daerah Tegal (Jawa Tengah) mulai Maret-April 2006. Di Blanakan, hasil tangkapan ikan kurisiberkisar 2-10,7% dari total hasil tangkapan cantrang besar maupun kecil dan di Tegal 15-35%. Struktur ukuran (sebaran panjang) ikan kurisi di Blanakan pada bulan Januari 2006 didominansi oleh ukuran 10 cm pada bulan Pebruari dan Maret 2006 didominansi oleh ukuran 12 dan 16 cm, sedangkan bulan April 2006 didominansi oleh ukuran 10,5 cm. Struktur ukuran ikan kurisi di Tegal didominansi ukuran 11,45 cm yaitu 21,2%. Tingkat kematangan gonad ikan kurisi di Blanakan didominansi III yaitu 19,3%; sedangkan di Tegal didominansi...
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 2012

BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2015
Ikan bawal putih (Pampus argenteus) mempunyai nilai ekonomis penting dan sebagai salah satu komod... more Ikan bawal putih (Pampus argenteus) mempunyai nilai ekonomis penting dan sebagai salah satu komoditas unggulan di perairan Tarakan. Informasi tentang biologi perikanan ikan tersebut masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untukmengestimasi parameter populasi meliputi pertumbuhan, umur, mortalitas dan tingkat eksploitasi ikan bawal putih. Data frekuensi panjang bulanan dikumpulan pada Februari – Nopember 2013 dengan bantuan enumerator. Sebaran frekuensi panjang ikan dipisahkan kedalam sebaran normal menggunakan metode Bhattacharya pada progran FiSAT (FAO-ICLARM Stock Assessment Tools). Estimasi parameter populasi dengan aplikasi model analitikmenggunakan program ELEFAN-1 (Electronic Length Frequency Analysis). Hasil penelitian menunjukkan ukuran panjang ikan bawal putih berkisar antara 9,0 cm–35,0 cmFL. Hubungan panjangberat ikan bawal putih yang tertangkap dengan jaring insang bersifat allometrik negatif mengikuti persamaan W= 0,187L2,374. Nilai rata-rata panjang ikan pada saat per...

Keberadaan alat tangkap rnenetap di perairan Teluk Jakarta, mempunyai dua arti yaitu sumber nafka... more Keberadaan alat tangkap rnenetap di perairan Teluk Jakarta, mempunyai dua arti yaitu sumber nafkah nelayan dan rnengganggu navigasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan rnernperoleh data dan informasi yang dapat dipakai sebagai bahan dasar untuk rnengoptimalkan kepentingan penangkapan ikan dan peiayaran di Teluk Jakarta.Hasi1 penelitian rnendapatkan ada tiga jenis alat tangkap pasif dominan di Teluk Jakarta yaitu; sero, bagan tancap dan bagan kerang hijau. Ketiga alat tangkap ini tersebar diseluruh Teluk Jakarta dengan intensitas tinggi pada bagian barat dan tirnur teluk. Posisi geografis akiifitas penangkapan pada urnurnnya tidak rnengganggu pelayaran. Produksi hasil tangkapan sero, bagan tancap dan rakit kerang hijau masih dapat aigunakan sebagai sumber mata pencaharian nelayan. Jenis ikan yang tertangkap dengan bagan tancap dan sero berupa ikan demersal (petek, beseng-beseng dan kekapan), pelagis (teri dan tembang) dan non ikan (i-ajungan, udang dan cumi-cumij.
Uploads
Papers by Sri Turni Hartati