1 I. LATAR BELAKANG Gardu distribusi merupakan sarana penyaluran tenaga listrik dari PLN ke Pelan... more 1 I. LATAR BELAKANG Gardu distribusi merupakan sarana penyaluran tenaga listrik dari PLN ke Pelanggan. Dengan tegangan primer 20 KV lalu diubah oleh trafo menjadi tegangan sekunder 400 Volt (antar fasa) atau 220 Volt (fasa-netral). Pelanggan yang menggunakan ini adalah pelanggan TR, baik industri maupun rumah tangga. Fenomena arus netral sekunder pada trafo distribusi terjadi di semua gardu. Pada beban tak seimbang timbul arus netral yang tinggi. Namun pada beban yang seimbang terdapat juga arus netral. Sehingga bila ada arus netral pada beban seimbang maka beban yang digunakan terdapat beban non linier. Timbulnya arus netral yang tinggi pada pembebanan tak seimbang ini akibat perbedaan sudut arus dan tegangan yang cukup besar. Yaitu melebihi sampai 30 0 . Beban non liner banyak digunakan dalam industri maupun rumah tangga. Beban seperti motor induksi, pengatur kecepatan motor listrik, merupakan penyumbang beban non linier sedangkan untuk rumah tangga adalah penggunaan komputer, Air Conditioner (AC), lampu fluorescent, dan sebagainya. Pada beban non linier terdapat komponen semi konduktor, yang dapat menimbulkan gelombang arus yang tidak sinusoidal. Hal ini akan berpengaruh terhadap pengukuran arus sekunder dan primer trafo. Khususnya pada arus netral sekunder beban tak seimbang. II. PERMASALAHAN Permasalahan yang masih terdapat pada banyaknya trafo distribusi yang pembebanan pada tiap fasanya tidak seimbang, sehingga timbul arus netral pada kutub netral trafo. Arus netral ini merupakan energi listrik yang tidak terjual, dengan kata lain losses. Pengaruh arus netral yang tinggi dapat mengakibatkan : Kualitas tegangan dan arus Efisiensi trafo
1 I. LATAR BELAKANG Gardu distribusi merupakan sarana penyaluran tenaga listrik dari PLN ke Pelan... more 1 I. LATAR BELAKANG Gardu distribusi merupakan sarana penyaluran tenaga listrik dari PLN ke Pelanggan. Dengan tegangan primer 20 KV lalu diubah oleh trafo menjadi tegangan sekunder 400 Volt (antar fasa) atau 220 Volt (fasa-netral). Pelanggan yang menggunakan ini adalah pelanggan TR, baik industri maupun rumah tangga. Fenomena arus netral sekunder pada trafo distribusi terjadi di semua gardu. Pada beban tak seimbang timbul arus netral yang tinggi. Namun pada beban yang seimbang terdapat juga arus netral. Sehingga bila ada arus netral pada beban seimbang maka beban yang digunakan terdapat beban non linier. Timbulnya arus netral yang tinggi pada pembebanan tak seimbang ini akibat perbedaan sudut arus dan tegangan yang cukup besar. Yaitu melebihi sampai 30 0 . Beban non liner banyak digunakan dalam industri maupun rumah tangga. Beban seperti motor induksi, pengatur kecepatan motor listrik, merupakan penyumbang beban non linier sedangkan untuk rumah tangga adalah penggunaan komputer, Air Conditioner (AC), lampu fluorescent, dan sebagainya. Pada beban non linier terdapat komponen semi konduktor, yang dapat menimbulkan gelombang arus yang tidak sinusoidal. Hal ini akan berpengaruh terhadap pengukuran arus sekunder dan primer trafo. Khususnya pada arus netral sekunder beban tak seimbang. II. PERMASALAHAN Permasalahan yang masih terdapat pada banyaknya trafo distribusi yang pembebanan pada tiap fasanya tidak seimbang, sehingga timbul arus netral pada kutub netral trafo. Arus netral ini merupakan energi listrik yang tidak terjual, dengan kata lain losses. Pengaruh arus netral yang tinggi dapat mengakibatkan : Kualitas tegangan dan arus Efisiensi trafo
Uploads
Papers by Rosmian Barasa